Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Jumat, 26 Juni 2020 Hari Biasa Pekan XII "Datanglah kepada-Ku kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat dan Aku akan memberikan kelegaan kepada-Mu." (Mat 11:28) Antifon Pembuka (Mzm 128:1)
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menempuh jalan yang ditunjukkan-Nya.
Doa Pembuka
Allah
Bapa Maha Pengasih, Engkau tidak pernah meninggalkan umat-Mu. Berilah kami kepercayaan yang dalam bahwa tangan-Mu akan melindungi kami dari segala marabahaya, dan menjauhkan kami dari segala yang jahat. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (25:1-12)
"Rakyat Yehuda diangkut ke pembuangan."
Pada
tahun kesembilan dari pemerintahan Raja Zedekia, dalam bulan yang
kesepuluh, pada tanggal sepuluh bulan itu, datanglah Nebukadnezar,
raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem. Ia berkemah
mengepungnya dan mendirikan tembok pengepungan sekelilingnya.
Demikianlah kota itu terkepung sampai tahun yang kesebelas zaman raja
Zedekia. Pada tanggal sembilan bulan yang keempat, ketika kelaparan
sudah merajalela di kota itu dan tidak ada lagi makanan pada rakyat
negeri itu, maka dibelah oranglah tembok kota itu dan semua tentara
melarikan diri malam-malam melalui pintu gerbang antara kedua tembok
yang ada di dekat taman raja, sekalipun orang Kasdim mengepung kota
itu sekeliling. Mereka lari menuju ke Araba-Yordan. Tetapi tentara
Kasdim mengejar raja dari belakang dan mencapai dia di dataran
Yerikho; segala tentaranya telah berserak-serak meninggalkan dia.
Mereka menangkap raja dan membawa dia kepada raja Babel di Ribla, yang
menjatuhkan hukuman atas dia. Orang menyembelih anak-anak Zedekia di
depan matanya, kemudian dibutakannyalah mata Zedekia, lalu dia
dibelenggu dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babel. Dalam bulan yang
kelima pada tanggal tujuh bulan itu--itulah tahun kesembilan belas
zaman raja Nebukadnezar, raja Babel--datanglah Nebuzaradan, kepala
pasukan pengawal, pegawai raja Babel, ke Yerusalem. Ia membakar
rumah TUHAN, rumah raja dan semua rumah di Yerusalem; semua rumah
orang-orang besar dibakarnya dengan api. Tembok sekeliling kota
Yerusalem dirobohkan oleh semua tentara Kasdim yang ada bersama-sama
dengan kepala pasukan pengawal itu. Sisa-sisa rakyat yang masih
tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihak raja
Babel dan sisa-sisa khalayak ramai diangkut ke dalam pembuangan oleh
Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal itu. Hanya beberapa orang miskin
dari negeri itu ditinggalkan oleh kepala pasukan pengawal itu untuk
menjadi tukang-tukang kebun anggur dan peladang-peladang.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = d, 2/4, PS 842 Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang. Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6)
1. Di tepi sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila
kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita
gantungkan kecapi kita. 2.
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita
memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta
nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
3. Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri
asing? Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi
kering tangan kananku! 4.
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat
engkau, biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak
menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!
Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:1-4)
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan daku."
Setelah
Yesus turun dari bukit, banyak orang berbondong-bondong mengikuti
Dia. Maka datanglah kepada-Nya seorang yang sakit kusta. Ia sujud
menyembah Yesus dan berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat
mentahirkan daku." Yesus lalu mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang
itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga
tahirlah orang itu dari kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya,
"Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun,
tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan
persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi
mereka." Inilah Injil Tuhan kita! Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Sejarah bangsa Yahudi menjadi pelajaran bagi kita terutama ketika kita menjadi puas diri dan mulai menerima Tuhan begitu saja. Namun sejarah bangsa Yahudi juga menegaskan fakta bahwa Allah menjawab setiap kali kita memanggil-Nya, terutama dalam pertobatan dan meminta pengampunan dan penyembuhan. Seperti apa yang dikatakan penderita kusta dalam Injil hari ini: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat
mentahirkan daku." . Artinya, ia percaya betul bahwa Tuhan pasti
dapat mentahirkannya. Dan jawaban Yesus adalah: "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Maka, iapun
langsung sembuh. Kita dapat membandingkan dengan permohonan yang kurang
didasari oleh iman sehingga membuat Tuhan tidak berkenan, misalnya
permohonan seorang bapak yang anaknya kerasukan roh jahat yang
membisukan (Kisahnya dapat dibaca dalam Injil Markus 9,14-29).
Sikap doa orang kusta itu barang kali hendaknya menjadi contoh ketika
kita menyampaikan permohonan kepada Tuhan. Doa kita hendaknya didasarkan
pada iman yang teguh akan kebaikan Allah dan disampaikan dalam semangat
kerendahan hati dan dengan sikap penuh hormat kepada Tuhan. Isi doa
kita pun hendaknya tidak memaksa Allah. Seandainya Tuhan berkenan, Tuhan
bisa mengabulkan keinginanku. Di dalam doa, kita boleh menyatakan
keinginan kita kepada Tuhan, tetapi soal pengabulannya berada di dalam
tangan Allah.
Antifon Komuni (Kej 17:1b)
Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Kamis, 25 Juni 2020
Hari Biasa Pekan XII
“Sesuatu yang murni, bebas dari kecenderungan hawa nafsu, mengarah
kepada sumber kedamaian, yakni Kristus” (St. Gregorius dari Nissa)
Antifon Pembuka (Mzm 106:1-2.3-4a.4b-5)
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, "Tuhan, Tuhan" akan masuk
Kerajaan Allah, melainkan yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.
Doa Pembuka
Allah Bapa Mahakuasa, kami mohon datanglah memberikan sabda penghiburan,
bila kami hidup terancam perang dan penderitaan. Semoga kami Kauberi
pengharapan hidup pada Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan,
Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Nebukadnezar
membuang Yoyakhin dan seluruh penduduk Yerusalem ke Babel. Alasannya,
karena Yoyakhin berbuat yang jahat di mata Tuhan.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (24:8-17)
"Raja Yoyakhin beserta semua para penguasa diangkut sebagai orang buangan ke Babel."
“Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja, dan
tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah
Nehusta, puteri Elnatan, dari Yerusalem. Yoyakhin melakukan yang jahat
di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Pada waktu itu
majulah tentara Nebukadnezar, raja Babel, menyerang Yerusalem, dan kota
itu terkepung. Nebukadnezar sendiri datang menyerang sementara
orang-orangnya mengepung kota itu. Lalu keluarlah Yoyakhin, raja Yehuda,
mendapatkan raja Babel: ia sendiri, ibunya, perwira-perwiranya, para
pembesar dan pegawai-pegawai istananya. Raja Babel menangkap Yoyakhin
pada tahun yang kedelapan pemerintahannya. Seluruh isi rumah Tuhan dan
isi istana raja dikeluarkannya; dikeratnya pula emas dari segala
perkakas emas yang dibuat oleh Salomo, raja Israel, di bait Tuhan
seperti yang telah disabdakan Tuhan. Seluruh penduduk Yerusalem
diangkutnya ke pembuangan; semua panglima dan semua pahlawan yang gagah
perkasa; sepuluh ribu tawanan; juga semua tukang dan pandai besi. Tidak
ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri.
Nebukadnezar mengangkut Yoyakhin ke pembuangan di Babel; juga ibunda
raja, isteri-isteri raja, pegawai-pegawai istananya, dan orang-orang
berkuasa di negeri itu dibawanya sebagai orang buangan dari Yerusalem ke
Babel. Semua orang yang gagah perkasa, tujuh ribu orang banyaknya, para
tukang dan para pandai besi, seribu orang banyaknya; sekalian pahlawan
yang sanggup berperang, dibawa oleh raja Babel sebagai orang buangan ke
Babel. Kemudian raja Babel mengangkat paman Yoyakhin, yang bernama
Matanya, menjadi raja menggantikan Yoyakhin, dan menukar namanya menjadi
Zedekia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami.
Ayat. (Mzm 79:1-2.3-5.8.9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu,
menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing.
Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara
untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada
binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling
Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga,
olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan,
Engkau murka terus menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar
seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya
rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. Alleluya.
Yesus mengajarkan bahwa orang yang mendengar sabda-Nya dan melakukannya
adalah orang bijaksana. Akan tetapi, orang yang mendengar sabda-Nya
tetapi tidak melakukannya adalah orang bodoh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21-29)
"Rumah yang didirikan di atas wadas dan rumah yang didirikan di atas pasir."
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Pada hari terakhir banyak
orang akan berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat
demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mukjizat demi nama-Mu juga?’ Pada waktu itu Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata, ‘Aku tidak pernah mengenal kalian! Enyahlah
dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!’” Setiap orang yang
mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang
bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas wadas. Kemudian turunlah
hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah
itu tidak roboh, sebab didirikan di atas wadas. Tetapi setiap orang yang
mendengar prkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang
bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan
dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga robohlah
rumah itu, dan hebatlah kerusakannya.” Setelah Yesus mengakhiri
perkataan-Nya ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, bukan seperti
ahli-ahli Taurat mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Hidup bijak mutlak diperlukan di dalam
mengikuti Yesus. Hidup bijak mengandalkan Yesus sebagai dasar kokoh tak
tergoyahkan. Menempatkan hidup kita di atas dasar Yesus, membuat kita
tak tergoyahkan dan memampukan kita mengatasi semua tantangan yang
menghadang di depan kita. Hidup bijak terwujud dalam melakukan kehendak
Bapa di surga dan tidak hanya berteriak: Tuhan, Tuhan! Inilah orang yang
layak bagi Kerajaan Allah. Apakah aku mau belajar dari kebodohanku
supaya menjadi orang bijak?
Antifon Komuni (Mat 7:29)
Ia mengajar sebagai orang yang berwibawa, bukan seperti ahli-ahli Taurat.
Doa Malam
Yesus, curahkanlah rahmat kebijaksanaan ke dalam diri kami. Bentuklah
kami agar kami bagaikan orang-orang yang membangun rumah di atas wadas
dan mampu menjadi saksi akan kasih setia-Mu. Yesus, selamatkanlah hidup
kami. Amin.
Rabu, 24 Juni 2020
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
Dalam diri Yohanes Pembaptis, Roh
Kudus memulai dan mempratandai karya yang akan Ia selesaikan bersama dan
dalam Kristus yakni pemulihan sifat "serupa dengan Allah" dalam diri
manusia. Pembaptisan Yohanes adalah pembaptisan untuk pertobatan;
Pembaptisan dalam air dan dalam Roh Kudus akan menghasilkan satu
kelahiran baru Bdk. Yoh 3:5.. (Katekismus Gereja Katolik, 720)
Antifon Pembuka (Yoh 1:6-7; Luk 1:17)
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang untuk
bersaksi tentang terang, dan menyiapkan suatu umat yang layak bagi
Tuhan.
De ventre matris meæ vocavit me Dominus nomine meo: et posuit os meum ut
gladium acutum: sub tegumento manus suæ protexit me, posuit me quasi
sagitam electam.
A man was sent from God, whose name was John. He came to testify to the light, to prepare a people fit for the Lord.
Pada Misa Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis ada Madah Kemuliaan (Gloria) dan Syahadat (Credo)
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau mengenal kami sedalam-dalamnya. Engkau telah membentuk
dan memanggil kami sejak sebelum kami lahir. Semoga kami mengabdi
kepada-Mu dengan rendah hati, serta mempersiapkan jalan untuk kedatangan
Putra-Mu, Yesus Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa."
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang
jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut
namaku sejak aku ada di perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai
pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya.
Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan
aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah
hamba-Ku, Israel, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia.
Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Tuhan telah
membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk
mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan upaya Israel dikumpulkan kepada-Nya.
Maka aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allah yang menjadi kekuatanku
sekarang berfirman, “Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi
hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan
orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau
menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku
sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.13-14ab.14c-15; Ul: 13b)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah
aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau
memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku
Kaumiliki.
2. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, Engkaulah yang
menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena
misteri kejadianku, ajaiblah apa yang Kauperbuat.
3. Jiwaku benar-benar menyadarinya, tulang-tulangku tidak terlindung
bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah. Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:22-26)
"Kedatangan Yesus disiapkan oleh Yohanes."
Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Antiokhia Paulus berkata,
“Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi umat-Nya.
Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai,
seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
Dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah
telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh
bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan
ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah
Dia yang kamu sangka; tetapi Dia akan datang kemudian daripada aku.
Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Hai saudara-saudara,
baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah,
kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:76)
Engkau, hai anak-Ku, akan disebut nabi Allah yang Mahatinggi karena
engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalan bagi-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:57-66.80)
"Namanya adalah Yohanes."
Pada waktu itu, genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia
melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika para tetangga serta sanak
saudaranya mendengar bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang
begitu besar kepada Elisabet, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan
dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan
anak itu, dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya.
Tetapi Elisabet, ibunya, berkata, “Jangan, ia harus dinamai Yohanes.”
Kata mereka kepadanya, “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama
demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada Zakharia untuk bertanya
nama apa yang hendak ia berikan kepada anaknya itu. Zakharia meminta
batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini, “Namanya adalah Yohanes.” Dan
mereka pun heran semuanya. Seketika itu juga terbukalah mulut Zakharia,
dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka
ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala
peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Semua yang
mendengarnya, merenungkannya dan berkata, “Menjadi apakah anak ini
nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. Anak itu bertambah besar dan
makin kuat rohnya. Ia kemudian tinggal di padang gurun sampai tiba
harinya ia harus menampakkan diri kepada Israel.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Kita mungkin
bertanya-tanya mengapa kelahiran Santo Yohanes Pembaptis adalah suatu
hari raya. Mungkin kita bisa mendapatkan ide dari arti namanya. Yohanes,
atau dalam bahasa Ibrani "Yehohanan", berarti "Tuhan itu ramah" atau
"Tuhan menunjukkan kemurahan". Memang, dalam diri St. Yohanes Pembaptis,
Allah telah menunjukkan kemurahan-Nya, tidak hanya kepada Zakharia dan
Elisabet dengan memberkati mereka dengan seorang anak. Tuhan telah
menunjukkan kebaikan kepada seluruh umat manusia. Karena sebelum St
Yohanes Pembaptis datang, suara kenabian di Israel telah diam selama 400
tahun. Ketika Santo Yohanes Pembaptis datang, ia menghembuskan api dan
berkhotbah tentang guntur. Semua itu untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus Kristus,
Yang Diurapi Allah. Maka St Yohanes Pembaptis mempersiapkan orang-orang
untuk menerima kemurahan dari Allah. Dia mempersiapkan orang-orang
untuk menerima Yesus yang dipenuhi dengan kasih karunia dan kebenaran.
Apa
yang St. Yohanes Pembaptis lakukan untuk orang-orang pada masanya, juga
harus kita lakukan untuk orang-orang pada zaman kita. Kita juga harus
mempersiapkan orang-orang kita untuk menerima keanggunan dan karunia
Allah. Nama Yohanes berarti "Allah murah hati" dan "Allah menunjukkan
kemurahan". Kita memiliki nama yang bahkan lebih penting. Kita disebut
orang Kristen. Itu berarti "yang diurapi". Itu berarti bahwa kita harus
menjadi Kristus yang lain bagi dunia. Semoga kita dipenuhi dengan rahmat
dan karunia Tuhan untuk memenuhi misi kita. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Persiapan Persembahan (Mzm 92:13)
Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon.
The righteous man shall flourish like the palm tree; he shall grow up like a cedar of Lebanon.
atau
Iustus ut palma florebit: sicut cedrus, quæ in Libano est, multiplicabitur.
Antifon Komuni (Bdk. Luk 1:78)
Oleh rahmat dan belas kasih dari Allah kita, laksana Fajar Timur Ia mengunjungi kita dari tempat tinggi.
Through the tender mercy of our God, the Dawn from on high will visit us.
atau (Luk 1:76)
Tu puer propheta Altissimi vocaberis: præibis ante Dominum parare vias eius.
(Engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena
engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan
bagi-Nya.)
Setiap perbuatan, pemikiran atau perkataan yang mengandung hawa nafsu,
tidak selaras dengan Kristus. ---- St. Gregorius dari Nissa
Antifon Pembuka (Mzm 23:4.3)
Dalam
bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya Allah,
sampai ke ujung bumi; demikian pula kemasyhuran nama-Mu; tangan kanan-Mu
penuh dengan keadilan.
Doa Pembuka
Allah Bapa, tujuan hidup kami, semoga
kami dapat melalui pintu gerbang yang sempit, agar dapat sampai ke
sumber kehidupan, ialah Yesus, cahaya hidup kami, yang bersama Dikau,
dalam persekutuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Hizkia
berdoa kepada Tuhan dan memohon perlindungan-Nya. Ia tidak termakan
hasutan raja Asyur, supaya meninggalkan Tuhan. Tuhan pun mendengarkan
seruan Hizkia. Orang yang berpegang teguh pada Tuhan dan memohon
kepada-Nya, tidak akan Dia kecewakan.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (19:9b-11.14-21.31-35a.36)
"Aku akan membela dan menyelamatkan kota ini demi Aku dan demi Daud."
Pada
waktu Kota Yerusalem dikepung, Sanherib, Raja Asyur, mengirim utusan
kepada Hizkia, Raja Yehuda. Ia berpesan, “Beginilah harus kamu katakan
kepada Hizkia, Raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercaya itu
memperdayakan engkau dengan menjanjikan bahwa Yerusalem tidak akan
diserahkan ke tangan Raja Asyur. Sesungguhnya engkau telah mendengar apa
yang dilakukan raja-raja Asyur terhadap segala negeri, yakni bahwa
mereka telah menumpasnya. Masakan engkau ini akan dilepaskan?” Hizkia
menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya. Kemudian
pergilah ia ke rumah Tuhan dan membentangkan surat itu di hadapan Tuhan.
Hizkia berdoa di hadapan Tuhan demikian, “Ya Tuhan, Allah Israel, yang
bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala
kerajaan di bumi. Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
Condongkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah; bukalah mata-Mu,
dan lihatlah, ya Tuhan; dengarkanlah perkataan Sanherib yang telah
dikirimkannya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya Tuhan, memang
raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa! Mereka pun telah
menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah,
hanya buatan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.
Maka sekarang, ya Tuhan, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari
tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya
Engkau sendirilah Allah, ya Tuhan.” Lalu Nabi Yesaya bin Amos menyuruh
orang kepada Hizkia mengatakan, “Beginilah sabda Tuhan, Allah Israel,
‘Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, Raja Asyur,
telah Kudengar’. Inilah sabda yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia,
‘Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah
mengolok-olok engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala
di belakangmu. Dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal
dan dari Gunung Sion akan tampil orang-orang yang terluput. Cemburu
Tuhan semesta alamlah yang akan melakukan hal ini’. Maka beginilah
sabda Tuhan mengenai Raja Asyur, ‘Ia tidak akan masuk ke kota ini dan
tidak akan menembakkan panah ke sana. Ia juga tidak akan mendatanginya
dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk
mengepungnya. Melalui jalan dari mana ia datang, ia pun akan pulang,
tetapi ke kota ini, ia tidak akan masuk’, demikianlah sabda Tuhan. ‘Aku
akan membela kota ini untuk menyelamatkannya demi Aku dan demi Daud,
hamba-Ku’.” Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, membunuh
seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Sebab
itu berangkatlah Sanherib, Raja Asyur; ia pulang lalu tinggal di kota
Niniwe. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Ref. Allah menegakkan kotanya untuk selama-lamanya. Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11) 1.
Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di Kota Allah kita! Gunung-Nya yang
kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi. 2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng. 3.
Dalam bait-Mu, ya Allah, kami renungkan kasih setia-Mu. Nama-Mu, ya
Allah, sampai ke ujung bumi; demikian pulalah kemasyhuran-Mu; tangan
kanan-Mu penuh dengan keadilan. Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.
Sesuatu
yang kudus hendaknya diperlakukan dengan penuh hormat. Demikian pula,
sikap kita kepada orang lain hendaknya sebagaimana kita ingin
diperlakukan. Berbuat baik terkadang menuntut pengorbanan, ibarat orang
yang berjuang melalui pintu yang sempit.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."
Dalam
khotbah di bukit Yesus berkata, “Janganlah kamu memberikan barang yang
kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada
babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu
berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat
orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi
seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang
sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju
kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu.
Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan, dan
sedikitlah orang yang menemukannya.” Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Menjadi
jahat itu mudah sedangkan menjadi baik itu butuh perjuangan. Kebaikan
akan membuat pintu masuk menuju keselamatan itu makin terbuka. Sebab,
banyak kebaikan yang bisa kita petik dalam keseharian namun menjadi
percuma ketika kita tidak hidup dalam kesadaran, seperti melempar barang
kudus kepada anjing dan mutiara kepada babi. Ada begitu banyak kebaikan
setiap hari, kenapa kita masih memilih kejahatan? Hendaknya kita hidup
dengan bijaksana!
Antifon Komuni (Mat 7:12)
Segala sesuatu yang Kauinginkan diperbuat orang kepadamu, perbuatlah juga demikian kepadanya.
Doa Malam
Ya Yesus, terima kasih kuucapkan
kepada-Mu, karena Engkau telah menunjukkan jalan kebenaran padaku hari
ini. Melalui usaha yang sungguh-sungguh, berani mengatasi tantangan dan
kesukaran bagaikan melalui pintu yang kecil, aku percaya akan kehidupan
yang lebih baik. Aku juga percaya akan menjadi orang yang baik, yang
diperjuangkan setiap hari, siang dan malam. Ya Yesus yang baik,
Engkaulah tumpuan harapanku. Amin.
Oleh Tuhan kita diberi kurnia istimewa, boleh ikut memakai nama yang
dari Allah, nama yang melebihi segala nama: kita disebut orang Kristiani
(St. Gregorius dari Nissa)
Antifon Pembuka (Mzm 33:22)
Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, sebab pada-Mulah kami berharap.
Doa Pembuka
Allah Bapa tujuan hidup kami, semoga kami patuh setia melaksanakan tugas
yang kami terima dari-Mu. Perkenankanlah kami berusaha, agar dunia ini
layak didiami setiap orang sesuai dengan cita-cita Yesus Kristus, Jalan
Kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persekutuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (17:5-8.13-15a.18)
"Tuhan menjauhkan Israel dari hadapan-Nya, dan tidak ada yang tinggal kecuali suku Yehuda saja."
Pada waktu itu setelah memenjarakan Raja Hosea, Salmaneser, raja Asyur,
menjelajah seluruh negeri Israel. Ia menyerang Kota Samaria dan
mengepungnya selama tiga tahun. Dalam tahun kesembilan zaman Raja Hosea
raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur,
ke dalam pembuangan, dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi
Sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.
Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada Tuhan, Allah
mereka, yang telah menuntun mereka dari tanah Mesir, dari kekuasaan
Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah menyembah allah lain. Lagi
pula mereka telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah
dihalau Tuhan dari depan orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah
dibuat raja-raja Israel. Tuhan telah memperingatkan orang Israel dan
orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua pelihat,
"Berbaliklah kalian dari jalan-jalanmu yang jahat itu; dan tetaplah
mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala
undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang
telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku para
nabi." Tetapi mereka tidak mau mendengarkan; mereka bertegar hati
seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada Tuhan, Allah mereka.
Mereka menolak ketetapan dan perjanjian Tuhan, yang telah diadakan
dengan nenek moyang mereka, mereka membuang peraturan-peraturan Tuhan
yang telah disampaikan kepada mereka. Sebab itu Tuhan sangat murka
kepada Israel, dan menjauhkan mereka dari hadapan-Nya; tidak ada yang
tinggal kecuali suku Yehuda saja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah kami dengan tangan kanan-Mu, ya Tuhan, dan jawablah kami.
Ayat. (Mzm 60:3.4-5.12-13)
1. Ya Allah, Engkau telah membuang kami, dan menembus pertahanan kami; Engkau telah murka; pulihkanlah kami!
2. Engkau telah menggoncangkan bumi dan membelahnya; perbaikilah
retak-retaknya, sebab kami telah goyah. Engkau telah membuat umat-Mu
mengalami penderitaan yang berat, Engkau telah memberi kami minum anggur
yang memusingkan.
3. Bukankah Engkau, ya Allah, yang telah membuang kami? Bukankah Engkau
tidak maju bersama bala tentara kami? Berikanlah kepada kami pertolongan
terhadap lawan, sebab sia-sialah penyelamatan dari manusia. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:1-5)
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya
kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai
untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian
pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah
engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu
sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada
saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal
di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah
dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas
untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Tidak sedikit orang di mana saja ia berada, punya kesukaran dengan
teman dalam hal yang berkaitan dengan pergaulan. Orang bisa menduga
bahwa masalah pergaulan dimulai dari orang itu sendiri. Orang cepat
mempersalahkan orang lain, tidak melihat dirinya sendiri. Injil hari ini
mengajarkan kepada kita agar dalam bersosialisasi kita jangan melihat
selumbar di mata orang sementara kita dikaburkan oleh balok di mata kita
sendiri. Yesus mengajak kita supaya mawas diri dan bercermin pada diri
sendiri. Membangun komunitas tidak didasarkan pada melihat dan mencari
kesalahan sesama anggota melainkan masing-masing anggota melihat diri
sendiri. Bukan orang lain yang harus berubah, orang itu sendiri harus
berganti pandangan dan sikap terhadap orang atau peristiwa kehidupan.
Balok
di mata sendiri ibarat gangguan dalam diri yang membawa goncangan,
mabuk dan tidak mampu melihat diri sendiri. Bisa jadi orang ini takut
akan kebebasan dan tanggung jawabnya sendiri. Semua kebebasan yang
ditakuti dan dan diambil orang lain dianggap pelanggaran, orang takut
setengah mati. Bayangan kita pada masa muda yang rapuh kerap menjadi
ancaman. Bayangan ini menjadi balok mata, dibawa kemana-mana dan
diproyeksikan kepada orang lain yang dirasa terlalu kuat, besar dan bisa
mengancam ekstitensinya yang begitu mudah goyah dan rapuh. Orang yang
demikian akan terus mengeluh kepada sesamanya. Orang yang terganjal
pandangannya dengan baloknya sendiri akan senantiasa bersikap membela
diri, menutup diri dan dapat menyerang mau membenarkan diri serta
mengamankan diri. Bukan orang lain yang harus berubah tapi diriku harus
berubah dengan berganti cara pandang dan sikap.
Godaan yang paling sering dan paling tersembunyi ialah kekurangan iman
dari pihak kita. Hal itu tidak menyatakan diri dalam ketidakpercayaan
jelas, tetapi de fakto menonjolkan hal-hal lain. Kalau kita mulai
berdoa, seribu satu pekerjaan dan kesusahan yang kita anggap sangat
mendesak, menampilkan diri sebagai sangat penting. Inilah saatnya, di
mana menjadi nyata, kepada apa hati kita memberikan prioritas. Suatu
ketika kita menghadap Tuhan sebagai pertolongan kita yang terakhir,
tetapi kita tidak selalu benar-benar yakin akan pertolongan-Nya. Pada
waktu lain kita menjadikan Tuhan itu sekutu kita, namun hati kita tetap
sombong. Dalam semua hal ini kekurangan kita dalam iman menyatakan bahwa
kita belum cukup rendah hati: "Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat
apa-apa" (Yoh 15:5). (Katekismus Gereja Katolik, 2732)
Tetaplah setia dalam iman sampai akhir dan Tuhan akan memberimu mahkota kehidupan. (Paus Fransiskus)
Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)
Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi Yang
diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah milik
pusaka-Mu; gembalakanlah mereka selama-lamanya.
The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he
has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and
govern them for ever.
Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est:
salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos
usque in sæculum.
Mzm. Ad te Domine clamabo, Deus meus ne sileas a me: nequando taceas a me, et assimilabor descendentibus in lacum.
Doa Pembuka
Ya Allah, teguhkanlah dalam diri kami, umat-Mu, hormat dan kasih pada
nama-Mu yang kudus. Sebab mereka yang teguh berdiri atas kasih-Mu tidak
pernah Engkau biarkan berjalan tanpa bimbingan-Mu. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)
"Tuhan telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat."
Aku, Yeremia, telah mendengar bisikan banyak orang, "Kegentaran datang
dari segala jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!" Semua
sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka,
"Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat
mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!"
Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu
orang-orang yang mengejar aku akan tersandung, jatuh dan mereka tidak
dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka
tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya
Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan
hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab
kepada-mulah kuserahkan perkaraku. Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia!
Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang
yang berbuat jahat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 818
Ref. Tuhan sudi dengarkan rintihan umat-Mu.
Ayat. (Mzm 69:8-10,14,17,33-35)
1. Tuhan, karena Engkaulah aku menanggung cela, karena Engkaulah noda
meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku,
menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
2. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu
Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku
dengan pertolongan-Mu yang setia! Jawablah aku, ya Tuhan, sebab baiklah
kasih setia-Mu, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!
3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah;
biarlah hatimu hidup kembali. Hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan
mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina
orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi
memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (5:12-15)
"Karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam."
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang,
dan karena dosa itu masuklah juga maut. Demikianlah maut telah menjalar
kepada semua orang karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum
hukum Taurat ada, di dunia ini telah ada dosa. Tetapi dosa itu tidak
diperhitungkan kalau tidak ada dalam hukum Taurat. Sungguhpun demikian,
dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa maut telah berkuasa juga atas
mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah
dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dari Dia yang akan datang. Tetapi
karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena
pelanggaran satu orang itu semua orang telah jatuh dalam kuasa maut,
jauh lebih besarlah kasih karunia dan karunia Allah, yang
dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus
Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:18)
Roh kebenaran akan memberi kesaksian tentang daku, dan kamu pun harus memberi kesaksian pula, Sabda Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:26-33)
"Janganlah kamu takut kepada mereka yang hanya dapat membunuh tubuh."
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya, "Janganlah
kamu takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tidak ada sesuatu pun
yang tertutup yang tidak akan dibuka, dan tidak ada sesuatu pun yang
tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam
gelap, katakanlah dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu,
beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada
mereka yang hanya dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa
membunuh jiwa; tetapi takutlah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa
maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua
ekor? Namun tak seekor pun dari padanya akan jatuh ke bumi di luar
kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada
banyak burung pipit. Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia
akan Kuakui di depan Bapa-Ku di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku
di depan manusia, dia akan Kusangkal juga di depan Bapa-Ku yang di
surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Jika
kita ditanya "Apa itu ketakutan?" kita mungkin bisa segera memberikan
deskripsi dan contoh? Tetapi jika kita ditanya "Apa itu keberanian?"
kita perlu waktu untuk mendefinisikannya dan memberikan contoh pribadi
Seorang dosen pernah memberikan ujian
hanya dengan pertanyaan ini: Apa itu keberanian? Dan dia memberi kelas 3
jam untuk menjawab pertanyaan itu. Semua orang mulai menulis segera.
Setelah sekitar 5 menit, seorang siswa berjalan hanya dengan selembar
kertas. Hanya ada satu kalimat di koran itu. Dia menyerahkannya kepada
dosen dan meninggalkan ruang ujian. Semua orang terkejut, tetapi terus
menulis. Ketika hasilnya keluar, semua orang juga terkejut. Itu adalah
siswa yang melewatkan selembar kertas dengan hanya satu kalimat yang
mendapat nilai tertinggi. Tentu saja kita ingin tahu apa yang ia tulis
dan bagaimana ia menjawab pertanyaan itu! Dia hanya menulis 3 kata: Ini
keberanian! Keberanian bukan tentang kata-kata. Keberanian adalah
tentang tindakan.
Dalam Injil hari ini, Yesus
memberi tahu murid-muridnya untuk tidak takut. Apa yang harus ditakuti?
Banyak! Ada ketakutan pergi ke dokter gigi, takut kehilangan pekerjaan,
takut sakit, takut gagal, dll. Sebenarnya dalam ujian pertama keberanian
di Taman Getsemani, para murid gagal total. Mereka semua meninggalkan
Yesus dan meninggalkan Dia sendirian untuk menghadapi para
penganiaya-Nya. Hanya Yesus yang menunjukkan keberanian ketika
dihadapkan dengan ketakutan. Mengapa para murid menyerah pada rasa
takut? Dari mana rasa takut datang? Bagaimana kita bisa mengatasi rasa
takut? Memulai dengan rasa takut adalah reaksi; itu adalah reaksi
terhadap ancaman atau bahaya. Kita dapat memilih untuk menyerah pada
rasa takut, atau kita dapat memilih untuk memiliki keberanian. Jadi jika
ketakutan adalah reaksi, maka keberanian adalah keputusan. Dan jika
tidak ada rasa takut, maka tidak perlu keberanian. Ketakutan berasal
dari kenyataan bahwa kita merasa tidak aman. Kita merasa tidak aman
karena kita berpikir bahwa Tuhan tidak peduli dengan kita dan Dia tidak
datang untuk melindungi kita di saat kesulitan dan bahaya. Dan itu
karena ada kalanya kita berpikir bahwa doa kita tidak dijawab. Jadi
bagaimana kita berdoa ketika kita berhadapan dengan masalah dan
kesulitan?
Kita perlu melihat bagaimana Yesus berdoa ketika Dia
berada di Taman Getsemani. Pada awalnya Dia meminta Bapa-Nya di surga
untuk mengambil cawan itu, yang berarti menyelamatkan-Nya dari
penderitaan, kesakitan dan salib. Setelah itu, Dia berdoa agar kehendak
Tuhan dilakukan dan bukan kehendak-Nya. Yesus percaya bahwa ketika Ia
melakukan kehendak Tuhan, maka Tuhan akan melindungi dan
menyelamatkan-Nya. Yesus pergi untuk menghadapi Salib dengan keberanian.
Jadi ketika kita berdoa, mari kita renungkan apa yang kita doakan. Jika
kita memberi tahu Tuhan apa yang seharusnya Dia lakukan untuk kita,
maka tampaknya kita tidak percaya pada Tuhan untuk mengetahui apa yang
kita butuhkan. Karena itu doa kita sudah menunjukkan ketidakpercayaan
dan rasa tidak aman kita. Jadi, bahkan ketika kita berdoa, kita juga
memiliki ketakutan. Tetapi ketika kita berdoa agar Tuhan dilakukan, kita
menyerahkan diri kita dengan berani ke tangan Tuhan. Karena keberanian
adalah ketakutan yang telah berdoa dan berserah pada kehendak Tuhan. Dan
apa pun yang terjadi, bahkan jika yang terburuk harus terjadi, kita
tahu bahwa Allah mengawasi kita dan melindungi kita.
Ketika kita
mengutamakan kehendak Tuhan, maka Tuhan meyakinkan kita bahwa segalanya
akan berubah untuk kebaikan orang-orang yang mempercayai Tuhan. Percaya
kepada Tuhan berarti mencintai Dia. Mencintai adalah keputusan, dan
memiliki keberanian juga merupakan keputusan. Tetapi yang lebih penting
kita harus percaya dan percaya bahwa Tuhan lebih mencintai kita daripada
kita bisa mencintai-Nya. Dan kita dapat menemukan apa yang paling
ditakuti musuh kita dengan mengamati cara yang dia gunakan untuk
menakuti kita. Iblis akan menipu kita dengan mengatakan: Anda tidak
dapat menahan badai. Tetapi Yesus akan menyatakan: Jangan takut. Aku
akan membungkam badai. Dalam hidup ada banyak badai berbahaya. Kita
dapat bereaksi dengan rasa takut, atau kita dapat memutuskan untuk
memiliki keberanian. Karena butuh keberanian untuk percaya dan percaya
pada Yesus yang menyatakan kepada kita: Jangan takut. Aku telah
menaklukkan dunia. Mari kita putuskan untuk mendengarkan Yesus, dan kita
akan memiliki keberanian.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 145:15)
Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau memberi mereka makanan pada waktunya.
The eyes of all look to you, Lord, and you give them their food in due season.
atau (Mzm 27:6)
Circuibo et immolabo in tabernaculo eius hostiam iubilationis: cantabo, et psalmum dicam Domino.
Sabtu, 20 Juni 2020
Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria
Kalau
kita berdoa, harus ada suasana ketenangan dan kesederhanaan; hendaklah
kita ingat bahwa kita berdiri di hadapan Tuhan --- St. Siprianus
Antifon Pembuka (Mzm 13(12):6)
Hatiku bergembira karena Engkau menyelamatkan daku. Aku bernyanyi bagi-Mu karena kebaikan-Mu terhadapku. My heart will rejoice in your salvation. I will sing to the Lord, who has been bountiful with me.
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah memenuhi hati Santa
Perawan Maria dengan rahmat-Mu, sehingga ia menjadi kediaman yang pantas
bagi Roh Kudus. Semoga berkat jasa dan doa restunya, kami pun diterima
dalam bait kemuliaan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Yesaya (61:9-11)
Beginilah firman Tuhan, “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para
bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga
semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah
keturunan yang diberkati Tuhan.” Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku
bersorak-sorai dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan
kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin
pria yang mengenakan hiasan kepala dan seperti pengantin wanita memakai
perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tetumbuhan, dan seperti
kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan Allah akan
menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juru Selamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah
dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari
nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang
mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi
layu.
2. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke
dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat
kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
3. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin
dari lumpur, untuk mendudukkannya di antara para bangsawan, dan memberi
dia kursi kehormatan. Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:41-51)
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya
Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke
Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari
perayaan, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem
tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di
antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari
perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan
mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke
Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan
Dia dalam bait Allah; sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil
mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan
segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia,
tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapa Engkau
berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku cemas mencari engkau.”
Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa Bapak-Ibu mencari Aku? Tidakkah
tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak
mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang
bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Ketika ada seorang ibu dengan susah payah mencari anaknya yang terkasih dan setelah bertemu memperoleh jawaban sebagaimana Yesus menjawab Bunda Maria:"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Luk2:49), kiranya pada umumnya para ibu pasti akan marah besar, bahkan menempeleng atau menyakiti anaknya. Bunda Maria juga tidak tahu apa maksud yang dikatakan oleh Yesus kepadanya, tetapi ia tidak marah melainkan “menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya”. Sikap hati yang tulus dan suci dari seorang ibu, maka Bunda Maria menjadi teladan bagi umat beriman, kesucian hatinya kita kenangkan segera setelah kita mengenangkan Hati Yesus Yang Mahakudus.
Kita semua dipanggil untuk meneladan Bunda Maria, yang berhati tersuci di antara umat manusia. Di dalam hidup sehari-hari kiranya cukup banyak hal yang sering kurang atau tidak kita pahami, padahal kita tersangkut atau terkait di dalamnya. Maka kiranya apa yang dikatakan oleh St.Ignatius Loyola ini merupakan salah satu bentuk ajakan untuk meneladan kesucian hati Bunda Maria: ”Setiap orang kristiani yang baik tentu lebih bersedia membenarkan pernyataan-pernyataan sesamanya daripada mempersalahkannya. Jika tak dapat dimengerti, yang menyatakannya hendaklah ditanya apakah yang dimaksudkan; dan jika dia salah, hendaklah dibetulkan dengan cintakasih; dan jika itu belum cukup hendaklah digunakan segala upaya yang sesuai, supaya sampai pada pemahaman yang benar, dan dengan demikian dijauhkan dari kesalahan” (LR no 22). Dengan cara ini kiranya kita semua akan bersukaria sebagaimana digambarkan oleh nabi Yesaya di bawah ini.
“Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya” (Yes 61:10)
Dalam sejarah kehidupan rasanya sukaria yang sungguh mendalam dan besar ketika dalam upacara perkawinan, laki-laki dan perempuan saling berjanji untuk menjadi suami-isteri dan saling mengasihi dalam untung maupun malang. Sepasang mempelai berpakaian indah menarik dan membahagiakan, demikian pula sanak-saudara maupun pada sahabat/undangan yang datang untuk ikut bergembira dalam pesta perkawinan tersebut. Rasanya semua hati yang hadir, lebih-lebih sang mempelai, berbinar-binar, bersinar terang yang antara lain menjadi nyata dalam senyuman yang menarik serta menggembirakan. Mereka yang saling bertemu rasanya tidak ada permusuhan melainkan persahabatan atau persaudaraan yang mengharukan. Kita semua kiranya berharap suasana macam itu tidak hanya terjadi pada upacara atau pesta perkawinan tetapi juga terjadi dalam hidup sehari-hari, di dalam keluarga, tempat kerja/kantor maupun di tengah-tengah masyarakat. Maka marilah kita saling membantu atau bergotong-royong menciptakan suasana yang menarik dan menggembirakan tersebut.
Salah satu cara atau usaha untuk menciptakan suasana hidup yang demikian itu antara lain kita senantiasa berusaha untuk berpikiran positif terhadap sesama ( positive thinking). Berpikiran positif rasanya merupakan langkah untuk menjadi mahir dalam Roh atau pembedaan Roh / spiritual discernment. Jika kita cermati, teliti dan rendah hati melihat dan menyikapi sesama dan saudara-saudari kita rasanya akan kita temukan lebih banyak kebaikan daripada kekurangan, lebih banyak kekuatan daripada kelemahan, lebih banyak keutamaan-keutamaan daripad kebejatan moral dst.. Mari kita akui dan imani bahwa selama sesama atau saudara-saudari kita masih bebas leluasa kemana-mana berarti mereka adalah orang baik, berkehendak baik. Jika ada sesuatu yang kurang berkenan di hati kita atau tidak sesuai dengan selera pribadi kita, marilah hal itu kita dekati dan sikapi dengan kebaikan dan cintakasih, dengan demikian semuanya pasti akan berkenan di hati.
Untuk mendukung upaya sikap positif terhadap sesama, rasanya pertama-tama kita sendiri harus bersikap positif terhadap diri kita, sebagai yang telah menerima kasih karunia dari Allah secara melimpah melalui sesama, terutama dari orangtua atau bapak-ibu kita. Mengakui dan menghayati diri sebagai yang terkasih, yang telah menerima kasih karunia secara melimpah ruah akan menjadi motivasi atau dorongan untuk berpikir positif terhadap sesama serta mengasihinya. Dengan kata lain kita akan menghayati kasih , sebagaimana diajarkan Paulus, yang menjadi nyata dalam keutamaan-keutamaan “ sabar; murah hati; tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain” (lihat 1Kor 13:4-5)
Antifon Komuni (Luk 2:19) Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Mary treasured all these words, reflecting on them in her heart.
Doa Malam
Allah Bapa Yang Mahapengasih, pada peringatan Bunda Putra-Mu kami
Kauperkenankan ikut serta dalam penebusan kekal. Penuhilah kami dengan
rahmat-Mu, agar penyelamatan-Mu semakin kami rasakan. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati