| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 19 Agustus 2012 Hari Minggu Biasa XX/B

Minggu, 19 Agustus 2012
Hari Minggu Biasa XX/B

Pada hari Minggu sebagai hari Tuhan, umat beriman wajib menghadiri Misa, kecuali bila mereka sungguh-sungguh terhalang --- Beato Yohanes Paulus II

Antifon Pembuka (Mzm 84:10-11)

Ya Allah, Pelindung kami, pandanglah dan perhatikanlah wajah yang Engkau urapi. Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kehidupan sejati, Engkau telah menyediakan makanan surgawi bagi kami, yaitu Tubuh dan Darah Putra-Mu. Ajarilah kami untuk sungguh-sungguh mengimani kehadiran Putra-Mu dalam Ekaristi ini, sehingga kami pun dapat menimba daya hidup dari-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Amsal (9:1-6)

"Makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur."

Sang Hikmat telah mendirikan rumah, menegakkan ketujuh tiangnya, memotong ternak sembelihan dan mencampur anggurnya, serta menyediakan hidangan. Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru di atas tempat-tempat yang tinggi di kota, "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah kemari!" Dan kepada yang tidak berakal budi mereka berkata, "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur! Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
atau Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.10-11.12-13.14-15)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan, tidak kekurangan sesuatupun yang baik.
3. Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu! Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?
4. Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu; jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, carilah perdamaian dan berusahalah mendapatkannya!


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (5:15-20)

"Berusahalah mengerti kehendak Tuhan."

Saudara-saudara, perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup: janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Janganlah kamu bodoh, tetapi berusahalah mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu. Tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang dengan yang lain dengan mazmur, kidung pujian, dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati! Kepada Allah dan Bapa kita ucapkanlah selalu syukur atas segala sesuatu dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:51-52)
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)

"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barang-siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Ketika kita melakukan suatu perjalanan, terutama pada perjalanan jauh, kita memerlukan makan dan minum. Demikianlah juga hidup kita adalah sebuah perjalanan atau peziarahan menuju suatu tujuan, yakni kemerdekaan, keselamatan, kedamaian, kehidupan atau kebahagiaan kekal. Selama perjalanan tersebut kita perlu makan dan minum.

Kita ingat akan perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Terjanji (Kel 3:7-10; 6:5-7; Ul 26:5-9). DI antara mereka ada yang meninggal, ada juga yang selamat. Suatu perjalanan yang tidak mudah; mereka pernah merasa menyesal oleh sebab ingat betapa di Mesir bisa makan dan minum yang enak, tetapi demi Tanah Terjanji (Kel 16:3) mereka harus melewati padang gurun pasir yang tentunya tandus dan mengerikan. Syukur kepada Allah, meskipun mereka sering berontak dan protes, Dia selalu menyertai. Allah yang Mahakuasa itu hadir selalu dalam tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Allah pun menyediakan makanan dan minuman selama perjalanan mereka ke Tanah Terjanji (Kel 16:12-35; bdk. Bil 11:7-8).

Demikianlah pula perjalanan kehidupan kita, dari sejak lahir ke dunia menuju suatu "Tanah Terjanji". Dalam perjalanan itu ketika merasa senang dan susah, gembira dan sedih, tertawa dan menangis, sehat dan sakit, jatuh dan bangun. Ada banyak peristiwa yang dapat dikisahkan, bahkan bisa jadi lebih menarik dari kisah perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Terjanji. Bagi kita yang mengalami sendiri, mungkin saat ini adalah pengalaman yang menyedihkan, rasanya berat sekali untuk melanjutkan perjalanan hidup ini. Maka, Yesus menawarkan diri-Nya, tidak hanya bagi yang menderita dan sedih. Dia memberikan "Daging" untuk dimakan dan "Darah"-Nya untuk diminum.

Yesus menghendaki agar kita mau menerima seluruh diri-Nya: pribadi-Nya yang memesona, Sabda dan ajaran-Nya, kuasa kasih-Nya, perbuatan dan tindakan-Nya serta pengorbanan-Nya. Pendek kata, "Daging" dan "Darah"-Nya. Bila kita mau menerima Dia, pejalanan hidup kita akan damai dan penuh sukacita. Sebab, tidak akan ada lagi derita yang membuat kita kehilangan harapan. Tidak akan ada lagi godaan yang membuat kita mudah jatuh terperosok di dalamnya. Tidak akan ada lagi kesenangan dan keinginan tidak teratur yang membuat kita terlena dan lupa diri. Tidak akan ada lagi kecemasan, kekhawatiran, juga seluruh hidup kita akan dipenuhi ketenteraman batin yang mendalam.

Dunia menawarkan kebahagiaan sesaat, tetapi Dia memberikan kebahagiaan abadi. Dunia menawarkan kebahagiaan semu, tetapi Dia memberikan kebahagiaan sejati. Kini, kita boleh melihat diri kita, sungguhkah kita makan "Daging" dan minum "Darah"-Nya? Ataukah kita hanya sekedar tahu di mana itu ada dan diletakkan, tanpa mau memakan dan meminum-Nya?

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy