| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 24 Oktober 2020 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Sabtu, 24 Oktober 2020
Hari Biasa Pekan XXIX
     
Memiliki iman yang jelas, berdasarkan pada Syahadat Gereja, sering dicap sebagai fundamentalisme. Sedangkan, relativisme, dimana membiarkan diri dilempar dan “tersapu oleh angin pengajaran”, sepertinya merupakan sikap yang satu-satunya diterima pada standar saat ini. Kita sedang bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak mengakui apapun yang pasti dan tujuan tertingginya adalah egonya sendiri dan keinginannya sendiri.” – Paus Benediktus XVI

     
Antifon Pembuka (Ef 4:16)
      
Dari Kristus seluruh tubuh menerima daya tumbuh guna membangun diri dalam cinta kasih. Tubuh itu rapi tersusun dan rukun bersatu karena pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan peranan dan kegiatan setiap anggota.
   
Doa Pembuka
  

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga, Sabda-Mu yang akan kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:7-16)      
 
"Kristuslah kepada tubuh, dan daripadanya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya."
       
Saudara-saudara, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, “Tatkala naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Bukankah “Ia telah naik” berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Dia yang telah turun itu Dialah pula yang telah naik jauh lebih tinggi daripada semua langit, untuk memenuhi segala sesuatu. Dialah juga yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pewarta Injil, gembala umat maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan demikian kita bukan lagi anak-anak kecil, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, atau oleh permainan palsu dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Sebaliknya dengan berpegang teguh pada kebenaran dalam kasih, kita bertumbuh dalam segala hal menuju Kristus Sang Kepala. Dari pada-Nya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya guna membangun diri dalam kasih; itulah tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
atau. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan telah berfirman, "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."   
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:1-9)
      
"Jikalau kalian semua tidak bertobat, kalian pun akan binasa dengan cara demikian."
        
Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus, sehingga darah mereka tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Berkatalah Yesus kepada mereka, "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang tinggal di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian." Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, 'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini. Untuk apa pohon itu hidup di tanah ini dengan percuma?' Pengurus kebun anggur itu menjawab, "Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

  
Bacaan Injil hari ini mengisahkan dua kejadian yang dapat menjadi bahan pelajaran untuk "bertobat" (ayat 1-3 dan 4-5) sedangkan bagian kedua (ayat 6-9) berbentuk perumpamaan yang melengkapi ajakan tadi. Dalam kejadian pohon ara yang dikutuk oleh Yesus, Dia ingin menegaskan kembali tentang orang-orang yang akan mendapatkan hukuman karena tidak memberikan buah-buah yang baik. 
     
Dalam kaitan dengan peristiwa buruk yang tidak dapat begitu saja dihubungkan dengan dosa, maka, Yesus berkata kepada orang-orang yang datang kepada Yesus dengan peristiwa buruk itu demikian, “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangka-mu ke-18 orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” Dengan pernyataan itu Yesus mau menegaskan dua hal. Pertama, bahwa peristiwa buruk tidak dapat dikaitkan secara langsung begitu saja dengan dosa, walaupun akibat akhir dosa pasti membawa keburukan. Kedua, oleh karena itu walau orang tidak mengalami peristiwa buruk, walau ia dalam keadaan berdosa, tidak dapat menyombongkan diri bahwa ia dapat lepas dari akibat buruk dosa. Maka, Yesus meminta orang berdosa untuk bertobat, karena pelan tetapi pasti akibat buruk dosa akan dirasakan si pendosa. , Dalam perumpamaan tentang pohon ara, Yesus memperhatikan bahwa pohon itu sudah beberapa tahun tidak berbuah. Hidup tidak boleh percuma dan sia-sia tanpa menghasilkan kebaikan. Yesus pun mengancam akan menebang pohon ara itu kalau tidak berbuah lagi. Melalui pesan bacaan Injil hari ini, kita diingatkan kembali untuk berbuat baik dan menjadikan hidup kita berguna bagi orang lain, kapan pun, di mana pun dan untuk siapa pun; bukan hanya di saat dan tempat tertentu serta bukan hanya dengan orang-orang tertentu saja.
 
Antifon Komuni (Mzm 122:1)
 
Betapa gembira hatiku ketika dikatakan kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
 
Doa Malam
 
Allah Bapa, sumber kedamaian, kami bersyukur karena telah memperoleh harapan akan kedamaian, yang kami terima berkat sabda Putra-Mu, Saksi yang terpercaya Semoga kami tak jemu-jemunya mendengarkan sabda itu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.   
  
 
RENUNGAN PAGI

Jumat, 23 Oktober 2020 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Jumat, 23 Oktober 2020
Hari Biasa Pekan XXIX
  
“Tuhan telah meletakkan ajaran kebenaran pada kursi kesatuan [ex cathedra]. Pada saat duduk di kursi ini, yang daripadanya diajarkan ajaran keselamatan, bahkan [Paus] yang jahatpun dipaksa untuk mengajarkan apa yang baik. Sebab apa yang diajarkannya bukan ajaran mereka sendiri, tetapi ajaran Tuhan.” (St. Agustinus, Ep. 105, 16)

   
Antifon Pembuka (Ef 4:2-3)
  
Bersikaplah rendah hati, lemah lembut dan sabar, serta saling membantu dalam cinta kasih. Berusahalah selalu memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:1-6)
         
    
"Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."
            
Saudara-saudara, aku yang dipenjarakan demi Tuhan, menasehati kalian supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kalian hidup sepadan dengan panggilanmu itu. Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kalian telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan. Satu Allah dan Bapa kita sekalian yang mengatasi semua, menyertai semua dan menjiwai kita semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25) 
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.  
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)    
        
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
         
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, "Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, 'Akan datang hujan.' Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, 'Hari akan panas terik.' Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, 'Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu'."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
      
Renungan

     

“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua”(Ef 4:2-6), demikian ajakan atau peringatan Paulus kepada umat di Efesus, kepada kita semua umat beriman, khususnya yang beriman kepada Yesus Kristus. Dalam Kitab Hukum Kanonik No. 216,  Kaum beriman kristiani seluruhnya, karena mengambil bagian dalam perutusan Gereja, mempunyai hak untuk memajukan atau mendukung karya kerasulan, juga dengan inisiatif sendiri, menurut status dan kedudukan masing-masing; tetapi tiada satu usaha pun boleh memakai nama katolik tanpa persetujuan otoritas gerejawi yang berwenang. Kanon ini menyatakan martabat dan panggilan dasar seluruh umat kristiani yakni mengambil bagian dalam perutusan Gereja di tengah dunia. Martabat panggilan itu didasarkan pada gagasan bahwa kita satu Umat Allah yang terpilih: "Satu Tuhan, satu iman dan satu baptisan" (Ef 4:5) dan berkat kelahiran kembali dalam Kristus, semua kita sama dalam martabat dan panggilan kepada kesempurnaan.
     
Dalam Injil Yesus mengingatkan kemampuan manusia untuk membaca tanda-tanda alam. Bahwa manusia dapat membaca gelagat alam sehingga mampu mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi. Mengapa kemampuan dan kebiasaan itu tidak dimanfaatkan untuk mempertanggungjawabkan iman akan Allah? Marilah kita membuka mata, hati, pikiran dan budi kita agar dapat membaca dan memahami tanda-tanda kehadiran Allah, supaya kita juga beroleh kebijaksanaan untuk mengerti tanda-tanda yang menyelamatkan atau menghancurkan hidup kita. 
       
Antifon Komuni (Mzm 24:3-4ab)
 
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan? Siapakah berdiri di tempat-Nya yang kudus? Yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu. 
 
Doa Malam

Allah Bapa kami, sumber segala harapan, kami bersyukur berkat tebusan yang sudah dilunasi Yesus. Semoga Dia merupakan perwujudan kedamaian dan sabda pengharapan bagi seluruh dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
    
RENUNGAN PAGI

Kamis, 22 Oktober 2020 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Kamis, 22 Oktober 2020
Hari Biasa Pekan XXIX
  
    “Tuhan Yesus Kristus, dan satu-satunya Penyelamat, tidak hanya mendirikan sebuah komunitas sederhana yang terdiri dari murid-murid-Nya, tetapi mendirikan Gereja sebagai sebuah misteri yang menyelamatkan: Ia sendiri adalah Gereja dan Gereja adalah di dalam Dia (lih. Yoh 15:1ff.; Gal 3:28; Ef 4:15-16; Kis 9:5). Oleh karena itu, kepenuhan misteri Kristus yang menyelamatkan menjadi milik Gereja dan tidak dapat dipisahkan dengan Tuhannya. Sungguh, Yesus Kristus melanjutkan kehadiran-Nya dan pekerjaan keselamatan di dalam Gereja dan melalui Gereja (lih. Kol 1:24-27)[LG 14], yang adalah Tubuh-Nya (cf. 1 Kor 12:12-13, 27; Kol 1:18).[Cf. ibid., 7] Dan oleh karenanya, seperti kepala dan anggota-anggota tubuh dalam sebuah tubuh yang hidup, meskipun tidak sama, tapi tidak dapat dipisahkan, maka demikian juga Kristus dengan Gereja juga tidak dapat dicampur-baurkan atau dipisahkan, dan merupakan sebuah “keseluruhan Kristus”[50]. Ketidakterpisahan ini juga dinyatakan di dalam Perjanjian Baru dengan analogi Gereja sebagai Mempelai Kristus (lih. 2 Cor 11:2; Eph 5:25-29; Rev 21:2,9).[Cf. St. Augustine, Enarratio in Psalmos, Ps. 90, Sermo 2,1: CCSL 39, 1266; St. Gregory the Great, Moralia in Iob, Praefatio, 6, 14: PL 75, 525; St. Thomas Aquinas, Summa Theologiae, III, q. 48, a. 2 ad 1.]..........” (Deklarasi Dominus Iesus, tentang Keunikan dan Keselamatan bagi semua umat manusia dalam Yesus Kristus dan Gereja Katolik No. 16)


Antifon Pembuka (Mzm 33:11-12)

Rencana Tuhan tetap selamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
      
Doa Pembuka

  
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (3:14-21)

       
"Semoga kalian berakar dan beralas dalam kasih, dan dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah."
          
Saudara-saudara, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya Ia menguatkan dan meneguhkan kalian oleh Roh yang di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kalian berakar dan beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kalian bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kalian dapat mengenal kasih itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa semoga kalian dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita doakan atau kita pikirkan, seperti ternyata dari kuasa yang bekerja dalam diri kita. Bagi Dialah kemuliaan di dalam Jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 833
Ref. Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.
Atau: Kita memuji Allah kar'na besar cinta-Nya.
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
4.Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4.4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44) 

Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.  
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:49-53)

    
"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."
          
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
 Melalui Injil hari ini Yesus mau mengatakan kepada kita bahwa orang yang beriman kepada Yesus adalah menyangkut pilihan hidup, dan bahkan pilihan itu tidak bisa dikompromikan dengan pilihan lain. Pilihan menjadi pengikut Yesus tidak menjadikan diri kita memiliki zona nyaman secara duniawi. Tidak jarang nama Yesus menjadi alasan penolakan banyak orang terhadap murid-murid Yesus Setiap orang yang ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati, pasti mengalami pertentangan. Semakin menyala dan berkobar api untuk mengikuti-Nya, semakin besar pula pertentangan-pertentangan yang harus kita hadapi. Tuhan telah datang ke dunia dengan membawa pesan kedamaian (lih. Luk 2:14) dan perdamaian (lih. Rm 5:11). Jika seseorang menentang pesan ini Kristus ini, dengan hidup di dalam dosa, maka ia melawan Kristus. Maka dengan kedatangan Yesus terdapat pertentangan antara mereka yang menerima Yesus dan ajaran-Nya, dan mereka yang menentang Kristus dan ajaran-Nya. Maka sepanjang hidup-Nya di dunia, Kristus adalah tanda pertentangan, seperti yang telah dinubuatkan oleh Simeon (lih. Luk 2:34). Pertentangan ini adalah akibat dari tanggapan yang berbeda-beda terhadap ajaran Kristus. Pertentangan ini juga kita alami sekarang ini, di mana terdapat nilai-nilai yang berbeda, yang diajarkan oleh dunia dan yang diajarkan oleh Kristus. Namun Tuhan Yesus sudah memperingatkannya kepada kita, agar kita teguh memegang ajaran-ajaran-Nya.

Doa Malam

Tuhan, Allah kami, Putra-Mu Yesus selalu hidup konsekuen dengan pengajaran-Nya. Berikanlah Roh Kudus kepada kami untuk mengikuti-Mu dengan tidak ragu-ragu di jalan yang mengantar kami kepada-Mu dan kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

 
RENUNGAN PAGI

Rabu, 21 Oktober 2020 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Rabu, 21 Oktober 2020
Hari Biasa Pekan XXIX
   
Titik pusat Salam Maria adalah nama Yesus, ibarat sendi yang menghubungkan kedua bagian Salam Maria. (St. Yohanes Paulus II, Paus)
     
Antifon Pembuka (Yes 12:4)
  
Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara para bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
  
Doa Pembuka
    
Allah Bapa kami di surga, ajarilah kami cara-Mu bergaul dengan kami dan semoga kami percaya akan sabda janji-Mu, yaitu Yesus mesias, cahaya hidup kami,  yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (3:2-12)
     
"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."
       
Saudara-saudara, kalian telah mendengar, tentang tugas penyelenggaran kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kalian, yaitu bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu seperti yang pernah kutulis dengan singkat. Apabila kalian membacanya, kalian dapat mengetahui pengertianku mengenai rahasia Kristus. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan para nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus. Dan aku telah menjadi pelayan Injil itu menurut pemberian kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan karya kekuasaan-Nya. Sebenarnya aku ini orang yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan menghadap kepada Bapa dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Kidung Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864.
Ref. Kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
Atau Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya denagn tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya! Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung ditengah-tengahmu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 24:44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:39-48)
     
"Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut darinya."
       
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kalian juga siap sedia, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tak kalian sangka-sangka." Petrus bertanya, "Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksud dengan perumpamaan ini ataukah juga semua orang?" Tuhan menjawab, "Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dan berkata dalam hatinya, 'Tuanku tidak datang-datang.' Lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuannya akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia serta membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
    
  “Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya” (Ef 3:12). “Di dalam Dia” berarti senantiasa hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan, setia dan taat melaksanakan janji-janji  yang pernah diikrarkan. Maka dengan ini kami mengajak kita semua untuk senantiasa hidup dan bertindak ‘di dalam Dia’, dalam Tuhan, tidak hidup bebas seenaknya sendiri, mengikuti selera atau keinginan pribadi. Semoga kepada siapa pun yang berpengaruh dalam hidup dan bekerja bersama dapat menjadi teladan atau inspirator dalam hidup bersama dan bersatu dengan Tuhan dalam kondisi atau situasi apapun. Marilah kita ingat, sadari dan hayati bahwa Tuhan senantiasa menyertai dan mendampingi kita, tak pernah meninggalkan kita sendirian. Maka meskipun hidup sendirian hendaknya jangan takut dan bertindak seenaknya, melainkan tetap berpegang teguh pada janji yang telah diikrarkan atau sabda Tuhan. 
  
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus berbicara tentang kedatangan Anak Manusia di akhir zaman. Hal ini akan terjadi pada saat yang tidak disangka-sangka. Itulah sebabnya, para murid diminta untuk memiliki gaya dan sikap hidup sebagai seorang hamba. Itulah sebuah cara hidup yang selalu menyibukkan diri terus-menerus untuk melayani Yesus, Sang Guru. Sebagaimana halnya para hamba, mereka selalu siap siaga kapan pun dan di mana pun untuk menyongsong kedatangan tuan mereka. Barangsiapa yang setia tidak akan kehilangan upahnya. Kedatangan Yesus yang kedua tidak akan terjadi secara rahasia, melainkan akan terjadi secara publik, kelihatan oleh semua orang, penuh dengan kemuliaan, dan kejayaan. Maka, kedatangan Kristus yang kedua hanya akan terjadi satu kali saja. Seperti Yesus mengingatkan para murid-Nya, Gereja akan mengalami banyak penganiayaan sebelum kedatangan-Nya yang kedua. Kekuatan Iblis akan menyerang umat Allah, dan para beriman tidak dibebaskan dari kesulitan ini. Namun Tuhan akan memberikan rahmat untuk bertahan, dan siapa yang bertahan sampai kesudahannya melalui pemurnian dan kesetiaan dalam pencobaan ini, akan diselamatkan. Kedatangan Kristus yang kedua akan terjadi tanpa diduga, dengan cara yang sama seperti saat Ia naik ke surga. Artinya, tidak dapat diketahui sebelumnya (lih. KGK 673). Karena itu sikap yang tepat untuk menghadapinya adalah berjaga-jaga.
 
Antifon Komuni (Ef 3:12)
 
Kristuslah Sumber Keberanian dan Pengharapan kita. Kristus pulalah Jalan Masuk kepada Allah.  
 
Doa Malam
 
Allah Bapa kami yang Maharahim, kami bersyukur, karena Engkau telah membangun kami menjadi manusia bebas. Kami mohon, janganlah memandang kekurangan kami, melainkan berkenanlah menunjukkan jala kami pada Diri Yesus Putra-Mu terkasih, Sumber Pengampunan kami. Amin. 
    

  
 
 
RENUNGAN PAGI

Selasa, 20 Oktober 2020 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Selasa, 20 Oktober 2020
Hari Biasa Pekan XXIX
 
“Hidup bahagia harus kita cari dan kita minta dari Tuhan.” (St. Agustinus)
 
Antifon Pembuka (Ef 2:20)

Kalian dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Doa Pembuka

Allah Bapa Pencipta alam semesta, Engkau berkenan membangun Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon, jadikanlah kami hamba-hamba yang setia untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab kami, baik dalam keluarga, Gereja, maupun masyarakat. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:12-22)
    
"Kristuslah damai sejahtera kita yang mempersatukan kedua belah pihak."
      
Saudara-saudara, ingatlah bahwa kalian dahulu tanpa Kristus. Waktu itu kalian tidak termasuk warga umat Allah dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan. Waktu itu kalian tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dunia. Tetapi sekarang dalam Kristus Yesus, kalian yang dahulu jauh, sudah menjadi dekat oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita, yang mempersatukan kedua belah pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Sebab dengan wafat-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru dalam diri-Nya. Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. Dalam satu tubuh Ia memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib dan mengakhiri permusuhan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kalian yang jauh dan kepada mereka yang dekat. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh. Demikianlah kalian bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kalian dibangun atas dasar para rasul dan para nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan yang rapih tersusun menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kalian turut dibangun menjadi kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:35-38)
   
"Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga."
      
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
 Bagi seorang pekerja atau pelayan ‘pinggang tetap berikat’ berarti merupakan sikap siap sedia untuk bekerja maupun menanggapi aneka kemungkinan dan kesempatan yang terjadi. Di malam hari perlu tambahan pelita menyala untuk penerangan. Kalau kita ingin 'Pinggang kita tetap terikat dan pelita kita tetap bernyala' dalam menantikan kedatangan Tuhan, maka hendaknya kita menjalani hidup kita sehari-hari dengan penuh semangat dan sukacita. Karena dalam semangat dan sukacita, seseorang akan dapat mempunyai pengharapan untuk selalu siap siaga dalam menyambut kedatangan 'Tuan'nya, seperti yang digambarkan pada Injil hari ini. Tuhan menginginkan kita berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan 'Tuan'nya bukan dengan perasaan terbeban, melainkan dengan kegembiraan yang meluap, karena Ia sendiri akan mendapati kita dan melayani kita untuk duduk makan bersama-Nya..Kesiap siagaan kita untuk menyambut kedatangan-Nya akan memberikan kegembiraan yang mungkin tidak pernah kita duga. "Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka" (Lukas 12:38). (RENUNGAN PAGI)
 
 Antifon Komuni (Ef 2:21-22)
 
Di atas Kristus tumbuhlah seluruh bangunan yang tersusun rapi, menjadi Bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kalian turut dibangun menjadi kediaman Allah dalam Roh.

Senin, 19 Oktober 2020 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Senin, 19 Oktober 2020
Hari Biasa Pekan XXIX
  
 Berdoa dengan giat berarti mengetuk pintu pada Dia, di mana kita berdoa dengan gerakan-gerakan hati bertahan dan penuh bakti. (St. Agustinus)
    

Antifon Pembuka (Ef 2:4-5)

Allah yang kaya rahmat, telah menghidupkan kita bersama Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan-kesalahan kita. Jadi kita diselamatkan karena kasih karunia.   
 
Doa Pembuka

   
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah membangunkan kami dan membawa terang matahari pagi. Terlebih Engkau membimbing kami kepada terang hati Sengan sabda Putra-Mu. Bantulah kami dalam melangkah di jalan keselamatan Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

            
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:1-10) 
  
"Tuhan telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, dan telah memberi kita tempat di surga bersama dengan Dia." 
         
Saudara-saudara, kalian dahulu sudah mati karena pelanggaran dan dosamu. Kalian hidup di dalamnya karena kalian mengikuti jalan dunia ini, karena kalian mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang kini bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara orang-orang durhaka itu, ketika kami hidup dalam hawa nafsu daging, menuruti kehendak daging serta pikiran yang jahat. Jadi pada dasarnya kita ini orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti yang lain itu. Tetapi terdorong oleh kasih-Nya yang besar, yang telah dilimpahkan kepada kita, Allah yang kaya dengan rahmat telah menghidupkan kita bersama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati karena kesalahan kita. Jadi kalian diselamatkan berkat kasih karunia. Di dalam Kristus Yesus itu Allah telah membangkitkan kita juga dan meberi tempat di surga bersama dengan Dia. Dengan demikian Allah bermaksud di masa yang akan datang menyatakan kasih karunia-Nya yang berlimpah, sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab berkat kasih karunia kalian diselamatkan oleh iman. Keselamatan itu bukanlah usahamu, melainkan pemberian Allah. Jadi keselamatan itu bukanlah hasil pekerjaanmu. Maka jangan sampai ada yang memegahkan diri. Sebab sesungguhnya kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang sudah dipersiapkan Allah sebelumnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Tuhanlah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2-5; Ul: lh. 3c)

1. Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3) 
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Alleluya.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21) 
   
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
     
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami
  
Renungan
    
    Dapat dikatakan bahwa hidup adalah ujian yang paling sulit. Banyak orang gagal karena mencoba meniru orang lain, tanpa menyadari bahwa setiap orang memiliki masalah yang berbeda.
   
Dalam Injil, Yesus memiliki ajaran bagi kita yang akan membantu kita dalam memandang kehidupan ketika Dia berkata:
“Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” 
    
Kemudian Dia menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang kaya yang mendapatkan hasil panen yang melimpah dan membuat rencana untuk mengamankan masa depannya dengan kekayaannya.

Dan dia disebut "bodoh" karena dia mengira bahwa kekayaannya adalah jaminan bagi jiwanya, tanpa menyadari bahwa kekayaannya mungkin miliknya tetapi jiwanya adalah milik Tuhan.

Kita dapat mengatakan bahwa orang kaya gagal dalam ujian kehidupan karena dia cukup bodoh untuk berpikir bahwa kekayaannya dapat menyelamatkannya.

Tetapi seperti bacaan pertama akan mengingatkan kita, bahwa oleh kasih karunia Yesus Kristus kita telah diselamatkan melalui iman. Bukan karena kita sendiri, tapi karena pemberian dari Tuhan. Bukan dengan apa pun yang telah kita lakukan, maka jangan sampai ada yang memegahkan diri.
 
Janganlah kita menjadi begitu bodoh hingga gagal dalam ujian kehidupan. Kita harus menyadari bahwa tidak ada kekayaan yang lebih besar di dunia ini selain kedamaian pikiran dan bahwa Tuhan mencintai kita dengan begitu banyak cinta dan Dia begitu murah hati dengan belas kasihan-Nya sehingga Dia telah memberi kita tempat di surga. Kita hanya perlu bersyukur dan bersyukur bisa lulus ujian hidup.
(RENUNGAN PAGI)
 
 

Minggu, 18 Oktober 2020 Hari Minggu Biasa XXIX (Hari Minggu Misi ke-94)

 

Minggu, 18 Oktober 2020
Hari Minggu Biasa XXIX - Hari Minggu Misi ke-94

"Tantangan untuk misi Gereja saat ini adalah memahami apa yang Tuhan katakan kepada kita saat pandemi ini. Ketika orang meninggal sendirian atau ditinggalkan, karena orang lain kehilangan pekerjaan mereka, dengan perlunya menjauhkan diri secara sosial atau katakanlah di rumah. Untuk menemukan kembali bahwa kita memerlukan hubungan sosial serta hubungan komunal kita dengan Tuhan, situasi ini dapat meningkatkan kesadaran kita tentang perlunya berhubungan dengan orang lain" (Paus Fransiskus)

Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)

Aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

To you I call; for you will surely heed me, O God; turn your ear to me; hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your wings protect me.

Ego clamavi, quoniam exaudisti me, Deus: inclina aurem tuam, et exaudi verba mea: custodi me, Domine, ut pupilam oculi: sub umbra alarum tuarum protege me.

Doa Pembuka


Allah yang kekal dan kuasa, ciptakanlah dalam diri kami hati yang tulus dan setia agar kami mampu melayani Engkau, ya Allah yang Mahaagung, dengan penuh bakti dan kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (45:1.4-6)
       
 "Aku memegang tangan kanan Koresh supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya."
      
Beginilah firman Tuhan, "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang untuk menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja; untuk membuka pintu-pintu di depannya, supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Demi hamba-Ku Yakub, dan demi Israel pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, dan menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya dari terbitnya matahari sampai terbenamnya orang tahu bahwa tidak ada yang lain di luar Aku; Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 96:1.3.4.5.7-8.9-10)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:1-5b)
    
"Kami selalu ingat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu, dan ketekunan harapanmu."
       
Salam dari Paulus, Silwanus, dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang ada dalam Allah Bapa dan dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan disampaikan kepada kamu bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dengan kekuatan dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaklah kamu bersinar di dunia seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:15-21)
   
"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
     
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!" Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
     
Ada satu kesamaan yang kita semua miliki saat ini, dan satu hal itu berpasangan.

Satu hal yang kita miliki saat ini adalah kita memakai sepasang sepatu. Tidak ada yang datang ke gereja tanpa alas kaki. Bahkan jika kita telah melepas sepatu kita sedikit karena alasan apapun, kita masih akan memakainya lagi.

Sepatu bukan hanya sesuatu yang kita pakai untuk berjalan dan untuk melindungi kaki kita. Sepatu mengungkapkan sedikit tentang orang tersebut sebenarnya. Dan cukup sering kita melakukan kontak sepatu terlebih dahulu sebelum kita melakukan kontak mata.

Dan meskipun tidak sopan untuk menatap, tetapi menatap sepasang sepatu cantik bisa menjadi pujian.
 
Kita bisa mengingat dongeng Cinderella. Nah, Cinderella adalah kisah bagaimana sepasang sepatu bisa mengubah hidupnya.

Jadi apa hubungan sepatu dengan Minggu Misi, yang Gereja rayakan pada Minggu ini?
   
Yesus memerintahkan para rasul-Nya untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Kabar Baik kepada semua makhluk. Perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama, dan itu berarti melangkah ke dalam sepasang sepatu yang bagus.

Sepatu, betapapun cantiknya tampilannya, bagian terpenting dari sepatu seringkali tidak terlihat, dan bagian itu adalah sol sepatu.

Kita mungkin tidak menyadari betapa pentingnya sampai solnya mulai hancur dan meninggalkan remah-remah di semua tempat. Ini sering terjadi pada sepatu lari atau sepatu tenis yang kenyal.

Atau saat sol hanya lepas dari sepatu tanpa banyak peringatan. Mereka benar-benar menjadi seperti sandal jepit. Tidak peduli seberapa bagus penampilan mereka di sisi atas, ketika sepatu kehilangan solnya, itulah akhir dari sepatu.
 
Di satu sisi, sol sepatu itu seperti jiwa seseorang. Ketika jiwa seseorang mulai runtuh atau hancur, maka orang tersebut juga kehilangan arah dalam hidup dan itu adalah awal dari akhir.

Minggu Misi mengingatkan kita bahwa tugas utama kita sebagai orang Kristen adalah menyelamatkan jiwa, istilah yang jarang kita dengar saat ini. Kita tidak banyak mendengar tentang "keselamatan jiwa" dan karenanya kita jarang membicarakannya dan karena itu setelah beberapa saat itu juga dilupakan.

Jadi kita perlahan-lahan lupa berdoa untuk keselamatan dunia, keselamatan jiwa-jiwa, perlahan-lahan kita lupa bahwa kita punya misi untuk membawa jiwa ke surga.

Kita bahkan mungkin lupa mendoakan yang meninggal. Di masa lalu, ada doa-doa ini: "Semoga bantuan Ilahi selalu bersama kita, dan semoga jiwa orang beriman yang meninggal beristirahat dalam damai." Kita jarang mendengarnya sekarang.

Ya, kita harus berdoa bagi mereka yang masih hidup di dunia ini, juga untuk jiwa-jiwa di Api Penyucian.

Karena surga itu nyata, dan Yesus ingin kita semua berada di surga bersama-Nya, dan kita memiliki misi membawa jiwa ke surga.

Tapi seberapa nyata surga bagi kita? Apakah kita ingin pergi ke sana, dan akankah kita membantu orang lain untuk pergi ke sana juga?
 
Kita harus percaya bahwa Yesus ingin kita berada di surga dan Dia juga ingin kita membantu orang lain pergi ke surga.

Kita mungkin tidak memiliki kisah yang hebat atau dramatis untuk diceritakan tetapi misi kita adalah berjalan dengan orang lain dan bahkan berjalan di sepatu mereka sehingga bersama-sama kita berjalan di jalan Tuhan dan melakukan perjalanan menuju surga.

Marilah kita berbagi dengan orang lain tentang sepatu iman yang baik dan berjalan bersama mereka dalam perjalanan ribuan mil. Marilah kita mengingat bahwa keselamatan jiwa mereka adalah tanggung jawab kita. 
(RENUNGAN PAGI)
   
"Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung. Anda tidak dapat menggabungkan Kristus dan Belial (pangeran kegelapan)!" (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata-tertib Sakramen)
  
       
Antifon Komuni (Mzm 33:18-19)

Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang mengharapkan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Behold, the eyes of the Lord are on those who fear him, who hope in his merciful love, to rescue their souls from death, to keep them alive in famine.

Atau (Mrk 10:45)

Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa-Nya memnjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man has come to give his life as a ransom for many.
 

Pesan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk Hari Minggu Misi Sedunia ke-94

 

PESAN BAPA SUCI PAUS FRANSISKUS

UNTUK HARI MINGGU MISI SEDUNIA KE-94

18 Oktober 2020

“Ini Aku, Utuslah Aku!”

(Yes. 6:8)

1200px-Insigne_Francisci-sml-web


Saudari-saudara terkasih,

Saya ingin memanjatkan pujian syukur kepada Tuhan atas komitmen Gereja di seluruh dunia yang telah melaksanakan Bulan Misi Luar Biasa pada bulan Oktober tahun yang lalu. Saya diyakinkan bahwa hal itu menggairahkan pembaruan misioner di banyak komunitas pada alur yang ditunjukkan oleh tema: “Dibaptis dan Diutus: Gereja Kristus dalam Misi di Dunia”.

Pada tahun ini yang ditandai dengan penderitaan dan tantangan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, perjalanan misioner di seluruh dunia terus berlanjut dalam terang sabda yang ditemukan dalam panggilan nabi Yesaya: “Ini aku, utuslah aku!” (Yes. 6:8). Perkataan ini adalah tanggapan baru terhadap pertanyaan Tuhan: “Siapakah yang akan Kuutus?” (ibid.). Undangan dari hati Tuhan yang berbelas kasih ini menantang baik Gereja maupun umat manusia keseluruhan dalam krisis dunia sekarang ini. “Seperti para murid dalam Injil, kita terjebak oleh situasi yang tak terduga, gelombang badai yang menggoncang. Kita menyadari bahwa kita berada dalam perahu yang sama, kita semua rapuh dan tak tahu arah, tetapi pada waktu yang sama penting dan perlu, kita semua dipanggil untuk mendayung bersama, kita masing-masing perlu saling menghibur. Pada perahu ini […] kita semua. Sama seperti para murid itu, yang dengan cemas sesuara, berkata ‘kita binasa’ (ay. 38), maka kita juga menyadari bahwa kita tidak bisa memikirkan diri kita sendiri, tetapi kita hanya bisa mengatasi ini secara bersama-sama” (Renungan di Lapangan St. Petrus, 27 Maret 2020). Kita memang tercekam, tak tahu arah dan takut. Rasa sakit dan kematian membuat kita mengalami kerentanan kemanusiaan kita, tetapi pada waktu yang sama kita diingatkan akan hasrat yang mendalam atas hidup dan pembebasan dari kemalangan. Dalam konteks ini, panggilan pada misi, undangan untuk melangkahkan diri kita keluar karena cinta Tuhan dan sesama menjadi kesempatan untuk berbagi, melayani dan memanjatkan doa permohonan. Misi yang Tuhan percayakan pada kita masing-masing membawa kita dari ketakutan dan mawas diri kepada realisasi yang dibarui bahwa kita menemukan diri kita justru ketika kita memberikan diri kita sendiri kepada orang lain.

Dalam korban salib, di mana misi Yesus terpenuhi seutuhnya (bdk. Yoh. 19:28-30), Allah memperlihatkan pada kita bahwa cinta-Nya adalah untuk masing-masing dari kita (bdk. Yoh. 19:26-27). Ia meminta kita untuk secara personal bersedia diutus, karena Ia sendiri adalah Kasih, kasih yang selalu “ada pada misi”, selalu menjangkau hingga memberikan hidup. Keluar dari kelimpahan kasih-Nya bagi kita, Allah Bapa mengutus Yesus Putra-Nya (bdk. Yoh. 3:16). Yesus adalah Misionaris Bapa: hidup dan pelayanan-Nya menyatakan ketaatan total-Nya pada kehendak Bapa (bdk. Yoh. 4:34; 6:38; 8:12-30; Ibr. 10:5-10). Yesus, yang disalibkan dan dibangkitkan bagi kita, menarik kita ke dalam misi cinta-Nya, dan bersama Roh-Nya yang menghidupkan Gereja, Ia menjadikan kita murid-murid-Nya dan mengutus kita mengemban misi ke seluruh dunia dan kepada semua warganya.

“Misi, ‘Gereja dalam gerakan’, bukanlah suatu program, sebuah perusahaan yang dijalankan dengan kekuatan hasrat semata. Kristuslah yang membuat Gereja keluar dari dirinya sendiri. Dalam misi evangelisasi, Anda bergerak karena Roh Kudus mendorong Anda, dan membawa Anda” ( Senza di Lui non possiamo fare nulla: Essere missionari oggi nel mondo. Una converzione con Gianni Valente [Tanpa-Nya kita tidak bisa berbuat apa-apa: Menjadi misionaris saat sekarang dalam dunia. Sebuah percakapan dengan Gianni Valente], Libreria Editrice Vaticana: San Paolo, 2019, 16-17). Allah selalu mencintai kita lebih dulu dan dengan cinta ini mendatangi kita dan memanggil kita. Panggilan personal kita datang dari kenyataan bahwa kita adalah putra dan putri Allah dalam Gereja, keluarga-Nya, saudara-saudari dalam cinta yang diperlihatkan Yesus kepada kita. Namun, semua memiliki martabat manusiawi yang ditemukan pada undangan ilahi menjadi anak-anak Allah dan untuk menjadi, dalam sakramen Baptis dan dalam kebebasan iman, apa yang mereka selalu telah ada di hati Allah.

Hidup itu sendiri, sebagai anugerah yang diterima cuma-cuma, secara implisit adalah undangan pada karunia diri: itu adalah benih yang, dalam diri orang yang dibaptis, akan mekar sebagai tanggapan cinta dalam hidup perkawinan atau dalam hidup perawan bagi kerajaan Allah. Hidup manusia lahir dari cinta Allah, bertumbuh dalam cinta dan mengarah kepada cinta. Tak seorang pun dikecualikan dari cinta Allah, dan dalam pengorbanan suci Yesus Putra-Nya di salib, Allah menaklukkan dosa dan kematian (bdk. Rom. 8:31-39). Bagi Allah, kemalangan – bahkan dosa – menjadi tantangan untuk menjawab dengan cinta yang lebih besar (bdk. Mat. 5:38-48; Luk. 22:33-34). Dalam misteri Paskah, kerahiman ilahi menyembuhkan kemanusiaan kita yang terluka dan dicurahkan di atas seluruh semesta. Gereja, sakramen universal cinta Allah bagi dunia, melanjutkan misi Yesus dalam sejarah dan mengutus kita ke mana-mana supaya, melalui kesaksian iman dan pewartaan Injil, Allah bisa terus menyatakan cinta-Nya dan dengan cara ini menyentuh dan membarui hati, budi, tubuh, masyarakat dan budaya di setiap tempat dan zaman.

Misi adalah tanggapan bebas dan sadar atas panggilan Allah. Tetapi kita melihat panggilan ini hanya ketika kita memiliki hubungan cinta personal dengan Yesus yang hadir di dalam Gereja-Nya. Marilah kita bertanya pada diri kita sendiri: apakah kita siap menyambut kehadiran Roh Kudus dalam hidup kita, untuk mendengarkan panggilan kepada misi, entah dalam hidup kita sebagai pasangan suami-istri atau sebagai orang yang mempersembahkan diri dalam hidup bakti atau mereka yang dipanggil sebagai pelayan tertahbis, dan dalam semua peristiwa hidup sehari-hari? Apakah kita bersedia diutus kapan saja atau di manapun untuk memberikan kesaksian iman akan Allah Bapa maharahim, untuk mewartakan Injil keselamatan dalam Yesus Kristus, untuk membagikan hidup ilahi Roh Kudus dengan membangun Gereja? Apakah kita, seperti Maria, Bunda Yesus, siap sedia sepenuhnya bagi pelayanan kehendak Allah (bdk. Luk. 1:38)? Keterbukaan batin ini esensial jika kita akan mengatakan pada Allah: “Ini aku, Tuhan, utuslah aku!” (bdk. Yes. 6:8). Dan ini, bukan dalam abstraksi, tetapi dalam bab hidup Gereja dan sejarah ini.

Memahami apa yang disampaikan Allah kepada kita pada masa pandemi ini juga menunjukkan tantangan bagi misi Gereja. Keadaan sakit, penderitaan, ketakutan dan isolasi menantang kita. Kemiskinan mereka yang meninggal dalam kesendirian, yang tertelantarkan, mereka yang telah kehilangan pekerjaan dan pendapatan, yang tanpa tempat tinggal dan mereka yang kekurangan makanan menantang kita. Dipaksa untuk menjalankan sosial distancing dan untuk tinggal di rumah mengundang kita untuk menemukan kembali bahwa kita membutuhkan hubungan sosial seperti juga hubungan bersama kita dengan Tuhan. Jauh dari meningkatnya ketidakpercayaan dan ketidakpedulian, situasi ini hendaknya membuat kita lebih memberi perhatian pada cara kita berelasi dengan orang lain. Dan doa, di mana Allah menjamah dan menggerakkan hati kita, hendaknya membuat kita lebih terbuka pada kebutuhan saudara dan saudari kita untuk keluhuran martabat dan kebebasan, dan juga tanggung jawab kita terhadap pemeliharaan keutuhan ciptaan. Ketidakmungkinan berkumpul sebagai Gereja untuk merayakan Ekaristi telah mengantar kita untuk membagikan pengalaman banyak komunitas Kristen yang tidak dapat merayakan Misa setiap hari Minggu. Dalam semua hal ini, pertanyaan Allah: “Siapa yang hendak Kuutus?” ditujukan sekali lagi kepada kita dan menunggu jawaban yang murah hati dan meyakinkan: “Ini aku, utuslah aku!” (Yes. 6:8). Allah terus mencari siapa saja yang bersedia Ia utus ke dalam dunia dan kepada bangsa-bangsa untuk memberi kesaksian akan cinta-Nya, pelepasan-Nya dari dosa dan kematian, serta pembebasan-Nya dari yang jahat (bdk. Mat. 9:35-38; Luk. 10:1-12).

Perayaan hari Minggu Misi Sedunia juga merupakan kesempatan untuk menegaskan kembali bagaimana doa, renungan dan bantuan material wujud persembahan Anda merupakan begitu banyak peluang untuk ikut ambil bagian secara aktif dalam misi Yesus di dalam Gereja-Nya. Amal kasih yang diwujudkan dalam kolekte perayaan liturgi Minggu ketiga bulan Oktober ditujukan untuk mendukung karya misioner yang dijalankan atas nama saya oleh Karya Kepausan, untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan material orang-orang dan Gereja-gereja di seluruh dunia, bagi keselamatan semua orang.

Semoga Santa Perawan Maria, Bintang Evangelisasi dan Penghibur yang menderita, murid-murid yang diutus Yesus Putra-Nya, terus menjadi pengantara kita dan menopang kita.

Di Roma, Basilika Santo Yohanes Lateran

Pada Hari Raya Pentakosta

31 Mei 2020

Fransiskus

 

Sumber:  https://karyakepausanindonesia.org/pesan-paus/

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy