| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 25 Maret 2016 Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan

Jumat, 25 Maret 2016
Hari Jumat Agung --- Memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan
      
“Kita harus berkata lagi bahwa salib merupakan bagian pendakian menuju Yesus Kristus, pendakian menuju tempat Allah yang tinggi. Sama seperti dalam perkara duniawi, dimana hal-hal besar tidak dapat dicapai tanpa pengorbanan dan kerja keras (sukacita dalam penemuan besar dan sukacita dalam kapasitas sejati dalam aktivitas terhubung dengan disiplin, upaya pembelajaran) begitu juga dengan jalan menuju kehidupan,realisasi kemanusiaan kita terhubung dengan Ia yang mendaki menuju Allah melalui salib. Dalam analisis terakhir, salib adalah ungkapan yang dimaksudkan oleh kasih: Hanya ia yang kehilangan dirinya akan menemukan dirinya.” - Paus Benediktus XVI, 2010
        
Pengantar
   
Hari ini Gereja merayakan Pengenangan Sengsara Tuhan Inilah Puncak Cinta Allah, yang telah menghampakan diri-Nya, mengutus Putra-Nya hidup, sengsara sampai wafat di salib untuk menyelamatkan manusia, menyelamatkan kita semua dari kegelapan dosa.

Unsur khas perayaan hari ini:
1. Gereja merenungkan sengsara Kristus, menghormati salib-Nya, serta mendoakan keselamatan seluruh dunia dalam doa umat meriah .
2. Suasana ibadat hening, tanpa musik iringan, sejak perarakan masuk
3. Tidak ada Perayaan Ekaristi, jadi tidak ada Doa Syukur Agung,
4. Tetapi ada Perayaan Komuni (hosti yang telah dikonsekrir pada Kamis Putih)
5. Tidak dibuka dengan Ritus Pembuka dan Ritus Penutup.
    
Perayaan Sengsara Tuhan Jumat Agung terdiri atas tiga bagian, yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib, dan Upacara Komuni.
         
Bacaan dari Kitab Yesaya (52:13-53:12)
     
 "Ia ditikam karena kedurhakaan kita."
            
Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,-- demikianlah ia membuat tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank arena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dank arena ia terhitung di antara para pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 820
Ref. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.
Ayat. (Mzm 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; R: Luk 23:46)
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia.
2. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah menjadi seperti barang yang pecah.
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, "Engkaulah Allahku!". Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!
4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap hatimu.
 
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:14-16; 5:7-9)
     
"Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya."
      
Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita! Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Bait Pengantar Injil, do = es, PS 966
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Flp 2:8-9)
Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia. Nama yang paling luhur dianugerahkan kepada-Nya. 
  
BACAAN INJIL †: Yesus ; S: Semua Rakyat ; Pi: Pilatus ; Pe: Petrus ; N: Naracerita ; W: Suara Wanita ; H: Hamba
    
P A S S I O

N. Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Yohanes (18:1-9:42)
   
 
MEREKA MENANGKAP YESUS DAN MEMBELENGGUNYA
  

N. Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke depan dan berkata kepada mereka,

†. “Siapakah yang kamu cari?”

N. Jawab mereka,

S. “Yesus dari Nazaret.”

N. Kata Yesus kepada mereka,

†. “Akulah Dia.”

N. Yudas yang mengkhianati Yesus berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Yesus berkata kepada mereka: “Akulah Dia”, mundurlah mereka, dan jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula,

†. “Siapakah yang kamu cari?”

N. Jawab mereka,

S. “Yesus dari Nazaret”.

N. Jawab Yesus,

†. “Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi.”

N. Demikian terjadi supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: “Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan hilang.” Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus,

†. “Sarungkan pedangmu itu! Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?”
   
YESUS DIBAWA DULU KE ISTANA HANAS

    
N. Maka para prajurit serta perwiranya, dan penjaga-penjaga yang disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu mereka membawa Yesus mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Agung; dan Kayafaslah yang telah menasihatkan kepada orang-orang Yahudi: “Adalah lebih berguna jika satu orang mati untuk seluruh bangsa.” Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Agung dan ia masuk ke halaman istana Imam Agung. Tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Agung, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu, lalu membawa Petrus masuk. Maka kata perempuan penjaga pintu itu kepada Petrus,

W. “Bukankah engkau juga murid orang itu?”

N. Jawab Petrus,

Pe. “Bukan!”

N. Sementara itu hamba-hamba dan para penjaga Bait Allah telah memasang api arang, sebab hawanya dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang di situ. Petrus pun berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka. Maka mulailah Imam Agung menanyai Yesus tentang para murid dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya,

†. “Aku berbicara terus terang kepada dunia! Aku selalu mengajar di rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah tempat semua orang Yahudi berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan.”

N. Ketika Yesus berkata demikian, seorang penjaga yang berdiri di situ menampar muka Yesus sambil berkata,

H. “Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?”

N. Jawab Yesus kepadanya,

†. “Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau benar, mengapa engkau menampar Aku?”


"BUKANKAH ENGKAU JUGA SEORANG MURID YESUS?" - "BUKAN!"


N. Lalu Hanas mengirim Yesus terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya,

S. “Bukankah engkau juga seorang murid Yesus?”

N. Petrus menyangkalnya, katanya,

Pe. “Bukan!”

N. Salah seorang hamba Imam Agung, keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya,

H. “Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Yesus?”

N. Maka Petrus menyangkal lagi dan ketika itu berkokoklah ayam.
 
N. Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari istana Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata,
 
Pi. “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?”
 
N. Jawab mereka kepadanya,
 

S.
“Jikalau Ia bukan penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!”
 

N.
Kata Pilatus kepada mereka:
 

Pi.
“Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu.”
 

N.
Kata orang-orang Yahudi itu:
 

S.
“Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang.”
  

N.
Demikianlah terjadi supaya genaplah firman Yesus yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya,
 

Pi.
“Engkau inikah raja orang Yahudi?”
 

N.
Jawab Yesus,
  

†.
“Dari hatimu sendirikah engkau katakan hal itu? Ataukah adakah orang lain yang mengatakan kepadamu tentang Aku?”

N. Kata Pilatus,
 

Pi.
“Orang Yahudikah aku? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala telah menyerahkan Engkau kepadaku, apakah yang telah Engkau perbuat?”

 

N.
Jawab Yesus,
 

†.
“Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini! Jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku sudah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi. Akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
 
N. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
 
Pi. “Jadi Engkau adalah raja?”
  

N.
Jawab Yesus,
  

†.
“Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja! Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itulah Aku datang ke dunia ini, yakni untuk memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
 
N. Kata Pilatus kepada-Nya:
  

Pi.
“Apakah kebenaran itu?”

  
N.
Sesudah mengatakan demikian, Pilatus keluar lagi mendapatkan orang-orang Yahudi, dan berkata kepada mereka,
 
Pi. “Aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya. Tetapi padamu ada kebiasaan, bahwa pada hari raya Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi ini bagimu?”
  

N.
Mereka pun berteriak,
  

S.
“Jangan Dia, melainkan Barabas!”
 
N. Barabas adalah seorang penyamun.


"SALAM, YA RAJA BANGSA YAHUDI"

 

N. Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus. Mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya, dan sambil maju ke depan mereka berkata,
  
S.
“Salam, hai raja orang Yahudi!”
  

N.
Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada orang-orang Yahudi,

Pi. “Lihatlah aku membawa Dia keluar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya.”
 
N. Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka,
 
Pi. “Lihatlah manusia ini!”  
 
N. Ketika para imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Yesus, berteriaklah mereka,

S. “Salibkan Dia, salibkan Dia!”

N. Kata Pilatus kepada mereka,

Pi. “Ambil saja sendiri dan salibkanlah Dia! Sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya.”
 

N. Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya,

S. “Kami mempunyai hukum, dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah.”

N. Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia. Lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan, dan berkata kepada Yesus,

Pi. “dari manakah asal-Mu?”

N. Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus,

Pi. “Tidakkah Engkau mau berbicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?”

N. Yesus menjawab,

†. “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan dari atas. Sebab itu, dia yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.”


"ENYAHKANLAH DIA! ENYAHKANLAH DIA! SALIBKAN DIA!"



N. Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Yesus, tetapi orang-orang Yahudi berteriak,

S. “Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap diri raja, melawan Kaisar.”
 

N. Ketika mendengar perkataan itu, Pilatus menyuruh Yesus ke luar. Lalu ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani: Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam duabelas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu,

Pi. “Inilah rajamu!”

N. Maka berteriaklah mereka,

S. “Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!”

N. Kata Pilatus kepada mereka:

Pi. “Haruskah aku menyalibkan rajamu?”

N. Jawab imam-imam kepala,

S. “Kami tidak mempunyai raja, selain Kaisar!”

N. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Dan mereka menerima Yesus. 

   
"YESUS DISALIBKAN BERSAMA DUA ORANG LAIN"


N. Sambil memikul salib-Nya, Yesus dibawa ke luar, ke tempat yang bernama Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Di situ Yesus disalibkan, dan bersama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus Orang Nazaret, Raja orang Yahudi.” Banyak orang Yahudi membaca tulisan itu, sebab tempat Yesus disalibkan itu letaknya dekat kota, dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin dan Yunani. Maka kata imam-imam kepala kepada Pilatus, “Jangan engkau menulis: “Raja orang Yahudi, tetapi: Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi.”

N. Jawab Pilatus,

Pi. “Apa yang kutulis, tetap tertulis.”


"MEREKA MEMBAGI-BAGI PAKAIANKU"



N. Setelah prajurit-prajurit menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian, masing-masing prajurit satu bagian. Jubah Yesus pun mereka ambil. Tetapi jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah merupakan satu tenunan utuh. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain, “Janganlah kita membagi jubah ini menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya.”

N. Demikianlah terjadi supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: “Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka, dan membuang undi atas jubah-Ku.” Hal itu telah dilakukan oleh prajurit-prajurit itu.


ITULAH ANAKMU - ITULAH IBUMU



N. Di dekat salib Yesus berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi disampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:

†. “Ibu, inilah anakmu!”

N. Dan kemudian kata-Nya kepada murid itu, “

Y. Inilah ibumu!”

N. Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya.


"SELESAILAH SUDAH"



N. Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai berkatalah Ia – supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, --

†. “Aku haus!”
 

N. Di situ ada suatu buli-buli penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang pada sebatang hisop, mencelupkannya dalam anggur asam itu, lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah meminum anggur asam itu, berkatalah Yesus,

†. “Sudahlah selesai.”

N. Lalu Yesus menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-Nya.


………………..(Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan)…………

  
"SEGERA DARAH DAN AIR MENGALIR KELUAR"


N. Karena hari itu adalah hari persiapan Paskah, dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar – maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan, dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar. Dan orang yang melihat sendiri hal itu yang memberi kesaksian ini, dan benarlah kesaksiannya. Dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan; dan nas lain yang mengatakan: Mereka akan memandang Dia yang telah mereka tikam.
      
   
'JENAZAH YESUS DIBUNGKUS DENGAN KAIN KAFAN DAN DIBUBUHI DENGAN WANGI-WANGIAN"
 
 

N. Sesudah itu Yusuf dari Arimatea (Yusuf ini adalah seorang murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi) meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan jenazah Yesus. Pilatus meluluskan permintaan Yusuf. Maka datanglah Yusuf dan menurunkan jenazah Yesus. Juga Nikodemus datang di situ. Dialah yang dulu datang malam-malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil jenazah Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adapt pemakaman orang Yahudi. Di dekat tempat Yesus disalibkan itu ada suatu taman, dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan Paskah orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka membaringkan jenazah Yesus di situ.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan   
 
Teriakan Yesus, “Eloi-eloi lama sabakhtani” (Mrk 15:33) adalah gaung agung kontemplasi. Itulah saat-saat kristis melewati pintu sempit persatuan dengan Allah Bapa. Itulah saat ekstase murni Pelaku kasih sejati, karena tidak ada kasih yang lebih besar daripada kurban penyerahan nyawa dalam kemartiran suci. Oleh karena itu, dugaan beberapa orang yang mengira bahwa Yesus memanggil Elia (Mrk 15:35-36), sangatlah dangkal dan bahkan keliru.

 Jumat Agung selalu menyajikan Injil Yohanes. Penulis Injil Keempat ini, bagaikan mata rajawali, menangkap wafat Yesus dengan ketajaman dan ketepatan seorang pembidik. Ia melihat dengan tepat-akurat sabda terakhir Yesus tersebut; dan menggantinya dengan pilihan kata yang dapat meninimalkan munculnya multi tafsir, tetapi sekaligus kaya akan makna.

 Pertama, “Aku haus!” (Yoh 19:28). Setelah mengalami ekstase, Yesus menghendaki agar lebih banyak orang lagi mengalami seperti yang Dia alami. Dia memandang Bapa-Nya dalam kontemplasi indah tak terbahasakan. Dia merasa kehausan akan jiwa-jiwa untuk ditebus dan diselamatkan. Ada energi sangat besar menyembul keluar yang mendorong-Nya untuk berbagi kenikmatan persatuan dengan Allah yang dirindukan setiap hati manusia.

 Kedua, “Sudah selesai” (ay. 30). Kalimat pendek tersebut adalah pewahyuan resmi dari Yesus sebagai Allah yang “sejenak” menjadi manusia. Inilah aksi kasih Allah Bapa yang begitu besar kepada manusia, hingga Dia menyerahkan diri-Nya dalam wujud Allah Putra yang rela menundukkan kepala-Nya dan menganugerahkan Roh bagi manusia yang tak kuasa melawan belenggu kematian (Yoh 3:6). Inilah wujud kasih Allah yang tuntas (Yoh 13:1). Inilah saat Yesus mengenakan kembali secara penuh kodrat ke-Allahan-Nya (Yoh 1:1), dalam kemuliaan (Bdk. Yoh 12:32).

 Hari ini, seluruh semesta luruh dalam keheningan agung. Sang Sabda masuk kembali dalam kemuliaan-Nya. Semua umat beriman menjalani pantang dan puasa, karena Sang Mempelai diambil dari padanya (Bdk. Mrk 2:20). Namun, justru inilah saat kita tenggelam dalam lautan cinta kasih Allah yang menakjubkan. Segala sesuatu diciptakan dari kekosongan, kembali kepada kekosongan cinta diri, dan memasuki kepenuhan cinta kasih Allah.
(Rm. Adrian Pristio, O.Carm/Cafe Rohani).
 

 
Mereka yang telah mengikuti upacara liturgis meriah sore ini tidak perlu melaksanakan Ibadat Sore

   
 

Kamis, 24 Maret 2016 Peringatan Perjamuan Tuhan

Kamis, 24 Maret 2016
Malam: Kamis Putih (Peringatan Perjamuan Tuhan)

Gereja merayakan misteri terbesar penebusan manusia setiap tahun pada trihari yang berlangsung dari Misa Perjamuan Malam Terakhir pada waktu Kamis Putih sampai dengan ibadat sore Minggu Paskah. Kurun waktu ini selayaknya bernama: "Trihari Penyaliban, Pemakaman dan Kebangkitan Kristus" (Bdk. SRC Decr. "Maxima redemptionis nostrae mysteria" (6-11-1955), AAS 47 (1955) 858; St. Agustinus, Epistola, 55, 24, PL 35, 215) ;juga disebut "Trihari Paskah", karena di dalamnya dipentaskan dan diwujudkan misteri Paskah, artinya, peralihan Tuhan dari dunia ini kepada Bapa. Oleh perayaan misteri ini, dalam tanda liturgis dan sakramental Gereja disatukan secara mesra dengan Kristus, mempelainya. (Perayaan Paskah dan persiapannya, No. 38)

Antifon Pembuka (Gal 6:14; PS 496/MB 417)

Kita harus bangga akan salib Tuhan kita Yesus Kristus, pohon keselamatan, kehidupan dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.

Nos autem gloriari oportet, in cruce Domini nostri Iesu Christi: in quo est salus, vita, et resurrectio nostra: per quem salvati, et liberati sumus.

We should glory in the Cross of our Lord Jesus Christ, in whom is our salvation, life and resurrection, through whom we are saved and delivered.
 
Pengantar

Antifon Pembuka Misa Kamis Putih didasarkan pada ayat Kitab Suci tepatnya dari Gal 6:14. Gereja menghendaki kita untuk mengaitkan upacara Kamis Putih tidak hanya sebatas ‘kasih’, namun juga dengan sengsara dan wafat Tuhan, termasuk kebangkitan-Nya. Perlu diketahui pula bahwa hitungan hari dalam liturgi mengikuti tradisi Yahudi dimana hari dimulai saat setelah matahari terbenam. Jadi hari pertama dari Trihari Paskah dimulai pada hari Kamis sore saat matahari terbenam sampai Jumat sebelum matahari terbenam. Sehingga Trihari Paskah tidak diawali dari hari Kamis pagi, melainkan pada sore hari saat Misa Kamis Putih dirayakan. Dengan demikian maka hari pertama Trihari Paskah terdapat dua perayaan besar, yakni Kamis Putih yang diadakan malam hari dan Jumat Agung yang diadakan jam 3 siang. Hari kedua adalah Jumat malam sampai Sabtu menjelang Malam Paskah; dan hari ketiga mulai Malam Paskah, sampai dengan Misa Hari Raya Paskah sore pada hari Minggu yang menutup Trihari Paskah. Dari penjelasan di atas tampak lebih jelas, bahwa nyanyian pembuka PS 496/MB 417 tidak hanya membuka Kamis Putih, namun juga membuka keseluruhan Trihari Paskah yang berpusat pada wafat Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya yang mulia. Nyanyian ini tidak hanya mengajak kita untuk merenungkan bagaimana caranya saling mengasihi, tetapi juga wujud kasih yang paling besar yang dicontohkan Tuhan sendiri, yakni kesediaan-Nya untuk menderita dan wafat di kayu salib. Pada Hari Raya Paskah, salib tidak lagi dimaknai sebagai sumber penderitaan, namun sebagai kemenangan. Dan kita pun terkadang menyebut tanda salib sebagai tanda kemenangan. Maka dari itu pantaslah kita berbangga dalam salib Yesus Kristus.

Doa Malam

Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja kurban yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya. Semoga kami yang merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup dari misteri yang luhur dan agung itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Keluaran (12:1-8.11-14) 
  
"Aturan perjamuan Paska."
  
Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir, “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit. Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan turun temurun.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, 3/4, PS 856
Ref. Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu. Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan bagimu. Lakukanlah ini akan peringatan kepada-Ku.
Ayat. (Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; R: lh. 1Kor 10: lh.16)
1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan segala kebaikan-Nya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan, dan akan menyerukan nama Tuhan.
2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu. Engkau telah melepaskan belengguku.
3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu, dan akan menyerukan nama Tuhan. Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan di depan seluruh umat-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 11:23-26)
  
"Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan."
    
Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu ini telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan, mengambil roti, dan setelah mengucap syukur atasnya, Ia memecah-mecahkan roti itu seraya berkata, “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu; perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata, “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan dalam darah-Ku. Setiap kali kamu meminumnya, perbuatlah ini untuk mengenangkan Daku.” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum dari cawan ini, kamu mewartakan wafat Tuhan sampai Ia datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 13:34)
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:1-15)
 
"Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir."
 
Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi, cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamu pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.” Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


MAKNA SIMBOLIS PEMBASUHAN KAKI

Hanya Penginjil Yohanes yang menulis tentang pembasuhan kaki. Dalam tradisi Yahudi, pembasuhan kaki dilakukan oleh seorang budak non-Yahudi (1Sam 25:41) untuk tamu yang berkunjung (Kej 18:4). Jika seorang murid melakukan untuk gurunya (rabi), itu adalah simbol pengurbanan. Namun, tak pernah dilakukan oleh seorang guru kepada muridnya. Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan teladan yang unik dan tak biasa! Bagaikan seorang budak, Yesus mencuci kaki para murid-Nya, tanpa mempedulikan sikap protes Simon Petrus.

Yesus, Guru dan Tuhan, melakukannya, untuk menjadi tanda bahwa Dia akan mati di salib! Dengan kematian-Nya, Yesus ingin membarui kurban Paskah Perjanjian Lama, yakni anak domba jantan, tak bercacat, dan berumur satu tahun yang dikurung dan disembelih (bdk. Kel 12:1-8) dengan diri-Nya sendiri sebagai kurban Perjanjian Baru.

Atas penolakan Simon Petrus untuk dibasuh kakinya, Yesus berkata kepadanya, "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku" (Yoh 13:8b). Yesus meminta Simon Petrus mengambil bagian dalam kurban Paskah Perjanjian Baru. Memang nantinya dia akan "dikurung" (bdk. Yoh 21:18); dipenjarakan dan dihukum mati (ay. 19) pada sekitar tahun 67 Masehi. Dia mati disalibkan dengan posisi kepala di bawah. Seperti Yesus, dia pun menjadi kurban Paskah bagi Tuhan (bdk. Kel 21:11). Dia mati sebagai martir. Mahkota kemartiran Petrus adalah "bagian" yang dijanjikan Yesus.

Yesus bersabda, "Kamu sudah bersih, hanya tidak semua" (ay. 10). Menurut Penginjil Yohanes, kata-kata Yesus itu berarti, "Tidak semua kamu bersih" (ay. 11), untuk menyindir Yudas Iskariot sebagai murid yang tidak bersih, karena akan menyerahkan Yesus kepada Imam-imam Kepala dan orang-orang Farisi. Dapatkah disimpulkan bahwa pembasuhan kaki tersebut dimaksudkan untuk membersihkan dosa pengkhianatan Yudas Iskariot? Atau, untuk menepis pengaruh Yudas Iskariot dalam diri para murid yang lain? Akhirnya, Yesus berkata dengan tegas, "Kamu pun wajib saling membasuh kakimu" (ay. 14). Artinya, sebagai murid Kristus, hendaklah kita rela saling menjadi kurban Paskah Perjanjian Baru. Bagaikan roti yang diambil Tuhan Yesus, dipecah-pecah dan dibagikan. Bagaikan anggur Perjanjian Baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus (1Kor 11:23-26).

Singkat kata, bagaikan Ekaristi! Kita masing-masing diharapkan dapat menjadi "manusia Ekaristis", yakni orang yang rela untuk hidup bagi orang lain.

[Rm. Adrian Pristio, O.Carm/RUAH]


Antifon Komuni (1Kor 11:24.25)

Inilah Tubuh, yang dikurbankan bagimu. Inilah piala Perjanjian Baru dalam Darah-Ku. Setiap kali kamu menyambut-Nya, lakukanlah untuk mengenangkan Daku.

This is the Body that will be given up for you;this is the Chalice of the new covenant in my Blood, says the Lord;do this, whenever you receive it, in memory of me.

Hoc corpus, quod pro vobis tradetur: hic calix novi testamenti est in meo sanguine, dicit Dominus: hoc facite, quotiescumque sumitis, in meam commemorationem.

Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 23: 1-2a, 2b-3a, 3b, 4ab, 4cd, 5ab, 5cd, 6ab atau Mazmur 116
  
 
 

Kamis, 24 Maret 2016 Misa Krisma di Gereja Katedral

Kamis, 24 Maret 2016
Pagi: Hari Kamis Dalam Pekan Suci (U).
Misa Krisma di Gereja Katedral (P).
Pembaharuan Janji Imam.
Misa Krisma dapat dipindahkan/dirayakan pada tgl. pertemuan para imam bersama Uskup, asal tak jauh dari hari Kamis.

Demi cinta akan Tuhan, tak henti-hentinya aku mengajarkan tentang Dia --- St. Gregorius Agung

Antifon Pembuka (Why 1:6)

Yesus Kristus telah menjadikan kita suatu imamat rajawi untuk melayani Allah dan Bapa-Nya. Bagi-Nya kemuliaan dan kerajaan sepanjang segala masa

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus, oleo lætitiæ præ consortibus tuis. (Graduale Romanum, Hal. 498)

Jesus Christ has made us into a kingdom, priests for his God and Father. To him be glory and power for ever and ever. Amen.

Pada Misa di Katedral (Pembaharuan Janji Imam) ada Madah Kemuliaan

Doa Pagi

Allah Bapa, sumber cahaya, dengan pengantaraan Putra-Mu Engkau menyinari segala bangsa dengan cahaya-Mu. Kami mohon, semoga kami selalu percaya dengan teguh kepada Kristus, Penebus agar semakin disinari terang cahaya-Nya dan akhirnya mencapai kemuliaan kekal. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (61:1-3a.6a.8b-9)

"Aku bersukaria di dalam Tuhan."

Kata nabi, Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar. Tetapi kamu akan disebut imam Tuhan dan akan dinamai pelayan Allah kita. Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu. Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/2, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:21-22.25.27; Ul: lihat 2a)
1. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
2. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia,dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung keselamatanku.

Bacaan dari Kitab Wahyu (1:5-8)

"Ia yang berkuasa atas raja-raja di bumi telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah."

Yesus Kristus adalah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Dia mengasihi kita, dan berkat darah-Nya Ia telah melepaskan kita dari dosa kita. Dia telah membuat kita menjadi suatu kerajaan dan menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan, dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, Amin! "Aku adalah Alfa dan Omega," firman Tuhan Allah, "yang kini ada, yang dulu sudah ada, dan yang akan tetap ada, Yang Mahakuasa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan ada pada-Ku, karena Ia telah mengurapi Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (4:16-21)

"Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin."

Sekali peristiwa datanglah Yesus ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Pada suatu hari Sabat, Yesus masuk rumah ibadat, lalu berdiri dan membaca dari Alkitab, kutipan yang berbunyi, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku..." Sesudah pembacaan itu Yesus berkata, "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dengan itu, Yesus mau menegaskan bahwa Ia telah diurapi oleh Tuhan, dan karena itu Roh Tuhan ada pada-Nya.

Nas itu digenapi tidak hanya pada diri Yesus, tetapi juga pada diri kita. Kita pun telah diurapi oleh Tuhan, yakni pada waktu kita dibaptis, dan sejak itu Roh Tuhan ada pada kita. Hari ini, pada saat kita mendengar sabda itu, kita disadarkan kembali bahwa Roh Tuhan ada pada kita, karena kita sudah diurapi oleh Tuhan. Diurapi untuk apa?

Untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan bagi orang-orang buta, dan untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. Marilah semua ini kita amalkan dengan penuh sukacita.

Antifon Komuni (Mzm 89(88):2)

Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun.

I will sing for ever of your mercies, O Lord; through all ages my mouth will proclaim your fidelity.

atau

Dilexisti iustitiam, et odisti iniquitatem: propterea unxit te Deus, Deus tuus. (Yoh 12:26)

Rabu, 23 Maret 2016 Hari Rabu dalam Pekan Suci

Rabu, 23 Maret 2016
Hari Rabu dalam Pekan Suci

Tata perayaan Sengsara dan Wafat Kristus yang berasal dari tradisi kuno Gereja, (yakni: ibadat Sabda, penghormatan salib, perayaan komuni) harus diadakan dengan tepat dan setia, dan tak boleh diubah sesukanya. (Perayaan Paskah dan Persiapannya, 64)


Antifon Pembuka (Flp 2:10.8.11)

Dalam nama Yesus, bertekuklah setiap lutut di surga, di bumi dan di bawah bumi. Sebab Yesus telah taat sampai wafat, bahkan di salib. Maka, Yesus Kristus adalah Tuhan untuk kemuliaan Allah Bapa.

At the name of Jesus, every knee should bend of those in heaven and on the earth and under the earth, for the Lord became obedient to death, death on a cross: therefore Jesus Christ is Lord, to the glory of God the Father.


Doa Pagi


Ya Bapa yang mahabijaksana, menurut rencana-Mu, Yesus Putra-Mu terkasih menanggung derita sampai mati di kayu salib untuk mematahkan kuasa musuh atas kami. Bantulah kami hamba-hamba-Mu, agar kami dapat memperoleh anugerah kebangkitan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-9a)
     
  
"Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku diludahi."
   
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.
Ayat. (Mzm 69:8-10.21bcd-22.31.33-34)
1. Karena Engkaulah ya Tuhan, aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
2. Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belaskasihan, tetapi sia-sia, dan waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
3. Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur; Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami, hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (26:14-25)
    
"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!"
    
Sekali peristiwa, pergilah seorang dari keduabelas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu? Jawab Yesus, “Pergilah ke kota, kepada Si Anu, dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru: Waktu-Ku hamper tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid melakukan seperti apa yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan keduabelas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, “Bukan aku, ya Tuhan?” Yesus menjawab, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!” Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut, “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya, “Engkau telah mengatakannya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

  
Hidup perkawinan di zaman sekarang tampaknya makin sulit. Hal ini ditandai oleh makin banyaknya perceraian. Saya mengenal seseorang yang telah melewati masa pacaran selama 9 tahun dan telah menjalani masa perkawinan selama 15 tahun. Namun, akhirnya mereka berpisah. Lamanya masa perkenalan, sama sekali tidak menjamin perkawinan itu akan langgeng. Begitu pula lamanya hidup bersama, tidak dengan sendirinya membuat perkawinan itu tetap utuh. Selalu saja ada alasan untuk memutuskan berpisah, juga alasan untuk membenarkan dirinya snediri.

 Bila salah seorang mengkhianati janji perkawinan, misalnya hanya mengutamakan dan mementingkan kebahagiaan sendiri dengan mengabaikan kebahagiaan pasangannya, maka sudah dapat ditebak bagaimana warna hidup perkawinan pasangan ini. Diperlukan pertobatan serius bagi pasangan yang berorientasi pada kebahagiaan atau kesenangan diri sendiri.

Injil hari ini mengisahkan tentang pengkhianatan Yudas terhadap Yesus, gurunya. Selama 3 tahun Yudas selalu mengikuti Yesus dari dekat, tetapi dia tidak dapat mengenali siapa Yesus itu sebenarnya. Yudas merasa kecewa, karena Yesus yang dia harapkan sebagai seorang pemimpin yang akan membebaskan bangsanya dari penjajahan Romawi, ternyata sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda sebagai seorang pemimpin yang dibayangkannya. Yudas lebih tergiur akan imbalan yang akan diperolehnya kalau dia dapat menyerahkan Yesus kepada imam-imam kepala. Karena itu, Yesus bertanya kepada imam-imam kepala, “ Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” (Mat 26:15).

Mata hati Yudas telah tertutup oleh ketamakan akan uang. Yudas lebih mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan Yesus yang benar-benar mencintainya. Betapa sedih hati Yesus, ketika tahu bahwa Yudas akan menyerahkan diri-Nya. Namun, tak kalah sedih hati para murid, ketika mengetahui guru mereka akan diserahkan oleh salah seorang di antara mereka. Gemparlah mereka, sehingga berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, “Bukan aku, ya Tuhan?” (Ay.22).

 Bagaimana dengan kita sendiri? Pernahkah kita mengkhianati Yesus dalam bentuk yang berbeda? Mari kita bertobat dari jalan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. (Sr. M. Laura, O.Carm/Cafe Rohani)

Antifon Komuni Mat. 20:28

Putra Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

The Son of Man did not come to be served but to serve and to give his life as a ransom for many.

Selasa, 22 Maret 2016 Hari Selasa dalam Pekan Suci

Selasa, 22 Maret 2016
Hari Selasa dalam Pekan Suci
 
“Penyelenggaraan Ilahi, yang menyelamatkan manusia, menjadi nyata, ketika manusia bangkit dari dosa” (St. Basilius)

     
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)

Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah palsu.

Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.


Doa Pagi


Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih, agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Nyanyian "Hamba Yahweh" yang kedua menggambarkan pilihan dan tugasnya sebagai nabi. Cita-citanya ialah membangun kembali Israel sesudah pulang dari pembuangan, bukan di bidang politik, melainkan terutama di bidang kehidupan sebagai umat beriman.
  

Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
    
 
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
       
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian.
  
Yesus mengatakan, salah satu di antara dua belas murid-Nya akan mengkhianati Dia. Kata-kata Yesus ini menggelisahkan hati mereka. Petrus tidak mengerti apa-apa tentang misteri penderitaan dan salib Yesus. Yesus juga meramalkan bahwa Petrus akan menyangkal Dia tiga kali.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:21-33.36-38)
     
"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
      
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Yesus dengan tenang mengungkapkan apa yang akan terjadi dengan diri-Nya dan membiarkan semuanya terjadi seperti apa adanya. Keterbukaan Yesus terhadap peristiwa hidup-Nya ini tidak bisa dipahami dengan sungguh-sungguh oleh para murid. Namun bagi Yesus semuanya harus terjadi dan Dia harus menjalani-Nya. Dengan menjalani semuanya secara sadar dan tenang Yesus menunjukkan bagaimana kepasrahan itu harus dikerjakan demi terlaksananya kehendak Allah. Bagaimana kesabaran kita dalam menghadapi peristiwa demi peristiwa dalam hidup kita, yang mungkin kita anggap sebagai sesuatu yang membuat kita menderita?

Antifon Komuni (Rm. 8:32)

Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.

God did not spare his own Son, but handed him over for us all.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy