| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 06 Desember 2013 Hari Biasa Pekan I Adven

Jumat, 06 Desember 2013
Hari Biasa Pekan I Adven
 
“Peganglah kemudi iman dengan kuat, jangan engkau diombang-ambingkan oleh badai taufan dunia ini” (St. Ambrosius)
  
Antifon Pembuka (bdk. 1Sam 2:35)

Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahatinggi, hari ini Engkau melindungi orang benar dan melenyapkan orang sombong dan pencemooh. Jagalah pintu bibirku, ya Allah, agar di sepanjang hari ini aku mau dan mampu membawa kebenaran dengan segala resiko dan konsekuensinya. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (29:17-24)
  
"Pada waktu itu orang-orang buta akan melihat."
    
Beginilah firman Tuhan, “Tiada lama lagi Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, kebun subur selebat hutan. Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar sabda sebuah kitab, dan mata orang-orang buta akan melihat, lepas dari kekelaman dan kegelapan. Orang-orang sengsara akan bersukaria dalam Tuhan dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorai di dalam Yang Mahakudus Allah Israel. Sebab orang yang gagah sombong akan lenyap dan orang pencemooh akan habis. Semua orang yang berniat jahat akan dilenyapkan, yaitu mereka yang begitu saja menyatakan seseorang berdosa di dalam suatu perkara, yang memasang jerat terhadap orang yang menegur mereka di pintu gerbang, dan yang menyalahkan orang benar dengan alasan yang dibuat-buat. Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah kaum keturunan Yakub, yang telah membebaskan Abraham, “Mulai sekarang Yakub takkan lagi mendapat malu, dan mukanya tidak lagi pucat. Sebab keturunan Yakub akan melihat karya tangan-Ku di tengah-tengah mereka, dan mereka akan menguduskan nama-Ku. Mereka akan menguduskan Yang Kudus Allah, dan mereka akan gentar terhadap Allah Israel. Pada waktu itu orang-orang yang sesat pikiran akan mendapat pengertian, dan mereka yang bersungut-sungut akan menerima pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan adalah terang dan keselamatanku
atau Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan pasti datang; Ia datang dengan megah, dan mata para hamba-Nya akan berseri-seri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:27-31)
 
"Dua orang buta disembuhkan karena percaya kepada Yesus."
  
Sekali peristiwa ada dua orang buta mengikuti Yesus sambil berseru-seru, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud!” Setelah Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta itu kepada-Nya. Yesus berkata kepada mereka, “Percayakah kalian, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya Tuhan, kami percaya.” Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu.” Maka meleklah mata mereka. Lalu dengan tegas Yesus berpesan kepada mereka, “Jagalah, jangan seorang pun mengetahui hal ini.” Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Yesus ke seluruh daerah itu.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang Pastor ditawari untuk menjalani lasik mata karena kedua matanya sudah minus berat. Dia membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskannya. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya dia mempercayakan diri sepenuhnya kepada dokter. Alhasil, dia terbebas dari kacamata yang sudah dipakainya selama lebih dari 30 tahun.

Kedua orang buta dalam Injil mempercayakan diri sepenuhnya kepada Yesus untuk disembuhkan. ”Ya Tuhan, kami percaya.” Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: ”Terjadilah padamu menurut imanmu.” Iman membuka jalan bagi mereka untuk menyaksikan kuasa Allah dan mengalami jamahan-Nya yang menyembuhkan dan membebaskan dari penderitaan fisik. Suatu warta sukacita pembebasan! (bdk Yes. 29:18-19). Mereka menjadi manusia baru, dengan perspektif hidup baru. Mereka dapat melihat siapakah Yesus itu sesungguhnya. Ketika Yesus meminta mereka untuk tidak memberitahukan peristiwa ini kepada orang-orang lain, Ia memang tidak ingin mencari popularitas dan tidak menghendaki orang-orang mendapat pemahaman salah tentang tugas perutusan-Nya.

Kita pun diajak untuk menyadari titik-titik kebutaan kita terhadap cinta dan kehendak Allah, terhadap kebutuhan orang lain, masyarakat dan keutuhan alam ciptaan. Dosa juga membutakan kita. Kita menyerahkan semuanya itu untuk dilepaskan oleh kuasa Tuhan.

Tuhan, singkirkanlah kebutaan-kebutaan dalam diriku, agar aku selalu melihat terang-Mu yang bercahaya dalam kehidupanku sebagai seorang beriman. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Pertemuan Adven II, Keuskupan Agung Semarang: Pengembangan Iman di Sekolah


A. Bahan untuk Pemandu

1. Tujuan Pertemuan

a. Umat dan keluarga katolik menyadari bahwa sekolah sebagai mitra para orangtua/keluarga dalam pengembangan iman.
b. Umat dan keluarga katolik semakin disadarkan mengenai pentingnya memperkuat tanggungjawab pengembangan iman anak selain di sekolah.

2. Gagasan Dasar Pertemuan
Di dalam pertemuan yang pertama telah ditegaskan bahwa pengembangan iman pertama dan utama berangkat dan tengah keluarga. Orangtua adalah penanggungjawabnya. Dalam kenyataannya sekarang mi, sebagian besar waktu orangtua telah habis untuk bekerja. Akhirnya pendidikan iman bagi anak-anak tidak lagi mencukupi seperti apa yang diharapkan. Dan situasi seperti inilah, ada sebagian orang tua zaman sekarang cenderung menyerahkan pengembangan iman anak-anak ke sekolah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah-sekolah memang menyelenggarakan Pelajaran Agama Katolik, baik sekolah Negeri maupun sekolah swasta Katolik. Namun, melihat tuntutan dunia kerja zaman sekarang, ada sebagian juga orangtua yang cenderung tidak lagi mementingkan pendidikan iman bagi anak-anak. Prioritas utama pemilihan pendidikan lebih pada ilmu-ilmu pengetahuan yang menunjang kebutuhan hidup anak-anak di masa yang akan datang, termasuk dalam memilihkan sekolah. Tidak sedikit para orangtua lebih memilihkan sekolah dengan predikat tertentu atau sekolah umum tanpa memperdulikan Pelajaran Agama Katolik dan kegiatan-kegiatan bernuansa Katolik yang bisa semakin mengembangkan iman anakanak. Memilih sekolah yang mengutamakan nilai-nilai kristiani itu bukan pilihan utama. Apalagi, ketika orangtua tidak sempat mendampingi anak-anaknya dalam pendidikan iman, semakin jauhlah suasana keberiman terbangun. Maka, keberadaan sekolah yang menyelenggarakan Pelajaran Agama Katolik dan kegiatan-kegiatan iman Katolik patut disyukuri, dalam arti tertentu dapat membantu dan melengkapi tugas dan peran orangtua mendidik iman anak-anak. Keluarga seharusnya menempatkan sekolah sebagai mitra dalam kelangsungan pengembangan iman. Walaupun demikian, para orang tua hendaknya tetap memberikan perhatian lebih bagi pengembangan iman anak-anak di tengah keluarga.

B. Bahan Pertemuan

1. Pembuka

a. Lagu Pembuka

b. Tanda Salib
P:   Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus
U: Amin
P:   Kasih karunia dan damai sejahtera dan Allah Bapa dan dan Putera-Nya Yesus Kristus, beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya

c. Pengantar
P:   Pada pertemuan Adven Pertama, kita telah diajak mendalami bersama keluarga sebagai basis hidup beriman. Di dalam keluargalah pendidikan iman pertama dan utama ditanamkan bagi anak-anak. Namun, perlu kita sadari keterbatasan, kita memerlukan bantuan dan kerjasama lembaga pendidikan formal khususnya sekolah sebagai mitra orang tua dalam mendidik anak. Maka dalam pertemuan kedua ini, kita diajak bersama sama merefleksikan peran sekolah dalam membantu pendidikan iman bagi anak-anak kita.

d. Tobat
P:   Kita sadari bahwa kita memiliki kekurangan terutama dalam tanggung jawab kita untuk mengembangkan iman untuk anak-anak kita, terutama bersama dengan sekolah, marilah kita memohon belas kasih dan pengampunan Tuhan.
U: Saya mengaku
P:   Semoga Allah yang maha kuasa mengasihani kita mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U:  Amin.

e. Penyalaan lilin Korona
Lilin kedua dinyalakan oleh salah seorang bapak atau ibu yang bekerja sebagai guru dan dilanjutkan dengan doa oleh pemandu.
P:   Allah Bapa yang mahakasih, kami telah memasuki masa Adven ini, masa penantian akan kedatangan Putera-Mu terkasih. Kami mohon semoga lilin Adven ini menerangi hati kami agar semakin pantas untuk menyambut Putera-Mu yang lahir di tengah-tengah kami. Semoga lilin ini juga menerangi hati kami yang berkumpul untuk merenungkan hidup kami yang Kaupanggil untuk mendidik iman bagi anak-anak kami. Semoga dengan bimbingan sabda-Mu kami dapat mengembangkan bersama dengan sekolah-sekolah dalam mendidik iman. Permohonan ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
U: Amin

2. Situasi Nyata

a. Kisah Pengalaman
Pemandu bisa meminta salah satu umat untuk membacakan kisah di bawah ini
Namaku Leonardus Sugiyo, Seorang Bapak dengan dua orang anak. Anakku yang pertama sekarang sudah sekolah di tingkat SMP kelas 2, sedangkan anakku yang kedua baru kelas 4 SD. Sebagai seorang Katolik aku berusaha mendidik anak-anakku secara katolik. Mengajak mereka ke Gereja setiap hari Minggu, mengajak mereka setiap kali ada kegiatan doa lingkungan, mereka juga selalu aku dorong untuk ikut kegiatan PIA di lingkungan. Agar semakin akrab dengan Gereja, anakku yang besar juga aku dukung untuk ikut menjadi Putra Altar setelah menerima Komuni Pertama. Aku bangga dengan anak-anakku! Aku sadar bahwa dengan pekerjaanku saat ini tidak dapat sepenuhnya menemani mereka belajar, mengajari mereka berdoa atau mengajari mereka pelajaran agama katolik. Aku yakin mereka sudah disekolahkan, pasti di sekolah sudah mendapatkan pelajaran agama katolik. Namun akhir-akhir ini, aku mulai gelisah dengan sikap anakku khususnya anakku yang pertama. Aku pikir setelah masuk sekolah SMP dia akan semakin berkembang imannya di sekolah bersama teman-teman dan guru agamanya. Saat ini, dia semakin jarang mau diajak ke gereja mingguan, ia malah sering main dengan teman-teman sekolahnya. Ia tidak mau lagi tugas Putra Altar. Diajak doa lingkungan juga tidak mau. Pernah aku mencoba mengajak dia bicara, tetapi dia malah marah-marah. Aku jadi bingung sendiri! Aku sudah pilihkan sekolah yang bermutu baginya. Aku sudah susah-susah carikan biaya untuk sekohahnya. Tetapi mengapa dia sekarang malah menjadi seperti itu?

b. Pendalaman
Pemandu bisa meminta salah satu umat untuk membacakan pertanyaan secara bergilir, kemudian pertanyaan dapat didalami dalam kelompok-kelompok kecil atau disharingkan secara Iangsung
1)      Apa yang dikisahkan dalam cerita tersebut?
2)      Apa yang digelisahkan oleh Pak Leonardus Sugiyo?
3)      Apakah situasi dalam cerita ini juga terjadi/pernah terjadi di dalam keluarga kita?
4)      Menurut Anda perlukah pendidikan iman di sekolah itu? Mengapa?

c. Tambahan
1)      Banyak sekolah cenderung mengutamakan mutu akademik (nilai rapot) dibandingkan mengutamakan perkembangan kepribadian dan rohani anak.
2)      Banyak orang tua cenderung memilihkan sekolah untuk anak-anak hanya dengan pertimbangan murah dan mutu prestasi akademik sekolah serta mengesampingkan tawaran nilai kristiani.
3)      Banyak orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan iman anak pada sekolah.
4)      Pergaulan anak dengan teman di sekolah mempengaruhi perilaku di rumah dan lingkungan.
5)      Hendaknya dalam memilih sekolah, bukan hanya mengejar murah dan mutu akademik dan sekolah saja, tetapi juga mempertimbangkan nilai pendidikan iman anak.
6)      Kedudukan Pelajaran Agama Katolik dan kegiatan-kegiatan iman Katolik di sekolah adalah membantu dan melengkapi tugas dan peran orangtua mendidik iman anak-anak. Tentu saja, ada keterbatasan jam pelajaran agama atau kegiatan agama katolik di sekolah tidak bisa sepenuhnya menjadi jaminan anak akan mendapatkan pendidikan iman yang cukup.

3. Inspirasi Kitab Suci

a. Bacaan Kitab Suci Lukas 2:43-52
Pemandu bisa meminta umat untuk membacakan secara bergiliran tiap satu ayat
2:43     Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44     Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
2:45     Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
2:46     Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
2:47     Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segaiajawab yang diberikan-Nya.
2:48     Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.”
2:49     Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”
2:50     Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
2:51     Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
2:52     Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

b. Pendalaman
Pemandu meminta umat menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1)      Dari teks tersebut, seperti apakah gambaran pribadi Yesus pada waktu kecil?
2)      Melihat kecerdasan Yesus seperti itu, kira-kira bagaimana gambaran pendidikan iman yang diperoleh Yesus?
3)      Bagaimana tindakan Yusup dan Maria setelah mendapatkan Yesus kembali dari bait Allah?
4)      Nilai apa yang bisa dipetik bagi kelangsungan perkembangan iman kita?

c. Tambahan
1)      Yesus mendapatkan perhatian khusus dalam pendidikan imannya dan orang tuanya.
2)      Yesus juga semakin memperkembangkan pengetahuan imannya di Bait Allah.
3)      Bait Allah ditempatkan oleh Yusup-Maria menjadi salah satu “mitra” dalam memperkembangkan iman Yesus.
4)      Walaupun Yesus telah teruji pengetahuannya di Bait Allah namun orangtuanya tetap membawa kembali ke dalam keluarga untuk dididik agar semakin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya.
5)      Bukti perkembangan hikmat yang baik terletak pada makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
6)      Perkembangan iman perlu didukung dan berbagai pihak termasuk dan tempat pendidikan (sekolah)

4. Aksi
Pemandu mengajak umat membicarakan apa yang bisa dilakukan setelah mendalami topik lewat Situasi Nyata dan Inspirasi Kitab Suci. Hasil dicatat dan ditegaskan kembali yang hendak dilakukan sebagai tindakan nyata (aksi) dan pertemuan.
Dan refleksi iman di atas, kita disadarkan kembali bahwa Keluarga tetap menjadi tempat pertama dan utama dalam pembinaan iman. Sekolah diperlukan juga bagi kita sebagal mitra dalam mendampingi dan memperkembangkan iman anak-anak.
a.       Apa yang dapat kita lakukan agar anak-anak juga berkembang imannya di sekolah?
b.      Sebagai umat lingkungan dukungan macam apa yang bisa kita berikan bagi keluarga-keluarga yang sedang dalam masa mendidik anak-anak?

5. Penutup
Pertemuan dapat diakhiri dengan doa spontan dan umat yang hadir, kolekte, dilanjutkan dengan doa Bapa Kami dan Doa Penutup.

a. Doa Spontan/Doa Umat (dipersilahkan yang bersedia)

b. Doa Bapa Kami (didoakan bersama)

c. Doa Penutup 
P:   Allah yang Mahabijaksana, kami bersyukur karena telah diperkenankan mendalami tema Sekolah sebagai mitra pendidikan iman bagi anak-anak kami. Berilah kami tekad yang kuat dalam menantikan Yesus Sang Juru Selamat untuk dapat menerangi budi dan pikiran kami. Semoga melalui Putra Allah yang menjelma menjadi manusia ini kami semakin diteguhkan iman kepercayaan kami dan mampu mewariskan iman kami kepada anak-anak kami. Kami berdoa juga untuk sekolah-sekolah dimana anak-anak kami menjalani masa pendidikannya, semoga sekolah-sekolah juga mengedepankan nilai-nilai kristiani dalam mengembangkan karya pendidikannya. Semua ini kami haturkan dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U: Amin.

d. Berkat
P:   Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P:   Semoga kita dan keluarga dan diberkati oleh Allah yang dan Putena dan Roh Kudus.
U: Amin
P:   Dengan demikian, pertemuan selesai
U: Syukur kepada Allah

e. Lagu Penutup

Kamis, 05 Desember 213 Hari Biasa Pekan I Adven

Kamis, 05 Desember 213
Hari Biasa Pekan I Adven
  
“Putra Tunggal Allah harus datang kepada manusia untuk mengenakan kodrat manusia, dan dengan apa yang dikenakan menjadi manusia” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 119:151-152)

Engkau sungguh dekat, ya Tuhan dan segala jalan-Mu benar; sejah dulu aku tahu dari sabda-Mu, bahwa Engkau selalu besertaku.

Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa, bukalah pintu-pintu hati kami yang tertutup oleh kesombongan dan kekejian. Limpahkanlah ke dalam hati kami sukacita dan damai sejahtera sehingga langkah kami hari ini menggembirakan mereka yang kami jumpai. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Yesaya melihat Israel yang dilahirkan kembali sebagai sebuah bangsa yang benar dan setia. Mereka kembali percaya kepada Tuhan dan memelihara iman mereka. Bagi bangsa Israel, Allah adalah gunung batu perlindungan mereka.
Bacaan dari Kitab Yesaya (26:1-6)
 
"Bangsa yang benar dan tetap setia biarlah masuk."
  
Pada masa itu nyanyian ini akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Kita mempunyai kota yang kuat! Tuhan telah memasang tembok dan benteng untuk keselamatan kita. Bukalah pintu-pintu gerbangnya, agar masuklah bangsa yang benar dan yang tetap setia. Engkau menjaga orang yang teguh hatinya dengan damai sejahtera, sebab ia percaya kepada-Mu. Percayalah kepada Tuhan selama-lamanya, sebab Tuhan Allah adalah gunung batu yang kekal. Kota-kota di atas gunung telah ditaklukkan-Nya; benteng-benteng yang kuat telah dirobohkan-Nya, diratakan-Nya dengan tanah dan dicampakkan-Nya menjadi debu. Kaki orang-orang sengsara dan telapak orang-orang lemah akan menginjak-injaknya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada insan! Lebih baik berlindung pada Tuhan daripada percaya kepada para bangsawan.
2. Bukakan aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah pintu gerbang Tuhan, orang-orang benar akan masuk ke dalamnya. Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi keselamatanku.
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali pada tanduk-tanduk mezbah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 55:6)
Carilah Tuhan, selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya, selama Ia dekat.

Semua orang diundang untuk masuk dalam Kerajaan Allah. Tetapi, tidak semua orang menerimanya. Hanya orang yang benar diperkenankan masuk. Itulah mereka yang rendah hati, yang mau mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:21.24-27)
 
"Barangsiapa melakukan kehendak Bapa akan masuk Kerajaan Allah."

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan! Tuhan’ akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga. Semua orang yang mendengar perkataan-Ku dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Tetapi rumah itu tidak roboh sebab dibangun di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang bodoh, yang membangun rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu. Maka robohlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Iman menuntut penyerahan diri kepada kehendak Allah. Penyerahan diri ini menjadi ungkapan iman yang rendah hati dan tulus. Artinya, kita selalu mengandalkan kekuatan Allah. Batu sebagai dasar bangunan rumah menjadi gambaran hidup kita. Itulah batu iman, harapan dan kasih. Doa harian dan Ekaristi Kudus menjadi roh kita dalam mengerti, mamahami, dan melaksanakan kehendak Allah. Karena iman akan berdaya guna bila kita wujudkan dalam tindakan nyata. Semuanya mengantar kita pada persatuan mesra dengan Allah.

Doa Malam

Allah yang Mahabaik, aku bersyukur atas sabda-Mu. Mampukan aku untuk dapat melaksanakannya dalam hidup sehari-hari. Jadikan aku bijaksana dalam menghadapi kesulitan yang ada di hadapanku. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

RUAH

Rabu, 04 Desember 2013 Hari Biasa Pekan I Adven

Basilica of the Sacred Heart, Notre Dame
Rabu, 04 Desember 2013
Hari Biasa Pekan I Adven
  
Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua (Bdk. Why 22:17.). Dengan merayakan kelahiran dan mati syahid sang perintis, Gereja menyatukan diri dengan kerinduannya: “Ia harus makin besar dan aku harus makin kecil” (Yoh 3:30). (Katekismus Gereja Katolik, 524)
  
Antifon Pembuka (bdk. Hab 2:3; 1Kor 4:5)
 
Tuhan akan datang dan tidak akan terlambat. Ia akan menerangi kita yang tersembunyi dalam kegelapan dan menyatakan diri-Nya kepada segala bangsa.
 
Doa Pagi
 
Tuhan Allah semesta alam, Engkaulah yang menghapus air mata dari wajah semua orang. Tumbuhkanlah harapan semua orang yang hari ini mengalami kegelisahan karena berbagai peristiwa dan mampukan mereka membawa damai dari kelimpahan kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
      
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
     
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)
  
"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."
  
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ada dua sikap yang muncul ketika kita berhadapan dengan orang-orang yang membutuhkan pertolongan, yakni: tidak peduli atau menghindar. Kita mencari alasan untuk membenarkan diri bahwa kita tidak punya waktu, tidak punya sarana, tidak punya kemampuan, dsb. Sikap yang lain ialah dorongan kasih untuk meringankan bahkan membebaskan penderitaan seseorang.

Para murid Yesus terkesan mencari alasan untuk menghindari mereka yang membutuhkan makanan. ”Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Para murid tersebut masih belum memahami kuasa yang ada pada Yesus untuk mengerjakan hal-hal yang melampaui perhitungan manusiawi. Lain halnya dengan Yesus; Ia bertindak atas dasar kasih untuk membebaskan orang banyak dari kelaparan. ”Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu .... Berapa roti ada padamu?” Yesus pun menggandakan roti dan ikan. Oleh tindakan kasih Yesus yang nyata maka orang banyak dipuaskan, tidak hanya secara rohani, tetapi juga secara jasmani.

Sungguh suatu tindakan kasih yang luar biasa apabila dengan sepenuh hati kita turut meringankan dan membebaskan saudara-saudari kita, tanpa memandang suku, bahasa, agama, warna kulit, dari penderitaan dan keterpurukan hidup mereka!

Tuhan Yesus, anugerahkanlah kepadaku keberanian untuk mengasihi dan berbagi, agar aku ikut serta mewujudnyatakan perintah kasih-Mu kepada sesama. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 03 Desember 2013 Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi

Selasa, 03 Desember 2013
Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi
  
“Banyak orang tidak menjadi Kristen hanya karena tidak ada orang yang mengajar mereka menjadi Kristen” (St. Fransiskus Xaverius)

Antifon Pembuka (Mzm 95:3-4)

Ceriterakanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara segala suku. Sebab Tuhan yang Mahaagung dan sangat terpuji.

Doa Pagi

Ya Yesus hari ini Engkau bersabda, Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Buatlah kami juga sama seperti Santo Fransiskus Xaverius yang tekun dan setia mewartakan kabar gembira tidak hanya melalui kata-kata kami tapi juga melalui setiap tindakan kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Paulus dengan berani menyatakan bahwa tugas panggilannya adalah untuk mewartakan Injil. Celakalah dia apabila ia tidak melakukannya. Dia mau berbuat apa saja untuk mewujudkan panggilannya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)
  
"Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil."
 
Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; R: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, la = e, 4/4, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman

Yesus mengutus para murid-Nya untuk memberitakan Injil. Mereka akan melakukan sebagaimana yang telah dilakukan oleh Yesus selama penampilan-Nya di hadapan umum. Tanda-tanda dan mukjizat yang terjadi merupakan bukti penyertaan Tuhan dalam pewartaan para murid.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
 
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil!"
   
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Allah yang Mahabaik ingin agar kita semua selamat dan bahagia. Kerinduan Allah ini sering disampaikan kepada kita. Tugas kita adalah menanggapi kerinduan hati Allah ini. Sakramen Baptis menjadi tanda meterai perjanjian antara Allah dan kita. Meterai ini juga menjadi tanda penyerahan diri kita kepada keselamatan Allah. Kuasa Allah akan terus menaungi hidup kita, karena seluruhnya sudah menjadi milik Allah. Kuasa lain tidak bisa merenggut diri kita dari kuasa Allah asal kita punya iman yang teguh, harapan yang kuat, dan cinta yang ikhlas.

Doa Malam

Tuhan Yesus, sumber keselamatan kami, setiap kali kami mendengar sabda-Mu hati kami tergerak untuk melakukan kebaikan dan mewartakan kepada sesama. Namun sering gerakan batin itu tidak kami tindaklanjuti dalam perbuatan. Kami mohon ampun ya Tuhan, Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 02 - 08 Desember 2013

Bacaan Harian 02 - 08 Desember 2013

Senin, 02 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 2:1-5 atau Yes 4:2-6; Mzm 122:1-9; Mat 8:5-11.


Selasa,
03 Desember: Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam (P). Pelindung Misi.
1Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1.2; Mrk 16:15-20.

Rabu, 04 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 25:6-10a; Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat 15:29-37


Kamis, 05 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 26:1-6; Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a; Mat 7:21.24-27.


Jumat, 06 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 29:17-24; Mzm 27:1.4.13-14; Mat 9:27-31.


Sabtu, 07 Desember: Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Noda (P).
Kej 3:9-15,20; Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ef 1:3-6,11-12; Luk 1:26-38.


Minggu, 08 Desember: Hari Minggu Adven II (U).
Yes 11:1-10; Mzm 72:1-2.7-8.12-13.17; Rm 15:4-9; Mat 3:1-12
.

Senin, 02 Desember 2013 Hari Biasa Pekan I Adven

Senin, 02 Desember 2013
Hari Biasa Pekan I Adven
  
Tuhan akan datang kembali dalam kemuliaan untuk mengadili orang yang hidup dan mati. -- St. Sirilus dari Yerusalem.

  
Antifon Pembuka (bdk. Yer 31:10; Yes 35:4)
  
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.

Doa Pagi


Allah Bapa di surga, kami mengucap syukur kepada-Mu atas hari baru di awal bulan Desember ini. Kami mohon, berkatilah usaha kami pada awal masa Adven ini agar senantiasa membuka diri dan bertobat. Dengan demikian, kami layak menerima pengampunan dosa dari pada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
 
  
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah."
  
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
  
Atau
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (4:2-6)

Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi permai dan mulia, dan hasil bumi akan menjadi kebanggaan serta kehormatan bagi orang-orang Israel yang selamat. Dan semua orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus. Mereka itu ialah setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar. Maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah Gunung Sion dan di atas semua pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam. Sebab di atas semuanya itu akan nampak kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan pondok tempat bernaung terhadap panas terik pada waktu siang dan sebagai perlindungan serta persembunyian terhadap angin ribut serta hujan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a. (4b-5.6-7). 8-9)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
4. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!”
5. Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: Semoga kesejahteraan ada di dalammu!” Oleh karena rumah Tuhan, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 80:8)
Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-11)
 
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga."
  
Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu menjawab, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’ maka ia datang; ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu heranlah Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang perwira Romawi yang disebut ‘centurion’ adalah komandan 100 orang tentara dan menjadi tulang punggung dari pasukan. Ia dikenal karena keberanian, dedikasi dan tanggung jawabnya. Sungguh luar biasa bahwa seorang yang berpangkat dan punya jabatan seperti perwira itu menunjukkan perhatian dan bela rasa kepada hambanya yang sakit di rumah. Suatu hal tidak biasa di masyarakat pada waktu itu yang memandang seorang hamba sebagai makhluk rendah dan tidak berharga. Ia mendatangi Yesus dengan penuh kerendahan hati, menanggalkan jabatan dan gengsinya. Ia tidak takut dicemooh oleh kaum sebangsanya karena datang kepada seorang pengkhotbah ”jalanan”. Kerendahan hatinya memungkinkan dia membuka diri untuk mempercayakan segalanya kepada Yesus. Pada waktu yang sama ia menunjukkan suatu iman kuat yang membuat Yesus takjub. ”Sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel.”

Kita berterima kasih kepada perwira itu, yang meneladankan kepada kita kerendahan hati dan iman. Ia juga mewariskan ucapan penuh makna, yang kita ulangi setiap kali akan menerima Yesus dalam Komuni kudus: ”Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya .... berkatalah sepatah kata saja maka saya akan sembuh.” Bagi kita, perwira itu menjadi suatu contoh indah dari seorang beriman yang tidak menyombongkan diri.

Tuhan Yesus, tumbuhkanlah senantiasa dalam diriku sikap kerendahan hati dan iman, agar Engkaulah yang memenuhi seluruh hidupku. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 01 Desember 2013 Hari Minggu Adven I

Minggu, 01 Desember 2013
Hari Minggu Adven I
     
Adven adalah masa amat khusus. Ini adalah masa suci -- St. Karolus Borromeus

Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3)

Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beriang-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.
  
Ad te levavi animam meam: Deus meus in te confido, non erubescam: neque irrideant me inimici mei: etenim universi qui te exspectant, non confundentur. Vias tuas, Domine, demonstra mihi: et semitas tuas edoce me. Gloria Patri…
  
Doa Pagi
  

Allah Bapa yang mahakuasa, bangkitkanlah pada umat-Mu niat untuk menyongsong kedatangan Kristus, utusan-Mu dengan amal baik. Semoga berkat bimbingan-Nya kami pantas memperoleh kerajaan surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
    
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan Allah yang damai abadi."
  
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan’. Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:11-14a)
  
"Keselamatan sudah dekat pada kita."
 
Saudara-saudara, kamu mengetahui keadaan waktu sekarang: Saatnya telah tiba kamu bangun dari tidur. Sebab sekarang ini keselamatan sudah lebih dekat pada kita daripada waktu kita baru mulai percaya. Malam sudah hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan tiba. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan; jangan dalam percabulan dan hawa nafsu; jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:37-44)
 
"Berjaga-jaga dan siap siagalah!"
 
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti halnya pada zaman Nuh, demikianlah kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada zaman sebelum air bah itu orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera; mereka tidak menyadari apa yang terjadi sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang perempuan sedang menggiling gandum, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Oleh karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga, dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Para saudara, saya suka dengan ilustrasi ini, “Ada seorang ibu rumah tangga yang suaminya berprofesi sebagai seorang tentara. Suatu saat suaminya diutus oleh negara sebagai pasukan perdamaian di daerah konflik di Vietnam. Bertahun-tahun, ia tidak mendapat kabar tentang kondisi suaminya.

Suatu ketika tetangganya mendatanginya dan membawa kabar yang sangat tidak menggembirakan bahwa suami hilang di tengah hutan di Vietnam. Si ibu ini kaget tapi hatinya mengatakan bahwa suaminya tidak mungkin hilang. Dia pasti kembali. Suatu saat. Entah kapan. Dalam penantian dia berdoa dan terus berdoa. Hati nuraninya mengatakan bahwa suaminya masih hidup dan pasti kembali.

Setelah 10 tahun menanti, suatu sore ada seorang bapak mendatangi rumahnya. Sang Bapak mengetuk pintu, tapi tak ada jawaban. Setelah tunggu beberapa lama, si Ibu membukakan pintu dan... dia langsung memeluk dan menangis terharu di pelukan suaminya. Si Ibu mengatakan bahwa dia agak lama membukakan pintu karena dia lagi berdoa Rosario. Si Bapak juga bercerita bahwa setiap hari dia berdoa untuk isterinya dan dia yakin bahwa suatu saat pasti bertemu isterinya.

Si Ibu sangat bahagia. Penantian yang tidak sia-sia. Penantian yang membawa sukacita. Mereka sama-sama bahagia. Doa menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.”

Saudara-saudari terkasih, tanpa terasa hari ini kita memasuki Minggu Adven I. Bacaan-bacaan Kitab Suci mengajak kita untuk senantiasa berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Tuhan karena Dia datang pada saat yang tidak kita duga. Berjaga-jaga berarti hidup dengan hati yang sepenuhnya terarah pada Tuhan dan dalam kesadaran bahwa waktu akhir ada di dalam tangan Tuhan sendiri. Dia akan datang pada waktu yang tepat.

Apa yang harus kita lakukan dalam Masa Adven ini? Apakah kita sudah siap menyambut kedatangan Tuhan baik dalam hidup harian kita maupun di akhir hidup kita? Dalam situasi berjaga-jaga, apakah kita telah menggunakan waktu sebaik mungkin? Dalam situasi berjaga-jaga, kita diajak untuk melakukan perbuatan kasih; kasih kepada Tuhan dan sesama. Hal yang sederhana dan bisa kita lakukan adalah bersikap sabar, murah hati, pemaaf, dan tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

Kita kembali ke kisah di awal renungan ini. Penantian seorang ibu menjadi kenyataan karena dia mengisi hidupnya dengan berdoa dan yakin bahwa kekuatan doa pasti menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Karenanya, dia tidak terpengaruh oleh apa pun yang dibicarakan orang tentang suaminya. Dia yakin Tuhan sangat mengasihi mereka.

Mari kita mengisi masa Adven ini dengan tekun berdoa, membaca, merenungkan dan menghayati Sabda Tuhan dalam hidup harian kita dan yang terakhir, kita diajak untuk berbuat baik, berbuat baik dan berbuat baik, hingga kita selalu siap menyambut kedatangan Tuhan. Selamat memasuki masa Adven, Tuhan memberkati. (Sixtus Leonard Beth Barry, O.Carm/RUAH)

Makna Korona Adven

 photo 20131201-rev_zps32100bb6.jpg

Copyright Tegar Andito

Sabtu, 30 November 2013 Pesta St. Andreas, Rasul

Sabtu, 30 November 2013
Pesta St. Andreas, Rasul
  
“Setelah Andreas tinggal bersama Yesus dan belajar banyak dari Dia, ia bergegas lari menuju saudaranya, untuk membagi dengan dia apa yang diketahuinya” (St. Yohanes Krisostomus)
 
Antifon Pembuka

Di tepi Danau Galilea Yesus melihat dua orang bersaudara: Petrus dan Andreas. Ia memanggil mereka, “Mari, ikutlah Aku. Kamu akan Kujadikan nelayan manusia.”

Doa Pagi

Allah yang Mahabaik, kami bersyukur atas iman para rasul yang gigih dalam perjuangan. Mereka sungguh percaya akan kuasa Yesus, Putra-Mu. Semoga iman kami tidak mudah goyah oleh kesulitan dan tantangan di dunia ini. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Iman timbul dari pendengaran. Karena itu, peran seorang pewarta Injil sungguh penting. Dan pada akhirnya, Allahlah sendiri di atas segalanya. Dialah yang mengutus para pewarta untuk menyampaikan kabar gembira Injil. Andreas telah dipanggil dan diutus Tuhan untuk menjadi salah satu pewarta kabar baik.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (10:9-18)
  
"Iman timbul dari pendengaran, dan pendengarkan dari firman Allah."
  
Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya! “Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:19)
Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes dengan segera mengikuti Yesus. Mereka meninggalkan segala sesuatu dan juga keluarga mereka untuk menjadi murid Yesus. Mereka dijadikan penjala manusia sebagai intisari tugas kerasulan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:18-22)
  
"Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
 
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segara meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus. Setelah Yesus pergi dari sana, dilihatnya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hidup itu mengalami proses perkembangan terus-menerus. Petrus dan Andreas dipanggil menjadi murid Yesus. Hidup mereka mengalami fase baru. Masa lalunya mesti ditinggalkan untuk menyambut hidup yang baru. Kita pun mengalami hidup baru setelah dibaptis. Kita tinggalkan kebiasaan lama yang kurang baik. Kita menghayati kebiasaan baru bersama Yesus. Dialah Guru, Tuhan dan Juruselamat kita. Mari kita bertekun dan setia mengikuti Yesus sampai mati.

Doa Malam

Tuhan Yesus, bersama St. Andreas kami mohon rahmat kesetiaan untuk menjadi pengikut-Mu yang setia sampai pada kesudahannya, sebagaimana Engkau kehendaki bagi kami. Menjelang hari ini berlalu, perkenankanlah kami menyampaikan rasa syukur kami atas segala anugerah yang Engkau berikan kepada kami sepanjang bulan ini. Lewat istirahat malam ini, antarkan kami memasuki hari baru di bulan Desember. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy