| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 13 Desember 2015 Hari Minggu Adven III

Minggu, 13 Desember 2015
Hari Minggu Adven III

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Flp 4:6)


Antifon Pembuka (Flp 4:4-5)

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.

Rejoice in the Lord always; again I say, rejoice. Indeed, the Lord is near.
       

Gaudete in Domino semper: iterum dico, gaudete: modestia vestra nota sit omnibus hominibus: Dominus prope est. Nihil solliciti sitis: sed in omni oratione petitiones vestrae innotescant apud Deum.

Doa Pagi

Ya Allah, pandanglah umat-Mu, yang dengan tekun menantikan perayaan kelahiran Putra-Mu. Bantulah kami agar kami bersukacita karena keselamatan yang seagung itu, dan dengan riang-ria merayakannya dalam ibadat yang meriah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:14-18a)
   
   
"Tuhan Allah bersorak gembira karena engkau."
     
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada ditengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak-gembira karena engkau seperti pada pertemuan raya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta
Ayat. KIDUNG (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Ul: lih. 6)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar, sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya. Beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur."
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya, baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:4-7)
   
"Tuhan sudah dekat."
    
Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi dalam segala hal nyatakanlah keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan menaungi aku, Ia mengutus aku untuk mewartakan kabar gembira kepada orang-orang sederhana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (3:10-18)
   
"Apa yang harus kami perbuat?"
     
Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya, "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes, "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat demikian juga." Pada waktu itu datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis, dan mereka bertanya kepada Yohanes, "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes, "Jangan menagih lebih banyak dari yang telah ditentukan!" Dan prajurit-prajurit pun bertanya kepadanya, "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka, "Jangan merampas dan jangan memeras, dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu!" Tetapi orang banyak itu sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes bekata kepada semua orang itu, "Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ada di tangan-Nya: Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya untuk mengumpulkan gandum ke dalam lumbung-Nya. Tetapi debu jerami akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Dan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami. 
 
 
 

Renungan


Banyak orang bertanya kepada Yesus, “Jka demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Inilah hal biasa dilakukan untuk menjawab keraguan atau ketidaktahuan, untuk mencari peneguhan dan dukungan. Untuk memastikan kebenaran dan memperluas wawasan, jalan pintasnya adalah dengan bertanya. Untuk lebih yakin lagi adalah dengan mempelajarinya. Akan menjadi lebih bijak lagi, jika semua hal itu dipelajari dan dialami dalam kehidupan. Hal ini akan membuat kita lebih bijak dalam menyikapi banyak hal, tidak hanya bicara soal kemampuan bahwa kita dapat berbuat sesuatu (ability), tidak hanya bicara soal motivasi bahwa kita dapat menentukan apa yang harus kita perbuat (motivation), tetapi juga bicara soal sikap bahwa kita dapat memutuskan seberapa bagus dan benar sesuatu itu akan dilakukan (attitude). Maka, pertanyaan di atas bagus dan akan semakin bagus jika ditanya kepada diri, “Apakah yang harus kuperbuat?”

Untuk menjawab pertanyaan, “Apakah yang harus kuperbuat,” mari kita berfokus pada dua hal. Pertama adalah Tuhan dan kedua adalah diri. Pertama, Tuhan tidak pernah memilih dan memakai seseorang untuk suatu rencana yang sepele. Dia memilih orang yang punya kapasitas untuk itu, tanpa pandang apa dan siapa kita. Bahkan yang cacat sekalipun bisa dipakai-Nya, supaya rencana-Nya terlaksana. Tuhan harus menjadi yang pertama dalam kehidupan dan rencana kita. Dia adalah satu-satunya, bukan salah satunya. Karena itu, rayakanlah selalu iman dan jangan pernah berhenti untuk percaya. Sebab, “TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberikan kemenangan…” (Zef 3:17). Kemenangan sejati ada bersama Tuhan. Takarlah, sejauh mana kita sudah setia berjuang dan menang bersama Tuhan.

Kedua, diri harus selalu menjadi tempat yang subur untuk tumbuhnya benih dan rencana Tuhan. Tidak ada satu diri pun yang pernah lahir ke dunia ini tanpa diberi talenta atau kemampuan. Tuhan sudah mengenal kita sejak di dalam kandungan, tetapi kita bisa tidak mengenali diri, talenta atau kemampuan sampai kembali kembali ke kandungan bumi. Terpisah dari Tuhan, kita tidak akan berbuah dan mati. Demikian juga tidak mengenal diri, kita tidak bisa berhasil maksimal dan mati. Karena itu, takarlah. Sudahkah kita kenal diri?

Perbuatan sejati dan tulus adalah perbuatan yang dilakukan oleh tangan penuh iman dan kasih. Pemberian yang sejati dan tulus adalah pemberian diri dan memberikan apa yang ada pada kita. Iman melarang kita untuk mengambil milik orang lain. Kebijaksanaan juga mengajarkan supaya kita tidak menunda kebaikan. Apapun tugas dan profesi harus dilakukan sebagai panggilan dan pelayanan. Lantas, apakah yang harus kuperbuat? Hidupi dan rayakanlah iman. Biarkan Tuhan menjadi satu-satunya pahlawan iman kita. Hidupi dan rayakanlah tugas dan profesi Anda. Lakukan dengan cinta dan tanggung jawab. Cukupkan diri Anda dan jangan cinta uang.

Ketika iman, cinta, tugas dan profesi kita hidupi dengan baik dan benar, kita pun akan dihidupi-Nya dengan baik dan benar. Tuhan selalu memberi lebih dari cukup. Mari kita menakar diri sendiri, “Bisakah aku berkata cukup dan Tuhan saja sudah cukup?” [Kartolo/RUAH]

Antifon Komuni (bdk. Yes 35:4)

Katakanlah kepada yang tawar hati: Tabahkanlah hatimu dan jangan takut. Lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan kita.

Say to the faint of heart: Be strong and do not fear. Behold, our God will come, and he will save us.

Dicite: Pusillanimes confortamini, et nolite timere: ecce Deus noster veniet, et salvabit nos
 
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy