Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
Meskipun semua nyanyian sama, nyanyian gregorian yang merupakan ciri
khas liturgi Romawi, hendaknya diberi tempat utama. Semua jenis musik
ibadat lainnya, khususnya nyanyian polifoni, sama sekali tidak dilarang,
asal saja selaras dengan jiwa perayaan liturgi dan dapat menunjang
partisipasi seluruh umat beriman. Dewasa ini, makin sering terjadi
himpunan jemaat yang terdiri atas bermacam-macam bangsa. Maka sangat
diharapkan agar umat mahir melagukan bersama-sama sekurang-kurangnya
beberapa bagian ordinarium Misa dalam Bahasa Latin, terutama Credo dan
Pater noster dengan lagu yang sederhana. (Pedoman Umum Misale Romawi,
41)
Antifon Pembuka (Mzm 19:2-3)
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan
pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam
menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang maha pengasih,
Putera-Mu telah menderita dan melaksanakan kehendak-Mu dengan paripurna.
Ia wafat demi kami dan memasuki kemuliaan. Berilah kami kekuatan
mengikuti jejak-Nya melalui jalan yang telah dirintis-Nya, agar pada
waktunya sampai ke rumah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (13:1-9)
"Jika mereka mampu menyelidiki jagad raya, mengapa mereka tidak menemukan penguasa semuanya itu?"
Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah
sama sekali; mereka yang tidak mampu mengenal Dia yang ada dari
barang-barang yang kelihatan! Walaupun berhadapan dengan karya-karya-Nya
mereka tidak mengenal Senimannya. Sebaliknya yang mereka anggap sebagai
allah penguasa jagat raya ialah api atau angin atau pun badai, gugusan
bintang-bintang atau air yang bergelora, atau pun penerang-penerang yang
ada di langit. Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai
menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih
mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang
menciptakannya. Jika mereka sampai terpesona oleh kuasa dan daya, maka
seharusnya mereka menjadi insyaf karenanya, betapa lebih kuasanya
Pembentuk semuanya itu. Sebab orang dapat mengenal Pencipta dengan
membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya. Namun
demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab
mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha
menemukan-Nya. Karena sibuk mengamat-amati karya-karya Allah dan
menyelidikinya. Mereka hanya terpukau oleh apa yang mereka lihat, sebab
memang indahlah semua yang kelihatan itu. Tetapi bagaimana pun mereka
tidak dapat dimaafkan. Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu,
sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak terlebih
dahulu menemukan Penguasa semuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lih.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya
tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan
malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di
seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung
bumi.
Bait pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah mukamu, sebab penyelamatmu sudah mendekat.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:26-37)
"Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri."
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Sebagaimana
halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia. Pada
zaman Nuh itu orang-orang makan dan minum, kawin dan dikawinkan, sampai
pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera. Lalu datanglah air bah dan
membinasakan mereka semua. Demikian pula yang terjadi pada zaman Lot.
Mereka makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun,
sampai pada hari Lot keluar dari Sodom. Lalu turunlah hujan api dan
belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya
kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri. Pada hari itu barangsiapa
sedang ada di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk
mengambil barang-barang di dalam rumah. Demikian pula yang sedang berada
di ladang, janganlah ia pulang. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa
berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan
barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata
kepadamu: Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu
akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kalau ada dua orang wanita yang
sedang bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain
akan ditinggalkan.” Para murid lalu bertanya, “Di mana, Tuhan?” Yesus
menjawab, “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Bacaan Injil hari ini, mengingatkan kita bahwa kedatangan Kerajaan Allah tanpa tanda-tanda. Karena itu, manusia perlu senantiasa waspada dan berjaga-jaga. Namun pada dasarnya manusia itu hidup menurut gerakan pikirannya sendiri, bertindak seturut yang dikehendakinya. Namun, tanpa sadar hidup menurut yang kebanyakan orang lakukan: mengejar kekayaan, kesenangan, naluri serta nafsunya. “Nyawa” dalam terjemahan Vulgata adalah kata yang berarti ‘jiwa’. Di ayat ini jiwa/nyawa artinya sama dengan hidup. Kata ‘hidup’ dapat mengacu kepada hidup di dunia dan hidup kekal. Di sini Yesus mengajarkan bahwa walaupun kematian dapat mengakhiri hidup di dunia, namun Ia dapat mengubah kematian menjadi kehidupan kekal. Dengan demikian, maksud-Nya adalah: barangsiapa yang mengutamakan hidup duniawi, ia akan kehilangan hidup surgawi, namun barangsiapa kehilangan hidup duniawi demi Tuhan Yesus dan Injil, ia akan memperoleh hidup surgawi. Apakah artinya ‘mengutamakan hidup duniawi’? Artinya: membiarkan hidup dipimpin oleh keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (lih. 1 Yoh 2:16). Maka kehilangan hidup duniawi artinya adalah penyangkalan diri terhadap ketiga kecenderungan ini; dan hidup macam ini adalah hidup memikul salib, sambil selalu memikirkan hal- hal surgawi daripada yang duniawi (lih. Kol 3:1-2). Hidup kaya atau memiliki harta benda, bukanlah sesuatu yang jahat. Tetapi kita pun tahu dan sadar bahwa kekayaan atau harta benda tidak menjadi jaminan manusia bisa hidup bahagia dan gembira. Bahkan jika tidak hati-hati dalam mengelola kekayaan atau harta benda, manusia bisa celaka. Sebagai orang beriman, kita mesti sadar bahwa harta kekayaan itu bukan segala-galanya. Harta kekayaan itu sarana untuk mencapai hidup yang bahagia. Harta kekayaan itu benda yang dapat binasa. Ketika orang tidak mengalami kebahagiaan dalam hidup karena harta kekayaan, orang mesti meninggalkannya. Orang mesti berpegang teguh pada imannya akan Tuhan.
“Roti dan anggur bukan melambangkan Tubuh dan Darah Kristus - Sama
sekali tidak! - melainkan sungguh Tubuh Kristus yang Kudus, oleh sebab
Kristus Sendiri mengatakan: 'Inilah Tubuh-Ku'; dan bukannya 'Ini
melambangkan Tubuh-Ku' melainkan 'Tubuh-Ku,' dan bukan 'melambangkan
Darah-Ku' melainkan 'Darah-Ku'” (St. Yohanes Damaskus, The Orthodox
Faith, IV [PG 94, 1148-49]).
Antifon Pembuka (Mzm 119:135)
Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa, melalui Yesus Putra-Mu Engkau menyampaikan
rencana-Mu mengenai kami manusia. Kami mohon ajarilah kami bijaksana,
sanggup memahami kehidupan-Mu dan menghayati dalam hidup kami
sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:22-8:1)
"Kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan cermin tak bernoda kegiatan Allah."
Di dalam kebijaksanaan ada roh yang arif dan kudus, tunggal, majemuk dan
halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak dapat
dirusak, suka akan yang baik dan tajam, tidak tertahan, murah hati dan
sayang akan manusia, tetap, meyakinkan dan mantap, mahakuasa dan
memelihara semuanya serta menyelami sekalian roh yang arif, murni dan
halus sekalipun. Sebab kebijaksanaan lebih lincah dari segala gerakan,
karena dengan kemurniannya ia menembus dan melintasi segala-galanya.
Kebijaksanaan adalah napas kekuatan Allah, dan pancaran murni kemuliaan
Yang Mahakuasa. [Karena itu tidak ada sesuatupun yang bernoda masuk ke
dalamnya]. Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan
cermin tak bernoda kegiatan Allah, serta gambar kebaikan-Nya. Meskipun
tunggal, namun kebijaksanaan mampu akan segala-galanya, dan walaupun
tinggal di dalam dirinya, namun membarui semuanya. Dari angkatan yang
satu ke angkatan yang lain ia beralih masuk ke dalam jiwa-jiwa yang
suci, yang olehnya dijadikan sahabat Allah dan nabi. Tiada sesuatu pun
yang dikasihi Allah kecuali orang yang berdiam bersama dengan
kebijaksanaan. Sebab kebijaksanaan lebih indah daripada matahari, dan
mengalahkan setiap tempat bintang-bintang. Dibandingkan dengan siang
terang dialah yang unggul, sebab siang digantikan malam, sedangkan
kejahatan tak sampai menggagahi kebijaksanaan. Dengan kuat ia meluas
dari ujung yang satu ke ujung yang lain, dan halus memerintah segala
sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, untuk selama-lamanya firman-Mu tetap teguh.
Ayat. (Mzm 119:89.90.91.130.135.175)
1. Untuk selama-lamanya, ya Tuhan, firman-Mu tetap teguh di surga.
2. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; bumi Kautegakkan, sehingga tetap ada.
3. Menurut hukum-hukum-Mu sekarang semuanya itu ada, sebab segala sesuatu melayani Engkau.
4. Bila tersingkap, firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.
5. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
6. Biarlah jiwaku hidup supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku. Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. A l l e l u y a
Ayat. (Yoh 15:5)
Aku inilah pokok anggur, kamulah rantingnya. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kamu akan berbuah banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:20-25)
"Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu."
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan
Kerajaan Allah datang. Yesus menjawab, “Kerajaan Allah datang tanpa
tanda-tanda lahiriah. Tidak dapat dikatakan, ‘Lihat, ia ada di sini’,
atau ‘ia ada di sana’. Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di
tengah-tengahmu.” Yesus berkata kepada para murid, ‘Akan datang waktunya
kalian ingin melihat salah satu hari Anak Manusia itu. Tetapi kalian
tidak akan melihatnya. Orang akan berkata kepadamu, ‘Lihat dia ada di
sana! Lihat, dia ada di sini!’ Tetapi jangan kalian pergi ke situ,
jangan kalian ikut. Sebab seperti kilat memancar dari ujung langit yang
satu ke ujung langit yang lain, demikian pula halnya dengan Anak
Manusia, pada hari kedatangan-Nya kelak. Tetapi Ia harus menanggung
banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”
Inilah Injil Tuhan kita.
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam pesta perkawinan orang Katolik, sering kali saya mendengarkan doa syukur/ doa makan yang diakhiri dengan rumusan: Ya Bapa, semoga pesta perkawinan ini meneguhkan kami untuk semakin saling mengasihi karena sebagai orang beriman kami percaya bahwa di mana manusia saling mencintai, di sana Tuhan hadir! Memang Kerajaan Allah sudah ada bersama kita; Dia meraja dalam hati dan kehidupan keseharian kita. Kuncinya, kesaksian pelayanan harian kita hendaknya ditandai dan dijiwai semangat cinta kasih Yesus.
Dalam kisah Injil hari ini Yesus bersabda, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lmdah, juga orang tidak dapat mengatakan, lihat “ia ada di sini” atau “ia ada di sana”. Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu”. Dan pada ay. 24. ditegaskan Yesus, "... sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak ...".
Puncak dan pusat datangnya Kerajaan Allah terjadi dalam diri Yesus, Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia dan mengalami nasib sama seperti kita, kecuali dalam hal dosa. Seluruh peristiwa hidup-Nya yang berpuncak pada wafat dan kebangkitan-Nya membuahkan penebusan sebagai bukti cinta kasih Bapa kepada manusia pendosa sehingga kita beroleh keselamatan. Demi datangnya Kerajaan Allah di antara kita. Tuhan memilih jalan salib dan berkurban sehabis-habisnya hingga wafat di atas kayu salib.
Kita pun para pengikut Yesus diundang untuk ambil bagian secara penuh dalam pembangunan Kerajaan Allah. Kita dipanggil hari lepas hari untuk terus menghidupi semangat Yesus agar kesaksian hidup harian kita semakin serupa dengan hidup dan karya-Nya. Penjabaran konkretnya antara lain, mengasihi orang lain dengan penuh persaudaraan, rela mengampuni. siap berkurban.
Antifon Komuni (Mzm 119:135, 75)
Pandanglah hamba-Mu dengan wajah
berseri, ajarkanlah kehendak-Mu kepadaku. Perkenankan daku memuji Engkau
sepanjang umurku, semoga hukum-Mu membantu aku.
Menyembah Allah berarti dengan penuh hormat dan ketaklukan absolut
mengakui, "keadaan makhluk yang tidak bernilai", yang memperoleh seluruh
keberadaannya dari Allah. Menyembah Allah berarti memuja Allah,
sebagaimana Maria di dalam Magnificat, bersyukur kepada-Nya dan
merendahkan diri dihadapan-Nya, waktu orang mengakui dengan penuh terima
kasih bahwa Ia telah melakukan yang besar dan bahwa nama-Nya kudus
adanya Bdk. Luk 1:46-49.. Menyembah satu-satunya Allah membebaskan
manusia dari ingat diri, perbudakan dosa, dan pendewaan dunia.
(Katekismus Gereja Katolik, No. 2097)
Antifon Pembuka (1Sam 2:35)
Belalah orang lemah dan yatim piatu, berilah keadilah kepada orang
hina dan papa. Luputkanlah orang lemah dan miskin, luputkanlah mereka
dari tangan orang berdosa.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, sumber segala rahmat, segala yang ada pada
kami ini kami terima berkat kemurahan hati-Mu. Semoga kami selalu penuh
rasa syukur atas segala anugerah-Mu dan penuh harapan, bahwa akan
Kauselesaikan segala yang sudah dimulai pada diri kami. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (6:2-11)
"Dengarkanlah, hai para raja, dan pelajarilah kebijaksanaan."
Hai para raja yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya
rakyatmu, condongkanlah telingamu. Sebab dari Tuhanlah kamu diberi
kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan
memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu, oleh karena kamu
yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan
tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah.
Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang
tak terelakkan menimpa para pembesar. Memang yang bawahan saja dapat
dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan
berat. Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap
siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan
yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan
cara yang sama. Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan
keras. Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu
belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh. Sebab mereka yang
secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal
itu terpelajar akan mendapat pembelaan. Jadi, hendaklah menginginkan
serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Allah, hakimilah bumi.
Ayat. (Mzm 82:3-4.6-7)
1. "Berilah keadilan kepada orang lemah dan kepada anak yatim, belalah
hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! Luputkanlah orang lemah
dan miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik."
2. Allah sendiri telah berfirman, "Kamu adalah allah, kamu sekalian
adalah anak-anak Yang Mahatinggi. Namun kamu akan mati seperti manusia,
dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas." Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18)
Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?"
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perkotaan Samaria dan
Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta
menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus,
Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata,
“Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam.” Dan sementara dalam
perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka ketika melihat
bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan
suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki yesus dan mengucap syukur
kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah
kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang
sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk
memuliakan Allah selain orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang
itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan Pada Injil hari ini Yesus
menyembuhkan kesepuluh orang sakit kusta. Ironisnya, dari kesepuluh
orang kusta yang ditahirkan (disembuhkan) hanya satu orang yang kembali
untuk memuliakan Allah. Kita sebagai manusia sering kali mampu mengucap
syukur atas segala yang boleh kita terima. Sebagai orang beriman, kita
perlu membiasakan diri untuk mengucap syukur. Dengan mengucap syukur,
kita tidak hanya mengingat kebaikan Tuhan, tetapi juga dapat
meningkatkan iman kita. Sikap syukur atas keberhasilan yang kita capai
mesti menjadi bagian dari hidup kita. Mengapa? Karena kita ini makhluk
yang hanya mengandalkan kasih karunia dari Tuhan. Kita hanya bisa hidup
dengan baik, karena belas kasih Tuhan. Orang yang mampu bersyukur itu
orang yang merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Orang yang tidak
menganggap dirinya mampu mengatasi segala persoalan yang dihadapinya.
Hanya orang beriman, yang datang kepada Tuhan dan mengucap syukur.
Sedangkan orang yang kurang beriman, akan melihat bahwa apa yang dia
terima merupakan hasil usaha sendiri, tanpa campur tangan Allah. Banyak
peristiwa yang memperlihatkan betapa kita lemah dalam mengucap syukur.
Misalnya, saat kita sehat, kita jarang mengucap syukur. Pada waktu
sakit, kita baru ingat betapa pentingnya kesehatan. Kita juga jarang
mengucap syukur bahwa kita dapat bernafas dengan gratis tanpa
mengeluarkan uang. Pada saat kita sakit dan memakai selang oksigen, kita
baru sadar, betapa mahalnya setiap hembusan nafas. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Luk 17:17-18)
Bukankah sepuluh orang yang menjadi
bersih? Di manakah yang kesembilan orang lainnya? Tiadakah seorang pun
yang kembali memuliakan Allah kecuali orang asing ini?
Syalom aleikhem. Dalam Syahadatnya, Gereja Katolik yakin akan adanya kebangkitan orang mati pada akhir zaman dan kehidupan abadi. Landasannya adalah kebangkitan Kristus sebagai kebangkitan pertama (sulung) dari kebangkitan semua orang. Sesudah kebangkitan, ada kehidupan kekal di surga bersama Kristus.
Kebangkitan badan secara harafiah berbunyi “kebangkitan daging”. Ungkapan “daging” artinya ‘manusia dalam kelemahan dan keadaan fana’. Saat kebangkitan, badan yang lemah dan fana akan dihidupkan kembali. Itu bukan hanya hidup kembali seperti semula. Tidak! Badan fana yang dihidupkan kembali akan berada dalam keadaan yang telah lepas dari kelemahan dan kefanaan. Pendek kata, badan kebangkitan tak dapat mati lagi.
Sesudah kematian, jiwa manusia tetap hidup di alam rohani. Setelah kebangkitan badan, tak hanya jiwa yang hidup, melainkan juga badan. Pada hari kiamat, manusia akan utuh lengkap dengan jiwa dan badannya, namun badannya dalam keadaan terbebas dari kelemahan dan kefanaan.
Tubuh kebangkitan adalah tubuh yang “sama sekaligus beda”. Sama karena tubuh yang inilah yang dibangkitkan. Orang akan tetap dikenali sebagai si Aling, si Poltak, si Joko, dsb, artinya badan yang sama, sekaligus berbeda karena sudah terbebas dari kelemahan dan kefanaan. Sakit tak ada lagi, kekurangan fisik tak ada lagi, mati tak ada lagi.
Iman mengenai kebangkitan sejak semula telah diyakini oleh umat Kristen. Karena kebangkitan Kristus, iman itu jelas dan nyata.
Wahyu tentang Kebangkitan
Allah memberitahukan mengenai kebangkitan kepada umat manusia secara bertahap. Perjanjian Lama sudah mencatat keyakinan akan kebangkitan badan (2Mak. 7:9): “Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya.”
Juga ini (2Mak. 7:14): “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya.”
Pada zaman Tuhan Yesus, orang Farisi dan orang-orang sezaman-Nya pun punya keyakinan akan kebangkitan badan. Ajaran Tuhan sangat jelas ketika menjawab orang Saduki yang tak percaya adanya kebangkitan badan. Tuhan tegas menyatakan, kebangkitan badan itu ada dan nyata.
Tuhan Yesus menghubungkan kebangkitan badan dengan diri-Nya. Kebangkitan para murid Kristus terhubung dengan kebangkitan-Nya. Mudahnya, para murid Kristus dibangkitkan dari kematian berkat kebangkitan Kristus dari alam maut. Bukti dan saksi mengenai kebangkitan Kristus sangat banyak dan jelas. Kebangkitan Kristus adalah bukti sejati mengenai adanya kebangkitan badan kelak pada akhir zaman.
** Ringkasan atas Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 989-996
Selasa, 12 November 2019
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
Antifon Pembuka (Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar
gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam. Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu
semangat yang mendorong Santo Yosafat untuk menyerahkan nyawa bagi
domba-dombanya. Semoga berkat doa dan teladannya kami dijiwai oleh
semangat yang sama, sehingga takkan takut mempertaruhkan nyawa bagi
kepentingan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:23-3:9)
"Menurut pandangan orang bodoh, mereka itu mati, padahal mereka menikmati ketenteraman."
Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan ia dijadikan-Nya
gambar hakikat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan maka maut masuk
ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu. Tetapi jiwa
orang benar ada di tangan Allah, dan siksaan tiada menimpa mereka.
Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya, dan pulang mereka
dianggap malapetaka, dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai
kehancuran. Namun mereka berada dalam ketenteraman. Kalaupun mereka
disiksa menurut pandangan manusia, namun harapan mereka penuh kebakaan.
Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab
Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya.
Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima
bagaikan kurban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan
bercahaya, dan laksana bunga api yang berlari-larian di ladang jerami.
Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat. Dan
Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya. Orang yang telah
percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih
akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasih menjadi bagian
orang-orang pilihan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman
Atau Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.
Ayat. (Mzm 34:2-3.16-19)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu
ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang
yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada
teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang
berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
3. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala
kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang
yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:7-10)
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
Yesus bersabda kepada para murid, “Siapa di antaramu yang mempunyai
seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan
berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera
makan’? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu,
‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku
selesai makan dan minum! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.’
Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan
apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian
telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah
kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan
apa yang harus kami lakukan’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Dalam
tradisi orang Palestina, seorang hamba menjadi bagian dari harta
kekayaan tuannya. Bahkan sering dikatakan bahwa seorang hamba tidak
berhak atas tikar pengalas tidur pada malam hari. Seorang hamba yang
tidak berguna hanya melakukan tugas yang diperintahkan oleh tuannya.
Demikian juga, para rasul, murid dan pengikut Yesus; termasuk diri kita
umat kristiani, tidak memiliki program sendiri kecuali program Tuhan.
Agar mengenal program Tuhan, kita harus pandai mendengarkan
kehendak-Nya.
Seorang yang beriman akan melaksanakan
apa yang menjadi panggilannya. Ibarat seorang hamba, ia akan
melaksanakan tugas yang diberikan oleh tuannya. Dengan dasar itulah,
hidup beriman menjadi baik dan benar. Manusia tidak menentukan
keselamatannya sendiri. Tidak tanpa campur tangan Tuhan. Tetapi Tuhan
yang menentukan keselamatan manusia. Dalam hidup sehari-hari, sering
kita menyaksikan hubungan antara tuan dan hamba. Seorang hamba harus
melaksanakan perintah tuannya. Apabila tidak, maka tuan itu akan memecat
hambanya. Tuan tidak akan melayani hambanya, tidak harus pula
mengucapkan terimakmasih pada hambanya. Tetapi lain dengan Yesus, Dia
memperlakukan kita dengan baik dan penuh kasih. Ia mengangkat kita
sebagai sahabat dan saudara-Nya. Sebagaimana seorang tuan yang
mengharapkan apa yang terbaik dari hambanya, demikian juga hidup kita
sebagai hamba di hadapan Allah. Kita diundang untuk melakukan apa yang
terbaik bagi Tuhan, bukan hanya sekadar menyelesaikan sebuah tugas. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Luk 17:4)
Jika saudaramu berbuat dosa
terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan
berkata, "Aku menyesal" engkau harus mengampuni dia.
Penyesatan adalah satu sikap atau tingkah
laku, yang menggoda orang lain kepada kejahatan. Siapa yang meyesatkan,
menjadi penggoda bagi sesamanya. Ia membahayakan kebajikan dan
kejujurannya; ia dapat menggiring saudaranya ke dalam kematian jiwa.
Penyesatan adalah satu kesalahan berat, kalau orang lain digoda dengan
sengaja untuk melakukan langkah salah yang buruk, melalui perbuatan atau
kelalaian.
Penyesatan itu terutama bersifat buruk, kalau ia dilakukan oleh
orang-orang terpandang dan kalau karena itu orang-orang lemah
dibahayakan. Ini yang membuat Tuhan kita berseru, "Tetapi barangsiapa
menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku,
lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya
lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut." (Mat 18:6). Penyesatan itu
bobotnya sangat berat, kalau dilakukan oleh para pendidik dan para guru.
Karena itu, Yesus mempersalahkan ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi
bahwa mereka adalah serigala berbulu domba.
Siapa yang memanfaatkan wewenangnya sedemikian rupa, sehingga ia
menggoda kepada yang jahat, bersalah karena penyesatan dan bertanggung
jawab secara langsung atau tidak langsung atas kejahatan yang ia
mungkinkan. "Tidak mungkin tidak ada penyesatan, tetap celakalah orang
yang mengadakannya." (Luk 17:1)
Senin, 11 November 2019
Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup
Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh
kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk
21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28.,
"sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai
keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta
lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman
sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang
hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta
merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu
orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)
Antifon Pembuka (1Sam 2:35)
Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku, Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
I shall raise up for myself a faithful priest who will act in accord with my heart and my mind, says the Lord.
Santo Martinus dari Tours, Uskup
Martinus lahir di Sabaria, Pannoia (Szombathely, Hungaria Barat) tahun
316, namun besar di Italia. Ia diharapkan kelak menjadi seorang perwira
Romawi yang tangguh, karena ayahnya, Sulpicius Severus adalah seorang
perwira Romawi yang berpangkat tinggi. Sayang, ayah Martinus masih
kafir. Ia dimasukkan ke dalam dinas militer saat ia berusia 15 tahun.
Meskipun Martinus ditempa sebagai seorang prajurit yang gagah perkasa,
namun ia memiliki hati yang lembut dan tulus. Sedikit pun ia tidak
terpengaruh dengan lingkungan militer yang sangat kental dengan
kekafiran. Sejak umur 10 tahun ia telah diam-diam menjadi katekumen
agama Katolik. Nilai-nilai kasih Kristianinya nampak dalam suatu
peristiwa iman.
Waktu itu musim dingin sedang berlangsung. Ketika Martinus sedang dalam
perjalanan ke Armens, ia bertemu seorang pengemis yang sedang
kedinginan di depan pintu gerbang kota. Pengemis itu lalu mengulurkan
tangannya meminta sedekah. Martinus berhenti untuk memberinya sedekah.
Namun, ternyata Martinus tidak memiliki sepeser pun uang. Karena hatinya
tergerak oleh belas kasihan, Martinus langsung memotong mantol yang
dikenakannya menjadi dua bagian. Sebagian dari mantolnya yang indah itu
langsung diberikan kepada pengemis malang itu, sehingga Martinus hanya
mengenakan mantolnya yang tinggal separuh.
Pada malam harinya, Martinus mendapatkan sebuah penglihatan. Ia melihat
Yesus bersama sejumlah besar malaikat datang menghampirinya.
Menariknya, Yesus datang dengan mengenakan mantol yang diberikannya
kepada pengemis tadi. Yesus berkata kepada para malaikat, "Seorang katekumen yang bernama Martinus memberikan mantel itu kepada-Ku". Tidak
lama setelah peristiwa ini, Martinus segera menerima Sakramen
Pembaptisan ketika ia berusia 18 tahun. Kemudian ia keluar dari dunia
kemiliteran, karena menurutnya sebagai laskar Kristus ia tidak boleh
berperang.
Atas didikan St. Hilarius dan St. Hieronimus, Martinus ditahbiskan
menjadi imam. Ia diutus sebagai gembala di Illirikum, Yugoslavia.
Setelah itu ia kembali menarik diri untuk menjalani hidup bertapa di
sebuah pulau kecil dekat pantai selatan Perancis. Kemudian ia bersama
St. Hilarius mendirikan biara rahib pertama di Liguge, Perancis.
Martinus ditahbiskan menjadi uskup pada tahun 371. Bersama para
rahibnya, ia terkenal giat mewartakan pertobatan dan Kerajaan Allah. Ia
tidak segan-segan melawan kekafiran dan penyembahan berhala yang sangat
marak pada zaman itu. Ia meninggal pada 8 November 397 di Gaul, Perancis
Tengah. Peringatannya dirayakan setiap tanggal 11 November.
Dari Santo Martinus, kita belajar tentang semangat berkorban dan
melayani dengan rendah hati. Sekalipun ia adalah anak seorang kaya,
namun ia dapat melihat Tuhan dalam diri pengemis. (Sumber: RUAH,
www.wikipedia.org, www.algarvepress.net, www.newadvent.org)
Doa Pembuka
Allah Bapa, kemuliaan para kudus, uskup-Mu Santo Martinus meluhurkan
Dikau baik dengan kehidupan maupun dengan kematiannya. Perbaruilah
kiranya dalam hati kami karya agung rahmat-Mu, sehingga maut ataupun
hidup takkan mampu memisahkan kami dari cinta kasih-Mu. Dengan
pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau,
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (1:1-7)
"Kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia."
Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia. Hendaklah pikiranmu
tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas, dan carilah Dia dengan tulus
hati. Ia membiarkan diri-Nya ditemukan oleh orang yang tidak
mencobai-Nya. Ia menampakkan diri kepada semua yang tidak menaruh syak
wasangka terhadap-Nya. Pikiran bengkang-bengkung menjauhkan dari Allah,
dan orang bodoh yang menguji kekuasaan-Nya pasti dienyahkan. Sebab
kebijaksanaan tidak masuk ke dalam hati keruh, dan tidak pula tinggal
dalam tubuh yang dikuasai dosa. Roh pendidik yang suci menghindarkan
tipu daya, dan pikiran pandir dijauhinya. Sebab kebijaksanaan adalah roh
yang sayang akan manusia, tetapi si penghojat tidak dibiarkannya
terluput dari hukuman karena ucapan bibirnya. Memang Allah menyaksikan
hati sanubarinya, benar-benar mengawasi isi hatinya dan mendengarkan
ucapan lidahnya. Sebab Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia, dan Dia yang
merangkum segala-galanya tahu apa saja yang disuarakan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuntunlah aku di jalan yang kekal, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 139:1-3.4-6.7-8.9-10)
1. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau mengetahui apakah
aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau
memeriksa aku kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku
Kaumaklumi.
2. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya
telah Kauketahui, ya Tuhan. Dari belakang dan dari depan Engkau
mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu di atasku. Terlalu ajaib
bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
3. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari
hadapan-Mu. Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh
tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
4. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung
laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu
memegang aku.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada firman kehidupan
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:1-6)
"Jika saudaramu
berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kepadamu dan
berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia."
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tak mungkin tidak akan ada
penyesatan! Tetapi celakalah orang yang menyebabkannya. Lebih baik
baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia
dilemparkan ke dalam laut, daripada ia menyesatkan salah seorang yang
lemah ini. Jagalah dirimu! Jika saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia.
Dan jika ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jika ia berbuat dosa
terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan
berkata, ‘Aku menyesal’, engkau harus mengampuni dia.” Lalu para rasul
berkata kepada Tuhan, “Tambahlah iman kami!” Tetapi Tuhan menjawab,
‘Jika kalian memiliki iman sebesar biji sesawi, kalian dapat berkata
kepada pohon ara ini, ‘Tercabutlah engkau dan tertanamlah di dalam
laut’, maka pohon itu akan menurut perintahmu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Inti nasihat Yesus hari ini adalah pengampunan. Kita harus mampu mengampuni sesama yang bersalah kepada kita kalau dia datang memohon ampun. Ungkapan “tujuh kali sehari” adaIah ungkapan untuk menyatakan bahwa pengampunan itu tanpa batas. Pengampunan harus diberikan selama orang itu memohonkannya.
Sifat Allah yang paling agung dan mulia adalah Ia mengampuni dosa umat manusia. A|lah mempunyai hati yang penuh kerahiman. Sekalipun kita berdosa yang besar atau kecil, kalau kita datang kepada-Nya Dia tidak pernah akan menolak kita. Allah tidak mau kehilangan kita manusia. Nasihat Yesus dalam perikop ini mengingatkan kita akan perumpamaan Yesus tentang domba yang hilang (Luk 15). Allah itu mahapengampun karena itu Ia mencari kita dan mengampuni dosa kita. Mari kita belajar dari Allah: kita mengampuni sesama kita hari ini.
Antifon Komuni (Luk 17:6)
Jika kamu memiliki iman sebesar
biji sesawi, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, 'Cabutlah akarmu
dan tanamkanlah dirimu di laut!" maka pohon itu akan menurut
perintahmu.
Syalom aleikhem. Seruan “Tuhan kasihanilah kami” yang dalam bahasa aslinya, Yunani, berbunyi “Kyrie eleison”yang makna harafiahnya ‘Tuhan kasihanilah’ adalah doa yang sudah sangat tua dalam liturgi Kristen. Bahkan, seruan itu berasal dari pra-Kristen, tercantum dalam Alkitab Perjanjian Lama (lih. Mzm. 6:3; 9:14, Yes. 33:2). Mengingat itu, seruan inilah warisan berharga umat beriman dari zaman ke zaman.
Dalam liturginya, Gereja, baik Barat maupun Timur, menggunakan seruan yang juga terdapat dalam Perjanjian Baru itu sebagai seruan kepada Tuhannya.
Kitab tertua yang dapat ditemukan yang merekam adanya seruan Kyrie eleison bernama Konstitusi Apostolik. Di sana dijelaskan, seruan itu digunakan sebagai jawaban umat atas doa-doa liturgis yang dilagukan oleh diakon. Doa-doa yang dimaksud adalah untaian doa semacam Doa Umat dalam Liturgi Latin kita. Sampai hari ini , Liturgi Timur masih melaksanakan tata cara sebagaimana disebut dalam kitab tersebut.
Dalam liturgi Barat alias Latin, kesaksian Santo Gregorius (590-604) menjadi catatan penting mengenai penggunaan seruan itu. Di Barat, selain dalam liturgi, seruan itu juga dipakai dalam litani, sampai hari ini.
Berbagai kesaksian tentang penggunaan seruan Kyrie eleison menampilkan bukti kuat bahwa seruan itulah pusaka dalam liturgi kita. Simpel tapi amat dalam isi dan maknanya.
Dalam kesatuan iman dan Pembaptisan kita memiliki kedudukan sama bagi kita semua. (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Mzm 88:3)
Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.
Let my prayer come into your presence. Incline your ear to my cry for help, O Lord.
Intret oratio mea in conspectu tuo: inclina aurem tuam ad precem meam Domine.
Mzm. Domine Deus salutis meæ: in die clamavi, et nocte coram te.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Mahakuasa, melalui kebangkitan-Nya, Putra-Mu
telah mengalahkan kuasa maut dan menganugerahkan hidup baru kepada kami.
Kami mohon, kuatkanlah kami untuk senantiasa melaksanakan pekerjaan dan
perkataan yang baik. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1-2.9-14)
"Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal."
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes ada tujuh orang
bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan
mereka dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram. Maka
seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata
begini, “Apakah yang hendak Baginda tanyakan kepada kami, dan apakah
yang hendak Baginda ketahui? Kami lebih senang mati daripada melanggar
hukum nenek moyang!” Ketika anak yang kedua hampir putus nyawanya,
berkatalah ia, “Memang benar, Bangsat, engkau dapat menghapus kami dari
hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami
untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!”
Sesudah itu anak yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta, segera
dikeluarkannya lidahnya, dan dengan berani dikedangkannya tangannya
juga. Dengan berani ia berkata, “Dari surga aku telah menerima
anggota-anggota ini! Demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya ini bukan
apa-apa! Aku berharap akan mendapat kembali semua ini dari pada-Nya!”
Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnya tercengang-cengang
atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraannya bukan apa-apa.
Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan
dipuntungkan secara demikian pula. Ketika sudah dekat pada akhir
hidupnya, berkatalah ia, “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia,
dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan
dibangkitkan kembali oleh-Nya. Tetapi bagi Baginda tidak ada kebangkitan
untuk kehidupan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, re = a, 2/4, PS 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
Ayat. (Mzm 17:1.5-6.8b.15; R:15b)
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan, yang jujur, perhatikan seruanku;
berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku
berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah
telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
3. Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu, dalam kebenaran akan
kupandang wajah-Mu; dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan
rupa-Mu.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:16-3:5)
"Semoga Tuhan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik."
Saudara-saudara, dalam kasih karunia-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, dan
Allah, Bapa kita, telah mengasihi kita dan telah menganugerahkan
penghiburan abadi serta pengharapan yang baik kepada kita. Semoga Ia
menghibur dan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang
baik. Selanjutnya, Saudara-saudaraku, berdoalah untuk kami, supaya
firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah
terjadi di antara kamu: juga supaya kami terlepas dari para pengacau dan
dari orang-orang jahat, sebab tidak semua orang beroleh iman. Tetapi
Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan akan memelihara kamu
terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami
pesankan kepadamu telah kamu lakukan dan akan selalu kamu lakukan.
Kiranya Tuhan tetap mengarahkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada
ketabahan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Why 1:5a.6b)
Yesus Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati; bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (20:27-38)
"Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
Sekali peristiwa datanglah beberapa orang Saduki yang tidak mengakui
adanya kebangkitan. Mereka menceritakan seorang wanita yang dinikahi
berturut-turut oleh tujuh bersaudara yang semuanya mati tanpa
meninggalkan anak; dan mereka bertanya siapakah yang menjadi suami
wanita itu pada hari kebangkitan. Maka jawab Yesus kepada mereka,
“Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap
layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan
dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka
tidak dapat mati lagi. Mereka sama seperti malaikat-malaikat, dan
menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang
bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas
tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan
Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup,
sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan! Renungan
Orang-orang
Saduki adalah kelompok ahli kitab yang tidak percaya akan kebangkitan.
Bagi mereka kehidupan berakhir dengan kematian. Mereka tidak percaya
kehidupan setelah kematian. Karena itu mereka mengajukan kasus tentang
perempuan yang menikah tujuh kali kepada Yesus. Mungkin mereka
membayangkan kebangkitan itu seperti kehidupan seperti sekarang ini:
orang makan, minum, kawin, hidup bersama, dan seterusnya.
Yesus
mengingatkan orang-orang Saduki bahwa kita manusia berasal dari Allah
Sang Hidup. Dia adalah Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Artinya Dia
adalah A|lah yang hidup dan sekaligus sebagai tujuan hidup kita. Maka
hidup kita tidak berakhir dengan kematian melainkan berakhir dengan
kehidupan karena Allah kita adalah Allah yang hidup. Kebangkitan berarti
kesatuan hidup kita dengan Allah dalam keabadian.
Antifon Komuni (Mzm 23:1-2)
Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di
padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang.
The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green
are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads
me.
Dominus regit me, et nihil mihi deerit: in loco pascuæ ibi me collocavit: super aquam refectionis educavit me.
“Sebelum dibaptis kita semua kediaman setan; setelah dibaptis kita menjadi kenisah Kristus.” (St. Caesarius dari Arles)
Antifon Pembuka (bdk. Why 21:2)
Kulihat kota yang suci, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari
Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk
suaminya.
I saw the holy city, a new Jerusalem, coming down out of heaven from God, prepared like bride adorned for her husband
atau (bdk. Why 21:3)
Lihatlah, kemah Allah di antara manusia! Dia akan berdiam bersama
mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah-bersama-mereka ini
akan menjadi Allah mereka.
Behold God's dwelling with the human race. He will dwell with them and
they will be his people, and God himself with them will be their God.
atau (Mzm 68:6,7,36,2)
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Pengantar
Hari ini kita merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran.
Basilika agung ini didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, putra Santa
Helena, pada tahun 324. Dalam konteks sejarah Kristiani, Basilika ini
merupakan Basilika agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan
perdamaian di dalam Gereja setelah tiga-abad lebih berada di dalam
kancah penghambatan dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir.
Pemberkatannya yang kita peringati pada hari ini merupakan peringatan
akan kemerdekaan dan perdamaian itu. Basilika Lateran merupakan Takhta
Paus, bukan Basilika St. Petrus sebagaimana yang anda kira selama ini.
Ketika Paus menetapkan dogma, Beliau berbicara dari Takhtanya di
Basilika Lateran ini. Di Basilika Lateran inilah Kursi Petrus berada.
Mula-mula pesta ini hanya dirayakan di Roma, namun lama kelamaan menjadi
pesta bagi seluruh Gereja. Dalam pesta ini, selain kita mengenang dan
memperingati kemerdekaan dan perdamaian yang dialami Gereja, kita juga
mau mengungkapkan cinta kasih dan kesatuan kita dengan Uskup Roma, yang
sekaligus menjabat sebagai Paus, pemersatu seluruh Gereja dalam cinta
kasih Kristus. Gereja, tempat kita berkumpul merupakan tanda dan lambang
Gereja, Umat Allah.
Doa Pembuka
Ya Allah, dari batu-batu hidup dan terpilih Engkau telah menyiapkan
tempat tinggal yang kekal bagi keagungan-Mu. Lipatgandakanlah di dalam
Gereja-Mu anugerah Roh yang telah Engkau berikan, agar umat yang setia
kepada-Mu senantiasa bertambah. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-2.8-9.12)
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan
sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir
menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu
mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan
mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang
utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar
yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.
Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah
timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air
laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai
itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup.
Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air
laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua
yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam
pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak
habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon
itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya
menjadi obat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9; R: 5)
1. Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam
kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun
bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran
sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan
menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah
Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan
di bumi. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:9b-11,6-17)
"Kamu adalah tempat kediaman Allah."
Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan
kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang
ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain
membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan,
bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun
yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan,
yaitu Yesus Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan
bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah
kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Taw 7:16, 2/4)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:13-22)
"Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri."
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke
Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing
domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat
cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua
kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke
tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang
merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat
rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah
murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan
Aku. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat
Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari
Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya:
"Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat
membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait
Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara
orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah
dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan
perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Gereja Basilika Lateran adalah gereja besar pertama dalam sejarah Gereja
yang didirikan oleh Kaisar Konstantinus dan diberkati oleh Paus
Silvester I tahun 324. Pada tahun 313, kaisar mengeluarkan dekret (edik)
Milan yang menyatakan bahwa orang Kristen memperoleh kemerdekaan untuk
hidup di kekaisaran Romawi. Artinya, zaman penganiayaan selama
berabad-abad telah berakhir. Maka Basilika Lateran menjadi lambang
kemerdekaan dan perdamaian dalam Gereja. Namun ada makna yang jauh lebih
mendalam: Basilik Lateran adalah gereja Katedral atau gereja pertama
Uskup Roma. Maka, Basilik Lateran bisa disebut sebagai induk dan kepala
semua gereja di Roma dan di seluruh dunia (omnium urbis et orbis
ecclesiarum mater et caput). Gereja Lateran menjadi gereja induk seluruh
gedung gereja di seluruh dunia. Gereja Lateran menjadi gereja paroki
bagi seluruh umat Katolik sedunia. Gereja Lateran ini sekarang dikenal
sebagai Gereja Basilik Santo Yohanes Lateran karena dipersembahkan
kepada St Yohanes Pembaptis.
Mengapa kita memestakannya? Tentu
alasan pertama sudah disebut tadi: bahwa kita merayakan gereja induk
seluruh umat Katolik sedunia. Ada ikatan kesatuan kita yakni umat
Katolik di seluruh dunia dengan Uskup Roma, yakni Sri Paus pengganti St.
Petrus, wakil Kristus di dunia ini. Perayaan ini merupakan ungkapan
cinta kita yang tulus dan penuh ketaatan kepada Bapa Suci di Roma. Namun
ada alasan yang paling mendasar: kita merayakan Tuhan Yesus Kristus,
Sang Gembala Baik dan Pemimpin Utama dan Sejati seluruh Gereja sepanjang
masa. Mengapa? Karena dalam Injil sudah disebut dengan eksplisit: Yesus
Kristus Sang Bait Allah sendiri. Hanya dari Kristus Sang Bait Allah itu
mengalir segala rahmat bagaikan air hidup yang mengalir dari Bait Suci
ke segala penjuru dunia. Lalu kita ini menjadi bait Allah pula karena
Kristus dan dalam Kristus, karena Roh Kudus tinggal dalam diri kita
(bdk. 1Kor 3:17). Lalu, renungannya jelas dan tegas: kalau kita
mengasihi Tuhan Yesus Kristus, kita pasti mengasihi Bapa Suci, Uskup
Roma dan pada gilirannya para Uskup, pemimpin Gereja lokal kita, dan
akhirnya kita pun mengasihi setiap umat yang menjadi tempat kediaman
Kristus dalam Roh Kudus, yakni kawan perjalanan kita berziarah menuju
tanah air surgawi. (EM/Inspirasi Batin) Antifon Komuni (1Ptr 2:5)
Bagaikan batu-batu hidup kamu dibangun, menjadi bangunan rohani, imamat kudus.
Be built up like living stones, into a spiritual house, a holy priesthood.
atau
Ierusalem, quæ ædificatur ut civitas, cuius participatio eius in
idipsum: illuc enim ascenderunt tribus, tribus Domini, ad confitendum
nomini tuo, Domine. (Mzm 122:3-4)
Hai Yerusalem, yang telah
didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, ke mana suku-suku
berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. (Mzm 122:3-4)
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati