| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 02 Februari 2013 Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah

Sabtu, 02 Februari 2013
Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah
    

Persembahan Yesus dalam kenisah Bdk. Luk 2:22-29. menunjukkan Dia sebagai Anak sulung, yang dipersembahkan kepada Tuhan Bdk. Kel 13:12-13.. Dalam Simeon dan Anna terjadilah pertemuan - demikianlah tradisi Bisantin menamakan pesta ini - seluruh pengharapan Israel dengan Penebus-Nya. Yesus dikenal sebagai Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan, sebagai "cahaya bangsa-bangsa" dan "kemuliaan Israel", tetapi juga sebagai "tanda pertentangan". Pedang dukacita, yang diramalkan untuk Maria, menandakan "persembahan" yang lain, yang sempurna dan yang satu-satunya, di salib, yang akan menganugerahkan keselamatan, "yang Allah persiapkan untuk segala bangsa". --- Katekismus Gereja Katolik, 529
 
PEMBERKATAN LILIN DAN PERARAKAN
 
Antifon Pembuka (Mzm 48:10-11)

Kami telah menerima kasih setia-Mu, ya Allah, dalam bait-Mu yang kudus. Seperti nama-Mu, ya Allah, demikianlah kemasyhuran-Mu sampai ke ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan keadilan.
    
Doa Pemberkatan Lilin

Marilah kita berdoa: Allah, asal mula dan sumber sinar terang sejati, hari ini Kautunjukkan cahaya para bangsa kepada Simeon yang tulus hati. Hari ini kami berkumpul dalam sinar cahaya lilin untuk memuji nama-Mu. Maka kami mohon: berkatilahkiranya lilin kami, kabulkanlah permohonan umat-Mu dan bimbinglah kami menempuh jalan kebenaran sampai masuk ke dalam terang-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

KIDUNG PERARAKAN

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

Sekarang Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi uamt-Mu Israel.

Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

Yang Kausediakan di hadapan para bangsa.

Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, hari ini Putra Tunggal-Mu yang telah menjadi manusia seperti kami, dipersembahkan kepada-Mu di kenisah. Di hadapan hadirat-Mu yang agung kami mohon dengan rendah hati, sucikanlah hati dan budi kami agar kami pun menjadi persembahan yang pantas bagi-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Tuhan akan mengirimkan utusan kepada umat-Nya. Misi utusan ini adalah seperti fungsi “tukang pemurni logam, sabun tukang penatu”. Maksudnya, misi kedatangannya adalah membantu umat dan para pemukanya untuk memurnikan dan membersihkan hati.

Bacaan dari Nubuat Maleakhi (3:1-4)


"Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya."
  
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Surat kepada orang Ibrani melukiskan imamat agung Yesus. Yesus adalah Imam Agung yang penuh belas kasih. Ia menjadi imam dengan jalan menjadi sama dengan manusia, mengambil nasib kita, bahkan menanggung sengsara sampai akhir.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (2:14-18)
 
"Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai."
 
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
atau Gapuramu, lapangkanlah, menyambut Raja mulia.
Ayat. (Mzm 24:7.8.9.10; R: 10b)
1. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
2. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
3. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
4. Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!

Bait Pengantar Injil, do = es, 4/4, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:32)
Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.

Orang beriman berlaku taat-setia kepada kehendak Allah. Yusuf dan Maria taat kepada Allah sebagaimana tertuang dalam hukum Taurat. Ia mempersembahkan Yesus di kenisah untuk mentahirkan-Nya. Selain wujud ketaatan, tindakan keluarga kudus Nazaret ini juga ingin memberi contoh iman kepada semua orang. Tiap orang mesti menguduskan diri bagi kemuliaan Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:22-40) (Singkat: 2:22-32)
 
"Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu."
 
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri - , supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.” Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
InilahI Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Renungan akan kematian kerapkali menimbulkan perasaan takut, karena orang masih terikat pada segala sesuatu yang fana. Hari ini, kita diajak memandang kematian bukan sebagai malapetaka, melainkan sebagai saat hadirnya Sang Juruselamat, di ‘bait Allah’ batin kita masing-masing.

Doa Malam

Ya Tuhan, terang abadi kehadiran-Mu menjadi tanda bagi bangsa-bangsa lain dan kemuliaan bagi umat-Mu. Semoga atas bimbingan Roh Kudus-Mu kami senantiasa hidup dalam terang cahaya-Mu. Engkaulah hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin.



RUAH

Jumat, 01 Februari 2013 Jumat Pertama, Hari Biasa Pekan III

Jumat, 01 Februari 2013
Jumat Pertama, Hari Biasa Pekan III

Dengan penciptaan, Sabda menyatakan Allah itu Pencipta --- St Ireneus.

Antifon Pembuka (Mzm 37:3)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia.

Doa Pagi

Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu atas hari baru di bulan baru ini. Kami mohon, kuatkanlah kami dalam memulai segala aktivitas kami hari ini agar dapat bertekun dalam melakukannya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Ketika keadaan menjadi sulit, tidak mudah orang bertahan dalam iman. Maka, penulis surat kepada orang Ibrani mengajak umat untuk melihat ke belakang, bahwa pengalaman mereka sendiri sebagai orang Kristen, mereka sudah biasa menerima celaan dan cobaan. Jadi ini bukan hal baru. Mereka diajak juga melihat ke depan bahwa harapan yang akan mereka peroleh, jika bertekun, yakni kehidupan.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:32-39)
  
"Kalian telah menderita banyak, sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu."
   
Saudara-saudara, ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita karena kamu harus bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman, dan ketika hartamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih langgeng sifatnya. Sebab itu janganlah melepaskan kepercayaanmu, karena besarlah upah yang menantinya. Kamu sungguh memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab dalam Alkitab tertulis: "Sedikit, atau bahkan sangat sedikit waktu lagi, Dia yang ditetapkan untuk datang itu akan tiba tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, Aku tidak berkenan lagi kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan akan binasa! Sebaliknya: Kita ini orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat (Mzm 37:3-4.5-6.23-24.39-40)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu!
2. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah pada-Nya, maka Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan menampilkan hakmu seperti siang.
3. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Kalaupun ia jatuh, tidaklah sampai binasa, sebab Tuhan menopang tangannya.
4. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan; Dialah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; Tuhan menolong dan meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik. Tuhan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Bagaimanakah Kerajaan Allah itu tumbuh di bumi? Pertama, ketika kita mau memulai dengan menaburkan benih kebaikan, pertumbuhannya akan dibantu oleh Tuhan. Tuhan bekerja "pada waktu malam". Artinya, sementara kita tidak melihatnya, Tuhan bekerja untuk menumbuhkan apa yang kita usahakan. Kedua, Kerajaan Allah itu mulai dengan benih yang sangat kecil, tetapi mampu menjadi besar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:26-34)
 
"Kerajaan Surga seumpama orang yang menabur benih. Benih itu tumbuh, namun orang itu tidak tahu."
 
Pada suatu ketika Yesus berkata, "Beginilah halnya Kerajaan Allah: Kerajaan Allah itu seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Malam hari ia tidur, siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi! Bagaimana terjadinya, orang itu tidak tahu! Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkai, lalu bulir, kemudian butir-butir yang penuh isi pada bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba". Yesus berkata lagi, "Dengan apa hendak kita bandingkan Kerajaan Allah itu? Atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain, dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam rimbunannya". Dalam banyak perumpamaan semacam itu Yesus memberitakan sabda kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka. Tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Adakah kebaikan yang telah ditaburkan tidak tumbuh dan berbuah? Jika ada, mungkin perlu dilihat dalam 3 saringan berikut: Maksud (motivasi), tindakan dan tujuan. Jika ketiganya benar-benar murni dan tulus, maka pasti akan tumbuh dan berbuah. Seperti itulah halnya Kerajaan Allah itu. Sekecil apa pun kebaikan yang kita lakukan, pada waktunya pasti tumbuh dan berbuah. Maka, janganlah jenuh berbuat baik.

Allah menciptakan bumi supaya menunjukkan dan menyampaikan kemuliaan-Nya. Supaya makhluk-Nya mengambil bagian dalam kebenaran-Nya, kebaikan-Nya, dan keindahan-Nya - itulah kemuliaan untuknya Allah menciptakannya. --- Katekismus Gereja Katolik, 319

Doa Malam

Ya Yesus, Engkau menghendaki agar aku mempunyai iman yang teguh sekalipun kecil seperti biji sesawi. Engkau sendiri berkenan menyediakan segala rahmat yang aku butuhkan. Tuhan, tinggallah di dalam hatiku dan kasihanilah aku, orang berdosa ini. Amin.

RUAH

Kamis, 31 Januari 2013 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam

Kamis, 31 Januari 2013
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam

“Lebih mudah orang menjadi marah daripada tetap sabar, mengancam seorang anak daripada menyadarkannya” (St. Yohanes Bosko)

Antifon Pembuka (Mat 5:19)

Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam kerajaan surga.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menganugerahi umat-Mu St. Yohanes Bosko yang semasa hidupnya gigih mendidik kaum muda yang tersingkirkan. Berilah kami keberanian untuk peduli terhadap kaum muda (dan anak-anak kami) yang membutuhkan uluran tangan kami sehingga mereka bertumbuh sebagai pribadi-pribadi yang bermartabat. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Surat ini mengingatkan bahwa orang Kristen itu satu “rumah tangga” dengan Yesus, Sang Imam Agung sebagai Kepala. Hendaknya setiap orang bersikap tulus, punya iman dan harapan yang teguh dan saling memerhatikan serta saling mendorong dalam cinta kasih.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:19-25)
 
"Marilah kita berpegang teguh pada harapan! Marilah kita saling memperhatikan dan saling mendorong dalam cinta kasih."

Saudara-saudara, berkat darah Yesus, kita sekarang dapat masuk ke dalam tempat kudus dengan penuh keberanian, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang memberi hidup bagi kita, yakni melalu tabir, yang tidak lain adalah diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Agung sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat, dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan akan harapan kita, sebab Dia, yang menjanjikannya, adalah setia! Di samping itu marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadat umat, seperti dibiasakan oleh beberapa orang! Sebaliknya marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 803
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi langkahku, dan cahaya bagi jalanku.

Perumpamaan-perumpamaan Yesus mempunyai maksud untuk memberi penerangan/pencerahan. Mungkin hal-hal tertentu nampak masih seperti itu, tersembunyi, tetapi akan tiba waktunya menjadi jelas semuanya. Selain itu, untuk menanggapi kebenaran yang adalah syarat untuk mengerti kebenaran lebih lanjut.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:21-25)
  
"Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu."
 
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Santo Yohanes Bosko, dengan karyanya terhadap pendidikan kaum muda, bagaikan pelita yang diletakkan di atas kaki dian. Setiap pengikut Kristus adalah pelita yang bernyala, yang mengenakan ukuran hukum yang tepat, yaitu cinta kasih. Ukuran hukum cinta kasih selalu meluap keluar, dan semakin bisa mencintai, seseorang justru akan ditambahkan porsi cintanya, hingga sampai pada totalitas. Itulah nyala pelita yang sesungguhnya, yakni totalitas cinta kasih. Maka jangan pernah frustasi karena cinta.

Doa Malam

Tuhan Yesus, mempunyai hati yang tulus ikhlas dan iman yang teguh tidak slalu mudah di saat aku mengalami kesulitan dan tantangan hidup. Karena itu, ya Tuhan, dampingilah aku dalam mengupayakan lagi karena hanya Engkaulah harapanku, kini dan sepanjang masa. Amin.

SANTO YOHANES BOSKO

Yohanes Bosko atau biasa dipanggil Don Bosko, lahir pada 16 Agustus 1815 di Becchi, Italia. Ia ditahbiskan menjadi imam ketika berumur 26 tahun. Sebagai imam ia berkarya bagi kaum muda ia dijuluki sebagai "Bapak Kaum Muda" atau "Bapa, Guru dan Sahabat kaum muda". "Jika teman-temanmu baik, saya yakin bahwa suatu hari kelak kamu akan bersukacita bersama para kudus di surga; tetapi jika kumpulanmu jahat, kamu sendiri akan menjadi jahat pula, dan kamu berada dalam bahaya kehilangan jiwamu," kata Don Bosko kepada anak-anak muda yang didampinginya. Don Bosko merupakan satu-satunya Orang Kudus (Santo) yang mempunyai hampir 20 orang pengikut berusia muda (kurang dari 20 tahun) yang diakui oleh Gereja dan sedang menjalani proses untuk menjadi orang kudus. Tidak heran jika Gereja pun mengangkatnya sebagai Pelindung Kaum Muda.

Karena keletihan dengan kerjanya yang tak kunjung habis, Don Bosko meninggal pada tanggal 31 Januari 1888 di Turin. Dia diumumkan sebagai Venerabilis oleh Paus Pius X pada tahun 1907, dibeatifikasi oleh Paus Pius XI pada 2 Juni 1929, dan dikanonisasi juga oleh Paus Pius XI pada 1 April 1934.


RUAH

Rabu, 30 Januari 2013 Hari Biasa Pekan III

Rabu, 30 Januari 2013
Hari Biasa Pekan III

Siapa yang mempunyai 'talenta' khusus harus mempergunakannya demi keuntungan orang lain yang membutuhkannya --- Katekismus Gereja Katolik, 1937

Antifon Pembuka (Mzm 110:1)

Tuhan bersabda, 'Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu.'

Doa Pagi

Ya Bapa, aku bersyukur kepada-Mu atas hari baru ini. Engkau senantiasa berkenan mengasihi dan mengampuni segala dosa dan kesalahanku. Maka, perbaharuilah hati dan budiku untuk lebih mengenal kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Yesus telah mengurbankan diri, sebagai kurban satu-satunya yang berkenan pada Allah. Sebagai buahnya, Ia duduk di sisi kanan Allah dan menjadi jaminan kemenangan yang sempurna. Dengan ini tidak diperlukan lagi persembahan dan kurban, karena sudah ada pengampunan berkat kurban Kristus. Kini Allah ingin menaruh hukumnya dalam hati manusia dan menuliskannya dalam akal budi mereka.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:11-18)

Saudara-saudara, setiap imam melakukan pelayanannya tiap-tiap hari, dan berulang-ulang mempersembahkan kurban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa, dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah. Sekarang Ia hanya menantikan saat, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu kurban itu saja Kristus telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Tentang hal itu Roh Kudus pun memberi kesaksian kepada kita, sebab Ia sendiri bersabda, "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka, pada hari-hari yang akan datang: Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka". Jadi apabila untuk semuanya itu sudah ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban karena dosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.
Ayat. (Mzm 110:1-4)
1. Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!"
2. Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
3. Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak dalam kandungan, sejak fajar masa mudamu.
4. Tuhan telah bersumpah, dan tidak akan menyesal; "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek".

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Benih itu melambangkan Sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus akan hidup selamanya. Alleluya.

Ini adalah perumpamaan pertama Yesus dalam Injil Markus. Yesus mulai mendidik mereka. Yang pertama dan paling dasar adalah soal hati yang akan menjadi tempat untuk tumbuhnya "benih-benih" Sabda. Ternyata ada berbagai macam tanah, berbagai macam hati. Apakah sabda itu akan mendatangkan hasil dan seberapa banyak hasilnya sangat tergantung dari bagaimana (jenis) hati orang yang menerimanya?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (4:1-20)

Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea. Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh, lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu ada di darat, di tepi danau itu. Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dalam bentuk perumpamaan. Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka, "Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati, sehingga benih itu tidak berbuah. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dengan subur dan berbuah; hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat". Dan Yesus bersabda lagi, "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid menanyakan arti perumpamaan itu. Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun". Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan sabda. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar sabda, lalu datanglah iblis dan mengambil sabda yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, mereka segera murtad. Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri, ialah yang mendengar sabda itu, tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain sehingga sabda itu tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat".
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Saat kita mendengarkan sabda yang sedang dibacakan dari mimbar, saat itu pulalah kita menjadi tanah yang sedang ditaburi 'benih' sabda Allah. Masing-masing kita memiliki tingkat kesuburan yang berbeda. Anda termasuk yang mana? Semoga kita tidak kehilangan semangat untuk berusaha menjadi tanah yang subur.

Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar gembira, sebab Ia hadir dalam sabda itu. Oleh karena itu, pembacaan Sabda Allah merupakan unsur yang sangat penting dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan penuh hormat. Memang, Sabda Allah ditujukan kepada semua orang dari segala zaman dan dapat mereka pahami. Namun sabda itu akan dipahami secara lebih penuh dan lebih berhasil guna bila dijabarkan secara konkret. Ini dilakukan dalam homili, yang merupakan bagian dari perayaan liturgis -- Pedoman Umum Misale Romawi, 29

Doa Malam

Yesus, Engkau menghendaki agar aku menjadi tanah yang baik dengan mendengarkan sabda dan melaksanakannya dalam kenyataan hidup sehari-hari. Aku mohon rahmat-Mu agar di saat aku mengalami kesulitan selalu terbuka akan bimbingan-Mu dan dapat melaksanakan sabda-mu dengan buah yang menggembirakan. Amin.

RUAH

Selasa, 29 Januari 2013 Hari Biasa Pekan III

Selasa, 29 Januari 2013
Hari Biasa Pekan III

“Allah adalah kebahagiaan abadi, kehidupan yang tidak dapat mati, cahaya yang tidak pernah pudar” (Katekismus Gereja katolik, 257)

Antifon Pembuka (Mzm 40:10)

Aku menggambarkan keadilan di tengah jemaat besar, bibirku tidak kutahan terkatup. Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahabaik, di saat yang sulit Yesus tetap melaksanakan kehendak-Mu. Semoga teladan hidup Yesus dapat menjadi pegangan hidupku di sepanjang hari ini. Sebab Dialah Tuhan dan Juruselamatku, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sekali lagi Surat ini membandingkan kurban Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Kurban yang dikehendaki oleh Tuhan pertama-tama adalah “melaksanakan kehendak-Nya”. Itu dilakukan oleh Yesus sekali untuk selamanya dengan mengurbankan tubuh-Nya sendiri.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (10:1-10)
 
"Aku datang untuk melaksanakan kehendak-Mu, ya Allah."
 
Saudara-saudara, di dalam Taurat hanya terdapat bayangan dari keselamatan yang akan datang, bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu, dengan kurban yang sama, yang setiap tahun diulangi, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang ambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak lagi mempersembahkan kurban itu; mereka yang melakukan ibadah itu tidak lagi merasa berdosa, sebab telah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh kurban-kurban itu setiap tahun orang diperingatkan akan dosa-dosa mereka. Sebab tidak mungkin darah lembu atau domba jantan menghapus dosa! Karena itu ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, “Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau juga tidak berkenan. Maka Aku berkata: Lihatlah, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allahku, sebagaimana tertulis dalam gulungan Kitab tentang Aku. Jadi mula-mula Ia berkata, “Engkau tidak menghendaki kurban dan persembahan; Engkau tidak berkenan akan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa” – meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat - . Dan kemudian Ia berkata, “Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Jadi yang pertama telah Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:2.4ab.7-8a.10.11)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah, Tuhan, aku datang!”
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana. Alleluya.

“Melakukan kehendak Allah” menjadi kunci ajaran Yesus. Demikian ibu dan para saudara-Nya datang, Yesus menggunakan kesempatan itu untuk menekankan pentingnya “melakukan kehendak Allah” ini. Barangsiapa melakukannya, mereka menjadi “Ibu dan saudara-saudara-Nya”.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:31-35)
 
"Barangsiapa melaksanakan kehendak Allah, dialah saudara-Ku."
 
Sekali peristiwa datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus ke tempat Ia sedang mengajar. Mereka berdiri di luar, lalu menyuruh orang memanggil Yesus. Waktu itu ada orang banyak duduk mengelilingi Dia; mereka berkata kepada Yesus, “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Siapa ibu-Ku? Siapa saudara-saudara-Ku?” Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
 
Renungan
 
Hari ini Yesus bersabda, bahwa ibu dan saudara-saudari-Nya adalah mereka yang melakukan kehendak Allah. Betapa berharganya melakukan kehendak Allah. Pada saat mengajarkan doa pun, Yesus tidak lupa memasukkan hal itu dalam doa, “Jadilah kehendak-Mu”. Bukankah seluruh semesta ada, karena kehendak Allah? Jadi saudara, benar yang dikatakan Yesus, bahwa ikatan terhadap hubungan keluarga tak ada bandingannya, jika dihadapkan pada ikatan karena melakukan kehendak Allah yang sama.

Doa Malam

Allah yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena kami Kausebut putera-puteri-Mu. Betapa bahagianya kami. Semoga karena kasih dan rahmat-Mu kami mampu hidup sebagai putera-puteri-Mu yang baik dan berkenan kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Senin, 28 Januari 2013 Peringatan Wajib St. Tomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja

Senin, 28 Januari 2013
Peringatan Wajib St. Tomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
   
Salib memberi contoh setiap keutamaan. Jika kamu mencari contoh kerendahan hati, lihatlah pada salib ---- St Tomas Aquino

Antifon Pembuka (Dan 12:3)

Orang bijaksana akan bersemarak, cemerlang laksana matahari, dan guru kebenaran akan berseri, kemilau laksana bintang abadi.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, kami mengucap syukur atas keselamatan yang diberikan kepada kami untuk mengagumi keindahan hidup. Berilah kami kekuatan untuk mewartakan kebahagiaan itu kepada sesama kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:15.24-28) 
 
"Darah Kristus akan menyucikan hati nurani kita."
 
Saudara-saudara, Kristus adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah dipanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama. Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana imam agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian, Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri, untuk menghapuskan dosa lewat kurban-Nya. Manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi. Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ul: 1a)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa, Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!

Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (2 Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:22-30)
  
"Kesudahan setan telah tiba."
  
Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, "Ia kerasukan Beelzebul!" Ada juga yang berkata, "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, "Bagaimana Iblis dapat menusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal." Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan



Hari ini kita merayakan seorang Pujangga besar Gereja, Thomas Aquinas (1225–1274). Ia adalah seorang Filsuf dan Teolog dari Italia yang sangat berpengaruh, khususnya pada Abad Pertengahan. Thomas lahir dari keluarga bangsawan yang saleh. Sejak usia lima tahun, Thomas diserahkan ke biara Benediktin di Monte Casino agar dibina menjadi biarawan Benediktin. Namun, kelak Thomas memilih menjadi anggota tarekat Dominikan.

Thomas menulis banyak buku. Karyanya yang terkenal adalah Summa Theologiae yang banyak dijadikan rujukan hingga saat ini. Thomas yang cerdas menggunakan seluruh kemampuan akal budinya untuk coba mengerti Allah. Menurutnya, akal budi manusia dapat mengetahui eksistensi Allah melalui alam inderawi. Pemikiran Thomas tentang hal ini dapat ditemukan dalam ’Lima Jalan atau Quinque Viae’ untuk mengetahui Allah.

Thomas telah memberi teladan agar kita menggunakan akal budi kita semaksimal mungkin untuk mengerti Allah. Kita tak boleh malas untuk menggunakan kemampuan berpikir kita. Kendati demikian, kita juga sadar bahwa Allah terlalu besar untuk dapat kita mengerti sepenuhnya. Sehebat apa pun kemampuan kita, tak ada artinya dibanding kebesaran Allah.

Doa: Tuhan, doronglah aku agar mau menggunakan akal budiku semaksimal mungkin sebagaimana telah dicontohkan Thomas Aquinas. Amin.
  
Tentang Roh Kudus yang dijanjikan, Yesus berkata “Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.” (Yoh 16:8). Oleh karena itu, tugas utama Roh Kudus adalah ‘menginsafkan’ manusia dari dosanya. Jika manusia tidak mau insaf, maka ia berdosa melawan Roh Kudus. Maka adalah benar, kalau seseorang menolak Roh Kudus, berarti ia menolak kebenaran dan menolak kasih Allah, serta menolak pengampunan dari Allah, maka tidak mungkin diampuni baik di kehidupan sekarang maupun yang akan datang. St. Thomas Aquinas, ST, I, q. 39, a. 7.
    
Ziarah Batin 2013, Renungan dan Catatan Harian

27 Januari 2013 - Minggu Biasa III/C

HARI MINGGU BIASA III/C - 27 Januari 2013
Neh 8:3-5a.6-7.9-11; 1Kor 12:12-30; Luk 1:1-4; 4:14-21

Ketika membaca dan merenungkan bacaan-bacaan hari ini, khususnya bacaan pertama dan Injil saya menangkap salah satu pesan pokok untuk kita semua, yaitu pentingnya Kitab Suci dalam kehidupan kita. Dalam bacaan pertama (Neh 8:3-5a.6-7.9-11) dikisahkan bagaimana Imam Ezra membawa kitab Taurat ke hadapan jemaat (ay.3). Kitab itu kemudian dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan, sehingga dimengerti (ay.9). Jemaat pun mendengarkan dengan penuh perhatian, kemudian berlutut dan sujud menyembah kepada Allah (ay.7).

Sementara itu, pada bagian awal bacaan Injil (Luk 1:1-4; 4:14-21), St. Lukas menceritakan bagaimana ia berproses menulis Injilnya. Sebelum menulis Injilnya, ia melakukan penyelidikan dengan seksama mengenai peristiwa-peristiwa seputar kehidupan Yesus (ay.3). Maka, tidak mengherankan kalau ia menampilkan kisah-kisah yang khas dan tidak terdapat dalam Injil-Injil yang lain, seperti misalnya kisah kanak-kanak Yesus (Luk1-2). Maksud Lukas menulis Injilnya adalah supaya kita dapat semakin tahu dan mengenal secara benar siapakahYesus Kristus yang kita imani (ay.4).

Apa yang dilakukan Yesus dengan membaca nas Kitab Suci dari Yes 62:1-2, kemudian menegaskan bahwa “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (ay.21) juga menegaskan arti pentingnya Kitab Suci dalam kehidupan Yesus. Yesus datang untuk menggenapi nas Kitab Suci.

Oleh karena itu, pesan dan ajakan Sabda Tuhan hari ini sangat jelas, yaitu agar kita mencintai Sabda Tuhan yang terlulis dalam Kitab Suci. Kita diajak untuk tekun dan setia membaca dan membacakan Kitab Suci seperti yang dilakukan Imam Ezra; kemudian menyelidikinya seperti yang dilakukan Lukas dengan merenungkannya; setelah itu mewartakannya; dan yang tidak boleh dilupakan, kita harus menggenapinya seperti yang dilakukan oleh Yesus.

Seringkali kita ragu-ragu bahkan takut untuk membaca Kitab Suci. Kita merasa takut kalau salah mengartikan. Kita merasa tidak ada gunanya membaca Kitab Suci kalau kita tidak mampu memahaminya. Namun, kemungkinan alasan yang sebenarnya ya hanya karena malas saja. Mulai sekarang, kita tidak perlu takut dan ragu membaca dan merenungkan Kitab Suci, meskipun tidak tahu atau tidak paham maksudnya. Percayalah, bahwa Kitab Suci yang kita baca dan renungkan – meskipun kita kurang memahaminya – tetap akan berkarya dalam diri kita dengan cara-cara yang tidak kita ketahui. Bukankah kalau kita makan, kita juga tidak memahami sepenuhnya kandungan zat-zat dari makanan tersebut, apalagi gunanya masing-masing bagi tubuh kita. Namun, begitu kita makan, tubuh kita akan memprosesnya sehingga kita hidup, sehat dan memperoleh kekuatan atau energi. Sabda Tuhan pun kiranya akan berkarya demikian juga dalam diri kita.

Seringkali, kita juga berpikir, “Ah, apa gunanya membaca Kitab Suci dan mendengarkan homili atau kotbah, toh baru sebentar saja sudah lupa”. Kalau kita berpikir demikian, coba bertanyalah kepada seorang bapak yang telah menikah selama 25 tahun. Setiap hari, istrinya selalu memasak untuknya. Namun, saya jamin bahwa bapak tersebut tidak akan ingat 25 tahun yang lalu istrinya memasak apa; 20 tahun yang lalu dimasakkan apa; 10 tahun yang lalu dimasakkan apa. Bahkan, apa yang dimasak istrinya seminggu yang lalu saja mungkin sudah lupa. Namun, karena hari demi hari, ia menyantap masakan yang disediakan oleh istrinya – kendati tanpa mengingatnya – nyatanya dia tetap hidup, sehat dan memperoleh kekuatan untuk bekerja. Bukankah sabda Tuhan itu merupakan makanan rohani bagi kita, yang kalau kita tekun dan setia membaca dan merenungkannya, pasti akan memberi kekuatan dan energi rohani bagi kita.

Seringkali pula kita tidak mau membaca Kitab Suci sendiri dan mengandalkan (njagakke) dibacakan dan diuraikan oleh orang lain. Ya ini baik, tetapi itu sama saja dengan kita makan tetapi tidak mau mengunyah sendiri namun dikunyahkan orang lain atau diblender. Tentu rasanya menjadi kurang enak dan kita tidak bisa menikmati lezatnya makanan tersebut. Sabda Tuhan pun akan lebih terasa dan bermakna kalau selain kita menerima uraian hasil permenungan orang lain, juga membaca dan merenungkan sendiri.

Sekali lagi, marilah kita semakin mencintai Kitab Suci. Kita bertekun dan setia membaca dan membacakan Kitab Suci seperti yang dilakukan Imam Ezra; kemudian menyelidikinya seperti yang dilakukan Lukas dengan merenungkannya; setelah itu mewartakannya; dan yang tidak boleh dilupakan, kita harus menggenapinya seperti yang dilakukan oleh Yesus. Meskipun sabda Tuhan sudah digenapi oleh Yesus, namun kita pun juga diutus untuk menggenapinya. Dalam diri kita, sabda Tuhan juga akan tergenapi manakala kita tekun dan setia membaca, merenungkan, mewartakan dan melaksanakannya. 

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy