| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 07 Juni 2012 Hari Biasa Pekan Biasa IX

Kamis, 07 Juni 2012
Hari Biasa Pekan Biasa IX

“Benih-benih perpecahan, yang menurut pengalaman setiap hari begitu mengakar pada manusia sebagai akibat dosa, ditangkal oleh daya pemersatu tubuh Kristus” (Beato Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 25:4bc)


Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.


Doa Pagi


Yesus, Engkau menderita demi kebahagiaan kami. Engkau dibelenggu namun tidak terbelenggu. Berilah kami keberanian dan kekuatan iman untuk hidup sebagai pengikut-Mu, dengan terus menyangkal diri dari kenikmatan dunia, hingga kelak kami boleh memperoleh keselamatan dan kemuliaan kekal bersama-Mu untuk selama-lamanya. Amin.


Menjaga iman itu penting. Dengan berkata benar dan jujur, kemurnian iman dijaga. Iman juga dapat dijaga dengan mengambil jarak dengan orang yang menyesatkan karena perkataannya. Adalah baik bila kita mampu menyadarkan orang semacam itu.


Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2:8-15)


"Sabda Allah tidak terbelenggu. Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia."

Saudara terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malahan dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Sabda ini benar: “Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” Ingatkanlah dan pesankanlah dengan sungguh semua itu kepada mereka di hadapan Allah. Dengan demikian mereka tidak akan bersilat kata, yang sama sekali tidak berguna, tetapi malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Berusahalah agar engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang mewartakan sabda kebenaran itu dengan terus terang.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan,

Ref. Ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku.
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10-14)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
3. Segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian dan peringatan-peringatan-Nya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya Ia beritahukan kepada mereka.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya
Ayat. Berilah aku pengertian, maka aku akan menaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.

Kasih kepada Allah hanya dapat diwujudnyatakan dalam kasih kepada sesama. Mengasihi Allah tanpa peduli pada orang lain adalah mustahil, karena Allah adalah kasih. Ketiadaan kasih sama dengan ketiadaan Allah; berarti hidup tanpa Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:28b-34)


"Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama."

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah, ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.’ Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.” Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Ahli Kitab menghargai jawaban Yesus. Ia melihat bagaimana Yesus menggabungkan dua perintah yang diberikan kepada orang Israel. Ia juga mendengarkan jawaban Yesus lebih daripada apa yang dikatakan-Nya. Ia mendengar di dalamnya gema dari para nabi yang menjelaskan bahwa kasih jauh lebih utama daripada kurban bakar dan persembahan. Itulah yang dikehendaki Allah dari semua orang, mencintai Allah dan sesama. Yesus pun mengagumi ahli Taurat itu. Ia tidak jauh dari Kerajaan Allah. Bagaimana dengan penghayatan cinta kita?


Doa Malam


Allah yang Mahakuasa, semoga api Roh Kudus-Mu senantiasa mengobarkan hati kami untuk setia dalam melaksanakan hukum kasih seperti yang diteladankan oleh Putera-Mu, Yesus Kristus. Semoga api cinta kasih yang dikobarkan itu takkan padam hingga akhir hidup kami. Amin.



RUAH

Rabu, 06 Juni 2012 Hari Biasa Pekan IX

Rabu, 06 Juni 2012
Hari Biasa Pekan IX

"Obat adalah hasil ilmu yang canggih, tetapi Allah adalah Dokter yang sangat canggih." --- St Yosef Cottolengo

Antifon Pembuka (Mzm 123:2)

Seperti hamba memandang tuannya dan sahaya majikannya, demikian kita memandang Tuhan Allah sampai Ia mengasihani.

Doa Pagi

Kuasa kasih-Mu yang besar, ya Yesus, senantiasa melimpah dalam hidup kami. Dampingilah aku sepanjang hari ini, ya Yesus, agar aku dapat menjadi saluran kasih karunia-Mu itu bagi sesama, terlebih bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Amin.

Berkat kekuatan Allah, Paulus sebagai seorang pewarta, rasul dan guru tidak malu bersaksi tentang Tuhan. Bahwa ia bersedia menderita bagi Injil-Nya. Tidak ada alasan baginya untuk malu, sebab ia telah mengalami bahwa Tuhanlah pemelihara hidupnya dan sumber kekuatan dalam segala keadaan.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (1:1-3.6-12)

"Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku."

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.
Ayat.
(Mzm 123:1-2.2bcd)
1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.
2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.


Hidup setelah kematian merupakan inti dari kebangkitan. Ketidaktahuan dan ketidakpastian akan hidup setelah kematian membuat orang sangsi dan ragu akan hal ini. Patut diingat bahwa Allah adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati. Itulah sebabnya, yang mati dibangkitkn agar hidup bersama Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:18-27)

"Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, 'Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.' Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia." Jawab Yesus kepada mereka, "Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, 'Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Orang-orang Saduki dikenal karena ketidakpercayaan mereka akan kebangkitan. Mereka mengajukan suatu pertanyaan hukum dan bersifat sinis mengenai hubungan perkawinan sesudah kebangkitan. Orang-orang Yahudi yang benar-benar memahami Kitab Suci mereka tentunya tahu bahwa Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kita juga percaya kepada Allah yang hidup.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, Engkaulah Allah orang yang hidup. Engkau berkuasa atas kehidupan kami yang percaya bahwa Engkau memelihara hidup kami hari demi hari. Terima kasih, ya Allah. Semoga kami makin mmeuliakan Dikau, hingga kelak boleh dibangkitkan bersama Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Juruselamat kami. Amin.


"Sungguh keajaiban yang penuh rahasia! Satu adalah Bapa segala sesuatu, juga satu adalah Logos segala sesuatu, dan Roh Kudus adalah satu dan sama di mana-mana, dan juga ada hanya satu Bunda Perawan; aku mencintainya, dan menamakan dia Gereja." ~ St Klemens dari Aleksandria


RUAH

Bacaan Harian 04 - 10 Juni 2012

Bacaan Harian 04 - 10 Juni 2012

Senin, 04 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Ptr 1:1-7; Mzm 91:1-2.14-16; Mrk 12:1-12.
Perumpamaan hari ini mengisahkan tentang pemilik kebun anggur yang telah menyiapkan kebun anggur yang indah untuk disewakan kepada para penggarap. Ia juga telah mengirim hamba-hambanya, bahkan anaknya sendiri, untuk menerima sebagian dari hasil kebun anggur itu. Tetapi, para penggarap malah menangkap dan memukul hamba-hambanya itu dan membunuh anak si pemilik kebun anggur, sehingga marahlah sang pemilik. Demikianlah, Sang Pemilik Kehidupan telah menyewakan kepada kita suatu kehidupan yang indah dan ”siap digarap”. Ia pun selalu mengirim ”orang-orang”-Nya untuk menerima sebagian hasil dari yang kita peroleh dari kehidupan ini. Bahkan Ia telah mengirim Putra-Nya sendiri untuk mengingatkan kita. Akankah kita juga berlaku seperti penggarap yang tak mau peduli dan begitu asyik menikmati hasil kehidupan untuk diri sendiri? Adakah kita mau berbagi hasil kepada orang-orang yang Ia kirim kepada kita? Ya, jangan sampai Sang Pemilik pun ”marah” kepada kita.

Selasa, 05 Juni: Peringatan Wajib St. Bonifasius, Uskup Martir (M).
2Ptr 3:12-15a.17-18; Mzm 90:2-4.10.14.16; Mrk 12:13-17.
”Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Inilah pertanyaan yang bermaksud menjerat Yesus. Jika Yesus menjawab ”boleh” tentulah Ia akan ditentang oleh orang-orang Yahudi. Sebaliknya, kalau Yesus menjawab ”tidak boleh”, tentu pula Ia akan dicap pemberontak oleh pemerintah Romawi. Menghadapi jeratan itu, Yesus malah bertanya, gambar siapa yang terdapat pada mata uang untuk membayar pajak. ”Gambar Kaisar” ujar orang-orang itu. Lalu Yesus berujar: ”Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Nah, kalau begitu, kita harus ingat, diri kita memuat gambar Allah karena telah dicipta secitra dengan-Nya. Artinya, hidup manusia adalah hak Allah. Apakah kita juga sudah memberikan hak Allah dari hidup kita?

Rabu, 06 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 1:1-3.6-12; Mzm 123:1-2abcd; Mrk 12:18-27.
Suatu hari, entah kapan, jantung kita pasti berhenti berdegup. Itu pertanda tamatlah tubuh kita, ”time is up”, selesai sudah! Tapi, bukan berarti semuanya habis dan punah, seperti yang dipercaya oleh orang-orang Saduki. Mereka sama sekali tidak percaya akan kebangkitan dan kehidupan kekal. Padahal, bukankah tubuh hanyalah ”tenda”, tempat singgah dalam perjalanan ke rumah yang sesungguhnya? Nah persoalannya, bagaimana tempat kediaman kita nantinya itu sudah tentu sangat tergantung pada ”jalan” yang kita lewati sekarang. Omong-omong, kita sedang lewat jalan yang mana ya? Entahlah! Yang pasti, kita harus siap menjelaskannya kelak, saat Sang Hakim Agung bertanya kepada kita, entah kapan waktunya.

Kamis, 07 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 2:8-15; Mzm 25:4bc-5ab.8-10.14; Mrk 12:28b-34.
Hukum yang utama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan. Itu artinya, mengasihi Allah secara total, tidak setengah-setengah. Lalu, hukum yang kedua adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Artinya, kasih akan Allah yang total itu harus terwujud pula dalam kasih terhadap sesama. Dan ingatlah, Yesus menandaskan: ”Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.” Kalau begitu, apa pun yang kita lakukan haruslah mengarah pada hukum yang utama itu: demi kasih akan Allah dan sesama! Nah, kenyataannya, kecenderungan manusia adalah meremehkan hukum itu dan terus berkutat dengan dasar hukum yang dibuat sendiri, yaitu: mementingkan diri sendiri, menomorsatukan hal materi

Jumat, 08 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 3:10-17; Mzm 119:157.160-161.165-166.168; Mrk 12:35-37.
Yesus berujar: ”Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?” Karena, menurut Yesus, Daud sendiri telah menyebut Mesias sebagai tuannya (Mazmur 110:1). Jadi, bagaimana mungkin Mesias adalah Tuan dari Daud tetapi sekaligus anak Daud pula? Dengan mempertanyakan hal itu, Yesus mau menekankan bahwa Ia memang keturunan Daud, tetapi lebih dari itu, Dia adalah Anak Allah. Dia adalah Tuhan penguasa langit dan bumi, pemilik kehidupan! Nah, kalau begitu, apakah kita sudah menjadikan Yesus penguasa hidup kita? Mari, dalam suka dan duka, kita bersandar saja pada Yesus dan kita biarkan Dia yang memimpin hidup kita. Biar semuanya jadi indah!

Sabtu, 09 Juni: Hari Biasa Pekan IX (H).
2Tim 4:1-8; Mzm 71:8-9.14-15a.16-17.22; Mrk 12:38-44.
Ahli-ahli Taurat dikecam Yesus karena mereka mementingkan tampak luar alias ”casing”, tetapi isi hati tak sesuai. Mereka mengenakan jubah indah dan duduk di paling depan dengan maksud dipuji dan dihormati. Mereka pun mendaraskan doa yang indah di depan umum, tetapi nyatanya malah menindas janda-janda. Berbeda sekali dengan janda miskin yang dipuji oleh Yesus. Ia dipuji karena perbuatan lahiriahnya muncul dari hati yang tulus: ”casing” dan ”isi” klop! Dia memberi dari kekurangannya dengan hati yang tulus. Jadi yang penting bukanlah tampak lahiriah dari perbuatan-perbuatan yang kita anggap baik, tetapi apakah perbuatan-perbuatan itu sungguh keluar dari hati kita. Nah, sekarang tinggal pilih: mau dikecam atau dipuji!

Minggu, 10 Juni: Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus (P).
Kel 24:3-8; Mzm 116:12-13.15-16bc-18; Ibr 9:11-15; Mrk 14:12-16.22-26.
Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini kita diingatkan lagi akan pemberian diri Yesus. Di Golgota, TUBUH Yesus terpalang hina dan DARAH mengalir deras sebagai KORBAN untuk menyelamatkan kita. Yesus mau kita selalu memperbaharui korban itu, maka Ia telah menetapkan Ekaristi: ”Inilah Tubuh-Ku, inilah Darah-Ku.” Dalam Perayaan Ekaristi itu, Tuhan Yesus menghadirkan bagi kita misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, sehingga kita dapat ikut ambil bagian dalam rahmat yang mengalir dari salib. Di dalam Ekaristi itu, kita pun diajak untuk mempersatukan korban kita dengan korban Yesus. Nah, setiap kali kita merayakan Ekaristi, pantaslah kita bertanya: apa yang akan kita korbankan untuk Yesus?

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN JUNI 2012

Ujud Umum: Semoga umat beriman mengalami kehadiran hidup Allah yang telah bangkit di dalam perayaan Ekaristi yang menemani mereka setiap hari.

Ujud Misi: Semoga umat kristiani di Eropa dapat menemukan kembali identitasnya yang benar dan melibatkan diri dengan kegembiraan lebih besar dalam pemakluman Injil.

Ujud Gereja Indonesia: Semoga media-media Katolik tetap tumbuh berkembang dalam menjalankan karya pelayanan.


Renungan oleh Muliady Wijaya - Gereja Regina Caeli Pantai Indah Kapuk

Gembala Waspada Menjagai Kawanan Kristus

Dikutip dari Surat Santo Bonifasius.


Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan hidup. Tetapi ia tidak boleh ditinggalkan, namun harus dikuasai dan dikemudikan.

Sebagai contoh, kita punya Bapa-bapa Gereja di masa lampau: Klemens dan Kornelius, dan banyak lainnya di Kota Roma, Siprianus di Kartago dan Atanasius di Aleksandria. Meskipun hidup di bawah para maharaja kafir, mereka mengemudikan bahtera Kristus, yaitu Gereja, pengantin-Nya yang tercinta. Dan ini dilakukan dengan mengajar, bahkan sampai menumpahkan darahnya.

Marilah kita berdiri teguh dan melakukan yang benar, siap menghadapi cobaan, hingga jkita dapat mengharapkan bantuan dari Tuhan dan dapat bicara kepada-Nya, "Tuhan, Engkaulah pengungsianku dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain."

Janganlah kita menjadi anjing penjaga bisu atau penonton diam; janganlah kita seperti orang upahan yang lari kalau serigala datang. Hendaklah kita menjadi gembala waspada, yang menjagai kawanan Kristus, mengajar yang besar dan kecil bersama, kaya dan miskin, mengajar segala, yang ditentukan oleh Allah bagi manusia dalam segala tindakan dan usia, sejauh Tuhan memberikan kuasa kepada kita.

Sumber: Ibadat Harian, bacaan Ofisi Para Kudus I, Yogyakarta: Kanisius, 1982: 57-59, RUAH hal 263-264

Santo Bonifasius, Uskup dan Martir


Bonifasius lahir tahun 672 di Kirton, Inggris, dari keluarga bangsawan. Nama kecilnya, Winfred. Setelah dewasa ia menjadi biarawan Benediktin. Ia ditahbiskan menjadi imam pada usia 30 tahun. Atas perintah Paus Gregorius II ia dikirim ke Jerman sebagai misionaris. Tujuannya ialah untuk memperkenalkan agama Kristen kepada masyarakat Jerman yang belum mengenal Yesus.

Tahun 723, saat berkunjung ke Roma, Paus mengangkat Winfred menjadi uskup dan mengubah namanya menjadi Bonifasius. Ia membentuk keuskupan-keuskupan dan membawahi 13 keuskupan. Banyak perubahan yang dilakukannya, terutama bertobatnya orang-orang Jerman dari penyembahan berhala. Diceritakan bahwa pada waktu itu orang-orang Jerman menyembah sebatang pohon Ek raksasa yang dianggap sebagai tempat tinggal "Thor" (dewa guntur dan dewa perang). Bonifasius kemudian menebang pohon besar itu.

Perbuatan ini menimbulkan kemarahan banyak orang. Namun, ketika ia menebang pohon itu, datang angin kencang menerjang pohon itu hingga patah menjadi empat bagian yang sama panjangnya. Ketika orang-orang melihat tumbangnya pohon itu tidak menimbulkan kemarahan para dewa, mereka menjadi percaya akan pengajarannya. Bonifasius dikenal sebagai Rasul Jerman.

Dalam upaya menyebarkan kekristenan, Uskup Bonifasius mendapat banyak tantangan. Namun, ia dilindungi oleh Raja Karel Martel dari suku Franka. Ia mendirikan banyak biara Benediktin sebagai tempat doa. Salah satu biara yang terkenal ada di Fulda, yang hingga kini merupakan salah satu pusat Kristen-Katolik di Jerman Tengah. Ia juga berusaha supaya para rohaniwan kembali taat kepada Paus di Roma.

Tahun 754, ketika sedang menjalankan misinya di Frisia, bersama dengan 52 pengikutnya, ia dibunuh dengan pedang. Tulang-belulangnya dikumpulkan dan disimpan di Utrecht, kemudian dipindahkan ke Mainz, dan akhirnya disimpan di Fulda.

Lambang Santo Bonifasius: seorang Uskup dengan Alkitab yang ditusuk pedang. Peringatannya dirayakan setiap tanggal 5 Juni.

RUAH

Selasa, 05 Juni 2012 Peringatan Wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir

Selasa, 05 Juni 2012
Peringatan Wajib St Bonifasius, Uskup dan Martir

“Gereja itu bagaikan bahtera besar berlayar di lautan dunia dan ditempuh oleh gelombang cobaan di dalam hidup” (St. Bonifasius)

Antifon Pembuka

Mereka orang suci, sabda Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.

Doa Pagi


Terpujilah Engkau, Tuhan kami, janganlah biarkan kami lalai bahkan menjauh dari pada-Mu. Semoga kami selalu berjaga dalam kehidupan sehari-hari dan senantiasa berpegang pada-Mu, Sang Juruselamat kami, seperti dahulu dihayati oleh Santo Bonifasius. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Rasul Petrus menyatakan ciri orang yang meninggalkan jalan yang benar. Orang yang seperti ini pada mulanya akan merusak dirinya sendiri. Kemudian akan membawa dampak buruk bagi orang lain. Dia juga dapat mempengaruhi orang yang hendak atau mulai bertobat.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (3:12-15a.17-18)

"Kita menantikan langit dan bumi yang baru."

Saudara-saudara terkasih, kalian menantikan dan berusaha mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa oleh api dan unsur-unsur dunia akan lebur oleh nyalanya. Tetapi sesuai dengan janji Allah, kita menantikan langit dan bumi yang baru, tempat terdapat kebenaran. Sebab itu, Saudara-saudaraku terkasih, seraya menantikan semuanya itu, haruslah kalian berusaha supaya kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, serta dalam perdamaian dengan Dia. Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat. Saudara-saudaraku terkasih, kalian telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah! Jangan sampai kalian terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan sampai kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi hendaklah kalian bertumbuh dalam kasih karunia dan semakin mengenal Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terpujilah Dia. Bagi-Nya kemuliaan sekarang dan selama-lamanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan, Engkaulah pelindung kami turun-temurun.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.10.14.16)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Masa hidup kami tujuh puluh tahun, atau jika kuat, delapan puluh tahun, tapi isinya hanyalah kesukaran dan penderitaan; begitu cepat mereka lewat dan kami hanyut lenyap.
4. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Biarlah hamba-hamba-Mu menyaksikan perbuatan-Mu, biarlah anak cucu mereka menyaksikan semarak-Mu.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata budi kita agar kita mengenal harapan panggilan kita. Alleluya.


Yesus mengajar kita untuk dapat membagi apa yang menjadi hak Allah dan dunia. Seringkali sulit untuk membagi di antara keduanya dan hasilnya menjadi berat sebelah. Yesus menginginkan yang adil dan tahu batas, akan hal duniawi dan bahkan akan hal rohani.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:13-17)

"Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah."

Pada waktu itu beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh menghadap Yesus, untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur. Engkau tidak takut kepada siapa pun, sebab Engkau tidak mencari muka, tetapi dengan jujur mengatakan jalan Allah. Nah, bolehkah kita membayar pajak kepada kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mencobai Aku? Tunjukkanlah suatu dinar untuk Kulihat!” Mereka menunjukkan sekeping dinar. Lalu Yesus bertanya, “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka, “Gambar dan tulisan kaisar.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar, dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah!” Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Orang-orang Farisi dan kaum Herodian bertanya, apakah baik membayar pajak kepada kaisar. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, Yesus menunjukkan suatu kebijaksanaan untuk menyingkapkan akal busuk mereka dan membuka kedok kemunafikan mereka. Sebagai warga masyarakat yang baik, orang Yahudi mempunyai tanggung jawab untuk membayar pajak kepada pejabat sipil. Sebagai umat Allah yang baik, orang Yahudi juga harus memberikan kepada Allah apa yang wajib mereka berikan kepada Allah. Itulah juga hendaknya menjadi sikap hidup kita, sebagai pengikut Kristus.

Doa Malam

Yesus, Guru dan teladan hidup kami, dalam menjalani kehidupan sehari-hari kami sering bersikap munafik, baik kepada-Mu maupun terhadap sesama. Ampunilah kami ya Yesus, manusia yang lemah ini. Semoga besok kami dapat memperbaiki diri dan hidup lebih baik lagi. Amin.

RUAH

Senin, 04 Juni 2012 Hari Biasa Pekan IX

Senin, 04 Juni 2012
Hari Biasa Pekan IX

"Kesejahteraan yang nampaknya menarik tidak boleh menyesatkan kita, yang membuat kita lupa meneruskan perjalanan ke arah tujuan " (St Gregorius Agung)

Antifon Pembuka (lih. Mzm 91:2)

Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercaya.

Doa Pagi

Allah Bapa surgawi, kasih-Mu senantiasa berlimpah menaungi kami. Namun, kami kurang menyadari dan sering menuntut serta memaksa yang tercetus lewat sikap maupun tindakan kami untuk memuaskan diri pribadi. Ya Bapa, bimbinglah hidup kami agar berkenan kepada-Mu. Ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Allah telah menganugerahkan hidup Ilahi kepada kita karena kuasa-Nya. Karena itu, kita diminta untuk menambahkan mula-mula iman dalam diri kita dan berujung pada kasih akan semua orang. Semua itu akan membawa pada pengenalan akan Yesus Kristus.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:1-7)

"Yesus Kristus telah menganugerahkan kepada kita janj-janji yang berharga. Berkat Dia, kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi."

Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Allahku, pada-Mulah aku percaya
Ayat. (Mzm 91:1-2.14-15ab.15c-16)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai."
2. Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakannya.
3. Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya, dengan umur panjang akan Kukenyangkan dia; kepadanya akan Kuperlihatkan keselamatan yang datang dari pada-Ku."

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.

Yesus dalam perumpamaan-Nya menubuatkan apa yang akan terjadi pada-Nya. Dia sebagai anak pemilk kebun anggur akan ditangkap dan dibunuh. Hingga zaman sekarang, Dia ditolak dan tidak dipedulikan. Namun, Dia menjanjikan saat penghakiman kelak.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (12:1-12)

"Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur."

Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Allah mempercayakan pemeliharaan kebun anggur (bangsa Israel) kepada para pemimpin umat Yahudi (petani). Sayang, mereka memperlakukan anak (Yesus) dengan sangat kejam sebagaimana mereka memperlakukan para nabi sebelumnya. Itulah sebabnya, mereka tidak mempunyai kuasa lagi atas umat Allah yang baru. Perumpamaan ini merupakan sebuah bahan pelajaran yang sangat indah bagi pemimpin Kristen, bagaimana mereka menjaga umat Allah (Gereja) yang diserahkan kepada mereka oleh Tuhan yang bangkit.

Doa Malam


Terima kasih, ya Bapa, karena kami boleh melalui hari ini dalam naungan kasih-Mu. Kini kami serahkan ke dalam belas kasih-Mu segala kelemahan dan kelalaian kami dalam melaksanakan kasih kepada sesama. Semoga Engkau berkenan menyempurnakannya sehingga layak menjadi pujian bagi keluhuran-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RUAH

Kobus: Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Minggu, 03 Juni 2012 Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Minggu, 03 Juni 2012
Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Keluarga Kristen adalah persekutuan pribadi-pribadi, satu tanda dan citra persekutuan Bapa dan Putra dalam Roh Kudus. ---- Katekismus Gereja Katolik, 2205


Antifon Pembuka


Terpujilah Allah Bapa, Putra Allah yang tunggal, serta Roh Kudus, karena sudah menaruh belas kasih kepada kita.


Doa


Allah Bapa kami yang mahaagung, kami bersyukur, karena kami Kauperkenankan menyebut nama-Mu dan Engkau berkenan mengunjungi kami dalam diri Yesus Putra-Mu, yang telah mengorbankan diri demi kebahagiaan kami. Kami bersyukur pula karena Roh-Nya telah menjaga kehidupan kami untuk menghuni dunia ini dalam cinta kasih. Dampingilah kami dengan cinta kasih-Mu, yang begitu dalam artinya dan menjadi sumber kebahagiaan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Ulangan (4:32-34.39-40)


"Hanya Tuhanlah Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain!"

Dalam perjalanan di padang gurun Musa berkata kepada bangsa Israel, "Cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu sebelum engkau ada, sejak saat Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar, atau apakah pernah ada terdengar sesuatu seperti ini? Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Allah yang bersabda dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan engkau tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan, dengan tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang perkasa, dan dengan kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu? Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain. Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baiklah keadaanmu dan keadaan anak-anakmu di kemudian hari. Maka engkau akan hidup lama di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu untuk selamanya."

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 33:4-5.6.9.18-19.20.22)

1. Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
2. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.
3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut, dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
4. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:14-17)


"Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah; oleh Roh itu kita berseru, ‘Abba, ya Bapa!’"

Saudara-saudara terkasih, semua orang yang dihimpun oleh Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu menerima bukan roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, melainkan Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, 'Abba, ya Bapa!' Roh itu memberi kesaksian bersama-sama roh kita, bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga adalah ahli waris, yakni ahli waris Allah sama seperti Kristus. Artinya: jika kita menderita bersama dengan Dia, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan Dia.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, kepada Allah yang ada sejak dahulu, kini dan sepanjang masa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (28:16-20)


"Baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."

Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, kesebelas murid berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. Yesus mendekati mereka dan berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni (lih. Gal 4:6)

Karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"


Renungan

Suatu hari seorang anak membuat sebuah lubang di tepi pantai. Setelah selesai, dengan gayung ia mengambil air dari laut lalu memasukkannya ke lubang tersebut. St Agustinus, si teolog agung, melihat apa yang dilakukan anak itu lalu bertanya, "Apa yang kaulakukan, nak?" "Saya sedang berusaha memindahkan air laut ke dalam lubang ini," jawabnya.

"Kamu melakukan pekerjaan yang sia-sia. Air laut begitu banyak, tidak mungkin kamu masukkan ke dalam lubang kecil ini," timpal Agustinus. "Begitu juga dengan apa yang tuan lakukan. Tak mungkin tuan mampu memahami dengan otak manusia yang terbatas misteri Allah yang begitu luas dan tak terbatas," kata anak tersebut. Mendengar kata-kata itu, tersadarlah Agustinus bahwa usahanya untuk memahami Allah sama seperti usaha anak itu.

Allah Tritunggal, Satu Allah dalam Tiga Pribadi, yang kita rayakan hari ini juga tidak mudah kita mengerti. Namun, perlu disadari bahwa iman akan Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus adalah anugerah.

Dalam bacaan pertama hari ini, Musa berkata, "Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain." (Ul 4:39). Allah itu jauh sekaligus dekat dan terlibat. Allah yang demikian pada hakikatnya adalah satu tetapi mempunyai tiga pribadi. Kita melihat Allah sebagai Bapa atau dalam bahasa Ibrani, "Abba", Pribadi yang penuh kasih, sangat dekat dan mudah didekati. Dialah yang menciptakan, mengasihi dan mengampuni.

Dalam berhubungan dengan Allah, Yesus menyebut Allah, Bapa dan mengajarkan kepada para murid untuk memanggil Allah, Bapa Kami. Antara Yesus dan Allah ada kedekatan pribadi. Dalam Yesus, Allah menjelma menjadi Manusia dan tinggal di antara kita (Yoh 1:14). Dalam Dia kita semakin mengenali Allah yang mengasihi, berbelas kasih dan mendekati semua orang, terlebih yang berdosa, lemah, sakit dan menderita. Dalam diri Yesus pula kita mengalami karya keselamatan Allah.

Sebelum naik ke surga, Yesus berjanji akan mengutus Roh Kudus, Sang Penghibur yang akan mengingatkan para murid dan menuntun pada kebenaran. Janji Yesus terpenuhi saat Pentakosta dan Roh Kuduslah yang menjadikan kita, anak-anak Allah (bdk. Rm 8:15) lewat Sakramen Pembaptisan (lih. Mat 28:19).

Misteri Allah Tritunggal yang kita rayakan hari ini menyadarkan kita bahwa Allah telah mengasihi dan menjadikan kita sebagai bagian dalam kehidupan Ilahi-Nya. Untuk itu, kita mesti semakin bertumbuh dalam hidup Allah Tritunggal.


RUAH

Hari Raya Tritunggal Mahakudus/B – Minggu, 3 Juni 2012


Hari Raya Tritunggal Mahakudus/B – Minggu, 3 Juni 2012
Ul 4:32-34.39-40; Rm 8:14-17; Mat 28:16-20

Pengantar
Minggu lalu, kita merayakan Pentekosta, yakni turun-Nya Roh Kudus atas para rasul. Dengan Pentekosta, Gereja merayakan karya Tritunggal Mahakudus secara penuh. Oleh karena itu, hari ini, seminggu setelah Pentekosta, kita merayakan Tritunggal Mahakudus. Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus mewahyukan Diri masing-masing dalam tugas yang dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

Homili
Dalam satu hari, pasti lebih dari satu kali, kita mengungkapkan iman akan Allah Tritunggal Mahakudus. Kita membuat tanda salib, “dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus”. Kita berdoa Kemuliaan kepada “Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus”. Kita mengucapkan Aku percaya akan “Allah Bapa yang mehakuasa … dan akan Yesus Kristus … akan Roh Kudus …”. Dalam perayaan Ekaristi ini saja, kita minimal 2x membuat tanda salib, satu kali memadahkan kemuliaan. Doa Pembuka Ekaristi juga diakhiri dengan rumusan Triniter “dengan pengantaraan Kristus … bersama Dikau (Bapa) dalam persatuan Roh Kudus …” Maka, kalau hari ini kita merayakan Tritunggal Mahakudus, sebenarnya setiap saat kita sudah menghayatinya. Hanya saja, mungkin memang tidak mudah bagi kita untuk memahami dan menjelaskannya.
Kita menyadari bahwa misteri tentang Allah tidak dapat dijelaskan dan dipahami sampai tuntas. Akal budi dan pemahaman kita tidak pernah gaduk. St. Agustinus mengibaratkan bahwa kita tidak mungkin memindahkan air laut ke dalam lubang pasir yang kita buat di pesisir pantai. Betapa kecil dan sempitnya pikiran kita untuk menampung seluruh misteri Tritunggal yang mahabesar dan mahaluas. Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, dan meskipun Ia telah mewahyukan Diri, Ia tetap tinggal sebagai misteri yang tak terselami. Lalu bagaimana kita memahaminya?
Mungkin kita pernah mendengar ada orang yang menjelaskan misteri Allah Tritunggal dengan membandingkan-Nya dengan matahari: yang terdiri dari matahari itu sendiri, sinar, dan panas. Atau dengan sebuah segitiga, di mana Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus menempati masing-masing sudut, namun tetap dalam satu segitiga. Bahkan ada yang menjelaskan, bahwa Trinitas itu seperti kopi susu manis yang terdiri dari kopi, susu, dan gula. Penjelasan yang menggunakan analogi ini memang ada benarnya, namun sebenarnya tidak cukup.
Iman akan Tritunggal Mahakudus adalah Iman akan Satu Allah. "Hanya Tuhan Allah di langit dan di bumi, tidak ada yang lain" (Ul 4: 39). Namun, Allah yang tunggal itu terdiri dari tiga pribadi, yaitu: Allah Bapa (Pribadi pertama), Allah Putera (Pribadi kedua), dan Allah Roh Kudus (Pribadi ketiga). Ketiga pribadi tersebut merupakan satu kesatuan (lih. 1Yoh 5:7). Yesus menunjukkan persatuan yang tak terpisahkan dengan Allah Bapa, “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30); “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa…” (Yoh 14:9). Allah Bapa sendiri menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih, yaitu pada waktu pembaptisan Yesus (lih. Luk 3: 22) dan waktu Yesus dimuliakan di atas gunung Tabor (lih. Mat 17:5).
Selain menyatakan kesatuan-Nya dengan Allah Bapa, Yesus juga menyatakan kesatuan-Nya dengan Roh Kudus, yaitu Roh yang dijanjikan-Nya kepada para murid dan disebut-Nya sebagai Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, (lih. Yoh 15:26). Roh Kebenaran ini adalah Roh Yesus sendiri, sebab Ia adalah Kebenaran (lih. Yoh 14:6). Kesatuan ini ditegaskan kembali oleh Yesus dalam pesan terakhir-Nya sebelum naik ke surga, “…Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus…”(Mat 28:18-20).
Kesatuan Bapa, Putera, dan Roh Kudus yang adalah tiga Pribadi Allah yang Tunggal, didasari oleh kasih yang sempurna demi keselamatan manusia. Sebab, "Roh memberi kesaksian bersama-sama roh kita, bahwa kita ini anak Allah. Dan kalau kita ini anak, berarti kita juga ahli waris, yakni ahli waris Allah seperti Kristus" (Rm 8:16-17). Karena kasih-Nya yang begitu besar, Allah Bapa menciptakan manusia dan menghendaki agar manusia ciptaan-Nya itu selamat (bdk. LG 2). Kenyataannya, manusia jatuh ke dalam dosa yang menyebabkan kematian dan manusia tidak dapat mengatasinya. Namun, kasih Allah tetap berlaku. Ia tetap menghendaki keselamatan bagi manusia. Oleh karena itu, Bapa mengutus Putera-Nya, Yesus Kristus, untuk menebus manusia. Melalui wafat dan kebangkitan Yesus, Sang Allah Putera, terlaksanalah karya penyelamatan umat manusia (bdk. LG. 3). Sesudah Yesus bangkit dan naik ke surga, diutuslah Roh Kudus untuk meneruskan karya keselamatan Allah dengan membimbing peziarahan hidup kita menuju keselamatan abadi (bdk. LG 4).
Dengan demikian, merayakan Tritunggal Mahakudus berarti merayakan dan mengalami misteri kasih Allah yang Esa demi keselamatan kita. Karya keselamatan itu, direncanakan dan dikehendaki oleh Allah Bapa, dilaksanakan oleh Allah Putera, dan diteruskan serta dijamin oleh Allah Roh Kudus. Demikianlah, ketiga pribadi Tritunggal mewahyukan Diri masing-masing dalam tugas yang dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan karena ketiganya merupakan satu-kesatuan.
Dalam nama Allah Tritunggal, kita diutus “pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepada-Mu” (Mat 28:19-20). Perintah ini tidak perlu ditafsirkan sebagai perintah untuk ‘mempertobatkan’ dalam arti membuat semua orang menjadi katolik. Menurut Rm. Gianto, dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, perintah itu dapat dirumuskan demikian: "Kalian akan pergi ke mana-mana dan menjumpai macam-macam orang; perlakukanlah mereka itu sebagai muridku!" Jadi tekanannya adalah agar kita memperlakukan semua orang sebagai sesama murid. Dengan demikian, kita selalu terbuka untuk saling belajar bagaimana menjadi murid yang baik dengan hidup yang benar dan suci.
Marilah, dengan merayakan Tritunggal Mahakudus, kita semakin menghayati iman kita ini, baik melalui doa-doa kita maupun melalui perbuatan nyata.
Setiap kali membuat tanda salib “Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus” marilah lebih kita hayati. Dengan mengucapkan kata-kata ini, kita menyerahkan hidup kita, pekerjaan kita dan semua yang akan kita alami ke dalam bimbingan, perlindungan, dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus.
Dan, sebagaimana Tritunggal Mahakudus senantiasa bersatu dalam kasih yang sempurna demi keselamatan kita, dalam kehidupan sehari-hari, marilah kita senantiasa menghadirkan kasih Allah kepada sesama demi keselamatan semakin banyak orang.
Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 02 Juni 2012 Hari Biasa Pekan VIII

Sabtu, 02 Juni 2012
Hari Biasa Pekan VIII

“Ekaristi adalah secercah penampakan surga di atas bumi” (Beato Yohanes Paulus II)


Antifon Pembuka (Mzm 63:2)


Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau. Hatiku haus dan rindu akan Dikau, seperti tanah kering dan tandus merindukan air.


Doa Pagi

Allah yang Mahabaik, Engkau selalu memberikan dasar untuk hidup yaitu iman. Semoga di dunia yang fana ini, aku berani menjadi terang bagi orang-orang yang mengalami keragu-raguan dengan sikap hidupku yang baik. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

Doa dan hidup suci bukanlah untuk diri sendiri saja. Buah doa adalah kesaksian hidup, baik dalam kata maupun terlebih dalam tindakan. Ini dilakukan terlebih untuk menyelamatkan orang yang perlu diteguhkan.

Bacaan dari Surat Rasul Yudas (17.20b-25)

"Allah berkuasa menjaga kalian jangan sampai tersandung, dan membawa kalian penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya."

Saudara-saudara terkasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepadamu oleh rasul-rasul Tuhan kita Yesus Kristus. Maka bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci, dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, renggutlah mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai rasa takut kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Allah berkuasa menjaga kalian supaya jangan sampai tersandung. Ia membawa kalian tanpa noda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. Bagi Dia, Allah yang Esa, Juruselamat kita, dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia kemuliaan, kebenaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad, sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah. (2/2)
Ayat. 2/4 (Mzm 63:2.3-4.5-6; Ul: 2b)

1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
2. Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihatan kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup, bibirku akan memegahkan Dikau.
3. Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan pengantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.

Dengan cerdas Yesus membuat imam-imam kepala dan ahli Taurat termakan oleh lidah mereka sendiri. Keinginan mereka untuk tampil sempurna dan baik di depan orang, membuat mereka mengabaikan apa yang benar dan hakiki.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (11:27-33)

"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?"

Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’ Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’.” Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka Mereka menjawab Yesus, “Kami tidak tahu”. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Yesus mendapatkan sebuah tantangan yang serius dari para pemimpin agama Yahudi tentang kewibawaan-Nya. Tetapi tantangan itu berakhir dengan sebuah kemenangan dari pihak Yesus. Hal ini juga menunjukkan betapa kecilnya kuasa dan keberanian dari para “musuh” Yesus. Kita patut berbangga terhadap kebijaksanaan mendalam yang dimiliki oleh Guru kita, Yesus.

Doa Malam


Yesus, teladan penyembah Allah yang sejati, aku bersyukur karena aku boleh mengimani Engkau sebagai Tuhanku dan Allahku. Semoga imanku tidak mudah goncang oleh tawaran dunia yang menggiurkan. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 28 Mei - 03 Juni 2012

Bacaan Harian 28 Mei - 03 Juni 2012

Senin, 28 Mei: Hari Biasa Pekan VIII (H).

1Ptr 1:3-9; Mzm 111:1-2.5-6.9-10c; Mrk 10:17-27.

Tuhan melimpahkan berkat-Nya kepada kita supaya kita bisa menjadi saluran berkat-Nya bagi orang-orang yang Ia kirim kepada kita. Tak boleh terjadi, kita begitu melekat dengan segala berkat yang kita dapatkan, sehingga menjadi penghalang hubungan kita dengan Tuhan.

Selasa, 29 Mei: Hari Biasa Pekan VIII (H).

1Ptr 1:10-16; Mzm 98:1-4; Mrk 10:28-31.

Yesus berjanji kepada orang-orang yang mengikuti Dia secara total, yang rela 'dikecilkan' dan dikucilkan demi kemuliaan nama-Nya, akan memperoleh hidup dalam kelimpahan. Yesus tentu mempunyai cara-Nya sendiri untuk memenuhi janji-Nya itu.

Rabu, 30 Mei: Hari Biasa Pekan VIII (H).

1Ptr 1:18-25; Mzm 147:12-15.19-20; Mrk 10:32-45.

Nilai sebagai manusia di mata Yesus bukan terletak pada kedudukan, kehormatan, harta dan kekuasaan, melainkan pada sikap seorang hamba yang melayani sesama.

Kamis, 31 Mei: Pesta Sta. Perawan Maria Mengunjungi Elisabet (P).

Zef 3:14-18a atau Rm 12:9-16b; MT Yes 12:2-bcd.5-6; Luk 1:39-56.

Dua orang calon ibu yang dipenuhi Roh Kudus saling bertemu dan memuji, sebagai orang-orang yang dipakai Allah untuk mewujudkan karya keselamatan. Peristiwa ini sebenarnya berbicara banyak tentang kekudusan Yesus. Kekudusan tersebut memenuhi rahim Maria yang memantul dan menyinari bayi di dalam kandungan Elisabet. Maria yang menerima rahmat yang demikian besar memuji Allah sebagai sumber sukacitanya.

Jumat, 01 Juni: Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir (M).

1Ptr 4:7-13; Mzm 96:10-13; Mrk 11:11-26.

Yesus mengajak kita untuk terlebih dahulu mengampuni sesama supaya relasi kita dengan Tuhan semakin mantap tanpa halangan. Dengan keterbukaan hati mengampuni sesama, hati kita pun akan lebih mudah menerima rahmat pengampunan dari Bapa.

Sabtu, 02 Juni: Hari Biasa Pekan VIII (H).

Yud 17:20b-25; Mzm 63:2-6; Mrk 11:27-33.

Kuasa Yesus dipertanyakan oleh orang-orang yang bermaksud mencobai-Nya. Kita pun mungkin sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan sejenis untuk membenarkan pendapat atau pendirian kita. Padahal, kita tidak akan mampu memahami Allah secara utuh. Kita tak mungkin dapat memasukkan Allah ke dalam 'otak' kita yang serba terbatas.

Minggu, 03 Juni: Hari Raya Tritunggal Mahakudus (P).

Ul 4:32-34.39-40; Mzm 33:4-6.9.18-20.22; Rm 8:14-17; Mat 28:16-20.

Perayaan hari ini adalah perayaan kasih. Karena kasih-Nya, Allah Bapa mengutus Putera-Nya untuk datang dalam sejarah manusia, supaya manusia selamat. Dalam hidup-Nya yang berpokok pada kasih, Yesus dengan nyata mengungkapkan Bapa yang penuh kasih itu. Sedangkan Roh Kudus melanjutkan karya kasih untuk menyelamatkan manusia, dengan membantu manusia menyelami lebih penuh siapakah Yesus dan apa yang diungkapkan-Nya tentang Bapa.

Jumat, 01 Juni 2012 Jumat Pertama Dalam Bulan

Jumat, 01 Juni 2012
Jumat Pertama Dalam Bulan -- Peringatan Wajib St. Yustinus, Martir

bacaan hari biasa pekan VIII : klik disini

Antifon Pembuka

Hati Tuhan selalu memikirkan umat-Nya untuk melepaskan mereka dari maut dan menghidupi mereka dalam masa kelaparan.

Litani Hati Yesus yang Mahakudus lih. PS 209

Tuhan, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Kristus, kasihanilah kami
Tuhan, kasihanilah kami;
Kristus, dengarkanlah kami
Kristus, kabulkanlah doa kami

Allah Bapa di surga, kasihanilah kami
Allah Putra Penebus dunia,

Allah Roh Kudus,

Allah Tritunggal Kudus, Tuhan Yang Maha Esa,

Hati Yesus yang mahakudus,
Hati Yesus, Putra Bapa kekal,
Hati Yesus yang diwujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,
Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,
Hati Yesus yang mahamulia,
Hati Yesus, bait kudus Allah,
Hati Yesus, kemah Allah yang mahatinggi,
Hati Yesus, rumah Allah dan pintu surga,
Hati Yesus, perapian cinta kasih yang bernyala-nyala,
Hati Yesus, perbendaharaan keadilan dan cinta kasih,
Hati Yesus, penuh kebaikan dan cinta kasih,
Hati Yesus, lubuk penuh keutamaan,
Hati Yesus yang amat patut dipuji,
Hati Yesus, raja dan pusat segala hati,
Hati Yesus, tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,
Hati Yesus, tempat ke-Allah-an seluruhnya,
Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,
Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,
Hati Yesus, kerinduan bukit-bukit yang kekal,
Hati Yesus yang sabar dan mahabelas kasih,
Hati Yesus yang murah hati kepada semua orang yang berseru kepada-Mu,
Hati Yesus, sumber kehidupan dan kesucian,
Hati Yesus, kurban pelunas dosa kami,
Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,
Hati Yesus yang hancur karena kejahatan kami,
Hati Yesus yang taat sampai mati,
Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,
Hati Yesus, sumber segala penghiburan,
Hati Yesus, kehidupan dan kebangkitan kami,
Hati Yesus, pokok damai dan pepulih kami,
Hati Yesus, kurban untuk orang berdosa,
Hati Yesus, keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,
Hati Yesus, pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,
Hati Yesus, kesukaan semua orang kudus,

Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, sayangilah kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kabulkanlah doa kami,
Anak domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia, kasihanilah kami.

Yesus yang lembut dan rendah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.

Marilah kita berdoa. (Hening) Allah yang mahakuasa dan kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni dosa-dosa umat-Mu ini, yang memohon belas kasih-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dalam Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.


Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus (3:8-12.14-19)


"Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus."

Saudara-saudara, kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan
Ayat. (Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Muliakanlah Tuhan bersama daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka kamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkannya; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
4. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya

Ayat. Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (11:28-30)


"Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih lesu."

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang dan ringanlah beban-Ku."
Inilah Injil Tuhan kita!

U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Hampir semua murid Tuhan Yesus adalah orang-orang Yahudi. Mereka pasti terpengaruh oleh pandangan umum dari umat Yahudi, bahwa hampir semua penderitaan merupakan hukuman dari Allah karena dosa-dosa mereka, atau sekurang-kurangnya karena dosa-dosa dari nenek-moyang atau saudari-saudari. Di dalam diri mereka, pandangan tersebut menumbuhkan perasaan terbebani. Mereka merasa harus memikul beban berat karena dosa-dosa dan hukuman ilahi atas dosa-dosa itu. Menyadari hal itu, TuhanYesus menawarkan pembebasan. Beliau menawarkan beban yang baru dan menjamin, bahwa beban yang ditawarkan itu ibarat "kuk yang enak dan ringan".

Mengikuti Yesus itu ibarat melepaskan beban berat yang ada di pundak kita, lalu mengangkat beban baru, yang dipasang oleh-Nya, yang terasa enak dan ringan. Tentu saja, beban yang baru itu tetap menjadi beban. Tetapi beban baru itu dipasang oleh-Nya dengan penuh kasih, sehingga beban itu sama sekali tidak terasa berat. Sebaliknya, terasa enak dan ringan.

Dalam hidup kita, beban berat yang lama itu misalnya adalah dosa asal kita, dosa-dosa pribadi kita selama beberapa tahun yang lalu dan belum sempat kita sesali, aneka kesulitan hidup yang belum dapat kita atasi. Beban-beban itu akan lepas dari bahu kita, asal saja kita mau mengangkat beban baru, yang dipasang oleh Tuhan Yesus sendiri.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy