| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 24 Januari 2017 Peringatan Wajib St. Fransiskus de Sales

Selasa, 24 Januari 2017
Peringatan Wajib St. Fransiskus de Sales
 
“Hidup saleh membuat setiap tugas menjadi menyenangkan penuh gembira” (St. Fransiskus de Sales)

  
Antifon Pembuka (Sir 15:5)
 
Ia membuka mulutnya di tengah umat. Roh kebijaksanaan dan pengetahuan dilimpahkan Tuhan ke dalam hatinya. Ia dihiasi semarak kemuliaan.      
       
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:1-10)  
 
"Aku datang untuk melaksanakan kehendak-Mu, ya Allah."
   
Saudara-saudara, di dalam Taurat hanya terdapat bayangan dari keselamatan yang akan datang, bukan hakikat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu, dengan kurban yang sama, yang setiap tahun diulangi, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang ambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak lagi mempersembahkan kurban itu; mereka yang melakukan ibadah itu tidak lagi merasa berdosa, sebab telah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh kurban-kurban itu setiap tahun orang diperingatkan akan dosa-dosa mereka. Sebab tidak mungkin darah lembu atau domba jantan menghapus dosa! Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku, sebagaimana tertulis dalam gulungan Kitab tentang Aku. Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat -. Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.4ab.7-8a.10.11)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah, Tuhan, aku datang!”
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. Alleluya.
       
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)
   
"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."
    
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
Seorang ibu tua pernah bercerita bahwa ia berjuang untuk membaca Kitab Suci setiap hari. Dia berjuang untuk membacanya ayat demi ayat, bab demi bab. Ia selalu bangun pagi-pagi untuk membaca dan merenungkan Kitab Suci. Demikian pula sebelum tidur, ia selalu kembali membaca dan merenungkan sabda Tuhan. Ia mengalami banyak perubahan dalam hidupnya sejak tekun membaca dan mendalami Sabda Tuhan. Ia semakin menjadi seorang istri yang rendah hati dan bibu yang sabar bagi anak-anaknya. Ia juga menjadi tidak mudah terpengaruh dengan segala gosip-gosip mengenai rumah tangganya. Perlahan-perlahan ia mulai mengerti dan menjalankan kehendak Allah.

 Dalam Injil hari ini, ketika orang banyak mengatakan bahwa ibu dan saudara-saudara Yesus menunggu di luar, Yesus menjawab, “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Apa maksud Yesus dengan ungkapan ini? Lewat pertanyaan ini bukan berarti bahwa Yesus menyangkal Bunda Maria sebagai ibu kandung-Nya dan orang-orang yang di luar itu adalah saudara-saudara-Nya. Tetapi, Yesus ingin menegaskan dan mengajak para pendengar-Nya untuk membangun suatu relasi persaudaraan yang lebih mendalam.

 Lalu bagaimana supaya kita menjadi ibu dan saudara-saudara Yesus? Yesus menegaskan, “Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” Inilah kunci dan syarat untuk menjadi bagian dari keluarga Yesus, yakni melakukan kehendak Allah. Dalam hal ini Bunda Maria adalah teladan yang sempurna dalam melaksanakan kehendak Allah. Sejak menerima Kabar Gembira dari Malaikat Gabriel sampai dengan wafat Yesus Kristus di kayu salib, Bunda Maria tetap setia pada rencana dan kehendak Allah.

 Bagi kita, orang-orang Kristen yang hidup di zaman modern ini, pertanyaan yang harus kita renungkan adalah apakah kita sudah berjuang mencari, mengerti dan melaksanakan kehendak Allah? Mencari kehendak Allah memang suatu usaha yang sepertinya tidak menarik bagi dunia dewasa ini dan sulit ditemukan oleh mereka yang terlalu sibuk dan tenggelam dalam kesibukan dan hiburan duniawi. Kehendak Allah hanya akan ditemukan oleh mereka yang sungguh-sungguh mencarinya siang malam dalam keheningan batin bersama Yesus.  
    

(Rm. Yohanes Srijoni Pasalli, O.Carm/Cafe Rohani)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy