| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 09 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVII

Senin, 09 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXVII

Kehidupan batin seorang imam Katolik ditentukan oleh janji-janjinya, yang dimotivasi oleh iman dan cinta kasih, untuk hidup murni sebagai seorang selibat dan menaati uskup. Melanggar janji-janji tersebut menghancurkan panggilannya dan melukai Gereja. – Francis Cardinal George, OMI., Kardinal dan Uskup Agung Chicago, dalam suratnya yang berisi informasi penonaktifan terhadap seorang imam Katolik yang mengajarkan ajaran yang menyimpang.

Antifon Pembuka (Luk 10:27)

Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatan dan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami yang Maharahim, belas kasih Kaujadikan pertanda kehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon, hadirlah pula di antara orang-orang yang saling memaafkan dan saling melayani dengan hati yang tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Nabi Yunus diutus untuk mempertobatkan orang-orang Niniwe. Ia rupanya tidak berkenan atas perutusan itu. Ia lalu melarikan diri dari hadapan Tuhan. Namun, Tuhan dengan cara-Nya membawa Yunus untuk melaksanakan tugasnya.
 
Bacaan dari Nubuat Yunus (1:1-2; 2:1-2.11)      
  
"Yunus siap melarikan diri dari hadapan Tuhan."
     
Datanglah sabda Tuhan kepada Yunus bin Amitai demikian, “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan berserulah terhadap mereka, sebab kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Ia pergi ke Yafo, dan di sana mendapat sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Tetapi Tuhan menurunkan angin ribut ke laut; lalu terjadilah badai besar sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. Awak kapal menjadi takut; masing-masing berteriak kepada allahnya, dan mereka membuang segala muatan ke dalam laut untuk meringankan kapal. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah, dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. Datanglah nahkoda mendapatkannya sambil berkata, “Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allahmu itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.” Lalu berkatalah mereka satu sama lain, “Marilah kita buang undi, supaya kita tahu, karena siapa kita ditimpa malapetaka ini.” Mereka lalu membuang undi, dan Yunuslah yang kena. Maka berkatalah mereka kepadanya, “Beritahu kami, karena siapa kita ditimpa malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang? Manakah negerimu dan dari bangsa manakah engkau?” Sahut Yunus kepada mereka, “Aku ini seorang Ibrani. Aku takwa pada Tuhan, Allah yang menguasai langit, yang telah menjadikan laut dan daratan.” Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya, “Apa yang telah kauperbuat?” Sebab orang-orang itu tahu, bahwa ia telah melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. Bertanyalah mereka, “Akan kami apakan dikau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi? Sebab laut semakin bergelora.” Sahut Yunus kepada mereka, “Angkatlah aku dan campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kalian lagi. Sebab aku tahu, karena akulah badai besar ini menyerang kalian.” Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. Lalu berserulah mereka kepada Tuhan, katanya, “Ya Tuhan, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini, dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, Tuhan, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki.” Kemudian mereka mengangkat Yunus dan mencampakkannya ke dalam laut. Maka laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada Tuhan, lalu mempersembahkan kurban sembelihan kepada Tuhan serta mengikrarkan nazar. Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus. Dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. Lalu bersabdalah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Engkau mengangkat nyawaku dari dalam liang kubur.
Ayat. (Yun 2:2,3,4,5,8)
1. Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku. Dari tengah-tengah alam maut aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
2. Engkau telah melemparkan daku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
3. Aku berkata, “Telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?”
4. Ketika jiwaku letih lesu dalam diriku, teringatlah aku kepada Tuhan, maka sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Cinta kepada Tuhan dan sesama menjadi syarat mutlak untuk memperoleh hidup kekal. Orang boleh dan harus melakukan segalanya untuk Tuhan, tetapi jangan sampai melupakan sesama yang menderita.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)
   
"Siapakah sesamaku?"
    
Pada suatu ketika, seorang ahli Kitab berdiri hendak mencobai Yesus, “Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Jawab orang itu, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya, “Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, “Dan siapakah sesamaku manusia?” Jawab Yesus, “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, ‘Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali’. Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab orang itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya.” Yesus berkata kepadanya, “Pergilah, dan lakukan demikian.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan


Kemauan dan tekad yang kuat diperlukan untuk mengikuti jalan Allah. Kasus Yunus menjadi contoh nyata bagi kita.  Walaupun dia percaya dan berbakti kepada Allah, surut semangat ketika berhadapan dengan masyarakat Niniwe. Dia gentar dan takut berhadapan dengan pola hidup yang bertentangan dengan jalan Allah dan sudah mengakar kuat dalam masyarakat. Bagi Yunus, untuk merombak situasi itu pasti akan membahayakan dirinya sendiri. Maka, lebih baik dia mencari situasi aman dengan tidak memberitakan pertobatan. Bagaimana kita melakukan perubahan dan pertobatan di dalam situasi yang tidak sejalan dengan jalan Allah?

Antifon Komuni (Luk 10:33-34)

Lewatlah seorang Samaria di situ. Ketika melihat orang itu iba hatinya. Ia mendekat dan membebat lukanya dan menuangkan minyak dan anggur.
 
Doa Malam
 
Ya Allah, terima kasih atas penyertaan-Mu, hari ini. Semoga semua aktivitas yang telah kulakan seturut kehendak-Mu menyukakan hati-Mu. Dengan rendah hati aku mohon, ampunilah aku jika ada perkataan dan perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.
 
 
 
RUAH

Minggu, 08 Oktober 2017 Hari Minggu Biasa XXVII

Minggu, 08 Oktober 2017
Hari Minggu Biasa XXVII
   
Suatu teguran menyadarkan kedosaan, yang kerap kali tidak dapat dilihat oleh orang saleh sendiri. (St. Gregorius Agung)
  

Antifon Pembuka (Bdk. Est 3:2-3)

Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan, dan tidak ada yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta segala isinya. Engkaulah Tuhan atas semesta alam.

Within your will, O Lord, all things are established, and there is none that can resist your will. For you have made all things, the heaven and the earth, and all that is held within the circle of heaven; you are the Lord of all.
 
In voluntate tua, Domine, universa sunt posita, et non est qui possit resistere voluntati tuæ: tu enim fecisti omnia, cælum et terram, et universa quæ cæli ambitu continentur: Dominus universorum tu es.
         
Doa Pembuka
 
Allah Yang Mahakuasa dan kekal, kebaikan-Mu tiada tara, jauh melampaui segala yang kami mohon dan jauh melebihi jasa-jasa kami. Curahkanlah belas kasih-Mu atas kami, singkirkanlah segala yang menggelisahkan hati kami, dan tambahkanlah apa yang belum terungkap dalam doa-doa kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  

Bacaan dari Kitab Yesaya (5:1-7)
    
"Kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel."
  
Aku hendak menyanyikan lagu tentang kekasihku, lagu kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihmu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lubang tempat memeras anggur, lalu dinantinya supaya kebuh itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang masam. Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem dan orang Yehuda, adililah Aku dan kebun anggur-Ku itu. Apakah yang masih harus Kuperbuat untuk kebun anggur-Ku itu yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya ia menghasilkan buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Masa sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis. Aku akan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuhlah putri malu dan rumput; Aku akan memerintakan awan-awan supaya jangan menurunkan hujan di atasnya. Kebun anggur Tuhan semesta alam itu ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinantikan-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman; dinantikan-Nya kebenaran, tetapi hanya ada keonaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4, PS 851
Ref. Ya Tuhan, lindungi kami di dalam kesesakan.
Ayat. (Mzm 80:9+12.13-14.15-16.19-20; Ul: Yes 5:7)
1. Telah Kauambil pohon anggur dari Mesir; Kauhalau bangsa-bangsa, lalu Kautanam pohon itu. Dijulurkannya ranting-rantingnya sampai ke laut, dan pucuk-pucuknya sampai ke Sungai Efrat.
2. Mengapa Engkau menggempur temboknya, sehingga ia dipetik oleh setiap orang yang lewat? Babi hutan menggerogotinya dan binatang-binatang di padang memakannya.
3. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
4. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. Ya Tuhan, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:6-9)
    
"Lakukanlah semua yang telah kamu lihat padaku, maka Allah, sumber damai sejahtera, akan menyertai kamu."
      
Saudara-saudara, janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, itulah yang harus kamu pikirkan. Dan apa yang telah kamu pelajari, apa yang telah kamu terima, apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu! Maka Allah, sumber damai sejahtera, akan menyertai kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 15:16)
Aku telah memilih kamu dari dunia, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, sabda Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:33-43)
   
"Kebun anggur itu akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain."
         
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, "Dengarkanlah perumpamaan ini. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lubang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: yang seorang mereka pukuli, yang lain mereka bunuh, dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang pertama. Tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka, pikirnya, 'Anakku akan mereka segani.' Tetapi, ketika para penggarap itu melihat anak itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: 'Ia adalah ahli waris! Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.' Maka mereka menangkap dia, dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" Kata imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi kepada Yesus, "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan ia sewakan kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya." Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru? Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, 'Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.'
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

  
Injil Matius ditujukan untuk orang Yahudi, umat pilihan Allah. Mereka menerima pewahyuan lebih dahulu daripada bangsa-bangsa lain. Keselamatan ditawarkan kepada mereka mendahului yang lain. Kehendak Allah itu digambarkan sebagai pemilik kebun anggur yang telah mempersiapkan segala sesuatu bagi mereka yang akan bekerja. Para pekerja tak perlu pusing mencari pekerjaan; tinggal mengerjakan tugas sesuai dengan kehendak pemilik anggur dan menghasilkan buah anggur. 
 
Bangsa Yahudi yang tahu lebih dulu jalan menuju keselamatan mestinya menyambut rencana Tuhan itu dengan gembira dan menyambut utusan Tuhan dengan sepenuh hati. Kenyataannya lain sama sekali, para nabi, utusan dan juru bicara Allah yang berusaha meluruskan kembali hidup mereka yang menyeleweng, mereka tolak dan sebagian mereka bunuh Yesus, Putra Allah yang mestinya mereka dengarkan dan segani juga mereka tolak dan bunuh. Tepatlah jika hukuman dijatuhkan kepada mereka dan keselamatan diberikan kepada bangsa-bangsa lain, meskipun tidak termasuk bangsa terpilih. Bangsa Yahudi sebagai bangsa terpilih, tidak menikmati keselamatan yang disediakan oleh Allah itu. Keselamatan diberikan kepada siapa pun yang mengikuti kehendak Allah dan menghasilkan buah-buah kebaikan.
 
 Kita adalah "bangsa lain" yang menerima tawaran keselamatan Allah itu. Kita telah menerima Kabar Gembira yaitu tindakan Allah menyelamatkan umat manusia melalui Tuhan Yesus Kristus. Kita menerima Dia dan percaya kepada-Nya, sehingga kita menjadi putra-putri Allah. Terhadap martabat baru ini kita dituntut untuk menghasilkan buah-buah kebaikan seperti dikehendaki Tuhan. Berstatus sebagai orang Katolik tetapi tidak menghasilkan buah nyata dalam kehidupan, sama halnya dengan mereka yang tidak menjalankan tugas sebagai pekerja dan tidak menghasilkan buah apa pun. Martabat sebagai putra-putri Allah mesti menjadi dasar dan dorongan untuk mempertanggungjawabkannya dengan bebuat baik. Amat memprihatinkan banyaknya warga Gereja Katolik yang merasa cukup dengan status itu tanpa merasa mesti bersikap dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah seperti tertuang dalam Kitab Suci, ajaran Gereja dan tradisi Katolik. Tidak sedikit pula orang Katolik yang sikap dan tindakannya kurang sesuai bahkan bertolak belakang dengan martabatnya sebagai pengikut Kristus. Bukan kasih yang dihasilkan melainkan balas dendam, kebencian dan kekerasan. Solidaritas terhadap sesama tidak diusahakan, tetapi ketertutupan dan individualisme. Kata-kata dan tindakannya bukan mempersatukan tetapi memecah belah dan menceraiberaikan. Kalau buah-buah itu yang dihasilkan, kebahagiaan hidup di dunia akan jauh darinya dan keselamatan abadi kiranya tidak akan diterima. Mestinya, semua orang Katolik hidup sesuai dengan martabatnya sebagai umat terpilih, yaitu pengikut Tuhan Yesus Kristus yang mesti semakin menyerupai Dia.  (YH/INSPIRASI BATIN 2017)
  
Antifon Komuni (Rat 3:25)

Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.

The Lord is good to those who hope in him, to the soul that seeks him.
 
Atau (Bdk. 1Kor 10:17)
 
Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh sebab kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
 
Though many, we are one bread, one body, for we all partake of the one Bread and one Chalice.

Sabtu, 07 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVI

Sabtu, 07 Oktober 2017
Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Ratu Rosario   
  
Sebagai doa damai, rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi sekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus II)

 

Antifon Pembuka (Bdk. Luk 1:28, 42)

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu.

Hail Mary, full of grace, the Lord is with you. Blessed are you among women and blessed is the fruit of your womb.

  
Doa Pembuka
 

Allah Bapa Yang Mahamurah, kami mengetahui dari kabar malaikat bahwa Yesus Kristus, Putra-Mu, menjadi manusia. Kami mohon, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya berkat sengsara dan salib-Nya kami diantar kepada kebangkitan mulia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Umat Israel jatuh dalam dosa. Hal inilah membawa kesedihan besar bagi Tuhan. Bencana bagi umat Tuhan tidak terhindarkan. Namun, Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya.


Bacaan dari Kitab Barukh (4:5-12.27-29)
    
   
"Allah telah mengirimkan segala bencana ini kepadamu, dan Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita kepadamu. "
    
Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku yang menyandang nama Israel! Kalian telah dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi tidak untuk dibinasakan. Karena telah memurkakan Tuhan, maka kalian diserahkan kepada para lawan. Sebab kalian telah membuat murka Penciptamu dengan mempersembahkan kurban kepada setan, bukan kepada Allah. Kalian telah melupakan Pengasuhmu, yakni Allah kekal, dan hati Yerusalem, ibu pengasuhmu telah kalian buat sedih. Melihat murka Allah mendatangi dirimu maka Yerusalem berkata, “Dengarlah, hai sekalian tetangga Sion! Allah telah mengirim kepadaku kesedihan besar.” Sebab aku melihat anak-anakku tertawan sebagaimana telah ditentukan oleh Yang Kekal bagi mereka. Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang kulihat mereka pergi dengan tangisan dan sedih hati. Janganlah seorang pun bersukaria atas diriku, seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah. Kuatkanlah hatimu, hai anak-anakku, berserulah kepada Allah, Dia yang mengirim bencana itu akan ingat kepadamu lagi. Seperti dahulu kamu selalu berangan-angan untuk menjauhkan diri dari Allah, demikian hendaklah kalian sekarang berbalik mencari Dia dengan sepuluh kali lebih rajin. Memang Dialah yang telah mengirimkan bencana itu kepadamu, tetapi Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita abadi bersama dengan penyelamatanmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendengarkan kaum miskin.
Ayat. (Mzm 69: 33-35.36-37)
1. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
2. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
 
Para murid pulang dari tugas perutusan dengan gembira. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan berkarya. Setan-setan pun takluk demi nama Tuhan. Tuhan sungguh telah menyatakan Diri-Nya kepada orang kecil.

 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:17-24)
 
"Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga."
  
Pada waktu itu ketujuhpuluh murid Yesus kembali dari perutusannya dengan bergembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian. Namun demikian, janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.” Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Karena Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

  
Israel menyadari situasi sulit yang mereka hadapi, muncul karena mereka mengabaikan Allah. Sementara itu, Allah selalu dengan aktif menunjukkan belas kasih-Nya yang besar. Allah terus-menerus mendekat, mengundang dan merangkul manusia. Namun, hanya sebagian yang tanggap, mau memberi jawaban dan berani membuka diri untuk bekerja sama dengan Allah. Lalu, bagaimana kita sendiri menanggapi wahyu belas kasih dan penyelamatan Allah ini? Barukh memberikan nasihat, supaya kita berani berbalik kepada Allah dan 10 kali lebih rajin untuk membangun relasi dekat dengan Allah.
  
Antifon Komuni (Luk 1:31)
    
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Behold, you will conceive in your womb and bear a son, and you shall name him Jesus.
     
Doa Malam

Tuhan Yesus, kami bersyukur atas rahmat pembaptisan sehingga kami mempunyai kesempatan menjadi anak-anak Allah. Buatlah kami mampu untuk terlibat dalam pengajaran, pewartaan dan saksi sebagai murid-murid-Mu. Engkaulah sumber kekuatan kami. Amin.


RUAH

Jumat, 06 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVI

Jumat, 06 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXVI

Cara Allah mengasihi menjadi ukuran kasih manusia. (Paus Benediktus XVI)
  
   
Antifon Pembuka (Luk 10:16)

Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Daku. Barangsiapa menolak kami, ia menolak Aku. Dan barangsiapa menolak Aku, menolak Dia yang mengutus Aku.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami yang maharahim, siapakah Engkau sehingga menjanjikan kepada orang-orang berdosa cinta kasih dan kasih setia-Mu? Kami mohon, semoga kami memperhatikan sabda-Mu serta merasakan melimpahnya kerahiman-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.
       
Bacaan dari Kitab Barukh (1:15-22)
      
"Kami telah berdosa terhadap Tuhan dan tidak taat."

Katakanlah begini: pada hari ini menjadi nyata keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan kejahatan pada kami, sebagaimana halnya sekarang ini, yaitu pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami. Memang kami telah berdosa terhadap Tuhan. Kami tidak taat kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan yang telah ditaruhnya di hadapan kami. Semenjak Tuhan membawa nenek moyang kami ke luar dari negeri Mesir sampai dengan hari ini kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami. Sebaliknya, Tuhan telah kami alpakan karena kami tidak mendengarkan suara-Nya. Dari sebab itu melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya, waktu nenek moyang kami dibawa-Nya ke luar dari negeri Mesir untuk dianugerahi suatu tanah yang berlimpah susu dan madunya, sebagaimana halnya sekarang ini. Tetapi kami tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, sesuai dengan sabda para nabi yang telah diutus Tuhan kepada kami. Bahkan kami telah berbakti kepada allah lain, masing-masing menurut angan-angan hati jahatnya, dan kami melakukan apa yang durjana dalam pandangan Tuhan, Allah kami.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, ya Tuhan, bebaskanlah kami
Ayat. (Mzm 79:1-5.8-9)
1. Ya Allah, bangsa-bangsa lain telah masuk ke tanah milik-Mu, menajiskan bait kudus-Mu, dan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing. Mereka memberikan mayat hamba-hamba-Mu kepada burung-burung di udara untuk dimakan; daging orang-orang yang Kaukasihi mereka berikan kepada binatang-binatang liar di bumi.
2. Mereka menumpahkan darah orang-orang itu seperti air sekeliling Yerusalem, dan tidak ada yang menguburkan. Kami menjadi celaan tetangga, olok-olok dan cemoohan orang sekitar. Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau murka terus-menerus? Berapa lama lagi cemburu-Mu berkobar-kobar seperti api?
3. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
4. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 95:8ab) 
Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:13-16)

"Barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku!"

Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah engkau, Khorazim! Celakalah engkau, Betsaida! Sebab seandainya di Tirus dan Sidon terjadi mukjizat-mukjizat yang telah terjadi di tengah-tengahmu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Maka pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan daripada tanggunganmu. Dan engkau, Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak! Engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati. Barangsiapa mendengarkan kalian, ia mendengarkan Daku; dan barangsiapa menolak kalian, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus,


Dewasa ini terlalu banyak orang yang hobinya "bicara". Tidak banyak yang mau mendengarkan. Coba kita perhatikan situasi di dalam rumah Tuhan. Ketika firman dibacakan, kita malah sibuk ngobrol sendiri. Ketika guru mengajar di kelas, murid-murid tidak menyimak dan malah ada yang ribut sendiri. Budaya mendengarkan sudah langka ,aktivitas mendengarkan sudah tidak diminati. Yang lebih menarik lagi, waktu acara bincang-bincang di TV, antara narasumber yang satu dan lainnya tidak ada yang mau mendengarkan. Ternyata terlalu banyak orang yang sudah merasa diri paling benar. Lalu tidak mau mendengarkan. Tuhan Yesus berkata hari ini kepada para murid-murid untuk mewartakan kabar gembira. Apapun yang mereka wartakan dan jika itu didengarkan, itu berarti mereka mendengarkan Tuhan Yesus sendiri dan yang mengutus-Nya.

Saudara-saudari terkasih

Tapi siapakah yang mau mendengarkan pewartaan mereka? Siapakah yang mau mendengarkan Gereja dan pewartaannya dewasa ini? Para murid Tuhan dan para penggantinya diutus untuk pergi ke seluruh dunia  untuk menjadikan sekalian bangsa menjadi murid-Nya dan membaptis mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Mereka diutus untuk mengajar semua orang  untuk saling mengasihi dan bukan untuk saling membenci; mengajar orang untuk saling mengampuni dan bukan saling mendendam; mengajar orang untuk saling berbagi dan bukan mementingkan diri  sendiri; mengajar orang untuk bersekutu dalam doa dan saling mendoakan; mengajar orang untuk berharap pada Tuhan dan mengandalkan Allah dalam suka duka hidupnya. Namun sudah diingatkan oleh Tuhan bahwa tidak semua orang akan mau mendengarkan pewartaan mereka. Tuhan Yesus saja semasa hidupnya mengalami penolakan itu. Ia ditolak oleh orang sekampungnya, bahkan oleh para pemuka agama Yahudi, Tua-tua Yahudi, orang Farisi, Saduki dan ahli-ahli Taurat. Ia disebut sebagai penghujat Allah, menjadi sahabat orang-orang berdosa. Kenyataan itulah menjadi point penting yang harus dicamkan dan diingat oleh pengikut Yesus dalam karya pewartaannya kelak.

Saudara-saudari terkasih,

Bukanlah perkara mudah mendidik orang dalam melakukan kebaikan, mengajarkan orang untuk tidak melakukan kejahatan dan menentang perbuatan dosa. Jalan terbaik dan satu-satunya cara mendidik manusia adalah memberi contoh dan teladan. Teladan baik merupakan bentuk pewartaan yang paling handal dan terbukti menarik minat dan perhatian orang banyak. Santa Teresa dari Kalkuta mengajarkan kasih Yesus yaitu dengan tindakan peduli yang nyata kepada mereka yang miskin, tersingkir, lemah, kecil dan cacat. Ia mengajarkan apa yang diimaninya akan Tuhan Yesus serta melaksanakannya juga. Itulah yang didengarnya dari Sabda Kitab Suci, itulah yang dilihatnya pada Yesus junjungannya semasa hidupnya di dunia ini. Kita pun harus mengerjakan hal yang sama. Kita juga diutus oleh Tuhan Yesus untuk mewartakan kabar gembira kepada sekalian bangsa. Siapapun kita dan di manapun kita berada kita dapat memberi kesaksian tentang kasih dan kerahiman Allah dalam Yesus yang berkehendak untuk menyelamatkan semua orang. Kesaksian itu adalah kesaksian yang dapat dialami secara nyata, tidak membiarkan ketidakadilan terjadi di sekitar kita.

Saudara-saudari terkasih,

Tindakan atau kegiatan pewartaan merupakan salah satu tugas gereja yang sampai dewasa ini amatlah dipentingkan. Juga pada era millennia dewasa ini. Coba perhatikan ujaran kebencian, berita bohong dan fitnah terjadi di mana-mana setiap hari, khususnya melalui dunia maya. Maka Gereja sudah selayaknya merasa terpanggil untuk mewartakan nilai-nilai kebenaran kristiani dalam pergaulan social yangg lebih luaih luas, termasuk di dunia maya dan internet. Tugas perwataan ini harus menjadi perhatian setiap anggota Gereja, bukan hanya menjadi tugas pemuka agama saja, melainkan terlebih-lebih oleh kaum awam yang bersentuhan langsung dengan dunia kerja dan kemasyarakatan. Mungkin anda adalah seorang guru, maka tugasmunya bukan saja mentransfer ilmu kepada anak didik, melainkan juga memberikan muatan akhlak dan muatan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran. Mungkin anda seorang pegawai kantoran, maka menjadi pilihan bahwa anda menjadikan diri anda sebagai sosok yang patut diteladani, karena kedisiplinan anda, kepatuhan anda pada aturan dan setia dan jujur dalam mengerjakan tugas-tugas yang dipercayakan kepada anda. Barangsiapa setia pada kebenaran dan setia pada Sabda Tuhan, ia akan disebut yang berbahagia.
     
Antifon Komuni (Mat 5:3)
 
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. 
   
RENUNGAN LUMEN 2000

Kamis, 05 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVI

Kamis, 05 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXVI
  
"Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan." (St Fransiskus dari Assisi)
  
Antifon Pembuka (Za 8:8)
  
Aku akan menyelamatkan umat-Ku dan membawa mereka pulang. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus Kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala zaman. Kami mohon agar selalu siap sedia mendengarkan sabda-Mu dengan iman dan penuh perhatian, serta mewartakan-Nya kepada siapa saja. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Umat Israel mendengarkan sabda Tuhan dengan penuh perhatian. Mereka mengalami Tuhan yang menguatkan dan membebaskan. Itulah sebabnya mereka bersukacita dan bergembira.

Bacaan dari Kitab Nehemia (8:1-5a.6-7.8b-13)
  
"Ezra membuka Kitab dan memuji Tuhan. Maka seluruh umat menjawab, "Amin! Amin!"
 
Sesudah kembali dari pembuangan, orang-orang Israel telah menetap kembali di kota-kota mereka. Lalu pada bulan ketujuh berkumpullah seluruh rakyat di lapangan di muka Gerbang Air di Yerusalem. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab, supaya membawa Kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel. Dan pada hari pertama bulan ketujuh itu Imam Ezra membawa Kitab Taurat itu ke depan jemaat, pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa bagian dari kitab itu di halaman di depan Gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan Kitab Taurat itu. Adapun Ezra, ahli kitab, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat khusus untuk peristiwa itu. Ia membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang. Pada waktu ia membuka kitab semua orang bangkit berdiri. Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang mahaagung, dan semua orang menjawab, “Amin! Amin,” sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut, dan sujud menyembah Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Para Lewi menjelaskan hukum itu kepada jemaat, sementara rakyat berdiri di tempatnya. Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. Lalu Nehemia, kepala daerah, dan Imam Ezra, ahli kitab, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Kalian jangan berdukacita dan menangis!” Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat. Lalu berkatalah Nehemia kepada mereka, “Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita. Janganlah bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena Tuhanlah perlndunganmu.” Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu diam dengan kata-kata, “Tenanglah! Hari ini hari kudus. Jangan bersusah hati!” Maka pergilah semua orang untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala sabda yang diberitahukan kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-11; Ul: Yoh 6:63)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Seorang pewarta sabda harus mengandalkan Tuhan dalam pelayanannya. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Akan tetapi dengan kuasa Tuhan, Kerajaan Allah sungguh dinyatakan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-12)
  
"Semoga damaimu menyertai dia."
   
Pada waktu itu Tuhan menunjuk tujuh puluh dua murid. Ia mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Berkatalah Ia kepada mereka, “Tuaian banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kalian seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, maka salammu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’. Tetapi jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah, ‘Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu. Tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat’. Aku berkata kepadamu, pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Sebagai hari Tuhan, hari Minggu selayaknya kita khususkan sebagai hari syukur bersama keluarga dan sesama umat beriman. Pada hari tersebut, kita bersama-sama merayakan Ekaristi, sebagai ungkapan syukur kita dalam satu kesatuan umat Allah. Kita memakai satu hari itu bersama keluarga untuk mengenang kebaikan Tuhan dan berusaha menyadari kembali karya Allah di setiap momen dalam kehidupan kita. Dalam setiap pengalaman pahit dan manis, suka dan duka, Tuhan bekerja untuk menyatakan sesuatu kepada kita dan kita diajak untuk menyadarinya.

Antifon Komuni (Luk 10:3.5)
 
Pergilah! Aku mengutus kalian seperti anak domba ke tengah serigala. Di rumah mana pun kalian masuk, katakanlah: Damai bagi rumah ini! 
 
 Doa Malam

Terima kasih ya Bapa, untuk penyelenggaraan ilahi-Mu pada hari ini. Berkatilah istirahatku malam ini, semoga esok pagi aku dapat bangun kembali dan semangat mewartakan Sabda-Mu kepada sesama. Amin.
 .
RUAH

Rabu, 04 Oktober 2017 Pesta St. Fransiskus dari Assisi

Rabu, 04 Oktober 2017
Pesta St. Fransiskus dari Assisi
  
Yesus menghendaki agar kita diselamatkan dengan pengantaraan-Nya dan menerima Dia dengan hati yang murni dan tubuh yang suci. (St. Fransiskus dari Assisi)
  
Bacaan dari Fransiscan Lectionary digunakan secara terbatas untuk paroki/stasi, ordo, lembaga hidup bakti yang berlindung pada St. Fransiskus dari Assisi. Pada misa ini ada Gloria dan Credo.

Antifon Pembuka

Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya, dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.
 
Francis, the man of God, left his home behind, abandoned his inheritance and became poor and penniless, but the Lord raised him up.
  
atau (Gal 6:14)
  
Mihi autem absit glorári, nisi in cruce Dómini nostri Jesu Christi: per quem mihi mundus crucifíxus est, et ego mundo.
Ayat. (Mzm. 141: 2)
1. Voce mea ad Dóminum clamávi: voce mea ad Dóminum deprecátus sum. 
2. Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancti sicut erat in principio et nunc, et semper, et saecula saeculorum. Amen.  
Mihi autem absit glorári, nisi in cruce Dómini nostri Jesu Christi: per quem mihi mundus crucifíxus est, et ego mundo.
  
Doa Pembuka

Ya Allah, Santo Fransiskus menjadi miskin dan rendah hati seperti Kristus sendiri. Semoga, kami umat-Mu, bersukacita di dalam Dikau agar kami, yang sudah dibebaskan dari perbudakan dosa, dapat menikmati sukacita abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (50:1.3-4.6-7)

Pemimpin saudara-saudaranya dan kebanggaan umatnya, ialah Simon bin Onias, imam besar. Di masa hidupnya ia memperbaiki rumah Tuhan dan di masanya Bait Allah dikukuhkannya. Di zamannya dipahatlah sebuah penadah air, dan sebuah waduk sebesar lautan. la berpikir-pikir bagaimana keruntuhan umat dapat dicegah, dan kota diperkuatnya untuk menghadap pengepungan. Laksana bintang kejora di tengah-tengah awan-kemawan, dan bagaikan bulan purnama, seperti matahari yang bersinar di atas Bait Allah Yang Mahatinggi, dan sebagai pelangi bersemarak di tengah mega yang cemerlang;
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840 (Bk MT-Alleluya, hal. 417-418 ay.1,2,4)
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2, 5, 7-8, 11; Ul: 5a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.
3. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (6:14-18)
 
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4 kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (lih. Mat 11:25)
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-30)

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
   
Renungan

      


Berrefleksi atas bacaan-bacaan dalam rangka mengenangkan Pesta St. Fransiskus Assisi hari ini, saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Fransiskus adalah anak bangsawan yang kaya raya, namun ia pada suatu saat tergerak meninggalkan istana dan keluarganya, karena dalam mimpi ia mendengar panggilan Tuhan untuk membangun Gereja-Nya. Semula ia menangkap panggilan itu sebagai ajakan untuk memperbaiki dan membangun gereja secara fisik, yaitu bangunan gedung gereja, namun ternyata yang diharapkan oleh Tuhan adalah umat-Nya, yang pada masa itu bersikap mental materialistis atau duniawi serta kurang memperhatikan dan melayani mereka yang miskin dan kekurangan serta orang-orang kecil. Untuk menanggapi panggilan Tuhan tersebut akhirnya Fransiskus hidup miskin, meskipun sebenarnya kaya raya, meneladan Yesus yang meskipun kaya menjadi miskin. Dalam perjalanan selanjutnya Fransiskus mendirikan Tarekat yang kemudian dinamai "Saudara hina dina". Dengan kata lain semangat miskin menjiwai Fransiskus Assisi serta para pengikutnya, yang pada masa kini jumlahnya sungguh banyak. Salah satu motto Gereja Katolik adalah "preferential option for/with the poor" (=keberpihakan pada dan bersama dengan yang miskin dan berkekurangan). Maka dengan ini kami mengharapkan segenap anggota Gereja atau Umat Allah untuk berjiwa miskin, yang antara lain berarti senantiasa memperhatikan mereka yang miskin dan berkekurangan atau memiliki keterbukaan dan kerendahan hati dalam menanggapi aneka kemungkinan dan kesempatan. Yang kemudian inilah kiranya yang mungkin untuk kita usahakan bersama, entah bagi mereka yang kaya atau miskin akan harta benda dan uang. Hendaknya kita memiliki keterbukaan dan kesiap-sediaan untuk menerima dan melaksanakan tugas dari Allah yang dapat kita terima melalui atasan atau saudara-saudari kita.

· "Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia." (Gal 6:14). Apa yang dikatakan oleh Paulus ini juga menjiwai Fransiskus, yang kemudian kita kenal dengan stigmata, yaitu Fransiskus menerima anugerah dari Allah berupa keikutsertaan dalam karya penyelamatan-Nya, yang ditandai dengan telapak tangannya yang mengeluarkan darah. Dengan kata lain Fransiskus memiliki devosi mendalam pada Yesus Yang Tersalib. Kita semua sering membuat tanda salib, dan bukankah hal itu juga berarti kita mau berdevosi kepada Yang Tersalib. Maka marilah kita sungguh membaktikan diri seutuhnya dengan rendah hati kepada Tuhan melalui cara hidup dan cara bertindak kita dimana pun dan kapan pun. Untuk itu setiap hari anda dapat mendoakan Doa Damai Fransiskus Assisi, sebagaimana tertulis dalam buku-buku doa, antara lain dalam Puji Syukur no 221. Ajakan untuk senantiasa menjadi pembawa damai sejati, itulah isi doanya, maka marilah kemana pun kita pergi atau dimana pun berada senantiasa menjadi pendamai, memperjuangkan perdamaian sejati, damai dengan sesama manusia maupun dengan Tuhan. Kami berharap para pengikut St. Fransiskus Assisi dapat menjadi sponsor maupun promotor perdamaian sejati dimana pun dan kapan pun. Memang untuk menjadi pembawa damai atau pendamai pada masa kini tidak akan pernah lepas dari aneka tantangan dan hambatan atau masalah, mengingat dan memperhatikan masih cukup banyak orang bersifat egois dan kurang memperhatikan dan melayani kebutuhan atau kepentingan orang lain. Namun percayalah bahwa perdamaian pasti akan mampu mengalahkan atau mengatasi permusuhan atau balas dendam.


"TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya." (Mzm 15:1-3)

04 Oktober 2012 - Ign. Sumarya, SJ
 
 
 
 
Antifon Komuni (Mat 5:4)
  
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
  
Blessed are the poor in spirit, for theirs is the Kingdom of Heaven.
 
atau (Luk 12:42)
    
Fidélis servus et prudens, quem constítuit dóminus super famíliam suam: ut det illis in témpore trítici mensúram.

Selasa, 03 Oktober 2017 Hari Biasa Pekan XXVI

Selasa, 03 Oktober 2017
Hari Biasa Pekan XXVI

Kita dipisahkan karena jarak antara kita, tetapi kita bersatu dalam cinta. (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Za 8:22)
 
Banyak bangsa dan suku bangsa yang kuat akan datang mencari Tuhan semesta Alam di Yerusalem dan melunakkan hati Tuhan. 
 
Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau akan memberitahu kami, bagaimana Engkau mendampingi kami, bagaimana Engkau memperhatikan kami melalui Nabi-Mu yang paling agung, ialah Yesus dari Nazaret. Kami mohon kepada-Mu, semoga hati dan budi kami Kautuntun kepada kedamaian berkat Roh-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zakharia (8:20-23)

"Banyak bangsa akan datang mencari Tuhan di Yerusalem."

Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "Bangsa-bangsa dan penduduk banyak kota masih akan datang. Penduduk kota yang satu akan pergi kepada penduduk kota yang lain dan mengatakan, 'Marilah kita pergi untuk melunakkan hati Tuhan dan mencari Tuhan semesta alam!' Kami pun akan pergi! Jadi bangsa dan suku bangsa yang kuat akan datang mencari Tuhan semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati Tuhan." Beginilah sabda Tuhan semesta alam, "pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata, "Kami mau pergi menyertai kamu, sebab kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu'!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Allah beserta kita.
Ayat. (Mzm 87:1-3.4-5.6-7)
1. Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangunkan-Nya: Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion dari pada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah
2. Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia: "Ini dilahirkan di sana." Tetapi tentang Sion dikatakan: "Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya," dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
3. Tuhan menghitung pada waktu mencatat bangsa-bangsa: "Ini dilahirkan di sana." Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai: "Segala mata airku ada di dalammu."

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Sam 3:9; Yoh 6:68c)
Bersabdalah, ya Tuhan, sebab hamba-Mu mendengarkan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:51-56)

"Yesus mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem."

Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegur mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain. Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Yesus menetapkan hati-Nya naik ke Yerusalem menghadapi sengsara. Hal ini sesuatu yang penting menggenapi kehendak Bapa yang memberi arah akhir pada hidup-Nya. Akhir hidup yang ditandai dengan sengsara dan kebangkitan oleh Lukas disebut "pengangkatan ke Surga". Oleh Yohanes dikatakan bahwa Yesus dimuliakan. Dalam bagian hidup ini. Lukas menggambarkan bahwa bagian ini sebagai perjalanan ke Yerusalem. Ia menyimpang dari Yerusalem, karena ingin mewartakan pentingnya perutusan ke Yerusalem bagi Yesus. Di pertengahan hidup manusia biasa kadang-kadang juga menemukan jalan baru yang menjadi jalan yang menentukan bagi hidupnya dengan pertobatan seperti pada rasul Paulus, St. Agustinus, St. Ignatius dan sebagainya. Kita pun bisa merasakan pertobatan dan berbalik arah hidupnya. Bagi Yesus yang sedang mengemban tugas yang mulia, melaksanakan kehendak Bapa.
 
Antifon Komuni (Luk 9:56)
 
Putra Manusia datang bukan untuk membinasakan orang, melainkan untuk menyelamatkannya. 
 
 

RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy