| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"

Kamis, 28 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII


Sir. 42:15-25; Mzm. 33:2-3,4-5,6-7,8-9; Mrk. 10:46-52.

Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"

Bartimeus adalah seorang pengemis buta. Kepada banyak orang lain yang lewat, ia meninta sedekah, yang biasannya berupa uang atau mungkin juga makanan. Namun, ketika Yesus yang lewat, ia meninta agar matanya yang buta disembuhkan sehingga bisa melihat. Dengan sedekah berupa uang dan makanan, ia mungkin bisa tercukupi kebutuhannya, tetapi bagaimana pun juga masih terus dan tetap tergantung pada orang lain. Dengan sembuh dari kebutaannya, ia bisa melihat dan dengan demikian ia bisa bekerja sendiri, bisa mendapatkan uang dan rezeki sendiri dan tentu saja bisa memberi sedekah pada orang lain. Dengan kemampuan untuk melihat, ia juga bisa berjalan dengan bebas, tanpa perlu bantuan orang lain. Dan yang bagi saya sangat menarik adalah ia memilih untuk berjalan mengikuti Yesus, bukan memilih jalan yang lain. Ia, yang telah dimampukan oleh Yesus untuk melihat banyak hal dan tentu saja juga melihat diri-Nya, menutuskan untuk mengikuti Dia dalam perjalan-Nya sehingga dapat selalu melihat-Nya secara dekat dan tentu saja akan semakin melihat segala yang dikerjakan dan mendengar banyak hal yang diajarkan-Nya.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk melihat karya dan kasih-Mu dalam diri kami sehingga kami pun semakin tergerak untuk mengikuti dan mendekatkan diri kepada-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 28 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Kamis, 28 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII

“Mendaras Rosario tidak lain adalah menatap wajah Kristus bersama Maria” (St. Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 33:8-9)

Hendaknya segenap bumi takut akan Tuhan, semua penduduk gementar terhadap Dia. Sebab Tuhan bersabda, maka semua terjadi. Dia memerintahkan, semua ada.

Doa Pagi

Allah Bapa Pencipta alam semesta, Kauatur segala ciptaan-Mu dengan penuh bijaksana. Semuanya tidak ada yang tersembunyi, semuanya sempurna adanya. Ya Bapa, sungguh agung dan mulia, kebesaran-Mu nyata dalam makhluk ciptaan-Mu. Ampunilah kami yang kurang bersyukur atas segala penyelenggaraan-Mu yang baik adanya bagi semua orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Tuhan memiliki kemuliaan dan kebesaran-Nya sendiri yang ada dalam seluruh alam ciptaan. Oleh karena itu, setiap orang bisa mengenali dan merasakan kebesaran Tuhan dalam alam semesta. Mereka yang mampu mengenalinya pasti akan mengenang keagungan ciptaan-Nya dan mewartakan keluhuran-Nya.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (42:15-25)
      
 
"Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya."
         
Karya Tuhan hendak kukenangkan, dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan. Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya. Matahari bercahaya memandang segala sesuatu, dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya. Kepada orang-orang-Nya yang kudus Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu. Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya. Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya, dan segala rencana hati diketahui-Nya. Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman. Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya, dan apa yang akan datang dimaklumkan oleh-Nya; dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya. Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan, dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya. Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya, sebab dari kekal sampai kekal Ia ada. Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau diambil dari pada-Nya. Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasihat. Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan, tetapi hanya sebagai bunga api sajalah yang tampak. Semuanya hidup dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan, dan semuanya patuh kepada-Nya. Segala-galanya berpasangan, yang satu berhadapan dengan yang lain, dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap. Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain, dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.
Ayat. (Mzm 33:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung, samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.
4. Biarlah seluruh bumi takut kepada Tuhan, biarlah segenap penduduk dunia gentar terhadap-Nya! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Iman dan pengharapan akan Yesus mampu memberi pemulihan dan membuat Bartimeus berani berseru serta memohon kepada Yesus. Keberanian dan perjuangan Bartimeus dalam memanggil Yesus, tidaklah sia-sia. Yesus memberikan kesembuhan kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:46-52)
      
"Rabuni, semoga aku melihat."
       
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho. Ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama murid-murid-Nya, dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia!” Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau.” Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Orang buta itu menjawab, “Rabuni, semoga aku dapat melihat.” Yesus lalu berkata kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Kita sebenarnya orang buta tetapi kerap merasa tidak buta. Banyak hambatan dari sekeliling kita yang membuat kita merasa tidak buta. Atas kenyataan ini, Yesus mau menyembuhkan kebutaan kita asal kita sadar dan mau mengakui dengan rendah hati bahwa kita buta. Apakah kita percaya bahwa Yesus sanggup melakukannya?

Antifon Komuni (Yoh 8:12)

Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

Doa Malam

Yesus yang baik, tambahkanlah iman kami akan kasih dan penyelengaraan-Mu yang baik adanya. Semoga kami semakin percaya seperti Bartimeus yang berani berserah dan memohon hanya kepada-Mu, walau rintangan menghadang. Yesus, Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta."

Rabu, 27 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII


Sir. 36:1,4-5a,10-17; Mzm. 79:8,9,11,13; Mrk. 10:32-45.

Kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta."

Dalam satu hari, berapa kali kita secara khusus berdoa? Dari sekian doa yang kita panjatkan kepada Tuhan, berapa kali kita memohon? Mungkin dalam setiap doa selalu ada permohonan, bahkan lebih dari satu. Sekarang, sadarkah dan tahukah kita akan apa yang kita minta kepada Tuhan? Jangan-jangan hanya hafalan saja. Untuk siapa kita memohon ini dan itu kepada Tuhan? Untuk diri kita sendiri, untuk orang lain, untuk Gereja dan para pemimpinnya, untuk bangsa kita, untuk masyarakat dunia, untuk alam semesta? Kemungkinan, yang paling banyak adalah untuk diri sendiri. Kalau kita mohon untuk diri sendiri, apakah permohonan itu melulu hanya untuk diri sendiri atau di balik anugerah Tuhan yang kita mohon itu kita berharap bisa semakin mengabdi dan memuliakan Tuhan serta melayani sesama dengan lebih baik? Misalnya: kita mohon rezeki dan kesehatan; apakah kita juga menyertai dengan kesadaran bahwa melalui anugerah rezeki dan kesehatan itu, kita akan bisa bekerja dan melaksanakan tugas serta tanggungjawab kita dengan baik dan dengan demikian kita bisa melayani sesama dengan baik pula; apakah dengan reziki yang kita mohon itu, kita juga menyadari bahwa kita akan lebih bisa berbagi kepada sesama yang membutuhkan? 

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menyadari dan menghayati setiap doa dan permohonan yang kami panjatkan kepada-Mu. Amin. -agawpr-

Rabu, 27 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Rabu, 27 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII

Ibadat harian yang didoakan terus menerus dalam kalangan yang luas, dan juga pemanfaatan sakramentali-sakramentali dan acara-acara devosional yang laku di kalangan umat, sangat menunjang, memupuk dan memperdalam pengertian batin terhadap partisipasi liturgis itu, Acara-acara devosional yang lazim dijalankan oleh umat itu, "memang bukannya liutrgi dalam arti yang sebenarnya, namun pada caranya sendiri penting dan luhur", Acara-acara itu harus ditinjau dari segi kaitannya dengan liturgi, terutama bila telah dipuji dan dianjurkan oleh pimpinan Gereja sendiri, seperti khususnya dengan Rosario St. Perawan Maria. Selanjutnya, mengingat ketekunan dalam menjalankan devosi-devosi ini mengantar umat kristiani baik akan menerima sakramen-sakramen - teristimewa Ekaristi - maupun "akan permenu-ngan tentang misteri-misteri Penebusan kita dan akan meneladan para kudus di surga, maka devosi-devosi ini sungguh mempunyai dampak positif untuk partisipasi kita dalam ibadat liturgis." (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, 41)


Antifon Pembuka (Sir 36:17)

Semoga semua penghuni bumi mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal

Doa Pagi


Allah Bapa surgawi, kami bersyukur karena hidup kami telah ditebus dengan wafat Putra-Mu di salib. Semoga karena kebaikan dan cinta-Mu kami berani memberi dan berkorban bagi sesama dengan tulus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (36:1.4-5a.10-17)
   
 
"Semoga bangsa-bangsa mengakui bahwa tiada Allah selain Dikau."
    
Kasihanilah kami, ya Penguasa, Allah semesta alam, pandanglah kami dan curahkanlah kedahsyatan-Mu atas segala bangsa. Hendaklah Engkau membaharui tanda dan mengulang mukjizat, agar para bangsa mengakui, sebagaimana kami telah mengakui, bahwa tiada Allah kecuali Engkau, ya Tuhan. Sudilah mengumpulkan segala suku Yakub serta mengembalikan kepada mereka tanah pusakanya seperti sediakala. Kasihanilah umat yang disebut menurut nama-Mu, yaitu Israel, yang telah Kausamakan dengan anak sulung. Kasihanilah kota-Mu yang kudus, yaitu Yerusalem, kota tempat istirahat-Mu. Penuhilah Sion dengan pujian karena perbuatan-Mu yang perkasa, dan penuhilah bait-Mu dengan kemuliaan-Mu. Berikanlah kesaksian tentang makhluk-makhlukmu yang pada awal mula Kauciptakan, dan penuhilah segala nubuat yang telah dibawakan atas nama-Mu. Berikanlah ganjaran kepada mereka yang menantikan Dikau, dan buktikanlah kebenaran segala nabi-Mu. Ya Tuhan, dengarkanlah doa hamba-hamba-Mu ini sesuai dengan berkat Harun atas umat-Mu. Semoga semua penghuni bumi ini mengakui, bahwa Engkaulah Tuhan, Allah yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepada kami, ya Tuhan, cahaya belas kasih-Mu.
Ayat. (Mzm 79:8.9.11.13; R: Sir 36:1b)
1. Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang! Kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, sebab sudah sangat lemahlah kami.
2. Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, ya Allah penyelamat! Lepaskanlah kami, dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
3. Biarlah sampai ke hadapan-Mu keluhan orang tahanan; sesuai dengan kebesaran tangan-Mu, biarkanlah hidup orang-orang yang ditentukan untuk mati dibunuh!
4. Maka kami, umat-Mu, dan kawanan domba gembalaan-Mu, akan bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya, dan akan memberitakan puji-pujian bagi-Mu turun temurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 10:45)
Putra Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi semua orang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:32-45)
   
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
  
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kaian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Di dunia ini banyak orang berlomba untuk mencari kedudukan, kekuasaan dan popularitas. Bahkan beberapa orang sangat senang bila dihormati dan menduduki jabatan yang tinggi. Beberapa orang setelah menjadi pejabat kemudian memaksa semua bawahan untuk menghormatinya. Jika tidak dihormati, ia menjadi berang.

Semangat itu berbeda dengan apa yang diungkapkan dan dilakukan oleh Yesus. Dalam Injil kita melihat Yakobus dan Yohanes meminta duduk di kiri dan kanan Yesus bila nanti Yesus mulia. Mendengar itu para murid lain menjadi marah. Rasanya mereka tidak rela bahwa Yohanes dan Yakobus menduduki tempat dekat dengan Yesus karena mereka sudah lebih lama ikut Yesus. Mereka ternyata juga berpikir secara duniawi, kedudukan, kehormatan, dan kekuasaan. Bagi Yesus, kekuasaan dan kedudukan adalah pengabdian. Maka kalau ingin menjadi besar haruslah melayani sesamanya, bukan menguasai sesamanya. Yesus membalik nilai yang biasa dicari di dunia dengan nilai ilahi. Tuhan Yesus sendiri datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya bagi penebusan banyak orang.

Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita lebih suka dilayani atau melayani? Apakah dengan kedudukan dan jabatan kita semakin rela melayani sesama? (PS/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (lih. Mzm 79:13)

Kami umat-Mu, kawanan domba gembalaan-Mu, hendak bersyukur kepada-Mu untuk selama-lamanya dan mewartakan pujian-Mu turun-menurun.

"Sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal."

Selasa, 26 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam


Sir. 35:1-12; Mzm. 50:5-6,7-8,14,23; Mrk. 10:28-31

"Sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal."

Apakah Tuhan memberi upah atau balas jasa atas segala kebaikan dan pengorbanan kita? Ya, di satu sisi, boleh dikatakan demikian. Namun, sebenarnya itu bukan upah atas balas jasa. Yesus sendiri tidak mengatakan "akan menerima upah atau balas jasa seratus kali lipat" tetapi "akan menerima kembali seratus kali lipat". Yang namanya upah dan balas jasa, biasanya seimbang dengan jasa berikan dan pengorbanan yang kita keluarkan. Kalaupun ada bonus, ya maksimal 1x lipat, jarang lebih. Nah ini, kita menerimanya kembali sampai 100x lipat. Maka, jelas tidak bisa kita sebut sebagai upah atau balas jasa tetapi rahmat dan anugerah (gratia, grace) dari Tuhan. Apalagi, kalau misalnya kita menghitung atau membandingkan: banyakan mana yang kita buat "ngamal" (beramal, berderma, berbuat baik) atau "ngomel" (mengeluh, menggerutu, marah). Kemungkinan impas saja tidak, tetapi malah minus. Jadi, kalau Tuhan memberi kepada kita dengan memperhitungkan jasa dan amal kebaikan kita saja, kita sama sekali tidak layak mendapat apa-apa, baik untuk hidup kita di dunia ini maupun dalam kehidupan kekal nanti. Syukur bahwa Tuhan kita sungguh murah hati dan senantiasa memberi anugerah kepada kita. Maka, kalau mendoakan arwah, sebaiknya kita jangan mendoakan agar ia diterima dalam kebahagaiaan abadi di surga sesuai dengan amal baiknya. Tetapi doakanlah agar ia dianugerahi kebahagiaan abadi di surga karena kasih dan kerahiman Tuhan.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk berbuat baik, bukan untuk mendapat upah dari-Mu tetapi sebagai ungkapan syukur atas segala anugerah-Mu. Amin. -agawpr- 

Selasa, 26 Mei 2015 Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

Selasa, 26 Mei 2015
Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam

“Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan” (St. Filipus Neri)


Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur yang remuk redam.

The love of God has been poured into our hearts through the Spirit of God dwelling within us


Doa Pagi

Allah Bapa, sumber kegembiraan kami, abdi-abdi-Mu yang setia Kauluhurkan dengan kesucian mulia. Maka kami mohon kepada-Mu, kobarkanlah dalam diri kami api Roh Kudus yang menyala-nyala dalam hati Santo Filipus Neri. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Memperhatikan dan memenuhi hukum Tuhan, membalas kebaikan orang lain, dan memberikan derma adalah tindakan-tindakan yang menjadi bagian dari kurban persembahan dan syukur kepada Tuhan. Tuhan menghendaki hal-hal baik dan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
 

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:1-12)
    
 
"Tuhan berkenan kepada korban orang benar, dan ingatannya tidak akan dilupakan.”
       
Memenuhi hukum Tuhan itu sama dengan mempersembahkan banyak kurban, dan memperhatikan segala perintah Tuhan itu sama dengan mempersembahkan kurban keselamatan. Membalas kebaikan hati orang sama dengan mempersembahkan kurban sajian, dan memberi derma sama dengan menyampaikan kurban syukur. Yang direlai oleh Tuhan ialah menjauhi kejahatan dan menolak kelaliman itu sama dengan dengan kurban penghapus dosa. Janganlah tampil di hadirat Tuhan dengan tangan kosong, sebab semuanya wajib menuruti perintah Tuhan. Persembahan orang jujur melemaki mezbah, dan harumnya sampai ke hadapan Yang Mahatinggi. Tuhan berkenan akan kurban orang yang jujur, dan takkan melupakannya. Muliakanlah Tuhan dengan kemurahan, dan buah bungaran di tanganmu janganlah kausedikitkan. Bawalah pemberianmu dengan muka riang, dan dengan suka hati sertakanlah bagian sepersepuluh menjadi barang kudus. Berikanlah kepada Yang Mahatinggi sesuai dengan apa yang diberikan-Nya kepadamu: itupun harus dengan murah hati dan seturut penghasilanmu. Sebab Tuhan pasti membalas, dan akan membalas engkau tujuh kali lipat. Jangan mencoba menyuap Tuhan, sebab tidak akan Ia terima! Jangan menaruh harapan pada kurban kelaliman. Sebab Tuhan adalah hakim yang tidak memihak.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. ( Mzm 50:5-6.7-8.14.23)
1. ”Bawalah ke mari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!” Maka langit memberitakan keadilan-Nya: Allah sendirilah Hakim!
2. Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman! Dengarkanlah, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapanku!
3. Persembahkanlah syukur sebagai kurban kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Yesus mengajarkan bahwa setiap orang yang ingin mengikuti-Nya secara lebih dalam, memiliki sikap kepasrahan dan penyerahan diri secara total kepada Allah. Hal itu diungkapkan dengan melepaskan segala sesuatu yang mengikatnya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:28-31)
    
"Sekalipun disertai penganiayaan, pada masa ini juga kalian akan menerima kembali seratus kali lipat dan di masa datang menerima hidup yang kekal."
   
Setelah Yesus berkata betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus, “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Engkau.” Maka Yesus menjawab, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan; dan di masa datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Janji Yesus tergenapi pada orang-orang yang mengikuti Dia dan meninggalkan segalanya. Mereka akan menerima pelbagai macam kekayaan yang mendatangkan kebahagiaan sejati. Filipus Neri bahagia karena memutuskan untuk meninggalkan usaha pamannya yang kaya. Apakah kita bahagia mengikuti Yesus? Kalau belum, kita belum meninggalkan segalanya.

Antifon Komuni (Yoh 15:9)

Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku, firman Tuhan.

As the Father loves me, so I also love you; remain in my love, says the Lord.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, terima kasih karena rahmat-Mu senantiasa cukup bagi kami. Semoga kami rela memberikan diri kepada sesama yang membutuhkan pertolongan dan dengan demikian kami menjadi perpanjangan tangan-Mu. Kami mohon, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Senin, 25 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII


Sir. 17:24-29; Mzm. 32:1-2,5,6,7: Mrk. 10:17-27.

Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Quis Dives Salvetur? "Siapakah orang kaya yang diselamatkan" adalah tulisan Clemens dari Alesandria, salah satu Bapa Gereja yang hidup antara tahun 150-215. Buku yang ditulis antara tahun 180-202 ini berpijak dari Injil Markus (Injil hari ini) dan merupakan tulisan kristiani pertama yang berbicara tentang kekayaan dalam hubungannya dengan keselamatan dan moralitas kristiani. Di dalamnya, Clemens menegaskan bahwa keselamatan itu berlaku bagi semua orang dan dengan demikian Kerajaan Allah juga terbuka untuk semua orang, tidak terkecuali orang yang kaya. Namun, keselamatan itu juga tidak tergantung pada kekayaan material, tetapi pada kualitas jiwa seseorang, yakni iman, pengharapan dan kasih. Dengan demikian, kekayaan mempunyai makna moral dan sosial. Secara moral, kekayaan harus didapatkan dengan cara yang baik sehingga sungguh-sungguh merupakan anugerah Tuhan. Secara sosial, kekayaan harus dipakai sebaik-baiknya tidak hanya untuk kepentingan sendiri tetapi juga untuk menolong orang-orang miskin agar mereka pun ikut merasakan kebaikan dan anugerah Tuhan secara konkret. Tuhan adalah kasih dan kasih-Nya itu terutama ditujukan kepada mereka yang kecil, miskin dan tersingkir sebagaimana ditegaskan dalam misi Yesus (Luk 4:18). Oleh karena itu, berbagi kepada orang miskin merupakan jalan untuk mengikuti Yesus dan itu berarti berjalan bersama Dia di jalan keselamatan yang tujuan akhirnya adalah Kerajaan Allah di surga.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mengelola setiap anugerah yang Kauberikan kepada kami untuk merintis jalan ke surga. Amin. -agawpr-

Senin, 25 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VIII

Senin, 25 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VIII

Saya diberi pengertian tentang apa artinya jiwa yang ada dalam dosa berat. Ini berarti menutupi jiwa dengan awan dan menjadikannya hitam; maka Tuhan tak dapat lagi dilihat, biarpun Ia selalu hadir. Dosa-dosaku begitu menghitamkan (membutakan) jiwaku, sehingga aku tidak dapat melihat Tuhan. (Sta. Theresia dari Avila, Otobiografi, 40,5)
  

Antifon Pembuka (Sir 17:29)

Alangkah besarnya belas kasih dan pengampunan Tuhan bagi semua yang berpaling kepada-Nya.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahabaik, Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami, mencari yang tersesat jalannya. Semoga mata kami terbuka terhadap yang baik. Ajarilah kami mendengarkan sabda pengampunan-Mu. Tabahkanlah hati kami bila semangat kami mengendor dan ingatkanlah kami akan keagungan karya-Mu dengan penuh rasa syukur. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (17:24-29)
   
 
"Bertobatlah kepada Tuhan dan hentikanlah dosamu."
    
Bagi orang yang menyesal Tuhan membuka jalan kembali. Tuhan menghibur mereka yang kehilangan ketabahan. Berpalinglah kepada Tuhan dan lepaskanlah dosamu, berdoalah di hadapan-Nya dan berhentilah menghina. Kembalilah kepada Yang Mahatinggi dan berpalinglah dari yang durjana, dan hendaklah sangat membenci kepada kekejian. Siapa gerangan di dunia orang mati memuji Yang Mahatinggi sebagai pengganti orang yang hidup? Siapa gerangan mempersembahkan pujian di sana? Dari orang mati lenyaplah pujian, seperti dari yang tiada sama sekali. Sedangkan barangsiapa hidup dan sehat, ia memuji Tuhan. Alangkah besarnya belas kasihan serta pengampunan Tuhan bagi semua yang berpaling kepada-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan dan bersorak sorailah, hai orang jujur.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan” dan mengaku segala pelanggaranku. Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi, ia tidak akan terlanda. 4.Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:17-27)
   
"Juallah apa yang kaumiliki, dan ikutilah aku."
       
Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu.” Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata,”Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Membaca perikop "Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah", hati kita bisa terusik dengan pertanyaan kecil: apa salahnya orang kaya ini? Mengapa ia sulit masuk Kerajaan Allah? Bukankah sarana apa pun dia miliki (karena ia kaya)? Bukankah kesempatan untuk berbuat baik dan banyak hal lain dapat ia lakukan? Lalu kurang apa lagi?

Coba simak yang terjadi pada seseorang yang tadinya berlari-lari (semangat sekali) menjumpai Yesus: "Mendengar perkataan itu, ia (orang kaya) menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya" (ay. 22). Orang kaya itu jelas kecewa, karena tadi ia semangat (berlari-lari) menjumpai Yesus dan menyangka bahwa hidupnya beres, ingin mengalami hidup kekal. Nyatanya masih ada satu kekurangan. Sayangnya, satu kekurangan itu pun berupa lima kata kerja: "pergilah, juallah, berikanlah, datanglah ke mari, dan ikutlah Aku". Jawaban Yesus sesuai dengan pertanyaan orang kaya tadi, "Apa yang harus kuperbuat?"

Orang kaya, kita juga, bisa menjadi kecewa karena hatinya tertohok: masih ada satu kekurangan. Mau dikemanakan harta yang banyak itu? Yesus berkata "Juallah dan bagikan kepada orang miskin!"

Ikut Yesus harus berani menjalani aturan-Nya, yaitu "berbagi". Mengapa? Berbagi dengan apa yang kita punyai, banyak orang akan terbantu hidupnya. Dengan berbagi, orang lain terbantu karyanya; dengan berbagi orang lain bisa berobat; dengan berbagi orang lapar bisa makan; dengan berbagi orang tunawisma bisa berteduh; dengan berbagi perhatian dan kasih, orang kesepian tidak merasa sendiri, punya semangat hidup dan yang lemah lunglai dikuatkan, dst. Apa yang dapat kita bagikan saat ini kepada saudara-saudari kita? Tuhan memberkati. (JK/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Mrk 10:25)

Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Doa Malam

Allah, Bapa umat manusia, Engkau selalu memihak kaum papa miskin dan menyanggupi pertolongan kepada kaum tertindas. Perkenankanlah kami selalu berada di tengah-tengah kaum penderita dan tertindas agar dapat menemukan Dikau di situ dan terhitung sebagai kaum papa penderita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.



Minggu, 24 Mei 2015
Hari Raya Pentakosta

Kis. 2:1-11; Mzm. 104:1ab,24ac,29bc,-30,31,34; Gal. 5:16-25; Yoh. 15:26-27; 16:12-15

Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku.

Pentakosta. Limapuluh hari setelah Paskah. Roh Kudus, yang disebut sebagai Penghibur dan Roh Kebenaran turun atas para rasul. Perihal turun dan peran Roh Kudus ini, Gereja mengimani dan mengajarkan demikian, "Ketika sudah selesailah karya, yang oleh Bapa dipercayakan kepada Putera untuk dilaksanakan di dunia, diutuslah Roh Kudus pada hari Pentekosta, untuk tiada hentinya menguduskan Gereja. Dengan demikian umat beriman akan dapat mendekati Bapa melalui Kristus dalam satu Roh. Dialah Roh kehidupan atau sumber air yang memancar untuk hidup kekal. Melalui Dia, Bapa menghidupkan orang-orang yang mati karena dosa, sampai Ia membangkitkan tubuh mereka yang fana dalam Kristus. Roh itu tinggal dalam Gereja dan dalam hati umat beriman bagaikan dalam kenisah. Dalam diri mereka, Ia berdoa dan memberi kesaksian tentang pengangkatan mereka menjadi putera. Oleh Roh, Gereja diantar kepada segala kebenaran, dipersatukan dalam persekutuan serta pelayanan, diperlengkapi dan dibimbing dengan aneka kurnia hirarkis dan karismatis, serta disemarakkan dengan buah-buah-Nya. Dengan kekuatan Injil, Roh meremajakan Gereja dan tiada hentinya memperbaruinya, serta mengantarkannya kepada persatuan sempurna dengan Mempelainya, yakni Kristus. Demikianlah seluruh Gereja nampak sebagai “umat yang disatukan berdasarkan kesatuan Bapa dan Putera dan Roh Kudus”. (Lumen Gentium 4). Dari sini, kita mengerti secara lengkap peran Roh Kudus dalam kehidupan Gereja pada umumnya dan dalam diri kita masing-masing secara khusus. Dialah yang menguduskan kita orang berdosa ini, yang membimbing kita untuk dekat dengan Allah, yang menjamin kita untuk memperoleh hidup kekal, yang menjadikan kita diangkat sebagai anak-anak Allah, yang senantiasa berdoa bagi kita, yang membersatukan kita semua dalam Gereja, dan yang tiada hentinya memperbarui Gereja. Ditegaskan pula bahwa Roh Kudus tinggal dalam hati umat beriman, yakni dalam diri kita masing-masing. Oleh karena itu, St. Paulus menegaskan agar kita hidup dalam Roh dan menghasilkan buah-buah Roh, yakni: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. 

Doa: Tuhan, semoga dengan perayaan Pentakosta ini, kami semakin membuka diri akan kehadiran dan bimbingan Roh Kudus, sehingga dimampukan menghasilkan buah-buah roh. Amin. -agawpr-

Minggu, 24 Mei 2015 Hari Raya Pentakosta

Minggu, 24 Mei 2015
Hari Raya Pentakosta

"Ke-50 hari (Masa Paskah) ditutup dengan Minggu Pentakosta, hari perayaan kedatangan Roh Kudus pada para Rasul, asal-usul Gereja dan awal perutusannya kepada manusia segala bahasa, rakyat dan bangsa. Dianjurkan untuk memperpanjang Misa petang sebelumnya menjadi tirakatan; tetapi tidak diarahkan kepada baptis, seperti pada malam Paskah, melainkan lebih pada doa tak kunjung henti, menurut teladan para Rasul, dan murid, yang 'rukun bertekun dalam doa bersama Maria, Ibu Yesus' dan menantikan Roh Kudus" (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 1 Januari 1988, No. 107)

Antifon Pembuka (lih. Keb 1:7)

Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia. Dialah yang menyatukan segala sesuatu dan memahami setiap tutur bahasa. Alleluya.

The Spirit of the Lord has filled the whole world and that which contains all things understands what is said, alleluia.


atau

Spiritus Domini replevit orbem terrarum, alleluia: et hoc quod continet omnia, scientiam habet vocis, alleluia, alleluia, alleluia.
Mzm. Exsurgat Deus, et dissipentur inimici eius: et fugiant, qui oderunt eum, a facie eius.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang mahaagung dan kekal, berkat misteri Pentakosta Engkau menguduskan Gereja-Mu di antara para bangsa dengan segala bahasa. Sebarluaskanlah anugerah Roh Kudus ke seluruh dunia. Ulangilah mukjizat Pentakosta: sentuhlah dengan Roh-Mu hati umat beriman, seperti yang Kaulakukan pada awal pewartaan Injil. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:1-11)
    
 
"Mereka dipenuhi Roh Kudus dan mulai berbicara."
     
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 828
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 104:1.24.29-30.31.34; Ul: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sangat besar! Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya! Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
3. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (5:16-25)
    
"Buah-buah Roh."
       
Saudara-saudara, hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga setiap kali kamu tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Tetapi kalau kamu membiarkan diri dipimpin oleh Roh, kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kamu kuperingatkan seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Sebaliknya buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Madah Pentakosta (Sekuensia) PS 569
(Veni Sancte Spiritus)

1. Veni, Sancte Spiritus et emitte caelitus lucis tuae radium.
2. Veni, pater pauperum, veni, dator munerum, veni, lumen cordium.
3. Consolator optime, dulcis hospes animae, dulce refrigerium.
4. In labore requies, in aestu temperies, in fletu solatium.
5. O lux beatissima, reple cordis intima tuorum fidelium.
6. Sine tuo numine, nihil est in homine, nihil est innoxium.
7. Lava quod est sordidum, riga quod est aridum, sana quod est saucium.
8. Flecte quod est rigidum, fove quod est frigidum, rege quod est devium.
9. Da tuis fidelibus, in te confidentibus, sacrum septenarium.
10. Da virtutis meritum, da salutis exitum, da perenne gaudium. Amen.

atau

1. Ya Roh Kudus, datanglah dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.
2. Suluh hati, datanglah, Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.
3. Kau penghibur ulungku, 'Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.
4. Kausegarkan yang lelah, Kautenangkan yang resah; Kau melipur yang sendu.
5. O Cahaya yang cerah, datang dan penuhilah hati kaum beriman.
6. Tanpa kekuasaan-Mu, hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.
7. Yang cemar bersihkanlah, yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.
8. Yang keras lunakkanlah, yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.
9. Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu: sapta karunia-Mu.
10. Dan curahilah anugrah: akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.

Bait Pengantar Injil, do = bes, gregorian, PS 964
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:26-27; 16:12-15)
   
"Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran."
     
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Roh Kebenaran datang, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya, itulah yang akan dikatakan-Nya, dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah kepunyaan-Ku, sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
  
ROH KUDUS DAN PANGGILAN GEREJA

Gereja dipanggil untuk bersaksi tentang Kristus. Setelah diteguhkan imannya melalui penampakan-penampakan Yesus, Dia mempercayakan tugas perutusan-Nya kepada para murid agar dilanjutkan. Para murid dipanggil untuk pergi mewartakan Injil dan menjadi saksi-saksi-Nya.

Pada hari raya Pentakosta ini Gereja mensyukuri anugerah Roh Kudus yang menjadi dasar dan kekuatan tugas perutusannya. Roh Kudus dicurahkan dalam diri para murid agar mereka mampu mewartakan karya keselamatan Allah yang dikerjakan Yesus Kristus melalui wafat dan kebangkitan-Nya. Dengan daya Roh Kudus, Gereja dipanggil untuk menjadi saksi cinta kasih-Nya di dunia ini.

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus mengingatkan para murid bahwa Roh Kudus, Roh Penghibur, Roh Kebenaran, yang diutus-Nya akan bersaksi tentang Dia; tetapi para murid juga diminta untuk bersaksi. Roh Kudus ini akan membimbing para murid kepada seluruh kebenaran, yaitu kebenaran tentang kepenuhan hidup yang telah dianugerahkan Bapa dalam diri Putera-Nya, Yesus Kristus. Roh Kudus menjadi sumber kesaksian para murid dan sekaligus memberi keberanian untuk bersaksi.

Dalam perisiwa Pentakosta, para murid berkumpul untuk berdoa dan mereka mengalami kepenuhan Roh Kudus. Roh Kudus yang dicurahkan dalam rupa lidah-lidah api memberi semangat, keberanian dan kekuatan kepada para murid untuk bersaksi tentang perbuatan-perbuatan besar yang dikerjakan Allah. Roh Kudus menjadikan pesan-pesan para murid dapat dimengerti oleh banyak orang dari berbagai suku bangsa.

Kita, umat beriman, sebagai Gereja dipanggil juga untuk bersaksi tentang karya agung cinta kasih Allah yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus melalui wafat dan kebangkitan-Nya. Roh Kudus telah dicurahkan ke dalam hati kita, menjadi kekuatan untuk bersaksi tentang Injil-Nya. Sebagai umat beriman kita mampu menghadirkan Kristus di dunia ini, karena Roh Kudus telah dicurahkan. Umat beriman yang hidup dalam Roh Kudus sungguh akan mampu menghasilkan buah-buah Roh, yakni: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Gal 5:22-23).

Roh Kudus bersaksi, tetapi kita pun dipanggil untuk memberikan kesaksian hidup tentang Kristus agar semakin banyak orang yang percaya. Roh Kudus menjadi daya kekuatan Gereja dalam bersaksi. [Kusdy/RUAH]

Antifon Komuni (lih. Kis 2:4.11)

Mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan memaklumkan karya agung Allah. Alleluya.

They were all filled with the Holy Spirit and spoke of the marvels of God, alleluia.

atau

Factus est repente de cælo sonus advenientis spiritus vehementis, ubi erant sedentes, alleluia: et repleti sunt omnes Spiritu Sancto, loquentes magnalia Dei, alleluia, alleluia. (Kis 2:2-4)

Sabtu Sore, 23 Mei 2015 Vigili Pentakosta

Sabtu Sore, 23 Mei 2015
Vigili Pentakosta 
           
"Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman Tuhan." (Yeh 37:14)
    
Bentuk sederhana dari Misa Vigili
      
Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)

Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. Alleluya.
 
The love of God has been poured into our heartsthrough the Spirit of God dwelling within us, alleluia.

atau
    
Caritas Dei diffusa est in cordibus nostris, alleluia: per inhabitantem Spiritum eius in nobis, alleluia, alleluia.
Mzm. Benedic anima mea Domino: et omnia quæ intra me sunt, nomini sancto eius. 
   
Doa Sore

Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki agar perayaan Paskah dirangkum dalam masa suci lima puluh hari. Anugerahkanlah Roh-Mu agar bangsa-bangsa yang tercerai-berai dan yang berbeda bahasa dan budaya dihimpun kembali dan bersatu padu memuji nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan Pertama
dan atau Kel 19:3-8a.16-20b atau Yeh 37:1-14 atau Yl 2:28-32 (bacaan dapat digunakan semuanya)
         
Bacaan dari Kitab Kejadian (11:1-9)
                      
"Kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi."
     
Pada zaman dahulu, seluruh bumi satu bahasanya dan sama logatnya. Pada suatu hari mereka berangkat ke arah timur dan menemukan tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata satu sama lain, "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Batu bata itu mereka pakai sebagai batu bangunan, dan aspal sebagai perekatnya. Mereka berkata, "Marilah kita dirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan sampai terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. Maka Tuhan bersabda, "Mereka ini satu bangsa dan satu pula bahasa mereka semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka. Mulai dari sekarang apa pun yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Demikianlah mereka diserakkan oleh Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah bahasa seluruh bumi dikacau-balaukan Tuhan, dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 104:1-2a.24.25c.27-28.29bc-30; R: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Apabila Engkau mengambil roh mereka, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.
3. Biarlah kemuliaan Tuhan untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya. Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.

Pilihan lain Mazmur Tanggapan: Mzm 33:10-11, 12-13, 14-15; Ul: 12b; MT Daniel 3:52, 53, 54, 55, 56; Ul: 52b atau Mzm 19:8,9,10,11; Ul: Yoh 6:68c; Mzm 107:2-3, 4-5, 6-7, 8-9; Ul: 1 (dapat digunakan seluruhnya)

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:22-27)
   
"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."
    
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Datanglah hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman, dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (7:37-39)
   
"Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
  
Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan Pondok Daun, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (lih. Yoh 7:37)
     
 Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan, Yesus berdiri dan berseru, "Siapa saja yang haus, hendaklah ia datang kepada-Ku, dan minum!" Alleluya
   

Renungan

 
"Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." (Kej 11:4), demikian cita-cita dan impian orang sombong serta serakah. Orang yang berusaha merealisasikan cita-cita dan impian yang demikian itu akhirnya akan jatuh berantakan, sebagaimana telah terjadi di Babel. "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." (Kej 11:6-7). Karena egoisme, kesombongan dan keserakahan orang kaya tertentu maka hancur dan rusaklah lingkungan hidup maupun kehidupan bersama. Hampir semua lapisan tanah ditutupi beton dan bangunan yang tinggi, maka banjir bandang tak terhindari, itulah yang akhir-akhir ini terjadi. Dibalik kejayaan keberhasilan duniawi yang antara lain ditandai oleh gedung-gedung pencakar langit, hotel dan losmen terjadilah kemerosotan moral manusia. Maklum cukup banyak hotel dan losmen telah menjadi tempat terselubung untuk pelacuran, tempat untuk melakukan ketidak-setiaan atau perselingkuhan. Dibalik hingar bingar dan nyanyian ada narkoba dan pelecehan seksual. Dibalik kesuksesan kepemilikan sarana komunikasi seperti HP ada kehancuran komunikasi kasih antar manusia. Memperhatikan kasus Babel yang menjadi simbol kesombongan dan keserakahan manusia, marilah kita sebagai orang beriman mawas diri: apakah saya juga tergerak atau dijiwai untuk membangun sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit alias dambaan atau impian kosong, hampa?
  
Saat di Babel, menurut catatan Alkitab, orang-orang tercerai berai dan terjadilah kekacauan bahasa, hasil dari kesombongan dan keangkuhan manusia yang ingin membangun dengan usahanya sendiri, tanpa Allah, “sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit” (Kej 11:4). Menara babel adalah contoh yang tepat dari kesombongan yang sia-sia. Pada saat Pentakosta, perpecahan ini disatukan. Tidak ada lagi keangkuhan terhadap Allah, tidak ada pula perdebatan antara manusia dengan sesamanya; namun, ada keterbukaan pada Allah, ada keterbukaan untuk menyerukan perkataan-Nya: bahasa baru, karena kasih Allah telah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (Rm 5:5); bahasa yang dapat dimengerti setiap orang dan, yang sekalinya diterima, dapat diekspresikan dalam tiap kehidupan dan tiap kebudayaan. Bahasa Roh, bahasa Injil, adalah bahasa persatuan yang mengundang kita untuk menjadi lebih baik dari sikap tertutup, sikap masa bodoh, perpecahan, dan permusuhan.
 
Perikop injil Yohanes berbicara tentang hati yang akan mengalir aliran-aliran air hidup. Dikatakan bahwa pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan Yesus dengan aliran-aliran air hidup ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. Dengan kata lain, aliran-aliran air yang keluar dari hati manusia itu, membawa kehidupan dan bukan kematian. Karena aliran-aliran air tersebut berasal dari Allah sendiri. Dan kita sudah tahu hakikat dan sifat air. Air itu bisa memberi kesegaran, kesejukan, menghilangkan haus dan memberi kehidupan bagi seluruh umat manusia. Dan aliran-aliran air hidup itu adalah Roh Kudus yang akan diutus oleh Yesus.
      
Kehadiran Roh Kudus dalam diri kita, mampu mengubah kehidupan manusia yang lama menjadi manusia baru. Kehidupan manusia lama kita, biasanya ditandai dengan beberapa sikap. Pertama, sikap suka mengeluh. Sikap suka mengeluh, membuat hidup kita tidak bahagia. Sebab kita tidak mampu melihat hal yang baik dalam diri kita. Sebaliknya, jika kita menerima Roh Kudus, maka sikap suka mengeluh akan diubah dengan kemampuan mengucap syukur. Roh Kudus membuat kita bisa bergembira, walaupun kita hanya makan tempe dan tahu. Kedua, sikap tidak mempunyai pengharapan. Tidak ada orang yang paling sial di dunia, selain orang yang tidak mempunyai pengharapan. Sementara dengan kehadiran Roh Kudus, kita bisa melihat masa depan dengan keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Ketiga, sikap suka menebar kebencian dan mementingkan diri sendiri. Dengan kuasa Roh Kudus, kita mampu menjadi pembawa damai. Saat menjadi pembawa damai, hati kita akan jadi tenang dan damai. Lebih lanjut, Katekismus Gereja Katolik, No. 2630 menerangkan:     "Perjanjian Baru hampir tidak mengenal doa keluhan, seperti yang sering ditemukan dalam Perjanjian Lama. Dalam Kristus yang bangkit, doa Gereja diwarnai oleh harapan, meskipun kita masih menanti dan masih harus menobatkan diri hari demi hari. Doa Kristen muncul dari kedalaman yang lebih besar. Santo Paulus menamakan asal doa ini "mengeluh"; yang ia maksudkan, ciptaan yang "mengeluh dan merasa sakit bersalin" (Rm 8:22). Ia juga maksudkan kita, karena kita "mengeluh dalam hati sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam harapan" (Rm 8:23-24). Akhirnya Santo Paulus juga maksudkan Roh Kudus, yang, menggantikan kita "dalam kelemahan kita, sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan" (Rm 8:26)."

Marilah kita buka hati kita terhadap bisikan atau sentuhan Roh Kudus. Hidup doa adalah masalah hati, perjumpaan hatiku dengan Hati Allah, sehingga hatiku dikuasai oleh Allah dan dengan demikian kita hidup dan bertindak sesuai dorongan atau bisikan Roh-Nya, dan tidak mengikuti kemauan atau keinginan pribadi. Maka salah satu ujud doa yang baik adalah permohonan rahmat Allah, yang kita butuhkan agar kita dapat hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak Allah. Dengan kata lain jika kita mohon keselamatan jiwa kita sendiri maupun orang lain, yakinlah bahwa permohonan kita pasti dikabulkan. Pengabulan doa butuh kerjasama kita sebagai manusia yang lemah dan rapuh ini. Jika kita mohon keselamatan jiwa maka semua usaha, kerja dan pelayanan kita memiliki tujuan utama keselamatan jiwa manusia, bukan harta benda atau uang. Kita tidak mungkin mengetahui kuasa Allah sepenuhnya, karena Ia adalah Mahakuasa, maka juga tak mungkin kita memaksa Allah untuk mengabulkan permohonan atau dambaan kita, apalagi yang menjadi permohonan atau dambaan kita bukan keselamatan jiwa manusia. Namun jika kita mohon keselamatan jiwa manusia, sekali lagi percayalah pasti akan dikabulkan, karena Ia Mahakuasa.
 
Antion Komuni (Yoh 7:37)
 
Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan, Yesus berdiri dan berseru, "Siapa saja yang haus, hendaklah ia datang kepada-Ku dan minum!" Alleluya. 
 
On the last day of the festival, Jesus stood and cried out: If anyone is thirsty, let him come to me and drink, alleluia. 
 
 atau
 
Ultimo festivitatis die dicebat Iesus: Qui in me credit, flumina de ventre eius fluent aquæ vivæ. Hoc autem dixit de Spiritu, quem accepturi erant credentes in eum, alleluia, alleluia. (Yoh 7:37-39)
 

Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."


Sabtu, 23 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VII Paskah 
   
Kis. 28:16-20,30-31; Mzm. 11:4,5,7; Yoh. 21:20-25.

Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku." 
 
  
Panggilan dan perutusan Tuhan bagi kita masing-masing selalu bersifat personal, sebab Ia mengenal dan mengasihi kita secara personal pula. Hal ini tampak, misalnya dari 72 anak angkatan saya yang sekian tahun lalu bersama-sama dipanggil untuk menjalani pendidikan di Seminari Menengah Mertoyudan.  Sekarang, 15% dipanggil dan diutus menjadi imam. Yang lainnya, ada yang sudah berkeluarga, ada yang masih lajang. Mereka ada yang dipanggil dan diutus menjadi wartawan, pengusaha, kontraktor, pegawai negri, dll. Demikian pula, dari sekian banyak saudara dan sahabat saya, ada yang di sekitar usia 30 tahun sudah dipanggil dan diutus untuk hidup berkeluarga dan sekarang sudah dianugerahi anak. Namun, ada pula yang sampai usia 40 tahun, bahkan lebih, belum juga dianugerahi jodoh oleh Tuhan. Hal ini semakin menegaskan bahwa Tuhan memanggil dan mengutus kita secara personal. Oleh karena itu, apa pun keadaan, panggilan dan tugas perutusan kita sekarang ini, hendaknya kita syukuri dan kita hayati dengan sebaik-baiknya. Itulah panggilan dan perutusan personal dari Tuhan untuk kita masing-masing.

Doa: Tuhan, berilah kami untuk mensyukuri, mencintai dan menghayati dengan sebaik-baiknya panggilan dan tugas perutusan kami. Amin. -agawpr-

Sabtu Pagi, 23 Mei 2015 Hari Biasa Pekan VII Paskah

Sabtu Pagi, 23 Mei 2015
Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari kesembilan)

“Hendaklah jiwa Maria berada pada setiap dirimu untuk mengagungkan Tuhan” (St. Ambrosius)


Antifon Pembuka (Kis 1:14)

Para murid semua sehati sejiwa tekun berdoa bersama para wanita dan Maria, ibunda Yesus, serta saudara-saudara Yesus. Alleluya.

The disciples devoted themselves with one accord to prayer with the women, and Mary the Mother of Jesus, and his brethren, alleluia.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami telah Kauperkenankan merayakan kebangkitan Putra-Mu selama masa Paskah, yang esok akan memuncak dan berakhir pada hari raya kedatangan Roh Kudus. Semoga berkat bantuan-Mu kami dapat mewujudkan rahmat Paskah dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
  
Dalam masa tahanan di Kota Roma, Paulus memberikan penjelasan tentang persoalannya kepada komunitas Yahudi di Roma. Dia menyebutkan bahwa persoalannya bukan masalah politik untuk mengadukan bangsa Yahudi kepada penguasa Roma.

   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (28:16-20.30-31)
     
  
"Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah."
       
Setelah tiba di Roma, Paulus yang dalam tahanan diperbolehkan tinggal dalam rumah sendiri bersama-sama seorang prajurit yang mengawalnya. Tiga hari kemudian Paulus memanggil orang-orang terkemuka bangsa Yahudi, dan setelah mereka berkumpul, Paulus berkata, “Saudara-saudara, aku tidak berbuat kesalahan terhadap bangsa kita atau terhadap adat-istiadat nenek moyang kita! Meskipun demikian aku ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. Setelah aku diperiksa, mereka bermaksud melepaskan aku, karena tidak terdapat suatu kesalahan pun padaku yang setimpal dengan hukuman mati. Akan tetapi orang-orang Yahudi menentangnya, dan karena itu terpaksalah aku naik banding kepada Kaisar, tetapi bukan dengan maksud untuk mengadukan bangsaku. Itulah sebabnya aku meminta, supaya boleh bertemu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini.” Dua tahun penuh Paulus tinggal di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang tulus akan memandang wajah-Mu, ya Tuhan
Ayat. (Mzm 11:4.5.7)
1. Tuhan ada di dalam bait-Nya yang kudus; Tuhan, takhta-Nya di surga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
2. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan. Sebab Tuhan adalah adil, dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 16:7,13)
Aku akan mengutus Roh Kebenaran kepadamu, sabda Tuhan. Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.
  
Yesus memiliki keinginan tersendiri bagi murid-murid-Nya. Dia menghendaki Petrus ikut dengan-Nya untuk penggembalaan dan memiliki rencana lain pula bagi murid yang dikasihi-Nya. Dalam kata-kata-Nya, Yesus juga menyinggung tentang kedatangan-Nya kembali.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:20-25)
    
"Dialah murid, yang telah menuliskan semuanya ini, dan kesaksiannya itu benar."
        
Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku,” Petrus berpaling dan melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus; dia inilah yang berkata, “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?” Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus, “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau, ikutlah Aku.” Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan, “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, dan yang telah menuliskannya; dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar. Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

    
Yohanes adalah murid yang dikasihi Yesus. Banyak hal yang boleh ia terima dari Yesus, termasuk menuliskan kisah Injil. Injil Yohanes adalah ungkapan kasih. Itu pasti berdasarkan pengalamannya bagaimana ia dikasihi Yesus. Semua orang sulit dibendung untuk bicara mengenai kasih Yesus yang dialaminya, bila mereka mengalaminya sendiri.

Antifon Komuni (Yoh 16:14)

Roh Kudus akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku, alleluya.

The Holy Spirit will glorify me, for he will take from what is mine and declare it to you, says the Lord, alleluia.

Doa Malam

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah berjanji untuk mengutus Roh Kudus. Maka kami mohon, curahkanlah Roh Kudus-Mu atas kami, agar malam ini dan besok terjadi Pentakosta baru, di mana Gereja-Mu Engkau barui dan Engkau kobarkan iman dan semangat untuk bersaksi akan Engkau sampai ke ujung bumi. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy