| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 26 Desember 2012 Pesta St. Stefanus, Martir Pertama

Rabu, 26 Desember 2012
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama

    

Tuhan, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu; biarlah orang-orang fasik mendapat malu dan turun ke dunia orang mati dan bungkam. ----- Mzm 31:17 (31-18)

Antifon Pembuka
    
Pintu surga terbuka bagi Stefanus. Dialah yang pertama di antara para martir. Maka ia berseri mulia di surga, dimahkotai dengan kemenangan.

Doa Pagi

 

Tuhan Yesus, hari ini kami memperingati martir-Mu, St Stefanus yang mendoakan para pembunuhnya. Semoga kami juga mampu mengikuti teladannya dan memaafkan sesama yang telah menyakiti hati kami. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin. 
   
Kefasihan Stefanus berbicara tidak mengundang kekaguman, apalagi pertobatan bagi mereka, melainkan justru kegeraman untuk membunuhnya. Kemartiran inilah puncak Natal. Bukankah setiap kelahiran selalu dimahkotai dengan kematian?

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-10; 7:54-59)
  
"Aku melihat langit terbuka."
  
Sekali peristiwa, Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut orang Libertini. - Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. - Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan jiwaku.
Ayat.
(Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
3. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.

Kemartiran Stefanus adalah awal kemartiran orang-orang Kristen. Namun, di mana ada kemartiran, di situ tumbuh subur iman akan Kristus. Justru hal ini merupakan bukti nyata bahwa kekristenan merupakan karya besar Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:17-22)

 
"Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja."
  
Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, "Waspadalah terhadap semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semua itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Sakramen Baptis mengesahkan iman kita akan Yesus Kristus. Kita diangkat menjadi anak-anak Allah yang terberkati. Konsekuensinya, kita mesti mengembangkan dan membagikan berkat itu kepada sesama. Aneka tantangan dan hambatan siap menghadang tugas misi kita. Hal ini merupakan batu ujian kesetiaan kita kepada Allah. Bila kita tetap bertahan dan setia, niscaya kita akan selamat. Mari kita terus mohon kekuatan Allah bagi keselamatan kita.

Doa Malam

  

Tuhan Yesus, kedatangan-Mu membawa damai dan pengampunan. Ajarilah kami untuk meneladan hidup-Mu yang penuh kasih, sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Allah memberikan dasar dan hukum kepada ciptaan-Nya, yang tetap berilaku Bdk. Ibr 4:3-4.. Orang beriman dapat mengandalkannya; mereka dipandangnya sebagai tanda dan jaminan kesetiaan Allah yang tidak tergoyahkan baginya, yang dengannya Allah memegang perjanjian-Nya dengan teguh Bdk. Yer 31:35-37; 33:19-26.. Manusia dari pihaknya harus taat dengan setia kepada dasar dan menghormati hukum, yang telah Allah ukirkan ke dalam ciptaan. -- Katekismus Gereja Katolik, 346


RUAH

Senin, 24 Desember 2012 Hari Raya Natal (Malam)

Senin, 24 Desember 2012
Hari Raya Natal (Malam)

“Sang Sabda ini adalah Kristus, penyebab keberadaan kita pada mulanya ….dan penyebab kesejahteraan kita. Sabda ini kini telah menjadi manusia – Pencipta segala rahmat…. telah diutus di jalan kita kepada kehidupan kekal … Ini adalah Sang Putera…, pernyataan Sabda yang sudah ada sejak awal mula dan sebelum awal mula. Sang Penyelamat, yang telah ada sebelumnya, kini telah muncul; sebab Sang Sabda yang telah ada bersama-sama dengan Allah dan yang melalui-Nya semua telah diciptakan, telah muncul sebagai Guru kita. Sang Sabda yang pada mulanya mengaruniakan kehidupan kepada kita sebagai Pencipta ketika Ia membentuk kita, mengajarkan kepada kita bagaimana untuk hidup dengan baik ketika Ia muncul sebagai Guru kita, sehingga sebagai Tuhan, Ia dapat mempimpin kita kepada hidup yang tanpa akhir. (Exhortation to Heathen, Chap I,7:1) ---- St. Klemens dari Aleksandria


Antifon Pembuka (Mzm 2:7)

Tuhan bersabda kepada-Ku, “Engkaulah Putra-Ku, hari ini Engkau Kuputrakan.”

Doa Malam


Allah Bapa yang mahaagung, kami memuji nama-Mu, karena Engkau membuat malam suci ini bermandikan cahaya sejati. Sinarilah hati kami dengan cahaya-Mu itu, agar lewat sabda-Mu pada malam ini kami semakin memahami misteri penyelamatan-Mu di tengah kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (9:1-6)
  
"Seorang Putera telah dianugerahkan kepada kita."
  
Bangsa yang berjalan dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Engkau telah menimbulkan banyak sorak-sorai, dan sukacita yang besar; mereka telah bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkan dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan Tuhan semesta alam akan melakukan hal ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806

Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 96:1-3.11-13)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyikanlah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa.
3. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, biarlah gemuruh laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
4. Biarlah bersukaria di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:11-14)
  
"Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang."
  
Saudaraku terkasih, sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah, di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat: (Luk 2:10-12; 2/4)
Kabar gembira kubawa kepada-Mu. Pada hari ini lahirlah penyelamat dunia, Tuhan kita Yesus Kristus
.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:1-14)
  
"Pada hari ini telah lahir Penyelamatmu"
   
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.Demikian juga Yosef pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, - karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud - supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Yoh 1:14)

Sabda telah menjadi manusia, dan kita melihat kemuliaan-Nya.
    
Renungan

"Ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia."


Ajaran untuk hidup dan bertindak saling mengasihi merupakan ajaran semua agama, dan kiranya semua pemuka atau pengajar agama atau pengkotbah hemat saya senantiasa menyampaikan ajaran atau kotbahnya didasari atau dijiwai oleh cintakasih. Memang karena keterbatasan dan kelemahan masing-masing, sesuai dengan lingkungan hidupnya, ada kemungkinan secara konkret apa yang diajarkan atau dikotbahkan berbeda, dan tentu saja para pendengar juga akan berbeda dalam penghayatan atau pelaksanaan perihal perintah untuk saling mengasihi. Maka dengan ini kami mengajak anda sekalian untuk mawas diri perihal saling mengasihi dalam rangka mengenangkan Kelahiran Penyelamat Dunia atau merayakan pesta Natal. Natal berasal dari kata Latin natus (kata sifat), yang berarti lahir, diciptakan, menurut kodratnya diperuntukkan bagi, dst.. Maka hemat saya berefleksi perihal saling mengasihi kita dapat berpedoman perihal dilahirkan, diciptakan, menurut kodratnya diperuntukkan bagi.

"Allah telah mengasihi kita" (bdk 1Yoh 4:19)

Kutipan di atas ini menjadi tema pesan Natal bersama PGI dan KWI pada tahun ini. Kasih Allah kepada manusia kiranya dapat kelihatan dan dinikmati oleh orang yang sungguh saling mengasihi, khusus suami-isteri yang saling mengasihi dengan bebas dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap tenaga atau kekuataan tanpa syarat. Penghayatan ajaran saling mengasihi dalam diri suami-isteri merupakan wujud partisipasi dalam karya penciptaan Allah dalam menciptakan manusia. Buah saling mengasihi antar suami-isteri tidak lain adalah anak yang terkasih, yang kiranya juga boleh disebut sebagai buah kasih alias yang terkasih. Bukankah kita semua juga merupakan buah kasih atau yang terkasih, yang diciptakan oleh Allah bekerjasama dengan bapak-ibu atau orangtua kita masing-masing yang saling mengasihi?

Pesta Natal memang merupakan kenangan kasih Allah kepada manusia yang luar biasa, dimana Ia menjadi manusia seperti kita dalam hal dosa, melepaskan segala kebesaran atau ke-Allah-an-Nya untuk menjadi manusia sama seperti kita. KedatanganNya ke dunia juga merupakan wujud kasih pengampunan Allah kepada umat manusia yang berdosa. "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan men" (Luk 2:10-12), demikian Warta Gembira kelahiran atau kedatangan Penyelamat Dunia.

Kelahiran senantiasa membahagiakan dan menggembirakan, dan tentu saja bagi kaum beriman, entah itu itu kelahiran manusia atau binatang atau jika tanaman berarti menghasilkan buah. Apalagi jika yang lahir adalah akan menjadi orang penting, misalnya yang akan mewarisi tahta kerajaan. Yang kelahiran-Nya kita kenangkan hari ini memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, Ia lahir sebagai Penyelamat Dunia, untuk menyelamatkan seluruh dunia seisinya, dan untuk itu Ia sungguh mendunia atau membumi. Kasih-Nya sungguh membumi atau mendunia alias menjadi nyata. Maka jika kita menghayati ajaran saling-mengasihi hendaknya juga sungguh membumi atau mendunia alias menjadi nyata, dan hemat saya salah satu wujud kasih yang hendaknya dihayati adalah boros waktu dan tenaga bagi yang terkasih alias bermurah hati kepada yang terkasih, hatinya senantiasa terarah kepada yang terkasih.

"Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini." (Tit 2:11-12). Penyelamat Dunia datang sebagai manusia ke tengah-tengah kita untuk mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. Pertama-tama kita semua diharapkan hidup dan bertindak tidak materialistis, melainkan secara spiritual alias lebih mengutamakan keselamatan jiwa manusia. Untuk itu antara lain kita diharapkan hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.
Bertindak bijaksana berarti buah tindakan atau kebijakannya senantiasa membahagiakan dan menyelamatkan dirinya sendiri maupun orang lain yang kena dampak tindakan atau kebijakannya. Saya percaya dalam Malam Natal atau di hari-hari yang bersuasana Natal ini kira semua dalam keadaan berbahagia dan bergembira dan kiranya juga terjadi pembagian hadiah atau makanan dan minuman alias tukar tali asih Kami berharap dalam hal ini sungguh adil, dan keadilan yang paling mendasar adalah hormat terhadap harkat martabat manusia alias semakin memanusiakan manusia. Jika kita semua sungguh manusiawi, maka panggilan atau ajakan untuk beribadah di dalam dunia sekarang ini dapat kita lakukan atau hayati dengan mudah dan baik.

"Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka." (Luk 2:20)

Penerima dan saksi pertama Warta Gembira Natal, kelahiran Penyelamat Dunia adalah para gembala domba. Dalam tata susunan social kemasyarakatan para gembala termasuk orang buangan yang kurang diperhatikan, meskipun demikian para gembala tidak kecewa, tidak frustrasi, melainkan tetap bahagia dan gembira. Karena tiada yang diharapkan dari manusia, sesamanya, maka dambaan atau harapan mereka senantiasa terarah kepada Allah, Penyelenggaraan Ilahi. Maka kiranya dapat dimengerti dengan baik bahwa akhirnya mereka yang pertama kali mampu mengimani kelahiran Penyelamat Dunia, yang lahir dalam puncak kemiskinan dan kesederhanaan di palungan kandang domba.

Para pemimpin Umat Allah sering juga disebut gembala umat, maka dengan ini kami mengajak dan mengingatkan segenap gembala umat untuk menghayati panggilan penggembalaan dengan baik dan benar. Motto bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantoro, yaitu ing arso asung tulodho, ing madyo ambangun karso, tut wuri handayani (= keteladanan/kesaksian, pemberdayaan, motivasi) kiranya dapat dihayati dalam penggembalaan umat Allah. Kami berharap kepada para gembala umat dapat menjadi teladan dalam hal boros waktu dan tenaga terhadap sesamanya, mengasihi umat. Selain itu hendaknya dapat menjadi teladan hidup sederhana dan tidak materialistis, sehingga dambaan atau harapannya ada pada Penyelenggaraan Ilahi. Pemberdayaan juga penting sekali dalam penggembalaan umat, yang antara lain berarti kedatangan atau keberadaan gembala umat dimana pun dan kapan pun senantiasa memberdayakan umat, menggairahkan, mempesona dan menarik umat untuk semakin tumbuh berkembang sebagai umat Allah yang membaktikan diri sepenuhnya kepada Allah. Hendaknya juga mendorong dan meneguhkan umat yang berkehendak baik untuk mewujudkan kehendak baiknya dalam cara hidup dan cara bertindak.

Semoga di antara kita setelah saling bertemu, bercakap-cakap dan bercurhat kemudian memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dengan kata lain masing-masing dari kita hendaknya berkata-kata atau berceritera perihal kebenaran-kebenaran , bukan kebohongan atau pura-pura. Berkata-kata atau berceriteralah apa adanya, tidak berkurang atau berlebih dari kenyataan atau kebenaran yang ada.

Natal adalah Kabar Gembira atau Kabar Baik.

Akhirnya marilah kita sadari dan hayati bahwa kelahiran Penyelamat Dunia adalah kabar baik, maka merayakan Natal atau mengenangkan kelahiranNya berarti kita senantiasa dapat menjadi pewarta kabar baik, menyebarluaskan dan melakukan apa yang baik. Apa yang disebut baik senantiasa berlaku secara universal, kapan saja dan dimana saja, tidak terikat oleh ruang dan waktu. Maka baiklah saya kutipkan apa yang dipesankan oleh PGI dan KWI dalam pesan Natal Bersama 2012 sebagai berikut:
"Dalam terang kasih itu, kami mengajak saudara-saudari untuk menanggapi kasih Allah dengan bertobat dan sungguh-sungguh mewujudkan kasih dengan memperhatikan beberapa hal penting berikut ini:
Pertama, Allah menciptakan alam semesta itu baik adanya dan menyerahkan pemeliharaan serta pemanfaatannya secara bertangungjawab kepada manusia. Perilaku tidak bertanggung-jawab terhadap alam ciptaan akan menyengsarakan bukan hanya kita yang hidup saat ini, tetapi terlebih generasi yang akan datang. Maka kita dipanggil untuk melestarikan dan menjaga keutuhan ciptaan-Nya dari perilaku sewenang-wenang dalam mengelola alam
Kedua, melibatkan diri dalam berbagai usaha baik yang dilakukan untuk mengatasi persoalan-persoalan kemasyarakatan seperti konflik kemanusiaan, menguatnya intoleran dan perilaku serta tindakan yang menjauhkan semangat persaudaraan sebagai sesama warga bangsa.
Ketiga, melalui jabatan, pekerjaan dan tempat kita masing-masing dalam masyarakat, kita ikut sepenuhnya dalam semua usaha yang bertujuan memerangi kemiskinan jasmani maupun rohani. Demikian juga kita melibatkan diri dalam berbagai upaya untuk memberantas korupsi. Salah satu caranya adalah mengembangkan semangat hidup sederhana dan berlaku jujur.
Keempat, melibatkan diri dalam menjawab keprihatinan bersama terkait dengan lemahnya penegakan hukum. Hal itu bisa kita mulaiu dari diri kita sendiri dengan menjadi warga negara yang taat kepada hukum dan yang menghormati setiap proses hukum seraya terus mendorong ditegakkannya hukum demi keadilan dan kebaikan seluruh warga bangsa."


"SELAMAT NATAL 2012 DAN TAHUN BARU 2013"

"Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus." (Mzm 97:11-12)


Rm. Ign. Sumarya, SJ - 25 Desember 2012

Bacaan Harian 24 - 30 Desember 2012

Bacaan Harian 24 - 30 Desember 2012

Senin, 24 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Pagi: 2Sam 7:1-5.8b-12.16; Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Luk 1:67-79.

Kidung Zakharia, dalam bacaan Injil hari ini, merupakan ungkapan puji syukur Zakharia atas karya Allah padanya dan Elisabet, istrinya. Allah telah menjawab keraguannya dan Elisabet mengenai lahirnya keturunan dari mereka. Bahkan lebih dari itu, Allah telah memilih anak mereka, Yohanes Pembaptis, sebagai nabi yang mempersiapkan jalan untuk kedatangan Putra-Nya ke dunia. Kiranya melalui bacaan Injil ini kita sebagai orang beriman yang kadang ragu akan perhatian dan kasih Allah diingatkan bahwa Tuhan senantiasa memperhatikan dan berkarya di dalam kehidupan kita umat-Nya. Semoga kita selalu menyadari hal itu karena rahmat sekecil apa pun dari-Nya akan menjadi luar biasa bagi diri kita kalau kita mau dan mampu menyadari dan mensyukurinya.

MASA NATAL
Sore: Vigili Hari Raya Natal (P).
Yes 62:1-5; Mzm 89:4-5.16-17.27.29; Kis 13:16-17.22-25; Mat 1:1-25

Dari silsilah Yesus yang diturunkan Matius, tampaklah bahwa Yesus adalah keturunan Yehuda. Keluarga Yehuda mengalami penantian yang panjang untuk sampai pada Mesias yang dinantikan. Penantian itu membutuhkan kesetiaan dan kesabaran. Inilah makna hidup dalam pengharapan

Selasa, 25 Desember: Hari Raya Natal (P).
Malam: Yes 9:1-6; Mzm 96:1-2a.2b-3.11-12.13; Tit 2:11-14; Luk 2:1-14.
Fajar: Yes 62:11-12; Mzm 97:1.6.11-12; Tit 3:4-7; Luk 2:15-20.
Siang: Yes 52:7-10; Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4.5-6; Ibr 1:1-6; Yoh 1:1-18.

Hari ini kita merayakan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus di dunia. Ia telah lahir di dunia dan bahkan menyertai kita sampai akhir zaman. Kiranya kita sebagai umat-Nya belajar dari para gembala yang mendapat kabar dari para malaikat mengenai kelahiran Yesus, yakni bersegera mencari dan menjumpai Tuhan. Terkadang kita, secara sadar ataupun tidak sadar, sibuk atau menyibukkan diri dengan berbagai hal. Semoga kita selalu rindu dan berusaha menyempatkan diri untuk mencari dan menemukan kehendak-Nya di dalam pergumulan hidup kita, sehingga memang Dialah yang selalu menuntun dan menyertai hidup kita.

Rabu, 26 Desember: Pesta St Stefanus, Martir Pertama (M).
Kis 6:8-10.7:54-59, Mzm 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17; Mat 10:17-22

Melalui St. Stefanus, kita melihat bagaimana kemartirannya sebagai pengikut Kristus telah memberikan pengalaman yang mendorong perubahan bagi Paulus yang menjadi saksi kematiannya. Paulus kemudian menjadi ujung tombak penyebaran iman Kristen sampai ke seluruh dunia, sama seperti pesan Yesus terakhir sebelum terangkat ke surga, “wartakanlah Injil sampai ke ujung bumi”. Kemartiran zaman ini sudah mengambil bentuk yang berbeda. Kemartiran zaman ini membutuhkan bukan darah tetapi pengendalian diri kita, mati raga kita terhadap segala nafsu dan dorongan kita kepada kejatuhan kepada dosa. Maka dari itu baiklah kita bertanya dalam diri kita masing-masing: siapkah aku bermatiraga dalam hidup sehingga hidupku mampu menjadi kesaksian kemartiran yang menumbuhkan iman banyak orang yang berjumpa denganku?

Kamis, 27 Desember: Pesta St Yohanes, Rasul dan Penulis Injil (P).
1Yoh 1:1-4; Mzm 97:1-2.5-6.11-12; Yoh 20:2-8.

Hari ini kita semua mengenangkan Pesta Yohanes pengarang Injil. Pengarang Injil adalah mereka yang mendapat ilham Roh Allah sendiri dalam menuliskan Injil yang adalah juga Kabar Gembira kepada semua orang. Kini kita ditantang oleh Yohanes untuk juga berani menjadi pengarang Injil seperti dia dengan cara membuka diri kepada Tuhan dan membiarkan Tuhan menuliskan Injil yang indah dalam perjalanan hidup kita. Untuk mampu melakukan ini kuncinya hanya satu, yaitu: mendengarkan Allah yang menggerakkan seluruh kehidupan kita. Marilah kita mohon kekuatan Tuhan supaya kita setia mendengarkan kehendakNya dalam kehidupan kita.

Jumat, 28 Desember: Pesta Kanak-Kanak Suci, Martir (M).
1Yoh 1:5-2:2; Mzm 124:2-3.4-5.7b-8; Mat 2:13-18.

Bacaan-bacaan hari ini menggambarkan dunia yg penuh dengan kebobrokan dan kekejaman. Baru beberapa hari Yesus lahir tapi sudah harus menjadi pengungsi akibat kekejaman Raja Herodes yang saat itu membunuh banyak anak bayi dengan harapan bahwa Yesus adalah salah satu diantara para bayi tersebut. Darah dari anak-anak kecil tersebut telah memberikan kesaksian tentang Mesias, Sang Juruselamat, yang datang ke dunia. Jika anak-anak tersebut menumpahkan darahnya untuk menyambut Mesias, kira-kira tindakan nyata apa yang mampu kita lakukan saat ini untuk menyambut Mesias dalam hidup kita?

Sabtu, 29 Desember: Hari Kelima dalam Oktaf Natal (P).
1Yoh 2:3-11; Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6; Luk 2:22-35.

Dalam tradisi Yahudi, setelah genap umur, anak sulung akan dipersembahkan kepada Allah di kenisah, karena setiap anak sulung dipandang sebagai milik Allah. Persembahan tersebut dapat diartikan sebagai pengakuan manusia atas Allah yang memiliki kehidupan kita sekaligus kesempatan bagi kita untuk mendapatkan hidup baru dan keselamatan yang datang dari Allah sendiri. Yesus yang dipersembahkan kepada Allah di kenisah ini mau memberikan teladan kepada kita sebagai umat beriman bahwa hidup kita, pekerjaan kita, atau apa pun yang kita buat pada saat ini haruslah kita tujukan atau persembahkan pada Allah sendiri. Dengan begitu kita pun masuk dalam rencana keselamatan yang Allah kerjakan di dunia ini. Maka saat ini menjadi kesempatan bagi kita untuk melihat apakah kita sudah mempersembahkan hidup kita bagi Allah?

Minggu, 30 Desember: Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf (P).
1Sam 1:20-22.24-28; Mzm 84:2-3.5-6.9-10; 1Yoh 3:1-2.21-24; Luk 2:41-52.

Hilangnya Yesus membuat kedua orangtuanya sangat cemas dan khawatir. Siapapun pasti akan mengalami kekhawatiran yang sama jika mendapati anaknya hilang. Tetapi yang mengejutkan adalah perkataan Yesus, “Tidakkah engkau tahu bahwa aku harus berada di rumah Bapaku?” Maria dengan segala perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya hanya menyimpan semua itu di dalam hatinya dan tidak memarahi Yesus. Perbuatan Yesus kerapkali selalu misterius dan tidak bisa ditebak dengan pikiran manusia. Namun dengan meneladani iman Maria, kita sebetulnya diajak untuk memperdalam kualitas hidup kerohanian kita. Percaya bahwa Tuhan mempunyai maksud tertentu dalam setiap kejadian yang kita alami, dan ingatlah bahwa jawabannya tidak instant. Mari kita sama-sama melangkah bersama Maria.

Oleh: Fr. Vincentius Rosihan Arifin, Fr. Tiberius Alonzo Jethro, Fr. F.X. Bambang Adi Putranto, Y.L. Indra Kurniawan

PESAN RADIO NATAL 2012 - Vikjen Keuskupan Surabaya

Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
“Jangan takut, sesungguhnya aku memberitakan kepadamu sukacita yang besar untuk seluruh bangsa”, demikian para malaikat meyakinkan kepada para gembala agar tidak takut atas peristiwa ilahi ini.
 
Natal bukanlah peristiwa yang menakutkan melainkan peristiwa sukacita; the news of great joy. Injil mengisahkan demikian karena memang ada pihak-pihak yang menganggap Natal sebagai ancaman dan menindaklanjuti ketakutan dengan kekerasan. Sikap Herodes merupakan contoh nyata bagaimana seseorang yang sungguh takut  dan lalu memakai kekerasan untuk membunuh semua anak anak, benih generasi masa depan, supaya tidak mengganggu keserakahan dan kesesatan jiwa mereka.
 
Warta penghiburan ini ditangkap sebagai ancaman bagi kubu Herodes. Namun ditangkap sebagai pengalaman rohani oleh para gembala. Para gembala adalah orang kelas bawah, sederhana, kurang berpendidikan, namun mempunyai keterbukaan hati bagi Firman. Natal menjadi sukacita rohani dan perayaan kehidupan bersama para malaikat sorgawi bagi orang yang terbuka hati. Maka bagi para gembala, tiba tiba dalam penglihatan rohaninya, mereka mengalami bersatu dengan pujian bala tentara sorgawi. Seluruh dirinya terangkat  ke pengalaman ajaib kemuliaan Allah di dalam hidup keseharian. Sorga dan bumi menyatu dalam kesadaran. Para gembala sederhana masuk dalam bilangan orang yang berkenan kepada Allah.
 
Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
Dalam kancah kehidupan duniawi sehari hari, seringkali memang tidak mudah untuk membedakan antara ancaman dan peluang berkat. Namun sangatlah jelas dan kontras perbedaan buah dari keduanya, ketakutan terhadap ancaman membuahkan kekerasan, namun keterbukaan hati terhadap peluang berkat membuahkan penyembahan. Kalau Herodes berangkat menghimpun para algojo untuk melaksakan agenda kekerasan, sedangkan para gembala berangkat untuk menyembah dan memuliakan kehadiran Tuhan yang SOLIDER dan penuh KASIH dalam peristiwa sederhana di kandang Betlehem. Kekerasan dan Natal adalah dua hal yang bertolakbelakang, terpisah tak terjembatani. Allah yang disembah dalam Natal adalah Allah yang mengasihi dan membawa damai. Kekerasan tidak pernah dapat dipakai untuk menjumpai Tuhan.
 
Dunia kita saat ini dipenuhi dengan kekerasan; kekerasan terhadap sesama manusia, terhadap alam, terhadap kebenaran, terhadap kebebasan, terhadap solidaritas, terhadap kerukunan, terhadap perbedaan keyakinan dan bahkan terhadap Tuhan. Dunia saat ini begitu asing dan jauh dari KASIH.
 
Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
Paus Benedictus XVI, pada Natal tahun 2005, untuk mengawali misinya sebagai pemimpin rohani Umat Katolik sedunia, beliau menerbitkan ensikliknya yang pertama yang berjudul Deus Caritas Est  (Allah adalah Kasih). Paus hendak menempatkan semua yang dipikirkan, rencanakan, putuskan dan lakukan… dengan demikian juga dia harapkan untuk diikuti oleh umat Kristiani sedunia, yaitu MEWARTAKAN bahwa ALLAH yang benar adalah KASIH
 
KASIH adalah ukuran untuk mengetahui apakah Allah yang sedang kita sembah adalah Allah yang benar. Maka bagi kita menjadi sederhana dan mudah untuk mengukur diri, Allah yang kita sembah dengan dan dalam kekerasan, kemarahan dan dendam bukanlah Allah yang benar.
 
Para pemimpin Umat Katolik dan Kristen yang bersatu dalam Konferensi Waligereja Indonesia dan Persatuan Gereja-gereja Indonesia pada Natal Tahun 2012 ini melihat dan menyerukan pentingnya kesadaran akan Hakekat Allah yang adalah Kasih ini. Judul dari pesan Natal tahun ini, “ALLAH TELAH MENGASIHI KITA” (1 Yoh4:19).
 
Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
Peristiwa Natal  memuat dua hal mendasar, yakni : HAKIKAT dan MISI/tugas perutusan.
 
Pertama, Apakah Hakikat peristiwa Natal?  Natal adalah PERISTIWA INKARNASI KASIH dan SOLIDARITAS ALLAH. Peristiwa yang mewahyukan kebenaran ilahi bagi kita manusia, bahwa ALLAH mengasihi kita. Suatu bentuk Solidaritas Allah.
Solidaritas dan KASIH  adalah dua sisi dari satu keping matauang yang sama. Dua hal yang konstitutif/komplementer. Tidak akan terjadi solidaritas sejati tanpa kasih. Dan tidak ada kasih tanpa wujud solidaritas.
 
Kedua, lalu apa Misi dari Natal. Setelah memahami hakekat Natal adalah inkarnasi Allah yang mengasihi kita, lalu apa yang menjadi perutusan kita? Dengan merayakan Natal ini kita diajak untuk BERBUAT KASIH seperti Tuhan mengasihi kita. Supaya setiap orang yang merayakan Natal juga Mengasihi seperti Allah. Di titik inilah wujud pertobatan kita tahun ini. Natal bukan sekedar perayaan pesta namun panggilan berbuat Kasih dan Solider.
 
Ada empat perutusan yang diserukan para Uskup seluruh Indonesia tahun ini sebagai wujud Kasih dan solidaritas:
  1. Umat Kristiani diajak untuk ambil bagian membela dan menyelamatkan keutuhan alam lingkungan hidup. Kekerasan dan kesewenangwenangan terhadap alam tiada lain penodaan terhadap Kasih Allah dan kejahatan terhadap dunia manusia. Oleh karenanya konferensi para Uskup sepakat untuk mendalami suatu pola pastoral berbasis cinta akan keselamatan ekologi.
  2. Umat Kristiani bekerjasama dengan siapa saja yang berkehendak baik membangun persaudaraan sejati, membangun budaya damai dengan mengatasi sikap intoleran dan konflik kemanusiaan.
  3. Umat Kristiani menyadari dan menyerukan bahwa KORUPSI merupakan penodaan/pengkianatan terhadap keadilan. Perjuangan dan dukungan terhadap pemberantasan korupsi adalah wujud kasih Natal, sebagaimana solidaritas Tuhan terhadap derita kemiskinan, Yesus yang lahir di kandang Betlehem, solidaritas dengan penderitaan kaum pinggiran.
  4. Umat Kristiani peka dan sadar bahwa dalam tata sosial kemasyarakatan, rasa keadilan mesti dijaga dengan penegakan hukum secara benar dan adil. Orang yang menghayati Kasih Allah adalah orang yang taat dan menghormati hukum. Kita semua prihatin dengan aneka berita kebobrokan proses penegakan hukum. Umat Kristiani dilarang ambil bagian dalam konspirasi semacam itu.
 
Saudara-i para pendengar, yang dikasihi Tuhan,
Pada kesempatan ini saya mengingatkan bahwa di seluruh wilayah gereja Katolik Keuskupan Surabaya, pada tahun 2013 nanti kita canangkan sebagai Tahun Kaum Muda dan Kerasulan Kitab Suci. Bapak Uskup, Msgr V Sutikno Wisaksono menghimbau supaya kita semakin serius memperhatikan pendampingan kaum muda supaya kelak mereka menjadi insan pembaharu yang punya integritas iman yang mendalam dan kepribadian tangguh untuk membangun bangsa.
 
Mengapa juga menjadi Tahun Kitab Suci? Arah Dasar Keuskupan mengamanatkan gerakan cinta akan Kitab Suci. Kitab Suci adalah Surat CINTA Allah kepada manusia. Seperti ditegaskan oleh Santo Hironimus, barangsiapa tidak mengenal Kitab Suci, maka juga tidak mengenal Yesus. Dengan spirit Natal tahun ini, mari kita semakin mewujudkan gerakan Kasih di tengah masyarakat dengan disertai pemahaman dan penghayatan Firman Tuhan secara mendalam. Sehingga setiap insan Kristiani adalah Pelaku Firman, menjadi saksi Kasih Allah bagi sesama.
 
Akhirnya ,
Saya atas nama Msgr V. Sutikno Wisaksono, pimpinan umat Katolik Keuskupan Surabaya, beserta seluruh Kuria Keuskupan Surabaya, mengucapkan selamat Natal 2012 dan Tahun Baru 2013.
 
 
Tuhan memberkati.
 
RD. Ag. Tri Budi Utomo
Vikaris Jenderal Keuskupan Surabaya
 
www.komunio.org  

Selasa, 25 Desember 2012 Hari Raya Natal (Siang)

Selasa, 25 Desember 2012
Hari Raya Natal (Siang)

Melalui kata-kata Kitab Suci, Allah hanya mengatakan satu kata: Sabda-Nya yang tunggal, dan di dalam Dia Ia mengungkapkan Diri seutuhnya: Bdk. Ibr 1:1-3.
"Sabda Allah yang satu dan sama berada dalam semua Kitab; Sabda Allah yang satu dan sama bergaung dalam mulut semua penulis Kitab yang suci. Dan karena sejak awal Ia adalah Allah pada Allah, Ia tidak membutuhkan suku-suku kata, karena Ia tidak bergantung pada waktu" (Agustinus, Psal. 103,4,1). --- Katekismus Gereja Katolik, 102
Antifon Pembuka (Yes 9:6)

Seorang Bayi telah lahir bagi kita, seorang Putera telah diberikan kepada kita. Ia menyandang kekuasaan di bahu-Nya, dan akan disebut Penasihat Agung.

Doa

Allah Bapa yang maha pengasih, Engkau telah menciptakan manusia secara mengagumkan, namun secara lebih mengagumkan lagi Kaubaharui dia. Kami mohon, Kauperkenankan ikut ambil bagian dalam keallahan Dia, yang berkenan mengenakan kemanusiaan kami. Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus Allah sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Yesaya (52:7-10)
  
"Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umatnya."
 
O betapa indah kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan bentara yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik; yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, "Allahmu meraja!" Dengarlah suara orang-orang yang mengawal engkau: Mereka bersorak-sorai serempak. Sebab dengan mata kepala sendiri mereka melihat bagaimana Tuhan kembali ke Sion. Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab Tuhan telah menghibur umat-Nya. Ia telah menebus Yerusalem. Tuhan telah menunjukkan tangan-Nya yang kudus di depan mata semua bangsa; maka segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4.5-6; Ul:3c)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di antara para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.
4. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (1:1-6)
  
"Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya."
 
Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya. Anak-Nya itulah yang ditetapkan-Nya sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dialah Allah menjadikan alam semesta. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah. Dialah yang menopang segala yang ada dengan sabda-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah berhasil mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar di tempat yang tinggi. Ia jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat sebagimana nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu Allah pernah berkata, "Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan" Atau pun: "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia menjadi Anak-Ku". Lagipula, ketika mengantar Anak-Nya yang sulung ke dunia, Allah berkata, "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat:2/4
Hari ini cahaya gemilang turun ke dunia, dan fajar suci menyinari kita; marilah menyembah Tuhan, hai semua bangsa.
  

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:1-18)
 
"Firman telah menjadi manusia."
 
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Mzm 97:3)

Segala ujung bumi menyaksikan penyelamatan oleh Allah.

Renungan
   
TELAH MENJADI MANUSIA

Saudara, tatkala kita merayakan Natal, rasanya dunia menjadi berbeda. Terasa begitu sejuk, nyaman dan damai. Hampir semua orang tersenyum manis di waktu Natal. Suasana kota yang biasanya begitu sibuk dan acuh tak acuh itu, tiba-tiba menjadi begitu ramah dan damai. Bagi kita, umat Katolik, tentu Natal membuat kita merasa bahagia.

Namun, apakah sebenarnya makna Natal itu bagi kita? Injil Yohanes dengan jelas menggambarkan Sang Sabda yang bersedia turun ke dunia dan menjadi manusia serta tinggal di antara kita (Yoh 1:14). Dalam Injil Misa Siang, penginjil Yohanes menggunakan kata "dunia" (lih. ay. 9-10). Kata ini mengacu pada tempat beradanya kekuatan-kekuatan gelap yang melawan kehadiran ilahi. (lih. ay. 5). Ke tempat seperti inilah Terang Ilahi bersinar dan Terang-Nya tidak dikalahkan oleh kekuatan-kekuatan gelap mana pun.

Apa pesannya bagi kita? Hari raya Natal akan besar maknanya bagi zaman kita ini bila ditegaskan bahwa iman akan Yesus Kristus yang lahir di dunia menjadikan kita percaya bahwa Terang-Nya tak terkalahkan meskipun banyak yang menghalanginya. Artinya, mereka yang menganggap ciptaan ini buruk dan gelap belaka serta memperlakukannya dengan buruk bisa jadi sudah mulai memisahkan diri dari Dia, sumber terang itu sendiri. Orang-orang yang demikian ini dengan sendirinya akan tersingkir. Sebaliknya, mereka yang percaya bahwa jagat ini dapat menjadi baik dan ikut mengusahakannya menjadi lebih baik, sebetulnya mereka ada di pihak Dia.

Akhirnya, biarlah makna Natal ini dapat kembali menyegarkan kita dan membuat kita kembali dapat merasakan kebahagiaan dan damai Natal. Biarlah peristiwa Natal ini membuat kita bersukacita karena melihat kebaikan dan kebesaran Allah yang mau menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Dia bersedia menjadi sama dengan manusia dalam segala hal kecuali dalam hal dosa. Dia mau setia untuk tinggal bersama manusia dan terus membarui manusia dengan Terang-Nya yang mengagumkan.

Semoga kita selalu ada di pihak Yesus, Sang Sabda yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Semoga kita selalu bersama-Nya, Sang Anak Tunggal Bapa, penuh kasih, karunia dan kebenaran. Yesus Kristus, Dialah Terang Hidup kita. Selamat Hari Raya Natal!

RUAH

KOBUS: Hari Raya Natal




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Selasa, 25 Desember 2012 Hari Raya Natal (Pagi)

Selasa, 25 Desember 2012
Hari Raya Natal (Pagi)

   
“Tidak ada yang lebih diperlukan untuk menumbuh-kembangkan pengharapan kita selain menunjukkan kepada kita bagaimana Allah sungguh-sungguh mengasihi kita. Dan bukti apa yang lebih kuat tentang hal ini selain bahwa Anak Allah telah menjadi teman seperjalanan dengan kita dalam kodrat manusia.” --- St. Agustinus (De Trinitate xiii)

Antifon Pembuka (Yes 9:2.6; Luk 1:33)

   
Hari ini cahaya bersinar atas kita, sebab Tuhan telah lahir bagi kita. Ia akan disebut Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal dan kerajaan-Nya takkan berakhir.

  
Doa Pagi 
   

Allah Bapa maha pengasih, Engkau telah menciptakan manusia secara mengagumkan, namun secara lebih mengagumkan lagi Kaubaharui dia. Kami mohon, Kauperkenankan ikut ambil bagian dalam keallahan Dia, yang telah berkenan mengenakan kemanusiaan kami. Dialah yang hidup dan berkuasa, bersama Bapa dan Roh Kudus Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)

    
"Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
   
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebut mereka: "Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut: "Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
   

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
   
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
   
Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:14; 2/4)

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-20)
    
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
   
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

  
Antifon Komuni (Za 9:9)

  
Bersorak-sorailah, hai Puteri Sion, bergembiralah, hai puteri Yerusalem. Lihatlah, Raja-mu, Penyelamat dunia, datang, kudus dan jaya.


Renungan

Selamat merayakan Natal, sebuah perayaan iman akan datangnya Sang Mesias dalam hidup kita. Semoga Natal kali ini membawa damai sejahtera dalam hidup pribadi, keluarga, Gereja dan masyarakat kita. Kabar gembira yang diwartakan oleh para malaikat adalah kabar tentang sukacita dan damai sejahtera bagi seluruh bangsa. Kabar sukacita itu tidak datang di sebuah rumah sakit yang mewah atau di sebuah kota yang besar dalam gemerlap lampu yang terang, melainkan bergema dari sebuah kandang ternak yang gelap di sebuah desa terpencil. Kabar sukacita itu bukan pertama-tama datang kepada pejabat-pejabat atau orang-orang cendekiawan dan pemuka agama, melainkan datang kepada gembala-gembala ternak yang tidak terdidik dan miskin. Kita dipanggil untuk mewartakan kabar sukacita itu. 


  Natal adalah momen paling indah untuk mewujudkan semangat "gerakan turun" atau solidaritas dari Allah. Bukan zamannya lagi anak-anak kecil diajar untuk menunggu kado dari Om Sinterklas. Tetapi, ajarilah anak-anak kita untuk membungkus kado dan pergi ke pojok-pojok jalan dan berbagi dengan teman-temannya yang sedang susah untuk mendapat makanan. Selain bergembira dalam keluarga dan komunitas, kita semua dipanggil bukan sekadar untuk penerima kabar sukacita, namun justru menjadi pewarta kabar sukacita. 


Ya Tuhan, dalam semangat Natal ini, semoga aku pun dengan hati gembira menjadi pewarta kabar gembira bagi sesamaku yang membutuhkan. Amin.

“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya” (Ibr 11-2). Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia, adalah Sabda Bapa yang tunggal, yang sempurna, yang tidak ada taranya. Dalam Dia Allah mengatakan segala-galanya, dan tidak akan ada perkataan lain lagi. Hal ini ditegaskan dengan jelas oleh santo Yohanes dari Salib dalam uraiannya mengenai Ibrani 1:1-2:
“Sejak Ia menganugerahkan kepada kita Anak-Nya, yang adalah Sabda-Nya, Allah tidak memberikan kepada kita sabda yang lain lagi. Ia sudah mengatakan segala sesuatu dalam Sabda yang satu itu…. Karena yang Ia sampaikan dahulu kepada para nabi secara sepotong-sepotong, sekarang ini Ia sampaikan dengan utuh, waktu Ia memberikan kita seluruhnya yaitu Anak-Nya. Maka barang siapa sekarang ini masih ingin menanyakan kepada-Nya atau menghendaki dari-Nya penglihatan atau wahyu, ia tidak hanya bertindak tidak bijaksana, tetapi ia malahan mempermalukan Allah; karena ia tidak mengarahkan matanya hanya kepada Kristus sendiri, tetapi merindukan hal-hal lain atau hal-hal baru” (Carm. 2,22). --- Katekismus Gereja Katolik, 65

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian 

Senin, 24 Desember 2012 Sore Menjelang Hari Raya Natal

Senin, 24 Desember 2012
Sore Menjelang Hari Raya Natal
 
Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. --- Kis 13:22-23

Antifon Pembuka (Bdk. Kel 16:6-7)

Hari ini kamu akan tahu bahwa Tuhan akan datang menyelamatkan kita, dan besok pagi akan kamu saksikan kemuliaan-Nya.

Doa Pagi

      
Ya Allah, setiap tahun Engkau menggembirakan kami dengan menantikan penebusan. Semoga kami, yang dengan gembira menerima Putra Tunggal-Mu sebagai Penebus, layak menghadap Dia dengan hati tenang, manakala Ia datang sebagai hakim. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (62:1-5)

    

"Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan." 
     
Oleh karena Sion aku tidak akan berdiam diri dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebaenaranmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami, sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:4-5.16-17.27.29; Ul: 2)

1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapa-kulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

B
acaan dari Kisah Para Rasul (13:16-17.22-25)
    

"Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak."
  
  Pada suatu hari Sabat, di rumah ibadat di Perga, setelah pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, Paulus bangkit dan memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Lalu Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud ini Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripada aku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = es, 2/2, PS 955
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 1:38; 2/4)
Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataan-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:1-25 (Singkat: Mat 1:18-25)
      

"Silsilah Yesus, anak Daud."
        
Kelahiran Yesus Kristus adalah sebagai berikut: Pada waktu Maria, ibu Yesus, bertunangan dengan Yusuf, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf, suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi: 'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai Dia Imanuel' yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki, dan Yusuf menamai anak itu Yesus.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
 
Renungan
 
Ketika kita mengenal orang terkenal atau orang penting, kita akan bertanya siapaorang itu, dari mana asalnya dan siapa orangtua atau leluhurnya. Latar belakang seseorang sering kita cari supaya kita lebih mengenal orang yang bersangkutan. Sejarah dan latar belakang seseorang akan menentukan sikap dan penerimaan kita terhadap pribadi yang bersangkutan.

Injil hari ini mengisahkan silsilah Yesus sebagai keturunan Abraham bapa kaum beriman. Yesus juga keturunan Daud, raja dan pahlawan besar bagi orang Israel.Kisah ini mau menunjukkan bahwa dalam diri Yesus terkandung darah keturunan orang beriman dan raja. Yesus bukan orang yang sembarangan yang tidak jelas asal muasalnya. Lebih dari itu, Matius dalam Injil hari ini mau menunjukkan bahwa Yesus adalah manusia sesungguhnya yang lahir dari perjalanan sejarah manusia.

Meski Putra Allah, Yesus lahir dalam sejarah kehidupan manusia. Injil hari ini mengingatkan kita sebuah inti ajaran bahwa Yesus sekalipun Tuhan, Yesus adalah juga manusia. Sama seperti kita semua, Yesus hidup dalam pahit getir sejarah kehidupan manusia. Kenyataan ini memberi penghiburan kepada kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang menjadi manusia dan memahami serta mengalami kehidupan manusia.

Dalam diri Yesus Allah tinggal di tengah-tengah manusia. Allah mengalami kemanusiaan kita karena Dia lahir sebagai manusia seperti kita. 



Renungan Harian Mutiara Iman

Senin, 24 Desember 2012 Hari Biasa Khusus Adven

Senin, 24 Desember 2012
Hari Biasa Khusus Adven

Dari mana datangnya damai di bumi, selain dari kenyataan, yang tumbuh dari bumi, yaitu Kristus yang lahir sebagai Manusia? --- St Agustinus

Antifon Pembuka (Gal 4:4)

Lihatlah, sudah genaplah saatnya Allah mengutus Putra-Nya ke dunia.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, berkat-Mu senantiasa menyertai orang-orang yang telah Kaupilih. Berkatilah juga kami hari ini dalam mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Samuel meminta Daud melakukan segala yang dikandung hatinya, sebab Tuhan menyertainya (Imanuel). Maka, Tuhan berjanji untuk mengokohkan kerajaan-Nya. Bukan kerajaan duniawi, melainkan Kerajaan Ilahi, sebab raja yang sesungguhnya adalah Allah sendiri. Samuel ingin menyatakan bahwa efek dari perbuatan bagi Tuhan yang keluar dari kandungan hati sungguh luar biasa. Adakah sesuatu yang bermutu, jika dilakukan tanpa hati?


Bacaan dari Kitab kedua Samuel (7:1-5.8b-12.16) 
     
 "Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya dihadapan Tuhan."
  
Pada masa itu Raja Daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekeliling. Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda." Lalu berkatalah Natan kepada raja, "Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau." Tetapi pada malam itu juga datanglag firman Tuhan kepada Natan, "Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami? Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu. Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya, sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel. Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu. Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.4-5.27-29; R: 2a)
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. O Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.

Kidung Zakharia adalah pujian setiap ayah atas karya Allah yang mengagumkan. Setelah menjadi bisu, Zakharia menyadari karya Allah yang memberikan kelepasan ikatan lidahnya (menyembuhkannya dari penyakit bisu), memberi "tanduk" keselamatan (mungkin yang dimaksudkan adalah Yohanes Pembaptis, putranya, sebagai perintis jalan Tuhan Yesus). Singkatnya, Allah tak pernah ingkar janji. Kualitas pribadi seorang ayah diuji, saat harus berpegang teguh pada janji.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:67-79)

"Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang."

Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya, "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya; Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus, untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita, dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan mengunjungi kita: Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan
  
Renungan
  
Doa Bapa Kami mengajarkan kita untuk memuliakan Tuhan. Doa memang pertama-tama suatu pujian syukur kepada Tuhan. Kita memuliakan Tuhan, Pencipta alam semesta. Sebagai mana Bunda Maria, Zakharia juga mengungkapkan rasa sukacitanya dalam syair madah pujian. Madah atau Kidung Zakharia ini kita lambungkan di pagi hari untuk membuka hari baru. Bersama Zakharia, kita memuliakan kebaikan Tuhan yang selalu mengunjungi kita, umat-Nya. 

Doa Malam
   
Allah Bapa surgawi, malam ini dunia bersukacita. Umat-Mu bersorak-sorai menyambut kelahiran Kanak-kanak Yesus, Sang Juruselamat, Dia yang datang untuk mengarahkan kaki kami kepada jalan damai sejahtera. Semoga dengan menyambut-Nya hidup kami tidak diliputi oleh kegelapan. Hidup kami pun dipenuhi oleh damai sejahtera dan kami dimampukan juga untuk membawa damai sejahtera itu bagi sesama. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy