Banyak Gereja mengeluarkan dana >Rp500jt untuk sound system, jutaan rupiah tiap minggu tetapi enggan berinvestasi Rp200jt untuk Orgel seperti ini. Kebanyakan organ yang ada di gereja-gereja di Indonesia adalah organ pop, yang sebenarnya berbeda dengan organ gereja. Organ pop memiliki 2 papan-nada ( keyboard ) yang tidak lengkap: a) Keyboard atas f – c”’, keyboard bawah, F – c”; b) tombol-tombol irama otomatis; c) pedal 1 – 1 1/2 oktaf. Sedangkan
organ yang cocok untuk gereja memiliki: a) Keyboard lengkap 4 – 5 Oktaf; b) Pedal satu oktaf ( disebut pedal Spanyol ) atau pedal 2 – 2 1/2 oktaf.
Padahal harus kita sadari musik adalah tiang ibadah, dan penggunaan instrumen seperti ini merupakan investasi bagi Gereja, bisa dipakai >50 tahun, serta diberikan garansi 10 tahun. Orgel digital jaman sekarang juga tetap cocok untuk musik inkulturasi (etnik) karena dilengkapi dgn ratusan suara orchestral MIDI & Perkusi. Orgel digital juga bisa disambungkan dengan Orgel pipa baik yg baru/lama sehingga menjadi orgel Hybrid. Tunggu apa lagi? Mari bangun semangat untuk menggunakan kembali Orgel sebagai instrumen utama di Gereja Katolik. Info lebih lanjut hubungi 0858-8080-1000 (hanya untuk pertanyaan tentang orgel) atau e-mail kontak.rpg(at)gmail.com
*orgel: bahasa belanda
* organ: bahasa Inggris atau Indonesia
Posting ini bukan iklan, namun bentuk sosialisasi penggunaan organ gereja