| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 27 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXIX

Jumat, 27 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXIX

Lawan dari iman adalah penyembahan berhala. Selagi Musa berbicara kepada Allah di Sinai, umat Israel tidak tahan dengan misteri ketersembunyian Allah, mereka tidak mampu bertahan dari lamanya waktu penantian untuk melihat wajah Allah. Iman pada hakekatnya menuntut [seseorang] meninggalkan kepemilikan langsung yang ditawarkan oleh pandangan [mata]; iman merupakan undangan untuk berbalik kepada sumber terang, sementara menghormati misteri sebuah wajah yang akan menyingkapkannya secara pribadi pada waktunya….Tampak lebih baik menggantikan iman dalam Allah dengan menyembah suatu berhala, yang wajahnya dapat kita lihat secara langsung dan asal usulnya kita ketahui, karena ia merupakan hasil karya tangan kita. Dihadapan berhala, tidak ada resiko bahwa kita akan dipanggil untuk meninggalkan rasa aman kita, karena berhala-berhala “memiliki mulut, tetapi mereka tidak bisa bicara” (Mzm 115:5). Berhala ada, kita memahaminya, sebagai alasan palsu untuk menempatkan diri kita di pusat realita dan menyembah karya tangan kita. Sekali manusia telah kehilangan orientasi fundamental yang menyatukan keberadaannya, ia terpecah ke dalam keanekaragaman dari keinginannya. (Ensiklik Lumen Fidei)

Antifon Pembuka (Mzm 119:94)

Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami yang Mahabaik, berilah kiranya kami semangat baru, lindungilah kami dengan Roh Kudus, agar orang dapat memahami bahwa Engkau beserta kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (7:18-25a)
     
  
"Siapakah yang akan melepaskan daku dari tubuh maut ini?"
    
Saudara-saudara, aku tahu, tiada sesuatu yang baik dalam diriku sebagai manusia. Sebab kehendak memang ada dalam diriku, tetapi berbuat baik tidak ada. Sebab bukan yang baik seperti yang kukehendaki, yang kuperbuat, melainkan yang jahat yang tidak kukehendaki. Jadi jika aku berbuat yang tidak kukehendaki, maka bukan aku lagi yang memperbuatnya, melainkan dosa yang diam dalam diriku. Jadi dalam diriku kudapati hukum berikut: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, malah yang jahatlah yang ada padaku. Sebab dalam batinku aku memang suka akan hukum Allah, tetapi dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada dalam anggota-angota tubuhku. Aku ini manusia celaka. Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! Dialah Yesus Kristus, Tuhan kita!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:66.68.76.77.93.94; Ul: 68b)
1. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya pada perintah-perintah-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati: ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
4. Biarlah rahmat-Mu turun kepadaku, sehingga aku hidup, sebab Taurat-Mulah kegemaranku.
5. Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.
6. Aku ini kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:54-59)
   
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
  
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, “Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, ‘Akan datang hujan’. Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, ‘Hari akan panas terik’. Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dengan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, ‘Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu’.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Pandai membaca tanda-tanda zaman dan mengerti tentang makna di balik suatu peristiwa adalah inti dari pewartaan Injil hari ini. Yesus mengecam orang banyak itu karena mereka tidak mampu mengenal dan mengerti makna di balik peristiwa. Mereka hanya mampu membaca tanda-tanda alam saja tetapi tidak mampu melihat kehadiran Allah di balik seluruh peristiwa alam.
 
 Setiap kejadian atau peristiwa dapat dicari maknanya. Makna terdalam dari seluruh peristiwa pengalaman hidup manusia adalah perjumpaan dengan Allah. Kita manusia harus mampu melihat dan menemukan Allah di dalam peristiwa hidup kita. Allah tidak dicari di atas awan-awan melainkan dicari di dalam kehidupan itu sendiri. Setiap peristiwa hidup ini pastilah ada maksud Allah yang tersembunyi yang perlu kita selami. (RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017)

Antifon Komuni (Mzm 119:93)

Untuk selama-lamanya aku takkan melupakan titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan daku.

Kamis, 26 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXIX

Kamis, 26 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXIX

“Doa Rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga.” (St. Yohanes Paulus II)
 

Antifon Pembuka (Luk 12:49)

Aku datang untuk membawa api ke dunia, dan betapa Kuinginkan api itu menyala

Doa Pembuka


Allah Bapa kami, sumber cinta dan belas kasih, Engkau telah menyalakan api di dunia, yaitu Yesus, api cinta kasih-Mu. Kami mohon, semoga cinta dan belas kasih-Nya melepaskan kami dari segala dosa. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Menjadi hamba Allah adalah panggilan kita. Itulah yang mengantar kita kepada kehidupan kekal. Sebaliknya, jika kita menjadi hamba dosa, maut adalah upahnya.
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:19-23)
   
   
"Sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa dan telah menjadi hamba Allah."
  
Saudara-saudara, mengingat kelemahanmu, aku berbicara secara manusia. Sebagaimana kalian dahulu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kalian kepada kedurhakaan, demikianlah sekarang kalian harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kalian kepada pengudusan. Sebab waktu kalian menjadi hamba dosa, kalian bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kalian petik dari padanya? Semuanya menyebabkan kalian sekarang merasa malu, karena kesudahannya ialah kematian. Tetapi, sekarang kalian telah dimerdekakan dari dosa, dan menjadi hamba Allah. Maka kalian memperoleh buah yang membawa kalian kepada pengudusan, dan akhirnya hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840 (buku MT halaman 407, 408)
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau: Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: 40:5)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Flp 3:8-9)
Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.
 
Kedatangan Yesus mengundang kita untuk mengambil keputusan. Kita harus menjatuhkan pilihan: ikut Yesus atau ikut yang lain; menerima Dia atau menolak-Nya. Hal ini sering kali membawa pertentangan dalam diri kita.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:49-53)
  
"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."
  
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah. Tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan putranya, dan putra melawan bapanya, ibu melawan putrinya, dan putri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

 
Rasul Paulus mengajak kita semua untuk mempergunakan diri dan hidup kita demi menjalankan amanat Allah. Alasannya sangat jelas, yaitu kita sudah mendapatkan anugerah keselamatan secara istimewa dari Allah. Supaya anugerah itu tidak sia-sia, maka kita perlu terus menjaganya dan sekaligus menjadikannya sebagai wahana pengudusan diri kita. Apa yang sudah dan yang sedang kita kerjakan dalam rangka menjaga anugerah keselamatan kita ini? Bagaimana kita berusaha bekerjasama dengan Roh Kudus yang membimbing kita menuju pengudusan diri dan hidup kita? 
  
Antifon Komuni (Mzm 1:1.2)

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tetapi kesukaannya ialah hukum Tuhan dan siang malam merenungannya.
 
Doa Malam  
 
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, utuslah Roh-Mu dan tinggal di dalam hatiku. Dengan demikian, aku dapat menempuh hidup ini dalam bimbingan dan penyertaan Roh Kudus dan oleh-Nya dibawa kepada kekudusan dalam Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan, dan Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.
  
 
RUAH

Rabu, 25 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXIX

Rabu, 25 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXIX
   
  Tetapi kemenangan dalam perjuangan yang demikian itu hanyalah mungkin di dalam doa. Yesus mengalahkan penggoda sejak awal Bdk. Mat 4:1-11. sampai kepada perjuangan terakhir dalam sakratul maut-Nya Bdk. Mat 26:36 -44. melalui doa. Dengan demikian, dalam permohonan ini kepada Bapa kita Kristus mempersatukan kita dengan peduangan-Nya dan sakratul maut-Nya. Kita dinasihati dengan sangat, supaya dalam persekutuan dengan Dia, membuat hati kita waspada Bdk. Mrk 13:9.23.33-37; 14:38; Luk 12:35-40.. Kewaspadaan adalah "penjaga" hati. Yesus memohon untuk kita kepada Bapa-Nya dengan perkataan: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu" (Yoh 17:11). Tanpa henti-hentinya Roh Kudus mengajak kita untuk waspada Bdk. 1 Kor 16:13; Ko14:2; 1 Tes 5:6; 1 Ptr 5:8.. Dalam godaan terakhir perjuangan kita di dunia ini kesungguhan permohonan ini menjadi nyata; ia meminta ketabahan sampai akhir. "Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia yang berjaga-jaga" (Why 16:15).
   

Antifon Pembuka (Luk 12:48)

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan barangsiapa diberi lebih banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.

Doa Pembuka


Allah Bapa, cahaya kehidupan kami, berkenanlah mengutus Putra-Mu mendatangi kami sebagai cahaya kehidupan. Semoga kejahatan dan kesombongan kami tersingkir berkat kebaikan hati-Mu dan belas kasih-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (6:12-18)
    
  
"Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang telah bangkit dari kematian."
     
Saudara-saudara, janganlah dosa berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kalian tidak lagi menuruti keinginannya. Janganlah kalian menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa, untuk dipakai sebagai senjata kelaliman. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai orang-orang yang dahulu mati tapi sekarang hidup. Serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk dijadikan senjata-senjata kebenaran. Sebab kalian tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kalian tidak berada di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih karunia. Jadi bagaimana? Apakah kita berbuat dosa karena tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Tidak tahukah kalian, bahwa dengan menghambakan diri kepada seseorang untuk mentaatinya, kalian menjadi hamba orang itu? Bahwa kalian harus mentaati dia baik dalam dosa yang memimpin kalian kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kalian kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kalian hamba dosa, tetapi sekarang kalian dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah disampaikan kepadamu. Kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 124:1-3.4-6.7-8; Ul: 8a)
1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita; - biarlah Israel berkata demikian, - Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 24:22a.44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:39-48)
   
"Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut darinya."
    
Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kalian juga siap sedia, karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tak kalian sangka-sangka.” Petrus bertanya, “Tuhan, kami sajakah yang Kaumaksud dengan perumpamaan ini ataukah juga semua orang?” Tuhan menjawab, “Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang. Aku berkata kepadamu: Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya, ‘Tuanku tidak datang-datang’. Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk, maka tuannya akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia serta membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut dari padanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari padanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Ketika ditahbiskan menjadi imam misionaris, saya merasa sangat bersukacita. Hal ini menjadi bekal saya untuk melayani umat. Sebagai anak tunggal di dalam keluarga saya tidak menyangka bisa menjadi misionaris. Beban dan tantangan hidup pelan-pelan bisa saya lalui dengan berpegang pada Sabda Tuhan. Namun perjalanan misi saya masih sangat panjang. Tugas melayani umat terbentang luas. Dengan kemampuan, kerendahhatian, dan sukacita saya mencoba melayani umat. Tidak mudah menjadi seorang pelayan. Saya harus siap sedia bila diminta. Pernah saya harus memberkati pasangan yang akan menikah dengan jarak stasi yang berjauhan. Kami sudah lelah dan pengantin yang datang pun terlambat. Kami mau cepat tetapi tidak bisa karena harus menunggu pasangan pengantin yang terlambat tersebut. Selain itu pada saat saya disibukkan oleh tugas ini dan itu, kadang saya diminta untuk memimpin perayaan ibadat dan Ekaristi. Saya tidak boleh menolak. Kehadiran saya adalah untuk membantu mereka mendekatkan diri pada Tuhan.
 
Pengalaman-pengalaman ini mengajarkan saya untuk bisa bersabar menunggu dan setia melayani. Saya diminta untuk berani memberikan waktu, pikiran, dan tenaga untuk umat. Saya diingatkan oleh Injil hari ini, "Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut daripadanya. Dan barangsiapa diberi lebih banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya." Saya sudah memperoleh banyak berkat dalam hidup saya. Saya pun harus berani membagi berkat tersebut meski harus menghadapi tantangan yang berat sekalipun. Ketika bertugas di paroki inilah menjadi kesempatan saya untuk membagi berkat tersebut. Berkat itu harus dibagikan dengan penuh sukacita tanpa terpaksa dan bersungut-sungut. Karena itu, saya harus setia melayani umat demi mengembangkan warta sukacita Tuhan.  (AL/INSPIRASI BATIN 2017). 

Antifon Komuni (Luk 12:48)

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak, lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya.

Selasa, 24 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXIX

Selasa, 24 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXIX
       
“Maafkanlah semua orang yang pernah bersalah padamu.” (St. Antonius Maria Claret)


Antifon Pembuka (Rom 5:21)

Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikian pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.

Doa Pembuka


Allah Bapa Mahakuasa, Engkau membangun dunia dan manusia di atas Yesus, Adam Baru. Kami bersyukur, karena Engkau telah menganugerahkan daya pengharapan dan semangat baru. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Karena ketidaktaatan satu orang, manusia telah jatuh dalam dosa. Kita juga akhirnya dibenarkan karena ketaatan satu orang. Satu orang itu adalah Yesus Kristus, Tuhan kita.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Roma (5:12,15b,17-19,20b-21)
    
     
"Jika karena dosa satu orang maut telah berkuasa, betapa hebatnya mereka akan berkuasa dalam kehidupan."
    
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Jika karena pelanggaran satu orang semua orang jatuh ke dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus. Sebab jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa maka lebih benar lagi yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran: mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu sebagaimana oleh satu pelanggaran semua orang mendapat penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang mendapat pembenaran untuk hidup. Jadi, sebagaimana oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua menjadi orang benar. Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah-limpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikianlah pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban baker dank urban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, “Tuhan itu besar!”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:36)
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Setiap murid Tuhan diminta untuk selalu berjaga-jaga. Itulah sikap seorang hamba. Ia selalu siap melayani tuannya. Ia siap juga melaksanakan apa yang dikehendaki oleh tuannya. 
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:35-38)
   
"Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga."
     
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dini hari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

  
Rahmat penyelamatan sudah terjadi dan terus berjalan karena Yesus Kristus. Sementara itu, mereka yang menghendaki keselamatan tersebut, memiliki kewajiban untuk terus-menerus menjaga hidup supaya selaras dengan Allah. Keselarasan ini akan membuat mereka yang percaya, lebih mudah menyadari dan mengenali kehadiran Allah dalam kehidupan mereka masing-masing. Kesadaran dan pengenalan akan apa pun yang dikerjakan Allah, membuat mereka semakin paham bagaimana Allah membimbing mereka menuju keselamatan. Sikap ini juga akan memudahkan mereka dalam mensyukuri rahmat dan karya Allah dalam setiap kejadian hidup mereka.

Antifon Komuni (Mat 24:42,44)
 
Waspadalah dan siap siagalah, sebab kamu tidak tahu, kapan Putra Manusia datang. 
 
Doa Malam

Allah Bapa Mahamulia, kami kami mohon Kauingatkan akan kedatangan-Mu di tengah-tengah kami. Ajarilah kami mengenal tanda-tanda yang mengisyaratkan kehadiran-Mu dan mewartakan kekayaan penyelenggaraan-Mu kepada setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.


RUAH

Senin, 23 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXIX

Senin, 23 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXIX
 
Titik pusat Salam Maria adalah nama Yesus, ibarat sendi yang menghubungkan kedua bagian Salam Maria (Paus Yohanes Paulus II)
 

Antifon Pembuka (bdk Rm 4:21-22)

Abraham penuh keyakinan bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Maka hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami di surga, sumber sukacita, bangunlah kiranya kami menjadi Gereja, yang didasari batu sendi sejati, ialah Yesus Kristus. Semoga kami Kaupenuhi pula dengan sukacita, karena diperkenankan mengimani Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:20-25)
  
    
"Kita pun dibenarkan karena mengimani Allah."
  
Saudara-saudara, terhadap janji Allah Abraham tidak bimbang karena kurang percaya, tetapi sebaliknya, ia malahan diperkuat dalam imannya dan memuliakan Allah. Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata ‘hal ini diperhitungkan kepadanya’ tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi untuk kita juga, sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita, dan dibangkitkan demi pembenaran kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya.
Ayat. (Luk 1:69-70.71-72.73-75; Ul: 68)
1. Tuhan telah mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita, dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
3. Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh, agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut, dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:13-21)
  
"Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?"
  
Sekali peristiwa Yesus mengajar banyak orang. Salah seorang dari mereka berkata kepada Yesus, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan daku.” Tetapi Yesus menjawab, “Saudara, siapa yang mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?” Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seseorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak tergantung dari kekayaannya itu.” Kemudian Ia menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak punya tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’. Lalu katanya, ‘Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya. Beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!’ Tetapi Allah bersabda kepadanya, ‘Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu. Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu?’ Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

 
Manusia itu memang benar makhluk yang mudah lupa. Ia sering lalai dan 'bebal', karena itu manusia itu 'sulit' untuk berjaga-jaga, banyak lupanya. Begitu 'mapan' sedikit, terus lupa untuk berjaga-jaga dan bersiap sedia. Sebagai contoh, ketika kita mengalami sakit berat, maka kita akan berjanji, untuk hidup sehat, mengatur pola makan sehat dsbnya. Tapi begitu kita merasa badan sudah enak, sakit sudah sembuh, kita akan kembali lagi mulai melanggar-melanggar pantangan-pantangan dalam kesehatan, ya demikianlah manusia, makhluk yang rapuh dan 'mudah lupa'. 
 
 Tuhan menginginkan kita selalu siap dan waspada dalam hidup keseharian kita "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala." Kita menyiapkan jalan kebaikan bagi hidup kita dan sesama. Pinggang yang selalu berikat dan pelita yang menyala, melambangkan siap untuk bekerja dan melakukan segala hal kebaikan, karena beriman itu berbuat, melakukan dan bukan diam. 
 
 Seperti Tuhan yang sifat-Nya selalu berbuat, melakukan dan bekerja, begitupun kita. Menjadi manusia yang selalu memberikan kebaikan pada setiap orang.
 
Antifon Komuni (Luk 1:68)
 
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.   

RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017

Minggu, 22 Oktober 2017 Hari Minggu Biasa XXIX - Minggu Evangelisasi

Minggu, 22 Oktober 2017
Hari Minggu Biasa XXIX - Minggu Evangelisasi

"Kita dapat berbicara tentang hal-hal yang mempersatukan kita, namun tidak dapat berkompromi terhadap integritas iman Katolik, baik dogma maupun doktrin yang berakar pada Alkitab, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja, yang dapat ditelusuri dari perkembangan doktrin." (Paus Paulus VI, Ensiklik Ecclesiam Suam, No. 109)

Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)

Aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

To you I call; for you will surely heed me, O God; turn your ear to me; hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your wings protect me.

Ego clamavi, quoniam exaudisti me, Deus: inclina aurem tuam, et exaudi verba mea: custodi me, Domine, ut pupilam oculi: sub umbra alarum tuarum protege me.

Doa Pembuka


Allah yang kekal dan kuasa, ciptakanlah dalam diri kami hati yang tulus dan setia agar kami mampu melayani Engkau, ya Allah yang Mahaagung, dengan penuh bakti dan kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (45:1.4-6)
       
 "Aku memegang tangan kanan Koresh supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya."
      
Beginilah firman Tuhan, "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang untuk menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja; untuk membuka pintu-pintu di depannya, supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup: Demi hamba-Ku Yakub, dan demi Israel pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, dan menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya dari terbitnya matahari sampai terbenamnya orang tahu bahwa tidak ada yang lain di luar Aku; Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 96:1.3.4.5.7-8.9-10)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
2. Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
3. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
4. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, "Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:1-5b)
    
"Kami selalu ingat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu, dan ketekunan harapanmu."
       
Salam dari Paulus, Silwanus, dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang ada dalam Allah Bapa dan dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan disamapaikan kepada kamu bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dengan kekuatan dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaklah kamu bersinar di dunia seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (22:15-21)
   
"Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
     
Sekali peristiwa orang-orang Farisi berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada Yesus, "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan dengan jujur mengajarkan jalan Allah, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Bolehkah membayar pajak kepada kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Maka Ia lalu berkata, "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu!" Mereka membawa suatu dinar kepada Yesus. Maka Yesus bertanya kepada mereka, "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka, "Gambar dan tulisan kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Orang-orang Farisi telah berusaha dengan berbagai macam cara untuk menjerat Yesus, namun selalu gagal. Kali ini mereka menempuh jalan lain, mengutus murid-murid mereka bersama pengikut Herodes. Mereka ini menemui, memuji-muji, mengagung-agungkan Yesus. "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka." Mereka mengagung-agungkan Yesus dengan harapan mereka sesudahnya dapat menjerat Yesus lewat jawaban-Nya terhadap pertanyaan mereka: "Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Namun usaha mereka kembali gagal. Yesus menanggapi pertanyaan mereka dengan bijaksana, sekaligus menunjukkan kewajiban mereka sebagai warga negara dan anggota umat Allah: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." 
 
Yesus tidak seperti kebanyakan orang mudah terbuai dengan pujian, dan setelah larut dalam pujian lupa bernalar, lupa berlaku bijaksana, apalagi mau mengingatkan mereka yang memberi pujian untuk tidak berlaku munafik seperti orang-orang Farisi ini. Memuji, menyanjung, mengagungkan orang karena memang pantas dipuji dan disanjung, itu baik, bijak, mulia. Tetapi, memuji menyanjung, mengagungkan orang untuk mendapat simpati, mendapatkan keuntungan dari orang bersangkutan, apalagi dengan maksud menjerat, menghancurkan orang, itu tidak hanya munafik dan keji tetapi juga menghina Allah karena melecehkan mahkota ciptaan-Nya.  (WD/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017)
   
"Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung. Anda tidak dapat menggabungkan Kristus dan Belial (pangeran kegelapan)!" (Kardinal Robert Sarah, Prefek Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata-tertib Sakramen)
  
       
Antifon Komuni (Mzm 33:18-19)

Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang mengharapkan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Behold, the eyes of the Lord are on those who fear him, who hope in his merciful love, to rescue their souls from death, to keep them alive in famine.

Atau (Mrk 10:45)

Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa-Nya memnjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man has come to give his life as a ransom for many.
 

Sabtu, 21 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVIII

Sabtu, 21 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXVIII

“Barangsiapa mengikuti Yesus akan bersukacita di dalam Kerajaan-Nya.” (St. Ursula)

Antifon Pembuka (Luk 12:8)

Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Putra Manusia di depan para malaikat.     
    
Doa Pembuka
  
Allah Bapa kami, sumber iman kepercayaan, limpahkanlah kiranya iman Abraham, hamba-Mu kepada kami. Dialah yang mewakili para bangsa memperoleh pujian dan berkat-Mu. Semoga kami selalu patuh setia akan sabda janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Abraham menjadi bapa banyak bangsa. Itulah janji Allah kepadanya. Hal itu terjadi karena Abraham percaya kepada Allah yang menghidupkan dan menciptakan. Allah pun setia pada janji-Nya.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (4:13.16-18)
   
    
"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham berharap dan percaya."
    
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat, Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, melainkan karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, melainkan juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapak banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan sabda-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah bersabda kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:6-7.8-9.42-43)
1. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya!! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
2. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
3. Sebab Tuhan ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:26b.27a)
Roh Kebenaran akan memberi kesaksian tentang Aku, dan kalian pun harus memberi kesaksian, sabda Tuhan.
 
Kita jangan takut menghadapi kesulitan. Sebab, Tuhan akan tetap menyertai kita, para murid-Nya. Dalam situasi seperti itulah, iman kita itu dimurnikan. Apakah kita tetap setia?
 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (12:8-12)
  
"Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kamu katakan."
    
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, akan diakui pula oleh Anak Manusia di depan para malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal pula di depan para malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni. Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, tidak akan diampuni. Apabila kalian dihadapkan kepada majelis atau pemerintah, atau penguasa, janganlah kalian kuatir bagaiman dan apa yang harus kalian katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajarkan kepadamu apa yang harus kalian katakan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Ada cukup banyak situasi di sekitar kita yang membuat kita tidak berani menyatakan iman kita. Apalagi ketika kita tergolong minoritas dan tidak punya kuasa. Dalam situasi apa pun, kita diajak untuk merenungkan bagaimana kita bisa tetap teguh beriman akan Allah dan menjalankan apa yang sesuai dengan kehendak-Nya. Justru dalam situasi-situasi sulit itulah Allah akan membawa anugerah pemurnian iman bagi kita. Bahkan, dalam situasi sulit, tak sedikit orang yang mengalami pengalaman-pengalaman luar biasa yang semakin menyadarkan mereka akan kehadiran Allah. Ini merupakan penegasan bahwa Roh Kudus tak meninggalkan orang yang teguh imannya.

Antifon Komuni (Luk 12:12)
 
Roh Kuduslah yang akan mengajarkan kepadamu, apa yang harus kamu katakan.
    
Doa Malam

Tuhan Yesus, hari ini Engkau mengingatkan aku untuk belajar peka merasakan kehadiran Roh Kudus dalam hatiku. Ia adalah Roh yang setia mengajar aku berdoa. Aku bersyukur atas karunia-Mu ini, ya Tuhan Yesus. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy