| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 13 Oktober 2013 Hari Minggu Biasa XXVIII

Minggu, 13 Oktober 2013
Hari Minggu Biasa XXVIII
   
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. --- 1Tes 5:18

   
Antifon Pembuka (lih. Mzm 129[130]:3-4.1-2, Mode III)
   
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi syukurlah Engkau suka mengampuni.
    
Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? Quia apud te propitiatio est, Deus Israel. De profundis clamavi ad te Domine: Domine exaudi vocem meam. Gloria Patri…
   
Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahabaik, kebaikan-Mu tak ternilai oleh emas atau uang. Hanya mereka yang rendah hati yang Kauberi cinta kasih sepenuhnya. Bebaskanlah kami dari kesombongan dan ketinggian hati. Sentuhlah kami dengan tangan belas kasih-Mu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini, dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (2Raj 5:14-17)
  
"Naaman kembali kepada Elisa, abdi Allah, dan memuji Tuhan."
   
Sekali peristiwa turunlah Naaman, panglima raja Aram, ke Sungai Yordan, lalu membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai itu, sesuai dengan perkataan Elisa, abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, “Sekarang aku tahu bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu, terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!” Tetapi Elisa menjawab, “Demi Tuhan yang hidup, yang aku layani, aku tidak akan menerima apa-apa.” Walaupun Naaman mendesaknya, Elisa tetap tidak mau menerima sesuatu. Akhirnya berkatalah Naaman, “Jikalau demikian, berikanlah kepada hambamu ini tanah sebanyak dapat diangkut oleh sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan kurban bakaran atau kurban sembelihan kepada allah lain, kecuali kepada Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; R: 2b)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih setia-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 2:8-13)
     
"Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus."
   
Saudaraku terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah sabda ini, “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, Kanon, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1Tes 5:18; 2/4)
Bersyukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagimu dalam Kristus Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:11-19)
 
"Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?"
 
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara dalam perjalanan, mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?” lalu Yesus berkata kepada orang itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang ibu telah memiliki tiga anak perempuan. Tetapi, keluarga besar yang mengutamakan kaum lelaki masih menuntut lahirnya anak laki-laki darinya. Hal ini mendorong ibu itu berdoa, mohon dikaruniai anak lelaki. Beberapa waktu kemudian lahirlah bayi laki-laki dari padanya.

Sebagai ungkapan syukur, sang ibu mendidik anaknya sebaik mungkin. Si kecil pun bertumbuh, kini ia menjadi seorang frater. “Agar nanti bisa berkarya untuk sesama, untuk dirinya sendiri dan menjadi alat pewarta cinta bagi Tuhan,” kata ibunya. Bagi ibu ini, bersyukur bukan sekadar ucapan terima kasih di bibir. Bersyukur melibatkan hati beriman, karena ia percaya bahwa anugerah yang diterima, bukan hasil usaha sendiri.

Injil hari ini berbicara tentang sepuluh orang kusta yang disembuhkan Tuhan Yesus. Darinya, hanya seorang Samaria yang kembali untuk bersyukur dan memuliakan Allah. Sembilan orang kusta lain, tidak kembali. Kepada orang Samaria itu Tuhan memberkati, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau” (Luk 17:19). Sikap bersyukur ada gandengannya dengan iman. Semakin orang beriman mendalam, semakin orang mampu bersyukur. Orang beriman adalah orang yang melibatkan Tuhan dalam kehidupannya. Ia tidak sendiri, ada Tuhan yang hidup di hati. Kesatuan Tuhan Yesus itulah yang menjiwai tindakan dan berbuah keselamatan.

Berkat keselamatan itu telah diberikan kepada si Samaria. Berkat itu tidak diberikan kepada sembilan orang lainnya, karena iman mereka hanya sampai di tingkat “kesembuhan”. Sesudah sembuh, hubungan dengan Tuhan selesai dan nanti minta-minta lagi kalau ada keperluan. Tingkatan ini tidak membawa orang kepada keselamatan. Hal ini menjadi kritik bagi kita yang sering hanya puas dengan pemberian-Nya. Maka, permohonan atas kesembuhan, rezeki, lapangan kerja, lulus ujian, mendapatkan pasangan hidup atau selamat dari bencana tetap boleh disampaikan pada Tuhan. Tetapi, jika permohonan itu dikabulkan, harus menjadi jalan untuk lebih beriman kepada Tuhan, seperti diteladankan orang Samaria.

Sulitnya, orang modern sering menganggap semuanya terjadi atas usaha sendiri. Hari ini kita diajak tetap berusaha, sambil setia meminta pada Tuhan, lalu bersyukur dan beriman pada-Nya.

CAFE ROHANI

Sabtu, 12 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXVII

Sabtu, 12 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXVII

“Jangan kita bimbang untuk membantu orang-orang mati dan mempersembahkan doa untuk mereka” (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Luk 11:28)

Yang berbahagia ialah mereka, yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.

Doa Pagi

Tuhan yang Mahabijaksana, bukalah mata, telinga dan hati kami agar kami mampu mendengarkan sabda-Mu dan dengan setia memeliharanya dalam sikap hidup kami sepanjang hari. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Lewat Nabi Yoel, Allah menyampaikan peringatan-Nya kepada umat Israel. Kekerasan sudah berkuasa terlalu lama sekarang. Dan saatnya sudah tiba bagi orang Israel untuk mengetahui keadilan dan kebenaran di mana mereka berpijak. Orang-orang yang tidak setia akan binasa, sebaliknya orang-orang yang setia akan menerima ganjaran dari Allah sendiri.

Bacaan dari Nubuat Yoel (3:12-21)
  
"Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian."
  
Hendaklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masaklah tuaian. Marilah, iriklah, sebab tempat anggur sudah penuh; tempat-tempat pemerasan sudah berkelimpahan. Sebab banyaklah kejahatan mereka! Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekatlah hari Tuhan di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang kehilangan cahayanya. Tuhan mengaum dari Sion, dari Yeusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit serta bumi pun bergoncang. Tetapi Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel. “Maka kalian akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, adalah Allahmu, yang tinggal di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar takkan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah Tuhan dan akan membasahi Lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya, dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; Tuhan tetap diam di Sion.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.
Ayat. (Mzm 97:1-2.5-6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita!
2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
3. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan Sabda Tuhan dan memeliharanya.

Yesus mengajarkan bahwa mereka yang memelihara Sabda-Nya akan diberkati. Semuanya itu bersumber dari iman. Hanya orang yang mau hidup dalam iman, mau mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:27-28)
 
"Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau!"
 
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!” Tetapi Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Ibu adalah orang yang paling dekat dengan kita. Kita berada di kandungan ibu selama 9 bulan 10 hari. Artinya, selama dalam kandungan kita bersatu dengan jiwa-raga ibu. Setelah lahir pun kita masih tetap bergantung pada kebaikan hati ibu. Tuhan Yesus tidak menampik fakta relasi ini. Dia sangat bahagia bersama Bunda Maria. Namun Yesus memberi arti yang baru tentang relasi. Orang beriman akan bahagia bila tekun mendengarkan dan melaksanakan firman Allah. Inilah kebahagiaan sejati yang melampaui kebahagiaan kita bersama ibu kandung.

Doa Malam

Tuhan Yesus, ampunilah kami bila sepanjang hari ini hanya mendengarkan sabda-Mu tetapi tidak melaksanakan dan memeliharanya. Kami sering terbelenggu oleh sikap egois, maka bimbinglah kami agar mampu mengubah dan memperbaiki diri sesuai dengan kehendak-Mu. Ini kami mohon kepada-Mu, sebab Engkaulah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan untuk selama-lamanya. Amin.


RUAH

Jumat, 11 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXVII

Jumat, 11 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXVII

Yesus menyerukan supaya bertobat. Seruan ini adalah bagian hakiki dari pewartaan Kerajaan Allah: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil !"(Mrk 1:15). Di dalam pewartaan Gereja seruan ini ditujukan pertama-tama kepada mereka yang belum mengenal Kristus dan Injil-Nya. Tempat pertobatan yang pertama dan mendasar adalah Sakramen Pembaptisan. Oleh iman akan kabar gembira dan oleh Pembaptisan Bdk. Kis 2:38. orang menyangkal yang jahat dan memperoleh keselamatan, yang adalah pengampunan segala dosa dan anugerah hidup baru. ---- Katekismus Gereja Katolik, 1427

Antifon Pembuka (Mzm 9:2-3)

Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib. Aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.

Doa Pagi

Bapa yang Mahabaik, jangan biarkan kami sepanjang hari ini menjauh dari pada-Mu dan dari Putra-Mu sehingga kuasa Roh Jahat dapat masuk menguasai diri kami. Bimbinglah dan sertailah kami dalam segala usaha kami agar dapat tetap bersatu dengan Engkau sampai akhir hidup kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Nubuat Yoel (1:13-15;2:1-2)
 
"Hari Tuhan yang gelap gulita dan kelam kabut."

  
Hai para imam, kenakanlah pakaian kabung dan mengeluhlah. Merataplah, hai para pelayan mezbah. Masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah lama di rumah Allahmu tiada kurban sajian dan kurban curahan. Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya. Kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah Tuhan Allahmu, dan berteriaklah kepada Tuhan. Wahai, hari itu! Sungguh, hari Tuhan sudah dekat, datangnya seperti hari pemusnahan dari Yang Mahakuasa. Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari Tuhan datang, sebab hari itu sudah dekat. Suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat. Seperti fajar di atas gunung-gunung terbentanglah suatu bangsa yang besar dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu, turun-temurun, pada masa yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan menghakimi dunia dengan adil.
Ayat. (Mzm 9:2-3.6.16.8-9)
1. Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi.
2. Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya. Bangsa-bangsa terbenam dalam lubang yang dibuatnya, kakinya terperangkap dalam jaring yang dipasangnya sendiri.
3. Tetapi Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan; dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:15-26)
 
"Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu."
 
Sekali peristiwa, setelah Yesus mengusir setan, ada beberapa orang yang berkata, "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan." Ada pula yang mencobai Dia dan meminta tanda dari surga. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jika Iblis juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimana mungkin kerajaannya dapat bertahan? Sebab kalian berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusir setan? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan bersenjata lengkap menjaga rumahnya, amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat daripadanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Barangsiapa tidak bersama Aku, ia melawan Daku, dan barangsiapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia mengembara di tempat-tempat yang tandus mencari perhentian; dan karena tidak mendapatnya, ia berkata, 'Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.' Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan tinggal di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Tanda bahwa Allah hadir adalah jika cinta kasih dan ketulusan ada dalam hati kita. Cinta kasih dan ketulusan melahirkan kerukunan, persaudaraan, damai dan kebahagiaan. Allah hadir maka cinta hadir dan semua disatukan dalam ikatan persaudaraan. Maka, tidak ada lagi perpecahan, konflik dan permusuhan. Sebaliknya, jika hati manusia jauh dari Allah, maka yang akan terjadi roh jahat menguasai manusia. Kita tahu roh jahat menimbulkan perpecahan, permusuhan, iri hati, dendam, kebencian dan konflik. Dalam kondisi manusia jauh dari Allah, roh jahat membuat hidup manusia hancur dan persaudaraan dan damai tidak bisa terwujud.

Maka, jika kita ingin kembali merasakan persaudaraan penuh cinta kasih, jalan satu-satunya adalah kembali kepada Allah. Kembali kepada Allah berarti kita bertobat, meninggalkan semua dosa dan menjaga relasi semakin dekat dengan Allah. Jika kita selalu bersama dengan Tuhan maka roh jahat tidak akan menguasahi kita. Roh Allah yang bersemayam dalam diri membuat kita kuat dan penuh dengan sukacita dan damai.

Allah Bapa Yang Mahapengasih, curahkanlah Roh Kudus-Mu dalam diriku agar hanya Engkau sendiri yang memimpin hidupku. Jauhkanlah aku dari roh jahat yang akan menghancurkan hidupku. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 10 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXVII

Kamis, 10 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXVII
  
“Karena dicurahkan demi keselamatan kita, darah Kristus membawa rahmat pertobatan untuk seluruh dunia” (St. Klemens dari Roma)
  
Antifon Pembuka (Luk 11:9)
 
Mintalah, maka kamu akan diberi, carilah, maka kamu akan mendapat, ketuklah, maka kamu akan dibukakan pintu.
 
Doa Pagi

Tuhan Allah kami, jangan biarkan hari ini menjadi perangkap bagi kami, menjadi bagian dari orang-orang gegabah dan kurang berlaku bijak di hadapan-Mu. Namun berkatilah segala niat baik dan karya kami untuk menjadi orang-orang yang takwa, milik kesayangan-Mu sendiri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Lewat Nabi Maleakhi, Tuhan berkata bahwa Dia akan menyayangi mereka yang melayani Tuhan dan takut akan Dia. Mereka akan merasakan surya kebenaran dengan sinarnya yang menyembuhkan.

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:13-20a)
   
"Hari Tuhan akan datang, menyala seperti api."
     
Tuhan bersabda kepada orang-orang fasik, “Bicaramu tentang Aku kurang ajar. Meskipun demikian kalian bertanya, ‘Apakah yang kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?’ Kalian berkata, ‘Sia-sialah beribadat kepada Allah! Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap Allah dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan Tuhan semesta alam? Itulah sebabnya kita memuji bahagia orang-orang yang gegabah. Sebab mujurlah orang-orang yang berbuat jahat itu! Mereka mencobai Allah, namun luput juga.’ Sebaliknya orang-orang yang takwa berbicara demikian, ‘Tuhan memperhatikan dan mendengarkan kita; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takwa kepada Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya’. “Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri,” sabda Tuhan semesta alam, “pada hari yang Kusiapkan Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. Maka kalian akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang jahat antara orang yang beribadat kepada Allah dan orang yang tidak beribadat kepada-Nya. Sesungguhnya hari itu akan datang, menyala seperti api. Maka semua orang gegabah dan orang fasik akan menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu,” sabda Tuhan semesta alam. “Mereka akan habis sampai ke akar dan cabangnya. Tetapi kalian yang takwa, bagi kalian akan terbit surya kebenaran yang sayapnya membawa kesembuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan, bukalah hati kami, supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

Lewat perumpamaan seorang sahabat yang sedang membutuhkan, Yesus mau menunjukkan cinta dan perhatian-Nya bagi orang yang tekun dalam doa. Jawaban terbaik akan diberikan kepada orang yang sabar mengharapkan segalanya dari Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:5-13)
 
"Mintalah, maka kalian akan diberi."
   
Pada waktu itu, sesudah mengajar para murid berdoa, Yesus bersabda kepada mereka, “Jika di antara kalian ada yang tengah malam pergi ke rumah seorang sahabat dan berkata kepadanya, ‘Saudara, pinjamilah aku tiga buah roti, sebab seorang sahabatku dalam perjalanan singgah di rumahku, dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya’; masakah ia yang di dalam rumah itu akan menjawab, ‘Jangan mengganggu aku; pintu sudah tertutup, dan aku serta anak-anakku sudah tidur. Aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepadamu.’ Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, mintalah, maka kamu akan diberi; carilah, maka kamu akan mendapat, ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, akan menerima; setiap orang yang mencari, akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti? Atau seekor ular, kalau anaknya minta ikan? Atau kalajengking, kalau yang diminta telur? Jika kalian yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, betapa pula Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada siapa pun yang meminta kepada-Nya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Compassion, misericordia, belas kasih selalu berkenaan dengan hati. Orang yang berbelas kasih hatinya mudah tergerak oleh belas kasihan. Ia akan segera melakukan sesuatu untuk menolong sesama yang menderita. Atau mencari solusi terhadap masalah yang ada di sekitarnya. Tuhan Allah itu penuh belas kasihan. Dia siap sedia memberikan karunia yang manusia butuhkan dalam hidupnya. Roh Kudus dicurahkan untuk mendampingi dan meneguhkan hidup manusia. Bila kita sudah berbelas kasih terhadap sesama, berarti Roh Kudus sudah berkarya dalam diri kita.

Doa Malam

Bapa yang murah hati, Engkau tahu apa yang menjadi kebutuhan kami, anak-anak-Mu. Terima kasih atas anugerah-Mu hari ini dan ajarlah kami untuk senantiasa datang pada-Mu, membiarkan Engkau leluasa memberi yang terbaik bagi jasmani dan rohani kami. Amin.


RUAH

Rabu, 09 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXVII

Rabu, 09 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXVII

Doa Tuhan adalah yang paling sempurna ... Di dalamnya tidak hanya diminta segala-galanya yang dapat kita rindukan dengan cara yang benar, tetapi juga dalam urut-urutan di mana kita harus merindukannya; dengan demikian doa ini tidak hanya mengajar kita meminta-minta, tetapi ia membentuk juga seluruh perasaan kita. --- St. Thomas Aquinas

Antifon Pembuka

Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, kami berdoa, namun iman kami terlalu kecil, perhitungan kami lebih besar daripada harapan kami. Letakkanlah sabda Yesus pada lisan kami. Ajarilah kami berdoa seperti para murid-Nya. Maka nama-Mu akan kami puji dan kerajaan-Mu akan datang. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Yunus (4:1-11)
     
"Engkau sayang akan pohon jarak itu. Mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu?"
          
Yunus sangat kesal hatinya dan marah-marah, karena Tuhan mengasihani kota Niniwe. Maka berdoalah ia kepada Tuhan, “Ya Tuhan, bukankah telah kukatakan, ketika aku masih di negeriku. Aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya, yang menyesali malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Itulah sebabnya aku melarikan diri ke Tarsis. Maka sekarang, ya Tuhan, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati daripada hidup.” Tetapi Tuhan bersabda, “Layakkah engkau marah?” Yunus telah keluar dari kota Niniwe dan tinggal di sebelah timurnya. Di situ ia mendirikan sebuah pondok dan duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu. Lalu atas penentuan Tuhan Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak yang menaungi kepala Yunus, agar ia terhibur dari kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah pula datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah, bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus; lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati. Ia berkata, “Lebih baiklah aku mati daripada hidup.” Tetapi Tuhan bersabda kepada Yunus, “Layakkah engkau marah kepada pohon jarak itu?” Jawab Yunus, “Selayaknyalah aku marah sampai mati.” Tuhan lalu bersabda, “Engkau sayang akan pohon jarak itu. Padahal tidak sedikit pun engkau berjerih payah dan tidak pula engkau menumbuhkannya! Pohon itu tumbuh dalam satu malam dan binasa pula dalam satu malam. Nah, mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, dengan ternaknya yang begitu banyak? Padahal mereka itu tak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
Ayat. (Mzm 86:3-4.5-6.9-10)
1. Engkaulah adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
2. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.
3. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu. Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban, hanya Engkaulah Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alelluya
Ayat. Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, ‘Abba, ya Bapa’.

Sebagai makhluk spiritual, tiap orang mampu mengadakan komunikasi dengan Allah sang Pencipta. Melalui doa-doanya, ia mengucap syukur atas segala karya Allah atas dirinya. Dalam doa Bapa Kami, Yesus mengajar para murid berdoa dengan cara yang mempersatukan surga dan bumi. Kasih bagi dunia dan pengalaman akan Allah dipadukan secara harmonis.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (11:1-4)
 
"Tuhan, ajarlah kami berdoa."
 
Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, “Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-murid-Nya.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Bila kalian berdoa, katakanlah: ‘Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Doa adalah bentuk komunikasi kita dengan Tuhan, di mana kita dapat bersyukur atau memohon. Doa adalah juga sarana pendidikan iman yang efektif. Bagaimana itu bisa terjadi? Ketika kita menghayati isi doa yang kita ucapkan dan Sabda Allah yang kita renungkan, maka doa akan semakin membuat kita dekat dengan Tuhan, sekaligus mengubah hidup kita menjadi semakin lebih baik.

Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami kepada kita agar kita semakin dekat dengan-Nya dan menghayati isi doa itu. Jika kita merenungkan kata-kata yang ada dalam doa Bapa Kami, maka kita akan sadar bahwa hal-hal yang terpenting dalam hidup ini adalah untuk memperoleh keselamatan dan kehidupan lebih kekal.

Doa Bapa Kami mengajarkan kepada kita bahwa Allah itu dekat, Dia adalah Bapa kita. Doa ini juga nmendorong kita untuk mencari dan mengutamakan kehendak Allah, hidup dengan sederhana dan bersyukur atas apa yang ada. Mengajak untuk rendah hati dan terbuka akan belas kasih Allah, siap membagikan kasih Allah dengan mau mengampuni orang yang bersalah, dan mengajarkan bahwa bersama dengan Dia, kita akan dilindungi dari bahaya dosa dan terhindar dari pencobaan.

Doa: Allah Bapa Yang Mahapengasih, Engkau sangat baik. Aku percaya kepada-Mu dan menyerahkan hidupku dalam tangan-Mu. Hadirlah selalu agar aku berjalan seturut kehendak-Mu. Jauhkanlah segala hal yang bisa menghalangiku untuk bisa mengasihi Engkau dan sesamaku. Amin.

Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 08 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXVII

Selasa, 08 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXVII
  
“Yesus Kristus adalah dokter jiwa dan tubuh kita” (Lihat. Katekismus Gereja Katolik, 1421)

Antifon Pembuka (Mzm 130:1-2)

Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan. Tuhan, dengarkanlah suaraku. Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.

Doa Pagi

Allah yang berbelas kasih, Engkaulah Allah pengampun dan penyayang. Lunakkanlah hati kami dan berilah kami kasih dan kesabaran terhadap sesama kami yang bersalah, tidak menghakimi mereka namun menyerahkan semua kepada kebijaksanaan dan kerahiman-Mu. Amin.

Yunus diutus untuk mewartakan pertobatan kepada orang-orang Niniwe. Dan orang-orang Niniwe mendengarkan pewartaan Yunus. Mulai dari raja dan rakyatnya, bahkan ternak mereka berpuasa untuk mengungkapkan penyesalan mereka. Mereka berbalik dari tingkah laku mereka yang jahat. Tuhan akhirnya membatalkan rancangan malapetaka bagi orang-orang Niniwe.

Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
  
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan Tuhan menaruh belas kasih."

Untuk kedua kalinya Tuhan bersabda kepada Yunus, “Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kusabdakan kepadamu.” Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan sabda Tuhan. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, “Empat puluh hari lagi maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung. Setelah kabar itu sampai kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya; diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.7-8)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah seruanku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Yesus mengunjungi Marta dan Maria di rumah mereka. Masing-masing dengan caranya mau memberikan apa yang terbaik kepada Yesus. Marta melayani Yesus dalam keramahannya sebagai seorang tuan rumah, sedangkan Maria memilih duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan Dia. Segala sesuatu yang dilakukan hendaknya membawa kepada perjumpaan dengan Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)
 
"Marta menerima Yesus di rumahnya, ia telah memilih bagian yang paling baik."
 
Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Tiap orang perlu menentukan prioritas dalam hidupnya. Kebutuhan memang banyak, namun pasti ada yang paling penting dan mendesak. Prioritas hidup ini harus terus diperjuangkan. Sikap ini menjadi tanda kedewasaan manusia dalam hidupnya. Tuhan Yesus memuji Maria yang tahu prioritas hidupnya. Dia telah memilih yang terbaik yaitu duduk dekat Yesus dan mendengarkan-Nya. Sedangkan Marta terlalu sibuk dengan hal-hal lain yang tidak terlalu penting. Kedua sikap ini tentu ada dalam pribadi kita. Mana yang lebih dominan?

Doa Malam

Tuhan, sepanjang hari ini kami telah sibuk dengan berbagai hal. Akibatnya, kami kurang memberi tempat dan perhatian pada kehadiran-Mu. Ampuni kami, ya Tuhan. Malam ini kami bersimpuh di dekat-Mu hendak merenungkan sabda-Mu yang Kautaburkan lewat peristiwa hari ini. Amin.


RUAH

Senin, 07 Oktober 2013 Peringatan Wajib SP Maria, Ratu Rosario

Senin, 07 Oktober 2013
Peringatan Wajib SP Maria, Ratu Rosario

"Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia" (Luk 1:48). "Penghormatan Gereja untuk Perawan Maria tersuci termasuk dalam inti ibadat Kristen" (MC 56). "Tepatlah bahwa ia dihormati oleh Gereja dengan kebaktian istimewa. Memang sejak zaman kuno santa Perawan dihormati dengan gelar 'Bunda Allah'; dan dalam segala bahaya dan kebutuhan mereka umat beriman sambil berdoa mencari perlindungannya... Kebaktian Umat Allah terhadap Maria... meskipun bersifat istimewa, namun secara hakiki berbeda dengan bakti sembah sujud, yang dipersembahkan kepada Sabda yang menjelma seperti juga kepada Bapa dan Roh Kudus, lagi pula sangat mendukungnya" (LG 66). Ia mendapat ungkapannya dalam pesta-pesta liturgi yang dikhususkan untuk Bunda Allah Bdk. SC 103. dan dalam doa marian - seperti doa rosario, yang merupakan "ringkasan seluruh Injil" Bdk. MC 42. --- Katekismus Gereja Katolik, 971

Antifon Pembuka (Luk 1:28.42)

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, berilah kami Roh keberanian untuk menghadapi kenyataan hidup dan menerimanya dengan ikhlas sebagai kehendak dan rencana-Mu sendiri. Teguhkanlah iman kami seteguh iman Bunda Maria yang dengan tulus mempersembahkan diri demi keselamatan kami dengan doa rosario sucinya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Permintaan Tuhan kepada Yunus tidak bisa dimengerti oleh Yunus sendiri. Itulah sebabnya ia merasa tidak sanggup untuk menjawabnya. Dia melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan dengan menumpang sebuah kapal. Namun, pelariannya tidak menyelesaikan perkara.

Bacaan dari Nubuat Yunus (1:1-17; 2:10)
                         
"Yunus siap melarikan diri dari hadapan Tuhan."
 
Datanglah sabda Tuhan kepada Yunus bin Amitai demikian, “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan berserulah terhadap mereka, sebab kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Ia pergi ke Yafo, dan di sana mendapat sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Tetapi Tuhan menurunkan angin ribut ke laut; lalu terjadilah badai besar sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. Awak kapal menjadi takut; masing-masing berteriak kepada allahnya, dan mereka membuang segala muatan ke dalam laut untuk meringankan kapal. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah, dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. Datanglah nahkoda mendapatkannya sambil berkata, “Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allahmu itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.” Lalu berkatalah mereka satu sama lain, “Marilah kita buang undi, supaya kita tahu, karena siapa kita ditimpa malapetaka ini.” Mereka lalu membuang undi, dan Yunuslah yang kena. Maka berkatalah mereka kepadanya, “Beritahu kami, karena siapa kita ditimpa malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang? Manakah negerimu dan dari bangsa manakah engkau?” Sahut Yunus kepada mereka, “Aku ini seorang Ibrani. Aku takwa pada Tuhan, Allah yang menguasai langit, yang telah menjadikan laut dan daratan.” Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya, “Apa yang telah kauperbuat?” Sebab orang-orang itu tahu, bahwa ia telah melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. Bertanyalah mereka, “Akan kami apakan dikau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi? Sebab laut semakin bergelora.” Sahut Yunus kepada mereka, “Angkatlah aku dan campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kalian lagi. Sebab aku tahu, karena akulah badai besar ini menyerang kalian.” Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. Lalu berserulah mereka kepada Tuhan, katanya, “Ya Tuhan, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini, dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, Tuhan, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki.” Kemudian mereka mengangkat Yunus dan mencampakkannya ke dalam laut. Maka laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada Tuhan, lalu mempersembahkan kurban sembelihan kepada Tuhan serta mengikrarkan nazar. Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus. Dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. Lalu bersabdalah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Engkau mengangkat nyawaku dari dalam liang kubur.
Ayat. (Yun 2:2,3,4,5,8)
1. Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku. Dari tengah-tengah alam maut aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
2. Engkau telah melemparkan daku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
3. Aku berkata, “Telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?”
4. Ketika jiwaku letih lesu dalam diriku, teringatlah aku kepada Tuhan, maka sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus apa yang harus dilakukannya untuk mencapai kehidupan kekal. Ia sendiri kemudian menemukan jawabannya. Itulah cinta kepada Allah dan sesama. Cinta itu pada akhirnya diwujudkan secara konkret dalam kehidupan sehari-hari.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)
 
"Siapakah sesamaku?"
  
Pada suatu ketika, seorang ahli Kitab berdiri hendak mencobai Yesus, “Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Jawab orang itu, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya, “Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, “Dan siapakah sesamaku manusia?” Jawab Yesus, “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, ‘Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali’. Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab orang itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya.” Yesus berkata kepadanya, “Pergilah, dan lakukan demikian.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Empati (peduli) artinya ikut merasakan penderitaan orang lain. Yesus datang ke dunia karena mau ikut merasakan suka-duka manusia. Orang Samaria yang baik hati menjadi gambaran sifat empati Allah yang selalu peduli terhadap permasalahan hidup manusia. Orang Samaria itu mau "repot" dengan memperhatikan keselamatan sesama. Nah, bila kita mau "repot" dan peduli terhadap lingkungan sekitar, niscaya kita sudah menghadirkan kasih karunia Allah dalam hidup bersama. Mari, kita peduli terhadap sesama.

Doa Malam

Tuhan, ajarlah kami untuk sehati dan sejiwa, bekerja sama dengan siapa saja yang hidup bersama kami. Dengan begitu, kami dapat menjadi orang-orang yang terbuka, siap menerima siapa saja yang Kautitipkan kepada kami sebagai orang yang terluka dan menderita dalam hidupnya. Amin.
  
RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy