| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.

Minggu, 12 April 2015
Hari Minggu Paskah II (Minggu Kerahiman Ilahi)

 

Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; 1Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31 
  
"Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
  
Sejak Jumat Agung yang lalu kita telah menjalani Novena Kerahiman Ilahi. Hari ini, pada Minggu Paskah II ini, kita merayakan Pesta Kerahiman Ilahi. Allah Bapa yang maharahim telah menyerahkan Putera Tunggal-Nya kepada kita dan menjadi senasib dengan kita, yakni mengalami penderitaan dan kematian, meskipun Ia sama sekali tidak berdosa. Sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus itulah puncak dari kerahiman Allah bagi kita. Sebab, kematian-Nya membebaskan kita dari kematian kekal akibat dosa dan kebangkitan-Nya menganugerahkan hidup baru kepada kita. Sebagai orang yang baru saja merayakan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus, kita diharapkan sungguh-sungguh menyadari dan mengimani kerahiman Allah ini, kemudian mensyukurinya serta membagikan kepada sesama. Dengan kerahiman Tuhan, maka kita pun mengalami hidup dalam damai sejahtera, dalam suasana syalom, dalam keadaan terjamin keselamatan kita. Namun, kita pun juga diutus. Sebagaimana Kristus diutus untuk mewujudnyatakan kerahiman Allah bagi kita, kita pun diutus oleh Kristus untuk menghadirkan kerahiman-Nya kepada sesama, yakni dengan saling mengampuni (bdk. Yoh 20,23).

Doa: Tuhan yang maharahim, bantulah kami untuk menghadirkan kerahiman-Mu kepada sesama kami. Amin. -agawpr-

Minggu, 12 April 2015 Hari Minggu Paskah II (Minggu Kerahiman Ilahi)

Minggu, 12 April 2015
Hari Minggu Paskah II (Minggu Kerahiman Ilahi)

Iman adalah kebajikan ilahi, olehnya kita percaya akan Allah dan segala sesuatu yang telah Ia sampaikan dan wahyukan kepada kita dan apa yang Gereja kudus ajukan supaya dipercayai. Karena Allah adalah kebenaran itu sendiri. Dalam iman “manusia secara bebas menyerahkan seluruh dirinya kepada Allah” (Dei Verbum 5). Karena itu, manusia beriman berikhtiar untuk mengenal dan melaksanakan kehendak Allah. “Orang benar akan hidup oleh iman” (Rom 1:17) Iman yang hidup “bekerja oleh kasih” (Gal 5:6). (Katekismus Gereja Katolik, 1814)


Antifon Pembuka
(1Ptr 2:2)
 
Jadilah seperti bayi yang baru lahir, yang selalu haus akan air susu rohani yang murni supaya olehnya kamu tumbuh dan diselamatkan, alleluya.


Quasi modo geniti infantes, alleluia: rationalbiles, sine dolo lac concupiscite, alleluia, alleluia, alleluia.
 
Like newborn infants, you must long for the pure, spiritual milk,that in him you may grow to salvation, alleluia.
      

Doa
Pembuka

I Allah Yang Maharahim, dalam perayaan pesta Paskah ini Engkau menyalakan iman umat yang dikuduskan bagi-Mu. Tambahkanlah rahmat yang telah Engkau anugerahkan agar kami semua semakin memahami betapa agung pembaptisan yang menyucikan kami, betapa luhur Roh yang melahirkan kami kembali, dan betapa mulia darah yang menebus kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
 
  Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:32-35)
 
"Kumpulan orang yang percaya itu sehati dan sejiwa."
  
Kumpulan orang yang telah percaya akan Yesus sehati dan sejiwa. Dan tidak seorang pun yang berkata bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus, dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Di antara mereka tidak ada seorang pun yang berkekurangan. Karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Ayat. (Mzm 118:2-4.16ab-18.22-24)
1. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah kaum Harun berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 5:1-6)
 
"Semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia."
  
Saudara-saudaraku yang terkasih, setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya. Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yakni iman kita. Tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air tetapi dengan air dan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 20:29)
Yesus bersabda, "Hai Tomas, karena melihat Aku, engkau percaya; berbahagialah yang tidak melihat namun percaya."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:19-31)

"Delapan hari kemudian Yesus datang."

Setelah Yesus wafat di salib, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada." Pada waktu Yesus datang itu Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain kepada-Nya, "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku. Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah!" Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini. Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya oleh imanmu kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan     
  Hari Minggu Paskah kedua ini adalah penutup oktaf Paskah. Secara liturgis, kualitas liturgi perayaan tidak berbeda dari hari minggu sebelum maupun sesudahnya.

Bacaan Injil pada hari ini menampilkan peran Tomas dalam penampakan Yesus Kristus yang terjadi dua kali. Pada penampakan pertama, Yesus hadir di tengah-tengah para murid tanpa kehadiran Tomas. Lalu peristiwa itu diceritakan oleh murid kepada Tomas yang mengambil sikap bahwa ia tidak percaya akan peristiwa tersebut sebelum meraba luka-luka tangan dan mencucuk lambung-Nya dengan jari.

Pada penampakan kedua, Yesus hadir kembali di tengah-tengah murid dan kali ini dengan kehadiran Tomas. Lalu Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Reaksi Tomas akan seruan Yesus ini sangat singkat dengan berkata, “Tuhanku dan Allahku!” Akan tetapi, jawaban ini adalah suatu pengungkapan pengakuan iman yang sangat dalam dari orang yang percaya kepada Yesus Kristus, bahwa Ia adalah sungguh-sungguh Tuhan.

Dalam pembicaraan sehari-hari, orang yang sulit percaya akan sesuatu diberi julukan Tomas. Dalam arti sanggahan adalah mungkin benar, akan tetapi dalam arti lain tidak relevan, karena Tomas tidak berhenti pada ketidakpercayaannya. Ia ingin mencari apa yang disanggah itu untuk diketahui dan didalami. Setelah ia menemukan-Nya, ia menyerahkan dirinya secara total kepada-Nya dengan seruan yang pendek dan mendalam itu.

Beriman adalah suatu proses mencari dan mendalami. Kadang kita menemukan kekuatan yang memberikan harapan cerah. Akan tetapi, tidak jarang kita juga mengalami kebuntuan. Dalam suasana seperti ini, kita diharapkan seperti Tomas, yang tidak berhenti di dalam kebuntuan itu yang bisa mengakibatkan hal lebih buruk, melainkan semakin mencari-Nya.

Ke mana harus mencari-Nya? Jangan pergi jauh-jauh! Jangan pergi ke tempat lain! Dia itu dekat, bahkan dekat sekali, karena Ia ada di dalam diri kita. Tuhan menciptakan kita menjadi tempat kediaman-Nya yang paling dekat. Cuma kita tidak sadar akan kehadiran-Nya sehingga kita gampang meninggalkan diri kita sendiri untuk berusaha menemukan-Nya di luar sana.

Kristus melalui Gereja-Nya telah memberikan begitu banyak cara untuk menampakkan diri-Nya, baik itu melalui Sakramen, doa, dan bahkan orang di sekitar. Kehadiran-Nya ini bisa disadari hanya melalui diri sendiri. Kita tidak perlu khawatir bila ada orang mengatakan bahwa ia memiliki penampakan, penglihatan dan pendengaran atau apa saja yang sejenisnya, karena Tuhan Allah selalu menampakkan diri kepada kita, yang orang lain tidak bisa alami. Peristiwa inilah yang paling bernilai dan bermakna untuk hidup. [Edison R.L. Tinambunan/RUAH]
   
Antifon Komuni (Yoh 20:27)

Ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku. Jangan sangsi lagi, tetapi percayalah, alleluya.
   
Mitte manum tuam, et cognosce loca clavorum, alleluia: et noli esse incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.

Bring your hand and feel the place of the nails,and do not be unbelieving but believing, alleluia. incredulus, sed fidelis, alleluia, alleluia.



Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Sabtu, 11 April 2015
Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah


Kis. 4:13-21; Mzm. 118:1,14-15,16ab-18,19-21; Mrk. 16:9-15 

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."

Beriman bukanlah hal yang sekali jadi tetapi merupakan proses terus-menerus sepanjang hidup. Para murid Yesus pun mengalami hal ini. Kurang lebih 3 tahun, mereka telah hidup bersama Yesus. Mereka telah melihat apa yang Ia lakukan dan kerjakan. Mereka juga telah mendengar apa yang Ia katakan dan ajarkan, bahkan kadang diikuti dengan penjelasan khusus untuk mereka. Berkaitan dengan sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, Yesus telah menyampaikannya berulang kali. Namun, ketika hal itu terjadi, mereka tidak serta merta percaya. Seolah-olah, semua yang telah mereka lihat dan dengar dari Yesus hilang semua bersama dengan kematian-Nya. Kepada Maria Magdalena yang secara langsung telah melihat dan berjumpa dengan Yesus yang bangkit, mereka tidak percaya. Demikian pula mereka tidak percaya kepada kedua murid yang telah berjumpa dengan Yesus sepanjang perjalanan mereka ke luar kota. Oleh karena itu, ketika Yesus sendiri menampakkan diri kepada mereka, Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka. Meskipun demikian, Yesus tetap mempercayakan tugas perutusan untuk mewartakan Injil kepada mereka. Kendati proses beriman mereka belum sampai pada kesempurnaan tetapi masih diwarnai tidak hanya oleh keragu-raguan tetapi juga ketidak-percayaan, Yesus tetap percaya penuh pada mereka dan mempercayakan kepada mereka tugas untuk mewartakan Injil. Dan benar, dengan kepercayaan yang diberikan Yesus itu, iman mereka pun semakin berkembang sampai pada kesempurnaan. Dengan berani, mereka bersaksi tentang Yesus Kristus dan meyakinkan banyak orang untuk juga percaya kepada Kristus serta menjadi pengikut-Nya. Risiko yang menghantar mereka ke penjara, penganiaan dan bahkan kematian pun mereka hadapi tanpa takut dan ragu. 

Doa: Tuhan, kepada kami masing-masing, Engkau telah menpercayakan tugas untuk mewartakan Injil melalui tugas dan pekerjaan kami sehari-hari. Berilah kami rahmat-Mu agar mampu menjalaninya dengan penuh iman agar warta sukacita keselamatan-Mu semakin didengar, diterima dan dialami oleh semakin banyak orang. Amin. -agawpr-

Sabtu, 11 April 2015 Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah

Sabtu, 11 April 2015
Hari Sabtu dalam Oktaf Paskah

“Kebangkitan terutama mensahkan apa yang telah dilakukan atau diajarkan Kristus” (Katekismus Gereja Katolik, 651)


Antifon Pembuka (Mzm 105:43)

Tuhan mengantar umat-Nya dalam kegembiraan, dan para pilihan-Nya dengan sukacita. Alleluya.

The Lord brought out his people with joy, his chosen ones with shouts of rejoicing, alleluia.
      
 
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
    
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah melimpahkan rahmat-Mu kepada bangsa-bangsa yang percaya kepada-Mu. Pandanglah umat pilihan-Mu yang telah dilahirkan kembali dalam pembaptisan. Semoga kami Kauperkenankan memperoleh kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin,
  
Pengalaman hidup dengan Yesus, nilai-nilai kebenaran dalam pengajaran Yesus dan kuasa ilahi Yesus yang dialami oleh Petrus dan Yohanes, membuat mereka tidak takut terhadap larangan para pembesar Yahudi. Mereka justru menegaskan, akan lebih taat kepada Allah daripada kepada mereka.
   
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:13-21)
    
"Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
        
Pada waktu itu Rasul Petrus dan Yohanes dihadapkan ke Mahkamah Agama Yahudi. Ketika para pemimpin Yahudi dan tua-tua umat serta ahli-ahli Taurat melihat keberanian mereka, padahal keduanya adalah orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka. Dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan para rasul itu berdiri di samping kedua rasul itu mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. Maka mereka enyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang. Lalu berundinglah mereka, dan berkata, “Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mukjizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu.” Setelah kedua rasul itu disuruh masuk lagi, mereka diperintahkan supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus. Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka, “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: Taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!
Atau. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku.
Ayat. (Mzm 118:1.14-15.16ab-18.19-21)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik. Kekal abadi kasih setia-Nya. Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; ia telah menjadi keselamatanku. Suara sorak-sorai dan kemenangan terdengar di kemah orang-orang benar.
2. Tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan, tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan. Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan daku kepada maut.
3. Bukakan aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
   

Pengalaman akan kebangkitan memang sesuatu yang ada di luar nalar dan di luar kebiasaan. Ini membuat banyak murid belum mampu percaya begitu saja akan berita penampakan Yesus yang telah bangkit. Yesus berkali-kali menampakkan diri untuk meyakinkan mereka dan sekaligus mengutus mereka untuk memberitakan warta Injil kepada banyak orang.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:9-15)
   
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."
     
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. Lalu Maria Magdalena pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis. Tetapi ketika mereka mendengar bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya. Sesudah itu Yesus menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari para murid, ketika keduanya dalam perjalan ke luar kota. Ketika mereka kembali dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya. Akhirnya Yesus menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan. Yesus mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk!”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Pemberitaan dari mulut ke mulut tentang kebangkitan Yesus dilakukan oleh beberapa saksi. Tetapi para murid tetap lamban percaya. Akhirnya Yesus menampakkan diri kepada kesebelas murid dan memberi teguran keras atas kedegilan hati mereka. Memang menjadi manusia Paskah tidak gampang. Kita tak usah menunggu sampai sempurna. Yesus mengutus kita dengan segala kelemahan dan kelebihan kita.

Antifon Komuni (Gal 3:27)

Kita sekalian yang telah dibaptis dalam Kristus sudah dipersatukan dengan Kristus. Alleluya.

All of you who have been baptized in Christ have put on Christ, alleluia.

Doa Malam

Ya Yesus, jagalah kami malam ini dari gangguan kuasa kegelapan. Kuasailah hati dan budi kami agar terarah hanya kepada-Mu. Semoga istirahat malam ini menjadikan jiwa dan raga kami sehat dan segar kembali. Amin.


RUAH

Jumat, 10 April 2015 Hari Jumat dalam Oktaf Paskah

Jumat, 10 April 2015
Hari Jumat dalam Oktaf Paskah

“Berada dalam Gereja, Tubuh Mistik Kristus, meskipun secara implisit dan sungguh secara misterius, adalah syarat esensial untuk keselamatan.” (St. Yohanes Paulus II, Audiensi Umum 31 Mei 1995)

Antifon Pembuka (Mzm 78(77):53)

Tuhan mengantar umat-Nya dengan selamat dan mencampakkan musuh mereka ke laut. Alleluya.

The Lord led his people in hope, while the sea engulfed their foes, alleluia.
  
 
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
  
Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menganugerahkan misteri Paskah sebagai jaminan perjanjian damai antara Engkau dan umat manusia. Kuatkanlah kiranya hati kami, supaya damai yang kami rayakan ini, kami nyatakan pula dalam perbuatan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:1-12)
    
"Keselamatan hanya ada di dalam Yesus."
        
Sekali peristiwa, sesudah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba mereka didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Mereka ini sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Maka mereka ditangkap, lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua, jika sekarang kami harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit, dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati; karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia
Ayat. (Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a; Ul: lih. 1)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi pada pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:1-14)
    
"Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid; demikian juga ikan."
      
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka, "Tidak ada!" Maka kata Yesus kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, "Itu Tuhan!" Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat ada api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguh pun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan sarapanlah!" Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, "Siapakah Engkau," sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
  
Renungan

  

Yesus tidak hanya menyediakan dan memberikan makanan kepada kita, seperti misalnya tampak dalam kisah-kisah penggandaan roti. Ia juga tidak hanya menjadikan diri-Nya sebagai makanan dan minuman bagi kita sebagaimana dibuat-Nya dalam Perjamuan Malam Terakhir dan kemudian selalu kita kenang dan kita lakukan kembali dalam setiap Perayaan Ekaristi. Namun, Ia juga mencari dan meminta makanan dari kita seperti dikisahkan dalam Injil hari ini. Dan yang menarik dalam Injil ini, Yesus dan para murid saling berbagi makanan. Yesus sendiri sudah menyediakan ikan dan roti tetapi para murid juga diminta mebawa beberapa ikan yang baru mereka tangkap. Menarik juga mencermati kenyataan bahwa para murid semula tidak menangkap apa-apa. Baru setelah Yesus menyuruh mereka menebar jala di sebelah kanan dan mereka menurutinya, mereka mendapatkan banyak sekali ikan. Jadi, ikan yang akhirnya dibawa kepada Yesus untuk dimakan bersama-sama, tidak lain adalah ikan anugerah dari Yesus juga.

Bagi kita masing-masing, Tuhan pun juga senantisa menyediakan santapan, baik santapan sabda maupun Tubuh dan Darah-Nya. Namun Ia juga mencari dan meminta dari kita agar kita juga memberikan makanan kepada-Nya. Seperti kepada para murid, Ia memberikan rahmat-Nya kepada kita untuk mampu menghasilkan "makanan" yang dapat kita persembahkan kepada-Nya. Origenes, salah satu dari Bapa Gereja kita, mengatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan dan kata-kata kita yang baik merupakan makanan yang manis bagi Tuhan. Sebaliknya, perbuatan-perbuatan dan kata-kata kita yang tidak baik merupakan empedu yang amat pahit di mulut-Nya. Untuk itu, marilah kita semakin banyak melakukan perbuatan dan perkerjaan serta mengucapkan kata-kata yang baik karena dengan demikian kita mempersembahkan "makanan" yang lezat bagi Tuhan.

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu mempersembahkan perbuatan, pekerjaan dan kata-kata yang baik kepada-Mu. Amin. -agawpr
  
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 21:12-13)

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Marilah dan sarapanlah."
Dan Ia mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, alleluya.

Jesus said to his disciples: Come and eat.
And he took bread and gave it to them, alleluia.

Bacalah Surat Santo Paulus: “Corpus Christi quod est Ecclesia" (Kol 1:18). Kristus dan Gereja adalah hal yang satu. Kristus lah kepala, Gereja lah Tubuh-Nya. Tidak lah mungkin memiliki iman dan berkata, “Aku percaya pada Yesus tetapi aku tidak menerima Gereja.” Kita harus menerima Gereja seperti apa adanya. Dan seperti apakah Gereja ini? Paus Yohanes menyebutnya “Mater et Magistra”. Ibu dan Guru kita. Seperti St. Paulus juga mengatakan: “Biarlah semua menerima kami sebagai utusan Kristus dan pembagi dari misteri-Nya (Bdk. 2 Kor 5:19-20).” (Paus Yohanes Paulus I, Audiensi 13 September 1978)

Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

Kamis, 09 April 2015
Hari Kamis dalam Oktaf Paskah


Kis. 3:11-26; Mzm. 8:2a,5,6-7,8-9; Luk. 24:35-48 

Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang jauh tetapi Tuhan yang amat dekat dengan kita. Ia berkenan ditemui oleh siapa pun yang mencari-Nya. Ia senantiasa hadir dan menyertai kita sepanjang hari, kendati tanpa kita sadari dan kita kenali. Kita harus meluangkan waktu secara khusus untuk menyadari kehadiran-Nya, misalnya dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci. Kitab Suci merupakan sarana yang amat penting bagi kita untuk semakin mengenal Tuhan. Kitab Suci bukan hanya tulisan yang berbicara tentang Tuhan, tetapi Tuhan sendiri yang berbicara kepada kita. Maka, St. Hirominus mengatakan, "Tidak mengenal Kitab Suci, berarti tidak mengenal Kristus". Namun, untuk mengenal Tuhan melalui Kitab Suci, seringkali juga tidak mudah mengingat ada bagian-bagian tertentu dalam Kitab Suci yang sulit kita mengerti. Untuk itulah, kita secara mutlak membutuhkan rahmat Tuhan dalam membaca dan merenungkan Kitab Suci. Rahmat itu kita butuhkan untuk membuka pikiran kita sehingga kita mergerti apa yang kita baca dan renungkan. Dengan kata lain, Kitab Suci haruslah kita baca dan kita renungkan selalu dalam doa, sebagaimana ditegaskan oleh Origenes bahwa "Hanya mereka yang berdoa tanpa putus-putusnya dapat berharap untuk sampai pada pemahaman akan Sabda Tuhan".  

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami semakin mampu menjadikan Kitab Suci sebagai sarana untuk semakin mengenal dan mengimani-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 09 April 2015 Hari Kamis dalam Oktaf Paskah

Kamis, 09 April 2015
Hari Kamis dalam Oktaf Paskah

Kita perlu menjadi Katolik lebih dahulu dan selalu. Yesus Kristus adalah pusat dari kehidupan kita dan Gereja adalah ibu dan guru kita. Segala hal yang kita lakukan harus mengalir dari itu. – Charles J. Chaput, OFM. Cap., Uskup Agung Philadelphia


Antifon Pembuka (Keb 10:20-21)

Ya Tuhan, kami semua memuji kejayaan tangan-Mu; sebab kebijaksanaan telah membuka mulut orang bisu, dan membuat kanak-kanak patah lidah, alleluya.

They praised in unison your conquering hand, O Lord, for wisdom opened mouths that were mute and gave eloquence to the tongues of infants, alleluia.
    

Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
   
Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mempersatukan berbagai bangsa dalam iman akan nama-Mu. Kami telah Kaulahirkan kembali dalam air pembaptisan. Semoga kami tetap bersatu, baik dalam iman maupun dalam karya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:11-26)
    
 
"Yesus, Pemimpin kepada hidup, yang telah kamu bunuh; tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati."
          
Petrus dan Yohanes menyembuhkan seseorang yang lumpuh. Ketika orang lumpuh yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, seluruh orang banyak yang sangat keheranan datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata, “Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu? Dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat bahwa Ia harus dilepaskan. Kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, dan malah menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Yesus, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh! Tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. Karena kepercayaan dalam nama Yesuslah, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; kepercayaan itulah yang telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua. Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpinmu. Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita. Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku! Dengarkanlah Dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini. Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 832
Ref. Betapa megah nama-Mu Tuhan di seluruh bumi.
Ayat. (Mzm 8:2ab.5.6-7.8-9; Ul: 2b)
1. Ya Tuhan, Allah kami, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
2. Kauciptakan dia hampir setara dengan Allah, Kaumahkotai dengan kemuliaan dan semarak. Kauberi dia kuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kautundukkan di bawah kakinya.
3. Domba, sapi dan ternak semuanya, hewan di padang dan margasatwa; burung di udara dan ikan di laut, dan semua yang melintasi arus lautan.

Bait Pengantar Injil, la = g, 3/4, PS 519
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:35-48)
    
"Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga."
       
Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus ditemui oleh Yesus yang bangkit, segera kembali ke Yerusalem. Mereka menceritakan kepada saudara-saudara apa yang telah terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu? Lihatlah tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini! Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Sambil berkata demikian Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka. Dan ketika mereka belum juga percaya karena girang dan masih heran, berkatalah Yesus kepada mereka, “Adakah padamu makanan di sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng. Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Yesus berkata kepada mereka, “Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan dan kitab Mazmur.” Lalu Yesus membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga. Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

  
Seorang anak pergi merantau dan bertahun-tahun belum bisa pulang ke kampung halamannya karena kesulitan dalam masalah ekonomi. Namun, dalam tahun tahun berikutnya ia menjadi orang sukses dan memiliki kemampuan ekonomi yang mencukupi. Maka, dia berpikir tidak ingin seperti cerita mitos Malin Kundang, menjadi anak durhaka. Ia pun pulang ke kampung halamannya, kembali ke rumah untuk bertemu dengan orang tua yang melahirkan, mendidik dan membesarkannya. Sungguh pertemuan itu sangat mengharukan dan membahagiakan karena anak yang dicintai pulang ke rumah, dan anak pun demikian merasa bahagia dapat kembali berjumpa.Dalam keharuan itu ada kebahagiaan yang luar biasa. Apalagi jalinan kekerabatan tetap ada di antara mereka.

Hari ini merupakan pengalaman luar biasa bagi murid-murid yang bertemu Yesus. Kebahagiaan yang tidak diduga sebelumnya. Yesus datang melawati murid-murid-Nya. Meskipun murid-murid awalnya ketakutan, tetapi setelah tahu, mereka pun merasakan perasaan yang luar biasa indah, mengharukan, membahagiakan dan merupakan pengalaman yang tak terungkap dengan kata-kata saja. Relasi cinta murid dengan gurunya akan bertahan sampai selama-lamanya.

Yesus gembalaku, engkau peduli dengan melawati hatiku. Semoga engkau tetap berkenan mengunjungi hatiku dan menilik hidupku agar lebih mengarah kepada kehendak-Mu dan hanya engkaulah tujuan dan harapanku. Amin. 
      
Antifon Komuni (1Ptr 2:9)
 
Hai umat Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya yang menakjubkan. Alleluya.
   
O chosen people, proclaim the mighty works of him, who called you out of darkness into his wonderful light, alleluia.
        
Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian

Terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia

Rabu, 08 April 2015
Hari Rabu dalam Oktaf Paskah


Kis. 3:1-10; Mzm. 105:1-2,3-4,6-7,8-9; Luk. 24:13-35 

"Terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia"

Kendati tidak mudah untuk dikenali dan disadari, Yesus senantiasa hadir dan menyertai kita setiap saat. Itulah pengalaman dua murid Emaus. Mereka berjalan sepanjang 7 mil (Luk 24,13). Waktu yang dibutuhkan kira-kira 1 hari. Kemungkinan mereka berangkat dari Yerusalem masih pagi dan sampai di Emaus sudah menjelang malam (Luk 24,29). Sepanjang perjalanan 1 hari itu, Yesus hadir dan menyertai mereka, tanpa mereka kenali dan sadari, meskipun mereka bisa merasakan daya-Nya yang mengobarkan (Luk 24,32). Yesus tidak hanya menyertai mereka dalam perjalanan pada siang hari tetapi pada malam harinya juga berkenan untuk singgah di rumah mereka. Hal ini semakin menegaskan bahwa Yesus senantiasa menyertai kita setiap saat, sepanjang hari. Namun, baru pada malam hari itulah, setelah mereka istirahat dan meluangkan waktu untuk duduk bersama Yesus, mereka bisa menyadari dan mengenali-Nya. Demikianlah, adalah suatu kepastian bahwa Yesus senantiasa hadir dan menyertai kita sepanjang hari. Namun, untuk menyadari kehadiran-Nya itu, kita perlu meluangkan waktu secara khusus baginya: secara istimewa tentunya dalam Ekaristi, di mana Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada kita, namun juga kapan pun pada saat kita meluangkan waktu untuk hening, berdoa dan membaca serta merenungkan sabda Tuhan.
 
Doa: Tuhan, bukalah mata kami untuk semakin mampu merasakan dan menyadari kehadiran dan penyertaan-Mu dalam hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr-

Rabu, 08 April 2015 Hari Rabu dalam Oktaf Paskah

Rabu, 08 April 2015
Hari Rabu dalam Oktaf Paskah

“Jika engkau mengikuti kehendak Allah, engkau tahu bahwa biarpun ada serba macam hal mengerikan yang terjadi atas dirimu, namun engkau tidak akan kehilangan tempat perlindungan terakhir. Engkau tahu bahwa fondasi dunia ini adalah kasih sehingga biarpun tak ada seorang manusia pun yang dapat atau bersedia membantumu, engkau tetap dapat berjalan maju, seraya mempercayai Ia yang mengasihimu.” – Joseph Ratzinger (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Bdk. Mat 25:34)

Marilah, hai kamu yang diberkati Bapa-Ku. Terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan, alleluya.

Come, you blessed of my Father; receive the kingdom prepared for you from the foundation of the world, alleluia.
      
 
Selama Oktaf Paskah Madah Kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan.
        
Doa Pagi

Allah Bapa sumber sukacita kami, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan perayaan Kebangkitan Kristus. Semoga perayaan yang kami langsungkan ini membimbing kami menuju sukacita abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (3:1-10)
    
"Apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Dalam nama Yesus Kristus, berjalanlah!"
             
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata, “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku! Tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu Petrus memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian kemari dan mengikuti Petrus dan Yohanes ke dalam Bait Allah; ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. Ketika seluruh rakyat melihat dia berjalan sambil memuji Allah, mereka mengenali dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah. Maka mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9; Ul: 7a.8a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya; percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya, Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.

Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
   
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."
      
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka, “Apakah itu?” Jawab mereka, “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanannya. Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh, Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan

 
Bepergian sendirian bukanlah hal yang menyenangkan. Perjalanan bersama sahabat dalam suasana akrab tentu lebih menyenangkan. Dalam perjalanan semacam itu, kita bisa berbagi pengalaman, berbagi beban hidup, maupun berbagi berkat. Hal itulah yang dialami oleh dua murid dari Emaus. Mereka berjalan berdua, saling berbagi beban hati, saling menguatkan dan saling berbagi rencana langkah selanjutnya. Perjalanan itu semakin menyenangkan dengan kehadiran seseorang di tengah perjalanan mereka. Orang Asing yang tidak lain adalah Yesus sendiri semakin meneguhkan mereka setelah menghadapi peristiwa yang menggoncangkan diri mereka. Ketertarikan akan pribadi Orang Asing itulah yang membuat mereka berani mengundang-Nya untuk singgah bahkan menginap di tempat tujuan mereka. Peristiwa itu ternyata membuat mereka menimba berkat dari kehadiran Yesus di tengah mereka.

Keberanian mengundang orang asing bukan sesuatu yang lazim, apalagi pada zaman sekarang. Ada banyak ketakutan yang membuat orang tidak mudah menerima kehadiran orang asing di dekat kita. Berbagai peristiwa kejahatan diawali dari adanya orang asing yang tidak dikenal yang kemudian menjadi sumber kejahatan. Kita mudah mengalami fobia terhadap orang asing. Pengalaman dua murid di Emaus mengajar kita bagaimana sikap terbuka menerima kehadiran orang lain menjadi jalan mendapatkan berkat dari Allah sendiri. Yesus pernah menggambarkan diri-Nya sebagai orang asing yang mendapat tumpangan. Orang yang memberikan tumpangan itu sangat berkenan kepada-Nya dan mendapat ganjaran kehidupan kekal.

Kewaspadaan terhadap pelaku kejahatan memang perlu. Namun demikian, kewaspadaan itu jangan sampai menutup hati kita untuk peduli pada orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Jangan sampai membuat kita tidak berani ambil peduli pada sesama yang menderita. Keberanian semacam ini diperlukan supaya kita bisa menikmati saat-saat tinggal bersama Yesus dan menimba berkat dari-Nya. Tinggal bersama Yesus berarti tinggal bersama orang yang tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala, tinggal bersama orang kecil, lemah, menderita, tersingkirkan, dan difabel. Semangat Paskah hendaknya membuat kita berani bangkit dengan kehidupan baru bersama Yesus. (SSM/Inspirasi Batin 2015)

Antifon Komuni (Bdk. Luk 24:35)

Para murid mengenali Tuhan Yesus dalam pemecahan roti, alleluya.

The disciples recognized the Lord Jesus in the breaking of the bread, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa Mahapengasih, dampingilah kami dalam mencari kedamaian; kuatkanlah kami berkat sabda-Mu dan semoga di dalam diri kami cinta kasih tetap jaya melawan segala paksaan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
   
Rencana ilahi untuk mendatangkan keselamatan melalui kematian keji "orang benar, hamba-Ku" (Yes 53:11) Bdk. Kis 3:14., sudah dimaklumkan lebih dahulu dalam Kitab Suci, sebagai misteri penebusan yang mencakup segala sesuatu, artinya sebagai tebusan, yang membebaskan manusia dari perhambaan dosa Bdk. Yes 53:11-12; Yoh 8:34-36.. Dalam sebuah pengakuan iman, yang tentangnya Ia berkata, bahwa Ia "telah menerimanya" sendiri (1 Kor 15:3), santo Paulus mengakui: "Kristus telah wafat untuk dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci - (ibid.) Bdk. juga Kis 3:18; 7:52; 13:29; 26:22-23.. Wafat Yesus yang menebuskan terutama memenuhi nubuat mengenai hamba Allah yang menderita Bdk. Yes 53:7-8 dan Kis 8:32-35.. Yesus sendiri menjelaskan arti kehidupan-Nya dan kematian-Nya dalam terang kata-kata hamba Allah ini Bdk. Mat 20:28.. Setelah kebangkitan-Nya Ia memberi penjelasan tentang Kitab Suci ini kepada murid-murid Emaus Bdk. Luk 24:25-27. dan sesudah itu kepada para Rasul sendiri Bdk. Luk 24:44-45. (Katekismus Gereja Katolik, 601)
 
 

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!"

Selasa, 07 April 2015
Hari Selasa dalam Oktaf Paskah
 


Kis. 2:36-41; Mzm. 33:4-5,18-19,20,22; Yoh. 20:11-18 

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!"

Maria Magdalena boleh dikatakan sebagai tokoh sentral dalam kisah-kisah kebangkitan Yesus. Keempat Injil menceritakan bahwa dialah yang pertama kali menerima warta kebangkitan Yesus dan sekaligus melihat dan berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Dia adalah orang yang sungguh mengalami dan merasakan dikasihi dan diselamatkan oleh Yesus. "Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan" (Mrk 16,9). Oleh karena itu, amat bisa dimengerti kalau ia merasa sangat kehilangan dengan kematian Yesus sehingga ia terus mencari-Nya. Pagi-pagi buta setelah istirahat wajib di rumah pada hari Sabat, ia pun segera pergi ke makam untuk mencari Yesus. Dan kepada dia yang mencari-Nya, Tuhan berkenan ditemui, berkenan menampakkan diri, berkenan menyapa dan berbicara. Pengalaman Maria Magdalena ini kiranya juga merupakan pengalaman kita masing-masing. Dalam berbagai pengalaman konret, Yesus telah menyelamatkan kita. Kita pun telah mengalami kasih-Nya yang begitu besar. Maka, seperti Maria Magdalena, hendaknya kita selalu merasa kehilangan kalau Dia tidak bersama kita (lebih tepatnya: kalau kita tidak menyadari kehadiran-Nya dalam hidup kita). Seperti Maria Magdalena pula, setiap saat kita harus mencari-Nya dalam aneka pengalaman hidup sehari-hari, yakni dengan cara meluangkan waktu hening untuk menyadari dan mengakui bahwa Ia senantiasa hidup, hadir dan menyertai kita. Dengan cara ini, maka kita pun akan mampu juga untuk melihat Tuhan dengan mata batin dan iman kita.

Doa: Tuhan, gerakkanlah kami selalu untuk terus mencari-Mu dalam setiap peristiwa hidup kami sehari-hari. Amin. -agawpr-

Selasa, 07 April 2015 Hari Selasa dalam Oktaf Paskah

Selasa, 07 April 2015
Hari Selasa dalam Oktaf Paskah
 
Paus Yohanes Paulus II menghubungkan Misteri Paska dengan penciptaan di awal mula dunia, puncak sejarah keselamatan (yaitu sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan Kristus ke Surga) dan penggenapan eskatologis di akhir zaman: “Misteri Paska Kristus adalah pewahyuan penuh akan misteri asal usul dunia, puncak dari sejarah keselamatan dan antisipasi dari penggenapan eskatologis tentang dunia. Apa yang diselesaikan dalam Penciptaan dan ditempakan bagi umat-Nya dalam kitab Keluaran, telah menemukan penggenapan yang sepenuhnya dalam Wafat Kristus dan kebangkitan-Nya, meskipun penggenapannya secara definitif tidak akan datang sampai saat Parousia, ketika Kristus datang kembali dengan mulia… (Dies Domini, 18)


Antifon Pembuka (Bdk. Sir 15:3-4)

Kebijaksanaan dianugerahkan kepada kita laksana air untuk diminum. Kebijaksanaan Tuhan berakar dalam hati kita, dan membahagiakan kita selama-lamanya. Alleluya.

He gave them the water of wisdom to drink; it will be made strong in them and will not be moved; it will raise them up for ever, alleluia.
 
Selama Oktaf Paskah ada Madah Kemuliaan.
 
Doa Pagi

Allah Bapa Pencipta dan Penyelamat, Engkau telah memulihkan kami dengan perayaan Paskah. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu agar kami memperoleh kebebasan sempurna, sehingga dapat bergembira di dunia dan bersukacita di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Orang-orang Yahudi yang hidup sezaman dengan Yesus dan mengetahui berita ketokohan Yesus, mendengarkan sungguh-sungguh kesaksian Petrus tentang Yesus yang bangkit dan yang menjadi Tuhan dan Kristus. Mereka menerima dan percaya akan pemberitaan ini dan memberikan diri mereka dibaptis, menjadi pengikut Kristus.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:36-41)
   
"Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dirimu dibaptis dalam nama Yesus."
     
Pada hari Pentakosta, berkatalah Petrus kepada orang-orang Yahudi, “Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Ketika mendengar hal itu, hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu, bagi anak-anakmu dan bagi semua orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” Dan dengan banyak perkataan lain lagi Petrus memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya, “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.” Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 2/4, PS 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
atau Bumi penuh dengan kasih setia-Mu.
Ayat. (Mzm 33:4-5.18-19.20.22)
1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Kesedihan dan kekalutan bisa menjadi penghalang bagi kepekaan hati dalam menyadari kehadiran Allah yang hidup. Bagi Maria Magdalena, kekalutan itu teratasi karena anugerah Tuhan sendiri yang membawa kesadaran akan kehadiran-Nya, hingga dia mampu mengenali Yesus yang telah bangkit.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (20:11-18)
   
"Aku telah melihat Tuhan, dan Dialah yang mengatakan hal-hal itu kepadaku."
    
Setelah makam Yesus kedapatan kosong, maka Maria Magdalena, berdiri dekat kubur dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepada-Nya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
 
Renungan
 
Maria Magdalena telah mengalami kasih Yesus. Sebagai pendosa, ia tidak dihukum. Ia bertobat dan tidak mau berbuat dosa lagi. Hadiah terindah baginya ialah boleh menjadi orang pertama berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Banyak orang memiliki pengalaman yang mirip dengan Maria Magdalena: Berjumpa dengan Yesus melalui pengalaman yang unik.

Antifon Komuni (Kol 3:1-2)

Kamu telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka, arahkanlah usahamu kepada alam hidup mulia, tempat Kristus memerintah di sisi kanan Allah. Arahkanlah perhatianmu kepada harta surgawi. Alleluya.

If you have risen with Christ, seek the things that are above, where Christ is seated at the right hand of God; mind the things that are above, alleluia.

Doa Malam

Allah Bapa Mahakuasa, dengarkanlah permohonan kami. Kami telah Kauanugerahi rahmat pembaptisan, semoga kami dapat memperoleh kebahagiaan abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 
RUAH

Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Senin, 06 April 2015
Hari Senin dalam Oktaf Paskah
   

Kis. 2:14,22-32; Mzm. 16:1-2a,5,7-8,9-10,11; Mat. 28:8-15 

Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."

Ada beberapa kesaksian berkaitan dengan tidak ditemukannya Yesus di makam. Yang pertama dari malaikat yang menemui Maria Magdalena dan kawannya di makam. Malaikat itu memberi kesaksian bahwa Yesus telah bangkit dan tidak ada lagi di makam; Ia mendahului para murid ke Galilea (Mat 28,5-6). Yang kedua dari Yesus sendiri yang menjumpai mereka di tengah jalan. Mereka tidak melihat dan menjumpai Yesus di makam, tetapi melihat-Nya di tengah jalan. Ia mengatakan seperti yang dikatakan malaikat bahwa Ia menunggu para murid di Galilea. Namun, ada pula kesaksian palsu atau dusta yang dibuat oleh para imam kepala dan para serdadu yang menjaga makam Yesus. Para imam kepala menyuap para serdadu untuk mengatakan bahwa jenazah Yesus tidak ada di makam, bukan karena Ia telah bangkit, tetapi karena dicuri dan dipindahkan oleh para murid. Tentu, kita lebih percaya pada kesaksian malaikat dan Yesus sendiri. Kesaksian para imam kepala dan para serdadu merupakan kesaksian palsu yang terjadi karena suap. Dan sampai sekarang, suap-menyuap untuk memutarbalikkan fakta dan menyingkirkan kebenaran dengan kesaksian palsu masih sering terjadi. Namun, semoga iman kita akan Kristus membebaskan dan menjauhkan kita dari praktik ini. Semoga, di mana pun kita berada, selalu tercipta "Galilea" di mana kita berjumpa dengan Yesus sehingga yang kita katakan dan kita perjuangkan hanya kebenaran. 

Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar kami mampu menjadi saksi-saksi kebenaran. Amin. -agawpr-

Senin, 06 April 2015 Hari Senin dalam Oktaf Paskah

Senin, 06 April 2015
Hari Senin dalam Oktaf Paskah
  
Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." -- Matius 28:10
   

Antifon Pembuka (bdk. Kel 13:5.9)

Tuhan telah mengantar kamu masuk ke tanah yang berlimpah-limpah susu dan madu. Semoga hukum Tuhan kamu renungkan selalu. Alleluya.

The Lord has led you into a land flowing with milk and honey, that the law of the Lord may always be on your lips, alleluia.
  
 
Selama Oktaf Paskah ada Madah Kemuliaan.
      
Doa Pagi

Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau selalu menambah umat-Mu dengan anggota baru. Semoga kami, hamba-hamba-Mu ini, hidup sesuai dengan sakramen baptis yang telah kami terima dalam iman. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (2:14.22-32)
    
"Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi."
      
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
atau Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10.11; Ul: 5a)
1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (28:8-15)
    
"Katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan disanalah mereka akan melihat Aku."
     
Pada waktu itu, perempuan-perempuan pergi dari kubur, diliputi rasa takut dan sukacita yang besar. Mereka berlari cepat-cepat untuk memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah bangkit. Tiba-tiba Yesus menjumpai mereka dan berkata, “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya, memeluk kaki-Nya dan menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jangan takut! Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.” Ketika mereka masih di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga makam Yesus ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan kaum tua-tua, mereka mengambil keputusan, lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata, “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid Yesus datang malam-malam dan mencuri jenazah-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.” Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Pada zaman ini, memiliki kuasa dan pengaruh di lingkungan kerja, lingkungan organisasi, masyarakat, tampaknya menjadi sebuah keharusan. Kehilangan pengaruh dan kekuasaan seakan menjadi ketakutan yang sangat mengerikan. Kehilangan pengaruh terhadap orang lain menjadikan orang-orang kemudian menghalalkan segala cara agar tidak kehilangan pengaruh dan kekuasaan itu. Sikap ”nakal” orang-orang inilah yang kemudian justru menghancurkan kebenaran. Inilah sikap yang ditunjukkan juga oleh para tetua pada masa Yesus. Mereka adalah orang-orang Yahudi. Mereka takut seandainya pemeluk agama Yahudi kemudian percaya dan beralih kepercayaan terhadap Yesus yang telah bangkit dari kematian. Cara yang mereka ambil sangatlah licik, mereka membuat fitnah yang berpengaruh sampai saat ini bahwa mayat Yesus telah dicuri orang.

Itulah yang sering kali terjadi dalam hidup kita. Kita sering mengorbankan kebenaran hanya untuk keamanan posisi nyaman kita. Kita tidak sadar bahwa dengan demikian, kita sama saja dengan para penatua pada zaman Yesus. Mereka menjual kebenaran untuk kebenaran yang sebenarnya salah. Jahatlah kita jika kita yang telah menerima Yesus dalam hidup kita, justru kitalah juga yang mengkhianati kebenaran itu. Baiklah kita semakin mampu dan berani mengatakan ”ya” jika benar dan ”tidak” jika salah. Fitnah dan suap-menyuap merupakan tindakan orang-orang yang anti-Kristus.

Tuhan Yesus Kristus, ajarkan aku untuk berani seperti Engkau, berani karena benar dan meminta maaf jika salah. Amin. (Ziarah Batin 2015, Renungan dan Catatan Harian)

Antifon Komuni (Rm 6:9)

Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Alleluya.

Christ, having risen from the dead, dies now no more; death will no longer have dominion over him, alleluia.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy