Senin, 06 Oktober 2014
Hari Biasa Pekan XXVII
 
Tuhan selalu dekat pada orang yang menyebut Dia dalam iman yang benar, harapan yang tak tergoncangkan dan dalam cinta sempurna. (St. Ambrosius)
           

Antifon Pembuka (Luk 10:36.37)
     
"Siapakah sesama orang yang jatuh ke tangan penyamun?" 'Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya.' "Pergilah dan lakukanlah demikian."
   
Tobat 3

     

Tuhan Yesus Kristus, karena cinta kasih Engkau rela menderita sengsara, wafat di salib, namun bangkit untuk menyelamatkan umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami.
 
Karena cinta kasih, Engkau menampilkan orang Samaria dalam perumpamaan agar hati kami tergerak untuk menolong sesama. Kristus, kasihanilah kami.
  
Karena cinta kasih, Engkau mengadakan Ekaristi, agar kami mampu memperbarui niat serta tekad kami melaksanakan perintah cinta kasih-Mu kepada Tuhan dan sesama. Tuhan, kasihanilah kami.
   
Doa Pagi
 
Ya Allah, Engkau telah menanamkan Sabda-Mu di dalam hati kami dan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberi kami teladan bagaimana melaksanakan Sabda-Mu itu. Kami mohon, doronglah kami menunjukkan belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Putra-Mu telah melakukannya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Paulus menegur umat di Galatia yang goyah karena adanya pewartaan yang memutarbalikkan Injil. Paulus menyatakan bahwa Injil yang diwartakannya adalah Injil yang benar dari Yesus sendiri. Dia juga menegaskan bahwa pewartaannya tidak memiliki motivasi untuk mendapatkan simpati dari manusia, tetapi lebih pada meneruskan apa yang dinyatakan oleh Yesus.

 
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (1:6-12)

   
"Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."
    
Saudara-saudara, aku heran, bahwa kalian begitu cepat berbalik dari Allah, yang telah memanggil kalian oleh kasih karunia Kristus, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil; hanya ada orang-orang yang mengacaukan kalian dan yang bermaksud memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi seandainya kami sendiri atau pun seorang malaikat dari surga mewartakan kepada kalian suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi, "Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia." Jadi bagaimana sekarang? Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah aku mencoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencari perkenanan manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus. Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia. Karena aku menerimanya bukan dari manusia, dan bukan pula manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 111:1-2.7-8.9.10c)

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.
  
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.
 
Untuk mendapatkan hidup kekal, pengetahuan atau pengenalan akan hukum yang diwahyukan Tuhan belumlah cukup. Perlu pelaksanaan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, iman akan cinta kasih yang bisa membimbing kepada hidup kekal, bukan hanya didengungkan dalam pikiran dan dikagumi keunggulan nilainya, tetapi perlu dilaksanakan sungguh-sungguh dalam hidup sehari-hari.

  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)
    
"Siapakah sesamaku?"
     
Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.' Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya." Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

  

Seluruh perintah Tuhan dalam Kitab Suci terangkum dalam dua kalimat singkat ini, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Sebuah perintah yang singkat namun sangat dalam dan sangat sulit untuk dilakukan. Hanya orang yang memiliki hati murni mampu melakukan hal ini. Namun, inilah perintah Allah. Hal inilah yang menyukakan Allah. Mungkin kita pernah bertanya bersama Paulus, “Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?” Bila kita mau mengikuti dan menyukakan Allah mari kita lakukan perintah Tuhan.

Doa Malam

Allah Bapa kami yang mahabaik, terimalah persembahan hidup kami hari ini yang telah Kauberi kepercayaan mengelola talenta dua dinar untuk mengurus sesama kami yang membutuhkan pertolongan. Jika berkenan kepada-Mu, terimalah; jika ada kekurangan dan kesalahan, sudilah Engkau mengampuni kami. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.




RUAH