| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 11 Januari 2018 Hari Biasa Pekan I

Kamis, 11 Januari 2018
Hari Biasa Pekan I
  
“Alam Bapa yang Mahasuci adalah penyelenggara tertinggi.” (St. Atanasius)
 

Antifon Pembuka (Mzm 44:24-25)

Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan yang menimpa kami?

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahapengasih, silakan datang berdiam dalam diri kami, berkat sabda pembebasan, berkat Roh yang menjiwai kami, berkat Yesus Kristus, Putra-Mu. Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
   
Sepuluh Perintah Allah menjadi pertanda kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Tetapi , karena berkali-kali umat-Nya berkhianat, maka pertanda suci itu tidak melindungi umat-Nya lagi.
 

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (4:1-11)
  
   
"Orang-orang Israel terpukul kalah dan tabut Allah dirampas."
  
Sekali peristiwa, orang Israel maju berperang melawan orang Filistin. Orang Israel berkemah dekat Eben Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel, “Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil tabut perjanjian Tuhan dari Silo, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.” Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo. Mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian Tuhan semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub. Kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. Segera sesudah tabut perjanjian Tuhan sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar. Mendengar bunyi sorak itu orang Filistin berkata, “Apakah arti sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?” Ketika mereka tahu bahwa tabut Tuhan telah sampai ke perkemahan itu, ketakutanlah orang Filistin. Kata mereka, “Allah mereka telah datang ke perkemahan itu. Celakalah kita, sebab hal seperti itu belum pernah terjadi. Celakalah kita! Siapakah yang akan menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Allah ini jugalah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai tulah di padang gurun. Akan tetapi, hai orang Filistin, kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti anak laki-laki, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!” Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri, masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan infantry. Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Bebaskanlah kami, ya Tuhan, demi kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 44:10-11.14-15.24-25)
1. Ya Allah, Engkau kini membuang kami dan membiarkan kami kena umpat; Engkau tidak lagi maju bersama dengan bala tentara kami. Engkau membuat kami mundur dipukul lawan, dan dirampok oleh orang-orang yang membenci kami.
2. Engkau membuat kami menjadi celaan tetangga, menjadi olok-olok dan cemoohan bagi orang-orang sekitar. Engkau membuat kami menjadi sindiran di antara bangsa-bangsa, suku-suku bangsa merasa geli melihat kami.
3. Bangunlah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangkitlah! Jangan membuang kami terus-menerus! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu? Mengapa tak Kauhiraukan penindasan dan himpitan yang menimpa kami?

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:42)
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Tergerak hati kepada orang yang menderita adalah ciri Yesus. Setelah menyembuhkan seorang yang menderita sakit kusta, Dia melarangnya menyebarkan hal tersebut. Namun, karena sukacitanya, orang ini tidak tahan untuk tidak menyebarkan kemana-mana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)
  
"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."
  
Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, katanya, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi orang itu pergi memeberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Orang yang sakit kusta itu menderita lahir dan batin. Ia sungguh mengharapkan ada orang yang mau menolongnya. Hati Yesus pun tergerak oleh belas kasihan. Ia lalu berbuat sesuatu kepada orang yang sakit kusta itu. Sukacita akibat penyembuhannya membuat orang kusta itu tidak bisa menahan diri untuk menyampaikan berita gembira itu kepada orang lain, walau Yesus melarangnya. Bagi mereka yang mengandalkan Tuhan dan menyerahkan diri kepada-Nya pasti akan sembuh dan selamat. Beranikah kita mengandalkan Tuhan dalam hidup kita?

Antifon Komuni (Mrk 1:42)

Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu dan ia menjadi tahir.

Doa Malam

Yesus, Engkaulah harapan dan tujuan hidupku satu-satunya. Buatlah agar aku makin percaya dan berharap pada belas kasihan-Mu, terlebih di saat aku sakit dan menderita. Amin.


RUAH

Rabu, 10 Januari 2018 Hari Biasa Pekan I

Rabu, 10 Januari 2018
Hari Biasa Pekan I

Semua melihat Bapa di dalam Putra, sebab Putra itu penampakan dari Bapa. --- St. Ireneus


Antifon Pembuka (Mzm 40:7-8a)

Kurban dan persembahan tidak Kaukehendaki, tetapi Engkau telah membuka telingaku.

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kebahagiaan, semoga kami memahami tugas panggilan kami melalui Yesus, Putra-Mu terkasih, agar kami pantas memasuki kerajaan-Mu yang merupakan jalan kebahagiaan kami serta kebijaksanaan hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (3:1-10.19-20)
  
   
"Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
  
Samuel yang masih muda menjadi pelayan Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pada masa itu Tuhan jarang menyampaikan sabda-Nya; penglihatan-penglihatan pun tidak sering terjadi. Pada suatu hari, Eli, yang matanya mulai kabur dan tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya. Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan; sabda Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel semakin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari sabda Tuhan itu yang dibiarkannya gugur. Maka tahulah seluruh Israel, dari Dan sampai Bersyeba, bahwa kepada Samuel telah dipercayakan jabatan nabi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.5.7-8a.8b-9.10; Ul: 8a.9a)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku; Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:29-39)
  
"Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit."
    
Sekeluarnya dari rumah ibadat di Kapernaum, Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Yesus pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Yesus membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit, dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Keesokan harinya, waktu hari masih gelap, Yesus bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi, dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Yesus. Waktu menemukan Yesus, mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” Jawab Yesus, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” Lalu pergilah Yesus ke seluruh Galilea, memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Peranan Hana yang istimewa terbaca dalam Samuel anaknya. ANaknya dididik dalam hubungan dengan Allah sebagai orang beriman. Ia mempersembahkan anaknya ke kenisah. Kemudian menyerahkan sebagai bujang yang mengabdi pada kenisah. Kepekaan membaca rencana dan kehendak Allah dikembangkan bersama Eli sang imam yang mendidiknya. Ibu ini berperan besar dalam pendidikan dan pembinaan nilai-nilai religius bagi anaknya. Tidak mengherankan bahwa anaknya kemudian berani menyatakan kata-kata ini: bersabdalah ya Tuhan, hambamu ini mendengarkan. Kesediaan untuk mendengarkan sabda Tuhan dipupuk oleh ibu Hana.

Hana juga menjadi gambar betapa rawan kehidupan perempuan. Ia dimadu. Meski tetap disayangi, namun situasinya tetap tidak menguntungkan. Ia dipandang sebagai obyek reproduksi, dan sering dalam pengertian sempit: melahirkan anak. Apakah seorang ibu hanya bisa dipahami demikian? Bukankah reproduksi harus dipahami secara lebih menyeluruh dan luas? Peranan perempuan terletak di sini: menampikan karya Allah yang menyuburkan, mendewasakan, dan mengembangkan.

Hana juga tampil sebagai perintis masa depan yang baru. Ia memberikan kesempatan pembaruan itu dalam diri anaknya. Anak inilah yang kemudian tampil sebagai hakim dan nabi yang memperbarui kehidupan bangsa dan negara.
Tuhan bersabda tidak hanya melalui para penulis Kitab Suci, tetapi juga bersabda melalui ciptaan-ciptaan-Nya yang terus bertumbuh dan berkembang, dan.tentu saja dalam diri manusia, yang diciptakan sesuai dengan gambar atau citra Allah. Bila kita membaca buku atau majalah dibutuhkan sikap mendengarkan atau kerendahan hati, demikian juga setiap kali harus menghadapi hal-hal atau sesuatu yang baru (teman, pekerjaan, tugas, lingkungan, dst…), tanpa rendah hati dan sikap mendengarkan kita tidak akan tumbuh berkembang sebagai manusia beriman sebagaimana diharapkan atau dikehendaki oleh Tuhan.   (Disarikan dari buku Perempuan dalam Perjanjian Lama oleh St. Darmawijaya, Pr dan Renungan Harian Rm Ign. Sumarya Rabu, Hari Biasa Pekan I)

Antifon Komuni (1Sam 3:10)

Samuel menjawab, "Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."

Selasa, 09 Januari 2018 Hari Biasa Pekan I

Selasa, 09 Januari 2018
Hari Biasa Pekan I

“Tanpa diajar, kita menaruh rasa sayang kepada yang dekat dan yang cinta kepada kita.” (St. Basilius Agung)


Antifon Pembuka (1Sam 2:1)

Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku, Aku bermegah-megah karena Allahku.

Doa Pembuka


Allah Bapa Maha Pengasih, berkenanlah memperhatikan kami serta mengutus Roh-Mu mendatangi kami. Semoga kami percaya bahwa Engkau telah bersabda melalui Yesus, Guru kami yang sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Setiap orang pernah mengalami kegagalan. Akan tetapi, dari kegagalanlah kemudian orang menginsyafi bahwa hidup adalah suatu anugerah. Demikian juga terjadinya Samuel, merupakan anugerah Tuhan yang dipersembahkan kembali kepada-Nya.

   
  Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1:9-20)
   
"Tuhan mengabulkan doa Hana, dan ia melahirkan Samuel."
    
Sekali peristiwa setelah keluarga Elkana makan dan minum di rumah Allah di Silo, berdirilah Hana, isteri Elkana, sedang Imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu Bait Suci Tuhan. Dengan pedih hati Hana berdoa kepada Tuhan sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian Hana bernazar, dan berseru, “Tuhan semesta alam, jika Engkau sungguh-sungguh memperhatikan sengsara hamba-Mu ini, dan mengingat kepadaku, dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya. Dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.” Hana terus-menerus berdoa di hadapan Tuhan, dan Eli mengamat-amati mulutnya. Oleh karena Hana berdoa dalam hati dan hanya bibirnya saja yang bergerak-gerak, sedangkan suaranya tidak kedengaran, maka Eli menyangka Hana itu mabuk. Eli lalu berkata kepadanya, “Berapa lama lagi engkau berlaku sebagai orang mabuk? Sadarkanlah dirimu dari mabukmu itu.” Tetapi Hana menjawab, “Tidak, Tuanku, aku tidak minum anggur ataupun minuman yang memabukkan. Aku ini seorang wanita yang sangat bersusah hati. Aku sedang mencurahkan isi hatiku di hadapan Tuhan. Janganlah anggap hambamu ini seorang wanita dursila. Karena besarnya cemas dan sakit hatiku, aku berdoa demikian lama.” Maka Elia berkata kepada Hana, “Pergilah dengan selamat, dan semoga Allah Israel memberikan kepadamu apa yang engkau mohon dari pada-Nya.” Maka berkatalah Hana, “Semoga hambamu ini mendapat belas kasih dari padamu.” Maka keluarlah Hana. Ia mau makan, dan mukanya tidak muram lagi. Keesokan harinya Elkana dan seluruh keluarga bangun pagi-pagi. Mereka sujud menyembah di hadapan Tuhan, lalu pulang ke rumahnya di Rama. Ketika Elkana bersetubuh dengan Hana, isterinya, Tuhan ingat kepadanya. Maka setahun kemudian mengandunglah Hana, dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku.
Ayat. (1Sam 2:1.4-5.6-7.8abcd)
1. Hatiku bersukaria karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke alam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya, Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Tes 2:13)
Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagaimana sebenarnya, sebagai Sabda Allah.
 
Ajaran Yesus membuat para pendengar takjub. Selain itu mereka merasakan suatu ajaran baru yang penuh kuasa. Melalui pengusiran setan, Yesus membuktikan bahwa Diri-Nya berkuasa atas roh-roh jahat, karena Ia bersatu dengan Bapa-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:21b-28)
  
"Yesus mengajar sebagai orang yang berkuasa."
   
Pada suatu malam Sabat, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di kota Kapernaum dan mengajar di sana . Orang-orang takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang itu berteriak, "Apa urusanmu dengan kami, hai Yesus orang Nazareth ? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: yakni Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya, "Diam, keluarlah daripadanya!" Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar daripadanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, "Apa ini? Suatu ajaran baru? Guru ini berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun Ia perintah, dan mereka taat kepada-Nya." Lalu tersebarlah dengan cepat kabar tentang Yesus ke segala penjuru di seluruh daerah Galilea.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan 
     
Hana datang kepada Tuhan dengan hati yang remuk redam. Ia mendambakan hadirnya anak dalam keluarga. Tuhan mendengarnya. Hana akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki. Namanya Samuel, karena ia telah memintanya dari Tuhan. Kita harus memiliki iman yang kuat dan mendalam. Yesus sendiri dengan kewibawaan-Nya mampu mengusir setan. Kita ditantang untuk senantiasa hidup dalam iman. Hanya dengan kekuatan iman itulah, kita mau dan mampu mengatasi segala cobaan hidup. Dengan mengandalkan Tuhan, kita akan menyelesaikan segala perkara kehidupan kita. Beranikah kita hidup dalam iman dan hanya mengandalkan kekuatan Allah?

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau telah mengusir roh-roh jahat dari orang yang kerasukan setan. Bebaskanlah kami juga dari segala godaan yang mengikat hati kami. Jangan biarkan kami terpisah dari pada-Mu, tetapi kuasailah hati kami agar tetap bersatu dengan-Mu. Amin.


RUAH

Senin, 08 Januari 2018 Pesta Pembaptisan Tuhan

Senin, 08 Januari 2018
Pesta Pembaptisan Tuhan

"Kristus dibaptis bukan supaya disucikan di dalam air, tetapi supaya air sendiri menjadi suci karena Dia." --- St. Maksimus dari Turin.


Antifon Pembuka (lih. Mat 3:16-17)

Setelah Yesus dibaptis, langit terbuka, dan seperti burung merpati Roh Allah turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara Bapa, "Inilah Anak-Ku terkasih, Aku berkenan kepada-Nya."

After the Lord was baptized, the heavens were opened, and the Spirit descended upon him like a dove, and the voice of the Father thundered: This is my beloved Son, with whom I am well pleased.

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo laetitia prae consortibus tuis.

 
Doa Pembuka


Ya Allah, Putra Tunggal-Mu telah tampak sebagai manusia yang rapuh. Kami mengenal Dia sebagai manusia yang secara kelihatan menjadi sesama kami. Semoga kami diperbarui dari dalam agar kami layak menjadi serupa dengan Dia, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
 
 
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
 
Beginilah firman Tuhan, “Hai kamu, semua orang yang haus, marilah dan minumlah! Dan kamu yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli, dan makanlah; minumlah anggur dan susu tanpa bayar! Mengapa kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti? Dan mengapa upah jerih payahmu kamu belanjakan untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku, maka kamu akan mendapat makanan yang baik, dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu, dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah Aku, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh, yang Kujanjikan kepada Daud. Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa-bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh kaena Tuhan, Allahmu, dan karena yang mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Allah kita memberi pengampunan dengan limpah. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu. Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberi benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Ul: 3)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu."
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:1-9)
   
"Ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah."
     
Saudara-saudara yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. [Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam surga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.] Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6)
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa: "Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah Dia."
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:7-11)
   
"Engkaulah Anak yang Kukasihi. Kepada-Mulah Aku berkenan."
    
Tatkala banyak orang minta dibaptis, Yohanes memberitakan kepada mereka, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa daripadaku; membungkuk dan membuka tali kasutnya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 

Pesta Pembaptisan Tuhan mengajak kita untuk mensyukuri anugerah kekatolikan dan baptisan yang telah kita terima dengan penuh syukur. Baptisan menjadi pintu masuk dalam himpunan jemaat beriman yang ditebus oleh Yesus Kristus. Secara liturgis, pada malam Paskah dan Hari Raya Paskah kita membarui janji permandian dan menerima percikan air suci sebagai kesempatan menyegarkan janji baptis serta komitmen kita menjadi murid-murid Yesus Kristus dalam himpunan Gereja. Sebelum menerima Sakramen Penguatan, para calon penerima didukung oleh keluarga, kerabat dan semua umat yang hadir membarui janji permandian. Dengan demikian, menjadi lebih nyata bahwa tugas perutusan sebagai orang-orang yang dewasa dan dipenuhi dengan tujuh karunia Roh Kudus, melanjutkan tugas pewartaan dan kesaksian iman yang berakar dari permandian yang telah diterima.
 
 Kita diundang oleh Gereja semesta dalam kepemimpinan Paus Fransiskus untuk semakin dapat merasakan Sukacita Injil dan mewartakannya sebagai sukacita kehidupan harian. Sukacita, karena landasan perwahyuan yang kita dengar dari suara Bapa: "Engkaulah, Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan." Mewartakan cara hidup yang menghargai setiap pribadi dalam sikap inklusif, terbuka untuk bekerjasama dan membangun jejaring kehidupan bersama siapa pun, 'srawung' - bergaul akrab dengan siapa pun dalam sikap saling menghormati bersama masyarakat dan pemimpin atau tokoh agama dan pemerintah sebagai upaya menyatukan semangat kebangsaan. Negeri tercinta Indonesia melalui kehidupan bersama di masing-masing daerah memerlukan keterlibatan dan kehadiran masyarakat (beriman tradisional-tenang) yang selama ini terkesan tidak ambil bagian dalam hiruk pikuk perpolitikan Indonesia melalui teriakan sekelompok orang yang disebut berhaluan ekstrem atau radikal. Menebar damai dan kerukunan serta penghargaan akan martabat pribadi manusia dalam kebiasaan 'srawung', menjadi salah satu upaya menghidupkan janji permandian untuk melawan setan dan segala perbuatan kegelapan atau kejahatan. Tuhan Yesus memberkati seluruh usaha dan niat baik kita. (Inspirasi Batin 2018/FXS)
   
Antifon Komuni (Yoh 1:32,34)

Lihatlah Dia yang dikatakan Yohanes: Aku telah melihat Dia, dan aku memberi kesaksian bahwa Dia inilah Putra Allah.

Behold the One of whom John said: I have seen and testified that this is the Son of God.
 
   
MASA NATAL BERAKHIR PADA HARI INI, PESTA PEMBAPTISAN TUHAN

Minggu, 07 Januari 2018 Hari Raya Penampakan Tuhan

Minggu, 07 Januari 2018
Hari Raya Penampakan Tuhan
 
Kristus tampak di dunia untuk mengatur kembali dunia yang salah atur. (St. Proklus Konstantinopel)
 

Antifon Pembuka (Mal 3:1/1Taw 19:12)

Lihatlah, Tuhan para pangeran datang, membawa serta kerajaan, kekuasaan, dan pemerintahan.

Behold, the Lord, the Mighty One, has come; and kingship is in his grasp, and power and dominion.

Ecce advenit dominator Dominus: et regnum in manu eius, et potestas, et imperium.
   
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
  
Doa Pembuka

Ya Allah, pada hari ini dengan bimbingan bintang Engkau telah mewahyukan Putra Tunggal-Mu kepada bangsa-bangsa. Kami mohon, semoga kami yang telah mengenal Engkau dalam iman kelak Engkau perkenankan memandang wajah-Mu dalam kemuliaan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (60:1-6)
  
"Kemuliaan Tuhan terbit atasmu."
    
Beginilah kata nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja menyongsong cahaya yang terbit bagimu.Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling! Mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Melihat itu, engkau akan heran dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan berbesar hati sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 72:1-2.7.8.10-11.12-13; R: lih.11)
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
3. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan -persembahan. Kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti. Kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya!
4. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (3:2-3a.5-6)
   
"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."
    
Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kamu, yakni bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 2:2, 2/4)
Kami telah melihat bintang Tuhan, terbit di ufuk timur, dan kami datang menyembah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (2:1-12)
  
"Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja."
    
Pada zaman pemerintahan raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Dimanakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Mendengar hal itu, terkejutlah Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya kete-rangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergilah, dan selidikilah dengan saksama hal-ikhwal Anak itu! Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada. Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu mereka sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya, dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu, yaitu emas, kemenyan dan mur. Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes, mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan
 


Dalam tradisi kita, kisah Penampakan Tuhan berawal dari perginya orang-orang majus (magus/magi= bijaksana) meninggalkan negeri asal. Mereka itu Caspar, Melchior dan Balthasar, yang dituntun cahaya bintang ke arah Timur untuk menjumpai raja sejati. 
 
 Mengenal bintang adalah simbol memiliki pengetahuan. Timur (:anatole), secara harafiah artinya "tempat terbitnya matahari." Kita tahu bahwa bumi tidak akan hidup tanpa matahari. Maka, lewat pengetahuan dan terbuka pada bimbingan Roh, setiap orang dapat sampai kepada Yesus, Sang Matahari sejati. Tiga orang majus menemukan Kanak-kanak Yesus dalam palungan (atau lebih tepat Yesus yang menemukan hati ketiganya?). Allah menampakkan jati Diri-Nya dalam Anak sahaja, mau merangkul dan dirangkul setiap insan, Yesus sang Anak Misioner itu. 
 
 Hampir semua negara telah memperingati Hari Anak dalam skala dunia atau nasional. Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Di Indonesia Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli. Perayaan ini bertujuan untuk menghormati hak-hak anak. Berdasarkan Konvensi Hak Anak PBB 1989, ada 10 hak yang harus diberikan bagi anak: Hak untuk bermain, pendidikan, perlindungan, nama (identitas), status kebangsaan, makanan, akses kesehatan, rekreasi, kesamaan dan memiliki peran dalam pembangunan. Nah, sungguhkah kita telah memberikan hak-hak itu kepada mereka? 
 
 Di Gereja kita, secara istimewa Hari Anak, kita rayakan pada Hari Raya Penampakan Tuhan yang jatuh setiap awal Januari, pada hari Minggu Masa Natal. Allah menjadi manusia dengan cara dilahirkan. Dengan menjadi Anak, Allah sekaligus mengangkat martabat manusia sejak kanak-kanak sesuai dengan citra-Nya. Maka, selain perlu menghormati hak-hak anak, kita pun perlu banyak belajar dari Anak (Mat 18:2-5, Mrk 9:36, 10:15; Yoh 6:9). St. Teresia dari Kanak-kanak Yesus adalah teladan dalam hal ini. Hidup menghayati "Jalan kecil" dan rela "Menjadi bola kecil mainan Anak" sungguh menyenangkan hati Tuhan.
 
 Berkat Yesus sebagai Anak Misioner, Ia menjadikan Hari Anak-anak kita sebagai Hari Anak-anak Misioner. hari raya ini mempersatukan semua anak di dunia. Karya Kepausan Misioner Anak bermoto: Anak menolong anak (Children helping children), dengan semangat dasar: Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian (2D2K). Anak-anak dan para remaja menjadi subyek olahan kita. Karrenanya dibentuk 2 kelompok di setiap paroki: PIA (Pendidikan Iman Anak) dan PIR (Pendidikan Iman Remaja). Pembinaan PIA dan PIR sejatinya tidak hanya soal iman, tetapi terpadu: mendidikan anak-anak dan remaja bersemangat solider, membantu memahami orang-orang yang membutuhkan, menolong teman-teman sebaya di negara-negara misi dengan doa dan materi. 
 
 Dengan refleksi ini, kita mengamini hak-hak anak, tidak hanya dalam bermain tetapi juga beriman. Tidak hanya memiliki hak, tetapi sejak dini disadarkan akan makna nilai berbagi bertanggung-jawab, yaitu kewajiban. Tidak hanya rela menolong orangtua, tetapi juga "Children helping children". (Rm. Eligius Ipong Suponodi, O.Carm/RUAH)
 
       Pada hari ini para majus menemukan Dia, yang mereka lihat bersinar di dalam bintang, menangis di palungan. (St. Petrus Krisologus)
 
 
Antifon Komuni (Bdk. Mat 2:2)

Kami telah melihat bintang-Nya di timur dan kami datang dengan persembahan untuk menyembah Tuhan.

We have seen his star in the East, and have come with gifts to adore the Lord.

Vidimus stellam eius in Oriente, et venimus cum muneribus adorate Dominum.
 
 

Sabtu, 06 Januari 2018 Hari Biasa Masa Natal

Sabtu, 06 Januari 2018
Hari Biasa Masa Natal 

“Satu-satunya yang lahir tanpa dosa ialah Dia yang dilahirkan tanpa keterlibatan pria.” (St. Agustinus)
 
Antifon Pembuka (Mzm 112 (111):4)

Di dalam gelap terbit terang bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil. 
 
A light has risen in the darkness for the upright of heart; the Lord is generous, merciful and just.
 
Doa Pembuka
 
Allah Bapa, Sumber Cahaya Ilahi, kami bersyukur karena kesaksian tentang Anak Allah yang menjadi terang bagi hidup kami. Terangilah hati umat-Mu dengan cahaya-Mu.  Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
         
Orang yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah telah mengalahkan dunia. Ia memberi kesaksian dalam dirinya bahwa Allah telah mengaruniakan hidup kekal. Barangsiapa memiliki Yesus, dia memiliki hidup yang kekal.
 
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)
    
"Kesaksian tentang Anak Allah."

Saudara-saudaraku terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu didalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-15.19-20)

1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.
 
Ketika Yesus dibaptis, Bapa memberikan kesaksian bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih. Dialah yang oleh Yohanes Pembaptis dikatakan akan membaptis dengan Roh Kudus.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:7-11)
  
“Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Tatkala banyak orang datang minta dibaptis, Yohanes memberitakan, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
     
Renungan
 
     Kita dipanggil untuk mengalahkan dunia. Kita bisa mengalahkan dunia kalau kita percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Dengan pengakuan itu, kita akan memiliki kehidupan kekal. Inilah anugerah pembaptisan yang kita terima. Kita akan dibaptis dengan Roh Kudus. Rahmat keselamaan itulah yang dibawa oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Dialah Anak terkasih Bapa. Bahkan Yohanes Pembaptis merasa tidak layak untuk membuka tali kasut-Nya. Maukah kita mengalahkan dunia? Kalau memang kita mau mengalahkan dunia, bersediakah kita hidup dalam iman? (RUAH 2018)
 
Antifon Komuni (1Yoh 4:9)
 
Allah mengutus Putra-Nya ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Dalam hal ini nyatalah cinta kasih Allah kepada kita. 
 
By this the love of God was revealed to us: God sent his Only Begotten Son into the world, so that we might have life through him.
 
Doa Malam 
 
Allah Bapa surgawi, aku bersyukur atas pernyataan-Mu kepadaku tentang misteri Tritunggal. Maka, aku mohon kepada-Mu, kuatkanlah imanku yang lemah ini agar aku senantiasa hidup dalam iman. Amin.  

Jumat, 05 Januari 2018 Hari Biasa Masa Natal

Jumat, 05 Januari 2018
Hari Biasa Masa Natal (Jumat Pertama Dalam Bulan)

Kekayaan ilahi tidak lain adalah hal-hal yang membuat kita kecukupan.-- St Agustinus


Antifon Pembuka (Yoh 1:1)

Sejak awal mula Sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

In the beginning and before all ages, the Word was God and he humbled himself to be born the Savior of the world.


Doa Pembuka 
 
Allah Bapa Mahakuasa, kelahiran Putra-Mu telah menyatakan karya penyelamatan-Mu. Teguhkanlah iman kami, agar dengan bimbingan Putra-Mu kami dapat memperoleh rahmat yang Kaujanjikan. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:11-21) 
    
"Kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, karena kita mengasihi saudara kita."
  
Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya. Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, Saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudara itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.4.5)

1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya turun menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang telah menyinari seluruh muka bumi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:43-51) 
 
"Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" 
   
Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepada-Nya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, katanya, "Karena Aku berkata kepadamu 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara' maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

”Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” kata Yesus kepada Natanael yang dipercayai sebagai Bartolomeus. Yohanes menggambarkan Bartolomeus sebagai seorang yang jujur dan tulus, bahkan oleh Yesus dia disebut ‘Orang Israel sejati', yang kemudian menjadi murid setia Yesus. Pada peristiwa penampakan Yesus kepada 7 orang rasul-Nya di tepi danau Tiberias, Natanael juga hadir menyaksikan peristiwa itu. Pada hari Pentakosta, oleh kekuatan Roh Kudus, Bartolomeus menjadi salah satu pendekar Gereja yang mewartakan Injil ke berbagai tempat. Eusebius, sejarahwan Gereja menceritakan bahwa Bartolomeus menjadi pewarta Injil Kristus, khususnya di belahan dunia timur. Bangsa Armenia pun menyebut Bartolomeus sebagai rasul mereka. Mereka mengatakan bahwa Bartolomeus-lah orang yang pertama yang menobatkan mereka hingga mati sebagai martir Kristus di Albanopolis. Bartolomeus juga berkarya di Mesopotamia,  Irak, Babilonia, Kaldea, Arab, dan Persia. Bartolomeus yang sebelumnya seorang petani akhirnya menjadi pewarta kabar keselamatan yang tangguh, karena ia telah melihat keselamatan yang lebih besar yang ada pada diri Yesus.  

Pertemuan dengan Yesus membawa perubahan ke arah yang baik. Seperti yang kita lihat ada perubahan besar dalam diri rasul Bartolomeus. Bartolomeus yang awalnya merendahkan Yesus, berubah jadi orang yang mau menerima dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Maka tidak heran kalau Bartolomeus pada akhirnya memutuskan untuk menjadi rasul Yesus. Oleh karena itu, kita pun dapat belajar dari Bartolomeus untuk mau membuka hati kita kepada Yesus. Dengan membuka hati kita dapat melihat kelemahan dan kekurangan kita. Banyak umat Kristen dan Katolik yang hidupnya biasa-biasa saja. Ada orang Kristiani yang hidupnya sama saja saat mereka belum dibaptis dan saat mereka sudah dibaptis. Padahal kalau mau jujur, setiap hari Minggu kita berjumpa dengan Yesus lewat sakramen ekaristi. Saat perayaan ekaristi, kita menerima Hosti, Tubuh Yesus. Dan inilah kesempatan paling indah dan paling langka dimana kita berjumpa dengan Yesus secara pribadi, sama seperti dulu yang dialami Bartolomeus. 
     
Antifon Komuni (bdk. Yoh 3:16)

Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putra Tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup abadi.

God so loved the world that he gave his Only Begotten Son, so that all who believe in him may not perish, but may have eternal life.
 
  Disarikan dari Renungan Lumen 2000

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy