| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 07 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIII

Sabtu, 07 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIII
   
“Mencintai berarti menghendaki yang baik untuk seseorang” (St. Thomas Aquinas)
  
Antifon Pembuka (Mzm 85:11-12)
   
Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi dan keadilan akan merunduk dari langit.

Doa Pembuka

Ya Allah, kami mohon semoga kami Kauberkati dan Kausinari dengan sabda-Mu. Semoga kami melalui Roh Kudus Kaucipta menjadi orang yang suka membangun kedamaian. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.    
    
Bacaan dari Nubuat Amos (9:11-15)
 
"Aku akan memulihkan kembali umat-Ku dan Aku akan menanam mereka di tanah mereka." 

Tuhan bersabda, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh. Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya. Aku akan membangunnya kembali seperti pada zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,” demikianlah sabda Tuhan yang melakukan hal ini. “Sungguh, waktunya akan datang.” Demikianlah sabda Tuhan, “bahwa pembajak dan penuai akan susul menyusul, demikian juga pengirik buah anggur dan penabur benih. Gunung-gunung akan mengalirkan anggur baru, dan segala bukit akan kebanjiran. Aku akan memulihkan kembali umat-Ku Israel; mereka akan membangun kota-kota yang lengang dan mendiaminya. Mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan minum anggurnya. Mereka akan membuat kebun buah-buahan dan makan buahnya. Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada mereka,” sabda Tuhan Allahmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 815
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan
atau
Tuhan berbicara tentang damai kepada umat-Nya.
Ayat. (Mzm 85:9.11-14)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya mereka jangan kembali kepada kebodohan?
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.

Ayat. Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.
            
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-17) 
 
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, “Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
    
Tuhan Yesus datang ke dunia membarui segala-galanya, juga dalam hal berpuasa. Puasa harus diarahkan, dipusatkan dan diserahkan kepada Tuhan Yesus. Dalam Dia dan bersama Dia umat bergembira dan juga berpuasa. Yesus adalah Sang Mempelai yang telah lama dinanti-nantikan. Kehadiran-Nya mau berbagi sukacita, maka harus disambut dengan gembira dan bahagia. Puasa bukan tujuan atau puncak prestasi, yang bisa dibanggakan d hadapan Tuhan. Puasa adalah perbuatan silih terhadap dosa. Puasa dapat mendukung permohonan yang mendesak. Puasa adalah ungkapan murni, suci serta tulus cinta kita atas kehadiran Tuhan Yesus pada diri kita, yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya dengan doa dan lakutapa serta puasa yang kita lakukan. Puasa, bukan agar dinilai saleh, disebut suci, agar dipuji karena bisa tidak makan dan minum. Tetapi untuk menjauhi dosa yang biasa kita lakukan dalam hidup sehari-hari. Terutama dosa-dosa langganan sehari-hari kita. Puasa dimaksudkan untuk persiapan menanti kedatangan rahmat Tuhan. Puasa menciptakan disposisi yang baik untuk rahmat itu. Ibarat membersihkan piring yang akan digunakan untuk menyajikan makanan yang enak dan sehat. 
 
 Kehadiran Tuhan dalam diri kita, dalam Gereja-Nya yang kudus; apakah sudah kita rasakan  dan apakah benar kita menyadari semuanya itu, semata-mata karena kebaikan dan kemurahan hati-Nya? Itu bukan pertama-tama sebagai hasil dari usaha dan perjuangan kerja keras kita. Tetapi sekali lagi, itu semata-mata karena kebaikan dan kemurahan hati Tuhan.

Doa Malam

Tuha Raja Damai, syukur dan terima kasih kepada-Mu, karena Engkau telah menyertaiku sepanjang hari ini. Bantulah aku menutup hari ini dengan hati damai. Jangan biarkan aku terus-menerus larut dalam masa lampau tetapi bantulah aku untuk senantiasa siap menghadapi kenyataan hari ini. Semoga hari esok lebih baik dari hari ini. Amin.

RENUNGAN PAGI

Jumat, 06 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIII

Jumat, 06 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIII - Jumat Pertama Dalam Bulan
    
Perayaan Ekaristi adalah tindakan Kristus sendiri dan Gereja; di dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan anggur, serta memberikan diri- Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya. --- Kitab Hukum Kanonik, 89 § 1
       
Antifon Pembuka (Mzm 119:2.10)

Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan. Dengan segenap hati aku mencari Engkau, Jangan biarkan daku menyimpang dari-Mu.

Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengasih, kami mohon dipenuhi oleh Sabda-Mu dan semoga karya kami memberi kesaksian atas pemeliharaan-Mu terhadap setiap orang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.    
   
Bacaan dari Nubuat Amos (8:4-6.9-12)
 
"Aku akan mengirimkan kelaparan, bukan kelaparan akan makanan, melainkan kelaparan akan sabda Tuhan." 
  
Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini; kalian yang berpikir, “Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum? Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu? Kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu. Kita akan membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang kasut. Kita akan menjual terigu tua.” “Pada hari itu akan terjadi,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah. Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih.” “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan kelaparan akan mendengar sabda Tuhan. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan. Tetapi tidak akan menemukannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Manusia hidup bukan hanya dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Ayat. (Mzm 119:2.10.20.30.40.131; Ul: Mat 4:4)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut sabda Tuhan.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Hancurlah jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
4. Aku telah memilih jalan kebenaran, dan menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
5. Sesungguhnya aku rindu akan titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (bdk. Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.
        
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13) 
 
"Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan."
   
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Mengapa Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa? Mengapa Yesus memanggil Matius, seorang pemungut cukai, dan bukan orang Farisi? Jawabannya adalah karena Yesus berbelas kasih dan menghendaki muridnya untuk berbelas kasih. Orang berdosa, seperti orang sakit, sadar diri bahwa ia lemah tak berdaya; ia mengharapkan pertolongan; ia mendambakan pengampunan, penerimaan dan belas kasihan dari sesama dan dari Tuhan. Kehadiran Yesus didasari oleh misi yang jelas, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa,” kata Yesus. Matius sebagai pemungut cukai dan oleh orang-orang Farisi dimasukkan dalam kelompok orang berdosa menjadi salah seorang yang dipanggil untuk mengikuti-Nya. Ada sekian banyak kesempatan yang tersedia bagi kita untuk mengembangkan kemampuan menaruh belas kasihan. Kesempatan ini akan semakin mudah kita tangkap kalau kita sendiri mengalami belas kasih, kerahiman dan kasih setia Allah.  (RENUNGAN PAGI)
    
Hati Yesus yang Mahakudus sebagai perapian cinta kasih yang bernyala-nyala adalah lambang dan ungkapan nyata dari kasih abadi Allah ---- Paus Paulus VI
           
Litani Hati Yesus yang Mahakudus lih. PS 209

Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami;
Kristus, dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami

Allah Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah Putra Penebus dunia,

Allah Roh Kudus,

Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa,

Hati Yesus yang mahakudus,
Hati Yesus, Putra Bapa kekal,
Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,
Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,
Hati Yesus yang mahamulia,
Hati Yesus, bait kudus Allah,
Hati Yesus, kemah Allah yang mahatinggi,
Hati Yesus, rumah Allah dan pintu surga,
Hati Yesus, perapian cinta kasih yang bernyala-nyala,
Hati Yesus, perbendaharaan keadilan dan cinta kasih,
Hati Yesus, penuh kebaikan dan cinta kasih,
Hati Yesus, lubuk penuh keutamaan,
Hati Yesus yang amat patut dipuji,
Hati Yesus, raja dan pusat segala hati,
Hati Yesus, tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,
Hati Yesus, tempat ke-Allah-an seluruhnya,
Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,
Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,
Hati Yesus, kerinduan bukit-bukit yang kekal,
Hati Yesus yang sabar dan mahabelas kasih,
Hati Yesus yang murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Mu,
Hati Yesus, sumber kehidupan dan kesucian,
Hati Yesus, kurban pelunas dosa kami,
Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,
Hati Yesus yang hancur karena kejahatan kami,
Hati Yesus yang taat sampai mati,
Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,
Hati Yesus, sumber segala penghiburan,
Hati Yesus, kehidupan dan kebangkitan kami,
Hati Yesus, pokok damai dan pepulih kami,
Hati Yesus, kurban untuk orang berdosa,
Hati Yesus, keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,
Hati Yesus, pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,
Hati Yesus, kesukaan semua orang kudus,

Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.

Yesus yang lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.

Marilah kita berdoa. (Hening) Allah yang mahakuasa dan kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni dosa-dosa umat-Mu ini, yang memohon belas kasih-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dalam Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Kamis, 05 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIII

Kamis, 05 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIII

“Para Uskup, berkat Roh Kudus yang dikurniakan kepada mereka, menjadi Guru iman, Imam Agung dan Gembala yang sejati dan otentik” (Dekrit Christus Dominus, 2)


Antifon Pembuka (Amos 7:15)

Dari pekerjaan menggiring kambing domba aku dipanggil Tuhan dan diperintahkan, “Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.”

Doa Pembuka


Ya Allah, berkenanlah mengampuni dosa-dosa kami bila kami bertobat kepada-Mu. Semoga kami pun menaruh belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Engkau menaruh belas kasih kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.  
  
    Bacaan dari Kitab Amos (7:10-17) 
 
"Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku." 
 
Sekali peristiwa Amazia, imam di Betel, menyuruh orang menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan, “Amos telah mengadakan persepakatan melawan Tuanku di tengah-tengah kaum Israel. Negeri ini tidak dapat menahan segala perkataannya. Sebab beginilah kata Amos, ‘Yerobeam akan mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.” Lalu berkatalah Amazia kepada Amos, “Hai Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah di sana makananmu! Dan bernubuatlah juga di sana! Tetapi jangan lagi bernubuat di Betel, sebab Betel adalah tempat kudus raja dan bait suci kerajaan.” Jawab Amos kepada Amazia, “Aku ini bukan nabi, dan bukan pula termasuk golongan para nabi, melainkan hanya seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi Tuhanlah yang mengambil aku dari pekerjan menggiring kambing domba; Tuhan bersabda kepadaku, ‘Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel.’ Maka sekarang dengarkanlah sabda Tuhan, Engkau berkata, ‘Janganlah bernubuat menentang Israel, dan jangan ucapkan perkataan menentang keturunan Ishak.’ Sebab itu beginilah sabda Tuhan, ‘Isterimu akan bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh pedang. Tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur. Engkau sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang buangan’.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan
Ayat. (Mzm 9:8.9.10.11; R:10)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.
 
        
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:1-8)

"Mereka memuliakan Allah karena telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri. Maka dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni." Maka berkatalah beberapa ahli Taurat dalam hatinya, "Ia menghujat Allah!" Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah'? Tetapi supaya kalian tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa," lalu berkatalah Ia kepada si lumpuh, "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun, lalu pulang. Maka orang banyak yang melihat hal itu takut, lalu memuliakan Allah, karena Ia telah memberi kuasa demikian besar kepada manusia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
     
Sangat menarik dan perlu diperhatikan, bahwa bagi Allah di dunia kita ini tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan atau pun secara tidak disengaja. Dalam Injil hari ini diceritakan tentang adanya seorang lumpuh. Tetangganya membawanya kepada Yesus, karena mereka percaya akan kuasa dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkannya. Dan ketika Ia mengetahui iman mereka, termasuk iman orang yang lumpuh itu sendiri, maka Yesus menyembuhkannya dengan berkata pertama-tama: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni", dan kemudian ditambahkan: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Tetapi ahli-ahli Taurat menganggap Yesus menghujat Allah. 

 Mengampuni dosa memang hanya merupakan hak khusus tunggal Allah. Yesus adalah Allah dan berhak sepenuhnya mengampuni dosa, tetapi juga menyembuhkan orang sakit malahan membangkitkan orang mati. Ahli-ahli Taurat seharusnya dapat menarik kesimpulan, bahwa Yesus ternyata bukanlah orang biasa. Harus dapat dan mau mengakui, bahwa orang yang lumpuh itu tidak dapat disembuhkan apabila dosanya tidak diampuni. Yesus terbukti mau dan mampu memberikan pengampunan kepada jiwa manusia, sekaligus memberikan penyembuhan dan kesehatan tubuhnya. 

 Penyakit serta kesembuhan raga manusia, dan damai serta ketenteraman jiwa dengan Allah, memang dua hal yang tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan harus selalu diusahakan sebagai suatu kesatuan.  (HS/INSPIRASI BATIN 2018) 
 
Doa Malam

Allah Bapa Sumber Pembaruan Hidup, kami bersyukur karena Engkau telah menemukan kami kembali dengan penuh belas kasih melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga sabda dan karya-Nya membangun kami menjadi manusia baru. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


 

Rabu, 04 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIII

Rabu, 04 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIII

Di surga setiap orang mencintai Allah; jiwa tidak mempunyai perhatian selain mencintai Dia. (St. Teresia dari Avila)
  

Antifon Pembuka (Am 5:24)
  
Hendaklah keadilan bergulung-gulung seperti air, dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.
 
Doa Pembuka

   
Allah sumber kehidupan, semoga kami Kau beri kekuatan agar dapat membagikan kedamaian serta berbuat baik kepada sesama, sebagaimana Engkau sendiri terhadap segala sesuatu yang Kaukehendaki hidup lestari.  Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Amos (5:14-15.21-24)
    
   
 "Jauhkanlah daripadaku keramaian nyanyianmu, dan biarlah keadilan selalu mengalir seperti sungai."    
         
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, agar kalian hidup. Dengan demikian Tuhan, Allah semesta alam, akan menyertai kalian seperti yang kalian katakan. Bencilah yang jahat, cintailah yang baik, dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang. Mungkin Tuhan, Allah semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf. Tuhan bersabda, “Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu, dan Aku tidak senang akan kumpulan rayamu. Sungguh, apabila kalian mempersembahkan kepada-Ku kurban bakaran dan kurban sajianmu, Aku tidak suka. Aku tidak mau memandang kurban keselamatan yang berupa ternak tambun. Jauhkanlah daripada-Ku keramaian nyanyianmu. Aku tidak mau mendengar lagu gambusmu. Tetapi hendaknya keadilan bergulung-gulung seperti air, dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku akan memperlihatkan keselamatan Allah kepada yang jujur jalannya.
Ayat. (Mzm 50:7.8-9.10-11.12-13.16bc-17)

1 Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarlah hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
3. Sebab segala binatang hutan adalah milik-Ku, dan ribuan hewan di gunung adalah kepunyaan-Ku. Aku kenal segala burung di udara, dan semua yang bergerak di padang adalah milik-Ku.
4. Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punya-Kulah dunia dan segala isinya. Daging lembu jantankah makanak-Ku? Atau darah kambing jantankah minuman-Ku?
5. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Atas kehendak-Nya sendiri Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran, agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:28-34)
       
       
"Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"
    
Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret dan tiba di daerah orang Gadara. Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan, menemui Dia. Mereka itu sangat berbahaya, sehingga tak seorang pun berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya, "Apakah urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Tidak jauh dari mereka itu ada sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu minta kepada Yesus, katanya, "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." Maka Yesus berkata kepada mereka, "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau, dan mati di dalam air. Para penjaga babi lari, dan setibanya di kota mereka menceritakan segala sesuatu, juga tentang dua orang yang kerasukan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah berjumpa dengan Dia, mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

       

Kekuatan setan bisa sangat berbahaya dan manusia tidak bisa mengatasinya. Orang yang kerasukan setan tidak bisa berbuat lain kecuali mengikuti kemauan setan itu. Roh jahat itu bisa membuatnya berguling-guling dan menjerumuskannya ke dalam air atau api. Banyak peristiwa lain menunjukkan bahwa manusia yang berada di bawah pengaruhnya tak berdaya melawannya. Beberapa kali Yesus bertemu dengan mereka yang kerasukan setan. Ternyata ada setan mengenalinya dan berteriak: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Rupanya setan merasa bahwa Yesus akan menyiksa dan membinasakan mereka itu. Setan ingin kompromi, tak mau dibinasakan, melainkan dimasukkannya ke dalam babi-bai yang ada di sekitarnya. Babi menjadi korban. Mereka terjun ke jurang masuk ke danau dan mati semua.
 
 Memang mengagumkan kekuasaan dan kekuatan Yesus. Setan yang ditakuti dan tidak bisa diatasi oleh manusia, ditaklukkan oleh Yesus. Yesus juga memindahkan setan-setan itu dengan merasuki babi-babi, menuruti yang diminta oeh setan itu sendiri. Namun, setan tetap membuat kekacauan dan kebinasaan pada babi-babi itu. Peristiwa itu segera sampai ke kota karena penjaga-penjaga yang menyampaikannya. Yang mengejutkan adalah bahwa seluruh penduduk keluar dan mendesak Yesus untuk meninggalkan daerah mereka. Mengapa mereka takut pada kedatangan Yesus? Tidak ada seorang pun yang tahu. Mungkin ada kekhawatiran dari penduduk bahwa Yesus akan bertemu dengan orang kerasukan di daerah mereka, lalu disuruhnya setan masuk ke babi-babi peliharaan mereka, pastilah itu akan membuat kerugian yang tidak sedikit. 
 
 Apa pun alasan yang dikemukakan oleh penduduk kota, memang secara umum dapat dikatakan bahwa waktu itu kerap ada orang kerasukan setan yang menjadi sumber kekacauan dan kebinasaan. Namun bagi kita yang lebih penting adalah: kuasa Yesus yang mengatasi segala setan dan roh jahat, sehingga kita makin mantap beriman kepada Yesus sebagai Utusan Allah dan Juruselamat umat manusia.
 
Antifon Komuni (Amos 5:14)
 
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, agar kamu hidup. Dengan demikian, Tuhan, Allah semesta alam akan menyertai kamu seperti yang kamu katakan. 
 

ALS/INSPIRASI BATIN 2018


Selasa, 03 Juli 2018 Pesta Santo Tomas, Rasul

Selasa, 03 Juli 2018
Pesta Santo Tomas, Rasul
  
“Kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita. keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus” (Kis 13:32-33). Kebangkitan Kristus adalah kebenaran, di mana iman kita kepada Kristus mencapai puncaknya: umat Kristen perdana mempercayainya dan menghayatinya sebagai kebenaran sentral; tradisi meneruskannya sebagai sesuatu yang mendasar, dokumen-dokumen Perjanjian Baru membuktikannya; bersama dengan salib ia diwartakan sebagai bagian penting misteri Paska. Kristus telah bangkit dari antara orang-orang mati. Oleh kematian-Nya Ia telah mengalahkan kematian. Ia telah memberi kehidupan kepada orang-orang mati. (Liturgi Bisantin, Troparion pada hari Paskah)“

Antifon Pembuka (Mzm 117:28)

Allahkulah Engkau, Engkau kupuji.
Allahkulah Engkau, Engkau kuagungkan.
Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjadi keselamatanku.

You are my God, and I confess you;
you are my God, and I exalt you;
I will thank you, for you became my savior.
 
Pada Misa Pesta Santo Tomas ada Gloria (Madah Kemuliaan)
 
Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, kami bergembira pada Pesta Santo Tomas, rasul-Mu yang mengimani Putra-Mu sebagai Allah. Semoga kami senantiasa dilindungi olehnya dan kelak memperoleh kehidupan bahagia karena percaya akan nama Yesus Kristus, Putra-Mu, dan Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:19-22)
   
"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."
   
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan do = f, 4/4, PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
Ayat. (Mzm 117:1.2)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil do = f, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32; 2/4)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:24-29)
   
"Ya Tuhan dan Allahku."
    
Pada hari Minggu Paskah, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagimu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
   Sering kali St. Tomas Rasul diidentikkan dengan orang yang sulit dipercaya dan memberi kesan kurang positif. Rasul yang lain sudah percaya bahwa Yesus yang wafat di salib itu tetap hidup, sedangkan Tomas memberi kesan lambat untuk itu. 
 
 Reaksi Tomas ketika mendengar para rasul mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan, adalah sangat manusiawi, karena Yesus yang telah wafat di salib dan dimakamkan tidak mungkin hidup kembali. Baginya kesaksian yang disampaikan teman-temannya tidak masuk akal dan memang demikian. Baru ketika melihat sendiri kenyataan yang tidak masuk akal itu sungguh ada, bisa dia terima. Mengakui bahwa kenyataan/realitas itu jauh lebih kaya daripada yang bisa dilihat dan bisa dipikirkan adalah sikap yang benar, karena memang demikian halnya. Kendati sulit diterima akal dan tidak logis, ternyata demikian adanya. Di situlah letak misteri iman kepercayaannya yang tidak mengakui adanya misteri, yaitu bagian yang tidak terselami dan tetap rahasia. Maka ketika Yesus datang lagi dan menunjukkan realitas yang tidak masuk akal itu, secara sadar Tomas mengakui bahwa Yesus yang hadir di hadapannya itu nyata. Karena itu ia mengungkapkan kepercayaannya dengan tegas: "Ya Tuhanku dan Allahku".
 
 Menerima begitu saja informasi tanpa sikap kritis, bisa tertipu karena banyak berita itu tidak benar atau bohong. Betapa banyak orang yang tertipu. Lebih parah lagi ketika muncul sikap tidak mau mengerti walau diyakinkan. Sebaiknya, sikap tertutup untuk hal-hal yang tetap misteri dan hanya mau menerima sebagai kenyataan apa yang bisa dipikirkan dan masuk akal sesungguhnya mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. SIkap seperti itu merupakan penghalang untuk bisa melihat dan memahami kenyataan yang sesungguhnya. Jika sikap untuk berani menerima bahwa kenyataan itu jauh lebih luas dan kaya daripada yang bisa dipikirkan akan berkembang sikap rendah hati dan terbuka untuk percaya akan Allah yang tetap mengandung misteri yang tak terselami.  (YH/INSPIRASI BATIN 2018)   
  
Antifon Komuni (Yoh 20:27)

Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah

Seri Alkitab: MENYELISIK MARKUS PENGINJIL (Bagian VI)

Seri Alkitab
MENYELISIK MARKUS PENGINJIL
Bagian VI

Syalom aleikhem.
Sekitar A.D. 49, Rasul Santo Paulus kecewa dengan Santo Markus yang sebelumnya lebih memilih kembali ke Yerusalem daripada menyertai perjalanan apostolik Sang Rasul Segala Bangsa bersama Rasul Santo Barnabas. Karena kecewa, Rasul Paulus tak mau lagi mengajak Santo Markus dalam perjalanan selanjutnya.

Namun, kekecewaan itu tak berlanjut menjadi kemarahan maupun dendam. Rasul Paulus bersatu lagi dengan Santo Markus di kota Roma, sepuluh tahun setelah perpisahan mereka. Ketika menulis surat kepada Gereja Kolose, Rasul Paulus sedang berada di penjara di Roma. Itu terjadi sekitar A.D. 59. Nama Santo Markus disebutnya dalam surat itu (Kol. 4:10). Jadi, ketika dipenjarakan di Roma, Rasul Paulus sudah rukun lagi dengan Santo Markus.

Waktu itu pula, Rasul Paulus menulis surat kepada Filemon dan menyebut Santo Markus dengan sebutan “teman sekerja” (lih. Fil. 24). Catatan kecil: Bahasa Yunani untuk teman sekerja adalah “synergos”. Kita kenal kata serapan “sinergi”. Maka jelas, Rasul Paulus dan Santo Markus telah bersinergi (lagi) di kota Roma. Tiada lagi kekecewaan di antara mereka. Hebatnya para leluhur iman kita! Bertengkar iya, tapi selanjutnya pintu maaf terbuka satu sama lain. Murid-murid Kristus sejati!

Keberadaan Santo Markus di Roma itu diperjelas oleh surat Rasul Petrus yang ditujukan kepada Gereja di seputar Asia Kecil sebagaimana terbaca berikut (1Ptr. 1:1): “Dari Petrus, rasul Yesus Kristus. Kepada orang-orang pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia.” Dalam surat itu, Santo Markus disebut “anakku” oleh Rasul Petrus (lih. 1Ptr. 5:13).

Menurut 1Ptr. 5:13, Rasul Petrus menyebut juga umat Allah di Babel. Artinya, Rasul Petrus dan Santo Markus pada saat itu berada bersama di kota yang disebut “Babel” oleh Rasul Petrus. Kota mana itu? Apakah kota Babel asli? Bukan! Ternyata itulah kota Roma. Tradisi Suci memberi tahu kita. Hebatnya Tradisi Suci!

Santo Jerom alias Santo Hieronimus menyampaikannya bagi kita, ia mencatatnya dalam tulisannya berjudul De Viris Illustribus (‘Para Lelaki Ternama’) artikel 8: “Petrus juga menyebut Markus ini [Markus Penginjil] di dalam surat pertamanya; dengan gambaran ia menunjuk Roma dengan nama Babilon.” Jelas tuntas, Babel (Babilon) yang disebut Rasul Petrus adalah kota Roma. Clear!

Itu semua berarti bahwa Santo Markus dan Rasul Petrus berada bersama di kota Roma. Pada waktu bersamaan, ia juga berada bersama dengan Rasul Paulus di kota itu. Jadi, Rasul Petrus, Rasul Paulus, Santo Markus berada bersama di kota Roma. Kedua rasul akhirnya gugur sebagai martir di sana. Lalu, ke mana Santo Markus? Mari dan lihatlah! Amin.

Rev. D. Y. Istimoer Bayu Ajie
Katekis Daring

Senin, 02 Juli 2018 Hari Biasa Pekan XIII

Senin, 02 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XIII

Di dalam Kerajaan Yesus, orang berdosa dapat memperoleh pengampunan, di sana semua orang adalah saudara. (Beato Paulus VI)


Antifon Pembuka (Mzm 50:23)

Siapa mempersembahkan kurban syukur, memuliakan Daku. Siapa jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kebahagiaan, berkenanlah menghidupi kami dengan sabda-Mu dan membuat kami senang dan bahagia karena yakin bahwa Engkau selalu setia akan karya tangan-Mu berkat Yesus Kristus, yang memperkenalkan nama-Mu kepada kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    
Bacaan dari Nubuat Amos (2:6-10.13-16)
 
"Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu."
  
Beginilah sabda Tuhan, “Karena tiga perbuatan jahat Israel , bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka telah menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut. Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku. Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka. Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin. Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori. Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kalian berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum. Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tak dapat melarikan diri. Pemegang panah tak dapat bertahan, orang yang cepat kaki takkan terluput, dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.
Ayat. (Mzm 50:16bc-17.18-19.20-21.22-23)
1. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
2. Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
4. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan   

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:18-22)
 
"Ikutlah Aku."
  
Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepada-Nya, “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Ketika kita menyatakan kita mau mengikuti sebuah organisasi, kita langsung dikenakan tata tertib, aturan dan pelbagai prasyarat. Hanya dengan melakukannya kita diakui menjadi anggota, bagian dari organisasi tersebut. Bergabung dengan Yesus, masuk menjadi anggota-Nya, bahkan menjadi putra-putri-Nya adalah bagus, mulia dan sesuatu yang luhur. Untuk itu juga ada harga yang harus dibayar, ada yang harus dilepaskan, ada yang harus tidak dilakukan, ada yang harus ditempuh. 
 
 Banyak orang ingin mengikuti Tuhan. Tidak banyak yang berani menjalani semua konsekuensinya. Atau bahkan ada yang mau mengikuti-Nya tetapi mereka sendiri memasang 'syarat' pada Tuhan. Makanya Yesus menjelaskan: Pertamam untuk sang ahli taurat: mengikuti Yesus itu tanpa pamrih; jangan berharap mendapat jaminan sandang, pangan, papan. Harus siap kehilangan segalanya; lihat saja, Yesus sendiri, tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Kedua, buat sang anak muda; mengikuti Tuhan harus memprioritaskan-Nya di atas segala-galanya; juga harus siap mengorbankan kedekatan keluarga; tak ada kompromi; serentak uhan meyakinkan Ia akan mengurus dan memperhatikan apa dan siapa saja yang kita tinggalkan. Dia akan peduli. Bagaimana kenyataan panggilan hidup imamat dan membiara di paroki kita? Apa sumbangan kita terhadap panggilan? Cukupkah penjelasan, informasi yang dibutuhkan anak muda untuk menentukan pilihan mereka? 

Doa Malam

Yesus, mampukanlah kami untuk setia dan tekun mengikuti Engkau sekalipun sebagai Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala. Izinkanlah kami tetap mengikuti Engkau sepanjang hidup kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Penyelamat kami. Amin.

 
TP/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2018

Minggu, 01 Juli 2018 Hari Minggu Biasa XIII

Minggu, 01 Juli 2018
Hari Minggu Biasa XIII

"Engkau tidak dapat berdoa di rumah seperti di dalam gereja, di mana sejumlah besar orang hadir dan di mana orang berseru kepada Allah seperti dari satu hati" ---- St Yohanes Krisostomus


Antifon Pembuka (Mzm 47:2)

Segala bangsa, bertepuk-tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.

All peoples, clap you hands. Cry to God with shouts of joy!

Omnes gentes plaudite manibus: iubilate Deo in voce exsultationis.
Mzm. Quoniam Dominus excelsus, terribilis: Rex magnus super omnem terram.

Doa Pembuka


Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk memberi hidup baru bagi kami. Kami mohon, bangkitkanlah iman kami agar memiliki keberanian untuk berbagi hidup dan talenta kami kepada sanak saudara kami yang berkekurangan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (1:13-15; 2:23-24)
  
 
"Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia."
   
Allah tidak menciptakan maut, dan Ia pun tak bergembira kalau makhluk yang hidup musnah binasa. Sebaliknya Ia menciptakan segala sesuatu supaya ada; dan supaya makhluk-makhluk jagat menemukan keselamatan. Racun yang membinasakan tidak ditemukan di antara mereka, dan dunia orang mati tidak merajai bumi. Maka kesucian mesti baka. Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan menjadikannya gambar hakikat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 30:2+4.5-6.11-12a+13b; Ul: 2a)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membarkan musuh-musuhku, bersukacita atas diriku. Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku, di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (8:7.9.13-15)
  
"Hendaklah kelebihanmu mencukupkan kekurangan saudara-saudara yang lain."
   
Saudara-saudara, hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih, sebagaimana kamu kaya dalam segala sesuatu; dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami. Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, yakni: Sekalipun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kamu, supaya karena kemiskinan-Nya, kamu menjadi kaya. Sebab kamu dibebani bukan supaya orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. Maka hendaklah sekarang ini kelebihanmu mencukupkan kekurangan orang-orang kudus, agar kelebihan mereka kelak mencukupkan kekuranganmu, supaya ada keseimbangan. Seperti ada tertulis: Orang yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan, dan orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (5:21-43)
  
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!"
  
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asalkan kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu Yesus memegang tangan anak itu, seraya berkata, “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan 
  
Umumnya di mana-mana ada yang namanya jam pelayanan kantor: kapan kantor buka dan tutup. Di masyarakat hal itu biasa dan ini sesuatu yang wajar. Bank atau kantor pajak buka jam sekian pada hari kerja. Lalu toko-toko buka jam sekian. Bahkan ada banyak pelayanan jasa seperti servis motor yang menyatakan: Hari MINGGU tetap buka! Begitu pula pelayanan para biro jasa apa pun atau pelayanan publik, semuanya mempunyai jam kerja. Ini sesuatu yang wajar dan biasa. Bahkan di lingkungan Gereja, tertera di sekretariat Paroki tulisan misalnya: pelayanan kantor jam 8.00 s.d 14.00. 
 
 Pelayanan yang bersifat publik tentulah memiliki jam kerja yang tertentu. Hal ini perlu untuk kejelasan dan kepastian bagi banyak orang yang membutuhkan. Akan tetapi yang namanya sikap pelayanan dan setiap pribadi, terutama para murid Kristus, hendaknya tanpa mengenal jam dan waktu, tanpa mengenal batasan jam kantor. Mengapa? Kita dapat belajar dari Yesus pada Injil hari ini. Ketika Yesus bersama para murid dan orang banyak sedang menuju ke rumah Yairus, jubah Yesus dijamah oleh seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun. Perempuan yang sakit itu percaya kepada Tuhan dan tanpa meminta permisi ia langsung menjamah jubah Yesus. Dan apa yang terjadi: perempuan itu sembuh. Pada waktu itu Yesus sedang fokus berjalan ke rumah Yairus, katakanlah Dia sedang tidak dalam posisi "jam melayani secara sadar". Tetapi apa daya kuasa yang mengalir dari tubuh-Nya, dan Yesus berhenti serta bertanya: siapa yang menjamah jubah-Nya. Dari kisahnya kita tahu, perempuan itu sangat ketakutan tetapi setelah berterus terang, Tuhan malah menghibur dan menguatkan hati perempuan itu agar pergi dengan selamat dan sembuh. 
 
  Satu poin sangat inspiratif: Yesus senantiasa bersikap melayani, entah dalam keadaan sadar atau tidak, seluruh hidup dan kehadiran-Nya setiap saat senantiasa membawa selamat dan menyembuhkan sesama. Inilah pula yang namanya "kaya dalam pelayanan kasih" seperti disebut Santo Paulus pada bacaan kedua. Kita diundang seperti Yesus dan bahkan membagikan kasih karunia yang telah kita terima dari Yesus kepada sesama. Apa artinya? Artinya, meski kita mempunyai jam kerja dan jam pelayanan untuk publik, setiap perkataan dan perbuatan kita kapan pun, bahkan saat ngantuk dan tidur pun, mestinya membagikan pelayanan damai, kasih dan penghiburan. Dari tubuh kita, aura wajah kita, gerak-gerik kita, dan perkataan kita setiap saat mestinya mengalir daya yang mendamaikan, meneguhkan, dan menghibur sesama kita.  [EM/INSPIRASI BATIN 2018]

Antifon Komuni (Mzm 103:1)

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai seluruh diriku!

Bless the Lord, O my soul, and all within me, his holy name.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy