| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Siapa pun yang mau menerima dan mengimani-Nya, entah dari mana asalnya, akan dipanggil-Nya untuk memasuki Kerajaan Sorga dan menerima anugerah keselamatan-Nya

Senin, 01 Desember 2014
Hari Biasa Pekan I Adven

 Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,(4b-5,6-7), 8-9; Mat. 8:5-11.
       
 "Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga"
   
 Keselamatan Tuhan terbuka untuk semua orang. Siapa pun yang mau menerima dan mengimani-Nya, entah dari mana asalnya, akan dipanggil-Nya untuk memasuki Kerajaan Sorga dan menerima anugerah keselamatan-Nya. Dan iman yang kita miliki, hendaknya tidak hanya menghasilkan keselamatan bagi kita sendiri tetapi juga bagi orang lain, seperti yang dilakukan seorang perwira dalam Injil hari ini. Imannya kepada Yesus menggerakkannya untuk mau berjerih lelah datang kepada-Nya dan memohonkan keselamatan bagi hambanya yang sedang sakit dan sangat menderita. Maka, kita pun dipanggil agar dengan iman kita, kita pun mau berjerih lelah dalam karya pelayanan kita yang mendatangkan berkat dan keselamatan bagi orang lain.  

Doa: Tuhan, semoga berkat iman kami kepada-Mu, kami selalu giat melayani untuk berbagi berkat dan keselamatan bagi orang lain. Amin. -agawpr-

Senin, 01 Desember 2014 Hari Biasa Pekan I Adven

Senin, 01 Desember 2014
Hari Biasa Pekan I Adven
  
Gereja selalu merayakan Masa Adven secara khusus dan khidmat (St. Karolus Borromeus)
  

Antifon Pembuka (bdk. Yer 31:10; Yes 35:4)

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.
 
Doa Pagi

Allah Bapa di surga, kami mengucap syukur kepada-Mu atas hari baru di awal bulan Desember ini. Kami mohon, berkatilah usaha kami pada awal masa Adven ini agar senantiasa membuka diri dan bertobat. Dengan demikian, kami layak menerima pengampunan dosa dari pada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
    
 
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah."
       
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
  
Atau

  
Bacaan dari Kitab Yesaya (4:2-6)
 
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi permai dan mulia, dan hasil bumi akan menjadi kebanggaan serta kehormatan bagi orang-orang Israel yang selamat. Dan semua orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus. Mereka itu ialah setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar. Maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah Gunung Sion dan di atas semua pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam. Sebab di atas semuanya itu akan nampak kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan pondok tempat bernaung terhadap panas terik pada waktu siang dan sebagai perlindungan serta persembunyian terhadap angin ribut serta hujan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a. (4b-5.6-7). 8-9)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
4. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!”
5. Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: Semoga kesejahteraan ada di dalammu!” Oleh karena rumah Tuhan, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 80:8)
Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.
    
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-11)
   
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga."
    
Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu menjawab, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’ maka ia datang; ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu heranlah Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Hidup beriman sebenarnya tidak pernah terlepas dari hidup sehari-hari. Demikian juga sebaliknya, hidup sehari-hari senantiasa diwarnai oleh hidup beriman seseorang. Itulah yang terjadi dengan seorang perwira di Kapernaum saat memohon kesembuhan hambanya kepada Yesus. Saat Yesus berkata bahwa ”Aku akan datang menyembuhkannya.” Perwira itu langsung menanggapinya dengan penuh iman. Yesus kaget sekaligus kagum dengan kata-kata yang diungkapkan perwira itu. Perwira itu sungguh percaya akan kekuatan dan daya dari ”kata-kata (Firman) Yesus”.
 
Kita sering menuntut tanda-tanda kehadiran Allah dalam kehidupan kita. Kita lupa bahwa seluruh alam semesta bahkan diri kita ada di muka bumi ini karena ”Firman Allah”. Allah itu bukanlah Allah yang tidak peduli dan tidak mau tahu akan hidup kita. Allah senantiasa berkarya sampai saat ini, bahkan kala kita terpuruk, dan dihabisi oleh kelemahan kita. Allah-lah yang membersihkan kita. Allah-lah yang menudungi kita kala kita menghadapi kehidupan seperti apa pun.

Ya Allah, aku percaya pada Sabda-Mu. Dalam Sabda-Mu ada keselamatan, ada sukacita, penghiburan, dan pembebasan. Bukalah telinga hatiku agar setia mendengarkan Sabda-Mu. Amin.
      
  
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Hati-hatilah dan berjaga-jagalah!

Minggu, 30 November 2014
Hari Minggu Adven I (B)
 
  
Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; 1Kor. 1:3-9; Mrk. 13:33-37.
   
 Hari ini, kita memasuki masa Adven, masa penantian akan kedatangan Tuhan. Kita diajak untuk menanti-Nya dengan berjaga-jaga. Seperti seorang hamba yang diserahi tanggung jawab untuk mengurus rumah, kita tetap hidup seperti biasa dengan segala tugas dan pekerjaan kita masing-masing. Namun juga seperti penjaga pintu yang siap membukakan pintu bagi tuannya sewaktu-waktu ia datang, di tengah kesibukan sehari-hari, kita tidak boleh lengah dan hanyut. Kita tahu bahwa godaan utama orang yang berjaga adalah ngantuk dan tertidur. Untuk itu, Tuhan mengingatkan agar kita tetap terjaga dan senantiasa membuka pintu hati kita akan kehadiran Tuhan. Barangsiapa berjaga, akan terjamin keselamatannya dan pada saatnya nanti akan menerima warta sukacita akan datangnya Sang Penyelamat, seperti yang dialami para gembala yang setia menjaga kawanannya.

Doa: Tuhan, bentuklah kami untuk senantiasa berjaga dalam doa dan karya menantikan kedatangan-Mu. Amin. -agawpr-

Minggu, 30 November 2014 Hari Minggu Adven I (B)

Minggu, 30 November 2014
Hari Minggu Adven I (B)
 
Adven adalah masa amat khusus. Ini adalah masa suci. (St. Karolus Borromeus)
 
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3)
  
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.

To you, I lift up my soul, O my God. In you, I have trusted; let me not be put to shame. Nor let my enemies exult over me; and let none who hope in you be put to shame.

Ad te levavi animam meam: Deus meus in te confido, non erubescam: necque irrideant me inimici mei: etenim universi qui te exspectant, non confundentur.
 
Gloria ditiadakan, ada Credo
 
Doa Pagi

Allah Yang Mahakuasa, anugerahilah kami, umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga dengan demikian kami layak mewarisi Kerajaan Surga, bersama Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (63:16b-17;64:1.3b-8)
       
"Sudilah Engkau mengoyakkan langit dan turun."
         
Ya Tuhan, Engkau sendirilah Bapa kami. Sejak dahulu kala nama-Mu ialah "Penebus kami". Ya Tuhan, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu? Mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga kami tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, dan oleh karena suku-suku milik pusaka-Mu. Sudilah Engkau mengoyakkan langit dan turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu. Karena sejak dahulu kala orang tidak pernah mendengar, dan juga tidak ada telinga yang mendengarl tidak ada mata yang melihat Allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan Dia. Hanya Engkau yang berbuat demikian. Engkau menyongsong mereka yang melakukan kebenaran, dan yang mengindahkan jalan yang Kautunjukkan! Sesungguhnya, Engkau ini murka sebab kami berdosa. Terhadap Engkau kami memberontak sejak dahulu kala. Demikianlah kami semua seperti orang najis, dan segala kesalehan kami seperti kain kotor. Kami semua menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu, sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami. Engkau menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami. Tetapi sekarang, ya Tuhan, Engkaulah Bapa kami! Kami ini tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami semua adalah buatan tangan-Mu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
     
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 80:2ac+3b.15-16.18-19; Ul: 4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu.
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 1:3-9)
        
"Kamu menantikan penampakan Tuhan kita Yesus Kristus."
          
Saudara-saudara, kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku, Paulus, senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu, atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Kristus kamu telah menjadi kaya dalam segala hal, yaitu dalam segala macam perkataan dan pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus yang telah diteguhkan di antara kamu, sehingga kamu tidak kekurangan suatu karunia pun sementara kamu menantikan penampakan Tuhan kita Yesus Kristus. Dia juga akan meneguhkan kamu sampai kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab setialah Allah yang telah memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
  
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 85:8; 2/4)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (13:33-37)
       
"Berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah pulang!"
         
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamana waktunya tiba. Ibaratnya seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing sesuai dengan tugasnya, dan memerintahkan supaya penunggu pintu berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah itu pulang: Menjelang malam atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta. Hal ini Kukatakan supaya kalau ia tiba-tiba datang, jangan sampai kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu Kukatakan kepada semua orang: Berjaga-jagalah!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (Mzm 85:13)

Tuhan akan memberikan kebaikan dan negeri kita akan memberikan hasilnya.
 
The Lord will bestow his bounty, and our earth shall yield its increase.
  
Dominus dabit benignitatem: et terra nostra dabit fructum suum.
   
Renungan
    
Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengarkan bagaimana Yesus meminta para murid-Nya untuk berjaga-jaga senantiasa. Dalam meminta para murid-Nya untuk berjaga-jaga, Yesus menggunakan perumpamaan seorang hamba yang diberi tugas oleh tuannya saat tuannya itu harus pergi. Dalam konsep Yahudi masa itu, seorang hamba harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh tuannya (Mat 8:9). Nasib dan masa depan hamba ada di dalam tangan tuannya. Ia tidak akan berani melawan tuannya karena tuannya memiliki kuasa atas dirinya (Mat 25:30). Hamba yang jahat, yang tidak melakukan tugasnya, bahkan menyengsarakan hamba-hamba yang lain, akan dihukum (Mat 22:13, 24:51), sedangkan hamba yang setia dan baik akan mendapatkan imbalan (Mat 24:45).

Yesus meminta para murid untuk menjadi seperti hamba yang baik, yang mau melaksanakan tugas yang Ia percayakan kepada mereka, dan selalu berjaga-jaga menantikan kedatangan-Nya. Yesus telah mempercayakan tugas mulia itu kepada para murid-Nya dan ia sungguh mengharapkan mereka dapat menjalankannya dengan baik sampai Ia datang. Kalau dihitung dalam perikop singkat yang kita baca/dengarkan hari ini, ungkapan “berjaga-jaga” diulangi oleh Yesus sebanyak empat kali; cukup banyak untuk suatu perikop yang singkat ini. Ini menunjukkan akan pentingnya berjaga-jaga. Yesus sadar bahwa para murid lemah. Sebagaimana bangsa Israel yang meski seringkali diselamatkan oleh Allah namun cenderung mengikuti kehendak mereka sendiri daripada kehendak Allah, demikian pula para murid cenderung tidak melaksanakan apa yang diperinthakan oleh Yesus. Mereka lebih suka melaksanakan kehendak mereka yang memberikan kenyamanan pada diri mereka meski berujung pada kejatuhan.

Perintah Yesus bagi para murid berlaku juga bagi kita. Yesus telah mempercayakan kepada kita suatu tugas mulia, yaitu mewartakan kasih-Nya kepada umat manusia. Namun, pada kenyataannya tidak sedikit di antara kita yang enggan melaksanakannya. Kita lebih suka melaksanakan keinginan diri kita dan melalaikan perintah-Nya; mengutamakan kehendak diri sendiri daripada kehendak Allah. Akibatnya, seperti bangsa Israel yang jatuh karena ulahnya sendiri, kita pun demikian. Lalu setelah terjatuh dan menderita kita berteriak-teriak kepada Allah, mengiba-iba agar Ia bermurah hati dan merayu-rayu-Nya agar menolong kita kembali.

Yesus meminta supaya kita berjaga-jaga sampai akhir dengan melaksanakan tugas yang telah Ia berikan kepada kita masing-masing. Ia tahu bahwa apabila kita duduk berdiam diri, godaan akan selalu datang untuk tidak berjaga-jaga. Dalam situasi pengangguran, kita cenderung akan lengah. Oleh karena itu, Ia sungguh berharap agar kita tidak tidur tetapi berjaga dan melaksanakan tugas kita dengan baij. Dan apabila Ia datang dan mendapati kita sedang berjaga dan menjalankan tugas kita, tentu akan diberikan ganjaran yang berlimpah, jauh melebihi apa yang kita dapat pikirkan dan harapkan.

Apakah kita sudah berjaga-jaga menantikan kedatangan-Nya sambil melaksanakan semua tugas yang Ia percayakan kepada kita? Ataukah kita masih bersantai-ria dan menunda-nunda untuk melaksanakan tugas kita, atau bahkan menggunakan kesempatan untuk mencari kenikmatan sendiri dengan menyiksa dan menyesatkan orang lain? Apa yang akan kita peroleh saat Ia datang? Apakah kita akan ditinggalkan atau kita akan dikumpulkan oleh malaikat-malaikat-Nya untuk diselamatkna? Semua itu sungguh tergantung pada kesiapan kita untuk menyambut Dia, Sang Anak Manusia.

Saudara-saudari, Allah memberi kita hak dan kesempatan untuk memilih yang terbaik. Mari kita gunakan sebaik-baiknya. Selamat memasuki masa Adven! (Radik/RUAH)

Berjagalah


Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi.

Sabtu, 29 November 2014
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia
        
Why. 22:1-7; Mzm. 95:1-2,3-5,6-7; Luk. 21:34-36,  
                
Hari ini adalah hari terakhir sebelum kita memasuki masa Adven. Saya rasa, pesan Yesus dalam bacaan Injil sudah sangat jelas. Marilah kita memasuki masa Adven, yakni masa penantian akan kedatangan Kristus yang berinkarnasi. Ia yang adalah Allah, berkenan untuk masuk (in) ke dalam daging (carne) dan tinggal di tengah-tengah kita yang juga hidup dalam daging. Tujuannya adalah agar terjadi pertukaran yang menyelamatkan. Allah berkenan mengenakan kodrat manusia yang berdaging agar kita yang sudah hidup dalam daging ini dapat mengenakan keilahian-Nya. Bagaimana caranya? Pelan-pelan, kita melepaskan diri dari ikatan kodrat kedagingan kita dengan selalu menjaga diri, menghindarkan diri dari pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi lainnya sambil senantiasa berdoa. Dengan kata lain, kita diajak untuk bermati raga sambil semakin tekun berdoa.

Doa: Tuhan, bantulah kami untuk melepaskan diri dari berbagai macam ikatan kedagingan dan keduniawian agar kami Kaudapati pantas di hadapan-Mu. Amin. -agawpr-

Sabtu, 29 November 2014 Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia

Sabtu, 29 November 2014
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Biarawan dan Martir Indonesia
    
“Dalam Kerajaan Surga ada rombongan para martir yang tak terbilang, dimahkotai karena kemenangan mereka yang mulia dalam penderitaan dan perjuangan” (St. Siprianus)
    

Antifon Pembuka
   
Para kudus bergembira di surga, sebab telah mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.
   
Doa Pagi

  
Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Beato Dionisius dan Redemptus. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Suasana kehidupan yang indah bersama Allah dinyatakan kepada Yohanes dan menjadi peneguhan bahwa apa yang sudah diwartakan dan dinubuatkan oleh para nabi adalah kehidupan semacam ini. Karena itu, berbahagialah setiap orang yang menuruti nubuat-nubuat tersebut.

   
Bacaan dari Kitab Wahyu (22:1-7)
    
 
"Malam takkan ada lagi, sebab Tuhan Allah menerangi mereka."
      
Aku, Yohanes, mendapat penglihatan sebagai berikut: Malaikat Tuhan menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan. Airnya jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba. Di tengah-tengah jalan kota itu yaitu seberang menyeberang sungai itu ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali. Dedaunan pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Maka takkan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Malam takkan ada lagi di sana, dan mereka takkan memerlukan lagi cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya. Lalu Ia berkata kepadaku, “Semua perkataan ini tepat dan benar. Tuhan Allahlah yang memberi roh kepada para nabi dan telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Sungguh Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan nubuat kitab ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854.
Ref. Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
atau Maranata! Datanglah, ya Tuhan Yesus!
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; R: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
  
Yesus masih menegaskan pentingnya sikap siap sedia menyambut kedatangan hari Tuhan. Kesiapsediaan itu bisa dikerjakan dengan menghindarkan diri dari berbagai kepentingan duniawi sambil senantiasa memperkuat hidup doa.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:34-36)
    
"Berjaga-jagalah agar kalian terluput dari malapeltaka yang akan terjadi."
        
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jagalah dirimu, jangan sampai hatimu sarat dengan pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi, dan jangan sampai hari Tuhan tiba-tiba datang jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa, sambil berdoa, agar kalian mendapat kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
  
Renungan

Pengadilan adalah saat yang menentukan bagi kita. Hidup atau mati, keselamatan atau kebinasaan tergantung pada pilihan kita sendiri. Oleh karena itu, kita diundang untuk meninggalkan cara hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kita harus berjaga-jaga dan berdoa untuk tahan berdiri di hadapan Anak Manusia. Kita mesti hidup dalam kasih, sebab seperti dikatakan St. Yohanes dari Salib, “Pada malam kehidupan kita, kita akan diadili sesuai dengan cinta kita.”
     
SORE: VIGILI ADVEN UNTUK KEHIDUPAN
        
Doa Malam
  
Ya Yesus yang baik, Engkaulah pembaru dan penuntun hidupku, khususnya sepanjang bulan November ini. Maka, dipuji dan dimuliakanlah Engkau, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

Langit dan bumi dengan segala isinya akan berlalu, namun sabda Tuhan tetap abadi.

Jumat, 28 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
 
                    
Why. 20:1-4,11 - 21:2; Mzm. 84:3,4,5-6a,8a; Luk. 21:29-33. 
              
 Langit dan bumi dengan segala isinya akan berlalu, namun sabda Tuhan tetap abadi. Oleh karena itu, berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya. Kadang, Sabda Tuhan memang sangat keras sehingga mereka yang tidak kuat bisa saja mengundurkan diri dan tidak mau lagi mendengarkan-Nya, seperti yang dikisahkan dalam Injil Yohanes 6:60-66. Namun, sekeras apa pun sabda Tuhan itu, bagi kita tetaplah merupakan sabda hidup yang kekal (Yoh 6:68). Untuk itu, marilah kita terus-menerus berdoa sambil berusaha agar kita mampu menjadi pendengar, pembaca, pewarta dan pelaksana sabda Tuhan yang baik.

Doa: Tuhan, bantulah kami dengan rahmat-Mu agar kami mampu menjadi pembaca, pendengar, pewarta dan pelaksana sabda-Mu yang baik. Amin. -agawpr-

Jumat, 28 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIV

Jumat, 28 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
  
Tuhan itu penuh kasih sayang dan belas kasih; Ia lebih menghendaki orang berdosa bertobat daripada mati. (St. Hieronimus)
  

Antifon Pembuka (Why 21:1)
 
Maka aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru. Langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
 
Doa Pagi

   
Ya Allah, melalui Yesus Putra-Mu, Engkau mengingatkan kami para murid-Mu untuk berjaga-jaga dan selalu siap sedia menyongsong kehadiran-Mu yang menyelamatkan. Kami mohon, curahkanlah Roh Kudus-Mu untuk membimbing kami, semoga berkat daya surgawi kami dapat mengabdi Engkau dengan jujur dan setia sebagai pengikut Kristus. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Wahyu (20:1-4. 11-21:2)
     
"Orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka. Aku melihat Yerusalem Baru turun dari surga."
    
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat turun dari surga memegang anak kunci jurang maut dan sebuah rantai besar di tangannya. Ia menangkap naga, si ular tua, yaitu Iblis dan Setan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut. Pintu jurang maut itu kemudian ditutup dan dimeteraikannya, jangan sampai naga itu menyesatkan lagi bangsa-bangsa, sebelum masa seribu tahun itu berakhir. Kemudian naga itu akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya. Kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena sabda Allah. Mereka itu tidak menyembah binatang dan patungnya, dan tidak menerima tanda binatang itu pada dahi dan tangan mereka. Mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Lalu aku melihat sebuah singgasana, putih dan besar, dan aku melihat Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Kemudian semua kitab dibuka. Juga sebuah kitab lain dibuka, yaitu Kitab Kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Demikian pula maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Dan mereka masing-masing dihakimi menurut perbuatan mereka. Kemudian maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua, yakni lautan api. Dan barangsiapa namanya tidak ditemukan tertulis dalam Kitab Kehidupan, dilemparkan ke dalam lautan api itu. Lalu aku melihat langit dan bumi yang baru. Langit dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku, Yohanes, melihat kota kudus, yaitu Yerusalem baru, turun dari surga, dari hadapan Allah, berhias bagaikan mempelai yang berdandan untuk suaminya.
Demikianlah sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.
atau Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; Jiwa dan ragaku bersorak sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku.
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:29-33)
    
"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."
     
Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
  
Memasuki musim dingin daun-daun pohon ara akan gugur sehingga tampak gundul, seperti orang mati, tinggal ranting-ranting. Orang tidak dapat berteduh dibawahnya dan tidak dijumpai buah. Beda bila musim panas tiba. Getah di nadi tumbuhan itu mulai cair dari kebekuan dan mengalir memunculkan kehidupan tunas-tunas baru. Pohon kembali hidup, segar. Seperti pohon apel, munculnya tunas daun selalu disertai kuncup-kuncup bunga yang segera mekar dan menghasilkan buah. Lalu buah hijau itu akan memerah hingga ungu kehitaman dan matang lezat siap dimakan.
Daun-daun ara yang lebar membuat rindang dan menjadi payung sejuk tempat bernaung. Dekat Kota Yerusalem bahkan dikenal ada Bethphage yang artinya: “rumah pohon ara”. Dan gambaran keindahan, kedamaian dan kebahagiaan hidup biasa diuangkapkan demikian: “.... tiap-tiap orang hidup dengan aman di bawah pohon anggur dan pohon ara” (1Raj 4:25; Mi 4:4).

Tentang pohon ara yang bertunas banyak dihubungkan dengan masa turunnya berkat (Yl 2:22). Kerajaan Allah sudah dekat. Bahkan sudah hadir di dunia ini karena Tuhan sendiri telah datang dan berkarya. Dengan menderita, disalibkan, wafat dan bangkit, Yesus menebus kita dari perbudakan dosa, hidup pun penuh berkat. Bacaan hari ini menjadi gema dari Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam, puncak tahun liturgi sebelum mengawali masa Adven. Kerajaan Allah menghadirkan kedamaian, keadilan dan kasih.

Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim. Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati. Berita Injil memberi harapan penuh. Dalam Kerajaan Allah nan abadi nanti segenap umat Allah akan dilepas dari penderitaan dan dipenuhi sukacita. Cinta Yesus menjadi jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak, namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan percaya.

Mari kita melihat dengan mata hati, peristiwa-peristiwa alam seperti pohon ara di atas dalam ranah rohani. Di dalamnya Yesus mengajar kita rahasia keindahan dan makna, agar apa pun yang terjadi nanti, tetap ada damai di hati. (Eligius Ipong Suponodi, O.Carm).

Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Kamis, 27 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
            


Why. 18:1-2,21-23; 19:1-3,9a; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 21:20-28.
           
Ngeri juga saya menbaca Injil hari ini. Apakah memang demikianlah yang nantianya akan terjadi: keselamatan mesthi didahului dengan kekacauan yang menyebabkan derita? Tidak ada yang tahu. Yang jelas, memang antara datangnya penyelamatan abadi dengan penderitaan, seringkali sangat dekat. Hal ini banyak saya jumpai ketika melakukan pendampingan terhadap saudara-saudari yang menderita sakit keras dan menghadapi sakratul maut. Pada hari-hari tersebut, mereka mengalami penderitaan yang luar biasa. Lalu datanglah tahap penyerahan dan kepasrahan kepada Tuhan yang tentunya sudah mempunyai rencana terbaik. Maka, begitu datang saat penyelamatan itu, di mana Tuhan menyembuhkannya secara total, mereka pun berisitirahat dalam damai abadi. Tidak ada lagi rasa sakit dan penderitaan apa pun. Yang ada hanyalah kebahagiaan abadi berada dalam pelukan Sang Juru Selamat. Maka, saya selalu berdoa bagi mereka, apabila saat-saat kritis itu terjadi, mereka bisa bangkit dan mengangkat muka untuk menyambut Sang Penyelamat yang sudah dekat.

Doa: Tuhan, bantulah kami agar dengan bijaksana mampu mempersiapkan diri hari demi hari untuk menyambut datangnya penyelamatan-Mu. Amin. -agawpr-

Kamis, 27 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIV

Kamis, 27 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV

Kecerdikan tidak berguna, apabila ketulusan tidak ada -- St Yohanes Krisostomus
  

Antifon Pembuka (Why 19:1.2)

Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya.
    
Doa Pagi    

Allah Bapa kami di surga, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau berkenan menyelamatkan dunia. Tolonglah kami dalam menyiapkan diri menyongsong kedatangan Putra-Mu itu sehingga kami pantas mengalami karya keselamatan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
 
Penghancuran segala hal yang bersifat jahat dan tidak berkenan di hadapan Allah menjadi bagian dari proses kehadiran dunia baru. Dengan kemenangan kebaikan ini, orang-orang yang ada di pihak Allah akan bersukacita dan menyerukan pujian mereka atas Allah yang penuh kuasa dan kemuliaan.

 
Bacaan dari Kitab Wahyu (18:1-2.21-23; 19:1-3.9a)
   
 
"Kota Raya Babilon jatuh."
       
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat turun dari surga. Ia mempunyai kekuasaan besar, dan bumi menjadi terang karena kemuliaannya. Ia berseru dengan suara nyaring, katanya, “Sudah roboh, sudah robohlah Babel, kota besar iru! Kota itu telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, dan tempat bersembunyi semua roh najis dan segala burung yang najis yang dibenci.” Dan tampaklah seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya, “Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dicampakkan dengan keras ke bawah, dan takkan diketemukan lagi. Suara para pemain kecapi, para penyanyi, para peniup seruling dan sangkakala, takkan terdengar lagi di dalammu. Tak seorang pun ahli kesenian akan diketemukan lagi padamu. Pun suara kilangan takkan terdengar lagi di dalammu. Cahaya lampu takkan bersinar lagi dan suara pengantin pria dan mempelai wanita takkan kedengaran lagi di dalammu. Sebab para pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi dan oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan.” Kemudian aku mendengar seolah-olah ada suara yang nyaring, seperti suara himpunan besar orang banyak di surga, katanya, “Alleluya. Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan ada pada Allah kita, sebab besar dan adillah segala penghakiman-Nya. Sebab Dialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusak bumi dengan percabulannya. Dialah yang telah membalas darah hamba-hamba-Nya kepada pelacur itu.” Dan untuk kedua kalinya mereka berkata, “Alleluya! Ya, asap Kota Babel naik selama-lamanya.” Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan nikah Anak Domba.
Ayat. (Mzm 100:2.3.5; R:Why 19:9a)
1. Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita.; datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah bahwa Tuhan itu Allah; Dialah yang menjadikan kita. Punya Dialah kita, kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya; kesetiaan-Nya tetap turun-menurun, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 21:28b)
Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.
  
Tanda kehadiran dunia baru dengan datangnya Anak Manusia didahului dengan berbagai macam yang menakutkan di muka bumi. Walau demikian setiap orang yang masih memiliki iman akan Yesus Kristus akan memandang Anak manusia datang membawa keselamatan bagi mereka.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)
   
"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
       
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis. Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.” Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan

Situasi tidak menentu bakal terjadi. Kekacauan hidup akan kita alami. Semuanya itu akan terjadi mendahului datangnya hari Tuhan. Banyak orang akan hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Bagaimana dengan kita sebagai pengikut Kristus? Kita diundang untuk tetap kokoh kuat dalam iman, dalam segala situasi hidup kita. Yesuslah pegangan hidup kita.
 
Doa Malam
 
Allah Bapa sumber kehidupan, bangkitkanlah harapanku dalam hidup perziarahan ini. Di saat aku mengalami kepahitan hidup, tambahkanlah imanku sehingga aku tetap setia pada-Mu, dalam segala keadaan hidupku, kini dan untuk selama-lamanya. Amin.
 

RUAH

Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang.

Rabu, 26 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
        
  
Why. 15:1-4; Mzm. 98:1,2-3ab,7-8,9; Luk. 21:12-19.
       
Setiap orang pasti menginginkan kehidupan bersama yang aman, damai dan harmonis. Namun, ada kalanya hal ini tidak terwujud karena adanya ulah dari segelintir orang yang hidupnya menyimpang atau tidak normal. Ini yang membuat saya kadang tak habis pikir: kok ya selalu saja ada orang atau sekelompok orang yang sukanya bikin keresahan dan bikin masalah. Bahkan, mereka menaruh kebencian terhadap orang baik-baik dan menebarkan provokasi yang akhirnya menyulut kekacauan. Yah, ternyata untuk menjadi orang baik memang dibutuhkan ketahanan. Bertahan untuk tetap menjadi baik kendati ada banyak hambatan, tantangan bahkan aneka bentuk permusuhan dari pihak-pihak lain yang tidak suka. Sabda Tuhan hari ini memberi penebuhan. Bagi setiap orang yang bertahan untuk menjadi orang baik dan memperjuangkan kebaikan bersama, Tuhan senantiasa hadir dan memberikan kata-kata hikmat serta memberi jaminan keselamatan (tidak sehelai rambut pun akan hilang). Lebih dari itu, siapa pun yang tetap bertahan dalam kebaikan, ia akan memperoleh hidupnya dan saya rasa juga mampu membagi serta melindungi kehidupan banyak orang lain.
 
Doa: Tuhan, berikanlah kami keberanian untuk bertahan sebagai orang baik dan terus-menerus memperjuangkan kebaikan bersama, kendati ada banyak tantangan dan hambatan yang harus kami hadapi. Amin. -agawpr-

Rabu, 26 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIV

Rabu, 26 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
 
Celakalah bagi jiwa yang tidak memiliki Kristus untuk menggarapnya hingga menghasilkan buah-buah roh --- St Makarius
 

Antifon Pembuka (Why 15:3bc)

Agung dan mengagumkan segala karya-Mu, ya Tuhan Allah Mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya Raja segala bangsa.
 
Doa Pagi
  

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga Sabda-Nya yang kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Wahyu (15:1-4)
      
 
"Mereka melagukan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba."
    
Aku, Yohanes, melihat suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Dengan itu berakhirlah murka Allah. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur dengan api, dan di tepi lautan kaca itu berdirilah orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Mereka memegang kecapi Allah. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya, “Besar dan ajaiblah segala karya-Mu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benar segala tindakan-Mu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab hanya Engkaulah yang kudus; semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Besar dan ajaiblah segala karya-Mu, ya Tuhan, Allah yang mahakuasa!
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
3. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak sorai bersama-sama.
4. Biarlah mereka bersorak di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.     

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:12-19)
    
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
      
Pada waktu itu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kalian akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh; karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
  
Renungan
 
Injil hari ini menceritakan bagaimana Yesus meyakinkan kita bahwa untuk mengikuti-Nya akan ada banyak rintangan dan hambatan. Yesus tidak bermaksud menakut-nakuti kita. Gereja Katolik berdiri diatas darah para Martir. Karena para Martir itu lah kita memperoleh peneguhan akan iman Yesus Kristus yang meraja bagi dunia.

Pada zaman ini, “martir” tidak hanya sebatas mereka yang menyerahkan nyawa-nya demi Kristus. Ketika iman kita tetap setia kepada Kristus dalam keadaan sesulit apapun, sebetulnya kita sedang bersaksi kepada sesama bahwa Kristus itu sungguh ada, sebab “dalam kelemahan kita bermegah, karena kekuatan hanya ada dalam Kristus sendiri”. Kesaksian hidup kita yang ingin tetap setia kepada Kristus dalam situasi tersulit sekalipun menjadi kesaksian bagi banyak orang. Kesetiaan ini dibuktikan dengan membela kebenaran iman kita yang diajarkan oleh Gereja. Kristus tidak meninggalkan kita seorang diri, Kristus memampukan kita dan memberi kita kekuatan untuk melewatis etiap rintangan selama kita setia. Kita dipanggil bukan untuk sukses, tetapi untuk setia.

  
DEUS PROVIDEBIT

Tuhan satu-satunya jaminan pertolongan dan keselamatan kita.

Selasa, 25 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV
     
     
Why 14:14-20; Mzm 96:10.11-12.13; Luk 21:5-11
                   
Semua yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi. Oleh karena itu, Yesus mengingatkan agar kita selalu waspada dan jangan sampai tersesat. Kesesatan yang dimaksud adalah kita terlalu memuja dan mengagungkan hal-hal duniawi dan sebagai akibatnya kita memburunya dengan segala cara. Bagaimana pun, dunia dengan segala isinya adalah ciptaan Tuhan. Semua yang indah, semua yang mengagumkan, semua yang bisa kita nikmati, adalah ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, kekaguman kita pada hal-hal duniawi tersebut tidak boleh berhenti di situ saja tetapi harus membawa kita pada pemujaan terhadap Tuhan. Kita jangan sampai tersesat dengan memburu barang-barang duniawi, yang pada saatnya harus kita tinggalkan dan tidak bisa memberi pertolongan apa-apa. Namun, kita harus "memburu" Tuhan, Sang empunya semuanya itu. Dia lah satu-satunya jaminan pertolongan dan keselamatan kita. "Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya. Carilah wajah-Nya selalu!" (Mzm 105:4). Maka, "wajah-Mu kucari ya Tuhan" (Mzm 27:8)
 
Doa: Tuhan, semoga melalui keindahan duniawi yang kami jumpai, kami semakin memuja nama-Mu dan mencari-Mu sebagai satu-satunya sumber serta jaminan keselamatan kami. Amin. -agawpr-

Selasa, 25 November 2014 Hari Biasa Pekan XXXIV

Selasa, 25 November 2014
Hari Biasa Pekan XXXIV

Hendaklah kita sadar, bahwa kita adalah orang asing di dunia ini -- St Agustinus

Antifon Pembuka (Mzm 96:10)

Katakanlah di antara para bangsa, "Tuhan itu Raja!" Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili para bangsa dalam kebenaran.

Doa Pagi

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan Kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Akhir zaman ditandai dengan penuaian. Mereka yang mendapatkan penebusan dan setia terhadap Penebusnya mendapatkan keselamatan bersama Sang Penebus. Sang Penebus turut menjadi penuai di akhir zaman, untuk menuai hasil dari apa yang telah ditaburkan dalam setiap karya-Nya.
 
Bacaan dari Kitab Wahyu (14:14-20)
        
"Sudah tiba saatnya untuk menuai sebab tuaian di bumi sudah masak."
  
Aku, Yohanes, melihat, sesungguhnya ada awan putih. Di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di kepalanya dan sebilah sabit tajam di tangannya. Lalu keluarlah seorang malaikat lain dari bait suci. Ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu, “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai, sebab tuaian di bumi sudah masak.” Maka Dia yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah. Lalu seorang malaikat lain keluar dari bait suci di surga. Ia pun memegang sebilah sabit tajam. Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah. Ia berkuasa atas api, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya, “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah pohon anggur di bumi karena buahnya sudah masak.” Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah. Maka buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalirlah darah, tingginya sampai ke kekang kuda, dan jauhnya dua ratus mil.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan datang menghakimi bumi.
Ayat. (Mzm 96:10.11-12.13)
1. Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
3. Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengurniakan kepadamu mahkota kehidupan.
 
Yesus pun memperingatkan para murid akan situasi akhir zaman. Akan terjadi kekacauan dan peperangan, banyak orang akan disesatkan dan banyak orang tidak mampu menemukan jalan untuk meraih kehidupan. Dalam situasi ini, ajaran Yesus bisa menjadi pegangan utama untuk melewati semuanya itu dengan selamat.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:5-11)
    
"Tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain."
  
Ketika itu beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid bertanya, “Guru, bilamanakah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, ‘Akulah Dia’ dan ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kalian mengikuti mereka. Dan bila kalian mendengar kabar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kalian terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
   
Segala sesuatu di dunia ini akan berakhir. Semuanya serba fana dan terbatas. Hanya Allah yang kekal selamanya. Hanya dia dan sabda-Nya yang tak akan berlalu. Itulah sebabnya dalam situasi yang tidak menentu, kita diundang untuk memiliki kepercayaan yang besar kepada Tuhan. Dialah harapan akan kepastian masa depan kita.

Doa Malam

Yesus, Tuhan dan Allahku, sabda-Mu hari ini mengingatkan aku agar tidak mudah terlena oleh kekayaan, kesuksesan dan kenikmatan. Kuasailah aku dari hawa nafsuku akan kenikmatan dunia sehingga aku dapat Kauselamatkan dari kesesatan dan perbuatan yang sia-sia. Amin.

RUAH

Tuhan melihat, bukan pertama-tama berapa jumlah yang dipersembahkan tetapi ketulusan dan totalitas pemberiannya.

Senin, 24 November 2014
Peringatan Wajib St. Andreas DÅ­ng-Lac, Imam dan Martir
       


Why. 14:1-3,4b-5; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 21:1-4.  
     
Berbuat dan memberi kasih, bisa dilakukan tidak hanya oleh mereka yang punya atau berkecukupan. Seorang janda yang hidup berkekurangan pun bisa memberi dari kekurangannya. Tuhan melihat, bukan pertama-tama berapa jumlah yang dipersembahkan tetapi ketulusan dan totalitas pemberiannya. Yesus mengakhiri pujian-Nya terhadap janda miskin yang memberi dari kekurangannya dengan menekankan "bahkan ia memberi dari seluruh nafkahnya". Kata-kata penutup ini tampaknya biasa saja namun sebenarnya mengundang para murid dan siapa pun yang mendengarnya untuk berbuat sesuatu, yakni untuk berbuat kasih secara lebih besar. Logikanya begini: Kalau janda tersebut memberi dari kekuarangannya, bahkan memberikan seluruh nafkahnya, berarti ia tidak punya apa-apa lagi untuk hidup atau sekedar untuk makan, minum, dll. Melihat orang seperti ini, Yesus mengajak para murid-Nya untuk berbuat sesuatu bagi si janda miskin yang tidak punya apa-apa lagi tersebut. Demikianlah, Yesus mengajak agar satu tindakan belas kasih yang dilakukan si janda mendatangkan belas kasih baginya dari pihak para murid, yakni kita semua. 
       
Doa: Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk memiliki totalitas dalam mempersembahkan diri kepada-Mu dan memberikan pelayanan kepada sesama. Amin. -agawpr-

Senin, 24 November 2014 Peringatan Wajib St. Andreas DÅ­ng-Lac, Imam dan Martir

Senin, 24 November 2014
Peringatan Wajib St. Andreas DÅ­ng-Lac, Imam dan Martir
  
Para martir bahagia, yang telah minum dari piala! Mereka telah mengakhiri penderitaan dan menerima penghormatan. (St. Agustinus)
      
    
Antifon Pembuka (bdk. Gal 6:14; 1Kor 1:18)

Semoga kita tidak pernah bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab firman Salib adalah kekuatan Allah bagi kita yang diselamatkan.

atau


Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darah demi Dia dan kini bersukaria selamanya.
    
Tobat 3


Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengajari kami untuk memberi dengan hati sebagai janda dalam bacaan hari ini. Tuhan, kasihanilah kami. 
    
Engkau memberi anugerah yang kami butuhkan secara cukup agar kami bisa berbagi dengan sama. Kristus, kasihanilah kami.  
  
Engkau mengajak kami untuk menghargai hal-hal kecil karena walau kecil merupakan anugerah Bapa bagi ciptaan-Nya. Tuhan, kasihanilah kami.        
  
Doa Pagi

   
Ya Allah, Engkau tidak melihat besarnya jumlah, tetapi ketulusan kami dalam mempersembahkan diri dan milik kami kepada-Mu. Anugerahilah kami kerelaan untuk berbagi satu sama lain atas segala sesuatu yang Kauanugerahkan kepada kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Wahyu (14:1-3. 4b-5)
      
  
"Pada dahi mereka tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya."
    
Aku, Yohanes, melihat. Sungguh, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka itu tertulis nama Anak Domba dan nama Bapa-Nya. Lalu aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu bunyinya seperti permainan kecapi. Seratus empat puluh empat ribu orang itu menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk serta tua-tua. Tidak seorang pun dapat mempelajari nyanyian itu selain keseratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi. Merekalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai kurban-kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Dan di dalam mulut mereka tiada terdapat dusta. Mereka tidak bercela.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Inilah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2. 3-4ab. 5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu ya Allah Yakub.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, sebab Anak Manusia datang pada saat yang tidak kalian duga.
 
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:1-4)
   
"Yesus melihat seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti derma."
     
Di Bait Allah, tatkala mengangkat muka, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Maka Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang itu. Sebab mereka semua memberikan persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberikan dari kekurangannya, bahkan ia memberikan seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan

 
 Betapa manisnya kata-kata lagu, ”Seluruh jiwa ragaku, hanyalah untukmu, mama!”  Tapi hidup dan kenyataan tak semanis syair lagu. Berapa ibu harus menanggung derita, pun di masa tua, ketika anak-anak yang dilahirkannya ternyata tak punya waktu untuk mama yang semakin tua dan semakin pelupa.
         
Yesus memuji seorang janda yang mampu mempersembahkan hidupnya kepada Allah. Janda itu mau memberi dari kekurangannya, dari apa yang sebenarnya perlu untuk hidupnya. Ia bisa buat hal itu karena ia percaya pada penyelenggaraan Allah. Ia percaya, kalau ia bergantung pada Allah dan memberi kepada Allah apa yang sudah sepatutnya diberikan kepada Allah yakni syukur dan terima kasih atas rahmat-Nya. Inilah pribadi yang disebut Yesus sebagai orang yang berbahagia, miskin secara materi dan miskin secara rohani sehingga menggantungkan diri sepenuhnya pada imannya akan kebaikan Allah.

Banyak orang mampu memberi tetapi dengan mengharapkan imbalan setimpal; banyak orang memberi dari kelebihannya, dari apa yang tidak sangat mempengaruhi hidupnya. Barangsiapa mengikuti Yesus atau percaya sepenuhnya kepada penyelenggaraan Allah, mereka bahkan akan mendapatkan hal yang melimpah di akhirat, yakni mengambilbagian dalam kemuliaan Anak Domba Allah.
 
Ya, Tuhan semoga aku lebih mampu mempersembahkan diri sepenuhnya kepada-Mu dan membiarkan penyelenggaraan-Mu terjadi padaku. Amin.

      
Antifon Komuni (Mat 5:10)
 
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
 
 
Ziarah Batin 2014, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 23 November 2014 Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Minggu, 23 November 2014
Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
  
Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk 21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28., "sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)

Antifon Pembuka (Why. 5:12, 1:6)

Pantaslah Anak Domba yang disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan, hikmat, kekuatan, dan hormat. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
 
How worthy is the Lamb who was slain. to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor. To him belong glory and power for ever and ever.
 
Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in sæcula sæculorum.


Doa Pagi


Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan membarui segala sesuatu dalam diri Putra-Mu terkasih, Raja Semesta Alam. Semoga segala makhluk yang telah dibebaskan dari perbudaka berhamba pada kebesaran-Mu dan tanpa henti memuji-muji Engkau. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersana dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (34:11-12.15-17)
          
 
"Wahai domba-domba-Ku, aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba."
       
Beginilah firman Tuhan Allah, “Dengar, Aku sendirilah yang akan memperhatikan domba-domba-Ku dan mencari mereka. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanannya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku, dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserakkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku, dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, sedang yang gemuk dan kuat akan Kulindungi. Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.” “Wahai kamu domba-domba-Ku,” beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)
1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.
   
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (15:20-26.28)
    
"Ia menyerahkan Kerajaan kepada Bapa supaya Allah menjadi semua di dalam semua."
      
Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir yang dibinasakan ialah maut. Dan kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Kristus sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 11:10; 2/4)
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Diberkatilah kerajaan yang telah tiba, kerajaan Bapa kita Daud

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (25:31-46)
    
"Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya dan akan memisahkan mereka seorang dari seorang."
     
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makanan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Lalu Raja itu akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara, dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka itu akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kata Santo Paulus, “Segala sesuatu ditaklukkan di bawah Kristus” (1Kor 15:28). Mendengar pernyataan itu kita jangan mengikuti pikiran manusiawi. Mudah kelirulah gambaran kita tentang seorang penguasa, apalagi bila itu mau diterapkan pada Kristus yang “memegang pemerintahan sebagai Raja” (1Kor 15:25). Hanya dengan mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan kita dapat memahami lebih baik pemerintahan Kristus sebagai Raja Alam Semesta.

Santo Paulus menulis beberapa catatan tentang Kristus Raja ini setelah menegaskan bahwa berkat kebangkitan satu orang ini kita semua akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus Raja ini. Kita diingatkan bahwa Kristus sebagai Raja menyerahkan diri-Nya bagi kesejahteraan dan keselamatan kita. Kerajaan-Nya diwarnai oleh penumpahan darah kasih-Nya.

Nabi Yehezkiel memperkenalkan Raja itu sebagai seorang gembala, yang memperhatikan dan mencari domba-domba-Nya. Tuhan digambarkan sebagai seorang gembala yang mencari domba-domba bila terpisah dan tercerai-berai. Ia adalah seorang Raja yang turun ke bawah. Ia tidak tinggal diam atau suruh orang lain pergi mencari domba-domba yang hilang. Ia sendiri datang, menjelma menjadi manusia untuk mencari domba-Nya. Tidak hanya itu. Ia benar-benar menggembalakannya dan memperhatikan keadaan masing-masing domba supaya kalau luka atau sakit, Ia dapat merawatnya sampai sembuh dan yang sehat akan tetap Ia lindungi. Yesus adalah Raja yang punya hati bagi kawanan domba-Nya.

Demikian Yesus dilukiskan dalam Injil. Yesus datang sebagai seorang tabib yang menyembuhkan orang sakit. Ia menyatukan dan mengumpulkan anak-anak Allah yang tercerai-berai (Yoh 11:52). Ini tugas yang diserahkan oleh Bapa-Nya, “yang mengutus Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan, bukan untuk menghukum dunia” (Yoh 3:16-17). Ia rela memberikan apa saja yang perlu demi kesejahteraan domba-domba-Nya. Ia adalah “gembala yang baik yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya” (Yoh 10:11). Yesus adalah Raja yang memerintah karena kasih dan dengan kasih sayang. Bila kita mau mendengarkan suara-Nya dan mengikuti Dia, maka kita akan dituntun-Nya sampai kita mempunyai hidup, hidup dalam segala kelimpahan (Yoh 10:1-10).

Nabi Yehezkiel menulis tentang Raja Gembala ini bahwa ia akan menjadi hakim di antara domba dan kambing (Yeh 34:17), sebagaimana Matius melukiskan itu dalam Injil hari ini. Di situ kita diberitahu siapa domba, dan siapa kambing. Dengan kata lain, siapa murid yang mengikuti Yesus, dan siapa menolak-Nya dalam hidup sehari-hari.

Lukisan mengenai pengadilan terakhir amat jelas. Pedoman praktis sudah kita ketahui semua, “Apa yang kamu buat atau tidak buat bagi salah seorang dari saudara-Ku, itu kamu buat bagi Aku.” Maka, apa artinya bila Kristus memerintah kita sebagai Raja? Bukankah itu berarti bahwa Ia akan mencari kita agar kembali kepada-Nya, berpaling dan belajar pada Dia bagaimana harus bersikap terhadap orang lain? Bukankah itu berarti bahwa Ia akan membantu kita agar mampu mengampuni orang lain? Sebab dengan mengampuni kita sendiri menjadi sembuh dan luka kita dirawat. Bukankah itu berarti bahwa kita kalau sudah mengikuti teladan Yesus, akan dipelihara dan dilindungi-Nya agar makin maju dan makin menyerupai Dia, Raja yang menurut firman-Nya sendiri “lemah-lembut dan rendah-hati”?

Mari kita menaklukkan diri kepada Kristus Raja, Alam semesta. (Cyprianus Verbeek, O.Carm/RUAH)
   
Antifon Komuni (Mzm 29:10-11)

Tuhan akan bertakhta sebagai Raja untuk selamanya. Tuhan akan memberkati umat-Nya dengan damai.

The Lord sits as King for ever. The Lord will bless his people with peace.

atau (bdk. Mat 25:40.34)

Amin, aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Amen dico vobis: quod uni ex minimis meis fecistis, mihi fecistis: venite benedicti Patris mei, possidete præparatum vobis regnum ab initio sæculi. 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy