| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 25 Desember 2014 Hari Raya Natal (Malam)

Kamis, 25 Desember 2014
Hari Raya Natal (Malam)

SUKACITA KITA IALAH KRISTUS!
   
“Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.” (Yes 1:3).
    

Antifon Pembuka (Mzm 2:7)

Tuhan bersabda kepada-Ku, “Engkaulah Putra-Ku, hari ini Engkau Kuputrakan.”

The Lord said to me: You are my Son. It is I who have begotten you this day.


atau Graduale Romanum, 41

Ref. Dominus dixit ad me: Filius meus es tu, ego hodie genuite.
Ayat:
1. Quare fremuerunt gentes: et populi meditati sunt inania?
2. Astiterunt reges terræ, et principes convenerunt in unum adversus Dominum, et adversus Christum eius.
3. Postula a me, et dabo tibi gentes hereditatem tuam, et possessionem tuam terminos terræ.

Doa Malam

Allah dan Bapa kami, Engkau menjadikan Engkau malam yang amat kudus ini bermandikan sinar Terang sejati. Semoga kami, yang sudah mengakui misteri Terang itu di dunia, kelak layak menikmati sukacita-Nya di surga. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (9:1-6)
    
 
"Seorang Putra telah dianugerahkan kepada kita."
       
Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorai, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkan dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-3.11-13)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyikanlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
     
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14)
   
"Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang."
   
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat: (Luk 2:10-12; 2/4)
Kabar gembira kubawa kepada-Mu. Pada hari ini lahirlah penyelamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:1-14)
      
"Pada hari ini telah lahir Penyelamatmu"
     
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.Demikian juga Yosef pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan
 
Kita tiba pada saat – saat yang telah kita nantikan dengan penuh harapan akan kedatangan Sang Penyelamat dunia yang membawa bagi kita keselamatan bagi semua bangsa. Apa yang kita rasakan pada hari raya Natal? Meskipun tidak semua setuju, tetapi pada umumnya sepakat bahwa ada suatu sukacita di hari raya Natal dan mungkin dirasakan oleh tiap individu. Kita dapat melihat bagaimana di pusat – pusat perbelanjaaan dekorasi Natal begitu indah dipajang disana-sini, bagaimana keluarga – keluarga bersiap untuk Christmas Midnight Sale untuk berburu produk – produk murah, bagaimana keluarga – keluarga mulai memikirkan sebuah makanan lezat untuk jamuan keluarga dan mereka yang hendak bertamu, kado Natal dan yang paling umum adalah dekorasi Natal keluarga yang dihias sedemikian indah, bahkan itu terjadi sebelum hari raya Natal tiba! Gemerlap suasana Natal yang kita siapkan, sebuah dekorasi yang indah kadang mampu menunjukkan bagaimana persiapan kita untuk merayakan sebuah sukacita besar pada hari kelahiran Sang Kristus itu. Tapi kita perlu mengingat satu hal penting dan paling mendasar dalam sebuah perayaan Natal. Pertama ialah, Natal adalah perayaan iman, sebuah festival religius untuk mengenang Kristus yang 2000 tahun lalu mau hadir di tengah bangsa yang kecil. Kedatangannya cukup sederhana, Yesus hadir dalam rupa bayi mungil, dibaringkan di atas palungan (palungan sebenarnya adalah tempat makan hewan ternak) dan dibungkus dengan lampin, sebuah serpihan kain perca yang cukup disambung dan menjadi kain utuh untuk membungkus bayi. Kita dapat membandingkan bagaimana Natal di Betlehem dengan Natal yang kita rayakan, jauh berbeda! Kita sering memaknai sebuah sukacita dengan tanda – tanda lahiriah. Kita tidak sadar bahwa tanda – tanda lahiriah itu tidaklah kekal, ia dapat lenyap dalam hitungan waktu, sehingga tidak mungkin dapat memberikan sukacita yang kekal pula bagi hidup kita.

Saat para gembala menjaga hewan ternaknya (Luk 2:8), malaikat Tuhan datang dan memberitahukan bahwa akan ada “…kesukaan besar untuk seluruh bangsa:..yaitu Kristus Tuhan…” (Luk 2:10-11). Inilah sukacita yang kekal itu, yang dapat memberikan pula kebahagiaan dan sukacita sejati yang tak dapat lenyap, yaitu Kristus sendiri! Sebuah kebiasaan unik dan menonjol adalah bertukar kado pada hari besar Natal, tapi kita harus sadar bahwa kado terindah ialah Kristus sendiri, itulah kado yang Bapa berikan bagi semua orang, maukah kita membuka kado itu dan menyimpannya di dalam hati kita? Jadi, tidak ada yang perlu di khawatirkan saat taka da satu orangpun memberikan bingkisan Natal untuk kita. Natal adalah sebuah sang tepat untuk berdoa bersama, bukan untuk berpesta secara berlebih. Kitab suci mengatakan, bahwa kehadiran Yesus mampu menyatukan segala hal, bagaimana tidak? Para majus datang menghampiri-Nya, Yusuf dan Maria pada akhirnya bersatu karena Kristus sendiri, Herodes dan pemerintahan yang tahu akan kelahiran-Nya pun ingin hadir dan membunuh bayi mahakudus ini. Seharusnya pula, kelahiran Kristus menjadi persatuan bagi kita semua ; Natal tiba pada saat bencana alam di Indonesia melanda, kendati kita tidak dapat memberikan materi berlebih,tetapi kita tetap dapat menyatukan hati kita dengan mereka, yaitu berdoa bagi merebagi mereka yang membutuhkan doa – doa kita. Semoga kelahiran Kristus ini dapat kita maknai secara rohani, mempersatukan kita semua dalam ikatan doa terutama mereka yang membutuhkan doa – doa kita, dan selamat merayakan sukacita Natal bersama keluarga kudus di Betlehem dalam kesederhanaan namun penuh kasih, sebab Kristus yang adalah kasih telah datang bagi kita dan menjadi bingkisan Natal yang paling utama dalam hati kita.
  
Selamat Natal! 
   

 
Deus Providebit

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy