| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 06 Desember 2009 Hari Minggu Adven II

Minggu, 06 Desember 2009
Hari Minggu Adven II

Semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.

Pengantar

Hari ini kita disambut oleh Yohanes Pembaptis. Dialah tokoh penghubung antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Di dalam bacaan dari Perjanjian Lama seorang pujangga memuji harapan akan keselamatan yang sepanjang zaman hidup di tengah-tengah umat Israel. Dan Yohanes Pembaptislah orangnya, yang mewartakan pelaksanaan harapan itu. "Ketahuilah, seluruh umat manusia akan meyaksikan penyelamatan oleh Allah." Semoga pertemuan kita dalam Perayaan Ekaristi minggu ini memperteguh cinta kasih kita kepada sesama. Sebab suara Yohanes diserukan kepada semua orang. Kita semua dipanggil mendengarkan dan menanggapi warta Yesus Tuhan kita, yang membawa pengharapan, dan pembebasan.

Seruan Tobat

Tuhan Yesus Kristus, menjelang kedatangan-Mu, Nabi Yesaya mempersiapkan umat dengan berseru, "Di padang gurun ratakanlah jalan Tuhan. Luruskanlah lorong-lorongnya. Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami

Menjelang kedatangan-Mu Yohanes Pembaptis berseru, "Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat. Kristus, kasihanilah kami.
Kristus kasihanilah kami.

Menjelang kedatangan-Mu Yohanes memperingatkan pula, "Setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang, dan dibuang ke dalam api." Tuhan, kasihanilah kami.
Tuhan, kasihanilah kami.

Doa Renungan

Allah Bapa yang kekal, Engkau telah membuktikan kasih setia-Mu kepada manusia sepanjang zaman. Datanglah di tengah-tengah kami dan sampaikanlah sabda-Mu kepada kami. Baharuilah hidup kami melalui Dia, yang membuka masa depan baru bagi kami, yaitu Yesus Kristus, Sang Adil, Al Masih yang dinanti-nantikan. Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Pertama (Bar 5:1-9)

L. Allah akan mempertunjukkan seri wajahmu

Pembacaan dari Kitab Barukh

"Hai Yerusalem, hendaklah engkau menanggalkan pakaian kesedihan dan kesengsaraanmu, lalu mengenakan perhiasan kemuliaan Allah untuk selama-lamanya. Hendaklah engkau berselubungkan kampuh kebenaran Allah, dan memasang di atas kepalamu tajuk kemuliaan dari Yang Kekal. Sebab di bawah kolong langit seri wajahmu akan dipertunjukkan oleh Allah. Dari pihak Allah engkau akan diberi nama abadi: "Damai Sejahtera-Hasil-Kebenaran" dan Kemuliaan-Hasil-Takwa". Bangkitlah, hai Yerusalem, hendaklah engkau berdiri tegak di ketinggian! Tengoklah ke timur! Lihatlah anak-anakmu sudah berkumpul atas firman dari Yang Kudus: mereka berkumpul dari tempat matahari terbenam sampai ke tempat terbitnya. Bersukarialah, karena Allah telah ingat kepada mereka. Memang dahulu mereka pergi dari padamu dengan berjalan kaki, digiring oleh musuh. Tetapi kini mereka dikembalikan kepadamu oleh Allah. Mereka diusung dengan hormat seolah-olah di atas tandu kerajaan. Sebab Allah memerintahkan, supaya segala gunung yang tinggi dan segenap bukit abadi diratakan, supaya sekalian jurang ditimbun menjadi tanah yang rata. Dengan demikian Israel dapat berjalan dengan aman di bawah naungan kemuliaan Allah. Hutan rimba dan segala pohon yang harum semerbak pun menaungi Israel atas perintah Allah. Sebab Israel akan dituntun dengan sukacita oleh Allah, dan cahaya kemuliaan-Nya, dan dengan belas kasihan serta kebenaran-Nya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan
Ayat. (Mzm 126:1-2ab.3cd-3.4-5.6)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini." Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bacaan Kedua (Flp 1:4-6.8-11)

L. Usahakanlah supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi

Saudara-saudara, setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, bahwa Allah yang telah memulai karya baik di antara kamu, akan melanjutkan sampai pada hari Kristus Yesus. Sebab Allahlah saksiku betapa dengan kasih mesra Kristus Yesus, aku merindukan kamu. Dan inilah doaku: Semoga kasihmu semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Dengan demikian kamu dapat memilih apa yang baik, agar kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus. Dan akhirnya, semoga kamu dipenuhi dengan buah kebenaran oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil PS 952
Ref. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Ayat. Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya; dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan (Luk 3:4.6)

Bacaan Injil (3:1-6)

I. Semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas

Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharias, di padang gurun. Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan - dan menyerukan, "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab-kitab nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru: Di padang gurun persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

MENYONGSONG KEDATANGANNYA

Dalam Luk 3:1-6 dikisahkan bagaimana Yohanes Pembaptis mewartakan baptisan tobat. Petikan Injil ini dibacakan pada hari Minggu Adven II tahun C bersama dengan Bar 5:1-9 yang menyerukan agar orang menang*galkan pakaian berkabung dan berbesar hati karena mereka akan dekat kembali dengan Allah. Kedua bacaan ini berusaha meyakinkan orang agar tidak lagi hidup dalam kegelisahan dalam menyongsong kedatangan Tuhan. Bila dalam Minggu Adven I tahun C kita diajak melihat kelahiran Yesus di Betlehem dengan teropong kedatangan Anak Manusia di akhir zaman, dalam Minggu Adven II tahun C kita didorong melangkah maju lebih lanjut dengan bantuan Yohanes Pembaptis. Karena perannya sedemikian besar, marilah kita coba lebih mengenalnya.

YOHANES PEMBAPTIS

Yohanes mewartakan baptisan di seluruh kawasan Yordan sebagai tanda "tobat". Orang yang menerima baptisan ini akan mendapat pengampunan dosa (Luk 3:3). Baptisan yang diwartakan Yohanes ini disebut baptisan tobat (lihat juga Mat 3:2-11; Mrk 1:4-6), artinya baptisan yang menandai tekad untuk membuka lembaran baru dalam kehidupan. Dalam alam pikiran Kitab Suci, bertobat itu upaya untuk menanggalkan pikiran-pikiran yang mengekang batin dan membiarkan diri dibawa oleh kekuatan ilahi. Memang untuk bertobat dengan arti ini perlu ada dorongan yang membesarkan hati. Jadi, gagasan utama bertobat tidak sama dengan yang dikenal dalam pembicaraan sehari-hari, yakni kapok dari berbuat dosa dan kesalahan. Bukan itu, meskipun "jauh dari dosa" memang nanti menjadi buah dari tobat yang sungguh. Lha, lalu apa yang pokok? Ya, seperti di atas: membiarkan diri dipimpin Tuhan, tak usah lagi gelisah. Biasanya dalam Kitab Suci tobat terjadi sebagai perubahan dari sikap hidup murung dan rasa terganjal menjadi lega dan leluasa. Itulah yang juga dikemukakan dalam bacaan dari Bar 5:1-9.

MENGAPA Yes 40:1-2 TIDAK DIKUTIP LUKAS?

Lukas mengutip Yes 40:3-5. Tidak dikutip dua ayat sebelumnya yang erat hubungannya, yakni: "Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Tuhan, tenangkan hati Yerusalem ... kesalahannya telah diampuni ...!" Ada tiga catatan. (1) Ayat 1-2 itu tidak dikutip Lukas dan sebagai gantinya ia berbicara mengenai Yohanes Pembaptis dalam Luk 3:3: "Lalu datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan memberitakan baptisan tobat untuk pengampunan dosa". Coba jajarkan ayat ini dengan Yes 40:1-2. Akan jelas bahwa Lukas bermaksud mengaktualkan suruhan Tuhan menghibur tadi dalam wujud tindakan Yohanes Pembaptis. Seruan Yohanes mengenai baptis tobat untuk penghapusan dosa mesti dipahami dalam konteks seruan menghibur dalam Yesaya tadi. (2) Makna dasar kata-kata Ibrani yang biasa diterjemahkan sebagai "Hiburkanlah umat-Ku!" itu sebenarnya "Ubahlah cara umat-Ku memandang hal-hal!" Akan tetapi, dalam konteks kegelisahan, tentu saja perubahan cara berpikir baru terjadi dengan penghiburan. Gagasan beralih dari sedih ke merasa betul terhibur itulah yang menjadi kenyataan "bertobat". (3) Perintah menghibur itu difirmankan oleh Tuhan kepada siapa? Kepada para penghuni surga, kepada kekuatan-kekuatan ilahi yang menyertai orang yang percaya. Mendengarkan warta Pembaptis sama dengan membiarkan diri dihibur oleh kekuatan ilahi yang datang dari Tuhan sendiri dan buahnya juga sama: dosa dihapus. Perkara yang mengganjal hubungan Tuhan dengan manusia dilepaskan. Oleh karena itu, dulu umat dapat berjalan terus menuju tanah terjanji, dapat kembali dari pengasingan. Dan kini dengan penghiburan tobat itu orang akan dapat menyongsong kedatangan Penyelamat. Lukas lebih dalam lagi. Yohanes Pembaptis kini digambarkan sebagai yang sedang berseru di padang gurun kepada "rekan-rekan" penghuni surga agar mereka mempersiapkan dan meluruskan jalan bagi Tuhan. Ini cara Lukas mengaktualkan nubuat Yesaya! Itu semua agar orang melihat dengan jelas kedatangan Tuhan yang sebentar lagi tengah-tengah manusia. Gereja diberkati Tuhan dengan adanya orang-orang yang membaktikan diri bagi hidup rohani. Dalam banyak arti, mereka itu akrab dengan daya-daya ilahi yang ada di atas sana dan yang dapat menolong orang. Dalam ajaran Gereja, daya-daya itu dialami sebagai rahmat. Mereka yang akrab dengan daya-daya ilahi itu da*pat menggapai rahmat untuk menghibur dan mengajak "tobat" umat agar nanti bisa melihat dia yang datang itu. Warta tobat dalam Masa Adven ialah warta yang membawa penghiburan.

YOHANES DAN IMAN PERJANJIAN LAMA

Yohanes berada di ambang era baru walaupun tetap berpijak pada tradisi kepercayaan leluhurnya. Manakah unsur-unsur dalam tradisi itu yang memungkinkan Yohanes menempuh jalan baru ini? Marilah kita dengarkan pembicaraan antara Yohanes dengan ayahnya....
ZAKHARIA: Nak, kau diberitakan Lukas sebagai suara orang yang berseru-seru di padang gurun seperti yang diutarakan Yesaya. Apa tidak merasa memikul beban berat?
YOHANES: Bapak ini kuno, dari orde Perjanjian Lama. Saya sudah termasuk Perjanjian Baru.
ZAKHARIA: Anak muda, sok tahu!
YOHANES: Ah, Bapak mau nyuruh apa?
ZAKHARIA: Kau mesti berusaha memahami Yes 40:3-5 yang dikutip Luk 3:4-6 dengan baik dulu. Apa tahu maksud Yesaya dengan suara yang berseru-seru itu dan kepada siapa seruan itu ditujukan?
YOHANES: Lukas mengatakan bahwa semua yang kukerjakan membaptis orang sebagai tanda tobat merupakan hal yang sudah diramalkan jauh-jauh oleh Yesaya, tidak macam-macam.
ZAKHARIA: O, Nak, tafsirmu terus terang masih terlalu hijau dan keburu-buru. Kalau mau serius, mesti paham dulu bahwa yang dimaksud Yesaya dengan suara yang berseru-seru itu ialah siapa saja yang betul-betul dekat dengan Tuhan seperti umat zaman eksodus dulu dekat dengan-Nya selama di padang gurun.
YOHANES [melongo]: Wah, ndak kepikir alusinya ke zaman dulu, bukan ke zaman depan. Lalu ramalannya bagaimana? ZAKHARIA [tersenyum puas]: Nah, baru mulai mengerti perkaranya kan! Nabi Perjanjian Lama meramalkan sesuatu ke masa depan atas dasar peristiwa penting yang pernah terjadi di masa lampau. Ini prinsip nubuat nabi-nabi, bukan asal-asalan saja. Tafsirnya ya mesti ingat itu.
YOHANES: Baiklah kalau begitu. Jadi, dasarnya peristiwa Tuhan memimpin umat-Nya keluar dari Mesir dan tentunya bila perlu Ia akan bertindak seperti itu lagi.
ZAKHARIA: Nah, kau baru mengerti kan sekarang!
YOHANES: Lha, seruan "persiapkan dan luruskan jalan" itu ditujukan kepada siapa?
ZAKHARIA [sambil menepuk-nepuk bahu anaknya]: Gini lho, jangan heran, seruan itu ditujukan kepada semua penghuni surga dan semua kekuatan-kekuatan yang ada di langit sana. Diserukan agar mereka mempersiapkan dan meluruskan jalan bagi Tuhan yang akan memimpin umat masuk ke tanah terjanji. Alusi ke eksodus dulu ini diterapkan Yesaya ke peristiwa kem*bali*nya umat dari pembuangan dari Babilonia. Ada eksodus baru, tapi Tuhan dan kekuatan-kekuatan surga yang samalah yang bakal memimpin umat. Lukas paham hal ini, dan seperti Yesaya, ia menerapkan peristiwa besar di masa lampau itu ke depan, ke masa kini.
YOHANES: Wah, hebat nih!
ZAKHARIA: Paham kan? Sekarang pikirkan dirimu. Lukas menerapkan suara yang berseru di padang gurun itu kepadamu. Kau bisa dan wajib menggugah para penghuni surga untuk menyiapkan kedatangan kembali Tuhan.

WARTA SEGAR

Umat diajak agar berani menanggalkan sikap menghukum diri dan membiarkan diri dituntun Allah sendiri agar mendekat kepadaNya kembali. Keyakinan ini dihidupi oleh orang-orang saleh menjelang zaman Yesus. Ada kerohanian segar yang mengajarkan bahwa Yang Ilahi bukan lagi sebagai yang akan datang menghukum dosa-dosa melainkan sebagai Dia yang akan membawa kembali umat-Nya ke kebahagiaan bersama-Nya. Kehidupan serta tindakan Yohanes Pembaptis menjadi kesaksian akan warta tadi. Ia mengajak orang melihat ke arah lain, ke arah datangNya Dia yang akan mengajar umat merasakan kasih-Nya. Inilah pertobatan yang diperkenalkan kepada orang-orang pada zamannya. Iman sedalam dan seberani itu mengubah gambaran mengenai Yang Ilahi sendiri. Ia bukan lagi yang jauh, melainkan yang mau mendekat dan peduli akan manusia dengan segala kelemahannya. Ia bukan lagi yang menuntut pertanggungjawaban, melainkan yang datang menguatkan manusia sehingga mampu hidup terus kendati kerapuhannya.


Salam,

A. Gianto


Bagikan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy