Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Cardinale Zuppi berdoa di pemakaman di San Girolamo della Certosa.Kredit: Keuskupan Agung Bologna
Para uskup di seluruh Italia mengunjungi pemakaman minggu lalu untuk berdoa dan mempersembahkan Misa bagi jiwa-jiwa mereka yang meninggal setelah tertular virus corona. Di antara 13.915 kematian akibat virus corona di Italia, setidaknya termasuk 87 imam.
“Dengarkan Tuhan rasa sakit yang timbul dari negeri ini yang masih kami percayai diberkati ... Kami percaya bahwa dalam kematian di kayu salib Putra-Mu Yesus dan dalam penguburannya, setiap salib, setiap kematian, setiap penguburan ditebus dari pengabaian, dari kegelapan, dari ketiadaan, ”kata Uskup Francesco Beschi pada 27 Maret di sebuah pemakaman di Bergamo, sebuah kota Italia utara yang terpukul keras tempat 553 orang meninggal pada bulan Maret.
Di keuskupan Beschi di Bergamo saja, 25 imam diosesan telah meninggal setelah mengontrak COVID-19.
“Minggu ini saya pergi ke kuburan dengan keinginan untuk menjadi suara doa dan rasa sakit yang tidak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri mereka dan tetap tertutup tidak hanya di rumah kami, tetapi yang terpenting di dalam hati kami. Dalam beberapa hal ... seolah-olah kota kita telah menjadi kuburan besar. Tidak ada yang terlihat lagi. Lenyap. Kita bisa saling bertemu melalui media dan media sosial, untungnya, tetapi kota ini sepi, ”kata Beschi dalam homilinya melalui siaran langsung 29 Maret.
Italia telah memasuki minggu keempat dari karantina nasional. Pada tanggal 1 April, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan bahwa batas waktu karantina negara telah diperpanjang hingga 13 April, tetapi mencatat bahwa penguncian tidak akan berakhir sampai "kurva reda."
Ada lebih dari 115.000 kasus yang terdokumentasi dari coronavirus di Italia dan 13.915 kematian pada 2 April menurut Kementerian Kesehatan Italia.
Avvenire, surat kabar yang dimiliki oleh konferensi para uskup Italia, melaporkan total 87 kematian imam pada 31 Maret. Namun, jumlah ini bisa lebih tinggi; beberapa ordo religius, seperti Bapa Misionaris Xaverian di Parma, tidak menguji 16 imam tua yang meninggal di tempat tinggal mereka bulan lalu.
Tiga perempat dari para imam diosesan yang dilaporkan meninggal berusia di atas 75 tahun. Pastor termuda yang meninggal adalah Pastor 45 tahun. Alessandro Brignone dari Salerno. Imam Italia Selatan telah berpartisipasi dalam retret Neocatechumenal Way pada awal Maret setelah banyak peserta dinyatakan positif COVID-19.
Keuskupan Milan melaporkan dua kematian baru yang dikaitkan dengan coronavirus akhir pekan lalu: Pastor Cesare Terraneo, 75, dan Pastor Pino Marelli, 80, membawa angka kematian diosesan bagi para imam menjadi 10.
Keuskupan Bolzano, di perbatasan Italia dengan Austria, telah kehilangan empat imam karena COVID-19, yang terbaru dari Pastor Heinrich Kamelger, 85, Pastor Anton Matzneller, 83, dan Pastor Reinhard Ebner, 71, yang pernah melayani sebagai utusan injil di Brasil.
Kematian baru juga dilaporkan di keuskupan Italia Vercelli, Turin, La Spezia-Sarzana-Brugnato, Nuoro, Reggio Emilia-Guastalla, Udine, dan Cremona.
Uskup Cremona, Antonio Napolioni, dirawat di rumah sakit karena pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 selama sepuluh hari tetapi dirilis pada 17 Maret.
Setelah kembali ke rumah untuk melanjutkan pemulihan, uskup berbicara dengan Paus Fransiskus melalui telepon, dan mengatakan dia membuat lelucon dengan Paus tentang konsekuensi menjadi "gembala yang mencium bau domba mereka," menurut Vatikan News.
Kardinal Angelo De Donatis, vikjen Keuskupan Roma, dinyatakan positif virus corona pada 30 Maret, dan Keuskupan Ouagadougou di Burkina Faso melaporkan bahwa Kardinal Philippe Ouédraogo memiliki kasus COVID-19 yang dikonfirmasi pada 31 Maret.
Para uskup lain di Italia, Prancis, Burkina Faso, Cina, dan Amerika Serikat juga dinyatakan positif COVID-19, dan Uskup Angelo Moreschi, 67, meninggal di kota Brescia Italia pada 25 Maret setelah tertular virus corona.
Sabtu, 04 April 2020
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin
langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik,
1257)
Antifon Pembuka (Mzm 22(21):20.7)
Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah
aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan
hinaan rakyat.
O Lord, do not stay afar off; my
strength, make haste to help me! For I am a worm and no man, scorned by
everyone, despised by the people.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini
Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah.
Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat
beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis. Dengan pengantaraan
Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:21-28)
"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel
dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan
mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku
akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas
gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya;
mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua
kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala,
atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran
mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan
mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka,
sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka
hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai
satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan
melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di
tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka
tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan
tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja
mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan
mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku
akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan
tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat
kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan
mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa
Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di
tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di
tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan
Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala
menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan
orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di
atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai,
orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah
perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan
mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, dan perbaharuilah hati serta rohmu.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:45-56)
"Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai."
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang
menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya
kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan
menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk
berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu
membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang
akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas
tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka,
yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu
tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika
satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini
binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi,
sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati
untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk
mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus
tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia
berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang
bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu
hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri
itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.
Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka
berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang
jugakah Ia ke pesta?”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Pekan
suci sudah semakin mendekat. Karena itu, bacaan-bacaan menampilkan
pertentangan-pertentangan yang makin memanas antara Yesus dengan
orang-orang Yahudi. Dalam pertentangan yang makin tajam,
orang Yahudi akhirnya setuju dan menangkap dan membunuh Yesus daripada
semua bangsa mengalami binasa mengalami binasa. Yesus mau dijadikan
tumbal bagi bangsa. Dari pernyataan ini menjadi jelas bahwa kematian
Yesus adalah korban bagi keselamatan seluruh bangsa. Ia dikorbankan bagi
keselamatan seluruh bangsa.
Walaupun Yesus telah melakukan mukjizat pembangkitan
Lazarus namun mereka tetap berkeyakinan bahwa Yesus harus dihukum mati.
Tidak jelas apa pun yang dituduhkan kepada Yesus. Kayafas berkata,
"lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada
seluruh bangsa kita ini binasa." Rupanya orang-orang Yahudi, terutama
pemimpin-pemimpin agama, sudah sangat membenci Yesus. Kebencian itu
menutup mata mereka untuk melihat kebaikan Yesus. Orang kalau sudah
membenci maka ia tidak akan mampu lagi untuk melihat orang sebagai teman
atau sahabat. Dia akan melihat orang lain sebagai musuh yang harus
disingkirkan. Mari kita bertobat dan menggunakan
waktu prapaskah ini untuk menyingkirkan kebencian dari hati agar kita
mampu melihat orang lain sebagai sahabat dan pada gilirannya menerima
Yesus sebagai Sang Penebus. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:52)
Kristus diserahkan, untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
Christ was handed over, to gather into one the scattered children of God.
Jumat, 03 April 2020
Hari Biasa Pekan V Prapaskah (Hari Pantang)
Tubuh Kristus yang tanpa dosa harus Ia korbankan untuk dosa kita;
darah-Nya harus Ia korbankan untuk pengampunan dosa kita. (St.
Fulgensius dari Ruspe)
Antifon Pembuka (Mzm 31 (30):10.16.18)
Sayangilah aku, ya Tuhan, sebab aku menderita. Lepaskanlah aku dari
tangan musuh yang mengejar aku. Tuhan, jangan sampai aku kecewa, sebab
aku berseru kepada-Mu
Have mercy on me, O Lord, for I am in distress. Deliver me from the
hands of my enemies and those who pursue me. O Lord, let me never be put
to shame, for I call on you.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengampun, kami ini orang lemah yang sering jatuh.
Ampunilah kejahatan kami dan bebaskanlah kami dari belenggu dosa. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan
Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (20:10-13)
"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah."
Aku telah mendengar bisikan banyak orang, “Kegentaran datang dari segala
jurusan! Adukanlah dia! Mari kita mengadukan dia!” Semua sahabat
karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh. Kata mereka, “Barangkali
ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan
dapat melakukan pembalasan kita terhadap dia!” Tetapi Tuhan menyertai
aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku
tersandung jatuh, dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan
menjadi malu sekali, sebab mereka tidak berhasil; suatu noda yang
selama-lamanya tidak akan terlupakan! Ya Tuhan semesta alam, yang
menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat
pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.
Menyanyilah untuk Tuhan, pujilah Dia! Sebab Ia telah melepaskan nyawa
orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk
keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun
selamat daripada musuhku.
3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah
menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku,
perangkap-perangkap maut terpasang di depanku.
4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku
aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku
minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Yoh 6:64b,69b)
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (10:31-42)
"Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."
Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu.
Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal
dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang
menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang
Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari
Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau
menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.”
Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu,
‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat
dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan,
disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh
Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!”
karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi
jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku,
percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui
dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali
lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu
membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya
dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua
yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak
orang di situ percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Hari ini kita ada dalam Pekan V Prapaskah. Mari kita simak dan renungkan pesan-pesan Tuhan melalui kedua bacaan hari ini.
Pertama, suka duka seorang nabi. Menjadi seorang nabi tidak selalu “manis”, kare nyatanya, ia sering dikritik, dicaci-maki, kehilangan sahabat, bahkan sering mendapat ancaman kematian (ay. 10). Menjadi seorang nabi tidak terlepas dari perasaan dar] pengalaman manusiawi. Kecewa, sedih, putus asa, bahkan gentar dan cemas, juga selalu menyertai hati terkecil dan terdalam mereka. Maka, tidak heran ketika Yeremia pur. berpikir untuk meninggalkan tugasnya sebagai nabi. Dalam krisis yang menyedihkan ltu, Yeremia mengakui bahwa firman Allah seperti api dalam tulangnya, sehingga ia tidak dapat menahannya (ay. 9). Namun demikian, Yeremia tahu dan yakin bahwa Allah Setia bersamanya dan tetap menyertainya. Yeremia yakin kalau para “musuhnya" tidak akan menang melawan Allah. Dengan keyakinan penuh, nabi bersandar pada Allah. Sehingga akan selalu menang atas “musuh” yang menganiaya. Ia yakin, Allah yang mengutus, Allah pula yang akan mengurus. Kedua, seperti Nabi Yeremia, Yesus pun dibenci, dimusuhi, dan ditolak oleh oran Orang Yahudi. Alasannya, Yesus dituduh menghujat Allah karena dianggap sudah keterlaluan dengan menyamakan diri-Nya dengan Allah. Padahal, relasi pribadi Yesus dengan Bapa, sebagai satu kesatuan Ilahi tak akan pernah dipisahkan. Akan tetapi, akhirnya semua tersibak bahwa alasan pokok mereka yang sebenarnya adalah keagamaan-politis. Yesus pun luput dari tangan mereka. Hal yang kontekstual dan realistis untuk kita renungkan bersama adalah mengapa dengan alasan keagamaan orang sering bermusuhan dengan saudaranya? (FN/INSPIRASI BATIN 2020)
Antifon Komuni (1Ptr 2:24)
Yesus sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
Dengan luka-luka-Nya kita telah disembuhkan.
Jesus bore our sins in his own body on the cross, so that dead to sin,
we might live for righteousness. By his wounds we have been healed.
Doa Malam
Allah Bapa maharahim, nyatakanlah kepada kami siapakah Engkau itu
melalui karya Putra-Mu di tengah-tengah kami, dan semoga kerahiman-Nya
selalu menjiwai kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
“Ketika tangan Kristus terpaku pada kayu salib, Dia juga memakukan dosa-dosa kita.” (St. Bernard dari Clairvaux)
Antifon Pembuka (Ibr 9:15)
Kristus Pengantara Perjanjian Baru. Berkat wafat-Nya, para pilihan memperoleh warisan abadi yang dijanjikan-Nya.
Christ is mediator of a New Covenant, so that by means of his death,
those who are called may receive the promise of an eternal inheritance.
Doa Pembuka
Allah yang Mahasetia, hadirlah pada umat yang berseru kepada-Mu.
Lindungilah kami yang mendambakan belas kasih-Mu. Semoga kami bersih
dari segala noda dosa, tetap bertekun dalam cara hidup yang saleh dan
akhirnya pantas mewarisi janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (17:3-9)
"Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa."
Pada waktu itu, ketika Allah menampakkan diri, maka Abram bersujud. Dan
Allah berfirman kepadanya, “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan
engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu
namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau
beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa,
dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian
antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian
yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu
dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kini kaudiami
sebagai orang asing; seluruh tanah Kanaan ini akan Kuberikan menjadi
milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.” Lagi
firman Allah kepada Abraham, “Dari pihakmu, engkau harus memegang
perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 105:4-5.6-7.8-9; R: 8a)
1. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah
perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan
ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
2. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya.
Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku ketetapan-Nya.
3. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang
diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang
diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mzm 95:8ab)
Janganlah keraskan hatimu, tetapi dengarkan suara Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:51-59)
"Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Aku berkata
kepadamu: Sungguh, barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan
mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada
Yesus, “Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham
telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata:
Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai
selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar daripada bapa kita Abraham,
yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati! Dengan siapakah Engkau
samakan diri-Mu?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri,
maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya! Bapa-Kulah yang
memuliakan Aku. Tentang Dia kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal
kamu tidak mengenal Dia. Sebaliknya, Aku mengenal Dia, dan jika Aku
berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti
kamu. Tetapi Aku megenal Dia, dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham
bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku; ia telah melihatnya
dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada Yesus,
“Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat
Abraham?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
sebelum Abraham jadi, Aku ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk
melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus. Renungan
Hidup berkomunitas atau berumah tangga kadang diwarnai kesalahpahaman atau miskomunikasi. Komunikasi yang terjalin menjadi tidak sambung. Apa yang dikatakan seseorang tidak dimengerti dengan baik oleh orang lain. Akibatnya, muncul konflik yang makin meruncing, sikap membenci, bahkan bisa terjadi sikap menyakiti atau melukai satu sama lain.
Suasana seperti itu juga pernah dialami Yesus ketika berhadapan dengan orang-orang Yahudi. Bacaan Injil hari ini mengungkapkan konflik yang makin meruncing antara Yesus dengan orang Yahudi. Bahasa yang tidak sambung sering menimbulkan salah paham dan pertengkaran. Dibutuhkan penyelarasan terus-menerus supaya bisa mengerti satu sama lain. Demikian pula manusia dengan Tuhan. Ketika keselarasan itu dicapai maka “paduan suara” kehidupan pun bisa mencapai harmoni yang nyaman di seluruh indra kita.
Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Dia telah ada bahkan sebelum manusia diciptakan. Kata-kata orang-orang Yahudi bahwa Yesus belum berumur lima puluh tahun dan apakah sudah melihat Abraham, merupakan ungkapan keterbatasan atau ketidakmampuan mereka untuk mengimani bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Yesus adalah Sang Penyelamat Dunia yang mereka nantikan kedatangan-Nya.
Percakapan antara orang-orang Yahudi dengan Yesus ini dapat menuntun kita untuk mawas diri perihal kedalaman iman kita, entah dalam hal pengetahuan maupun penghayatan iman. Orang Yahudi mencela Yesus karena mengaku sebagai Anak Allah dan bersama dengan Allah. Orang Yahudi yang tidak mengerti itu mencela karena tidak mengenal Allah. Pikiran negatif demi kepentingan diri sendiri menjauhkan mereka dari pertolongan dan rahmat yang disediakan Allah. Bahkan mereka memfitnah Yesus sebagai orang yang kerasukan setan dan ingin melempari dengan batu.
Pertanyaan refleksinya, bagaimana relasi dan komunikasi Anda dengan Tuhan? Bagaimana relasi Anda dengan anggota keluarga atau komunitas Anda? Bersediakah Anda untuk rendah hati dibimbing Tuhan untuk mampu hidup lebih baik?.
Doa Malam Allah segala kuasa,
jauhkanlah aku dari hal-hal yang mengganggu istirahatku malam ini.
Semoga dengan istirahat yang Kauberkati, aku dapat melepaskan segala
kepenatanku hari ini dan menimba kekuatan baru untuk hidup dan
pelayananku esok hari. Terpujilah Engkau, ya Allahku, kini dan
selama-lamanya. Amin.
Tuhan kita Yesus Kristus, Putra Allah, berdoa untuk kita, berdoa dalam diri kita, dan kepada-Nya kita berdoa. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18:48-49)
Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan
atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat.
My deliverer from angry nations, you set me above my assailants; you saved me from the violent man, O Lord.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga
pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi
kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin
menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan
Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Keteguhan iman Sadrakh, Mesakh dan Abednego mendapat tantangan yang
berat. Kesetiaan mereka pada Allah berbuah hukuman yang berat. Namun, di
sanalah kuasa Allah bekerja dan membuka mata orang yang melawan Allah.
Kuasa manusia tidak mampu mengalahkan kuasa Allah. Allah datang
menyelamatkan setiap orang yang percaya dan setia kepada-Nya.
Bacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)
"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh,
Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan
tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu
bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab,
gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah
patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu
juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan
dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh,
Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab
kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup
melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang
menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya
tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa
Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.”
Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap
Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu
dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa
orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat
Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian
yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu
bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah
tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?”
Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat
orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu.
Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!”
Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan
Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya,
yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang
menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah
allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:52.53.54.55.56)
P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
I. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
P. Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan.
Perbuatan menunjukkan identitas. Yesus menegaskan bahwa Ia berasal dari
Allah. Karya perbuatan-Nya menunjukkan bahwa Ia datang ke dunia atas
kehendak Allah. Orang-orang Yahudi adalah keturunan Abraham, tetapi
mereka tidak mau mendengarkan Yesus. Karya Yesus mengungkapkan keluhuran
kasih Bapa di tengah dunia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:31-42)
"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya
kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar
murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan
tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata:
Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan
hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah
adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun
benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham,
tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh
tempat di dalam kamu. Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan,
seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab
mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka,
“Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan
yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha
membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu
kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak
dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.”
Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu
Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu
akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku
datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus
Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Status bebas dari 'budak' kerapkali dipikirkan
hanya menyangkut pembebasan fisik (bdk. Kisah Onisimus-Filemon).
Padahal, perbudakan yang paling mengerikan adalah 'penjajahan dosa'.
Itulah yang membawa kematian. Anak bisa mengusulkan pembebasan. Yesus
adalah 'Anak Allah' yang dapat membebaskan para budak dosa, yakni dengan
penebusan. Soalnya sederhana, mau percaya kepada Yesus sebagai Penebus
atau tidak? Adakah nabi sekualitas Yesus, yang memberikan diri
seutuhnya kepada umat manusia? (RUAH)
Antifon Komuni (Kol 1:13-14)
Allah telah
memindahkan kita ke dalam Putra-nya terkasih. Dalam Dialah kita
memperoleh penebusan dan dalam Darah-Nya penghapusan dosa.
God has brought us to the kingdom of his beloved Son, in whom we have redemption through his Blood, the forgiveness of sins.
Selasa, 31 Maret 2020
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
“Salib Tuhan menjadi sumber semua berkat, asal mula segala berkat” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 27(26):14)
Taruhlah harapan-Mu pada Tuhan. Jadilah perwira dan tabahkanlah hatimu. Percayalah pada Allah.
Wait for the Lord; be strong; be stouthearted, and wait for the Lord!
Doa Pembuka
Allah Bapa sumber segala kebajikan, bantulah kami mengabdi Engkau dengan
tekun. Semoga pada zaman ini umat-Mu berkembang dalam kebajikan dan
bertambah dalam jumlahnya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Israel
memberontak melawan Allah dan mereka dihukum. Banyak orang tewas
terpagut ular. Sebagian, akhirnya diselamatkan karena memandang ular
tembaga yang ditinggikan oleh Musa pada sebuah tiang.
Bacaan dari Kitab Bilangan (21:4-9)
"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup."
Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah
Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat lagi
menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan
Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati
di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air!
Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular
tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari
orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa
dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan
dan engkau; berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan ular-ular ini dari
kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada
Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka
setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” Lalu
Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika
seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu,
tetaplah ia hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
Ayat. (Mzm 102:2-3.16-18.19-21)
1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai
kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku
tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru,
segeralah menjawab aku!
2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi
menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan
menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa
orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa
yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang
dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Benih itu adalah Sabda Tuhan, penaburnya adalah Kristus. Setiap orang yang menemukan Dia, akan hidup selama-lamanya.
Yesus
berbicara sebagai utusan Bapa. Barangsiapa yang percaya akan
kata-kata-Nya beroleh hidup. Sebaliknya, yang tidak percaya akan mati.
Yesus akan ditinggikan di kayu salib, dan dengan cara itu Ia
menyelamatkan manusia.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:21-30)
"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia."
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi,
dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat
Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi
itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat
Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka,
“Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan
dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan
mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia,
kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah
Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara
dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan
tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari
pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti,
bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, “Apabila
kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah
Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi
Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan
Ia yang telah mengutus Aku,menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku
sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”
Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan Umat Israel gagal dalam
tetap percaya. Mereka mengeluh dan kecewa kepada Tuhan dan Musa.
Akibatnya, Tuhan mengirim ular-ular untuk memagut orang-orang Israel.
Menyadari kenyataan itu, mereka menyesali perbuatannya. Tuhan lalu
meminta Musa membuat sebuah ular tedung dan ditinggikan pada sebuah
tiang. Orang-orang Israel yang terpagut ular akan selamat bila memandang
ular tedung itu. Ular tedung yang ditinggikan pada sebuah tiang itu
adalah simbol Yesus sendiri. Ketika Yesus ditinggikan di kayu salib,
barulah kita tahu bahwa Dialah Juruselamat kita. Marilah kita selalu
memandang Dia yang tergantung di kayu salib. Dialah keselamatan kita.
Antifon Komuni (Yoh 12:32)
Apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku, demikianlah firman Tuhan.
When I am lifted up from the earth, I will draw all to myself, says the Lord.
Doa Malam Bapa, Engkau mengutus
Putra-Mu untuk membuka jalan kebenaran bagi kami. Buatlah supaya kami
tetap setia melaksanakan perintah-Nya, sebagaimana Ia telah melaksanakan
segala perintah-Mu dan hanya melakukan apa yang berkenan pada-Mu. Amin.
Kehendak
Bapa dipenuhi secara sempurna di dalam Kristus oleh kehendak
manusiawi-Nya satu kali untuk selama-lamanya. Pada saat masuk ke dunia
Yesus berkata: "Sungguh, Aku datang; untuk melakukan kehendak-Mu, ya
Allah-Ku" (Ibr 10:7; Mzm 40:8). Hanya Yesus dapat mengatakan tentang
Diri sendiri, bahwa Ia "senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada
Bapa" (Yoh 8:29). Ketika berdoa dalam sakratul maut Ia menyetujui
sepenuhnya kehendak Bapa: "Bukan kehendakKu, melainkan kehendak-Mulah
yang terjadi" (Luk 22:42) Bdk. Yoh 4:34; 5:30; 6:38.. Karena itu Yesus
"menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita... menurut kehendak Allah
dan Bapa kita" (Gal 1:4). "Karena kehendak-Nya inilah kita telah
dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus
Kristus" (Ibr 10:10).
Paus Fransiskus bergabung dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam menyerukan gencatan senjata global ketika dunia menghadapi gempuran pandemi Covid-19.
Dalam kata-kata setelah pembacaan Doa Maria pada hari Minggu, Paus Fransiskus menyoroti permohonan yang diajukan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres minggu ini menyerukan 'gencatan senjata global langsung di seluruh penjuru dunia', di tengah saat pandemi Covid-19 ini.
Penghentian permusuhan
Dari Perpustakaan Istana Apostolik, Paus mengatakan dia bergabung dengan semua orang yang telah melakukan panggilan ini dan dia mengundang semua orang "untuk menindaklanjutinya dengan menghentikan semua bentuk permusuhan, mendorong penciptaan koridor untuk bantuan kemanusiaan, keterbukaan terhadap diplomasi, dan perhatian kepada mereka yang menemukan diri mereka dalam situasi kerentanan. "
Persatuan dan Solidaritas
“Semoga perjuangan bersama kita melawan pandemi membawa semua orang untuk mengakui kebutuhan besar untuk memperkuat ikatan persaudaraan sebagai saudara dari satu keluarga manusia,” kata Paus.
"Secara khusus, semoga itu menginspirasi komitmen baru untuk mengatasi persaingan di antara para pemimpin negara dan pihak-pihak yang terlibat. Konflik tidak diselesaikan melalui perang."
Antagonisme dan perbedaan, Paus Fransiskus menggarisbawahi, "harus diatasi melalui dialog dan pencarian perdamaian yang konstruktif."
Dia juga mendapat perhatian khusus untuk semua yang saat ini harus tinggal dalam kelompok, seperti di panti jompo dan barak.
Paus juga menarik perhatian orang-orang yang ada di penjara. Secara khusus, Paus Fransiskus berkata, "Saya ingin menyebutkan orang-orang di penjara. Saya telah membaca memo resmi dari Komisi Hak Asasi Manusia yang berbicara tentang masalah penjara yang terlalu padat yang bisa menjadi tragedi. Saya menyerukan pihak berwenang untuk peka terhadap masalah serius ini dan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah tragedi di masa depan. "
Yesus
Kristus telah mempersembahkan Darah-Nya yang mulia, korban kita pada
altar salib, demi keselamatan semua manusia. (St. Yohanes Fisher)
Antifon Pembuka (Mzm 56(55):2)
Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan menghimpit aku.
Have mercy on me, O God, for people assail me; they fight me all day long and oppress me.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Pengasih, demi cinta kasih-Mu yang agung kami Kauperkaya
dengan berbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa
menuju hidup baru dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Dengan
pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)
"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan."
Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong.
Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang
mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi,
Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap
aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari
yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya.
Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah
membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya.
Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap
darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel,
katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di
tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang
Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan
dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu
memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah
rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada
Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami
sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu
kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang
tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka
dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan
berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan,
sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan
menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang
yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan
telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah
kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia,
katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?”
Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata,
“Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah
menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu
disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya.
Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan
bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu
birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu
dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu
karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu!
Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah
kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon
berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu
sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang
terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah
seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang
menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka
bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan
dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian
palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau
mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu
dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak
takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat
penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 33:11)
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (8:1-11)
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini."
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Dan pagi-pagi benar Ia
berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Yesus
duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada
Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat
zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan
batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatmu tentang hal
ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu
menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus menerus
bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka,
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk pula dan
menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah
mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah
Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu
Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah
mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak
ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah,
dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan Siapakah kita yang tidak pernah berbuat dosa? Namun betapa mudahnya kita mencari-cari kesalahan orang lain. Main hakim sendiri sering terjadi di tengah masyarakat. Ada pencuri ayam langsung dihakimi masa. Ada pencopet yang tertangkap langsung dihajar sampai babak belur. Kita sering kurang memakai daya nalar dan pikiran jernih. Yang sering muncul justru croc brain/otak reptil yang berada di bawah sadar kita. Nafsu liar yang ingin menghancurkan. Ciri-ciri lain otak reptil adalah: persaingan, no moral, no etika, no tata krama, mementingkan diri sendiri terutama tubuh (somatic or survival), rakus atau serakah, selfish, tidak peduli dengan lingkungan, tidak mengenal benar salah, teritoriality, tidak mau bertanggung jawab, menyalahkan orang lain. Perhatikan kucing yang kelaparan (food) dan dia dengan tenangnya mencuri ikan tanpa ada rasa bersalah sama sekali. Orang-orang yang membawa perempuan berzinah iitu di bawah sadarnya ingin meiemparinya dengan batu sampai mati. Yesus tidak menggunakan crocbrain, otak liar yang .ingin menghukum atau membaias dendam, tetapi mengedepankan neocortex yang ingin mengampuni dan mengasihi. Neocortex memiliki kecerdasan intelektual dan kesadaran spiritual di mana nilai moralitas tumbuh berkembang, Kepada perempuan itu, Ia berkata, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan jangan berdosa lagi mulai dari sekarang".
Antifon Komuni (1Yohanes 8:10-11)
Hai wanita, tiadakah yang menghukum engkau? Tidak seorang pun, Tuhan. Aku pun tidak, tetapi mulai sekarang jangan berdosa lagi.
Kemalasan
adalah dosa yang "dapat digunakan setan untuk memusnahkan kehidupan
spiritual kita dan juga kehidupan kita sebagai manusia," (Paus
Fransiskus, 24 Maret 2020)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang
yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.
Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine
iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami maha pengasih, karena cinta kasih Putra kesayangan-Mu
telah menyerahkan diri untuk wafat demi keselamatan kami. Perkenankanlah
kami hidup dalam cinta kasih-Nya dan menempuh jalan yang dilalui-Nya
dengan gembira karena yakin akan bantuan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (37:12-14)
"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu
dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa
kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada
saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku
akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali,
dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa
Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=f, Kanon 2 Suara 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8; Ul:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa
kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala
kesalahannya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:8-11)
"Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan
kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak
memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika
Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi
rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan
juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do=bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25a.26)
Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (11:1-45)
"Akulah kebangkitan dan hidup."
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania,
kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah
meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu
mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit
itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan
kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit,
Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi
sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi
ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini
orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali
ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?
Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia
melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam
hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.”
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka,
“Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya,
“Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah
tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang
tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang,
“Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu,
sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.
Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut
Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain,
“Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika
Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring
di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil
jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta
dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar
bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di
rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa
Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta
kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata
Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang
bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan
setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan,
aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke
dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil
saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia
memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi
mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung.
Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang
Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat
Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena
mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat
Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama
dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di
manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan
lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah,
betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya
berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia
bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus,
lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup
dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab
sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan
berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi
oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara
keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar,
kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup
dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu,
dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang
melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus,
percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Kisah tentang Lazarus
dibangkitkan menjadi dasar iman kita bahwa hidup atau mati itu ada di
tangan Tuhan. Berita mengenai Lazarus yang sakit keras dan pasti akan
meningga. Dalam waktu dekat, tidak membuat Yesus segera datang, tetapi
justru menunggu sampai Lazarus meninggal. Dengan sengaja setelah
menerima berita itu, Ia tinggal dua hari di tempat Ia berada. Dengan
demikian ada kesempatan bagi-Nya untuk menyatakn kemuliaan dan
mewahyukan Diri. Memang setiap mukjizat yang dilakukan bukan untuk
menyelamatkan orang secara fisik belaka, melainkan dan terutama menjadi
sarana untuk menyatakan Diri agar orang mengenal siapa Dia dan percaya
pada-Nya. Marta yang menyongsong Dia amat menyayangkan keterlambatan-Nya
datang, sehingga Lazarus sudah keburu mati. Dialog Yesus dengan Marta
menunjukkan bahwa Marta masih belum percaya akan Yesus memiliki kuasa
untuk menghidupkan Lazarus, karena menurutnya hanya Allah yang memiliki
kuasa untuk itu. Namun tampak juga bahwa ada kepercayaan dalam diri
Marta bahwa permohonan Yesus akan didengar oleh Allah karena
kedekatan-Nya. Maria juga memiliki pandangan serupa dengan mengatakan ”Tuhan sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak akan mati.” Kalau
hanya sakit keras atau menjelang mati pasti Yesus berkuasa menyembuhkan
seperti terjadi pada mukjizat-mukjizat penyembuhan. Kisah selanjutnya
mewartakan dan menegaskan Bahwa Yesus memiliki kuasa yang sama dengan
Allah. Ia membangkitkan Lazarus dari mati, bahkan setelah empat hari;
Dan karena kuasa yang ditunjukkan-Nya itu, hanya] di antara orang-orang
Yahudi percaya kepada-Nya.
Sebagai orang beriman kepada Kristus,
kita percaya bahwa Ia memiliki kuasa setinggi dan sebesar kuasa Allah,
karena Dia adalah Allah Putra. Ia berkuasa atas kehidupan setiap orang.
Maka kita percaya bahwa hidup ini ada dalam tangan-Nya. Kematian fisik
mestinya bukan sesuatu yang perlu ditakuti, karena bagi orang percaya
pada-Nya ada kehidupan dan keselamatan. Karena Ia hidup selama-lamanya,
bersatu dengan Dia berarti hidup selama-lamanya. Sikap yang tepat yang
mesti kita ambil adalah menyerahkan dan memercayakan diri pada-Nya.
Selama Masa Prapaskah ini kita mesti membangun dan mengembangkan sikap
itu.
Antifon Komuni (Yoh 11:26)
Siapa pun yang hidup dan percaya kepada-Ku takkan mati selama-lamanya.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati