Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Di balik setiap imam, ada iblis yang berusaha menggagalkan panggilan mereka. Jika kita punya alasan untuk mengkritik mereka, seharusnya kita juga lebih banyak berdoa bagi mereka.” — St. Teresa dari Avila
Antifon Pembuka (Mzm 21:7)
Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya, dan memenuhi dia dengan sukacita.
Doa Pembuka
Ya
Allah, Engkau mengutus gembala memimpin umat-Mu. Bukalah hati kami untuk mendengarkannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (34:1-11)
"Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka sehingga seterusnya tidak lagi menjadi mangsanya."
Tuhan
bersabda kepadaku, "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan
gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka,
kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah
gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah
domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu
menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu
sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang
lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak
kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu
cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman.
Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan
mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku
berserak dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi;
ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun yang
memperhatikan atau yang mencarinya. Oleh sebab itu, hai gembala-gembala,
dengarlah firman TUHAN: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan
menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang
menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak
memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan
dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya-- oleh
karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Beginilah
firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu
dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan
memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu
tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan
melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi
menjadi makanannya. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan
sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan
mencarinya. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4 PS 646/ 849 Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ayat (Mzm 23:1-a.3b-4.5-6; R:1) 1.
Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di
rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan
yang lurus demi nama-Nya yang kudus. 2. Sekalipun aku harus berjalan
berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau
besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku. 3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah. 4.
Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku
selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang
dan senantiasa.
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:1-16a)
"Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?"
Sekali
peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada
murid-murid-Nya, "Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah
yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun
anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah
sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul
sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain
menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun
anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun
pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula
dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar
lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka:
Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka
kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka:
Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata
kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah
mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk
terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul
lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah
mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak,
tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka
menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka
yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan
mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas
terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara,
aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah
sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau
memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau
iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi
yang terakhir." Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Dalam
masyarakat kita, gaji atau upah ditentukan oleh banyak faktor:
kompetensi atau kemampuan, ketrampilan, pendidikan, lama kerja, prestasi
dan seterusnya. Seorang yang sudah lama bekerja di suatu tempat dan
apalagi berprestasi tentulah gajinya akan lumayan banyak. Bagi PNS
ataupun orang yang bekerja di pendidikan, ada yang namanya golongan dan
pangkat, dan itu semua ditentukan banyak faktor, antara lain:
pendidikan, lama kerja, dan konduite. Itulah yang dalam masyarakat
dianggap adil dan wajar.
Injil hari ini mengacaukan gambaran
soal keadilan. Bagaimana mungkin upah untuk orang yang bekerja satu hari
penuh disamakan dengan mereka yang bekerja separuh hari atau yang
bahkan cuma bekerja selama satu jam saja. Barangkali saja kalau itu
terjadi dalam sebuah perusahaan dalam masyarakat kita, maka pemilik
perusahaan itu akan ditegur oleh yang berwajib dan bahkan dipersoalkan
sampai ke pengadilan. Apalagi sekarang zamannya orang yang dengan mudah
mengunggah berita-berita begitu di media sosial dan hal itu akan
menghebohkan dunia. Pertanyaannya jelas: mengapa tuan pemilik anggur
memberi upah yang sama untuk semua pekerjanya tanpa pandang bulu lama
jam kerja mereka. Yang pasti pemilik anggur sudah berkata dan membuat
kesepakatan dengan para pekerja itu tentang upah atau satu dinar itu.
Itulah sebabnya, pemilik kebun anggur berkata: "Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau." Ya memang, karena mereka telah membuat kesepakatan itu. Tetapi tetap aneh bukan?
Di sini kita berhadapan dengan misteri
kebaikan, kemurahan dan kerahiman Allah. Yah seperti itulah hati Allah.
Kebaikan dan kerahiman Allah melampaui ukuran dan cara pandang
manusiawi termasuk soal keadilan. Kita tinggal mengingat, bagaimana
penjahat yang bertobat pada Injil Lukas (23:40-43), yang barangkali
seumur hidup selalu berbuat dosa, tetapi karena pertobatan dan imannya
kepada Yesus yang tersalib, ia langsung diselamatkan, sebab Yesus
berkata bahwa ia akan ada bersama-sama dengan Tuhan Yesus di dalam
Firdaus. Seluruh dosanya sepanjang hidup langsung diampuni tanpa pakai
syarat oleh Tuhan karena imannya kepada Yesus. Marilah kita bersujud di
hadapan salib Tuhan agar semakin dapat masuk ke dalam misteri belas
kasih-Nya.(EM/INSPIRASI BATIN)
Antifon Komuni (Mat 20:16a) Demikianlah, yang terakhir menjadi yang pertama, dan yang pertama menjadi yang terakhir.
“Ketika matahari terbenam dan ketika terbit, ketika engkau berbaring dan terbangun, naikkanlah syukur kepada Allah, yang telah menciptakan dan mengatur segala sesuatunya bagi kebaikanmu, agar engkau mengenal, mengasihi, dan memuji Penciptamu.” — St. Basilius Agung
Antifon Pembuka (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi
miskin, sekalipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
Doa Pagi
Allah
Bapa Mahaluhur, semoga kami Kaujadikan rendah hati dan semoga kami
dapat bertobat berkat sabda-Mu. Ajarilah kami bertindak jujur dalam
pengabdian kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Keangkuhan
hanya akan membuat manusia berpusat pada diri sendiri dan menggiringnya
masuk ke dalam kebinasaan. Sebaliknya, semakin dekat dengan Allah akan
membuat kita semakin rendah hati. Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (28:1-10)
"Engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun engkau menganggap dirimu sama dengan Allah."
Tuhan
bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus,
‘Beginilah sabda Tuhan Allah: Engkau telah menjadi tinggi hati dan
berkata, ‘Aku ini Allah! Aku duduk di takhta Allah di tengah-tengah
lautan’. Padahal engkau itu manusia, bukan Allah, walaupun hatimu
menempatkan diri sama dengan Allah. Memang hikmatmu melebihi hikmat
Daniel. Tiada rahasia yang tersembunyi bagimu. Dengan hikmat dan
pengertianmu engkau memperoleh kekayaan. Emas dan perak kaukumpulkan
dalam perbendaharaanmu. Karena engkau sangat pandai berdagang, engkau
memperbanyak kekayaanmu, dan karena itu engkau menjadi sombong. Oleh
karena itu beginilah sabda Tuhan Allah, “Karena hatimu menempatkan diri
sama dengan Allah, maka sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau,
yaitu bangsa yang paling ganas. Mereka akan menghunus pedang melawan
hikmatmu yang terpuja dan menajiskan semarakmu. Mereka akan menurunkan
dikau ke liang kubur dan engkau akan mati seperti orang mati terbunuh di
tengah lautan. Apakah engkau masih akan mengatakan di depan pembunuhmu,
‘Aku ini Allah’? Padahal bagi para penikammu engkau adalah manusia,
bukan Allah. Engkau akan mati seperti orang tak bersunat, dibunuh oleh
orang asing. Sebab Akulah yang mengatakannya.” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Tuhanlah yang mematikan; Tuhan pulalah yang menghidupkan. Ayat. (Ul 32:26-27ab. 27cd-28.30.35cd-36ab) 1.
Tuhan bersabda, “Seharusnya Aku menghempas bangsa jahat ini, dan
melenyapkan ingatan akan mereka di antara manusia. Tetapi Aku kuatir
disakiti hati-Ku oleh musuh, jangan-jangan lawan mereka salah mengerti.” 2.
Jangan-jangan lawan berkata, “Tangan kamilah yang jaya, bukanlah Tuhan
yang melakukan semuanya itu.” Sebab lawan itu suatu bangsa yang bodoh,
dan tidak ada pengertian pada mereka. 3. Bagaimana mungkin satu orang
dapat mengejar seribu orang, dan dua orang dapat menghalau sepuluh ribu
orang, kecuali kalau Allah gunung batu mereka, telah menjual mereka,
dan menyerahkan mereka. 4. Hari bencana bagi musuh telah dekat, dan
akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan
akan memberi keadilan kepada umat-Nya. Ia merasa sayang akan
hamba-hamba-Nya. Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya. Hanya
orang yang mempunyai kebebasan sejati yang bisa masuk Kerajaan Surga.
Kebebasan sejati itu diperoleh ketika seseorang bebas dari
kelekatan-kelekatan duniawi yang sifatnya sementara. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:23-30)
"Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga."
Yesus
bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, sukar
sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sekali lagi
Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum
daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Mendengar itu
gemparlah para murid dan berkata, “Jika demikian siapakah yang dapat
diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal ini
tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus
berkata kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan
mengikuti Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada
mereka, “Aku berkata kepadamu, sungguh, pada waktu penciptaan kembali,
apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kalian yang
telah mengikuti Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk
menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang demi nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak
atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan
memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan
menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.” Demikianlah Injil Tuhan U. Terpujilah Kristus. Renungan Harta dan kekayaan adalah penghambat orang masuk ke dalam Kerajaan Surga, kata Yesus dalam Injil hari ini. Namun kenyataannya tak satu pun dari kita tidak memiliki harta maupun kekayaan sekecil apapun itu. Jika demikian kenyataannya tentu tidak ada orang yang akan masuk Kerajaan Surga. Inilah isi hati Petrus menanggapi pernyataan Gurunya. Apa yang dinyatakan Yesus tentu berbeda dengan apa yang dipikirkan Petrus. Setiap orang tentu saja mempunyai harta/kekayaan namun bagaimana kekayaan dan harta benda itu berperan padanya? Apakah mendekatkannya pada Tuhan atau malah sebaliknya?
Antifon Komuni (Mat 19:29)
Setiap orang yang demi nama-Ku
meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapak atau ibunya, anak dan
ladangnya akan menerima kembali seratus kali lipat, dan akan memperoleh
hidup yang kekal.
Doa Malam Yesus,
terimalah persembahan usaha kami untuk lebih setia dalam mengikuti dan
melakukan perintah-Mu. Ampunilah kelemahan manusiawi kami, sebab Engkau
senantiasa menampakkan wajah kerahiman Bapa. Amin.
Dalam
doa kepada Bapa, Yesus berterima kasih, sebelum Ia menerima
anugerah-Nya. Dengan demikian Ia mengajar kita, supaya bertindak dalam
keberanian yang sama sebagai seorang anak: "Apa saja yang kamu minta dan
doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya" (Mrk 11:24). Ini
merupakan kekuatan doa, karena "tidak ada yang mustahil bagi orang yang
percaya" (Mrk 9:23) dan "tidak bimbang" (Mat 21:21) dalam iman ini.
Yesus bersedih hati karena "ketidakpercayaan" (Mrk 6:6) sanak Keluarga
dan "orang yang kurang percaya" di antara murid-inurid-Nya (Mat 8:26),
dan Ia amat kagum akan "iman besar" dari perwira Roma (Mat 8:10) dan
wanita Kanaan Bdk. Mat 15:28. (Katekismus Gereja Katolik, 2610)
Antifon Pembuka (Mzm 84:10-11)
Ya
Allah, Pelindung kami, pandanglah dan perhatikanlah wajah yang Engkau
urapi. Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di
tempat lain. Turn your eyes, O God, our shield; and look on
the face of your anointed one; one day within your courts is better than
a thousand elsewhere.
Protector noster aspice, Deus, et respice in faciem Christi tui: quia melior est dies una in atriis tuis super millia.
Pengantar
Kerendahan
hati dan kepercayaan yang ditunjukkan oleh perempuan Kanaan telah
menjadi tanda nyata bahwa Allah pun berkenan menyelamatkan setiap orang
yang mau beriman kepada-Nya. Karya keselamatan Allah tidak pernah
dibatasi oleh sekat-sekat teritori, tetapi sangat tergantung pada sikap
manusia: apakah mau menerima atau menolaknya? Doa Pembuka
Ya
Allah, Engkau menyediakan karunia bagi mereka yang mengasihi-Mu bahkan
sebelum mereka minta. Curahkanlah kasih sayang-Mu ke dalam hati kami
supaya kami, yang mengasihi Engkau dalam segalanya dan di atas
segalanya, diperkenankan menikmati pemenuhan janji-Mu, lebih dari yang
kami rindukan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa. Amin. Bacaan dari Kitab Yesaya (56:1.6-7)
"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa."
Beginilah
firman Tuhan: Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar
lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan
dinyatakan. Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada Tuhan
untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama Tuhan dan untuk menjadi
hamba-hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak
menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, mereka akan
Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku.
Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban
sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku
akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836 Ref. Segala bangsa bertepuktanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta. Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8; Ul: 4) 1.
Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia
menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan
keselamatan-Mu di antara segala bangsa. 2. Kiranya suku-suku bangsa
bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa
dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. 3. Kiranya
bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa
semuanya bersyukur kepada-Mu. Allah memberkati kita; kiranya segala
ujung bumi takwa kepada-Nya. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (11:13-15.29-32)
"Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua."
Saudara-saudara,
aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena
aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal
itu kemuliaan pelayananku, yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan
cemburu di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat
menyelamatkan beberapa orang dari mereka. Sebab jika penolakan mereka
berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti
lain dari pada hidup dari antara orang mati? Sebab Allah tidak
menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Sebab sama seperti kamu
dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh
ketidaktaatan mereka, demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya
oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh
kemurahan. Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan,
supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963 Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya. Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali Ayat. (Mat 4:23) Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:21-28)
"Hai Ibu, sungguh besar imanmu!"
Pada
suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah
seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku,
ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat
menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu
murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia
mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya
kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu
mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi
anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar
Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai Ibu, besar imanmu, maka
jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga
anaknya sembuh. Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. Renungan
Kisah Injil hari ini menunjukkan perjuangan seorang wanita Kanaan
untuk mendapatkan bantuan dari Yesus. Ia mendatangi Yesus karena anaknya
kerasukan setan. Imannya sungguh berbicara yang tampak dari
perkataannya kepada Yesus. Ia terus berusaha walaupun tampaknya Yesus
tidak mempedulikan. Imannya yang kuat inilah yang mengantar dia kepada
kerinduannya. Yesus mengatakan kepadanya, "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki". Sebuah perjuangan iman yang mendatangkan sukacita.
Kita semua juga harus mempunyai iman yang tangguh seperti ibu itu.
Ketangguhan iman itu tampak dalam usaha yang tidak pernah putus asa.
Bagaimana jika mengalami kesulitan, masalah, penyakit atau kesusahan,
apakah kita percaya akan bantuan Tuhan atau kita hanya mengeluh saja.
Walaupun tampaknya sia-sia, namun iman dalam doa dan usaha harus tetap
berjalan. Apapun yang terjadi, kita percaya dan akan menerimanya.
Yesus tampaknya diam dan membiarkan kita dalam kesulitan. Namun
sebenarnya Yesus mendengar dan melihat yang kita lakukan. Apakah iman
kita sungguh hidup atau lemah. Belaskasih Allah selalu akan diberikan
jika kita sungguh mengandalkan Tuhan dalam segalanya. Tangan kasih-Nya
selalu terulur bagi kita. Namun, Tuhan tidak ingin semuanya otomatis,
kita perlu juga berusaha dan berjuang dengan dasar iman. Marilah kita
semakin meneguhkan iman dan perbuatan kita, bagi keselamatan kita.
“Ekaristi adalah sungguh perjamuan sejati, di mana Kristus
mempersembahkan diri-Nya sebagai santapan yang menguatkan kita.” (Paus
Yohanes Paulus II, Ecclesia de Eucharistia, 16)
Antifon Komuni (Mzm 130:7; PS 814)
Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
With the Lord there is mercy; in him is plentiful redemption.
Atau
Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jika
seseorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. (Yoh 6:51-52)
I am the living bread that came down from heaven, says the Lord.
Whoever eats of this bread will live for ever. (Yoh 6:51-52)
Qui manducat carnem meam, et bibit sanguinem meum, in me manet, et ego in eo, dicit Dominus. (Yoh 6:57)
Senin, 17 Agustus 2019
Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia
Negara mempunyai tugas untuk membela dan memajukan
kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan umum untuk seluruh keluarga umat
manusia menuntut adanya satu tata tertib masyarakat intemasional.
(Katekismus Gereja Katolik, No. 1927)
Antifon Pembuka (Mzm 28:8-9)
Tuhanlah kekuatan umat-Nya, dan benteng keselamatan bagi raja yang
diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah pusaka-Mu.
Gembalakanlah dan dukunglah mereka selamanya.
The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he
has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and
govern them for ever.
Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est:
salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos
usque in sæculum.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas anugerah kemerdekaan bagi
bangsa kami. Semoga kami dapat memelihara dan mempergunakan kemerdekaan
dengan bijaksana; semoga kami dapat menyalakan tungku kebaikan di atas
kepala setiap orang sehingga kemuliaan dan kebaikan-Mu dapat dirasakan
oleh setiap orang yang merindukan kemerdekaan sejati. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (10:1-8)
"Para penguasa bertanggung jawab atas rakyatnya."
Pemerintah yang bijak menjamin ketertiban dalam masyarakat, pemerintah
yang arif adalah yang teratur. Seperti para penguasa, demikian pula para
pegawainya, seperti pemerintah kota, demikian pula semua penduduknya.
Raja yang tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota
sejahtera berkat kearifan para pembesarnya. Di dalam tangan Tuhan
terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya Ia mengangkat orang yang
serasi atasnya. Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seseorang,
dan kepada para pejabat Tuhan mengaruniakan martabat. Janganlah pernah
menaruh benci kepada sesamamu, apa pun juga kesalahannya, dan jangan
berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan
maupun manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah.
Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain
akibat kelaliman, kekerasan, dan uang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 862
Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.
Ayat. (Mzm 101:1ac.2ac.3a.6-7; R: Gal 5:13)
1. Ya, Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku
hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku,
hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.
2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal
bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang
yang berbicara dusta tidak bertahan di bawah pandanganku.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (2:13-17)
"Berlakulah sebagai orang yang merdeka. "
Saudara-saudaraku yang terkasih, demi Allah, tunduklah kepada semua
lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan tertinggi,
maupun kepada wali-wali yang ditetapkannya untuk menghukum orang-orang
yang berbuat jahat dan untuk mengganjar orang-orang yang berbuat baik.
Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu
membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh. Hiduplah sebagai orang
merdeka, bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk
menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetap hiduplah sebagai hamba
Allah. Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah
akan Allah, hormatilah raja!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 20:25)
Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:15-21)
"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat
menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid
mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami
tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan
jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau
tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah
membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui
kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku,
hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak
itu!" Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya
kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar
dan tulisan kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada
kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa
yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Membayar pajak kepada seorang penguasa berarti mengakui dan menerima
penguasaan orang itu atas diri kita. Kalau penguasa itu baik dan benar,
kita tidak banyak mempermasalahkan. Namun, bagaimana kalau penguasa itu
jahat dan kafir? Bolehkah membayar pajak kepada penguasa kafir? Bukankah
dengan membayar pajak berarti kita juga mendukung agama kafir yang
menyembah berhala dewa-dewi? Inilah persoalan pelik yang membelit
orang-orang Kristen Yahudi.
Orang-orang Farisi dan Herodian pun menghadapkan persoalan pajak kepada Yesus: "Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"
Orang-orang Farisi adalah salah satu partai keagamaan Yahudi yang
konservatif dan tidak mau dipaksa membayar pajak kepada penguasa asing.
Orang-orang Herodian adalah para pendukung dinasti Herodes yang dengan
sendirinya mendukung pula penguasaan kekaisaran Roma di Palestina. Kedua
kelompok itu bersatu untuk menjebak Yesus sehingga apa pun jawaban-Nya
akan serba salah. Sebab jawaban "ya" akan meruntuhkan wibawa Yesus
sebagai Guru yang mengajarkan kebenaran kehendak Allah. Sementara
menjawab "tidak" akan menjadi alasan bagi mereka untuk menangkap-Nya
sebagai pemberontak terhadap penguasa Roma.
Jawaban Yesus sungguh di luar dugaan: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." Di
satu sisi Yesus mengajak orang untuk memberikan kepada kaisar apa yang
menjadi hak dan permintaannya sebagai penguasa daerah jajahan. Di sisi
lain Ia mengajak orang untuk menerima Kerajaan Allah dan menerima
diri-Nya sebagai Mesias yang datang untuk mewujudkan Kerajaan itu.
Kerajaan Allah tidak bersaing dengan kerajaan kaisar. Keduanya berbeda
dan Mesias datang ke bumi bukan untuk mengambil alih kekuasaan kaisar,
lalu menjadi mesias politik-agama. Kemesiasan Yesus bertujuan untuk
menyatakan Allah yang meraja dan membebaskan manusia dari belenggu dan
perbudakan dosa.
Kita kadang pusing dihadapkan pada
dua pilihan yang sama-sama penting. Tidak jarang kita pun lebih taat
pada peraturan adat istiadat dan hukum negara. Mengapa? Yesus telah
menunjukkan bahwa perintah-perintah Allah menjamin keselamatan dan
kehidupan kekal. Kita adalah pengikut-pengikut Yesus zaman ini yang
seharusnya lebih mengutamakan keselamatan dan kehidupan kekal. Apa mau
kita sekarang? (Inspirasi Batin)
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 16:5-6)
Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku.
Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
Atau Bdk. Mat 5:5
Berbahagialah orang yang lembut hati, sebab mereka akan mewarisi tanah pusaka Allah.
Sabtu dan Minggu, 15 dan 16Agustus 2019
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga
“Mengikuti kemenangan Putranya atas maut, Maria diangkat ke surga dengan
jiwa dan raganya, untuk memerintah di sana sebagai Ratu di sebelah
kanan Raja segala abad, tidak dapat mati. (Paus Pius XII)
Antifon Pembuka (Why 12:1)
Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang
pada kepalanya.
A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the
moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.
Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta
untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para
Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.
Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor
of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.
Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ
Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda,
Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan
jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati
kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam
kemuliaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah
tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda
besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan
di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas
kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak
melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di
langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan
bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya
menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke
atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan
itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya.
Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan
menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu
direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu
perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan
suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di
surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah
kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para
pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan
Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=d, 2/2, PS 861
Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia
Ayat. (Mzm 45:10-12.16 Ul:10d)
1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu,
Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi
bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.
2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.
3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:20-26)
"Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya."
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati
sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan
orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua
orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap
orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka
yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah
kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah
Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan
kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai
Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir,
yang Ia binasakan ialah maut.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do=f, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)
"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah."
Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke
pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah
Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar
salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun
penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah
engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah
aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya,
ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku
melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya,
sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata
Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku
berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan
besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas
orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan
tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia
menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan
orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang
yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia
menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang
dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya
untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal
bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Credit: Michelangelo di Pietro Mencherini
Santa Perawan Maria diangkat ke surga adalah dogma Gereja yang masih
tergolong baru, karena dinyatakan oleh Paus Pius XII pada hari raya
semua orang kudus, 1 November 1950. Kata-kata Paus pada waktu itu bahwa
Santa Perawan Maria tak bercela, ibu Tuhan, setelah menyelesaikan hidup
di dunia, telah diangkat pada kemuliaan surgawi dengan jiwa dan tubuhnya
{Munificentissimus Deus atau Tuhan yang Mahamurah).
Meski
tergolong baru, bukan berarti umat Kristiani baru mengimani peristiwa
iman ini, karena jauh sebelumnya (sejak abad IV) perayaan Maria diangkat
ke surga telah dipraktikkan. Hal ini tampak dari tulisan-tulisan para
Bapa Gereja, seperti Efrem dari Sirus dan Epifanius dari Salamina.
Praktik iman ini terus dilanjutkan sampai dengan promulgasi dogma Maria
Diangkat ke Surga oleh Paus Pius XII tersebut.
Melalui dogma
(Munificentissimus Deus atau Tuhan yang Mahamurah) yang menyatakan Maria
diangkat ke surga, Gereja mau menunjukkan bahwa Tuhan ingin
menyelamatkan semua orang. Gereja dengan berani menyatakan bahwa Maria diangkat ke surga, dengan tubuh dan jiwa, sebuah pernyataan yang pasti dan tidak dapat diubah. Itu adalah dogma tidak hanya pada otoritas Gereja tetapi juga di bawah otoritas Roh Kudus. Dengan dogma ini, iman kita pada kekuatan penyelamat Tuhan diperkuat. Maria adalah orang pertama yang diselamatkan oleh karya penyelamatan Yesus, dan yang pertama memasuki jiwa dan raga surga, karena itu meyakinkan kita bahwa kita juga akan bergabung dengannya suatu hari nanti, dan itu akan terjadi pada kebangkitan di akhir zaman.
Dari Injil,
kita melihat bahwa pilihan Tuhan kepada Maria sebagai ibu pengandung
Putra Allah adalah tepat sekali, bahkan kecacatan dalam hal kekurangan
tidak pernah ditemukan di dalam dirinya, mulai sejak Maria dikandung
sampai akhir. Salah satu rangkaian perjalanan hidup yang dimiliki Maria
adalah kunjungan Maria kepada Elisabet yang dibacakan hari ini.
Kata-kata Maria kepada Elisabet yang sebelumnya menanyakan identitas
dirinya, sehingga Maria datang berkunjung kepadanya, menunjukkan suatu
ungkapan iman mendalam, yaitu kemampuan melihat karya Tuhan di dunia ini
yang mengarah kepada semua orang. Karya Tuhan ini perlu ditanggapi oleh
manusia, dan Maria adalah contoh sempurna untuk itu. Maria bukanlah dewi atau dewa. Dia perlu diselamatkan oleh Yesus dan dalam pengangkatannya, Tuhan menunjukkan kepada kita bahwa Maria telah menerima kepenuhan keselamatan. Anugerah
utama untuk menyikapi Tuhan dengan baik adalah kehidupan kekal yang
merupakan tujuan akhir semua manusia. Maria, berkat hidupnya di hadirat
Tuhan, dimahkotai dengan kemuliaan di surga, seperti yang gambarannya
telah disebutkan oleh Kitab Wahyu. Maria memperoleh anugerah seindah
itu, karena kelayakannya hidup di dunia ini, sehingga ia mengandung
Putra Allah.
SantoIgnatius dari Loyola, pendiri Ordo Serikat Yesus, menyebut Santa Perawan Maria sebagai "Pintu Surga" (Janua Caeli).
Artinya, tempat di mana Allah keluar dari surga, untuk mendekati
manusia. Dan serentak "Pintu Surga" itu berarti tempat di mana manusia
dapat masuk surga berkat Putra Maria. Santa Perawan Maria sendiri yang
akan menyambut dan mengiringi kita bertemu Sang Hidup Kekal. Karena itu,
St. Ignatius dari Loyola menyatakan seperti itu karena Santa Perawan
Maria diangkat ke surga. Dari Santa Perawan Maria, kita pun
dapat belajar bagaimana seharusnya bekerja sama dalam karya keselamatan
Allah, dengan penuh keikhlasan di tengah segala kesempitan dan kelemahan
diri. Mari kita juga berdoa bersama Bunda Maria untuk keselamatan semua orang.
Antifon Komuni
Berbahagialah rahim Perawan Maria, yang telah mengandung Putra Bapa yang kekal. (Bdk. Luk 11:27)
atau
Segala keturunan akan menyebut aku
berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan
besar kepadaku (lih. Luk 1:48-49)
Beatam me dicent omnes generationes, quia fecit mihi magna qui potens est. (Luk 1:48-49)
“Kristuslah yang telah menebus kita dan mengampuni semua dosa kita” (St. Pacianus)
Antifon Pembuka (Mat 19:14)
Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku. Sebab orang seperti merekalah yang memiliki kerajaan surga.
Doa Pembuka
Allah
Bapa sumber segala harapan, berilah kiranya kami Roh baru dan hati yang
sederhana serta terbuka terhadap sabda-Mu. Semoga hidup kami
mengungkapkan pengharapan yang sudah tertanam di dalam hati kami. Dengan
pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala
masa. Amin. Setiap
orang bertanggung jawab atas perbuatannya. Orang yang benar di hadapan
Allah adalah dia yang perbuatannya juga benar kepada sesama.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (18:1-10.13b.30-32)
"Aku menghukum kalian sesuai dengan tindakanmu sendiri."
Tuhan
bersabda kepadaku, “Apakah maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di
Israel, ‘Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi
ngilu’? Demi Aku yang hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan
mengucapkan pepatah itu lagi di Israel. Sungguh, semua jiwa itu Aku yang
punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Akulah yang punya! Dan orang
yang berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati. Orang benar ialah
yang melakukan keadilan dan kebaikan. Ia tidak makan daging persembahan
di atas gunung. Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum Israel. Ia
tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri wanita yang
sedang haid. Ia tidak menindas orang lain. Ia mengembalikan gadaian
orang dan tidak merampas apa-apa. Ia memberi makan orang lapar dan
memberi pakaian kepada orang telanjang. Ia tidak memungut bunga dan
tidak memakan riba. Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan
hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia. Ia hidup menurut
ketetapan-Ku, dan tetap mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia. Orang
demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup,” demikianlah sabda
Tuhan Allah. “Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi
perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari
kejahatan tersebut, maka anak itu sendirilah yang harus mati, dan
darahnya tertumpah pada dia sendiri. Oleh karena itu Aku akan menghukum
kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum Israel,” demikianlah
sabda Tuhan Allah. “Maka bertobatlah dan berpalinglah dari segala
durhakamu, jangan sampai itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan
kamu ke dalam kesalahan. Buanglah dari padamu segala durhaka yang kalian
lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hari serta rohmu! Mengapa kalian
mau mati, hai kaum Israel? Aku tidak berkenan akan kematian seseorang
yang harus ditanggungnya,” demikianlah sabda Tuhan Allah. “Oleh karena
itu bertobatlah, supaya kalian hidup.” Demikianlah sabda Tuhan Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah. Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17) 1.
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah
semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari
hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! 2.
Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang
rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang
durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. 3. Tuhan,
Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun
kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku
kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah.
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Orang-orang
yang dengan hati tulus datang kepada Yesus tidak akan pernah Dia tolak.
Orang yang hatinya tulus dan bersahaja, seperti anak-anak, selalu
terbuka pada Sabda dan mau melakukannya. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:13-15)
"Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku."
Sekali
peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia
meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka. Tetapi
murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus berkata,
“Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang
kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan
Surga.” Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia
berangkat dari situ. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Tuhan
mencintai semua orang, termasuk anak-anak. Bahkan, anak-anak
mendapatkan "tempat istimewa" dalam pengajaran Yesus. Pribadi seorang
anak kecil adalah gambaran kesucian yang wajib dimiliki setiap orang
yang ingin masuk surga.
Doa Malam Yesus,
ajarilah kami supaya mempunyai hati yang murni, polos dan bersih
seperti anak-anak. Ajarilah kami agar berani berserah dan berpasrah diri
sepenuhnya hanya kepada-Mu seperti anak kecil yang percaya kepada orang
tuanya. Semoga kami pun kelak beroleh Kerajaan Surga. Amin.
Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam – Martir
Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun. Hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun (St. Maksimilianus Maria Kolbe)
Antifon Pembuka (Mat 25: 34, 40)
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, sabda Tuhan. Amin Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk
salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku.
Come, you blessed of my Father, says the Lord. Amen I say to you:
Whatever you did for one of the least of my brethren, you did it for me.
Doa Pembuka
Ya Allah, Santo Maximilianus Maria Kolbe telah mengorbankan dirinya demi
kehidupan dan kebahagiaan sesamanya. Semoga kami juga rela berkorban
dan berbagi kasih bagi sesama sehingga kebahagiaan pun mewarnai hidup
kami bersama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (16:59-63)
"Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan dikau, dan engkau akan merasa malu."
Sebab
beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan melakukan kepadamu seperti
engkau lakukan, yaitu engkau memandang ringan kepada sumpah dengan
mengingkari perjanjian. Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan
engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang
kekal. Barulah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu,
pada waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang
termuda, dan memberikan mereka kepadamu menjadi anakmu, tetapi bukan
berdasarkan engkau memegang perjanjian. Aku akan meneguhkan
perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN, dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa
malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku
mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu." Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan do = c, 4/4, PS 864 Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup. Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6) 1.
Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar;
sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi
keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata
air keselamatan. 2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya,
beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa
nama-Nya tinggi luhur. 3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah
karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan
bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah
Israel, agung di tengah-tengahmu."
Bait Pengantar Injil Ref. Alleluya, alleluya Ayat. Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (19:3-12)
"Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan isterimu, tetapi semula tidaklah demikian."
Pada
suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk mencobai
Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya
dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang
menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan
perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah
dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi
satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena
itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa
memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan
isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa
mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah
demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan
isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia
berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian
halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan
tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti
perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak
dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada
orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang
membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan
Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti." Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Kita ingat dengan pepatah "Pohon besar tumbuh dari biji pohon kecil". Memang, semuanya memiliki awal yang sederhana.Katedral besar dulunya dimulai dari satu balok batu. Jika Roma tidak dibangun dalam sehari, maka semuanya harus tumbuh dan dibangun hari demi hari. Permulaan yang sederhana harus selalu diingat, sehingga bagaimanapun mulianya atau kebesaran apapun yang diraih, seseorang tidak akan menjadi terlalu sombong atau sombong.
Faktanya, seperti yang ditunjukkan alam kepada kita, semakin tinggi pohonnya, semakin dalam akarnya. Semakin besar kita, semakin kita harus mengingat bagaimana kita memulai.
Pada bacaan pertama, kita membaca bagaimana Tuhan menyukai umat-Nya dan memberkati mereka dengan kelimpahan. Tapi seperti yang dikatakan pada bacaan pertama, mereka menjadi tergila-gila dengan kecantikan mereka sendiri. Kesombongan mereka membuat mereka berpikir bahwa itu semua adalah pencapaian mereka sendiri dan itu juga membuat mereka berpaling dari Tuhan dan berpaling kepada bangsa lain untuk mendapatkan lebih banyak kekayaan dan ketenaran.
Mereka lupa bahwa Tuhanlah yang menyediakan bagi mereka dan berkat-Nya yang membuat mereka terkenal dan makmur.
Karena mereka melupakan permulaan mereka yang sederhana, Tuhan memperlakukan mereka sebagaimana mereka pantas - mereka ditutupi dengan rasa malu dan direduksi menjadi diam. Mereka direndahkan sehingga mereka dapat mengingat perjanjian yang Allah buat dengan mereka dan kembali kepada-Nya.
Demikian pula bagi kita, dalam keadaan kehidupan apa pun, kita harus mengingat awal mula kita yang sederhana dan ingat bahwa Tuhanlah yang membawa kita ke saat yang diberkati ini.
Jadi baik dalam perkawinan, atau sebagai lajang, atau sebagai religius atau imam, atau gubernur, petani atau presiden, marilah kita terus mengarahkan hidup kita kepada Tuhan Allah kita. Tuhanlah yang akan membuat kita besar dan makmur; kita hanya perlu rendah hati dan mengingat awal kita yang sederhana. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Yoh 15:13)
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Greater love has no one than to lay down his life for his friends, says the Lord.
Gereja
menegaskan kembali praktik yang berdasarkan Kitab Suci, yakni tidak
mengizinkan mereka yang bercerai dan kawin lagi untuk menyambut komuni
(St. Yohanes Paulus II).
“Berbahagialah jiwa, yang diperkenankan menghayati hidup ini bersama Kristus.” (Sta. Klara dari Assisi)
Antifon Pembuka (Mzm 78:7)
Hendaknya kita menaruh kepercayaan kepada Allah, dan jangan melupakan karya-karya-Nya.
Doa Pembuka
Allah
Bapa Maharahim, kami mohon berilah kami Roh-Mu, agar kami tak
jemu-jemunya saling mengampuni. Ajarilah kami menaruh belas kasih kepada
siapa pun yang kami jumpai di mana saja. Dengan pengantaraan Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Bacaan dari Kitab Yehezkiel (12:1-2)
"Berjalanlah seperti orang buangan di depan mereka pada siang hari."
Tuhan
bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah
kaum pemberontak. Mereka mempunyai mata, tetapi tidak melihat. Mereka
mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar, sebab mereka itu kaum
pemberontak. Maka engkau, hai anak manusia, siapkanlah bagimu
barang-barang seperti seorang buangan, dan berjalanlah seperti orang
buangan di hadapan mereka pada siang hari. Berangkatlah dari tempatmu
sekarang ini ke tempat lain seperti seorang buangan di depan mata
mereka. Barangkali mereka akan insyaf bahwa mereka adalah kaum
pemberontak. Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang
seorang buangan pada siang hari di depan mata mereka. Dan engkau sendiri
harus keluar pada malam hari di depan mata mereka, seperti seseorang
yang harus keluar dan pergi ke pembuangan. Di depan mata mereka buatlah
sebuah lubang, dan keluarlah dari situ. Di depan mata mereka taruhlah
barang-barangmu di atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam
gelap. Engkau harus menutupi mukamu, sehingga engkau tidak melihat
tanah. Sebab Aku membuat engkau menjadi lambang bagi kaum Israel.” Lalu
kulakukan seperti diperintahkan kepadaku: Aku membawa pada siang hari
barang-barang seperti perlengkapan seorang buangan, dan pada malam hari
aku membuat lubang di tembok dengan tanganku; pada malam gelap aku ke
luar dan di hadapan mata mereka aku menaruh barang-barangku ke atas
bahuku. Keesokan harinya turunlah sabda Tuhan kepadaku, “Hai anak
manusia, bukankah kaum Israel, kaum pemberontak itu bertanya kepadamu,
‘Apakah yang kaulakukan ini?’ Katakanlah kepada mereka, beginilah sabda
Tuhan Allah, ‘Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh
kaum Israel yang tinggal di sana’. Katakanlah, ‘Aku menjadi lambang
bagimu. Seperti yang Kulakukan ini, begitulah akan berlaku bagi mereka;
sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan. Dan raja mereka
akan menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap, dan akan
pergi ke luar. Orang akan membuat sebuah lubang di tembok supaya
baginya ada jalan ke luar, ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak
melihat tanah itu’.” Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Janganlah kita melupakan karya-karya Allah. Ayat. (Mzm 78:56-57.58-59.61-62) 1.
Mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan
tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, mereka murtad dan
berkhianat seperti moyang mereka, mereka menyimpang seperti busur yang
tak dapat dipercaya. 2. Mereka menyakiti hati Allah dengan mendirikan
bukit-bukit pengurbanan, membuat Dia cemburu karena patung-patung
pujaan mereka. Mendengar hal itu, Allah menjadi geram, Ia menolak Israel
sama sekali. 3. Ia membiarkan andalan-Nya tertawan, membiarkan
kebanggaan-Nya jatuh ke tangan lawan; Ia membiarkan umat-Nya dimangsa
pedang, dan murkalah Ia terhadap milik pusaka-Nya.
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:21 - 19:1)
"Aku berkata kepadamu, 'Bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali kalian harus mengampuni."
Sekali
peristiwa datanglah Petrus kepada Yesus dan berkata, “Tuhan, sampai
berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadapku? Sampai tujuh kalikah?” Yesus menjawab, “Bukan hanya sampai
tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Sebab hal
Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan
perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan
perhitungan, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu
talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunasi utangnya, raja
lalu memerintahkan supaya ia beserta anak isteri dan segala miliknya
dijual untuk membayar utangnya. Maka bersujudlah hamba itu dan menyembah
dia, katanya, “Sabarlah dahulu, segala utangku akan kulunasi.”
Tergeraklah hati raja oleh belas kasih akan hamba itu sehingga hamba itu
dibebaskannya, dan utangnya pun dihapusnya. Tetapi ketika hamba itu
keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berutang seratus dinar
kepadanya. Kawan itu segera ditangkap dan dicekik, katanya, “Bayarlah
utangmu!” Maka sujudlah kawan itu dan minta kepadanya, “Sabarlah dahulu,
utangku itu akan kulunasi.” Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya
ke dalam penjara sampai semua utangnya ia lunasi. Melihat itu
kawan-kawannya yang lain sangat sedih, lalu menyampaikan segala yang
terjadi kepada tuan mereka. Kemudian raja memerintahkan memanggil orang
itu dan berkata kepadanya, “Hai hamba jahat! Seluruh utangmu telah
kuhapuskan oleh karena engkau memohonnya. Bukankah engkau pun harus
mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Maka marahlah
tuannya dan menyerahkan dia kepada algojo-algojo, sampai ia melunasi
seluruh utangnya. Demikian pula Bapa-Ku di surga akan berbuat
terhadapmu, jika kalian tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu. Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya berangkatlah Ia dari
Galilea, dan tiba di daerah Yudea, di seberang Sungai Yordan. Inilah Injil Tuhan kita! U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan Menjadi pembawa berita buruk sama sekali bukan tugas yang menyenangkan. Kita dapat yakin bahwa akan ada perlawanan paling sedikit dan permusuhan paling buruk. Dan juga bukan tugas yang menyenangkan untuk memberikan penilaian yang tidak menyenangkan kepada bawahan atau karyawan atau siswa. Selalu ada kemungkinan sanggahan dan argumen yang menentang penilaian dan itu bisa berakhir dengan perselisihan.
Nabi Yehezkiel pada bacaan pertama, dia ditugaskan menjadi simbol untuk Bani Israel - simbol pengasingan. Dia bukan hanya seorang nabi malapetaka; dia harus memerankan pesan malapetaka. Itu sangat menyusahkan dia dan juga orang-orangnya.
Di sisi lain, Injil adalah tentang kabar baik tentang belas kasihan, pengampunan dan rekonsiliasi. Hamba pertama dalam perumpamaan Injil bisa jadi adalah pembawa pesan kabar baik itu. Dia bisa saja berbagi belas kasihan dan pengampunan yang dia terima dari tuannya dengan sesama pembantunya dan bersukacita bersama. Tetapi dia memilih sebaliknya dan berakhir dalam keadaan yang menyedihkan, selain menjadi kabar buruk bagi sesama pembantunya.
Menjadi hamba kabar baik atau kabar buruk adalah pilihan kita. Semoga kita ingat bahwa kabar baik mendatangkan belas kasihan, pengampunan, dan rekonsiliasi. Kita tidak perlu memikirkan kabar buruk apa yang akan dibawa.
Doa Malam Tuhan
Yesus, tanamkanlah kemauan dan kemampuanku untuk memaafkan dan diri
sendiri dengan tidak jemu-jemu. Semoga aku layak menjadi murid-Mu yang
penuh kesabaran dan belas kasih. Sebab Engkaulah Tuhan, dan Penolong
hidupku, untuk selama-lamanya. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati