| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 10 Mei 2015 Hari Minggu Paskah VI

Minggu, 10 Mei 2015
Hari Minggu Paskah VI

Bagaimana kita dapat memilih, kalau kita tidak lebih dahulu dipilih? Kita tidak dapat mencinta kalau tidak lebih dahulu dicinta. Kalau kamu mencari alasan, mengapa manusia mencintai Allah, kamu tidak akan menemukan alasan sama sekali, selain bahwa Allah lebih dahulu mencintai manusia. (St. Agustinus).

Antifon Pembuka (lih. Yes 48:20)

Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.

Vocem iucunditatis annuntiate, et audiatur, alleluia: nuntiate usque ad extremum terræ: liberavit Dominus populum suum, alleluia, alleluia.

Proclaim a joyful sound and let it be heard; proclaim to the ends of the earth: The Lord has freed his people, alleluia.


Doa Pagi


Allah Bapa Yang Maha Pengasih, curahkanlah Roh Kudus-Mu kepada kami agar kami dapat hidup bersatu sebagai sahabat-sahabat Putra-Mu. Kami mohon, semoga dengan daya Roh-Mu itu, kami juga dapat menghasilkan buah-buah iman dan cinta kasih dalam hidup kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (10:25-26.34-35.44-48)
     
  
"Karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga."
     
Sekali peristiwa, ketika sampai di kota Kaisarea, Petrus masuk ke rumah Kornelius. Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur dekat kaki Petrus, ia menyembahnya. Tetapi Petrus menegakkan dia serta berkata, "Bangunlah, aku hanya manusia biasa." Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. Ketika Petrus sedang berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang beriman dari golongan bersunat yang waktu itu menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu Petrus bertanya, "Bolehkah mencegah orang-orang ini dibaptis dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" Maka Petrus menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian orang-orang itu meminta kepada Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; Ul:4b)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib, keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan, yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya, di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:7-10)
  
"Allah adalah kasih."
   
Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai silih bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-17)
   
"Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Ini perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
    
KASIH, SUMBER KEBAHAGIAAN
 
Suatu kali, ketika saya naik kereta api, di gerbong yang sama, saya melihat seorang ibu duduk bersama anaknya yang masih balita. Sepanjang perjalanan sang ibu terus mengajari anaknya banyak hal. Dengan sabar, ia menanggapi celotehan anaknya. Sampai akhirnya, si anak tertidur pulas di pelukan ibunya sambil terus dibelainya.

Saya percaya ibu tersebut sangat mengasihi anaknya. Lalu saya berandai-andai, “Andaikan semua orang bersikap seperti ibu dan anak tersebut yang saling mengasihi, tentu dunia ini akan menjadi lebih indah dan menjadi tempat yang membahagiakan.”

Setelah berandai-andai, pikiran saya lantas sampai pada kisah penciptaan. Bukankah dulu Allah menciptakan segala sesuatu dengan kasih, sehingga pada awalnya semua makhluk hidup, hidup dalam kasih? Tidak ada yang saling mengancam, tidak ada yang saling memusnahkan, tidak ada yang iri hati dan sebagainya. Semuanya masih hidup dalam kasih dan senantiasa diliputi oleh kasih.

Sayangnya, saat ini kita pelan-pelan melupakan dan bahkan menghilangkan kasih dalam kehidupan, sehingga yang terjadi banyak orang tega menyakiti sesamanya, tega menyengsarakan sesamanya dan bahkan juga tega membunuh sesamanya. Kehidupan yang seharusnya dipenuhi dan diliputi oleh kasih sayang, justru diliputi oleh kekerasan dan kekejaman. Oleh karena itu, Injil yang kita baca dan dengarkan hari ini mau mengingatkan kita kembali akan kasih itu. Kita diajak untuk menyadari bahwa dahulu kita diciptakan dengan kasih dan hidup dalam kasih.

Tuhan Yesus mengajak kita untuk menghidupkan kembali kasih dalam hidup sehari-hari, “supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yoh 15:11). Ajakan dan sabda Tuhan tersebut mau menegaskan bahwa sukacita atau kebahagiaan hanya mungkin terwujud kalau seseorang hidup dalam kasih dan di dalam kasih itu, Tuhan hadir. Dialah sumber kasih yang membahagiakan.

Kalau kita membaca Injil, Yesus seringkali menekankan kepada para murid-Nya dan juga banyak orang untuk senantiasa mengasihi. Sepuluh perintah Allah juga dibuka dengan kata, “Kasihilah Tuhan Allahmu..’ atau ketika Petrus bertanya soal pengampunan, Yesus menjawab, “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali” (Mat 18:22), atau ketika Yesus mengampuni seorang wanita berdosa atau yang ketahuan berzina. Hingga akhirnya, Yesus menggenapi perintah kasih-Nya dengan wafat-Nya di salib, sehingga sesuai dengan yang disabdakan-Nya dalam Injil hari ini kepada kita, “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh 15:13).

Dengan mengajarkan perintah kasih ini, Yesus ingin agar kita semua bahagia dalam hidup dan sukacita kita menjadi penuh. Bukankah kita semua menginginkan hidup bahagia di dunia ini? Mari kita wujudkan sabda Tuhan ini dalam keseharian kita. Kita mulai tumbuhkan sikap saling mengasihi di mana pun kita berada, dan kepada siapa pun, sebab kasih itu sumber kebahagiaan. [Petrus Harsa/RUAH]

Antifon Komuni (Yoh 14:15-16)

Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku, sabda Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Alleluya.

If you love me, keep my commandments, says the Lord, and I will ask the Father and he will send you another Paraclete, to abide with you for ever, alleluia.

Ego vos elegi de mundo, ut eatis, et fructum afferatis: et fructus vester maneat, alleluia.

Sabtu, 09 Mei 2015 Hari Biasa Pekan V Paskah

Sabtu, 09 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
 
Pada perayaan-perayaan Liturgi setiap anggota, entah pelayan (pemimpin) entah Umat, hendaknya dalam menunaikan tugas hanya menjalankan, dan melakukan seutuhnya, apa yang menjadi perannya menurut hakekat perayaan serta kaidah-kaidah Liturgi. (Sacrosanctum Concilium, No. 28)
 

Antifon Pembuka (lih.Kol 2:12)

Kita dikubur bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama dengan Dia, berkat iman kita akan kuasa Allah, yang telah membangkitkan kita dari alam maut. Alleluya.

You have been buried with Christ in Baptism, through which you also rose again by faith in the working of God, who raised him from the dead, alleluia.

Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam Sakramen Pembaptisan Engkau telah menganugerahkan hidup surgawi kepada kami sehingga maut tidak menguasai kami lagi. Bimbinglah kami agar dapat mencapai kemuliaan sepenuhnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (16:1-10)
     
"Menyeberanglah ke Makedonia, dan tolonglah kami"
          
Sekali peristiwa Paulus datang ke Derbe dan Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium. Paulus mau, supaya Timotius itu menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia demi orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman, dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya. Paulus dan Silas melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengijinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan; ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya, “Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.5, R:3c)
1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
  
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas di mana Kristus berada, duduk di sebelah kanan Allah.
     
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:18-21)
   
"Kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, sebab Aku telah memilih kamu dari dunia; maka dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
  
Tuhan Yesus selalu mendesak para murid-Nya untuk mencintai sesama sebagai tanda cinta mereka kepada-Nya. Namun, tidak ada jaminan bahwa mereka akan dicintai sebagai imbalannya. Mengapa? Karena murid-murid-Nya harus selalu menolak untuk mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai dan prioritas dunia yang menandai kehidupan banyak orang dewasa ini seperti keserakahan, perebutan kekuasaan, kekerasan, balas dendam, hedonisme dan materialisme.

Tuhan memanggil dan mengutus kita bukan untuk menjadi sama dengan dunia, melainkan berjuang mengubah wajah dunia menjadi serupa dengan wajah-Nya. Kita dipanggil untuk membagi kasih dan tak harap kembali. Cukuplah kasih dan pengorbanan Tuhan bagi kita. Ia menjadi sumber kasih yang harus kita teruskan kepada sesama. Oleh sebab itu, pesan penting lain adalah jangan sampai kita sibuk membangun dan mempererat kasih di dalam komunitas Gereja, tetapi lupa berbuat baik kepada dunia sekitar. Jangan sampai kita sibuk menyelamatkan diri sendiri sampai lalai membawa keselamatan kepada sesama. Mari berlomba mencari Kerajaan Allah agar segala sesuatu diberikan kepada orang lain. Bagi kita? Kristus sudah lebih dari cukup.

Tuhan Yesus Kristus, teguhkanlah selalu panggilan-Mu dalam diriku agar aku mampu mewartakan nilai-nilai Kerajaan Allah: Kebenaran, Keadilan, Sukacita dan Damai Sejahtera. Amin.
          
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.

Sabtu, 09 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah 

  

Kis. 16:1-10; Mzm. 100:1-2,3,5; Yoh. 15:18-21. 
  
Karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
   

"Ngèli ning ora kèli". Ungkapan yang kurang lebih berati mengalir mengikuti arus tetapi tidak hanyut di dalamnya, kiranya tepat untuk mengambarkan bagaimana seharusnya kita hidup sebagai orang beriman. Di satu sisi, kita hidup di dunia ini tetapi boleh dikatakan bahwa setelah kita menanggapi panggilan Tuhan untuk menjadi anak-anak-Nya, maka bagi kita dunia merupakan tanah asing. Tanah air kita yang sesungguhnya adalah di surga dan kita semua adalah warga Kerajaan Allah. Di dunia ini kita hadir sebagai orang asing, pengembara atau peziarah. Sebagaimana orang asing harus menyesuaikan dengan hukum, aturan dan budaya setempat, maka di dunia ini pun kita harus menyesuaikan diri dengan serba-serbi pola hidup di dunia. Namun, bagaimana pun juga, kita tetap harus taat dan memegang teguh hukum, aturan dan budaya asli kita. Ada kalanya kita malah harus berkonfrontasi atau bahkan melawan arus. Ketika budaya di dunia ini melegalkan kebencian, balas dendam, nyawa ganti nyawa, kita tetap harus taat pada hukum Allah, yakni: jangan membenci, jangan membalas dendam, jangan membunuh; tetapi sebaliknya ampunilah, kasihilah dan berdoalah bagi mereka yang membenci dan menganiaya kita. Semoga, kita senantiasa sadar akan jati diri yang telah dipilih oleh Tuhan Allah.
      
Doa: Tuhan, bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami mampu tetap berpegang teguh pada hukum-Mu, kendati kami harus berkonfrontasi dengan cara hidup masyarakat dunia pada umumnya. Amin. -agawpr-

Jumat, 08 Mei 2015 Hari Biasa Pekan V Paskah

Jumat, 08 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
     
Liturgi merupakan doa yang didoakan sepanjang sejarah gereja, maka liturgi tidak dapat diubah-ubah sesuka hati. Selain itu, liturgi merupakan doa seluruh Gereja yang tersebar di segala penjuru dunia: setiap orang Kristiani, terlepas dari tempat tinggalnya, setiap kali memasuki sebuah gereja untuk merayakan liturgi seharusnya merasa berada di rumah sendiri. Kita mesti merayakan liturgi yang tidak boleh kita ubah sesuai dengan selera kita, melainkan sebagai sebuah realitas yang lebih besar dari diri kita, sebagaimana sering dikatakan oleh Bapa Suci Benediktus XVI. (Uskup Agung Antonio Guido Filipazzi, Duta Besar Takhta Suci untuk Indonesia)


Antifon Pembuka (Why 5:12)

Anak Domba yang telah dikurbankan patut menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan

Worthy is the Lamb who was slain, to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor, alleluia.
  
Doa Pagi

Allah Bapa pangkal keselamatan manusia, kami telah Kautebus dalam misteri Paskah Kristus yang kami rayakan dengan gembira. Semoga kami dilindungi dan diselamatkan oleh daya kekuatan Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:22-31)
 
      
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
            
Pada akhir sidang pemuka jemaat di Yerusalem yang membicarakan soal sunat, rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barnabas, dan Silas. Keduanya adalah orang yang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus. Jadi kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari pencabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat." Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka. Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mau bersyukur kepada-Mu, Tuhan, di antara bangsa-bangsa.
Ayat. (Mzm 57:8-9.10-12)
1. Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, mari kita membangunkan fajar!
2. Tuhan, aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. Sebab kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi!
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:15b)
Aku menyebut kamu sahabat, sabda Tuhan, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:12-17)
        
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah orang akan yang lain."
       
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak lagi menyebut kamu hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
   
Renungan
  
Ada seorang prajurit muda dari Perancis yang mendapat luka berat pada perang dunia II. Lengannya terkena tembakan sedemikian parahnya sehingga harus diamputasi. Dia adalah seorang prajurit muda yang tampan, dan sang ahli bedah itu merasa amat sedih bahwa orang muda itu selanjutnya harus hidup sebagai orang cacat. Maka dia menunggu di tepi tempat tidur untuk menyampaikan berita yang buruk itu bila prajurit itu menjadi sadar kembali. Pada waktu pemuda itu membuka matanya, dokter itu berkata kepadanya: ”Aku menyesal sekali untuk memberitahukan kepadamu bahwa engkau telah kehilangan lenganmu.” Kata pemuda itu kepada dokter: ”Dokter...aku tidak kehilangan lenganku karena aku telah memberikannya untuk Perancis.”

Teman-teman yang terkasih, memberikan diri kita bagi orang lain bukanlah perkara mudah. Kita seringkali mempertimbangkan untung dan ruginya bila hendak menolong orang lain. Yesus menegaskan bahwa pengorbanan atau penyerahan diri bagi orang lain harus berlandaskan pada kasih. Kasih menggerakan kita untuk menyerahkan diri secara total bagi mereka yang mengharapkan saluran tangan kita.

Gambaran kasih itu jelas tampak dalam diri Yesus. Peristiwa sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya di salib menyadarkan kita bahwa cinta-Nya tulus bagi manusia. Maukah kita meneladan model kasih Yesus?

Tuhan Yesus terima kasih atas pengorbanan penuh kasih-Mu kepada kami. Ajarilah kami agar berani berkorban bagi orang-orang yang sedang berkesusahan. Amin. (Oase Rohani 2015)

Antifon Komuni
   
Yang Tersalib bangkit dari antara orang mati dan telah menebus kita, alleluya.

The Crucified is risen from the dead and has redeemed us, alleluia.

Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Jumat, 08 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
 
Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17. 
 
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
 
Tidak ada kasih tanpa pengorbanan. Yesus tidak hanya mengajarkan dan membenarkan ungkapan ini tetapi juga telah menjadi teladan bagi kita semua. Karena kasih-Nya yang begitu besar kepada kita, maka Ia sendiri telah mengorbankan diri-Nya sampai wafat di kayu salib. Kasih yang disertai pengorbanan itu juga dapat kita lihat dalam kasih para orangtua, khususnya ibu, terhadap anak-anaknya. Betapa besar pengorbanan ibu selama mengandung, lebih-lebih saat melahirkan, dan juga pada saat mengasuh anak-anak yang masih kecil. Dengan mengingat teladan-teladan tersebut, kita pun diundang untuk berani mengasihi dengan berkorban: mengorbankan waktu, tenaga, pemikiran, harta benda, dll. Rasanya, kita tidak perlu memikirkan hal yang muluk-muluk tetapi cukup melalui pengorbanan-pengorbanan yang kecil dan sederhana, misalnya: sekedar meluangkan waktu untuk menemani anak-anak bermain atau belajar atau sekedar meluangkan waktu untuk latihan kor dan hadir dalam pertemuan lingkungan, menengok orang sakit, mendoakan saudara/i kita atai siapa pun yang minta didoakan, dll.

Doa: Tuhan, gerakkanlah kami untuk berani berkorban demi mewujudnyatakan kasih kami kepada-Mu dan sesama kami. Amin. -agawpr-

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu."

Kamis, 07 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah

Kis. 15:7-21; Mzm. 96:1-2a,2b-3,10; Yoh. 15:9-11.

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu."
Hanya orang yang sungguh-sungguh menyadari bahwa dirinya dikasihi akan bisa mengasihi pula. Yesus sungguh menyadari dikasihi oleh Bapa, maka Ia pun mengasihi kita. Ia juga mengajak kita untuk tinggal di dalam kasih-Nya. Artinya, Yesus mengajak kita untuk membangun relasi dengan-Nya atas dasar dan di dalam kasih. Kita tentu masih ingat bahwa motivasi terbaik untuk datang kepada Tuhan (berdoa, beribadah) bukan karena kewajiban dan kebutuhan tetapi karena kerinduan. Kerinduan yang didasari oleh cinta kasih yang mendalam satu sama lain. Untuk itu, marilah kita pertaman-tama menyadari bahwa kita ini adalah orang-orang yang dikasihi, baik oleh Tuhan maupun oleh saudara/i kita sehingga kita pun lebih mudah pula untuk mengasihi Tuhan dan sesama.

Doa: Tuhan bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami semakin menyadari kasih-Mu sehingga kami pun semakin mampu mengasihi-Mu dan sesama kami. Amin. -agawpr-

Kamis, 07 Mei 2015 Hari Biasa Pekan V Paskah

Kamis, 07 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
  
“Doa Rosario berarti tinggal di dalam kehidupan Maria, yang di dalamnya adalah Kristus” (Romano Guardini, 1885-1968)


Antifon Pembuka (Bdk. Kel 25:1-2)

Mari kita memuji Allah, pahlawan yang gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Alleluya.

Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my strength and my might; he has become my salvation, alleluia.


Doa Pagi

Allah Bapa Pembebas umat, kami telah Kaubebaskan dari kejahatan dan Kauselamatkan dari kebinasaan berkat iman kami. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, supaya tetap bertekun dalam iman. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Para murid merefleksikan bersama gerakan pewahyuan Allah di sepanjang sejarah Israel hingga pemenuhannya dalam diri Yesus dan peneguhan-peneguhannya di zaman para murid sendiri. Mereka menyaksikan pewahyuan Allah bergerak kepada bangsa-bangsa lain di luar bangsa Yahudi. Mereka tidak ingin menghalangi kuasa Allah yang mengalir kepada orang-orang non-Yahudi dengan tidak mau membebankan hal-hal di luar iman dan tata hidup Kristiani.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:7-21)
      
 
"Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah."
       
Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceritakan,bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-banga lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku.
Ayat. (Mzm 96:1-2a.2b-3)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.
 
Yesus menjanjikan kepenuhan sukacita kepada para murid-Nya. Kepenuhan itu terjadi ketika mereka tinggal dalam kasih Yesus dengan menuruti perintah-perintah-Nya.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:9-11)
     
"Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah."
       
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Dengan tinggal di dalam Yesus dan Yesus tinggal di dalam kita, sukacita kita menjadi penuh. Sukacita yang sangat berbeda dengan pengalaman kita mendapat suatu keberuntungan sesaat. Sukacita kita menjadi penuh karena kita memiliki Yesus. Kalau kita memiliki Yesus dan tinggal di dalam kasih-Nya segala sesuatu yang lain menjadi tak berarti apa-apa.

Antifon Komuni (2Kor 5:15)

Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka, alleluya.

Christ died for all, that those who live may live no longer for themselves, but for him who died for them and is risen, alleluia.

Doa Malam

Terpujilah Engkau, Tuhan Yesus yang telah mengasihi aku. Semoga aku dapat tetap tinggal dalam kasih-Mu sambil melaksanakan perintah-Mu. Dengan demikian, hidupku akan dipenuhi dengan sukacita-Mu. Amin.


RUAH

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Rabu, 06 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
     
Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8. 
 
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
    
Setiap orang pasti senang kalau apa yang menjadi keinginan dan permintaannya dikabulkan. Paling tidak, kita selalu berharap agar kita dapat menerima apa pun yang kita minta atau inginkan. Kalau tidak sepenuhnya, ya sebagian lah. Harapan ini tidak keliru dan memang Yesus pun menjadikan demikian. "Mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya!" Namun .... Nah, namun-nya ini yang penting. Ada syaratnya, yakni kita harus tinggal dalam Kristus dan Sabda-Nya tinggal dalam diri kita. Sebab, kalau kita tinggal dalam Kristus dan Sabda-Nya tinggal dalam kita, maka kita akan menjadi sehati sepikir dengan-Nya sehingga apa yang kita inginkan dan minta hanyalah yang sesuai dengan kehendak-Nya, bukan sekedar memenuhi hasrat atau nafsu kita belaka. Oleh karena itu, sebelum kita meminta ini dan itu serta banyak hal yang lain kepada Tuhan, pertama-tama sebaiknya kita mohon agar dikaruniai rahmat untuk senantiasa tinggal dalam Dia dan mampu menjadikan diri kita sebagai pelaksana firman Tuhan.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami senantiasa tinggal dalam Engkau dan mampu menjadi pelaksana firman-Mu dalam hidup sehari-hari. Amin. -agawpr-

Rabu, 06 Mei 2015 Hari Biasa Pekan V Paskah

Rabu, 06 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah

Kristus ingin menyatakan kepada para murid-Nya, betapa mutlak perlu mereka berakar dalam cinta kepada-Nya dan betapa membahagiakan berpaut kepada-Nya. Maka, dalam bahasa kiasan Ia berkata kepada mereka, bahwa Ia itu pokok anggur dan ranting-ranting pokok ialah mereka, yang bersatu dengan Dia. Mereka itu boleh dikata dicangkokkan dan dipersatukan dengan Kristus Penyelamat oleh karena Roh Kudus (St. Sirilus dari Aleksandria, Bacaan Ofisi Masa Paskah hari Selasa Pekan V Paskah)

Antifon Pembuka (Mzm 71 (70): 8, 23)

Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.

Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.


Doa Pagi


Allah Bapa Pemulih dan Pemurni Hidup, Engkau telah melepaskan kami dari kegelapan. Arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar kami selalu tinggal dalam terang kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
      
"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah jemaat."
    
Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.” Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Atau: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Ul: 1)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (15:1-8)
    
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
      
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tentu kita masih ingat jawaban Yesus saat dituduh mengusir setan dengan kuasa Beelzebul: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan” (Mat.12:25). Begitupun halnya dengan Kerajaan Allah.

Perjanjian Lama sering melukiskan Israel sebagai ladang anggur Allah; Israel ranting, Allah pokoknya. Kini Yesus mengibaratkan diri-Nya sebagai pokok anggur dan kita ranting-ranting-Nya. Seperti sulitnya menentukan dimana pokok anggur berakhir, dan dimana rantingnya bermula; begitulah seharusnya kesatuan kita dengan Tuhan. Kita menerima hidup dengan segala berkatnya melalui Tuhan. Terpisah darinya menjadi awal kehancuran dan kematian.

Dalam sidang di Yerusalem, para rasul menampakkan kesatuannya dengan Kristus. Keputusan yang dihasilkan pun adalah keputusan mereka bersama Roh Kudus. Satu-satunya hal yang menyelamatkan adalah kesatuan yang intim dengan Kristus. Kesatuan dengan Kristus seharusnya membuat kita pun bersatu dengan sesama untuk menampakkan Kerajaan Allah di tengah dunia.
   
Tuhan Yesus Kristus, berikanlah aku rahmat-Mu agar rela dan rendah hati bersatu dengan-Mu sumber hidup dan damai. Amin.
  
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.

Selasa, 5 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah
Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a. 

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.

Setiap orang pasti menginginkan hidupnya, keluarganya, komunitasnya dan masyarakatnya hidup dalam damai dan sejahtera. Masing-masing juga punya ukuran sendiri-sendiri perihal damai dan sejahtera ini. Ada yang mengatakan bahwa hidup damai dan sejahtera itu berarti hidup tanpa masalah, tanpa persoalan, tanpa kesulitan, tanpa penderitaan, selalu berkecukupan bahkan berlimpah rezeki, dll. Namun, semua ini bukan ukuran damai sejahtera yang dimaksudkan Yesus. Damai sejahtera yang Dia berikan tidak diukur dengan hal-hal duniawi. Dalam situasi yang secara manusiawi amat sulit, berkekurangan dan menderita, orang tetap bisa mengalami damai dan sejahtera. Bahkan, jalan untuk menggapai damai sejahtera yang sejati justru berupa jalan salib, jalan derita, jalan pengorbanan. Karena Yesus telah menderita sepanjang jalan salib dan mengorbankan diri untuk kita, maka kita mendapatkan anugerah damai sejahtera yang sejati. Oleh karena itu, kita pun diundang untuk menempuh jalan yang sama. Hanya kalau kita dengan rela dan sukacita menanggung derita hidup di dunia serta menghadapi berbagai macam kesulitan/masalah yang ada - bukan malah lari menghindarinya - kita akan mendapatkan damai sejahtera yang sejati. Hanya kalau kita mau berkorban demi kebahagiaan dan kesejahteraan sesama, maka kita pun akan mengalami damai sejahtera sejati. 

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk menempuh jalan damai sejahtera yang Kauberikan kepada kami. Amin. -agawpr- 

Selasa, 05 Mei 2015 Hari Biasa Pekan V Paskah

Selasa, 05 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah

“Kebutuhan hidup itu harus diterima karena keperluan, tetapi diberikan karena cinta kasih” (St. Agustinus)


Antifon Pembuka (lih. Why 19:5;12:10)

Pujilah Allah kita, kamu sekalian, yang hina dan yang mulia, dan yang takut kepada-Nya, karena telah tiba keselamatan, kekuasaan dan Kerajaan Kristus. Alleluya.

Sing praise to our God, all you who fear God, both small and great, for now salvation and strength have come, and the power of his Christ, alleluia.


Doa Pagi


Allah Bapa kami yang hidup, berkat kebangkitan Kristus Engkau telah memulihkan hidup kami. Semoga kami teguh mengharapan hidup abadi, sebab Engkaulah yang menjanjikannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Paulus dan Barnabas mengalami pemulihan karena kuasa Allah setelah mereka diseret ke luar kota, dilempari batu dan disangka sudah mati. Paulus dan Barnabas dipulihkan dan melanjutkan karya pewartaan mereka tentang Allah serta membentuk banyak komunitas bagi orang-orang yang telah percaya di berbagai kota.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:19-28)
             
 
"Mereka menceritakan kepada jemaat, segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka."
   
Waktu Paulus dan Barnabas di Kota Listra datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium, dan mereka membujuk orang banyak supaya memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu, dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid-murid berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di Kota Derbe dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid, dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman. Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang yang Kaukasihi, ya Tuhan, mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu.
Ayat. (Mzm 145:10-11.12-13ab.21; R:11a)
1. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
2. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi. Pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
3. Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji nama-Nya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:46,26)
Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati, untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
   
Sebelum berpisah dari para murid-Nya, Yesus meneguhkan bahwa sebenarnya Dia tidak akan meninggalkan mereka. Kepergian-Nya ini hanyalah untuk menunaikan perintah Bapa dan sebuah ketaatan kepada Bapa. Oleh karena itu, para murid tidak perlu takut dan gentar tapi tetap tenang dan bergembira.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:27-31a)
  
"Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."
   
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang, namun ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi dunia harus tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Anugerah lain yang diberikan Yesus kepada kita ialah damai sejahtera yang sejati, damai yang tahan zaman. Berbeda dari damai yang penuh dengan perhitungan duniawi, damai yang tahan zaman dilandasi oleh kasih dan sukacita ilahi. Damai ini akan tetap bercokol dalam sanubari kita oleh Roh Kudus. Karena itu, dunia tidak berkuasa sedikit pun atas diri Yesus.

Antifon Komuni (Yoh 6:8)

Jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Kristus.

If we have died with Christ, we believe that we shall also live with Christ, alleluia.

Doa Malam

Puji syukur ya Yesus, Engkau telah meninggalkan damai sejahtera bagi kami yang masih berjuang di dunia ini. Engkau berpesan agar kami jangan gentar dan gelisah. Semoga sabda ini kami bawa terus dalam hati dan biarlah segalanya akan berbuah karena belas kasih-Mu yang tak terbatas. Amin.


RUAH

Senin, 04 Mei 2015 Hari Biasa Pekan V Paskah

Senin, 04 Mei 2015
Hari Biasa Pekan V Paskah

“Dunia bisa tidak setuju dengan Gereja, tapi dunia tahu dengan pasti dengan apa ia tidak setuju. Di masa depan, seperti di masa lalu, Gereja akan intoleran tentang kekudusan pernikahan, karena apa yang Allah satukan tidak boleh diceraikan manusia; Gereja akan intoleran tentang syahadatnya, dan siap mati baginya, karena ia tidak takut terhadap mereka yang membunuh tubuh, tapi takut kepada ia yang memiliki kuasa untuk melempar tubuh dan jiwa ke neraka” (Venerable Fulton Sheen)

Antifon Pembuka

Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.

The Good Shepherd has risen, who laid down his life for his sheep and willingly died for his flock, alleluia.

Doa Pagi

Allah Bapa pokok sukacita kami, Engkau mempersatukan hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami menyayangi perintah-Mu dan merindukan njanji-Mu, agar di tengah kesibukan dunia ini, hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)
  
 
"Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."
   
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.15-16; Ul: 1)
1. Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
2. Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
3. Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:26)
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:21-26)
   
"Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."
    
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.” Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Kita tentu tidak ingin berpisah dengan seseorang yang membuat hidup kita berarti. Demikian juga para murid yang sadar bahwa kebersamaannya secara fisik dengan Yesus akan segera berakhir. Namun, Yesus menjanjikan Penghibur yang akan tinggal dalam diri mereka, akan mengajarkan dan mengingatkan semua ajaran Yesus.

Paraclete (Penghibur) memiliki arti yang sama dengan advocatus (Latin): pembela, seorang yang selalu ada saat dibutuhkan. Sangat lega rasanya didampingi oleh Pengacara saat terlibat masalah hukum. Kalau pengacara bekerja karena diupah, maka Penghibur karena kasih; kalau pengacara masih mungkin gagal, maka Penghibur memberi jaminan kemenangan bagi pengasih Allah. Penghibur itulah Roh Kudus; wujud kehadiran Yesus yang intim dan personal. Ia bekerja berdasarkan kasih. Oleh sebab itu, Yesus mengajak para murid untuk mengasihi-Nya: memegang dan melakukan perintah-Nya. Barnabas dan Paulus telah mengalami perlindungan dan penyertaan Roh Kudus saat mewartakan Injil dengan gagah perkasa di Listra. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang penuh kasih. Kasih akan Kristus Tuhan membuat hidup kita berarti dan bermartabat.

Tuhan Yesus Kristus, bantulah aku untuk mencintai-Mu dengan sepenuh hati agar bersama Roh Kudus aku berani bersaksi demi nama-Mu. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Yoh 14:27)

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu, demikianlah firman Tuhan, alleluya.

Peace I leave with you; my peace I give to you. Not as the world gives do I give it to you, says the Lord, alleluia.

Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.

Minggu, 03 Mei 2015
Hari Minggu Paskah V
 

Kis. 9:26-31; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; 1Yoh. 3:18-24; Yoh. 15:1-8.
      
Cukup sering kita membaca dan merenungkan Injil tentang pokok anggur ini. Juga tidak sulit untuk memahaminya. Ranting akan tetap hidup dan mengeluarkan buah kalau tetap melekat pada batang atau pokoknya. Kalau ia lepas, maka akan mati dan tidak lagi bisa menghasilkan buah. Kristus adalah Sang Pokok Anggur Sejati dan kita ranting-rantingnya. Kita akan tetap hidup dan memiliki hidup yang sejati serta mampu menghasilkan buah kalau kita terus melekat pada-Nya. Terlepas dari-Nya kita akan kehilangan hidup dan kemampuan untuk berbuah. Oleh karena itu, marilah kita tanggapi ajakan Yesus untuk senantiasa tinggal bersama-Nya. Di tengah kesibukan kita sehari-hari, kita selalu meluangkan waktu untuk bersama-Nya dalam doa, dalam membaca dan merenungkan sabda-Nya (oh ya, sudah sampai mana dalam membaca Injil Markus?), dan teritimewa dalam Perayaan Ekaristi. Kita bangkitkan dalam hati kita untuk selalu rindu dengan Tuhan sebagaimana Ia juga selalu merindukan kita.

Doa: Tuhan, bangkitkanlah dalam hati kami rasa rindu untuk senantiasa tinggal bersama-Mu. Amin. -agawpr-

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy