| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 16 Januari 2020 Hari Biasa Pekan I

Kamis, 16 Januari 2020
Hari Biasa Pekan I
  
“Alam Bapa yang Mahasuci adalah penyelenggara tertinggi.” (St. Atanasius)
 

Antifon Pembuka (Mzm 44:24-25)

Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan yang menimpa kami?

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahapengasih, silakan datang berdiam dalam diri kami, berkat sabda pembebasan, berkat Roh yang menjiwai kami, berkat Yesus Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
   
Sepuluh Perintah Allah menjadi pertanda kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Tetapi , karena berkali-kali umat-Nya berkhianat, maka pertanda suci itu tidak melindungi umat-Nya lagi.
 

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (4:1-11)
  
   
"Orang-orang Israel terpukul kalah dan tabut Allah dirampas."
  
Sekali peristiwa, orang Israel maju berperang melawan orang Filistin. Orang Israel berkemah dekat Eben Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel, “Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil tabut perjanjian Tuhan dari Silo, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.” Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo. Mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian Tuhan semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub. Kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. Segera sesudah tabut perjanjian Tuhan sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar. Mendengar bunyi sorak itu orang Filistin berkata, “Apakah arti sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?” Ketika mereka tahu bahwa tabut Tuhan telah sampai ke perkemahan itu, ketakutanlah orang Filistin. Kata mereka, “Allah mereka telah datang ke perkemahan itu. Celakalah kita, sebab hal seperti itu belum pernah terjadi. Celakalah kita! Siapakah yang akan menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Allah ini jugalah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai tulah di padang gurun. Akan tetapi, hai orang Filistin, kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti anak laki-laki, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!” Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri, masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan infantry. Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Bebaskanlah kami, ya Tuhan, demi kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 44:10-11.14-15.24-25)
1. Ya Allah, Engkau kini membuang kami dan membiarkan kami kena umpat; Engkau tidak lagi maju bersama dengan bala tentara kami. Engkau membuat kami mundur dipukul lawan, dan dirampok oleh orang-orang yang membenci kami.
2. Engkau membuat kami menjadi celaan tetangga, menjadi olok-olok dan cemoohan bagi orang-orang sekitar. Engkau membuat kami menjadi sindiran di antara bangsa-bangsa, suku-suku bangsa merasa geli melihat kami.
3. Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan dan himpitan yang menimpa kami?

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:42)
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Tergerak hati kepada orang yang menderita adalah ciri Yesus. Setelah menyembuhkan seorang yang menderita sakit kusta, Dia melarangnya menyebarkan hal tersebut. Namun, karena sukacitanya, orang ini tidak tahan untuk tidak menyebarkan kemana-mana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)
  
"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
  
Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, katanya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memeberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Orang yang sakit kusta itu menderita lahir dan batin. Ia sungguh mengharapkan ada orang yang mau menolongnya. Hati Yesus pun tergerak oleh belas kasihan. Ia lalu berbuat sesuatu kepada orang yang sakit kusta itu. Sukacita akibat penyembuhannya membuat orang kusta itu tidak bisa menahan diri untuk menyampaikan berita gembira itu kepada orang lain, walau Yesus melarangnya. Bagi mereka yang mengandalkan Tuhan dan menyerahkan diri kepada-Nya pasti akan sembuh dan selamat. Beranikah kita mengandalkan Tuhan dalam hidup kita?

Antifon Komuni (Mrk 1:42)

Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu dan ia menjadi tahir.

Doa Malam

Yesus, Engkaulah harapan dan tujuan hidupku satu-satunya. Buatlah agar aku makin percaya dan berharap pada belas kasihan-Mu, terlebih di saat aku sakit dan menderita. Amin. 
 
 
    


RUAH

Rabu, 15 Januari 2020 Hari Biasa Pekan I

Rabu, 15 Januari 2020
Hari Biasa Pekan I

Semua melihat Bapa di dalam Putra, sebab Putra itu penampakan dari Bapa. --- St. Ireneus


Antifon Pembuka (Mzm 40:7-8a)

Kurban dan persembahan tidak Kaukehendaki, tetapi Engkau telah membuka telingaku.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kebahagiaan, semoga kami memahami tugas panggilan kami melalui Yesus, Putra-Mu terkasih, agar kami pantas memasuki kerajaan-Mu yang merupakan jalan kebahagiaan kami serta kebijaksanaan hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (3:1-10.19-20)
  
   
"Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
  
Samuel yang masih muda menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu Tuhan jarang menyampaikan sabda-Nya; penglihatan-penglihatan pun tidak sering terjadi. Pada suatu hari, Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan; sabda Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkannya gugur. Maka tahulah seluruh Israel, dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Ul: 8a.9a)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
  
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
    
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


H
atiku bersukaria karena Tuhan, Penyelamatku.” Inilah refrein Mazmur tanggapan hari ini. Patutlah kita bersukaria karena kita mengalami kuasa Allah yang menaungi, membebaskan dan menyelamatkan. Dalam bacaan pertama, Hana mengalami kuasa Allah melalui pengabulan doanya di Bait Suci. Doa khusuk, penuh iman dan disertai nazar, yang dipanjatkan kepada Allah mempunyai kuasa untuk mengubah yang mustahil secara manusiawi menjadi mungkin. Hana, yang sudah lama merindukan seorang anak, diberi seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Samuel, yang berarti ”Aku telah memintanya dari Tuhan.” Doa dari hati mempunyai daya kekuatan yang besar.

Dalam bacaan Injil disebutkan bahwa Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa. Mengajar dan menyembuhkan adalah kegiatan-kegiatan utama misi Yesus. Ketika Yesus mengajar, mengkomunikasikan pesan-pesan-Nya serta visi-Nya tentang kehidupan, para pendengar-Nya sangat terkesan, karena tidak seperti para ahli Taurat, Yesus berbicara penuh kuasa dan wibawa. Ia tidak sekadar menafsirkan dan memberi makna pada Kitab Suci, tetapi lebih dari itu kuasa pengajaran-Nya memberdayakan dan membebaskan, menyejukkan dan melegakan. Pengajaran-Nya tidak opresif dan menakutkan. Kuasa-Nya menjangkau seorang yang kerasukan roh jahat dan membebaskannya.

Mempercayakan diri kepada kuasa Yesus yang memberdayakan dan membebaskan adalah sikap kita yang tepat untuk mendengarkan ajaran-Nya serta mengalami penyembuhan dan pembebasan dari beban-beban kehidupan kita sehari-hari. Kita pun dapat berseru: ”Hatiku bersukaria karena Tuhan, Penyelamatku.”

Tuhan Yesus Kristus, sabda-Mu adalah hidup dan kebenaran. Semoga kuasa-Mu tetap menaungi dan menyelamatkan aku yang berpasrah kepada-Mu. Amin.
   (Ziarah Batin)

Antifon Komuni (1Sam 3:10)

Samuel menjawab, "Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
 
 

Selasa, 14 Januari 2020 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 14 Januari 2020
Hari Biasa Pekan I

“Tanpa diajar, kita menaruh rasa sayang kepada yang dekat dan yang cinta kepada kita.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (1Sam 2:1)

Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku, Aku bermegah-megah karena Allahku.

Doa Pembuka


Allah Bapa Maha Pengasih, berkenanlah memperhatikan kami serta mengutus Roh-Mu mendatangi kami. Semoga kami percaya bahwa Engkau telah bersabda melalui Yesus, Guru kami yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Setiap orang pernah mengalami kegagalan. Akan tetapi, dari kegagalanlah kemudian orang menginsyafi bahwa hidup adalah suatu anugerah. Demikian juga terjadinya Samuel, merupakan anugerah Tuhan yang dipersembahkan kembali kepada-Nya.

   
  Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:9-20)
   
"Tuhan mengabulkan doa Hana, dan ia melahirkan Samuel."
    
Sekali peristiwa setelah keluarga Elkana makan dan minum di rumah Allah di Silo, berdirilah Hana, isteri Elkana, sedang Imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu Bait Suci Tuhan. Dengan pedih hati Hana berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian Hana bernazar, dan berseru, “Tuhan semesta alam, jika Engkau sungguh-sungguh memperhatikan sengsara hamba-Mu ini, dan mengingat kepadaku, dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya. Dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” Hana terus-menerus berdoa di hadapan Tuhan, dan Eli mengamat-amati mulutnya. Oleh karena Hana berdoa dalam hati dan hanya bibirnya saja yang bergerak-gerak, sedangkan suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka Hana itu mabuk. Eli lalu berkata kepadanya, “Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Sadarkanlah dirimu dari mabukmu itu.” Tetapi Hana menjawab, “Tidak, Tuanku, aku tidak minum anggur ataupun minuman yang memabukkan. Aku ini seorang wanita yang sangat bersusah hati. Aku sedang mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan. Janganlah anggap hambamu ini seorang wanita dursila. Karena besarnya cemas dan sakit hatiku, aku berdoa demikian lama.” Maka Elia berkata kepada Hana, “Pergilah dengan selamat, dan semoga Allah Israel memberikan kepadamu apa yang engkau mohon dari pada-Nya.” Maka berkatalah Hana, “Semoga hambamu ini mendapat belas kasih dari padamu.” Maka keluarlah Hana. Ia mau makan, dan mukanya tidak muram lagi. Keesokan harinya Elkana dan seluruh keluarga bangun pagi-pagi. Mereka sujud menyembah di hadapan Tuhan, lalu pulang ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, Tuhan ingat kepadanya. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana, dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Hatiku bersukaria karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke alam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya, Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Tes 2:13)
Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
 
Ajaran Yesus membuat para pendengar takjub. Selain itu mereka merasakan suatu ajaran baru yang penuh kuasa. Melalui pengusiran setan, Yesus membuktikan bahwa Diri-Nya berkuasa atas roh-roh jahat, karena Ia bersatu dengan Bapa-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
   
Pada suatu malam Sabat, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di kota Kapernaum dan mengajar di sana . Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazareth ? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah daripadanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar daripadanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, "Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan 
     
Hana datang kepada Tuhan dengan hati yang remuk redam. Ia mendambakan hadirnya anak dalam keluarga. Tuhan mendengarnya. Hana akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki. Namanya Samuel, karena ia telah memintanya dari Tuhan. Kita harus memiliki iman yang kuat dan mendalam. Yesus sendiri dengan kewibawaan-Nya mampu mengusir setan. Kita ditantang untuk senantiasa hidup dalam iman. Hanya dengan kekuatan iman itulah, kita mau dan mampu mengatasi segala cobaan hidup. Dengan mengandalkan Tuhan, kita akan menyelesaikan segala perkara kehidupan kita. Beranikah kita hidup dalam iman dan hanya mengandalkan kekuatan Allah?

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau telah mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan setan. Bebaskanlah kami juga dari segala godaan yang mengikat hati kami. Jangan biarkan kami terpisah dari pada-Mu, tetapi kuasailah hati kami agar tetap bersatu dengan-Mu. Amin.
 
    


RUAH

Senin, 13 Januari 2020 Hari Biasa Pekan I

Senin, 13 Januari 2020
Hari Biasa Pekan I

"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Mrk 1:17b)

Antifon Pembuka (Mzm 97:1.2b)

Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai! Biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya.
 
Doa Pembuka
                   
Allah Bapa Yang Mahamurah, Engkau senantiasa membuka hati umat-Mu untuk menerima kerajaan-Mu. Kami mohon, semoga kami menerima dan mengikuti panggilan Putra-Mu untuk mewujudkan kerajaan-Mu di tengah-tengah dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:1-8)
 
"Hana sedih karena tidak mempunyai anak."
 
Ada seorang laki-laki dari Ramataim-Zofim, dari pegunungan Efraim, namanya Elkana bin Yeroham bin Elihu bin Tohu bin Zuf, seorang Efraim. Orang ini mempunyai dua isteri: yang seorang bernama Hana dan yang lain bernama Penina; Penina mempunyai anak, tetapi Hana tidak. Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas. Pada hari Elkana mempersembahkan korban, diberikannyalah kepada Penina, isterinya, dan kepada semua anaknya yang laki-laki dan perempuan masing-masing sebagian. Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya. Tetapi madunya selalu menyakiti hatinya supaya ia gusar, karena TUHAN telah menutup kandungannya. Demikianlah terjadi dari tahun ke tahun; setiap kali Hana pergi ke rumah TUHAN, Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan. Lalu Elkana, suaminya, berkata kepadanya: "Hana, mengapa engkau menangis dan mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa hatimu sedih? Bukankah aku lebih berharga bagimu dari pada sepuluh anak laki-laki?"
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 116:12-13.14.17.18-19)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu dan akan menyerukan nama Tuhan.
3. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya di pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:14-20)
  
"Bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
   
Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan


Dalam sebuah pendampingan retret bagi para frater di Malang, saya mengetahui bahwa para frater berasal dari berbagai macam daerah. Satu dua frater berasal dari Metropolitan, dari keluarga yang berada. Namun kebanyakan mereka berasal dari keluarga sederhana; dari kampungkampung dan pedalaman di Kalimantan, Sumatra dan NTT. Tuhan memanggil mereka bukan dari kalangan kaum hebat terkemuka, melainkan dari kaum yang sederhana, sebagaimana panggilan yang dialami oieh para murid Yesus.
   
Dari mana mereka berasal, bukanlah menjadi yang utama. Yang penting dari panggilan Yesus bagi para murid dan bagi kita adalah tugas perutusan untuk menjadi penjala manusia. Sebagaimana para murid, kita dipanggil untuk menjadi penjala manusia. Kita dipanggil untuk membawa sebanyak mungkin orang untuk mengenal Tuhan Yesus dan beriman kepada Allah. Tugas panggilan dan perutusan kita adalah membawa sebanyak mungkin orang untuk mengenal Yesus dan memperoleh keselamatan Allah. (HS/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020)

Antifon Komuni (Mrk 1:17)

Yesus bersabda, "Mari ikutilah Aku! Kamu akan Kujadikan penjala manusia."
 
 
                    

Minggu, 12 Januari 2020 Pesta Pembaptisan Tuhan

Minggu, 12 Januari 2020
Pesta Pembaptisan Tuhan
 
Kristus dibaptis! Marilah kita turun ke air bersama Dia, supaya kita juga naik bersama Dia! --- St. Gregorius dari Nazianze

 
Antifon Pembuka (bdk Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, terbukalah langit, dan Roh Kudus seperti burung merpati turun pada-Nya, serta terdengarlah suara Bapa, “Inilah Putera-Ku terkasih, pada-Nya Aku amat berkenan.”

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo lætitia præ consortibus tuis.
* Eructavit cor meum verbum bonum: dico ego opera mea regi. (GR, 498)

Doa Pembuka


Allah Yang Mahakuasa dan kekal, ketika Kristus dibaptis di Sungai Yordan dan Roh Kudus turun ke atas-Nya, Engkau dengan resmi memaklumkan Dia sebagai Putra-Mu yang terkasih. Kami mohon, semoga kami, anak-anak angkat-Mu, yang sudah dilahirkan dari air dan Roh Kudus, diperkenankan tetap tinggal sebagai anak-anak kesayangan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-4.6-7)
     
"Lihat, itu hamba-Ku, yang kepadanya Aku berkenan."
        
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku yang kepada-Nya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan ia padamkan, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Tuhan, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan. 
U. Syukur kepada Allah.
    
                                 
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 29:1a.2.3ac-4.3b+9b-10; R:11b)
1. Sampaikanlah kepada Tuhan, hai penghuni surga, sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!
2. Suara Tuhan terdengar di atas air, suara Tuhan mengguruh di atas air yang besar. Suara Tuhan penuh kekuatan, suara Tuhan penuh semarak.
3. Allah yang mulia mengguntur. Di dalam bait-Nya setiap orang berseru, "Hormat!" Tuhan bersemayam di atas air bah, Tuhan bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:34-38)
 
"Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus."
 
Sekali peristiwa Allah menyuruh Petrus menemui perwira Romawi dan seisi rumahnya. Setibanya di rumah sang perwira, Petrus berkata, “Sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh karena Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea mulai dari Galilea sesudah pembaptisan yang diberitakan oleh Yohanes, yaitu tentang Yesus dari Nazaret: Bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa. Yesus itu telah berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.  
 
    

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (3:13-17)
 
"Sesudah dibaptis, Yesus melihat Roh Allah turun ke atas-Nya."
 
Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, datanglah Yesus dari Galilea ke sana untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya, “Akulah yang musti dibaptis oleh-Mu! Masakan Engkau yang datang kepadaku!” Lalu Yesus menjawab kepadanya, kata-Nya, “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanes pun menurutinya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air, dan pada waktu itu juga langit terbuka, dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Apa yang teriadi pada saat pembaptisan Tuhan Yesus? Matius melaporkan beberapa hal penting: Yesus datang ke Yordan. menemul Yohanes Pembaptis. yang membaptis Yesus. Yesus keluar dari air dan pada waktu itu teriihat Roh Allah seperti burung merpati dan terdengar suara: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyaiah Aku berkenan!"

Yang paling penting dan yang diberitakan bahwa Yesus dibaptis, Roh Allah turun atasnya. dan terdengar suara kesaksian Allah tentang Yesus sebagai anak-Nya terkasih. Bagi teologi katolik, apa yang terjadi pada sebuah pembaptisan ialah: penghapusan dosa asal atau dosa pusaka warisan Adam dan Hawa, pengangkatan si baptisan baru menjadi Anak Allah, dan masuknya baptisan baru dalam pangkuan Gereja Katolik dan sejak saat ini si baptisan baru harus ambil bagian dalam tugas Kristus sendiri yakni tugas menguduskan, mengajar dan menggembalakan. Kita dimampukan menjadi terang dan garam dunia!

Ada yang mengatakan pembaptisan dengan cara penuangan air oleh gereja katolik tidaklah sah. Tidak ada ayat atau petunjuk Kitab Suci yang mengatakannya harus demikian. Begitu juga dari tradisi/kebiasaan umat perdana… Jika demi ke-sah-annya mereka mengharuskan melalui penyelaman, pasti Yohanes Pembaptis, Matius atau Yesus sudah mangatakannya. Bahkan demi ke-sah-annya yang 100% Yohanes sendiri akan mewajibkan kita semua memakai air dari Yordan dan lebih sah lagi dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Tak masuk akal kan? Yesus tahu apa yang perlu dan apa yang penting dalam sakramen pembaptisan kita. 
  
Antifon Komuni (Yoh 1:32,34)
  
Lihatlah Dia yang dikatakan Yohanes: Aku telah melihat Dia, dan aku memberi kesaksian bahwa Dia inilah Putra Allah.

Behold the One of whom John said: I have seen and testified that this is the Son of God.
 
 
 
     
“Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan (Bdk. Yoh 3:5.). Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa (Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5.). Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini (Bdk. Mrk 16:16.). Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh “kelahiran kembali dari air dan Roh”. Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya.“ (Katekismus Gereja Katolik, 1257) 
 
   
  
TP/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020

Sabtu, 11 Januari 2020 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Sabtu, 11 Januari 2020
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
“Sewaktu Yesus lahir sebagai manusia, Maria, ibu-Nya, menerima Dia dalam pangkuannya” (St. Maksimus dari Turin)

 
Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

God sent his Son, born of a woman, so that we might receive adoption as children.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahabaik, gembiralah hati kami, karena Engkau sudi hidup beserta kami dalam diri Yesus Mesias. Semoga kami selalu menaati Sabda-Nya dan meneladan cinta kasih-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
     

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)
   
   
"Allah mengabulkan doa kita."
  
Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:16)
Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (3:22-30)
  
"Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai."
   
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-muid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
 

Setelah percapakan Yesus dan Nikodemus (Yoh 3:1-22) soal dilahirkan kembali, Yohanes Pembaptis memberikan Jawaban tegas mengenai pembaptisan dan sekaligus menegaskan identitas dirinya. Pembaptisan yang ia lakukan adalah pembaptisan untuk penghapusan dosa dan dia bukanlah Mesias. Mesias adalah Yesus Kristus. Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan oleh para nabi yang datang untuk menghapus dosa manusia. Karena itu, Dia “harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” Yesus-lah yang harus dimuliakan oleh manusia.

Tugas kita manusia di dunia ini adalah melaksanakan tugas rutinitas kita. Namun kita harus sadar bahwa tugas yang kita laksanakan itu adalah “demi kemuliaan Yesus.” Istilah AMDG (ad maiorem dei gloriam) adalah ciri khas kita dalam melaksanakan tugas kita. Kita melakukan tugas agar nama Tuhan semakin dimuliakan. Kesadaran ini harus kita tanamkan terus setiap kali kita melaksanakan tugas-tugas kita setiap hari.
 
 
Antifon Komuni (Yoh 1:16)

Dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia.

From his fullness we have all received, grace upon grace.

Doa Malam

Puji syukur bagi-Mu, ya Bapa, atas Sakramen Baptis yang telah kami terima, sehingga kami boleh menjadi anak-anak-Mu. Semoga berkat rahmat-Mu, kami makin mampu menyerupai Putra-Mu yang lembut dan rendah hati. Amin.
 
 
   

MM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2020

Jumat, 10 Januari 2020 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Jumat, 10 Januari 2020
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan
 
“Tuhan menyembuhkan semua penyakitmu. Maka, jangan takut, semua sakit penyakitmu akan disembuhkan….Engkau hanya harus mengijinkan Dia untuk menyembuhkanmu dan engkau tidak boleh menolak tangan-Nya” (St. Agustinus, Exposition on Psalm 102, 5; PL 36, 1319-1320).
 

Antifon Pembuka (Mzm 112:4)

Bagi orang tulus hari telah terbit cahaya dalam kegelapan, yaitu Tuhan yang maharahim, penyayang yang adil.

A light has risen in the darkness for the upright of heart; the Lord is generous, merciful and just.

Doa Pembuka


Allah Bapa sumber cinta kasih, kami bergembira dan bersukaria, karena Engkau sudi mengunjungi umat-Mu dalam diri Yesus Kristus, Sang Mesias. Kami mohon, agar dapat setia pada sabda-Nya dan menghayati cinta kasih-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
     
  
"Kesaksian tentang Anak Allah."
  
Saudara-saudara terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu, yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah! Pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; R: 12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:12-16)
  
"Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta."
   
Sekali peristiwa Yesus berada di sebuah kota. Ada di situ seorang yang penuh kusta. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah si kusta dan memohon, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Maka Yesus mengulurkan tangan-Nya menjamah orang itu dan berkata, "Aku mau, jadilah engkau tahir!" Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukan hal ini kepada siapa pun juga dan Ia berkata, "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka." Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar, dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan.
 
Renungan

 

    Menurut Talmud Yahudi, seseorang dilarang berdekatan dengan seorang kusta sebatas 3 m di dalam ruangan dan 45 m di luar ruangan berdasarkan arah angin bertiup. Penyakit kusta mengakibatkan terputusnya hubungan si penderita dengan sesamanya bahkan dengan Tuhannya, sebab orang yang najis dilarang untuk ambil bagian dalam peribadatan dan mendekati kekudusan Tuhan (lih. Im 13:44-46). 
 
    Ketika Yesus sedang berada dalam sebuah kota datanglah seorang kusta dan tersungkur memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Melihat bibit iman yang terungkap dalam sikap si kusta dan karena belas kasihan Yesus pun mau menolongnya, lalu meretas jarak antara mereka, mengulurkan tangan dan menyembuhkannya. Karena penderita penyakit kusta secara fisik sangat menderita, secara sosial dikucilkan dari masyarakat dan secara religius dilarang ikut serta dalam peribadatan, maka penyembuhan penyakitnya berarti juga penyembuhan secara menyeluruh baik fisik, sosial maupun religius. Karena itu Yesus berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Yesus meminta orang itu segera pergi menghadap imam karena hanya imam yang berhak mempersembahkan kurban untuk pentahiran. Dengan perantaraan imam itulah ia harus mengucap syukur kepada Allah dan mempersembahkan kurban pentahiran sesuai Hukum Taurat Musa (lm 7:1-7). Semua perayaan liturgis itu sebagai bukti bahwa orang itu sudah sembuh dari penyakit kustanya. Nah, karena para imam percaya bahwa penyembuhan penyakit kusta dan pentahiran dari kenajisannya hanya mungkin oleh kuasa Allah dan kuasa itu telah ditunjukkan oleh Yesus, maka penyembuhan orang kusta itu pun mau menyatakan bahwa Yesus itu Tuhan serentak mendorong terlaksananya pemulihan orang itu dalam haknya beribadat sehingga dengan sendirinya juga akan diterima lagi dalam masyarakat. 
 
   Dampak dari karya penyembuhan itu membuat berita tentang keberadaan Yesus di kota itu makin tersiar luas, sehingga datanglah orang banyak berbondong-bondong untuk mendengarkan pengajaran-Nya dan berharap disembuhkan dari penyakit mereka. Namun Yesus mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa. 
 
   Kita kadang bersikap acuh dan tak bersahabat dengan orang-orang yang bermasalah dalam masyarakat, padahal mereka juga sesama kita yang membutuhkan bantuan. Tidak jarang kita pun malah menyingkiri dan mengucilkan mereka. Mengapa? Yesus telah menunjukkan kepedulian dan belas kasih-Nya kepada orang yang sangat menderita. Kita adalah pengikut-pengikut Kristus zaman ini yang seharusnya peduli dan siap menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Apa mau kita sekarang?  (SS/INSPIRASI BATIN 2020)
    
Antifon Komuni (1Yoh 4:9)

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita: Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

By this the love of God was revealed to us: God sent his Only Begotten Son into the world, so that we might have life through him.

Doa Malam

Allah Bapa sumber segala harapan, curahkanlah Roh Putra-Mu kepada kami, penuhilah hati kami dengan pengharapan, yang selalu menyemangati hidup-Nya. Semoga damai-Mu menaungi bumi dan menjadi sumber kebahagiaan bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 


  

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy