| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 27 Juli 2012 Hari Biasa Pekan XVI

Jumat, 27 Juli 2012
Hari Biasa Pekan XVI

Janji yang diberikan kepada seseorang atas nama Allah mempertaruhkan kehormatan, kesetiaan, kebenaran, dan wewenang Allah. Mereka harus dipatuhi tanpa syarat. Siapa yang tidak mematuhinya, menyalahgunakan nama Allah dan seakan-akan menyatakan Allah seorang pendusta (Bdk. 1 Yoh 1:10). --- Katekismus Gereja Katolik 2147


Antifon Pembuka (Yer 31:13c)

Aku akan mengubah duka mereka menjadi sukacita, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, kami bersyukur Kauperkenankan ikut serta dalam hidup-Mu. Berilah kami kekuatan untuk hidup seperti Putra-Mu, setia juga dalam hal-hal kecil, dan selalu mematuhi kehendak-Mu. Engkau yang hidup dan bertakhta sepanjang segala masa.
Amin.

Bacaan dari Kitab Yeremia (3:14-17)

Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion. Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian. Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau membuatnya kembali. Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem, dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang jahat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan akan menjaga kita seperti gembala menjaga kawanannya.
Ayat. (Yer 31:10.11–12ab.13; R: 10d)

1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, dan beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan menghimpunnya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya!
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas Bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebajikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:18-23)

"Orang yang mendengarkan sabda dan mengerti, menghasilkan buah."

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Dengarkanlah arti perumpamaan tentang penabur. Setiap orang yang mendengar sabda tentang Kerajaan Surga dan tidak mengerti, akan didatangi si jahat, yang akan merampas apa yang ditaburkan dalam hatinya. Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah berbatu-batu ialah orang yang mendengar sabda itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan hanya tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena sabda itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar sabda itu, lalu sabda itu terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga tidak berbuah. Sedangkan yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan sabda itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah ada yang seratus, ada yang enam puluh, ada yang tiga puluh ganda."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Pasar tradisional di Indonesia sering kali menjadi tempat perjumpaan yang menyenangkan. Di sana orang saling menyapa dan mengenal satu sama lain sambil berbelanja. Ada kehangatan di sana karena perjumpaan yang terjalin melibatkan seluruh diri mereka, tanpa embel-embel lain. Dengan demikian, relasi yang dibangun pun menjadi berkesan dan bertahan lama. Berbeda dengan pasar modern atau pasar tradisional yang dimodernkan saat ini, orang datang ke sana hanya untuk membeli. Keramahan di pasar modern menjadi abu-abu. Si pelayan memberikan sapaan manis hanya karena tuntutan pekerjaan dan uang.

Sabda Yesus menjadi menarik ketika diwartakan dengan cara sederhana. Sabda Yesus menjadi berkualitas apabila masing-masing orang meresapkannya dalam hati dan melaksanakannya dengan sepenuh hati. Dengan demikian, benih iman yang telah ditaburkan itu akan berurat akar dalam diri kita, menjadi dasar keberadaan kita, sekaligus mewarnai sikap dan tindakan kita. Maka, apa saja yang kita lakukan, menjadi kesaksian nyata akan iman kita. Hidup kita pun menjadi kokoh dan bermakna.

Iman yang sudah mengakar dalam diri kita pasti akan berbuah berlimpah, dan akan menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar. Jika tidak, kita hanya menjadi diri kita sendiri yang kerdil dan tak berkembang. Mati dalam himpitan ketakberdayaannya sendiri. Tentu kita sendiri tidak mau menjadi orang beriman yang sia-sia.

Ya Allah, semoga semakin hari imanku semakin menguat dan berurat akar dalam diriku. Amin

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 26 Juli 2012 Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna, Orang tua SP Maria.

Kamis, 26 Juli 2012
Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna, Orang tua SP Maria.

“O Suami-Istri bahagia, Yoakim dan Anna! Dari buah kedua tubuhmu kamu dikenal. Kamu mengambil cara hidup yang berkenan kepada Tuhan dan karena cara hidupmu yang suci murni, kamu menghasilkan permata keperawanan” (St. Yohanes Damasenus)


Antifon Pembuka


Marilah kita menghormati Santo Yoakim dan Santa Anna pada peringatan kelahiran mereka. Mereka telah menerima berkat dari Allah bagi segala bangsa.


Doa Pagi


Ya Tuhan bantulah aku untuk terus berkembang dalam kebajikan ilahi-Mu yakni: iman, harap dan kasih. Semoga sikap hidupku dapat menjadi puji-pujian bagi sesama dan kebajikan ilahi-Mu semakin berkembang turun temurun seperti telah dihayati oleh St. Yoakim dan St. Anna, orang tua Bunda Maria. Amin.


Leluhur dari Santa Perawan Maria adalah sumber dari kualitas hidup, baik bagi anak perempuannya (Santa Perawan Maria sendiri), maupun Yesus, Cucunya. Yoakim dan Anna termasuk tokoh yang dipuji oleh kebijaksanaan Kitab Putera Sirakh. Kehidupan mereka yang baik tak pernah mati. Namun justru hidup secara turun temurun dalam diri anak cucu mereka. Seperti peribahasa: Air pancuran atap, jatuhnya ke pelimbahan juga.


Bacaan dari Kitab Putera Sirakh (44:1.10-15)


"Nama mereka hidup terus turun-menurun."

Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Mereka adalah orang-orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa; semua itu tetap disimpan oleh keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya. Keturunan mereka akan lestari untuk selama-lamanya, dan kemuliaannya tidak akan dihapus. Dengan tenteram jenazah mereka dimakamkan, dan nama mereka hidup terus turun temurun. Kebijaksanaan mereka diceritakan oleh bangsa-bangsa, dan para jemaah mewartakan pujian mereka.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan

Ref. Tuhan Allah akan memberi dia takhta Daud, bapa leluhurnya.
Ayat. (Mzm 132:11.13-14.17-18)

1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak akan memungkirinya, “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.”
2. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, “Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.
3. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Mereka menantikan penghiburan bagi Israel dan Roh Kudus ada di atas-Nya.

Tujuan penciptaan mata adalah untuk melihat. Telinga diciptakan untuk mendengar. Allah menciptakan segala sesuatu dengan menggunakan sabda-Nya. Maka mata dan telinga mencapai kita kepenuhan fungsinya, justru jika dikembalikan untuk melihat sang sabda, dan mendengarkannya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (13:16-17)


"Banyak nabi dan orang saleh telah rindu melihat yang kamu lihat."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus mengingatkan para murid-Nya bahwa banyak orang saleh pada zaman dulu ingin melihat Mesias dan mendengarkan sabda dari pada-Nya. Tetapi hal itu tidak terjadi. Para murid justru mempunyai kesempatan indah untuk hidup dan tinggal bersama Yesus. Itulah saat untuk boleh melihat sang Juruselamat dan mendengarkan sabda-Nya. Kita semua juga diundang untuk mengambil kesempatan bertatap muka dengan Tuhan dan mendengarkan suara-Nya. Hal itu dapat kita wujudkan dalam saat-saat doa kita.


Doa Malam


Terima kasih ya Allah, atas anugerah orang tua yang telah berjasa dalam hidupku. Berikanlah kepada mereka kesehatan badan dan jiwa, hidup dan pelayanan mereka. St. Yoakim dan St. Anna, doakanlah orang tua kami. Amin.


RUAH


Rabu, 24 Juli 2012 Pesta Santo Yakobus, Rasul

Rabu, 24 Juli 2012
Pesta Santo Yakobus, Rasul

"Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanamu." (Mat 20:28)

Antifon Pembuka (Mat 4:18.21)

Ketika Yesus berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya. Mereka sedang memperbaiki jala dan Yesus memanggil mereka.

Doa Pagi


Ya Allah, Rasul Yakobus berani menyerahkan diri kepada-Mu. Semoga doa-doanya kami dimampukan untuk menyerahkan hidup ini demi kebebasan dan kebahagiaan banyak orang yang sampai saat ini masih terbelenggu oleh cinta diri. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

B
acaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (4:7-15)

"Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami."

Saudara-saudara, harta pelayanan sebagai rasul kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami sendiri. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit, kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami yang masih hidup ini terus-menerus diserahkan kepada maut demi Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata dalam tubuh kami yang fana ini. Demikianlah maut giat di dalam diri kami, sedangkan hidup giat di dalam kamu. Namun kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis, "Aku percaya, sebab itu aku berbicara." Karena kami pun percaya, maka kami juga berbicara. Karena kami tahu, bahwa Allah yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Allah itu akan menghadapkan kami bersama dengan kamu ke hadirat-Nya. Sebab semuanya itu terjadi demi kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar karena semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menghasilkan ucapan syukur semakin melimpah bagi kemuliaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat.
(Mzm 126:1-2ab.2cd-3.4-5.7; Ul: lh.3)

1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawa ria dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, "Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Bait Pengantar Injil do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (20:20-28)

"Cawan-Ku akan kamu minum"

Sekali peristiwa, menjelang kepergian Yesus ke Yerusalem, datanglah Ibu Zebedeus serta anak-anaknya kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu. Kata Yesus, "Apa yang kaukehendaki?" Jawab ibu itu, "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini kelak boleh duduk di dalam kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu, dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta! Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya, "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka, "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu, marahlah kesepuluh murid yang lain kepada dua bersaudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, "Kamu tahu, bahwa pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Seorang mahasiswi dari keluarga yang sangat berada, rela menjadi pembantu rumah tangga untuk membiayai kuliahnya sendiri. Keinginannya untuk belajar mandiri tidak diketahui oleh pihak keluarganya. Uang saku yang dikirimkan oleh orang tuanya tidak berkurang banyak. Semasa menjadi pembantu rumah tangga ia merasakan bagaimana menjadi orang yang dipandang kecil. Pekerjaan yang dilakukannya memang tidak sempurna, tetapi ia belajar menyempurnakan diri untuk menjadi orang baik. Cacian dan celaan dari majikannya ia terima terus-menerus saat bekerja. Majikannya memarahi bahkan sering pula melempar benda keras ke arah mahasiswi ini. Tetapi, ia mencoba bertahan dan tetap kuat menjadi seorang pembantu rumah tangga hingga kuliahnya selesai.

Yesus adalah anak Allah yang Mahatinggi. Kedudukan-Nya begitu tinggi, namun Ia toh mau menjadi manusia sama seperti kita. Ia mau menjadi kecil untuk meneladankan kebaikan-kebaikan. Yesus menegaskan dengan contoh diri-Nya sendiri, bahwa siapa pun yang mau menjadi besar hendaklah ia menjadi pelayan. Seorang yang besar hendaklah melakukan pelayanan yang baik dari hal-hal yang paling kecil sekalipun. Lebih indah melayani lebih dulu daripada hidup dilayani dan bergaya untuk dilayani. Membiarkan diri dilayani adalah bentuk kesombongan ketika kita seharusnya masih mampu melayani sesama.


Tuhan, biarkanlah aku menjadi alat-Mu untuk sesama, biarkanlah aku lebih dulu melayani, dan menghindari godaan untuk selalu dilayani. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 24 Juli 2012 Hari Biasa Pekan XVI

Selasa, 24 Juli 2012
Hari Biasa Pekan XVI

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. --- Rm 12:2

Antifon Pembuka (Mzm 85:8)


Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.


Doa Pagi


Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas kepercayaan yang telah Kau berikan pada kami. Semoga kami dapat setia menjaga panggilan dan melaksanakan tugas perutusan. Hadirlah di sini, terangilah hati kami, agar sabda kehidupan-Mu meresap dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.


Harapan Mikha adalah kerelaan Tuhan menggembalakan umat-Nya sendiri secara langsung. Kerelaan Tuhan menghapus segala dosa dan pelanggaran Israel. Dasar pengharapan ini adalah kasih setia Tuhan yang tak pernah pudar, sejak zaman Abraham dan Yakub hingga sekarang. Mikha benar, Tuhan penuh kasih setia. Namun, juga dibutuhkan disposisi batin untuk menerima rahmat-Nya.


Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)


"Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu"

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = a, 4/4, PS 815

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 85:2-4.5-6.7-8)

1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

Bagi Yesus persaudaraan tidak hanya menjadi tanda pengikat hubungan darah atau famili. Persaudaraan mesti mencapai taraf paling tinggi yakni tanda pengikat para pelaksana sabda ilahi. Sebab apap pun yang ada di dunia ini, hanyalah sarana pewahyuan ilahi.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:46-50)

"Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, "Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku."


Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Ibu dan saudara-saudara Yesus ingin bertemu dengan Dia. Namun karena begitu banyak orang, mereka mengalami kesulitan untuk berjumpa dengan-Nya. Ada seorang yang diminta untuk menyampaikan kedatangan keluarga-Nya itu kepada Yesus. Yesus lalu menggunakan saat itu untuk menunjukkan siapakah anggota keluarga-Nya yang sesungguhnya. Siapa saja yang melakukan kehendak Bapa-Nya, dialah anggota keluarga Yesus. Kata-kata Yesus itu menjadi sebuah undangan bagi kita untuk mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah. Maria telah menjadi contoh bagi kita.


Doa Malam


Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, terima kasih atas Putra-Mu yang makanan-Nya ialah melakukan kehendak-Mu. Semoga sebagai murid-murid-Nya, kami pun mampu menjadi pelaksana kehendak-Mu. Dengan demikian kami menjadi ibu dan saudara-saudari dari Putra-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 23 - 29 Juli 2012

Bacaan Harian 23 - 29 Juli 2012

Senin, 23 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Mi 6:1-4.6-8; Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23; Mat 12:38-42.
Kita sering kurang menyadari bahwa Allah telah ikut campur tangan dalam hidup kita. Kita seakan masih menunggu tanda dan mukjizat nyata dalam hidup kita untuk sungguh-sungguh berserah total kepada-Nya.

Selasa, 24 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Mi 7:14-15.18-20; Mzm 84:2-4.5-8; Mat 12:46-50.
Misi Yesus adalah membangun keluarga Allah yang di dalamnya Allah Bapa meraja. Maka, bagi Yesus, ibu dan saudara-saudara-Nya tidak lagi dibatasi hanya dengan hubungan darah, tetapi siapa saja yang melakukan kehendak Bapa. Apakah kita juga boleh mengaku sebagai saudara Yesus?

Rabu, 25 Juli: Pesta St. Yakobus, Rasul (M).
2Kor 4:7-15; Mzm 126:1-6; Mat 20:20-28.
Kuasa Tuhan menjadi andalan seorang rasul. Harta pelayanan sebagai rasul tersimpan dalam bejana tanah liat. Seorang rasul juga selalu membawa kematian Yesus dalam tubuhnya.

Kamis, 26 Juli: Peringatan Wajib St. Yoakim dan Anna, Orangtua Sta. Perawan Maria (P).
Sir 44:1.10-15; Mzm 132:11.13-14.17-18; Mat 13:16-17.
Orangtua mana yang tidak bangga melihat anaknya sukses, disenangi banyak orang, penuh sukacita dan damai. Demikianpun anak yang berbahagia itu, yang menjadi kebanggaan keluarga, tentu akan berbagi kebahagiaan dengan orangtua dan sanak keluarganya. Suasana seperti inilah yang kiranya dialami oleh St. Yoakim dan Ana, ketika melihat Maria, anak mereka, dipenuhi kasih karunia, sukacita, dan damai dari Allah sendiri. Kebahagiaan Maria pun menular kepada kedua orangtuanya. Mereka berbahagia terlebih karena telah diberi anugerah untuk melihat, mendengar, mengetahui rahasia Kerajaan Allah yang kini sedang dinyatakan dalam diri Yesus, Putra Maria, cucu mereka. Kebahagiaan yang demikian ini amat ditegaskan Yesus: ”Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” apa yang dijanjikan Allah kepada manusia.

Jumat, 27 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Yer 3:14-17; MT Yer 31:10-12ab.13; Mat 13:18-23.
Benih rahmat Tuhan telah ditaburkan ke dalam hati kita. Bagaimana kemudian pertumbuhannya dan seberapa banyak buahnya sangat tergantung dari cara kita mengolahnya. Inilah tantangan kita bersama. Tentu, kita tak pernah boleh berhenti memupuknya sehingga buahnya semakin melimpah.

Sabtu, 28 Juli: Hari Biasa Pekan XVI (H).
Yer 7:1-11; Mzm 84:3-6a.8a.11; Mat 13:24-30.
Kita tentu menginginkan supaya semua yang ada bersama kita adalah kebaikan dan hidup kita dijauhi dari segala yang jahat. Tapi, pada kenyataannya, seringkali kejahatan itu datang dan hidup di tengah kita. Yesus mengingatkan, biarlah kejahatan itu menjadi batu ujian terhadap kebaikan kita dan sekaligus memurnikannya.

Minggu, 29 Juli: Hari Biasa Pekan XVII (H).
2Raj 4:42-44; Mzm 145:10-11.15-18; Ef 4:1-6; Yoh 6:1-15.
Mukjizat penggandaan roti ini dianggap sebagai pralambang Ekaristi. Tindakan dan kata-kata Yesus dilanjutkan oleh para imam dalam perayaan Ekaristi. Yesus mengambil roti, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada para murid-Nya. Bahasa Yunani untuk “mengucap syukur” adalah “eucharisteo”, yang menjadi akar Ekaristi.

Senin, 23 Juli 2012 Hari Biasa Pekan XVI

Senin, 23 Juli 2012
Hari Biasa Pekan XVI

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. --- 2 Ptr 3:9

Antifon Pembuka (Mik 6:8)

Yang dituntut Tuhan dari padamu tak lain tak bukan ialah berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup rendah hati di hadapan Tuhan.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, dengan perantaraan Yesus Putra-Mu, Engkau telah memanggil semua orang agar bertobat dan percaya kepada Injil. Kami mohon, jauhkanlah kami dari dosa-dosa, berilah kami keberanian untuk menanggapi panggilan-Mu dan menempuh jalan yang ditunjukkan oleh Yesus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Nubuat Mikha (6:1-4.6-8)

"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu, apa yang dituntut Tuhan dari padamu."

Dengarkanlah sabda yang diucapkan Tuhan, "Bangkitlah, lancarkanlah pengaduan di depan gunung-gunung, dan biarlah bukit-bukit mendengar suaramu! Dengarlah, hai gunung-gunung, pengaduan Tuhan, dan pasanglah telinga, hai dasar-dasar bumi! Sebab Tuhan mempunyai pengaduan terhadap umat-Nya, dan Ia beperkara dengan Israel. "Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah Kulelahkan? Jawablah Aku! Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai penganjurmu. "Dengan apakah aku akan pergi menghadap Tuhan dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah Tuhan kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri? "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:5-6.8-9.16bc-17.21.23)
1. "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Daku, perjanjian yang dikukuhkan dengan kurban sembelihan!" Maka langit memberitakan keadilannya: Allah sendirilah Hakim!
2. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu!
3. "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
4. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:38-42)

"Pada waktu penghakiman ratu dari selatan akan bangkit bersama angkatan ini."

Sekali peristiwa beberapa ahli Taurat dan orang Farisi berkata kepada Yesus, "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Jawab Yesus kepada mereka, "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian pula Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus; dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus! Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu itu datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!"
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Yesus diminta beberapa ahli Taurat dan orang Farisi untuk memperlihatkan suatu tanda kepada mereka agar mereka percaya. Saat itu Yesus tidak memberikan tanda yang baru, selain mengingatkan mereka kembali akan kisah Nabi Yunus dan juga hikmat Salomo. Dengan mengangkat kembali kisah kedua tokoh ini, Yesus mau mengatakan bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi yang mengerti Kitab Suci ini, seharusnya sudah tahu siapa Yesus yang berhadapan dengan mereka saat ini. Namun, hati mereka tetap degil, tidak mau terbuka untuk menafsir Kitab Taurat secara baru dalam terang warta keselamatan Yesus. Bahwa apa yang terjadi dengan Nabi Yunus dan umat di Niniwe adalah gambaran tentang Yesus dan sikap umat Yahudi saat ini. Seperti Nabi Yunus, Yesus sedang berhadapan dengan umat Allah yang degil hatinya.

Kepada orang-orang Farisi dan ahli Taurat tersebut Yesus juga mengingatkan mereka akan Salomo yang amat bijak itu. Yesus memperlihatkan satu hal bahwa justru Ratu dari negeri seberang yang memuji hikmat Salomo dan datang menimba ilmu padanya. Demikian juga Yesus, hikmat-Nya jauh lebih daripada Salomo dan rahmat kehadiran-Nya akan terbuka bagi semua orang yang percaya kepada-Nya, tidak hanya untuk orang Yahudi.

Yesus meminta kita untuk cerdas membaca tanda-tanda zaman. Kita hendaknya terbuka untuk melihat segala peristiwa dalam hidup kita dalam terang keselamatan Yesus. Di sana, dalam setiap peristiwa hidup kita, Tuhan hendak menyampaikan sesuatu yang perlu bagi keselamatan jiwa kita.

Tuhan Yesus, aku percaya, Engkau senantiasa menyertai aku sampai akhir zaman. Semoga hatiku terbuka untuk melihat tanda-tanda kehadiran-Mu yang menyelamatkan dalam setiap peristiwa hidup yang aku alami. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Kobus: Tergerak (Mrk 6:30-34) Hari Minggu Biasa XVI/B

Minggu, 22 Juli 2012 Hari Minggu Biasa XVI/B

Bapak/ibu kita tentu masih selalu fresh, mengingat spiritualitas dari Arah Dasar KAJ; yaitu Spiritualitas Gembala Yang Baik. Dengan semangat gembala yang baik, kita diajak dan di arahkan untuk mengisi hati dan pikiran kita dengan sikap persaudaraan yang sejati, pelayanan yang murah hati, perhatian bagi yang sakit dan menderita serta tersingkir.

Yesus dalam menjalankan misinya bekerja sangat keras bersama dengan para muridNya, sampai makan pun tidak sempat. Namun Yesus sangat peduli dengan para murid sehingga Yesus mengajak para murid untuk pergi ke tempat yang sunyi untuk beristirahat sejenak dan menenangkan hati serta menyusun strategi dan kekuatan pelayanan baru. Yesus mengingatkan kita bahwa kerja keras otak dan tenaga sangat dibutuhkan tetapi jiwa dan rohnya tidak boleh dikosongkan.

Bekerja bertanggung jawab adalah semangat utama. bukan soal proyek besar atau yang menyangkut dana besar yang musti dibuat LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) tetapi setiap penugasan perlu LPJ, atau bahkan tanpa dana. Ternyata para murid Yesus selalu memberi LPJ atas tugas perutusan yang diembannya. Mereka senang karena banyak yang berhasil tetapi Yesus juga mengadakan evaluasi kinerja mereka termasuk pola pikir yang mereka gunakan dikritisi oleh Yesus. Mereka bahagia dan bergembira karena mereka mampu mengusir roh-roh jahat atas nama Tuhan Yesus. Sehingga Yesus berpesan “Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di surga." (Luk 10:20).

Banyak orang berbondong-bondong mencari Yesus, karena mereka mengalami kekosongan, sehingga mereka kagum tetapi juga melihat Yesus sebagai seorang yang mampu mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang ajaib. Mereka seperti domba yang tanpa gembala. Mereka kosong tidak mempunyai masa depan, kosong tidak tahu mau berjalan ke mana, kosong tidak tahu di mana yang sungguh memberikan ketenangan yang sejati dalam kehidupan, kosong tidak berisi baik dalam otak maupun hati dan jiwanya.

Yesus mempunyai hati yang penuh yang selalu tergerakkan oleh belas kasih, sehingga mampu menghimpun atau mengumpulkan mereka dengan damai. Bersama Yesus mereka damai, bahagia dan bersaudara. Demikian kita kalau hati dan pikiran kita kosong kita juga akan mudah berkerumun sana sini tanpa tujuan dan mudah dihasut oleh berbagai isu yang menyesatkan. Pikiran dan hati yang kosong akan mudah gelisah, menggerutu, resah, mudah membenci, mudah mencari banyak alasan untuk bertengkar. Hanya bersama Yesus akan merasa tenang dan sejahtera, tentu bukan asal menyebut nama Yesus tetapi sehati sepikiran dengan Yesus.

Bersama dengan Yesus, mereka akan mampu mengalahkan iblis, bersama Yesus mereka akan mudah membantu yang sakit untuk sembuh, bersama dengan Yesus mereka akan mengutamakan persaudaraan yang sejati, tidak akan mudah menghakimi apa lagi bermusuhan. Bahkan bagi mereka yang menganiayapun Tuhan mengampuni dan mendoakan. Kita perlu selalu mengasuh dan menggembalakan pikiran dan jiwa kita agar dipenuhi selalu dengan Roh Tuhan. Sehingga akan mempunyai daya tahan yang prima dalam cinta kasih, kebenaran dan kebaikan.

Sekarang ini tidak sedikit orang yang hebat gelarnya segudang profesor, doktor, Ir, SH, Master.......tetapi kosong cinta kasihnya, kosong rasa persaudaraannya, kosong rasa keadilannya, kosong rasa kemanusiaannya, kosong rasa kesetiaannya, kosong rasa sosialitasnya, kosong moralitasnya, kosong rasa estetikanya baik bagi keluarga maupun lebih lebih dengan sesamanya. Orang seperti ini perlu pergi ke tempat yang hening untuk mawas diri bersama Roh Tuhan. Marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan Sumber kepenuhan hidup kita. Bersatu dengan Tuhan kita akan damai dan tenang dan mampu bersatu dengan sesama pula.
Selamat merenungkan.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

Minggu, 22 Juli 2012 Hari Minggu Biasa XVI/B

Minggu, 22 Juli 2012
Hari Minggu Biasa XVI/B

Paus dalam menjalankan tugas Gembala tertinggi Gereja, selalu terikat dalam persekutuan dengan Uskup-uskup lainnya, bahkan juga dengan seluruh Gereja; tetapi ia mempunyai hak untuk menentukan cara, baik personal maupun kolegial, pelaksanaan jabatan itu, sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan Gereja. ---- KHK#333 § 2


Antifon Pembuka (Mzm 54:6.8)


Sesungguhnya, Allah adalah penolongku;

Tuhanlah yang menopang aku.
Dengan rela aku mempersembahkan korban kepada-Mu,
bersyukur sebab nama-Mu baik, ya Tuhan.

Doa Pagi


Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menggembalakan kami, kawanan-Mu. Semoga, kami hidup sebagai kawanan yang selalu bersatu dan tekun mendengarkan Sabda Putra-Mu serta melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Yeremia (23:1-6)


"Aku akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku, dan Aku akan mengangkat gembala-gembala atas mereka."


Beginilah firman Tuhan, "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" Sebab itu beginilah firman Tuhan, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku, "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai; kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalas kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman Tuhan. Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka; mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman Tuhan. Sungguh, waktunya akan datang, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah nama yang diberikan orang kepadanya: Tuhan -- keadilan Kita.
Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/2, 2/4, PS 849

Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6, Ul: lih. 1)

1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (2:13-18)


"Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak."

Saudara-saudara, di dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu 'jauh' sekarang sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Sebab dengan wafat-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya. Dengan demikian Ia mengadakan damai sejahtera. Dalam satu tubuh Ia memperdamaikan keduanya dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan permusuhan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang 'jauh' dan kepada mereka yang 'dekat'. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952

Ref. Alleluya, allleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)

"Mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala."

Sekali peristiwa Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan perutusannya, mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!" Sebab memang begitu banyaknya orang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak, banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus dan murid-murid-Nya. Ketika mendarat, dan melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Homili



MINGGU, 22 JULI 2012 – MINGGU BIASA XVI/B
Yer 23:1-6; Ef 2:13-38; Mrk 6:30-38
Bacaan-bacaan hari ini semakin memperteguh iman kita akan Tuhan yang penuh dan maha belas kasih. Bacaan pertama memaparkan kesaksian Yeremia akan belas kasih Allah kepada umat Israel dan Yehuda yang merupakan kawanan domba-Nya. Tuhan bersabda,
Aku sendiri akan mengumpulkan kambing domba-Ku dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka; mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun … “ (Yer 6:3-4).
Tuhan, Sang pemilik kawanan domba, yakni kita semua, senantiasa menjamin kehidupan kita. Ia mempersatukan kita, menjamin pertumbuhan dan perkembangan kita. Ia memberikan gembala-gembala yang baik dan menjamin keselamatan kita masing-masing sehingga pada saatnya kita dapat kembali ke rumah-Nya dengan selamat. Tak seorang pun luput dari pemeliharaan-Nya dan dibiarkan hilang binasa.
Dalam bacaan kedua, melalui suratnya kepada Jemaat Efesus, St. Paulus semakin menegaskan bahwa Tuhan itu sungguh maha belas kasih.
dalam Kristus Yesus kamu yang dahulu 'jauh' sekarang sudah menjadi 'dekat' oleh darah Kristus. Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak, dan yang telah merobohkan tembok pemisah, yaitu permusuhan. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang 'jauh' dan kepada mereka yang 'dekat'. Sebab oleh Dia kita, kedua pihak, beroleh jalan masuk kepada Bapa dalam satu Roh” (Ef 2:13-18)
Belas kasih Allah itu mencapai puncak dan kepenuhannya dalam diri Yesus Kristus, Putera-Nya, yang rela menumpahkan darah-Nya di salib. Pengorbanan Kristus itulah yang memperdamaikan kembali kita dengan Allah yang telah kita rusak dengan dosa-dosa kita. Dengan pendamaian itu, maka kita yang telah menjauhi Allah, kini didekatkan kembali. Yesus menjadi bagi kita jalan masuk untuk mendekatkan diri kepada Allah sampai akhirnya nanti masuk ke rumah-Nya yang abadi.
Kehadiran Yesus yang hati-Nya selalu penuh dan digerakkan oleh belas kasih inilah yang juga merupakan warta gembira Injil hari ini.
Yesus berkata kepada mereka, Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak! Tetapi pada waktu mereka bertolak, banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah mendahului Yesus dan murid-murid-Nya. Ketika mendarat, dan melihat jumlah orang yang begitu banyak, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.” (Mrk 6:30-34)
Kendati Yesus merasa lelah, haus, dan lapar, hati-Nya yang penuh belas kasih, tidak tega melihat kehausan orang banyak yang ingin mendengarkan sabda dan pengajaran-Nya. Maka, mulailah Ia mengajarkan banyak hak kepada mereka. Yesus mengurungkan niatnya untuk berisitarahat sejenak.
Setelah iman kita akan Allah yang penuh dan maha belas kasih diteguhkan, sekarang bagaimana kita sebaiknya menghayati iman kita itu?
Pertama-tama, tentu saja kita diajak untuk selalu mensyukuri belas kasih Allah yang senantiasa dianugerahkan kepada kita. Bahkan Ia tidak ngeman (menyayangkan) Putera-Nya sendiri demi keselamatan kita. Betapa luar biasanya Allah kita ini. Mari kita selalu memuji nama-Nya dan bersyukur kepada-Nya. Seperti para murid, yang “setelah menunaikan tugas perutusannya, mereka kembali berkumpul dengan Yesus” (Mrk 6:30), marilah di tengah kesibukan tugas dan pekerjaan kita, kita juga selalu kembali berkumpul dengan Tuhan. Luangkan waktu untuk berdoa, memuji kebesaran-Nya, bersyukur atas segala rahmat-Nya, dan memohon berkat-Nya agar kita dapat setia serta penuh tanggung jawab melaksanakan tugas perutusan kita masing-masing.
Kedua, mari kita juga belajar dari orang banyak yang antusias untuk mencari dan menemukan Yesus, kemudian mengikuti-Nya dan tinggal bersama-Nya sehingga dapat selalu mendengarkan sabda dan pengajaran-Nya. Kalau kita selalu mempunyai antusiasme iman, yaitu iman yang selalu mencari dan menemukan serta mengikuti dan mendegarkan Tuhan, percayalah Tuhan akan selalu tergerak hati-Nya oleh belas kasih kepada kita. Dengan demikian, kita akan senantiasa mengalami belaskasih-Nya.
Ketiga, mari kita juga belajar dari Yesus yang hati-Nya selalu tergerak oleh belas kasihan. Karena kita telah mengalami belas kasih-Nya, kita pun diajak untuk menghadirkan belas kasih Tuhan itu kepada sesama. Hal ini tentu saja menuntut pengorbanan seperti Yesus. Ia mengorbankan kenyamanan-Nya dengan tidak peduli akan rasa lelah, lapar dan haus yang dialami-Nya, bahkan rela mengorbankan diri-Nya di kayu salib. Maka, kalau kita ingin sungguh-sungguh berbelas kasih kepada sesama, tentu kita juga harus berani berkorban. Mengorbankan waktu, tenaga, pemikiran, dana, dll demi terlaksananya tugas dan karya pelayanan kita dan demi terpenuhinya kebutuhan orang-orang yang kita layani.
Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat-Nya kepada kita sehingga kita semakin mampu mensyukuri belas kasih-Nya, semakin antusias dalam beriman, dan semakin berkobar dalam menghadirkan belas kasih Allah kepada sesama.

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 21 Juli 2012 Hari Biasa Pekan XV

Sabtu, 21 Juli 2012
Hari Biasa Pekan XV

“Menyerahkan diri kepadaku berarti membiarkan dirimu dibimbing olehku. Itu berarti memercayakan dirimu kepadaku, seperti seorang anak yang membiarkan diri dituntun oleh ibunya” (Our lady, 21 Juli 1973)


Antifon Pembuka (Mat 12:18)


Inilah hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi. Roh-Ku akan Kucurahkan kepada Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa.


Doa Pagi


Allah yang kekal dan kuasa, sering kami jatuh dalam hal-hal yang jahat dan dosa yang sama. Insafkanlah kami ya Allah, agar kami tidak dicampakkan ke dalam kegelapan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Penyalahgunaan kekuasaan adalah kejahatan. Waktu tidur adalah saat istirahat, bukan untuk merencanakan kejahatan, untuk dilakukan pada pagi harinya. Kekuasaan yang dimilikinya bukan dipandang sebagai amanah, melainkan sebagai kesempatan untuk menindas orang-orang yang tak berdaya. Nah, Allah memiliki banyak alasan untuk mendatangkan malapetaka kepada penguasa seperti itu.


Bacaan dari Nubuat Mikha (2:1-5)


"Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai putri Sion."

Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya! Pada waktu fajar mereka melakukannya, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya. Bila menginginkan ladang, mereka merampasnya; bila menginginkan rumah, mereka menyerobotnya. Mereka menindas orang bersama isi rumahnya dan manusia bersama milik warisannya. Sebab itu beginilah sabda Tuhan, “Sungguh Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini. Dan kalian takkan dapat menghindarkan lehermu dari padanya. Kalian takkan dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan. Pada hari itu orang akan melontarkan sindiran tentang kalian dan akan memperdengarkan suatu ratapan. Mereka akan berkata, “Kita telah dihancurluluhkan! Bagian warisan bangsaku telah diukur dengan tali, dan tak ada orang yang mengembalikannya. Ladang-ladang kita dibagikan kepada orang-orang yang menawan kita.” Sebab itu tidak akan ada bagimu orang yang melontarkan tali dengan undian di dalam jemaah Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Ya Tuhan, janganlah Kaulupakan orang yang tertindas.
Ayat. (Mzm 10:1-2.3-4.7-8.14)

1. Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh ya Tuhan, dan menyembunyikan diri-Mu di kala aku kesesakan? Karena congkak, orang fasik giat memburu orang yang tertindas, mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan.
2. Orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, orang tamak mengutuk dan menista Tuhan. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas, “Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!” itulah seluruh pikirannya.
3. Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah.
4. Engkau memang melihatnya, sebab Engkaulah yang melihat kesusahan dan sakit hati, supaya Engkau mengambilnya ke dalam tangan-Mu sendiri. Kepada-Mulah orang lemah menyerahkan diri; untuk anak yatim Engkau menjadi penolong.

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, kanon, PS 960

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

Tokoh yang diramalkan Yesaya terpenuhi dalam diri Yesus. Ia akan membawakan hukum yang sesungguhnya, yakni hukum tempat semua hukum bergantung. Hukum itulah yang sering disebut hukum emas, yaitu hukum cinta kasih. Cinta kasih tidak akan memadamkan nyala semangat orang yang lemah, tetapi justru meneguhkannya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (12:14-21)

"Dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan."


Sekali peristiwa orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Tetapi Yesus tahu maksud mereka, lalu menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua. Dengan keras Ia melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah sabda yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya, “Lihatlah, itu hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadanya jiwa-Ku berkenan. Roh-Ku akan Kucurahkan atas Dia, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada sekalian bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Kepada-Nyalah semua bangsa akan berharap.”

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Orang-orang Farisi berencana untuk membunuh-Nya, walau Yesus telah berbuat baik bagi banyak orang. Itulah sebabnya Ia menyingkir dari hadapan publik. Namun Yesus tidak bisa menyembunyikan diri. Banyak orang tetap mengikuti-Nya dan Ia masih saja terus berbuat bagi mereka semuanya. Sebagai pengikut Yesus, kita tidak pernah luput dari kesulitan, walau mungkin kita sudah banyak melakukan kebaikan. Kita diminta untuk tetap bertekun dan bersabar dalam memberikan kesaksian tentang cinta Tuhan.


Doa Malam


Allah Bapa yang Mahabaik, perbuatan Yesus yang baik sering dianggap sebagai ancaman oleh orang Farisi. Mampukanlah kami untuk berpandangan luas sehingga dapat membantu mereka yang lemah dan membangkitkan semangat bagi yang sedang dalam kesulitan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy