| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 03 September 2017 Hari Minggu Biasa XXII

Minggu, 03 September 2017
Hari Minggu Biasa XXII (Pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional)
     

Kitab Suci bukanlah sesuatu dari masa lalu. Tuhan tidak berbicara pada masa lalu, tetapi berbicara pada masa kini. Dia berbicara kepada kita hari ini. (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Mzm 85:3.5)

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

Have mercy on me, O Lord for I cry to you all the day long. O Lord, you are good and forgiving, full of mercy to all who call to you.

Miserere mihi Domine, quoniam ad te clamavi tota die: quia tu Domine suavis ac mitis es, et copiosus in misericordia omnibus invocantibus te.
    

Doa Pembuka


Allah yang Mahakuasa, Engkaulah sumber dan asal segala yang baik. Bangkitkanlah dalam diri kami kasih akan Dikau dan tambahkanlah iman kami. Semoga Engkau memupuk benih-benih yang baik dalam diri kami dan memeliharanya sampai menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (20:7-9)

  
"Firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari."
  
Kata Nabi Yeremia, “Engkau telah membujuk aku, ya Tuhan, dan aku telah membiarkan diriku Kaubujuk. Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semua orang mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru, “Kelaliman! Aniaya!” Sebab firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari. Tetapi apabila aku berpikir, ‘Aku tidak mau mengingat Tuhan, dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya’, maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
Ayat. (Mzm 63:2.3-4.5-6.8-9; Ul: 2b, 2/4)
1. Ya Allah Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Engkau jiwaku menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.
2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup hendaknya mulutku memuji-Mu.
3. Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muji.
4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolong dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.
        
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (12:1-2)
  
"Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup."

   
Saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihati kamu, supaya mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus yang berkenan kepada Allah. Itulah ibadahmu yang sejati! Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, mana yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita, supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (16:21-27)
 
"Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya."
  
Sekali peristiwa Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau!” Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah Iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau memikirkan bukan yang dipikirkan Allah, melainkan yang dipikirkan manusia.” Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Kita menyadari identitas kita sebagai anak-anak Allah yang diciptakan secitra dengan Allah. Namun, dalam kenyataan sering pikiran, perkataan dan perbuatan kita tidak sejalan dengan yang dikehendaki oleh Allah. 
 
 Para murid yang setiap hari hidup bersama dengan Yesus, yang selalu mendengarkan ajaran Yesus, menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus, namun toh tetap juga belum bisa menangkap apa yang menjadi kehendak Allah sebagaimana yang dikehendaki oleh Yesus. Pengalaman teguran Yesus terhadap Petrus sebagaimana yang digambarkan dalam Injil hari ini merupakan salah satu contoh ketidakmengertian para murid. Petrus yang berusaha "mengungkapkan" cinta dan perhatiannya kepada Yesus justru mendapat teguran keras dari Yesus. "Teguran" Petrus terhadap yesus karena apa yang dikatakan oleh Yesus sendiri berkaitan dengan penderitaan yang akan dialami Yesus, justru membuat Yesus "marah", karena mereka tidak memikirkan apa yang dipikirkan oleh Allah. "Enyahlah Iblis! Engkau satu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melankan apa yang dipikirkan manusia," kata Yesus kepada Petrus (Mat 16:23). 
 
 Ternyata bagi rencana keselamatan Allah, tidak semua hal yang dianggap buruk oleh manusia juga buruk oleh Allah. Sebaliknya, tidak semua hal yang dianggap baik oleh manusia juga baik dalam pandangan Allah. Untuk bisa menyesuaikan kehendak manusia dengan kehendak Allah, sehingga apa yang dipikirkan oleh manusia sejalan dengan pikiran Allah, apa yang diucapkan oleh mulut manusia sejalan dengan rencana Allah dan apa yang dilakukan oleh manusia juga sejalan dengan proyek keselamatan Allah, maka manusia perlu terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan kehendak Allah.
 
 Rasul Paulus memberikan kepada kita cara-cara praktis agar bisa menyesuaikan diri dengan kehendak Allah. Dia meminta kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan kepada Allah. Kalau kita sudah mempersembahkan seluruh diri kepada Allah sebagai suatu ibadat, maka kita bisa membedakan apa yang baik, apa yang berkenan kepada Allah dan apa yang sempurna. "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna" (Rm 12:1-2). Menurut Rasul Paulus, inilah salah satu cara yang harus dilakukan oleh para pengikut Yesus agar hidup mereka menjadi bentuk ungkapan penyelarasan dengan kehendak Allah sendiri. 
 
 Tuhan menyediakan bagi kita banyak jalan untuk mengenal pikiran dan kehendak Allah. Salah satunya adalah melalui Kitab Suci. Oleh karena itu, kita perlu menggunakan jalan tersebut agar kita tidak lupa pada tujuan hidup kita yaitu bersatu dengan Allah sendiri. Dengan terus-menerus membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, kita secara tidak langsung pula menghayati semangat Nabi Yeremia yang membiarkan dirinya dibujuk oleh Allah. "Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku." (Yer 20:7). 
 
 Mari kita terus-menerus belajar untuk menyesuaikan pikiran, perkataan dan tindakan kita dengan apa yang sesuai dengan kehendak Allah, bukan sebaliknya membujuk Allah untuk melakukan sesuatu yang justru bertentangan dengan rencana keselamatan yang telah Ia sediakan bagi kita, umat kesayangan-Nya . (Rm. Ferdinandus Tay, O.Carm; RUAH)
 
“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang mengasihimu” – Joseph Ratzinger (Paus Emeritus Benediktus XVI)
    

Antifon Komuni (Mzm 31:20)

Betapa berlimpahlah kebaikan-Mu, yang Kausediakan bagi orang takwa.
   
atau (Mzm 71:16-18)

Domine, memorabor iustitiƦ tuƦ solius: Deus, docuisti me a iuventute mea, et usque in senectam et senium, Deus, ne derelinquas me

Sabtu, 02 September 2017 Hari Biasa Pekan XXI

Sabtu, 02 September 2017
Hari Biasa Pekan XXI

“Hiaslah rumahmu sebaik-baiknya, tetapi ingatlah juga si miskin.” (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Yoh 13:34)

Perintah baru Kuberikan kepadamu, yaitu supaya kamu saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku menaruh cinta kasih kepadamu.

Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengaish, semua orang Kauberi kesempatan untuk menaruh cinta kasih. Kami mohon, semoga anugerah itu dapat berkembang dengan suburnya pada kami, sehingga dengan demikian dunia ini menjadi tempat penuh dengan cinta kasih. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepan-jang masa. Amin.
  
Kita harus terus belajar mengasihi Allah secara sungguh-sungguh. Caranya, bukan hanya lewat kata-kata tetapi dalam setiap langkah kehidupan kita.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 4:9-11)
 
"Kalian belajar kasih mengasihi dari Allah."
 
Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kalian, Saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya. Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan datang menghakimi para bangsa dengan adil.
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama di hadapan Tuhan.
3. Sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.

Tuhan mempercayakan banyak hal yang baik dalam diri setiap orang sesuai dengan kemampuannya. Tuhan hanya minta agar rahmat itu kita bagikan dan kembangkan, bukan pertama-tama berapa banyak hasilnya tetapi berapa besar usaha kita membagikan dan mengembangkan rahmat Tuhan itu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:14-30)
 
"Karena engkau setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu."

Pada suatu hari Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan memercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya. Lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu dan memperoleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta pun berbuat demikian, dan mendapat laba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lubang di tanah, lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama kemudian pulanglah tuan hamba-hamba itu, lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta datang dan membawa laba lima talenta. Ia berkata, ‘Tuan, lima talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah memperoleh laba lima talenta’. Maka kata tuannya kepadanya, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hamba yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil! Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta, katanya, ‘Tuan, dua talenta Tuan percayakan kepadaku. Lihat, aku telah mendapat laba dua talenta’. Maka kata tuan itu kepadanya, “Baik sekali perbuatanmu hamba yang baik dan setia! Karena engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, maka aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu’. Kini datang juga hamba yang menerima satu talenta dan berkata, ‘Tuan, aku tahu bahwa Tuan adalah manusia kejam, yang menuai di tempat Tuan tidak menabur, dan memungut di tempat Tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta Tuan di dalam tanah. Ini, terimalah milik Tuan!’ Maka tuannya menjawab, ‘Hai engkau, hamba yang jahat dan malas! Engkau tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur, dan memungut di tempat aku tidak menanam. Seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerima uang itu serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu daripadanya, dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, akan diberi sampai ia berkelimpahan, tetapi siapa yang tidak punya, apa pun yang ada padanya akan diambil. Dan buanglah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertak gigi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Orang yang layak untuk Kerajaan Surga adalah mereka yang "tahu bersyukur". Rasa syukuritu terungkap lewat menghargai segala sesuatu yang telah diberikan Tuhan dalam hidup. Orang yang bersyukur tahu bahwa segala sesuatu itu hanya dapat terjadi karena penyelenggaraan Tuhan, bukan karena kuat dan hebatnya orang itu. Hal-hal ini sulit dilakukan oleh orang yang tidak tahu atau bahkan malas bersyukur, mereka hanya menyimpan rahmat bagi dirinya sendiri.

Antifon Komuni (Mat 25:16)
 
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta. Ia menjalankan uang itu lalu memperoleh laba lima talenta. 
 
Doa Malam
   
Allah Bapa Maha Pengasih, kami menerima bakat agar kami gunakan untuk memperoleh kedamaian. Berkenanlah membantu kami dengan perantaraan Roh Kudus agar kami dapat melaksanakan semuanya itu dan menjadi orang yang berkenan di hati-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Jumat, 01 September 2017 Hari Biasa Pekan XXI

Jumat, 01 September 2017
Hari Biasa Pekan XXI
   
“… Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus adalah kesatuan ilahi yang erat, yang adalah satu dan sama esensinya, di dalam kesamaan yang tidak dapat diceraikan, sehingga mereka bukan tiga Tuhan, melainkan satu Tuhan: meskipun Allah Bapa telah melahirkan Putra, dan Putra lahir dari Allah Bapa, Ia yang adalah Putra, bukanlah Bapa, dan Roh Kudus bukanlah Bapa ataupun Putra, namun Roh Bapa dan Roh Putra; dan Ia sama (co-equal) dengan Bapa dan Putra, membentuk kesatuan Tritunggal. ” (St. Thomas Aquinas)            
    
Antifon Pembuka (Mzm 97:10, 12)

Terang terbit bagi orang benar; sukacita bagi orang tulus hati. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar, muliakanlah nama-Nya yang kudus.  
  
   
Doa Pembuka

Allah Bapa, sumber segala harapan, semoga hati kami selalu terbuka untuk menerima sabda-Mu yang menjadi cahaya kehidupan kami, serta memberi pengharapan kepada siapa saja dalam bahaya maut. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
     
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (4:1-8)   
     
"Inilah kehendak Allah, yaitu supaya kamu semua kudus."
   
Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami minta dan menasihati kalian: Kalian telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kalian turuti! Tetapi baiklah kalian melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalian tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. Yang dikehendaki Allah adalah supaya kamu semua kudus. Ia menghendaki agar kalian menjauhi percabulan. Hendaknya kamu masing-masing hidup dengan isterinya sendiri, dalam kekudusan dan kehormatan, bukan dalam keinginan hawa nafsu, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dalam hal-hal ini jangan ada orang memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Sebab Tuhan akan membalas semuanya itu, sebagaimana dahulu telah kami katakan dan kami tegaskan kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan yang cemar, melainkan untuk melakukan apa yang kudus. Karena itu barangsiapa menolak ini, bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus-Nya juga kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
atau Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 97:1.2b.5-6.10.11-12)

1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, dan akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.
4. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:36) 
Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.  
    

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:1-13)
   
   
"Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!"
  
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.’ Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.’ Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.” 
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.  
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.  
        
Renungan
   
Injil Matius bab 25 adalah bagian dari yang disebut khotbah tentang kepenuhan Kerajaan Allah, yang meliputi Injil Matius bab 24-25. Ada lima khotbah besar dalam Injil Matius. Khotbah pertama terdapat pada bab 5-7 yang bisa diberi judul khotbah pernyataan Kerajaan Allah. Khotbah kedua, pada bab 10, berisi perutusan untuk mewartakan Kerajaan Allah. Khotbah ketiga, pada bab 13, berisi rahasia Kerajaan Allah, Khotbah keempat, pada bab 18 biasa disebut khotbah gerejawi, karena berisi pengajaran mengenai Gereja sebagai wujud Kerajaan Allah. Khotbah kelima, pada bab 24-25 berisi khotbah tentang Kerajaan Allah dan pemenuhannya. 

Injil Matius bab 25 ayat 13 berisi perumpamaan mengenai sepuluh gadis, lima yang disebut bijaksana dan lima yang lain disebut bodoh. Ada sekurang-kurangnya dua lapisan makna yang dapat kita gali dari perumpamaan seperti adanya sekarang ini. Manakah pesan awal dari perumpamaan ini? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu diingat bahwa pada waktu itu orang-orang Yahudi pada umumnya tidak mengakui Yesus sebagai Sang Penyelamat. Padahal mereka adalah penerima janji yang pertama, "bangsa pilihan". Seharusnya seluruh sejarah mereka adalah persiapan untuk menyambut Sang Mesias, tetapi ternyata mereka tidak siap. Kalau demikian pada mulanya perumpamaan ini ditujukan untuk menunjukkan kesalahan orang Yahudi (pada zaman itu).

 Lapis kedua muncul ketika perumpamaan itu diterapkan untuk Gereja. Mempelai pria yang ditunggu-tunggu adalah Yesus, sementara Gereja dilambangkan dengan kesepuluh gadis yang sebagian bijaksana, sebagian lain tidak. Itulah kenyataan hidup orang beriman di dalam Gereja, sampai sekarang, ada yang bijaksana, ada yang bodoh - dalam arti yang seluas-luasnya dan dalam segala macam bentuknya. Semoga berkat rahmat Tuhan, kita dibantu untuk menjadi pribadi yang bijaksana.
(IS/INSPIRASI BATIN 2017)
  
Antifon Komuni (Mat 24:42a.44)
 
Berjaga-jaga dan bersiapsiagalah sebab kalian tidak tahu kapan Putra Manusia datang.

Kamis, 31 Agustus 2017 Hari Biasa Pekan XXI

Kamis, 31 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XXI
 
Akuilah dosa-dosamu dan Tuhan akan mengampuni kamu. (St. Yohanes Krisostomus)

 

Antifon Pembuka (Mat 24:44)

Hendaklah kalian siap sedia, karena Putra Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga. 

Doa Pembuka


Allah Bapa, penghibur orang berdukacita, dengan belas kasih Engkau sudah menerima cinta kasih dan air mata Santa Monika demi bertobatnya Santo Agustinus, putranya. Semoga berkat pertolongan mereka berdua kami menangisi segala dosa dan memperoleh kasih sayang rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-13)
    
   
"Semoga Tuhan membuat kamu berkelimpahan dalam kasih persaudaraan."
  
Saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu. Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan. Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita? Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu. Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Penuhilah kami dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan, supaya kami bersukacita.
Atau Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 90:3-5a.12-13.14.17; Ul: 1)
1. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, "Kembalilah, hai anak-anak manusia!" Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
2. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -- berapa lama lagi? -- dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
3. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya perbuatan tangan kami, teguhkanlah! 
    
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 24:42a,44)
Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab kalian tidak tahu bilamana Anak Manusia datang.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:42-51)
    
"Hendaklah kalian selalu siap siaga."
  
Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Saya salut dengan kemampuan analisis dan ketrampilan teknis seorang pencuri. Sebelum beraksi, ia mengamati sasarannya, meneliti situasi sekitarnya, menyusun strategi pencurian dan pelarian diri dengan teliti. Pada saat beraksi, ia akan unjuk ketrampilan teknis tingkat tinggi untuk mengelabui siapa pun. Namanya juga pencuri, pasti ia akan datang saat orang lengah dan tidak terduga-duga. Perumpamaan tentang pencuri yang tengah malam datang tanpa diketahui waktunya mau menekankan kedatangan yang tidak terduga-duga. Kedatangan itu berkaitan dengan hari penghakiman terakhir oleh Anak Manusia yang tak seorang pun mengetahuinya. Maka, Yesus menasihati, "Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang." 
 
Nasihat berjaga-jaga bukanlah sikap pasif, tetapi aktif mempersiapkan diri dengan tetap setia dan giat menjalankan tugas yang dipercayakan. Karena itu Yesus berkata: "Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya, ketika tuannya itu datang. Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya." Diangkat menjadi pengawas berarti ambil bagian dalam kuasa tuannya. Maka, malanglah hamba yang jahat dan bersikap buruk saat tuannya tidak ada, yang memukuli hamba-hamba lain dan makan minum bersama pemabuk-pemabuk. Sebab, "tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik." Hamba yang jahat itu akan dijatuhi hukuman mati dan dijadikan senasib dengan orang munafik. Orang munafik adalah yang suka mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya, bermuka dua atau pura-pura setia menjalankan kewajibannya padahal dalam hatinya memberontak. Hamba yang jahat itu akan mengalami penyiksaan yang penuh dengan ratapan dan kertakan gigi karena deritanya yang tiada henti. 
 
 Kadang kita bermalas-malas dan pura-pura saleh menjalani kehidupan ini. Tidak jarang kita pun bertindak semaunya sendiri karena tidak ada yang mengawasi. Mengapa? Yesus telah menasihati agar kita berjaga-jaga selalu dengan giat melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita. Kita adalah pengikut-pengikut Kristus zaman ini yang seharusnya terus berjaga-jaga dengan tekun bekerja keras. Apa mau kita sekarang? 
 
Antifon Komuni (Mat 24:43)
 
Berjaga-jagalah, sebab kalian tidak tahu kapan Tuhanmu datang. 

SS/INSPIRASI BATIN 2017

Rabu, 30 Agustus 2017 Hari Biasa Pekan XXI

Rabu, 30 Agustus 2017
Hari Biasa Pekan XXI
    
Meskipun kita makan dan minum dari Dia, baiklah kita selalu lapar dan haus. Sebab meskipun Ia dimakan, Ia tidak habis dan meskipun Ia diminum, Ia tidak berkurang. (St. Kolumbanus)


Antifon Pembuka (1Tes 2:13)

Terimalah sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi menurut apa adanya, yaitu sebagai sabda Allah.

Doa Pembuka


Allah Bapa kami yang mahabaik, bukalah kiranya hati kami, agar dapat memahami benar sabda-Mu. Bukalah kiranya lisan kami, agar dapat mewartakan misteri-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:9-13)
    
  
"Sambil bekerja siang malam kami memberitakan Injil Allah kepada kalian."
     
Saudara-saudara, kalian tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami. Sebab kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antaramu. Di samping itu kami pun memberitakan Injil Allah kepada kalian. Kalianlah saksinya, demikian pula Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kalian yang telah menjadi percaya. Kalian tahu, betapa kami telah mengasihi kalian dan menguatkan hatimu masing-masing, seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya; dan betapa kami telah meminta dengan sangat agar kalian hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kalian ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Karena itulah kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kalian telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu. Pemberitaan kami itu telah kalian terima bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikian. Dan sabda Allah itu bekerja giat di dalam diri kalian yang percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.
Ayat. (Mzm 139:7-8, 9-10, 11-12ab; Ul: 1)
1. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
2. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
3. Jika aku berkata, "Biarlah kegelapan melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Yoh 2:5)
Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:27-32)
   
"Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi."
    
Pada waktu itu Yesus berkata, "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Zaman sekarang ini adalah "zaman palsu". Ada alamat palsu, gigi palsu, rambut palsu dan banyak lagi. Palsu artinya mirip atau seperti; tetapi bukan aslinya. Kepalsuan menutupi atau menyembunyikan sesuatu yang lain. Demikianlah rambut palsu menutupi atau menggantikan yang asli yang dianggap kurang dari yang dikehendaki. 
 
Mirip dengan kepalsuan adalah topeng. Orang memakai topeng untuk menyembunyikan atau menutupi wajah aslinya untuk maksud tertentu. Yesus dalam Injil mengecam ahli-ahli Taurat dan para Farisi yang memamerkan kepalsuan dalam hidupnya. Hidup mereka jauh dari keindahan yang mereka ajarkan kepada umat. Karena kemunafikan itulah mereka dikecam oleh Yesus dan divonis "celaka" oleh-Nya. Hidup mereka di sebelah luar nampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan." (Mat 23:8)
 
Padahal sebagai pemimpin masyarakat dan agama mereka seharusnya "hidup sesuai dengan kehendak Allah," sebagaimana dipesankan oleh Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 2:12). Hidup sesuai dengan kehendak Allah identik dengan hidup tulus dan jujur, apa adanya, di hadapan Tuhan dan sesama seperti yang direncanakan Tuhan saat menciptakan kita dan memanggil kita masuk ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.  (PT/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017)

Antifon Komuni (Mzm 139:7-8)

Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?

Selasa, 29 Agustus 2017 Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

Selasa, 29 Agustus 2017
Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

“Yohanes Pembaptis, yang diberi karunia istimewa membaptis Penebus dunia, dibaptis dengan darahnya sendiri” (St. Beda Venerabilis)


Antifon Pembuka (Mzm 118:46-47)

Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Segala aturan-Mu menjadi kesukaanku, yang sangat kucintai.

Doa Pembuka

Allah Bapa, kekuatan para kudus, Santo Yohanes Pembaptis telah Kaujadikan perintis jalan bagi kelahiran dan kematian Putra-Mu terkasih. Ia gugur sebagai saksi kebenaran dan keadilan. Semoga kami pun gigih berjuang untuk memberi kesaksian tentang ajaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Tuhan telah berjanji untuk berperang bagi bangsa-Nya. Oleh karena itu, Tuhan pasti akan membuktikan janji dan kesetiaan-Nya.       
 
Bacaan dari Kitab Yeremia (1:17-19)
    
"Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka."
        
Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
atau Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17)
1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bahaya menyimpan dendam akan bisa mengakibatkan tindakan yang sangat jahat. Dibutuhkan kerendahan hati yang besar untuk dapat menerima kritikan atau teguran atas dosa yang kita lakukan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:17-29)
    
"Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!"
     
Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya. Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes. Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 

Tindakan Yohanes Pembaptis adalah sebuah tindakan yang benar: berani mengatakan yang salah. Tetapi, justru ia dinilai salah, menyakiti hati orang lain dan dianggap sebagai pengacau bagi Herodes, sebagai wakil dari para penguasa yang lalim. Ini pula yang sedang dialami dunia zaman ini. Panggilan Kristiani adalah panggilan untuk menyatakan kebenaran dan keadilan. Sudahkah kita berani mengungkapkan kebenaran dan keadilan dalam keseharian hidup kita tanpa takut dan ragu?

Doa Malam

Allah yang Mahamurah, berilah kami kebijaksanaan dan kejujuran dalam memilah dan melakukan mana yang baik dan tidak. Jangan biarkan kami terseret pada kesibukan semata tetapi buatlah kami senantasa mencintai-Mu dalam diri sesama. Rahmat ini kami mohon kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Senin, 28 Agustus 2017 Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja

Senin, 28 Agustus 2017
Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja
 
Penyesatan itu terutama bersifat buruk, kalau ia dilakukan oleh orang-orang terpandang dan kalau karena itu orang-orang lemah dibahayakan. Ini yang membuat Tuhan kita berseru: "Tetapi barang siapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut" (Mat 18:6) Bdk. 1 Kor 8:10-13. Penyesatan itu bobotnya sangat berat, kalau dilakukan oleh para pendidik dan para guru. Karena itu, Yesus mempersalahkan ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi bahwa mereka adalah serigala berbulu domba Bdk. Mat 7:15. (Katekismus Gereja Katolik, 2285)


Antifon Pembuka (Sir 15:5)

Di tengah umat, Tuhan membuka mulut orang yang takut akan Dia dan memenuhi dia dengan roh kebijaksanaan dan pengetahuan, serta mendandani dia dengan jubah kemuliaan.

Doa Pembuka
  
Ya Tuhan, Engkau telah memenuhi Santo Agustinus, Uskup dengan roh kebijaksanaan dan pengetahuan. Bantulah dan penuhilah Gereja-Mu dengan roh yang samam agar kami selalu haus akan Dikau, satu-satunya Sumber Kebijaksanaan Sejati, dan mencari Dikau, pemberi cinta ilahi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika (1:2b-5.8b-10)
 
 
"Kalian telah berbalik dari berhala-berhala kepada Allah, untuk menantikan kedatangan Anak-Nya yang telah dibangkitkan."

Saudara-saudara, kami selalu mengenangkan kalian dalam doa-doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kalian. Sebab Injil yang kami wartakan disampaikan kepada kalian bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dalam kekuatan, dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh. Kalian sendiri tahu, bagaimana kami telah bekerja di antara kalian, demi kepentingan kalian. Di mana-mana telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tak usah berbicara lagi tentang hal itu. Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kalian menyambut kami, dan bagaimana kalian berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah yang hidup dan benar, serta untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
Ayat. (Mzm 149:1-2.3-4.5-6a.9b)
1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:17)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (23:13-22)
 
"Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta!"
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, ‘Bila bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? Dan kalian berkata, ‘Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Marilah kita merenungkan hidup St. Agustinus yang peringatannya kita rayakan hari ini. Sabda Tuhan yang kita renungkan hari ini sungguh terjadi dalam hidup St. Agustinus. Semasa mudanya dia bertualang dalam kubangan kesenangan duniawi yang membelenggunya dalam dosa. Berkat doa St. Monika ibunya, dan tumbuhnya kesadaran dirinya untuk bangkit dia berbalik menjadi penurut Tuhan, setelah berdebat dengan St. Ambrosius tentang hal rohani dan kekekalan jiwa serta hidup dalam kekudusan. Sejak itu St. Agustinus jiwanya terpaut pada Tuhan. Melalui buku "Pengakuanku" serta ungkapannya "Terlambat aku mencintai-Mu. Kekekalan yang senantiasa baru" menyentuh nurani banyak orang yang rindu untuk mengecap kedamaian dan ketenteraman hidup rohani dalam persatuan dengan Tuhan. 
 
Menurut St. Agustinus, kehendak bebas tidak dimaksudkan untuk berbuat dosa, juga tidak berarti bahwa kehendak bebas memiliki kecenderungan yang sama pada kebaikan dan kejahatan. Suatu kehendak yang telah dikotori oleh dosa tidak lagi dianggap sebagai "bebas" seperti sebelumnya karena kehendak tersebut telah terikat dengan hal-hal duniawi, yang mana dapat saja hilang atau sulit untuk lepas darinya karena dosa. Akibat dosa menghasilkan ketidakbahagiaan. Dosa merusak kehendak bebas meskipun tidak sampai menghancurkannya. Semoga semangat pertobatan St. Agustinus menginspirasi hidup kita hari ini. 
 
Antifon Komuni (Mat 23:10, 8)
 
Hanya satu Gurumu, yaitu Kristus, tetapi kamu adalah saudara, Sabda Tuhan. 
  
MM/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2017

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy