| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 16 Januari 2021 Hari Biasa Pekan I

 


Sabtu, 16 Januari 2021
Hari Biasa Pekan I
 
Pekerjaan yang baik tidak hanya menghiasi kehidupan orang baik, tetapi juga merupakan hiasan bagi semua orang. (Paus Klemens I)

     

Antifon Pembuka (Ibr 4:16)

Marilah kita menghampir takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, agar kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

  
Doa Pembuka

    

Allah Bapa, Pencipta dan Penyelamat, Yesus Putra-Mu telah Kauurapi untuk menyampaikan sabda penuh cinta kasih kepada umat manusia. Semoga kami dapat memenuhi sabda-Nya, agar dapat menemukan keselamatan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.  
         
Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani (4:12-16)
  
 
"Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian."
  
Saudara-saudara, sabda Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun! Sabda itu menusuk amat dalam, sampai ke batas jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Sabda itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban. Kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10.15; R: Yoh 6:63c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 4:18-19)
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan. Alleluya.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)
  
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
  
Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah aku!” Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
   
Apa pun panggilan dalam hidup yang telah kita mulai adalah tanggapan terhadap panggilan, apakah panggilan itu untuk kehidupan perkawinan, imamat atau kehidupan religius, atau untuk keadaan lajang.

Setiap panggilan itu bagus, jika dikejar dengan serius.

Saul dipanggil untuk menjadi raja pertama Israel. Itu adalah panggilannya. Dia juga diberkati untuk memenuhi panggilan itu. Tapi dia akan menyia-nyiakan semuanya.

Lewi (atau Matius) dipanggil oleh Yesus. Tanggapannya cepat dan tegas.

Tetapi yang lebih penting, dia tetap setia pada panggilan itu dan panggilan itu.

Kita dipanggil untuk menjadi orang Kristen dan baptisan kita adalah tanggapan kita terhadap panggilan dari Tuhan itu.

Saat baptisan kita dibenamkan ke dalam identitas Kristus dan karenanya, kita disebut orang Kristen.

Itulah panggilan pertama dan mendasar kita, karena dari panggilan itu mengalir berbagai panggilan dalam hidup.

Ujian dari panggilan kita datang ketika kita tergoda untuk menjadi lebih rendah dari yang seharusnya, dengan kata lain, godaan untuk menjadi egois, egois, tamak, dll.

Tetapi justru di tengah pencobaan itulah Kristus mengingatkan kita akan panggilan kita.

Dia memanggil kita, sama seperti Dia memanggil Lewi.

Dan jika kita jatuh, marilah kita mendengar kembali perkataan Yesus dalam Injil hari ini:
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
 

RENUNGAN PAGI

Jumat, 15 Januari 2021 Hari Biasa Pekan I

 


Jumat, 15 Januari 2021
Hari Biasa Pekan I
 
Kalau kasih setia Allah itu dari kekal sampai kekal, maka aku akan memuji kasih setia Allah untuk selama-lamanya. (St. Bernardus)

 
Antifon Pembuka (Mzm 78:3.7c)
 
Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceriterakan kepada kami oleh para leluhur. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya.
     

Doa Pembuka


Allah Bapa Yang Maharahim, karena begitu besar cinta kasih-Mu kepada kami sehingga Engkau berkenan mengampuni dosa-dosa kami dan mengutus Putra-Mu untuk memulihkan hubungan kami kembali dengan-Mu. Semoga Gereja-Mu tetap setia untuk melanjutkan karya keselamatan Putra-Mu itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
       
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:1-5.11)  
 
"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."
  
Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.           
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)
  
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
    
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

 
Salah satu tanda terkuat yang dapat ditunjukkan umat manusia adalah solidaritas.

Ketika individu bersatu dan menyepakati suatu tindakan dengan kepentingan yang sama dan saling memberi dukungan, maka solidaritas yang harus diperhitungkan.

Dalam perikop Injil tentang kesembuhan orang lumpuh, ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan direnungkan.

Namun, kita tidak boleh lupa bagaimana semuanya dimulai. Ada empat orang yang menggendong orang lumpuh dengan tandu dan solidaritas mereka juga menimbulkan kreativitas saat mereka melucuti atap untuk menurunkan tandu tempat orang lumpuh itu berbaring di tempat Yesus berada.

Yesus pasti akan terkesan dengan solidaritas mereka. Tetapi Dia juga melihat lebih dari itu - Dia melihat iman mereka.

Tidaklah terlalu absurd untuk mengatakan bahwa solidaritas tanpa aspek keimanan dapat menyebabkan revolusi chaos.

Ketika kita melihat agama Kristen secara keseluruhan, kita harus mengakui bahwa agama Kristen terbagi di antara berbagai denominasi, dan juga di dalam denominasi.

Bahkan di dalam Gereja Katolik dan paroki kita, kita tidak dapat menyangkal bahwa ada beberapa perpecahan.

Persatuan Kristen mungkin tampak seperti tugas yang cukup sulit, tetapi marilah kita meminta bantuan iman kita dan berdoa untuk kesembuhan dan perdamaian dan rekonsiliasi di antara orang Kristen.

Marilah kita ingat bahwa Yesus berdoa agar kita semua menjadi satu dan bersatu dalam iman (Yohanes 17). Marilah kita terus berdoa dan terus membangun solidaritas dan persatuan Kristiani dengan iman kita.
(RENUNGAN PAGI)

Doa Malam

Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa dan kelalaian kami dalam mengungkapkan iman melalui perbuatan-perbuatan kami. Perbaruilah kami dan mampukan kami semakin peka akan kebutuhan sesama di sekitar kami, terlebih mereka yang sakit dan tak berdaya. Engkaulah Tuhan yang Pengampun, kini, dan sepanjang masa. Amin.

Kamis, 14 Januari 2021 Hari Biasa Pekan I


Kamis, 14 Januari 2021
Hari Biasa Pekan I
 
“Alam semesta itu baik, karena diciptakan begitu indah, memang itulah yang dikehendaki Allah.” (St. Atanasius)

 
Antifon Pembuka (Mzm 95:6-7)

Masuklah, mari kita bersujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan pencipta kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kita umat gembalaan-Nya dan kawanan domba-Nya.

Doa Pembuka

Allah Bapa di surga, semoga hati kami terbuka terhadap Roh-Mu, agar dapat menangkap semua sabda yang mewartakan nama-Mu; agar kami langsung mengenal Dia, Sabda-Mu sendiri, yang patut dipercaya dan penuh cinta kasih, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu. Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
       
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (3:7-14)
  
"Hendaklah kalian saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini'."
   
Saudara-saudara, dikatakan Roh Kudus, “Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.” Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini”’ supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang pada keyakinan iman kita yang semula sampai kepada akhirnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, “Janganlah kalian bertegar hati.”
atau Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:6-7.8-9.10-11; R:8)
1. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
2. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
3. Empat puluh tahun lamanya Aku muak terhadap angkatan itu; maka Aku berkata, "Mereka ini bangsa yang sesat hati! Mereka tidak mengenal jalan-Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku, "Mereka takkan masuk ke tempat istirahat-Ku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)
  
"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
     
Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
 
Renungan

         

Penderita kusta dalam Injil hari ini, ia tidak dapat bersentuhan dengan orang karena kusta dipandang sebagai penyakit menular dan ia dapat dilempari batu atau diusir jika ia ingin bersentuhan dengan orang.

Tetapi dalam situasi yang agak putus asa dan hampir tanpa harapan, dia mengambil keberanian untuk mencari Yesus dan datang ke hadapan-Nya.

Dan di sinilah dia juga menunjukkan kerendahan hatinya saat dia berlutut dan memohon kepada Yesus untuk menyembuhkannya.

Dibutuhkan penyakit yang ditakuti seperti kusta untuk memunculkan keberanian dan kerendahan hati si penderita kusta untuk mencari Penyembuh.

Kusta adalah penyakit jasmani tetapi juga memiliki makna spiritual bagi kita, Karena dosa adalah kusta rohani yang menimpa jiwa kita dan menyebabkan hati kita membusuk dan membusuk.

Dan Sakramen Tobat ada bagi kita untuk mendapatkan pengampunan dan kesembuhan bagi jiwa kita.

Tetapi kita harus memiliki keberanian dan kerendahan hati untuk melakukannya dan mencari Penyembuh Ilahi yang akan memulihkan kita kembali ke kesehatan dan kehidupan.

Yesus akan memberi tahu kita: "Tentu saja, aku ingin mengampuni dan menyembuhkanmu!" Marilah kita memiliki keberanian dan kerendahan hati untuk berlutut jika kita benar-benar ingin memiliki kedamaian dan kegembiraan dalam hidup kita.


Doa Malam

Allah Bapa Maha Penyayang, kami bersyukur atas Sabda penyembuhan-Mu; atas Putra-Mu yang menjadi tanda cinta kasih-Mu kepada manusia. Kami mohon, semoga kami selalu memperhatikan Sabda-Nya. Amin. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

RENUNGAN PAGI

 

Rabu, 13 Januari 2021 Hari Biasa Pekan I

 


Rabu, 13 Januari 2021
Hari Biasa Pekan I

"Perayaan Ekaristi dalam Kurban Misa sungguh merupakan sumber dan punya tujuan penghormatan yang diberikan kepada Ekaristi di luar Misa. Selain itu, hosti kudus disimpan sesudah Misa terutama supaya anggota umat yang tidak dapat menghadiri Misa, terutama mereka yang sakit dan yang lanjut usia, oleh Komuni suci ini dapat dipersatukan dengan Kristus dan dengan Kurban-Nya yang dipersembahkan dalam Misa". Disamping itu, dengan penyimpanan hosti kudus itu, dibuka kesempatan untuk bersembah sujud kepada Sakramen seagung ini dan mempersembahkan kepada-Nya hormat yang wajib diberikan kepada Allah. Oleh karena itu, bentuk-bentuk sembah sujud yang bukan hanya bersifat pribadi tetapi juga umum dan komuniter, seperti telah ditetapkan atau direstui oleh Gereja sendiri, harus ditunjang dengan sungguh-sungguh. --- (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 129)
 
Antifon Pembuka (lih. Mzm 105:1)
 
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah nama-Nya di antara para bangsa.
 
Doa Pembuka
 
Allah Bapa kami di surga, siapakah Engkau sehingga memperkenankan kami ikut serta dalam hidup-Mu? Kami mohon, semoga perjanjian-Mu Kauperbarui setiap hari dan semoga kami semakin mengimani bahwa Engkaulah Allah dan Bapa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.  
   
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
  
"Yesus harus menjadi sama dengan saudara-saudara-Nya."
  
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya melalui kematian-Nya, Yesus memusnahkan dia, yakni Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Yesus pun membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan karena takut akan maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang dikasihi-Nya, melainkan keturunan Abraham. Itulah sebabnya, dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan, dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
atau Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka-hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.    
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
  
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
  
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab Yesus, "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Tanpa Yesus tidak seorang pun dapat mengenal Allah Bapa (St. Ireneus)
    
Renungan
 
Mundur dari posisi kekuasaan dan otoritas bukanlah hal yang mudah dilakukan. Setidaknya satu hal yang harus dibiasakan adalah perampingan kantor.

Di mana setelah semua orang siap, sekarang Anda harus membuat kopi sendiri dan mendapatkan makan siang sendiri dan mencuci piring Anda sendiri.

Apa yang benar-benar sulit untuk diterima adalah ketika keputusan akhir berada di tangan Anda, sekarang Anda tidak memiliki suara lagi, dan Anda akan merasa sangat berlebihan dan bahkan mungkin tidak berguna.

Jadi ketika Yesus mengosongkan diri-Nya dan menjadi daging dan darah dan menjadi seperti salah satu dari kita, kita dapat membayangkan apa itu bagi-Nya.

Tetapi seperti yang dikatakan pada bacaan pertama, adalah penting bahwa Dia harus menjadi seperti saudara-saudara-Nya sepenuhnya sehingga Dia bisa menjadi Imam Besar Tuhan yang penuh kasih dan dapat dipercaya, dan untuk dapat menebus dosa-dosa manusia.

Jadi dalam mengosongkan diri-Nya, Yesus tidak menjadi mubazir atau tidak berguna; sebaliknya, Dia mampu membantu mereka yang dicobai dan menyelamatkan mereka dari dosa.

Dalam Injil, kita mendengar Dia melakukan hal itu - Dia menyembuhkan banyak orang yang menderita penyakit dari satu jenis atau lainnya dan Dia juga mengusir banyak iblis.

Namun karena Dia mengosongkan diri-Nya, Yesus harus mengandalkan kuasa Tuhan untuk misi-Nya dan di pagi hari, jauh sebelum fajar, Dia bangun dan meninggalkan rumah, dan pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Jika Yesus, Anak Allah memberikan prioritas yang begitu penting pada doa, maka kita yang lemah dan terluka oleh dosa, tentunya tidak dapat melakukan dengan prioritas yang lebih rendah dari doa.

Ketika kita berdoa, kita mempersatukan diri kita dengan Yesus, dan seperti Dia, kita juga mengosongkan diri kita sehingga kita dapat dipenuhi dengan kuasa Tuhan untuk melanjutkan misi mewartakan Kabar Baik tentang kasih Tuhan.
     
Doa Malam

Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah wafat, agar dapat memberikan harapan akan hidup. Kami mohon, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh-Mu agar dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
     
 
RENUNGAN PAGI

Selasa, 12 Januari 2021 Hari Biasa Pekan I


Selasa, 12 Januari 2021
Hari Biasa Pekan I
 
“Apabila kita curang dalam bekerja, kita jatuh dalam kejahatan.” (St. Basilius Agung)

 
Antifon Pembuka (Mzm 8:2a.5)
 
Tuhan Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia itu, sehingga Kauperhatikan? Siapakah dia sehingga Kaupelihara?

Doa Pembuka


Allah Bapa kami di surga, Putra-Mu Kauutus menjelma menjadi manusia dan mewartakan nama-Mu kepada siapa saja yang bermaksud baik. Kami mohon, semoga kami Kautandai dengan nama-Nya dan Kauberkati dengan Roh-Mu agar dapat bersujud menyembah Engkau dalam kebenaran pada setiap tingkah laku kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
        
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:5-12)
  
 
"Yang disempurnakan dengan penderitaan."
   
Saudara-saudara, dunia yang akan datang, yang sedang kita bicarakan, ditaklukkan oleh Allah bukan kepada malaikat-malaikat. Sebab ada orang yang pernah memberi kesaksian dalam Kitab Suci, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Atau apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun untuk waktu yang singkat Engkau telah membuatnya hampir setara dengan Allah, dan memahkotai dia dengan kemuliaan dan semarak; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada Yesus, tidak ada sesuatu pun yang dikecualikan-Nya, artinya yang tidak ditaklukkan kepada Yesus. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya. Yang kita lihat ialah bahwa untuk waktu yang singkat Yesus telah direndahkan sedikit di bawah malaikat-malaikat, tetapi oleh derita kematian-Nya Ia telah dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Dan berkat kasih karunia Allah Yesus mengalami maut bagi semua orang. Memang Allah menjadikan segala sesuatu bagi diri-Nya dan mengantar banyak orang kepada kemuliaan. Maka sudah sepatutnya Ia pun menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan. Sebab Dia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan semua berasal dari Yang Satu. Itulah sebabnya Yesus tidak malu menyebut mereka saudara, ketika Ia berkata, “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji Engkau di tengah-tengah umat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Engkau membuat Anak-Mu berkuasa atas segala buatan tangan-Mu.
atau PS 832 Betapa megah nama-Mu, Tuhan, di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2a.5.6-7.8-9)
1. Ya Tuhan, Allah kami, betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi! Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi, dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
   
Pada suatu malam Sabat Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Kota Kapernaum dan mengajar di sana. Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, “Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, “Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya. Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
    
  Di negara dengan tingkat urbanisasi tinggi seperti negara kita, kita hidup di dunia yang sangat bising.   
   
Meskipun kita dapat mengatakan bahwa kedamaian dapat ditemukan dalam diri sendiri, namun tidak dapat disangkal bahwa kebisingan dunia dapat memengaruhi kedamaian kita di dalam.

Terlebih lagi jika kebisingannya agresif dan bermusuhan dan konfrontatif; kita akan tergoda untuk bereaksi dan kemudian menciptakan suara yang lebih mengganggu di sekitar kita.

Dalam Injil, roh jahat yang merasuki pria itu berteriak kepada Yesus, 
“Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah.” 
 
Itu bukan hanya suara, tapi suara yang agresif, bermusuhan dan konfrontatif; Itu adalah suara ketakutan, suara yang membela diri karena merasa terancam.

Namun Yesus, dengan suara yang tenang dan berwibawa, hanya mengatakan ini: Diam! Keluarlah dari padanya!

Jadi, setiap kali kita dihadapkan pada situasi agresif dan bermusuhan dan konfrontatif, marilah kita mengingat bahwa Yesus ada di dalam kita.

Bacaan pertama mengatakan bahwa Yesus adalah saudara kita; Dia menguduskan kita dan memberi kita kedamaian, sehingga kita bisa diam dan tenang di dunia yang bising.

Dan dengan damai Yesus di hati kita, semoga kita juga membantu menenangkan orang-orang agresif dan bermusuhan yang kita lihat di sekitar kita.
   (RENUNGAN PAGI)

Doa Malam

Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas Putra-Mu yang telah wafat, agar dapat memberikan harapan akan hidup. Kami mohon, semoga hati kami Kauperkenankan menerima Roh-Mu agar dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

Senin, 11 Januari 2021 Hari Biasa Pekan I

Senin, 11 Januari 2021
Hari Biasa Pekan I
 
Yesus Kristus telah memanggil kita dari kegelapan menuju terang, dari ketidaktahuan menuju pengenalan akan kemuliaan dalam nama-Nya! (Paus Klemens I)

 
Antifon Pembuka (Mzm 97:1-2)
 
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.

Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengasih, akan jadi apakah kami ini, andaikata tidak Kau beri tahau, bahwa Engkau menyertai kami. Kami bersyukur kepada-Mu, bahwasanya Engkau berkenan bersabda dengan perantaraan para Nabi yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret, yang sudi menjadi permulaan kedamaian kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
    
 
"Allah berbicara kepada kita dengan pengantaraan Anak-Nya."
     
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagaimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan." Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku" Lagipula, ketika mengantar pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau Hendaknya semua malaikat sujud menyembah Allah.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.6.7c.9; Ul: 1a.9a)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
 
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
  
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
   
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia." Mereka segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikuti Yesus.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

   
Saat kita memulai masa Biasa dalam kalender liturgi Gereja.
    
Kita sudah 11 hari memasuki tahun baru dan kita sedang membuat rencana dan mempertimbangkan pilihan untuk menentukan arah ke depan bagi kita.

Kita pasti akan berdoa tentang apa yang perlu kita lakukan dan meminta Tuhan untuk membantu kita dalam keputusan kita.

Namun kita sering meratapi bahwa kita tidak "mendengar" apapun dari Tuhan dan bahwa Tuhan sepertinya tidak "mengatakan" apapun.

Kita sering mengasosiasikan berbicara dan mendengar dengan kata-kata.

Bacaan pertama mengatakan bahwa pada berbagai waktu di masa lalu dan dengan berbagai cara, Tuhan berbicara melalui para nabi dan akhirnya Dia berbicara melalui Putra-Nya.

Jadi Tuhan memang "berbicara" tapi dibutuhkan hati yang tenang untuk "mendengar" suara-Nya.

Dalam Injil, Yesus memanggil Petrus dan Andreas dan Yakobus dan Yohanes untuk mengikuti Dia.

Mereka dapat meninggalkan jala dan perahu mereka karena mereka mendengar panggilan-Nya di dalam hati mereka.

Marilah kita memulai masa biasa ini dengan hati yang tenang untuk mendengar suara Tuhan.

Dalam hal yang biasa, monoton, dan biasa-biasa saja Tuhan sering berbicara kepada kita.
    
Antifon Komuni (Mrk 1:17)
 
Yesus bersabda, "Mari ikutlah Aku! Kamu akan Kujadikan penjala manusia" 
 
   
RENUNGAN PAGI

 

Minggu, 10 Januari 2020 Pesta Pembaptisan Tuhan


Minggu, 10 Januari 2020
Pesta Pembaptisan Tuhan

"Kristus dibaptis bukan supaya disucikan di dalam air, tetapi supaya air sendiri menjadi suci karena Dia." --- St. Maksimus dari Turin.


Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."

After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.

 
Doa Pembuka


Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
 
 
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
 
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu, semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa-bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh kaena Tuhan, Allahmu, dan karena yang mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Allah kita memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Ul: 3)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu."
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:1-9)
   
"Ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah."
     
Saudara-saudara yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. [Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.] Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa: "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia."
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:7-11)
   
"Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan."
    
Tatkala banyak orang minta dibaptis, Yohanes memberitakan kepada mereka, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa daripadaku; membungkuk dan membuka tali kasutnya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
 
Masa Natal bukan hanya tentang merayakan kelahiran Kristus.

Kita merayakan kelahiran Kristus pada Hari Natal. Kelahiran Kristus kemudian diumumkan kepada dunia dalam Hari Raya Penampakan Tuhan, ketika orang-orang majus datang untuk menyembah Yesus dan mempersembahkan kepada-Nya hadiah: emas, kemenyan dan mur, untuk melambangkan identitas-Nya.

Misteri Inkarnasi saat Natal mencapai puncaknya dengan Pembaptisan Tuhan.

Dan dengan Pembaptisan Tuhan, misteri keselamatan berpindah dari Inkarnasi ke Misi.

Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa. Pada Pembaptisan-Nya, Kristus diungkapkan kepada dunia sebagai Putra Terkasih Bapa.

Dalam hal ini, kita juga diingatkan akan baptisan kita sendiri, bahwa kita juga, di dalam Kristus.

Sungguh, kasih adalah jiwa misi. Tanpa kasih, tidak ada makna atau tujuan atau arah dalam hidup. Tanpa kasih, tidak ada misi.

Yesus datang untuk menyelamatkan kita dengan menunjukkan kasih Tuhan bagi kita.

Melalui baptisan, kita dipersatukan dengan Kristus dalam misi-Nya. Semoga kita menunjukkan kasih Tuhan kepada sesama. Itulah arti, tujuan dan arah hidup kita.. (RENUNGAN PAGI)

   
Antifon Komuni (Yoh 1:32,34)

Lihatlah Dia yang dikatakan Yohanes: Aku telah melihat Dia, dan aku memberi kesaksian bahwa Dia inilah Putra Allah.

Behold the One of whom John said: I have seen and testified that this is the Son of God.
 
   
MASA NATAL BERAKHIR PADA HARI INI, PESTA PEMBAPTISAN TUHAN

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy