| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian 12 - 18 Desember 2012

Bacaan Harian 12 - 18 Desember 2012

Senin, 12 November: Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir. (M).

Tit 1:1-9; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 17:1-6.

Kelalaian kita dapat menyebabkan seseorang berdosa.
Kepada Titus, Santo Paulus berbicara mengenai seorang penilik jemaat haruslah tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang… (Titus 1:7). Kelalaian dalam tutur kata, sikap dan perbuatan kita bisa saja menyebabkan seseorang berbuat dosa. Maka kita harus berhati-hati dalam melayani Tuhan, jangan sampai kita lupa diri dan menjadi batu sandungan yang menyebabkan seseorang berbuat dosa. Terhadap orang yang benar-benar bertobat, kita harus rela memberi pengampunan. Pernyataan Yesus mengenai mengampuni “tujuh puluh kali tujuh kali” tidak berarti kita membiarkan orang melakukan dosa berulang-ulang, tetapi kita membantu dan menghantar seseorang untuk bertobat secara sempurna.

Selasa, 13 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).

Tit 2:1-8.11-14; Mzm 37:3-4.18.23.27.29; Luk 17:7-10.

Jangan melayani demi upah.
Masih dalam surat Santo Paulus kepada Titus yang menekankan supaya pelayanannya tidak bercacat, kita diingatkan Yesus mengenai perumpamaan tentang TUAN dan HAMBA yang memberikan gambaran tentang arti seorang hamba kepada murid-murid-Nya. Murid-murid Yesus adalah para hamba yang mendapat tugas perutusan untuk melayani. Maka, dalam kehidupan pelayanan, janganlah kita terjebak pada kesombongan rohani atau merasa diri telah melakukan banyak hal yang pantas mendapat pujian. Harus tetap diingat: kita hanyalah hamba yang hanya melakukan apa yang memang seharusnya kita lakukan.

Rabu, 14 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).

Tit 3:1-7; Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Luk 17:11-19.

Kembali kepada Yesus untuk bersyukur. Orang Samaria adalah orang yang bukan keturunan Yahudi, oleh karena itu dianggap sebagai suku kelas bawah oleh orang-orang Yahudi. Dalam Injil hari ini dikisahkan tentang 10 orang kusta yang ditahirkan. Namun, nyatanya hanya satu yang kembali kepada Yesus untuk bersyukur dan memuliakan Allah. Dan orang yang kembali itu justru adalah orang Samaria yang dianggap sebagai suku kelas bawah. Kalau kita menyadari bahwa kehidupan kita tak lepas dari Penyelenggaraan Ilahi, maka apa pun keadaannya sudah seharusnya kita senantiasa dengan rendah hati (seperti orang Samaria itu) kembali kepada Yesus untuk mensyukuri dan memuliakan Allah. Namun, nyatanya kita seringkali berlaku seperti sembilan orang kusta lain, yang lupa mensyukuri rahmat dan berkat yang kita peroleh karena kebaikan Tuhan.

Kamis, 15 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).

Flm 7-20; Mzm 146:7.8-9a.9bc-10; Luk 17:20-25.

Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah.
Perikop ini kembali mengisahkan dialog orang Farisi dengan Yesus. Mereka bertanya mengenai tanda-tanda apabila Kerajaan Allah akan datang dan Yesus menjawab “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah.” Tak ada tanda-tanda khusus dibutuhkan untuk mengumumkan kedatangan-Nya, tapi semua orang akan mengenal Ia dengan amat jelas karena Ia datang mewartakan kasih dan dengan kasih pula Ia akan membangkitkan kita pada akhir zaman. Maka sudah sepantasnya kedatangan-Nya kembali bukan sesuatu yang menakutkan, melainkan menjadi hal yang sangat kita rindukan.

Jumat, 16 November: Hari Biasa Pekan XXXII (H).

2Yoh 4-9; Mzm 119:1.2.10.11.17.18; Luk 17:26-37.

Lebih terpikat kepada Yesus atau dunia?
Peristiwa tragis terjadi di zaman Lot. “Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua” (ayat 29). Kesalahan orang-orang zaman Lot adalah lebih menyayangi masyarakat duniawi (Sodom) daripada yang sorgawi. Maka pesan yang sangat indah dari Injil ini: “Apakah hati saya lebih terpikat kepada Yesus yang menyelematkan atau kepada hal-hal duniawi yang menyesatkan?”

Sabtu, 17 November: Peringatan Wajib Sta. Elisabet dari Hungaria, Biarawati (P).

3Yoh 5-8; Mzm 112:1-2.3-4.5-6; Luk 18:1-8.

Iman harus dilandasi kesungguhan hati.
”Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Lukas 18: 8). Pertumbuhan iman harus diupayakan. Itulah inti perumpamaan mengenai hakim yang lalim seperti yang disampaikan oleh Yesus. Hakim yang lalim itu tak pernah berniat untuk menangani kasus yang melibatkan janda miskin tersebut, karena perkara itu tidak menguntungkan dirinya. Namun, permintaan yang tak kenal dari janda miskin itu telah membuat sang hakim mengabulkannya. Dari kisah ini kita diingatkan untuk beriman dengan kesungguhan hati, yang tak kenal lelah secara terus menerus memperbaharuinya; dengan begitulah iman itu terus dipelihara dan tidak menjadi layu. Niscaya, iman seperti itu, akan membuahkan hasil.

Minggu, 18 November: Hari Minggu Biasa XXXIII (H).

Dan 12:1-3; Mzm 16:5.8.9-10.11; Ibr 10:11-14,18; Mrk 13:24-32.

Akhir zaman bukan saat yang menakutkan
. Pada perikop ini kita diingatkan mengenai akhir zaman. Apakah merupakan saat-saat yang menakutkan? Dilukiskan: Sang Juruselamat datang dengan kekuasaan dan kemulian-Nya, diiringi oleh malaikat-malaikat-Nya. Bagi mereka yang percaya kepada-Nya, kemegahan ini akan melenyapkan segala ketakutan mereka. Akhir zaman bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan saat-saat yang agung penuh kemuliaan. Persoalannya, sudahkah hidup kita terarah pada kelayakan untuk menikmati perjamuan surgawi pada saat itu. Mungkin hal itulah yang membuat kita menjadi begitu takut akan akhir zaman itu.
 
 
Bernardus Gunawan Y. Surya - www.reginacaeli.org

Selasa, 13 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXII

Selasa, 13 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXII

"Sabda Allah, yang merupakan kekuatan Allah demi keselamatan semua orang yang beriman (lih. Rm 1:16), dalam kitab-kitab Perjanjian Baru disajikan secara istimewa dan memperlihatkan daya kekuatannya" (DV 17). Tulisan-tulisan tersebut memberi kepada kita kebenaran definitif wahyu ilahi. Tema sentralnya ialah Yesus Kristus, Putera Allah yang menjadi manusia, karya-Nya, ajaran-Nya, kesengsaraan-Nya, dan pemuliaan-Nya begitu pula awal mula Gereja di bawah bimbingan Roh Kudus Bdk. DV 20. --- Katekismus Gereja Katolik, 124


Antifon Pembuka (Mzm 37:3-4)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka ia akan memenuhi keinginan hatimu.

Doa Pagi

Ya Allah, semoga kasih setia-Mu mendidik aku untuk meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi. Buatlah aku mampu hidup adil, bijaksana, dan selalu memuji kebesaran-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Orang yang lanjut
usia, dianjurkan untuk menjadi teladan keluarga yang baik, dapat menguasai diri, tegar dan penuh kasih. Dapatkah orang-orang Kristiani menjadi orang tua (lanjut usia) yang baik dan membangun keluarga yang terhormat?

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:1-8.11-14)
"Hendaklah kita hidup saleh sambil menantikan kebahagiaan yang kita harapkan, yaitu penampakan Allah dan penyelamat kita Yesus Kristus."

Saudaraku terkaish, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. Para lanjut usia hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan. Demikianlah pula para wanita tua hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suami, agar sabda Allah jangan dihujat orang. Demikian pula terhadap orang-orang muda. Nasihatilah mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal, dan jadikanlah dirimu sendiri untuk teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Sebab sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18.23.27.29)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hati-Mu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; tetapi orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.

Para pendengar dengan mudah memahami perumpamaan majikan dan hamba. Jika pekerjaan baik diharapkan dari seorang hamba adalah bagian biasa dari kewajiban mereka, mengapa para murid Yesus berpikir bahwa pelayanan penuh kesetiaan bukan tuntutan dasariah mengikuti Yesus sebagai Guru mereka?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:7-10)

"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."

Yesus bersabda kepada para murid, "Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, 'Mari segera makan?' Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, 'Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum'! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.' Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, 'Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukkan'."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

"Servus Servorum Dei" (Hamba dari segala Hamba Tuhan). Moto hidup ini dipakai dengan rendah hati oleh Bapa Suci (Paus). Sebagai pemimpin umat Katolik seluruh dunia, para paus menyadari bahwa ia mengemban tugas penggembalaan dari Tuhan Yesus. Karena itu, ia mesti rendah hati dan mengabdi Tuhan dan Gereja-Nya dengan penuh sukacita. Kita pun boleh melakukan hal yang sama dalam hidup kita. Kita melayani sesama sebagai wujud melayani Tuhan Yesus sendiri.

Doa Malam

Terima kasih Yesus, Engkau telah mengajar aku untuk menghormati sesamaku, meskipun dia hanya seorang hamba. Semoga aku tahu berterima kasih kepada mereka yang telah berjasa melayani aku. Amin.





 
RUAH

Surat kepada Keluarga bulan November 2012

Keluarga-keluarga Katolik yang terkasih,

Memasuki bulan November seperti memasuki bulan “ungu”. Kita memasuki suatu bulan yang beberapa harinya memperingati dan mendoakan secara khusus arwah-arwah orang beriman. Mendoakan orangtua, sanak-saudara yang sudah dipanggil Tuhan menjadi bagian dari persaudaraan dan kekerabatan kita yang abadi dengan orang-orang yang kita kasihi yang sudah meninggal.

Akan tetapi, bulan ini bukan saja menjadi “bulan ungu”, tetapi kita boleh menjadikannya sebagai bulan persiapan memasuki masa adven yang akan segera menjelang pada bulan yang akan datang. Sosialisasi masa adven baru saja dilakukan, salah satunya dengan mencanangkan masa adven sebagai “Bulan Keluarga”.

Masa adven yang akan dimulai pada awal bulan Desember, akan dijadikan sebagai “Bulan Keluarga”. Pada masa ini, adven menjadi saat seluruh keluarga bertemu dan mengolah kehidupan bersama. Kekeluargaan perlu dibangun dan dipelihara juga ketika keluarga kita tidak mempunyai masalah yang serius. Kebaikan keluarga yang sudah terjalin tidak menghalangi tugas kita untuk memeliharanya sebagai harta karun keluarga yang perlu perawatan dan rasa sayang.

Pertemuan Adven yang akan datang mengundang seluruh keluarga untuk hadir bersama di lingkungan. Kita memakai Bulan Keluarga tahun ini untuk berkumpul bersama keluarga dan menemukan kegembiraan dan mempersiapkan Natal dalam kebersamaan yang menentramkan. Marilah saling membantu untuk mengajak seluruh anggota keluarga dan mengajak anak-anak, remaja, dan anak muda untuk ikut serta ke pertemuan yang lebih bernuansa aktivitas bersama.

Mempersiapkan Natal adalah peristiwa keluarga, demikianlah seharusnya setiap keluarga dalam hidup berimannya. Iman dalam keluarga lebih menggembirakan kalau dijalani sebagai pengalaman bersama. Maka, sebelum waktu adven tiba, mohonlah kepada Tuhan Yesus untuk memperbaiki kehidupan bersama dalam keluarga kita. Kita hanya perlu mewujudkannya dalam semangat bertemu dan memberi perhatian lebih pada mereka yang kita cintai.

Keluarga-keluarga yang terkasih, di samping adven menjadi Bulan Keluarga, masa adven menjadi awal memasuki tahun iman untuk Gereja Katolik. Pada tahun yang akan datang, Paus Benediktus mencanangkan tahun imam untuk kita semua. Marilah kita mendukungnya dengan mulai mememperdalam iman bagi keluarga kita sendiri.

Kalau biasanya iman hanya menjadi salah satu acara mingguan, marilah kita menjadikannya sebagai kebutuhan pokok hidup keluarga kita. Dunia bisa semakin menggoda dan barangkali membawa kita ke situasi yang sama sekali tidak pernah terbayangkan, tetapi menjadi orang beriman akan menerima jaminan keselamatan dari-Nya. Paulus dengan yakin mengatakan kepada jemaat: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” (Kis.16:31)

Paulus menyampaikan kepada umat-umat muda, agar bukan hanya mengurusi kesejahteraan material rumah tangga, tetapi menjamin kehidupan beriman, agar keselamatan sejati dirasakan seluruh keluarga. Iman itulah yang menjamin dan menjadi sumber penolong dan penjaga. Panggilan mulai dari “engkau”, yaitu setiap dari kita yang membaca sabda Tuhan ini. Mulailah dari diri sendiri dan ajaklah anggota keluarga kita menekuni iman Katolik.

Kesadaran, keyakinan, kemauan, ketekunan, dan semangat mewartakan akan menjadi sarana terbaik terbangunnya iman dalam keluarga kita. Seorang bapak yang beriman, atau seorang ibu yang tekun berdoa, tanpa meninggalkan tugas pokok sebagai pasangan dan orangtua, sudah sangat besar pengaruhnya.

Ada seorang bapak yang berusaha menasihati anaknya yang sedang bermasalah. Bapak ini menemui kesulitan menasihati anaknya. Dia berkata kepada anaknya, “Nak, kalau kamu tidak mau mengatakan dengan jujur, bagaimana kami bisa membantumu?” Si anak tetap diam. Si bapak melanjutkan, “Kalau memang kamu masih diam, kamu boleh berbicara dengan ibumu... percayalah ibumu dekat dengan Bunda Maria, pasti bisa membantu dengan doa-doanya.”

Kalimat ini bukanlah suatu kalimat meragu atau kalimat kosong. Si suami dan anak itu tahu bagaimana kehidupan rohani sang ibu. Bukankah pegangan iman seperti ini amat perlu di kala permasalahan sulit diselesaikan? Siapakah yang dapat diandalkan dalam keluarga kita di saat hidup menjadi beban? Semoga kisah singkat ini menginspirasi kita untuk mengembangkan iman pribadi, bukan hanya para ibu, tetapi bapak dan bahkan anak-anak juga.

Keluarga-keluarga KAJ yang terkasih, iman akan terasa buah manisnya, kalau kita menikmatinya pertama dari orang-orang terkasih di rumah. Tidak hanya pasutri, anak-anak, kakek-nenek, oom-tante, semua saja memulai hidup dalam iman yang lebih mendalam, dan semoga perbaikan dan kerukunan terjalin lebih indah lagi.

Sebuah tip kecil, anda boleh membuat kreativitas memperdalam iman. Rencanakan pertemuan pertemuan di lingkungan yang kreatif, dengan permainan, sarana games, ice-breaking, dan lagu-lagu yang mempersatukan dan membawa suasana bahagia. Semua itu khususnya dibuat dalam pertemuan-pertemuan yang bertema keluarga di lingkungan. Semoga membantu.

Salam Keluarga Kudus,

Rm. Alexander Erwin MSF

Senin, 12 November 2012 Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir

Senin, 12 November 2012
Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir

Terutama Uskup Yosafat mencurahkan tenaganya untuk kesatuan orang beriman sebangsanya dengan Takhta Suci. Ia juga menyerahkan hidupnya sebagai martir demi kehidupan Gereja. --- Paus Pius XI

Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah menaburkan benih Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon, berilah kami kerelaan untuk ikut serta memperkembangkannya dalam hidup kami sehari-hari sehingga kehidupan kami semakin diwarnai cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (1:1-9)

"Angkatlah penatua-penatua seperti yang telah kupesankan kepadamu."

Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita, dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:1-6)

"Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia."

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Pemimpin yang sungguh baik semakin sulit ditemukan. Masalahnya, banyak yang ingin menduduki jabatan pemimpin, tetapi tidak mau memimpin terlebih dahulu dirinya sendiri. Gereja awal pun mencari pemimpin itu: yang tak bercacat, punya satu istri saja, dan punya anak-anak yang sungguh beriman; yang tidak angkuh, tidak pemberang, tidak serakah, suka memberi tumpangan, menguasai diri, sanggup meyakinkan penentang. Singkatnya, pemimpin yang bisa dengan tulus memimpin dengan teladan baik.

Akan muncul persoalan serius bila seseorang secara lihai menyesatkan banyak orang lain. Maka hukuman dari Tuhan pun tidak tanggung-tanggung! Lebih baik bila sebuah batu kilangan diikatkan di leher penyesat itu dan ia ditenggelamkan di dasar laut. Peringatan awal akan diberikan. Iman akan tetap dibutuhkan. Namun demikian, Tuhan siap bertindak tegas demi kepentingan banyak orang agar mereka tidak terus disesatkan oleh segelintir orang yang tidak mampu memimpin dirinya sendiri.

Yesus, pimpinlah aku, dan bentuklah aku menjadi pemimpin bagi diriku dan bagi banyak orang lain. Aku ingin terus mencari wajah-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

*

Penyesatan adalah satu sikap atau tingkah laku, yang menggoda orang lain kepada kejahatan. Siapa yang meyesatkan, menjadi penggoda bagi sesamanya. Ia membahayakan kebajikan dan kejujurannya; ia dapat menggiring saudaranya ke dalam kematian jiwa. Penyesatan adalah satu kesalahan berat, kalau orang lain digoda dengan sengaja untuk melakukan langkah salah yang buruk, melalui perbuatan atau kelalaian.

Penyesatan itu terutama bersifat buruk, kalau ia dilakukan oleh orang-orang terpandang dan kalau karena itu orang-orang lemah dibahayakan. Ini yang membuat Tuhan kita berseru, "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut." (Mat 18:6). Penyesatan itu bobotnya sangat berat, kalau dilakukan oleh para pendidik dan para guru. Karena itu, Yesus mempersalahkan ahli-ahli Taurat dan kaum Farisi bahwa mereka adalah serigala berbulu domba.

Siapa yang memanfaatkan wewenangnya sedemikian rupa, sehingga ia menggoda kepada yang jahat, bersalah karena penyesatan dan bertanggung jawab secara langsung atau tidak langsung atas kejahatan yang ia mungkinkan. "Tidak mungkin tidak ada penyesatan, tetap celakalah orang yang mengadakannya." (Luk 17:1)

Katekismus Gereja Katolik, 2284-2285, 2287 / RUAH

Kobus: 11 November 2012




silahkan klik gambar untuk memperbesar

Minggu, 11 November 2012 Hari Minggu Biasa XXXII

Minggu, 11 November 2012
Hari Minggu Biasa XXXII
Peringatan St. Martinus dari Tours, Uskup 

Sebagai orang yang telah dipuaskan dengan tubuh-Nya di dalam Ekaristi, kita sudah termasuk Tubuh Kristus --- Katekismus Gereja Katolik, 1003

Antifon Pembuka (Mzm 88:3)

Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahakuasa dan mahamulia, orang kecil selalu dapat menghadap Engkau, dan orang yang terampas hak wewenangnya selalu Kaulindungi. Kami mohon, berilah kami hati sederhana; perkenankanlah kami mendekati siapa pun yang memerlukan bantuan. Anugerahilah kami keberanian dan kerelaan hati untuk membagi satu sama lain segala yang Kaupercayakan kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-raja (1Raj 17:10-16)
  
"Janda itu membuat sepotong roti bundar kecil dan memberikannya kepada Elia."
 
Sekali peristiwa Nabi Elia bersiap-siap, lalu pergi ke Sarfat. Ketika ia tiba di dekat gerbang kota itu, tampaklah seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Elia berseru kepada perempuan itu, “Cobalah, ambilkan aku sedikit air dalam kendi untuk kuminum!” Ketika perempuan itu pergi mengambil air, Elia berseru lagi, “Cobalah juga bagiku sepotong roti!” Perempuan itu menjawab, “Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, sebentar lagi aku pulang dan mengolanya bagiku dan bagi anakku, dan setelah memakannya, maka kami akan mati.” Tetapi Elia berkata kepadanya, “Janganlah takut, pulanglah, dan buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku; kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu. Sebab beginilah firman Tuhan, Allah Israel. Tepung dalam tempayan itu takkan habis, dan minyak dalam buli-buli itu pun takkan berkurang sampai tiba waktunya Tuhan menurunkan hujan ke atas muka bumi.” Maka pergilah perempuan itu, berbuat seperti yang dikatakan oleh Elia. Maka Elia, perempuan itu dan anaknya mendapat makanan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang sesuai dengan firman Tuhan yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9bc-10, Ul:2b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberikan roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (9:24-28)
 
"Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang."
  
Saudara-saudara, Kristus telah masuk ke dalam tempat kudus bukan yang buatan tangan manusia, yang hanya merupakan gambaran dari tempat kudus yang sejati, tetapi ke dalam surga sendiri, untuk menghadap hadirat Allah demi kepentingan kita. Ia pun tidak berulang-ulang masuk untuk mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagaimana Imam Agung setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus mempersembahkan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab kalau demikian Kristus harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang ternyata, pada zaman akhir ini, Ia hanya satu kali saja menyatakan diri untuk menghapus dosa lewat kurban-Nya. Seperti manusia ditetapkan Allah untuk mati hanya satu kali, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengurbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957.
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah yang hidup miskin terdorong oleh karena Roh Kudus, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:38-44)
  
"Janda miskin ini telah memberi lebih banyak daripada semua orang lain."

Pada suatu hari, dalam pengajaran-Nya, Yesus berkata kepada orang banyak, “Waspadalah terhadap ahli-ahli Taurat! Mereka suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar. Mereka suka menduduki tempat-tempat terdepan dalam rumah ibadat dan tempat terhormat dalam perjamuan. Mereka mencaplok rumah janda-janda sambil mengelabui orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Pada suatu hari lain, sambil duduk berhadapan dengan peti persembahan, Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda miskin. Ia memasukkan “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin itu memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda itu memberi dari kekurangannya; semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Kebesaran pemberian seseorang sering diukur menurut nilai uang. Penyumbang besar akan bisa menaruh namanya dalam benda yang didapat berkat sumbangan dana darinya. Seluruh dunia pun akan bisa membaca namanya dan berdecak kagum. Kita pun lupa, bahwa secara tersembunyi ada sekian banyak penyumbang yang dengan segala keterbatasannya ikut berjasa. Orang-orang inilah yang dalam memberi sungguh melibatkan seluruh hati dan hidupnya. Dengan memberi, mereka memberi sepotong hidup mereka.

Maka bukan besar kecilnya pemberian menurut nilai uang, tetapi besar kecilnya keterlibatan hati dan hidup kita dalam memberi. Pemberian sederhana dalam bentuk air minum dan roti justru dipandang oleh Tuhan sebagai pemberian luar biasa. Karena itulah mukjizat besar terus mengalir. Yesus pun memberikan diri-Nya secara total, dan dari sana pula mengalir mukjizat kehidupan untuk kita. Tindakan baik yang kita lakukan sebagai sebuah pertunjukan sungguh menjijikkan di mata Tuhan.

Yesus, aku persembahkan hatiku yang paling dalam kepada-Mu. Aku ingin agar seluruh hidupku menjadi persembahan pujian bagi kebesaran nama-Mu. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

HARI MINGGU BIASA XXXII/B - 11 Nopember 2012

HARI MINGGU BIASA XXXII/B - 11 Nopember 2012
1Raj 17:10-16; Ibr 9:24-28; Mrk 12:38-44
Dua dari tiga bacaan hari ini, yakni bacaan pertama dan Injil berkisah tentang janda. Dalam bahasa Ibrani, kata janda disebut dengan istilah “alamah” yang maknanya dekat dengat kata “ilem”, artinya bisu. Hal ini sesuai dengan kondisi janda pada waktu itu. Dalam tradisi Yahudi, kaum wanita tidak diperhitungkan dan tidak diberi hak dalam kehidupan bersama (bdk. Mat 14:21). Dalam berumah tangga, ia tergantung sepenuhnya pada kaum lelaki, entah suami, anak lelaki atau saudara lelaki. Maka, kalau suaminya meninggal dan ia tidak mempunyai anak lelaki dewasa serta tidak mempunyai saudara yang mau menanggungnya, ia akan mengalami kesulitan untuk menopang hidupnya. Hidup sebatang kara, tidak diperhitungkan dan tidak diberi hak apa pun dalam masyarakat, ditambah lagi tidak ada yang menjamin kebutuhan hidupnya. Kalau ia mempunyai anak yang masih kecil, harus menghidupi anaknya seorang diri.
Mengingat kondisi janda yang begitu lemah ini, para janda berhak mendapatkan perlindungan dari masyarakat. Hukum Taurat dan Kitab para Nabi menegaskan bahwa para janda harus dilindungi, bukannya malah ditindas. Mereka berhak mendapat bantuan meteriil (Ul 14:29; Am 2:8). Pada saat panen, mereka mendapat bagian dari hasil panen (Ul 24:19-21). Bahkan, mereka juga mendapat perlindungan dari Tuhan Allah sendiri, tidak seorang pun boleh menindas mereka (Kel 22:22; Yes 1:17.23; 10:2). Tanggungjawab terhadap para janda yang lemah ini terus diperhatikan oleh Gereja Awal. Maka, para rasul memilih dan mengangkat tujuh orang yang secara khusus diutus untuk melayani para janda (bdk. Kis 6:1-7).
Dalam kondisi normal (seharusnya), para janda memang dilindungi. Namun tak jarang ada banyak orang yang tega mencari keuntungan material dari kelemahan dan kemiskinan mereka. Itulah yang seringkali dilakukan oleh para ahli Taurat. Misalnya, mereka seolah-olah membantu dan membela para janda tetapi menuntut bayaran. Mungkin juga mereka memintakan bantuan dari orang-orang kaya dan mengorganisir bantuan untuk para janda tersebut, tetapi mereka sendiri mengambil keuntungan. Tidak semua bantuan disalurkan kepada para janda tetapi sebagian (besar) diambil untuk dirinya sendiri. Tindakan-tindakan seperti inilah yang dikatakan oleh Yesus bahwa mereka “mencaplok rumah janda-janda” (Mrk 12:40).
Meskipun dalam banyak hal para janda mengalami situasi yang lemah, namun mereka toh masih bisa mempunyai kekuatan dalam hal iman. Inilah yang tampak dalam dua tokoh janda yang dikisahkan dalam bacaan pertama dan Injil hari ini. Kisah janda dalam Injil, yang memberikan persembahan dari kekurangannya, dari semua yang ada padanya, yakni seluruh nafkahnya, menunjukkan bahwa ia adalah orang yang beriman (Mrk 12:44). Kendati semua nafkahnya dipersembahkan sehingga ia tidak punya apa-apa lagi, ia tidak khawatir karena percaya akan pemeliharaan Tuhan. Hal yang sama dilakukan oleh seorang janda dari Sarfat yang dikisahkan dalam bacaan pertama. Karena percaya pada penyelenggaraan dan pemeliharaan Allah, maka ia rela membagikan air dan roti sedikit yang dimilikinya untuk nabi Elia. Dan betul yang terjadi, kemurahan-hatinya dan kerelaannya untuk berbagi, tidak membuat apa yang dimilikinya habis tetapi malah terus ada karena Tuhan menjamin (1Raj 17:11-16). Maka, pesan pertama dari bacaan-bacaan hari ini adalah kita diajak meneladan sikap iman kedua janda ini. Kita diajak untuk percaya dan mengandalkan diri pada pemeliharaan Tuhan. Kendati kita terbatas dan lemah, itu bukan berarti kita tidak bisa memberi. Kita masih tetap bisa memberi persembahan dan berbagi dari kekurangan kita. Berbagi tidak akan membuat kita jatuh miskin tetapi justru akan semakin mempercaya dan menjadikan kita berlimpah berkat.
Pesan yang kedua kita ambil secara khusus dari apa yang dilakukan janda miskin dalam Injil. “Janda itu memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya” (Mrk 12:44). Artinya, dengan memberi pesembahan tersebut, ia tidak mempunyai apa-apa lagi untuk menopang dan menjamin hidupnya. Bahkan, untuk makan setelah ia pulang dari Bait Allah pun sudah tidak ada. Kalau Yesus menyampaikan hal ini kepada para murid, tentunya Ia tidak hanya mengajak mereka untuk meneladan sikap janda miskin ini (pesan pertama tadi) tetapi lebih dari itu, Yesus mengajak para murid untuk berbuat sesuatu bagi di janda yang sudah tidak mempunyai apa-apa lagi itu. Artinya, dengan mengingat warisan iman para leluhur yang menekankan kewajiban untuk memperhatikan para janda, Yesus mengasah kepekaan para murid dan para pendengar untuk berbelarasa terhadap para janda dan kaum miskin pada umumnya.
Menurut Mgr. Suharyo, kalau kisah janda miskin ini dimaknai sebagai tantangan untuk berbelarasa, maka kritik terhadap orang kaya yang memberikan persembahan dalam jumlah besar (Mrk 12:42) dapat dimaknai secara sama. Di telinga kita, seolah-olah Yesus berkata: “kae lho, mbok randha kae wus ora duwe apa-apa. Kabeh barang darbeke wus dipisungsungake. Mosok, kowe mung arep meneng wae?” Lalu, kepada orang-orang kaya yang memberikan persembahan dalam jumlah besar, Yesus berkata: “tidak cukup kalian hanya memberikan persembahan dalam jumlah yang besar. Kamu harus juga berbelarasa dan berbelas kasih kepada orang-orang miskin yang tidak punya apa-apa, seperti si janda ini”.  Sapaan dan tantangan Yesus ini, tentunya menggerakkan kita untuk berbuat sesuatu atas dasar belas kasih dan belarasa.
Dengan demikian, dua pesan diberikan kepada kita. Pertama, kita diajak untuk meneladan sikap iman janda miskin dengan mengandalkan diri sepenuhnya kepada Tuhan sehingga tidak ragu untuk memberi kendati kita sendiri berkekurangan. Kedua, kita diajak untuk berbelarasa dan berbelas kasih dengan berbuat sesuatu untuk para janda (= orang-orang miskin dan menderita).

RD. Ag. Agus Widodo

Sabtu, 10 November 2012 Peringatan Wajib St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Sabtu, 10 November 2012
Peringatan Wajib St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

Di dalam pembaptisan, tanda salib membuat semua yang dilahirkan kembali dalam Kristus sebagai raja, dan pengurapan dalam Roh Kudus mentahbiskan mereka menjadi imam --- St Leo Agung

Antifon Pembuka (Sir 45:30)

Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.

Doa Pagi

Tuhan, kasih setia-Mu Engkau nyatakan dalam pemeliharaan hidupku baik dalam kesulitan maupun di saat aku mengalami kelimpahan. Ajarilah aku untuk berkata: cukup agar aku tahu apa yang perlu untuk memenuhi kebutuhan hidupku dan semakin mampu mensyukuri hidup ini. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (4:10-19)

"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."

Saudara-saudara, aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya kalian semakin menaruh perhatian lagi kepadaku. Memang perhatianmu selalu ada, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Hal itu kukatakan, bukan karena aku kekurangan. Sebab aku telah belajar mencukupi diriku dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan, dan aku pun tahu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tiada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik jugalah perbuatanmu, yaitu bahwa kalian telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Kalian sendiri pun tahu, hai orang Filipi. Waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaat pun yang mengadakan perhitungan utang-piutang dengan daku selain kalian. Di Tesalonika aku telah satu dua kali menerima kiriman bantuan dari kalian. Yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya yang makin menambah keuntunganmu. Kini aku telah menerima daripadamu semua yang perlu, malahan lebih daripada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu kurban yang disukai dan berkenan kepada Allah. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.8a.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi, keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
3. Hatinya teguh, ia tidak takut. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Yesus Kristus telah menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (16:9-15)

"Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?"

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima dalam kemah abadi. Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi jika kalian tidak setia mengurus mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon." Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Perkembangan teknologi komunikasi membuat banyak dari kita semakin sulit untuk memusatkan perhatian. Ruang pribadi begitu kerap kita biarkan rusak oleh hadirnya perangkat komunikasi kita. Pusat perhatian pada Tuhan sendiri akhirnya pun terpecah. Kita bisa tidak lagi mengandalkan kekuatan Tuhan, karena kita sibuk dengan hal lain yang mengubah arah perhatian kita. Akan semakin sulit bagi kita untuk sungguh percaya, bahwa segala perkara dapat kita tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan.

Mamon zaman modern akan hadir dalam hal-hal kecil. Cara bekerjanya sama: pelan tapi pasti, mamon itu akan menjauhkan kita dari Tuhan sendiri. Maka kita perlu belajar untuk berdisiplin dalam membuat pilihan-pilihan kecil yang baik dan benar, dan bertahan dalam perhatian penuh untuk melakukannya. Hati dan tubuh kita tidak akan bisa bertahan lama dalam sikap mendua. Kita diajak untuk belajar mengagumi apa yang juga dikagumi oleh Tuhan sendiri. Dengan itu kita menjadi pahlwan kebenaran.

Yesus, aku sadar bahwa aku telah mengejar kebahagiaan palsu dalam hidupku. Aku ingin belajar takut akan Engkau dan menemukan kebahagiaan sejati. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 09 November 2012 Pesta Pemberkatan Basilik Lateran

Jumat, 09 November 2012
Pesta Pemberkatan Basilik Lateran

Tuhan memberi kepada para Rasul kuasa-Nya sendiri untuk mengampuni dosa, Ia juga memberi kepada mereka otoritas untuk mendamaikan para pendosa dengan Gereja. Aspek gerejani dari tugas ini terutama kelihatan dalam perkataan meriah Kristus kepada Simon Petrus: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga; apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:19). Jelaslah, bahwa "tugas mengikat dan melepaskan, yang diserahkan kepada Petrus, ternyata diberikan juga kepada Dewan para Rasul dalam persekutuan dengan kepalanya Bdk. Mat 18:18; 28:16-20." (LG 22).

Anifon Pembuka 

Aku melihat kota yang suci, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. (Why 21:2)

atau

Lihatlah, kemah Allah di antara manusia! Dia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah-bersama-mereka ini akan menjadi Allah mereka. (bdk. Why 21:3)

Pengantar

Hari ini dirayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilik di Lateran, Roma. Gedung gereja ini dipersembahkan kepada Santo Yohanes Pembaptis dan Santo Yohanes Penginjil, dan menjadi gereja Katedral Paus sebagai Uskup Roma. Gedung ini didirikan pada masa kaisar Konstantin dan diberkati oleh Paus Silvester pada tahun 324. Pesta ini dirayakan di seluruh Gereja Katolik sebagai tanda hormat dan sebagai tanda persatuan dengan Takhta Santo Petrus. Gereja ini adalah "Induk dan Kepala semua gereja di Roma dan di seluruh dunia" (omnium urbis et orbis ecclesiarum mater et caput). Di dalam basilika sendiri dapat dirayakan misa dengan rumus umum pemberkatan Gereja.

Doa Pagi

Ya Allah, dari batu-batu hidup dan terpilih Engkau telah menyiapkan tempat tinggal yang kekal bagi keagungan-Mu. Lipatgandakanlah di dalam Gereja-Mu anugerah Roh yang telah Engkau berikan, agar umat yang setia kepada-Mu senantiasa bertambah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Utusan surgawi menerangkan bahwa air kehidupan dari sungai yang mengalir dari takhta Allah akan membuat tawar air Laut Mati yang asin. Tempat-tempat yang kering menjadi subur dengan pepohonan yang buahnya bagus untuk makanan dan daunnya menyembuhkan penyakit.

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-2.8-9.12)

"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."

Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

atau

Paulus menekankan kesatuan dan kerjasama yang merupakan ciri dari tugas dan tujuan umum para pelayan Tuhan. Orang-orang Korintus melawan rencana Allah bila mereka memperlawankan pelayan yang satu dengan yang lain, karena para pelayan bekerja untuk tujuan yang sama.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 3:9b-11,6-17)

"Kamu adalah tempat kediaman Allah."

Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9; R: 5)
1. Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran sungai . Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan di bumi.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (2Taw 7:16, 2/4)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.

Bait Allah dihancurkan tahun 70 M oleh pasukan Titus dari Roma. Tempat ini adalah pusat ibadat dan kurban, tempat kehadiran Allah dan lambang yang terlihat dari kesetiaan-Nya, yang akan digantikan oleh tubuh Kristus yang bangkit.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:13-22)

"Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri."

Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Gereja Katolik mempunyai 2 arti: gereja dalam bentuk fisik bangunan dan Gereja sebagai kawanan umat Allah. Gereja fisik bangunan bisa dibakar dan dihancurkan manusia. Namun, Gereja sebagai kawanan umat Allah tidak bisa dihancurkan manusia. Kebangkitan Yesus dari antara orang mati telah melahirkan Gereja yang terus hidup dan berkembang sampai sekarang. Apakah Anda termasuk umat yang ikut mengembangkan Gereja? Atau justru sebaliknya?

Doa Malam

Allah Bapa yang mahakudus, Engkau telah menganugerahkan diri-Mu seutuhnya dan menghidupi kami dengan tubuh serta darah Putra-Mu. Kami mohon, jiwailah kami dengan semangat yang menjiwai para rasul, agar kami benar-benar melanjutkan karya cinta kasih Putra-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

RUAH

Kamis, 08 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXI

Kamis, 08 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXI

Kamu diserahi harta yang tak dapat binasa, dan Tuhan akan minta pertanggungjawaban darimu pada waktu kedatangan-Nya. --- St. Sirilus dari Yerusalem.

Antifon Pembuka (105:4-5)

Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya. Mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-Nya.

Doa Pagi

Tuhan Yesus, Engkau tidak pernah berhenti mengasihi dan mengampuni aku orang yang berdosa ini. Dampingi aku agar semakin peka atas rencana dan kehendak-Mu bagi hidupku. Amin.

Orang-orang Filipi adalah bangsa yang sudah dipilih, sunat rohani karena mereka menyembah dalam Roh Allah dan bangga terhadap Kristus Yesus. Umat Kristiani zaman ini pun mesti memiliki kesadaran yang demikian.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (3:3-8a)

"Apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus."

Saudara-saudara, kitalah orang-orang bersunat, yaitu kita yang beribadat oleh Roh Allah, yang bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh kepercayaan padahal-hal lahiriah. Meskipun demikian sebenarnya aku mempunyai alasan untuk menaruh kepercayaan pada hal-hal lahiriah. Kalau orang lain menyangka dapat mengandalkan hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: aku disunat pada hari kedelapan, aku seorang Israel, dari suku Benyamin, aku seorang Ibrani asli; mengenai pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, mengenai kegiatanku dalamagama Yahudi aku penganiaya jemaat; mengenai kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap merugikan karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus, Tuhanku, sebab hal itu lebih mulia dari segala-galanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:2-3.4-5.6-7)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya! Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mukjizat dan ketetapan-ketetapan yang diucapkan-nya.
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 11:28)
Datanglah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepada kalian.

Kegembiraan dan Kerajaan Allah muncul melampaui perhitungan biasa atau bahkan perhitungan bisnis. Apa yang hilang, ditemukan. Ini seperti hidup baru, suatu kebangkitan, maka perlu dan bahkan harus dirayakan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (15:1-10)

"Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat."

Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, "Orang ini menerima orang-orang berdosa dan makan bersama dengan mereka." Maka Yesus menyampaikan perumpamaan berikut kepada mereka, "Siapakah di antaramu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia lalu meletakkannya diatas bahu dengan gembira. Setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, 'Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.' Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, 'Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang telah kutemukan.' Aku berkata kepadamu, demikian juga akan ada sukacita pada malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tiap hari kita merasakan kasih karunia Tuhan. Karunia Tuhan ini tentu sangat membahagiakan kita. Tuhan ingin agar rasa bahagia itu tidak kita nikmati sendiri. Kita dipanggil untuk membagikan rasa sukacita kepada sesama. Mereka juga punya hak yang sama untuk menikmati kebahagiaan. Jadi, mengapa kita masih egois, pelit, kikir dan tidak mau berbagi dengan sesama? Mari kita saling memberi dan berbagi, niscaya hidup kita akan semakin bahagia.

Doa Malam

Tuhan, jangan biarkan aku tersesat di saat aku tergoda untuk mengejar keinginan-keinginan dunia yang tidak pernah terpuaskan. Tariklah aku dari ikatan dosa yang membelengguku demi kasih-Mu kepadaku. Amin.

Refleksi:

Masih ada banyak domba yang hilang. Mereka perlu dicari dan diselamatkan. Pembinaan para calon imam adalah penting, bukan hanya agar kelak mereka bisa menggembalakan umat namun juga berperan seperti Yesus, mencari domba-domba yang hilang.

RUAH

Rabu, 07 November 2012 Hari Biasa Pekan XXXI

Rabu, 07 November 2012
Hari Biasa Pekan XXXI

"Lihatlah, betapa besar kebaikan Tuhan; Ia tidak mengabaikan pengabdian yang dilakukan umat-Nya bertahun-tahun, tetapi yang mereka capai dengan usaha bertahun-tahun." --- St Sirilus dari Yerusalem.

Antifon Pembuka (Mzm 27:1)

Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?

Doa Pagi


Tuhan, Engkau menghendaki agar aku mengusahakan keselamatan jiwaku. Dengan bimbingan Roh Kudus-Mu aku hendak melakukan tugas-tugasku dengan ketulusan hati. Maka, tambahkanlah semangatku. Amin.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:12-18)

     
"Kerjakanlah keselamatanmu, Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu, baik kemauan maupun pelaksanaan."
 
Saudara-saudara kekasih, kalian senantiasa taat. Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi lebih-lebih sekarang waktu aku tidak hadir. Sebab Allahlah yang mengerjakan dalam dirimu baik kemauan maupun pelaksanaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kalian tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini. Maka kalian akan bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada sabda kehidupan. Dengan demikian aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa tidak sia-sialah aku berlomba dan berjerih payah. Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada kurban dan ibadat imanmu, aku bergembira dan bersukacita bersama kalian. Dan kalian pun hendaknya bergembira dan bersukacita bersama aku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Engkaulah penyelamatku.
Ayat.
(Mzm 27:1.4.13-14)
1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?
2. Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, satu inilah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan, dan menikmati bait-Nya.
3. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, bila dinista karena nama Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (14:25-33)
 
  
"Yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi milik-Ku."

Pada suatu ketika orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Yesus berkata kepada mereka, "Jika seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudarinya, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antaramu, yang mau membangun sebuah menara, tidak duduk membuat anggaran belanja dahulu, apakah uangnya cukup untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Jangan-jangan sesudah meletakkan dasar ia tidak dapat menyelesaikannya. Lalu semua orang yang melihat itu akan mengejek dengan berkata, 'Orang itu mulai membangun, tetapi tidak dapat menyelesaikan.' Atau raja manakah yang hendak berperang melawan raja lain, tidak duduk mempertimbangkan dulu apakah dengan sepuluh ribu orang ia dapat melawan musuh yang datang menyerang dengan dua puluh ribu orang? Jika tidak dapat, iaakan mengirim utusan selama musuh masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikianlah setiap orang di antaramu yang tidak melepaskan diri dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakan-Nya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan

Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” (Lk 14:26)
Yesus mengajarkan dan melakukan kasih

Kalau kita membaca dari seluruh pengajaran Kristus, maka kita dapat menyimpulkan bahwa Yesus mengajarkan hukum kasih. Dan bahkan Dia mempertegas bahwa dua hukum terutama adalah mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, seperti yang dikatakan-Nya:

Mt 22:36-39 “36 Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” 37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Dan kemudian Yesus sendiri telah membuktikan bahwa Dia rela menderita, disiksa, dibunuh di kayu salib demi kasih-Nya kepada Bapa dan kasih-Nya kepada umat manusia. Salib adalah bukti kesempurnaan manifestasi dua perintah kasih ini. Dengan demikian, Yesus yang mengajarkan kasih dan telah menunjukkan kasih ini secara sempurna di kayu salib, tidak mungkin mengajarkan hal yang bertentangan dengan kasih, seperti membenci orang tua dan sesama. (lih. Mt 19:19)

Bagaimana kita mengartikan Lk 14:26?


1. Kasih kepada Allah lebih utama daripada kasih kepada sesama


Pertama kita harus menyadari bahwa Yesus ingin mengajarkan bahwa kita harus mengasihi Yesus – yang adalah Tuhan – lebih utama daripada kita mengasihi sesama. Inilah sebabnya dalam kasih yang bersifat adi-kodrati (
supernatural), maka kita harus mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama atas dasar kasih kita kepada Tuhan. Jadi, kita melihat keutamaan kasih kepada Tuhan, yang membantu kita untuk dapat mengasihi sesama dengan lebih baik. Kita juga dapat melihat dalam sepuluh perintah Allah dituliskan dalam dua loh batu, di mana batu pertama adalah perintah untuk mengasihi Tuhan (perintah 1-3) dan batu kedua adalah perintah untuk mengasihi sesama (perintah 4-10).
 
Kita juga harus menyadari bahwa kasih yang bersifat adi-kodrati, seperti yang dicontohkan dalam kehidupan para kudus, hanya mungkin dilakukan secara terus-menerus karena dorongan rahmat Allah. Tanpa rahmat Allah, maka akan sangat sulit untuk melakukan apa yang dilakukan oleh Bunda Teresa, yaitu membaktikan hidupnya demi orang-orang yang termiskin dan tertindas sepanjang hidupnya.

2. Membenci berarti mengasihi dengan kadar yang berbeda


Membenci [
miseí, pres. act. indic. 3d person sing.] dalam hal ini berarti mengasihi dengan kadar yang kurang (to love less). Jadi ayat tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: “Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia mengasihi bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan lebih besar dari kasihnya kepada-Ku, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Inilah sebabnya, ayat ini dapat menjadi bukti dari ke-Allahan Yesus, karena kalau Yesus hanya manusia biasa, mengapa dia menyuruh semua orang untuk lebih mengasihi Yesus daripada mengasihi orang tua? Ini hanya menjadi masuk akal, kalau Yesus adalah Tuhan. Dengan demikian, benarlah bahwa kasih kita kepada Allah harus lebih besar daripada kasih kita kepada sesama, termasuk kepada orang tua dan saudara-saudari kita sendiri. Ini juga dipertegas di Mt 10:37 yang mengatakan “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.

Ayat-ayat yang saya kutip sebelumnya dapat membantu kita:

Mat 22:37-39: “37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
Yesus tidak mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan seperti mengasihi sesama, namun Yesus mengatakan dengan jelas di ayat tersebut bahwa mengasihi Tuhan dengan segenap hati, pikiran, akal budi adalah perintah yang terutama. Sebagai hasil mengasihi Tuhan, maka kita dapat menjalankan perintah ke-dua, yaitu mengasihi sesama. Hanya dengan sikap inilah, maka kita dapat bertumbuh dalam kekudusan, dan mengikuti Yesus dengan setia sepanjang hidup kita.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
stef – katolisitas.org
http://katolisitas.org/4806/apakah-untuk-menjadi-murid-yesus-seseorang-harus-membenci-sesama

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy