| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 16 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXVIII

Selasa, 16 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVIII
   
“Orang yang memegang kekuasaan harus bekerja lebih keras daripada yang lain dan lebih rendah hati daripada mereka yang di bawahnya.” (St. Gregorius dari Nyssa)
   

Antifon Pembuka (Mzm 119:41)
   
Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan karya-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.

Doa Pembuka


Ya Allah, dalam diri Putra-Mu kami selalu mengalami betapa besar cinta-Mu kepada kami. Kami mohon, jiwailah kami dengan roh cinta kasih-Mu agar kami dapat mencintai Engkau dan sesama secara nyata, baik dalam pikiran, perkataan, maupun tindakan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sunat bukanlah perkara mutlak. Sunat tidak menentukan keselamatan seseorang. Hal yang menentukan keselamatan seseorang adalah iman akan Yesus yang bekerja oleh kasih. 
         
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:31b-5:6)        
      
"Sunat tidak berarti sama sekali; yang berarti hanyalah iman yang bekerja melalui cinta kasih."
        
Saudara-saudara, kita bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau tunduk lagi di bawah kuk perhambaan. Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu, ‘Jika kalian menyunatkan diri, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi kukatakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kalian lepas dari Kristus, jika kalian mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kalian hidup di luar kasih karunia! Sebab oleh Roh dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang yang ada dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat sama sekali tidak mempunyai arti. Yang berarti hanyalah iman yang bekerja oleh kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:41.43-45.47.48)
1. Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu.
2. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.
3. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.
4. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
5. Aku hendak bergembira dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.
6. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12) 
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
      
Hidup dalam suatu agama tertentu itu baik. Namun, terlalu menekankan agama lahiriah tidaklah menentukan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, hidup keagamaan sejati harus disertai oleh hati yang bersih dari rampasan dan kejahatan.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:37-41)
      
"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."
       
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah Yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
    
Renungan

      

Tuhan Yesus mengecam orang-orang Farisi karena lebih memperhatikan hal-hal lahiriah daripada batiniah. Mereka terbelenggu oleh hukum-hukum yang diwarisi dari tradisi. Bagi Yesus, iman harus membebaskan orang dari belenggu-belenggu kemunafikan. Artinya, iman membuat orang hidup realistis, tidak ada kepura-puraan. Tidak ada lagi ketakutan. Orang beriman melakukan perbuatan-perbuatan kasih yang berasal dari dalam hatinya.
 
Antifon Komuni (Rm 1:7)
 
Barangsiapa menaruh cinta kasih kepada-Ku, tentu mematuhi sabda-Ku, dan akan disayangi Bapa-Ku, dan akan Kami datangi.
 
RUAH

Senin, 15 Oktober 2018 Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Avila

Senin, 15 Oktober 2018 
Peringatan Wajib Sta. Teresia dari Avila

“Ingatlah, tidak ada senjata yang lebih baik daripada salib” (St. Teresa dari Avila)


    
Antifon Pembuka (Mzm 42:2-3)

Bagaikan rusa merindukan air, demikianlah hatiku pada-Mu Tuhan. Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup.

 
Like the deer that yearns for running streams, so my soul is yearning for you, my God; my soul is thirsting for God, the living God.
 
 
Doa Pembuka

Allah Bapa yang bersemayam di istana mulia, atas dorongan Roh Kudus Santa Teresia telah menunjukkan kepada umat-Mu jalan menuju kesempurnaan. Tambahkanlah iman kami ketika kami jatuh dalam ketakutan dan keraguan, terutama dalam menghadapi godaan-godaan dunia yang dapat membuat kami jauh dari-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
     
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (4:22-24.26-27.31-5:1)        
   
"Kita ini bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka."
      
Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, "Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami." Karena itu, Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7)
1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab) 
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
    
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
    
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
     

Renungan

   

Injil ini berbicara tentang ketegaran hati para pendengar Yesus. Ia mengutip Niniwe, kota kafir yang tahu bertobat ketika mendengarkan Yunus. Ia mengutip ratu dari selatan yang datang dari jauh untuk mendengarkan kata-kata hikmat Salomo. Sementara para pendengar Yesus yang sebetulnya umat pilihan Allah itu malah tidak tahu bertobat dan tidak mau mendengarkan. Padahal, Yesus lebih besar dari Yunus dan Salomo. Yesus adalah tanda yang sangat nyata akan cinta Allah yang demikian besar pada manusia, tidak hanya itu, Yesus juga merupakan tanda kepedulian Allah terhadap penderitaan manusia. Yesus secara nyata memberi contoh-contoh nyata bagaimana menyikapi hidup yang penuh tantangan ini. Bila hati kita tidak buta, maka kita akan melihat tanda cinta Tuhan yang sangat nyata pada pribadi Yesus. Warta Gembira hari ini mengajak dan mengingatkan kita untuk meningkatkan dan memperdalam kepekaan kita terhadap tanda-tanda zaman serta kehidupan. Untuk melatih dan meningkatkan kepekaan ini antara lain setia mengadakan pemeriksaan batin atau mawas diri setiap hari.  (RENUNGAN PAGI)
        
Antifon Komuni (Mzm 89(88):2)

Aku hendak menyanyikan kasih setia TUHAN selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.

I will sing for ever of your mercies, O Lord; through all ages my mouth will proclaim your fidelity

Doa Malam

Tuhan Yesus, untuk mengimani-Mu sebagai kebenaran hidup meminta dari diriku hati yang sederhana untuk percaya dengan teguh. Semoga berkat teladan dan doa orang kudus-Mu, St. Teresa dari Avila yang dirayakan lima abad kelahirannya, aku beroleh rahmat kesetiaan kepada-Mu. Amin.

Minggu, 14 Oktober 2018 Hari Minggu Biasa XXVIII/B

Minggu, 14 Oktober 2018
Hari Minggu Biasa XXVIII/B

“Jadikan Kristus, Putra Allah, pusat kehidupanmu. Tapi ijinkan aku juga untuk mengingatkanmu bahwa mengikuti Yesus dalam iman berarti berjalan di sisi-Nya di dalam persekutuan dengan Gereja. Kita tidak bisa mengikuti Yesus menurut cara kita sendiri. Siapapun yang tergoda untuk melakukannya “dengan caranya sendiri” atau untuk mendekati kehidupan iman dengan semacam individualisme yang umum sekarang, tidak pernah akan sungguh menemui Yesus, atau akan berakhir dengan mengikuti Yesus yang palsu. (Paus Benediktus XVI)


Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)

Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.

If you, O Lord, should mark iniquities, Lord, who could stand? But with you is found forgiveness, O God of Israel.

Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? quia apud te propitiatio est, Deus Israel.
Mzm. De profundis clamavi ad te Domine: Domine exaudi vocem meam.

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Engkau telah mencintai kami dengan kasih yang begitu besar. Semoga, kami pun senantiasa belajar dan berusaha untuk mencintai Engkau dan sesama melebihi cinta kami terhadap harta kekayaan yang akan binasa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (7:7-11)
     
   
"Dibandingkan dengan roh kebijaksanaan, kekayaan kuanggap bukan apa-apa."
   
Aku berdoa, dan aku pun diberi pengertian, aku bermohon, dan roh kebijaksanaan pun datang kepadaku. Dialah yang lebih kuutamakan daripada tongkat kerajaan dan takhta; dibandingkan dengannya, kekayaan kuanggap bukan apa-apa. Permata yang tak terhingga nilainya tidak kusamakan dengan dia, sebab segala emas di bumi hanya pasir saja di hadapannya, dan perak dianggap lumpur belaka di sampingnya. Kebijaksanaan kukasihi lebih daripada kesehatan dan keelokan rupa, dan aku lebih suka memiliki dia daripada cahaya, sebab kemilaunya tak kunjung henti. Namun demikian besertanya datang pula kepadaku segala harta milik, dan kekayaan yang tak terpemanai ada di tangannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, la = fis, PS 846
Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.
Ayat. (Mzm 90:12-13.14-15.16-17)
1. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
2. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Buatlah sukacita kami seimbang dengan dukacita di masa lalu, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.
3. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak-anak mereka menyaksikan semarak-Mu. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas bumi! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani (4:12-13)
    
"Firman Allah sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita."
   
Saudara-saudara, firman Allah itu hidup dan kuat, lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun! Firman itu menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum! Firman itu sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungjawaban.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do= f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-30) (Singkat: 10:17-27)
   
"Juallah apa yang kaumiliki, lalu ikutlah Aku!"
   
(Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayah dan ibumu!" Kata orang itu kepada Yesus, "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku." Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, "Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan beroleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata, "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!") Lalu berkatalah Petrus kepada Yesus, "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Maka Yesus menjawab, "Sungguh, Aku berkata kepadamu, barangsiapa, karena Aku dan karena Injil, meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
 
Injil yang disampaikan kepada kita hari ini (Mrk 10:17-30 (Mrk 10:17-27) mengajak kita untuk dapat memperoleh hidup yang kekal. Hal ini tampak dari pertanyaan dari seseorang kepada Yesus: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat, untuk memperoleh hidup yang kekal?" Dari jawaban yang diberikan oleh Yesus atas hal tersebut, kita dapat menemukan langkah yang tepat dan pasti untuk memperoleh hidup yang kekal itu. Langkah pertama adalah menaati perintah Allah yakni 10 perintah Allah yang disampaikan melalui Musa. Akan tetapi, menurut Yesus langkah ini belum sempurna: mesti diikuti lagi dengan langkah kedua, yakni mengikuti Yesus. Hal ini mau menyatakan bahwa Yesus adalah jalan menuju kehidupan kekal. Dialah Perjanjian Baru yang datang ke dunia mau menggenapi perintah Allah dalam Perjanjian Lama. Orang yang mengikuti Yesus akan memperoleh hidup yang kekal. Apa syarat untuk dapat mengikuti Yesus? Syarat utama adalah memercayakan diri secara tulus pada tuntunan Tuhan. Untuk itu setiap orang ditantang untuk dapat melepaskan diri dari keterikatan akan hasrat dan keinginan pribadi. Penyerahan diri selanjutnya akan tergembar dari kualitas diri yang diisi dengan doa dan dipenuhi roh kebijaksanaan, sebagaimana ditekankan dalam Kitab Kebijaksanaan hari ini. Selain dari itu, syarat lain yang akan kita perjuangkan adalah menghidupi Firman Tuhan. Maka, dengan menaati perintah Allah dan mengikuti Yesus, kita pada akhirnya akan memperoleh hidup yang kekal. [RP. Christian L. Gaol, OFMCap/ Majalah Liturgi Vol 29. No 3]

Antifon Komuni (Bdk. Mzm 34:11)

Orang-orang kaya akan kekurangan dan kelaparan, tetapi mereka yang mencari Tuhan takkan kekurangan sesuatu pun.

The rich suffer want and go hungry, but those who seek the Lord lack no blessing.

Atau (1Yoh 3:2)

Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

When the Lord appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.

Sabtu, 13 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXVII

Sabtu, 13 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVII

“Berhati-hatilah dalam banyak berbicara, sebab banyak bicara mengenyahkan dari jiwa pemikiran-pemikiran kudus dan persatuan dengan Allah." (St. Dorotheus)


Antifon Pembuka (Gal 3:26)

Kalian semua adalah putra dan putri Allah berkat iman dalam Kristus Yesus. Karena kalian yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenal Kristus.


Doa Pembuka


Allah Bapa kami di surga, Engkau memanggil kami menjadi putra dan putri-Mu seturut citra Putra-Mu terkasih. Baptislah kami dengan Roh-Mu dan ajarilah kami mengimani bahwa cinta kasihlah yang menjadi hukum tertinggi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (3:22-29)
    
   
"Kalian adalah anak-anak berkat iman."
     
Saudara-saudara, menurut Kitab Suci segala sesuatu terkurung di bawah kekuasaan dosa, supaya berkat iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. Sebelum iman itu datang, kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat dan dikurung sampai iman itu dinyatakan. Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang. Karena itu kita tidak lagi berada dibawah pengawasan penuntun. Sebab kalian adalah anak-anak Allah karena iman dalam Yesus Kristus. Sebab kalian semua yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada pria atau wanita, karena kalian semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Jadi kalau kalian milik Kristus, maka kalian juga keturunan Abraham, dan berhak menerima janji Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.
3. Hai anak cucu Abraham hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 11:28) 
Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan memeliharanya.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)
   
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
       
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!" Tetapi Yesus bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Seorang perempuan menyampaikan pesan kepada Yesus, "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."  Seorang ibu akan sangat bangga atas keberhasilan atau kesuksesan anaknya. Kondisi semacam itulah yang dibayangkan oleh perempuan yang menyampaikan pujiannya kepada Yesus. Ia membayangkan bahwa ibu Yesus akan berbahagia menyaksikan segala tindakan dan perbuatan besar serta pengajaran penuh kuasa dan berwibawa yang disampaikan Yesus. Walaupun tak menolak pesan tersebut, Yesus menunjukkan alasan lain yang sesungguhnya lebih patut dijadikan sebagai motivasi untuk berbahagia. Menurut Yesus, kebahagiaan seseorang tumbuh dari ketaatannya kepada firman Allah. Yesus mengatakan, "Yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya." Dengan pernyataan-Nya itu, Yesus menunjukkan adanya kebahagiaan yang jauh lebih besar yang bisa diperoleh seseorang. Kebahagiaan yang lebih besar itu diperoleh karena seorang pribadi mau terbuka pada sabda Allah, menghayati dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. 
 
Penginjil Lukas dalam injilnya memberikan seorang pribadi yang telah mencapai kondisi kebahagiaan semacam itu dalam diri Bunda Maria. Bunda Maria menjadi teladan sekaligus model hidup orang beriman yang terbuka akan sabda Allah, merenungkannya dalam hati, tekun-setia mematuhi segala ajakan, pesan dan nasihat yang diperolehnya dari Sabda Allah itu. De Maria numquam satis. Tentang Maria, tidak pernah cukup waktu dan pikiran guna membahasnya. Demikianlah para teolog menyanjung Maria. Begitu banyak sisi yang bisa dipotret dan dikorek dari Maria. Tak seperti biasanya, tulisan kali ini tak akan menafsir salah satu bagian dari Kitab Suci. Tulisan kali ini akan memaparkan pengenalan dan pemernungan Santo Paulus tentang pribadi Maria, Sang Bunda Allah. Jelas sekali, sebagaimana terhadap Yesus, Paulus tidak memiliki pengalaman langsung dengan Maria. Tak ada kontak langsung bukan berarti tak mengenalnya. Melalui sejumlah kesaksian orang-orang yang pernah mengalami hidup bersama Maria, Paulus berhasil mengorek banyak informasi tentang Bunda Allah ini. Informasi-informasi tersebut direnungkannya. Buah permenungannya, sejumlah tulisan tentang Maria dalam sejumlah suratnya. Informasi tentang Maria tidak muncul dalam semua surat Paulus. Kenyataan ini tidak perlu mengherankan karena Paulus memang tidak menaruh banyak perhatian pada hidup Yesus sebelum wafat dan kebangkitan-Nya. Ia sendiri bahkan tidak menyaksikannya. Bagi Paulus, pusat dan inti kristianisme terletak dalam wafat dan kebangkitan Yesus di dunia. 

Doa Malam

Yesus, Engkau bersabda, "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan memeliharanya." Karena itu, kami mohon, tambahkanlah semangatku untuk bertekun dalam mendengarkan dan memelihara sabda-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia dalam mengikuti Engkau, Sang Sabda yang telah menjadi manusia, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.
     
 
BV/INSPIRASI BATIN 2018

Jumat, 12 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXVII

Jumat, 12 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVII
 
"Di dalam segala sesuatu yang kamu lakukan, berusahalah agar Allah adalah saksimu.” (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (Luk 11:24)

Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak berhimpun bersama Aku, ia menceraiberaikan. 
  
Doa Pembuka

 
Allah Bapa kami, sumber kebahagiaan, Engkau menghendaki semua orang berbahagia karena mengenal Yesus Kristus. Kami mohon, semoga dunia ini Kaubimbing menuju kedamaian dan kerukunan sejati, yang telah dibuka oleh Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
Alkitab memberi kesaksian bahwa Abraham dibenarkan Allah oleh iman dan tidak oleh pelaksanaan hukum. Kita hendaknya meneladan Abraham ini, hidup oleh iman agar dibenarkan juga oleh Allah.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:7-14)     
     
"Mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama Abraham yang beriman."
      
Saudara-saudara, kalian mengerti bahwa yang disebut anak-anak Abraham ialah mereka yang hidup dari iman. Adapun Kitab Suci sudah tahu sebelumnya, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi berkat iman. Maka Kitab Suci dahulu sudah mewartakan Injil kepada Abraham. "Olehmu segala bangsa akan diberkati."Jadi mereka yang hidup dari iman akan diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu. Sebaliknya semua orang yang hidup dari pelaksanaan hukum Taurat,berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang tidak melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam hukum Taurat." Memang tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat. Hal itu jelas, karena "Orang yang benar akan hidup berkat imannya." Padahal dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan perbuatan, sebab tertulis, "Barangsiapa melakukannya, akan hidup karenanya." Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutukkarena kita. Sebab ada tertulis, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah melakukan itu, supaya dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.3-4.5-6)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 12:32)
Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.

Yesus mengusir setan dengan menggunakan kuasa Allah, bukan kuasa Beelzebul. Karya-Nya ini sekaligus sebagai kesaksian bahwa Kerajaan Allah sudah datang. Oleh karena itu, dalam setiap peristiwa penyembuhan, Kerajaan Allah dinyatakan.
 
 Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)
    
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
       
Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
     
 
Renungan

  
Iman kepada Kristus merupakan dasar hidup kita, bukan hukum Taurat. Rasul Paulus menegaskan bahwa orang yang hidup di bawah pelaksanaan hukum Taurat berada di bawah kutuk. Tetapi, orang yang hidup dari iman diberkati. Orang yang senantiasa hidup dalam iman mampu mengalahkan segala kuasa si jahat. Maka, iman harus senantiasa dipupuk dalam keluarga lewat doa pribadi maupun bersama. Dalam doa, kita membuka diri kepada Allah dan membiarkan diri dibimbing oleh-Nya. Betapa indah keluarga yang hidup dalam doa.  (RUAH) 
 
Antifon Komuni (Luk 1:31)
 
Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana kerajaannya dapat bertahan?

Doa Malam 
 
Tuhan, hanya pada-Mu ada keselamatan. Maka, lindungilah aku dari segala pencobaan dan jauhkanlah aku dari pikiran-pikiran jahat. Kuasailah hati dan akal budiku agar aku hidup murni di hadapan-Mu. Untuk segala noda yang ada padaku, ampunilah aku, ya Tuhan yang penuh belas kasih. Amin.  

Kamis, 11 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXVII

Kamis, 11 Oktober 2018 
Hari Biasa Pekan XXVII
  
“Mulut seorang yang rendah hati berbicara mengenai kebenaran.” (St. Markus, Pertapa
   

Antifon Pembuka (Luk 11:13)

Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun, yang meminta kepada-Nya.
    

Doa Pembuka


Ya Allah, bukalah mata dan telinga kami bagi-Mu, bagi diri kami sendiri, dan bagi sesama manusia, supaya kami tahu apa yang seharusnya kami mohon, dan supaya hati kami terbuka bagi jawaban-Mu atas doa kami, bahkan kalau jawaban-Mu berbeda dengan apa yang kami harapkan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia (3:1-5)     
   
"Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?"
    
Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah memesona kalian? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan jelas di depanmu? Hanya ini yang ingin kuketahui dari padamu: Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum Taurat? Atau karena percaya akan pewartaan Injil? Adakah kalian sebodoh itu? Kalian telah mulai dengan Roh, maukah kalian sekarang mengakhirinya dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kalian alami sebanyak itu? Masakah sia-sia! Jadi bagaimana sekarang? Tuhan telah menganugerahi kalian Roh dengan berlimpah-limpah dan Ia telah melakukan mukjizat di antara kalian; adakah Ia berbuat demikian karena kalian melakukan hukum Taurat, atau karena kalian percaya akan pewartaan Injil?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75)
1. Tuhan menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya; seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.
2. Ia melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sumpah telah diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b) 
Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.  
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)
    
"Mintalah, maka kalian akan diberi."
      
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’, masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu’. Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Sebagai orang Katolik janganlah kita pernah berkata, “Sia-sialah berdoa kepada Allah.” Sebab hal itu adalah pikiran yang gegabah. Sebaliknya Yesus mengajarkan, “Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.” Inti maksud Tuhan Yesus adalah mengajarkan kepada kita kebaikan dan kemurahan hati Allah Bapa kita. Bila kita yang jahat saja tahu memberikan yang baik kepada anak-anak kita, apalagi Bapa di surga! Pertanyaan kembali kepada pengantar awal renungan hari ini: mengapa ada ujud doa kita yang terkadang sepertinya memang tidak dijawab Tuhan, tidak dikabulkan Tuhan. Bukankah Tuhan sendiri sudah menjamin: "Mintalah, maka kamu akan diberi?"  Untuk pekerjaan yang baik, pasangan hidup yang tepat dan rumah tangga yang bahagia, kita harus memperjuangkannya setiap saat dan memohon agar Roh Kudus menjaga niat baik kita. Tidak ada kata terlambat untuk memperoleh yang terbaik dan jangan sampai kita menyesal karena kita malas untuk berjuang.
 
 Doa aslinya pertama-tama bukan perkara mohon-memohon dan Tuhan seolah menjadi "tukang" pengabul permohonan kita. Tentu betul sekali bahwa hanya kepada Tuhanlah kita dapat memohon dan berseru, sebab Dialah Sumber segala sesuatunya. Akan tetapi, doa pertama-tama bertujuan untuk dapat tinggal bersama Tuhan. Dengan doa, kita bersama Tuhan, dan apabila orang tinggal bersama Tuhan, segala sesuatu yang diperlukan akan mengalir bahkan apabila kita tidak mohon, Tuhan tetap akan memberikan yang kita perlukan. Jadi, Tuhan melihat yang diperlukan bagi keselamatan hidup kita, keselamatan jiwa kita, bukan melihat yang kita inginkan. Karena yang kita inginkan belum tentu kita perlukan. Barangkali saja apabila keinginan itu dikabulkan Tuhan, justru menjauhkan diri kita dari Tuhan.  
    
Antifon Komuni (Luk 11:13)
 
Jika kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu di surga. Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa saja yang meminta-Nya.  
   

 
RENUNGAN PAGI

Rabu, 10 Oktober 2018 Hari Biasa Pekan XXVII

Rabu, 10 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXVII
     
Kesetiaan umat yang dibaptis adalah satu prasyarat yang menentukan untuk pewartaan Injil dan untuk perutusan Gereja di dunia. Supaya berita keselamatan dapat menunjukkan kepada manusia kekuatan kebenaran dan kekuatan sinarnya, ia harus disahkan oleh kesaksian hidup orang Kristen "Kesaksian hidup kristiani sendiri beserta amal baik yang dijalankan dengan semangat adikodrati, mempunyai daya kekuatan untuk menarik orang-orang kepada iman dan kepada Allah" (AA 6). -- Katekismus Gereja Katolik, 2044


Antifon Pembuka (Luk 11:1)

Tuhan, ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-murid-Nya.
   

Doa Pembuka
  

Ya Allah, Putra-Mu telah memperkenalkan Engkau sebagai Bapa Kami. Ia juga mengajari kami bagaimana caranya berdoa. Semoga kami semakin menjadi pendoa yang tekun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (2:1-2.7-14)
 
   
"Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku."
   
Saudara-saudara, empat belas tahun setelah dipilih Tuhan, aku pergi ke Yerusalem bersama dengan Barnabas, dan Titus pun kubawa serta. Aku pergi ke sana berdasarkan suatu pernyataan. Di sana aku membentangkan Injil yang kuberitahukan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, jangan sampai dengan percuma aku telah berusaha. Pada kesempatan itu aku berbicara tersendiri dengan orang-orang yang terpandang. Mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil bagi orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus bagi orang-orang bersunat; maka mereka menjadi yakin. Sebab sebagaimana Tuhan telah memberi Petrus kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, demikian pula Ia memberi aku kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang tak bersunat. Mereka pun menjadi yakin mengenai kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku. Maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan daku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan. Semua setuju bahwa kami pergi kepada orang-orang yang tak bersunat, sedangkan mereka kepada orang-orang yang bersunat. Mereka hanya minta agar kami tetap mengingat orang-orang miskin; dan hal itu sungguh-sungguh kuusahakan. Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku terus terang menentang dia, karena ia salah. Sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat. Tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat. Juga orang-orang Yahudi lain ikut berlaku munafik seperti dia, sehingga Barnabas sendiri terseret oleh kemunafikan mereka. Aku melihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil. Maka aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua, "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 827.
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1bc.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Rm 8:15) 
Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, 'Abba, ya Bapa.'

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-4)
  
"Tuhan, ajarilah kami berdoa."
    
Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Bila kalian berdoa, katakanlah: 'Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

    
 Yesus mengajarkan cara berdoa. Yesus memberikan contoh doa yang sangat sederhana. Yesus lebih mementingkan kualitas hubungan antara manusia dengan Allah. Yesus menghendaki setiap orang berdoa dengan penuh kepercayaan. Yesus membarui hubungan manusia dengan Allah. Yesus menunjukkan bahwa Allah, sangat dekat dengan manusia. Maka, Allah disapa dan diposisikan sebagai "Bapa" yang baik, penuh kasih, pem,urah, pemaaf dan pengampun. Allah mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya dan menjadikan saudara dan saudari Yesus, Putera-Nya. Dalam mendoakan "Bapa Kami" kita disadarkan untuk selalu memuliakan Allah dan percaya penuh atas penyelanggaraan-Nya atas hidup kita. Gereja memberi tempat yang sangat istimewa pada doa Bapa Kami. Diyakini, doa ini merupakan warisan Tuhan Yesus sendiri pada Gereja. Karena itu, Bapa Kami dianggap sebagai doa yang paling sempurna. Berdasarkan Pedoman Umum Missale Romawi (2002), Bapa Kami merupakan salah satu dari tiga teks yang mensyaratkan rumusan utuh. Dua lainnya ialah ‘Aku Percaya’ dan ‘Kemuliaan’. Maka pemenggalan teks, parafrase, membuat variasi lagu ‘solis dan refren’, dilarang oleh Gereja. 
  
 
 Doa Bapa Kami adalah doa Gereja. Itulah sebabnya, doa Bapa Kami termasuk doa pokok dalam rangka tiga Sakramen Inisiasi Kristen: Baptisan, Penguatan, dan Ekaristi. Dalam semua tradisi liturgi, doa Bapa Kami merupakan bagian hakiki dari ibadat pagi dan sore (KGK 2768). Santo Yohanes Krisostomus berkata, “Tuhan mengajar kita berdoa untuk saudara-saudari kita secara bersama-sama. Karena Ia tidak mengatakan: ‘Bapaku’ di dalam surga, tetapi: ‘Bapa kami’, sehingga doa kita seperti dari satu jiwa mendoakan seluruh tubuh Gereja” (dikutip dari KGK 2768). Dalam perayaan Ekaristi, kita selalu mendoakan Bapa Kami sesudah Doa Syukur Agung selesai, dan sebelum penerimaan komuni. Mengapa? Katekismus Gereja Katolik memberikan penjelasannya yang sangat bagus:

    Dalam perayaan Ekaristi, doa Tuhan merupakan doa seluruh Gereja. Di sini tampillah artinya yang penuh dan daya gunanya. Disisipkan di antara Doa Syukur Agung (anaphora) dan pembagian Komuni ia menyimpulkan, di satu pihak seluruh permohonan dan syafaat yang diucapkan dalam epiklese, di lain pihak ia memohon untuk diperbolehkan masuk ke dalam perjamuan perkawinan surgawi, yang diantisipasi dalam komuni sakramental (KGK 2770)..
(RENUNGAN PAGI)
        
Antifon Komuni (Luk 11:1)
   
Tuhan ajarilah kami berdoa, sebagaimana yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy