| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 02 November 2015 Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman

Senin, 02 November 2015
Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman
  
“Engkau telah menciptakan kami untuk diri-Mu sendiri, ya Tuhan, dan hati kami tidak dapat beristirahat dengan tenang sampai beristirahat di dalam Engkau.” (St. Agustinus)

   
*Pada hari ini setiap Imam dapat merayakan tiga misa dengan mengingat ketentuan yang ditetapkan oleh Benediktus XV melalui Konstitusi Apostolik, 10 Agustus 1915: AAS (1915), hlm. 401-405.
    
MISA 1

Antifon Pembuka (bdk. 1Tes 4:14; 1Kor 15:22)

Sebagaimana Yesus telah wafat dan bangkit, demikian semua orang yang meninggal dalam Dia, akan dijemput Allah bersama Yesus. Dan seperti semua manusia mati dalam Adam, demikian semua orang dihidupkan kembali dalam Kristus.

Just as Jesus died and has risen again, so through Jesus God will bring with him those who have fallen asleep; and as in Adam all die, so also in Christ will all be brought to life.

Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem. (Antifon)
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem. (Antifon)
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis. (Antifon)
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis. (Antifon)
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui. (Antifon)

Pengantar

Hari ini secara khusus kita mengenangkan dan mendoakan kaum keluarga, sahabat, dan kenalan kita yang sedang menantikan keselamatan di api penyucian. Sesudah kematian, hubungan kita dengan semua yang mendahului kita tak terputuskan. Cinta kita kepada mereka diteruskan melampaui batas-batas maut. Cinta kita kepada anggota keluarga, sahabat dan kenalan tidak mati dan berhenti seiring dengan kematiannya. Inilah cinta yang dihayati dalam Gereja Katolik. Karena itu, bukan hanya waktu meninggal dan hari-hari tertentu sesudahnya, tetapi juga setiap tanggal 2 November Gereja Katolik merayakan peringatan mulia arwah semua orang beriman.

Doa Pagi

Ya Allah, kami mohon, berkenanlah mendengarkan doa-doa kami. Engkau telah menganugerahkan kepada kami iman yang kokoh akan Putra-Mu yang bangkit dari antara orang mati. Semoga Engkau meneguhkan harapan kami bahwa bersama hamba-hamba-Mu yang telah meninggal kami pun akan bangkit untuk hidup abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, kini sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (12:43-46)
  
"Kami yakin bahwa orang yang meninggal dengan saleh akan menerima pahala yang indah."
   
Setelah menguburkan tentara yang gugur dalam pertempuran, Yudas, panglima Israel, menyuruh mengumpulkan uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati. Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.

atau

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Singkat: 15:20-23)
  
"Semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus."
  
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (Panjang: 15:12-34)

Saudara-saudara, jika kami beritakan bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau kebangkitan orang mati tidak ada, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah pula kepercayaanmu. Apalagi, andaikata betul demikian, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, andaikata benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab andaikata benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus pun tidak dibangkitkan. Dan kalau Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu, dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan demikian binasa pulalah orang-orang yang mati dalam Kristus. Dan jikalau kita berharap pada Kristus dalam hidup ini saja, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di antara semua manusia. Namun ternyata Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa “segala sesuatu telah ditaklukkan”, maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk didalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya dibawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua. Jika demikian, apakah faedahnya perbuatan orang-orang yang dibaptis bagi orang mati? Kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal? Dan kami juga—mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.” Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan, supaya kamu merasa malu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:37-40)
 
"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."
 
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Setiap orang pasti memiliki kenangan akan orang yang telah meninggal, mungkin orangtua, keluarga, sahabat, kenalan dan yang lain. Bagaimana keadaan mereka sekarang, apakah bahagia atau sebaliknya? Mungkin kita tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan hati dan pikiran kita karena memang hal itu menjadi bagian misteri hidup yang tak bisa digapai oleh manusia di dunia sekarang ini. Kehidupan sesudah kematian hanya bisa dijangkau dengan pemahaman dari sudut iman. Sebagai pengikut Kristus, dasar iman kita adalah kebangkitan-Nya dan pada akhir hidupnya manusia akan diikutsertakan dalam kemuliaan-Nya. Diharapkan agar kita tetap setia dalam iman sampai akhir hayat.

Hidup kekal dimungkinkan apabila kita mengimani kebangkitan Kristus, yang dalam Kitab Suci dijanjikan oleh-Nya seperti dikehendaki oleh Bapa, "Yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (Yoh 6:40). Gereja Katolik menandai hari ini sebagai hari untuk mendoakan arwah orang beriman. Tiap tanggal 2 November seluruh Gereja diajak untuk menunjukkan kasih kepada jiwa orang yang mungkin tidak kita ketahui persis keadaannya. Sekaligus kita juga diingatkan bahwa suatu ketika juga akan mendapat giliran untuk dipanggil Tuhan. Hal itu berarti bahwa kita juga diminta untuk waspada dan bersiap-siap menyongsong kedatangan Tuhan yang tidak kita ketahui persis kapan waktunya. Kepercayaan akan hidup kekal inilah yang memberikan harapan bagi setiap orang beriman. Sebagai orang beriman hidup tidak berakhir pada kematian, melainkan dilanjutkan dengan hidup kekal di surga. (ALS/Inspirasi Batin)

Antifon Komuni (Bdk. Yoh 11:25-26)

Akulah kebangkitan dan kehidupan, Sabda Tuhan. Siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia akan hidup, walaupun Ia sudah mati. Dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.

I am the Resurrection and the Life, says the Lord. Whoever believes in me, even though he dies, will live, and everyone who lives and believes in me will not die for ever.

atau

Lux æterna luceat eis, Domine, cum sanctis tuis in æternam, quia pius es.
 
 
 
 MISA 2
 
   
Antifon Pembuka (Bdk. Ezr 2:34-35)  
 
Istirahat kekal, ya Tuhan, anugerahkanlah kepada mereka dan semoga cahaya abadi menyinari mereka.
 
Eternal rest grant unto them, O Lord, and let perpetual light shine upon them.
 
Ezra 2:34-35 / Mzm 65:2-5 (Graduale Romanum, 669)
Ref. Requiem æternam dona eis Domine: et lux perpetua luceat eis.
1. Te decet hymnus, Deus, in Sion; et tibi reddetur votum in Ierusalem.
2. Qui audis orationem, ad te omnis caro veniet propter iniquitatem.
3. Etsi prævaluerunt super nos impietates nostræ, tu propitiaberis eis.
4. Beatus quem elegisti et assumpsisti, inhabitabit in atriis tuis..
5. Replebimur bonis domus tuæ, sanctitate templi tui.
  
Bacaan dari Kitab Ayub (19:1.23-27a)
    
"Aku tahu bahwa penebusku hidup."
    
Ayub berkata kepada Bildad, sahabatnya, "Ah, kiranya perkataanku ditulis dan dicatat dalam kitab; sekiranya perkataanku dipahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya! Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah. Aku akan melihat sendiri Dia memihak kepadaku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 801
Ref. Aku percaya kepada-Mu, Tuhanlah pengharapanku. Tuhan, pada-Mu kuberserah, dan mengharap kerahiman-Mu.
atau
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan
atau
Aku menanti-nantikan Tuhan, aku mengharapkan firman-Nya.
Ayat. (Mzm 130:1b-2.3-4.5-6ab; Ul:lh.5)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dan segala kesalahannya.

atau

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan, di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kausiapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.
    
atau Mazmur 42, Mazmur 63 atau Mazmur 122 
        
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2Kor 4:14 -5:1)
    
"Yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."
     
Saudara-saudara, kami yakin bahwa Allah, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur yang semakin melimpah bagi kemuliaan Allah. Sebab itu kami tidak tawar hati! Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari ke hari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan itu sementara, sedangkan yang tak kelihatan itu kekal. Kami tahu, jika kemah kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang bukan buatan tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
    
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Why 14:3)
Berbahagialah orang-orang yang mati dalam Tuhan. Mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (23:33.39-43)
  
"Hari ini juga Engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
  
Para serdadu yang mengantar Yesus ke tempat penghukuman telah sampai di tempat yang bernama Tengkorak. Lalu mereka menyalibkan Yesus di situ. Bersama dengan Yesus juga disalibkan dua orang penjahat, yang seorang di sebelah kanan, dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Salah seorang dari kedua penjahat yang digantung itu menghujat Yesus katanya, "Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia katanya, "Tidakkah engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum; kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita! Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah!" Lalu ia berkata kepada Yesus, "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja!" Kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan bersama-sama Aku di dalam Firdaus."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Bdk. Ezr 2:35,34)

Semoga cahaya abadi menerangi mereka hingga kekal, bersama para Kudus-Mu, ya Tuhan, karena Engkau maharahim.

Let perpetual light shine upon them, O Lord, with your Saints for ever, for you are merciful.

 
MISA 3
   
Antifon Pembuka (Bdk. Rm 8:11)

Allah yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan membangkitkan pula tubuh kita yang fana ini karena Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. 
  
God, who raised Jesus from the dead, will give life also to your mortal bodies, through his Spirit that dwells in you.

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (4:7-15)
   
"Hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut!"
   
Orang benar akan mendapat istirahat, meskipun ia mati sebelum waktunya. Sebab bukan panjangnya waktu yang membuat usia terhormat, dan bukan pula banyaknya jumlah tahun. Tetapi, pengertian, itulah uban manusia, dan hidup yang tak bercela, itulah usia lanjut! Karena berkenan pada Allah maka orang benar dikasihi, dan karena hidup di tengah-tengah orang berdosa, ia dipindahkan; ia disentak supaya kejahatan jangan mengubah budinya, dan tipu daya jangan membujuk jiwanya. Sebab pengaruh dari yang buruk menyuramkan yang baik, dan tumpukan hawa nafsu mengubah roh yang tak bercela. Karena sempurna dalam waktu yang pendek, maka orang benar memenuhi waktu yang panjang. Tuhan berkenan kepada jiwanya, maka ia pun diambil dari tengah-tengah kejahatan. Orang memang melihat, tetapi tidak mengerti, dan tidak menaruh perhatian kepada yang berikut ini: kasih setia dan belas kasihan menjadi bagian orang pilihan Allah, bagi orang suci tersedia perlindungan dari-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; Ul:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 2:8-13)
       
"Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus."
     
Saudaraku terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah sabda ini, “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, Sabda Tuhan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)
    
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."
             
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Bdk. Flp 3:20-21)

Kita menantikan Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan Tubuh-Nya yang mulia.
 
We await a savior, the Lord Jesus Christ, who will change our mortal bodies, to conform with his glorified body.

Minggu, 01 November 2015 Hari Raya Semua Orang Kudus

Minggu, 01 November 2015
Hari Raya Semua Orang Kudus
  
Kita merayakan kenangan para penghuni surga bukan hanya karena teladan mereka, melainkan lebih supaya persatuan dengan segenap Gereja dalam Roh diteguhkan (Lumen Gentium, 50)

Antifon Pembuka

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan sambil merayakan hari pesta untuk menghormati semua Orang Kudus; pada hari raya ini para malaikat pun turut bergembira dan bersama-sama memuji Putra Allah.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Sanctorum omnium: de quorum solemnitate gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of all the Saints, at whose festival the Angels rejoice and praise the Son of God
 
  
Pada Misa Hari Raya Semua Orang Kudus ada Madah Kemuliaan dan Syahadat
   
Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, dalam perayaan kali ini kami kenangkan semua orang kudus yang mengimani dan mempercayakan dirinya kepada cinta kasih-Mu entah mereka itu terkenal entah tidak. Dengan para kudus itu kami telah Kau perkenankan dalam umat-Mu, dalam Gereja-Mu. Maka kami mohon dengan perantaraan mereka penuhilah doa keinginan kami dan perkenankanlah kami ikut serta dilimpahi belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (7:2-4.9-14)     
    
"Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa"
   
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!" Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, "Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! "Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya, "Tuanku, Tuan mengetahuinya!" Lalu ia berkata kepadaku, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:1-3)
 
"Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya."
  
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:1-12a)
  
"Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
   
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Setiap hari raya Semua Orang Kudus, kita selalu membaca Injil yang sama, yaitu tentang Sabda Bahagia. Mengapa? Apa kaitan antara Sabda Bahagia ini dan orang kudus? Apakah untuk mencapai kekudusan, seseorang harus menaati Sabda Bahagia ini? Inilah beberapa pertanyaan yang akan menjadi bahan permenungan kita.

Sabda Bahagia yang kita dengarkan atau baca sungguh sangat bertentangan dengan situasi dunia saat ini. Bukankah dunia kita saat ini mengajari kita untuk menjadi kaya dan bukannya kemiskinan? Bukankah kemiskinan harus diperangi atau dientaskan? Bukankah dunia kita saat ini dipenuhi dengan hal-hal yang menyenangkan, karena dukacita bukanlah hal yang diinginkan dalam hidup? Bukankah dunia kita saat ini dipenuhi oleh orang-orang yang keras, sehingga orang yang lemah lembut dianggap lemah? Bukankah dunia kita saat ini dipenuhi oleh orang-orang yang bisa memutarbalikkan kebenaran, daripada orang-orang yang mencari kebenaran? Bukankah saat ini banyak orang yang senang mengumpulkan harta ketimbang membantu sesamanya yang miskin? Karena itu, tema tentang kekudusan merupakan sesuatu yang “aneh” untuk kita zaman ini. Itu sebabnya, tidak banyak orang yang ingin mengejarnya; dan tidak mengherankan apabila Injil ini selalu dibacakan setiap tahun pada hari raya Semua Orang Kudus, supaya kita disadarkan bahwa tujuan hidup kita adalah sampai kepada kekudusan.

Orang Kudus yang kita rayakan menjadi teladan bagi kita bahwa kekudusan itu mungkin dicapai setiap orang, tanpa kecuali. Dengan kata lain, Sabda Bahagia yang disabdakan oleh Yesus ini juga bisa dihayati dan diwujudkan oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai jalan menuju kekudusan. Mengapa berat? Karena kita selalu mengukur segala sesuatu menurut ukuran manusia dan cenderung mencari jalan yang menyenangkan untuk diri kita. Kita lupa bahwa Sabda Bahagia adalah Sabda Yesus, sehingga Sabda Bahagia adalah Sabda Ilahi. Sesuatu yang ilahi berbeda dengan yang manusiawi dan sesuatu yang ilahi selalu melampaui manusiawi.

Sekali lagi, bahwa tujuan hidup kita adalah sampai pada keilahian, sehingga jalan yang harus ditempuh adalah jalan ilahi dan bukan jalan manusiawi. Jalan ilahi sebenarnya bukanlah jalan yang berat, melainkan jalan yang sederhana. Jalan ilahi tampaknya berat, karena kita tidak terbiasa dengan jalan ini atau bahkan tidak membiasakan diri lewat di jalan ini. Oleh karena itu, kita diminta untuk senantiasa bertobat dan kembali ke jalan ilahi, seperti para kudus. Mereka adalah manusia, sama seperti kita, yang pernah juga jatuh dalam dosa. Hanya saja, mereka kemudian segera bangun, bangkit, bertobat dan kembali ke jalan ilahi. Mereka sepertinya hendak mengajari kita bahwa jalan ilahi ini tampaknya berat, tetapi membawa kebahagiaan, karena berjalan di jalan ilahi berarti menuju Allah dan menuju Allah berarti menuju kebahagiaan sejati. [Petrus Harsa/RUAH]

Antifon Komuni (Mat 5:8-10)

Berbahagialah orang yang suci hatinya sebab mereka akan memandang Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai sebab mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Blessed are the clean of heart, for they shall see God. Blessed are the peacemakers, for they shall be called children of God. Blessed are they who are persecuted for the sake of righteousness, for theirs is the Kingdom of Heaven.

Beati mundo corde, quoniam ipsi Deum videbunt: beati pacifici, quoniam filii Dei vocabuntur: beati qui persecutionem patiuntur propter iustitiam, quoniam ipsorum est regnum caelorum.

Sabtu, 31 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXX

Sabtu, 31 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXX

“Doa Rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga” (St. Yohanes Paulus II)

Antifon Pembuka (Luk 14:11)

Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahapenyayang, jadikanlah kiranya kami umat-Mu dan semoga Engkau berkenan mengikat perjanjian dengan kami dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Tuntunlah kami di jalan-Nya menuju kepada-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Rasul Paulus menegaskan, mungkinkah Allah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Allah tidak menolak umat yang telah Dia pilih. Dia akan menghapus dosa umat-Nya dan menyelamatkan mereka. Luar biasa tindakan Allah ini!

 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (11:1-2a.11-12.25-29)
   
   
"Jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka berarti lain daripada hidup dari antara orang mati?"
   
Saudara-saudara, mungkinkah Allah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Sebab aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. Allah tidak menolak umat-Nya yang telah Dia pilih. Maka aku bertanya: Apakah bangsa Israel tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi karena pelanggaran mereka keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka menjadi cemburu. Jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, apalagi kesempurnaan mereka. Saudara-saudara, hendaknya kalian mengetahui rahasia ini, agar jangan menganggap dirimu pandai. Sebagian dari bangsa Israel telah menjadi tegar hati sampai segenap bangsa lain masuk. Dengan demikian akhirnya seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis, “Dari Sion akan datang Penebus. Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari Yakub. Inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila aku menghapuskan dosa mereka.” Mengenai Injil, orang-orang Israel adalah musuh Allah oleh karena kalian, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.
Ayat. (Mzm 94:12-13a.14-15.17-18; Ul:14a)
1. Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan, yang Kauajari Taurat-Mu; hatinya akan tenang di hari-hari malapetaka.
2. Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik pusaka-Nya tidak akan Ia tinggalkan; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan semua orang yang tulus hati akan mematuhi.
3. Jika bukan Tuhan yang menolong aku, sudah lama aku merunduk di tempat sunyi. Ketika aku berpikir, “Kakiku goyah”. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, menopang aku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya 
Ayat. (Mat 11:29ab)
Terimalah beban-Ku dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.

  
Yesus melihat tamu-tamu duduk di tempat terhormat di rumah orang Farisi. Melihat mereka, Dia berkata barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan; barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan. Sebab itu, berlaku rendah hati adalah sikap yang dikehendaki Yesus. Tempuhlah jalan itu!
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:1.7-11)
  
"Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan."
   
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat, Yesus lalu mengatakan perumpamaan berikut, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang telah mengundang engkau dan tamu itu berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pindah ke tempat yang paling rendah! Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
  
Bagaimana rasanya ditolak? Lamaran kerja ditolak, lamaran nikah ditolak, cinta ditolak. Apakah kita langsung sakit hati? Yesus mengalami penolakan tetapi “Allah tidak menolak umat-Nya yang telah Dia pilih” sebab “Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.” Tidak perlu kita sakit hati karena ditolak, apa pun alasannya. Karena itulah jalan kerendahan hati yang mendewasakan pribadi. Kita pastilah tidak sempurna namun pada saatnya kita pasti “mendapat kehormatan” karena belajar dari Yesus untuk “merendahkan diri”.

Doa Malam

Tuhan Yesus, aku bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat yang telah aku terima sepanjang bulan Oktober ini. Tambahkanlah sikap rendah hati dalam diriku, sehingga bulan yang baru besok hidupku akan membuahkan keutamaan-keutamaan yang berkenan kepada-Mu. Amin.


RUAH

Kardinal Arinze: Orang-orang dalam keadaan berdosa secara obyektif tidak dapat menerima Komuni "Dalam hati nurani yang baik"


ROMA, 19 Oktober 2015 (LifeSiteNews) - Orang-orang yang tinggal dalam situasi berdosa secara obyektif yang menunjukkan kepada mereka nurani bahwa mereka dapat menerima Komuni Kudus "bertanggung jawab" untuk "hati nurani yang salah" dan perlu bantuan untuk "tahu akan kondisi mereka, peryataan Kardinal Francis Arinze dari Nigeria dalam sebuah wawancara eksklusif dengan LifeSiteNews.
  
Arinze, yang adalah emeritus prefek Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan Disiplin Sakramen, bereaksi terhadap argumen yang dibuat minggu lalu oleh Bapa Sinode bahwa bercerai dan menikah lagi, dan bahkan pasangan homoseksual, harus diijinkan untuk menerima Komuni Kudus , jika mereka telah "datang untuk sebuah keputusan" untuk melakukannya "dalam hati nurani yang baik."

Arinze mengatakan bahwa hati nurani seseorang harus dilatih dalam cara-cara Tuhan untuk membuat penilaian yang benar.

"Hati nurani, menurut ajaran Katolik, adalah mengarahkan – secara langsung - apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan. Hati Nurani mengarahkan individu. Namun demikian, hati nurani telah dididik untuk melihat kehendak Allah, Perintah Allah, sebagai sesuatu yang otentik ditafsirkan oleh Gereja, yang berarti hati nurani harus dididik, telah dilatih, "katanya.
Arinze melanjutkan untuk mengutip bagian dari Katekismus Gereja Katolik (KGK) yang berhubungan dengan hati nurani dan untuk memberikan komentar tentang apa maksud ayat-ayat ini :
   
KGK paragraf 1790, Manusia selalu harus mengikuti keputusan yang pasti dari hati nuraninya. Kalau ia dengan sengaja bertindak melawannya, ia menghukum diri sendiri. Tetapi dapat juga terjadi bahwa karena ketidaktahuan, hati nurani membuat keputusan yang keliru mengenai tindakan yang orang rencanakan atau sudah lakukan.

Arinze: "Yang berarti, hati nurani tidak membuat benar dan salah secara obyektif, tetapi hanya mengarahkan orang pada saat apa orang tersebut harus melakukan atau tidak melakukan. Nurani yang telah dididik, dilatih, jika anda ingin," katanya.
   
KGK paragraf 1791, Sering kali manusia yang bersangkutan itu sendiri turut menyebabkan ketidaktahuan ini, karena ia "tidak peduli untuk mencari apa yang benar serta baik, dan karena kebiasaan berdosa hati nuraninya lambat laun hampir menjadi buta" (GS 16). Dalam hal ini ia bertanggungjawab atas yang jahat, yang ia lakukan.

Arinze: "Itu berarti tidak cukup hati nurani mengatakan, 'saya bisa melakukan ini' jika hati nurani dibuat buta oleh tindakan mengulangi kejahatan. Maka orang bertanggung jawab untuk itu hati nurani yang salah. Itu juga jelas," katanya.
   
KGK paragraf 1792, Ketidaktahuan mengenai Kristus dan Injil-Nya, contoh hidup yang buruk dari orang lain, perbudakan oleh nafsu, tuntutan atas otonomi hati nurani yang disalah artikan, penolakan otoritas Gereja dan ajarannya, kurang reIa untuk bertobat dan untuk hidup dalam cinta kasih Kristen, dapat merupakan alasan untuk membuat keputusan salah dalam tingkah laku moral

Arinze: "Anda dapat melihat kemudian, jika seseorang selalu mencuri, jika seseorang selalu berbohong, jika seseorang selalu melakukan tindakan terhadap kesucian, orang mungkin mulai terbiasa dengan tindakan tersebut dan tidak lagi memanggil mereka dengan nama mereka. Tapi seorang imam atau uskup harus membantu mereka, untuk memanggil yang baik, dengan 'baik' dan yang jahat , dengan 'jahat.' Yang berarti, meskipun hati nurani harus diikuti, hati nurani harus dididik, "katanya.

Arinze mengatakan bahwa ada "norma obyektif tentang benar dan salah," tidak peduli apa yang hati nurani dari suatu pribadi itu dapat mengarahkan individu.

"Misalkan saya katakan dalam hati nurani saya, 'saya ikuti apa yang hati nurani katakan." Dan saya melihat mobil itu dan saya suka itu. Dan hati nurani saya mengatakan ke saya, hal itu akan menyenangkan bagi saya untuk mengambil mobil itu. Dan aku pergi dan mengambilnya. Atau, saya pergi ke bank dan mengambil begitu besar uang. Apakah cukup bahwa aku mengatakan, 'hati nurani saya adalah benar, hal itu tidak menyalahkan/membuat saya salah?' "
  
"Polisi tidak akan geli/ ketawa dan hakim akan bertepuk tangan anda di penjara, anda dan hati nurani anda. Kamu melihat? Nurani harus dididik. Norma tujuan dari benar dan salah adalah hikmat Allah yang kekal, dimasukkan dalam sifat manusia, yang kita sebut hukum alam," katanya.
  
Ketika ditanya apa yang harus dilakukan seorang pelayan dari Sakramen Ekaristi Kudus ketika didekati oleh orang yang hidup dalam situasi yang obyektif berdosa yang mengatakan bahwa mereka merasa benar dalam hati nurani mereka untuk mendekati sakramen, Arinze menjawab bahwa orang-orang seperti itu membutuhkan bantuan untuk "tahu akan kondisi mereka."

"Ada sesuatu yang secara obyektif jahat dan baik. Kristus berkata dia yang [menceraikan istrinya] dan menikah dengan orang lain, Kristus memiliki satu kata untuk tindakan itu, "perzinahan." Itu bukan kata-kata saya. Ini adalah kata Kristus sendiri, Yang rendah hati dan lemah lembut , Yang adalah kebenaran yang kekal. Jadi, Dia tahu apa yang dia katakan. "
  
"Sekarang, cara terbaik kita dapat membantu seseorang dengan kebenaran. Jadi, itu akan diperlukan dalam beberapa cara kasih, cara yang baik, untuk membantu orang-orang menyadari kondisi mereka. Hal ini tidak cukup untuk meninggalkan mereka dengan hati nurani mereka," katanya.

Kardinal itu menggunakan analogi medis seorang dokter untuk membantu pasien yang terluka untuk membuat tujuannya, menyembuhkan.

"Seorang dokter yang baik yang menerima pasien dengan luka besar, yang sakit , tahu apa yang harus dilakukan. Mungkin membersihkan beberapa bagian. Mungkin beberapa suntikan. Mungkin obat yang akan diberikan. "

"Tapi jika dokter mengatakan, 'pasien mengatakan dia tidak suka tindakan ini, dia lebih bahagia dengan balutan' dan mendapat perban bagus dan membalut luka itu, apakah dia seorang dokter yang baik? Apakah luka akan kembali sembuh karena hati nurani pasien mengatakan kepadanya bahwa ini adalah cara terbaik untuk mendekatinya?
 
"Anda melihat, kenyataannya tidak menghormati apa yang [orang dan hati nuraninya] berpikir. Jadi dokter harus memperlakukan yang luka itu dengan ilmu kedokteran yang terbaik. "

"Itulah cara dokter akan menunjukkan belas kasihan kepada pasien," katanya.


Sumber link : https://­www.lifesitenews.com/­news/­video-cardinal-arinze­-rejects-effort-at-s­ynod-to-excuse-objec­tively-evil-ac


diterjemahkan oleh: AG

Jumat, 30 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXX

Jumat, 30 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXX

“Perbaharuilah imanmu dengan menghadiri Misa Kudus. Jagalah pikiranmu tetap terpusat pada misteri yang disingkapkan dihadapan kita. Dalam mata pikiranmu, pindahkanlah dirimu ke Kalvari dan renungkanlah Kurban yang mempersembahkan diri-Nya kepada Keadilan Ilahi, yang membayar harga penebusanmu” – St. Padre Pio.

Antifon Pembuka (Mzm 147:12-13)

Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion. Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.

Doa Pagi


Allah Bapa kami Yang Mahaagung, Engkau datang mengunjungi kami untuk menyembuhkan kami dari kesombongan, kelalaian dan dosa-dosa lainnya melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga berkat sabda-Nya dunia lebih menyenangkan untuk didiami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (9:1-5)
   
"Aku rela terkutuk demi saudara-saudaraku."
 
Saudara-saudara, demi Kristus aku mengatakan kebenaran, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan aku rela terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku menurut daging. Sebab mereka itu adalah orang Israel. Mereka telah diangkat menjadi anak Allah, telah menerima kemuliaan dan perjanjian-perjanjian, hukum Taurat, ibadat dan janji-janji. Mereka itu keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias sebagai manusia, yang mengatasi segala sesuatu. Dialah Allah yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:1-6)
  
"Siapakah yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur tidak segera menariknya keluar meski pada hari Sabat?"
   
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua orang yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan Yesus. Lalu Yesus bertanya kepada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?" Tetapi mereka semua diam saja. Lalu Yesus memegang tangan si sakit itu dan menyembuhkannya serta menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka, "Siapakah di antara kalian yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur, tidak segera menariknya ke luar, meski pada hari Sabat?" Mereka tidak sanggup membantah-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Dalam rangka menghadapi Pemilu, sudah beberapa kali dalam surat gembalanya, KWI mengingatkan umat Katolik untuk memilih dengan mengikuti tuntunan suara hati. Kita digelisahkan oleh berbagai tindakan brutal dan membabi buta, bahkan tak peduli orang lain menjadi korban demi kepentingan pribadi, yang memperlihatkan diabaikannya suara hati.

Paulus berani mengatakan kebenaran dan menyadari bahwa kesaksian yang diberikannya berasal dari suara hati yang bersaksi dalam Roh Kudus. Roh Kudus bekerja di dalam dirinya dan memampukan dia untuk bersikap dan bertindak menurut suara hati, tempat kediaman Roh Kudus.

Melalui pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik, Yesus menantang para ahli Taurat dan kaum Farisi untuk menggunakan suara hati mereka dalam menilai baik buruk atau benar tidaknya tindakan Yesus. Ya, para ahli Taurat dan kaum Farisi yang sudah terbiasa dengan mengikuti apa yang tertulis dalam Taurat dan kitab para nabi benar-benar kelabakan menanggapi tantangan Yesus. Mereka yang tidak biasa menggunakan pertimbangan suara hati dalam menilai sesuatu akan kesulitan membuat pilihan yang benar-benar menyelamatkan.

Ya Tuhan, Engkau yang bersemayam di lubuk hatiku, buatlah aku peka dan terbiasa mendengar dan mengikuti bisikan suara-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Salib di pusat Altar

OFFICE FOR THE LITURGICAL CELEBRATIONS
OF THE SUPREME PONTIFF



Salib di Pusat Altar

Kompendium dari Katekismus Gereja Katolik bertanya: "Apakah liturgi itu?" Dan jawaban:
Liturgi adalah perayaan misteri Kristus dan khususnya misteri Paskah. Melalui pelaksanaan jabatan imam Yesus Kristus, liturgi mewujud dalam tanda-tanda dan membawa pengudusan manusia. Doa bersama yang karena Allah ditawarkan sebagai Tubuh Mistik Kristus, yaitu, dengan kepala dan oleh anggotanya. (n. 218)

Dari definisi ini, seseorang memahami bahwa Kristus Imam Abadi dan Misteri Paskah dari Sengsara-Nya, Kematian dan Kebangkitan berada di tengah-tengah aksi liturgi Gereja. Liturgi harus dirayakan secara terbuka menurut kebenaran teologis ini. Selama berabad-abad, tanda yang dipilih oleh Gereja untuk mengarahkan hati dan tubuh selama liturgi telah menggambarkan Yesus yang tersalib.

Pusat salib dalam perayaan ibadah ilahi itu lebih jelas di masa lalu, ketika kebiasaan normatif adalah bahwa keduanya; imam dengan setia akan membelakangi dan menghadap salib selama perayaan Ekaristi. Salib ditempatkan di tengah atas altar, yang pada gilirannya melekat pada dinding, menurut norma. Untuk kebiasaan ini merayakan Ekaristi "yang menghadap umat," seringkali salib diletakkan di sisi altar, sehingga kehilangan posisi utamanya.

Kemudian -teolog dan Kardinal Joseph Ratzinger berkali-kali telah menggarisbawahi bahwa, bahkan selama perayaan "menghadap umat," salib harus berada di posisi utama, dan hal itu tidak mungkin memikirkan tentang penggambaran salib Tuhan - yang mengekspresikan pengorbanan-Nya dan karenanya merupakan yang terpenting dari Ekaristi - bisa juga dalam beberapa cara menjadi sumber gangguan. Setelah menjadi Paus, Benediktus XVI, dalam kata pengantar edisi pertama Gesammelte Schriften yang ditulisnya, mengatakan bahwa ia bahagia tentang ada fakta bahwa proposalnya itu melampaui karangan terkenalnya, yaitu: Semangat Liturgi “The Spirit of Liturgy”, hal itu membuat suatu kemajuan. Proposal itu terdiri dari saran bahwa: "Apabila berbalik secara umum mengarah langsung ke timur tidak mungkin, maka salib dapat berfungsi sebagai interior arah 'timur'dalam pengakuan iman. Ini harus berdiri di tengah-tengah altar dan menjadi titik umum/ fokus bagi keduanya, imam dan umat saat berdoa . "1

Salib berada di tengah altar mengulang kembali begitu banyak makna indah dari Liturgi Suci, yang dapat diringkas dengan mengacu pada ayat 618 dari Katekismus Gereja Katolik, sebuah bagian yang menyimpulkan dengan kutipan indah dari St. Rosa dari Lima:

Salib adalah pengorbanan Kristus yang unik, "suatu mediator antara Allah dan manusia" (1 Tim 2: 5). Tapi karena dalam inkarnasi Pribadi ilahi-Nya Dia dalam beberapa cara bersatu dalam diri-Nya kepada setiap orang, "kemungkinan menjadi bermitra, dengan cara yang diketahui oleh Allah dalam misteri Paskah" yang ditawarkan kepada semua orang (Gaudium et Spes, n. 22). Dia menyebut murid-muridnya untuk "memikul salib [mereka] dan mengikuti [Dia]" (Mat 16:24), bagi "Kristus menderita untuk [kita], meninggalkan [kita] sebagai contoh sehingga [kita] harus mengikuti langkah-Nya" (1 Pt 2:21). Kenyataannya, Yesus menginginkan untuk bersatu dengan pengorbanan penebusan-Nya bagi orang-orang yang menjadi penerima berkat pertama (lih Mrk 10:39; Yoh 21: 18-19; Kol 1:24). Hal ini terungkap sepenuhnya dalam peristiwa Bunda-Nya, yang dikaitkan lebih erat daripada orang lain dalam misteri penderitaan penebusan-Nya (lih Luk 2:35). "Terlepas dari salib, tidak ada tangga lain yang kita dapat masuk surga" (St. Rose dari Lima, di P. Hansen, Vita Mirabilis [Louvain, 1668]).



1 The Spirit of the Liturgy (San Francisco: Ignatius Press, 2000), 83.

Diterjemahkan oleh: AG  
Sumber:
http://www.vatican.va/news_services/liturgy/details/ns_lit_doc_20091117_crocifisso_en.html

Kamis, 29 Oktober 2015 Hari Biasa Pekan XXX

Kamis, 29 Oktober 2015
Hari Biasa Pekan XXX

“Jiwa yang telah dipersatukan dan diubah dalam Allah, bernapas di dalam Allah dengan pernapasan ilahi sama seperti Allah” (St. Yohanes dari Salib)

   
Antifon Pembuka (bdk. Roma 8:39)

Makhluk mana pun takkan dapat memisahkan kita dari cinta kasih Allah, yang dinyatakan dalam Kristus Yesus Tuhan kita.

Doa Pagi


Allah Bapa kami Yang Mahakuasa dan kekal, kami tak perlu takut sedikit pun karena Engkau memihak kami. Kami mengucap syukur, karena telah Kauberi janji kasih setia-Mu dalam diri Yesus Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami,
yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   

Tiada makhluk mana pun yang dapat memisahkan kita dari cinta kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus. Bahkan pedang atau kematian pun tidak akan mampu. Para martir adalah bukti dari kuat kuasanya cinta Allah yang dibela sampai mati.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:31b-39)
   
   
"Tiada makhluk mana pun yang dapat memisahkan kita dari cinta kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus."
   
Saudara-saudara, jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Allah bahkan tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya demi kita sekalian. Bagaimana mungkin Dia tidak menganugerahkan segalanya bersama Anak-Nya itu kepada kita? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka! Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus yang telah wafat? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit? Yang juga duduk di sisi kanan Allah? Yang malahan menjadi pembela kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan? Penganiayaan? Kelaparan? Ketelanjangan? Bahaya? Atau pedang? Seperti ada tertulis, ‘Karena Engkaulah kami berada dalam bahaya maut sepanjang hari dan dianggap sebagai domba sembelihan’. Tetapi dalam segalanya itu kita akan menang oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, baik maut maupun hidup, malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa baik yang di atas maupun yang di bawah, atau suatu makhluk lain mana pun, takkan dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 109:21-22.26-27.30-31)
1. Engkau, ya Allah, Tuhanku, bertindaklah kepadaku demi kebesaran nama-Mu, lepaskanlah aku karena kasih setia-Mu yang murah! Sebab sengsara dan miskinlah aku, dan hatiku terluka dalam diriku.
2. Tolonglah aku, ya Tuhan, Allahku, selamatkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya Tuhan, yang telah melakukannya.
3. Aku hendak bersyukur nyaring kepada Tuhan dengan mulutku, aku hendak memuji-muji Dia di tengah-tengah orang banyak, Sebab Ia berdiri di sebelah kanan orang miskin untuk menyelamatkan dia dari orang-orang yang menghukumnya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 13:35; Mrk 11:10)
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
 
Yesus menanggapi beberapa orang Farisi yang datang dan memberitahu bahwa Herodes hendak membunuh-Nya. Dia berkata bahwa tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem. Yesus memang siap dengan risiko apa pun sebagai utusan Allah untuk menyelamatkan umat-Nya dari segala dosa.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (13:31-35)
   
"Tidak semestinya seorang nabi dibunuh di luar Yerusalem."
  
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem. Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Istri supercantik bukan jaminan perkawinan akan langgeng. Suami superkaya bukan jaminan rumah tangga akan bahagia. Intelek supercerdas dan pandai berpersuasi bukan jaminan karir akan lancar. Sebab kelemahan manusiawi mudah memisahkan pasangan hidup, merusak reputasi kerja, menghancurkan kesehatan, menceraiberaikan keluarga dan rumah tangga. Yesus Kristus “yang datang atas nama Tuhan” sungguh rindu mengumpulkan kita sebagai anak-anak Allah yang hidup dalam keluarga yang bersatu dan rukun. Menurut Rasul Paulus, kasih Yesus adalah pemersatu relasi kita dengan Bapa dan sesama sehingga kita tidak tercerai-berai karena rencana kita sendiri. Mari kita persembahkan segala rencana kita kepada Yesus Kristus agar disempurnakan oleh-Nya.

Doa Malam

Tuhan, dalam perjalanan hidupku di dunia ini, ajarilah aku untuk senantiasa mau membantu sesama tanpa memandang muka, tanpa memikir-mikirkan untung dan rugi. Engkau telah memberi teladan dalam berkurban sampai mati demi cinta-Mu terhadap umat-Mu sendiri. Terpujilah Engkau, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Rabu, 28 Oktober 2015 Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

Rabu, 28 Oktober 2015
Pesta Santo Simon dan Yudas, Rasul

“Bangunlah dirimu sendiri di atas imanmu yang paling suci” (St Yudas)

Antifon Pembuka

Merekalah orang suci, yang dipilih Tuhan dalam cinta sejati. Mereka dimahkotai kemuliaan abadi, dan Gereja disinari ajaran mereka.
    
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pagi

Allah Bapa, cahaya kebenaran, karena pewartaan para rasul, kami mengenal kemuliaan nama-Mu. Semoga berkat doa Santo Simon dan Yudas Tadeus, Gereja-Mu tetap berkembang dengan subur menjadi tanda penyelamatan, dan semakin banyak bangsa percaya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (2:19-22)
  
"Kamu dibangun di atas dasar para rasul."
 
Saudara-saudara, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan sewarga dengan orang kudus dan anggota keluarga Allah. Kamu dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di atas Dia tumbuhlah seluruh bangunan, yang rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus dalam Tuhan. Di atas Dia pula kamu turut dibangun menjadi tempat kediaman Allah dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan, di tengah umat kumuliakan
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; Ul: lh.5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2Tes 2:14)
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (6:12-19)
   
"Yesus memilih dari antara murid-murid-Nya dua belas orang yang disebut-Nya rasul."
   
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Delapan puluh tujuh tahun yang lalu, para pemuda dan pemudi Indonesia memaklumkan kesatuan mereka sebagai putra dan putri bangsa Indonesi yang bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu dan berbahasa yang satu. Sumpah Pemuda itu telah menghimpun berbagai individu dan lembaga untuk bersatu mengejar dan mewujudkan cita-cita yang sama, yakni kemerdekaan bangsa Indonesia.

Yesus menghimpun dua belas murid yang berbeda sikap dan karakter untuk satu misi yang sama yakni mengambil bagian dalam misi Yesus: mewartakan cinta kasih Allah, lewat kata dan perbuatan, agar bangsa manusia diselamatkan. Mereka berkeliling memaklumkan ”Kerajaan Allah sudah dekat”, kerajaan cinta kasih Allah yang menghimpun segenap putra-putri Allah sebagai satu keluarga. Santo Simon, orang Zeloth dan Yudas, anak Yakobus, adalah dua orang dari persekutuan murid Yesus yang telah setia melaksanakan misi mereka.

Kita merupakan bagian dari himpunan/persekutuan orang-orang kudus, yakni Gereja. Apakah kita berani berpegang pada ikrar kesatuan dalam Yesus dan setia melaksanakan perutusan kita seperti kedua orang kudus ini?

Ya Bapa, himpunkanlah aku senantiasa sebagai putra dan putri-Mu dan mampukanlah aku untuk setia melaksanakan misi yang Kaupercayakan. Amin.
   
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy