| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 13 November 2018 Hari Biasa Pekan XXXII

Selasa, 13 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXII

“O Kristus, ubahlah daku sehingga hidupku melulu merupakan pantulan cahaya hidup-Mu” (Beata Elisabet dari Tritunggal)


Antifon Pembuka (1Sam 2:35)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanah yang baik. Diamlah di negeri dan berlakulah setia. Bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.
     
Doa Pembuka

Allah Bapa kami di surga, perkenankanlah kami patuh setia akan sabda-Mu dan semoga hidup kami mewujudkan pengabdian bagi kebahagiaan sesama, baik yang dekat maupun yang jauh berkat Yesus Putra-Mu, yang telah melayani kami semua serta menjadi Cahaya Hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:1-8.11-14)
      
 
"Hendaklah kita hidup saleh sambil menantikan kebahagiaan yang kita harapkan, yaitu penampakan Allah dan penyelamat kita Yesus Kristus."
      
Saudaraku terkasih, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. Para lanjut usia hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan. Demikianlah pula para wanita tua hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suami, agar sabda Allah jangan dihujat orang. Demikian pula terhadap orang-orang muda. Nasihatilah mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal, dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Sebab sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18.23.27.29)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hati-Mu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; tetapi orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.
   
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.   
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:7-10)
        
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
          
Yesus bersabda kepada para murid, “Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera makan?’ Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan,’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

   
Yesus berbicara kepada para murid-Nya tentang perlu dan pentingnya menjadi pribadi rendah hati dalam melaksanakan tugas. Yesus mengatakan bahwa seorang hamba tak akan mengharapkan balasan dari tuannya. Begitu pula seharusnya para murid dalam melaksanakan tugas yang diserahkan Allah Bapa kepada mereka, sikap semacam ini bisa ditangkap sebagai wujud serangan balik terhadap sikap dan pola hidup yang ditunjukkan orang-orang Farisi. Orang-orang Farisi sebagai bagian bangsa Israel yang terpandang dan terpelajar percaya bahwa Allah akan membalas perbuatan mereka sesuai dengan perbuatan mereka. Oleh karena itu, mereka merasa boleh, bahkan berhak menuntut imbalan atas tindakan-tindakan yang menurut mereka merupakan suatu kebaikan. Memang, sebagai orang beriman kita percaya bahwa Allah akan menganugerahkan hal-hal yang baik. Di lain pihak, sebagai orang beriman kita pun percaya bahwa kita dipanggil untuk melakukan hal-hal baik sebagai perwujudan kasih Allah yang memanggil itu. Dengan kata lain, kebaikan kita bersumber dan mengalir dari kasih dan kebaikan Allah. Oleh karena itu, aneh jika yang terjadi adalah bahwa kita melakukan perbuatan baik demi mencari balasan dari Allah. Yang harus dilakukan manusia adalah senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kepada para murid-Nya, Yesus senantiasa menekankan supaya kualitas kehidupan terus diutamakan, bahkan terus disempurnakan dengan hukum kasih. Sementara itu, kuantitas kehidupan mengalami perubahan, menjadi lebih panjang. Kehidupan tak lagi hanya dihitung saat seseorang masih hidup di dunia, tetapi juga saat seseorang meninggalkan dunia fana ini, masih ada kehidupan lain yang harus diziarahinya. 
 
 Menjadi semakin jelas, apa yang harus dilakukan manusia dalam hidupnya,  yaitu meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan kata lain, jatah manusia adalah mengurus kualitas kata-kata, pikiran dan tindakannya. Di sisi lain, tentang panjang atau pendek alias kuantitas hidup, Allah yang mengatur. Dengan kata lain, panjang atau singkat hidup manusia Allah-lah yang mengatur. Pertanyaannya adalah bagaimana manusia bisa meningkatkan kualitas hidupnya? Salah satu jawabannya terlontar dari mendiang Paus Yohanes Paulus II. Sang burung kelana ingin Gereja tetap meneruskan karya-karya pelayanannya untuk mendukung dan melindungi kehidupan dengan memerangi segala wujud anti-kehidupan yang muncul, terutama dari ilmu dan teknologi medis yang semakin canggih. Yang dimaksud Paus Yohanes Paulus II dengan pelbagai macam wujud anti-kehidupan adalah praktik-praktik aborsi, eutanasia, dan upaya-upaya medis untuk memperpanjang usia hidup manusia di dunia ini dengan cara-cara yang tak wajar alias kontra natura.
  
Antifon Komuni (Tit 2:14)

Kristus telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.  

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, ampunilah kami bila sepanjang hari ini kami berbuat baik tetapi tidak dengan tulus, punya maksud dan pamrih yang tersembunyi. Sadarkan bahwa kami adalah hamba-hamba-Mu yang tak berguna, agar rela mengabdikan diri kepada-Mu dan kepada sesama dengan setia dan rendah hati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

BV/ INSPIRASI BATIN 2018

Seri Liturgi: KEMULIAAN ALLAH TRITUNGGAL

 

Syalom aleikhem.
Bagian terakhir Gloria mengarah pada Allah Tritunggal. Yesus Kristus yang mahatinggi tak pernah terpisah dari Roh Kudus dan Allah Bapa. Sang Firman (Putra) tak pernah terlepas dari Allah (Bapa) dan Roh-Nya (Roh Kudus). Maka jelas, Gloria adalah doa pemuliaan Allah Tritunggal. Di dalamnya ada pujian, syukur, pemuliaan. Kata demi kata Gloria begitu indah dan secara padat menyampaikan kepada kita beberapa pokok iman Kristen. Karena itu, Gloria yang sudah sangat tua umurnya dipelihara terus oleh Gereja Katolik.

Gloria sungguh lain. Sebagai nyanyian (madah) – sesungguhnya adalah doa yang dinyanyikan – Gloria memuat ayat-ayat Alkitab secara tersirat. Gloria mewadahi ajaran iman kita. Lain memang dengan beberapa lagu gubahan baru yang acapkali terasa abal-abal, asal comot kata, kelihatan sekenanya. Gloria itu indah, jelas, bernas. Gloria itu pengajaran iman dalam nyanyian.

Itu mengapa Gloria tak boleh diganti kata-katanya. Sayangnya, dewasa ini ada beberapa lagu untuk liturgi Katolik yang dijuduli “Gloria” atau “Kemuliaan” tapi kata-katanya ngarang-ngarang. Sungguh sayang, kekayaan iman dan khazanah liturgi suci yang begitu memukau diganti lagu karangan yang kadang ya gitu deh. Kalau ada lagu “Kemuliaan” tapi kata-katanya bukan Kemuliaan, sebaiknya tak usah dipakai lagi. Itu bukan Gloria, itu hanya karangan bebas berlabel Gloria alias KW2.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Senin, 12 November 2018 Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir

Senin, 12 November 2018
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir
 
“Uskup Yosafat menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja” (Paus Pius XI)
   
Antifon Pembuka (Luk 4:18)


Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu semangat yang mendorong Santo Yosafat untuk menyerahkan nyawa bagi domba-dombanya. Semoga berkat doa dan teladannya kami dijiwai oleh semangat yang sama, sehingga takkan takut mempertaruhkan nyawa bagi kepentingan sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (1:1-9)
      
       
"Angkatlah penatua-penatua seperti yang telah kupesankan kepadamu."
      
Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita, dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
atau Itulah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:1-6)
   
"Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia."
    
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
  
Menjadi murid Yesus tidak cukup hanya memikirkan keselamatan sendiri tetapi juga keselamatan sesama bahkan 'keselamatan' (kelestarian) alam semesta. Yesus memberikan beberapa ajaran-Nya untuk mengambil tanggung jawab keselamatan sesama dalam bacaan Injil hari ini. Tanggung jawab terhadap keselamatan diwujudkan dengan tiga sikap: tidak menyesatkan orang lain, mengampuni orang yang berbuat dosa dan berdoa agar iman bertambah kuat. 
 
 Yesus mengingatkan para murid agar hati-hati terhadap adanya penyesatan. Yesus menyadari bahwa penyesatan ada bahkan tidak mungkin tidak ada. Penyesatan adalah dosa besar dan berat, apalagi dilakukan terhadap orang yang kecil, lemah, tersingkir, dan difabel. Hukuman terhadap pelaku penyesatan lebih berat daripada penjahat besar. Hukumannya adalah 'sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dilemparkan ke dalam laut'. Mereka yang kecil dan tak berdaya seharusnya dilindungi dan dibantu. Kalau mereka dikacaukan pikiran mereka, dimanipulasi untuk berbagai kepentingan dan dimanfaatkan untuk mencapai tujuan orang lain, maka sudah semestinya mereka dijatuhi hukuman yang paling berat.
 
Yesus juga mengingatkan para murid agar memiliki sifat pengampun. Ketika seseorang berbuat dosa terhadap kita, maka kita mudah tergoda untuk tidak hati-hati karena ada kecenderungan untuk lepas kendali. Pada saat lepas kendali itu kita bisa teledor dengan kata-kata kita yang bisa menyesatkan bahkan bisa juga pula menunjukkan rasa dendam. Sebaiknya dikembangkan sikap untuk membangun dialog dan mengajak untuk membicarakan kesalahannya dengan bijaksana. Menegur orang yang bersalah atau berbuat dosa adalah sesuatu yang tidak mudah bahkan mengandung risiko untuk dimusuhi dan dijauhi. Menegur untuk membantu ke arah penyesalan adalah melihat sisi baiknya dan mensyukuri rahmat kasih-Nya. 
 
 Selanjutnya Yesus mengajak untuk meningkatkan iman kita. Semakin kuat iman kita, semakin kuat kita bergantung kepada Allah. Para rasul menyadari kekerdilan iman mereka maka mereka meminta kepada Yesus: "Berikanlah iman kepada kami!" Permintaan para rasul ini bisa menjadi doa kita setiap hari agar Tuhan menambah iman kita. Yesus menjamin bahwa iman yang teguh memiliki daya hidup yang luar biasa. Iman sebesar biji sesawi saja dapat memindahkan gunung. Artinya tidak ada yang mustahil bagi Allah. Demikian jga tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada-Nya. 
 
 Semoga kekuatan iman kita juga memberi pengaruh pada keutuhan dan kelestarian ciptaan di muka bumi sehingga seluruh bumi menjadi rumah bersama yang makin menenteramkan.  (RP/Inspirasi Batin 2018)

Antifon Komuni (Luk 17:4)
  
Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, "Aku menyesal" engkau harus mengampuni dia.   

Minggu, 11 November 2018 Hari Minggu Biasa XXXII

Minggu, 11 November 2018 
Hari Minggu Biasa XXXII
   
“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan” (Mat 23:23)


Antifon Pembuka (Mzm 88:3)

Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.

Let my prayer come into your presence. Incline your ear to my cry for help, O Lord.

Intret oratio mea in conspectu tuo: inclina aurem tuam ad precem meam Domine.

Mzm. Domine Deus salutis meƦ: in die clamavi, et nocte coram te.

Doa Pembuka


Ya Allah, Engkau tidak melihat besarnya jumlah, tetapi ketulusan kami dalam mempersembahkan diri dan milik kami kepada-Mu. Anugerahilah kami kerelaan untuk berbagi satu sama lain atas segala sesuatu yang Kauanugerahkan kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (1Raj 17:10-16)
  
 
"Janda itu membuat sepotong roti bundar kecil dan memberikannya kepada Elia."
 
Sekali peristiwa Nabi Elia bersiap-siap, lalu pergi ke Sarfat. Ketika ia tiba di dekat gerbang kota itu, tampaklah seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Elia berseru kepada perempuan itu, “Cobalah, ambilkan aku sedikit air dalam kendi untuk kuminum!” Ketika perempuan itu pergi mengambil air, Elia berseru lagi, “Cobalah juga bagiku sepotong roti!” Perempuan itu menjawab, “Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, sebentar lagi aku pulang dan mengolanya bagiku dan bagi anakku, dan setelah memakannya, maka kami akan mati.” Tetapi Elia berkata kepadanya, “Janganlah takut, pulanglah, dan buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku; kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel. Tepung dalam tempayan itu takkan habis, dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke atas muka bumi.” Maka pergilah perempuan itu, berbuat seperti yang dikatakan oleh Elia. Maka Elia, perempuan itu dan anaknya mendapat makanan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang sesuai dengan firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9bc-10, Ul:2b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberikan roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:24-28)
    
"Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang."

Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri, untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri untuk menghapus dosa lewat kurban-Nya. Seperti manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh karena Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:38-44)
 
"Janda miskin ini telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."
 
Pada suatu hari, dalam pengajaran-Nya, Yesus berkata kepada orang banyak, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat! Mereka suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Pada suatu hari lain, sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan, Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin. Ia memasukkan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya; semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Janda di Sarfat bersedia memberikan roti yang ia buat sendiri dan sedikit tepung yang ada di rumah. Ia sendiri mengatakan bahwa ia akan membuat roti dari sedikit tepung itu untuk dia dan anaknya. Setelah makan roti itu mereka akan mati karena tidak ada lagi tepung. Atas permintaan Elia, roti dari sedikit tepung itu akan diberikan juga kepada Elia. Bayangkan, roti terakhir yang tersedia, harus dibagi lagi kepada orang lain yang sedang kelaparan. Janda sarfat memberi roti dari kekurangan kepada Elia. Demikian pula halnya dengan janda miskin yang memasukan persembahan ke dalam peti persembahan. Yesus mengatakan bahwa pemberian janda itu lebih besar karena Ia memberi dari kekurangan. Dua janda dalam bacaan-bacaan kitab suci hari ini menunjukkan kepada kita, iman yang sesungguhnya. Iman tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk yang lain. Iman yang sesungguhnya dilihat dari tindakan atau perbuatan kasih. Mereka adalah contoh orang beriman yang meneladani Yesus Kristus yang rela menyerahkan hidup-Nya demi keselamatan dunia. [RD Sipri Senda]

Antifon Komuni (Mzm 23:1-2)

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang.

The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads me.

Dominus regit me, et nihil mihi deerit: in loco pascuƦ ibi me collocavit: super aquam refectionis educavit me.

Sabtu, 10 November 2018 Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Sabtu, 10 November 2018 
Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja
    

“Apa yang ditaburkan seseorang, itu akan dituai juga, dan upah seseorang itu sesuai dengan perbuatannya” (St. Leo Agung)


Antifon Pembuka (Sir 45:30)

Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.


Doa Pembuka

Ya Allah, Engkau menghendaki agar Gereja-Mu dibangun di atas wadas kokoh Rasul Petrus tak pernah dikalahkan oleh kekuatan mereka. Kami mohon semoga berkat doa Santo Leo Agung, umat-Mu berpegang teguh pada kebenaran-Mu dan selalu dilindungi dalam damai-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.

           

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:10-19)
       
    
"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
         
Saudara-saudara, aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya kalian semakin menaruh perhatian lagi kepadaku. Memang perhatianmu selalu ada, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Hal ini kukatakan, bukan karena aku kekurangan. Sebab aku telah belajar mencukupi diriku dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan, dan aku pun tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tiada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik jugalah perbuatanmu, yaitu bahwa kalian telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Kalian sendiri pun tahu, hai orang Filipi. Waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaat pun yang mengadakan perhitungan utang-piutang dengan daku selain kalian. Di Tesalonika aku telah satu dua kali menerima kiriman bantuan dari kalian. Yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya yang makin menambah keuntunganmu. Kini aku telah menerima dari padamu semua yang perlu, malahan lebih daripada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu kurban yang disukai dan berkenan kepada Allah. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. 
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.8a.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi, keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
3. Hatinya teguh, ia tidak takut. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9) 
Yesus Kristus telah menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
         
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:9-15)
   
"Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?"
     
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mammon yang tidak jujur, supaya jika mammon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima dalam kemah abadi. Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi jika kalian tidak setia mengurus mammon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? [Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?] Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mammon.” Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

  
Teman saya sering membuat kesalahan dalam laporan keuangan, ia tidak teliti, bukti-bukti tidak dikumpulkan dengan teliti, akibatnya laporan akhir sering dikembalikan oleh pimpinannya. Oleh karena ketidaktelitiannya dalam laporan kecil itu, maka waktu ada pilihan ketua bagian keuangan yang lebih tinggi, ia tidak pilih. Alasan dari direkturnya adalah karena ia takut nanti akan semakin banyak kesalahan dalam laporan. 
 
 Seorang mahasiswa yang bekerja kelompok sering tidak datang dan tidak memberitahukan alasannya, waktu mau diangkat menjadi pimpinan regu, ditolak oleh semua temannya. Alasannya adalah mereka takut bahwa dia nanti juga akan tidak setia datang waktu menjadi pimpinan.
 
 Yesus dalam Injil hari ini menandaskan semangat yang sama, "Yang setia dalam perkara kecil ia akan setia juga dalam perkara besar, dan yang tidak setia pada perkara kecil tidak akan setia dalam perkara besar." Yesus menasihatkan kita agar belajar setia dalam perkara yang kecil, agar nantinya juga setia pada perkara besar. Ia juga mengingatkan kita untuk tidak mengabdi dua tuan, karena akan kacau, ia akan setia pada yang seorang dan tidak pada yang lain. 
 
 Kesetiaan dalam hidup ini memang perlu dilatih, dan orang tidak mungkin setia dalam perkara besar kalau tidak pernah setia pada perkara kecil. Ini juga berlaku dalam hal iman. Kalau kita selalu belajar setia dengan melakukan tindakan mencintai orang lain, lama-kelamaan kita juga akan semakin rela mencintai sesama manusia yang lebih besar. Kalau kita selalu berkorban dalam hal kecil, nantinya akan kuat berkorban dalam perkara yang besar. Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita setia pada hal kecil?
      
Antifon Komuni (Mat 16:16.18)
  
Petrus berkata kepada Yesus: Engkau adalah Mesias, Putra Allah yang hidup. Dan Yesus menjawab: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.
     
Tu es Petrus, et super hanc petram Ʀdificabo Ecclesiam meam.

Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.
 
Doa Malam
  
Bapa yang Maharahim, puji syukur atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Ampunilah dosa dan kesalahan kami yang telah kami lakukan hari ini. Kami serahkan segala keberadaan kami dalam naungan belas kasih-Mu. Semoga Engkau berkenan menyempurnakannya, sehingga layak menjadi pujian bagi kemuliaan-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin. 
    

PS/INSPIRASI BATIN 2018

Jumat, 09 November 2018 Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran

Jumat, 09 November 2018
Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran 

“Sebelum dibaptis kita semua kediaman setan; setelah dibaptis kita menjadi kenisah Kristus.” (St. Caesarius dari Arles)

Antifon Pembuka (bdk. Why 21:2)


Kulihat kota yang suci, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

I saw the holy city, a new Jerusalem, coming down out of heaven from God, prepared like bride adorned for her husband

atau (bdk. Why 21:3)

Lihatlah, kemah Allah di antara manusia! Dia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah-bersama-mereka ini akan menjadi Allah mereka.

Behold God's dwelling with the human race. He will dwell with them and they will be his people, and God himself with them will be their God.


atau (Mzm 68:6,7,36,2)

Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suƦ.

Pengantar


Hari ini kita merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran. Basilika agung ini didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, putra Santa Helena, pada tahun 324. Dalam konteks sejarah Kristiani, Basilika ini merupakan Basilika agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan perdamaian di dalam Gereja setelah tiga-abad lebih berada di dalam kancah penghambatan dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir. Pemberkatannya yang kita peringati pada hari ini merupakan peringatan akan kemerdekaan dan perdamaian itu. Basilika Lateran merupakan Takhta Paus, bukan Basilika St. Petrus sebagaimana yang anda kira selama ini. Ketika Paus menetapkan dogma, Beliau berbicara dari Takhtanya di Basilika Lateran ini. Di Basilika Lateran inilah Kursi Petrus berada. Mula-mula pesta ini hanya dirayakan di Roma, namun lama kelamaan menjadi pesta bagi seluruh Gereja. Dalam pesta ini, selain kita mengenang dan memperingati kemerdekaan dan perdamaian yang dialami Gereja, kita juga mau mengungkapkan cinta kasih dan kesatuan kita dengan Uskup Roma, yang sekaligus menjabat sebagai Paus, pemersatu seluruh Gereja dalam cinta kasih Kristus. Gereja, tempat kita berkumpul merupakan tanda dan lambang Gereja, Umat Allah.

Doa Pembuka

Ya Allah, dari batu-batu hidup dan terpilih Engkau telah menyiapkan tempat tinggal yang kekal bagi keagungan-Mu. Lipatgandakanlah di dalam Gereja-Mu anugerah Roh yang telah Engkau berikan, agar umat yang setia kepada-Mu senantiasa bertambah. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-2.8-9.12)
   
  
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
 
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9; R: 5)
1. Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan di bumi.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:9b-11,6-17)
  
"Kamu adalah tempat kediaman Allah."
 
Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Taw 7:16, 2/4)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:13-22)
 
"Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri."
 
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
  Membaca bacaan Injil hari ini, mata dan hati saya terhenti pada kalimat ini, "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Kalimat itu dikatakan Yesus kepada murid-murid-Nya entah kapan. Di saat Yesus marah kepada para penjual di Bait Allah para murid ingat akan kata-kata itu. Sering kali kita baru ingat suatu pengalaman, kata-kata dari teman atau diri sendiri, setelah beberapa waktu lamanya. 
 
 Hari ini Gereja merayakan pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran, Gerejanya uskup Roma, sekaligus Paus. Basilik Lateran ini didirikan oleh kaisar Konstantinus Agung, putra Santa Helena pada tahun 324. Basilika ini disebut "induk semua gereja, baik di Roma maupun di seluruh dunia". Kita diingatkan akan penghormatan gedung-gedung gereja kita masing-masing. Bagaimana sikapku saat aku memasuki gedung gereja? 
 
 Ada berbagai macam cara bisa kita buat. Saat kita masuk, kita ambil air suci di jari tangan kita lalu membuat tanda salib. Ambil air suci itu mau mengingatkan kita akan pembaptisan yang telah kita terima. Salib menandakan iman kita akan Yesus yang disalib yang merupakan Juruselamat kita. Kemudian kita menuju bangku yang tersedia dan kita pilih. Sebelum masuk ke tempat duduk, kita bisa memberi hormat ke altar dan tabernakel bila ada di panti imam, baru berlutut atau duduk. Sikap sederhana seperti ini mau mengungkapkan iman dan hormat bakti kita kepada Allah yang hadir di dalam "rumah-nya", gereja-Nya. 
 
 Dengan menyadari sikap hormat seperti itu, kita diajak untuk melatih tubuh kita memberi hormat kepada Tuhan. Sehingga kita bisa membedakan mana itu gereja, kantor, ruang pertemuan, mall, gedung bioskop, pasar, gedung konser, dsb. Dan semoga kata-kata Yesus yang diingat oleh para murid saat Yesus mengusir pedagang-pedagang di bait Allah tidak terulang lagi, "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.". Tuhan memberkati.   (JK/Inspirasi Batin 2018)
 
Antifon Komuni (1Ptr 2:5)

Bagaikan batu-batu hidup kamu dibangun, menjadi bangunan rohani, imamat kudus.

Be built up like living stones, into a spiritual house, a holy priesthood.

atau

Ierusalem, quƦ Ʀdificatur ut civitas, cuius participatio eius in idipsum: illuc enim ascenderunt tribus, tribus Domini, ad confitendum nomini tuo, Domine. (Mzm 122:3-4)

Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. (Mzm 122:3-4)

Kamis, 08 November 2018 Hari Biasa Pekan XXXI

Kamis, 08 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXI
  
Percayalah bahwa Allah mengasihimu. Percayalah pada kasih-nya, kasih-Nya yang luar biasa! --- St. Elisabet dari Tritunggal
  

Antifon Pembuka (Mzm 105:4-5)
   
Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami di surga, semoga pengertian kami mengenai Yesus Putra-Mu menjadi harta kekayaan kami yang tak ternilai, dan semoga dapat kami bagikan dengan gembira kepada semua orang di seluruh dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Rasul Paulus mengarahkan penyembahan kepada Allah di dalam Roh kepada pengenalan akan Kristus. Ia membuang semua yang bersifat lahiriah dan menganggapnya sampah jika dibandingkan dengan Kristus. Inilah model hamba Tuhan sejati.
       

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:3-8a)
     
  
  
"Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus."
         
Saudara-saudara, kitalah orang-orang bersunat, yaitu kita yang beribadat oleh Roh Allah, yang bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Meskipun demikian sebenarnya aku mempunyai alasan untuk menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Kalau orang lain menyangka dapat mengandalkan hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: aku disunat pada hari kedelapan, aku seorang Israel, dari suku Benyamin, aku seorang Ibrani asli; mengenai pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi; mengenai kegiatanku dalam agama Yahudi aku penganiaya jemaat; mengenai kebenaran dalam menaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus, Tuhanku, sebab hal itu lebih mulia dari segala-galanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.
atau Alleluya
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.
  
Allah mengutus Yesus, Putra-Nya untuk mencari orang yang hilang dan bersukacita ketika mereka ditemukan. Sebagai murid-murid Yesus, seharusnya kita juga memiliki belas kasih yang sama seperti Guru kita.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-10)
    
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
     
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, “Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya di atas bahu dengan gembira. Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Menaruh rasa curiga kepada mereka yang di cap buruk dalam masyarakat timbul karena kita hanya melihat hal-hal lahiriah. Hal ini juga yang dibanggakan Paulus pada awal mula. Akan tetapi, pengenalan dengan Yesus mengubah hidupnya. Yesus menunjukkan bahwa dalam diri orang yang di cap buruk, Allah juga menaruh perhatian. Allah memberi sukacita juga kepada mereka. Bagaimana kita melihat dan menilai orang lain selama ini?
      
 Andai malaikat dapat iri kepada manusia, mereka akan iri karena satu hal: Komuni Kudus. --- St. Maximilianus Kolbe
  
Antifon Komuni (Flp 3:8)
 
Segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus Tuhanku, dan hal itu lebih mulia segala-galanya. 
 
Doa Malam

Allah yang Maharahim, demikian besar cinta dan belas kasih-Mu kepada kami. Semoga kami mampu meneladan cinta-Mu khususnya dalam bergaul dengan sesama, tidak membeda-bedakan dan menerima satu sama lain dengan sukacita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Rabu, 07 November 2018 Hari Biasa Pekan XXXI

Rabu, 07 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXI
    
“Gereja Katolik dipisahkan dan dibedakan oleh tiga karakteristik ini: kesatuan ajaran, kesatuan organisasi, kesatuan penyembahan. Kesatuan ini begitu menonjol sehingga olehnya setiap manusia dapat menemukan dan mengenali Gereja Katolik.
Merupakan kehendak Allah, pendiri Gereja, bahwa semua domba pada akhirnya harus berkumpul bersama dalam satu kawanan, dibawah bimbingan satu gembala. Semua anak-anak Allah dipanggil menuju satu-satunya rumah bapa mereka, dan batu penjurunya adalah Petrus. Setiap manusia harus bekerja bersama sebagai saudara untuk menjadi bagian dari kerajaan Allah yang tunggal ini; karena warga kerajaan ini disatukan dalam kedamaian dan harmoni di bumi agar mereka dapat menikmati kebahagiaan kekal suatu hari nanti di surga.” (St. Yohanes XXIII, Paus, Ad Petri Cathedram)
 

Antifon Pembuka (Mzm 27:1)
 
Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
 
The Lord is my light and my salvation; whom shall I fear? The Lord is the stronghold of my life; whom should I dread?
 
Dominus illuminatio mea, et salus mea, quem timebo? Dominus defensor vitƦ meƦ, a quo trepidabo?   
 
Doa Pembuka

 
Ya Allah sumber kebijaksanaan, utuslah Roh Kebijaksanaan-Mu kepada kami, agar kami dapat memahami kehendak-Mu serta melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Ajarilah kami untuk berani menyangkal diri dan melepaskan segala sesuatu agar kami dapat menjadi murid-murid-Mu yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (2:12-18)
     
"Kerjakanlah keselamatanmu, Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu, baik kemauan maupun pelaksanaan."
      
Saudara-saudara kekasih, kalian senantiasa taat. Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi lebih-lebih sekarang waktu aku tidak hadir. Sebab Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu baik kemauan maupun pelaksanaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kalian tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Maka kalian akan bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada sabda kehidupan. Dengan demikian aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa tidak sia-sialah aku berlomba dan berjerih payah. Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada kurban dan ibadat imanmu, aku bergembira dan bersukacita bersama kalian. Dan kalian pun hendaknya bergembira dan bersukacita bersama aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
atau Tuhan adalah terang dan keselamatanku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
    
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi milik-Ku."
     
Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, "Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antaramu, yang mau membangun sebuah menara, tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, 'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikan.' Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain, tidak duduk mempertimbangkan dulu apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jika tidak dapat, iaakan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antaramu yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan

  
  Injil hari ini mengatakan begitu keras kepada ktia tentang syarat untuk mengikuti Yesus. Dalam pernyataannya Yesus meminta kita semua untuk mengikuti-Nya diatas segala–galanya melebih kasih kepada oang tua dan relasi kita dengan sesama. Apakah Yesus mau mengatakan bahwa untuk mengikuti-Nya kita harus terlebih dahuluu “melupakan”, “menjauh” atau sampai hati “membenci” orang tua kita sendiri atau sahabat dan kerabat kita sendiri? Yesus tidak menyatakan demikian dan bukan itulah maksud dari pernyataan Yesus. Yesus sendiri mengajak kita untuk menghormati ayah dan ibu kita (Luk 18:2), bagaimana mungkin disaat yang sama Yesus meminta kita untuk tidak menghormati orang tua kita?

Bagaimanapun, kita sadari bersama bahwa Tuhan adalah hukum tertinggi diatas segalanya. Kita tidak dapat mencintai Tuhan, namun disatu sisi kita terikat oleh harta benda dan begitu terikat olehnya sehingga kita sendiri lupa untuk mencintai Tuhan. Cinta kepada Tuhan harus benar – benar terbebas dari hal – hal duniawi. Maksudnya bahwa, ketika kita mengejar uang untuk kepentingan hidup dan sesama harus disadari pula bahwa uang adalah pemberian Tuhan pula dan cinta yang layak dan pantas hanya dapat diberikan kepada Tuhan dan bukan kepada uang. Kepemilikan harta benda tidak mengikat diri kita sama sekali sehingga kita dapat dengan bebas mencintai dan mengikuti Tuhan, sehingga uang atau harta benda tidak menjadi batu sandungan bagi kita dalam berelasi dengan Tuhan. Demikianpun halnya dengan orang tua. Kita haruslah amat dan sangat mencintai dan menghormati kedua orang tua kita, namun disaat yang sama kita harus ingat bahwa kedua orang tua kita adalah pemberian Tuhan sendiri. Apabila cinta dan hormat kita kepada orang tua atau kerabat lebih besar melampaui cinta kita kepada Tuhan, tidakkah kita menduakan Tuhan dan terperangkap dalam jerat berhala? Kita tidak dapat mencintai Tuhan jika cinta kita kepada orang tua atau kerabat terdekat lebih besar melampaui cinta kita kepada Allah. Justru sebaliknya, cinta kepada Tuhan adalah hasrat terutama dan yang utama, dimana kasih kita kepada Tuhan jauh melampaui segala – galanya sebab Tuhanlah yang memberikan kepada kita segala – galanya.
 
Ketika cinta kasih dan hormat kita kepada Tuhan lebih dari apapun, cinta itu pun harus tertuang kepada sesama terlebih orang tua kita sebab kerabat atau orang tua kita pun adalah milik kepunyaan Tuhan yang harus kita cintai dengan cara sewajarnya dengan tidak melupakan hormat dan kasih kepada Allah. Kata kuncinya adalah kita hanya dapat mencintai Tuhan dengan sungguh apabila kita benar – benar lepas dari hal – hal yang mengikat kita yang menyebabkan kita menduakan Tuhan. Sebaliknya, cinta kepada Tuhan tidak boleh melupakan sesama sebab semua adalah milik kepunyaan Tuhan yang harus kita cintai dengan cara sewajarnya. 
 
Antifon Komuni (Luk 14:27)
 
Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, tidak layak menjadi murid-Ku.

  
Deus Providebit

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy