| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 20 Mei 2012 Hari Minggu Paskah VII -- Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46 -- Novena Roh Kudus hari ketiga

Minggu, 20 Mei 2012
Hari Minggu Paskah VII -- Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46

*Untuk negara-negara tertentu: Hari Raya Kenaikan Tuhan bacaan dan renungan lihat: Hari Raya Kenaikan Tuhan Kamis, 17 Mei 2012

Novena Roh Kudus hari ketiga


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147


Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalam api cinta-Mu.
P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).

Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Antifon Pembuka


Tuhan, dengarkanlah suara seruanku, kasihanilah aku dan kabulkanlah doaku. Seturut sabda-Mu kucari wajah-Mu, ya Tuhan. Jangan wajah-Mu Kausembunyikan dari padaku. Alleluya.


Doa


Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau mau menjaga dan memelhiara semua orang dalam nama Yesus. Semoga sabda-Nya dapat mencapai kami, agar kami dapat hidup dalam kebebasan putra-putri-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persekutuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kisah Para Rasul (1:15-17.20a.20c-26)


"Harus ditambahkan kepada kami satu orang untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan."


Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, "Hai, Saudara-saudara, haruslah digenapi nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam Kitab Mazmur: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus." Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas, yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya." Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835

Ref. Puji, jiwaku, nama Tuhan, jangan lupa pengasih Yahwe.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab)

1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia. Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (4:11-16)


"Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita."

Saudara-saudaraku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = g, gregorian, PS 959

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:18)
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu, maka bersukalah hatimu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (17:11b-19)


"Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, "Ya Bapa, yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran."

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Antifon Komuni (Yoh 17:22)

Aku mohon, ya Bapa, semoga mereka bersatu, sebagaimana Kita pun bersatu. Alleluya.


Renungan

Saudara- saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Sekarang ini, perkembangan alat-alat teknologi semakin canggih. Hampir di setiap rumah ada televisi, radio, tape dan telepon. Dulu kita hanya menonton televisi warna hitam putih. Sekarang semua televisi berwarna-warni sehingga membuat semakin hidup dan menarik. Kita seakan-akan melihat langsung orang atau kejadian yang ada di televisi tersebut. Dulu kalau kita ingin berbicara dengan anggota keluarga yang tinggalnya sangat jauh, harus tulis pakai surat. Sekarang kita bisa bicara dengan anggota keluarga atau teman yang tinggalnya sangat jauh, lewat telepon rumah atau handphone. Bahkan ada handphone, yang fungsinya tidak hanya bisa bicara dengan orang lain, tetapi kita juga bisa melihat wajah dari orang yang sedang berbicara dengan kita. Selain itu, ada juga handphone yang dilengkapi dengan radio, tape dan televisi. Lewat handphone kita bisa mendengar banyak lagu dan musik. Kita pun bisa nonton televisi lewat handphone.

Saudara-saudari terkasih,

Perkembangan alat komunikasi yang kian hebat, membawa pengaruh baik dan tidak baik. Pengaruh baiknya banyak. Pertama kita bisa tahu kejadian di daerah atau negara lain dalam waktu singkat. Kedua, kalau rindu bertemu dengan anggota keluarga atau teman, kita bisa langsung berbicara dengan mereka. Ketiga, kita bisa langsung memberi kabar penting kepada anggota keluarga atau teman. Misalnya berita kematian, kecelakaan atau bencana alam. Sementara pengaruh tidak baiknya juga banyak. Pertama, bisa merusak hubungan kita dengan sesama. Ada anggota keluarga yang bertengkar gara-gara acara ditelevisi. Bapak mau menonton acara berita, ibu ingin menonton sinetron dan anak ingin menonton acara musik atau olah raga. Padahal televisinya hanya satu. Karena handphone,kita juga jarang bicara dengan anggota keluarga. Kedua, merusak hubungan kita dengan Tuhan. Gara-gara menonton televisi, kita lupa dan malas berdoa.

Saudara-saudari terkasih,

Tanpa kita sadari, kehadiran alat-alat komunikasi terutama televisi dan handphone telah menyita dan mengalihkan perhatian manusia. Saat menonton televisi misalnya, semua anggota mengarahkan pandangan kepada layar televisi. Akibatnya anggota keluarga terkadang tidak saling bicara satu sama. Rasa kedekatan batin satu sama lain menjadi kurang. Bahkan waktu untuk berdoa kita abaikan. Kita bisa menonton televisi berjam-jam. Sedangkan waktu untuk berdoa hanya beberapa menit. Karena asyik menonton televisi, orang tua pun mulai jarang menceritakan dongeng sebelum anak mereka tidur. Padahal cerita dongeng sangat penting untuk perkembangan anak. Dongeng mengandung pesan yang secara tidak langsung mendidik anak. Sementara di sisi lain, anak-anak sibuk dengan handphone mereka. Uang untuk beli pulsa membangkak. Kita bisa berkorban apa saja untuk dapat beli pulsa. Tetapi untuk uang kolekte, tidak kita hiraukan. Padahal uang kolekte menjadi bagian dari persembahan syukur kita kepada Tuhan.

Saudara-saudari terkasih,

Peringatan hari komunikasi sedunia, yang setiap tahun dirayakan oleh Gereja Katolik, mengingatkan dan menyadarkan kita akan bahaya dari alat-alat komunikasi. Tentu kita mensyukuri kehadiran alat-alat teknologi yang hebat itu. Namun kita juga harus dapat menahan diri, sehingga kita tidak diperbudak oleh alat-alat komunikasi tersebut. Sebab sebagai umat kristiani, kita bisa kehilangan kepekaan akan kehadiran Tuhan. Kita tentu prihatin jika ada umat yang asyik main handphone di Gereja. Padahal Gereja merupakan tempat kehadiran Tuhan yang harus kita hormati. Jika kita melihat orang main handphone di saat misa, berarti orang itu sudah kecanduan dan terbelenggu oleh alat tersebut. Dan untuk menghadapi bahaya tersebut, Paus Benediktus XVI menekankan pentingnya sikap hening. Sebab kehadiran alat-alat teknologi itu, bisa membuat hidup kita begitu sibuk, sampai kita tidak punya waktu untuk hening. Dalam hening, kita bisa mendengarkan firman Tuhan. Firman Tuhan itu mempunyai kekuatan yang membebaskan kita.

Refleksi:


Apakah kita sudah mempergunakan alat-alat komunikasi dengan baik, ataukah kita justru terbelenggu oleh alat-alat tersebut?

Marilah kita berdoa:


Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas kehadiran alat-alat komunikasi yang semakin canggih. Kami mohon bimbinglah kami agar dapat mempergunakan alat-alat itu dengan baik tanpa terikat. Biarlah Roh Kudus menyadarkan kami bahwa Engkau lebih dari semua yang ada di dunia ini. Doa ini kami persembahkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup
PS 92

Allah, Penyelamat kami, kami percaya bahwa Kristus telah bersatu dengan Dikau dalam keagungan. Semoga dalam Roh-Nua Ia selalu menyertai kami sampai akhir zaman, seperti dijanjikan-Nya. Sebab Dialah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.


RENUNGAN: Lumen 2000

Kobus: Tetapi (Yoh 17:11b-19)

HARI MINGGU PASKAH VII/B - 20 Mei 2012


HARI MINGGU PASKAH VII/B - 20 Mei 2012
Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-46
Kis 1:15-17.20a.20c-26; 1Yoh 4:11-16; Yoh 17:11b-19

Pengantar
Minggu Paskah VII, sekaligus juga merupakan Hari Komunikasi Sosial Sedunia dan Novena ke-5 dalam rangka Persiapan Kongres Ekaristi Keuskupan II. Pada Hari KomSos yang ke-46 ini, Paus Benediktus XVI mengajak kita merenungkan tema: “Keheningan dan Kata: Jalan Evangelisasi”. Keheningan dan kata adalah dua aspek komunikasi yang harus seimbang, diterapkan secara bergantian dan diintegrasikan satu sama lain agar terwujud komunikasi yang berkualitas. Sebab, keheningan menjadikan kita mampu mendengar dan memahami diri kita sendiri sehingga apa yang kita katakan mempunyai kedalaman makna. Dengan keheningan, kita menghindarkan diri terkungkung pada kata-kata dan gagasan kita sendiri untuk memberi kesempatan orang lain berbicara dan mengungkapkan diri mereka sehingga terwujud komunikasi timbal-balik yang mempererat persatuan. Dengan demikian, terciptalah “Komunikasi yang Membangun Paguyuban. Inilah tema dari Novena persiapan KEK II di hari yang ke-5 ini.
Homili
Komunikasi merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Kehidupan kita, lebih-lebih kehidupan bersama, hanya akan berjalan dengan baik kalau terjadi komunikasi yang baik pula. Sementara itu, kalau komunikasi tidak ada atau ada tetapi tidak baik terjadilah kesalahpahaman yang dapat merusak bahkan menghancurkan kehidupan bersama.
Kata komunikasi berakar dari kata Latin, communio (communis) yang berarti persekutuan dan kebersamaan. Dengan demikian, hendak ditekankan bahwa komunikasi adalah unsur yang paling pokok dalam persekutuan dan kebersamaan. Kita semua ini adalah persekutuan paguyuban murid-murid Yesus Kristus sehingga sudah semestinya menjadikan komunikasi sebagai hal yang pokok dalam kehidupan kita.
Bacaan-bacaan hari ini memberikan inspirasi bagi kita, bagaimana kita dapat membangun komunikasi yang baik sehingga persekutuan dan kebersamaan kita semakin berkualitas. Pada zaman sekarang ini, kemajuan alat-alat komunikasi sangat pesat. Setiap saat keluar porduk baru yang semakin canggih. Kita belum punya atau belum menguasai yang lama, eee sudah keluar yang baru. Namun, pertanyaannya adalah: mengapa di era komunikasi modern yang didukung dengan semakin canggihnya alat-alat komunikasi ini, masih sering terjadi kesalahpahanan, konflik, tawuran, perang? Mengapa pula alat-alat komunikasi modern seringkali malah menyebabkan keluarga broken? Salah satu jawabannya adalah: karena banyak orang berkomunikasi dan menggunakan alat-alat komunikasi lebih untuk kepentingan dan kesenangan sendiri, bukan atas dasar kasih dan untuk semakin membangun cinta-kasih satu sama lain demi terwujudnya komunitas kasih.
Oleh karena itu, di Hari Komunikasi Sosial Sedunia ini, kita diingatkan akan tugas perutusan kita untuk membangun komunitas kasih, baik dalam keluarga, pastoran, biara, lingkungan, RT/RW, tempat kerja, dll. Komunitas kasih ini hanya akan terwujud jika kita saling mengasihi secara tulus sebagaimana ditegaskan oleh St. Yohanes. “Allah begitu mengasihi kita! Maka, haruslah kita saling mengasihi. … jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita” (1Yoh 4:11.12). Demikianlah, dalam komunitas kasih, yang dibangun atas dasar saling mengasihi satu sama lain, setiap orang mampu mengalami kehadiran Allah yang mengasihi mereka. Sebab, kasih Allah itu menjadi semakin konkret kita alami melalui kasih yang kita berikan kepada sesama sekaligus yang kita terima dari sesama. Dengan saling mengasihi, kita menghadirkan kasih Allah sehingga Allah tinggal di dalam kita.
Salah satu wujud kasih Allah kepada kita adalah pemeliharaan-Nya atas diri kita masing-masing. Inilah yang dilakukan Yesus dan didoakan-Nya kepada Bapa untuk kita semua sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan Injil tadi. “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu … supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu. … Aku telah menjaga mereka… Aku meminta supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat.” (Yoh 17:11.12.15). Karena begitu besar kasih Tuhan kepada kita, Ia selalu memelihara, menjaga dan melindungi kita supaya kita tetap hidup, tumbuh dan berkembang.
Yesus juga mendoakan agar kita bersatu. “Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh 17:11). Kita semua mempunyai banyak sekali perbedaan. Namun justru perbedaan itu harus dijadikan sebagai sumber kekuaran untuk bersatu dalam kebersamaan (bukan kesamaan!). Inilah paradoks kehidupan komunitas. Justru karena dirasa ada perbedaan, semakin pula dirasa kebutuhan untuk bersatu. Bukanlah perbedaan belaka atau keseragaman belaka tidak ada artinya. Perbedaan dan kesamaan baru berarti bila dipadukan dan di situlah muncul kekuatan, keindahan dan harmoni. Begitulah doa Yesus bagi kita.
Sekarang, bagaimana kita dapat menjadikan komunikasi, apa pun medianya untuk membangun komunitas kasih baik dalam keluarga, pastoran, biara, lingkungan, RT/RW, tempat kerja, dll?
Pertama, komunitas kasih hanya akan terwujud kalau didasari oleh kesatuan kita dengan Tuhan. Maka, menjadi penting bagi kita untuk selalu menjalin komunikasi kasih dengan Tuhan melalui doa-doa kita. Yesus telah memberi teladan berdoa, bahkan Ia mendoakan kita. Demikian pula para rasul juga tekun berdoa agar kehidupan bersama mereka dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh Tuhan. Mereka berdoa saat memilih pengganti Yudas Iskariot untuk bersatu dengan kelompok para rasul (Kis 1:24-25). Kesimpulannya, komunitas kasih akan terwujud kalau kita tekun dan setia berdoa serta saling mendoakan.
Kedua, Tuhan selalu mengasihi kita. Ia memelihara, menjaga dan melindungi kita. Maka, marilah kita juga saling mengasihi dengan saling memelihara, saling menjaga, dan saling melindungi. Kita mempunyai banyak sekali perbedaan. Perbedaan-perbedaan itu tidak perlu dihilangkan dan disamakan/diseragamkan. Biarkan setiap orang menjadi dirinya sendiri dengan segala keunikannya. Biarlah sebuah kelompok menghayati kekhasan kelompoknya sendiri. Asalkan kita semua saling memelihara, menjaga, dan melindungi pasti akan terwujud kebersamaan, kerukunan dan keharmonisan.
Ketiga, marilah kita perhatikan ajakan dari Paus Benedictus XVI dalam pesannya di Hari Komunikasi Sosial ke-46 ini. Kita seimbangkan antara keheningan dan kata dalam komunikasi kita. Keheningan menjadikan kita mampu mendengar dan memahami diri kita sendiri sehingga apa yang kita katakan mempunyai kedalaman makna. Dengan keheningan, kita menghindarkan diri terkungkung pada kata-kata dan gagasan kita sendiri untuk memberi kesempatan orang lain berbicara dan mengungkapkan diri mereka. Sebelum berbicara, diam berarti kita mengolah apa yang hendak kita katakan dan bagaimana kita akan mengatakannya. Setelah berbicara, diam berarti mendengarkan orang lain berbicara dan mengendapkannya.
Dengan katiga hal ini, kita percaya kalau komunikasi kita akan menjadi lebih baik dan kehidupan bersama (komunio/komunitas) kita juga akan semakin harmonis sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan, Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh 17:11). Inilah wujud pewartaan kita akan kabar gembira, yakni memberi kesaksian mengenai hidup dalam komunitas kasih.

Rm. Ag. Agus Widodo, Pr

Sabtu, 19 Mei 2012 Hari Biasa Pekan VI Paskah -- Novena Roh Kudus hari kedua

Sabtu, 19 Mei 2012
Hari Biasa Pekan VI Paskah -- Novena Roh Kudus hari kedua

“Roh Kudus adalah nama Dia yang kita sembah dan kita muliakan bersama Bapa dan Putra” (Katekismus Gereja Katolik, 691)


Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Penerangan Roh Kudus PS 94

Allah Bapa yang mahakudus, kami bersyukur kepada-Mu karena Roh Kudus yang telah Kaucurahkan ke dalam hati kami. Kehadiran-Nya dalam hati kami telah membuat kami menjadi bait kehadiran-Mu sendiri, dan bersama Dia pula kami telah Kaulahirkan kembali menjadi anak-anak-Mu.

Dialah penghibur dan penolong yang Kauutus dalam nama Kristus. Dialah Roh Kebenaran yang memimpin kami kepada seluruh kebenaran. Semoga Dia mengajarkan segala sesuatu kepada kami dan mengingatkan kami akan firman yang telah dikatakan oleh Yesus, agar kami selalu dituntun oleh firman-Nya.

Melalui Roh Kudus-Mu ini sudilah Engkau membimbing Gereja-Mu, para pemimpin dan pembantu-pembantunya, dan berilah mereka kebijaksanaan yang sejati. Semoga karena bimbingan-Nya kami semua boleh menikmati buah-buah Roh: kasih, suka-cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebajikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.

Melalui Roh Kudus-Mu pula sudilah Engkau membimbing umat-Mu untuk peka dan setia kepada kehendak-Mu, untuk tetap tabah dalam penderitaan, berani menjadi saksi Putra-Mu, berani menjadi pelayan sesama, dan menjadi terang serta garam dunia.

Semoga Roh Kudus selalu memimpin kami dengan lembut dan ramah, menuntun kami dengan cermat dan teguh; semoga Ia menjadi daya ilahi di dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat, dan menghantar kami masuk ke dalam kemuliaan surgawi untuk berbahagia abadi bersama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Antifon Pembuka (lih. 1Petr 2:9)

Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.


Doa Pagi

Allah Bapa yang penuh kasih, sumber harapan. Berikanlah kami umat-Mu pengharapan yang teguh, sehingga kami juga menjadi utusan harapan bagi orang lain. Dengan terang Roh Kudus-Mu, semoga kuasa-Mu senantiasa mendorong dan menyemangati kami untuk dengan tekun berbagi harapan dengan sesama kami, terlebih yang miskin dan menderita. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

Tuhan mengabulkan doa Priskila dan Akwila yang meminta agar murid-murid Tuhan di Akhaya menerima Apolos. Ia adalah seorang pemberani dalam mengajarkan nama Yesus.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (18:23-28)

"Apolos membuktikan dari Kitab Suci, bahwa Yesus adalah Mesias."

Paulus meninggalkan Korintus dan kembali ke Antiokhia di Siria. Setelah bebrapa hari lamanya tinggal di Antiokhia, ia berangkat, dan menjelajahi seluruh tanah Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid. Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari kota Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus; tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa Apolos ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Tuhan. Karena Apolos ingin menyeberang ke daerah Akhaya, saudara-saudara di EFesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya, Apolos oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 825

Ref. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Ayat. (Mzm 47:2-3.8-9.10; R: 6)

1. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
2. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.
3. Para pemimpin bangsa-bangsa berdatangan bergabung dengan umat Allah Abraham. Sebab segala perisai di atas bumi adalah milik-Nya; sangat agunglah Dia!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 16:28)
Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa


Nama Yesus adalah jaminan para murid-Nya. Kata Yesus, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.” Dalam nama-Nya, Allah akan memberikan apa yang diminta para murid-Nya. Dalam nama-Nya, ada kuasa doa.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (16:23b-28)

"Bapa mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. Pada hari ini kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Kukatakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; kini Aku meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus mendorong para murid untuk berdoa kepada Bapa. Jangan ragu-ragu untuk meminta dalam nama Yesus. Orang yang berdoa menunjukkan penyerahan seluruh diri dan hidup mereka kepada Tuhan.Tuhan tidak pernah akan membiarkan mereka sendirian. Cinta dan kebaikan Tuhan selalu dirasakan dan dialami oleh orang-orang yang berserah diri. Itulah sukacita hidup kita sebagai seorang murid.

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup
PS 92

Allah yang mahabijaksana, Putra-Mu menjanjikan Roh Kudus kepada para rasul dan memenuhi janji itu sesudah Ia naik ke surga. Semoga kami pun Kauanugerahi kurnia Roh Kudus. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

Doa Malam

Tuhan, hari sudah menjelang malam. Tinggallah bersamaku senantiasa, agar istirahatku aman terjaga. Bersama-Mu aku merasa aman dan dapat menimba kekuatan bagi perjalanan hidupku yang masih panjang, yang aku tak tahu kapan akan berakhir. Amin.

RUAH

Rosario Roh Kudus

Rosario Roh Kudus disusun pada tahun 1892 oleh seorang biarawan Fransiskan Kapusin di Inggris sebagai sarana bagi umat beriman untuk menghormati Roh Kudus. Doa ini kemudian memperoleh persetujuan apostolik dari Paus Leo XIII pada tahun 1902. Rosario ini dimaksudkan sebagai sarana untuk menghormati Roh Kudus, sama seperti Rosario Bunda Maria dimaksudkan para rahib Dominikan untuk menghormati Bunda Maria.

Pada doa ini terdapat 5 misteri: masing-masing misteri direnungkan pada setiap kelompok manik-manik. Angka lima merupakan penghormatan atas lima Luka Suci Yesus yang merupakan sumber rahmat yang dibagikan Roh Kudus untuk seluruh umat manusia.

Doa yang kita pakai ini telah digubah seperlunya demi kemudahan bagi umat. Secara berurutan, Rosario Roh Kudus didaras-kan sebagai berikut:

1. Doa Tobat (Puji Syukur no. 25)

Allah yang maharahim,

aku menyesal atas dosa-dosaku,

aku sungguh patut aku Engkau hukum,

terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau

yang mahapengasih dan mahabaik bagiku.

Aku benci akan segala dosaku

dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu

hendak memperbaiki hidupku

dan tidak akan berbuat dosa lagi.

Allah, yang mahamurah, ampunilah aku, orang berdosa.

Amin

(atau doa: Saya mengaku . . . )

2. Himne Datanglah Roh Pencipta (Puji Syukur no. 565)

1. Datanglah, ya Roh Pencipta,

hati kami kunjungilah.

Penuhi dengan rahmat-Mu

jiwa kami ciptaan-Mu.

2. Kau digelari penghibur,

karunia Allah yang luhur.

Kau Hidup, Api dan Kasih,

dan Pengurapan ilahi.

3. Dikau sapta karunia

dan tangan kanan ilahi.

Engkau yang Bapa janji kan,

Kau pergandakan bahasa.

4. Sinari hati umat-Mu,

dan curahkanlah cinta-Mu

semoga Dikau kuatkan

yang rapuh dalam tubuhnya.

5. Halaulah musuh umat-Mu,

berilah kami damai-Mu,

agar dengan tuntunan-Mu,

kami hindarkan yang jahat.

6. Buatlah kami mengenal

serta mengimani terus

Bapa dan Putra yang Tunggal,

dan Engkau Roh Keduanya.

7. Dipujilah Allah Bapa

dan Putra yang sudah bangkit,

serta Roh Kudus Penghibur

kini dan sepanjang masa.

Amin

3. Rosario (Mulai Rosario seperti Rosario biasa tanpa Aku Percaya, melainkan) langsung:

Kemuliaan; Bapa Kami; Salam Puteri; Salam Bunda; Salam Mempelai; Kemuliaan:

1. Misteri Pertama: "Dari Roh Kuduslah Yesus dikandung Perawan Maria." (Renungan Luk1:35)

Ujud khusus:

Dengan tekun, mintalah bantuan dari Roh Ilahi serta perantaraan Bunda Maria untuk mengikuti tindakan Allah Putera yang berbagi menjadi manusia sehingga kita mansuia dapat menjadi serupa dengan Putra Allah.

Renungan dan doa pribadi/ujud …

Bapa Kami ...

Salam Maria ... (10 X)

Kemuliaan ...

2. Misteri Kedua: "Roh Allah turun atas Yesus." (Renungan Mat3:16)

Ujud khusus:

Peliharalah dengan penuh kesungguhan anugerah yang tak ternilai, rahmat pengudusan yang dicurahkan dan ditanamkan dalam jiwa kita oleh Roh Kudus pada saat pembabtisan. Kita boleh berbagi dengan hidup ilahi. Peganglah dengan teguh janji baptis yang telah kita ucapkan: tingkatkan iman, harapan dan cinta kasih melalui tindakan nyata, agar kita dapat berbagi dalam suka dan duka dalam jemaat dan masyarakat.

Renungan dan doa pribadi/ujud

Bapa Kami ...

Salam Maria ... (10 X)

Kemuliaan ...

3. Misteri Ketiga: "Oleh Roh Kudus, Yesus dibimbing menuju Padang gurun untuk dicobai." (Renungan Luk4:1-2)

Ujud khusus:

Bersyukurlah selalu atas ketujuh karunia Roh Kudus yang dicurahkan pada kita saat menerima Sakramen Penguatan: Roh kebijaksanaan, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan akan Allah, kesalehan, dan rasa takut akan Allah. Serahkan diri kita dengan setia kepada bimbingan Ilahi-Nya, sehingga segala godaan dan pencobaan hidup kita berlaku secara perkasa dan juga dapat membantu mereka yang sedang goncang karena kesukaran hidup pribadi, berkeluarga.

Renungan dan doa pribadi/ujud ...

Bapa Kami ...

Salam Maria ... (10 X)

Kemuliaan ...

4. Misteri Keempat: "Peranan Roh Kudus dalam Gereja." (Renungan Kis2:2 Kis2:4 Kis2:11)

Ujud khusus:

Bersyukurlah kepada Tuhan karena Ia menjadikan kita sebagai anggota Gereja-Nya yang selalu dijiwai dan diarahkan oleh Roh Kudus, Roh yang diturunkan ke dunia untuk tugas itu pada hari Pentekosta. Dengarlah dan patuhilah Takhta Suci, wakil Roh Kudus yang tidak dapat salah, serta Gereja, pilar dan dasar kebenaran. Junjunglah ajaran-ajarannya dan belalah hak-haknya. Mohonlah agar gereja tetap solider dalam berbagi pengalaman dengan umat dari agama lain.

Renungan dan doa pribadi/ujud ...

Bapa Kami ...

Salam Maria ... (10 X)

Kemuliaan ...

5. Misteri Kelima: "Roh Kudus dalam jiwa-jiwa orang beriman." (Renungan 1Kor6:19 1Tes5:19 Ef4:30)

Ujud khusus:

Sadarilah keberadaan Roh Kudus dalam diri kita, peliharalah dengan seksama kemurnian tubuh dan jiwa, ikutilah dengan setia bimbingan Ilahi-Nya, sehingga kita dapat menghasilkan buah-buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, iman, kerendahan hati, penguasaan diri, dan kemurnian.

Renungan dan doa pribadi/ujud ...

Bapa Kami ...

Salam Maria ... (10 X)

Kemuliaan ...

Penutupan Rosario:

Aku Percaya ...

Bapa Kami ...

Salam Maria ...

Kemuliaan …

4. Litani Roh Kudus

Tuhan kasihanilah kami,

Tuhan kasihanilah kami

Kristus kasihanilah kami,

Kristus kasihanilah kami

Tuhan kasihanilah kami; Kristus dengarkanlah kami,

Kristus kabulkanlah doa kami

Allah Mahakuasa,

kasihanilah kami

Yesus, Putera Bapa, Penebus dunia,

selamatkanlah kami

Roh Bapa dan Putra yang hidup abadi,

kuduskanlah kami

Tritunggal Mahakudus,

dengarkanlah kami

Roh Kudus, yang berasal dari Bapa dan Putra,

masukilah hati kami

Roh Kudus, yang bersama Bapa dan Putra,

masukilah hati kami

Janji Allah Bapa, kasihanilah kami.

Sinar terang surgawi,

Pencipta segala yang baik,

Sumber mata air surgawi,

Api yang menghanguskan,

Kemurahan hati yang berkobar-kobar,

Pengurapan rohani,

Roh Kasih dan Kebenaran,

Roh Kebijaksanaan dan Pengertian,

Roh Penasehat dan Ketabahan,

Roh Kesederhanaan dan Kemurnian,

Roh Penghormatan dan Doa,

Roh Perdamaian dan Kerendahan Hati,

Roh Takut akan Tuhan,

Roh Penghibur,

Roh yang menguduskan,

Roh yang memimpin Gereja,

Roh yang Mahatinggi,

Roh yang memenuhi jagad raya,

Roh yang menyemangati anak-anak Allah, kasihanilah kami.

Roh Kudus,

ilhami kami kengerian akan dosa

Roh Kudus,

datang dan baharuilah muka bumi

Roh Kudus,

pancarkanlah terang-Mu pada jiwa-jiwa

Roh Kudus,

ukirlah hukum-Mu dalam hati kami

Roh Kudus,

hanguskanlah kami dengan api kasih-Mu

Roh Kudus,

berilah kami karunia-karuniaMu yg ajaib

Roh Kudus,

ajarlah kami berdoa dengan benar

Roh Kudus,

terangilah kami dengan sinar surgawi-Mu

Roh Kudus,

bimbinglah kami ke jalan keselamatan-Mu

Roh Kudus,

berilah kami pengetahuan yang diperlukan saja

Roh Kudus,

ilhamilah kami dengan kebisaan-kebiasaan yg baik

Roh Kudus,

berilah kami kebaikan dari segala kebajikan

Roh Kudus,

ajarilah kami bertekun dalam keadilan

Roh Kudus,

jadilah terang abadi bagi kami

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia,

utuslah Roh Kudus-Mu

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia,

curahkanlah karunia-karunia Roh-Mu ke dlm hati kami

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia,

anugrahilah kami Roh Kebijakan dan Kesalehan

P: Datanglah Roh Kudus,

U: penuhi dan nyalakanlah api kasih-Mu dalam hati kami

Marilah berdoa:

Allah yang Mahapengasih, semoga Roh Ilahi-Mu menerangi, mengobarkan dan memurnikan kami, dan agar Ia merasuki kami dengan terang surgawi-Mu dan membuat kami selalu tekun dalam berbagi kasih. Demi Yesus Kristus Tuhan kami bersama Roh Kudus, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin

 

Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy