tag:blogger.com,1999:blog-69191174575187741352024-03-18T20:03:50.875+07:00Renungan Pagi Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)Unknownnoreply@blogger.comBlogger8256125tag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-64814712294344049782024-03-18T19:55:00.005+07:002024-03-18T19:55:57.440+07:00Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penderitaan<div style="text-align: justify;"> <br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiVJK-zzf98zG1dqbq_LElYvSGknsaKbr0GjIwjHHGXYVgNSl3el37gv0rHeH-tZUGEyxQ_9RjW4ve2DqcXX6qkwKlz9U7gZO0ryjhdi-KmtzLtjp7jt60l6hQNs9ZwN8dgDiTwjAhyjWVJJ038Xq1i7LXs2rz9C0iJgysE7n7o9dQ1grllK9CTzOiVRA=s2900" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1941" data-original-width="2900" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiVJK-zzf98zG1dqbq_LElYvSGknsaKbr0GjIwjHHGXYVgNSl3el37gv0rHeH-tZUGEyxQ_9RjW4ve2DqcXX6qkwKlz9U7gZO0ryjhdi-KmtzLtjp7jt60l6hQNs9ZwN8dgDiTwjAhyjWVJJ038Xq1i7LXs2rz9C0iJgysE7n7o9dQ1grllK9CTzOiVRA=w200-h134" width="200" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a class="photographer" data-testid="photographer" href="https://www.istockphoto.com/portfolio/wwing?mediatype=photography"><span class="Details-module__contributor_text___t1ln8">Credit:</span><span> wwing/istock.com</span></a></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span> </span></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span> </span></td></tr></tbody></table>1. Kita semua pasti mengalami kekurangan, karena setiap orang harus hidup tanpa sesuatu pun dalam hidup ini. Beberapa orang tidak pernah berada dalam kondisi kesehatan yang baik. Selain penderitaan yang mereka alami, mereka juga harus menanggung ketidakmampuan mereka untuk bekerja atau bersenang-senang. Yang lainnya tidak mempunyai sarana untuk mencari nafkah. Kehidupan mereka sehari-hari bukan hanya perjuangan melawan kemiskinan namun juga melawan kemelaratan dan kemalangan. Mereka tidak punya cukup roti untuk dimakan, juga tidak punya rumah dimana mereka dan keluarganya bisa tinggal. Sebaliknya, dalam keluarga yang tidak memiliki kebutuhan seperti itu, mungkin tidak ada kedamaian di rumah. Individu juga bisa kekurangan kedamaian jiwa, karena mereka dikuasai oleh ambisi atau rasa iri hati yang palsu. Ada orang yang mempunyai banyak kesenangan dunia, namun kekurangan hal yang paling penting dalam hidup, yaitu kebaikan. Mereka mengalami depresi karena mereka telah menjadi budak dosa.<span><a name='more'></a></span><br /><br />Apakah ada obat untuk semua kekurangan dan penderitaan ini? Ya; kita harus memikul salib kita. Kita harus menghadap Allah dengan penuh keyakinan dan memohon kepada-Nya agar kita bisa pasrah melakukan hal-hal duniawi yang tidak bisa kita lakukan. Kita harus memohon rahmat-Nya untuk bangkit dari dosa-dosa kita dan mendaki menuju kesempurnaan Kristiani. Tidak ada gunanya memberontak atau putus asa. Tidak ada kebahagiaan sejati di dunia ini. Jika kita jengkel dan memberontak, salib kita akan semakin berat. Jika kita menerima kekurangan dari tangan Tuhan, kita akan segera terhibur.<br /><br />2. Para Orang Kudus tidak hanya menerima kemiskinan yang diperlukan dengan ketundukan yang penuh kasih kepada kehendak Allah, namun mereka juga memaksakan matiraga secara sukarela pada diri mereka sendiri. Beberapa di antara mereka adalah orang kaya dan memberikan semua yang mereka miliki kepada orang miskin. Beberapa berada pada posisi terhormat dan pergi mencari penghinaan dan ketidakjelasan. Banyak dari mereka yang mencambuk diri mereka sendiri, tidur di papan yang keras atau di tanah kosong, mengenakan rantai atau kain di tubuh mereka, dan hidup tanpa makanan untuk diberikan kepada orang miskin. Mereka mengikuti Yesus dalam hal-hal ini. Ia pun memilih menjadi miskin dan berpuasa selama empat puluh hari di gurun pasir. Dia diejek, dicambuk, dimahkotai duri dan dibebani dengan salib yang berat. Ketika Dia mati bagi kita di kayu salib, Dia meminta setetes air untuk menghilangkan dahaga-Nya dan diberikan cuka dan empedu. Kita mempunyai pelajaran besar yang dapat kita pelajari dari kesengsaraan dan penderitaan Yesus dan para Orang Kudus. Jika kita tidak cukup heroik untuk mencari kekurangan dan penderitaan yang disengaja, setidaknya kita harus menerima sepenuhnya kemiskinan dan penderitaan yang diperlukan dalam hidup ini.<br /><br />3. Penderitaan dan kekurangan dapat mengangkat kita ke tingkat moral yang tinggi. Seseorang yang tahu bagaimana hidup tanpa hal-hal duniawi menunjukkan keunggulannya atas hal-hal itu. Seseorang yang tahu bagaimana menyangkal dirinya demi kasih Tuhan dan mempersembahkan penderitaannya kepada-Nya akan diangkat ke tingkat persatuan dan persahabatan yang lebih tinggi dengan Tuhan. Orang yang menanggalkan kesombongan akan menjadi rendah hati. Orang yang tidak mau tidur dan makan akan menjadi orang yang bertarak. Seseorang yang menolak untuk memberikan kebebasan bermain pada kesombongan dan kemarahan akan menjadi sabar dan lemah lembut. Seseorang yang menahan nafsu-nafsu jasmaninya ketika nafsu-nafsu itu mengancam untuk mendominasi dirinya, akan menyucikan jiwanya dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Ketika kita dengan gembira menerima penderitaan dan kekurangan dalam hidup ini karena motif supernatural, kita sedang mempersiapkan diri kita untuk kebahagiaan abadi di Surga.—Antonio Cardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.<br /> <br /> Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-78328886605615525352024-03-18T16:00:00.003+07:002024-03-18T19:57:01.528+07:00Selasa, 19 Maret 2024 Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"></h3>
<div class="post-header">
<div class="post-header-line-1"></div>
</div>
<div class="post-header">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrMFvLDBasZWwMaF3jRGBJOeI05T5MQ9Of6toznrTsj2zBjMvOrDfL9Q_3cJyqNXHfvHi_q8VJpSqsojow50OyKlub4y38Yz66hcTRJbgnjQOMSJAuxI7xXNEYrn-FQMqva3RCPz7qF4Q/s1600/st_joseph_image.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeC26RAGVAxJ4-M90JnQ1xt1Tn1tZ1xmC36-93L1Nw-MJL_nZ6o7_8jQaC8NiPklBCM3xmuob2QA8fG2i-mghEechOI0kFrrFnP8AQfWFL7dH7iKleDXz9bRv49_aYmFuYNtVnV2zySp6e8MjqCAzcm8lhIQaLKBcxMkQHNi4NRXVJCvuypjH4Bn5H8hE/s786/GItXRivXcAAAMYi.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="541" data-original-width="786" height="138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeC26RAGVAxJ4-M90JnQ1xt1Tn1tZ1xmC36-93L1Nw-MJL_nZ6o7_8jQaC8NiPklBCM3xmuob2QA8fG2i-mghEechOI0kFrrFnP8AQfWFL7dH7iKleDXz9bRv49_aYmFuYNtVnV2zySp6e8MjqCAzcm8lhIQaLKBcxMkQHNi4NRXVJCvuypjH4Bn5H8hE/w200-h138/GItXRivXcAAAMYi.jpg" width="200" /></a></div><br />Selasa, 19 Maret 2024</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;">
Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;">
</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;">
“Tuhan, dengan memberikan Yusuf kepada Santa Perawan, tidak
memberikannya kepada Maria hanya sekedar sebagai pendamping hidupnya,
saksi keperawanannya dan pelindung kehormatannya; Ia juga memberikan
Yusuf kepada Maria agar ia, melalui ikatan perkawinan, dapat ikut ambil
bagian dalam martabat Maria yang agung luhur.” ----- Paus Leo XIII</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;">
</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Pembuka (Bdk. Luk 12:42)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Dialah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala keluarga-Nya. </b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Behold, a faithful and prudent steward, whom the Lord set over his household</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
atau (Mzm 92(91):13.14)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Justus ut palma florébit: sicut cedrus Líbani multiplicábitur: plantátus in domo Dómini: in átriis domus Dei nostri. </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Ayat. Bonum est confitéri Dómino: et psállere nómini tuo, Altíssime. ℣.
Glória Patri, et Fílio, et Spirítui Sancto. Sicut erat in princípio, et
nunc, et semper, et in sǽcula sæculórum. Amen. — Justus ut palma
florébit … </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Pengantar</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
Pada tanggl 8 Desember 2020 (bertepatan dengan Hari Raya Maria Dikandung
Tanpa Noda), Paus Fransiskus mengeluarkan Surat Apostolik berjudul
Patris Corde (Dengan Hati Seorang Bapa). Surat Apostolik ini sekaligus
menandai mulainya Tahun Santo Yusuf yang berlangsung sampai 8 Desember
2021.Penetapan tersebut menandai ulang tahun ke-150 penetapan Santo
Yusuf sebagai Pelindung Gereja Universal oleh Beato Pius IX pada 8
Desember 1870. Figur Sentral <i>Patris Corde</i> ialah Santo Yusuf,
suami Bunda Maria, ayah Yesus. Paus Pius XII telah menggelari St Yusuf
sebagai pelindung para pekerja, dan Paus Yohanes Paulus II
menghormatinya sebagai Penjaga Sang Penebus. Peranan Santo Yusuf dalam
karya penyelamatan Allah memang tidak menonjol
dibandingkan dengan Maria. Dalam Kitab Suci dan juga secara tradisi
Yusuf tidak banyak disebut atau diceriterakan. Ucapannya tak sepatah
kata pun tercatat dalam Kitab Suci. Namun Santo Yusuf sangat berjasa
sebagai pelaksana yang lurus, tekun dan setia, tanpa banyak bicara. Ia
penuh tanggung jawab terhadap isterinya Maria, dan juga keluarganya.
Hari ini Gereja memberikan penghormatan yang kuat atas peran Santo
Yusuf, lebih-lebih karena telah dengan setia mendampingi ibu Maria dalam
mengasuh Yesus Putra-nya.</span><br /><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial;">
</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="color: red; font-family: Microsoft Sans Serif;">Pada Misa ini ada Gloria dan Credo</span></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-family: Arial;">
<b>Doa Pagi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
Allah Bapa yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal misteri
keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon,
semoga berkat doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya
penyelamatan-Mu itu. </span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;">Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa</span></span></span></span></span></span></span>. Amin.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (7:4-5a.12-14a.16) </b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: Arial;">
"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."</span></i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah,
katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu
sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu,
Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan
Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi
nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk
selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku.
Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku,
takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.<span><a name='more'></a></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Anak cucunya akan lestari untuk selama-lamanya.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Atau <i>Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya. </i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b>Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak
menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun
untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku
telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak
cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung
batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih
setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".</span><br /><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div><span><a name="more"></a></span>
<div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-family: Arial;"><b></b></span></i><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (4:13.16-18.22)</b></span></div><div style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Arial;"><b>"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya
diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran
atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih
karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua
keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat,
tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan
Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau
telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah
Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang
dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab
sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan
percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah
berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu
diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 966</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 84:5)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Matius (1:16.18-21.24a)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria,
yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir,
Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari
Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf
suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama
isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam
kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak
laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya,
Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-size: large;"><br /></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
atau</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Lukas (2:41-51a)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke
Yerusalem. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka
ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Seusai hari-hari
perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di
Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa
Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka
sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga
dan kenalan. Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke
Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari, mereka menemukan
Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama,
sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
mereka. Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan
segala jawab yang diberikan-Nya. Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia,
tercenganglah mereka. Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah
Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan
cemas mencari Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari
Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka.
Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret.</span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-family: Arial;"></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><span style="font-size: large;"><span><span><span><span><span><span><br /><span style="font-family: Arial;"><span style="color: darkorange;"><b><i><span>
<span>Renungan</span></span></i></b></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div><span style="font-size: large;"><span>
</span></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span>
<span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;"><b>
</b></span><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"></span><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;"> St Yusuf dipanggil sebagai pelindung karena berbagai alasan. Dia adalah pelindung Gereja Universal. Dia adalah pelindung orang-orang yang sekarat. Ia juga pelindung para ayah, tukang kayu, dan keadilan sosial.<br /><br />Kalender Gereja mendedikasikan dua hari untuk St Yusuf. Pada tanggal 1 Mei kita menghormatinya sebagai pelindung para pekerja di seluruh dunia. Hari ini kita menghormatinya dengan gelar agung Mempelai Santa Perawan Maria.<br /><br />Gelar tersebut mengungkapkan misi penting beliau dalam rencana keselamatan Allah, yaitu <i>"memasukkan Yesus Kristus secara sah ke dalam garis keturunan Daud yang menurut para nabi, akan lahir Mesias, dan bertindak sebagai ayah dan walinya" </i>(Direktori tentang Kesalehan Populer dan Liturgi).<br /><br />Namun dengan gelar besar itu datang pula tantangan besar. Saat-saat tergelap dalam hidupnya mungkin adalah saat dia pertama kali mengetahui kehamilan Maria. Namun justru di masa pencobaan inilah St Yusuf menunjukkan dirinya hebat. Penderitaannya, yang juga merupakan bagian dari karya penebusan, bukannya tanpa pertolongan Allah. St Yusuf, untuk selamanya, akan menjadi saksi yang dapat dipercaya mengenai kelahiran Mesias dari seorang perawan. Setelah itu, tidak ada lagi yang dibicarakan tentang dia.<br /><br />Dari semua ini, satu aspek dari St Yusuf yang paling menonjol, yaitu ketaatannya pada kehendak Tuhan.<br /><br />Dia mendapat mimpi di mana malaikat memberitahu dia apa yang harus dilakukan dan dia menaatinya, meskipun dia mungkin tidak sepenuhnya memahami rencana Tuhan.<br /><br />Ketaatannya memampukan dia untuk terus berjalan dan merawat Maria dan Yesus dalam kegelapan kesulitan. Ketaatannya juga memberinya harapan untuk bertahan dan bertahan dalam diam. Sering dicatat bahwa St. Yusuf tidak pernah dikutip dalam Alkitab.<br /><br />Pada Hari Raya St Yusuf, Suami Santa Perawan Maria ini, kita bersyukur kepada Tuhan atas teladan ketaatan dalam diri St Yusuf. Marilah kita memohon kepada St Yusuf untuk mendoakan kita agar kita juga menaati Tuhan seperti dia.<span style="font-family: Arial;"> </span><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;">[RENUNGAN PAGI] </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/meditasi-antonio-kardinal-bacci-tentang_18.html" style="color: #cc0000;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;">Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penderitaan</span></b></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;">Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan <a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/selasa-19-maret-2024-hari-raya-santo.html">klik tautan ini </a></span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: darkorange; font-family: Microsoft Sans Serif;">
</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Komuni (Bdk. Mat 25:21)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. </b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Well done, good and faithful servant. Come, share your master’s joy.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
atau (Mat 1:20)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Joseph, fili David, noli timére accípere Maríam cónjugem tuam: quod enim in ea natum est, de Spíritu Sancto est. </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><b><br /><span style="font-family: Arial;">
Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. </span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red; font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b><span><br /><br /></span></b></span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/QP9DJqkTXbU" width="320" youtube-src-id="QP9DJqkTXbU"></iframe></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-35304957589158202752024-03-17T12:44:00.001+07:002024-03-17T12:44:06.703+07:00Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penghiburan Doa<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj38EypvqLesMVekjYNHuWqpykN1i9g6SxwHblQlb2UcVUmkLGnGZAb9EEYdjXVt5IouHnZKACN2alWjYsYkZe66I0ZWVzn69WZTULInKf1mDJLCngpoPx9lRiUU5xKl-ZR75hple9CQ3i58SQG6eu8kS0TnlB3c57WnBqRAvxYPmOTtwHO_3gWBjWhqGA/s876/GI1pXprWwAMygV5.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="876" data-original-width="583" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj38EypvqLesMVekjYNHuWqpykN1i9g6SxwHblQlb2UcVUmkLGnGZAb9EEYdjXVt5IouHnZKACN2alWjYsYkZe66I0ZWVzn69WZTULInKf1mDJLCngpoPx9lRiUU5xKl-ZR75hple9CQ3i58SQG6eu8kS0TnlB3c57WnBqRAvxYPmOTtwHO_3gWBjWhqGA/s320/GI1pXprWwAMygV5.jpg" width="213" /></a></div><br /><br /><br />1. <i>“Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku! Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau.”</i> (Mzm. 84:2-5)<br /><br />Dalam kata-kata yang penuh warna inilah Pemazmur mengungkapkan kerinduannya akan rumah Tuhan, di mana ia dapat beristirahat untuk berdoa dan menemukan kenyamanan bagi jiwanya. Para Orang Kudus juga menemukan kebahagiaan dalam doa berjam-jam yang panjang di hadapan Pencipta mereka. Penghiburan apa pun yang dapat diberikan oleh dunia kepada kita hanyalah bayangan dan sulit dipahami jika dibandingkan dengan kedamaian yang Allah berikan kepada mereka yang, dalam kebesaran iman dan kasih mereka, menutup diri dari segala pemikiran tentang hal-hal duniawi agar dapat berlutut di depan tabernakel-Nya dan berbicara dengan-Nya. Jika kita membutuhkan penghiburan, marilah kita mencari-Nya di depan altar. Hanya di sanalah keinginan kita yang tak terbatas akan perdamaian sejati dan abadi akan terpuaskan.<span><a name='more'></a></span><br /><br />2. Kita dapat memperoleh kekuatan dan penghiburan dari doa terutama ketika kita dicobai dan berada dalam bahaya menyerah pada dosa. Tuhan mungkin tidak langsung menjawab kita, karena Dia mungkin ingin menguji iman dan cinta kita. Namun jika kita tetap bertahan dan mengatakan kepada Yesus bahwa kita lebih baik mati daripada menyinggung Dia, Dia akan merasa kasihan pada kita. Dia akan mengulurkan tangan-Nya seperti yang Dia lakukan di perahu yang diombang-ambingkan badai bersama para Rasul dan di atas kita juga akan terjadi <i>“ketenangan yang luar biasa.” </i>(Mat. 8:26; Mrk. 4:39; Luk. 8:24) Pengorbanan apa pun yang kita lakukan akan terbayar dengan kedamaian setelah kemenangan atas godaan. Janganlah kita takut. Mari kita berdoa, dan Tuhan akan menghibur kita.<br /><br />3. Ada kalanya kita diliputi kesedihan yang sangat mendalam. Ini mungkin suatu penyakit, yang akibatnya bisa berupa kematian atau ketidakmampuan untuk bekerja. Barangkali ini adalah sebuah hinaan atau fitnah yang sangat mempermalukan kita. Atau mungkin itu adalah suatu dosa yang telah membuat kita terjatuh sedemikian serius sehingga kita hampir putus asa. Entah bagaimana, salib kita tampaknya terlalu berat untuk dipikul. Saat ini kita sangat membutuhkan doa. Kita dapat menemukan kedamaian dan kepasrahan. Tuhan itu sangat baik dan mengasihi kita dengan kasih kebapakan. Marilah kita kembali dengan penuh keyakinan kepada-Nya. Jika kita berdoa dengan kerendahan hati dan ketekunan, kita akan terhibur.—Antonio Cardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.<br /> <br /> Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII</div><br />Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-10401089241742618782024-03-17T12:10:00.000+07:002024-03-17T12:10:04.850+07:00Orang Kudus hari ini: 18 Maret 2024 St. Sirilus dari Yerusalem, Uskup dan Pujangga Gereja<div style="text-align: justify;"> <br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTG2anHc__H14ok4P3fbbb9ovrmaqZwXI-QumORNMfI0Z5kFocQ3LEZ09gmn1XJGABr2BDhUASMDdGhUsVdtj834KcIxwnUZoyvOYnlz752XdRd7YyoBY2kzxOWDpfnqOcMOXLnqtjwU3cA6wMAK8hl8uSBu-PCBu6h-oTylV42Vlw_F4z2QFqjKi4/s1000/sirilus%20dari%20yerusalem.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="880" data-original-width="1000" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTG2anHc__H14ok4P3fbbb9ovrmaqZwXI-QumORNMfI0Z5kFocQ3LEZ09gmn1XJGABr2BDhUASMDdGhUsVdtj834KcIxwnUZoyvOYnlz752XdRd7YyoBY2kzxOWDpfnqOcMOXLnqtjwU3cA6wMAK8hl8uSBu-PCBu6h-oTylV42Vlw_F4z2QFqjKi4/s320/sirilus%20dari%20yerusalem.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Public Domain<br /></td></tr></tbody></table>Saudara-saudari terkasih, pada hari ini Gereja memperingati St. Sirilus dari Yerusalem, yang merupakan salah satu bapa Gereja perdana yang dihormati sebagai salah satu Pujangga Gereja yang terhormat atas banyak kontribusinya kepada Gereja. Ia dikenang karena dedikasinya yang besar kepada Tuhan dan Gereja-Nya, atas banyak upaya dan kerja keras yang telah ia lakukan sebagai Uskup Takhta Yerusalem yang terkemuka, dalam menentang ajaran sesat Arianisme yang mengerikan yang sedang berkecamuk di seluruh Gereja, menyesatkan banyak jiwa dari jalan Tuhan. Dia terlibat dalam perjuangan bertahun-tahun melawan kaum Arian, khususnya dengan Metropolitan Acacius dari Kaisarea, seorang pemimpin Arian terkemuka yang mendapat dukungan dari anggota negara dan pemerintahan Romawi yang berkuasa pada saat itu. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">St. Sirilus dari Yerusalem dalam tiga kesempatan, diusir dari kursi uskupnya oleh kaum Arian yang memperdebatkan keilahian penuh Kristus. Dia hidup selama tujuh belas tahun di pengasingan. Pada tahun 378, dia akhirnya kembali secara definitif ke Yerusalem yang tercabik-cabik oleh perpecahan. Dia tanpa lelah akan berkhotbah. St Sirilus harus menghadapi banyak pergumulan dan bahkan pengasingan dari tahtanya, namun ia tetap teguh dalam dedikasi dan keyakinannya, melakukan yang terbaik untuk terus memimpin umat Tuhan ke jalan yang benar, terutama melalui banyak karya teologisnya. menyangkal kepalsuan Arianisme dan ajaran sesat lainnya.<span><a name='more'></a></span></div><div style="text-align: justify;"> <br />St Sirilus dari Yerusalem mendedikasikan dirinya untuk melawan
upaya para bidah jahat itu dan mengabdikan hidup dan pelayanannya untuk
merawat kesejahteraan spiritual kawanannya dan Gereja Universal yang
lebih luas, menghabiskan banyak waktu menulis berbagai risalah tentang
iman, serta hal-hal teologis lainnya, dan menolak berbagai upaya para
guru dan pembimbing palsu dalam menyesatkan umat Allah ke jalan yang
salah. Dia menghadapi banyak kesulitan dan cobaan selama pelayanannya,
digulingkan dan diasingkan beberapa kali karena intrik dan perlawanan
dari para uskup Arian dan para bidat lainnya, tetapi semua ini tidak
menyurutkan semangat dan dedikasi St Sirilus dari Yerusalem, yang terus
mengabdikan dirinya dengan sepenuh hati untuk pekerjaan yang dimaksudkan
untuk keselamatan jiwa-jiwa dan untuk kemuliaan Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"> <br /></div><div style="text-align: justify;">Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita semua terinspirasi oleh teladan baik yang diberikan oleh St Sirilus dari Yerusalem, dan melakukan apa pun yang kita bisa sehingga kita dapat lebih sepenuh hati berkomitmen pada jalan yang telah Tuhan tetapkan di hadapan kita. Marilah kita semua mencari Dia dengan hati yang rendah hati dan menyesal, mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita dan memusatkan perhatian kita kepada-Nya. Semoga Tuhan selalu menyertai kita setiap saat, dan semoga Dia terus membimbing dan menguatkan kita dalam perjalanan iman dan kehidupan kita. Semoga Dia memberdayakan dan menguatkan kita semua agar kita terus kuat dan berani menjalani hidup di jalan-Nya, sekarang dan selamanya. Amin.<br /> </div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-38234689652334200492024-03-17T11:50:00.002+07:002024-03-17T11:50:25.686+07:00Bacaan Harian: 18 - 24 Maret 2024<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b>Senin, 18 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).<br /></b></span></span><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b>Peringatan Fakultatif St. Sirilus dari Yerusalem (P). <br />Dan. 13:1-9.15-17.19-30.33-62; atau Dan. 13:41c-62; Mzm. 23:1-3a.3b-4.5.6; Yoh. 8:1-11. </b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><b style="font-family: Signika Negative;">Selasa, 19 Maret 2024: Hari Raya St. Yusuf Suami SP. Maria (P).</b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><b style="font-family: Signika Negative;">2Sam 7:4-5a.12-14a.16; Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Rm 4:13.16-18.22; Mat 1:16.18-21.24a atau Luk 2:41-51a. .</b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><b style="font-family: Signika Negative;">Rabu, 20 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).</b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><b style="font-family: Signika Negative;">Dan. 3:14-20,24-25,28; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Yoh. 8:31-42. </b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b>Kamis, 21 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U).<br />Kej. 17:3-9; Mzm. 105:4-5,6-7,8-9; Yoh. 8:51-59. </b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b>Jumat, 22 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U). <br />Yer. 20:10-13; Mzm. 18:2-3a,3bc-4,5-6,7; Yoh. 10:31-42. </b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b>Sabtu, 23 Maret 2024: Hari Biasa Pekan V Prapaskah (U). <br />Peringatan Fakultatif St. Turibius dari Mogrovejo, Uskup (P). <br />Yeh. 37:21-28; MT Yer. 31:10,11-12ab,13; Yoh. 11:45-56. </b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><b style="font-family: Signika Negative;"> </b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><b>Minggu, 24 Maret 2024: Hari Minggu Palma - Sengsara Tuhan (M). <br /></b></span></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><b style="font-family: Signika Negative;">Mrk. 11:1-10. Yes. 50:4-7; Mzm. 22:8-9,17-18a,19-20,23-24; Flp. 2:6-11; Mrk. 14:1-15,47 (panjang) atau Mrk. 15:1-39 (singkat). </b></span></div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;"><br /></div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--BAWAH POST DINAMIS-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-format="auto" data-ad-slot="6164939789" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
</center>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-53403181239648490262024-03-17T11:30:00.006+07:002024-03-17T12:44:41.543+07:00Senin, 18 Maret 2024 Hari Biasa Pekan V Prapaskah<div style="text-align: left;"> <p><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Senin, 18 Maret 2024</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Hari Biasa Pekan V Prapaskah</span></b></span><span style="color: #ffa400;"><br /><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><b>Peringatan Fakultatif St.Sirilus dari Yerusalem, Uskup </b></span></span><br /></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"><br />Janganlah menjadi teman Yesus di masa damai dan musuh-Nya di masa perang! (St. Sirilus dari Yerusalem) </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span><br />
Antifon Pembuka (Mzm 56(55):2)<br />
<br />
Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan menghimpit aku.<br />
<i><br />
Have mercy on me, O God, for people assail me; they fight me all day long and oppress me.</i><br />
<br />
Doa Pagi<br />
</b><br />
Allah Bapa Maha Pengasih, demi cinta kasih-Mu yang agung kami Kauperkaya
dengan berbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa
menuju hidup baru dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. </span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;">Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa</span></span></span></span></span></span></span>. Amin.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> <br /></span></span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiigze-QhFIOnaQug1DPL5YIk1kZOc2KwQBQtbJGScWxBDP6SR1o5TSg34kL1oAq1Kj2hkvW-pla9tNe1t4kJ7Frl9HvRsUVDf4NjMimlF4ixVl5TZTB60f-S1Ok87aZ-jXcHKAVx_pgzN6yLKXR_Qm4dQVG9awcis5L6wt4NyYSj2sqqmaMek3MYrBxEq_/s844/SFD.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="477" data-original-width="844" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiigze-QhFIOnaQug1DPL5YIk1kZOc2KwQBQtbJGScWxBDP6SR1o5TSg34kL1oAq1Kj2hkvW-pla9tNe1t4kJ7Frl9HvRsUVDf4NjMimlF4ixVl5TZTB60f-S1Ok87aZ-jXcHKAVx_pgzN6yLKXR_Qm4dQVG9awcis5L6wt4NyYSj2sqqmaMek3MYrBxEq_/s320/SFD.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Diocese of SiouxFall<br /></td></tr></tbody></table><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"></span>
<b><br />
Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)</b></span><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong.
Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang
mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi,
Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap
aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari
yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya.
Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah
membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya.
Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap
darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel,
katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di
tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang
Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan
dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu
memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah
rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada
Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami
sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu
kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang
tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka
dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan
berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan,
sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan
menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang
yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan
telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah
kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia,
katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?”
Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata,
“Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah
menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu
disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya.
Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan
bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu
birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu
dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu
karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu!
Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah
kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon
berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu
sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang
terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah
seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang
menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka
bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan
dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian
palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau
mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu
dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.</span><span style="font-family: Arial;"> <b> <span><a name='more'></a></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> <br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b>Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak
takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat
penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
<b>Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Yeh 33:11)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (8:1-11)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini."</b></span></i></div>
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Dan pagi-pagi benar Ia
berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Yesus
duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada
Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat
zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan
batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatmu tentang hal
ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka
memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu
menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus menerus
bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka,
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk pula dan
menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah
mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah
Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu
Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah
mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak
ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah,
dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-family: Arial;"> </span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">
</span><span style="font-size: large;"><span><span><br /><span style="font-family: Arial;"><i><b><span style="color: purple;">
</span></b></i></span></span></span></span><span style="font-size: large;"><span><span><span style="font-family: Arial;"><i><b><span style="color: purple;">Renungan </span></b></i></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span><span><span style="font-family: Arial;"><i><b><span style="color: purple;"> <br /></span></b></i></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Arial;"><i><b><span style="color: purple;"> </span></b></i></span></span><span style="font-family: Arial;">Nama Daniel dalam bahasa Ibrani berarti "Tuhanku adalah Hakim" atau "Tuhanku adalah keadilan".<br /><br />Dan sesuai dengan namanya, nabi Daniel mewujudkan keadilan Tuhan dan menyelamatkan Suzanna yang tidak bersalah dari eksekusi.<br /><br />Ketika kita berbicara tentang keadilan Tuhan, kita sering melihatnya sebagai penghakiman, sebagai hukuman atas kejahatan dan pembenaran atas kebaikan.<br /><br />Memang benar, dua orang jahat di bacaan pertama mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan karena mencoba menyakiti seorang perempuan yang tidak bersalah demi menutupi perbuatan jahat mereka.<br /><br />Dalam pengertian ini, benar bahwa keadilan berarti penghakiman.<br /><br />Namun Tuhan adalah hakim, bukan hanya dalam arti menjatuhkan hukuman atas perbuatan jahat kita.<br /><br />Pemahaman alkitabiah tentang Allah dan keadilan-Nya adalah bahwa Dia melihat kebaikan yang kita lakukan dan kebaikan yang mampu kita lakukan.<br /><br />Karena Tuhan, dalam keadilan-Nya, pada hakikatnya adalah belas kasihan dan kasih.<br /><br />Dia meneguhkan kebaikan kita dengan rahmat dan kasih-Nya.<br /><br />Dengan kemurahan dan kasih-Nya, Dia meningkatkan kapasitas kita untuk melakukan kebaikan.<br /><br />Yesus adalah terang sejati yang mewujudkan kasih dan kemurahan Tuhan kepada kita.<br /><br />Marilah kita membuka hati kita terhadap terang Kristus dan memantulkannya kepada orang lain untuk membantu mereka berbuat baik dan meningkatkan kapasitas mereka untuk berbuat baik..<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Cairo;"><span><span style="color: purple;"><b>(RENUNGAN PAGI) </b></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><span><span><span><span style="color: purple;"><b><br /></b></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><span><span><span><span style="color: purple;"><b><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/meditasi-antonio-kardinal-bacci-tentang_17.html">Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penghiburan Doa </a></b></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><span><span><span><span style="color: purple;"><b> </b></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><span><span><span><span style="color: purple;"><b>Orang Kudus hari ini: <a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/orang-kudus-hari-ini-18-maret-2024-st.html">18 Maret 2024 St. Sirilus dari Yerusalem, Uskup dan Pujangga Gereja</a><br /> </b></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><span><span><span><span style="color: purple;"><b>Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan <a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/senin-18-maret-2024-hari-biasa-pekan-v.html">klik tautan ini </a></b></span></span></span></span></span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><b>Antifon Komuni (Yoh 8:12)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><b> </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><b>Akulah terang dunia, sabda Tuhan; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan
dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><b> </b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><b>I am the light of the world, says the Lord; whoever follows me will not walk in the darkness,but will have the light of life.</b></span></i></div></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-12770083798885337342024-03-16T19:59:00.008+07:002024-03-16T19:59:59.772+07:00Orang Kudus hari ini: 17 Maret 2024 St. Patrisius <div style="text-align: left;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxg5mDzlAdzurh_0DM2TuZJaVGbudDCVwXaVrwFvGfTeGq6Yeqpt7ncvWqytFO9moXwU40hXw_pDp35J3u3RgNccam8uawkTtJGN7j1s86lA2dmIMDa2YJA5KLjKxSlPZBMzR0hKOb-VCxIyaA6jLurik32gQotF533J1nXpxAYezH0w3moOZZ5i5m/s640/st%20patrisius.webp" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="640" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxg5mDzlAdzurh_0DM2TuZJaVGbudDCVwXaVrwFvGfTeGq6Yeqpt7ncvWqytFO9moXwU40hXw_pDp35J3u3RgNccam8uawkTtJGN7j1s86lA2dmIMDa2YJA5KLjKxSlPZBMzR0hKOb-VCxIyaA6jLurik32gQotF533J1nXpxAYezH0w3moOZZ5i5m/w400-h200/st%20patrisius.webp" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nheyob | CC BY SA 4.0</td></tr></tbody></table><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"></h3>
<div class="post-header">
<div class="post-header-line-1"></div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-1127004724770642431" itemprop="description articleBody">
<p style="text-align: justify;">Saudara-saudari terkasih, hari ini
Gereja memperingati St. Patrisius. St. Patrisius adalah seorang
misionaris iman yang terkenal, yang lahir di wilayah Inggris pada abad
kelima, dan diceritakan bahwa dia ditangkap dan diperbudak oleh bajak
laut Irlandia di masa mudanya, sebelum dia berhasil melarikan diri dan
akhirnya kembali ke tanah airnya, di mana dia belajar untuk menjadi
misionaris dan imam. Dia pergi ke daratan Eropa dan kemudian diangkat
sebagai imam dan misionaris, dikirim ke wilayah Irlandia, dan menjadi
uskup pertama di negeri itu, di mana masih ada populasi pagan di seluruh
pulau.</p><p style="text-align: justify;">St Patrisius sering menghadapi penolakan dan cemoohan, seperti yang dialami Tuhan Yesus sendiri dari orang Farisi dan musuh-musuh-Nya. Namun, St. Patrisius dengan sabar bertahan dalam usahanya, dan lebih banyak lagi orang yang percaya kepada Tuhan dan diselamatkan karena dia. <br /></p><div style="text-align: justify;">Ketika St. Patrisius kembali ke Irlandia setelah ditahbiskan sebagai uskup, dia tidak tiba sendirian. Faktanya, St Patrisius memulai perjalanan misionarisnya dengan beberapa keponakannya yang dibesarkan oleh saudara perempuannya yang suci, Darerca.<br /><br />Salah satu keponakannya bernama Mel (Mael) dan dia melakukan perjalanan dengan Patrisius ke seluruh pedesaan Irlandia, mengkhotbahkan Injil Yesus Kristus kepada siapa saja yang mau mendengarkan. Ketika St. Patrisius mendirikan sebuah gereja di Ardagh, dia menahbiskan Mel sebagai uskup setempat.</div><div style="text-align: justify;"> <br />Ada banyak kisah luar biasa tentang St. Patrisius dan lonceng yang biasa digunakannya untuk memanggil orang-orang Irlandia untuk berdoa. Menurut berbagai kisah hidupnya, St. Patrisius sering menggunakan bel tangan ke mana pun dia pergi dan <i>“setiap kali St. Patrisius mendirikan komunitas atau paroki baru di suatu tempat di Irlandia, dia akan memilih salah satu muridnya untuk memimpinnya setelah dia pergi., dan berikan kepada mereka lonceng untuk memanggil umat untuk berdoa, dan untuk digunakan selama upacara keagamaan.”</i><span><a name='more'></a></span><br /><br />Selain melayani fungsi praktis, lonceng St. Patrisius juga digunakan sebagai alat pertempuran spiritual. Dalam buku abad ke-19 tentang kehidupan St. Patrisius, penulis menjelaskan bagaimana St. Patrisius menggunakan lonceng untuk melawan roh jahat yang menyiksanya di gunung Croagh.<br /><br /> Kemudian dia membunyikan lonceng, lonceng yang tampaknya selalu dibawanya ke mana-mana dan pasti diberkati secara khusus. "Untuk mengusir semua setan dari udara atas." Kemudian dia melemparkan lonceng itu di antara [roh-roh jahat] dengan amarah suci, sehingga ada bagian yang patah.<br /><br />Gereja Katolik telah mempertahankan kemampuan lonceng untuk mengusir setan dalam Pemberkatan Lonceng Ritual Romawi, di mana imam berdoa, <i>"Dengan bunyinya biarlah semua roh jahat diusir jauh."<br /></i><br />Ada beberapa legenda yang mengatakan bahwa St. Patrisius mengusir semua ular dari Irlandia dengan menggunakan loncengnya, yang mungkin mengacu pada roh jahat, atau ular yang tidak lagi menghuni Emerald Isle. Lonceng St. Patrisius saat ini dipajang di Museum Nasional di Dublin, Irlandia. </div><div style="text-align: justify;"> <br />Marilah kita semua memperbarui upaya kita untuk menjalani hidup kita dengan setia, meneladani teladan Tuhan kita sendiri, dan semua orang kudus-Nya, khususnya St. Patrisius. Semoga kita semua mampu membuka pintu hati dan pikiran kita yang tersangkut, yang sudah terlalu lama bertatahkan kesombongan, keserakahan, hasrat, ambisi, prasangka, kebencian, dan segala hambatan lain yang selama ini menghalangi kita untuk bisa mendengarkan Tuhan. <br /></div><p style="text-align: justify;"><br /></p></div></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-88040627893204889772024-03-16T19:50:00.002+07:002024-03-16T19:50:19.417+07:00Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Bagaimana Kita Harus Berdoa<div style="text-align: justify;"> <br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://wp.en.aleteia.org/wp-content/uploads/sites/2/2021/11/WEB3-SAINT-ANDREW-APOSTLE-shutterstock_1852261579.jpg?w=640&crop=1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><i><b><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjscUgJl8YgJKIv-X1zR1S3TBilGfsxtk1d9GAhgWmEiAkbuXT3H2YSViAlC0AKswEVm6blYbRggUnMkIjgi4pzB0YddoL4S2bSVotNKTilXNyJRBu4FuOSdSyheRxPG2jgtCGX6PpKGgsdkOrDxpT0AKDsS8sS8yzJL5E2sgdK8VnrjqO0FVypmQ9_eg/s320/FB_IMG_1681737902608.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="240" data-original-width="320" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjscUgJl8YgJKIv-X1zR1S3TBilGfsxtk1d9GAhgWmEiAkbuXT3H2YSViAlC0AKswEVm6blYbRggUnMkIjgi4pzB0YddoL4S2bSVotNKTilXNyJRBu4FuOSdSyheRxPG2jgtCGX6PpKGgsdkOrDxpT0AKDsS8sS8yzJL5E2sgdK8VnrjqO0FVypmQ9_eg/s320/FB_IMG_1681737902608.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">St. Michael & St. Mary Stillwater, MN Catholic Church <br /></td></tr></tbody></table></b></i></a></div><br />Ketika Yesus meminta kita berdoa, Dia berjanji akan menjawab doa kita. <i>“Mintalah, maka kamu akan diberi; Carilah, maka kamu akan menemukan, ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.</i>” (Mat. 7:7) Tuhan tidak bisa mengingkari janji-Nya. Lalu mengapa doa kita sering kali tidak terkabul? Ada beberapa alasan, namun yang utama adalah alasan yang dikemukakan oleh St. Yakobus.<i> “.... kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa,.....” </i>(Yakobus 4:3) Beberapa orang mengucapkan beberapa doa hanya dengan bibir mereka, namun tanpa iman atau keyakinan yang nyata bahwa doa mereka akan dikabulkan. Yesus mengatakan kepada ayah yang patah hati yang memohon kepada-Nya untuk membebaskan putranya dari roh jahat: <i>“Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” </i>(Markus 9:22) Kemudian Dia menyembuhkan anak malang itu. Kita perlu memiliki keyakinan penuh jika kita ingin doa kita terkabul.<span><a name='more'></a></span><br /><br />Ada pula yang meminta bantuan duniawi tanpa pernah memikirkan kesejahteraan rohaninya. Namun Yesus mengajarkan kita untuk bertindak sebaliknya. <i>“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” </i>(Mat. 6:33) Ada orang-orang yang mencari nikmat, seperti kesehatan jasmani atau kekayaan, yang bisa membawa kehancuran rohani jika mereka mendapatkannya. Terkadang Tuhan menunda jawaban-Nya untuk menguji iman dan ketekunan kita. Penting bagi kita untuk berdoa dengan niat yang benar, dengan iman dan ketekunan, dan dengan pasrah pada kehendak Tuhan. Kita harus menyadari dengan jelas bahwa Tuhan akan memberikan apa yang terbaik bagi kita pada saat yang paling tepat.<br /><br />Kita juga harus berdoa dengan kerendahan hati yang mendalam. Sekali lagi kita menemukan bahwa Allah Putra Yesus telah memberi kita sebuah contoh. Di Getsemani Dia tersungkur ke tanah dan memohon agar, jika memungkinkan, piala pahit itu diambil dari-Nya. Segera Dia menambahkan dengan ketundukan penuh pada kehendak Bapa-Nya<i>: “Tetapi yang terjadi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu.”</i> (Lukas 22:42) Terlebih lagi, marilah kita mengingat perumpamaan orang Farisi dan pemungut cukai. Yang pertama tampak penuh kebajikan, tapi dia sombong dan ditolak. Yang terakhir ini mengakui dengan segala kerendahan hati bahwa dia adalah orang berdosa yang malang, dan dia dimuliakan.<i> “Setiap orang yang meninggikan diri akan direndahkan, dan siapa merendahkan diri akan ditinggikan.”</i> (Lukas 14:11)<i> “Allah menentang orang yang sombong, tetapi mengaruniakan kasih karunia kepada orang yang rendah hati.” </i>(Yakobus 4:6) Oleh karena itu, ketika kita berlutut untuk berdoa, kita hendaknya bersikap rendah hati. Kita adalah pengemis-pengemis, sebagaimana dikatakan St. Agustinus, di hadapan takhta Allah. Marilah kita berdoa dengan keyakinan akan kebaikan Tuhan, namun juga dengan kesadaran akan ketidakberdayaan kita sendiri. Maka Tuhan akan kasihan pada kita.<br /><br />Yang terakhir, doa kita harus tekun. Ketekunan dalam berdoa selalu dibalas oleh Tuhan, terutama di saat-saat pencobaan. Injil penuh dengan contoh bagaimana ketekunan dihargai. Ingatlah orang buta di Yerikho, yang ditegur karena permohonannya yang terus-menerus. Meskipun demikian, ia terus berteriak,<i> ”Yesus, Putra Daud, kasihanilah aku!” </i>(Bdk. Luk 18:35-43) Doanya akhirnya terkabul. Ingat Perwira. Meskipun ia seorang penyembah berhala, ia meminta kesembuhan hambanya yang lumpuh itu dengan iman dan ketekunan yang luar biasa sehingga Yesus mengabulkan permintaannya.<i> ”Bahkan di Israel pun,” </i>kata Yesus,<i> “Aku menemukan iman sebesar itu.” </i>(Lukas 7:9) Ingatlah perumpamaan tentang tiga roti yang terus-menerus diminta pada tengah malam hingga akhirnya diperoleh. (Bdk. Luk 11:5) Ingatlah Maria, saudara perempuan Lazarus, dan perempuan Samaria. Ingat Yairus, dan pria yang menderita sakit gembur-gembur. Yang terpenting, ingatlah perempuan Kanaan yang hampir merenggut mukjizat dari tangan Yesus karena kerendahan hati dan ketekunannya. Semangat ketekunan yang penuh keyakinan selalu memenangkan hati Tuhan, yang terkadang menunggu sebelum menjawab doa-doa kita untuk mengobarkan hasrat kita, membuat kita lebih banyak berdoa, dan memberi pahala atas ketekunan kita dengan pemberian berkat-Nya yang melimpah. Maka teruslah berdoa dengan penuh keyakinan, kerendahan hati dan ketekunan, niscaya Tuhan akan mengabulkannya.—Antonio Cardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.<br /> <br /> Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-54942454854703869322024-03-16T17:00:00.005+07:002024-03-17T04:14:16.672+07:00 Minggu, 17 Maret 2024 Hari Minggu Prapaskah V<div style="text-align: justify;"> <div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> Minggu, 17 Maret 2024</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Hari Minggu Prapaskah V<br />
<br />
Apabila kita mengikuti Dia dari dekat, kita akan diizinkan memandang perayaan abadi. (St. Athanasius)<br />
</span><br />
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)<br />
<br />
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang
yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.<br />
<i><br />
Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine
iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.</i><br />
<br />
Doa Pagi </b><br />
<br />
Tuhan dan Allah kami, Putra-Mu telah menyerahkan Diri-Nya sampai wafat,
karena kasih-Nya kepada kami. Kami mohon, semoga berkat bantuan-Mu kami
hidup dan bertindak penuh semangat dalam kasih yang sama. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. </span><br /><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><b><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7QoxADIg6aiBQRDDy0L0iuF-rlt2_Jfi9mLexDbQPGx-wzCm7INIh28oCw3FG8YMWDZQlfo7N1tlGbgldVJW6OhRRVkOX28XKTg4mP5c7SQDHunrPfPFJoxZiPmD3I-xdLntZhYr7rdHn/s1280/pray-1492815_1280.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7QoxADIg6aiBQRDDy0L0iuF-rlt2_Jfi9mLexDbQPGx-wzCm7INIh28oCw3FG8YMWDZQlfo7N1tlGbgldVJW6OhRRVkOX28XKTg4mP5c7SQDHunrPfPFJoxZiPmD3I-xdLntZhYr7rdHn/w320-h240/pray-1492815_1280.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="attribution_field hide-sm hide-md"><span>Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/kalhh-86169/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1492815">kalhh</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1492815">Pixabay</a></span></span></td></tr></tbody></table></b></div></div></div></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span><i><span style="font-family: Arial;"><span style="color: red;">
</span><b><span style="color: red;">Bacaan Injil tentang perempuan Samaria,
orang yang lahir buta dan pembangkitan Lazarus, yang disediakan untuk
Minggu Prapaskah ke-3, ke-4, dan ke-5 Tahun A, juga dapat dibawakan pada
Tahun B dan C, karena amat bermakna bagi inisiasi ke dalam Gereja,
terutama di mana ada pelamar baptis. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan
persiapannya, Kongregasi Ibadat Ilahi, 16 Januari 1988 No. 24). </span></b></span></i></span></span></div>
<span style="font-size: small;">
</span><div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial; font-size: small;"><b>
<span style="font-size: x-large;"><span face="Microsoft\ Sans\ Serif"><u><span style="color: purple;">Tahun A</span></u></span></span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (37:12-14)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu
dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa
kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada
saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku
akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali,
dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa
Aku, Tuhan, yang me-ngatakannya dan membuatnya.”</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
<b>Mazmur Tanggapan, do=f, Kanon 2 Suara 2/4, PS 814</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref<i>. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8; Ul:lh.7)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa
kepada-Mu.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala
kesalahannya.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:8-11)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan
kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak
memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika
Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi
rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan
juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah Sabda Tuhan.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.<span><a name='more'></a></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do=bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Yoh 11:25a.26)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (11:1-45)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Akulah kebangkitan dan hidup."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania,
kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah
meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu
mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit
itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan
kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit,
Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi
sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi
ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini
orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali
ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?
Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia
melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam
hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.”
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka,
“Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya,
“Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah
tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang
tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang,
“Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu,
sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.
Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut
Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain,
“Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika
Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring
di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil
jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta
dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar
bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di
rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa
Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta
kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata
Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang
bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan
setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan,
aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke
dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil
saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia
memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi
mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung.
Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang
Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat
Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena
mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat
Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama
dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di
manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan
lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah,
betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya
berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia
bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus,
lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup
dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab
sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan
berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi
oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara
keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar,
kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup
dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu,
dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang
melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus,
percaya kepada-Nya.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;"> </span></i></div><span style="font-size: large;"><br /><span style="font-family: Arial;"> </span></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Komuni (Yoh 11:26)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku tidak akan mati selama-lamanya, Sabda Tuhan.</b></span><br /><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>atau</i></b></span><br /><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>Videns
Dominus flentes sorores Lazari ad monumentum, lacrimatus est coram
Iudæis, et clamabat: Lazare, veni foras: et prodiit ligatis manibus et
pedibus, qui fuerat quatriduanus mortuus. (Yoh 11:33,35,43,44,39</i>)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;">
<b>***</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><span style="font-size: x-large;"><u><span style="color: purple;"><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Tahun B</b></span></span></u></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;">
</span></div>
<span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> Bacaan dari Kitab Yeremia (31:31-34)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Aku akan mengikat perjanjian baru dan takkan lagi mengingat dosa mereka." </b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Beginilah firman Tuhan, "Sungguh, akan datang waktunya Aku akan mengikat
perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti
perjanjian yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka, ketika Aku
memegang tangan mereka dan membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Perjanjian-Ku itu sudah mereka ingkari, meskipun Akulah tuan yang
berkuasa atas mereka," demikianlah firman tuhan. "Tetapi beginilah
perjanjian yang Kuikat dengan kaum Israel sesudah waktu itu,"
demikianlah firman. "Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka, dan
menuliskannya dalam hati mereka. Maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan
mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar
sesamanya atau mengajar saudaranya, dengan mengatakan 'Kenalkan Tuhan!'
sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku," demikianlah firman
Tuhan, "sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan takkan lagi
mengingat dosa mereka."</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Mazmur Tanggapan, mi = c, 4/4, 1/4=69-76, PS 826 </b><i>(Mazmur Lama Revisi) </i></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref.<i> Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah </i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><i>Atau Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru. </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 51:3-4, 12-13, 14-15; Ul;lh. 12a)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besar
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang
rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang
durhaka supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. </span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (5:7-9)</b></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Kristus telah belajar menjadi taat, dan menjadi pokok keselamatan yang abadi."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah
mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan
kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena
kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus
telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah
diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok
keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
<b>Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref.<i> Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Yoh 12:26)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Barangsiapa melayani Aku hendaklah mengikuti Aku, Sabda Tuhan. Di mana Aku berada, di situpun hamba-Ku hendaknya berada. </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (12:20-33)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Jikalau biji gandum jatuh ke dalam tanah dan mati, ia akan menghasilkan banyak buah."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Di antara orang-orang yang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah
terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus,
yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya, "Tuan,
kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada
Andreas, dan berdua menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus
menjawab mereka, kata-Nya, "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke
dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia
akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di
dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun
pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati
Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa,
selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke
dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara
dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya
lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata
bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata, "Seorang malaikat telah
berbicara dengan Dia." Tetapi Yesus menyahut, "Suara itu telah terdengar
bukan karena Aku, melainkan karena kamu. Sekarang berlangsung
penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan
dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila sudah ditinggikan dari bumi, Aku
akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan Yesus untuk
menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;"> </span></i></div><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><span><span style="font-size: large;"><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple;"><i><span>
<span>Renungan </span></span></i></span></b></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple;"><i><span> </span></i></span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;">Sebagian besar kantor memiliki sekretaris sebagai bagian dari staf adminnya. Tergantung pada ukuran kantornya, tugas sekretaris dapat bervariasi dan beragam.<br /><br />Tugas sekretaris yang sering distereotipkan adalah membuatkan kopi untuk atasan, membuat catatan singkat saat atasan mengoceh, menjawab panggilan telepon, mengatur jadwal atasan, mengambil alih admin kantor, dan lain-lain.<br /><br />Sekretaris sering kali digambarkan sebagai orang yang berdiri di antara bos dan pengunjung. Jadi jika seseorang datang menemui atasannya, sekretaris akan menyuruh pengunjung tersebut menunggu dan melanjutkan untuk memberi tahu atasannya.<br /><br />Sebenarnya lebih kepada mengingatkan atasan bahwa ada pengunjung, agar atasan bisa bersiap-siap menemui pengunjung tersebut. Dan tentunya sang bos ingin tampil terbaik dan memberikan kesan yang baik kepada pengunjungnya.<br /><br />Dan tugas sekretaris adalah memastikan hal itu. Jadi sekretaris yang baik sangat penting bagi atasan dan jalannya admin kantor.<br /><br />Injil hari ini dimulai dengan beberapa orang Yunani mendekati Filipus dengan permintaan agar mereka ingin bertemu dengan Yesus. Filipus pergi untuk memberitahu Andreas dan bersama-sama mereka pergi untuk memberitahu Yesus.<br /><br />Orang-orang Yunani itu mungkin pernah mendengar tentang Yesus, bagaimana Dia melakukan mukjizat dan melakukan penyembuhan, bagaimana Dia mengajar dengan otoritas, dan mereka tentu saja terkesan dengan apa yang mereka dengar dan karena itu mereka ingin melihat sendiri orang itu.<br /><br />Dan Filipus dan Andreas juga ingin agar Yesus tampil sebaik mungkin dan memberikan kesan yang baik kepada orang-orang Yunani tersebut. Bagaimanapun Yesus adalah Guru mereka, jadi jika Dia terlihat baik, maka mereka juga akan terlihat baik, <i>“seperti Guru, seperti murid”.</i><br /><br />Namun jawaban Yesus agak aneh. Mula-mula Dia berkata bahwa waktunya telah tiba bagi Dia untuk dimuliakan. Jadi mereka akan berpikir bahwa Dia akan memberikan kesan yang mendalam kepada orang-orang Yunani itu.<br /><br />Tapi apa yang terjadi setelahnya sepertinya tidak terdengar mengesankan. Yesus berbicara tentang sebutir gandum yang harus mati agar dapat menghasilkan panen yang melimpah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya Dia memberikan renungan tentang kehidupan, <i>"Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal."<br /></i><br />Dan kemudian Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa jiwa-Nya gelisah dan Dia sepertinya bertanya-tanya apakah Tuhan akan menyelamatkan Dia. Dengan kata-kata itu, Dia menunjukkan jenis kematian yang akan Dia alami.<br /><br />Hal itu akan membuat Filipus dan Andreas agak bingung dan khawatir. Apa yang akan mereka katakan kepada orang-orang Yunani itu. Apa yang Yesus katakan sama sekali tidak mengesankan.<br /><br />Jika mereka mengharapkan Yesus untuk mengesankan orang-orang Yunani tersebut, mereka akan kecewa. Dan orang-orang Yunani itu juga akan kecewa.<br /><br />Filipus dan Andreas mungkin tidak mengerti apa yang Yesus bicarakan. Tapi kita harus mengerti. Menjelang Minggu Prapaskah ke-5, kita hendaknya mengetahui apa yang menjadi pikiran Yesus. Dia sibuk dengan penderitaan dan kematian-Nya yang akan datang.<br /><br />Bacaan ke-2 memberi kita gambaran sekilas tentang Yesus yang jarang kita dengar. Selama hidup-Nya di bumi, Kristus memanjatkan doa dan permohonan, dengan suara keras dan dalam air mata yang hening, kepada Dia yang mempunyai kuasa untuk menyelamatkan Dia dari kematian, dan Dia tunduk dengan rendah hati sehingga doa-Nya didengar.<br /><br />Jadi meskipun Dia Anak, Dia belajar untuk taat melalui penderitaan, namun setelah disempurnakan, Dia menjadi sumber keselamatan kekal bagi semua yang menaati-Nya.<br /><br />Minggu depan, Gereja memasuki Pekan Suci, dengan penekanan pada penderitaan dan kematian Yesus. Bagi calon baptis, minggu ini adalah tahap terakhir dari persiapan mereka untuk Pembaptisan, saat mereka menjalani pemurnian dan menerima pencerahan melalui Pemeriksaan terakhir.<br /><br />Bagi kita, kita masuk ke dalam pikiran Yesus ketika Dia memikirkan penderitaan dan kematian-Nya yang akan datang. Itu merupakan beban mental bagi-Nya ketika Dia berkata, <i>“Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" <br /></i><br />Kita juga akan digiring untuk memikirkan apa yang membebani pikiran kita dan apa yang meresahkan hati kita. Dalam hidup, banyak beban dan banyak masalah. Bisa berupa kesulitan keuangan, ketidakamanan pekerjaan, masalah kesehatan, masalah perkawinan, masalah keluarga. Ya, dalam hidup memang banyak sekali beban dan kesusahan.<br /><br />Dan ironisnya, banyak dari beban dan masalah ini bahkan bukan beban kita, namun entah bagaimana beban itu sampai ke wilayah kita. Dan di sinilah kita dipanggil untuk menjadi seperti Yesus, dan bersama Yesus, dalam mengorbankan hidup kita demi kebaikan dan keselamatan orang lain.<br /><br />Seorang bijak ditanyai pertanyaan ini – Apa beban terberat dan masalah terbesar dalam hidup?<br />Orang bijak menjawab: Beban terberat dan kesusahan terbesar adalah tidak mempunyai beban dan kesusahan sama sekali.<br /><br />Kita mungkin berpikir itu adalah jawaban yang aneh. Kedengarannya tidak logis, setidaknya pada awalnya. Namun jika direnungkan lebih dalam, kita akan menyadari bahwa jika hidup tidak ada beban atau kesusahan, maka kita akan seperti ikan mati yang mengikuti arus dan berakhir sebagai lumpur.<br /><br />Namun seperti Yesus, kita ingin percaya bahwa beban dan kesulitan, penderitaan dan rasa sakit, bukanlah jalan buntu. Karena seperti Yesus, kita percaya bahwa Tuhan mempunyai kuasa untuk menyelamatkan kita dari kematian. Tuhan mempunyai kuasa untuk menyelamatkan kita dan membantu kita mengatasi beban dan masalah kita, <span style="font-family: Arial;">penderitaan dan kesakitan kita.<br /><br />Yesus telah mengalahkan dunia. Marilah kita percaya kepada-Nya dan mengikuti Dia untuk mengatasi beban dan masalah kita. Mari kita tunjukkan kepada dunia siapa Yesus sebenarnya. Hal ini bukan untuk memberi kesan tetapi untuk menunjukkan keyakinan kita.. </span><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-family: Arial;"><i> </i><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">(RENUNGAN PAGI) </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/meditasi-antonio-kardinal-bacci-tentang_16.html"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Bagaimana Kita Harus Berdoa</span></b></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan <a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/minggu-17-maret-2024-hari-minggu.html">klik tautan ini </a></span></b></span><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Komuni (Yoh 12:24)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jikalau biji gandum tidak jatuh ke
dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja. Tetapi jika ia mati, ia
akan menghasilkan banyak buah.</b></span><br /><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>atau </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i> </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>Qui mihi ministrat, me sequatur: et ubi ego sum, illic et minister meus erit. </i>(Yoh 12:26) </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/XzUXbF2Smzw" width="320" youtube-src-id="XzUXbF2Smzw"></iframe></div><br /><b><br /></b></span></div></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-23114339947685157252024-03-15T19:52:00.003+07:002024-03-15T19:52:38.737+07:00Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa sebagai Sarana Keselamatan yang Diperlukan<div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfLfRy93x8ggjLJkO1sLM-KeVMcxCHowm99frfDkbvGn-ZQEc8AzqdmlAkR11bZfe-yRZ85qpxN8E4NXsUsyGgg62HLhKqShJbKwFac3TYo7Gv5QAJ152nSlkGD9Yypzsv_bMJMuz7nYcnIFwcvgcZc-dJd7_DIJlcTXnlRkA_Imyxi1DnOcOuc565Lg/s800/5615215673_9fbcdd0ac7_c.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="800" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfLfRy93x8ggjLJkO1sLM-KeVMcxCHowm99frfDkbvGn-ZQEc8AzqdmlAkR11bZfe-yRZ85qpxN8E4NXsUsyGgg62HLhKqShJbKwFac3TYo7Gv5QAJ152nSlkGD9Yypzsv_bMJMuz7nYcnIFwcvgcZc-dJd7_DIJlcTXnlRkA_Imyxi1DnOcOuc565Lg/w320-h210/5615215673_9fbcdd0ac7_c.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />Russ Allison Loar (CC BY-NC-ND 2.0) <br /><br /></td></tr></tbody></table><br /><br />1. St Agustinus menyebut doa sebagai "kunci menuju Surga". Kita harus mengakui kebaikan Tuhan yang tak terbatas dalam memberikan kita sarana keselamatan yang begitu mudah, karena ketika Dia memberi kita doa, Dia memberi kita kunci menuju Kerajaan Surga-Nya. Dia mengajak kita berdoa dengan sungguh-sungguh<i>. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” </i>(Bdk. Mat 7:7; Luk 11:9)<i> “Jika kamu meminta sesuatu kepada minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.”</i> (Bdk. Yoh 16:23)<i> “Berjaga-jaga dan berdoa, jangan sampai kamu masuk ke dalam pencobaan.”</i> (Bdk. Mat 26:41; Markus 14:38)<span><a name='more'></a></span><br /><br />Ketika Yesus menderita di Taman Getsemani, para Rasul-Nya menjadi lelah dan mengantuk. Dia menegur mereka dengan lembut dan meminta mereka untuk kedua kalinya berdoa agar mereka tidak menyerah pada godaan. Dia juga mengajukan permintaan ini kepada kita. Kita menjadi letih dan apatis seperti yang dilakukan para Rasul, sementara iblis sibuk dengan saran-saran jahatnya dan bahaya-bahaya dunia yang mengelilingi kita. Kita selalu membutuhkan kasih karunia Tuhan untuk mencegah kita terjatuh. Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh dan mengingat nasehat St. Alfonsus:<i> "Jika kamu meninggalkan doa, kamu pasti akan terkutuk."</i><br /><br />2.<i> “Orang yang berdoa akan diselamatkan, orang yang tidak berdoa akan terkutuk.” </i>Refleksi ini muncul dalam kata-kata yang hampir sama dalam tulisan St. Theresa, St. Alfonsus, dan para ahli kehidupan spiritual lainnya. Tidak ada pendapat bahwa doa saja tanpa ketulusan tujuan, Sakramen dan perbuatan baik, sudah cukup untuk keselamatan. Yang dimaksud adalah barangsiapa tidak berdoa, tidak mungkin terselamatkan kecuali dengan mukjizat, karena Tuhan biasanya tidak memberikan rahmat-Nya kepada siapa pun yang tidak memintanya. Sekalipun jiwa sudah acuh dan tenggelam dalam dosa, namun jika tidak meninggalkan kebiasaan berdoa cepat atau lambat akan dikuasai penyesalan dan kembali kepada Tuhan. St Yohanes Krisostomus mengajarkan kepada kita bahwa tidak mungkin ada orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh dan terus menerus, terjerumus dan tetap berada dalam dosa berat. Oleh karena itu, marilah kita berdoa. Biarlah doa menjadi dukungan kita yang tiada henti dalam setiap situasi dan dalam setiap tindakan. Jika kita tetap dekat dengan Tuhan, kita terjamin keselamatannya. Selama kita tetap bersatu dengan Tuhan kita, rahmat-Nya akan meliputi jiwa kita. Namun jika kita memutuskan ikatan doa dengan Tuhan ini, kita akan sendirian dan tidak berdaya serta jatuh ke dalam dosa. Ini merupakan pengalaman menyedihkan yang dialami banyak orang sebelum kita.<br /><br />3. Kita hendaknya menyadari betapa pentingnya berdoa dengan semangat dan ketekunan khusus pada saat pencobaan dan penderitaan yang besar. Jika kita lalai melakukannya ketika godaan menyerang kita, kita akan sendirian dan pasti terjatuh. Ketika kita menghadapi penderitaan dan segala sesuatu di sekitar kita tampak runtuh, ingatlah bahwa Tuhan melihat kita dan mengasihani kita. Marilah kita kembali kepada-Nya, yang mampu dan berkeinginan untuk membantu kita dalam kemalangan kita. Saat kita berdoa, air mata kita sangat berharga di mata-Nya. Kasih Tuhan kepada kita tidak terbatas. Jika kita meminta pertolongan-Nya, Dia pasti akan menjawab kita dengan cara yang Dia tahu adalah yang terbaik bagi kita. Dia telah menjanjikan hal ini.<i> "Apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih.”</i> (Kel. 22:27)—Antonio Cardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.</div><div style="text-align: justify;"> <br /> Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII</div><div style="text-align: justify;"> </div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-74647037594772880552024-03-15T15:30:00.001+07:002024-03-15T19:04:49.670+07:00 Sabtu, 16 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<div style="text-align: left;"> <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name"></h3>
<div class="post-header">
<div class="post-header-line-1"></div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-3733107214212603723" itemprop="description articleBody">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ6n41atxPv26W3HECfhFnIIX_7zvfOrFw_4IGZi7AO2eHeVKwybMeJzDvwdVEPSxNwI644afAYumScpsnEaArgxOXGe-Mo-5tNCaRU2_5d1QInUrF2m81foEountNfOXyOZK5Z6V8eUo/s600/LogoRenunganPagi05.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="600" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ6n41atxPv26W3HECfhFnIIX_7zvfOrFw_4IGZi7AO2eHeVKwybMeJzDvwdVEPSxNwI644afAYumScpsnEaArgxOXGe-Mo-5tNCaRU2_5d1QInUrF2m81foEountNfOXyOZK5Z6V8eUo/w200-h200/LogoRenunganPagi05.jpg" width="200" /></a></div><br />Sabtu, 16 Maret 2024<br />
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<br />
<br />
“Hidup ini hanya berlangsung beberapa jam saja, namun luar biasa besar imbalannya nanti” (St. Theresia dari Avila)</span><br />
<br />
Antifon Pembuka (Mzm 17:5-7)<br />
<br />
Rintihan maut membisingkan telingaku, jeritan neraka menegakkan bulu
romaku. Terhimpit aku berteriak kepada Tuhan, dan dari bait-Nya yang
suci Ia mendengarkan seruanku.<br />
<i><br />
The waves of death rose about me; the pains of the netherworld
surrounded me. In my anguish I called to the Lord, and from his holy
temple he heard my voice.</i><br />
<br />
Doa Pagi <br />
</b><br />
Allah Bapa Yang Mahamurah hati, bimbinglah kiranya hati kami, sebab kami
sadar bahwa tanpa Engkau kami tak dapat hidup baik. </span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;">Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa</span></span></span></span></span></span></span>. Amin.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span><br />
Bacaan dari Kitab Yeremia (11:18-20) </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></i><div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."</b></span></i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Nabi berkata, “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang
terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan,
memperlihatkan ancaman mereka kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba
jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka
mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita
binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya
dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang
lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang
menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap
mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.<span><a name='more'></a></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
<b>Mazmur Tanggapan</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref.<i> Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 7:2-3.9b-10.11-12)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari
semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka
seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang
melepaskan.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas.
Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang
benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus
hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.<span><!--more--></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref.<i> Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Luk 8:15)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, akan menghasilkan buah dalam ketekunan.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span><b></b><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"></span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (7:40-53)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Apakah Engkau juga orang Galilea?"</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang
banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar
nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang
lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena
Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari
kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah
pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di
antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang
berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala,
orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak
membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia
berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka,
“Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin
yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?
Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!”
Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus,
berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang
sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah
dibuat-Nya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea?
Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang
datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-size: large;"><br /><span style="font-family: Arial;">
</span></span><span style="font-size: large;"><span><span><span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i><span style="color: purple;">
Renungan</span></i></b></span></span></span></span></span><span style="font-size: medium;"><br /><span style="font-family: Arial;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Alkitab, seperti yang kita ketahui, adalah Firman Tuhan, dan di dalamnya ada kebenaran Tuhan yang diwahyukan.<br /><br />Selanjutnya, Injil disebut Kabar Baik karena memberitakan kabar baik tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus.<br /><br />Namun
jika orang luar yang menghadiri Misa pertama kali dan mendengarkan
bagian-bagian Alkitab yang baru saja kita dengar, mungkin akan
bertanya-tanya.<br /><br />Pesan macam apa yang diberikan oleh Alkitab?
Dalam bacaan pertama ada persekongkolan-persekongkolan, dibawa ke rumah
jagal, perusakan, serta pembalasan.<br /><br />Kemudian di dalam Injil ada argumen dan kebingungan dan kesombongan.<br /><br />Tentu
saja tidak adil untuk hanya mengambil bagian-bagian Alkitab hari ini
dan mengatakan bahwa tidak ada yang mengangkat atau menginspirasi
tentang Alkitab.<br /><br />Namun baris pertama dalam bacaan pertama mungkin cukup untuk membuat kita berpikir - Tuhan mengungkapkannya kepada kita .<br /><br />Ya,
Tuhan mengungkapkan kepada kita di dalam Alkitab bahwa sebanyak
kejahatan-kejahatan di dunia, namun pada akhirnya Dia akan menjatuhkan
hukuman yang adil dan Dia juga akan membela orang-orang baik yang setia
kepada-Nya.<br /><br />Keberdosaan dan kejahatan dunia pasti akan membuat kita bergidik dan gemetar.<br /><br />Namun
dalam Ekaristi ini, marilah kita menerima kekuatan dan keberanian dari
Tuhan dan marilah kita mengambil tanggapan untuk Mazmur Tanggapan - </span><span style="font-family: Arial;"><i>Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.</i></span><i><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-family: Arial;"><b> <br /></b></span></i></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b>Antifon Komuni (Bdk. 1 Ptr 1:18-19)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b>Dengan Darah Kristus yang sama seperti Darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat kita telah ditebus.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><i>By the precious Blood of Christ, the Blood of a spotless and unblemished Lamb, we have been redeemed.</i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b>Doa Malam</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Tuhan Yesus, untuk mewartakan kebaikan dan kasih-Mu tidaklah mudah,
banyak tantangan dan hambatan. Kuatkanlah hati kami agar tidak takut
menghadapi semuanya itu dan membiarkan Roh Kudus-Mu bekerja dalam diri
kami. Sebab Engkaulah Tuhan dan Juruselamat kami. Amin. <br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Arial;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/u9_LO9Ui6TA" width="320" youtube-src-id="u9_LO9Ui6TA"></iframe></div><br /></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Arial;"> </span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><div style="text-align: right;">
<span style="font-family: Arial;">
</span></div>
</div>
<div style="text-align: right;"><span style="font-family: Arial;"><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"><b>RENUNGAN PAGI </b></span></span></div></div></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-22298465670973421732024-03-14T19:32:00.003+07:002024-03-14T19:32:23.704+07:00 Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Semangat Berdoa<div style="text-align: justify;"> <br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg_dazxwksiw7eU2YUmYwcA89sN3XI4exev9dZTgAGsd7Ypxvur1iV1GWe1RFYwSvL964qmhzNox8EbLIyYiMwWiG0gJWn7VwadQtliJhspUzHGIdlBH7lBhwr93ZiqQE7dqFKNBh15CQr4br8WnQVsKiQqPww1Xx62Bq83EK7JToHotdeIDUcKFOCC=s3864" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2576" data-original-width="3864" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg_dazxwksiw7eU2YUmYwcA89sN3XI4exev9dZTgAGsd7Ypxvur1iV1GWe1RFYwSvL964qmhzNox8EbLIyYiMwWiG0gJWn7VwadQtliJhspUzHGIdlBH7lBhwr93ZiqQE7dqFKNBh15CQr4br8WnQVsKiQqPww1Xx62Bq83EK7JToHotdeIDUcKFOCC=w320-h213" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit: Tinnakorn Jorruang/istock.com</td></tr></tbody></table><br />1. Tuhan kita memperingatkan murid-murid-Nya bahwa <i>“mereka harus selalu berdoa dan tidak putus asa.” </i>(Lukas 18:1) Namun bagaimana kita bisa selalu berdoa? Seseorang mungkin memutuskan bahwa perintah ini dimaksudkan untuk para biarawan dan pertapa yang mengabdi pada kehidupan kontemplatif, dan bukan untuk manusia yang hidup di tengah kesibukan sehari-hari di dunia. Tapi ini tidak benar. Jika ditafsirkan dengan tepat, ajaran Kristus berlaku baik bagi semua orang. Kita harus selalu berdoa dalam artian kita harus tetap selalu bersatu dengan Tuhan dalam pikiran dan hati. <i>“Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” </i>(1 Kor. 10:31) <i>“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus”</i> (Kol. 3:17) Dengan kata lain, apa pun yang kita lakukan, meskipun hal yang sangat sederhana seperti makan atau minum, kita harus melakukannya dalam nama Yesus dan untuk kemuliaan Allah. Ketika kita memahaminya dengan cara ini, ajaran Injil mengubah seluruh tindakan kita menjadi doa. Semangat doa hendaknya menemani kita kemana pun. Dalam semua tindakan dan percakapan kita, tidak peduli seberapa jauh kita melakukan perjalanan, kita harus tetap dekat dengan Yesus. Satu tindakan perhatian singkat kepada Tuhan, yang diulangi dari waktu ke waktu, sudah cukup untuk mengubah seluruh tindakan kita dan seluruh hidup kita menjadi doa yang terus-menerus.<span><a name='more'></a></span><br /><br />2. Para alkemis zaman dahulu sedang mencari batu legendaris yang dapat mengubah logam menjadi emas. Batu ini tentu saja tidak ada, namun secara gaib semangat doa benar-benar mampu mengubah segalanya menjadi emas. Ketika hal-hal tersebut disertai dengan semangat ini, semua tindakan kita akan menjadi sangat menyenangkan hati Tuhan dan semakin menarik berkat-Nya. Beata Maria Assunta Pallotta memahami kebenaran ini dengan jelas dan menerapkannya dalam kehidupannya. Dia menggembalakan hewan, melayani di dapur dan menjadi misionaris di Tiongkok, namun apa pun yang dia lakukan, dia tergerak oleh semangat doa dan kasih Tuhan. <i>“Saya memohon kepada Tuhan,”</i> tulisnya kepada orang tuanya,<i> “untuk menyebarkan ke seluruh dunia kemurnian niat yang terdiri dari melakukan tindakan paling biasa kita demi cinta Tuhan.” </i>Mari kita ikuti contoh ini. Marilah kita menerapkan aturan besar dalam kehidupan rohani ini. Maka segala perbuatan kita akan menjadi doa yang diterima yang naik kepada Allah.<br /><br />3. Semangat berdoa adalah semangat kasih Allah, dan ini seharusnya mengilhami semua doa kita yang bersuara. Permohonan yang berbunga-bunga tidak ada gunanya jika pikiran dan hati kita berpaling dari Tuhan. Tuhan menginginkan hati kita. Inilah sebabnya Dia mengeluh bahwa “bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari Aku.” (Mat. 15:8; Markus 7:6) Ingatlah ungkapan tepat dari St. Agustinus:<i> “Berdoa berarti mengasihi.” </i>Siapa pun yang mengasihi Tuhan dengan baik, banyak berdoa. Seorang manusia yang kekurangan kasih, sangat sedikit berdoa. Seseorang yang tidak mengasihi Tuhan sama sekali tidak pernah berdoa, atau jika ia berdoa, ia dengan dingin mengucapkan rumusan yang biasa dan mengabaikan peringatan Kristus:<i> “Jangan mencobai Tuhan, Allahmu!” </i>(Mat. 4:7) Marilah kita sering berdoa, namun biarlah doa kita menjadi tindakan tulus kasih Allah yang datang dari hati.—Antonio Cardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.<br /> <br /> <br /> Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-84450364172230355182024-03-14T17:00:00.003+07:002024-03-14T19:32:52.308+07:00 Jumat, 15 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (Hari Pantang)<p> </p><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Jumat, 15 Maret 2024</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (Hari Pantang)<br />
<br />
Kebenaran yang memancar dari Yesus adalah kebenaran yang megah. (Paus Benediktus XVI)</span><br />
<br />
Antifon Pembuka (Mzm 54(53):3-4)<br />
<br />
Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan
kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada
kata-kata mulutku.<br />
<i><br />
O God, save me by your name; by your power, defend my cause. O God, hear my prayer; give ear to the words of my mouth.</i><br />
<br />
Doa Pagi<br />
</b><br />
Allah Bapa pencipta dan penyelamat, Engkau telah menyediakan bantuan
bagi kami yang lemah ini. Semoga bantuan-Mu itu kami terima dengan
gembira dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik. </span><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;">Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa</span></span></span></span></span></span></span>. Amin.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> </span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi1Q5eiK9o16Qiyp0z6l4nH1a6mtAPH9MZpZHoZeXAwwpHh5Q-VsAAScqGRz4KnQZE1D4GaPq-R46WmXS6uio4a08IT6pLTruFa9yEAF_6hNqadve6EfmTryu1vJpfCx5cu_t-pGKm6Chg6OMF-bJpmSpqpHqNOQev6-lg7V9spXVgI28SR09qKgGUVaw=s3449" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2255" data-original-width="3449" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi1Q5eiK9o16Qiyp0z6l4nH1a6mtAPH9MZpZHoZeXAwwpHh5Q-VsAAScqGRz4KnQZE1D4GaPq-R46WmXS6uio4a08IT6pLTruFa9yEAF_6hNqadve6EfmTryu1vJpfCx5cu_t-pGKm6Chg6OMF-bJpmSpqpHqNOQev6-lg7V9spXVgI28SR09qKgGUVaw=w320-h209" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a class="photographer" data-testid="photographer" href="https://www.istockphoto.com/portfolio/valokuvaus?mediatype=photography"><span class="Details-module__contributor_text___t1ln8">Credit:</span><span> valokuvaus</span></a>/istock.com</td></tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"></span></b></span>Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:1a.12-22) </b></span><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: Arial;">
"Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya."</span></i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya
tidaktepat "Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia
menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran
hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya
dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai
pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia
merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat
rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan
orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya
sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya
seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan
ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah
perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika
orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia
serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya
dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji
kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji
terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."
Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah
dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan
rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak
menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.<span><a name='more'></a></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Mazmur Tanggapan</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref<i>. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 34:17-18.19-20.21.23)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk
melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu
berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia
lepaskan.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan
orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak,
tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan
membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung
pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (bdk. Mat 4:4)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.</i></b></span><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></div><span><a name="more"></a></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (7:1-2.10.25-30)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea,
karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika
itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi
juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang
Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan
lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan
apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu,
bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana
asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu
dari mana asal-Nya." Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru:
"Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang
bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar
yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan
Dialah yang mengutus Aku." Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak
ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-family: Arial;"></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><span><span><span><span><span style="font-size: large;"><br /><span style="font-family: Arial;">
<span><span><span style="color: purple;"><i><b>Renungan</b></i></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span><span><span><span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: Arial;"><span><span><span style="color: purple;"><i><b> <br /></b></i></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div>
<span style="font-size: large;"><span>
</span></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><span>
<span><span style="font-family: Arial;"><span><span style="color: purple;"><i><b> </b></i></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;">Para seminaris harus mempelajari teologi di Seminari, dan meskipun sulit untuk mengingat dan memahami konsep dan definisi teologis tersebut, hal tersebut masih dapat dikelola.<br /><br />Namun mencoba menjelaskan teologi kepada anak-anak dan remaja akan menjadi kesadaran betapa sulitnya menggunakan bahasa sederhana untuk menyampaikannya, serta seberapa banyak yang benar-benar dipahami.<br /><br />Jika memahami suatu subjek seperti teologi itu sulit, maka mencoba memahami seseorang tentu juga tidak kalah mudahnya.<br /><br />Dan akan lebih mudah jika kita hanya membuat asumsi dan dugaan lalu menarik kesimpulan tentang seseorang. Itu juga akan menghemat banyak waktu dan tenaga.<br /><br />Dan itulah yang mereka lakukan terhadap Yesus. Dari sedikit yang mereka ketahui tentang Dia, mereka langsung mengambil kesimpulan.<br /><br />Bagaimanapun, bagi seseorang yang memberitakan pesan kasih yang berbahaya dan mengklaim bahwa Allah adalah Bapa-Nya, sebaiknya Dia dibungkam. Itulah asumsi, anggapan dan kesimpulan mereka.<br /><br />Dan Yesus terdiam oleh kesimpulan mereka. Tapi hanya untuk tiga hari.<br /><br />Jadi seperti yang tertulis pada bacaan pertama: <i>"Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka."</i><br /><br />Kita pun, bisa saja mengatakan hal-hal tentang orang lain dengan penalaran kita yang salah dan membungkam mereka dengan kesimpulan kita.<br /><br />Kita pun, bisa saja mengatakan hal-hal tentang orang lain hanya berdasarkan asumsi dan anggapan kita saja.<br /><br />Mungkin kita perlu bertanya pada diri sendiri mengapa kita sering melakukan hal itu.<br /><br />Ketika kita menyadari betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang diri kita sendiri, maka kita juga akan menyadari betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang orang lain, dan juga betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang Tuhan.<span style="font-size: xx-small;"> <span style="font-size: small;"> </span></span></span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Merriweather;"><span><span> </span></span></span><span style="font-family: Merriweather;"><span><span><span><b><span face="Microsoft\ Sans\ Serif" style="color: purple;"><span>(RENUNGAN PAGI)</span></span></b></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Merriweather;"><span><span><span><b><span face="Microsoft\ Sans\ Serif" style="color: purple;"><span> </span></span></b></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/meditasi-antonio-kardinal-bacci-tentang_14.html"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Merriweather;"><span><span><span><b><span face="Microsoft\ Sans\ Serif" style="color: purple;"><span> Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Semangat Berdoa</span></span></b></span></span></span></span></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Merriweather;"><span><span><span><b><span face="Microsoft\ Sans\ Serif" style="color: purple;"><span> </span></span></b></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Merriweather;"><span><span><span><b><span face="Microsoft\ Sans\ Serif" style="color: purple;"><span>Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan<a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/jumat-15-maret-2024-hari-biasa-pekan-iv.html"> klik tautan ini <br /></a></span></span></b></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/jumat-15-maret-2024-hari-biasa-pekan-iv.html"><span style="font-family: Merriweather; font-size: small;"><span><span><span><b><span face="Microsoft\ Sans\ Serif" style="color: purple;"><span><br /></span></span></b></span></span></span></span></a></div> <div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"><span> </span></span></b></span></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Komuni (Ef 1:7)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Di dalam Dia dan oleh Darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
In Christ, we have redemption by his Blood, and forgiveness of our sins, in accord with the riches of his grace. </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Doa Malam</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga mata hati kami dapat memandang
Putra-Mu dan semoga kami memahami kebenaran sebagai tanda bahwa Engkau
berada di tengah-tengah kami, dan bahwa Dialah perwujudan cinta kasih
Bapa kepada kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="color: #800180;"><i><b><span style="font-family: Arial;"> Commentary of the day </span></b></i></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="color: #800180;"><i><b><span style="font-family: Arial;"> <br /></span></b></i></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> Saat ini – seperti yang kita ketahui – iman, yang sering kali tidak dipahami dengan benar dan ditentang atau ditolak, selalu menghadapi kesulitan dan pencobaan. Santo Petrus berkata kepada umat Kristiani: <i>“Bersiap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,”</i> (1 Ptr 3:15). Di masa lalu, di Barat, dalam masyarakat yang menganut agama Kristen, iman adalah konteks di mana orang bertindak; referensi dan kepatuhan kepada Tuhan adalah bagian dari mayoritas kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, orang yang tidak berimanlah yang harus membenarkan ketidakpercayaannya. Di dunia kita, situasinya telah berubah dan semakin banyak orang beriman yang harus mampu mempertanggungjawabkan iman mereka. Dalam Ensiklik<i> Fides et Ratio</i> (Santo) Yohanes Paulus II menekankan bahwa iman juga diuji pada zaman kita, penuh dengan bentuk-bentuk ateisme yang halus dan berubah-ubah, baik teoretis maupun praktis (lih. nn. 46-47). Sejak masa pencerahan, kritik terhadap agama semakin meningkat; sejarah juga ditandai dengan hadirnya sistem atheis yang memandang Tuhan hanya sekedar proyeksi pikiran manusia, sebuah ilusi dan produk masyarakat yang telah disesatkan oleh begitu banyak faktor yang mengasingkan. Terlebih lagi, abad yang lalu mengalami proses sekularisasi yang kuat di bawah bendera otonomi absolut umat manusia, yang dianggap sebagai ukuran dan arsitek realitas, namun dimiskinkan karena diciptakan <i>“menurut gambar dan rupa Allah”.</i> Sebuah fenomena yang sangat berbahaya bagi iman telah muncul di zaman kita: memang ada suatu bentuk ateisme yang kita definisikan, tepatnya, sebagai “praktis”, di mana kebenaran iman atau ritual keagamaan tidak disangkal tetapi hanya dianggap tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari terlepas dari kehidupan, tidak ada gunanya. Oleh karena itu, sering kali orang-orang percaya kepada Tuhan secara dangkal, dan hidup “seolah-olah Tuhan tidak ada” <i>(etsi Deus non daretur). </i>Namun pada akhirnya, cara hidup seperti ini terbukti lebih merusak karena mengarah pada ketidakpedulian terhadap iman dan pertanyaan tentang Tuhan.<br /> <br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Faktanya, umat manusia, yang terpisah dari Tuhan, direduksi menjadi satu dimensi – dimensi horizontal – dan reduksionisme ini sendiri adalah salah satu penyebab mendasar dari berbagai bentuk totalitarianisme yang mempunyai konsekuensi tragis pada abad yang lalu, serta dampak yang tragis pada abad yang lalu, krisis nilai-nilai yang kita lihat dalam situasi saat ini. Dengan mengaburkan referensi kepada Tuhan maka cakrawala etika juga telah dikaburkan, memberikan ruang bagi relativisme dan konsepsi ambigu tentang kebebasan yang, bukannya membebaskan, berakhir dengan mengikat manusia pada berhala. Godaan-godaan yang Yesus hadapi di padang gurun sebelum pelayanan publiknya dengan jelas melambangkan “berhala-berhala” mana yang memikat umat manusia ketika mereka tidak melampaui diri mereka sendiri. Jika Tuhan kehilangan sentralitasnya, manusia akan kehilangan tempat yang selayaknya, ia tidak lagi dapat menyesuaikan diri dengan ciptaan, dan tidak dapat lagi berhubungan dengan makhluk lain. Kebijaksanaan kuno yang dimunculkan melalui mitos Prometheus masih belum pudar: manusia mengira dirinya sendiri bisa menjadi “dewa”, penguasa kehidupan dan kematian.</span><span style="color: #800180; font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><b> (Paus Benediktus XVI, Audiensi Umum, Tahun Iman. Jalan menuju pengenalan akan Tuhan, 14 November 2012)</b></span></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-88177697838314792922024-03-13T17:00:00.003+07:002024-03-13T19:29:46.354+07:00 Kamis, 14 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<div style="text-align: left;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiVJK-zzf98zG1dqbq_LElYvSGknsaKbr0GjIwjHHGXYVgNSl3el37gv0rHeH-tZUGEyxQ_9RjW4ve2DqcXX6qkwKlz9U7gZO0ryjhdi-KmtzLtjp7jt60l6hQNs9ZwN8dgDiTwjAhyjWVJJ038Xq1i7LXs2rz9C0iJgysE7n7o9dQ1grllK9CTzOiVRA=s2900" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1941" data-original-width="2900" height="134" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiVJK-zzf98zG1dqbq_LElYvSGknsaKbr0GjIwjHHGXYVgNSl3el37gv0rHeH-tZUGEyxQ_9RjW4ve2DqcXX6qkwKlz9U7gZO0ryjhdi-KmtzLtjp7jt60l6hQNs9ZwN8dgDiTwjAhyjWVJJ038Xq1i7LXs2rz9C0iJgysE7n7o9dQ1grllK9CTzOiVRA=w200-h134" width="200" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a class="photographer" data-testid="photographer" href="https://www.istockphoto.com/portfolio/wwing?mediatype=photography"><span class="Details-module__contributor_text___t1ln8">Credit:</span><span> wwing/istock.com</span></a></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span> </span></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span> </span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: purple;">Kamis, 14 Maret 2024<br />
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<br />
<br />
“Kemenangan salib tidak tertutup bagi orang yang lemah, siapa pun juga” (St. Leo Agung)<br />
</span></span><br />
Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)<br />
<br />
Bergembiralah orang yang mencari Tuhan. Rindukanlah Tuhan dan kamu akan dikuatkan. Pandanglah selalu wajah-Nya.</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><i>Let the hearts that seek the Lord rejoice; turn to the Lord and his strength; constantly seek his face.</i><br />
<br />
Doa Pagi</b><br /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><span face="Arial,Helvetica,sans-serif">Allah
Bapa Mahakudus, kami telah Kausucikan karena bertobat dan melatih diri
dalam amal baik. Dengan rendah hati kami mohon kemurahan hati-Mu, semoga
kami selalu menaati perintah-Mu dengan tulus ikhlas, agar dapat
merayakan Paskah dengan hati murni. </span></span><span style="font-family: Arial;"><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;">Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa</span></span></span></span></span></span></span>. Amin.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> </span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span> </span></span><span style="font-family: Arial;"><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"></span><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: purple;"> </span></span><br />
Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-14)<br />
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i> </i><div style="text-align: center;">
<i>
<span style="font-family: Arial;"><b> "Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."</b></span></i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-family: Arial;">
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab
bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya.
Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada
mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka
sujud menyembah serta mempersembahkan kurban, sambil berkata: Hai
Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah
Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan
sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab
itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan
membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang
besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan
berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu yang telah
Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan
tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa
mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan
membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi?
Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu, dan menyesallah akan
malapetaka yang hendak kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada
Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka
Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada
mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan
seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada
keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah
Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah. <span><a name='more'></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> <span><a name="more"></a></span> </span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Mazmur Tanggapan</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 106:19-20.21-22.23)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung
tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan
rumput.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah
melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan
perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat
di tepi laut Teberau.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang
pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan
amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
<b>Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Yoh 3:16)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya, beroleh hidup yang kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: purple;"> </span></span></i></b></span><span style="font-family: Arial;"><b></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (5:31-47)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b> "Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan.</b>"</span></i><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"> </span></div>
<span style="font-family: Arial;">
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi
tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang
lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang
diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan
kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku
tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini,
supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan
bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada
kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku
supaya Aku melaksanakannya. Pekerjan itu jualah yang sekarang
Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa
yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah
mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan
firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya
kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab
kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walupun
Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau
datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan
hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam
hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama
Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. Jikalau orang lain datang atas
namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat
percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi
tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu
menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa
kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan.
Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga
kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu
tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan
percaya akan apa yang Aku katakan?”</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-size: large;"><span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span></span><span><span><span><span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i><span><span style="color: purple;">
Renungan</span></span></i></b></span></span></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span><span><span style="font-family: Arial;"><b><i><span><span style="color: purple;"> </span></span></i></b></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"> Saudara
dan saudari terkasih dalam Kristus, Dalam bacaan pertama hari Kamis
Pekan IV Prapaskah, dari Kitab Keluaran diceritakan kisah tentang apa
yang terjadi pada saat orang Israel berkumpul di Gunung Sinai
diceritakan kepada kita. Saat itu, bangsa Israel baru saja dibawa keluar
dari tanah Mesir dalam Eksodus besar-besaran yang dipimpin oleh Tuhan,
melalui hamba-Nya Musa, dan dibimbing ke Gunung Tuhan di Sinai. Di
sanalah Tuhan membuat dan memperbaharui Perjanjian yang telah Dia buat
dengan nenek moyang mereka, dengan Abraham, Ishak dan Yakub, dan
menetapkan janji baru dan kepastian akan kasih-Nya, dan kemudian
memberikan kepada mereka semua hukum dan perintah-Nya melalui Musa, yang
dipanggil ke atas gunung untuk menerima sepuluh perintah Allah dan
seluruh ajaran yang diberikan kepada mereka. Musa menghabiskan empat
puluh hari penuh di puncak gunung, dan sementara itu, orang Israel di
bawah memberontak melawan Tuhan.<br /><br />Meskipun telah melihat kebesaran
dan kasih Tuhan secara langsung, dengan semua keajaiban dan kekuatan
besar yang telah Tuhan tunjukkan, dalam sepuluh tulah besar yang melanda
Mesir dan memaksa orang Mesir dan Firaun mereka untuk melepaskan
mereka, dan meskipun telah telah dibebaskan dari kekuatan tentara dan
kereta Mesir yang mengejar mereka sampai ke Laut Merah, orang Israel
masih meragukan Tuhan Allah mereka dan tidak beriman kepada-Nya. Tuhan
telah menunjukkan dan membuktikan kekuatan dan kesetiaan-Nya kepada
mereka, tidak pernah meninggalkan mereka pada waktu mereka membutuhkan,
dan menyediakan bagi mereka selama seluruh perjalanan mereka di padang
gurun menuju Tanah Perjanjian Kanaan, dengan perbekalan manna, roti dari
surga sendiri, dengan kawanan burung dan juga persediaan air yang cukup
dari bebatuan, yang telah diberikan Tuhan kepada mereka semua. Terlepas
dari semua ini, mereka masih gagal untuk percaya dan menaruh
kepercayaan mereka kepada-Nya.<br /><b> </b><br />Sebaliknya, mereka membuat patung
anak lembu emas untuk diri mereka sendiri, kemungkinan meniru apa yang
dimiliki orang Mesir untuk berhala mereka, karena salah satu dewa Mesir
digambarkan sebagai lembu atau anak sapi, dan kemudian menyembah berhala
itu sebagai dewa mereka, mengklaim bahwa itu adalah berhala ini yang
telah menyelamatkan mereka dari tanah Mesir. Inilah yang membuat Tuhan
sangat marah kepada umat-Nya, ketika Dia memberi tahu Musa tentang
tindakan jahat orang-orang yang baru saja Dia selamatkan dan rawat, dan
kemudian mereka mengkhianati-Nya demi berhala kafir yang mereka bangun
dengan tangan mereka sendiri. Tuhan ingin menghancurkan seluruh bangsa
Israel dan hanya menyelamatkan Musa, dan berjanji untuk membuatnya
menjadi bangsa yang besar, tetapi Musa menengahi atas nama mereka dan
memohon kepada Tuhan untuk mempertimbangkan kembali dan tidak
menghancurkan orang-orang karena dosa mereka. Tuhan mendengarkan Musa
dan menyelamatkan orang Israel, yang tetap harus menderita akibat
pemberontakan mereka.<br /><br />Dalam perikop Injil kita hari ini, kita
kemudian mendengar tentang perkataan yang Tuhan Yesus katakan kepada
orang-orang Yahudi, dengan orang-orang Yahudi di sini kemungkinan besar
mengacu pada orang-orang yang menganut cara dan penafsiran orang Farisi
dan ahli Taurat, dan karenanya, sering menentang Tuhan dan menolak untuk
percaya kepada-Nya, karena mereka melihat Dia dan ajaran serta
kebenaran-Nya sebagai penyimpangan dari hukum yang mereka praktikkan dan
patuhi, hukum dan perintah yang sama yang diberikan Tuhan kepada Musa.
Mereka bahkan mengaitkan pekerjaan Tuhan dengan pengaruh dan kolusi
iblis, dan menuduh Tuhan Yesus menghujat Tuhan, karena mengklaim dapat
mengampuni dosa dan menyebut Tuhan sebagai Bapa-Nya. Itulah sebabnya
mereka terus mengeraskan hati dan pikiran mereka, menolak untuk
mendengarkan Tuhan dan firman kebenaran-Nya, dan terus percaya bahwa
cara dan penafsiran mereka terhadap hukum adalah yang benar.<br /><br />Keangkuhan-keangkuhan,
kesombongan dan kekeraskepalaan orang-orang itulah yang menghalangi
mereka untuk datang kepada keselamatan di dalam Tuhan, dan untuk percaya
kepada kebenaran-Nya, sama seperti nenek moyang mereka di Gunung Sinai
telah memberontak melawan Tuhan dan tidak menaati-Nya. Itu karena mereka
membiarkan kesombongan manusia, keserakahan dan keinginan duniawi serta
keterikatan menggoda dan mempengaruhi mereka, sehingga mereka akhirnya
jatuh ke jalan kejahatan dan dosa, dan semakin jauh dari Tuhan dan
jalan-Nya. Akan menjadi takdir kita juga jika kita terus membiarkan diri
kita teralihkan oleh godaan dan keterikatan duniawi di sekitar kita,
dan jika kita membiarkannya berhala duniawi dalam hidup kita untuk
menyesatkan kita, yaitu berhala ketenaran, kemuliaan, kekayaan,
kesenangan dan banyak lainnya. Inilah berhala-berhala dunia modern kita,
berhala-berhala yang akan mengalihkan perhatian kita dari fokus yang
seharusnya kita semua miliki di dalam Tuhan.<br /><br />Itulah sebabnya pada
masa Prapaskah ini, kita semua diingatkan untuk kembali memfokuskan
hidup dan perhatian kita kepada Tuhan. Semoga Tuhan memberkati kita
selalu, dalam segala hal, sekarang dan selama-lamanya. Amin.</div><span style="font-family: arial;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"> </span><span style="font-size: small;"></span><b> <span style="font-family: arial;"></span></b><br /><b><span style="font-family: arial;"></span></b></div></div><b><span style="font-family: arial;"> Antifon Komuni (Yer 31:33)</span></b><div style="text-align: justify;">
<span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><b><span style="font-size: small;"> <br />
</span>Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya
dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan
menjadi umat-Ku.<br /> <i><br /></i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><b>I will
place my law within them, and I will write it upon their hearts; and I
will be their God, and they shall be my people, says the Lord. </b></span></i></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><b><br /></b></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #cc0000; font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"><b>Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan <a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/kamis-14-maret-2024-hari-biasa-pekan-iv.html">klik tautan ini </a></b></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"> </span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b>Doa Malam</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Allah Bapa Maha Pengasih, cahaya telah
bersinar di antara manusia, yakni Yesus Kristus, saksi sejati. Kami
mohon, semoga kami menaati sabda-Nya dan menaruh cinta kasih pada
nama-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin. </span><span style="color: purple;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"> <br /></span></b></span></div><div style="text-align: right;"><span style="color: purple;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></div><div style="text-align: right;"><span style="color: purple;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></div><div style="text-align: right;"><span style="color: purple;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;">RENUNGAN PAGI</span></b></span></div></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/aTTDhKpjJgI" width="320" youtube-src-id="aTTDhKpjJgI"></iframe></div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--BAWAH POST DINAMIS-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-format="auto" data-ad-slot="6164939789" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
</center><p> <br /></p><div style="text-align: justify;"><i><b><span style="font-size: medium;"> </span><span style="color: #800180; font-size: large;">Commentary of the day</span></b></i></div><div style="text-align: justify;"><i><b>(Oleh Paus Benediktus XVI, 7 Februari 2008) </b></i></div><div style="text-align: justify;"><i><b> </b></i><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat ini kita terbiasa berpikir: apakah dosa itu? Tuhan maha besar, Dia mengerti kita, jadi dosa tidak dihitung, pada akhirnya Tuhan akan baik terhadap semua. Itu harapan yang bagus. Tapi ada keadilan, dan ada rasa bersalah yang nyata. Mereka yang telah menghancurkan manusia dan bumi tidak bisa langsung duduk di meja Tuhan, bersama dengan para korbannya.<br /> </div><div style="text-align: justify;">Tuhan menciptakan keadilan. Kita harus mengingat hal ini. Oleh karena itu, penting juga bagi saya untuk menulis tentang api penyucian dalam ensiklik tersebut, yang bagi saya merupakan suatu kebenaran yang nyata, begitu jelas dan juga sangat penting dan menghibur, sehingga tidak dapat diabaikan.<br /> </div><div style="text-align: justify;">Saya mencoba mengatakan: mungkin tidak banyak orang yang telah menghancurkan diri mereka sendiri secara total, yang tidak dapat diperbaiki lagi selamanya, yang tidak lagi memiliki unsur apa pun yang dapat diandalkan oleh kasih Tuhan, yang tidak lagi mempunyai kapasitas sedikit pun untuk mencintai dalam diri mereka sendiri. Ini akan menjadi neraka. Di sisi lain, tentu saja hanya sedikit – atau setidaknya tidak terlalu banyak – yang begitu murni sehingga mereka dapat segera bersekutu dengan Tuhan.<br /> <br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak di antara kita yang berharap ada sesuatu yang bisa diselamatkan dalam diri kita, kesediaan terakhir untuk melayani Tuhan dan melayani manusia, untuk hidup sesuai dengan Tuhan. Tapi ada begitu banyak, banyak luka, begitu banyak kotoran. Kita perlu bersiap, untuk dimurnikan. Inilah pengharapan kita: walaupun dengan banyaknya kotoran dalam jiwa kita, pada akhirnya Tuhan memberi kita kemungkinan, Dia akhirnya membasuh kita dengan kebaikan-Nya yang datang dari salib-Nya. Dengan demikian Dia menjadikan kita mampu hidup bagi-Nya selamanya. Dan dengan demikian surga adalah harapan, keadilan akhirnya terwujud. Dan hal ini juga memberi kita kriteria untuk hidup, sehingga saat ini bisa menjadi surga, sinar surga yang pertama. Ketika manusia hidup sesuai dengan kriteria ini, sedikit surga muncul di dunia, dan ini terlihat.</div><div style="text-align: justify;"> <br />Bagi saya, hal ini juga merupakan demonstrasi kebenaran iman, perlunya mengikuti jalan perintah, yang harus kita bicarakan lebih sering. Ini benar-benar merupakan tanda-tanda di sepanjang jalan, dan menunjukkan bagaimana menjalani hidup dengan baik, bagaimana memilih kehidupan. Oleh karena itu, kita juga harus berbicara tentang dosa dan tentang sakramen pengampunan dan rekonsiliasi. Orang yang tulus tahu bahwa dia bersalah, mereka harus memulai dari awal, bahwa dia harus disucikan. Dan inilah kenyataan menakjubkan yang Tuhan tawarkan kepada kita: ada kemungkinan untuk pembaharuan, untuk dijadikan baru. Tuhan memulai kembali dengan kita, dan dengan demikian kita juga dapat memulai kembali dengan orang lain dalam hidup kita.</div><div style="text-align: justify;"> <br />Aspek pembaruan ini, pemulihan keberadaan kita setelah begitu banyak kesalahan, setelah begitu banyak dosa, adalah janji besar, anugerah besar yang ditawarkan Gereja. Dan hal itu, misalnya, tidak dapat ditawarkan oleh psikoterapi. Psikoterapi sangat tersebar luas saat ini, dan juga diperlukan, dalam menghadapi begitu banyak pikiran yang hancur atau terluka parah. Namun kemungkinan psikoterapi sangat terbatas: psikoterapi hanya dapat mengembalikan sedikit keseimbangan pada jiwa yang bermasalah. Namun hal ini tidak dapat membawa pembaharuan yang sejati, suatu kemenangan atas penyakit-penyakit jiwa yang berat ini. Oleh karena itu, hal ini selalu bersifat sementara, dan tidak pernah bersifat pasti.<br /> </div><div style="text-align: justify;">Sakramen Tobat memberi kita kesempatan untuk memperbaharui diri kita secara menyeluruh dengan kuasa Allah – <i>“ego te absolvo” </i>– yang mungkin terjadi karena Kristus menanggung segala dosa dan kesalahan ini ke dalam diri-Nya. Bagi saya, hal ini sangat dibutuhkan saat ini. Kita bisa disembuhkan. Jiwa-jiwa yang terluka dan sakit, sebagaimana pengalaman semua orang, tidak hanya membutuhkan nasehat, namun juga pembaharuan sejati, yang hanya bisa datang dari kuasa Allah, dari kuasa Kasih yang tersalib. Bagi saya, inilah rangkaian misteri besar yang pada akhirnya benar-benar berdampak pada kehidupan kita. Kita sendiri harus merenungkannya lagi, dan membawanya kembali kepada masyarakat kita. (Paus Benediktus XVI, Pertemuan dengan para pastor paroki dan imam Keuskupan Roma, 7 Februari 2008)<br /></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-1743037150562622892024-03-12T19:53:00.002+07:002024-03-12T19:53:23.289+07:00Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Menjauhkan diri dari hal-hal duniawi<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrDazT2X29M-5wO8nbC73FscrYT5wPjiPJaORmljU30jCPWCaXtcyuUqr8FBJ0tOFd72hcZ7fxfFIfbETxIOhf4y4FmmngMLLUkR1dDtk4H9zfc6rdMJ0cx9W8hHfAiyWSosgMp1zypYhxF1u3VZFwJGp-cDVuPxUkMwIBPj1gmG_T8D7TSS6s4BUXG30/s876/GIb44EBXMAAoByt.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="876" data-original-width="583" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrDazT2X29M-5wO8nbC73FscrYT5wPjiPJaORmljU30jCPWCaXtcyuUqr8FBJ0tOFd72hcZ7fxfFIfbETxIOhf4y4FmmngMLLUkR1dDtk4H9zfc6rdMJ0cx9W8hHfAiyWSosgMp1zypYhxF1u3VZFwJGp-cDVuPxUkMwIBPj1gmG_T8D7TSS6s4BUXG30/s320/GIb44EBXMAAoByt.jpg" width="213" /></a></div><br /><br /><br />1. Sulit sekali melepaskan diri dari urusan duniawi dan selalu bersatu dengan Tuhan. Meskipun demikian, St Ignatius dari Loyola sering berseru:<i> "Betapa jeleknya bumi ketika saya melihat ke arah Surga!" </i>Para Orang Kudus melihat hal-hal dunia ini dalam terang Allah. Mereka menyadari betapa tidak berartinya dunia ini jika dibandingkan dengan keagungan Tuhan yang tak terbatas. Mereka menyadari bahwa hal-hal duniawi tidak dapat memuaskan hati manusia dan tidak dapat meredakan kegelisahan jiwa yang diciptakan untuk Tuhan. Sebaliknya, kita menjadi terlalu terikat pada barang-barang duniawi. Mungkin saja hati kita terserap ke dalamnya. Mari kita renungkan betapa tidak pentingnya dunia ini. Ada berjuta-juta bintang di cakrawala, banyak di antaranya jauh lebih besar daripada bumi atau matahari kita. Beberapa, seperti Andromeda, berjarak 250.000 tahun cahaya dari kita; yang lain, seperti Segitiga, berjarak 280.000 tahun cahaya, sementara yang lain mungkin lebih jauh lagi. Semua benar-benar mematuhi rencana Penciptanya. Betapa kecilnya bumi kita jika dibandingkan! Betapa tidak berartinya diri kita sendiri! Mengapa kita harus begitu terikat pada hal-hal di bumi ini? Hanya Tuhan yang hebat. Hanya Dialah yang harus memenuhi pikiran dan hati kita. Kita diciptakan hanya untuk Dia.<span><a name='more'></a></span><br /><br />2. Ini tidak sama dengan mengatakan bahwa kita tidak boleh tertarik pada urusan duniawi. Jauh dari itu. Adalah tugas kita untuk memikirkannya dan membuat bekal untuk masa depan. Kita tidak bisa dan tidak boleh mengharapkan keajaiban dari Tuhan. Kita mungkin mempunyai kewajiban terhadap diri kita sendiri atau terhadap keluarga kita atau terhadap posisi hidup kita. Kita berada di dunia ini untuk bekerja, bukan untuk menyerah pada sikap apatis atau tidak aktif. Kita harus terlibat dalam aktivitas duniawi sejauh keadaan kita menuntutnya. Meski demikian, hati kita tidak boleh terpikat pada hal-hal duniawi, karena itu milik Tuhan. Di tengah keasyikan kita yang lain hendaknya kita menyembah, mencintai dan bersyukur kepada Tuhan, Pemberi segala kebaikan, Pencipta dan Penebus kita.<br /><br />3. St. Yohanes Bosco berkata bahwa kita harus bekerja seolah-olah kita tidak pernah mati. Namun kita juga harus menjauhkan diri dari hal-hal duniawi seolah-olah kita harus mati dalam waktu satu jam. Seseorang yang bekerja seperti ini dapat menghasilkan keajaiban, karena ia bekerja bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Tuhan. Kita harus bekerja dan berdoa dengan kaki kita di bumi dan pikiran kita di Surga. Kita harus mencari Tuhan, bukan diri kita sendiri, dalam segala hal yang kita lakukan. Mari kita ingat bahwa satu momen di Surga jauh lebih berharga daripada semua kesenangan, cinta, dan kesia-siaan dunia.—Antonio Cardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.<br /> <br /> <br /> Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII</div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--DALAM LUMENCHRISTI RPG FIX 300x250-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-slot="8939423032" style="display: inline-block; height: 250px; width: 300px;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script></center>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-15217178552083857762024-03-12T16:30:00.005+07:002024-03-12T19:55:04.535+07:00 Rabu, 13 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<div style="text-align: left;"> <br /><p></p><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Rabu, 13 Maret 2024</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">
</span></b></span><span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: purple;"><br />
Umat manusia, yang dilumpuhkan oleh dosa, membutuhkan belas kasihan Allah yang diberikan Kristus kepada mereka agar, hati mereka disembuhkan, seluruh hidup mereka dapat berkembang kembali. (Paus Benediktus XVI, 19 Februari 2006) </span></span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">
</span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Pembuka (Mzm 69(68):14)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Dalam masa rahmat ini, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan. Demi kerelaan-Mu,
dengarkanlah aku dan selamatkanlah aku seturut janji-Mu.</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
I pray to you, O Lord, for a time of your favor. In your great mercy, answer me, O God, with your salvation that never fails.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Doa Pagi</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Allah Bapa Maharahim, Engkau mengganjar jasa orang saleh dan mengampuni
orang berdosa yang bertobat. Kasihanilah kami yang berseru kepada-Mu. </span><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;">Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa</span></span></span></span></span></span></span>. Amin.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> </span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div style="text-align: justify;"><b><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7QoxADIg6aiBQRDDy0L0iuF-rlt2_Jfi9mLexDbQPGx-wzCm7INIh28oCw3FG8YMWDZQlfo7N1tlGbgldVJW6OhRRVkOX28XKTg4mP5c7SQDHunrPfPFJoxZiPmD3I-xdLntZhYr7rdHn/s1280/pray-1492815_1280.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7QoxADIg6aiBQRDDy0L0iuF-rlt2_Jfi9mLexDbQPGx-wzCm7INIh28oCw3FG8YMWDZQlfo7N1tlGbgldVJW6OhRRVkOX28XKTg4mP5c7SQDHunrPfPFJoxZiPmD3I-xdLntZhYr7rdHn/w320-h240/pray-1492815_1280.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="attribution_field hide-sm hide-md"><span>Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/kalhh-86169/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1492815">kalhh</a> dari <a href="https://pixabay.com/id/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1492815">Pixabay</a></span></span></td></tr></tbody></table></b></div></div></div><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:8-15) </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></i><div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangunkan bumi kembali."</b></span></i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Beginilah firman Tuhan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab
engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku
telah membentuk dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia,
untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka
yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang
terkurung ‘Keluarlah!” dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap
‘Tampillah!” Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah
kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi
mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik
matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin
mereka, dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan
membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan
Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada yang dari utara,
dari barat dan ada yang dari tanah Sinim, bersorak-soraklah, hai langit,
bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak sorai, hai
gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi
orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata, “Tuhan telah meninggalkan
aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan
melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya?
Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.<span><a name='more'></a></span><span><a name="more"></a></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Mazmur Tanggapan, la = d, 2/4, PS 814</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 145:8-9.13c-14.17-18)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih
setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap
segala yang dijadikan-Nya.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia
dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang
jatuh dan penegak bagi semua yang tertunduk.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam
segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
<b>Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Yoh 11:25)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya pada-Ku, akan hidup, sekalipun ia sudah mati.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (5:17-30)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></i><div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati, dan menghidupkannya,
demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya."</b></span></i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;">
</span></div>
<span style="font-family: Arial;">
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Bapa-Ku
bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Karena perkataan
itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan
saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan
bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan
diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari
diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab
apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa
mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang
dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan
yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu
menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati
dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah
menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang
menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak
menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan
percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak
turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa
orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang
mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam
diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam
diri-Nya sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk
menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal
itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur
akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan
keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah
berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat
apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku
dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span><span><span><span style="font-size: large;"><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><span><span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i><span style="color: purple;">
Renungan</span></i></b></span></span></span></span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">Setiap kali kita berbicara tentang suatu hubungan, kita dapat berasumsi bahwa itu adalah hubungan antara dua orang.<br /><br />Namun suatu hubungan hanya bisa terjadi antara dua orang ketika ada kasih sayang yang mendalam satu sama lain.<br /><br />Pada bacaan pertama, kita mendapat gambaran tentang hubungan yang ingin Allah jalin dengan umat-Nya.<br /><br />Yaitu hubungan dengan mendalamnya kasih sayang seorang ibu terhadap anak yang masih di payudaranya atau anak yang ada dalam kandungannya.<br /><br />Ini adalah hubungan yang tidak hanya penuh kasih sayang tetapi juga dengan keintiman yang mendalam.<br /><br />Dalam Injil, Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya. Yesus memiliki istilah yang sangat penuh kasih sayang dan intim untuk hal itu – Abba.<br /><br />Kedalaman kasih sayang dan keintiman dengan Allah Bapa-Nya juga merupakan apa yang Yesus ingin miliki bersama kita.<br /><br />Agama adalah tentang penyembahan terhadap Tuhan. Namun di dalam Yesus, ibadah kita kepada Tuhan adalah sebuah hubungan yang penuh kasih sayang dan intim.<br /><br />Namun hubungan kita dengan Tuhan juga harus mengubah hubungan kita dengan sesama menjadi hubungan yang penuh kasih sayang dan intim.<br /><br />Sama seperti Tuhan mengasihi kita, kita pun harus mengasihi orang lain dengan kedalaman cinta yang sama.</span><span class="HwtZe" lang="id"><span class="jCAhz ChMk0b"><span class="ryNqvb">.</span></span></span><span style="font-family: Arial;"> </span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">(RENUNGAN PAGI)</span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/meditasi-antonio-kardinal-bacci-tentang_12.html"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Menjauhkan diri dari hal-hal duniawi</span></b></span></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan <a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/rabu-13-maret-2024-hari-biasa-pekan-iv.html">klik tautan ini </a></span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> <br /></span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"></span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Komuni (Yoh 3:17)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
God did not send his Son into the world to judge the world, but that the world might be saved through him.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Doa Malam </b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Allah Bapa Maha Penyayang, semoga hati kami selalu terbuka untuk
menerima Sabda Putra-Mu terkasih, Sabda kebenaran, pengampunan dan
kedamaian. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/G81DwIgRZko" width="320" youtube-src-id="G81DwIgRZko"></iframe></div><br /></div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--BAWAH POST DINAMIS-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-format="auto" data-ad-slot="6164939789" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
</center>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-65816905689245974422024-03-11T22:10:00.001+07:002024-03-12T19:53:48.779+07:00 Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kemajuan menuju kesempurnaan dalam Kristus<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhq_z3IFI1NrhqVrA620JEnbNz0uaB-SHpMEl68U_9tM80ngJNR7PTZTCWdV-gpnNjGsIzEn_4P2BwfqKhQk18bQ1LXaA4OBT98Uns34eacGrlyzY65M-oipCOnc7r08RvQEAufFm5tqY/s1280/jesus-3476251_1280.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="1280" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhq_z3IFI1NrhqVrA620JEnbNz0uaB-SHpMEl68U_9tM80ngJNR7PTZTCWdV-gpnNjGsIzEn_4P2BwfqKhQk18bQ1LXaA4OBT98Uns34eacGrlyzY65M-oipCOnc7r08RvQEAufFm5tqY/w400-h266/jesus-3476251_1280.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Image by Gerd Altmann/Pixabay (CC0)<br /></td></tr></tbody></table></div><br /><br />1. Kita membaca dalam Injil St. Lukas bahwa<i> “Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.” </i>(Lukas 2:52) Yesus sebagai Allah adalah hikmat Bapa yang tidak terbatas dan oleh karena itu, tidak dapat maju dalam hikmat. Dia abadi dan tidak bisa bertambah umur. Dia adalah sumber dan pemberi rahmat, sehingga tidak dapat membuat kemajuan dalam hal ini. Namun sebagai manusia, Yesus ingin agar perkembangan luar dari seluruh kuasa-Nya harus sesuai dengan kemajuan usianya. Dia ingin menunjukkan kebijaksanaan dan kekudusan-Nya secara bertahap. Dia melakukan ini untuk memberi contoh. Kehidupan seorang Kristen harus merupakan kemajuan bertahap menuju Tuhan, menuju kebijaksanaan dan kekudusan.<i> “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” </i>(Mat. 5:48) Setiap orang Kristen sejati mempunyai tujuan untuk terus membuat kemajuan menuju kesempurnaan. Orang yang tidak sempurna harus memperbaiki kelemahannya dan menguasai kecenderungan jahatnya. Orang yang suam-suam kuku harus berusaha lebih khusyuk dalam berdoa dan berbuat baik. Mereka yang baik harus berusaha menjadi lebih baik. Mereka yang suci harus terus bertambah kesuciannya. (Lih. Apoc. 22:11)<span><a name='more'></a></span><br /><br />2. Tidak mungkin untuk diam dalam hidup. Hal ini berlaku baik kita berbicara tentang hal-hal yang alami maupun yang supranatural. Hidup adalah gerak dan aktivitas; tidak ada penghentian. Dalam tatanan alam, kehidupan dimulai di dalam rahim dan melewati berbagai tahapan mulai dari masa bayi, masa remaja, kedewasaan, dan usia tua. Kehidupan supranatural dimulai pada saat Pembaptisan, menjadi matang pada saat Penguatan, dan menjadi kudus seluruhnya dalam kesatuan Ekaristi dengan Yesus. Namun jika kehidupan ini mulai gagal, akibatnya bisa berupa kehancuran abadi. Benar bahwa dalam kebaikan-Nya yang tak terbatas Yesus telah menyediakan Sakramen Tobat bagi mereka yang terjatuh dan memadamkan dalam diri mereka kehidupan supranatural rahmat. Sakramen Tobat telah ditetapkan untuk keselamatan mereka. Terlebih lagi, pada saat kematian, Sakramen Pengurapan Terakhir menyembuhkan bekas luka dosa dan menenangkan tubuh yang letih dengan sinar kehidupan rohani yang menyegarkan. Namun celakalah mereka yang menyalahgunakan pemberian Tuhan! Barangsiapa berkali-kali menolak nikmat dan seruan-Nya, alih-alih maju dalam kebaikan malah diliputi kelesuan kematian rohani.<br /><br />3. Seperti Yesus, kita harus maju dalam kebaikan di hadapan manusia dan juga di hadapan Allah. Perilaku lahiriah kita harus menjadi cerminan nyata dari kesucian batin kita. Penampilan lahiriah dari kesopanan, budi pekerti yang baik dan kesucian hendaknya tidak sekedar pamer. Hal ini harus menjadi ekspresi penting dari kebaikan batin, yang secara alami cenderung terlihat secara lahiriah sehingga semua orang<i> “melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."”</i> (Mat. 5:16) Jika itu hanya sekadar pajangan, Yesus akan mengatakan bahwa <i>”mereka telah menerima upahnya”.</i> (Bdk. Mat 6:1-5) Jika ini murni kemunafikan, Yesus akan mengusir para pelakunya dari diri-Nya karena mereka <i>“seperti kuburan yang dilabur putih.” </i>(Bdk. Mat 23:27) Oleh karena itu, marilah kita menjadikan Yesus sebagai teladan kita yang tetap. Biarlah sikap lahiriah kita selalu mencerminkan kebaikan dan kekudusan batin kita.—Antonio Cardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.<br /> <br /> <br /> Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII<br /><br /></div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--DALAM LUMENCHRISTI RPG FIX 300x250-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-slot="8939423032" style="display: inline-block; height: 250px; width: 300px;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script></center>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-10472092076364371402024-03-11T16:00:00.006+07:002024-03-11T20:15:18.788+07:00 Selasa, 12 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<div style="text-align: justify;"> <div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Selasa, 12 Maret 2024<br />
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<br /> </span></b></span><span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: purple;"><br />
“Jangan ada orang yang takut kekayaannya akan berkurang karena memberi
sumbangan, sebab kemurahan hati itu merupakan harta besar” (St. Leo
Agung)</span></span></b></span><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"></span><br />
<br />
Antifon Pembuka (Yes 55:1)<br />
<br />
Tuhan bersabda, “Kalian yang haus datanglah ke sumber air, dan kalian
yang tak mampu membayar, mari datanglah dan minumlah dengan gembira.”<br />
<i><br />
All who are thirsty, come to the waters, says the Lord. Though you have no money, come and drink with joy.</i><br />
<br />
Doa Pagi </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> </b><br />
Allah Bapa yang Maharahim, kami menjalankan masa tobat ini dengan
semangat suci. Semoga dengan demikian kami menyiapkan diri untuk
mewartakan berita gembira tentang karya penyelamatan-Mu.</span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa</span></span></span></span></span></span></span>. Amin.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><br /><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkh6p2G-mrPR6y7Mtcooj3T4whEeNUtfbwStHW8ACQAgEk6XnPBOy9f4kamQzom4RMqC8GghrOcWGGqquD28Vmslkz9KXtm1Ei42gzxCerhlWMLJz72FWdxk5f9u9qyi2htidmnk6KY8w/s2048/iStock-488950168.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1365" data-original-width="2048" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkh6p2G-mrPR6y7Mtcooj3T4whEeNUtfbwStHW8ACQAgEk6XnPBOy9f4kamQzom4RMqC8GghrOcWGGqquD28Vmslkz9KXtm1Ei42gzxCerhlWMLJz72FWdxk5f9u9qyi2htidmnk6KY8w/s320/iStock-488950168.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit:ThamKC/istock.com</td></tr></tbody></table><span style="font-family: Arial;"><b>
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-9.12) </b></span><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Kata nabi: Seorang malaikat membawa aku ke pintu Bait Suci, dan sungguh,
ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci, dan mengalir menuju
ke timur: sebab Bait Suci juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari
bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu
malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan
dibawanya aku berkeliling dari luar menuju gerbang yang menghadap ke
timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu
pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya. Ia mengukur
seribu hasta, dan menyuruh aku masuk ke dalam air itu; dalamnya sampai
di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku
masuk sekali lagi ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di lutut.
Kemudian ia mengukur seribu hasta lagi, dan menyuruh aku ketiga kalinya
masuk ke dalam air itu; sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi
ia mengukur seribu hasta, dan sekarang air itu sudah menjadi sungai di
mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi
sehingga orang dapat berenang; suatu sungai yang tidak dapat diseberangi
lagi. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sudahkah engkau lihat hai
anak manusia?” Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai itu.
Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat
banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Malaikat itu berkata
kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke
Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, maka air laut yang mengandung
banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala
makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi
sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ
menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di
sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon
buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis. Tiap
bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air
dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.<span><a name='more'></a></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div><span><a name="more"></a></span><span style="font-family: Arial;"><b>Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847</b></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref<i>. Tuhan penjaga, dan benteng perkasa, dalam lindungan-Nya aman sentosa.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
atau <i>Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai
penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan
takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam
laut.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran
sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah
akan menolongnya menjelang pagi.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah
Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan
di bumi.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 51:12a.14a)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu. </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><span style="font-family: Arial;"><b></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (5:1-16)</b></span></div><div style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></i></div><div style="text-align: center;"><i><span style="font-family: Arial;"><b>"Orang itu disembuhkan seketika."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span> <br /><span style="font-family: Arial;">
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem,
dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani
disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu
berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang
timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan
menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya
sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Ada
di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu,
bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah
engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada
orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai
goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah
turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah
tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu,
lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu,
“Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan
tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang
mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya
kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu
dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa
orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di
tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus
lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi,
supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu
menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah
menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya
Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-family: Arial;">.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><span style="font-size: large;"><span><span><span><br /></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span><span><span><span style="font-family: Arial;"><b><i><span style="color: purple;">
</span></i></b></span></span></span></span></span><span style="font-size: large;"><span><span><span><span style="font-family: Arial;"><b><i><span style="color: purple;">Renungan</span></i></b></span></span><span style="font-family: Arial;"><span> </span></span><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"> </span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span face="Arial,Helvetica,sans-serif"> <br /></span></div><div style="text-align: justify;"><b><i></i></b><div style="text-align: justify;"> Sulit untuk melihat kebaikan apa pun dalam situasi yang buruk dan menyedihkan, sama seperti sulit membayangkan kupu-kupu yang cantik bisa muncul dari ulat yang jelek.<br /><br />Jauh lebih sulit untuk melihat atau bahkan membayangkan sesuatu yang mulia muncul dari sesuatu yang telah dihancurkan.<br /><br />Pada bacaan pertama, nabi Yehezkiel memberikan penglihatan tentang Bait Suci yang darinya mengalir air pemberi kehidupan dan penyembuhan.<br /><br />Namun masalahnya adalah beberapa tahun yang lalu, Bait Suci telah dihancurkan dan kini Israel berada dalam pengasingan di Babilonia.<br /><br />Namun visi nubuatan itu tergenapi ketika Yesus mengorbankan diri-Nya di kayu salib, dan Ia menjadi Bait Allah, dan dari lambung-Nya mengalir darah dan air yang melambangkan kehidupan dan kesembuhan.<br /><br />Visi kenabian itu menguatkan kita ketika iman kita goyah dan kita kehilangan harapan dalam situasi kekacauan dan depresi.<br /><br />Karena dalam situasi yang tampaknya tanpa harapan dan keputusasaan karena dipaku di kayu salib, Yesus tetap memancarkan kasih karunia pemberi kehidupan dan kesembuhan-Nya.<br /><br />Anugerah ini diberikan kepada kita setiap kali kita menghadapi pergumulan dan kesulitan, agar kita dapat menantikan kemuliaan kebangkitan dengan iman dan pengharapan.<br /><br />Yesus bukan sekedar Penyembuh kita. Dialah Juruselamat kita yang memimpin kita untuk melihat keindahan dalam keburukan dan kemenangan atas keburukan. </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><span style="color: #990000; font-family: Signika Negative;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: medium;"><b style="color: #990000; font-family: Signika Negative;">Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan <a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/selasa-12-maret-2024-hari-biasa-pekan.html">klik tautan ini </a></b></span><br /></div> <br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Komuni (Mzm 23(22):1-2; PS 646)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di
padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green
are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads
me.</i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><i> </i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/TcqG4nAwkp4" width="320" youtube-src-id="TcqG4nAwkp4"></iframe></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /> </i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/MKYEvuxKc8k" width="320" youtube-src-id="MKYEvuxKc8k"></iframe></div> </b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Doa Malam</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Allah Bapa sumber kesegaran hidup, orang-orang lemah dan sakit, berilah
kami kesehatan dan kebebasan dari dosa, agar dapat hidup bebas sebagai
putra dan putri-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</span><br /><span style="font-family: Arial;"> </span><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><div style="text-align: right;"><span style="font-family: Arial;"><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"><b>RENUNGAN PAGI</b></span></span></div></div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--BAWAH POST DINAMIS-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-format="auto" data-ad-slot="6164939789" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
</center>
</div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-8967933821942391092024-03-10T16:30:00.013+07:002024-03-10T16:30:00.149+07:00 Senin, 11 Maret 2024 Hari Biasa Pekan IV Prapaskah<div style="text-align: left;"> <div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Senin, 11 Maret 2024<br />
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"><br />"Dengarkanlah, Tuhan, dan kasihanilah aku. Tuhan jadilah penolongku! (Mzm 30:11)<br /></span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span><br />
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):7-8)<br />
<br />
Aku berharap pada-Mu, ya Tuhan. Aku hendak bersorak dan bergirang atas kerahiman-Mu, sebab Engkau mengindahkan kehinaanku<br />
<i><br />
As for me, I trust in the Lord. Let me be glad and rejoice in your mercy, for you have seen my affliction.</i><br />
<br />
Doa Pagi<br />
</b><br />
Ya Allah, dunia Kauperbarui dengan karya penebusan-Mu yang mengagunkam.
Semoga umat-Mu Kaulimpahi bantuan-Mu untuk menghadapi tugas-tugasnya di
dunia dan mempersiapkan diri akan kebahagiaan surgawi. </span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;">Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa</span></span></span></span></span></span></span>. Amin.</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-family: Arial;"> </span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span>
<b><br /></b></span></span>
</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial;"><b></b></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjo-E2JAmZAzOFYTo_L2TJgbhOLamcLfhMWVnMHUhIaNZYswAVczIIW1As_4xIFmetBFJBvvrMRedmoeSXCGRouHSs1qldtsgCt8qpkVgPmOKZYYdL8QMblGGBtAchLAo1cpP5cDZLecOB_epd_k0Zhec79pok0uQUdRQOPUfUxFtu-xyN9GB8pMX6nMw=s2122" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1413" data-original-width="2122" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjo-E2JAmZAzOFYTo_L2TJgbhOLamcLfhMWVnMHUhIaNZYswAVczIIW1As_4xIFmetBFJBvvrMRedmoeSXCGRouHSs1qldtsgCt8qpkVgPmOKZYYdL8QMblGGBtAchLAo1cpP5cDZLecOB_epd_k0Zhec79pok0uQUdRQOPUfUxFtu-xyN9GB8pMX6nMw=w320-h213" width="320" /></a><span class="Details-module__contributor_text___t1ln8"> </span></div><div style="text-align: center;"><a class="photographer" data-testid="photographer" href="https://www.istockphoto.com/portfolio/TPopova?mediatype=photography"><span class="Details-module__contributor_text___t1ln8">Credit:</span><span>TPopova</span></a><span>/istock.com</span><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b>Bacaan dari Kitab Yesaya (65:17-21) </b></span><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b><i>
"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang."</i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Beginilah firman Allah, "Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang
baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul
lagi di dalam hati. Bergiranglah dan bersorak-sorai untuk
selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan. Sebab sesungguhnya, Aku
menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorai, dan penduduknya penuh
kegirangan. Aku akan bersorak-sorai karena Yerusalem dan bergirang
karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan,
dan bunyi erang pun tidak. Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hidup
beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk. Sebab
siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan
siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.
Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan
menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga."</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.<span><a name='more'></a></span></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref. <i>Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
atau: <i>Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke
atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan,
Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di
antara mereka yang turun ke liang kubur.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani
oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab
sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam
ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku
yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan,
Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
<b>Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref.<i> Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Am 5:14)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (4:43-54)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b>
"Lihat anakmu hidup."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea.
Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di
negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea
pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang
dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun
turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana
Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai
istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa
Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu
meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu
hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda
dan mukjizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata
kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus
kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan
yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah
jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya
hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh.
Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka
teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya,
"Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan
itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke
Galilea.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-family: Arial;"></span><br /><span style="font-family: Arial;"> </span><span style="font-size: large;"><span><span></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><span><span><span style="font-size: large;"><br /><span style="font-family: Arial;">
<span><b><i><span style="color: purple;">Renungan</span></i></b></span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: large;"><b><i><span style="color: purple;"> </span></i></b></span></span></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><span style="font-family: Arial;">Manusia berkomunikasi melalui bahasa, dan biasanya dalam dua bentuk – lisan dan tulisan.<br /><br />Selain alat komunikasi biasa, ada juga bentuk komunikasi lain seperti bahasa tubuh, gerak tubuh, dan tanda serta simbol lainnya.<br /><br />Meskipun untuk kejelasan makna, bentuk bahasa tertulis dan lisan lebih diutamakan, namun bentuk-bentuk lain mempunyai makna yang dipahami secara umum.<br /><br />Dalam Injil, Yesus berkata kepada pejabat istana, <i>"Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya." </i><br /><br />Namun pegawai istana sangat menginginkan kesembuhan putranya sehingga membutuhkan tanda yang jelas dan tidak salah lagi.<br /><br />Yesus menyuruhnya pulang dan putranya akan hidup, dan pegawai istana harus percaya.<br /><br />Baru kemudian ketika dia diberitahu bahwa pada jam ketujuh putranya mulai pulih, dia dapat menghubungkan tanda-tanda tersebut.<br /><br />Meskipun kita berharap agar Tuhan berkomunikasi dengan jelas kepada kita dengan cara yang dapat kita pahami, namun komunikasi Tuhan berada dalam misteri tanda-tanda.<br /><br />Kita hanya perlu mengingat dan merenungkan apa yang telah kita lihat dan dengar dan kita akan mampu memahami apa yang Tuhan katakan kepada kita</span><span style="font-family: Arial;">. </span><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">(RENUNGAN PAGI) </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/bacaan-harian-11-17-maret-2024.html"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"><br /></span></b></span></a></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/bacaan-harian-11-17-maret-2024.html"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Bacaan Harian: 11 - 17 Maret 2024 </span></b></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan <a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/senin-11-maret-2024-hari-biasa-pekan-iv.html">klik tautan ini </a></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> <br /></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"></span></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Komuni (Yeh 36:27)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu
hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada
peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. </b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><i>
I will place my spirit within you and make you walk according to my laws;</i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><i>
and my judgments you shall keep and observe, says the Lord.</i></b></span></div>
</div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--BAWAH POST DINAMIS-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-format="auto" data-ad-slot="6164939789" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
</center>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"> <br /><b>Percayalah!
Orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan diberi Tuhan hati yang
damai dan pasrah, yang membuat mereka lebih bahagia dari orang yang
diberi kenikmatan rohani. Sebab seringkali, Tuhan memperuntukkan
kemanisan ini bagi jiwa-jiwa yang paling lemah. (St. Theresia dari
Avila, Puri Batin, ruang ketiga I, 9)</b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"><b> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/aqtKcyqvbpw" width="320" youtube-src-id="aqtKcyqvbpw"></iframe></div><br /></b></span></div><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"><b> </b></span></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-25752491037895547322024-03-10T08:50:00.004+07:002024-03-10T08:50:52.150+07:00Bacaan Harian: 11 - 17 Maret 2024 <div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg_dazxwksiw7eU2YUmYwcA89sN3XI4exev9dZTgAGsd7Ypxvur1iV1GWe1RFYwSvL964qmhzNox8EbLIyYiMwWiG0gJWn7VwadQtliJhspUzHGIdlBH7lBhwr93ZiqQE7dqFKNBh15CQr4br8WnQVsKiQqPww1Xx62Bq83EK7JToHotdeIDUcKFOCC=s3864" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2576" data-original-width="3864" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg_dazxwksiw7eU2YUmYwcA89sN3XI4exev9dZTgAGsd7Ypxvur1iV1GWe1RFYwSvL964qmhzNox8EbLIyYiMwWiG0gJWn7VwadQtliJhspUzHGIdlBH7lBhwr93ZiqQE7dqFKNBh15CQr4br8WnQVsKiQqPww1Xx62Bq83EK7JToHotdeIDUcKFOCC=w200-h133" width="200" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a class="photographer" data-testid="photographer" href="https://www.istockphoto.com/portfolio/TinnakornJorruang?mediatype=photography"><span class="Details-module__contributor_text___t1ln8">Credit: </span><span>Tinnakorn Jorruang</span></a>/istock.com</td></tr></tbody></table><b style="color: #800180;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;">Senin, 11 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U). </span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;">Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Yoh. 4:43-54. <br /></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: #800180;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;">Selasa, 12 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).</span></b></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: #800180;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;">Yeh. 47:1-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; Yoh. 5:1-16. </span></b></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: #800180;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"> </span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;">Rabu, 13 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U). <br />Yes. 49:8-15; Mzm. 145:8-9,13cd-14,17-18; Yoh. 5:17-30. </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;">Kamis, 14 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U).<br />Kel. 32:7-14; Mzm. 106:19-20,21-22,23; Yoh. 5:31-47. </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;">Jumat, 15 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U). <br />Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30. </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;">Sabtu, 16 Maret 2024: Hari Biasa Pekan IV Prapaskah (U)<br />Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53. </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><br /></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="color: #800180;"><span style="font-family: Signika Negative; font-size: medium;">Minggu, 17 Maret 2024: Hari Minggu Prapaskah V (U).</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180;"><b><span style="font-family: Signika Negative; font-size: small;"><span style="font-size: medium;">Yer. 31:31-34; Mzm. 51:3,4,12-13,14-15; Ibr. 5:7-9; Yoh. 12:20-33</span><br /></span></b></span></div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--DALAM LUMENCHRISTI RPG FIX 300x250-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-slot="8939423032" style="display: inline-block; height: 250px; width: 300px;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script></center>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-29226296378160771892024-03-09T21:15:00.002+07:002024-03-09T21:15:13.945+07:00 Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Ketaatan Yesus<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA-Ue5fl5dkOzEMc4BFWhDL7v_pU1iXTDcD67QrjfU0142rinDhskog9jwhtfFTZEudrSihWSKCQLai5KTeOqOwQ0MxE0toqB-4fRgSd9OENfrCKAonZ7EYUU5iP4SO3D6s4EmXF8V9og/s1600/prayer-in-honor-of-the-holy-family.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="379" data-original-width="600" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjA-Ue5fl5dkOzEMc4BFWhDL7v_pU1iXTDcD67QrjfU0142rinDhskog9jwhtfFTZEudrSihWSKCQLai5KTeOqOwQ0MxE0toqB-4fRgSd9OENfrCKAonZ7EYUU5iP4SO3D6s4EmXF8V9og/s400/prayer-in-honor-of-the-holy-family.jpg" width="400" /></a></div>
</i></b></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial;"><br /></span></div><br /><br />1. Banyak orang ingin sekali berada dalam posisi memberi perintah, namun hanya sedikit yang ingin mematuhinya. Hal ini karena hanya ada sedikit orang yang rendah hati dan begitu banyak orang yang suka pamer. Moral Injil dalam hal ini sepenuhnya bertentangan dengan standar-standar duniawi. Injil menunjukkan kepada kita bagaimana Sabda Allah turun dari kemuliaan Surga untuk menjadi manusia seperti kita dan hidup selama tiga puluh tahun tunduk pada Maria dan Yusuf. Terlebih lagi, Ia menjadi “taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Flp. 2:8) <i>“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!”</i> (Flp. 2:9-11) Jika kita ingin mengikuti Yesus, kita tidak boleh berusaha terlihat penting, namun menjadi rendah hati. Kita tidak boleh berusaha untuk memerintah, namun untuk mematuhi. Kemudian kita juga akan diangkat ke dalam kemuliaan Allah Bapa, di mana kita akan diberi pahala atas kerendahan hati dan ketaatan kita. Jika kita ditempatkan oleh Penyelenggaraan Ilahi dalam posisi otoritas, marilah kita menerimanya sebagai sebuah salib, seperti yang dilakukan St. Pius X ketika ia terpilih sebagai Paus. Namun marilah kita tetap rendah hati. Marilah kita memberi perintah dengan ramah dan lembut, dan bertindak tegas hanya jika benar-benar diperlukan.<span><a name='more'></a></span><br /><br />2. Ketaatan adalah aturan universal, yang tanpanya tidak akan ada keharmonisan di dunia. Semua makhluk mematuhi hukum alam yang ditetapkan oleh Penciptanya. Matahari terbit di timur, bergerak menurut jalurnya yang biasa setiap hari dan setiap musim, dan terbenam di barat. Bintang-bintang tidak pernah meninggalkan orbitnya yang diatur oleh tangan Tuhan. Ombak laut bergolak-goyang bila diganggu oleh kuatnya angin, namun kembali terhempas tanpa pernah melampaui batas yang telah ditetapkan Tuhan bagi mereka. Hanya manusia yang berani memberontak melawan Penciptanya dan melawan mereka yang mewakili Tuhan di bumi. Manusia sendiri yang berani mengulangi seruan hujatan Setan: <i>"Aku tidak akan mengabdi!" </i>Ingatlah teladan yang Yesus berikan kepada kita. Meskipun Dia adalah Tuhan, penguasa dan penguasa langit dan bumi, Dia rela menaati Maria dan Yusuf, dua makhluk yang tidak mampu mencapai apa pun tanpa Dia. Dia <i>“tunduk pada mereka.” </i>(Lukas 2:51) Marilah kita belajar dari-Nya bagaimana menaati dengan rela dan rendah hati. <i>“Belajarlah pada-Ku, karena aku lemah lembut dan rendah hati.”</i> (Mat. 11:29)<br /><br />3. Lebih mudah mengamalkan keutamaan ketaatan ketika kita mengingat bahwa segala kekuatan berasal dari Tuhan. Kemudian kita dapat melihat Dia dalam diri mereka yang mempunyai otoritas atas kita. Hal ini akan mencegah kita mematuhi perintah yang bermotif sekunder, seperti keinginan untuk menyenangkan pria atau menghindari hukuman. Kita akan mampu menaati semata-mata dengan tujuan melakukan tugas kita dan menyenangkan Tuhan. Banyak orang berpendapat bahwa lebih mudah memerintah daripada menaati. Mereka salah. Siapa pun yang berkuasa mempunyai tanggung jawab besar di hadapan Allah dan manusia dan juga dapat melakukan dosa serius. Namun, manusia yang taat kepada atasannya yang sah atas nama Tuhan tidak akan pernah salah. Renungkan nasihat St. Paulus berikut ini, yang masih berlaku hingga saat ini. <i>“Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan. Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.”</i> (Ef. 6:5-9 TB1)—Antonio Cardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> <br /> Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII<br /><br /></div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--BAWAH POST DINAMIS-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-format="auto" data-ad-slot="6164939789" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
</center>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-45787237436007590002024-03-09T16:30:00.005+07:002024-03-09T21:16:29.704+07:00 Minggu, 10 Maret 2024 Hari Minggu Prapaskah IV<div><div style="text-align: left;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX8dQJxQaWp_-OEEsISA__WvaXM91Mt0fjY0h3RW16C3fjEXh80IVC311ftfWCRcVJWgeU8Dqu42mu_K1PlpzEEQqCQH3u5fUlEb3QPbDAd15DrJj_gf6MomKkCXRy-dGgF2vR7We1v3k/s280/HolyWeekIcon+2011.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="279" data-original-width="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX8dQJxQaWp_-OEEsISA__WvaXM91Mt0fjY0h3RW16C3fjEXh80IVC311ftfWCRcVJWgeU8Dqu42mu_K1PlpzEEQqCQH3u5fUlEb3QPbDAd15DrJj_gf6MomKkCXRy-dGgF2vR7We1v3k/s0/HolyWeekIcon+2011.jpg" /></a></div><span style="color: #e06666;"><br /></span><p></p><div style="text-align: justify;">
<span style="color: #e06666; font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span>Minggu, 10 Maret 2024</span></span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: #e06666; font-family: Microsoft Sans Serif;"><span>Hari Minggu Prapaskah IV<br />
<br />
Sahabatku, jangan takut bersandar pada Kristus! Rindukanlah Kristus
sebagai fondasi kehidupanmu! (Paus Benediktus XVI, teks kunjungan
pastoral ke Polandia, 2006)</span></span> <br />
<br />
Antifon Pembuka (Yes 66:10-11)<br />
<br />
Bersukacitalah bersama Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang
mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu
berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan
penghiburanmu.<br />
<i><br />
Lætare Ierusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete
cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab
uberibus consolationis vestræ.<br />
<br />
Rejoice, Jerusalem, and all who love her. Be joyful, all who were in mourning; exult and be satisfied at her consoling breast. <br />
</i><br />
Doa Pagi</b><br />
<br />
Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu Engkau telah memulihkan hubungan
damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar
umat kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang
hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. <br /></span></div>
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial;"><span style="color: red;"><br /></span></span></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span><i><span style="font-family: Arial;"><span style="color: red;">
</span><b><span style="color: red;">Bacaan Injil tentang perempuan Samaria,
orang yang lahir buta dan pembangkitan Lazarus, yang disediakan untuk
Minggu Prapaskah ke-3, ke-4, dan ke-5 Tahun A, juga dapat dibawakan pada
Tahun B dan C, karena amat bermakna bagi inisiasi ke dalam Gereja,
terutama di mana ada pelamar baptis. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan
persiapannya, Kongregasi Ibadat Ilahi, 16 Januari 1988 No. 24). </span></b></span></i></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span><i><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: red;"> <br /></span></b></span></i></span></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Arial;"><b><span><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><b>TAHUN A</b></span></span></b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><b> </b></span></span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b>Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1b.6-7.10-13a)</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b> "Daud diurapi menjadi raja Israel."</b></span></i><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"> </span><br /><span style="font-family: Arial;">
Setelah Raja Saul ditolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Isilah
tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada
Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih
seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika
melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang
berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel,
“Janganlah berpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku
telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia
melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah
Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel
berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel
berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal
yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel
kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk
makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia.
Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan
berfirman, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel
mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di
tengah saudara-saudaranya.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.<span><a name='more'></a></span></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref.<i> Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak
takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat
penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/MKYEvuxKc8k" width="320" youtube-src-id="MKYEvuxKc8k"></iframe></div></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (5:8-14)</b></span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div><br />
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Arial;"><b> "Bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu."</b></span></i><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"> </span><br /><span style="font-family: Arial;">
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang
kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak
terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran.
Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian
dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi
sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja
apa yang mereka buat di tempat-tempat yang tersembunyi sudah memalukan.
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi
nampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya
dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara
orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.”</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref.<i> Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Yoh 8:12b)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku akan hidup dalam cahaya abadi.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (9:1-41) (Singkat: Yoh 9:1.6-9.13-17.34-38).</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i> </i><div style="text-align: center;">
<i>
<span style="font-family: Arial;"><b> "Orang buta itu pergi, membasuh diri, dan dapat melihat."</b></span></i></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"> </span><br /><span style="font-family: Arial;">
Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang
yang buta sejak lahir. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, “Rabi,
siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orangtuanya, sehingga
ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus, “Bukan dia dan bukan juga
orangtuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam
dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama
masih siang. Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja.
Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Sesudah mengatakan
semua itu, Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan
tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata
kepadanya, “Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam.” Siloam artinya
“Yang Diutus”. Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu
kembali dengan matanya sudah melek. Maka tetangga-tetangganya, dan
mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata, “Bukankah dia
ini yang selalu mengemis?” Ada yang berkata, “Benar, dialah ini!” Ada
pula yang berkata, “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu
sendiri berkata, “Benar, akulah dia.” Kata mereka kepadanya, “Bagaimana
matamu menjadi melek?” Jawabnya, “Orang yang disebut Kristus itu
mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkata kepadaku:
Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi, dan setelah
membasuh diri, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya, “Di
manakah Dia?” Jawabnya, “Aku tidak tahu.” Lalu mereka membawa orang yang
tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus
mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu adalah hari Sabat. Karena
itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi
melek. Jawabnya, “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku
membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian
orang-orang Farisi itu, “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia
tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata, “Bagaimanakah
seorang berdosa dapat membuat mukjizat yang demikian?” Maka timbullah
pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang yang
tadinya buta itu, “Dan engkau, karena Ia telah memelekkan matamu, apakah
katamu tentang Dia?” Jawabnya, “Ia seorang nabi!” Tetapi orang-orang
Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru sekarang dapat
melihat. Maka mereka memanggil orangtuanya dan bertanya kepada mereka,
“Inikah anakmu yang kamu katakan lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah
ia sekarang dapat melihat?” Jawab orang tua itu, “Yang kami tahu, dia
ini anak kami, dan ia memang lahir buta. Tetapi bagaimana ia sekarang
dapat melihat, kami tidak tahu; dan siapa yang memelekkan matanya, kami
juga tidak tahu. Tanyakanlah kepadanya sendiri,sebab ia sudah dewasa; ia
dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Orang tuanya berkata
demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab
orang-orang yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengakui
Yesus sebagai Mesias akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tua itu
berkata, “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Lalu mereka
memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu, dan berkata
kepadanya, “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah: Kami tahu bahwa orang
itu orang berdosa.” Jawabnya, “Apakah Dia itu orang berdosa, aku tidak
tahu! Tetapi satu hal yang aku tahu, yaitu: Aku tadinya buta, dan
sekarang dapat melihat.” Kata mereka kepadanya, “Apakah yang
diperbuat-Nya kepadamu? Bagaimana Ia dapat memelekkan matamu?” Jawabnya,
“Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya. Mengapa kamu
hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya
juga?” Sambil mengejek, orang-orang Farisi berkata kepadanya, “Engkau
saja murid orang itu, tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu bahwa
Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu, kami tidak
tahu dari mana Ia datang.” Jawab orang itu kepada mereka, “Aneh juga
bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, padahal Ia telah memelekkan
mataku. Kita tahu bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa,
melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari
dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang
memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang
dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Jawab mereka, “Engkau ini
lahir sama sekali dalam dosa, dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu
mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa orang itu telah
diusir oleh orang-orang Farisi. Maka ketika bertemu dengan dia, Yesus
berkata, “Pecayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya, “Siapakah
Dia, Tuhan, supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya,
“Engkau bukan saja melihat Dia! Dia yang sedang berbicara dengan engkau,
Dialah itu!” Kata orang itu, “Aku percaya, Tuhan!” lalu ia sujud
menyembah Yesus. Kata Yesus, “Aku datang ke dalam dunia untuk
menghakimi, supaya barangsiapa tidak melihat dapat melihat, dan supaya
yang dapat melihat menjadi buta.” Kata-kata itu didengar oleh beberapa
orang Farisi yang berada di situ, dan mereka berkata kepada Yesus,
“Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” jawab Yesus kepada mereka,
“Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata,
‘Kami melihat’, maka tetaplah dosamu.”</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;"> </span></i></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span style="color: #e06666;"><b><i><span style="font-family: Arial;">Renungan <br /></span></i></b></span></span></div><br /><span style="font-family: Arial;"> Mari kita renungkan secara singkat kisah orang yang buta sejak lahir (Yoh. 9:1-41). Menurut mentalitas umum pada saat itu, para murid menganggap bahwa kebutaannya adalah akibat dari dosa yang dilakukan oleh dia atau orang tuanya. Namun Yesus menolak prasangka ini dan berkata: <i> “Bukan dia dan bukan juga orangtuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia." </i>(Yoh. 9:3).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> <br />Kata-kata ini sungguh menghibur kita! Mereka membiarkan kita mendengar suara hidup Tuhan, yang penuh kasih yang penuh kasih dan bijaksana! Di hadapan laki-laki dan perempuan yang ditandai oleh keterbatasan dan penderitaan, Yesus tidak memikirkan kemungkinan kesalahan mereka, melainkan memikirkan kehendak Allah yang menciptakan manusia untuk memiliki kehidupan. Maka dengan sungguh-sungguh Ia menyatakan: <i>“Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku…. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.”</i> (Yoh. 9:5).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> <br />Dan Dia segera mengambil tindakan: mencampurkan sedikit tanah dengan air liurnya, dia membuat lumpur dan mengoleskannya ke mata orang buta itu. Tindakan ini menyinggung penciptaan manusia, yang diceritakan dalam Alkitab dengan lambang debu dari tanah, dibentuk dan dihidupi oleh nafas Tuhan (Kej 2:7). Faktanya, "Adam" berarti "tanah" dan tubuh manusia sebenarnya terbentuk dari partikel-partikel tanah. Dengan menyembuhkan orang buta, Yesus menciptakan ciptaan baru.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> <br />Namun penyembuhan ini memicu perdebatan sengit karena Yesus melakukannya pada hari Sabat, sehingga menurut pendapat orang Farisi melanggar aturan hari raya. Jadi, di akhir cerita, Yesus dan orang buta itu sama-sama diusir, yang pertama karena ia melanggar hukum dan yang kedua karena, meskipun telah disembuhkan, ia tetap ditandai sebagai orang berdosa sejak lahir.<br /> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Yesus mengungkapkan kepada orang buta yang telah disembuhkannya bahwa Dia datang ke dunia untuk diadili, untuk memisahkan orang buta yang dapat disembuhkan dari mereka yang tidak membiarkan dirinya disembuhkan karena menganggap dirinya sehat. Memang benar, godaan untuk membangun sistem keamanan ideologis sangat kuat dalam diri manusia: bahkan agama pun dapat menjadi salah satu elemen dari sistem ini, seperti halnya ateisme atau sekularisme, namun dengan membiarkan hal ini terjadi, seseorang dibutakan oleh keegoisannya sendiri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> <br />Saudara-saudari terkasih, marilah kita membiarkan diri kita disembuhkan oleh Yesus, yang mampu dan ingin memberi kita terang Tuhan! Marilah kita mengakui kebutaan kita, kepicikan kita, dan khususnya apa yang Alkitab sebut sebagai “pelanggaran besar” (lih. Mzm 19[18]:13): kesombongan. </span><span style="font-family: Signika Negative;"><b><span style="color: #e06666;">(Sumber: Komentar hari ini, Paus Benediktus XVI, Angelus, 2 Maret 2008, Minggu Prapaskah IV)</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> </span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 9:11)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Tuhan mengolesi mataku, lalu aku pergi dan aku membasuh muka, dan aku melihat, dan aku percaya kepada Allah. </b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
The Lord anointed my eyes: I went, I washed, I saw and I believed in God. </i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Lutum fecit ex sputo Dominus, et linivit oculos meos: et abii, et lavi, et vidi, et credidi Deo. </i>(Yoh 9:6,11,38)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQUoWKJGDkfdh33xSelFWA9u9FwLQYlH72liWaYefMubcLh7Z-sBlA8nHJrVyMsqbjqAxUWU1SxDCr7D2IPZJcBeTkx1QZJs9ma-J6hQ_y35d61zY0Qfi7Zidue2GOpJFRA21-_M8rNKkI/s1600/lit_candle.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQUoWKJGDkfdh33xSelFWA9u9FwLQYlH72liWaYefMubcLh7Z-sBlA8nHJrVyMsqbjqAxUWU1SxDCr7D2IPZJcBeTkx1QZJs9ma-J6hQ_y35d61zY0Qfi7Zidue2GOpJFRA21-_M8rNKkI/s1600/lit_candle.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif; font-size: x-small;"><br /></span></b><div align="center">
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--DALAM LUMENCHRISTI RPG FIX 300x250-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-slot="8939423032" style="display: inline-block; height: 250px; width: 300px;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script></center>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><b>TAHUN B</b></span></span></div>
<b><span style="font-family: Arial;"><br />Antifon Pembuka dan Doa Pagi (lih. Tahun A)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Bacaan dari Kitab Kedua Tawarikh (2Taw 3:14-16.19-23)</span><br /><div align="center">
<br /><div align="center">
<i><b><span style="font-family: Arial;">"Murka Allah dinyatakan lewat pembuangan, kerahiman-Nya dinyatakan lewat pembebasan."</span></b></i></div>
</div>
<br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">Ketika
Israel diperintah oleh Raja Zedekia, semua pemimpin di antara imam dan
rakyat berkali-kali berubah setia dengan mengikuti segala kekejian
bangsa-bangsa lain. Rumah yang dikuduskan Tuhan di Yerusalem mereka
najiskan. Namun Tuhan, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang
mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Tuhan sayang kepada
umat-Nya dan kepada tempat kediaman-Nya. Tetapi mereka mengolok-olok
para utusan Allah itu, menghina segala firman Allah, dan mengejek
nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya,
sehingga tidak mungkin lagi ada pemulihan. Maka Tuhan menggerakkan raja
orang-orang Kasdim. Mereka membakar rumah Allah, merobohkan tembok
Yerusalem dan membakar segala puri dalam kota itu, sehingga musnahlah
segala perabotan yang indah-indah. Mereka yang masih tinggal dan
terluput dari pedang diangkutnya ke Babel, mereka dijadikan budak raja
dan budak anak-anaknya sampai kerajaan Persia berkuasa. Dengan demikian
genaplah firman Tuhan yang diucapkan Yeremia, sampai tanah ini pulih
dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabat, karena tanah itu menjadi
tandus selama tahun sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun. Pada tahun
pertama pemerintahan Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan
hati Koresh, raja Persia itu, untuk menggenapkan firman yang diucapkan
oleh Yeremia. Maka dimaklumkanlah di seluruh kerajaan Koresh, secara
lisan dan tulisan maklumat ini: Beginilah perintah Koresh, raja Persia,
“Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah
semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di
Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk
umat-Nya, kiranya Tuhan Allah menyertainya, dan biarlah ia berangkat
pulang!”</span><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">Demikianlah sabda Tuhan</span><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">U. Syukur kepada Allah.</span><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842</span><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Ref.<span style="font-style: italic;"> Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku. Jika aku tidak mengingat Engkau.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial; font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Atau Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.</span></span><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Ayat. (Mzm 137:1-2.3.4-5.6; Ul: 6a)</span><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">1.
Di tepi Sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila
kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita
gantungkan kecapi kita.</span><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">2.
Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita
memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta
nyanyian sukacita, "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"</span><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">3.
Bagaimanakah mungkin kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing?
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan
kananku!</span><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">4.
Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat
engkau, jika aku tidak menjadikan Yerusalem puncak sukacitaku!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: arial;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/noY1D73sFDg" width="320" youtube-src-id="noY1D73sFDg"></iframe></div><br /> </span><br style="font-family: arial;" /><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:4-10)</span><i><span style="font-family: Arial;"><br /></span></i><div align="center">
<b><br /><i><span style="font-family: Arial;">"Kamu mati karena kesalahan, tetapi diselamatkan berkat kasih karunia." </span></i></b></div>
<br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">Saudara-saudara,
terdorong oleh kasih karunia-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan-Nya
kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita
bersama dengan Kristus. Sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita.
Jadi kamu diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu
Allah telah membangkitkan kita juga dan memberi tempat di surga bersama
dengan Dia. Dengan itu Allah bermaksud di masa yang akan datang
menyatakan kepada kita kasih karunia-Nya yang berlimpah sesuai dengan
kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih
karunia kamu diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah hasil
usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil
pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada orang yang memegahkan diri. Sebab
sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.</span><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">Demikianlah sabda Tuhan</span><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">U. Syukur kepada Allah</span><br style="font-family: arial;" /><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</span><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Ref. <span style="font-style: italic;">Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.</span></span><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Ayat. (Yoh 3:16)</span><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Begitu besar kasih Allah akan dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. </span></span><span style="font-family: arial; font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.</span></span><br style="font-family: arial; font-style: italic; font-weight: bold;" /><br style="font-family: arial; font-weight: bold;" /><span style="font-family: arial; font-weight: bold;">Inilah Injil Suci menurut Yohanes (3:14-21)</span><br /><b><span style="font-family: Arial;"> </span></b><div align="center">
<i><b><span style="font-family: Arial;">"Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk menyelamatkannya." </span></b></i></div>
<br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">Sekali
peristiwa, Yesus berkata kepada Nikodemus yang datang kepada-Nya pada
waktu malam, “Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun,
demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke
dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum;
tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman,
sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah
hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka
jahat, sebab barangsiapa berbuat jahat, ia membenci terang dan tidak
datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu
tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada
terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan
dalam Allah.”</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-size: small;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"> <span style="color: #e06666;"><span><br /></span></span><span style="color: #e06666; font-family: Arial;"><i><span><b><span><span>
Renungan</span></span></b></span></i></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Arial;"><i><span style="color: deeppink;"><b><br /> </b></span></i></span></span><span style="font-family: Arial;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial;">Sarana komunikasi telah berkembang pesat, seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi.<br /><br />Dari sinyal asap primitif dan sinyal suara, banyak hal telah berkembang pesat dengan ditemukannya listrik. Ada kode Morse, lalu telegram (aplikasi perpesanan saat ini memiliki nama yang sama), dan surat-surat di pos telah digantikan oleh email.<br /><br />Namun penemuan luar biasa adalah telepon, yang merupakan komunikasi suara real-time. Bahkan sudah berkembang dari telepon tetap menjadi telepon nirkabel dan kemudian ke telepon seluler, tidak hanya dengan komunikasi suara tetapi dengan panggilan video, yaitu dengan penglihatan dan suara. Komunikasi menjadi sangat menakjubkan dengan teknologi.<br /><br />Namun dengan kemajuan teknologi komunikasi seluler, rasa intrusi juga menjadi lebih besar.<br /><br />Bila telepon berdering, telepon mungkin berdering pada waktu yang paling tidak tepat, misalnya. pada saat rapat, pada saat memasak, atau makan dengan kedua tangan, atau mandi. Dan mungkin dari orang-orang Anda akan ragu untuk menjawabnya, karena dengan ID penelepon, Anda kini tahu siapa yang menelepon dan Anda hanya merasa tidak ingin menjawab panggilan tersebut.<br /><br />Ada beberapa ketakutan saat Anda memiliki ponsel. Misalnya ketika Anda mendapat 10 panggilan tak terjawab dari ibu Anda, atau 5 panggilan tak terjawab dari atasan, atau 5 panggilan tak terjawab dari istri. Satu-satunya cara untuk meredakan kecemasan adalah dengan membalas telepon. Entah itu atau Anda berbohong kehilangan telepon. Tapi Anda tidak bisa melakukannya lebih dari dua kali.<br /><br />Pembacaan pertama menceritakan banyak panggilan yang tidak terjawab. Tapi itu bukan panggilan biasa. Itu adalah panggilan Tuhan kepada umat-Nya.<br /><br />Orang-orang telah melakukan perselingkuhan demi perselingkuhan, meniru semua praktik memalukan yang dilakukan bangsa-bangsa lain, dan menajiskan Bait Suci yang telah dikuduskan Tuhan bagi diri-Nya di Yerusalem.<br /><br />Tuhan tanpa lelah mengirimkan utusan demi utusan, karena Dia ingin menyelamatkan umat-Nya dan Rumah-Nya. Namun mereka mengolok-olok para utusan Allah, mereka meremehkan firman-Nya, mereka menertawakan para nabi-Nya, hingga pada akhirnya murka Tuhan membubung tinggi terhadap umat-Nya sehingga tidak ada obat lagi.<br /><br />Dan dengan itu, terjadilah bencana dan tragedi. Musuh-musuh membakar Bait Allah, dan terus menghancurkan kota tersebut, dan orang-orang yang selamat diasingkan ke negara asing.<br /><br />Itu adalah bencana nasional dan juga tragedi pribadi. Semua karena panggilan yang tidak dijawab. Andai saja manusia menjawab panggilan Tuhan.<br /><br />Ironisnya, ketika umat Tuhanlah yang menolak panggilan Tuhan, justru penguasa kafir yang menunjukkan kepada mereka bagaimana menanggapi panggilan Tuhan.<br />Penolakan umat terhadap panggilan Tuhan menyebabkan kehancuran mereka. Kini Tuhan memanggil mereka, melalui alat penyembah berhala, dan memanggil mereka kembali ke pemulihan. Bagaimana mereka akan merespons adalah seruan mereka.<br /><br />Pelajaran yang harus kita petik dari bacaan pertama adalah bahwa panggilan Tuhan adalah pertobatan. Dan itu selalu merupakan panggilan cinta karena Tuhan ingin menyelamatkan umat-Nya dan Rumah-Nya.<br /><br />Bacaan ke-2 menegaskan kembali kebenaran itu. Allah mengasihi kita dengan begitu besar kasihnya dan Dia murah hati dengan belas kasihan-Nya, sehingga ketika kita mati karena dosa-dosa kita, Dia menghidupkan kita melalui Yesus.<br /><br />Dan kita harus mendengarkan-Nya – Allah mengasihi kita dengan begitu besar kasihnya! Dan itu juga yang Yesus katakan dalam Injil: <i>"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."</i><br /><br />Pesannya keras dan jelas – Allah sangat mengasihi kita, dan Dia juga memanggil kita dengan begitu banyak cinta, agar kita menyadari bahwa kita adalah karya kasih Tuhan, diciptakan dalam Kristus Yesus, untuk menjalani kehidupan yang baik sejak awal permulaan yang Dia kehendaki untuk kita jalani.<br /><br />Dan kita mendengar panggilan cinta itu dari Tuhan. Ada panggilan untuk kembali kepada-Nya dan berdamai. Minggu ini dan minggu yang akan datang adalah pelayanan Sakramen Rekonsiliasi diselenggarakan di paroki-paroki/stasi. Akankah kita menanggapi panggilan Tuhan dan berdamai dengan-Nya melalui Sakramen Rekonsiliasi?<br /><br />Ada juga panggilan untuk melayani. Paroki membutuhkan katekis, agar generasi muda bisa diajar tentang kasih Tuhan. Akankah kita bersedia memikirkannya dan melihat bagaimana kita dapat menanggapi panggilan untuk membagikan kasih Tuhan kepada kaum muda?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Yesus memanggil kita untuk mengasihi dan melayani. Janganlah kita takut untuk menjawab panggilan-Nya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> <br />Semoga kita menjawab panggilan itu agar kita mampu menjalani kehidupan baik yang Tuhan kehendaki untuk kita jalani. </span><span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: #e06666;">(RENUNGAN PAGI)</span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: #e06666;"> </span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: #e06666;">Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan <a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/minggu-10-maret-2024-hari-minggu.html">klik tautan ini </a></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: #e06666;"> <br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/meditasi-antonio-kardinal-bacci-tentang_9.html"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="font-family: Microsoft Sans Serif;"><span style="color: #e06666;">Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Ketaatan Yesus</span></span></b></span></a><span style="font-family: Arial;"><b><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/meditasi-antonio-kardinal-bacci-tentang_9.html"> </a><br /> <br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b>Antifon Komuni (Bdk. Mzm 122:3-4)<br />
<br />Yerusalem dibangun sebagai kota yang rapat tersusun. Ke sana
berziarah suku-suku, yakini suku-suku Tuhan, untuk memuji nama-Mu, ya
Tuhan. <br /> <i><br /></i></b></span><span style="font-family: Arial;"><b><i> Ierusalem, quæ ædificatur ut civitas, cuius participatio eius in
idipsum: illuc enim ascenderunt tribus, tribus Domini, ad confitendum
nomini tuo, Domine.<br /> <br />Jerusalem is built as a city bonded as one
together.It is there that the tribes go up, the tribes of the Lord,to
praise the name of the Lord. </i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><i> </i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/4Falex2Yn88" width="320" youtube-src-id="4Falex2Yn88"></iframe></div><br /> </i></b></span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative;"><span style="color: #ea9999; font-size: medium;"><b><span style="background-color: black;"><br /></span></b></span></span></div><center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--BAWAH POST DINAMIS-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-format="auto" data-ad-slot="6164939789" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
</center><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative;"><span style="color: #ea9999; font-size: medium;"><b><span style="background-color: black;">Minggu
Prapaskah Keempat ini, dalam bahasa Latin disebut Minggu Laetare, yaitu
"Bersukacita", dari kata pertama antifon masuk dalam liturgi Misa.</span></b></span></span><br /><span style="font-family: Signika Negative;"><span style="color: #ea9999; font-size: medium;"><b><span style="background-color: black;"></span></b></span></span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative;"><span style="color: #ea9999; font-size: medium;"><b><span style="background-color: black;">Liturgi
hari ini mengajak kita bersukacita karena Paskah, hari kemenangan
Kristus atas dosa dan kematian, sudah dekat. Namun di manakah sumber
sukacita Kristiani dapat ditemukan jika bukan dalam Ekaristi, yang
Kristus tinggalkan bagi kita sebagai Makanan rohani selama kita
berziarah di bumi ini?<br /></span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative;"><span style="color: #ea9999; font-size: medium;"><b><span style="background-color: black;">Ekaristi memupuk dalam diri umat beriman di
setiap zaman sukacita mendalam yang menjadikan kita bersatu dengan cinta
dan kedamaian dan berasal dari persekutuan dengan Allah dan dengan
saudara-saudari kita.<br /></span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative;"><span style="color: #ea9999; font-size: medium;"><b><span style="background-color: black;">- Paus Benediktus XVI, Angelus, 18 Maret 2007.</span></b></span></span></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-51150035072737903512024-03-08T18:53:00.002+07:002024-03-08T18:53:56.922+07:00 Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Pengetahuan dan Kebaikan<div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqw96SKewNfQ_8oVNAFSGZz43gpG5yaLJQDrFgARdQiSb0KhOj43eMMscMz94cmvM3bnm8XvRTDHuQRNLMRi2jeL_x_oA8Vil6AY_nNgDHBrGfh3-N_s8zcjvs6xRRbI9GSRPWScEf55Xmnp19EgQZmiJMSMHrymJWoQdLgJd4_WTTF4vIHUDGOlbWLJs/s876/GIHfI39WsAALwdT.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="876" data-original-width="583" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqw96SKewNfQ_8oVNAFSGZz43gpG5yaLJQDrFgARdQiSb0KhOj43eMMscMz94cmvM3bnm8XvRTDHuQRNLMRi2jeL_x_oA8Vil6AY_nNgDHBrGfh3-N_s8zcjvs6xRRbI9GSRPWScEf55Xmnp19EgQZmiJMSMHrymJWoQdLgJd4_WTTF4vIHUDGOlbWLJs/s320/GIHfI39WsAALwdT.jpg" width="213" /></a></div><br /><br /><br />1. Pandangan Joseph DeMaistre tentang hubungan antara pengetahuan dan kebaikan mungkin tampak sedikit ekstrem, namun itu hanyalah kebenaran. <i>“Jika perlindungan pendidikan tidak dikembalikan kepada Gereja, dan jika pengetahuan tidak selalu berada di bawah kebaikan, maka kejahatan yang menanti kita tidak akan terhitung. Ilmu pengetahuan akan menganiaya kita. Karena itu, manusia akan menjadi lebih biadab daripada orang barbar.”</i><br /><br />Kita tidak ingin berbicara sedikit pun tentang ilmu pengetahuan. Ini adalah anugerah dari Tuhan, yang telah memberi kita kecerdasan untuk mengetahui kebenaran. Namun kebenaran, seperti segala sesuatu yang diciptakan, berasal dari Tuhan dan harus membawa kita kembali kepada Tuhan. Sama halnya dengan pengetahuan. Jika kita menyelidiki rahasia alam dan tidak menjadikannya sebuah tangga yang membantu kita untuk mendaki menuju Pencipta kita, maka kita akan menjungkirbalikkan tatanan alam dan pasti akan terjatuh ke belakang. Melalui kerja keras kita, kita dapat memperoleh penguasaan atas kekuatan alam yang tersembunyi. Jika kita tidak menggunakannya untuk memberi manfaat bagi umat manusia, tetapi untuk menghancurkan saudara-saudara kita yang kita sebut musuh, maka kita lebih buruk daripada Kain. Ilmu pengetahuan yang tidak memberikan kebaikan lebih buruk daripada barbarisme. Yang terakhir ini hanya mempunyai sedikit alat pemusnah yang dapat digunakan. Namun ketika ilmu pengetahuan memberontak terhadap idealisme yang masuk akal, dan menjadikan dirinya mutlak, hal itu dapat menghancurkan semua keindahan dan kebaikan yang kita warisi selama berabad-abad.<span><a name='more'></a></span><br /><br />2. Supremasi kebaikan atas pengetahuan harus diakui baik dalam praktik maupun teori. Percuma bahkan merugikan kita untuk berani jika kita tidak juga baik. Seringkali pengetahuan ibarat senjata di tangan seorang anak kecil. Jika anak tersebut nakal atau ceroboh, ia dapat menimbulkan kerusakan yang besar dengan senjatanya. Sebelum segalanya, kita harus menjadi baik. Kita harus memiliki kebaikan Kristiani yang mencakup semua kebajikan dan berpuncak pada kasih kepada Tuhan dan sesama kita. Begitu kita memperoleh kebaikan ini, ilmu pengetahuan akan memperoleh manfaat darinya. Ini akan menjadi sarana pencerahan yang ampuh, bukan kehancuran. Ini bukan lagi sekadar pengetahuan; itu akan menjadi kebijaksanaan. Ini akan mengajarkan kita bagaimana hidup dan menunjukkan tujuan kita yang tepat. Singkatnya, hal ini akan menjadi instrumen kebajikan yang akan memberikan kontribusi besar bagi kesejahteraan umat manusia.<br /><br />3. Ilmu pengetahuan terlalu mudah diagung-agungkan saat ini. Namun pengetahuan demi pengetahuan tidak membawa kita kepada Tuhan dan seringkali merupakan kebodohan atau lebih buruk lagi. Hal ini dapat menjadi alat kejahatan dan kehancuran fisik dan spiritual. Inilah sebabnya mengapa Santo Paulus menulis:<i> “Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.”</i> (Rm. 12:3)<i> ”Pengetahuan membuat sombong,”</i> katanya, <i>”tetapi kasih membangun.”</i> (1 Kor. 8:1)<i><br /><br />“Pengetahuan yang rendah hati tentang diri sendiri,” </i>kata<i> 'The Imitation of Christ' </i>kepada kita, <i>“adalah jalan yang lebih pasti menuju Tuhan daripada penelitian mendalam setelah ilmu pengetahuan. Pengetahuan tidak bisa disalahkan... tetapi hati nurani yang baik dan kehidupan yang bajik selalu menjadi kuncinya. lebih diutamakan. Tetapi karena banyak yang lebih bersusah payah untuk belajar daripada menjalani kehidupan yang baik, oleh karena itu mereka sering tersesat." </i>(Bk. 1, Bab 3) Maka marilah kita mempelajari segala sesuatu yang dituntut oleh kedudukan kita dalam kehidupan, dan sebanyak yang kita mampu. Namun yang terpenting marilah kita belajar menjadi baik dan suci. Jika kita gagal dalam hal ini, sisanya tidak ada gunanya dan berbahaya.—Antonio Kardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.<br /><br /> Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII</div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--DALAM LUMENCHRISTI RPG FIX 300x250-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-slot="8939423032" style="display: inline-block; height: 250px; width: 300px;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script></center>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-46956303484102558952024-03-08T18:30:00.001+07:002024-03-08T18:30:00.132+07:00Orang Kudus hari ini: 09 Maret 2024 St. Fransiska dari Roma <div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSei78EUVUKcEKId8NHuGoCQ5AP5IXY-OqopxIZ0VUKfC_Df6p4Gpqb-nWNW-OSqu5lXfL6IccDG9G2ClrjVoro3xMM-D_KWrVgWunwkz9DfWCEZeHS-wh00nf8S-i0_hIjnpc3b-X9OAs5svQvbZknuuZU-urdrpisrJJvJ9_FsFb49rqKc3OV8G1/s640/fransiska%20romana.webp" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSei78EUVUKcEKId8NHuGoCQ5AP5IXY-OqopxIZ0VUKfC_Df6p4Gpqb-nWNW-OSqu5lXfL6IccDG9G2ClrjVoro3xMM-D_KWrVgWunwkz9DfWCEZeHS-wh00nf8S-i0_hIjnpc3b-X9OAs5svQvbZknuuZU-urdrpisrJJvJ9_FsFb49rqKc3OV8G1/w400-h266/fransiska%20romana.webp" width="400" /></a> </div><div style="text-align: center;">Baciccio/Public Domain via WIKIPEDIA</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Saudara-saudara seiman dalam Kristus, marilah kita meneladani teladan St. Fransiska dari Roma, wanita suci dan hamba Tuhan yang kita peringati pada hari ini. St Fransiska dari Roma adalah seorang santa yang dikenal karena kasih dan karya baiknya di antara umat Tuhan sebagai rekan awam dalam ordo religius Benediktin. Dia dikenang karena kehidupan doa dan pengabdiannya, dan atas kepeduliannya yang penuh kasih terhadap teman-temannya, membuka rumahnya sebagai rumah sakit darurat bagi banyak orang ketika wabah besar melanda kampung halamannya.<br /><br /> Francesca Busssa de’ Leoni lahir dari keluarga aristokrat di Roma. Dia menikah pada usia 12 tahun dengan Lorenzo de 'Ponziani dan pasangan itu memiliki tiga anak selama 40 tahun pernikahan mereka. Dengan adik iparnya, St. Fransiska dari Roma mengunjungi orang miskin dan sakit dan menginspirasi wanita kaya lainnya untuk bergabung dalam pekerjaan mereka. Selama masa kelaparan, dia mengubah rumah keluarganya menjadi rumah sakit, membagikan makanan dan pakaian kepada orang miskin. <span><a name='more'></a></span><br /> <br /> Pada tahun 1425, Fransiska mendirikan Oblat Maria Olivetan, sebuah persaudaraan perempuan saleh yang berhubungan dengan biarawan Benediktin dari Biara Santa Maria Nova di Roma. Namun, para perempuan tidak terkurung dan tidak membuat sumpah formal untuk memungkinkan mereka lebih aktif melayani kebutuhan budaya. Namun, dia mendirikan biara untuk perempuan pada tahun 1433 dan komunitas tersebut kemudian disetujui sebagai kongregasi religius dengan kaul pribadi. Setelah kematian suaminya, Fransiska masuk biara dan menjabat sebagai atasan. Dikenal karena pengabdian khususnya kepada malaikat pelindungnya dan dicintai karena kepeduliannya terhadap orang sakit dan miskin, Fransiska dari Roma meninggal pada tahun 1440 dan dikanonisasi pada tahun 1608.<br /> <br /> St Fransiska dari Roma menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung di sekitarnya, dan ketika dia menjadi seorang janda, dia bahkan membuat sebagian dari tanah milik keluarganya sendiri menjadi rumah sakit untuk orang miskin dan orang sakit. Dia mengalami banyak kesulitan, tantangan dan kesulitan sepanjang hidup dan pelayanannya, namun semua itu tidak mematahkan semangatnya untuk terus menjalankan pekerjaan dan misinya, dan menginspirasi banyak orang lain untuk mengikuti teladannya. </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> Apakah kita mampu mengikuti jejak St. Fransiska dari Roma? Apakah kita mampu mengasihi Tuhan Allah kita dan mengasihi satu sama lain dengan intensitas yang sama seperti yang telah Dia lakukan dan tunjukkan kepada kita? Ini adalah tantangan yang harus kita semua lakukan di masa Prapaskah ini, untuk memperbaharui iman dan kehidupan rohani kita, agar kita semua tidak lagi menjalani kehidupan kita sesuai dengan keberdosaan kita di masa lalu, namun sebaliknya, kita akan menemukan sebuah keberadaan baru yang penuh dengan cinta dan kasih karunia Tuhan. <br /></div>
<center><script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--BAWAH POST DINAMIS-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-format="auto" data-ad-slot="6164939789" data-full-width-responsive="true" style="display: block;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
</center>
Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6919117457518774135.post-81725974908678824722024-03-08T15:30:00.004+07:002024-03-08T18:55:49.563+07:00 Sabtu, 09 Maret 2024 Hari Biasa Pekan III Prapaskah<div style="text-align: left;"> <div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Sabtu, 09 Maret 2024<br />
Hari Biasa Pekan III Prapaskah</span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;">Peringatan Fakultatif St. Fransiska dari Roma<br /><br />“Bagilah makananmu dengan orang yang lapar dan lakukan itu dengan gembira dan sukacita” (St. Gregorius dari Nazianze)<br />
</span><br />
Antifon Pembuka (Mzm 103:2-3)<br />
<br />
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya. Karena Ia mengampuni segala kesalahan-Mu.<br />
<i><br />
Bless the Lord, O my soul, and never forget all his benefits; it is he who forgives all your sins.</i><br />
<br />
Doa Pagi</b><br />
<br />
Allah Bapa sumber belaskasih, dengan gembira kami rayakan masa tobat
tahunan ini. Kami mempersiapkan diri untuk mengenangkan wafat dan
kebangkitan Kristus. Semoga misteri Paskah itu sungguh berpengaruh di
dalam hidup kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.</span><span style="font-family: Arial;"><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"></span><b><span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"></span></b></span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgRk8PpP9Uo3RcJgxhTwzKkNMxRJJfODXMYSc_3Nn618t3k5ja4GK2GfsknU8sYZaj0q0dyvLmI7rxOF_LWG6HLraBYedzOG1JBGGOEdKbz7xYpXArv4_YOXwEKr66rRRcbVf9AVb2DMXNU4uUnuvSdPBt38qKdRj288DcHZOlqiW5W7Gtlx3cFHVmuoA=s5184" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3456" data-original-width="5184" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgRk8PpP9Uo3RcJgxhTwzKkNMxRJJfODXMYSc_3Nn618t3k5ja4GK2GfsknU8sYZaj0q0dyvLmI7rxOF_LWG6HLraBYedzOG1JBGGOEdKbz7xYpXArv4_YOXwEKr66rRRcbVf9AVb2DMXNU4uUnuvSdPBt38qKdRj288DcHZOlqiW5W7Gtlx3cFHVmuoA=w400-h266" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div class="adp-contributor" data-testid="asset-contributor"><a class="photographer" data-testid="photographer" href="https://www.istockphoto.com/portfolio/JMLPYT?mediatype=photography"><span class="Details-module__contributor_text___cWW8U">Credit:</span><span> JMLPYT</span></a>/istock.com</div><div class="adp-contributor" data-testid="asset-contributor"> <span style="color: #990000;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Arial;"><i><b> <br /></b></i></span></span></span></div></td></tr></tbody></table><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
<span style="color: purple; font-family: Microsoft Sans Serif;"></span><br />
Bacaan dari Kitab Hosea (6:1-6)</b></span><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: Arial;">
"Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan."</span></i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Umat Allah berkata, “Mari, kita akan berbalik kepada Tuhan, sebab Dialah
yang telah menerkam tetapi lalu menyembuhkan kita, yang telah memukul
dan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari
yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di
hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal
Tuhan. Ia pasti muncul seperti fajar. Ia akan datang kepada kita
seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” Dan
Tuhan berfirman, “Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim?
Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti
kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. Sebab itu Aku
telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi. Aku telah
membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti
terang. Sebab Aku menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada
kurban-kurban bakaran.”</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Demikianlah sabda Tuhan</span><br /><span style="font-family: Arial;">
U. Syukur kepada Allah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span></div>
</div><span><a name='more'></a></span><span><a name="more"></a></span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
<b>Mazmur Tanggapan</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref.<i> </i></b></span><span style="font-family: Arial;"><b><i>Aku menyukai kasih setia, dan bukan kurban sembelihan.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 51:3-4.18-19.20-21ab; Ul: 22)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!</span><br /><span style="font-family: Arial;">
2. Sebab Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalau pun
kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan
kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
3. Lakukanlah kerelaan hati-Mu kepada Sion, bangunlah kembali
tembok-tembok Yerusalem! Maka akan dipersembahkan kurban sejati yang
berkenan kepada-Mu kurban bakar dan kurban-kurban yang utuh.</span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ref.<i> Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal</i>.</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ayat. (Mzm 95:8ab)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i> </i></b></span><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Inilah Injil Suci menurut Lukas (18:9-14) </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> <br /></b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span><i><span style="font-family: Arial;"><b>"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya, sebagai orang yang dibenarkan Allah."</b></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Sekali peristiwa, Yesus menyatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang
yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain.
Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang
Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa
dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena
aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang
lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini. Aku
berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala
penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia
tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan
berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata
kepadamu: orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan
Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri
akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Verbum Domini </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><i>(Demikianlah Sabda Tuhan) </i><br /></span></div><span style="font-family: Arial;">U. Laus tibi Christe </span><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-family: Arial;">(U. Terpujilah Kristus) </span></i></div><span style="font-family: Arial;"></span><span style="font-size: large;"><span><span><span><br /></span></span></span></span><span style="font-size: large;"><span><span><span><span style="font-family: Arial;"><b><i><span style="color: purple;">
</span></i></b></span></span></span></span></span><span style="font-size: large;"><span><span><span><span style="font-family: Arial;"><b><i><span style="color: purple;">Renungan</span></i></b></span></span></span></span></span><span style="font-size: large;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"> <br /><span style="font-family: Arial;">
</span></span>Ketika kita meninjau kembali bagaimana kehidupan doa kita berjalan, kita mungkin dapat melihat bagaimana kehidupan doa kita telah berubah dalam cara kita berdoa.<br /><br />Kita mungkin memulainya dengan mendaraskan doa-doa dasar seperti Bapa Kami dan Salam Maria.<br /><br />Setelah beberapa saat kita mungkin merasa ingin beralih ke bentuk doa yang mendalam dan kita akan mempraktikkan meditasi Firman Tuhan dan bentuk doa yang lebih dalam lainnya.<br /><br />Kemudian kita mungkin ingin melangkah lebih jauh dan berdoa kepada Tuhan secara spontan dan kita mulai menyusun doa-doa kita sendiri.<br /><br />Apa pun bentuk doa yang kita pakai, yang penting bukanlah apa yang kita ucapkan atau lakukan dalam doa.<br /><br />Melainkan kesadaran dalam doa; kesadaran dengan siapa kita bersama.<br /><br />Ketika kita menyadari dengan siapa kita berdoa, maka kita juga akan menyadari siapa diri kita sebenarnya.<br /><br />Di hadirat Tuhan yang maha pengasih dan kemurahan yang tak terhingga, kita hanya bisa dengan rendah hati mengakui bahwa kita bukan apa-apa tanpa Dia dan bahwa kita senantiasa membutuhkan kasih dan kemurahan-Nya.<br /><br />Apa pun kata-kata yang kita gunakan dalam doa dan apa pun pemikiran yang kita miliki, marilah kita selalu mengingat doa pemungut cukai dalam Injil: Tuhan, kasihanilah aku, orang berdosa.<br /><span style="font-family: Arial;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"> </span><span style="color: #990000;"><span style="font-family: Arial;"></span></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Antifon Komuni (Luk 18:13)</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Pemungut cukai berdiri di kejauhan, memukul dadanya dan berkata:</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
Ya Allah, kasihanilah aku, orang berdosa.</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b>
</b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
The tax collector stood at a distance, beating his breast and saying:</i></b></span><br /><span style="font-family: Arial;"><b><i>
O God, be merciful to me, a sinner. </i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180; font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><b><i> </i></b></span><span style="color: #800180; font-size: medium;"><span style="font-family: Signika Negative;"><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/meditasi-antonio-kardinal-bacci-tentang_8.html"><br /><span><b>
Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Pengetahuan dan Kebaikan</b></span></a></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180; font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180; font-size: medium;"><a href="https://www.renunganpagi.id/2024/03/orang-kudus-hari-ini-09-maret-2024-st.html" style="font-family: Signika Negative;"><span><b>Orang Kudus hari ini: 09 Maret 2024 St. Fransiska dari Roma </b></span></a></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180; font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #800180; font-family: Signika Negative; font-size: medium;"><b>Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan<a href="https://www.lumenchristi.id/2024/03/sabtu-09-maret-2024-hari-biasa-pekan.html"> klik tautan ini </a></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b> </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;"><b>Doa Malam</b></span><br /><span style="font-family: Arial;">
</span><br /><span style="font-family: Arial;">
Allah Bapa sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Sabda-Mu dan
anugerah-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami menerima maut ataupun hidup
sebagai tugas cinta kasih dengan hati yang jujur, seturut Hamba
sekalian orang, yaitu Yesus Kristus. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang
bersama Dikau hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa. Amin. </span></div>
<div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Arial;"><br /></span></div></div>
<center>
<script async="" crossorigin="anonymous" src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3344897126508568"></script>
<!--DALAM POSTINGAN HORIZONTAL-->
<ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3344897126508568" data-ad-slot="8133477323" style="display: inline-block; height: 90px; width: 728px;"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script></center>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/hIbirtQiits" width="320" youtube-src-id="hIbirtQiits"></iframe> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-family: Signika Negative;"><span style="font-size: large;"><b><span style="color: #800180;">Meditasi untuk Prapaskah </span></b></span><span style="font-size: medium;"><br />“Kita tidak dapat mengabaikan kenyataan bahwa banyak kesalahan yang telah dilakukan sepanjang sejarah oleh mereka yang mengaku sebagai murid Yesus. Seringkali, ketika harus mengatasi masalah yang serius, mereka berpikir bahwa mereka harus terlebih dahulu memperbaiki dunia ini dan baru kemudian mengalihkan pikiran mereka ke dunia berikutnya. Godaannya adalah untuk percaya bahwa, dalam menghadapi kebutuhan mendesak, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah struktur eksternal. Konsekuensinya, bagi sebagian orang, adalah bahwa agama Kristen menjadi semacam moralisme, 'kepercayaan' digantikan dengan 'melakukan'. Oleh karena itu, benarlah pendahulu saya, Paus Yohanes Paulus II, yang memiliki kenangan yang penuh berkat, mengatakan: <i>“Godaan saat ini adalah untuk mereduksi Kekristenan menjadi sekadar kebijaksanaan manusia, sebuah ilmu semu tentang kesejahteraan, 'sekularisasi keselamatan bertahap' telah terjadi, sehingga orang-orang berusaha demi kebaikan manusia, namun manusialah yang terpotong… Namun, kita tahu bahwa Yesus datang untuk membawa keselamatan seutuhnya”</i> (Redemptoris Missio, 11).<br />Keselamatan integral inilah yang ditaruh di masa Prapaskah bagi kita, yang menunjuk pada kemenangan Kristus atas segala kejahatan yang menindas kita. Ketika kita berpaling kepada Guru Ilahi, ketika kita bertobat kepada-Nya, ketika kita mengalami rahmat-Nya melalui Sakramen Rekonsiliasi, kita akan menemukan sebuah “pandangan” yang menyelidiki kita secara mendalam dan memberikan kehidupan baru kepada orang banyak dan kepada kita masing-masing. Hal ini mengembalikan kepercayaan kepada mereka yang tidak menyerah pada skeptisisme, membuka di hadapan mereka perspektif kebahagiaan abadi. Sepanjang sejarah, bahkan ketika kebencian tampaknya merajalela, kesaksian cemerlang akan kasih-Nya tidak pernah berkurang.” <b>- Paus Benediktus XVI, Pesan Prapaskah 2006.</b></span></span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com