| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 31 Januari 2018 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam

Rabu, 31 Januari 2018
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
 
“Sebagai orangtua, tidak boleh ada letusan-letusan marah terhadap anak-anak dan pandangan yang menghina, kata-kata yang menekan.” (St. Yohanes Bosko)
  
  
Antifon Pembuka (Mat 5:19)

Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.

Doa Pembuka


Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu, untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda, mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Kedua Samuel (24:2.9-17)
   
"Akulah yang berdosa karena menghitung rakyat. Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan."
     
Sekali peristiwa, Raja Daud berkata kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia, katanya, "Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah pendaftaran di antara rakyat, supaaya aku tahu jumlah mereka." Lalu Yoab memberitakan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu pria yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu. Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat. Maka berkatalah Daud kepada Tuhan, "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini! Maka sekarang, Tuhan, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh." Setelah Daud bangun pada waktu pagi, datanglah sabda Tuhan kepada Nabi Gad, pelihat Daud, demikian, "Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah sabda Tuhan: Tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu daripadanya, maka Aku akan menimpakan kepadamu." Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata, "Pilihlah dari ketiga bencana ini: Akan terjadi tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari lawanmu, sementara mereka itu mengejar engkau? Atau, akan terjadi tiga hari penyakit samapr di negerimu? Sekarang, pikirkanlah dan pertimbangkanlah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang Mengutus aku." Lalu berkatalah Daud kepada Gad, "Sangat susah hatiku! Biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan Tuhan, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia." Jadi Tuhan mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan. Maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang. Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, menyesallah Tuhan karena malapetaka itu, lalu Ia bersabda kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu, "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu." Waktu itu malaikat Tuhan itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus. Ketika melihat malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, berkatalah Daud kepada Tuhan, "Sungguh, aku telah berdosa, dan telah membuat kesalahan! Tetapi domba-domba ini, apakah yang mereka lakukan? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, ampunilah semua dosa kesalahanku.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5-7)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, "Aku akan menghadap Tuhan." Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan. Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:1-6)
     
"Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri."
    
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

 
Injil hari ini, menceritakan kisah penolakan orang-orang Nazaret terhadap Yesus. Saat itu, Yesus pergi ke Nazaret bersama dengan para murid-Nya. Sesampainya di Nazaret, Yesus masuk ke rumah ibadat dan mengajar orang-orang di situ. Setelah Yesus mengajar, orang-orang yang hadir memberikan dua tanggapan yang bertolak belakang. Di satu sisi, sebagian umat yang hadir takjub, terpesona dan terpikat mendengar pengajaran Yesus. Namun di sisi lain, umat yang sama mempertanyakan kehebatan dan kuasa Yesus. Mereka bertanya dan berkata satu sama lain: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
 
Ketidaktahuan dan ketidakmengertian orang-orang Nazaret tentang siapa Yesus yang sesungguhnya, membuat mereka dengan tega menolak Yesus. Orang-orang yang sekampung dengan Yesus, tidak tahu bahwa Yesus bukan manusia biasa. Yesus adalah Anak Allah yang mempunyai kuasa untuk mengajar dan membuat banyak mukjizat. Mereka tidak mengerti bahwa dengan kuasa Allah, seseorang bisa diubah dari manusia biasa menjadi manusia yang luar biasa. Memang dari segi manusia yang kelihatan, Yesus anak dari seorang tukang kayu, yang miskin dan sederhana. Orang tua Yesus, Maria dan Yusuf juga bukan orang terpandang dan bukan dari keturunan raja. Tetapi berkat rahmat Allah, Yesus dapat melakukan apa saja yang Dia kehendaki. Orang tua Yesus yang miskin dan sederhana, tak bisa menghalangi kuasa dan rahmat Allah bekerja melalui diri Yesus. Jika Allah sudah bekerja, tidak ada satu pun manusia yang bisa menghalanginya.
   
Kita semua punya pengalaman ditolak oleh orang lain. Kita ditolak karena berbagai alasan. Ada orang yang ditolak masuk rumah sakit tertentu karena tidak punya uang. Ada anak yang ditolak oleh sekolah karena tidak bisa bayar uang sekolah. Ada janin dalam kandungan yang ditolak orang tuanya, karena masih muda, malu, atau alasan ekonomi, sehingga janin dalam kandungan digugurkan. Ada juga orang yang menolak kebaikan dan bantuan yang kita berikan karena iri hati, dendam atau rasa tidak suka. Selain pengalaman ditolak, kita juga memiliki pengalaman menolak orang lain. Ketika kita mengalami penolakan yang mendalam dan begitu menyakitkan, tanpa sadar kita pun cenderung menolak orang lain. Sementara, jika kita jarang mengalami penolakan, kita punya kecenderungan untuk terbuka dan menerima orang lain. Namun demikian, pengalaman ditolak dapat kita olah menjadi sumber rahmat. Orang yang mampu mengolah pengalaman pahit ditolak, dapat menolong orang lain yang mengalami hal yang sama. Kita belajar dari Yesus, yang tidak menyimpan dendam meskipun ditolak oleh orang sekampung-Nya. (RENUNGAN LUMEN INDONESIA)

Antifon Komuni (Mzm 18:3)

Jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, kalian takkan dapat masuk Kerajaan Surga.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy