| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 22 September 2013 Hari Minggu Biasa XXV

Minggu, 22 September 2013
Hari Minggu Biasa XXV
  
Wanita adalah "daging dari dagingnya" Bdk. Kej 2:23., artinya: ia adalah partner sederajat dan sangat dekat. Ia diberikan oleh Allah kepadanya sebagai penolong Bdk. Kej 2:18.20. dan dengan demikian mewakili Allah, pada-Nya kita beroleh pertolongan. Bdk. Mzm 121:2. "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging" (Kej 2:24). Bahwa ini berarti 'kesatuan hidup mereka berdua yang tidak dapat diceraikan, ditegaskan oleh Yesus sendiri, karena Ia mengingatkan bahwa "sejak awal" adalah rencana Allah bahwa "mereka bukan lagi dua, melainkan satu" (Mat 19:6). (Selengkapnya lih. Katekismus Gereja Katolik, 1605)

Antifon Pembuka (lih. Mzm 37:39, 40, 28)

Tuhan bersabda, "Akulah penyelamat umat. Aku akan mendengarkan seruannya dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhannya sepanjang masa."

Doa Pagi

Allah Bapa umat manusia, yang kecil dan lemah Kaubela dan kepada kami Kauajarkan arti keadilan dan perdamaian. Bukalah hati kami terhadap sesama di sekitar kami. Buatlah kami saling memperhatikan satu sama lain, sanggup dipercaya dalam pelayanan kecil maupun besar. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Amos (8:4-7)
    
"Peringatan terhadap orang yang membeli orang papa karena uang."
     
Dengarkanlah ini, hai kamu yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini, dan yang berpikir, “Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum; kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu; kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu; kita akan membeli orang papa karena uang, dan membeli orang miskin karena sepasang kasut; kita akan menjual terigu tua.” Beginilah Tuhan telah bersumpah demi kebanggaan Yakub, “Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 823.
Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
Ayat. (Mzm 113:1-2.4-6.7-8; Ul: 1a.7b)

1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
2. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit. Siapakah seperti Tuhan Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?
3. Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama para bangsawan, bersama dengan para bangsawan bangsanya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 2:1-8)
  
"Panjatkanlah permohonan untuk semua orang. Itulah yang berkenan kepada Allah, yang menghendaki agar semua orang diselamatkan."
 
Saudaraku yang terkasih, pertama-tama aku menasihatkan: Panjatkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan kepada Allah, Penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara diri sebagai tebusan bagi semua orang: suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta! Aku ditetapkan sebagai pengajar orang-orang bukan Yahudi dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu, aku ingin agar di mana pun kaum laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat (2Kor 8:9)
Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:10-13)
 
"Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
  
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Dalam Injil hari ini Yesus mengisahkan tentang bendahara yang cerdik. Bendahara ini mau dipecat oleh tuannya karena mendapat tuduhan menghamburkan harta miliknya. Bendahara ini berpikir bagaimana kalau dipecat tuannya ia masih diterima oleh orang lain karena ia tidak bisa bekerja selain sebagai bendahara. Ia kemudian memanggil orang-orang yang berutang kepada tuannya dan meringankan hutang mereka dengan membuat hutang palsu. Tuannya memmuji kecerdikan bendahara ini.

Setelah mengisahkan bendahara yang cerdik, Yesus memberi pelajaran kepada para murid, "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi" (Luk 16:9). Tetapi Yesus tidak mengajarkan tentang ketidakjujuran tetapi tentang kecerdikan menggunakan apa pun untuk diterima di dalam keabadian. Yesus meminta para murid untuk cerdik bahkan lebih cerdik daripada anak-anak dunia untuk memperoleh hidup kekal.

Yesus kemudian mengajarkan kepada para murid bahwa orang yang setia dan benar dalam perkara-perkara kecil akan setia dan benar juga dalam perkara-perkara besar. Kesetiaan dan kebenaran menumbuhkan kepercayaan orang lain kepada kita. Berusaha setia dan benar dalam perkara kecil akan membuat kita juga mampu setia dan benar dalam perkara-perkara besar.

Yesus juga mengajarkan kepada para murid untuk tidak mendua hatinya. Kata-Nya "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Luk 16:13). Yesus menghendaki agar para murid-Nya memiliki hati yang sungguh mau mengabdi kepada Allah, mengabdi dengan cerdik (bijak) dan setia. 


RUAH

Sabtu, 21 September 2013 Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil

Sabtu, 21 September 2013
Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil
  
“Matius, seorang pemungut cukai, menjadi contoh pertobatan dan pengampunan bagi banyak pemungut cukai dan pendosa” (St. Beda Venerabilis)
  
Antifon Pembuka (Mat 28:19-20)
  
Tuhan bersabda, “Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”
 
Doa Pagi
   
Allah yang Mahabaik, aku bersyukur atas teladan hidup orang-orang pilihan-Mu, juga atas St. Matius, sang penulis Injil. Semoga hidupku juga dapat menjadi berkat bagi sesama lewat kebaikan yang aku lakukan sehingga semakin banyak orang menyembah Engkau dalam Roh dan kebenaran dan percaya kepada-Mu. Engkau kupuji kini dan sepanjang masa. Amin.

Rasul Paulus memberi nasihat kepada umat di Efesus. Isi nasihat itu adalah hidup sepadan dengan panggilan sebagai orang Kristen, yakni iman, harapan dan kasih. Ungkapan penghayatannya adalah rendah hati, lemah lembut dan sabar, memelihara kesatuan dan damai. Itulah tanda seorang beriman yang dewasa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (4:1-7.11-13)
   
"Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat."
  
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua. Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 834
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
atau Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5; R:5a)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

Yesus tidak keliru memanggil Matius. Dia adalah keturunan Lewi, kaum imam. Apalagi Matius adalah seorang ahli ekonomi yang bekerja di kantor pajak. Panggilan ini berbuah, karena menurut tradisi Gereja, Matius menjadi penulis Injil pertama, yang kita kenal dengan Injil Matius. Dia mendokumentasikan sabda dan karya Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:9-13)
  
"Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus."
 
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Matius, si pemungut cukai, dipanggil untuk menjadi murid Yesus. Ia yang dicap sebagai seorang pendosa, justru mendapat rahmat dan kepercayaan besar. Dengan demikian, Yesus memenuhi tugas perutusan-Nya ke dunia. Ia datang justru untuk memanggil orang berdosa. Kita pun juga sebagai pendosa adalah sasaran cinta Yesus. Kita hanya diminta untuk datang dan menyerahkan diri kita kepada-Nya. Bersediakah kita?

Doa Malam

Yesus, Engkau datang bukan untuk orang benar melainkan orang berdosa supaya bertobat. Sikap hidup-Mu telah mampu mengubah hati orang berdosa untuk bertobat. Maka tolonglah aku supaya sikap dan tutur kataku mampu menghantar orang untuk kembali ke jalan yang benar dan menyelamatkan. Engkaulah Sang Jalan hidup bagi setiap orang yang percaya kepada-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Jumat, 20 September 2013 Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taegon, Imam & Paulus Chong Hasang, dkk, Martir

Jumat, 20 September 2013
Peringatan Wajib St. Andreas Kim Taegon, Imam & Paulus Chong Hasang, dkk, Martir
   
“Kita telah menerima Sakramen Baptis, masuk dalam pelukan Gereja, serta menerima kehormatan disebut sebagai orang-orang Kristen. Tetapi, apa gunanya semua itu jika kita hanya Kristen dalam nama dan tidak dalam kenyataan?” ---- St Andreas Kim Taegon
  
Antifon Pembuka
    
Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Andreas Kim Taegon dan, Paulus Chong Hasang, dkk. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:2c-12)
        
"Hai manusia Allah, kejarlah keadilan."
                     
Saudara terkasih, ajarkanlah dan nasihatkanlah semua ini. Jika ada orang yang mengajarkan ajaran lain, dan tidak menurut ajaran sehat, yakni ajaran Tuhan kita Yesus Kristus, dan tidak menurut ajaran yang sesuai dengan iman kita, dialah orang yang berlagak tahu, padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, iri hati, fitnah, dan curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berfikiran sehat, yang kehilangan kebenaran, yang mengira agama itu suatu sumber keuntungan. Memang iman itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya, terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan pelbagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Karena memburu uanglah, maka beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai penderitaan. Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran, dan kelembutan hati. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil; untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh Roh Kudus, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.
Ayat. (Mzm 49:6-7.8-9.17-18.20)
1. Mengapa aku takut pada hari-hari celaka pada waktu aku dikepung oleh kejahatan para pengejarku, yang percaya akan harta bendanya, dan memegahkan diri karena banyaknya kekayaan mereka?
2. Tidak seorang pun dapat membebaskan diri, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya! Terlalu mahallah harga pembebasan nyawanya, dan tidak terjangkau untuk selama-lamanya kalau ia ingin hidup abadi dengan tidak melihat liang kubur.
3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:1-3)
 
"Beberapa wanita menyertai Yesus dan melayani Dia dengan harta bendanya."
  
Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid menyertai Dia, dan juga beberapa wanita, yang telah disembuhkan-Nya dari roh-roh jahat serta berbagai macam penyakit, selalu menyertai Dia. Para wanita itu ialah: Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh setan; Yohana, isteri Khuza, bendahara Herodes, Susana dan masih banyak lagi yang lain. Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Dikisahkan bahwa perjalanan Yesus disertai oleh beberapa wanita yang selalu melayani Yesus dan para muridNya. Mereka adalah orang yang setia dan berusaha memberikan pelayanan kepada kelompok Yesus. Tentu saja semuanya itu mereka lakukan sebagai bentuk kasih mereka kepada Yesus dan para murid-Nya. Mereka mempunyai cara tersendiri dalam berbagi kasih, yakni dengan berbagi yang mereka miliki untuk kebutuhan kelompok Yesus. Dalam tugas perutusan-Nya, Yesus tidak pernah memikirkan hal makan dan minum walaupun pasti Ia juga membutuhkan. Maka sungguh mulia pelayanan yang diberikan oleh para wanita itu kepada Yesus dan rombongan-Nya.

Para martir Korea yang memberikan diri mereka bagi Tuhan, bisa dllihat pula seperti para wanita yang melayani Yesus dalam tugas perutusan-Nya. Para martir itu memberikan yang terbaik yang mereka miliki kepada Yesus, yakni hidup mereka sendiri. Semua orang yang telah mengalami kasih Tuhan tentu juga akan tergerak untuk membagikannya kepada orang lain.

Kita pun sekarang ini dipanggil untuk melayani Tuhan dalam tugas dan perutusan kita masing-masing. Apa yang kita miliki, itulah yang kita berikan kepada Tuhan dalam pelayanan kepada sesama. Tuhan tidak menuntut dari kita sebuah balasan, namun sebagai orang yang telah mengalami kasih Tuhan, maka sudah wajar jika kita membagikannya kepada orang lain. Jika kasih dibagikan, maka kasih itu akan terus berkembang dan berbuah dalam hidup kita.

Tuhan Yesus, semoga aku selalu setia kepada-Mu dan terimalah pelayanan sederhana yang coba kulakukan bagi-Mu melalui sesamaku. Amin.
    
Renungan Harian Mutiara Iman 2013

Kamis 19 September 2013 Hari Biasa Pekan XXIV

Kamis 19 September 2013
Hari Biasa Pekan XXIV

“Anak-anakku, sungguh amat penting memanjatkan doa, malam maupun pagi. Apabila kalian tak punya cukup waktu, setidak-tidaknya daraskanlah satu Bapa Kami dan satu Salam Maria. Dan apabila memungkinkan, berdoalah lebih banyak.” (St. Perawan Maria de la Salette)

Antifon Pembuka (Mzm 111:10)

Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang mengamalkannya memiliki budi bahasa baik. Dia akan disanjung sepanjang masa.

Doa Pagi

Allah yang Mahabaik, anugerah kebaikan selalu Engkau berikan kepada siapa saja yang mau membuka hatinya kepada-Mu. Ajarlah kami supaya dapat menjadi pembawa kasih dan kebaikan di tengah-tengah hidup yang serba cepat dan terus berubah ini, serta semakin tandus akan kasih terhadap sesama Semoga pengenalan kami akan Engkau membuat hidup kami sebagai terang bagi sesama dan mengantar mereka kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
  
Ukuran kualitas seseorang bukanlah usia muda atau tua, melainkan perkataan dan tingkah laku yang patut dipuji, kasih dan kesetiaan yang teruji, serta kesucian yang tak diragukan lagi. Sebagai seorang pemberita Injil yang masih relatif muda, Timotius kerapkali dipandang rendah karena usia. Namun Rasul Paulus menegaskan bahwa penilaian itu tidak harus menyurutkan seorang pemberita Injil.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (4:12-16)
    
"Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu; dengan demikian engkau menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau."
      
Saudara terkasih, jangan seorang pun menganggap dirimu rendah karena engkau masih muda. Jadilah teladan bagi orang-orang beriman, dalam perkataan dan tingkah laku, dalam kasih, kesetiaan dan kesucianmu. Sementara itu, sambil menunggu kedatanganku, bertekunlah dalam membaca Kitab Suci, dalam membangun dan mengajar. Janganlah lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang diberikan oleh penumpangan tangan sidang penatua disertai nubuat. Perhatikanlah semuanya itu dan hiduplah di dalamnya, supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Agunglah karya Tuhan.
Ayat. (Mzm 111:7-8.9.10)
1. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titahnya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.
2. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya!
3. Pangkal kebijaksanaan adalah takut akan Tuhan, semua orang yang mengamalkannya memiliki budi bahasa yang baik; dia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

Simon, orang Farisi, mengundang Yesus makan di rumahnya. Kesempatan baik ini digunakan oleh seorang wanita yang terkenal karena dosanya untuk mengurapi kaki Yesus. Tindakan ini mengundang reaksi. Namun Yesus memberikan jawaban, bahwa yang banyak diampuni dosanya adalah orang yang melakukan banyak kasih. Yang bisa mengimbangi kekuatan dosa hanyalah kasih. Kasih menutupi banyak dosa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:36-50)
  
"Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih."

Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa.” Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” “Ada dua orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?” Jawab Simon, “Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya menciumi kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepalaku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, ‘Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih!’ Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.

Renungan

Seorang wanita pendosa sungguh mencintai Yesus. Ia datang dan menangisi dosanya di kaki Yesus. Dosanya yang banyak itu telah diampuni karena ia telah banyak berbuat kasih. Iman telah menyelamatkan wanita tersebut. Kita pun adalah orang-orang berdosa. Kita sungguh membutuhkan pengampunan dari Tuhan. Namun tidak jarang kita buta terhadap kedosaan atau terlalu sombong untuk meminta pengampunan dari Tuhan. Benar demikian?

Doa Malam

Allah, sumber segala harapan, aku serahkan segala harapan hidupku kepada-Mu. Ubahlah hatiku yang keras ini agar dapat menjadi berkat bagi orang lain dalam hidup harianku. Terpujilah Engkau, pembaru hidupku dalam kuasa Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Rabu, 18 September 2013 Hari Biasa Pekan XXIV

Rabu, 18 September 2013
Hari Biasa Pekan XXIV
    
Gereja adalah "tiang penopang dan dasar kebenaran" (1 Tim 3:15). "Perintah resmi Kristus untuk mewartakan kebenaran yang menyelamatkan itu diterima oleh Gereja dan para Rasul" (LG 17). "Gereja berwenang untuk selalu dan di mana-mana memaklumkan asas-asas kesusilaan, pun yang menyangkal tata kemasyarakatan, dan untuk membawa suatu penilaian tentang segala hal-ikhwal insani, sejauh hak-hak asasi manusia atau keselamatan jiwa menuntutnya" (CIC can. 747, | 2). Katekismus Gereja Katolik, 2032
 

Doa Pagi
   

Allah Bapa, sumber kebenaran, kami tak mampu mengenal Engkau sedalam-dalamnya. Maka, tambahkan imanku, dan buatlah aku setia akan inspirasi dan bimbingan Roh Kudus dalam hidup dan karyaku hari ini. Aku mohon kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (3:14-16)
             
    
"Sungguh agunglah rahasia iman kita."
       
Saudara-saudara terkasih, semuanya ini kutulis kepadamu, walaupun aku berharap segera dapat mengunjungi engkau. Maka, jika aku terlambat, engkau sudah tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, artinya sebagai jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. Sungguh agunglah rahasia iman kita: Kristus, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia diimani di dunia, diangkat ke dalam kemuliaan."
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan
Ref. Agunglah karya Tuhan
Ayat. (Mzm111:1-6)
1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
2. Agung dan semaraklah pekerjaan-Nya, keadilan-Nya tetap untuk selama-lamanya. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang.
3. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
  
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:31-35)
   
"Hikmat Allah dibenarkan oleh orang yang menerimanya."
       
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini? Mereka sama dengan anak-anak yang duduk di pasar dan berseru-seru. ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak menangis.’ Sebab ketika Yohanes Pembaptis datang, dan ia tidak makan roti, dan tidak minum anggur, kalian berkata, ‘Ia kerasukan setan.’ Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kalian berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.’ Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
    
Renungan

        
Untuk memahami 1 Tim 3:15 tentang ajaran Rasul Paulus agar orang mengacu kepada Gereja sebagai tiang penopang kebenaran, kita perlu melihat kepada latar belakang penulisan surat kepada Timotius secara keseluruhan. Berikut ini saya sarikan dari keterangan the Navarre Bible:
   
1. Kita mengetahui Timotius adalah anak rohani dari Rasul Paulus (lih. Flp 2:22). Timotius ini telah mengikuti Paulus dan bekerja bersamanya pada saat Rasul Paulus mendirikan dasar bagi Gereja- gereja di Filipi dan Tesalonika (Kis 16:12). Ia di Berea (Kis 17:14), lalu dikirim Rasul Paulus ke Tesalonika (1 Tes 3:2), kemudian ke Korintus (Kis 18:5), dan mendampingi Rasul Paulus dalam perjalanannya yang ke tiga, mengunjungi Efesus (Kis 19:22) dan Makedonia (1 Kor 4:17; 16:20; 2 Kor 1:1), Asia Kecil (Kis 20:4), bersama dengan Rasul Palulus pada saat ia dipenjara (Kol 1:1; Flp 1:1; 2:19). Akhirnya dalam perjalanan terakhir Rasul Paulus ke Timur Tengah, ia menugaskan Timotius untuk memimpin Gereja Efesus. Timotius masih muda sewaktu dipercayakan tugas tersebut (1 Tim 4:12, 2 Tim 2:22).

Dari Kisah Para rasul, kita mengetahui bahwa Rasul Paulus berada di Efesus pada sekitar tahun 52, di akhir perjalanannya yang ke-2 (lih. Kis 18: 19-21) dan ia kemudian tinggal di Efesus selama dua tahun pada awal perjalanannya yang ke-3 (lih. Kis 19:1, 8-10). Rasul Paulus menghadapi kesulitan, dan kemudian harus meninggalkan Efesus karena kerusuhan yang dipelopori oleh Demetrius, seorang tukang perak (lih. Kis 19:23-40). Namun kunjungan Rasul Paulus itu telah menghasilkan perkembangan komunitas Kristiani di Efesus, sebuah kota yang penting di Asia Kecil.

Gereja Efesus adalah Gereja yang cukup baik, namun juga mengalami kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh sebuah Gereja awal. Tantangan ini ditimbulkan oleh pengaruh lingkungan kota pagan, adanya banyak guru yang mengajar berbagai ajaran, dan juga kebiasaan- kebiasaan hidup yang tidak cocok dengan ajaran Kristiani; ini semua mengancam stabilitas Gereja yang muda ini. Seperti halnya Titus dipercayakan jemaat di Kreta, Timotius dipercaya di Efesus untuk mengajarkan agar umat memegang ajaran yang benar dan untuk mendorong umat Kristen agar hidup sesuai dengan ajaran Kristiani. Ia harus memelihara “apa yang telah dipercayakan kepadamu” (1 Tim 6:20) yaitu sumber iman, dan mengabdikan diri untuk mengajar umat beriman (1 Tim 6:16), dan yakin bahwa Gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran (1 Tim 3:15). Maka, ajaran sesat harus ditolak, demikian pula para pengajarnya (1 Tim 1:3). Timotius harus menjalankan otoritasnya, namun juga hidupnya harus menjadi panutan bagi sekalian umat (1 Tim 6:11) dan meletakkan kepercayaannya di dalam kerahiman ilahi. Para pelayan Tuhan harus menjadi teladan umat dalam “perjuangan yang baik dengan iman dan hati nurani yang murni.” (1 Tim 1:18).

Timotius juga diberi tugas untuk administrasi Gereja, memilih diakon yang benar (1 Tim 3:10) dan tidak tergesa- gesa menahbiskan seseorang (1 Tim 5:22). Surat Rasul Paulus juga menuliskan syarat- syarat bagi imam, diakon, janda (1 Tim 3:1-7; 3:8-13; 5:9-15).

2. Maka secara umum surat Timotius berkaitan dengan 4 hal:

a) Timotius bertugas untuk membela kebenaran dan mempertahankannya dari serangan ajaran sesat tentang “dongeng dan silsilah yang tidak putus-putusnya” (1:3-20);
b) Cara penyembahan harus ditetapkan: doa bersama, khotbah, tingkah laku dalam perayaan liturgis (2:1-15);
c) Tugas- tugas pemimpin Gereja, dan kualitas yang disyaratkan bagi seorang uskup dan diakon;
d) Peraturan pastoral tentang bagaimana menghadapi guru- guru yang sesat (3:1-16), bagaimana bertindak menangani kelompok- kelompok umat beriman (5:1- 6:2); dan bagaimana untuk membedakan guru yang baik dan guru yang jahat/ sesat (6:3-19).

3. Jadi ayat 1 Tim 3:15 harus dilihat dalam kaitan dengan ayat- ayat sebelum dan sesudahnya di mana Gereja/ jemaat Allah yang hidup ini dipimpin oleh para uskup dan diakon, dan merekalah yang akan memimpin umat beriman untuk menghindari ajaran sesat yang berkembang pada saat itu.
     
1 Tim 3:15 menyebutkan 3 hal dalam hal ekklesiologi:

a) “Gereja/ jemaat Allah yang hidup”.
Rasul Paulus menggunakan istilah jemaat Allah yang hidup ini untuk menerangkan bahwa Gereja adalah umat Allah yang merupakan kelanjutan dari bangsa pilihan Allah dalam Perjanjian Lama.

b) Gereja adalah “keluarga Allah”
Keluarga adalah ciri khas Gereja. Rasul Paulus mengajarkan bahwa kita adalah “kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (Ef 2:19). Maka keluarga haruslah menjadi ide dasar ikatan hubungan antara para anggota Gereja; yang dipersatukan oleh kehendak Allah, sebuah tempat kehadiran Allah yang lebih penuh daripada kehadiran-Nya di bait Yerusalem (lih. 1 Raj 8:12-64). Keluarga Allah ini dibangun oleh batu- batu yang hidup (1 Pet 2:5) dengan fondasinya adalah para rasul (1 Kor 3:11) dan Kristus sebagai batu penjuru (Mat 21:42).

c) Gereja sebagai “tiang penopang dan tonggak kebenaran”
Tonggak ini mengingatkan kepada tiang penopang pada bait Allah di Yerusalem (lih. 1 Raj 7:15-52). Ekspresi ini menggambarkan kekuatan/ kekokohan Gereja dalam menjaga dan menyampaikan kebenaran; sebab Wahyu Allah harus dijaga dan dijelaskan/ diinterpretasikan. Maka, kebenaran di sini maksudnya adalah Wahyu Allah yang disampaikan kepada manusia.

4. Mengapa Gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran? Sebab Kristus sendiri telah mendirikan Gereja-Nya di atas pondasi yaitu para rasul, sehingga Gereja yang setia berpegang pada ajaran para rasul tersebut merupakan tiang penopang dan dasar kebenaran Wahyu Allah yang disampaikan kepada manusia. Sebab Yesus telah mempercayakan wewenang pengajaran wahyu tersebut kepada para rasul-Nya, yang diteruskan oleh para penggantinya, dengan persyaratan yang telah disebutkan dalam surat kepada Timotius.

Jadi jika terjadi perselisihan/ perbedaan pendapat, (dalam hal ini adalah pertentangan karena adanya ajaran sesat) maka bukan musyawarah yang menentukan, tetapi sumber pengajaran para rasul yang harus diteliti untuk mencari jalan keluarnya. Bahwa umumnya penegasan ajaran para rasul ini dijabarkan dalam Konsili itu benar, tetapi Konsili bukan semata- mata kesempatan bermusyawarah, tetapi adalah kesempatan untuk kembali menegaskan keputusan ajaran sesuai dengan sumber iman yang diajarkan oleh para rasul dan Bapa Gereja. Inilah sebabnya mengapa Rasul Paulus mengatakan bahwa yang menjadi tonggak penopang dan dasar kebenaran adalah Gereja, karena Gereja yang berpegang pada pengajaran para rasul inilah yang dapat menjaga kemurnian Wahyu Allah.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org
   
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain (2 Tim 2:2)

Selasa, 17 September 2013 Hari Biasa Pekan XXIV

Selasa, 17 September 2013
Hari Biasa Pekan XXIV
   
“Hendaknya pedang Roh, yaitu firman Allah, diam berlimpah-limpah dalam mulut dan hatimu.” (St. Albertus dari Yerusalem)
  
Antifon Pembuka (Mzm 101:1.2)
   
Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu ya Tuhan. Aku hendak memerhatikan hidup yang tidak bercela.

Doa Pagi

Ya Tuhan, berilah rahmat kerendahan hati, kebijaksanaan dan kelembutan hati bagi para pemimpin, terutama para pemimpin kaum religius. Berkatilah mereka agar dapat menjalankan tugas dan pelayanan mereka dengan ketulusan hati, demi Engkau sendiri yang mereka abdi dalam diri sesama. Semoga pelayanan mereka juga dapat menciptakan suasana damai dan tenteram. Amin.

Mungkin Timotius bertanya tentang syarat-syarat seorang ketua lingkungan. Rasul Paulus memberikan jawaban sangat lengkap. Namun adakah orang yang memiliki semua kualitas itu? Tentu tidak gampang mencari orang seperti idealisasi Rasul Paulus. Sekurang-kurangnya, persyaratan ini bisa menjadi cita-cita bagi setiap pengurus Gereja, yakni suatu orientasi dan idealisasi yang berangsur-angsur dicapai. Para pengurus Gereja tak perlu gamang.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1Tim 3:1-13)  
  
"Penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat; diakon haruslah orang yang memelihara iman dalam hati nurani yang suci."
     
Saudara terkasih, benarlah perkataan ini, “Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat, menginginkan pekerjaan yang indah.” Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari seorang isteri saja. Ia harus dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, dan cakap mengajar orang; bukan peminum, bukan pemarah, melainkan peramah dan pendamai, bukan hamba uang; seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. Jika seseorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimana mungkin ia mengurus jemaat Allah? Janganlah ia seorang yang baru saja bertobat, agar jangan menjadi sombong dan kena hukuman Iblis. Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis. Demikian juga diakon-diakon: haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, dan baru ditetapkan dalam pelayanan ini setelah ternyata mereka tak bercacat. Demikian pula, para isteri mereka hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah; hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercaya dalam segala hal. Diakon haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anak serta keluarganya dengan baik. Karena mereka yang melaksanakan tugas pelayanan dengan baik, memperoleh kedudukan yang baik, sehingga dalam iman akan Kristus Yesus mereka dapat bersaksi dengan leluasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 862
Ref. Kamu dipanggil untuk kemerdekaan; maka abdilah satu sama lain dalam cinta kasih.
Ayat. (Mzm 101:1.2ac.3a.6-7; Ul: Gal 5:13)
1. Ya Tuhan, aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum-Mu. Aku hendak hidup tanpa cela. Aku hendak hidup dengan suci dalam rumahku, hal-hal yang jahat takkan kuperhatikan.
2. Mataku tertuju kepada rakyatku yang setia, supaya mereka tinggal bersama aku. Orang yang hidup dengan tidak bercela akan mendukung aku.
3. Orang yang melakukan tipu daya, tidak akan diam dalam rumahku. Orang yang berbicara dusta tidak bertahan di dalam pandanganku.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya. => Alleluya (2x)

Ternyata, tangisan meruntuhkan belas kasih Tuhan. Itulah tangisan janda yang hanya memiliki putera semata wayang tempat bergantung masa tuanya, yang mati. Kisah Injil hari ini sangat jelas menunjukkan sikap Tuhan yang peduli pada penderitaan manusia. Tuhan pun tak tahan melihat air mata, hingga mengungkapkan sabda, “Jangan menangis!” Tentu, terkecuali air mata buaya!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:11-17)
  
"Hai pemuda, bangkitlah!"
 
Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, yaitu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu, tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenazah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang ketakutan, dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus memberi kekuatan dan hiburan kepada seorang janda yang lagi berduka. Hati-Nya tergerak oleh belas kasihan. Ia juga berbuat sesuatu dengan membangkitkan anak muda itu. Semua orang memuji dan memuliakan Allah karena peristiwa tersebut. Allah telah berkenan mengunjungi umat-Nya. Kita juga diundang untuk memiliki hati yang terbuka untuk sesama yang membutuhkan bantuan; menghibur mereka dengan penghiburan yang kita terima dari Tuhan.

Doa Malam

Yesus yang berbelas kasih, hati-Mu selalu tergerak oleh belas kasihan atas penderitaan yang dialami oleh setiap orang. Bantulah kami agar memiliki rasa simpati dan empati atas derita orang lain serta siap sedia membantu meringankannya. Amin.

RUAH

Senin, 16 September 2013 Peringatan Wajib St. Kornelius, Paus dan Martir; dan St. Siprianus, Uskup dan Martir

Senin, 16 September 2013
Peringatan Wajib St. Kornelius, Paus dan Martir; dan St. Siprianus, Uskup dan Martir
  
“Bagaimana mungkin seseorang bisa berkata bahwa Ia percaya dalam Kristus bila ia tidak melakukan apa yang Kristus perintahkan kepadanya untuk dilakukan” – St. Siprianus
 

Antifon Pembuka
 
Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.
 
Doa Pagi

   
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, semoga iman kami semakin mendalam, harapan kami semakin mantap dan cinta kasih kami semakin meluas. Semoga kami semakin menyukai perintah-perintah-Mu, sehingga layak menerima janji-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (2:1-8)
 
 
"Kita harus berdoa untuk semua orang karena Allah ingin semua orang diselamatkan."

Saudara terkasih, pertama-tama aku menasihatkan, agar dipanjatkan doa-doa dan permohonan serta ucapan syukur kepada Allah bagi semua orang, bagi pemerintah dan penguasa, agar kita dapat hidup aman dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan di hati Tuhan, penyelamat kita. Ia menghendaki agar semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Allah itu esa, dan esa pula Dia yang menjadi pengantara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. Ia telah menyerahkan diri sebagai tebusan bagi semua orang, suatu kesaksian pada waktu yang tepat. Untuk kesaksian itulah aku telah ditetapkan sebagai pewarta dan rasul. Yang kukatakan ini benar, dan aku tidak berdusta. Aku ditetapkan sebagai pengajar bangsa-bangsa dalam iman dan kebenaran. Oleh karena itu aku ingin agar di mana pun kaum lelaki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa kemarahan dan perselisihan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, sebab Ia telah mendengarkan doa permohonanku.
Ayat. (Mzm 28:2.7.8-9)
1. Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku kearah tempat-Mu yang mahakudus.
2. Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong, sebab itu beria-rialah hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
3. Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya! Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 3:16)
Begitu besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:1-10)
 
"Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai."
  
Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba yang amat ia hargai. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta agar Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus, dan dengan sangat mohon pertolongan-Nya, katanya, “Sudah selayaknya Engkau menolong dia, sebab ia mengasihi bangsa kita, dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” Maka pergilah Yesus bersama mereka. Ketika Yesus tidak jauh lagi dari rumahnya, perwira itu menyuruh beberapa sahabatnya mengatakan kepada Yesus, “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku. Sebab itu aku juga merasa tidak pantas datang sendiri mendapatkan Tuan. Tetapi katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh. Sebab aku pun seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang, ‘Pergi!’ maka ia pergi; atau kepada yang lain, ‘Datanglah!’ maka ia datang; dan jika aku berkata kepada hambaku, ‘Kerjakanlah ini!’ maka ia pun mengerjakannya.” Mendengar itu, heranlah Yesus akan dia. Sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti-Nya, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.” Setelah orang-orang suruhan itu kembali ke rumah, mereka mendapati hamba yang sakit itu sudah sehat kembali.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Penjajah biasanya digambarkan sebagai pribadi yang kejam dan tidak mempunyai belas kasih. Tetapi, penjajah yang ditampilkan dalam Injil hari ini agak lain. Seorang perwira tentara Romawi ditampilkan sebagai orang yang mempunyai iman yang besar. Iman itulah yang mendorongnya selalu berbuat kasih. Ia sangat mengasihi hambanya. Buktinya, ketika hambanya sakit, ia mencari Yesus untuk meminta tolong menyembuhkan hambanya. Dia juga menjadi donatur dalam pembangunan Bait Suci. Perwira Romawi ini juga rendah hati. Kerendahan hatinya itu terlihat ketika dia hanya mengharapkan Yesus mengatakan sesuatu saja untuk kesembuhan hambanya. Ia merasa tidak pantas Yesus datang ke rumahnya.

Kisah perwira Romawi memberi makna dan contoh bagi kita apa dan bagaimana karakter seorang beriman kepada Allah. Beriman berarti menyadari ketidakpantasan di hadapan Allah serentak berbagi kasih dengan sesama. Cara beriman seperti inilah yang ditampilkan sang perwira. Imannya yang besar kepada Yesus berbuah pada kesembuhan hambanya. Bagaimana dengan kita? Ketika kita belum merasa ‘tidak pantas’ di hadapan Allah dan belum berbagi kasih dengan sesama, kita belumlah pantas disebut orang beriman.

Doa: Ya Bapa, ampunilah aku orang berdosa ini. Semoga imanku kepada-Mu memampukan aku untuk berbagi dengan sesama di sekitarku. Amin.
   
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

Misa Mingguan di beberapa Paroki

 photo 20130915_zpsf773ce36.jpg

Kobus: Mantan Preman






silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 15 September 2013 Hari Minggu Biasa XXIV

Minggu, 15 September 2013
Hari Minggu Biasa XXIV
   
"Pengakuan dosa secara lengkap dan pengampunan perorangan, tetap merupakan jalan biasa satu-satunya untuk pendamaian umat beriman dengan Allah dan dengan Gereja, kecuali pengakuan dosa semacam itu tidak mungkin atau secara fisik atau secara moral" (OP 31). Untuk itu ada alasan-alasan kuat. Kristus bertindak dalam setiap Sakramen. Ia mendekati secara pribadi setiap pendosa: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni" (Mrk 2:5). Ia adalah dokter yang berpaling kepada setiap orang sakit secara tersendiri, yang membutuhkan-Nya Bdk. Mrk 2:17., supaya menyembuhkannya. Ia membangun semua orang sakit dan menggabungkan mereka lagi ke dalam persekutuan persaudaraan. Dengan demikian pengakuan pribadi adalah bentuk perdamaian yang paling nyata untuk perdamaian dengan Allah dan dengan Gereja. --- Katekismus Gereja Katolik, 1484

  
Antifon Pembuka (Sir 36:18)
 
Damai sejahtera, ya Tuhan, berikanlah kepada mereka yang berharap kepada-Mu, agar terbuktilah kebenaran para nabi. Dengarkanlah doa hamba-hamba dan umat-Mu.
    
Doa Pagi

Allah Bapa kami yang maharahim, meskipun kami mencari jalan sendiri yang lain de-ngan jalan-Mu, namun Engkau datang juga kepada kami. Orang berdosa Kau ajak bertobat dan yang ter-sesat Kau cari. Perkenankanlah kami selalu saling memberi kesempatan, mencari yang hilang, dan bangga serta gembira, karena persahabatan kami dengan Dikau dapat dipulihkan kembali. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Keluaran (32:7-11.13-14)
 
"Menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya."
 
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak perilakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka; tetapi Engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.” Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = c, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3.4.12-13.17.19; Ul: Luk 15:18)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, Menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
2. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku.
3. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (1:12-17)
 
"Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa."

Saudaraku terkasih, aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang menguatkan aku, karena Ia menganggap aku setia, dan memercayakan pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas. Tetapi kini aku telah dikasihi-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan kepadaku bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Sabda ini benar, dan patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu, aku dikasihani, agar dalam diriku sebagai orang yang paling berdosa ini, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya, dan telah mempercayakan berita perdamaian itu kepada kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 15:1-32 (Singkat: 15:1-10)
 
"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."
 
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus utk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa, dan makan bersama-sama dengan mereka.” Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkan domba itu di atas bahu dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan’. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena 99 orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia akan memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, ‘Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu: Demikianlah juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan


Seorang teman mengatakan, bila ia melihat kain tradisional di pasar, ia ingat akan kasih Allah. Alasannya begitu sederhana. Sebagaimana perajin menggunakan benang yang rapuh dan merajutnya dengan penuh kasih agar menjadi kain yang indah, demikian Allah mau menggunakan dirinya yang rapuh dan merajutnya dengan penuh kasih.

Kemurahan hati Allah takkan pernah usang untuk dikisahkan. Kasih-Nya selalu membarui hidup kita. Bila kita melihat perumpamaan-perumpamaan dalam Injil hari ini (Luk 15:1-32), kita menjadi sadar betapa Allah mengasihi kita. Ia tidak menghendaki kematian orang berdosa namun merindukan pertobatan. Rasul Paulus mengatakan dengan sangat indah dalam suratnya kepada Timotius (1Tim 1:12-17). Ia yang dahulunya adalah seorang yang paling bersemangat untuk menganiaya pengikut Kristus, kini berkat kesabaran dan kasih Tuhan, ia boleh menjadi pengikut-Nya.

Telah begitu banyak kisah pertobatan kita dengar dari Kitab Suci. Kisah-kisah ini sungguh menginspirasi kita untuk senantiasa melakukan pertobatan. Kisah ini bukanlah kisah milik Rasul Paulus saja, atau kisah milik si bungsu saja, namun juga menyangkut kisah hidup kita. Bisa saja kita tidak melakukan perbuatan sekejam Paulus sebelum bertobat atau berfoya-foya seperti si bungsu. Kita tidak menganiaya orang, kita tidak membunuh, tidak menghabiskan harta untuk hal-hal yang tidak baik. Namun, sesungguhnya kita adalah Paulus dan si bungsu dalam situasi yang berbeda.

Setiap kita pasti memiliki kisah hidup sendiri yang unik dan berbeda satu sama lain. Namun, bila ditarik benang merah, akan terajut sebuah untaian kisah di antara jutaan kisah hidup manusia. Untaian kisah itu adalah kisah kasih Allah. Allah menyapa kita secara pribadi melalui peristiwa-peristiwa hidup kita. Kadang sapaan itu begitu lembut sehingga sering nyaris tak terdengar. Kadang sapaan itu terabaikan oleh hiruk-pikuk dunia ini. Hidup kita jalani seturut apa yang baik menurut kita, dan kita lupa satu hal. Kita lupa bahwa Allah merindukan kita untuk bertumbuh dalam kasih-Nya, untuk belajar percaya secara lebih mendalam.

Melalui Injil hari ini, kita diingatkan kembali akan panggilan kita sebagai orang kristen. Panggilan menuju kekudusan. Kekudusan pertama-tama bukanlah tidak berbuat dosa, namun lebih dari itu, kekudusan adalah kemauan untuk bekerja sama dengan Allah dalam membarui diri. Melalui kerinduan untuk selalu dekat dengan Allah, pertobatan batin yang terus-menerus, kita telah melangkah maju menuju kekudusan hidup. Hanya melalui kekudusanlah kita dapat memandang Allah.

Hidup harian kita adalah untaian benang yang dapat dirajut menjadi sebuah kain kehidupan yang indah, bila kita mau mempersembahkan kepada Allah. Ada banyak pilihan dalam hidup kita. Namun, semoga pilihan kita adalah untuk mengasihi Allah yang telah terlebih dahulu mengasihi kita. Kasih disempurnakan dalam tindakan. Senyum, sapaan dan doa tampaknya sederhana namun inilah jalan kecil kita untuk mengasihi sesama. Hari ini, tersenyum .... dan berdoalah!


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy