| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 08 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXVII

Selasa, 08 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXVII
  
“Yesus Kristus adalah dokter jiwa dan tubuh kita” (Lihat. Katekismus Gereja Katolik, 1421)

Antifon Pembuka (Mzm 130:1-2)

Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan. Tuhan, dengarkanlah suaraku. Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.

Doa Pagi

Allah yang berbelas kasih, Engkaulah Allah pengampun dan penyayang. Lunakkanlah hati kami dan berilah kami kasih dan kesabaran terhadap sesama kami yang bersalah, tidak menghakimi mereka namun menyerahkan semua kepada kebijaksanaan dan kerahiman-Mu. Amin.

Yunus diutus untuk mewartakan pertobatan kepada orang-orang Niniwe. Dan orang-orang Niniwe mendengarkan pewartaan Yunus. Mulai dari raja dan rakyatnya, bahkan ternak mereka berpuasa untuk mengungkapkan penyesalan mereka. Mereka berbalik dari tingkah laku mereka yang jahat. Tuhan akhirnya membatalkan rancangan malapetaka bagi orang-orang Niniwe.

Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
  
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan Tuhan menaruh belas kasih."

Untuk kedua kalinya Tuhan bersabda kepada Yunus, “Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kusabdakan kepadamu.” Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan sabda Tuhan. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, “Empat puluh hari lagi maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung. Setelah kabar itu sampai kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya; diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4ab.7-8)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah seruanku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
3. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Yesus mengunjungi Marta dan Maria di rumah mereka. Masing-masing dengan caranya mau memberikan apa yang terbaik kepada Yesus. Marta melayani Yesus dalam keramahannya sebagai seorang tuan rumah, sedangkan Maria memilih duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan Dia. Segala sesuatu yang dilakukan hendaknya membawa kepada perjumpaan dengan Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:38-42)
 
"Marta menerima Yesus di rumahnya, ia telah memilih bagian yang paling baik."
 
Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
 
Renungan

 
Tiap orang perlu menentukan prioritas dalam hidupnya. Kebutuhan memang banyak, namun pasti ada yang paling penting dan mendesak. Prioritas hidup ini harus terus diperjuangkan. Sikap ini menjadi tanda kedewasaan manusia dalam hidupnya. Tuhan Yesus memuji Maria yang tahu prioritas hidupnya. Dia telah memilih yang terbaik yaitu duduk dekat Yesus dan mendengarkan-Nya. Sedangkan Marta terlalu sibuk dengan hal-hal lain yang tidak terlalu penting. Kedua sikap ini tentu ada dalam pribadi kita. Mana yang lebih dominan?

Doa Malam

Tuhan, sepanjang hari ini kami telah sibuk dengan berbagai hal. Akibatnya, kami kurang memberi tempat dan perhatian pada kehadiran-Mu. Ampuni kami, ya Tuhan. Malam ini kami bersimpuh di dekat-Mu hendak merenungkan sabda-Mu yang Kautaburkan lewat peristiwa hari ini. Amin.


RUAH

Senin, 07 Oktober 2013 Peringatan Wajib SP Maria, Ratu Rosario

Senin, 07 Oktober 2013
Peringatan Wajib SP Maria, Ratu Rosario

"Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia" (Luk 1:48). "Penghormatan Gereja untuk Perawan Maria tersuci termasuk dalam inti ibadat Kristen" (MC 56). "Tepatlah bahwa ia dihormati oleh Gereja dengan kebaktian istimewa. Memang sejak zaman kuno santa Perawan dihormati dengan gelar 'Bunda Allah'; dan dalam segala bahaya dan kebutuhan mereka umat beriman sambil berdoa mencari perlindungannya... Kebaktian Umat Allah terhadap Maria... meskipun bersifat istimewa, namun secara hakiki berbeda dengan bakti sembah sujud, yang dipersembahkan kepada Sabda yang menjelma seperti juga kepada Bapa dan Roh Kudus, lagi pula sangat mendukungnya" (LG 66). Ia mendapat ungkapannya dalam pesta-pesta liturgi yang dikhususkan untuk Bunda Allah Bdk. SC 103. dan dalam doa marian - seperti doa rosario, yang merupakan "ringkasan seluruh Injil" Bdk. MC 42. --- Katekismus Gereja Katolik, 971

Antifon Pembuka (Luk 1:28.42)

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, berilah kami Roh keberanian untuk menghadapi kenyataan hidup dan menerimanya dengan ikhlas sebagai kehendak dan rencana-Mu sendiri. Teguhkanlah iman kami seteguh iman Bunda Maria yang dengan tulus mempersembahkan diri demi keselamatan kami dengan doa rosario sucinya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Permintaan Tuhan kepada Yunus tidak bisa dimengerti oleh Yunus sendiri. Itulah sebabnya ia merasa tidak sanggup untuk menjawabnya. Dia melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan dengan menumpang sebuah kapal. Namun, pelariannya tidak menyelesaikan perkara.

Bacaan dari Nubuat Yunus (1:1-17; 2:10)
                         
"Yunus siap melarikan diri dari hadapan Tuhan."
 
Datanglah sabda Tuhan kepada Yunus bin Amitai demikian, “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan berserulah terhadap mereka, sebab kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Ia pergi ke Yafo, dan di sana mendapat sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Tetapi Tuhan menurunkan angin ribut ke laut; lalu terjadilah badai besar sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. Awak kapal menjadi takut; masing-masing berteriak kepada allahnya, dan mereka membuang segala muatan ke dalam laut untuk meringankan kapal. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah, dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. Datanglah nahkoda mendapatkannya sambil berkata, “Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allahmu itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa.” Lalu berkatalah mereka satu sama lain, “Marilah kita buang undi, supaya kita tahu, karena siapa kita ditimpa malapetaka ini.” Mereka lalu membuang undi, dan Yunuslah yang kena. Maka berkatalah mereka kepadanya, “Beritahu kami, karena siapa kita ditimpa malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang? Manakah negerimu dan dari bangsa manakah engkau?” Sahut Yunus kepada mereka, “Aku ini seorang Ibrani. Aku takwa pada Tuhan, Allah yang menguasai langit, yang telah menjadikan laut dan daratan.” Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya, “Apa yang telah kauperbuat?” Sebab orang-orang itu tahu, bahwa ia telah melarikan diri, jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. Bertanyalah mereka, “Akan kami apakan dikau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi? Sebab laut semakin bergelora.” Sahut Yunus kepada mereka, “Angkatlah aku dan campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kalian lagi. Sebab aku tahu, karena akulah badai besar ini menyerang kalian.” Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. Lalu berserulah mereka kepada Tuhan, katanya, “Ya Tuhan, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini, dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, Tuhan, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki.” Kemudian mereka mengangkat Yunus dan mencampakkannya ke dalam laut. Maka laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada Tuhan, lalu mempersembahkan kurban sembelihan kepada Tuhan serta mengikrarkan nazar. Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus. Dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. Lalu bersabdalah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Kidung Tanggapan
Ref. Engkau mengangkat nyawaku dari dalam liang kubur.
Ayat. (Yun 2:2,3,4,5,8)
1. Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku. Dari tengah-tengah alam maut aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
2. Engkau telah melemparkan daku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku.
3. Aku berkata, “Telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?”
4. Ketika jiwaku letih lesu dalam diriku, teringatlah aku kepada Tuhan, maka sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 13:34)
Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus apa yang harus dilakukannya untuk mencapai kehidupan kekal. Ia sendiri kemudian menemukan jawabannya. Itulah cinta kepada Allah dan sesama. Cinta itu pada akhirnya diwujudkan secara konkret dalam kehidupan sehari-hari.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:25-37)
 
"Siapakah sesamaku?"
  
Pada suatu ketika, seorang ahli Kitab berdiri hendak mencobai Yesus, “Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Jawab orang itu, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya, “Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.” Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, “Dan siapakah sesamaku manusia?” Jawab Yesus, “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, ‘Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali’. Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab orang itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya.” Yesus berkata kepadanya, “Pergilah, dan lakukan demikian.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Empati (peduli) artinya ikut merasakan penderitaan orang lain. Yesus datang ke dunia karena mau ikut merasakan suka-duka manusia. Orang Samaria yang baik hati menjadi gambaran sifat empati Allah yang selalu peduli terhadap permasalahan hidup manusia. Orang Samaria itu mau "repot" dengan memperhatikan keselamatan sesama. Nah, bila kita mau "repot" dan peduli terhadap lingkungan sekitar, niscaya kita sudah menghadirkan kasih karunia Allah dalam hidup bersama. Mari, kita peduli terhadap sesama.

Doa Malam

Tuhan, ajarlah kami untuk sehati dan sejiwa, bekerja sama dengan siapa saja yang hidup bersama kami. Dengan begitu, kami dapat menjadi orang-orang yang terbuka, siap menerima siapa saja yang Kautitipkan kepada kami sebagai orang yang terluka dan menderita dalam hidupnya. Amin.
  
RUAH

Minggu, 06 Oktober 2013 Hari Minggu Biasa XXVII

Minggu, 06 Oktober 2013
Hari Minggu Biasa XXVII
  
Iman adalah satu perbuatan pribadi: jawaban bebas manusia atas undangan Allah yang mewahyukan Diri. Tetapi iman bukanlah satu perbuatan yang terisolir. Tidak ada seorang pun dapat percaya untuk dirinya sendiri, sebagaimana juga tidak ada seorang yang dapat hidup untuk dirinya sendiri. Tidak ada seorang yang memberikan iman kepada diri sendiri, sebagaimana juga tidak ada seorang yang memberi kehidupan kepada diri sendiri. Yang percaya menerima kepercayaan dari orang lain; ia harus melanjutkannya kepada orang lain. Cinta kita kepada Yesus dan kepada sesama mendorong kita supaya berbicara kepada orang lain mengenai iman kita. Dengan demikian, setiap orang yang percaya adalah anggota dalam jalinan rantai besar orang-orang beriman. Saya tidak dapat percaya, kalau saya tidak didukung oleh kepercayaan orang lain dan oleh kepercayaan saya, saya mendukung kepercayaan orang lain. --- Katekismus Gereja Katolik, 166

Antifon Pembuka (Est 13:9.10-11)

Semesta alam takluk kepada kehendak-Mu, ya Tuhan dan tiada satu pun yang dapat menentangnya. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu, langit dan bumi serta seluruh isinya. Engkaulah Tuhan atas seluruh dunia.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, segala yang baik berasal daripada-Mu, dan kami Kaudorong untuk berbuat baik selalu. Siapakah kami ini, maka sampai-sampai kami berani mempersalahkan Dikau atas setiap kelaliman? Buanglah kepicikan hati kami jauh-jauh, dan buatlah iman kami berkembang dengan suburnya. Tunjukkanlah bahwa di mana pun Engkau beserta kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini, dan sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Nubuat Habakuk (1:2-3; 2:2-4)
     
  
"Orang benar akan hidup berkat imannya."
   
Tuhan, berapa lama lagi aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu ‘Penindasan!’ tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku menyaksikan kelaliman? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku; perbantahan dan pertikaian terjadi di sekitarku. Lalu Tuhan menjawab aku, demikian, “Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhannya tertunda, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal! Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya, tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 4/4, PS 854.
Ref. Singkirkanlah penghalang sabda-mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 96:1-2.6-7.8-9; Ul: 8)
1. Marilah kita bernyanyi-nyanyi bagi Tuhan, bersorak-sorai bagi Gunung Batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan lagu syukur, bersorak-sorailah bagi-Nya dengan nyanyian Mazmur.
2. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
3. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, jangan bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 1:6-8.13-14)
  
"Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita."
    
Saudaraku terkasih, aku memperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku. Sebab Allah memberi kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Tuhan. Tetapi berkat kekuatan Allah, ikutlah menderita bagi Injil-Nya! Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat, dan lakukanlah itu dalam iman serta kasih dalam Kristus Yesus. Berkat Roh Kudus yang diam di dalam kita, peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (1 Petrus 1:25)
Firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya; inilah firman yang disampaikan Injil kepada-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:5-10)
  
"Sekiranya kamu mempunyai iman!"
   
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyampaikan beberapa nasihat, para rasul berkata kepada-Nya, “Tuhan, tambahkanlah iman kami!” Tetapi Tuhan menjawab, “Sekiranya kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini, ‘Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut’ dan pohon itu akan menuruti perintahmu.” Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang ‘Mari segera makan’? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum; dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’? Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata, ‘Kami ini hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Dari percikan huruf, iman sama dengan amin. Karena itu, beriman berarti mengamini apa yang kita imani. Iman selalu tidak jelas. Amin membawa iman pada kenyataan hidup sehari-hari, supaya jelas bahwa orang itu beriman. Karena itu, iman adalah undangan untuk mengamini suka-duka hidup di dunia ini dan melihat rahasia kematian adalah bagian dari hidup itu sendiri.
 
Iman Kecil itu Besar
 
Ketika para murid, meminta, "Tambahkanlah iman kami!" Yesus tidak menjawab, "Nih saya tambahi!" Tetapi, Tuhan Yesus menguraikan bahwa iman yang amat kecil itu saja sudah besar dan kuat kuasanya: bisa mencabut pohon ara yang besar dan memindahkan gunung. Ternyata tidak perlu menambah iman. Dalam penghayatan, yang perlu ditambahkan adalah Cinta Besar.

Pekerjaan iman itu bagai pekerjaan hamba yang melayani. Pekerjaan ini disepelekan dunia tetapi nilainya lebih besar dari semua mukjizat besar yang pernah diadakan. Karena mukjizat selalu dibuat untuk menumbuhkan iman, maka bila iman sudah kuat, kita tidak membutuhkan mukjizat. Mukjizatlah yang membutuhkan kita untuk meneguhkan saudara kita yang lain dan menjadi saksi iman benar dan sejati. Kita tahu sekarang ketika mukjizat tidak kita minta, mukjizat selalu menyertai sebagai kenyataan. Ingat akan Salomo, ia memilih kebijaksanaan, dan apa yang menyertainya? (2Taw 1:12).
 
Iman Benar dan Sejati
  
Iman benar terletak pada Sang Tokoh dengan litani pertanyaan. Siapa Dia? Siapa bersama Dia? Apa saja yang terbaik yang Dia lakukan untuk kita? Masih banyak pertanyaan lain. Iman sejati mestilah relasi kasih dan suci, pengenalan dan penyelaman yang dalam tentang Kehidupan dan Sang Kehidupan.

Kalau kita sharing dan saring dari semua kisah yang ada, pastilah Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Jawaban sempurna. Bahkan, Dia adalah Jalan dan Pintu untuk semua itu. Semua pengajaran, pelayanan, pengorbanan dan cinta-Nya, semua untuk kita, yang disebut sebagai sahabat. Bahkan, demi cinta-Nya yang besar kepada kita, Dia rela menyerahkan nyawa-Nya untuk disalibkan.
 
Iman dan Saksi (Penderitaan)
 
Apa tanda dan saksi bahwa seorang itu sungguh beriman? Ada aneka jawaban iman sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman hidup. Tetapi, menurut hemat saya tanda "ori(ginal)" seseorang itu sungguh beriman atau tidak, terletak pada bagaimana ketika ia sedang menghadapi kesulitan hidup, penderitaan atau salib berat berkepanjangan. Salib bisa datang dari mana saja. Terlebih ketika kita menjalankan kejujuran, keadilan, kebenaran dan kasih.

Guru telah mengajari dan melaksanakan apa yang diajarkan. Orang yang sungguh beriman adalah orang yang masih bisa bersyukur, tersenyum dan tertawa ketika sedang sangat menderita. Bahkan, ia menertawakan penderitaan yang tidak dapat mengalahkan imannya. Ia pun tahu, itu ada iramanya: "Isi penuh iman dengan Cinta. Menebarnya dalam silih dan pengampunan. Menghasilkan tobat, terpancarlah cahaya sukacita." Dia tahu dengan indah bahwa di balik salib dan bayang-bayangnya, tampak kehidupan abadi.
 
Iman dan Surga
 
Mengapa iman dan bukan yang lain? Iman dibutuhkan bumi sebelum surga. Karena jiwa membutuhkan pemurnian sebelum mati agar dapat mengenakan "pakaian pesta" (Mat 22:11-12). Dan pemurnian itu adalah salib. Belajar mencintai salib adalah belajar mencintai surga karena di dalamnya rahasia surga dibenamkan sebagai pilihan. Di situ meterai janji Gusti terpatri. Kalau bumi telah mempunyai iman, maka salib direbahkan menjadi jembatan surga. Dan bila surga itu adalah relasi, maka iman adalah cerminan berbagi, sementara itu salib akan bernyanyi dengan Cinta yang terbukti.

Surga adalah milik orang yang mengamini iman benar dan sejati. Iman sebesar biji sesawi cukup untuk besarnya bumi. Orang seperti ini merayakan iman setiap hari dalam liturgi, dalam doa dan Ekaristi.
RUAH

Sabtu, 05 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXVI

Sabtu, 05 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXVI

“Malanglah yang mati dalam dosa” (St. Fransiskus dari Assisi)


Antifon Pembuka (Mat 11:25)

Terpujilah Engkau Bapa,Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Allah Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Doa Pagi

Allah yang Mahakudus, terimalah semua pekerjaan yang akan kami lakukan sebagai persembahan murni yang berkenan pada-Mu. Bantulah kami untuk mematikan kecenderungan jahat yang akan menodainya. Arahkanlah senantiasa hati kami kepada-Mu; jangan biarkan kami mengandalkan diri kami sendiri dan terpisah dari pada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Barukh mengingatkan umat Israel atas segala perbuatan mereka yang jahat di masa lampau. Mereka telah beralih dari Allah yang benar kepada allah-allah lain. Itulah sebabnya Allah menghukum mereka, tetapi kemudian membebaskan mereka.

Bacaan dari Kitab Barukh (4:5-12.27-29)
   
"Allah telah mengirimkan segala bencana ini kepadamu, dan Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita kepadamu. "
  
Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku yang menyandang nama Israel! Kalian telah dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi tidak untuk dibinasakan. Karena telah memurkakan Tuhan, maka kalian diserahkan kepada para lawan. Sebab kalian telah membuat murka Penciptamu dengan mempersembahkan kurban kepada setan, bukan kepada Allah. Kalian telah melupakan Pengasuhmu, yakni Allah kekal, dan hati Yerusalem, ibu pengasuhmu pun telah kalian buat sedih. Melihat murka Allah mendatangi dirimu maka Yerusalem berkata, “Dengarlah, hai sekalian tetangga Sion! Allah telah mengirim kepadaku kesedihan besar.” Sebab aku melihat anak-anakku tertawan sebagaimana telah ditentukan oleh Yang Kekal bagi mereka. Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang kulihat mereka pergi dengan tangisan dan sedih hati. Janganlah seorang pun bersukaria atas diriku, seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah. Kuatkanlah hatimu, hai anak-anakku, berserulah kepada Allah. Dia yang mengirim bencana itu akan ingat kepadamu lagi. Seperti dahulu kamu selalu berangan-angan untuk menjauhkan diri dari Allah, demikian hendaklah kalian sekarang berbalik mencari Dia dengan sepuluh kali lebih rajin. Memang Dialah yang telah mengirimkan bencana itu kepadamu, tetapi Dia pulalah yang akan mengirimkan sukacita abadi bersama dengan penyelamatanmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan mendengarkan kaum miskin.
Ayat. (Mzm 69: 33-35.36-37)
1. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan. Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
2. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya; anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Para murid yang pulang dari perutusan bergembira atas segala sesuatu yang telah terjadi. Namun Yesus mengingatkan mereka untuk bersukacita karena nama mereka terdaftar di surga. Karena Tuhan sendirilah yang memberi mereka kuasa untuk melakukan semuanya itu. Para murid harus mampu melihat kuasa Allah dalam segala sesuatu yang mereka lakukan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:17-24)
 
"Bersukacitalah karena nama-Mu terdaftar di surga."
  
Pada waktu itu ketujuhpuluh dua murid Yesus kembali dari perutusannya dengan gembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahayakan kalian. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga.” Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Segala sesuatu telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tiada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada para murid dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kalian lihat. Karena Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Sakramen Baptis menjadi meterai keselamatan bagi orang beriman. Tuhan Yesus menjanjikan kuasa yang slalu menyertai hidup orang-orang beriman. Mereka dapat menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesama. Ini menjadi tugas perutusan setiap orang beriman. Kita mesti selalu bersukacita karena boleh ikut ambil bagian dalam karya keselamatan Tuhan. Bukan karena kita mampu secara pribadi, tetapi karena kita dimampukan oleh kuasa Tuhan. Mari kita makin yakin dan percaya akan kuasa Tuhan.

Doa Malam

Betapa bahagia hati kami ya Tuhan, karena nama kami telah Kaudaftar di surga. Utuslah senantiasa bala malaikat-Mu dari surga agar menjaga kami siang dan malam sehingga setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kami aman terjaga. Amin.


RUAH

Jumat, 04 Oktober 2013 Pesta St. Fransiskus dari Assisi - Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 04 Oktober 2013

Pesta St. Fransiskus dari Assisi - Jumat Pertama Dalam Bulan

“Beritakanlah Injil selalu, dan jika perlu dengan perkataan.” (St Fransiskus dari Assisi)


Antifon Pembuka

Santo Fransiskus, utusan Allah, meninggalkan rumah ayahnya, melepaskan harta warisannya, dan menjadi miskin dan hina dina. Tetapi Tuhan mempermuliakannya.
        

Doa Pagi


Allah Bapa, Pembela kaum fakir miskin, Santo Fransiskus menjadi miskin dan hina dina seperti Kristus sendiri. Semoga kami mengikuti langkahnya dan dengan gembira mengabdi Putra-Mu, supaya kami tetap bersatu dengan Dikau dan bersukaria dalam cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
   
 Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Galatia (6:14-18)    
                
"Pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus."
      
Saudara-saudara, aku sekali-kali tidak mau bermegah selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Bagi semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, dan bagi semua orang yang menjadi milik Allah, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat. Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Saudara-saudara, Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai rohmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3a.3cd-4ab.5; Ul: 1a)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:29ab, 2/4)
Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:25-30)
          
"Aku lemah lembut dan rendah hati."
            
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab misteri Kerajaan Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Giovanni di Pietro di Benardone lahir pada tahun 1181/1182 di Italia. Ayahnya, Pietro di Bernardone, memanggilnya Fransesco. Ayahnya adalah seorang pengusaha kain sutra yang sukses. Fransiskus mewarisi karier ayahnya sebagai pengusaha yang kaya dan sukses.

Tahun 1201, dia bergabung dengan ekspedisi militer melawan Perugia dan ditangkap sebagai tawanan perang di Colestrada. Pengalamannya sebagai tawanan selama satu tahun ini mengawali perjalanan hidup rohaninya. Dua tahun berikutnya (1203), Fransiskus menderita penyakit serius yang membawanya pada krisis rohani yang dalam. Setelah mengikuti perang pada tahun 1204, Fransiskus mendapat penampakan yang membawanya kembali ke kota kelahirannya, Assisi.

Suatu kali, dia mengadakan ziarah ke Roma. Di sana, dia bergabung dengan para pengemis di sekitar Basilika St. Petrus. Dia mendapat penampakan Yesus di Kapel St. Damiano, di mana ikon Yesus yang tersalib berkata kepadanya, "Fransiskus, pergi dan perbaikilah rumah-Ku yang akan menjadi puing-puing." Pengalaman ini menguatkannya untuk mendedikasikan dirinya untuk hidup dalam kemiskinan. Setelah kembali ke rumahnya, ia menjual kain mahal dari gudang ayahnya dan uangnya untuk memperbaiki rumah yang Yesus maksud. Ia juga mulai berkotbah di jalanan kota dan memukau banyak orang untuk menjadi pengikutnya. Dia pun mendirikan OFM (Order of Friars Minor) yang direstui oleh Paus Innocentius III tahun 1210. DIa juga mendirikan Ordo St. Clara yang mewadahi para wanita yang ingin menyerahkan hidupnya pada hidup klausura-kontemplatif.

Fransiskus dianugerahi banyak rahmat. Pada tahun 1224, dia mendapat anugerah luka-luka Yesus (stigmata). Dia adalah orang pertama yang menerima luka-luka Yesus. Dia juga menerima anugerah penampakan Yesus sendiri. Dia mendedikasikan seluruh hidupnya bagi pelayanan kaum miskin dan tersingkir. Fransiskus meninggal pada 3 Oktober 1226.

Pada 16 Juli 1228 dia dikanonisasi oleh Paus Gregorius IX. Dia dikenal sebagai pelindung binatang, lingkungan hidup, dan satu dari dua orang kudus pelindung negara Italia (bersama St. Katarina dari Siena). Fransiskus jugalah yang membuat perhentian-perhentian jalan salib dan kandang natal untuk pertama kalinya hingga menyebar ke seluruh dunia sampai sekarang.

St. Fransiskus memberikan teladan kepada kita untuk mengasihi alam semesta dan segala isinya. Bukankah Allah dapat kita temukan dalam indahnya taman, segarnya udara, bunyi rintik hujan dan ciptaan lainnya? Kita juga diajak untuk hidup sederhana. Sederhana bukan berarti berkekurangan dan kelaparan, melainkan berani mengatakan cukup atas kebutuhan diri dan mau memberikan kelebihan itu bagi orang lain.

(RUAH/wikipedia.org,catholic.org, thepocketscroll.files.wordpress.com)

Kamis, 03 Oktober 2013 Hari Biasa Pekan XXVI

Kamis, 03 Oktober 2013
Hari Biasa Pekan XXVI
  
"Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan." (St Fransiskus dari Assisi)
  
Antifon Pembuka (Za 8:8)
  
Aku akan menyelamatkan umat-Ku dan membawa mereka pulang. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allah mereka.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus Kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala zaman. Kami mohon agar selalu siap sedia mendengarkan sabda-Mu dengan iman dan penuh perhatian, serta mewartakan-Nya kepada siapa saja. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Ezra, ahli kitab, membacakan beberapa bagian dari Kitab Taurat kepada orang-orang Israel. Mereka memahami bahwa hari itu adalah hari yang suci bagi Tuhan dan kesempatan bagi mereka untuk bersukacita. Tuhan senantiasa menyertai dan melindungi mereka.

Bacaan dari Kitab Nehemia (8:1-5a.6-7.8b-13)
  
"Ezra membuka Kitab dan memuji Tuhan. Maka seluruh umat menjawab, "Amin! Amin!"
 
Sesudah kembali dari pembuangan, orang-orang Israel telah menetap kembali di kota-kota mereka. Lalu pada bulan ketujuh berkumpullah seluruh rakyat di lapangan di muka Gerbang Air di Yerusalem. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab, supaya membawa Kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan Tuhan kepada Israel. Dan pada hari pertama bulan ketujuh itu Imam Ezra membawa Kitab Taurat itu ke depan jemaat, pria, wanita dan semua yang dapat mendengar dan mengerti. Ia membacakan beberapa bagian dari kitab itu di halaman di depan Gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di depan pria, wanita dan semua orang yang dapat mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan pembacaan Kitab Taurat itu. Adapun Ezra, ahli kitab, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat khusus untuk peristiwa itu. Ia membuka kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri lebih tinggi dari semua orang. Pada waktu ia membuka kitab semua orang bangkit berdiri. Lalu Ezra memuji Tuhan, Allah yang mahaagung, dan semua orang menjawab, “Amin! Amin,” sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut, dan sujud menyembah Tuhan dengan muka sampai ke tanah. Para Lewi menjelaskan hukum itu kepada jemaat, sementara rakyat berdiri di tempatnya. Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga pembacaan dimengerti. Lalu Nehemia, kepala daerah, dan Imam Ezra, ahli kitab, serta orang-orang Lewi yang mengajar jemaat, berkata kepada seluruh hadirin, “Hari ini adalah kudus bagi Tuhan Allahmu. Kalian jangan berdukacita dan menangis!” Karena semua orang itu menangis, ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat. Lalu berkatalah Nehemia kepada mereka, “Pergilah, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis; dan berikanlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa! Sebab hari ini kudus bagi Tuhan kita. Janganlah bersusah hati, tetapi bersukacitalah karena Tuhan, sebab sukacita karena Tuhanlah perlndunganmu.” Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu diam dengan kata-kata, “Tenanglah! Hari ini hari kudus. Jangan bersusah hati!” Maka pergilah semua orang untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala sabda yang diberitahukan kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 853
Ref. Sabda-Mu ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan.
Ayat. (Mzm 19:8-11; Ul: Yoh 6:63)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selalu.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Dengan menyampaikan syarat-syarat khusus, Yesus mengutus para murid-Nya. Mereka harus pergi dalam kesederhanaan dan kemiskinan, seraya membawa damai sejahtera. Mereka melakukan hal-hal yang mengagumkan bagi orang-orang yang menerima mereka. Tetapi ancaman hukuman, bagi mereka yang menolaknya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (10:1-12)
  
"Semoga damaimu menyertai dia."
   
Pada waktu itu Tuhan menunjuk tujuh puluh dua murid. Ia mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Berkatalah Ia kepada mereka, “Tuaian banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu. Pergilah! Camkanlah, Aku mengutus kalian seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. Kalau memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu, ‘Damai sejahtera bagi rumah ini’. Dan jika di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal padanya. Tetapi jika tidak, maka salammu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ. Dan katakanlah kepada mereka, ‘Kerajaan Allah sudah dekat padamu’. Tetapi jika kalian masuk ke dalam sebuah kota dan tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah, ‘Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu. Tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat’. Aku berkata kepadamu, pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya daripada kota itu.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Tuhan Yesus datang ke dunia bukan untuk menghukum melainkan untuk mengasihi dan menyelamatkan. Semua orang diundang kepada keselamatan Allah. Warta undangan keselamatan ini terus dikumandangkan. Tuhan memakai orang-orang terpilih untuk tugas mulia ini. Undangan Tuhan memerlukan tanggapan yang tegas. Iman memang sebuah pilihan hidup yang menentukan keselamatan kita. Mari kita tanggapi warta undangan Tuhan ini, niscaya kita akan selamat dan bahagia.

Doa Malam

Syukur dan terima kasih ya Tuhan, karena Engkau telah memercayakan satu hari ini untuk kami isi dengan menjalankan tugas perutusan-Mu. Semoga siapa saja yang telah kami layani Kauanugerahi damai sejahtera. Amin.

Dalam bacaan-bacaan dari Alkitab, sabda Allah dihidangkan kepada umat beriman, dan khazanah harta Alkitab dibuka bagi mereka.[*] Maka, kaidah penataan bacaan Alkitab hendaknya dipatuhi, agar tampak jelas kesatuan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan sejarah keselamatan. Tidak diizinkan mengganti bacaan dan mazmur tanggapan, yang berisi Sabda Allah, dengan teks-teks lain yang bukan dari Alkitab --- Pedoman Umum Misale Romawi, No. 57

RUAH

Rabu, 02 Oktober 2013 Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung

Rabu, 02 Oktober 2013
Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung

Dalam segala pekerjaan baik, para malaikat bekerja sama dengan kita --- St. Thomas Aquinas


Antifon Pembuka (Dan 3:38)


Pujilah Tuhan, hai segala malaikat-Nya. Bermadahlah, luhurkanlah Dia selama-lamanya.


Doa Pagi
       
Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, saat ini kami akan menyusuri jalan kehidupan kami. Bantulah kami menjalaninya sesuai dengan sabda-Mu yang Engkau berikan kepada kami hari ini, yaitu agar kami menjadi percaya kepada-Mu seutuhnya seperti anak kecil yang menyambut-Mu apa adanya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (23:20-23a)  
 
"Malaikat-Ku akan berjalan di depanmu."
 
Inilah firman Tuhan, “Sungguh, Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya; janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuni olehnya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan menggempur musuhmu, dan menang atas lawanmu. Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,
Ref. Malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Ayat. (Mzm 91:1-2.3-4.5-6.10-11)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
2. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya adalah perisai dan pagar tembok.
3. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang; terhadap penyakit sampar yang menjalar di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
4. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat akan diperintahkan-Nya untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Pujilah Tuhan, hai segala tentara-Nya, muliakanlah Dia, hai para hamba yang melakukan kehendak-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (18:1-5.10)
  
"Malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku di surga."
     
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka ada di surga, dan selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

"Setiap negara terus mengembangkan sistem keamanan dan perlengkapan perangnya. Tujuannya, agar keamanan semakin terjamin. Perusahaan pakai satpam, rumah pakai tembok tinggi, kebun pakai kawat duri, manusia berlatih bela diri; semua itu bertujuan agar hidup lebih aman dan nyaman. Tidak salah, kalau kita bertanya kepada diri sendiri, "Apakah kehidupan sekarang ini semakin tidak nyaman karena keberadaan orang lain?" Atau, "Kehidupan sekitar kita yang tidak nyaman apakah karena keberadaan kita?"

Menjaga diri adalah suatu keharusan. Itu adalah satu pertanda bahwa kita menghargai diri kita dan pertanda adanya kesadaran bahwa kita begitu berharga. Jika manusia memahami apa artinya menghargai dan sadar bahwa setiap pribadi itu berharga, adakah orang yang berniat merusak dirinya yang berharga itu? Tentu tidak! Tetapi, mengapa semakin banyak kasus memilukan dan mengenaskan dalam kehidupan ini? Ada banyak perampasan dan perampokan. Ada banyak penganiayaan dan pemerkosaan. Ada banyak kekayaan yang mencolok dan kemiskinan yang demikian parah. Apa penyebab semua ini? Mungkinkah orang yang sadar dirinya berharga dan tahu menghargai sebagai pelakunya?

Para penjaga jiwa yang terkasih, Injil hari ini menunjukkan kepada kita salah satu sisi sebab kesenjangan dan sikap minusnya rasa hormat kepada sesama. Dan Yesus memberikan jawaban yang sangat tepat, cara menjadi yang terbesar dan menjadi pribadi yang luar biasa di antara sesama. Seseorang tidak menjadi hebat dan luar biasa ketika dia berada di atas yang lain, menjadi lebih kaya atau lebih hebat. Tetapi, seseorang itu pasti akan menjadi orang yang berjiwa besar, hebat dan luar biasa ketika ia bisa menjadi bagian dari semua orang. Caranya, dengan melayani, mengangkat yang lemah, menyadarkan yang kehilangan harapan dan meyakinkan semua bahwa kita ini adalah makhluk berharga yang pantas hidup dan merasakan bahagia.

Di mata Tuhan kita itu sangat berharga (Yes 43:4a). Oleh karena itu, Ia menjaga dan melindungi jiwa-raga kita dengan mengutus para malaikat-Nya. Sadarkah, bahwa hidup kita yang begitu berharga ini senantiasa dijaga oleh malaikat pelindung?
CAFE ROHANI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy