| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 25 Februari 2018 Hari Minggu Prapaskah II

Minggu, 25 Februari 2018
Hari Minggu Prapaskah II
 
Tak seorang pun boleh malu terhadap salib Kristus, yang digunakan-Nya untuk menebus dunia (St. Leo Agung)
   

Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)

Kepada-Mu, ya Tuhan, hatiku berkata, "Kucari wajah-Mu." Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah memalingkan muka daripadaku.

Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.


(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 84)

Doa Pembuka


Allah Bapa yang Mahamulia, Engkau telah memaklumkan kepada kami bahwa Yesus Kristus adalah Putra-Mu terkasih. Ajarilah kami untuk selalu mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Nya dan berilah kami pengertian akan misteri sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
   
 
"Kurban Bapa Abraham, leluhur kita."
  
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, “Abraham.” Abraham menyahut, “Ya Tuhan.” Sabda Tuhan, “Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, “Abraham, Abraham!” Sahut Abraham, “Ya Tuhan.” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, katanya, “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah firman Tuhan – Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4, PS 855
Ref. Bawalah kurbanmu bagi Tuhan sembahlah Dia dalam istana yang kudus.
Ayat. (Mzm 116:(5-6.)10.(12-14)15.16-17.18-19; Ul:9)
1. Berbelas kasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim. Orang bersahaja dijaga-Nya, dan yang hina-dina diselamatkan-Nya.
2. Apa balas budiku kepada Tuhan atas anugerah-Nya bagiku? Piala keselamatan akan kuangkat, dan nama Tuhan akan kuserukan.
3. Nadarku bagi Tuhan hendak kubayar di hadapan seluruh umat-Nya. Kukurbankan pada-Mu kurban pujian, dan nama-Mu akan kuserukan.
4. Nadarku bagi Tuhan hendak kubayar di hadapan seluruh umat-Nya. Di dalam pelataran rumah Tuhan, di tengah-tengahmu, ya Yerusalem.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:31b-34)
  
"Allah tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri."
  
Saudara-saudara, jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya demi kita semua. Bagaimana mungkin Ia tidak menganugerahkan segalanya bersama Anak-Nya itu kepada kita? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah wafat? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Markus 9:6)
Dari dalam awan terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia"

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (9:2-10)
  
"Inilah Anak-Ku terkasih."
  
Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini! Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara, “Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia!” Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling, mereka tidak lagi melihat seorang pun bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan “bangkit dari antara orang mati”.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 

Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus,
   
Hari ini, kita harus ke gereja, untuk merayakan Ekaristi. Dalam perayaan Ekaristi kita selalu disuguhi santapan rohani dari meja Sabda dan dari meja Ekaristi. Pada meja Sabda hari ini diwartakan kepada kita : "Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." Tuhan Yesus menampakkan kemuliaan disaksikan oleh tokoh-tokoh Perjanjian Lama yaitu Musa dan Elia. Musa adalah nabi besar yang menuntun bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir dan meneruskan dekalog atau sepuluh perintah Allah. Musa ini tidak ditemukan di mana ia dimakamkan. Elia adalah salah satu nabi besar, yang memelekkan mata Israel agar tidak menyembah allah lain selain Yahweh. Elia ini tidak ditemukan makamnya, sebab ia naik ke langit dengan menaikki kuda berapi setelah memberikan tugas kepada penerusnya Elisa. Hadir di situ sokoguru gereja: Yakobus, Petrus dan Yohanes, dan kepada mereka ditegaskan siapa Yesus. Mereka harus mendengarkan Dia, sebab suara dari dalam awan itu, Bapa Tuhan Yesus Kristus bertitah: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!"
       
Saudara-saudari terkasih,
    
Kegiatan yang anda lakukan saat ini adalah "mendengarkan" bukan? Ya, anda sedang mendengarkan pengajaran atau renungan dari Firman Tuhan. Anda tidak sedang mendengarkan saya, melainkan mendengarkan sang Sabda sendiri. Adalah suatu kebiasaan yang baik, jikalau sebelum menghadap Tuhan dan merayakan Ekaristi Kudus, kita terlebih dahulu membaca Sabda Tuhan yang diwartakan di dalam perayaan Ekaristi terlebih dahulu di rumah. Apakah anda memiliki Alkitab? Mestinya anda punya itu! Tapi seberapa sering anda membuka dan membaca Alkitab itu? Bagaimana kita bisa mendengarkan Yesus kalau kita tidak membuka Sabda-Nya sendiri dalam Alkitab. Hanya dengan cara membaca Alkitab kita berjumpa dengan Kristus sendiri. Santo Hieronimus menegaskan: Tidak mengenal Alkitab berarti juga tidak mengenal Kristus. Maka kalau kita menaati perintah Bapa yang menghendaki kita "mendengarkan" Anak-Nya yang dikasihi-Nya, kita harus "punya waktu" membaca Firman-Nya dalam Alkitab. Membaca dan membuka hati untuk dipengaruhi dan dikuasai oleh Sabda Tuhan sendiri. Jangan berdalih: bukunya terlalu tebal! Atau berkata: saya tidak mengerti dan tidak bisa menafsirkannya. Yang pokok dari kegiatan ini adalah satu: mencintai Alkitab sebab di dalamnya Tuhan mencintai kita. Itu saja.
    
Saudara-saudari terkasih,
  
Budaya mendengarkan dewasa ini masih bisa ketemukan di ruang-ruang kelas, ketika bapak atau ibu guru sedang mengajar atau mendidik para muridNya. Atau juga kalau pemimpin rapat sedang menyampaikan wejangan atau pendapat serta pandangannya. Semua orang mau bicara, setiap orang ingin berpendapat, tak seorangpun mau menunggu sejenak dan tuntas mendengarkan temannya bicara.  Bagaimana hal itu dapat terjadi? Sebab setiap orang ingin didengarkan, tapi tidak hendak mau mendengarkan. Tiap orang ingin menjadikan dirinya sebagai pusat dan sumber kebenaran. Akulah yang paling benar, anda harus mendengarkan saya, begitu kira-kira maksud interupsi-interupsi tersebut. Bercermin dari  sindiran presiden RI yang keempat sebaiknya kita menahan diri untuk bicara, dan berganti belajar untuk mendengarkan. Santo Paulus sudah mengingatkan agar setiap orang untuk lambat berbicara tetapi cepat mendengarkan. Sebab dalam banyak bicara terdapat banyak pelanggaran, kata orang bijak yang menulis kitab Amsal. Maka suara dari dalam awan yang kita dengarkan hari ini, hendaknya menjadi perhatian kita. "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
  
Saudara-saudari terkasih,
Mengapa kita harus mendengarkan Yesus? Apakah ini menjadi pertanyaan serius dalam hati sanubarimu? Tentu ada alasan yang serius mengapa kita diminta untuk mendengarkan Yesus. Yesus itu adalah Mesias yang telah dijanjikan oleh Yahweh berabad-abad lamanya. Para nabi dan raja sangat ingin melihat kedatangan Mesias ini. Bahkan Simeon nabi jaman akhir yang tinggal dalam bait Allah memuliakan Allah karena telah menyaksikan kelahiran sang Mesias ini. Yohanes Pembaptis menunjukkan kepada para muridnya bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah, dan supaya mereka mengikuti Dia. Dan hari ini kita mendengarkan titah Allah Bapa sendiri, agar kita mendengarkan "Anak-Nya yang dikasihi-Nya" itu. Kini tibalah saatnya untuk memiliki habitus atau kebiasaan untuk menahan diri mengurangi bicara dan lebih sering mendengarkan. Mendengarkan Allah yang bersabda melalui Putra-Nya yang terkasih harus menjadi pilihan kita. Marilah kita menyediakan waktu untuk membuka dan membaca Alkitab serta merenungkannya. Jangan kita membatasi diri hanya membaca hanya di bulan September sebagai bulan Kitab Suci. Atau hanya kalau kita ke gereja pada hari minggu. Mengenal Yesus secara pribadi itu perlu dan penting. Sebab dengan mengenal-Nya kita akan juga menyayangiNya, sebab Dia telah terlebih dahulu menyayangi kita. Ia menjadi manusia, menjadi sama dengan kita bahkan rela menyerahkan nyawa-Nya untuk menyelamatkan kita. Tak kenal  maka tak sayang.
  
Refleksi :
   
Apakah aku sudah meluangkan waktu  membaca dan merenungkan sabda Tuhan? [LUMEN 2018]
 
 
Antifon Komuni (Mat 17:5) 
 
Inilah Putra-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan; dengarkanlah Dia.
 
Visionem quam vidistis, nemini dixeritis, donec a mortuis resurgat Filius hominis.
 
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mzm 45:2ab,3,4,5,6,7,8,18ab atau Mzm 97:1,2,3,4,5,6,11,12)

Sabtu, 24 Februari 2018 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Sabtu, 24 Februari 2018
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Bentuk cinta yang tertinggi yaitu cinta kepada musuh-musuh kita. (St. Aelredus Abas)


Antifon Pembuka (Mzm 19:8)

Sempurnalah hukum Tuhan dan menyegarkan jiwa. Benarlah kesaksian Tuhan, hikmat bagi orang sederhana.

Doa Pembuka


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar patuh setia berbakti kepada-Mu. Semoga kami selalu mencari Engkau dan mengamalkan karya cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Yesus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Musa menegaskan kepada umat Israel agar tetap setia melakukan ketetapan dan peraturan Tuhan sesuai dengan perintah-Nya sehingga mereka akan menjadi umat-Nya yang kudus sesuai dengan janji-Nya.
 
Bacaan dari Kitab Ulangan (26:16-19)
  
"Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu."
    
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya. Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:1-2.4-5.7-8)
1. Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
3. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.
    
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan. Hari ini adalah hari penyelamatan.

Para murid Yesus dipanggil untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga. Kesempurnaan Bapa itu terletak dalam cinta-Nya. Ia berlaku adil. Ia tidak memandang muka dan tidak pilih kasih.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
  
"Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya."
   
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

    
Kita dipanggil untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga. Kita dipanggil untuk membangun sebuah umat yang kudus sesuai dengan kehendak Tuhan dan menjadi umat kesayangan-Nya. Bagaimana upaya kita mendapatkannya? Hal itu dapat kita capai dengan melakukan segala ketetapan dan perintah yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Yesus sendiri meminta kita untuk mencintai musuh dan berdoa bagi orang-orang yang menganiaya ita. Modelnya adalah Allan sendiri. Ia menurunkan hujan dan menyinarkan mataharinya, baik untuk orang benar maupun untuk orang jahat. Maukah kita setia untuk melakukan perintah dan ketetapan Tuhan?  Maukah kita setia untuk melakukan perintah dan ketetapan Tuhan? Beranikah kita mengasihi dan berdoa bagi orang yang membenci kita?
    
Antifon Komuni (Mat 5:48)

Tuhan bersabda: Hendaklah kamu sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya. 

Doa Malam

Ya Allah, Engkau berjanji akan mengangkat manusia, umat-Mu, untuk menjadi kudus dan segala berkat akan Kaulimpahkan atasnya. Janganlah tinggalkan kami agar segala usaha, sikap dan tingkah laku kami aman terjaga dan tidak menyimpang dari jalan-Mu. Dengan demikian kelak dapat mencapai kekudusan seperti yang Engkau janjikan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
      

RUAH

Jumat, 23 Februari 2018 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Jumat, 23 Februari 2018
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang
 
Delapan puluh enam tahun aku mengabdi Kristus, tak pernah Ia menyakiti aku sedikit pun juga. (St. Polikarpus)

Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)

Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.

Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.


Doa Pembuka


Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Orang fasik yang bertobat akan beroleh kehidupan dan Tuhan tidak memperhitungkan kejahatannya. Tetapi, manusia sering menggunakan cara pandang yang salah, sehingga tidak mengenal rencana Tuhan di dalam hidupnya.
  
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)    
  
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
   
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah
atau Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.4c-6.7-8; R:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Buanglah daripada-Mu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku, sabda Tuhan, dan perbaharuilah hati serta rohmu.

Yesus menegaskan bahwa salah satu syarat hidup keagamaan yang benar ialah selalu menjalin hubungan baik dengan sesama. Berdamai dengan sesama akan membawa perdamaian pula dengan Allah.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:20-26)
   
"Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu."
    
Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
  Kita dipanggil untuk melakukan pertobatan terus-menerus, seumur hidup. Itulah sebabnya, kalau kita menyadari dosa dan membarui diri, kita akan hidup. Sebaliknya, jika orang benar tidak tekun dan setia dalam melakukan apa yang berkenan di hati Tuhan dan melakukan apa yang jahat, ia justru akan mati. Yesus sendiri mengundang kita untuk menghayati hidup keagamaan secara baik dan benar. Kita diminta untuk menghindari apa yang buruk dan melakukan kebajikan. Beranikah kita meninggalkan dosa? Beranikah kita melakukan kebajikan hidup? (RUAH)
   
Antifon Komuni (Bdk. Yeh 33:11)

Tuhan telah bersumpah: Aku menghendaki bukan supaya orang berdosa mati, melainkan supaya ia bertobat dan hidup.
  
As I live, says the Lord, I do not desire the death of the sinner, but rather that he turn back and live.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakudus, anugerah-Mu telah menyegarkan kami. Semoga kami Kausucikan dari noda hidup di masa lampau dan Kauberi bagian dalam misteri Paskah Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
  

Hari-hari Minggu dalam Masa Prapaskah harus diutamakan di atas semua Hari Raya Tuhan, dan semua Hari Raya yang jatuh pada salah satu dari Minggu-minggu ini, dipindah ke hari Sabtu sebelumnya. Hari-hari biasa Masa Tobat Prapaskah harus diutamakan di atas hari peringatan wajib. (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya No. 11, Kongregasi Ibadat Ilahi, 1988)

Kamis, 22 Februari 2018 Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

Kamis, 22 Februari 2018
Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

“Dari seluruh dunia hanya seorang, yaitu Petrus telah dipilih untuk mengetuai panggilan para bangsa, semua rasul dan para Bapa Gereja” (St. Leo Agung)
 

Antifon Pembuka (Luk 22:32)

Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, "Aku sudah berdoa bagimu, hai Simon supaya imanmu jangan luntur dan supaya engkau setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu."

The Lord says to Simon Peter: I have prayed for you that your faith may not fail, and, once you have turned back, strengthen your brothers. 
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pembuka

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kami mohon, selamatkanlah kami dan jangan sampai Gereja-Mu digoncangkan oleh kekuatan apa pun. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.         
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:1-4)  
  
"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu."
   
Saudara-saudara yang terkasih, sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak, aku menasihati para penatua di antara kamu: Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2,4, PS 849/646
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
   
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 16:18)
Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.       
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:13-19)
   
"Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku."
  
Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U.Terpujilah Kristus.

Renungan
 
Di dunia politik, kita mengenal dengan perebutan kursi. Ada kursi presiden, kursi DPR, kursi gubernur atau bupati. Para politikus selalu berebut kursi ini. Apa yang terbayang di sini: kursi kekuasaan. Kursi menjadi simbol posisi terhormat, pemegang kekuasaan dengan segala hak dan kewajiban. Dengan menduduki kursi itu, orang menjadi penguasa dan sangat dihormati rakyat atau khalayak. Bila orang terhormat dan penguasa itu lewat di jalan, mobilnya diiringi oleh barisan polisi dan voorijder atau motor pengawal dengan suara sirine yang mengaum-aum. Semua orang di jalan harus memberi tempat dan jalan bagi orang terhormat itu. Itulah sebabnya, orang berebut betul dengan segala cara untuk meraih kekuasaan kursi kehormatan itu 
 
 Hari ini kita merayakan Pesta Takhta Santo Petrus Rasul. Pertanyaannya: apakah kita juga merayakan kekuasaan dan kehormatan Santo Petrus sebagai pemimpin Gereja pertama, Paus pertama? Memang dari sisi penampilah, Paus yang menggantikan Santo Petrus selalu juga dihormati di mana-mana. Tetapi sebenarnya ada perbedaan mendasar antara kursi jabatan politis di atas dan takhta Santo Petrus di sini. Untuk meraih kursi jabatan presiden atau gubernur, orang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Sedangkan Santo Petrus ataupun para Paus penggantinya, meskipun dipilih dalam sebuah konklav (pemilihan Paus), seorang Paus dipilih oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri, bukan oleh umat Katolik katakanlah melalui pemilihan umum sedunia. Itulah makna sabda Yesus dalam Injil hari ini: "Dan Aku pun berkata kepadamu (Petrus): Engkaulah Petrus dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku." Tuhan Yesus sendirilah yang mendirikan Gereja dan memilih para pemimpinnya, sebab Ia pun bersabda: "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." (Yoh 15:16). Dengan demikian, Pemimpin Utama dan Gembala Utama Gereja cuma ada satu sepanjang zaman yakni Yesus Kristus sendiri! Lalu takhta Santo Petrus justru lambang pelayanan seorang pemimpin Gereja yang dipilih Tuhan untuk menggembalakan domba dengan sukarela, pengabdian dan menjadi teladan, seperti dikatakan oleh Santo Petrus dalam suratnya.
 
 Marilah kita mensyukuri pemimpin Gereja kita, Sri Paus yang sekaligus Uskup Roma. Bukan kekuasaan duniawinya yang kita pestakan tetapi perutusannya sebagai gembala dan wakil Kristus di dunia yang tugas utamanya adalah melayani umat dan bahkan semua bangsa manusia serta sekaligus mempersatukan seluruh Gereja dan umat manusia pula. Akhirnya menghadirkan kemuliaan Kristus bagi semua orang adalah tugas paling pokok bagi Sri Paus, para uskup, dan para Imam yang dibantu oleh para Diakon. Kita doakan mereka semua. (EM/ INSPIRASI BATIN 2018)

Antifon Komuni (Bdk. Mat 16:16,18)

Petrus berkata kepada Yesus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.
Dan Yesus menjawab: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.

Peter said to Jesus: You are the Christ, the Son of the living God. And Jesus replied: You are Peter, and upon this rock I will build my Church.

Rabu, 21 Februari 2018 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rabu, 21 Februari 2018
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
 
Untuk mencapai surga, tidak ada tangga lain yang bisa dilalui, kecuali salib. (St. Rosa dari Lima)
   
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25 (26):6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Remember your compassion, O Lord, and your merciful love, for they are from of old. Let not our enemies exult over us. Redeem us, O God of Israel, from all our distress.


Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan meningkatkan semangat kami dengan karya amal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
   
  
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
   
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Atau: Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.12-13.18-19; R:19b)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahan kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk-redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yl 2:12-13)
Sekarang juga, demikian firman Allah, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, sebab Aku ini pengasih dan penyayang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:29-32)
  
"Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus."
   
Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan akan menghukum mereka: Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
 
 
Mencari tanda. Kita cenderung mencari tanda untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu. Ada yang peka akan tanda, ada yang tidak peka. Ada yang cepat tergerak, ada yang sulit untuk bergerak. Tanda atau peringatan itu entah berupa nasihat, teguran, juga bisa berupa peristiwa yang dialami sendiri, atau kejadian yang didengar, dilihat, dibaca. 
 
 Kota Niniwe bertobat ketika mendengar seruan Allah yang disampaikan melalui mulu Yunus. Orang Niniwe percaya kepada Allah. Mereka bertobat. Semuanya. Manusia dan ternak berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah. Mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Melihat perbuatan mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat itu, Allah membatalkan rencana hukuman malapetaka kepada mereka. Kemaharahiman Allah dilukiskan dalam kisah Yunus ini. Allah tidak ingin seorang pun binasa, tetapi agar setiap orang bertobat, menerima pengampunan dan hidup kekal. (MP/Mutiara Iman 2018)

Antifon Komuni (Mzm 5:12)
 
Bergembiralah semua orang, yang berlindung kepada-Mu, ya Tuhan. Mereka akan bersorak-sorai selamanya, dan Engkau akan berdiam di tengah-tengah mereka. 
 
Doa Malam

Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan penuh kasih Kauampuni orang-orang Niniwe yang bertobat. Kami mohon, perhatikanlah kami, umat-Mu, yang menyerahkan diri untuk bertobat, agar kelak kami beroleh pengampunan dan kebahagiaan kekal bersama Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

Selasa, 20 Februari 2018 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Selasa, 20 Februari 2018
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Kita dibina lewat budi yang bersedia menerima ajaran. (St. Siprianus)


Antifon Pembuka (Mzm 90 (89):1-2)

Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-menurun. Dari awal mula sampai akhirat, Engkau mendampingi kami.

O Lord, you have been our refuge, from generation to generation; from age to age, you are.


Doa Pembuka


Allah Bapa, kerinduan kami, pandanglah umat-Mu ini. Semoga dalam menjalani masa tobat, hati kami selalu bergembira karena rindu akan Dikau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:10-11)
  
  
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
  
Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih pada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.
Ayat. (Mzm 34:4-5.6-7.16-17.18-19; R:18b)
1. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru-seru, dan Tuhan mendengarkan: Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Mata Tuhan tertuju pada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong: wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
4. Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan: dari segala kesesakannya mereka ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
 
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.   
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:7-15)
  
"Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa."
  
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya Karena itu berdoalah begini, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.” Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

  Doa Bapa Kami adalah doa Tuhan. Doa ini mewujudkan dan memperdalam persekutuan kita dengan Allah. Oleh Allah sendiri, kita diberi kata-kata doa dan cara berdoa. Dengan demikian, kita datang mendekat pada Allah. Dengan berdoa Bapa Kami, kita turut menghayati sikap batin Yesus sendiri, kita sedang berdoa bersama Yesus sendiri. Yesus menyatakan Allah sebagai Bapa kepada kita dan kita menjadi anak-anak Allah. Hanya melalui persekutuan dengan Yesus Kristus, kita boleh sungguh-sungguh menjadi anak-anak Allah.
    
 Tiga harapan diungkapkan dalam doa Bapa Kami: Dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu; Ampunilah kesalahan kami. Kita sering menodai kekudusan Allah. Namun, justru dengan doa Bapa Kami, kita menjadi milik Tuhan yang bersemayan dalam diri kita. Kita mengalami kerahiman Allah yang mengampuni, bukan balas dendam. Kerahiman Allah merangkul seluruh kehidupan kita. Kita harus memiliki sikap rela mengampuni. Pengampunan adalah tema yang meresapi Injil seluruhnya. Doa Bapa Kami menuntut sikap sederhana dan penuh percaya. Kita tak perlu memamerkan diri dengan berdoa di hadapan orang-orang lain; tak perlu kita mengucapkan banyak kata-kata yang bertele-tele tanpa makna. Kita pun perlu waspada dengan doa-doa yang dikatakan spontan. Bisa saja bukan doa Tuhan tetapi egoisme kita, penuh bualan yang memadamkan roh. Ingatlah, ketika mendaraskan doa Bapa Kami, kita sedang berdoa kepada ALlah dengan kata-kata yang diberikan oleh Allah sendiri. (Santo Siprianus).  
    
Antifon Komuni (Mzm 4:2)
    
Ketika aku berseru kepada-Mu, Engkau mendengarkan daku, ya Allah yang Mahaadil, Engkau membebaskan daku dari deritaku. Kasihanilah aku, ya Tuhan, dan kabulkanlah doaku.

When I called, the God of justice gave me answer; from anguish you released me; have mercy, O Lord, and hear my prayer!
 

“Kita akan lebih mudah menerima apa yang kita minta, apabila kita berdoa dalam nama Kristus” (St. Agustinus)
 
Doa Malam
 
Bapa yang Mahakudus, syukur kepada-Mu, atas Putra-Mu yang telah mengajari kami bagaimana berdoa yang benar. Semoga doa luhur ini kami hayati dan jabarkan dalam aneka kegiatan kami setiap hari. Lindungilah kami dalam istirahat malam ini ya Bapa, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 

RENUNGAN: JT/INSPIRASI BATIN 2018

Senin, 19 Februari 2018 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Senin, 19 Februari 2018
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
  
”Sementara orang lain menderita kekurangan, janganlah kita bekerja untuk menimbun dan menumpuk harta.” (St. Gregorius dari Nazianze)
 

Antifon Pembuka (Mzm 123 (122) :2-3)

Sebagaimana mata seorang hamba tertuju kepada tuannya, demikian pula mata kita terarah kepada Allah, agar Ia mengasihi kita. Sayangilah kami, ya Tuhan, sayangilah kami.

Like the eyes of slaves on the hand of their lords, so our eyes are on the Lord our God, till he show us his mercy. Have mercy on us, Lord, have mercy.

Doa Pembuka

Allah Bapa Penyelamat orang berdosa, bukalah hati kami untuk menerima ajaran-Mu. Semoga kami bertobat dari dosa dan memperoleh manfaat dari matiraga kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Ada dua hal utama yang harus dilakukan untuk mencapai kekudusan. Pertama, apa yang harus ditinggalkan: tidak lain perbuatan-perbuatan buruk yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kedua, apa yang harus diperdalam: cinta kita kepada Tuhan dan sesama.
 
Bacaan dari Kitab Imamat (19:1-2.11-18)
   
"Engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran."
      
Tuhan berfirman kepada Musa, “Berbicaralah kepada segenap jemaat Israel, dan katakan kepada mereka: Kuduskanlah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus. Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah berdusta seorang kepada sesamanya. Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah engkau memeras sesamamu manusia, dan janganlah merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli, dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan; engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan. Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah membela orang kecil secara tidak wajar, dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili sesamamu dengan kebenaran.Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah Tuhan. Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hati, tetapi engkau harus berterus terang menegur sesamamu, dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8.9.10.15; R: Yoh. 6:64b)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati, perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku dan berkenan akan renungan hatiku, ya Tuhan, Gunung Batu dan penebusku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (2Kor 6:2b)
Waktu ini adalah waktu perkenanan, hari ini adalah hari penyelamatan!
   
Pada hari penghakiman, Raja itu akan memisahkan seluruh umat dan menempatkan mereka di sebelah kanan dan kiri-Nya. Yang di sebelah kanan akan mendapat tempat yang layak, dan yang sebelah kiri akan dibuang ke dalam api yang kekal. Hanya mereka yang memiliki hati untuk orang lain yang paling hina akan dikumpulkan di sebelah kanan Allah.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
 
"Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku."
  
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat datang bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Kita semua dipanggil untuk menjadi kudus. Alasan mendasar karena Allah kita adalah kudus adanya. Selain membutuhkan rahmat Tuhan, kita harus melakukan sesuatu untuk mencapai kekudusan itu. Sepuluh perintah Allah menjadi pedoman yang sederhana untuk kita. Kita juga diminta untuk melakukan hal-hal yang baik, yaitu bertumbuh dalam kasih, mencintai sesama seperti kita mencintai diri kita sendiri. Yesus menunjukkan bagaimana mengasihi sesama itu. Kita diminta untuk berbuat sesuatu bagi mereka yang miskin, sakit dan menderita. Terbukakah mata kita untuk melihat penderitaan sesama dan mau berbuat sesuatu? (RUAH)

Antifon Komuni (Mat 25:40, 34)

Sungguh, Aku bersabda kepadamu: Apa pun yang kamu lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kamu lakukan bagi-Ku. Datanglah kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, dan milikilah kerajaan yang tersedia bagimu sejak dunia dijadikan.

Amen, I say to you: Whatever you did for one of the least of my brethren, you did it for me, says the Lord. Come, you blessed of my Father, receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world.
 
Doa Malam
 
Bapa Yang Mahamurah, Engkau selalu menunjukkan cinta yang tulus kepada siapa pun. Semoga aku pun mampu hidup dalam kasih, yang terungkap melalui perbuatanku sehari-hari. Amin.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy