| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Seri Alkitab: MENYELISIK MARKUS PENGINJIL (Bagian V)


Syalom aleikhem.
Beberapa petunjuk mengenai Santo Markus Penginjil yang ada di dalam Kisah Para Rasul telah kita pindai. Kini kita masuk ke kitab atau surat lain – masih di Alkitab.

Rasul Santo Paulus menyebut nama tokoh kita di dalam suratnya kepada Gereja Kolose (Kol. 4:10): “Salam kepada kamu dari Aristarkhus, teman sepenjaraku dan dari Markus, kemenakan Barnabas -- tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu.” Penyampaian salam seperti itu juga ada di Fil. 24: “[Salam kepadamu] dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku.”

Lalu, dalam suratnya kepada Uskup Timotius, Sang Rasul Segala Bangsa juga menyebut nama tokoh kita (2Tim. 4:11): “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia kemari, karena pelayanannya berguna bagiku.”

Selain Rasul Paulus, Sang Pangeran Para Rasul menyebut nama tokoh kita dalam suratnya (1Ptr. 5:13) – kutipannya sudah ada di Bagian terdahulu.

Menurut Rasul Paulus, Santo Markus itu keponakan Rasul Santo Barnabas. Mungkin karena itu, Santo Markus begitu erat dengan Rasul Barnabas. Sekitar A.D. (Anno Domini yang harafiahnya ‘Tahun Tuhan’, dalam bahasa Indonesia “Tahun Masehi”) 45, Rasul Barnabas dan Rasul Paulus selesai bertugas di Yerusalem, lalu mereka membawa Santo Markus kembali ke Antiokhia (lih. Kis. 12:25).

Tak lama kemudian, Rasul Paulus mengawali perjalanan apostolik pertamanya. Ia mengajak serta Santo Markus sebagai asisten (lih. Kis. 13:5). Ketika perjalanan itu masih berlangsung, Santo Markus kembali ke Yerusalem (lih. Kis. 13:13). Kita tak tahu mengenai alasan kembalinya itu. Yang jelas, Rasul Paulus mengingat kejadian itu sehingga dalam perjalanan berikutnya ia tak mau mengajak lagi Santo Markus.

Rupanya, perkara itu menimbulkan perselisihan antara Rasul Paulus dan Rasul Barnabas sampai-sampai membuat kedua rasul besar itu berpisah arah. Santo Markus ikut serta dengan Rasul Bernabas. Sampai di situ, kita “kehilangan jejak” Santo Markus di dalam Kisah Para Rasul. Kejadian hilang jejak itu terjadi sekitar A.D. 49. Memang begitu Alkitab, tak semua tertulis. Dan titik itulah, Tradisi Suci dapat selalu diandalkan.

Jejak Santo Markus di Alkitab dapat ditemukan lagi di dalam surat-surat Rasul Paulus dan surat Rasul Petrus. Berarti itu kira-kira waktunya sepuluh tahunan (A.D. 59) setelah perpisahan Rasul Barnabas dan Rasul Paulus.

Jejak itu kita temukan di Kota Abadi, Roma. Santo Markus menjadi rekan kerja Rasul Paulus dan pengikut Rasul Petrus di Roma. Kita tahu, kedua rasul besar itu mengakhiri perjalanan sucinya di Roma sebagai martir. Catatan kecil: Gereja Katolik merayakan keduanya secara liturgis pada hari yang sama, yaitu 29 Juni, sebagai Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus. Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy