| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

11 Kutipan yang meledak dari semangat Vatikan II


Lothar Wolleh / Wikimedia Commons

“sering orang-orang, karena ditipu oleh si Jahat, jatuh ke dalam pikiran-pikiran yang sesat, yang mengubah kebenaran Allah menjadi dusta, dengan lebih mengabdi kepada ciptaan daripada Sang Pencipta (lih. Rom 1:21 dan 25). […]  Dengan mewartakan Injil Gereja mengundang mereka yang mendengarnya kepada iman dan pengakuan iman, menyiapkan mereka untuk menerima baptis, membebaskan mereka dari perbudakan kesesatan, dan menyaturagakan mereka kedalam Kristus ... ”

Terdengar seperti sesuatu dari Gereja Abad Pertengahan?

Sebenarnya, ini adalah kutipan dari Konsili Vatikan II (Lumen gentium, 16-17; dipromulgasikan pada tahun 1964).

Dokumen-dokumen Vatikan II memiliki gaya dan nada yang berbeda, secara umum, daripada, katakanlah, kanon dari Dewan Reformasi Kontra-Reformasi abad ke-16. Tetapi siapa pun yang meluangkan waktu untuk membaca dokumen konsili dapat melihat bahwa itu jauh dari obat mujarab liberalisme yang sering digambarkan. Konsili Vatikan II yang diselenggarakan dari tanggal 11 Oktober 1962 hingga 8 Desember 1965 masih sering disalahpahami dari berbagai sisi oleh banyak umat Katolik.

Pada waktu yang lain seorang Katolik yang tidak setuju mencoba mengklaim Vatikan II,
berikut adalah 11 kutipan dari beberapa dokumen Konsili Vatikan II yang perlu diingat:
   
1) Aborsi dan pembunuhan anak adalah "kejahatan yang durhaka"

"(Maka) kehidupan sejak saat pembuahan harus dilindungi dengan sangat cermat. Pengguguran dan pembunuhan anak merupakan tindak kejahatan yang durhaka. " (Gaudium et spes, 51)

2) "Satu agama yang benar"

“Kita percaya, bahwa satu-satunya Agama yang benar itu berada dalam Gereja katolik dan apostolik, yang oleh Tuhan Yesus diserahi tugas untuk menyebarluaskannya kepada semua orang.” (Dignitatis humanae, 1)
  
3) Gereja diperlukan untuk keselamatan karena Kristus adalah satu-satunya jalan

“Berdasarkan Kitab suci dan Tradisi, Konsili mengajarkan bahwa Gereja yang sedang mengembara ini perlu untuk keselamatan. Sebab hanya satulah Pengantara dan jalan keselamatan, yakni Kristus. Ia hadir bagi kita dalam tubuh-Nya, yakni Gereja. Dengan jelas-jelas menegaskan perlunya iman dan baptis (lih. Mrk 16:16; Yoh 3:5). Kristus sekaligus menegaskan perlunya Gereja, yang dimasuki orang-orang melalui baptis bagaikan pintunya. Maka dari itu andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan. '' (Lumen Gentium, 14)

4) Ketika menyangkut pengendalian kelahiran, niat baik tidak cukup

“..... bila soalnya bagaimana menyelaraskan cinta kasih suami-isteri dengan penyaluran kehidupan secara bertanggung jawab, moralitas cara bertindak tidak hanya tergantung dari maksud yang tulus atau penilaian alasan-alasannya saja. Moralitas itu harus ditentukan berdasarkan norma-norma yang objektif, dan dijabarkan dari hakekat pribadi serta tindakan-tindakannya; dan norma-norma itu menghormati arti sepenuhnya yang ada pada saling penyerahan diri dan pada keturunan manusiawi, dalam konteks cinta kasih yang sejati. Itu semua tidak mungkin, kalau keutamaan kemurnian dalam perkawinan tidak diamalkan dengan tulus hati. Putera-puteri Gereja, yang berpegang teguh pada azas-azas itu, dalam mengatur keturunan tidak boleh menempuh cara-cara, yang ditolak oleh Wewenang Mengajar Gereja dalam menguraikan hukum ilahi. ”(Gaudium et spes, 51)

5) Latin dalam liturgi

"Penggunaan bahasa latin hendaknya dipertahankan dalam ritus-ritus lain, meskipun ketentuan-ketentuan hukum khusus tetap berlaku." (Sacrosanctum concilium, 36.1)
   
6) Nyanyian Gregorian adalah memiliki “tempat kebanggaan”…

“Gereja memandang nyanyian Gregorian sebagai nyayian khas bagi Liturgi Romawi. Maka dari itu, bila tiada pertimbangan-pertimbangan yang lebih penting, nyanyian Gregorian hendaknya diutamakan dalam upacara-upacara Liturgi.” (Sacrosanctum concilium, 116)
    
7) ... tetapi itu tidak berarti kita tidak dapat memiliki musik lain ... seperti polifoni!

“Jenis-jenis lain Musik Liturgi, terutama polifoni, sama sekali tidak dilarang dalam perayaan ibadat suci, asal saja selaras dengan jiwa upacara Liturgi, menurut ketentuan ...” (Sacrosanctum concilium, 116)

8) Anda harus mendengarkan Uskup setempat“Bila para Uskup mengajar dalam persekutuan dengan Imam Agung di Roma, mereka harus dihormati oleh semua sebagai saksi kebenaran ilahi dan katolik. Kaum beriman wajib menyambut dengan baik ajaran Uskup mereka tentang iman dan kesusilaan, yang disampaikan atas nama Kristus, dan mematuhinya dengan ketaatan hati yang suci.”(Lumen gentium, 25)
   

9) Dan Anda harus mendengarkan Paus, bahkan ketika dia tidak berbicara secara ex cathedraKepatuhan kehendak dan akalbudi yang suci itu secara istimewa harus ditunjukkan terhadap wewenang mengajar otentik Imam Agung di Roma, juga bila beliau tidak beramanat ex cathedra; yakni sedemikian rupa, sehingga wewenang beliau yang tertinggi untuk mengajar diakui penuh hormat, dan ajaran yang beliau kemukakan diterima setulus hati, sesuai dengan maksud dan kehendak beliau yang nyata, yang dapat diketahui terutama atau dari sifat dokumen-dokumen, atau karena ajaran tertentu sering beliau kemukakan, atau juga dari cara beliau berbicara.” (Lumen gentium, 25)
  
10) "Sensus fidelium" bukan tentang orang awam saja, tetapi harus menyertakan hierarki“Keseluruhan kaum beriman, yang telah diurapi oleh Yang Kudus (lih 1 Yoh 2:20 dan 27), tidak dapat sesat dalam beriman; dan mereka menyatakan sifat yang istimewa ini melalui ketajaman iman adikodrati segenap umat, ketika dari Uskup hingga para awam beriman yang terkecil”[22], secara keseluruhan menyatakan kesepakatan mereka tentang perkara-perkara iman dan moral. Ketajaman (discernment) dalam hal iman tersebut dibangkitkan dan dipelihara oleh Roh Kebenaran. Discernment ini dilakukan dalam bimbingan wewenang mengajar yang suci, dalam ketaatan yang setia dan penuh hormat, di mana Umat Allah menerimanya tidak sebagai perkataan manusia, melainkan sungguh sebagai sabda Allah (lih. 1Tes 2:13).” (Lumen gentium, 12)
   

11) Gereja memiliki "mandat agung" untuk memberitakan Injil“Sebab seperti Putera diutus oleh Bapa, begitu pula Ia sendiri mengutus para Rasul (lih. Yoh 20:21), sabda-Nya: “Pergilah, ajarilah semua bangsa, dan babtislah mereka atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka menaati segala-sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (Mat 28:19-20). Perintah resmi Kristus itu mewartakan kebenaran yang menyelamatkan itu oleh Gereja diterima dari para Rasul, dan harus dilaksanakan sampai ujung bumi (lih. Kis 1:8). Maka Gereja mengambil alih sabda Rasul: “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil!” (1Kor 9:16). Maka dari itu gereja terus-menerus mengutus para pewarta, sampai Gereja-Gereja baru terbentuk sepenuhnya, dan mereka sendiripun melanjutkan karya pewartaan Injil. Sebab Gereja didorong oleh Roh Kudus untuk ikut mengusahakan, agar rencana Allah, yang menetapkan Kristus sebagai azas keselamatan bagi seluruh dunia,  ”(Lumen gentium, 17)

Selasa, 17 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XV

Selasa, 17 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XV
 
Kebaikan Allah selalu mengatur segalanya sedemikian rupa, sehingga harapan saya semakin kuat, bila penderitaan saya bertambah. (St. Maria Magdalena Postel)

 

Antifon Pembuka (Mzm 48:2-3a)
 
Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
 
Doa Pembuka

    
Allah Bapa Mahakuasa, ajarilah kami mengenal tanda-tanda bahwa Engkau menyampaikan sabda-Mu kepada kami. Semoga hati kami selalu terbuka untuk menerima Roh Kudus, yang menjadi napas kehidupan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Tuhan tidak membiarkan umat-Nya takut dan cemas. Lewat Nabi Yesaya, Ia menguatkan dan meneguhkan bahwa Israel tidak akan binasa di tangan musuh-musuh-Nya.

 

Bacaan dari Kitab Yesaya (7:1-9)
    
    
"Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya."
      
Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu. Namun mereka tidak dapat mengalahkannya. Lalu diberitahukanlah kepada keluarga Daud, “Aram telah berkemah di wilayah Efraim.” Maka hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin. Bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu, dan katakanlah kepadanya, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dari Aram dan anak Remalya. Sebab Aram dan Efraim dengan anak Remalya telah merancang yang jahat atasmu, dengan berkata: Marilah kita maju menyerang Yehuda dan menakut-nakutinya serta merebutnya. Lalu kita mengangkat anak Tabeel sebagai raja di tengah-tengahnya. Beginilah sabda Tuhan Allah, ‘Hal itu tidak akan sampai terjadi, sebab ibu kota Aram ialah Damsyik, dan kepala Damsyik ialah Rezin. Ibu Kota Efraim ialah Samaria, dan kepala Samaria ialah anak Remalya. Dalam enam puluh lima tahun Efraim akan pecah, tidak menjadi bangsa lagi. Jika kalian tidak percaya, niscaya kalian tidak teguh jaya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Allah menegakkan kota-Nya untuk selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 48:2-3a.3b-4.5-6.7-8)
1. Agunglah Tuhan dan sangat terpuji di kota Allah kita! Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi.
2. Gunung Sion, pusat kawasan utara, itulah kota Raja Agung. Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri sebagai benteng.
3. Lihat, raja-raja datang bersekutu, dan maju serentak menyerang. Demi melihat kota itu, mereka tercengang-cengang, kacau-balau, lalu lari kebingungan.
4. Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka mengerang seperti perempuan yang hendak melahirkan. Tak ubahnya seperti angin timur yang menghancurkan kapal-kapal Tarsis.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.
       

Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat. Mereka hanya mencari mukjizat, bukan mencari Tuhan. Mereka menginginkan tanda heran tapi tidak mengindahkan ketetapan dan peraturan Tuhan.
   

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:20-24)
   
"Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu."
               
Sekali peristiwa Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat meskipun di sana Ia melakukan paling banyak mukjizat. Ia berkata, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Karena jika di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah Kulakukan di tengah-tengahmu, pasti sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu.’ Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Maka Aku berkata kepadamu, ‘Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan daripada tanggunganmu’.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
  
Renungan

 

Kepercayaan atau iman kepada Tuhan membuat kita teguh dan kuat. Namun sebaliknya kepercayaan kita kepada Tuhan justru akan membuat kita terjerumus dan hancur. Betsaida dan Khorazim adalah contoh dua kota yang dikecam oleh Yesus, karena ketidakpercayaan mereka kepada Tuhan. Untuk itu, sebagai umat Allah kita diundang untuk percaya kepada Tuhan. "Imanmu telah menyelamatkanmu," demikian kita dengar dari Yesus ketika menyembuhkan seorang yang sakit.
   
Doa Malam
  
Tuhan Yang maharahim, ampunilah aku orang yang lemah dan berdosa ini. Semoga aku pun dapat menunjukkan belas kasih-Mu kepada sesama karena belas kasihan telah lebih dahulu Kautunjukkan kepadaku. Engkaulah Tuhan dan Penyelamatku, kini dan untuk selama-lamanya. Amin.
      
RUAH

Duduk, Berdiri, Berlutut: Makna Simbolis dari Semua yang Bergerak dalam Misa!

Berlutut. Berdiri. Duduk. Berdiri. Duduk. Berlutut. Berdiri. Duduk. Berdiri. Wah!

Orang-orang non-Katolik yang menghadiri Misa Katolik berpikir banyak hal tentang postur-postur tubuh Katolik yang berbeda. Hal-hal seperti "Oh, sampai kita pergi lagi." Dan "Mengapa kita berlutut?" Dan "Apakah salah jika saya berlutut dengan pantat saya masih di kursi, terutama jika saya tidak yakin mengapa saya berlutut di tempat pertama?"

Saya tahu orang-orang non-Katolik berpikir hal-hal ini, karena ketika saya seorang non-Katolik, itu adalah pikiran saya. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, atau mengapa. Saya hanya berusaha mengikutinya!

Sekarang, sebagai seorang Katolik, salah satu hal yang saya telah kembangkan untuk menghargai Misa adalah bagaimana setiap hal memiliki makna. Setiap gerakan tunggal, postur, kata yang diucapkan, dan hal yang dilakukan berarti sesuatu. Semakin Anda memahami apa yang terjadi dalam Misa, semakin Anda bisa menghargai keindahannya.

Itulah sebabnya posting ini berfokus pada "mengapa" dari duduk, berdiri, dan berlutut dari Misa Katolik.

Duduk

Duduk adalah sikap mendengarkan. Umat ​​Katolik duduk untuk pembacaan pertama (umumnya dari Perjanjian Lama), Mazmur Tanggapan, dan bacaan kedua (Perjanjian Baru, bukan dari Injil). Kita juga duduk saat persiapan persembahan, dan homili (khotbah).

Kita duduk, siap mendengar dan menerima. Kita duduk untuk mendengarkan.

Berdiri

Untuk Doa: Berdiri telah menjadi sikap doa bagi orang Yahudi sejak sebelum zaman Yesus. Berdiri selama doa juga terlihat di berbagai bagian Alkitab. Jadi, sebagai umat Katolik, kita mesti terus menggunakan postur ini untuk berdoa.

Beberapa contoh ketika kita berdiri saat misa untuk berdoa: Ketika kita berdoa, doa pembuka (dipimpin oleh Imam), mengucapkan Doa Bapa Kami, dan Doa Umat.

Untuk Kredo: Kita berdiri seperti yang kita katakan bersama-sama apa yang dipercayai orang Kristen sejak awal, dalam bentuk Kredo Nicea atau Para Rasul. Kita berdiri untuk menegaskan persatuan dan keyakinan kita bersama sebagai orang Kristen.

Untuk Injil: Berdiri juga merupakan tanda penghargaan. Kita memiliki banyak bacaan dari Alkitab selama Misa, tetapi kita menghormati Injil secara istimewa, karena ini adalah kata-kata dan perbuatan Yesus sendiri.

Untuk Prosesi: Kita berdiri di awal dan akhir Misa, juga sebagai tanda penghormatan sebagai proses selebran (Imam atau Uskup yang merayakan Misa) untuk memulai Misa, dan saat Misa berakhir.
   
Berlutut

Ketika kita memasuki Misa, kita berlutut, di mana kita berlutut dan menyentuh salah satu lutut kita ke lantai. Kita dengan rendah hati mengakui Yesus di tabernakel, dalam Ekaristi.

Umat ​​Katolik percaya bahwa Yesus hadir sepenuhnya, Tubuh, Darah, Jiwa dan Keilahian dalam Ekaristi, yang adalah Komuni Kudus. Kita percaya ketika Yesus berkata “Ini adalah Tubuh-Ku,” yang Dia maksud secara harfiah. Yesus terselubung di dalam rupa roti dan anggur, tetapi kehadiran-Nya sepenuhnya benar-benar ada di sana. Ini adalah sesuatu yang dipercaya oleh orang-orang Kristen paling awal, dan terus dipercaya sampai hari ini dalam agama Katolik. Jadi kita mengakui itu dengan berlutut.

Berlutut adalah sikap hormat dan adorasi. Lain waktu ketika kita berlutut adalah selama persiapan untuk dan sebelum / setelah penerimaan Ekaristi (Tubuh dan Darah Kristus dalam Komuni Kudus). Kita berlutut, sekali lagi, karena kami percaya Yesus sepenuhnya dan benar-benar hadir dalam Komuni. Jika Anda percaya bahwa Anda benar-benar berada di hadapan Kristus sendiri, berlutut akan menjadi hal yang wajar untuk dilakukan.

Jadi, kita selalu berlutut selama bagian Misa ini, dan kita tetap berlutut sampai Hosti itu dimasukkan kembali ke dalam tabernakel, dan tabernakel ditutup.
   
Kesimpulan

Yah, setidaknya Anda sekarang tahu bahwa kita umat Katolik tidak hanya bingung tentang apa yang kita lakukan dengan tubuh kita selama Misa!

Dan ini hanyalah deskripsi yang sangat mendasar tentang apa yang kita lakukan dengan tubuh kita secara keseluruhan. Ada sejumlah gerakan lain yang dilakukan jemaat dan imam untuk setiap Misa yang membawa makna tambahan.

Bagaimana kita menggerakkan tubuh kita mempengaruhi dan mencerminkan keadaan pikiran kita. Membungkuk, misalnya, dapat menjadi cerminan kesedihan seseorang, atau kurangnya rasa percaya diri, atau rasa malu, atau dapat memindahkan seseorang ke arah itu. Sambil berdiri tegap dengan bisa menjadi cerminan kebanggaan, atau keyakinan diri, atau keberanian. Dan, bahkan jika Anda tidak merasa berani, misalnya, tetapi Anda mengambil postur keberanian, itu dapat membantu Anda di sana. Postur dalam Misa dapat juga, mencerminkan keadaan pikiran Anda, atau dapat membantu menempatkan Anda dalam pikiran yang benar.

Juga, baik di dalam maupun di luar Misa, perubahan postur tubuh hanya untuk bergerak tidak sangat membantu siapa pun. Jika Anda sedang duduk, berdiri dan berlutut selama Misa pada saat yang tepat, tetapi hati Anda tidak ada di dalamnya, atau Anda terganggu, atau tidak berfokus pada alasan mengapa Anda berada dalam posisi tertentu, maka Anda kehilangan manfaat dari apa postur yang harus dilakukan. Tetapi jika Anda datang ke Misa dan Anda berlutut di dekat tabernakel, karena Anda dengan rendah hati mengakui kehadiran Kristus di sana, dan jika Anda duduk, berniat mendengarkan dengan pikiran, tubuh, dan jiwa Anda, dan jika Anda berdiri, hati berfokus pada doa, dan jika Anda berlutut mengakui kehadiran Juruselamat Anda, kemudian, Anda memiliki sesuatu.

Seperti dalam semua struktur dalam Misa, dan di dalam Katolik secara keseluruhan, ada begitu banyak alat untuk membantu menggerakkan hati, pikiran, dan jiwa Anda lebih dekat dalam hubungan dengan Yesus.

Tetapi Anda tidak bisa hanya melalui gerakan.

Dan jika Anda benar-benar terlibat, dan menerima serta merangkul makna di balik apa yang Anda lakukan, rahmat dan sukacita serta kekayaan yang tersedia bagi Anda dalam Misa dan di Gereja Katolik adalah sangat indah, dan hanya membawa Anda lebih dekat kepada Juruselamat Anda.

Senin, 16 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XV

Senin, 16 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XV
   
Tidak ada ruang untuk meragukan bahwa segenap umat beriman Kristus, sesuai dengan tradisi terus-menerus Gereja Katolik, wajib menghormati Sakramen Mahakudus ini dengan penghormatan latria yang ditujukan kepada Allah yang benar. Jangan pula terjadi Sakramen Mahakudus kurang dihormati, sebab ia ditetapkan oleh Kristus Tuhan untuk diterima. Sebab di dalamnya kita percaya bahwa Tuhan yang sama hadir, Dia yang oleh Bapa yang kekal dibawa ke dalam dunia dengan mengatakan, `Biarlah segenap malaikat Tuhan sujud menyembah-Nya', Dia kepada siapa para majus sujud menyembah, dan yang terakhir, Dia yang disembah oleh para rasul di Galilea seperti dicatat dalam Kitab Suci....” --- Konsili Trente dalam “Dekrit mengenai Sakramen Ekaristi” (1551)

  
       
Antifon Pembuka (Yes 1:16b.17)

Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam. Belalah hak anak yatim, perjuangkanlah perkara para janda.
 
Doa Pembuka

  
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu
kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
Yesaya dipakai Allah untuk mengingatkan umat pilihan. Allah tidak berkenan akan kurban dan persembahan. Dia berkenan hanya pada perbuatan yang penuh kasih dan keadilan.
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (1:11-17)
    
   
"Bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku."
   
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para pemimpin Sodom, "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak? Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; R:23b)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
2. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Itukah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Kehadiran Yesus adalah pedang yang menimbulkan banyak pertentangan. Itu semua terjadi karena ajaran yang dibawa-Nya berlawanan dengan ajaran serta kebiasaan orang-orang duniawi.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:34 - 11:1)
    
"Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku."
  
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia kan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya." Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

"Kalau merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan," Kata Tuhan. Perayaan untuk Tuhan dimanipulasi. Bahkan bukan lagi terarah pada Tuhan, tetapi kepada kejahatan. Hal semacam inilah yang hendak digenapi oleh Yesus. Apa yang kurang dan salah dalam hidup manusia, diperbaiki-Nya. Kehidupan manusia yang jahat dan tanpa kasih, diarahkan-Nya kepada kehidupan yang penuh kasih.

Antifon Komuni (Mat 10:42) 
 
Barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang kecil ini, karena ia murid-Ku, ia takkan kehilangan upahnya. 
 
Doa Malam

Yesus, Engkaulah jalan, kebenaran dan hidup. Tunjukkanlah kepadaku jalan yang benar, sehingga aku dapat selalu berdamai dengan sesamaku. Tolonglah aku supaya dalam melayani-Mu, aku sanggup memberikan diri sepenuhnya dengan rela dan berusaha dengan giat tanpa pamrih sebagai utusan-Mu. Amin.
  

RUAH

Ya, Melewatkan Misa Minggu (Tanpa Alasan yang Baik) Adalah Dosa Berat

Lawrence OP, Flickr, CC BY-NC-ND 2.0
Dari sekitar 68 juta orang yang mengidentifikasi sebagai Katolik di Amerika Serikat, hanya sekitar sepertiga yang menghadiri Misa pada akhir pekan yang diberikan. Ini jelas masalah besar!

Ini adalah masalah karena sejumlah alasan, paling tidak Misa itu merupakan sumber anugerah yang diperlukan bagi jiwa kita. Namun ada alasan serius lainnya yang menyebabkan banyak umat Katolik yang mengidentifikasikan diri mungkin tidak sepenuhnya memahami: 
   
Ya, Anda bukan hanya seorang Katolik yang buruk, Anda melakukan dosa yang perlu Anda akui dalam Rekonsiliasi demi jiwa Anda.

Misa bukan hanya hal yang baik untuk dilakukan jika Anda sangat religius atau "super Katolik"; alih-alih, itu adalah batu penjuru kehidupan Katolik yang otentik. Bahkan, dari lima perintah Gereja (apa yang Katekismus sebut sebagai "minimum yang diperlukan" untuk menjadi seorang Katolik), menghadiri Misa pada hari Minggu dan Hari Raya Wajib adalah yang pertama! Persyaratan ini juga dibuat eksplisit dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK, 1247ff).

Tentu saja, seperti yang disebutkan di atas, bukanlah dosa untuk melewatkan Misa jika Anda memiliki alasan yang baik; misalnya, jika Anda sakit atau harus merawat orang lain. Jika Anda berada dalam situasi itu, ketahuilah bahwa Anda masih merupakan bagian integral dari Gereja, bahwa Gereja berdoa bagi Anda.

Bagaimana jika Anda adalah salah satu dari jutaan umat Katolik yang secara teratur melewatkan Misa tanpa alasan yang baik? Apa yang harus anda lakukan? Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah bahwa Gereja masih menginginkan Anda! Anda selalu bisa kembali - dan ini demi jiwa Anda.

Jika Anda siap untuk berkomitmen kembali ke kehidupan Katolik, termasuk kehadiran Misa mingguan, Anda harus pergi ke mengaku dosa untuk mendapatkan awal yang baru. Ingat, jika kita bertobat, Yesus selalu bersedia menerima kita kembali. Jadi kami mendorong semua umat Katolik: pergi ke Misa!

Minggu, 15 Juli 2018 Hari Minggu Biasa XV

Minggu, 15 Juli 2018
Hari Minggu Biasa XV
  
Gereja dikuduskan oleh Kristus, karena ia bersatu dengan Dia; oleh Dia dan di dalam Dia, ia juga menguduskan. "Pengudusan manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus merupakan tujuan semua karya Gereja lainnya"(SC 10). Di dalam Gereja ada "seluruh kepenuhan upaya-upaya penyelamatan" (UR 3). Di dalamnya "kita memperoleh kesucian berkat rahmat Allah" (LG 48). (Katekismus Gereja Katolik, 824)


Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 17:15)

Dalam kebenaran, aku memandang wajah-Mu, dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.


As for me, in justice I shall behold your face; I shall be filled with the vision of your glory.

Dum clamarem ad Dominum, exaudivit vocem meam, ab his qui appropinquant mihi: et humiliavit eos, qui est ante sæcula, et manet in æternum: iacta cogitatum tuum in Domino, et ipse te enutriet.

Doa Pembuka


Ya Allah, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang tersesat, agar mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga semua yang menyatakan diri kristiani menolak segala yang bertentangan dengan nama ini dan mengejar apa yang selaras dengannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Amos (7:12-15)
  
  
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku."
   
Sekali peristiwa, berkatalah Amazia, imam di Betel, kepada Amos, "Hai pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu, dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan." Jawab Amos kepada Amazia, "Aku ini bukan nabi, dan tidak termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba; Tuhan berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, mi = cis, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:9ab+10.11-12.13-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Tuhan. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang yang bertakwa dan kemuliaan diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasilnya. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.
  
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (Ef 1:3-14)
 
"Di dalam Kristus Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan."
 
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di surga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya. Dengan kasih, Allah telah menentukan kita menjadi anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya. Sebab dalam Kristus dan oleh darah-Nya, kita peroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang Ia limpahkan kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. Sebab Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi, di dalam Kristus sebagai Kepala. Aku katakan "di dalam Kristus" karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan Allah, yakni yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan-keputusan kehendak-Nya; kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, ditentukan menjadi puji-pujian kemuliaan-Nya. Di dalam Dia, kamu pun telah mendengar Firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan setelah percaya akan Injil itu, kamu pun dimeteraikan dengan Roh Kudus yang dijanjikan-Nya itu. Dan, Roh Kudus ini adalah jaminan bahwa kita akan memperoleh seluruh warisan, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, Pelog Bem, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat (Ef 1:17-18)
Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:7-13)
 
"Yesus mengutus murid-murid-Nya."
   
Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat; roti pun tidak boleh dibawa, demikian pula bekal, dan uang dalam ikat pinggang; mereka boleh memakai alas kaki, tetapi tidak boleh memakai dua baju. Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu, "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu, dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, Mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

  
Sabda Tuhan yang disampaikan kepada kita hari ini mengajak kita untuk menyadari tugas perutusan yang disampaikan Allah kepada kita. Bacaan pertama menceritakan tugas perutusan Amos untuk bernubuat ke tanah Yehuda. Meskipun Amos merasa tidak pantas, Ia akhirnya menerima perutusan dari Allah untuk pergi dan bernubuat kepada umat Israel. Demikian juga dikisahkan dalam Injil, para rasul menerima perutusan dari Yesus untuk pergi berdua-dua ke berbagai penjuru. Hal yang menarik dalam kisah perutusan ini adalah bahwa mereka yang diutus tersebut menerima dan menjalankan tugas tersebut dengan sikap patuh dan taat. Mereka menerima kuasa dari Allah dan menjadikan mereka pantas menjadi utusan. Secara istimewa, dalam Injil diceritakan bahwa para rasul diberikan tugas yang jelas dan syarat-syarat yang tegas dalam karya perutusan tersebut. Tugas mereka adalah mewartakan pertobatan, mengusir setan, mengoles orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan orang sakit. Sementara, syarat yang mesti mereka laksanakan adalah pergi tanpa membawa apa-apa. Itu berarti bahwa mereka pergi dengan mengandalkan kuasa Allah karena Allah akan menyertai mereka senantiasa. Sabda Tuhan ini mengajak kita untuk menyadari tugas perutusan kita dalam kehidupan harian kita. Hal ini ditekankan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus. Kita mesti menyadari bahwa Allah memilih kita menjadi umat-Nya. Hal itu terjadi karena dan dalam diri Yesus Kristus sendiri. Maka, karea Kristus, kita mestinya menyadari hikmat dan pengertian yang kita terima dari Allah. Dengan demikian, kita diutus untuk terlibat mewartakan rahasia kehendak Allah sendiri melalui tugas dan karya kita sehari-hari. . [R.P. Christian L. Gaol, OFMCap/Majalah Liturgi vol. 29, 2018]

Antifon Komuni (Mzm 84:4-5)

Burung pipit bersarang di bait-Mu dan burung layang-layang mendapat tempat untuk meletakkan anak-anaknya pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, Rajaku dan Allahku. Berbahagialah orang yang mendiami rumah-Mu dan tiada henti-hentinya memuji-Mu.

The sparrow finds a home, and the swallow a nest for her young: by your altars, O Lord of hosts, my King and my God. Blessed are they who dwell in your house, for ever singing your praise.

Passer invenit sibi domum, et turtur nidum, ubi reponat pullos suos: altaria tua Domine virtutum, Rex meus et Deus meus: beati qui habitant in domo tua, in sæculum sæculi laudabunt te.

atau Yoh 6:56

Siapa yang makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, Sabda Tuhan.

Whoever eats my flesh and drinks my blood remains in me and I in him, says the Lord.

Seri Liturgi: TUHAN KRISTUS TUHAN


Syalom aleikhem.
Mari sedikit dalami isi doa Kyrie dalam Kurban Misa. Rumusan Kyrie begitu singkat. Seruannya sama: “kasihanilah kami”. Sapaannya tiga kali dengan dua kali sama: “Tuhan, Kristus, Tuhan”.

Siapa yang disapa dengan ketiganya? Kata “Tuhan” yang pertama mengacu pada Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi. Kita mohon belas kasih kepada Allah karena kita telah berdosa. Dosa itu kecemaran, membuat kita tak bisa mendekati Allah. Kecemaran berlawanan dengan kekudusan Allah. Itulah mengapa dalam Perjanjian Lama, orang yang najis harus ditahirkan dulu. Kecemaran itu halangan mendekati Allah. Dalam Misa, kalau kita cemar, kita pun terhalang mendekati Allah. Hanya Allah yang bisa menghilangkan kecemaran kita dengan kuasa penebusan-Nya.

Kata “Kristus” jelas. Kristus artinya ‘mesias’ alias ‘yang terurapi’. Dengan itu, kita menyapa Yesus Sang Mesias, penebus kita, Firman Allah yang menjadi manusia. Kita mohon belas kasih-Nya sebab hanya oleh penebusan-Nya kita dibersihkan dari dosa. Dialah yang menghapus dosa dunia.

Kata “Tuhan” yang ketiga menunjuk pada Roh Kudus. Ini mengingatkan kita akan bunyi Kredo Panjang: “Ia Tuhan yang menghidupkan.” Jadi, dengan “Tuhan-Kristus-Tuhan” pada Kyrie, kita berseru kepada Sang Tritunggal Mahakudus, Allah kita. Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Inilah yang diyakini orang Kristen awal tentang Ekaristi


Keyakinan mereka berakar dari kata-kata Yesus dan Tradisi yang diwariskan kepada mereka dari para Rasul.

Setelah hampir 2.000 tahun pengajaran Katolik, Gereja dengan berani menyatakan dalam Katekismus, “Ekaristi adalah "sumber dan puncak seluruh hidup kristiani" (LG 11). "Sakramen-sakramen lainnya, begitu pula semua pelayanan gerejani serta karya kerasulan, berhubungan erat dengan Ekaristi suci dan terarahkan kepadanya. Sebab dalam Ekaristi suci tercakuplah seluruh kekayaan rohani Gereja, yakni Kristus sendiri, Paska kita" (PO 5).”(Katekismus Gereja Katolik, 1324).

Ini adalah pernyataan yang mencolok, yang menunjukkan betapa Gereja menghargai Ekaristi di zaman sekarang. Namun, apakah kepercayaan ini sesuatu yang baru, diperkenalkan selama beberapa abad terakhir? Atau apakah itu sudah menjadi bagian dari ajaran Gereja sejak awal?

Seperti halnya semua ajaran penting dari Gereja Katolik, itu hanyalah pengulangan keyakinan Gereja sepanjang berabad-abad. Ini dengan jelas terungkap ketika menyelidiki tulisan-tulisan orang-orang Kristen awal yang hidup di beberapa abad pertama setelah kematian dan kebangkitan Kristus.

Untuk membantu mengilustrasikan hal itu, berikut ini adalah sejumlah kecil kutipan dari orang-orang Kristen ini yang merinci keyakinan mereka tentang Ekaristi Kudus. Setelah membaca ini, menjadi jelas bagaimana Gereja telah mewariskan ajaran ini selama bertahun-tahun hampir tidak berubah.

Didache 14, Tetapi setiap hari Tuhan…. berkumpullah kamu bersama dan pecahkanlah roti, dan mengucap syukurlah setelah mengakukan dosa-dosamu, supaya kurbanmu menjadi murni. Tetapi jangan ada seorang yang berselisih dengan sesama saudara yang datang bersama denganmu, sebelum mereka berdamai, supaya kurbanmu tidak menjadi profan.” 

St. Yustinus Martir (150-160) Dan pada hari yang disebut Minggu, semua yang hidup di kota maupun di desa berkumpul bersama di satu tempat, dan ajaran-ajaran para rasul atau tulisan- tulisan dari para nabi dibacakan, sepanjang waktu mengijinkan; lalu ketika pembaca telah berhenti, pemimpin ibadah mengucapkan kata- kata pengajaran dan mendorong agar dilakukannya hal- hal yang baik tersebut. Lalu kami semua berdiri dan berdoa, dan seperti dikatakan sebelumnya, ketika doa selesai, roti dan anggur dan air dibawa, dan pemimpin selanjutnya mempersembahkan doa- doa dan ucapan syukur… dan umat menyetujuinya, dengan mengatakan Amin, dan lalu diadakan pembagian kepada masing- masing umat, dan partisipasi atas apa yang tadi telah diberkati, dan kepada mereka yang tidak hadir, bagiannya akan diberikan oleh diakon. Dan mereka yang mampu dan berkehendak, memberikan (persembahan) yang dianggap layak menurut kemampuan mereka, dan apa yang dikumpulkan oleh pemimpin, ditujukan untuk menolong para yatim piatu dan para janda dan mereka yang, karena sakit maupun sebab lainnya, hidup berkekurangan, dan mereka yang ada dalam penjara dan orang asing di antara kami, pendeknya, ia (pemimpin) mengatur [pertolongan bagi] semua yang berkekurangan. Tetapi hari Minggu adalah hari di mana kami mengadakan ibadah bersama, sebab hari itu adalah hari yang pertama, yaitu pada saat Tuhan, …. telah menciptakan dunia; dan Yesus Kristus Penyelamat kita pada hari yang sama telah bangkit dari mati. Sebab Ia telah disalibkan pada hari sebelum hari Saturnus (Sabtu); dan pada hari setelah hari Saturnus itu, yaitu hari Minggu, setelah menampakkan diri kepada para rasul dan murid-Nya, Ia mengajarkan kepada mereka hal- hal ini…..” (St. Yustinus, Apologi I, ch. 67) 
  
Mereka [Gnostik] menjauhkan diri dari Ekaristi dan dari doa, karena mereka tidak mengakui bahwa Ekaristi adalah daging Juruselamat kita Yesus Kristus, daging yang menderita bagi dosa-dosa kita dan yang oleh Bapa, dalam kemurahan-Nya, bangkit dari kematian. (St. Ignatius dari Antiokhia, c. 110)
 
“Dia [Yesus] menyatakan bahwa piala itu, … adalah Darah-Nya yang darinya Ia menyebabkan darah kita mengalir; dan roti itu…, Ia tentukan sebagai Tubuh-Nya sendiri, yang darinya Ia menguatkan tubuh kita.”. (St. Ireneus dari Lyons, c. 140)
 

5 Fakta mengejutkan tentang Setan

Setan dan para pengikut iblisnya adalah sosok-sosok misterius dari dunia spiritual. Mereka menyiksa kita setiap hari, meskipun biasanya tindakan mereka tidak terlihat oleh mata.

Alkitab telah banyak memberi tahu kita tentang Setan dan antek-anteknya, dan selama berabad-abad Gereja telah bertumbuh dalam pemahamannya tentang makhluk spiritual yang jahat ini.

Berikut adalah lima fakta yang membantu menjelaskan lebih lanjut tentang makhluk gelap ini.

“Gereja mengajarkan bahwa Setan pada mulanya adalah malaikat yang baik, yang dibuat oleh Allah” (KGK, 391). Dia kemudian dengan bebas menolak Tuhan, diusir dari Surga.  (Foto: wikipedia)


Malaikat jatuh tidak memiliki akses ke masa depan. Namun, mereka dapat membuat prediksi tentang masa depan berdasarkan pengamatan. (Foto: Edal Anton Lefterov | CC BY-SA 3.0)

Makhluk malaikat adalah makhluk spiritual yang kuat dan dapat memindahkan benda-benda fisik, membuat mereka terbang melintasi ruangan.  (Sumber: wikipedia)


Setan adalah roh yang murni, yang berarti ia tidak memiliki tubuh fisik, meskipun ia dapat mengambil rupa manusia atau makhluk lain.

Setan tidak bisa mengusir atau memaksa orang masuk neraka. Kita memilih pergi ke sana karena penolakan kita sendiri terhadap Tuhan.  KGK 392:  " Kitab Suci berbicara mengenai satu dosa para malaikat yang jatuh Bdk. 2 Ptr 2:4.. "Jatuhnya mereka dalam dosa" merupakan keputusan bebas roh-roh yang tercipta ini, yang menolak Allah dan Kerajaan-Nya secara radikal dan tetap. Kita mendengar satu gema dari pemberontakan ini dalam apa yang setan katakan kepada nenek moyang kita: "Kamu akan menjadi seperti Allah" (Kej 3:5). Setan adalah "pendosa dari mulanya" (1 Yoh 3:8),"bapa segala dusta" (Yoh 8:44). (foto: wikipedia)


Sumber: Philip Kosloski / Aleteia.org

Sabtu, 14 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIV

Sabtu, 14 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIV
    
“Kerahiman adalah dimensi kasih yang teramat penting, adalah seolah nama kedua dari kasih” (St. Yohanes Paulus II)
 
Antifon Pembuka (Yes 6:1.8)
 
Aku mendengar Tuhan bersabda, ‘Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapa yang akan pergi atas nama-Ku?’ Maka aku menjawab, ‘Inilah aku, utuslah aku!’

Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahakudus, kebijaksanaan-Mu tiada bandingnya, namun Engkau berkenan menampakkan wajah-Mu dalam diri Yesus Mesias, Saudara kami. Semoga kami dapat berjasa bagi dunia seperti Dia. Semoga kebahagiaan sesama menjadi sukacita kami yang besar. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
             
Sebelum diutus kepada bangsanya, Yesaya mendapat penglihatan ilahi. Ia melihat kemuliaan Allah dalam Kerajaan Surga. Pemandangan itu membuat hatinya gemetar sebab ia sadar bahwa ia adalah seorang yang berdosa dan tidak layak.
 
Bacaan dari Kitab Yesaya (6:1-8) 
   
"Aku ini orang yang berbibir najis, dan mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam." 
         
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi bait suci. Para Serafim ada di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutup muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap untuk melayang-layang. Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang berbibir najis, dan aku tinggal di tengah bangsa yang berbibir najis, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan daku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Lalu aku mendengar suara Tuhan bersabda, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan adalah Raja. Ia berpakaian kemegahan.
Ayat. (Mzm 93:1ab.1c-2.5; Ul:1a)
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa!

Bait Pengantar Injil do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, kalau dicacimaki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
 
Kriteria seorang murid adalah tidak melebihi gurunya. Ia tidak takut kepada para pembencinya dan percaya bahwa Bapa adalah penyelenggara hidupnya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:24-33) 
 
"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan."
    
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun tak seekor pun jatuh tanpa kehendak Bapamu. Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit. Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-ku yang di surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
"Siapakah yang Kuutus?" Pertanyaan tersebut ditanyakan kepada kita semua, para pengikut Tuhan. Menjadi seorang pengikut Tuhan berarti harus siap menjadi utusan, yang siap mewartakan kebenaran dan nama Allah. Tentu dalam perutusan, kita tidak sendiri. Tuhan sendiri yang akan selalu menyertai dan melindungi kita. Kita semua berharga di mata Tuhan. Maka, kita juga menjadikan Tuhan berharga dalam hidup kita.
 
Doa Malam
 
Allah Bapa sumber kedamaian, berkenanlah menanam dalam-dalam sabda-Mu di hati kami, serta utuslah kami mewartakan sabda-Mu dalam segala sepak terjang kami. Semoga kedamaian yang kami cari-cari tiada lain daripada kedamaian-Mu sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. 
  
RUAH
 
 
 
----------------------------------------------------
 
 

Jumat, 13 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIV

Jumat, 13 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIV
   
Hidup manusia itu dipuji sejauh ia mohon pengampunan. (St. Agustinus)  

     
Antifon Pembuka (Mzm 51:12)
 
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku. 
   
Doa Pembuka


Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau menyerahkan diri-Mu kepada manusia dan menyatakan cinta kasih-Mu dalam diri manusia seperti kami, yaitu Yesus, Putra Manusia. Semoga hidup kami memancarkan syukur kami kepada-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Allah menginginkan pertobatan Israel, umat-Nya. Allah tak ingin membiarkannya jatuh binasa. Pertobatan akan memulihkan keadaan mereka dan rahmat akan mengalir deras atas mereka.
    
Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)
   
"Kepada buatan tangan kami, kami takkan berkata lagi, 'Ya Allah kami!'"

"Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami. Asyur tidak dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau menyayangi anak yatim." Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon hawar. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau harum seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau! Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, dari pada-Ku engkau mendapat buah. Siapa yang bijaksana, biarlah ia memahami semuanya ini; siapa yang paham, biarlah ia mengetahuinya; sebab jalan-jalan TUHAN adalah lurus, dan orang benar menempuhnya, tetapi pemberontak tergelincir di situ." Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 51:3-4.8-9.12-13.17)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Tetapi Engkau berkenan akan ketulusan hati, dan dalam relung-relung hati Kauajarkan hikmat kepadaku. Bersihkanlah aku dengan hisop maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih daripada salju!
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam hatiku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus daripadaku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (bdk. Yoh 16:13)
Roh Kebenaran akan datang dan mengajar kalian segala kebenaran. Ia akan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu. 
     
   Meski para murid akan mengalami penganiayaan dan penyesahan dari para pembencinya, namun mereka tidak akan ditinggalkannya. Roh Allah akan mendampingi dan membantu mereka keluar dari jebakan musuh..

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:16-23)


"Barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat."

Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Lihat, Aku mengutus kalian seperti domba ke tengah-tengah serigala! Sebab itu hendaklah kalian cerdik seperti ular, dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang. Sebab ada yang akan menyerahkan kalian kepada majelis agama, dan mereka akan menyesah kalian di rumah ibadatnya. Karena Aku kalian akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kalain, janganlah kalian kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kalian katakan, karena semuanya itu akan dikurniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kalian yang akan berbicara, melainkan Roh Bapamu. Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian pula seorang ayah terhadap anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kalian akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi barangsiapa bertahan sampai kesudahannya, akan selamat. Apabila mereka menganiaya kalian di suatu kota, larilah ke kota yang lain. Aku berkata kepadamu, sungguh, sebelum kalian selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
  
  
"Semua jalan Tuhan adalah lurus; dan orang benar menempuhnya," firman Tuhan. Lalu, mengapa kita malahan dibenci karena menjadi pengikut-Nya? Justru pada saat itulah, kita menjadi tahu siapa yang setia di jalan Tuhan dan siapa yang menyimpang dari jalan Tuhan. Mereka yang tidak setia di jalan Tuhan akan selamat. Sebaliknya, mereka yang tidak setia akan tergelincir oleh kesalahannya. Tentu kita semua ingin mencapai keselamatan. Oleh karena itu, setialah di jalan Tuhan. Jangan ragu!

Doa Malam 
  
Allah Bapa yang Maharahim, Putra-Mu Yesus menghendaki kami agar cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Maka, tambahkanlah Roh kebijaksanaan-Mu kepada kami agar nyatalah kuasa kasih-Mu dalam diri kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

    
RUAH
 
----------------------------------------------------
 
 
Kami akan melakukan pengadaan organ untuk mendukung kegiatan liturgi/peribadatan. Bagi anda yang berkenan membantu dalam bentuk donasi dana dapat menghubungi kontak.rpg(at)gmail.com 
 

Kamis, 12 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIV

Kamis, 12 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIV
    
“Matahari yang kita lihat setiap hari, selalu disusul oleh kegelapan malam, tetapi Surya Kebenaran tidak pernah terbenam.” (St. Ambrosius)

 

Antifon Pembuka (Hos 11:1.9cd)

Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Aku ini Allah dan bukan manusia. Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu.

Doa Pembuka
  
Allah Bapa Sumber Cahaya Abadi, Engkau selalu memelihara serta memperhatikan siapa pun di dunia ini. Engkau menyampaikan sabda sebagai cahaya di jalan. Kami mohon, semoga mata kami tetap terbuka terhadap Putra-Mu, cahaya kehidupan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Allah mencintai umat pilihan-Nya. Meski berdosa dan berlaku jahat, tetapi Allah tetap memilih dan mengasihi mereka. Belas kasihan-Nya atas Israel lebih besar dari segala dosa mereka.
      

Bacaan dari Nubuat Hosea (11:1,3-4,8c-9)
   
    
"Hati-Ku berbalik dari segala murka."
     
Beginilah sabda Tuhan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkatnya di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka. Aku telah menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi makan. Hatiku berbalik dari segala murka. Belas kasihan-Ku bangkit serentak. Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia, Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada ALlah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 80:2ac.3b.15-16)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 1:15)
Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
    
Jangan membawa apa-apa, adalah pesan yang diberikan oleh Yesus kepada para murid-Nya. Dengan pesan tersebut, Yesus ingin mendidik para murid untuk percaya hanya pada Allah dan kuasa-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:7-15)
        
"Kamu telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berilah pula dengan cuma-cuma."
  
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berilah pula dengan cuma-cuma. Janganlah kalian membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. Janganlah kalian membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kalian membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun kepadanya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kalian dan tidak mendengarkan perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu, dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan
   
   Tuhan hadir bukan untuk menghanguskan atau membinasakan. Ia hadir untuk membawa keselamatan dan damai sejahtera bagi umat-Nya. Sayangnya, kita malahan mengabaikan dan menolak rahmat keselamatan dan damai sejahtera tersebut. Padahal, rahmat keselamatan dan damai sejahtera dari Allah diberikan kepada kita cuma-cuma. Menolak rahmat keselamatan dan damai sejahtera dari Allah sama dengan menolak Allah sendiri. Menolak Allah berarti mendatangkan celaka bagi kita.

Doa Malam
      
Allah Bapa sumber segala pengharapan, semoga sabda-Mu berkarya subur dalam diri kami. Pancarkanlah cahaya pengharapan baru akan kedamaian dalam diri Yesus. Dialah Tuhan, Pengantara kami. 
    
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy