| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 29 Agustus 2014 Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir

Jumat, 29 Agustus 2014
Peringatan Wajib Wafatnya St. Yohanes Pembaptis, Martir
     
“Yohanes Pembaptis setelah lama mengalami siksaan karena dipenjara, mengakhiri hidupnya di dunia dengan menumpahkan darahnya” (St. Beda Venerabilis)

     
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 119:46-47)

Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Segala aturan-Mu menjadi kesukaanku, yang sangat kucintai.

Doa Pagi

   
Tuhan, Allah kami, kuatkanlah kepercayaan kami, bahwa Engkau tidak meninggalkan dunia ini, melainkan tetap mengasihi dan memeliharanya. Kami berharap pada kebahagiaan kekal di sisi-Mu, tetapi kuatkanlah juga tekat dan dedikasi kami untuk membangun dunia yang sekarang sehingga menjadi tempat tinggal yang lebih layak, sebagai pendahuluan kebahagiaan yang kami nanti-nantikan dalam Kristus, Yesus, Tuhan kami. Amin.
      

Bacaan dari Kitab Yeremia (1:17-19)
     
 
"Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka."
         
Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 842
Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
Ayat. (Mzm 71:1-4a.5-6b.15ab.17)
1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
      
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:17-29)
     
"Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!"
           
Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya. Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes. Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” Maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
 Banyak orang dipecat dari tempat kerjanya, karena mengkritik keputusan Bosnya yang dianggap tidak adil dan tidak manusiawi. Banyak orang dibenci oleh teman-temannya di sekolah atau di kampus karena berani berkata benar dan tidak ikut-ikutan mencontek. Banyak pejabat pemerintah yang dikecam oleh koleganya karena nekat mempertahankan kebenaran. Masih banyak kenyataan lain yang bisa kita sebutkan untuk menunjukkan bahwa berjuang untuk mengatakan apa yang benar itu ternyata tidak selalu mudah.

 Hari ini kita merayakan peringatan wafatnya Santo Yohanes Pembaptis. Kematian Yohanes Pembaptis adalah sebuah peristiwa yang dilakukan dengan cara yang begitu kejam. Bayangkan, kepalanya dipenggal di dalam penjara oleh karena ia pernah menegur Herodes, karena ia merampas Herodias, istri Filipus, saudaranya dengan berkata, “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!” (Mrk 6:18). Herodes marah dan mencampakkan Yohanes kedalam penjara. Herodias pun marah dan tidak henti-hentinya berusaha mencari kesempatan untuk membunuh Yohanes. Yohanes adalah sosok yang berani mengatakan kebenaran. Ia tidak peduli apa akibatnya jika orang berpegang pada prinsip-prinsip kebenaran.

 Mungkin di antara kita ada banyak orang yang kurang berani mengatakan kebenaran. Supaya orang lain tidak sakit hati, kita memilih membiarkan hal-hal yang tidak benar. Supaya hubungan tetap nyaman kita memilih diam dan tidak mencampuri keputusan dan perbuatan orang lain yang salah. Bahkan, ada yang memegang prinsip, “Lebih baik berbohong atau diam, daripada mengatakan kebenaran tapi akhirnya malah dibenci!” karena itu, kita akan “terkesan” orang baik, karena tidak banyak mengkritik dan menasihati.

 Menjadi seorang pengikut Yesus mestinya berani berkata benar. Dikucilkan, diremehkan dan diacuhkan di kalangan masyarakat atau di tempat kerja adalah risiko seorang yang berjuang demi mewartakan kebenaran. Barangkali lebih baik kita mempunyai sedikit teman tapi mengatakan kebenaran, daripada kita mempunyai banyak teman tetapi mengatakan kebohongan dan mendiamkan kebenaran.

 Jangan pernah takut mengatakan yang benar di mana pun Anda berada. Bukankah Tuhan sudah berfirman, “Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau” (Yer 1:19). (Cafe Rohani dengan perubahan)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy