| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kamis, 24 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VII Paskah -- Novena Roh Kudus hari ketujuh

Kamis, 24 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VII Paskah -- Novena Roh Kudus hari ketujuh

“Hanya di dalam Allah manusia dapat menemukan kehidupan dan kebahagiaan” (Katekismus Gereja Katolik, 1057)

Saudara/i terkasih, Allah yang mahabijaksana menjanjikan Roh Kudus kepada para rasul dan memenuhi janji itu sesudah Ia naik ke surga. Marilah bersama kita mempersiapkan hati untuk mengikuti doa novena Roh Kudus hari yang ketujuh.

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147

Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalam api cinta-Mu.

P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).

Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Antifon Pembuka (lih. Ibr 4:16)


Marilah kita menghadap takhta kasih karunia dengan penuh harapan untuk memperoleh rahmat dan mendapat pertolongan pada waktunya. Alleluya.


Doa Pagi


Allah Bapa yang maha kudus, kami bersyukur kepada-Mu karena roh Kudus yang telah Kau curahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kau lahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu. Engkau telah menghimpun Gereja-Mu dalam Roh Kudus. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas dan menjadi saksi cinta kasih Kristus di tengah komunitas umat-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bagi orang beriman, keyakinan akan kebangkitan badan justru menjadi harapan dan menjadi bagian dari iman akan Yesus. Maka, sesulit apa pun tantangan itu, kita harus tetap bersaksi kepada siapa pun dan di mana pun. Itu namanya setia!


Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:30.23:6-11)


"Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."

Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka, terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-oyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau bersaksi di Roma.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 16:1-2.5.7-8.9-10.11; R: 5a)

1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku."
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 17:23)
Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Sejak semula Tuhan menghendaki agar umat-Nya menjadi satu, satu dalam Yesus. Kesatuan ini dimaksudkan Tuhan agar para murid tidak tercerai-berai, seperti kawanan domba tak bergembala.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:20-26)


"Supaya mereka sempurna menjadi satu."

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus ternyata tidak hanya berdoa bagi para murid-Nya, tetapi juga bagi siapa saja yang percaya karena pewartaan Injil yang disampaikan para rasul. Yesus mengharapkan agar semua menjadi satu di dalam Bapa dan di dalam Dia. Kesatuan ini menjadi sebuah kesaksian. Dunia akan diyakinkan dan akhirnya percaya kepada Yesus, bila mereka menyaksikan hidup dari setiap orang yang percaya. Apakah kita sudah mewujudkan doa Yesus ini dalam kehidupan kita?


Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93


Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.


Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.


Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.


Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.


Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.


Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.


Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.


Bapa Kami


Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.


Doa Penutup PS 92


Allah yang mahakudus, curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam diri kami, sehingga kami dapat melaksanakan kehendak-Mu dan layak menjadi milik-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


Doa Malam


Yesus, Engkau menghendaki agar aku semakin menyadari akan kesatuan antara Engkau dan Bapa. Sebab itu, berilah aku kasih-Mu yang dapat membimbing dan menguatkan pengharapanku akan hidup abadi. Terima kasih Tuhan, atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Amin.



RUAH

Rabu, 23 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VII Paskah -- Novena Roh Kudus hari keenam

Rabu, 23 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VII Paskah -- Novena Roh Kudus hari keenam

Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah! --- Mzm 68:36

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147

Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalamnya api cinta-Mu.

P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.


Antifon Pembuka (lih. Mzm 47:2)

Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, bersoraklah bagi Allah dengan suara gembira. Alleluya.

Doa Pagi

Allah yang mahaesa, Engkau telah diwartakan oleh Yesus sebagai Bapa bagi semua orang. Bahkan Engkaulah satu-satunya Bapa bagi manusia. Ikatan keyakinan bahwa manusia adalah bersaudara dalam nama-Mu, itulah yang kami perjuangkan. Semoga diri kami dan seluruh Gereja tidak dikurung oleh semangat ingat diri melainkan berkat bantuan Roh-Mu, kami mewartakan, memperjuangkan dan melaksanakan kehidupan persaudaraan sejati dalam hidup, pergaulan dan karya kami. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas dan bersatu padu dalam cinta dan dapat menjadi tanda persaudaraan sejati dalam Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan dari Kisah Para Rasul (20:28-38)

"Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu suatu bagian yang telah ditentukan."

Dalam perpisahan dengan para penatua jemaat dari Efesus, Paulus berkata, “Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri. Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar supaya mengikut mereka. Sebab itu berjaga-jagalah dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun lamanya, siang malam, dengan tiada henti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan berkuasa pula menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan. Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapa pun juga. Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.” Sesudah mengucapkan kata-kata itu, Paulus berlutut dan berdoa bersama-sama dengan mereka semua. Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu, dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena Paulus katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. Lalu mereka mengantar dia ke kapal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!
Ayat. (Mzm 68:29-30.33-35a.35b.36c.)
1. Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami. Demi bait-Mu di Yerusalem raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.
2. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan, bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara, suara-Nya yang dahsyat! Akuilah kekuatan Allah.
3. Kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuatan-Nya di dalam awan-awan. Terpujilah Allah!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 17:17b.a)
Firman-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:11b-19)

"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka, dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Kalau anak-anak hendak bepergian atau ditinggalkan di rumah, pada umumnya orang tua menasehati mereka agar waspada dan menjaga diri dalam doa dan menaati perintah Allah, agar mereka tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang merusak jiwa raga. Setiap orang tua yang mencintai anak-anaknya pasti tahu bahwa bersikap waspada dan menjaga diri melalui dua kebajikan itu adalah benteng kehidupan yang harus bertumbuh dan berkembang dalam diri mereka.

Rasul Paulus tahu apa yang akan dihadapi jemaat di Efesus jika dia berangkat merasul ke wilayah lain. Ketika hendak meninggalkan Efesus, dia menasihati jemaat baru itu agar bersikap waspada. Waspada dalam doa dan taat pada sabda Allah adalah benteng yang kokoh melawan godaan.

Yesus dalam Injil hari ini memohon kepada Bapa-Nya agar Bapa memelihara semua pengikut-Nya supaya bebas dari segala kejahatan. Yesus berdoa: "Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat" (Yoh. 17:15 b). Yesus sangat mencintai para murid-Nya sebab mereka telah menjadi sahabat karib-Nya. Kejahatan adalah racun kehidupan. Yesus rindu agar para murid ini dipelihara, dijaga dan dilindungi Bapa-Nya agar bebas dari segala racun kehidupan itu. Yesus juga rindu agar kelak mereka dapat bersatu kembali dalam kerajaan-Nya yang kekal.

Semoga setiap kita memiliki kesadaran untuk selalu bersikap waspada dan menjaga diri dalam doa dan ketaatan terhadap sabda Allah. Inilah perlengkapan senjata Allah yang terampuh untuk melawan semua godaan di dunia ini.

Doa: Ya Tuhan, lindungilah aku dari segala pencobaan dan bebaskan aku dari yang jahat. Amin.


Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup
PS 92

Allah yang Mahaesa, Engkau telah menghimpun Gereja dalam Roh Kudus. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas, dan bersatu padu dalam cinta. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Malam

Allah Bapa yang maha pengasih, Engkau menjanjikan kebahagiaan kepada kami bila kami saling menaruh cinta kasih. Berilah kami kekuatan untuk menempuh jalan yang tepat seturut teladan Yesus Kristus Putera-Mu, Tuhan kami. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 22 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VII Paskah --- Novena Roh Kudus hari kelima

Selasa, 22 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VII Paskah --- Novena Roh Kudus hari kelima

“Merpati dalam ikonografi Kristen sejak dahulu adalah lambang Roh Kudus” (Katekismus Gereja Katolik, 701)


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


Doa Penerangan Roh Kudus PS 94


Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.


Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.


Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.


Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.


Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


Antifon Pembuka (lih. Why 1:17-18)


Aku awal dan akhir. Aku mati, namun kini hidup. Sungguh, Aku hidup selama-lamanya. Alleluya.


Doa Pagi


Allah yang mahakudus dan mahapengampun, semoga kerahiman-Mu semakin menguasai kami agar kami dapat merupakan kehadiran kerahiman-Mu, dengan berani saling mengampuni. Betapa dunia dikuasai oleh dendam dan kebencian diantara sesama, kelompok dan agama, bahkan diantara bangsa dan negara. Semoga kuasa pengampunan-Mu dapat menembus dan menghancurkan benteng kebencian kami, demi darah Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin


Melayani Tuhan dan mewartakan sabda-Nya itu tidak mudah. Banyak rintangan, cobaan dan celaan akan kita terima, yang membuat kita menderita. Tapi Paulus meneguhkan kita agar kita setia sampai akhir.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (20:17-27)


"Aku dapat mencapai garis akhir, dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus."

Dalam perjalanannya ke Yerusalem Paulus menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus. Sesudah mereka datang, berkatalah Paulus kepada mereka, “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam perjaalanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. Sungguh pun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumahmu. Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem, dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain apa yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. Sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih; aku tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!
Ayat. (Mzm 68:10-11.20-21)

1. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
2. Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung beban kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:16)
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. Alleluya.

Tak ada alasan untuk bersusah hati sebagai orang Kristen, asal saja kita percaya pada Yesus. Sebab Ia sendiri telah berdoa untuk kita dan mengatakan bahwa kita adalah milik-Nya. Kalau Yesus telah memiliki kita dan kita mau menjadi milik-Nya, kebahagiaan akan datang dan berpihak pada kita.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:1-11a)


"Bapa, permuliakanlah Anak-Mu."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Anak-Mu akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan segala milik-Mu adalah milik-Ku, dan milik-Ku adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Aku tidak lagi ada dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus berdoa kepada Bapa-Nya. Dalam doa-Nya, Ia mengungkapkan tentang kematian-Nya yang akan dihadapi-Nya. Justru itulah saat kemuliaan-Nya. Dia akan ditinggikan di kayu salib. Anak Manusia akan menderita dan akan masuk ke dalam kemuliaan-Nya. Dia akan duduk di sebelah kanan Bapa. Para murid tidak dibiarkan merana. Yesus berdoa bagi mereka karena mereka adalah juga milik kepunyaan Bapa sendiri.


Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93


Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.


Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.


Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.


Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.


Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.


Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.


Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.


Bapa Kami


Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.


Doa Penutup PS 92

Allah yang mahakuasa dan mahakudus, semoga Roh Kudus turun atas kami dan berdiam dalam diri kami, sehingga kami menjadi kenisah kemuliaan-Nya. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


Doa Malam


Yesus, Engkau telah berdoa kepada Bapa bagi orang-orang yang telah Bapa berikan kepada-Mu agar mereka tetap menjadi milik-Mu dan sekaligus menjadi milik Bapa. Ya Yesus, aku bersyukur bahwa Bapa telah menarik aku untuk datang kepada-Mu, menjadi murid dan milik kesayangan-Mu. Saat ini aku mohon kepada-Mu ya Yesus, curahkanlah Roh Kudus-Mu atasku agar aku mengalami Pentakosta baru dan oleh karena daya kuasa Roh Kudus aku tak pernah akan memisahkan diri dari pada-Mu. Sebab diluar Engkau, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Semoga dalam kesatuan dengan Engkau dan Bapa dalam kuasa Roh Kudus, Allah Tritunggal yang Mahakudus selalu kupuji dan kumuliakan, kini dan sepanjang masa. Amin.



RUAH

Surat Kepada Keluarga bulan Mei 2012

KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA


Masa lalu adalah jejak untuk hari ini
Hari ini adalah rangkaian cerita hari kemarin
Dan masa depan kita adalah panenan
Dari kebijaksanaan kita saat ini



Keluarga-keluarga yang terkasih,

Melihat perubahan masa sekarang ini, kadang hati kita bisa menjadi gamang dan kuatir. Perubahan zaman membawa kemudahan dan gengsi; perubahan itu membawa semangat berkompetisi dan semangat untuk menang. Semua orang diajak untuk berlomba-lomba memenangkan hidup yang makmur, peringkat pertama, atau terkenal. Perubahan itu entah membawa kita ke mana. Kadang kita merasa menikmatinya, kadang bingung mengamati akibatnya bagi generasi muda dan keluarga kita.

Ada begitu banyak keterbukaan dan kebebasan yang kita nikmati. Ekspresi pribadi menjadi bagian yang kita nikmati dengan bebas. Dan semua berjalan semakin apa adanya. Anak- anak boleh menolak kebijaksanaan orang tuanya. Dan orang tua tidak bisa lagi semena-mena memberikan aturan yang tidak masuk akal sehat anak-anaknya. Akan tetapi, apakah kebebasan seperti itu saja cukup untuk mengarahkan anak-anak kepada nilai hidup yang Kristiani? Barangkali, untuk mengatasi kebingungan, sekolah dijadikan jalan pintas dan andalan untuk membentuk kepribadian, pendidikan nilai dan membatasi kebiasaan buruk dan kenakalan.

Di luar tembok sekolah, kehidupan kadang tidak berjalan seperti yang kita harapkan. Membaca hasil beberapa survei atau berita, baik yang dapat dipercaya atau tidak, kadang kita kembali dihantui rasa takut karena ternyata anak-anak kita tidak dapat dibiarkan berjalan sendiri saja. Cerita kecurangan dalam ujian, pertengkaran, pencurian, terlibat narkoba, sampai kenakalan anak muda yang melalukan seks bebas barangkali bukan sesuatu yang mengada-ada.

Ke mana anak-anak kita akan berkembang? Apakah kita sungguh yakin bahwa mereka berada dalam lingkungan yang baik, yang mendukung mereka untuk hidup dengan pikiran-pikiran yang baik, mengerti nilai-nilai hidup yang baik, dan belajar untuk beriman dengan baik juga? Apakah mereka sungguh mengenali budaya hidup yang arif, yang Kristiani dan bermoral Kristiani ?

Generasi muda selalu dikelilingi oleh nilai-nilai dan budaya yang selalu berkembang dan berubah. Dalam ketersembunyian, mereka dibentuk oleh tangan-tangan yang membawa mereka menjadi generasi yang berbeda dengan jaman orang tuanya. Apakah nilai-nilai luhur dapat dipelajari dan diterima dari kehidupan di dalam rumah mereka sendiri? Tugas kita sebagai orang tua untuk menanggulanginya.

Keluarga-keluarga Katolik yang terkasih, nilai-nilai hidup yang sesuai dengan ajaran Kristus dan Gereja perlu diajarkan pada anak-anak dan seluruh anggota keluarga kita. Mreka semua perlu mendapat pengertian dan bimbingan agar sampai pada penerimaan bahwa suatu nilai itu berharga dan perlu diperjuangkan berhadapan dengan banyaknya informasi dan ajaran-ajaran yang bertubuh-tubi masuk dalam pikiran dan gaya hidup kita semua, khususnya anak-anak itu.

Jika dibiarkan, anak-anak dan generasi muda kita akan kehilangan jati dirinya sebagai orang Kristiani dan manusia bermoral baik. Mereka membutuhkan masukan dan pendidikan dari orang tua dan seluruh anggota keluarganya. Dalam keluarga, kita bersama-sama membiasakan diri mengembangkan nilai-nilai hidup yang baik dan benar.

Mulailah dari disiplin diri, membiasakan melakukan hal yang benar dan mulai Mengembangkan habitus baru untuk mendalami imannya, mengembangkan persaudaraan sejati dan membudayakan kasih, supaya kita semakin yakin akan suatu masa depan yang lebih baik, bukan hanya berhasil dalam karir, tetapi semakin menjadi manusia yang dicintai Allah dan sesama. Mulai dari, misalnya, kebiasaan mengucapkan terima kasih, menghormati pembantu rumah tangga, atau menghargai pendapat anak-anak sambil mengajarkan kejujuran dan tanggung jawab atas perbuatannya.

Sekolah saja tidak mencukupi untuk suatu pendidikan yang baik bagi anak-anak kita. Mereka perlu kepastian dari orang tua serta seluruh isi rumahnya bahwa cinta kasih, kejujuran, kesetiakawanan, tanggung jawab, iman, kerendahan hati, hormat pada orang tua, kesetiaan, kemurnian, dll. adalah nilai-nilai yang akan terus berlaku, meskipun banyak tawaran menipu datang sebagai nilai baru yang bisa merusak kehidupan bersama kita.

Marilah dengan tekun kita dampingi putera-puteri kita. Kita jadikan setiap hari sebagai hari penuh persahabatan dan pendidikan nilai untuk mereka. Jangan biarkan generasi muda kita kehilangan arah karena tekanan hidup yang kompetitif melulu. Bmbinglah supaya perubahan zaman dan modernisasi tidak membuat mereka bingung melangkah karena sekedar ikut-ikutan dengan budaya dan tren yang belum tentu membawa keselamatan dan masa depan yang lebih baik.

Saya percaya, dengan pendekatan personal, persahabatan, kasih, dan teladan yang baik dari orang tuanya, pendidikan nilai akan lebih mudah dilaksanakan dan berhasil membawa generasi muda ke arah Kristus, ke arah pembentukan pribadi yang utuh untuk keselamatan sejati yang membuat kita bersyukur dan bangga akan mereka .

Bersama Bunda Maria, kita berdoa untuk keselamatan seluruh keluarga kita. Kita ingin membangun keluarga seperti keluarga kudus-Nya yang mampu menjadi teladan dan terang bagi banyak orang. Semoga Pentakosta mempersiapkan anak-anak kita dibimbing oleh Roh Kudus untuk membawa mereka kepada Yesus dan memuliakan Bapa yang menyertai anak-anak-Nya setiap saat.


Tuhan memberkati keluarga kita semua. Amin.





Salam Keluarga Kudus,

Rm. Alexander Erwin MSF


Senin, 21 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VII Paskah

Senin, 21 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VII Paskah --- Novena Roh Kudus hari keempat

"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yoh 16:33)

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147

Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalamnya api cinta-Mu.

P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.


Antifon Pembuka (Kis 1:8)

Kamu akan diberi kekuatan yakni Roh Kudus yang akan datang kepadamu. Maka, kamu akan menjadi saksi-Ku sampai ke ujung bumi. Alleluya.


Doa Pagi

Allah sumber kedamaian. Engkau menghendaki agar hidup di bumi ini penuh kedamaian, damai yang diberikan oleh Putera-Mu, bukan damai yang diberikan oleh dunia. Damai dunia membuat diri kami, keluarga dan masyarakat kami menemukan damai palsu. Semoga kami semakin dapat berbagi damai yang dari-Mu, damai yang sejati dalam Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin


Bacaan dari Kisah Para Rasul (19:1-8)

"Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?"

Ketika Apolos masih berada di kota Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Asia, dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia, “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka, “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka, “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus, “Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat, dan Yohanes sendiri berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian daripadanya, yaitu Yesus.” Ketika mendengar hal itu, mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa Roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang. Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Lewat pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.
Ayat. (Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab)
1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.
2. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukaria. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya! Nama-Nya ialah Tuhan!
3. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kol 3:1)
Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:29-33)

"Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."


Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan. Maka para murid berkata kepada Yesus, “Lihat, sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka, “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan, masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Dalam banyak peristiwa, tatkala kita mengalami benturan-benturan persoalan, yang tak terselesaikan dalam hidup ini, kita merasa putus asa dan berkata: ”Di manakah Tuhan? Mengapa Dia meninggalkan aku?” Atau ”Tuhan tidak adil, mengapa aku harus terus menderita?” Bahkan ada yang sampai murtad, menolak Tuhan.

Menjadi murid Yesus bukan berarti kita bebas dari segala bentuk masalah dan penderitaan. Kita semua tidak pernah luput dari persoalan dan akibatnya. Yesus, pada saat-saat akhir, mengingatkan para murid-Nya dengan berkata: ”Dalam dunia kamu menderita penganiayaan” (Yoh. 16:33a). Perkataan ini sungguh benar, karena dalam kenyataannya kita dianiaya, bukan saja oleh sesama manusia, tetapi juga oleh berbagai persoalan lain yang menimpa dunia ini, yaitu: kelaparan, kemiskinan, bencana, ketidakadilan, dst.

Semua orang tak mungkin bisa terhindar dari keadaan seperti itu. Para Rasul, murid-murid lain, orang-orang kudus, pengikut-pengikut Yesus sepanjang sejarah, semuanya mengalami hal yang sama. Tetapi, banyak orang bertahan dalam situasi itu karena percaya akan Yesus dan janji-Nya: ”... kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh. 16:33b). Kuasa Roh Kudus menyertai, menguatkan, menyembuhkan, dan menghibur mereka semua sehingga mereka teguh berdiri dalam iman kepada Tuhan.

Marilah pada hari-hari menjelang Pentakosta ini, kita sama-sama berdoa kepada Allah Roh Kudus agar kita diberi iman penuh pengharapan untuk percaya bahwa Yesus telah mengalahkan dunia ini dan akan selalu mendampingi kita dengan kuasa Roh-Nya.

Doa: Utuslah Roh Kudus-Mu, ya Tuhan, dan bantulah aku agar senantiasa tinggal pada-Mu dan selalu percaya pada janji-Mu. Amin.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup
PS 92

Allah yang mahakudus, semoga kekuatan Roh-Mu turun atas kami, agar kami mematuhi kehendak-Mu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami. Demi Yesus Kristus Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Bagaikan Seorang Tukang Kebun
Oleh: St. Yohanes Maria Vianey

Roh Kudus itu bagaikan seorang tukang kebun yang mengolah jiwa kita.... Roh Kudus itu pelayan kita .... Tersedia senapan; baik, engkau mengisinya, tetapi haruslah ada orang yang menarik pelatuknya serta menembakkannya... Demikian juga, dalam diri kita ada kekuatan untuk melakukan yang baik.... ketika Roh Kudus mendorong kita, perbuatan-perbuatan baik dihasilkan. Roh Kudus tinggal dalam jiwa orang-orang benar bagaikan merpati tinggal dalam sarangnya. Ia membangkitkan hasrat-hasrat baik dalam jiwa yang murni, bagaikan merpati menetaskan anak-anaknya. Roh Kudus membimbing kita seperti seorang ibu menggenggam tangan anaknya yang berumur dua tahun, bagaikan seorang yang dapat melihat membimbing seorang yang yang buta.

Turunnya Roh Kudus diperlukan, guna mendatangkan buah-buah rahmat yang berlimpah. Bagaikan sebutir gandum - kalian melemparkannya ke atas tanah; ya, tapi diperlukan matahari dan hujan agar membuatnya tumbuh dan menghasilkan buah. Patutlah setiap pagi kita berseru, “O Tuhan, utuslah Roh Kudus-Mu kepadaku untuk mengajarkan siapa aku dan siapa Engkau.” (sumber : “Catechism on The Holy Spirit by Saint John Vianney”; www.catholic-forum.com, diterjemahkan oleh YESAYA: http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id470.htm)


Doa Malam

Ya Yesus, aku percaya bahwa Engkaulah Anak Allah yang hidup. Namun, aku terkadang masih gentar menghadapi hidup yang dapat mengoyak imanku. Maka, aku mohon kepada-Mu, kuatkanlah hatiku agar damai-Mu selalu menyertaiku. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian.

Bacaan Harian 21 - 27 Mei 2012


Bacaan Harian 21 - 27 Mei 2012

Senin, 21 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari keempat
Kis 19:1-8; Mzm 68:2-5ac.6-7ab; Yoh 16:29-33.
Yesus memberi kesaksian akan kesepian-Nya sendiri ketika ditinggalkan para murid. Demikian juga para murid merasa kesepian yang mendalam saat ditinggalkan Yesus naik ke surga. Namun, para murid boleh mengingat janji Yesus yang akan menyertainya sampai akhir zaman. Bagi orang rendah hati dan bijaksana, kesepian bukanlah sebuah bencana karena ada Yesus, sang Sahabat sejati.

Selasa, 22 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari kelima
Kis 20:17-27; Mzm 68:10-11.20-21; Yoh 17:1-11a.
Dalam doa-Nya, Yesus menerangkan bagaimana caranya orang bisa memperoleh hidup kekal. Hakikat hidup kekal adalah mengenali satu-satunya Allah yang benar dan Yesus Kristus utusan-Nya. Dengan menjadi pengikut Yesus, orang sudah ada pada jalan ke hidup kekal. Itulah model hidup dalam kesatuan dengan Yang Ilahi sesuai bimbingan sang Putera.

Rabu, 23 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari keenam
Kis 20:28-38; Mzm 68:29-30.33-36c; Yoh 17:11b-19.
Doa Yesus ini memberi keyakinan pada kita bahwa betapa Yesus begitu memperhatikan kita sebagai murid-murid-Nya. Ia menyerahkan kita pada pemeliharaan Bapa dan sujpaya Bapa melindungi kita dari yang jahat. Ia juga meminta kepada Bapa untuk menguduskan kita dalam kebenaran. Kita sungguh pantas bersyukur menjadi murid Yesus, karena Ia tidak membiarkan kita berada dalam kesulitan. Tinggallah kita perlu membuka diri terhadap penyertaan-Nya.

Kamis, 24 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari ketujuh
Kis 22:30 – 23:6-11; Mzm 16:1-2a.5.7-11; Yoh 17:20-26.
Secara khusus juga Yesus berdoa untuk orang-orang yang percaya pada pemberitaan murid-murid supaya mereka semua selalu berada bersama-sama dalam Yesus. Di dalam Yesus, semua orang yang percaya menjadi satu kawanan dan Yesus menjadi Sang Gembala Agung. Yesus berada bersama Allah dan dikasihi Allah. Kasih itulah yang sekarang diharapkan-Nya dialami secara nyata oleh para murid dalam kehidupan mereka.

Jumat, 25 Mei: Hari Biasa Pekan VII Paskah (P).
Novena Roh Kudus hari kedelapan
Kis 25:13-21; Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab; Yoh 21:15-19.
Penting memperhatikan bagaimana peranan Petrus sebagai gembala dikaitkan dengan kasih kepada Yesus. Kasih adalah jiwa dan motivator bagi setiap bentuk pelayanan. Apakah pelayanan kita sehari-hari telah menjadi ungkapan cinta akan Yesus?

Sabtu, 26 Mei: Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam (P).
Novena Roh Kudus hari kesembilan
Kis 28:16-20.30-31; Mzm 11:4.5.7; Yoh 21:20-25.
Kita semua dipanggil untuk meneladan Paulus, yaitu di tempat tinggal atau kerja kita senantiasa membuka diri bagi siapapun yang datang serta “memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus”. Pemberitaan dan pengajaran ini kiranya pertama-tama dan terutama harus menjadi nyata dalam cara hidup dan cara bertindak, dengan kata lain dalam dan melalui kesaksian hidup sehari-hari. Cara hidup dan cara bertindak yang dirajai atau dikuasai oleh Allah, itulah panggilan dan tugas pengutusan kita semua, artinya hidup dan bertindak sesuai dengan kehendak atau perintah Allah.

Sore Menjelang Hari Raya Pentakosta (M).
Kej 11:1-9; atau Kel 19:3-8a.16-20b atau Yeh 37:1-14 atau Yl 2:28-32; Mzm 104:1-2a.24.35c.27-28.29bc-30; Rm 8:22-27; Yoh 7:37-39.

Minggu, 27 Mei: Hari Raya Pentakosta (M).
Kis 2:1-11; Mzm 104:1ab.24ac.29bc-31.34; Gal 5:16-25; Yoh 15:26-27 – 16:12-15.
Para rasul bersaksi dengan kata-kata perihal “perbuatan besar yang dilakukan Allah” dengan bahasa mereka sendiri dan banyak orang dari aneka suku dan bahasa dapat memahami dan mendengarkan dalam bahasa mereka masing-masing. Bahasa merupakan sarana komunikasi utama, entah bahasa lisan atau bahasa tubuh, dan dengan berkomunikasi secara terbuka atau transparan, artinya saling mengkomunikasikan isi hati masing-masing lahirlah kebersamaan hidup damai sejahtera dan bahagia, penuh dengan penghiburan. Kita, dengan telah menerima Sakramen Inisiasi, juga telah menerima anugerah Roh Kudus, Roh Penghibur dan Roh Kebenaran, maka kita juga dipanggil untuk mewartakan ‘perbuatan besar yang dilakukan Allah’.

Catatan: Hari ini berakhirlah Masa Paskah. Lilin Paskah dipindahkan ke kapel pembaptisan dan digunakan untuk Perayaan Pembaptisan dan Misa Arwah dengan jenasah di gereja.

Pesan Bapa Suci Benediktus XVI untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46 Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi

Minggu, 20 Mei 2012

Hari Minggu Paskah VII


Pesan Bapa Suci Benediktus XVI
untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46

Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi

20 Mei 2012

Saudara dan Saudariku yang terkasih,

Menjelang hari Komunikasi Sedunia tahun 2012, saya ingin berbagi dengan anda beberapa permenungan tentang salah satu aspek dari proses komunikasi manusia yang meskipun penting, sering diabaikan, dan kini tampaknya sangat perlu untuk diingat. Ini menyangkut hubungan antara keheningan dan kata: dua aspek komunikasi yang perlu dipertahankan agar tetap berimbang, untuk diterapkan secara bergantian dan diintegrasikan satu sama lain jika ingin mencapai dialog yang otentik dan hubungan kedekatan yang mendalam di antara manusia. Ketika kata dan keheningan terpisah satu dengan yang lain, komunikasi menjadi putus entah karena keterpisahan itu menimbulkan kebingungan atau karena, sebaliknya, menciptakan suasana dingin. Namun apabila mereka saling melengkapi, komunikasi memperoleh nilai dan makna.

Keheningan adalah unsur utuh dari komunikasi; tanpa keheningan, kata yang kaya pesan tak akan ada. Dalam keheningan, kita lebih mampu mendengar dan memahami diri kita sendiri, gagasan-gagasan dapat lahir dan mencapai kedalaman makna. Dalam keheningan, kita memahami dengan lebih jelas apa yang ingin kita katakan, apa yang kita harapkan dari orang lain dan bagaimana mengungkapkan diri. Dengan keheningan, kita membiarkan orang berbicara dan mengungkapkan dirinya; dan kita mencegah diri kita terpatok pada kata-kata dan gagasan kita sendiri tanpa ditelaah secara memadai. Dengan demikian, ruang yang diciptakan untuk saling mendengar dan membangun hubungan manusiawi menjadi lebih mungkin.

Seringkali dalam keheningan, misalnya, kita melihat adanya komunikasi paling otentik antara orang yang sedang jatuh cinta: gerak-gerik, ekspresi wajah dan bahasa tubuh adalah tanda-tanda mereka mengungkapkan dirinya bagi yang lain. Kegembiraan, kecemasan dan penderitaannya dapat dikomunikasikan semuanya dalam keheningan. Sesungguhnya bagi mereka, keheningan merupakan cara mengungkapkan diri yang sangat kuat. Maka keheningan membuka jalan bagi komunikasi yang lebih aktif, yang bila disertai kepekaan dan kemampuan untuk mendengar, ia mampu mewujudkan takaran dan kodrat hubungan yang benar oleh mereka yang terlibat dalamnya. Ketika pesan dan informasi melimpah ruah, keheningan menjadi hakiki untuk membedakan mana yang penting dan mana yang tidak berguna atau sekuder. Permenungan yang lebih mendalam membantu kita menemukan jalinan antara peristiwa-peristiwa yang tampaknya tidak berkaitan, mengevalusasi, menganalisis pesan dan hal ini memungkinkan kita berbagi pendapat yang bijaksana dan relevan, sehingga melahirkan suatu stuktur otentik mengenai pengetahuan yang kita miliki bersama. Agar hal ini terjadi, perlu dikembangkan lingkungan yang sesuai, sejenis ‘ekosistem' yang mempertahankan keseimbangan antara keheningan, kata-kata, gambar dan suara.

Proses komunikasi pada saat ini sebagian besar dipicu oleh pertanyaan pencarian jawaban. Mesin pencari dalam jejaringan sosial telah menjadi titik awal komunikasi bagi banyak orang yang mencari saran, gagasan, informasi dan jawaban. Di zaman kita, internet lebih menjadi sebuah forum untuk pertanyaan dan jawaban. Memang, manusia zaman kini sering diterpa dengan jawaban-jawaban untuk pertanyaan yang tidak pernah mereka ajukan dan kebutuhan yang tidak pernah mereka sadari. Bila kita mengenal dan berfokus pada pertanyaaan-pertanyaan yang sungguh-sungguh penting, maka keheningan adalah suatu modal berharga yang memampukan kita untuk memiliki ketrampilan membedakan secara tepat berhadapan dengan meningkatnya stimulus dan data yang kita terima. Bagaimanapun juga, di tengah kerumitan dan keragaman dunia komunikasi, banyak orang dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan utama tentang keberadaan manusia: siapakah saya? Apa yang dapat saya tahu? Apa yang harus saya lakukan? Apa yang boleh saya harapkan? Hal ini penting untuk memberikan jawaban kepada mereka yang seringkali melontarkan pertanyaan-pertanyaan serupa dan membuka kemungkinan untuk sebuah dialog yang mendalam- melalui sarana kata-kata dan tukar pikiran- tetapi juga melalui panggilan untuk permenungan yang hening; sesuatu yang seringkali lebih berharga ketimbang jawaban yang tergesa-gesa, sekaligus memberikan kemungkinan kepada para pencari jawaban menjangkau kedalaman diri dan membuka diri bagi jalan menuju pengetahuan yang telah diukir Allah dalam sanubari manusia.

Pada akhirnya, pertanyaan-pertanyaan yang senantiasa dilontarkan ini menunjukkan kegelisahan manusia yang tiada hentinya mencari kebenaran- dari yang terpenting hingga yang kurang penting- yang dapat memberikan makna dan harapan bagi kehidupan mereka. Kaum laki-laki dan perempuan tidak boleh merasa puas dengan tukar pikiran dan pengalaman hidup yang dangkal dan meragukan tanpa mempertanyakannya. Kita semua sedang mencari kebenaran dan memendam kerinduan yang sama lebih dari masa yang pernah ada: "ketika manusia berbagi informasi, mereka telah berbagi diri mereka, pandangan mereka tentang dunia, harapan dan gagasan mereka" (Pesan Hari Komunikasi Sedunia tahun 2011).

Kita perlu menaruh perhatian terhadap berbagai jenis website (laman), aplikasi dan jejaring sosial yang dapat membantu manusia zaman ini menemukan waktu untuk permenungan dan pertanyaan sejati sekaligus menciptakan ruang untuk keheningan dan kesempatan untuk berdoa, meditasi, atau syering Sabda Allah. Melalui kalimat-kalimat yang singkat namun padat, seringkali tidak lebih panjang dari sebuah ayat dalam Kitab Suci, sebuah pemikiran yang mendalam dapat dikomunikasikan, asalkan mereka yang terlibat dalam percakapan itu tidak mengabaikan perlunya pertumbuhan hidup batin mereka sendiri. Tidak mengherankan bahwa berbagai tradisi agama yang berbeda menganggap kesendirian dan keheningan sebagai suatu keadaan yang membantu manusia menemukan kembali diri mereka dan kebenaran yang memberikan makna bagi segala hal. Allah dalam wahyu Kitab Suci berbicara juga tanpa kata-kata: ‘seperti yang terungkap oleh Salib Kristus, Allah juga berbicara melalui keheningan. Keheningan Allah, pengalaman berjarak dari Allah yang mahakuasa adalah tahapan yang menentukan dalam perjalanan duniawi Putra Allah, Sabda yang menjelma . . . .keheningan Allah memperkaya kata-kata-Nya yang disampaikan sebelumnya. Dalam masa-masa kegelapan seperti inilah, Dia berbicara melalui rahasia keheningan-Nya" (Verbum Domini,21). Dalam keheningan Salib, kasih Allah dihidupi sedemikian sehingga menjadi sebuah pemberian yang paling utama. Setelah kematian Kristus, ada keheningan besar di atas bumi dan pada hari Sabtu Suci, ketika sang Raja meninggal ... Allah wafat dalam daging dan membangkitkan mereka yang telah wafat sejak berabad-abad yang lalu" ( bacaan pada Hari Sabtu Suci); suara Allah bergema kembali, dipenuhi kasih bagi umat manusia.

Jika Allah berbicara kepada kita, bahkan dalam keheningan, kita pada gilirannya menemukan dalam keheningan kemungkinan berbicara dengan Allah dan tentang Allah. "kita membutuhkan keheningan untuk kontemplasi yang mengantar kita kepada titik dimana sang Sabda, yaitu Sabda penebusan, lahir. (Homili, Perayaan Ekaristi bersama para anggota Komisi Teologi Internasional, 6 Oktober 2006). Apabila kita berbicara tentang kebesaran Allah, bahasa yang kita pergunakan tidak selalu memadai, dan dengan demikian, kita perlu membuka ruang untuk kontemplasi dalam keheningan. Dari kontemplasi itu, lahirlah dengan segala kekuatan batin, kerinduan yang mendesak akan perutusan, suatu kebutuhan ‘mengkomunikasikan apa yang telah kita lihat dan dengar" sehingga semua orang memperoleh persekutuan dengan Allah. (1 Yoh 1:3). Kontemplasi hening menyelimuti kita di dalam sumber cinta kasih yang menuntun kita bertemu dengan sesama sehingga kita dapat merasakan penderitaan mereka dan menyampaikan kepada mereka terang Kristus, amanat kehidupan dan karunia penyelamatan-Nya yang penuh kasih.

Maka, dalan kontemplasi yang hening, sang Sabda kekal, yang oleh-Nya dunia diciptakan, sungguh-sungguh hadir dan kita menjadi sadar akan rencana penyelamatan Allah yang terpenuhi melalui sejarah kita oleh perkataan dan perbuatan. Seperti yang ditandaskan oleh Konsili Vatikan II kepada kita, wahyu Ilahi digenapi oleh ‘perbuatan dan perkataan' yang mengandung kesatuan di dalamnya: sehingga perbuatan-perbuatan yang dilakukan Allah dalam sejarah keselamatan, mewujud dan menggenapi pengajaran dan kenyataan yang ditandai dengan perkataan; sementara kata-kata itu pada gilirannya menyatakan perbuatan dan mengungkapkan rahasia yang tersembunyi di dalamnya"(Dei Verbum, 2). Rencana penyelamatan ini mencapai puncaknya dalam diri Yesus dari Nazareth, pengantara dan pemenuhan semua wahyu. Ia memperkenalkan diri kepada kita wajah yang benar dari Allah Bapa dan oleh salib-Nya dan kebangkitan-Nya Ia membebaskan kita dari perbudakan dosa dan kematian kepada pembebasan anak-anak Allah. Pertanyaan medasar tentang makna keberadaan manusia menemukan jawabannya dalam misteri Kristus yang mampu membawa damai bagi hati manusia yang gelisah. Pertusan Gereja berasal dari misteri ini dan itulah misteri yang mendorong orang-orang Kristiani menjadi pembawa harapan dan keselamatan, saksi-saksi akan kasihAllah yang menjunjung martabat manusia serta membangun keadilan dan damai.

Kata dan keheningan: belajar berkomunikasi adalah belajar untuk mendengar dan merenung sebagaimana berbicara. Hal ini terutama penting bagi mereka yang terlibat dalam karya evangelisasi: baik keheningan maupun kata adalah unsur hakiki, bagian utuh karya komunikasi Gereja demi pembaruan karya pewartaan Kristus zaman ini. Kepada Bunda Maria, yang dalam keheningannya "mendengarkan Sabda dan menjadikannya mekar" (Doa pribadi di Loreto, 1 September 2007), saya mempercayakan semua karya evangelisasi yang Gereja laksanakan melalui sarana komunikasi sosial.

Vatikan, 24 Januari 2012, Pesta Santo Fransiskus dari Sales

Paus Benediktus XVI.



SUMBER: KOMISI KOMUNIKASI SOSIAL KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
BISHOPS’ CONFERENCE OF INDONESIA - COMMISSION FOR SOCIAL COMMUNICATION

Minggu, 20 Mei 2012 Hari Minggu Paskah VII -- Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46 -- Novena Roh Kudus hari ketiga

Minggu, 20 Mei 2012
Hari Minggu Paskah VII -- Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46

*Untuk negara-negara tertentu: Hari Raya Kenaikan Tuhan bacaan dan renungan lihat: Hari Raya Kenaikan Tuhan Kamis, 17 Mei 2012

Novena Roh Kudus hari ketiga


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147


Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalam api cinta-Mu.
P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).

Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Antifon Pembuka


Tuhan, dengarkanlah suara seruanku, kasihanilah aku dan kabulkanlah doaku. Seturut sabda-Mu kucari wajah-Mu, ya Tuhan. Jangan wajah-Mu Kausembunyikan dari padaku. Alleluya.


Doa


Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau mau menjaga dan memelhiara semua orang dalam nama Yesus. Semoga sabda-Nya dapat mencapai kami, agar kami dapat hidup dalam kebebasan putra-putri-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persekutuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20a.20c-26)


"Harus ditambahkan kepada kami satu orang untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan."


Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, "Hai, Saudara-saudara, haruslah digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus." Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835

Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-16)


"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."

Saudara-saudaraku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:18)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu, maka bersukalah hatimu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:11b-19)


"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, "Ya Bapa, yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran."

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Yoh 17:22)

Aku mohon, ya Bapa, semoga mereka bersatu, sebagaimana Kita pun bersatu. Alleluya.


Renungan

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Sekarang ini, perkembangan alat-alat teknologi semakin canggih. Hampir di setiap rumah ada televisi, radio, tape dan telepon. Dulu kita hanya menonton televisi warna hitam putih. Sekarang semua televisi berwarna-warni sehingga membuat semakin hidup dan menarik. Kita seakan-akan melihat langsung orang atau kejadian yang ada di televisi tersebut. Dulu kalau kita ingin berbicara dengan anggota keluarga yang tinggalnya sangat jauh, harus tulis pakai surat. Sekarang kita bisa bicara dengan anggota keluarga atau teman yang tinggalnya sangat jauh, lewat telepon rumah atau handphone. Bahkan ada handphone, yang fungsinya tidak hanya bisa bicara dengan orang lain, tetapi kita juga bisa melihat wajah dari orang yang sedang berbicara dengan kita. Selain itu, ada juga handphone yang dilengkapi dengan radio, tape dan televisi. Lewat handphone kita bisa mendengar banyak lagu dan musik. Kita pun bisa nonton televisi lewat handphone.

Saudara-saudari terkasih,

Perkembangan alat komunikasi yang kian hebat, membawa pengaruh baik dan tidak baik. Pengaruh baiknya banyak. Pertama kita bisa tahu kejadian di daerah atau negara lain dalam waktu singkat. Kedua, kalau rindu bertemu dengan anggota keluarga atau teman, kita bisa langsung berbicara dengan mereka. Ketiga, kita bisa langsung memberi kabar penting kepada anggota keluarga atau teman. Misalnya berita kematian, kecelakaan atau bencana alam. Sementara pengaruh tidak baiknya juga banyak. Pertama, bisa merusak hubungan kita dengan sesama. Ada anggota keluarga yang bertengkar gara-gara acara ditelevisi. Bapak mau menonton acara berita, ibu ingin menonton sinetron dan anak ingin menonton acara musik atau olah raga. Padahal televisinya hanya satu. Karena handphone,kita juga jarang bicara dengan anggota keluarga. Kedua, merusak hubungan kita dengan Tuhan. Gara-gara menonton televisi, kita lupa dan malas berdoa.

Saudara-saudari terkasih,

Tanpa kita sadari, kehadiran alat-alat komunikasi terutama televisi dan handphone telah menyita dan mengalihkan perhatian manusia. Saat menonton televisi misalnya, semua anggota mengarahkan pandangan kepada layar televisi. Akibatnya anggota keluarga terkadang tidak saling bicara satu sama. Rasa kedekatan batin satu sama lain menjadi kurang. Bahkan waktu untuk berdoa kita abaikan. Kita bisa menonton televisi berjam-jam. Sedangkan waktu untuk berdoa hanya beberapa menit. Karena asyik menonton televisi, orang tua pun mulai jarang menceritakan dongeng sebelum anak mereka tidur. Padahal cerita dongeng sangat penting untuk perkembangan anak. Dongeng mengandung pesan yang secara tidak langsung mendidik anak. Sementara di sisi lain, anak-anak sibuk dengan handphone mereka. Uang untuk beli pulsa membangkak. Kita bisa berkorban apa saja untuk dapat beli pulsa. Tetapi untuk uang kolekte, tidak kita hiraukan. Padahal uang kolekte menjadi bagian dari persembahan syukur kita kepada Tuhan.

Saudara-saudari terkasih,

Peringatan hari komunikasi sedunia, yang setiap tahun dirayakan oleh Gereja Katolik, mengingatkan dan menyadarkan kita akan bahaya dari alat-alat komunikasi. Tentu kita mensyukuri kehadiran alat-alat teknologi yang hebat itu. Namun kita juga harus dapat menahan diri, sehingga kita tidak diperbudak oleh alat-alat komunikasi tersebut. Sebab sebagai umat kristiani, kita bisa kehilangan kepekaan akan kehadiran Tuhan. Kita tentu prihatin jika ada umat yang asyik main handphone di Gereja. Padahal Gereja merupakan tempat kehadiran Tuhan yang harus kita hormati. Jika kita melihat orang main handphone di saat misa, berarti orang itu sudah kecanduan dan terbelenggu oleh alat tersebut. Dan untuk menghadapi bahaya tersebut, Paus Benediktus XVI menekankan pentingnya sikap hening. Sebab kehadiran alat-alat teknologi itu, bisa membuat hidup kita begitu sibuk, sampai kita tidak punya waktu untuk hening. Dalam hening, kita bisa mendengarkan firman Tuhan. Firman Tuhan itu mempunyai kekuatan yang membebaskan kita.

Refleksi:


Apakah kita sudah mempergunakan alat-alat komunikasi dengan baik, ataukah kita justru terbelenggu oleh alat-alat tersebut?

Marilah kita berdoa:


Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas kehadiran alat-alat komunikasi yang semakin canggih. Kami mohon bimbinglah kami agar dapat mempergunakan alat-alat itu dengan baik tanpa terikat. Biarlah Roh Kudus menyadarkan kami bahwa Engkau lebih dari semua yang ada di dunia ini. Doa ini kami persembahkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup
PS 92

Allah, Penyelamat kami, kami percaya bahwa Kristus telah bersatu dengan Dikau dalam keagungan. Semoga dalam Roh-Nua Ia selalu menyertai kami sampai akhir zaman, seperti dijanjikan-Nya. Sebab Dialah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


RENUNGAN: Lumen 2000

Kobus: Tetapi (Yoh 17:11b-19)

HARI MINGGU PASKAH VII/B - 20 Mei 2012


HARI MINGGU PASKAH VII/B - 20 Mei 2012
Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46
Kis 1:15-17.20a.20c-26; 1Yoh 4:11-16; Yoh 17:11b-19

Pengantar
Minggu Paskah VII, sekaligus juga merupakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia dan Novena ke-5 dalam rangka Persiapan Kongres Ekaristi Keuskupan II. Pada Hari KomSos yang ke-46 ini, Paus Benediktus XVI mengajak kita merenungkan tema: “Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi”. Keheningan dan kata adalah dua aspek komunikasi yang harus seimbang, diterapkan secara bergantian dan diintegrasikan satu sama lain agar terwujud komunikasi yang berkualitas. Sebab, keheningan menjadikan kita mampu mendengar dan memahami diri kita sendiri sehingga apa yang kita katakan mempunyai kedalaman makna. Dengan keheningan, kita menghindarkan diri terkungkung pada kata-kata dan gagasan kita sendiri untuk memberi kesempatan orang lain berbicara dan mengungkapkan diri mereka sehingga terwujud komunikasi timbal-balik yang mempererat persatuan. Dengan demikian, terciptalah “Komunikasi yang Membangun Paguyuban. Inilah tema dari Novena persiapan KEK II di hari yang ke-5 ini.
Homili
Komunikasi merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Kehidupan kita, lebih-lebih kehidupan bersama, hanya akan berjalan dengan baik kalau terjadi komunikasi yang baik pula. Sementara itu, kalau komunikasi tidak ada atau ada tetapi tidak baik terjadilah kesalahpahaman yang dapat merusak bahkan menghancurkan kehidupan bersama.
Kata komunikasi berakar dari kata Latin, communio (communis) yang berarti persekutuan dan kebersamaan. Dengan demikian, hendak ditekankan bahwa komunikasi adalah unsur yang paling pokok dalam persekutuan dan kebersamaan. Kita semua ini adalah persekutuan paguyuban murid-murid Yesus Kristus sehingga sudah semestinya menjadikan komunikasi sebagai hal yang pokok dalam kehidupan kita.
Bacaan-bacaan hari ini memberikan inspirasi bagi kita, bagaimana kita dapat membangun komunikasi yang baik sehingga persekutuan dan kebersamaan kita semakin berkualitas. Pada zaman sekarang ini, kemajuan alat-alat komunikasi sangat pesat. Setiap saat keluar porduk baru yang semakin canggih. Kita belum punya atau belum menguasai yang lama, eee sudah keluar yang baru. Namun, pertanyaannya adalah: mengapa di era komunikasi modern yang didukung dengan semakin canggihnya alat-alat komunikasi ini, masih sering terjadi kesalahpahanan, konflik, tawuran, perang? Mengapa pula alat-alat komunikasi modern seringkali malah menyebabkan keluarga broken? Salah satu jawabannya adalah: karena banyak orang berkomunikasi dan menggunakan alat-alat komunikasi lebih untuk kepentingan dan kesenangan sendiri, bukan atas dasar kasih dan untuk semakin membangun cinta-kasih satu sama lain demi terwujudnya komunitas kasih.
Oleh karena itu, di Hari Komunikasi Sosial Sedunia ini, kita diingatkan akan tugas perutusan kita untuk membangun komunitas kasih, baik dalam keluarga, pastoran, biara, lingkungan, RT/RW, tempat kerja, dll. Komunitas kasih ini hanya akan terwujud jika kita saling mengasihi secara tulus sebagaimana ditegaskan oleh St. Yohanes. “Allah begitu mengasihi kita! Maka, haruslah kita saling mengasihi. … jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita” (1Yoh 4:11.12). Demikianlah, dalam komunitas kasih, yang dibangun atas dasar saling mengasihi satu sama lain, setiap orang mampu mengalami kehadiran Allah yang mengasihi mereka. Sebab, kasih Allah itu menjadi semakin konkret kita alami melalui kasih yang kita berikan kepada sesama sekaligus yang kita terima dari sesama. Dengan saling mengasihi, kita menghadirkan kasih Allah sehingga Allah tinggal di dalam kita.
Salah satu wujud kasih Allah kepada kita adalah pemeliharaan-Nya atas diri kita masing-masing. Inilah yang dilakukan Yesus dan didoakan-Nya kepada Bapa untuk kita semua sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan Injil tadi. “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu … supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu. … Aku telah menjaga mereka… Aku meminta supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat.” (Yoh 17:11.12.15). Karena begitu besar kasih Tuhan kepada kita, Ia selalu memelihara, menjaga dan melindungi kita supaya kita tetap hidup, tumbuh dan berkembang.
Yesus juga mendoakan agar kita bersatu. “Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh 17:11). Kita semua mempunyai banyak sekali perbedaan. Namun justru perbedaan itu harus dijadikan sebagai sumber kekuaran untuk bersatu dalam kebersamaan (bukan kesamaan!). Inilah paradoks kehidupan komunitas. Justru karena dirasa ada perbedaan, semakin pula dirasa kebutuhan untuk bersatu. Bukanlah perbedaan belaka atau keseragaman belaka tidak ada artinya. Perbedaan dan kesamaan baru berarti bila dipadukan dan di situlah muncul kekuatan, keindahan dan harmoni. Begitulah doa Yesus bagi kita.
Sekarang, bagaimana kita dapat menjadikan komunikasi, apa pun medianya untuk membangun komunitas kasih baik dalam keluarga, pastoran, biara, lingkungan, RT/RW, tempat kerja, dll?
Pertama, komunitas kasih hanya akan terwujud kalau didasari oleh kesatuan kita dengan Tuhan. Maka, menjadi penting bagi kita untuk selalu menjalin komunikasi kasih dengan Tuhan melalui doa-doa kita. Yesus telah memberi teladan berdoa, bahkan Ia mendoakan kita. Demikian pula para rasul juga tekun berdoa agar kehidupan bersama mereka dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Tuhan. Mereka berdoa saat memilih pengganti Yudas Iskariot untuk bersatu dengan kelompok para rasul (Kis 1:24-25). Kesimpulannya, komunitas kasih akan terwujud kalau kita tekun dan setia berdoa serta saling mendoakan.
Kedua, Tuhan selalu mengasihi kita. Ia memelihara, menjaga dan melindungi kita. Maka, marilah kita juga saling mengasihi dengan saling memelihara, saling menjaga, dan saling melindungi. Kita mempunyai banyak sekali perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu tidak perlu dihilangkan dan disamakan/diseragamkan. Biarkan setiap orang menjadi dirinya sendiri dengan segala keunikannya. Biarlah sebuah kelompok menghayati kekhasan kelompoknya sendiri. Asalkan kita semua saling memelihara, menjaga, dan melindungi pasti akan terwujud kebersamaan, kerukunan dan keharmonisan.
Ketiga, marilah kita perhatikan ajakan dari Paus Benedictus XVI dalam pesannya di Hari Komunikasi Sosial ke-46 ini. Kita seimbangkan antara keheningan dan kata dalam komunikasi kita. Keheningan menjadikan kita mampu mendengar dan memahami diri kita sendiri sehingga apa yang kita katakan mempunyai kedalaman makna. Dengan keheningan, kita menghindarkan diri terkungkung pada kata-kata dan gagasan kita sendiri untuk memberi kesempatan orang lain berbicara dan mengungkapkan diri mereka. Sebelum berbicara, diam berarti kita mengolah apa yang hendak kita katakan dan bagaimana kita akan mengatakannya. Setelah berbicara, diam berarti mendengarkan orang lain berbicara dan mengendapkannya.
Dengan katiga hal ini, kita percaya kalau komunikasi kita akan menjadi lebih baik dan kehidupan bersama (komunio/komunitas) kita juga akan semakin harmonis sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan, Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh 17:11). Inilah wujud pewartaan kita akan kabar gembira, yakni memberi kesaksian mengenai hidup dalam komunitas kasih.

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy