| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 13 Juni 2020 Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua

Sabtu, 13 Juni 2020
Peringatan Wajib St. Antonius dari Padua
    

"Marilah kita mohon rasa tobat mendalam dan mohon lidah api menyala, untuk menyatakan iman yang benar." (St. Antonius dari Padua)
        
 
Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum kafir miskin dan menghibur yang remuk redam.

Doa Pembuka
 
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Santo Antonius, pengkhotbah yang ulung itu, Kaujadikan penolong dalam keperluan umat-Mu. Semoga berkat doa dan bantuannya dihadapan-Mu, kami Kautopang dalam segala perjuangan guna menjalankan ajaran hidup Kristiani. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:19-21)
   
      
"Elisa bersiap-siap lalu mengikuti Elia."
   
Pada suatu ketika pergilah Elia menemui Elisa, putera Safat, yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, dan dia sendiri mengendalikan yang kedua belas. Elia lewat di dekatnya dan melemparkan jubah kepadanya. Segera Elisa meninggalkan lembu-lembunya, mengejar Elia dan berkata, “Perkenankanlah aku mencium ayah ibuku, lalu aku akan mengikuti Engkau.” Jawab Elia kepadanya, “Baiklah! Pulanglah dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.” Elisa lalu meninggalkan Elia, mengambil pasangan lembu itu dan menyembelihnya. Lalu ia memasak dagingnya dengan kayu bajak itu sebagai kayu api, dan memberikan daging itu kepada orang-orangnya, dan mereka pun memakannya. Kemudian bersiaplah Elisa, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan do=g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku!” Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku. Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan karuniakanlah hukum-Mu kepadaku.     
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:33-37)
   
"Aku berkata kepadamu, jangan sekali-kali bersumpah."
   
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian telah mendengar apa yang disabdakan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan’. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Jangan sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Jangan pula bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kalian katakan: ya, jika tidak, hendaklah kalian katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

 
Jujur adalah sikap yang sekarang ini menjadi harapan banyak orang. Ketika perilaku-perilaku jahat dari berbagai pihak, mulai dari korupsi, hoax, penebar kebencian, atau perilaku lain yang mencederai kehidupan berbangsa dan bernegara diusut, orang berkilah dengan berbagai sikap untuk menghindari tuduhan. Sekalipun telah tersimpa bukti, orang masih bersikukuh mengatakan tidak. Orang sulit jujur dengan perilaku yang dibuatnya. 
 
 Yesus dalam Injil hari ini mengajak kita untuk mengedepankan kejujuran. Hidup ini kita jalani tanpa ditutup-tutupi. Kalau memang "ya", katakanlah ya dan kalau memang "tidak" katakanlah tidak. Sikap ini adalah sikap yang dewasa, berani mengakui apa adanya dari pikiran dan perilaku yang dibuatnya. Semoga kita belajar untuk tidak dikuasai oleh kebohongan, kepalsuan dan segala ketidakjujuran. Dengan cara itu hidup akan lebih bernilai daripada hidup yang dihiasi dengan kepalsuan. 
   
Antifon Komuni (Mat 28:20)

Aku akan menyertai kalian setiap hari sampai akhir zaman.
   
Doa Malam
 
Ya Yesus, aku bersyukur atas hari ini, dan atas segala sesuatu yang kulakukan bagi sesama. Segala yang baik selalu berasal dari pada-Mu, maka jadikanlah aku sebagai murid-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN

Jumat, 12 Juni 2020 Hari Biasa Pekan X

Jumat, 12 Juni 2020
Hari Biasa Pekan X
  
"Dalam banyak negara, dewasa ini terdapat banyak orang Katolik yang meminta perceraian menurut hukum sipil dan mengadakan Perkawinan baru secara sipil. Gereja merasa diri terikat kepada perkataan Yesus Kristus: "Barang siapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinaan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zina" (Mrk 10:11-12). Karena itu, Gereja memegang teguh bahwa ia tidak dapat mengakui sah ikatan yang baru, kalau Perkawinan pertama itu sah. Kalau mereka yang bercerai itu kawin lagi secara sipil, mereka berada dalam satu situasi yang secara obyektif bertentangan dengan hukum Allah. Karena itu, mereka tidak boleh menerima komuni selama situasi ini masih berlanjut. Dengan alasan yang sama mereka juga tidak boleh melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam Gereja. Pemulihan melalui Sakramen Pengakuan hanya dapat diberikan kepada mereka yang menyesal, bahwa mereka telah mencemari tanda perjanjian dan kesetiaan kepada Kristus, dan mewajibkan diri supaya hidup dalam pantang yang benar." (Katekismus Gereja Katolik, 1650)

       
Antifon Pembuka (Mzm 27:7-8a)
 
Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku, dan jawablah aku! Wajah-mu kucari seturut sabda-Mu, 'Carilah wajah-Ku!'

Doa Pagi

Allah Bapa sumber kebahagiaan, tuntunlah kami ke alam hening untuk menemui Engkau dan curahilah kami Roh Yesus yang akan memperkenalkan kami dengan Dikau, sumber kehidupan kami. Sebab Dialah, Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:9a.11-16) 
 
"Elia berdiri di atas gunung, di hadapan Tuhan." 
    
Sekali peristiwa tibalah Elia di Gunung Horeb, gunung Allah. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, "Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung, di hadapan Tuhan.” Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa. Namun dalam gempa pun Tuhan tak ada. Sesudah gempa menyusullah api. Namun Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api disusul bunyi angin sepoi-sepoi biasa. Mendengar itu segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua. Maka terdengarlah suara yang berbunyi, “Apakah kerjamu di sini, Elia?”Jawabnya, “Aku bekerja segiat-giatnya bagi Tuhan, Allah semesta alam, karena orang Israel telah meninggalkan perjanjian-Mu; mereka telah meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu, dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang. Hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku. Maka bersabdalah Tuhan kepadanya, “Pergilah, kembalilah ke jalan yang sama, melalui padang gurun ke Damsyik. Sesampai di sana, engkau harus mengurapi Hazzel menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, la = a, 4/4, PS 801 (MTA hal 374-375, bait 2, 3, dan 4)
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku.
Tuhan, pada-Mu ‘ku berserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
Ayat. (Mzm 27:7-8.9abc.13-14; Ul: lih. 1a)
1 Dengarlah, ya Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Wajah-Mu kucari seturut firman-Mu, “Carilah wajah-Ku!
2. Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16) 
Hendaknya kalian bersinar di dunia seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:27-32)
   
"Barangsiapa memandang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zina di dalam hatinya." 
   
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kalian telah mendengar sabda, 'Jangan berzinah!' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya dia sudah berbuat zinah dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada badanmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota badanmu binasa daripada dengan badanmu seutuhnya masuk neraka. Tetapi disabdakan juga, 'Barangsiapa menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan wanita yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.'"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
       
Renungan

  
Dalam hukum Taurat dikatakan jangan berzinah. Tetapi Yesus membuat lebih keras dengan mengatakan: "Mereka yang memandang dan menginginkan seorang perempuan sudah berzinah dalam hatinya." Hukum Taurat membolehkan cerai dengan alasan zinah. Tetapi Yesus mengatakan: "Setiap orang yang menceraikan istrinya kecuali karena zinah, ia menjadikan istrinya berzinah dan yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berzinah". 
 
Tampak Yesus memperkeras apa yang ditulis dalam hukum Taurat. Ia mau menekankan pentingnya kasih dan kesatuan dalam perkawinan dan juga kesucian hati. Kalau kita ingin menjadi murid Yesus dalam hal kasih perkawinan dan juga seksualitas, maka kita harus hidup lebih baik dalam perkawinan dan berkeluarga. 
 
Cinta suami istri harus sungguh mendalam dan tidak terpisahkan, sehingga berpikir tentang orang lain saja sudah dianggap zinah. Yesus ingin agar hidup perkawinan didasari cinta yang sungguh mendalam dan tidak terpisahkan. Gereja Katolik menganggap perkawinan sebagai sakramen, yaitutanda cinta Tuhan bagi kedua pasangan. Maka tidak terpisahkan dan seumur hidup.

Bagaimana perkawinan Anda? Apakah kita mencintai pasangan kita sungguh dengan penuh? Apa tandanya? 
 
 
     
 
Antifon Komuni (Mzm 27:8b.9abc)
 
Wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu daripadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka. Engkaulah pertolonganku, ya Allah penyelamatku. 
   
PS/Inspirasi Batin

Kamis, 11 Juni 2020 Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

Kamis, 11 Juni 2020
Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul

“Cahaya terang, yang telah dinyalakan untuk keselamatan kita, harus selalu bersinar di dalam diri kita.” (St. Kromasius)
   
Antifon Pembuka (Kis 11:24)

Berbahagialah orang kudus, yang termasuk bilangan para rasul. Ia orang baik, penuh Roh Kudus dan kepercayaan.

Blessed is this holy man, who was worthy to be numbered among the Apostles, for he was a good man, filled with the Holy Spirit and with faith
 

Doa Pembuka


Allah Bapa, keselamatan umat manusia, Engkau telah memilih Santo Barnabas yang teguh dalam iman dan memenuhinya dengan Roh Kudus, untuk Kaukhususkan mempertobatkan para bangsa. Semoga Injil Kristus yang diwartakannya kini dengan giat kami sebar luaskan pula dengan perkataan dan perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

        

     
Barnabas pergi ke Antiokhia untuk meneguhkan dan menguatkan jemaat di sana supaya tetap setia kepada Tuhan. Bahkan muncul beberapa nabi dan pengajar di antara jemaat Antiokhia. Di Antiokhialah, murid-murid Tuhan untuk pertama kalinya disebut Kristen.
  

Bacaan dari Kisah Para Rasul (11:21b-26;13:1-3)   
    
"Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman"
           
Pada perkembangan awal umat beriman, di Antiokhia sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem. Lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus. Setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhia murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, Lukius orang Kirene, Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. Pada suatu hari, ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Atau Tuhan telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3c-4.5-6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah, ajarlah segala bangsa, sabda Tuhan. Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
 
Yesus mengutus murid-murid-Nya dengan tugas untuk memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta, dan mengusir setan-setan. Karena rahmat tersebut diterima dengan cuma-cuma, maka harus dibagikan kepada banyak orang juga dengan cuma-cuma.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-13)
     
"Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula."
      
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang-orang sakit, bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta, usirlah setan-setan! Kamu telah menerima dengan cuma-cuma; karena itu berilah dengan cuma-cuma pula! Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak, dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya; jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

   
Melanjutkan tugas perutusan Yesus bukanlah suatu pekerjaan mudah, apalagi didasarkan pada rahmat Tuhan dan tidak usah mengkhawatirkan uang, pakaian dan penginapan. Mereka diminta untuk hidup sepenuhnya pada penyelenggaraan ilahi dan kebaikan hati para pendengarnya. Hal inilah yang dilakukan oleh St. Barnabas, Rasul. Apakah kita juga percaya akan penyelenggaraan ilahi atau malah meragukannya dan lebih mengandalkan diri sendiri?
 
Antifon Komuni (Yoh 15:15)
    
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

I no longer call you slaves, because a slave does not know what his master is doing. But I have called you friends, because I have told you everything I have heard from my Father
 
    
   
Doa Malam
 
Ya Yesus, aku bersyukur atas hari ini, dan atas segala sesuatu yang kulakukan bagi sesama. Segala yang baik selalu berasal dari pada-Mu, maka jadikanlah aku sebagai murid-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.
   
 RUAH

Rabu, 10 Juni 2020 Hari Biasa Pekan X

Rabu, 10 Juni 2020
Hari Biasa Pekan X

Di dalam pembaptisan kita pun telah melewati air Sungai Yordan, dan kepada kita Tuhan menjanjikan berkat yang lebih besar dan lebih tinggi. (Origenes)

  
Antifon Pembuka (Mzm 16:11)

Engkau memberitahukan kepadaku jalan-jalan kehidupan. Di hadapan-Mu terdapat sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat abadi.

Doa Pembuka


Allah Yang Mahaesa, hukum dan nubuat para nabi telah terlaksana dalam diri Yesus, Tuhan kami. Semoga hidup kami dijiwai oleh cinta kasih, yang pernah memenuhi gembala dan pemimpin kami menuju keabadian. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

Elia memperlihatkan kepada seluruh rakyat Israel dan para nabi Baal di Gunung Karmel bahwa Tuhan adalah satu-satunya Allah di Israel yang membuat hati mereka bertobat. Elia adalah hamba Allah yang melaksanakan Sabda-Nya.


Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (18:20-39)
  
   
"Semoga bangsa ini mengetahui bahwa Engkaulah Tuhan, dan Engkaulah yang membuat hati mereka bertobat."
   
Sekali peristiwa Raja Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel. Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun. Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya. Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan; biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan mengolah lembu yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh api. Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!" Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah demikian!" Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu: "Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak. Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api." Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu. Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: "Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga." Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka. Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian. Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu. Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel ." -- Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih. Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air. Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali." Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu, aku berlindung
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.4.5.8.11)
1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku.”
2. Bertambahlah kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan kurban curahan mereka, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka dengan bibirku.
3. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
4. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 25:4c.5a)
Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.

Yesus menegaskan bahwa Ia datang untuk menggenapi hukum Taurat. Siapa yang melakukan segala perintah Taurat akan menduduki tempat yang tinggi dalam Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:17-19)
 
"Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi."
 
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Kita belum bisa hidup tanpa hukum dan peraturan. Ada aturan atau hukum yang baku, tak dapat ditawar-tawar, dan ada yang harus ditinjau ulang. Selalu mungkin kita melanggarnya karena kita adalah manusia yang lemah dan tidak mudah taat aturan. Yang penting, kita berusaha menjadikan sikap rasionalisasi terhadap peraturan yang ada dan tidak mudah menghapusnya hanya karena kita tidak mau memaafkan diri. Mana sikap yang sering kumiliki di dalam menyikapi peraturan atau hukum?

Doa Malam

Allah Yang Maharahim, terima kasih karena Engkau selalu menjaga kami. Semoga kami selalu berpaut kepada-Mu dan mengalami kerahiman-Mu yang membebaskan dan menyelamatkan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
 
    
 
RUAH

Selasa, 09 Juni 2020 Hari Biasa Pekan X

Selasa, 09 Juni 2020
Hari Biasa Pekan X
    
“Bagiku mati dalam Kristus Yesus lebih mulia daripada menjadi raja yang menguasai batas-batas bumi yang paling jauh” (St. Ignatius dari Antiokhia)

 
Antifon Pembuka (Mat 5:16)
 
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuji Bapa di surga.

Doa Pembuka


Allah yang Mahabaik, Engkau senantiasa menyertai dan memelihara siapa saja yang dengan tekun bekerja bagi kemuliaan kerajaan-Mu. Jadikanlah kami terang cahaya-Mu bagi sesama. Semoga kehadiran kami mampu memancarkan kasih-Mu yang sejati dan dengan demikian semua orang memuliakan Bapa di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin
   
     
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (17:7-16)
         
   
"Tempat tepungnya tak pernah kosong sesuai dengan sabda Tuhan yang diucapkan Nabi Elia."
         
Pada waktu itu Sungai Kerit menjadi kering, sebab hujan tiada turun-turun di negeri itu. Maka datanglah sabda Tuhan kepada Elia, “Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan.” Maka Elia pun bersiap-siap, lalu pergi ke sarfat. Ketika ia tiba di dekat gerbang kota, tampaklah seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Elia berseru kepada perempuan itu, “Cobalah, ambilkan daku sedikit air dalam kendi untuk kuminum.” Ketika wanita itu pergi mengambil air, Elia berseru lagi, “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti.” Wanita itu menjawab, “Demi Tuhan Allahmu yang hidup, sesungguhnya tiada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, sebentar lagi aku pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati.” Tetapi Elia berkata kepadanya, “Janganlah takut, pulanglah, dan buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku; kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah sabda Tuhan Allah Israel, “Tepung dalam tempayan itu takkan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke atas muka bumi.” Maka pergilah wanita itu, berbuat seperti yang dikatakan oleh Elia. Maka Elia, wanita itu dan anaknya mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang sesuai dengan sabda Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 4:2-3.4-5.7-8)
1. Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah yang membenarkan daku. Engkau memberi kelegaan kepadaku di saat kesesakan; kasihanilah aku, dan dengarkanlah doaku! Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?
2. Ketahuilah, Tuhan telah memilih bagi-Nya seorang yang Ia kasihi; apabila aku berseru kepada-Nya, Ia mendengarkan. Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hati di tempat tidurmu, tetapi tetaplah tenang.
3. Banyak orang berkata, “Siapa akan memperlihatkan yang baik kepada kita? Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya Tuhan! Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak daripada yang mereka berikan di saat mereka kelimpahan gandum dan anggur.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuji Bapa-Mu di surga.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:13-16)
   
"Kamu adalah garam dunia”
    
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan? Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang. Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan
   
   Kisah-kisah iman dan kemurahan hati selalu memberi kesan mendalam pada kita. Kisah tentang iman janda dan kedermawanannya terhadap Elia dalam bacaan pertama, tidak hanya akan mengesankan kita, tetapi juga mengesankan Yesus. Dia menyebutnya ketika Dia berkhotbah di sinagog di kota asalnya, Nazareth (Lukas 4: 25-26) Janda itu berbagi dengan Elia apa yang berhak dia simpan untuk dirinya dan putranya. Dia berbagi apa yang berdiri di antara dia dan kelaparan sampai mati.

Iman dan kedermawanannya adalah inti dari apa yang Yesus bicarakan dalam Injil. Kemurahan hati kita seperti cahaya yang bersinar dari kita. Iman kita seperti garam dalam makanan yang tidak bisa dilihat tetapi bisa dicicipi. Kemurahan hati kita menunjukkan iman kita, dan iman kita memelihara kedermawanan kita. Garam dan cahaya adalah elemen penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Demikian pula, iman dan kemurahan hati kita pada dasarnya adalah apa yang harus kita jalani dalam hidup kita. Itulah yang pada dasarnya dicari orang lain dalam diri kita. 


Doa Malam

Allah yang Mahabaik, jadikanlah kami pelita-Mu yang tetap menyala, walau diterpa angin badai. Semoga sinar terang-Mu mampu terpancar dan menerangi sesama yang ditimpa kegelapan. Semoga perbuatan-perbuatan kami yang baik mampu membawa mereka untuk bertobat, sehingga nama-Mu makin dipuji dan dimuliakan, kini dan sepanjang masa. Amin. 
 
RENUNGAN PAGI

Senin, 08 Juni 2020 Hari Biasa Pekan X

Senin, 08 Juni 2020
Hari Biasa Pekan X
   
Sungguh bukan sifatmu tidak rela melihat orang lain berhasil (St. Ignatius dari Antiokhia.)
         
         
Antifon Pembuka (Mzm 34:9)
  
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.
 
Doa Pembuka
 
Allah Bapa Sumber Kehidupan, Engkau senantiasa menjaga hidup kami dengan rezeki hidup sehari-hari. Buatlah hati kami makin terbuka akan karya-Mu dan penuhilah kami dengan sukacita. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (17:1-6)
      
"Elia melayani Tuhan, Allah Israel."
     
Sekali peristiwa, Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, berkata kepada Raja Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel , yang kulayani, tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan." Kemudian Tuhan bersabda kepada Elia, "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. Engkau dapat minum dari sungai itu, dan burung-burung gagak telah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana ." Maka ia pergi dan berbuat seperti disabdakan Tuhan. Ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur Sungai Yordan. Pada waktu pagi dan petang burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do= d, 4/4, PS 805
Ref. Hanya Engkaulah Tuhan Allahku dan harapan untuk hidupku.
atau Pertolongan kita dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi.
Ayat. (Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8)
1. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolongan bagiku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
2. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sungguh, tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur Penjaga Israel .
3. Tuhan penjagamu, Tuhan naunganmu di sebelah tangan kananmu. Matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang, tidak pula bulan pada waktu malam.
4. Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dan sekarang sampai selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil do=f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 6:23b)
Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12)
   
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah."
   
Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga, sebab para nabi sebelum kalian pun telah dianiaya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

  
Bacaan hari ini diambil dari Mat 5:1-12, dan Injil ini mengulas tentang “Sabda Bahagia”. Sabda Bahagia tidak menjanjikan hidup seseorang menjadi nyaman, aman dan tenteram. “Sabda Bahagia” adalah pernyataan Yesus sendiri untuk memberitahukan konsekuensi-konsekuensi mengikuti Yesus. Kita semua sedikit mengerti apa yang ingin diungkapkan Yesus
1.    “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena mereka yang empunya kerajaan Surga” artinya Yesus meminta kita untuk melepaskan belenggu dan nafsu duniawi, melepaskan kelekatan – kelekatan yang membawa kita kepada kecenderungan untuk mengejar harta duniawi dengan ambisi dan nafsu, tanpa menggunakan harta tersebut dengan bijak
2.    “Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur”. Kita semua, siapapun, keika sedih, selalu ada saja orang yang berusaha menjadi pendengar dan menghibur kita dengan perkataan yang menyehatkan dan memotivasi kita. Tetapi diatas itu semua, dukacita yang kita alami akan selalu memperoleh penghiburan yang sifatnya sempurna, yaitu dari Yesus sendiri, selama penderitaan ini mau kita bawa bersama Yesus, dengan sedikit tidak mengeluh secara berlebihan.
3.    “Berbahagialah orang yang lembut, karena mereka akan memiliki bumi”. Siapa yang suka dengan orang yang memiliki tempramen keras? Sepintas memandangnya saja sudah merasa ketakutan. Mereka yang lemah lembut dari hati yang tulus, dan bukan sebagai topeng, akan selalu menjadi pusat perhatian orang lain, dan itu lah sebabnya dikatakan bahwa orang yang lemah lembut akan “memiliki bumi”, semua orang akan memandang kita. Tetapi menjadi lemah lembut butuh kerendahan hati dan penyangkalan diri terhadap egoism kita
4.    “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan”. Setiap orang tentu selalu merasa lapar, dan dapat merasa kenyang ketika menyantap hidangan. Tetapi, hal ini tidak bertahan lama, kita akan lapar lagi. Begitu juga beriman kepada Yesus, butuh suatu kerinduan dan cinta yang total, mengorbankan diri untuk haus akan Yesus, dan Yesus sendiri yang akan memberikan hidangan, yaitu diri-Nya sendiri. Contoh paling konkret adalah perayaan Ekaristi, dimana kita menyantap dan berstau bersama Yesus Sang Putera, inilah makanan peziarahan kita
5.    “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”. Kita murah hati artinya mau memberikan seutuhnya diri kita, tidak setengah – setengah. Memberikan seluruh karya pelayanan kita kepada Yesus. Yesus yang paling murah hati itu akan memberikan kepada kita damai sejahtera di dalam hati kita. Untuk itu, kita semua terpanggil untuk megobarkan cinta kepada Yesus dengan sikap dan karya kita sehari – hari. Melakukannya bukan untuk mengharapkan imbalan dari Yesus, tetapi sepenuhnya untuk Yesus tanpa memperhatikan imbalan.
6.    “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah”. Siapa yang suci? Apakah kita suci? Belum. Tetapi karena rahmat baptisan, kita telah dipersatukan dengan Kristus dan dikuduskan oleh Yesus. Apa itu kesucian hati? Yaitu hati yang mau mencintai Yesus, berusaha hidup jujur tanpa dusta, hati yang menjadi kamar pribadi Roh Kudus. Maka hati kita sepenuhnya hanya untuk Allah, bukan untuk manusia. Itulah hati yang suci.
7.    “Berbahagialah orang y ang membawa damai, karena mereka disebut anak-anak Allah”. Tentu saja, Yesus datang ke dunia melimpahkan damai sejahtera kepada kita dan Yesus disebut sebagai Putra Tunggal Bapa. Kini, maukah kita memberikan damai yang telah diberikan Yesus kepada sesame dalam setiap karya kita?
8.    “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi – nabi yang sebelum kamu”. Harga mati bagi kita sebagai orang Katolik adalah mengikuti Yesus di dalam Gereja-Nya. Ada banyak tantangan dan hambatan yang berusaha menghadang kita, ini yang terjadi oleh para martir Gereja Katolik. Mereka rela memberikan nyawa demi Kristus. Lalu, bagaimana mungkin kita dapat mudah berpaling dari iman Katolik kita? Mendapatkan nilai yang bagus dalam suatu ujian harus dilalui dengan proses yang tidak mudah. Demikian juga mengikuti Yesus di dalam Gereja-Nya dengan hati tulus, harus ada proses, dan nilai terbaik yang akan diberikan Yesus adalah Kerajaan Surga.

Antifon Komuni (Mat 5:3)

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.  


  
  
Sabda bahagia mencerminkan wajah Yesus Kristus dan cinta kasih-Nya. Mereka menunjukkan panggilan umat beriman, diikutsertakan di dalam sengsara dan kebangkitan-Nya; mereka menampilkan perbuatan dan sikap yang mewarnai kehidupan Kristen; mereka merupakan janji-janji yang tidak disangka-sangka, yang meneguhkan harapan di dalam kesulitan; mereka menyatakan berkat dan ganjaran, yang murid-murid sudah miliki secara rahasia; mereka sudah dinyatakan dalam kehidupan Perawan Maria dan semua orang kudus. (Katekismus Gereja Katolik, No. 1717)
   
Renungan Pagi / Deus Providebit

Minggu, 07 Juni 2020 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Minggu, 07 Juni 2020
Hari Raya Tritunggal Mahakudus
  
Tiada sesuatu yang serupa dengan Tritunggal; kodrat-Nya satu, tak terceraikan; satu pun daya kegiatan-Nya. (St. Atanasius)
  

Antifon Pembuka
    
Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang tunggal, serta Roh Kudus: karena besarlah kasih-Nya bagi kita.
 
Blest be God the Father; and the Only Begotten Son of God, and also the Holy Spirit, for he has shown us his merciful love.

Benedicta sit Sancta Trinitas, atque indivisa Unitas: confitebimur ei, quia fecit nobiscum misericordiam suam.
 

Doa Pembuka

 
Allah Bapa, dengan mengutus Sabda Kebenaran dan Roh Pengudus ke dalam dunia, Engkau telah mengungkapkan kepada manusia misteri-Mu yang mengagumkan. Semoga dengan iman yang benar kami mengakui kemuliaan Tritunggal yang kekal dan menyembah keesaan-Nya dalam keagungan kuasa-Nya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.

Bacaan dari Kitab Keluaran (34:4b-6.8-9)
     
      
"Tuhan, Tuhan Allah, Engkaulah pengasih dan murah hati."
      
Pada waktu itu Musa bangun pagi-pagi, dan naiklah ia ke atas Gunung Sinai, seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya, dan membawa kedua loh batu di tangannya. Maka turunlah Tuhan dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa, dan Musa pun menyerukan nama Tuhan. Berjalanlah Tuhan lewat di depan Musa sambil berseru, “Tuhan adalah Allah yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya!” Segera Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, serta berkata, “Jikalau aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami. Sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk, tetapi ampunilah kesalahan dan dosa kami. Ambillah kami menjadi milik-Mu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 

  

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (KIDUNG Dan 3:52-56)
1. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus. Kepada-Mu lah pujian selama segala abad.
2. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
3. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah Engkau di bentangan langit. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (13:11-13)
       
"Kasih karunia Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus."
         
Saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Hendaklah kamu sehati sepikir, dan hiduplah dalam damai sejahtera. Maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera, akan menyertai kamu! Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Salam dari semua orang kudus kepada kamu. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.  
 
    

Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. (lih. Why 1:8)
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa mendatang.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:16-18)
    
"Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia."
      
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak tunggal Allah.” 
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan 
   
  Kita cukup akrab dengan simbol-simbol Kristen seperti Salib, Hati Kudus, Alfa & Omega, monogram IHS, merpati dan 7 lidah api, dll. Simbol-simbol ini unik Kristen dan, lebih atau kurang, kita tahu apa artinya dan apa artinya. Tetapi ada beberapa simbol yang agak kabur dan artinya mungkin tidak segera jelas dan mungkin perlu penjelasan.

Sebagai contoh, St Yusuf, seperti yang kita lihat di kaca patri, sedang memegang bunga lily. Kita mungkin bertanya-tanya mengapa seorang pria seperti St. Yusuf memegang bunga lily. Legenda mengatakan bahwa para pelamar Maria diminta untuk meninggalkan tongkat mereka di Bait Suci karena Tuhan akan memberi tanda siapa yang akan menjadi suami Maria. Ternyata, keesokan harinya, bunga bakung tumbuh di tongkat Yusuf, dan ia menjadi suami Maria. Selain itu bunga lily juga melambangkan karakter St Yusuf yang berbudi luhur dan adil, serta kemurnian.

Simbol lain adalah pelikan itu, diperlihatkan sebagai mencabut dagingnya sendiri, untuk memberi makan anak-anaknya ketika tidak ada makanan yang tersedia. Oleh karena itu, pelikan adalah simbol pengorbanan Kristus dan Ekaristi.

Simbol lain yang agak tidak jelas adalah shell. Ceritanya adalah bahwa Santo Agustinus sedang mencoba untuk menulis tesis tentang Tritunggal Mahakudus dan dia terjebak untuk kata-kata, sehingga dia pergi berjalan-jalan di pantai. Di sana, dia melihat seorang anak berlari naik turun, mengambil air dari laut dan menuangkan air ke dalam lubang di pasir. Ketika St. Agustinus bertanya kepada anak itu apa yang sedang dia coba lakukan, anak itu menjawab: Saya mencoba untuk menuangkan semua air laut ke dalam lubang di pasir ini. St Agustinus tertawa dan berkata bahwa itu tidak mungkin, yang dijawab oleh anak itu: Engkau juga tidak dapat mencoba memasukkan kata-kata misteri Tritunggal Mahakudus. Dan dengan itu, anak itu menghilang, meninggalkan cangkang. Jadi cangkang telah menjadi simbol misteri iman, dan misteri Tritunggal Mahakudus.

Hari ini Gereja merayakan hari Minggu Tritunggal Mahakudus. Ini adalah misteri besar, dan mencoba mendefinisikan Trinitas sama seperti mencoba menuangkan semua air laut ke dalam lubang di pasir. Tetapi simbol-simbol tertentu dapat membantu kita bermeditasi dan merenungkan misteri Tritunggal Mahakudus, seperti segitiga, shamrock, tiga bentuk air, uap dan es yang secara substansial sama, dll. Tetapi pada dasarnya, misteri Tritunggal Mahakudus berputar di sekitar misteri cinta antara tiga Pribadi dalam satu Allah, Bapa, Putra dan Roh Kudus. Dan cinta itu dicurahkan kepada umat manusia, yang diciptakan menurut gambar Allah, sehingga kita dapat saling mencintai dengan cinta Allah yang adalah Tritunggal.

Seperti yang kita dengar Yesus berkata dalam Injil:
“Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
    
Ada tiga momen penting ketika cinta Tuhan masuk ke dunia, dan ini adalah:
- Di Betlehem ketika Tuhan bersama kita
- Di Golgota ketika Tuhan ada untuk kita
- Saat Pentakosta ketika Tuhan ada di dalam kita

Tiga momen mendalam ini melambangkan bagaimana kasih Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus masuk ke dunia dan mencurahkan kasih Mereka bagi dunia. Jadi ada banyak simbol yang menunjuk pada Tuhan. Kadang-kadang Mereka menunjuk hanya satu Pribadi Tritunggal, dan kadang-kadang Mereka menunjuk ke tiga Pribadi dalam satu Tuhan.

Yesus ingin kita datang dan mengalami kasih Allah yang adalah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Yesus juga ingin kita membawa seseorang yang mungkin membutuhkan kasih Tuhan. Simbol cinta itu sudah dibagikan. Mari kita ambil dan bagikan dengan orang lain. Mari kita menanggapi cinta itu dan membiarkan kita membantu orang lain untuk menanggapi cinta Tuhan.
    
Antifon Komuni (Gal 4:6)

Karena kamu adalan anak, Allah telah mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru, "Ya Abba, ya Bapa!"

Since you are children of God, God has sent into your hearts the Spirit of his Son, the Spirit who cries out: Abba, Father.

Data est mihi omnis potestas in cælo et in terra, alleluia: euntes, docete omnes gentes, baptizantes eos in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti, alleluia, alleluia.

atau Laudate Dominum de cælis.   
  
 
     
   
Tritunggal adalah satu. Kita tidak mengakui tiga Allah, tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi: "Tritunggal yang sehakikat" (Konsili Konstantinopel II 553: DS 421). Pribadi-pribadi ilahi tidak membagi-bagi ke-Allah-an yang satu itu di antara mereka, tetapi masing-masing dari mereka adalah Allah sepenuhnya dan seluruhnya: "Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa. Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah menurut kodrat" (Sinode Toledo XI 675: DS 530). "Tiap-tiap dari ketiga Pribadi itu merupakan kenyataan itu, yakni substansi, hakikat, atau kodrat ilahi" (K. Lateran IV 1215: DS 804). -- Katekismus Gereja Katolik, 253

   
    
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy