| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 04 Desember 2013 Hari Biasa Pekan I Adven

Basilica of the Sacred Heart, Notre Dame
Rabu, 04 Desember 2013
Hari Biasa Pekan I Adven
  
Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua (Bdk. Why 22:17.). Dengan merayakan kelahiran dan mati syahid sang perintis, Gereja menyatukan diri dengan kerinduannya: “Ia harus makin besar dan aku harus makin kecil” (Yoh 3:30). (Katekismus Gereja Katolik, 524)
  
Antifon Pembuka (bdk. Hab 2:3; 1Kor 4:5)
 
Tuhan akan datang dan tidak akan terlambat. Ia akan menerangi kita yang tersembunyi dalam kegelapan dan menyatakan diri-Nya kepada segala bangsa.
 
Doa Pagi
 
Tuhan Allah semesta alam, Engkaulah yang menghapus air mata dari wajah semua orang. Tumbuhkanlah harapan semua orang yang hari ini mengalami kegelisahan karena berbagai peristiwa dan mampukan mereka membawa damai dari kelimpahan kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
      
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
     
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhna, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (15:29-37)
  
"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."
  
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ada dua sikap yang muncul ketika kita berhadapan dengan orang-orang yang membutuhkan pertolongan, yakni: tidak peduli atau menghindar. Kita mencari alasan untuk membenarkan diri bahwa kita tidak punya waktu, tidak punya sarana, tidak punya kemampuan, dsb. Sikap yang lain ialah dorongan kasih untuk meringankan bahkan membebaskan penderitaan seseorang.

Para murid Yesus terkesan mencari alasan untuk menghindari mereka yang membutuhkan makanan. ”Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Para murid tersebut masih belum memahami kuasa yang ada pada Yesus untuk mengerjakan hal-hal yang melampaui perhitungan manusiawi. Lain halnya dengan Yesus; Ia bertindak atas dasar kasih untuk membebaskan orang banyak dari kelaparan. ”Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu .... Berapa roti ada padamu?” Yesus pun menggandakan roti dan ikan. Oleh tindakan kasih Yesus yang nyata maka orang banyak dipuaskan, tidak hanya secara rohani, tetapi juga secara jasmani.

Sungguh suatu tindakan kasih yang luar biasa apabila dengan sepenuh hati kita turut meringankan dan membebaskan saudara-saudari kita, tanpa memandang suku, bahasa, agama, warna kulit, dari penderitaan dan keterpurukan hidup mereka!

Tuhan Yesus, anugerahkanlah kepadaku keberanian untuk mengasihi dan berbagi, agar aku ikut serta mewujudnyatakan perintah kasih-Mu kepada sesama. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 03 Desember 2013 Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi

Selasa, 03 Desember 2013
Pesta Santo Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung karya misi
  
“Banyak orang tidak menjadi Kristen hanya karena tidak ada orang yang mengajar mereka menjadi Kristen” (St. Fransiskus Xaverius)

Antifon Pembuka (Mzm 95:3-4)

Ceriterakanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara segala suku. Sebab Tuhan yang Mahaagung dan sangat terpuji.

Doa Pagi

Ya Yesus hari ini Engkau bersabda, Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Buatlah kami juga sama seperti Santo Fransiskus Xaverius yang tekun dan setia mewartakan kabar gembira tidak hanya melalui kata-kata kami tapi juga melalui setiap tindakan kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Paulus dengan berani menyatakan bahwa tugas panggilannya adalah untuk mewartakan Injil. Celakalah dia apabila ia tidak melakukannya. Dia mau berbuat apa saja untuk mewujudkan panggilannya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (9:16-19.22-23)
  
"Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil."
 
Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4 PS 827
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
Ayat. (Mzm 117:1.2; R: Mrk 16:15)
1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, la = e, 4/4, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 28:19-20)
Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman

Yesus mengutus para murid-Nya untuk memberitakan Injil. Mereka akan melakukan sebagaimana yang telah dilakukan oleh Yesus selama penampilan-Nya di hadapan umum. Tanda-tanda dan mukjizat yang terjadi merupakan bukti penyertaan Tuhan dalam pewartaan para murid.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (16:15-20)
 
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil!"
   
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Allah yang Mahabaik ingin agar kita semua selamat dan bahagia. Kerinduan Allah ini sering disampaikan kepada kita. Tugas kita adalah menanggapi kerinduan hati Allah ini. Sakramen Baptis menjadi tanda meterai perjanjian antara Allah dan kita. Meterai ini juga menjadi tanda penyerahan diri kita kepada keselamatan Allah. Kuasa Allah akan terus menaungi hidup kita, karena seluruhnya sudah menjadi milik Allah. Kuasa lain tidak bisa merenggut diri kita dari kuasa Allah asal kita punya iman yang teguh, harapan yang kuat, dan cinta yang ikhlas.

Doa Malam

Tuhan Yesus, sumber keselamatan kami, setiap kali kami mendengar sabda-Mu hati kami tergerak untuk melakukan kebaikan dan mewartakan kepada sesama. Namun sering gerakan batin itu tidak kami tindaklanjuti dalam perbuatan. Kami mohon ampun ya Tuhan, Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 02 - 08 Desember 2013

Bacaan Harian 02 - 08 Desember 2013

Senin, 02 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 2:1-5 atau Yes 4:2-6; Mzm 122:1-9; Mat 8:5-11.


Selasa,
03 Desember: Pesta St. Fransiskus Xaverius, Imam (P). Pelindung Misi.
1Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1.2; Mrk 16:15-20.

Rabu, 04 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 25:6-10a; Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat 15:29-37


Kamis, 05 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 26:1-6; Mzm 118:1.8-9.19-21.25-27a; Mat 7:21.24-27.


Jumat, 06 Desember: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes 29:17-24; Mzm 27:1.4.13-14; Mat 9:27-31.


Sabtu, 07 Desember: Hari Raya SP Maria Dikandung Tanpa Noda (P).
Kej 3:9-15,20; Mzm 98:1.2-3ab.3bc-4; Ef 1:3-6,11-12; Luk 1:26-38.


Minggu, 08 Desember: Hari Minggu Adven II (U).
Yes 11:1-10; Mzm 72:1-2.7-8.12-13.17; Rm 15:4-9; Mat 3:1-12
.

Senin, 02 Desember 2013 Hari Biasa Pekan I Adven

Senin, 02 Desember 2013
Hari Biasa Pekan I Adven
  
Tuhan akan datang kembali dalam kemuliaan untuk mengadili orang yang hidup dan mati. -- St. Sirilus dari Yerusalem.

  
Antifon Pembuka (bdk. Yer 31:10; Yes 35:4)
  
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan wartakanlah sampai ke batas bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.

Doa Pagi


Allah Bapa di surga, kami mengucap syukur kepada-Mu atas hari baru di awal bulan Desember ini. Kami mohon, berkatilah usaha kami pada awal masa Adven ini agar senantiasa membuka diri dan bertobat. Dengan demikian, kami layak menerima pengampunan dosa dari pada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
 
  
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah."
  
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
  
Atau
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (4:2-6)

Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi permai dan mulia, dan hasil bumi akan menjadi kebanggaan serta kehormatan bagi orang-orang Israel yang selamat. Dan semua orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus. Mereka itu ialah setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar. Maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah Gunung Sion dan di atas semua pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam. Sebab di atas semuanya itu akan nampak kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan pondok tempat bernaung terhadap panas terik pada waktu siang dan sebagai perlindungan serta persembunyian terhadap angin ribut serta hujan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a. (4b-5.6-7). 8-9)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
4. Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: “Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat kesentosaan. Biarlah kesejahteraan ada di lingkungan tembokmu, dan kesentosaan di dalam purimu!”
5. Oleh karena saudara-saudara dan teman-temanku aku hendak mengucapkan: Semoga kesejahteraan ada di dalammu!” Oleh karena rumah Tuhan, Allah kita, aku hendak mencari kebaikan bagimu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 80:8)
Ya Allah, pulihkanlah kami buatlah wajah-Mu bersinar, maka selamatlah kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-11)
 
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat masuk Kerajaan Surga."
  
Pada waktu itu Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya, “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi perwira itu menjawab, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu, ‘Pergi!’ maka ia pergi; dan kepada seorang lagi, ‘Datang!’ maka ia datang; ataupun kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia mengerjakannya.” Mendengar hal itu heranlah Yesus. Maka Ia berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu, banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang perwira Romawi yang disebut ‘centurion’ adalah komandan 100 orang tentara dan menjadi tulang punggung dari pasukan. Ia dikenal karena keberanian, dedikasi dan tanggung jawabnya. Sungguh luar biasa bahwa seorang yang berpangkat dan punya jabatan seperti perwira itu menunjukkan perhatian dan bela rasa kepada hambanya yang sakit di rumah. Suatu hal tidak biasa di masyarakat pada waktu itu yang memandang seorang hamba sebagai makhluk rendah dan tidak berharga. Ia mendatangi Yesus dengan penuh kerendahan hati, menanggalkan jabatan dan gengsinya. Ia tidak takut dicemooh oleh kaum sebangsanya karena datang kepada seorang pengkhotbah ”jalanan”. Kerendahan hatinya memungkinkan dia membuka diri untuk mempercayakan segalanya kepada Yesus. Pada waktu yang sama ia menunjukkan suatu iman kuat yang membuat Yesus takjub. ”Sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Kujumpai pada seorang pun di antara orang Israel.”

Kita berterima kasih kepada perwira itu, yang meneladankan kepada kita kerendahan hati dan iman. Ia juga mewariskan ucapan penuh makna, yang kita ulangi setiap kali akan menerima Yesus dalam Komuni kudus: ”Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya .... berkatalah sepatah kata saja maka saya akan sembuh.” Bagi kita, perwira itu menjadi suatu contoh indah dari seorang beriman yang tidak menyombongkan diri.

Tuhan Yesus, tumbuhkanlah senantiasa dalam diriku sikap kerendahan hati dan iman, agar Engkaulah yang memenuhi seluruh hidupku. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Minggu, 01 Desember 2013 Hari Minggu Adven I

Minggu, 01 Desember 2013
Hari Minggu Adven I
     
Adven adalah masa amat khusus. Ini adalah masa suci -- St. Karolus Borromeus

Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3)

Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beriang-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.
  
Ad te levavi animam meam: Deus meus in te confido, non erubescam: neque irrideant me inimici mei: etenim universi qui te exspectant, non confundentur. Vias tuas, Domine, demonstra mihi: et semitas tuas edoce me. Gloria Patri…
  
Doa Pagi
  

Allah Bapa yang mahakuasa, bangkitkanlah pada umat-Mu niat untuk menyongsong kedatangan Kristus, utusan-Mu dengan amal baik. Semoga berkat bimbingan-Nya kami pantas memperoleh kerajaan surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)
    
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan Allah yang damai abadi."
  
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan’. Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
Ayat. (Mzm 122.1-2.4-5.6-7;8-9; R:1)
1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera "Damai bagi orang yang mencintai Engkau. "Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu."
4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita ku- mohonkan bahagia bagimu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (13:11-14a)
  
"Keselamatan sudah dekat pada kita."
 
Saudara-saudara, kamu mengetahui keadaan waktu sekarang: Saatnya telah tiba kamu bangun dari tidur. Sebab sekarang ini keselamatan sudah lebih dekat pada kita daripada waktu kita baru mulai percaya. Malam sudah hampir lewat, dan sebentar lagi pagi akan tiba. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan; jangan dalam percabulan dan hawa nafsu; jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
   
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (24:37-44)
 
"Berjaga-jaga dan siap siagalah!"
 
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Seperti halnya pada zaman Nuh, demikianlah kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada zaman sebelum air bah itu orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera; mereka tidak menyadari apa yang terjadi sampai air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua. Demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Kalau ada dua orang perempuan sedang menggiling gandum, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Oleh karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pencuri datang waktu malam, pastilah ia berjaga-jaga, dan tidak membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu selalu siap siaga, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Para saudara, saya suka dengan ilustrasi ini, “Ada seorang ibu rumah tangga yang suaminya berprofesi sebagai seorang tentara. Suatu saat suaminya diutus oleh negara sebagai pasukan perdamaian di daerah konflik di Vietnam. Bertahun-tahun, ia tidak mendapat kabar tentang kondisi suaminya.

Suatu ketika tetangganya mendatanginya dan membawa kabar yang sangat tidak menggembirakan bahwa suami hilang di tengah hutan di Vietnam. Si ibu ini kaget tapi hatinya mengatakan bahwa suaminya tidak mungkin hilang. Dia pasti kembali. Suatu saat. Entah kapan. Dalam penantian dia berdoa dan terus berdoa. Hati nuraninya mengatakan bahwa suaminya masih hidup dan pasti kembali.

Setelah 10 tahun menanti, suatu sore ada seorang bapak mendatangi rumahnya. Sang Bapak mengetuk pintu, tapi tak ada jawaban. Setelah tunggu beberapa lama, si Ibu membukakan pintu dan... dia langsung memeluk dan menangis terharu di pelukan suaminya. Si Ibu mengatakan bahwa dia agak lama membukakan pintu karena dia lagi berdoa Rosario. Si Bapak juga bercerita bahwa setiap hari dia berdoa untuk isterinya dan dia yakin bahwa suatu saat pasti bertemu isterinya.

Si Ibu sangat bahagia. Penantian yang tidak sia-sia. Penantian yang membawa sukacita. Mereka sama-sama bahagia. Doa menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.”

Saudara-saudari terkasih, tanpa terasa hari ini kita memasuki Minggu Adven I. Bacaan-bacaan Kitab Suci mengajak kita untuk senantiasa berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Tuhan karena Dia datang pada saat yang tidak kita duga. Berjaga-jaga berarti hidup dengan hati yang sepenuhnya terarah pada Tuhan dan dalam kesadaran bahwa waktu akhir ada di dalam tangan Tuhan sendiri. Dia akan datang pada waktu yang tepat.

Apa yang harus kita lakukan dalam Masa Adven ini? Apakah kita sudah siap menyambut kedatangan Tuhan baik dalam hidup harian kita maupun di akhir hidup kita? Dalam situasi berjaga-jaga, apakah kita telah menggunakan waktu sebaik mungkin? Dalam situasi berjaga-jaga, kita diajak untuk melakukan perbuatan kasih; kasih kepada Tuhan dan sesama. Hal yang sederhana dan bisa kita lakukan adalah bersikap sabar, murah hati, pemaaf, dan tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

Kita kembali ke kisah di awal renungan ini. Penantian seorang ibu menjadi kenyataan karena dia mengisi hidupnya dengan berdoa dan yakin bahwa kekuatan doa pasti menjadikan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Karenanya, dia tidak terpengaruh oleh apa pun yang dibicarakan orang tentang suaminya. Dia yakin Tuhan sangat mengasihi mereka.

Mari kita mengisi masa Adven ini dengan tekun berdoa, membaca, merenungkan dan menghayati Sabda Tuhan dalam hidup harian kita dan yang terakhir, kita diajak untuk berbuat baik, berbuat baik dan berbuat baik, hingga kita selalu siap menyambut kedatangan Tuhan. Selamat memasuki masa Adven, Tuhan memberkati. (Sixtus Leonard Beth Barry, O.Carm/RUAH)

Makna Korona Adven

 photo 20131201-rev_zps32100bb6.jpg

Copyright Tegar Andito

Sabtu, 30 November 2013 Pesta St. Andreas, Rasul

Sabtu, 30 November 2013
Pesta St. Andreas, Rasul
  
“Setelah Andreas tinggal bersama Yesus dan belajar banyak dari Dia, ia bergegas lari menuju saudaranya, untuk membagi dengan dia apa yang diketahuinya” (St. Yohanes Krisostomus)
 
Antifon Pembuka

Di tepi Danau Galilea Yesus melihat dua orang bersaudara: Petrus dan Andreas. Ia memanggil mereka, “Mari, ikutlah Aku. Kamu akan Kujadikan nelayan manusia.”

Doa Pagi

Allah yang Mahabaik, kami bersyukur atas iman para rasul yang gigih dalam perjuangan. Mereka sungguh percaya akan kuasa Yesus, Putra-Mu. Semoga iman kami tidak mudah goyah oleh kesulitan dan tantangan di dunia ini. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Iman timbul dari pendengaran. Karena itu, peran seorang pewarta Injil sungguh penting. Dan pada akhirnya, Allahlah sendiri di atas segalanya. Dialah yang mengutus para pewarta untuk menyampaikan kabar gembira Injil. Andreas telah dipanggil dan diutus Tuhan untuk menjadi salah satu pewarta kabar baik.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (10:9-18)
  
"Iman timbul dari pendengaran, dan pendengarkan dari firman Allah."
  
Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya! “Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 4:19)
Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes dengan segera mengikuti Yesus. Mereka meninggalkan segala sesuatu dan juga keluarga mereka untuk menjadi murid Yesus. Mereka dijadikan penjala manusia sebagai intisari tugas kerasulan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:18-22)
  
"Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
 
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segara meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus. Setelah Yesus pergi dari sana, dilihatnya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Hidup itu mengalami proses perkembangan terus-menerus. Petrus dan Andreas dipanggil menjadi murid Yesus. Hidup mereka mengalami fase baru. Masa lalunya mesti ditinggalkan untuk menyambut hidup yang baru. Kita pun mengalami hidup baru setelah dibaptis. Kita tinggalkan kebiasaan lama yang kurang baik. Kita menghayati kebiasaan baru bersama Yesus. Dialah Guru, Tuhan dan Juruselamat kita. Mari kita bertekun dan setia mengikuti Yesus sampai mati.

Doa Malam

Tuhan Yesus, bersama St. Andreas kami mohon rahmat kesetiaan untuk menjadi pengikut-Mu yang setia sampai pada kesudahannya, sebagaimana Engkau kehendaki bagi kami. Menjelang hari ini berlalu, perkenankanlah kami menyampaikan rasa syukur kami atas segala anugerah yang Engkau berikan kepada kami sepanjang bulan ini. Lewat istirahat malam ini, antarkan kami memasuki hari baru di bulan Desember. Amin.


RUAH

Adven: Yang terlena, diingatkan







silahkan klik gambar untuk memperbesar


Jumat, 29 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXIV

Jumat, 29 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXIV
  
Setelah pengakuan dosa, selayaknya kita menanamkan suatu duri dalam hati kita dan tak pernah melupakan dosa-dosa kita itu --- St. Yohanes Maria Vianey
  

Antifon Pembuka (bdk. Dan 7:14)
   
Kepada Putra Manusia diserahkan kekuasaan, kehormatan, dan kerajaan. Dan segala bangsa, suku dan bahasa berbakti kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.

Doa Pagi


Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkau bersabda lewat berbagai cara. Sabda-Mu itu adalah kekal abadi dan tidak akan berlalu. Buatlah aku tekun dan setia dalam mendengarkan, merenungkan serta melaksanakannya. Amin.

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:2-14)
 
"Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan."
  
Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya dikatakan demikian, ‘Ayo makanlah daging banyak-banyak’. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul. Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu. Lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memerhatikan tanduk-tanduk itu, tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh. Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu, nampak seseorang serupa Anak Manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Daniel 3:75.76.77.78.79.80.81)
* Pujilah Tuhan, hai gunung-gemunung
* Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi
* Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit
* Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai
* Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala yang bergerak di air
* Pujilah Tuhan, hai unggas di udara
* Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:29-33)
 
"Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat."
  
Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula, jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Injil hari ini mengajar kita agar kita mempunyai keterampilan rohani untuk membaca tanda-tanda zaman. Mengapa ini disebut keterampilan rohani?
 
Dalam hidup ini kita sering dipenuhi dengan pertanyaan, apakah yang Tuhan kehendaki dalam hidupku? Mengapa peristiwa ini terjadi dalam hidupku? Belum lagi bila kita berada dalam kebimbangan-kebimbangan keputusan untuk memilih apa yang terbaik untuk hidup. Oleh karena itu, keterampilan rohani diperlukan untuk membaca ke arah mana sebenarnya Tuhan menuntun hidup kita. Maka pentinglah apa yang disebut Spiritual Discernment. Kita dilatih untuk menimbang-nimbang dengan cermat di saat kita harus mengambil keputusan yang penting.

Persoalannya adalah roh jahat tidak tinggal diam. Roh jahat juga bergerak mengacaukan usaha kita untuk menemukan rencana dan kehendak Tuhan. Roh jahat tahu titik lemah setiap manusia. Ia akan melakukan segala usaha untuk membuat kita terlena sehingga menjauh dari kehendak Tuhan.
Maka, untuk memperkuat keterampilan rohani dan ketajaman batin menemukan kehendak Tuhan dalam hidup, diperlukan hidup doa pribadi yang tertata dengan baik. Tanpa relasi pribadi yang erat dengan Tuhan, usaha untuk mengenali seluruh kehendak-Nya dalam hidup kita sulit untuk digapai.

Tuhan, ajarilah aku untuk semakin terampil dan memiliki ketajaman batin untuk membaca tanda-tanda zaman dalam hidupku, dimana Engkau menunjukkan kehendak-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 28 November 2013 Hari Biasa Pekan XXXIV

Kamis, 28 November 2013
Hari Biasa Pekan XXXIV
    
“Sakramen tidak dilaksanakan oleh kesucian manusia yang yang memberi atau menerima Sakramen, tetapi oleh kekuasaan Allah” (St. Tomas Aquinas)
  

Antifon Pembuka (Dan 3:47)

Pujilah Tuhan, hai seluruh bumi! Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pagi

Ya Tuhan, Engkau selalu menjaga diriku dari bahaya yang mengancam hidupku. Semoga dari hari ke hari aku semakin menyadari akan kehadiran-Mu dalam diri sesama dan kemudian memuji dan memuliakan nama-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

Daniel berdoa kepada Tuhan, yang bertentangan dengan perintah raja. Menurut undang-undang orang Media dan Persia, hukumannya adalah kematian. Daniel dimasukkan ke dalam gua singa, tetapi diselamatkan oleh Allah sendiri.


Bacaan dari Nubuat Daniel (6:12-28)
       
"Allah telah mengutus malaikat-Nya dan mengatupkan mulut singa-singa."
  
Sekali peristiwa para pegawai Raja Darius masuk ke kamar Daniel, dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya. Maka mereka menghadap raja dan menanyakan kepada raja, “Bukankah Tuanku mengeluarkan suatu perintah, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia selain kepada Tuanku, akan dilemparkan ke dalam gua singa?” Raja menjawab, “Memang! Perkara itu sudah pasti, menurut undang-undang orang Media dan Persia yang tidak dapt dicabut kembali.” Lalu mereka berkata kepada raja, “Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan Tuanku, ya Raja. Ia tidak mengindahkan larangan yang Tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya.” Mendengar hal itu sangat sedihlah raja, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel. Bahkan sampai matahari terbenam, ia masih berusaha untuk menolongnya. Tetapi para pegawai itu bergegas-gegas menghadap raja serta berkata kepadanya, “Ketahuilah, ya Raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tiada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja dapat diubah.” Sesudah itu raja memberi perintah; lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel, “Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang akan melepaskan dikau!” Lalu dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu. Raja mencap batu itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam perkara Daniel tidak diadakan perubahan apa-apa. Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman. Ia tidak mendatangkan penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur. Pagi-pagi benar ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa. Sesampai di dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu, “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan dikau dari singa-singa?” Daniel menjawab, “Ya Raja, semoga kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa. Maka aku tidak diapa-apakan, karena ternyata aku tidak bersalah di hadapan Allahku. Demikian pula terhadap Tuanku, ya Raja, aku tidak bersalah.” Raja sangat bersukacita dan memberi perintah supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua. Ternyata tidak ada luka sedikit pun padanya, karena ia percaya kepada Allahnya. Kemudian atas perintah raja, ditangkaplah orang-orang yang telah menuduh Daniel, dan dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka sendiri maupun anak isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka. Kemudian Raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya, “Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar terhadap Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa, dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mukjizat di langit dan di bumi. Dialah yang melepaskan Daniel dari cengkeraman singa-singa.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ayat. (Dan 3:68.69.70.71.72.73.74)
* Pujilah Tuhan, hai embun dan salju membadai.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai es dan udara dingin.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai siang dan malam.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan gemawan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
* Biarlah bumi memuji Tuhan.
U: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Yerusalem akan dikepung dan banyak orang melarikan diri. Hari kesesakan yang dahsyat meliputi seluruh negeri. Banyak orang akan mati ketakutan. Tetapi setelah semuanya ini, Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan. Dalam situasi seperti itulah, semua orang diundang untuk mengangkat muka karena hari penyelamatan sudah dekat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (21:20-28)
  
"Yerusalem akan diinjak-injak oleh para bangsa asing sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
   
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, orang-orang yang ada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. Sebab itulah masa pembalasan dan genaplah semua yang tertulis. Celakalah para ibu yang sedang hamil atau yang sedang menyusui bayi pada masa itu! Sebab kesesakan yang dahsyat akan menimpa seluruh negeri, dan murka akan menimpa bangsa ini. Mereka akan tewas oleh mata pedang dan diangkut sebagai tawanan ke segala bangsa. Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.” Dan akan tampaklah tanda-tanda pada matahari, bulan dan bintang-bintang. Bangsa-bangsa di bumi akan ketakutan dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena cemas berhubung dengan segala sesuatu yang menimpa bumi ini, karena kuasa-kuasa langit bergoncangan. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus hadir dalam hidup sehari-hari melalui peristiwa alam dan dalam pribadi sesama. Kita perlu melihat-Nya dalam kacamata iman. Mari kita memelihara dan mengamalkan iman kita. Kita lebih kreatif dan proaktif, jangan diam dan pasif. Niscaya Allah memelihara hidup kita.

Doa Malam

Yesus, seringkali aku tak mengindahkan tanda-tanda zaman yang ada di sekitarku. Tolonglah aku untuk peka membaca tanda-tanda zaman supaya aku semakin mendekatkan diri kepada-Mu dan apabila semua itu terjadi, semoga aku dapat bangkit dan mengangkat mukaku untuk menerima penyelamatan dari pada-Mu, yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Pertemuan Adven I, Keuskupan Agung Semarang: Pengembangan Iman di Keluarga

A. Bahan untuk Pemandu
1.Tujuan Pertemuan
a.       Umat dan keluarga katolik semakin menyadari bahwa keluarga kristiani adalah basis beriman bagi setiap anggotanya.
b.      Umat dan keluarga katolik semakin disadarkan mengenai pentingnya menumbuhkan tanggungjawab akan pentingnya pendidikan iman anak dalam keluarga.
c.       Umat dan keluarga katolik diajak menemukan cara-cara baru mendidik iman anak.
2. Gagasan Dasar Pertemuan
Keluarga adalah komunitas pertama setiap manusia yang diikat oleh sebuah perkawinan. Komunitas itu diarahkan demi terciptanya kebersamaan seluruh hidup baik dalam suka maupun duka, saat sehat dan sakit; demi kesejahteraan lahir dan batin dan demi lahirnya anak sebagai buah kasih suami istri. Kelahiran anak membawa tanggung jawab baru untuk memberikan pendidikan iman bagi anak-anaknya.
B. Bahan Pertemuan
1. Pembuka
a. Lagu Pembuka
b. Tanda Salib
P:   Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus
U: Amin
P:   Kasih karunia dan damai sejahtera dan Allah Bapa dan dan Putera-Nya Yesus Kristus, beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
c. Pengantar
P:   Bapak, ibu dan anak-anak, pertemuan Adven pada tahun ini ingin mengajak kita semua menyadari mengenai pentingnya “Pendidikan Iman Sepanjang Hayat.” Dengan tema itu diharapkan masing-masing pribadi menghayati iman sampai pada kematiannya. Keluarga, sekolah, lingkungan dan paroki diharapkan menjadi tempat yang membantu perkembangan iman tersebut. Adanya tantangan, godaan, kesulitan-kesulitan lain dalam beriman menjadi kesempatan untuk mencari cara-cara baru untuk menghidupi dan menguatkan iman. Pertemuan pertama mengangkat topik “Pengembangan Iman di Keluarga”. Keluarga diajak menyadari bersama pentingnya iman dalam keluarga. Orang tua katolik wajib mewariskan dan mendidik anak-anaknya dalam iman katolik. Diharapkan pertemuan ini membantu kita untuk menemukan cara yang tepat dan efektif dalam mendidik iman anak.
d. Tobat
P:   Kita sadar bahwa kita memiliki kekurangan terutama dalam tanggung jawab kita untuk mengembangkan iman dalam keluarga, marilah kita memohon belas kasih dan pengampunan Tuhan.
U: Saya mengaku...........
P:   Semoga Allah yang maha kuasa mengasihani kita mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
e. Penyalaan lilin Korona
Lilin pertama dinyalakan oleh salah seorang bapak atau ibu yang masih memiliki anak kecil dan dilanjutkan dengan doa oleh pemandu.
P:   Allah Bapa yang mahakasih, kami telah memasuki masa Adven ini, masa penantian akan kedatangan Putera-Mu terkasih. Kami mohon semoga lilin adven ini menerangi hati kami agar semakin pantas untuk menyambut Putera-Mu yang lahir di tengah tengah kami. Semoga lilin ini juga menerangi hati kami yang berkumpul untuk merenungkan hidup kami yang Kaupanggil untuk membentuk keluarga. Semoga dengan bimbingan sabda-Mu kami dapat mengembangkan iman di tengah keluarga kami. Permohonan mi kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
U: Amin
2. Situasi Nyata
a. Kisah Pengalaman
Pemandu bisa meminta salah satu umat untuk membacakan kisah di bawah ini
Nama saya Albert, seorang mahasiswa di Semarang. Saya hidup dalam keluarga beriman. Keluarga saya memiliki kebiasaan yang baik bagi pertumbuhan iman anak-anak. Apabila ada event penting, keluarga saya berdoa bersama yang dipimpin oleh salah satu dan anggota keluarga. Apabila itu, pada masa bulan rosario keluarga saya sering rosario bersama setiap malam. Jauh sebelum saya remaja, sewaktu kecil, ibu saya sering membacakan cerita-cerita mengenai kisah-kisah yang ada di kitab suci. Saya masih ingat betul buku itu berwarna dan ada gambarnya. Ibu dan ayah saya juga mengajarkan kami untuk selalu berdoa kepada Tuhan dalam keadaan apapun, meski di saat itu kami sedih ataupun senang. Dengan cara berdoa bersama itulah saya diajarkan untuk selalu ingat kepada Tuhan. Lewat doa bersama itulah saya menjadi yakin bahwa orang tua saya dengan cara sederhana mempersembahkan semua jalan hidup anak-anaknya kepada Tuhan. Saya merasakan lewat doa bersama itu, orang tua saya mau mendidik dan memelihara iman anak-anaknya. Buah yang saya peroleh adalah sejak dan kecil saya menjalankan secara rutin doa setiap pagi dan malam.
Ada satu peristiwa yang juga sangat jelas terekam dalam memori sewaktu saya masih kecil. Pada suatu saat terjadi hujan yang sangat lebat disertai angin dan halilintar yang menyambar-nyambar. Rumah kami bocor di banyak tempat. Ayah belum pulang karena kebetulan tugas ke luar kota. Saya, ibu, dan kakak harus memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih aman. Di sela-sela kesibukan itu, ibu tak henti-hentinya berdoa memohon agar hujan dan angin segera reda. Satu doa ibu yang diulang-ulang yaitu “Tuhan kami mohon belas kasihanMu, Tuhan kami mohon keselamatan, kami serahkan semua kepadamu Tuhan karena kami tahu Tuhan rencanaMu lebih indah dan siapapun juga !” Saya merasakan bahwa ini adalah kepercayaan dan orang yang sederhana yang menyandarkan hidupnya kepada Tuhan dan secára tidak langsung mengajarkan kepada saya untuk mempercayakan diri dan menyerahkan diri kepada Tuhan yang akan memberikan belas kasih, kedamaian, dan keselamatan.
b. Pendalaman
Pemandu bisa meminta salah satu umat untuk membacakan pertanyaan secara bergilir, kemudian pertanyaan dapat didalami dalam kelompok-kelompok kecil atau disharingkan secara langsung
1)      Apa yang dikisahkan Albert dalam cerita tadi?
2)      Sebutkan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan keluarga Abert untuk mengembangkan iman keluarga, khususnya anak-anak!
3)      Apakah kebiasaan itu berarti bagi Albert? Bagaimana Albert menceritakannya?
4)      Kebiasaan apa saja yang anda lakukan dalam keluarga untuk mengembangkan iman anak-anak?
5)      Tantangan dan kesulitan apa yang sering anda hadapi dalam mengembangkan iman keluarga?
c. Tambahan
Pemandu menyampaikan point-point tambahan untuk memperkaya/melengkapi sharing umat
1)      Albert mensyukuri orang tuanya yang taat dalam iman, kuat dalam doa dan tekun dalam mengembangkan kebiasaan-kebiasaan untuk menumbuhkan iman keluarga.
2)      Kebiasaan-kebiasaan itu menjadikan Albert berani mengandalkan Tuhan dalam hidupnya dan aktif dalam kegiatan-kegiatan kegerejaan, mulai dan Sekolah Minggu saat kecil sampai akhirnya ikut OMK Paroki dan ikut KKMK di kampusnya.
3. Inspirasi Kitab Suci
a. Membaca Kitab Suci Lukas 2:21-23
Pemandu bisa meminta umat untuk membacakan secara bergiliran tiap satu ayat
2:21.    Ketika genap delapan hari dan harus disunatkan, Anak itu diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibuNya.
2:22.    Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, orang tua Yesus membawa Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan
2:23.    Seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.
b. Pertanyaan pendalaman
Pemandu meminta umat menjawab pertanyaan pertanyaan di bawah ini.
1)      Apa yang dilakukan orang tua Yesus pada saat Yesus berumur delapan hari?
2)      Mengapa orang tua Yesus melakukan hal itu?
3)      Apa pesan yang bisa kita petik dan kisah tersebut dalam rangka pengembangan keluarga sebagai basis beriman?
4)      Apakah ada hubungannya antara kisah keluarga Albert dengan bacaan dan Injil Lukas 2:21-23
c. Tambahan
1)      Orang tua Yesus adalah orang yang saleh dan suci. Mereka mentaati hukum Tuhan. Anak dipersembahkan kepada Tuhan agar anaknya dibimbing oleh Tuhan dan tumbuh menjadi anak yang baik dan penuh berkat.
2)      Yesus pun menyadari bahwa hidupnya yang telah tumbuh dewasa, yang hidup-Nya taat kepada Bapa dan penuh cinta kepada sesama, juga merupakan buah dan pendidikan iman yang dilakukan oleh orang tua-Nya. Orang tua yang penuh iman, percaya pada penyelenggaraan ilahi serta setia menjalankan hukum Tuhan menjadi inspirasi hidup Yesus di hadapan Bapa-Nya.
4. Aksi
Pemandu mengajak umat membicarakan apa yang bisa dilakukan setelah mendalami topik lewat Situasi Nyata dan Inspirasi Kitab Suci. Hasil dicatat dan ditegaskan kembali yang hendak dilakukan sebagai tindakan nyata (aksi) dan pertemuan.
Kegiatan-kegiatan/kebiasaan-kebiasaan apa saja yang disepakati akan dilakukan untuk mengembangkan iman keluarga, khususnya iman anak?
5. Penutup
Pertemuan dapat diakhiri dengan doa spontan dan umat yang hadir, kolekte, dilanjutkan dengan doa Bapa Kami dan Doa Penutup.
a. Doa Spontan/Doa Umat (dipersilahkan yang bersedia)
b. Doa Bapa Kami (didoakan bersama)
c. Doa Penutup
P:   Allah Bapa yang maha kasih, kami bersyukur karena dalam pertemuan ini kami dapat merenungkan kehidupan keluarga kami dalam mengembangkan iman belajar dan keluarga kudus di Nasareth. Semoga Engkau selalu membimbing kami, agar di tengah tantangan dan kesulitan, kami tetap setia dalam iman dan bersatu dalam kasih untuk mewujudkan keluarga beriman pada zaman ini. Demi Kristus, Pengantara kami.
P:   Amin
d. Berkat
P:   Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya
P:   Semoga kita dan keluarga kita selalu dibimbing dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.
U: Amin
P:   Dengan demikian, pertemuan Adven sudah selesai
U: Syukur kepada Allah
e. Lagu Penutup

Sumber: Komisi Kateketik KAS

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy