| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Kobus: Firman (Mrk 1:12-15)

Minggu, 26 Februari 2012 Hari Minggu Prapaskah I/B

Minggu, 26 Februari 2012
Hari Minggu Prapaskah I/B

Segala sesuatu yang ada atau terjadi, dijadikan dan ada di dalam Dia dan oleh karena Dia --- St Atanasius


Antifon Pembuka (Mzm 90:15-16)


Ia akan berseru kepada-Ku, dan Aku akan menjawabnya. Aku akan tetap membebaskan dan memuliakannya, serta memuaskan dia dengan usia lanjut.


Doa Renungan


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkaulah Pencipta segala sesuatu. Manusia, binatang dan barang berasal dari tangan-Mu dan nafas-Mu menghidupi kami. Sabdakanlah bagaimana kami terikat dan bergantung pada-Mu agar kami dapat memasuki kerajaan-Mu selama masa pertobatan ini dan selanjutnya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.


Bacaan dari Kitab Kejadian (9:8-15)


"Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah."

Sesudah air bah berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anak Nuh yang bersama-sama dengan dia, "Camkanlah, Aku mengadakan perjanjian dengan kamu dan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang ada besertamu, yakni burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi, segala yang keluar dari bahteramu, segala binatang di bumi. Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi." Dan Allah berfirman, "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk hidup yang ada sertamu turun-menurun untuk selama-lamanya: Busur-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah Kuadakan dengan kamu dan segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup."

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845

Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 25:4b-5ab.6-7ab.8-9)

1. Tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih-setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya Tuhan.
3. Tuhan itu baik dan benar, sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (3:18-22)


"Air itu melambangkan pembaptisan yang kini menyelamatkan kamu."

Saudara-saudaraku terkasih, Kristus telah mati satu kali untuk segala dosa kita. Ia yang benar telah mati untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi dibangkitkan menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, yaitu roh-roh mereka yang pada masa Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan dari air bah itu. Air itu melambangkan pembaptisan yang kini menyelamatkan kamu, bukan dengan membersihkan kenajisan jasmani, melainkan dengan memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah berkat kebangkitan Yesus Kristus, yang telah naik ke surga dan kini duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia menaklukkan segala malaikat, kuasa dan kekuatan kepadanya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = d, 4/4, PS 966

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
Ayat. (Mat 4:4b)
Manusia hidup bukan saja dari roti, melainkan juga dari setiap sabda Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:12-15)


"Yesus dicobai oleh Iblis dan malaikat-malaikat melayani Dia."

Sekali peristiwa Roh memimpin Yesus ke padang gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dan dicobai oleh Iblis. Yesus berada di sana di antara binatang-binatang liar, dan malaikat-malaikat melayani Dia. Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap, datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah. Yesus memberitakan, "Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Semua orang tentu ingin sukses dalam hidupnya. Sukses seringkali dikaitkan dengan soal kekayaan dan ketenaran. Orang dikatakan "Hidupnya sukses", jika ia kaya dan terkenal entah karena pekerjaan atau jabatannya. Tidak heran kedua hal itu menjadi tujuan semua orang.

Saya masih ingat pesan yang sering dikatakan oleh seorang nenek kepada cucunya, "Cepat besar ya, Nak. Terus sekolah yang pinter biar bisa kerja cari uang yang banyak. Jadi orang yang hebat. Bisa beli mobil mewah dan rumah yang besar." Pesan yang amat biasa dan terkesan lucu. Tetapi, setelah direnungkan, memang ada benarnya. Pesan yang senada juga didengarkan oleh banyak orang sehingga secara tidak sadar kedua hal itu (kekayaan dan ketenaran) menjadi sesuatu yang dikejar-kejar oleh banyak orang. Kecenderungan-kecenderungan semacam ini juga dilihat dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu.

Mereka pun menggunakan sarana-sarana untuk meyakinkan orang bahwa "kaya dan terkenal" merupakan kunci menuju kesuksesan. Media elektronik dipandang sebagai sarana yang tepat untuk itu. Di antara banyak media elektronik, televisi merupakan media yang paling dikenal masyarakat, baik masyarakat desa maupun kota. Masyarakat pedesaan tidak banyak yang tahu internet tetapi televisi, mendapatkan tempat di hati mereka. Hampir setiap rumah memiliki televisi. Melalui televisi itulah mereka tahu betapa pentingnya arti "kaya dan terkenal".

Melalui acara-acara sinetron, mereka mulai merajut impian mereka untuk menjadi kaya. Apalagi sinetron yang ditayangkan di televisi sebagian besar mengisahkan kehidupan orang sukses yang cantik atau ganteng dan bergelimang harta. Situasi yang tentu saja amat jauh dari kehidupan mereka yang hanya bekerja di sawah dan ladang. Hidup mereka pun terkadang berada di "awang-awang." Mereka amat merindukan kesuksesan seperti apa yang dilihatnya di layar TV. Maka, tidak jarang mereka pun akhirnya memilih untuk meninggalkan ladang dan sawah dan pergi merantau ke kota atau pun ke negara lain. Semuanya itu demi meraih kesuksesan yang mereka dambakan.

Injil pada hari ini juga mengatakan hal yang kurang lebih sama. Markus mengisahkan bahwa setelah Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus memulai karya-Nya untuk mewartakan kabar sukacita. Yesus menawarkan Kerajaan Allah. Ia memulai pengajaran-nya dengan kata-kata yang mendalam maknanya. Apakah yang Ia serukan? "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" (Mrk 1:15). Itulah kunci yang ditawarkan Yesus untuk memperoleh Kerajaan Allah. Kata-kata Yesus ini pun menjiwai isi seluruh pewartaan-Nya. "Bertobat dan percaya kepada Injil" adalah dua hal yang ditawarkan Yesus untuk meraih kesuksesan. Ukuran kesuksesan bagi Yesus bukan lagi soal kekayaan atau ketenaran. Seorang Kristen dikatakan sukses, jika ia memiliki semangat "bertobat" dan mau percaya kepada Injil.

Masa Prapaskah merupakan saat yang paling tepat untuk merenungkan pertobatan dan kepercayaan. Sebagai orang Kristen, kita perlu dengan serius memikirkan pertobatan macam apa yang bisa kita lakukan selama Masa Prapaskah. Pantang dan puasa merupakan sarana yang dipandang tepat untuk membantu permenungan kita akan iman dan pertobatan.

Semoga Injil yang hari ini kita dengarkan menjadi pemacu semangat kita untuk membina sikap tobat dan iman kita kepada Tuhan. Mari kita bersama-sama berjuang bukan hanya untuk kesuksesan materi tetapi juga kesuksesan rohani. Amin. (Alexa-RUAH)

Pertemuan II APP: Tuhan Melayani Dengan Kasih - Keuskupan Agung Jakarta

Pertemuan 2

METODE SHARING 7 LANGKAH

TUHAN MELAYANI DENGAN KASIH


INJIL YOHANES 13:1-17

Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam

Pengantar

Dalam pertemuan kali ini, dipakai metode sharing yang terdiri dari 7 langkah. Dengan mengikuti ketujuh langkah ini secara cermat diharapkan sharing kita akan lebih terarah kepada satu aspek yang paling berkesan dan menemukan kedalaman ketika dihadapkan dengan pengalaman hidup sehari-hari.

Sapaan dan kehadiran Tuhan dalam pertemuan pertama menggerakkan Zakheus untuk bertobat dan siap untuk berbagi sebagai silih. Perubahan hidup selalu berasal dari insiatif Allah. Dan perubahan itu juga mengandaikan tindakan iman dari kita manusia yang menanggapi tawaran kasih Allah itu. Allah yang akan terus setia melayani dengan KASIH. Maka, pada bagian kedua ini, kita akan merenungkan lebih dalam KASIH YESUS dalam Injil Yohanes. Yohanes tidak menceritakan Yesus mengadakan perjamuan (Ekaristi) dalam Injilnya. Ia menceritakan pembasuhan kaki yang terjadi pada peristiwa yang sama. Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid.

Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu dengan menjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Di situ nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia. Tindakan pembasuhan kaki merupakan tindakan konkret seorang gembala yang mau dengan total melayani dombanya dan berani mengosongkan diri sehabis-habisnya.

Doa Pembuka

Tuhan, tak henti-hentinya Engkau memberi teladan bagi kami. Dalam Minggu Prapaskah ke-2 ini kami ingin merenungkan teladan-Mu. Engkau mau merendahkan diri dengan cara membasuh kaki para murid. Semoga ketekunan kami dalam ekaristi selalu mendorong kami untuk berani "membasuh kaki" keluarga dan saudara-saudari kami. Berani merendahkan diri sebagaimana yang dilakukan Yesus, Putra-Mu. Semuanya ini bersumber dari Kasih-Mu sendiri, demi Kristus Tuhan, dan juru selamat kami.

Lagu Pengantar Bacaan

Pembacaan Kitab Suci
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:1-17)

Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua." Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Pendalaman Sabda

- Semua kelompok, semua masyarakat dibngun dengan model piramid: yang berada di puncak adalah yang berkuasa, yang kaya, yang pandai. Mereka dipanggil seolah-olah untuk menguasai dan memimpin. Yang berada di bagian paling bawah adalah budak, pelayan, imigran, orang yang tidak mempunyai pekerjaan, pendosa, sakit mental, atau penyandang cacat. Mereka dipinggirkan dan tidak diperhitungkan. Inilah yang menjadi keprihatinan kita yang terungkap dalam ARDAS KAJ 2011-2015. Kita diajak untuk berani memberikan perhatian lebih pada permasalahan-permasalahan di dalam lingkungan kemasyarakatan misalnya melawan kemiskinan dan penindasan. Di sini Yesus menempatkan diri pada yang paling bawah, yang paling akhir, tempat budak.

- Bagi Petrus ini tidak mungkin. Ia tidak sadar bahwa Yesus datang untuk mengubah model masyarakat, dari model pemimpin yang berkuasa menjadi pemimpin yang penuh kasih dan rendah hati untuk melayani. Menurut teladan yang diberikan Yesus, bahwa setiap dan semua orang mempunyai tempat, entah mereka memiliki harta atau miskin, atau normal atau cacat.

- Semangat Tuhan dalam pelayanan kasih itu seperti orang yang menyatakan diri sebagai yang paling kecil dalam masyarakt, sebagai orang yang melakukan pekerjaan yang dianggap rendah, sebagai orang yang berada di tempat yang terakhir. Dalam keadaan yang seperti itu, Yesus memberi perhatian kepada yang paling kecil dalam masyarakat. Itulah arti ajakan Yesus kepada murid-Nya saat Dia melakukan pembasuhan kaki.

- Orang-orang yang menjalankan tugas: orang tua, guru, imam atau peran lainnya seperti pengurus lingkungan, dewan paroki, pengurus komunitas/kategorial bisa jatuh pada semangat kekuasaan, kewenangan, dan "kemuliaan". Padahal Yesus ingin memberi teladan untuk tetap menjadi pemimpin yang melayani dengan kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Konkret saja. Seberapa besar kita memaknai keterlibatan kita di paroki dalam banyak bidang pelayanan misalnya. Seberapa besar kita sungguh menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk menjadi sukarelawan dalam pelayanan dan pengembangan sosial ekonomi di paroki agar kebutuhan orang miskin, kecil dan tersingkir sungguh terlayani dengan berkesinambungan? Terlibat dalam pelayanan kesehatan di paroki, seksi pendidikan, seksi buruh, seksi PSE, seksi Lingkungan Hidup, Koperasi. Atau juga program "Ayo Sekolah, Ayo Kuliah" dan bentuk-bentuk lainnya. Inilah sarana bagi kita untuk mengasah sebuah kepemimpinan yang melayani dengan kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Inilah teladan Yesus. Keteladanan Yesus ini berpuncak pada kesengsaraan-Nya di kayus salib. Keteladanan ini masih bisa kita rasakan, kita lihat di dalam Ekaristi. Maka setiap kita merayaakan Ekaristi, saat itu juga kita diajak untuk memberikan pelayanan yang penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati.

Tahap Permenungan (Metode Sharing 7 langkah)
http://renunganpagi.blogspot.com/2012/02/tahap-tahap-metode-sharing-7-langkah.html

Membangun Niat

1. Apakah pelayanan saya selama ini sudah dilakukan dengan kerendahan hati dan tanpa pamrih, ataukah ada motivasi-motivasi lain yang tidak sesuai dengan Tuhan yang kita teladani?

2. Tindakan konkret apa yang kita lakukan baik secara pribadi ataupun dalam lingkungan atau komunitas sebagai wujud nyata pelayanan yang tulus dan dengan semangat kerendahan hati?

Doa Tahun Ekaristi

Allah Bapa yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas karya penyelamatan-Mu melalui Yesus Kristus Putra-Mu, yang kami rayakan dalam Ekaristi. Ya Yesus, kami bersyukur dengan mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Mu, iman kami semakin diteguhkan; dan dengan menyambut Tubuh dan Darah-Mu, kami dipersatukan dengan Dikau dan sesama. Ya Roh Kudus, kami bersyukur,melalui bimbingan-Mu iman kami senantiasa diperbaharui, setiap kali merayakan Ekaristi. Semoga Tahun Ekaristi ini menjadi tahun peziarahan bagi iman bagi kami, sehingga kami semakin dipersatukan, diteguhkan dan diutus untuk berbagi pada sesama. Bunda Maria, Bunda kaum beriman, doakanlah kami. Amin

Doa Penutup

Allah yang mahapengasih hari ini kami Kauingatkan dan Kauajari mengenai kerendahan hati dan ketulusan dalam melayani sesama kami. Semoga dengan permenungan hari ini kami selalu menjadi pribadi-pribadi yang semkain tulus, tanpa pamrih dan juga memiliki semangat kerendahan hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang selama ini Kaupercayakan kepada kami dalam bidang kehidupan kami sehari-hari. Semua ini kami mohon demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Berkat dan Pengutusan

P. Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga sharing iman yang kita lakukan dalam masa Prapaskah ke-2 ini dapat membawa pertumbuhan iman dan perubahan diri serta selalu dilindungi dan diberkati oleh berkat Allah yang mahakuasa, Bapa, Putra dan Roh Kudus.
U. Amin
P. Saudara/i sekalian Ibadat kita sudah selesai
U. Syukur kepada Allah
P. Marilah kita pergi untuk diutus mewartakan kasih Allah dalam keluarga dan sesama
U. Amin.


Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

Pertemuan I APP: Temukan Tuhan yang Hadir - Keuskupan Agung Jakarta

Pertemuan 1

METODE IBADAT SABDA

TEMUKAN TUHAN YANG HADIR

INJIL LUKAS 19:1-10

Lagu Pembuka

Tanda Salib dan Salam

Pengantar

Kita semua adalah umat Allah. Umat yang mempunyai relasi dengan Allah. Umat yang percaya kepada-Nya, yang berdoa kepada-Nya, dan meluhurkan Dia. Maka, kita bersyukur dalam Arah Dasar Pastoral Keuskupan Agung Jakarta 2011-2015, menggunakan sebutan Umat Allah. Dalam masa prapaskah ini kita umat Allah ingin kembali merenungkan bagaimana relasi kita dengan Allah berarti berusaha menemukan Dia di dalam "segala" sambil menyadari: Allah Mahabaik, Allah murah hati, Allah mengampuni dan Allah selalu mencari umat-Nya yang menjauh dan bahkan tersesat. Maka, kita bersyukur bahwa Arah Dasar kita ini dilandasi (spiritualitas) GEMBALA BAIK. Allah sebagai gembala yang baik tidak ingin kehilangan satu pun dari antara kita.

Dalam perjumpaan pertama ini, kita diajak untuk melihat kemurahan hati Yesus Sang Gembala Baik yang mau menyapa Zakheus dan bagaimana Zakheus menemukan Allah. Yesus adalah Sang Mesias yang datang dari Allah. Pertemuan Zakheus dengan Yesus itu menimbulkan keajaiban yang besar dalam hidup Zakheus, Yesus sebagai gembala baik mau menyapa dan Zakheus menemukan Tuhan yang hadir. Sehingga menghasilkan buah yang terbesar bagi Zakheus yaitu pertobatan untuk berbagi. Inilah perjumpaan iman yang menghasilkan buah kebaikan.


Pernyataan Tobat
Antifon Tobat: Berbahagialah orang bila dosanya diampuni

P. Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan, dan aku mengeluh sepanjang hari.
U. Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P. Aku mengakui dosaku di hadapan-Mu, Tuhan, dan kesalahanku tidak kusembunyikan
U. Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
P. Nasib orang berdosa sengsara belaka, tetapi orang yang percaya kepada Tuhan dilimpahi kasih setia.
U. Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
U. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

Doa Pembuka

Allah Bapa yang mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu atas segala rahmat yang boleh kami terima selama ini. Masa Prapaskah adalah waktu yang baik bagi kami untuk merenung akan hidup. Hidup yang Kau selamatkan dari keterpurukan dosa. Walaupun kami sering kurang memberi perhatian akan kehadiran-Mu di tengah hidup kami, Engkau tetap setia menjaga, melindungi dan memberkati kami dengan segala yang kami butuhkan. Saat ini kami membuka hati dan budi untuk merasakan kehadiran-Mu dan mendengar suara-Mu, hadirlah disini dan bersuaralah kepada kami. Doa ini kami haturkan dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Lagu Pengantar Bacaan

Pembacaan Kitab Suci
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (19:1-10)

"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, "Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu." Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, "Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya, "Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Pendalaman Sabda (baca dan renungkan pribadi)
- Zakheus adalah salah satu kepala kantor cukai di Yerikho. Nama tersebut mungkin dibentuk dari Zakai yang berarti "orang bersih", suatu nama yang rupanya tidak cocok sekali dengan tingkah laku Zakheus. Sebab dia ditegaskan sebagai pribadi yang memiliki kekayaan berasal dari yang tidak halal. Apakah kekayaan itu memuaskan Zakheus sebagai imbangan penghinaan dan kebencian yang dialaminya? Atau apakah ia gelisah dengan cara hidupnya? Bagaimanapun juga ketika Yesus berjalan melalui Yerikho, Zakheus juga mau melihat itu. Sebab tentulah banyak orang berbicara tentang "Nabi dari Nazaret". atau barangkali Zakheus mengetahui sikap Yesus terhadap "pemungut-pemungut cukai dan orang-orang berdosa" adalah lain daripada sikap kebanyakan Nabi yang cenderung mengutuk dan menyingkirkan.
- Awalnya Zakheus gagal, karena perawakan kecil dan orang sekeliling Yesus tidak mau menyingkir. Tetapi ia tidak langsung pulang ke rumah atau ke kantor dengan kecewa. Ia mencari akal untuk melihat orang apakah Yesus itu. Akhirnya dia bukan hanya melihat Yesus, tetapi Yesus melihat Dia dengan perjuangan Zakheus yang berusaha keras untuk melihat dan mengetahui siapa Yesus itu. Usaha keras itu dilihat oleh Yesus sebagai sebuah kehendak kuat untuk berjumpa dengan Tuhan, maka sebagai gembala baik, Yesus melihat dan bisa membaca situasi dan hati Zakheus yang ingin berjumpa dengan Tuhan. Maka Yesus menjumpainya dan ingin memenuhi keinginan hatinya untuk mengalami kedamaian dan kebahagiaan. Seorang gembala baik harus memiliki semangat bisa terbuka dan bisa membaca situasi domba-dombanya, sehingga apa yang dibutuhkan domba-dombanya dapat terwujud. Dan di zaman sekarang ini Yesus yang adalah Gembala Baik menyapa kita, dan berbagi dengan kita melalui perayaan Ekaristi yang secara konkret bisa dirasakan.
- Banyak orang tentunya terkejut dengan sikap Yesus. Yesus tidak turut menertawakan Zakheus, melainkan memanggil dia dan berkata, "Hari ini Aku harus menumpang dirumahmu." Tidak diceritakan apa yang dipikirkan Zakheus pada saat itu dan apa yang terjadi dalam hatinya. Tetapi adalah jelas bahwa dalam hidup Zakheus sudah terjadi keputusan yang besar. Sebab ia datang kepada yesus, bahkan dengan segera, kemudian dengan sukacita ia menyambut Yesus dirumahnya. Sehingga, terjadi keajaiban besar dalam diri Zakheus. Seorang kaya melepaskan diri dari harta miliknya dan menjadi warga Kerajaan Allah.
- Zakheus sungguh telah menemukan Yesus Sang Mesias, kehadiran Yesus dalam hidup Zakheus tidak hanya menimbulkan pengakuan iman pujian atau kesaksian, tetapi menjadi nyata dalam perbuatan. Ia akan memberikan setengah dari harta miliknya sebagai sedekah kepada orang miskin, dan dari yang setengah lagi ia mau membayar kembali apa yang diperasnya dari orang-orang tertentu, bahkan ia mau mengganti kerugian empat kali lipat! Ia siap bertobat dan berbagi demi keselamatan.
- Kisah Zakheus adalah bagaimana orang berusaha menemukan Tuhan. Yesus Sang Gembala baik tidak pernah melihat kesalahan yang pernah dibuat sebagai harga mati bagi seseorang. Berbeda dengan orang Farisi yang mencibir dan bersungut-sungut karena tidak bisa menerima atau menemukan Tuhan yang hadir di tengah orang berdosa. Manusia memiliki potensi berbuat benar dan salah. Selama orang mau mengakui bahkan memperbaiki (bertobat) kesalahan, kebaikan akan datang juga kepadanya. Bertobat inilah ajakan dalam masa prapaskah ini. Zakheus berusaha menemukan Tuhan dan bertobat. Dengan berbagi, bahkan memberi lebih sebagai wujud pertobatannya. Itulah rahmat bagi orang yang ingin menemukan Tuhan. Dan rahmat terbesar bagi kita adalah Sang Gembala baik, yang mau mencari dan menyelamatkan domba-Nya yang hilang serta membimbing kembali.

Membangun Niat

1. Bagaimana saya merasakan bahwa Tuhan yang hadir dan menyapa dalam diri dan hidup saya setiap saat?
2. Bagaimana saya sebagai murid Tuhan menemukan Tuhan yang hadir dalam pribadi orang-orang di sekitar saya, terutama mereka yang berbeda, yang saya anggap berdosa atau orang-orang yang bersalah kepada kita?

Doa Umat

P. Kami berdoa bagi para pemimpin Gereja-Mu, ya Bapa berkatilah para Uskup, Imam dan Diakon kami, semoga mereka senantiasa berusaha untuk mewartakan kasih-Mu kepada semua orang sehingga semakin banyak orang merasakan dan menemukan Engkau yang hadir di dunia. Kami mohon.
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P. Kami berdoa bagi semua orang yang saat ini sedang mengalami kesedihan, keputusasaan dan sakit, semoga mereka dapat merasakan kehadiran-Mu yang selalu menjaga dan menyapa mereka melalui para perawat, dokter, keluarga dan setiap orang yang berkunjung, sehingga kesadaran itu memampukan mereka bangkit dari keterpurukan dan menerima segala yang terjadi. Kami mohon.
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P. Kami berdoa pula bagi diri kami yang hadir disini, semakin banyaknya daya tarik dunia terkadang membuat kami lupa untuk bersekutu dengan-Mu. Kami mohon kepada-Mu agar mengampuni kesalahan kami dan memberi kami kekuatan kepada kami agar berani memasuki keheningan batin sehingga dapat mendengar dan merasakan kehadiran-Mu sebagaimana yang dialami oleh Zakheus. Kami mohon.
U. Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P+U. Bapa kami,......................................

Doa Arah Pastoral

Allah Bapa yang Mahabaik, kami mengucap syukur kepada-Mu atas kesetiaan-Mu mendampingi kami dalam gerak langkah umat-Mu di Keuskupan Agung Jakarta selama ini. Kami bersyukur pula atas Arah Dasar Pastoral KAJ yang baru, yang dapat kami jadikan tuntunan dalam perziarahan kami selanjutnya hingga tahun 2015 nanti. Bantulah kami, dalam keluarga, komunitas, lingkungan, wilayah dan paroki untuk terus berusaha memahami dan mengupayakan terwujudnya Arah Dasar Pastoral ini, dalam kehidupan menggereja sehari-hari. Yesus, Tuhan dan Guru kami, bimbinglah kami untuk terus bertekun: memperdalam dan menghayati iman akan Dikau meneladan Engkau sebagai Gembala yang Baik semakin murah hati dan dengan rendah hati giat melibatkan diri dalam berbagai permasalahan sosial di sekitar kami terutama kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup dan intoleransi. Ya Roh Kudus, kobarkanlah semangat kami untuk menjadikan setiap orang dan seluruh alam ciptaan saudara kami, untuk semakin ramah, rela menyapa, memelihara, giat saling membantu dalam lingkungan dan masyarakat kami. Jadikanlah kami umat-Mu yang mau berbagi dengan tulus hati. Bersama Bunda Maria dan para kudus pelindung kami, kami persembahkan doa, cita-cita, harapan, niat dan upaya kami kepada-Mu dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan, Gembala dan Penyelamat kami. Amin.

Doa Penutup

Allah Bapa kami, Engkau telah mengutus Yesus ke dunia, sehingga kami dapat mengenal siapa Allah kami. Dan kami yakin bahwa kehadiran-Mu senantiasa berlangsung sampai saat ini. Kami berterima kasih akan peneguhan yang Engkau berikan dalam Ibadat kali ini. Semoga kami senantiasa meluangkan waktu untuk mendengar dan menyapa Engkau dan menemukan Engkau dalam pribadi orang-orang di sekitar kami. Sehingga kehadiran-Mu menyapa dan menguatkan kami agar selalu berani berbagi sebagai umat-Mu. Semuanya ini kami haturkan kepada-Mu melalui Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

Berkat dan Pengutusan

P. Tuhan beserta kita
U. Sekarang dan selama-lamanya
P. Semoga keluarga kita masing-masing senantiasa dibimbing, dilindungi dan diberkati oleh berkat Allah yang mahakuasa, Bapa, Putra dan Roh Kudus
U. Amin
P. Saudara/i sekalian Ibadat kita sudah selesai
U. Syukur kepada Allah
P. Marilah kita pergi untuk diutus mewartakan kasih Allah dalam keluarga dan sesama
U. Amin.

Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

PENGANTAR APP 2012 Dipersatukan Dalam Ekaristi, Diutus Untuk Berbagi -- Keuskupan Agung Jakarta


PENGANTAR


Aksi Puasa Pembangunan 2012 menjadi kesempatan yang baik bagi umat KAJ untuk melanjutkan dan mendalami tema APP 2011 (Mari Berbagi) dalam konteks tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi dan menjadikan sebagai sarana untuk mewujudkan Arah Dasar Pastoral KAJ tahun 2011-2015. Bagaimana usaha kita untuk menemukan tema agar membantu kita dalam masa prapaskah yang dapat menggerakkan kita pada aksi nyata, tentunya bukan usaha yang mudah. Tetapi kita bersyukur dengan proses yang baik akhirnya Keuskupan Agung Jakarta mempunyai Tema APP 2012: "Dipersatukan Dalam Ekaristi Diutus Untuk Berbagi"

Untuk memperdalam tema diatas, perjalanan permenungan kita menggunakan pola MERENUNGKAN dan GERAKAN AKSI NYATA. Sehingga dalam setiap pertemuan selalu akan diajak untuk membangun niat secara pribadi ataupun bersama-sama. Kita mempunyai 5 kali pertemuan. Pertemuan pertama, kita diajak untuk melihat kemurahan hati Yesus Sang Gembala Baik yang mau menyapa Zakheus dan bagaimana Zakheus menemukan Allah. Zakheus menemukan Tuhan yang hadir dalam diri Yesus Sang Gembala Baik. Tuhan yang berinisiatif dan mencari. Tuhan seperti apakah itu? Tuhan yang mau menyapa dengan kasih. Pertemuan kedua, kita akan merenungkan lebih dalam KASIH YESUS dalam Injil Yohanes. Yohanes tidak menceritakan Yesus mengadakan perjamuan (ekaristi) dalam Injilnya. Ia menceritakan pembasuhan kaki yang terjadi pada peristiwa yang sama. Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid. Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu dengan menjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Di situ nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia.

Pertemuan ketiga, setelah kita melihat kehadiran Yesus dan teladan-Nya dalam pertemuan pertama dan kedua, kini Yesus menantang dan mengundang kita untuk membuat langkah iman yang sulit. Kadang-kadang langkah iman yang sulit itu mengguncangkan kita karena Yesus membawa kita pada semangat yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. ".... kamu yang harus memberi mereka makan.... adalah sebuah ungkapan yang dinyatakan Yesus kepada para murid (Matius 14:13-21). Pada pertemuan ini kita diundang oleh Tuhan untuk siap berkorban dan melayani sesama. Implikasi dari pengorbanan dan pelayanan itu adalah terbangunnya semangat persaudaraan sejati. Dalam pertemuan keempat, kita semakin ditantang oleh Yesus bahwa ketika kita mau menjalankan pelayanan kita meskipun banyak tantangan, tidak dihargai bahkan ditolak, maka kita tetap mengikuti Yesus dengan terus melayani. Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia, adalah cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak dihargai. Dengan demikian, kita tetap mengorbankan seluruh diri kita yaitu waktu, tenaga, pikiran, hati dan bahkan nyawa kita sendiri. Bentuk pelayanan yang seperti inilah yang bisa dikatakan pelayanan yang sungguh-sungguh murah hati dan tidak memperhitungkan perasaan dan kepentingan pribadi karena sebuah pelayanan yang murah hati tidak pernah menghitung-hitung untung dan rugi atau suka dan tidak suka.

Dan dalam pertemuan kelima adalah rangkuman dari perjalanan permenungan. Jika kita sungguh-sungguh menjalankan semangat yang coba dibangun dalam pertemuan pertama sampai keempat, kita menjadi ROTI HIDUP. Itulah ciri hidup yang ekaristis. Cara hidup yang ekaristis tersebut menggugah kita menuju pada cita-cita yang terdapat dalam ARDAS KAJ 2011-2015 yaitu meningkatkan iman yang mendalam akan Yesus Kristus, mengembangkan semangat persaudaraan sejati dan melakukan pelayanan kasih kepada sesama. Cita-cita hidup beriman KAJ ini dihayati pada Ekaristi sebagai sumber dan puncak hidup beriman. Maka ekaristi sebagai suatu perayaan liturgial menjadi sebuah perayaan kehidupan dalam semangat berbagi. Mengapa? Karena melalui ekaristi kita menimba Sabda Allah dan menjadikannya kekuatan dalam menjalani hidup untuk mengabdi dan berbakti kepada-Nya, yang terjawantahkan dalam pelayanan bagi sesama.

Kami, Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ bersama dengan Komisi PSE, KOMSOS, dan Komisi Katekese mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama dan usahanya, khususnya para romo yang sudah memberikan waktu, pengetahuan dan permenungannya sehingga proses pembuatan buku panduan pendalaman iman dan VCD ini dapat berjalan dengan baik. Tentunya kami masih mempunyai kekurangan di sana-sini, untuk itu kami sangat terbuka akan masukan yang baik dan membangun bagi kita semua. Semoga bahan ini bisa membantu untuk pendalaman di lingkungan, kelompok-kelompok kategorial, ataupun komunitas-komunitas Katolik lainnya. Tuhan memberkati.


P. Romanus Heri Santoso, Pr

Pendalaman Pantang dan Puasa Katolik

Bagaimana menggunakan kotak APP yang benar?
Setiap kali kita memasuki masa prapaskah selalu dibagikan kotak APP. Dari antara ktia terkadang ada yang bertanya bagaimana cara menggunakan dan menghayati penggunaan Kotak APP? Tidak jarang kita menjumpai bahwa kotak APP diisi pada akhir-akhir masa prapaskah ketika akan dikumpulkan kembali. Salah satu indikasinya adalah terlihat ketika kita membuka kotak APP tersebut entah jumlahnya yang pas, terdiri dari beberapa lembar uang pecahan tertentu (yang besar biasanya) atau malah kotaknya digantikan amplop.

Sebenarnya bagaimana menggunakan kotak APP?
Seperti singkatannya APP adalah Aksi Puasa Pembangunan, maka isi dari kotak tersebut merupakan hasil dari aksi puasa/pantang yang dilakukan selama masa prapaskah yang berlangsung selama 40 hari. Biasanya pada awal masa prapaskah, entah secara pribadi, kelompok, komunitas atau keluarga kita menetapkan pantang bersama sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan kita untuk membantu penghayatan di masa prapaskah. Maka dana yang biasanay digunakan untuk membeli kebutuhan tertentu itulah yang dimasukkan ke dalam kotak APP sebagai wujud aksi pantang dan puasa kita. Maka tidak perlu khawatir bahwa yang ada dalam kotak APP adalah uang pecahan kecil dengan jumlah yang seadanya.
Sebagai contoh: kita bersama memiliki komitmen untuk melaksanakan pantang jajan atau pantang daging selama 40 hari. Maka dana/uang yang biasanya kita gunakan untuk jajan atau membeli daging kita sisihkan dan kita masukkan ke dalam kotak APP tersebut.

Mengapa harus diawali dengan Rabu Abu?
Masa Prapaskah (persiapan paskah) yang kita laksanakan berlangsung selama 40 hari. Maka penetapan hari rabu sebagai permulaan masa prapaskah didapatkan dari hitungan mundur dari paskah 40 hari ke belakang tanpa menyertakan hari Minggu.

Mengapa hari Minggu tidak dihitung sebagai masa prapaskah?
Karena hari Minggu merupakan saat Kebangkitan Yesus maka bukan saat yang tepat untuk berpuasa.

Bagaimana puasa dalam Gereja Katolik?
Puasa menurut Gereja Katolik adalah makan kenyang (normal) satu kali sehari dengan dua kali makan kecil. Makan porsi kecil yang dimaksud adalah kurang dari setengah porsi makan normal (kenyang). Sehingga jika digabungkan, kedua makan porsi kecil tidak sama dengan satu porsi makan normal. Batas usia berpuasa 18-60 tahun. Usia yang berpantang mulai dari 14 tahun.

Bagaimana dengan pantang?
Pantang adalah salah satu ungkapan kita mau mau bermati raga dengan mengurangi apa yang menjadi kesenangan dan kesukaan kita agar hidup rohani semakin kuat dan mengarahkan selalu kepada Tuhan. Pantang yang dianjurkan gereja adalah yang memang mengajak pribadi agar semakin mampu mengolah dirinya, seperti pantang rokok, daging, jajan, garam.

Kapan kita menjalani pantang dan puasa?
Kita berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung, namun tidak menutup kemungkinan bila kita ingin berpuasa selama 40 hari penuh. Sedang untuk berpantang dilakukan pada setiap hari Jumat selama masa prapaskah. Tidak menutup kemungkinan selama 40 hari penuh kita berpantang.

Sumber: APP 2012 KKKS - KAJ
Terima kasih untuk Gema Paroki Pejompongan yang sudah mengirimkan artikel ini

Tahap-tahap Metode Sharing 7 Langkah (APP KAJ)


Metode ini terdiri dari 7 langkah yaitu:

Mendengarkan

1. Mengundang Tuhan
2. Membaca Teks
3. Memperlihatkan Teks
4. Membiarkan Tuhan berbicara

Mengungkapkan

5. Saling berbagi apa yang di dengar dalam hati

Mencari Pesan Tuhan

6. Bersama - sama mencari pesan Tuhan

Berdoa

7. Berdoa bersama-sama

Sabtu, 25 Februari 2012 Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

Sabtu, 25 Februari 2012
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Lukas 5:32)

Antifon Pembuka (Mzm 69:17)

Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, berkali-kali Engkau bersabda melalui para nabi. Tetapi pada pribadi Yesus kami imani Dialah Sabda-Mu yang menjelma, warta gembira bagi sekalian orang segala jaman. Resapkanlah Sabda-Mu ini ya Tuhan, agar menjadi kekuatan bagi kami dalam melangkah dan melakukan aktivitas pekerjaan kami hari ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)

"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."

Inilah Firman Allah, "Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan "yang memperbaiki tembok yang tembus", "yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni". Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat sebagai "hari kenikmatan", dan hari kudus Tuhan sebagai "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan bersenang-senang karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.

Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)

1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi: selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (5:27-32)

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."

Sekali peristiwa, Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: "Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus dibesarkan di Nazareth, kurang lebih 500 meter di atas permukaan laut. Jadi, Yesus terbiasa dengan bukit dan gunung, tebing dan jurang, padang rumput, hutan dan belukar di sekeliling kota asal-Nya. Namun ternyata Ia amat senang dengan air, terutama dengan air di danau Galilea, tempat Yesus bertemu dengan para murid-Nya dan di situlah Ia sering berkarya.

Karena sudah lama mengajar di pantai, maka Yesus pasti sudah lapar. Lewi dapat membaca keadaan Yesus yang sudah lapar. Maka Ia mengundang Yesus ke rumahnya untuk makan. Karena Lewi seorang Timur tulen, maka ia mengundang semua orang lain, bukan saja Yesus. Maka terjadilah sesuatu yang salah oleh para pemuka agama Yahudi: Yesus, pemberi Firman Allah, juru bicara Allah duduk makan bersama dengan "orang berdosa". Orang Farisi tidak bicara langsung kepada Yesus. Mereka bersungut-sungut kepada murid-murid-Nya, "Mengapa kamu makan dan minum bersama para pemungut cukai dan orang berdosa? Yesus memiliki telinga dan hati peka, maka ia menjawab, "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat".

Kita cepat menilai orang lain sebagai orang yang berdosa namun kita lupa kalau kita pun tidak luput dari dosa. Sering kita cepat mengucilkan orang lain karena mereka kotor, menjijikkan. Kita tidak jarang mengkotak-kotakkan orang sebagai orang baik dan orang jahat.

Tuhan Yesus, pakailah hidupku untuk mewartakan Firman-Mu kepada segala bangsa. Amin,

Renungan Harian Mutiara Iman 2012

Cara-cara menghayati hidup rohani selama Masa Prapaskah

(1) Menghayati Ekaristi hari Minggu dengan sungguh-sungguh: usahakan tidak terlambat, (2) Menghadiri Misa Kudus di luar hari Minggu (Misa harian) jika mungkin.
(3) Membaca dan merenungkan Kitab Suci setiap hari, khususnya dari bacaan kitab suci hari itu da berdoa dari Kitab suci dengan metode "Lectio Diovina".
(4) Mengadakan adorasi pribadi di hadapan Sakramen Mahakudus.
(5) Mendaraskan doa Rosario setiap hari seperti diminta oleh Bunda Maria Yang Tak Bernoda.
(6) Meluangkan waktu di tengah kesibukan harian untuk doa pribadi lebih banyak.
(7) Mengadakan doa bersama dalam keluarga, suami-istri, jika mungkin anak/cucu.
(8) Mengadakan pemerikasaan batin setiap malam sebelum istirahat tidur.
(9) Menerima Sakramen Tobat di Masa Prapaskah.
(10) Mendoakan doa Kerahiman Ilahi (Koronka).
(11) Mendoakan ujud-ujud tertentu untuk orang lain setiap hari.
(12) Mengikuti Ibadat Jalan Salib di gereja.
(13) Menghadiri kegiatan rohani yang diadakan oleh kelompok kategorial/teritorial. (14) Mendoakan Doa Angelus setiap hari, pagi pk.06.00, siang pk.12.00, petang, pk, 18.00 dan sebagainya.


RUAH

Jumat, 24 Februari 2012 Hari Jumat sesudah Rabu Abu. -- Pantang

Jumat, 24 Februari 2012
Hari Jumat sesudah Rabu Abu. -- Pantang

“Empat puluh hari yang ditetapkan oleh para rasul ini harus digunakan untuk berpuasa” (Paus Leo Agung)


Antifon Pembuka (Mzm 30:11)


Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih. Tuhanlah penolongku.


Doa Pagi

Tuhan, dalam masa pertobatan ini bantulah kami agar mampu melaksanakan usaha tobat dengan puasa dan laku tapa secara benar. Jangan biarkan kami melakukannya hanya untuk dilihat orang tetapi dengan tutur penuh penyesalan memperbaiki diri dan berani menghadap serta memohon kerahiman-Mu. Dengan pengantaraan Kistus, Tuhan kami. Amin.


Ugahari menjadi ulah kesalehan kaum beriman sepanjang zaman. Ugahari berarti sikap mengendalikan diri, berani berkata cukup dan mampu menahan nafsu pribadi. Intinya, orang yang ugahari berarti mampu mengatur hidupnya dengan benar. Puasa yang benar seyogyanya disertai semangat ugahari sehingga menghasilkan buah yang menyelamatkan.


Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)

"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."

Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812

Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)

1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965

Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.

Tiap orang hendaknya menjadi agen perubahan di sekitar lingkungan hidupnya. Prinsip dan komitmen yang kuat akan menjadi dasar kokoh dalam proses pembaruan hidup. Yesus menunjukkan makna puasa yang baru. Puasa tidak bisa dilakukan hanya untuk memenuhi kewajiban aturan saja. Puasa mesti dihubungkan dengan proses karya keselamatan Allah dalam diri Yesus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (9:14-15)


"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan


Hari ini Yesus memberi makna puasa lebih intens, yakni mempertahankan Mempelai (Kristus Tuhan) untuk tettap tinggal bersama kita. Itulah maksud terdalam dari puasa, yakni membersihkan hati untuk mempertahankan fitrah kita sebagai citra Allah. Apakah kita cukup peka akan kehidupan yang suci?


Doa Malam


Yesus, Guru yang bijaksana, Engkau mengajarkan kepada para murid-Mu, puasa yang benar dan saat-saat yang tepat. Ampunilah kami bila sepanjang hari ini puasa dan laku tapa kami tidak ikhlas, menuntut sesama sesuai dengan keinginan diri kami sendiri, sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Bapa dan Roh Kudus hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.


RUAH

Puasa dan Amal

oleh Paus Leo Agung

Saudara-saudara terkasih, sekarang kita sudah semakin dekat pada masa yang ditandai oleh rahasia-rahasia penebusan kita, yaitu hari-hari yang mencapai puncaknya pada pesta Paskah. Maka, bagi kita pentingnya persiapan rohani dinyatakan lebih mendesak.

Empat puluh hari yang ditetapkan oleh para rasul ini harus digunakan untuk berpuasa. Ini tidak hanya berarti mengurangi makan, melainkan memberantas semua kebiasaan jahat kita.

Puasa rohani dan suci ini, sebaiknya kita kaitkan dengan pemberian sedekah, yang disebut perbuatan amal, yang meliputi berbagai macam perbuatan kasih yang terpuji. Maka, semua orang beriman, kaya atau miskin, harus berlomba meningkatkan kehidupan rohani mereka dengan semangat yang sama.

(Sumber: Bacaan Ofisi hari Kamis sesudah Rabu Abu, Yogyakarta: Kanisius, 1982: hlm 19-20; RUAH 2012 halaman 205)

Tobat

Oleh Paus Klemens II

Marilah kita mengarahkan pandangan kita kepada darah Kristus dan menyadari, betapa indah darah itu di mata Tuhan. Darah itu tertumpah bagi keselamatan kita dan membuka sumber rahmat agar seluruh umat manusia dapat bertobat. Sebab kita cukup melayangkan pandangan kita pada angkatan-angkatan di masa lampau. Kita mengetahui bahwa dalam setiap angkatan Tuhan telah membuka kemungkinan untuk bertobat bagi setiap orang yang berpaling kepada-Nya.

Ketika Nuh menganjurkan pertobatan, orang-orang yang mengindahkan perkataannya memperoleh keselamatan. Ketika Yunus mengumumkan bahwa Niniwe akan binasa, mereka bertobat. Mereka meninggalkan dosanya dan berbuat silih kepada Tuhan dengan doa dan permohonan. Maka, mereka memperoleh keselamatan, meskipun sebetulnya mereka itu bangsa asing dan tidak kenal akan Dia. Semua yang pernah menjadi pelayan rahmat Allah atas kuasa Roh Kudus, berbicara tentang pertobatan.

Tuhan sendiri, penguasa alam semesta berbicara tentang itu. Bahkan Ia menguatkannya dengan sumpah, "Demi Allah yang hidup," sabda Tuhan, "Aku tidak berkenan pada kematian orang-orang fasik, melainkan pada pertobatannya."

Dengan penuh kasih Ia menambahkan pernyataan ini, "Bertobatlah, o umat Israel, dan kembalilah dari kefasikanmu. Katakanlah kepada anak-anak bangsa-Ku: Meskipun dosamu membentang dari bumi ke langit, dan lebih merah dari kirmizi serta lebih hitam dari arang, tetapi apabila kamu dengan sepenuh hati berpaling kepada-Ku dan menyebut "Bapa", Aku akan mendengarkan kamu sebagai bangsa yang suci."

Jadi, dengan kemauan-Nya yang mahakuasa, Tuhan menyatakan keinginan-Nya agar pertobatan terbuka bagi setiap orang yang dicintai-Nya.

Marilah kita untuk kepada kehendak-Nya yang kuasa dan mulia. Marilah kita menanggapi belas kasih dan kebaikan-Nya, dan tidak lagi membuang-buang kekuatan dengan persengketaan dan persaingan, yang akhirnya hanya membawa kematian.

Sumber: Bacaan Ofisi Masa Prapaskah, Rabu Abu, hlm 10-11; RUAH 2012A halaman 199)

Kamis, 23 Februari 2012 Hari Kamis sesudah Rabu Abu

Kamis, 23 Februari 2012
Hari Kamis sesudah Rabu Abu


Biarkanlah aku. Dia yang memberi aku kekuatan untuk bertahan dalam api, akan menguatkan aku juga untuk tetap berdiri di perapian. --- St Polikarpus

Antifon Pembuka (Mzm 55:17.20.23)

Ketika aku berseru kepada Tuhan, Ia mendengarkan daku dan membebaskan daku dari musuh-musuhku. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhanku dan Dia akan menolong engkau.

Doa Pagi

Allah Bapa yang mahapengasih dan penyayang, kasih-Mu demikian berlimpah tercurah atas kami. Karena ketegaran kamilah Engkau sering terlihat menghukum dan menjauh dari kami. Namun, Engkau tetapi sabar dan penuh kasih memberi kami kesempatan untuk mau bertobat, memperbaiki diri dan datang kembali kepada-Mu. Allah, ampunilah kami, orang yang lemah ini. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

Hidup manusia selalu diwarnai dengan keberuntungan dan kegagalan, sukacita dan dukacita, hidup dan mati. Bagi orang beriman, kalau hidupnya selalu baik, mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah, ia akan hidup bahagia. Sedangkan yang hidup buruk, kacau-balau, maka ia akan sengsara dan sengsara. Semua tergantung bagaimana orang mengatur alur hidupnya.

Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)

"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."

Di padang gurun di seberang Sungai Yordan, Musa berkata kepada bangsanya, "Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe, harapanku pada Allah Tuhanku
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mat 10:7)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.

Salah satu akar dosa manusia adalah egois. Egois berarti mementingkan diri sendiri, tidak peduli terhadap orang lain dan lingkungannya. Diri sendiri menjadi pusat/fokus orientasi hidupnya. Padahal, murid Yesus mesti berani menanggalkan ego pribadi, menyangkal diri, dan memikul salib hidupnya. Tuntutan iman ini menjadi jaminan keselamatan dirinya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (9:22-25)

"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Salib kita dalam mengikuti Yesus adalah penyangkalan diri. Orang bijak mengatakan, "Jika kita berhasil mengalahkan diri sendiri, kita telah mengalahkan dunia." Berjuang untuk mengalahkan egoisme, yang menjadi akar segala dosa, bukanlah pekerjaan yang ringan. Namun, saat perjuangan itu disatukan dengan Kristus, segalanya menjadi ringan. Maka, persembahkanlah segala perjuangan kita kepada-Nya.

Doa Malam


Ya Yesus, Engkau memanggil kami menjadi murid-Mu, dengan berani meninggalkan dunia, menyangkal diri dan memikul salib setiap hari. Secara manusia kami merasa berat. Namun, kami percaya bahwa Engkau tidak akan meninggalkan kami untuk mencapai keselamatan kekal yang telah Kaujanjikan. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami untuk selama-lamanya. Amin.

RUAH

Pendalaman Materi APP 2012 Keuskupan Agung Jakarta

Dalam masa Prapaskah kali ini, sejalan dengan Tahun Ekaristi, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengajak mendalami sebuah tema, yaitu: “Dipersatukan dalam Ekaristi, Diutus untuk Berbagi”.

Tema besar ini dirinci menjadi lima sub-tema untuk lima pertemuan. Berturut-turut sub-tema itu adalah:
  1. Temukan Tuhan yang Hadir (Luk 19: 1-10)
    Tujuan: Menyadari bahwa Yesus selalu hadir dalam hidup kita untuk membawa rahmat keselamatan dan perubahan dalam hidup kita beserta seisi rumah; dan bahwa untuk bertemu dengan Yesus itu diperlukan usaha-usaha nyata mengatasi segala rintangan.
  2. Tuhan Melayani dengan Kasih (Yoh 13: 1-17)
    Tujuan: Meneladani Yesus sebagai Gembala Baik yang berlaku sebagai hamba untuk melayani dengan penuh kasih dalam ketulusan dan kerendahan hati.
  3. Berkorban dan Melayani (Mat 14: 13-21)
    Tujuan: Menyadari bahwa sebagai murid-murid Yesus kita diundang dan ditantang untuk mewujudkan pelayanan murah hati dengan sikap yang selalu siap berkorban dan berbagi.
  4. Syarat Mengikuti Yesus (Mrk 8: 31-38)
    Tujuan: Menjadi murid Yesus yang siap menyangkal diri, memikul salib, dan sungguh-sungguh mengikuti Dia, dengan cara bertekun dalam hidup pelayanan dan berjuang menjalankan ajaran-ajaran Yesus dalam hidup sehari-hari.
  5. Ekaristi: Perayaan Kehidupan (Yoh 6: 48-58).
    Tujuan: Menyadari bahwa Ekaristi bukanlah sekedar perayaan liturgis belaka, melainkan sumber dan puncak kehidupan kristiani; dan karena itu harus menjadi perayaan kehidupan bagi seluruh umat beriman.


Presentasi APP Keuskupan Agung Jakarta 2012


Presentasi oleh : http://kksbarnabas.wordpress.com/

Pengantar APP 2012 - Keuskupan Agung Semarang: “Katolik sejati harus peduli dan berbagi”


Pengantar


Masa prapaskah merupakan masa yang sangat istimewa bagi seluruh warga Gereja baik kaum awam, imam maupun biarawan-biarawati. Masa itu disebut masa yang sangat istimewa karena “masa itu secara lebih intensif mengajak umat beriman untuk mendengarkan sabda Allah dan berdoa dan dengan demikian menyiapkan mereka untuk merayakan misteri Paskah” (SC 109). Seluruh umat beriman diajak merenungkan karya penyelamatan Allah yang berpuncak pada sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Maka dari itu sudah selayaknya umat diajak terus menerus menggali kedalaman misteri Paskah melalui permenungan-permenungan yang telah disediakan.

Bahan permenungan-permenungan di lingkungan-lingkungan selama masa prapaskah (empat puluh hari) merupakan sebuah tawaran serta tuntunan untuk mendalami misteri Allah sendiri yang telah mencurahkan cinta sehabis-habisnya tanpa batas di dalam Yesus Kristus. Cinta kasih Yesus Kristus tersebut dapat dirasakan oleh banyak orang melalui kepedulian kita kepada sesama. Kepedulian kita bersumber dari hidup Yesus yang datang untuk memberikan hidup-Nya supaya setiap orang hidup dalam kelimpahan.

Sadar bahwa sebagai orang beriman ita hidup di tengah-tengah umat dan masyarakat, kita juga ingin peduli dan berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan uluran tangan dan cinta yang mengalir dari hati kita. Kepedulian dan keralaan berbagi itu terutama kita lakukan terutama bagi mereka yang lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Dengan demikian semangat kepedulian dan kerelaan berbagi tidak lepas dari iman kita. Sebagai orang-orang beriman ada nilai-nilai yang mesti menjadi prinsip-prinsip hidup kita. Solidaritas (kesetiakawanan) merupakan salah stu ciri hidup umat beriman. Maka dari itu melalui tema APP tahun 2012 ini kita semua diajak untuk menegaskan salah satu ciri sebagai umat katolik. Kalau tahun 2011 yang lalu kita sudah mengolah “Inilah Katolik Sejati”, maka pada tahun 2012 ini kita akan masih melanjutkan tema tersebut. Tema yang diangkat pada tahun 2012 adalah Katolik Sejati Harus Peduli dan Berbagi.

Kita semua berharap semoga melalui pendalaman tema yang diadakan di pertemuan-pertemuan lingkungan, kita semakin dewasa dalam iman, kokoh dalam persaudaraan dan kuat dalam pengharapan. Dan salah satu ciri orang yang dewasa adalah peka terhadap kebutuhan orang lain dan peduli kepada sesama. Jika hati kita sudah peka terhadap orang lain, lebih-lebih yang membutuhkan uluran tangan kita pasti kita pun semakin terdorong untuk berbuat sesuatu dan bertindak. Salah satu wujud solidaritas kita terhadap sesama adalah APP. APP tidak hanya sekedar menyisihkan dana (uang) setiap hari Jumat selama masa prapaskah, namun menjadi gerakan rohani yang berdampak luas bagi masyarakat di sekitar kita. Hal seperti inilah yang ditegaskan oleh Konsili Vatikan II,”Pertobatan selama empat puluh hari itu hendaknya jangan hanya bersifat batin dan perorangan, melainkan hendaknya bersifat lahir dan sosial kemasyarakatan (SC 110)”.

Akhirnya kami berharap semoga renungan-renungan sederhana dalam buku panduan ini semakin mendorong kita untuk peduli dan rela berbagi kepada sesama kita. Selamat ber-APP berkah Dalem.



Semarang, Desember 2011

Alexius Dwi Aryanto, Pr

Ketua Panitia APP KAS

Pertemuan I: Pertemuan APP Prapaskah 2012 - Keuskupan Agung Semarang

Catatan bagi Pemandu APP KAS 2012 :

1. Pertemuan-pertemuan untuk mendalami Tema APP tahun 2012 dengan tema “Katolik sejati harus peduli dan berbagi”! akan dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali.

2. Pertemuan-pertemuan pendalaman tema APP 2012 dilaksanakan di lingkungan dan dihadiri oleh seluruh komponen umat : orang tua, kaum muda, remaja, anak-anak.

3. Para Pemandu APP Paroki bersama dengan panitia APP Paroki bisa menyesuaikan kembali buku panduan ini jika dirasa kurang relevan dengan situasi setempat.

4. Para Pemandu APP paroki diharapkan mempersiapkan sungguh-sungguh bersama dengan Pemandu lain (di tingkat wilayah/stasi, maupun paroki).

PERTEMUAN I

MENGENANG BAPTISAN: GEMBIRA DAN BANGGA MENJADI PENGIKUT KRISTUS

Tujuan pertemuan

· Mengingat-ingat kembali makna baptisan yang telah kita terima di dalam hidup kita

· Semakin menyadari bahwa baptisan yang telah kita terima merupakan tanda iman kita kepada Yesus Kristus yang harus dihidupi dan dikembangkan dalam seluruh hidup kita.

· Semakin menyadari bahwa baptisan menyerupakan kita dengan Yesus Kristus, dalam arti mengambil bagian dalam seluruh hidup Kristus.

· Semakin menyadari bahwa baptisan mendatangkan rahmat pengampunan dosa dan karunia hidup baru sebagai anak-anak Allah.

· Semakin menyadari bahwa baptisan telah mempersatukan kita ke dalam satu tubuh, yakni Gereja.

· Bersyukur kepada Allah melalui baptisan, kita diperkenankan untuk menyambut sakramen-sakramen yang lain di dalam Gereja.

· Mengingat bahwa masa Prapaskah merupakan masa yang penting untuk mengenangkan dan menyiapkan Baptis dan membina pertobatan (bdk. Sacrosanctum Concilium 109).

JALANNYA PERTEMUAN

PEMBUKAAN :

1. Nyanyian Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus

U : Amin

P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus, besertamu.

U. : Dan sertamu juga

3. Pengantar oleh Pemandu :

- Syukur kepada Allah karena bisa berkumpul mengawali rangkaian pertemuan masa Prapaskah 2012

- Tema APP KAS 2012 “Katolik Sejati Harus Peduli dan Berbagi” merupakan tema yang berkaitan erat dengan tema APP KAS 2011 yang lalu, yakni “Menjadi Orang Katolik Sejati”. Tema ini menjadi sebuah penegasan atas salah satu kekhasan sebagai orang katolik sejati, yakni sikap peduli dan kerelaan untuk berbagi. Selain itu, tema APP KAS 2012 juga selaras dengan Tema APP Nasional “Panggilan Hidup dan Tanggung Jawab” dan Cita-cita Arah Dasar Umat Allah KAS 2011-2015 untuk ambil bagian dalam mewujudkan kesejahteraan umum.

- Pada Pertemuan I ini, kita mengingat dan mengenang kembali makna baptisan. Dengan baptisan kita menyatakan iman kita akan Kristus. Kita bersyukur karena dengan sakramen baptis kita dipersatukan dengan seluruh hidup Kristus dan Allah Tritunggal, mengangkat kita menjadi anak-anak Allah. Kita juga bersyukur atas rahmat baptisan yang menjadi pintu masuk bagi kita untuk menerima rahmat sakramen-sakramen yang lain di dalam Gereja serta yang telah memasukkan kita ke dalam persekutuan Gereja supaya dengan demikian Gereja pun hidup dan tumbuh di dalam diri kita.

- Saat paling tepat untuk mengenangkan baptisan adalah masa prapaskah, masa puasa dan tobat. Konsili Vatikan II menegaskan dua ciri khas masa “empat puluh hari”, yakni terutama mengenangkan dan menyiapkan Baptis dan membina pertobatan (bdk. Sacrosanctum Concilium 109).

4. Ungkapan Tobat dan Mohon Ampun

(model dan ungkapannya bisa dipilih sendiri)

5. Doa Pembuka :

P : Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau sungguh mengasihi kami dan mengangkat kami menjadi putra dan putri-Mu melalui sakramen baptis yang telah kami terima. Kami mohon rahmat-Mu agar kami sungguh dapat menghidupi sakramen baptis yang telah kami terima di tengah masyarakat kami. Jauhkanlah kami dari segala cobaan dan bahaya yang mengancam iman kami kepada-Mu. Semoga dengan bantuan rahmat-Mu, kami selalu merasa gembira dan bangga menjadi pengikut Kristus. Sebab Dialah Sumber kehidupan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.

POKOK PERTEMUAN

(Pemandu mengajak umat untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Mengingat situasi dan kondisi, pemandu juga dapat membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan)

Beberapa pertanyaan panduan untuk sharing:


a. Kapan anda dibaptis? Mengapa pada waktu itu anda ingin dibaptis? Apakah karena telah menerima pelajaran sebelum menerima sakramen baptis?

b. Bagi mereka yang dibaptis dewasa, masih ingatkah tahapan-tahapan ritus baptisan yang anda alami? Apa saja?

c. Setelah menerima sakramen baptis, apakah artinya baptisan itu sendiri bagi anda?

d. Baptisan mengangkat kita semua menjadi anak-anak Allah dan mengenakan hidup Kristus. Apakah kita merasa mantap, bangga, dan gembira menjadi pengikut Kristus? Apakah yang membuat kita merasa gembira dan bangga?

e. Apakah ada kesulitan-kesulitan dalam menghidupi iman akan Kristus? Jika menemukan kesulitan, selanjutnya saya harus bagaimana? Meninggalkan Kristus ataukah tetap teguh menjadi pengikut Kristus?

(setelah dianggap cukup diskusinya, pemandu menegaskan beberapa hal pokok mengenai makna baptisan misalnya sebagai berikut)

· Baptisan sebagai tanda iman kepada Kristus dan mempersatukan kita dengan Yesus Kristus. Baptisan mengandaikan orang percaya kepada Kristus dan iman tersebut dihayati dan dikembangkan dalam seluruh hidupnya. Baptisan yang kita terima terjadi dalam nama Yesus Kristus (bdk. Kis 2:28; 10: 48; 19:5). Baptisan mempersatukan kita tidak hanya dengan pribadi Yesus Kristus tetapi dalam seluruh peristiwa Yesus Kristus.

· Baptisan mengaruniakan rahmat pertobatan, karunia Roh Kudus, dan hidup baru. Pengampunan dosa merupakan salah satu makna pokok baptisan (bdk. Kis 2: 38). Baptisan sebagai tanda pertobatan menegaskan bahwa dosa-dosa orang yang dibaptis diampuni dan mereka mendapatkan karunia Roh Kudus yang memungkinkan mereka mengalami Yesus Kristus yang bangkit dan menyelamatkan kita. Rahmat baptisan juga memberikan karunia hidup baru sebagai anak-anak Allah yang harus dihayati dalam gaya hidup dan tindakan sehari-hari.

· Baptisan mempersatukan kita ke dalam persekutuan Gereja. Dengan baptis, kita dimasukkan dalam persekutuan Gereja, diterima sebagai warga Gereja yang memungkinkan kita untuk menerima rahmat sakramen-sakramen yang lain di dalam Gereja. Terkait dengan hal ini, ada dua gerak yang merupakan relasi komunikasi dan perjumpaan, yakni seseorang dimasukkan ke dalam Gereja dan Gereja hidup serta tumbuh dalam diri orang tersebut dalam wujud internalisasi seluruh hidup gereja (baik iman, tradisi, maupun segala bentuk ungkapannya)

· Secara keseluruhan, ada 4 masa pembinaan dan 3 tahap upacara dalam proses baptisan dewasa, yaitu

o Masa I: Masa pra-katekumenat bagi para simpatisan. Pada masa ini, yang penting para simpatisan menjadi semakin mantap untuk menjadi orang kristiani
· Upacara tahap I: pelantikan menjadi katekumen.
o Masa II: Masa katekumenat bagi para katekumen. Pada masa ini, para katekumen menjalani masa pembinaan intensif melalui pelajaran-pelajaran agama.
· Upacara tahap II: upacara pemilihan sebagai calon baptis atau pengukuhan katekumen terpilih
o Masa III: Masa persiapan terakhir untuk para calon baptis. Pada masa ini, para calon baptis dipersiapkan intensif misalnya dengan upacara penyucian (scrutinia), rekoleksi/triduum.
· Upacara tahap III: Perayaan Penerimaan sakramen baptis
o Masa IV: Masa Mistagogi untuk para baptisan baru. Pada masa ini, para baptisan baru diajak untuk memperdalam, memantakan, dan menghayati iman akan misteri Kristus, serta membiasakan diri dengan kebiasan dan tradisi hidup Gereja.
6. Doa Umat Spontan

(Pemandu mengajak umat untuk berdoa menghaturkan puji syukur kepada Allah karena telah diperkenankan untuk menghayati sakramen baptis hingga saat ini)

7. Doa Bapa Kami (Bisa dinyanyikan)

8. Doa Penutup :

P : Ya Allah Bapa yang Maha Murah, kami menghaturkan puji syukur kepada-Mu karena kami umat-Mu sudah diperkenankan untuk merenungkan rahmat-Mu yang telah kami terima dalam rupa sakramen baptis. Semoga sakramen ini menjadi penuntun bagi kami dalam peziarahan hidup kami. Semoga kami selalu merasa gembira dan bangga menjadi pengikut Kristus, melayani Allah dan Gereja kudus. Semoga kami juga selalu menaruh perhatian kepada siapapun juga, peduli dan berbagi berkat untuk kebutuhan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.

PENUTUP

9. Pengumuman

(dapat diadakan kolekte dan sesudah dirasa cukup selanjutnya mempersiapkan hati untuk memohon berkat Tuhan)

10. Mohon Berkat

P. : Tuhan sertamu

U. : Dan sertamu juga

P. : Semoga kita semua diberkati oleh Allah yang mahakuasa

U. : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus (masing-masing membuat tanda salib)

11. Nyanyian Penutup

SUMBER: PANITIA APP KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 2012

Rabu, 22 Februari 2012 Hari Rabu Abu - Hari Pantang dan Puasa

Pengantar

Hari ini, kita memasuki masa prapaskah. Masa prapaska juga menjadi kesempatan yang sangat istimewa untuk bersyukur kepada Tuhan, karena kita orang yang lemah dan berulang kali jatuh dalam dosa senantiasa dikasihi oleh Tuhan. Oleh karena itu, masa ini menjadi masa yang sangat baik untuk meneliti hidup kita, apakah selaras dengan kehendak Tuhan. Tentu selama ini kita berusaha untuk hidup selaras dengan kehendak Tuhan, untuk selalu mengasihi Tuhan dan sesama. Namun, sebagai manusia lemah, tentu banyak pula hal yang kita pikirkan, kita katakan dan kita lakukan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Inilah kesempatan bagi kita untuk bertobat.



Renungan



Masa prapaskah di awali dengan Rabu Abu, di mana kita ditandai dengan abu pada dahi kita masing-masing. Abu, dalam kehidupan masyarakat sederhana yang belum mengenal aneka macam sabun atau detergent, abu seringkali digunakan untuk mencuci perlatan dapur, lebih-lebih untuk menghilangkan bau amis dan kerak. Jadi, abu mempunyai manfaat untuk membersihkan barang-barang yang kotor. Maka, penandaan dengan abu melambagkan kesediaan kita untk dibersihkan dari segala kekotoran diri kita akibat dosa. Selain itu, abu juga merupakan salah satu benda material yang paling kecil. Maka, penandaan dengan abu juga melambangkan pengakuan diri kita yang begitu kecil, rapuh, lemah dan tidak berdaya.


Selama masa prakaskah, kita diberi kesempatan istimewa untuk merayakan sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus yang membawa keselamatan dan kehidupan baru bagi kita. Nah, dalam rangka mempersiapkan diri menyambut kebangkitan Tuhan yang membawa kehidupan baru ini, kiranya makna dari lambang abu tersebut tepat kita gunakan.


Pertama
, abu mempunyai manfaat membersihkan. Kalau kita makan untuk mendapatkan energi kehidupan jasmani, kita pasti membutuhkan piring yang bersih khan, bukan piring kotor. Masak, kita makan makanan yang enak, lezat dan bergizi kok dengan piring kotor. Selera makan kita tentu berkurang. meskipun makanannya yang enak dan bergizi, tapi kalau pirinaya kotor ya menjadi kurang enak, bahkan malah menimbulkan penyakit. Demikianlah kita, kita diajak untuk membersihkan diri kita supaya siap dan pantas menerima kehadiran Tuhan yang memberikan energi hidup, tidak hanya jasmani tetapi juga rohani. Kita diajak untuk memperbarui hidup kita, berdamai kembali dengan Tuhan dan mengoyakkan hati kita – bukan pakaian kita – (Yl 2:13), dan berdamai kembali dengan Allah (1Kor 5:20).

Salah satu usaha nyata yang baik kita lakukan selama masa prapaskah ini, sebagaimana ditegaskan dalam bacaan Injil tadi adalah meningkatkan
amal (sedekah), doa, dan puasa. Puasa (+ pantang) merupakan sarana yang sangat baik untuk melatih pengendalian dan penguasaan diri kita; doa merupakan wujud nyata dari usaha kita untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan; dan amal/sedekah yang dapat kita lakukan melalui derma APP merupakan upaya kita untuk mendekatkan diri dengan sesama, bersolider, memberi perhatian dan pertolongan yang konkret.

Kedua
, abu yang juga melambangkan kerapuhan dan kelemahan kita menggambarkan bahwa tidak mungkin kita bisa berhasil membersihkan diri kita, kalau kita hanya mengandalkan diri pada usaha dan perjuangan kita sendiri. Maka, kita perlu rendah hati, menyadari kelemahan dan kerapuhan kita di hadapan Tuhan agar Tuhan berkarya dalam diri kita dan memampukan kita untuk menghayati dan mewujudkan pertobatan yang sejati. Maka, seraya berusaha terus-menerus, kita juga harus berani berserah kepada Tuhan. Semoga, usaha-usaha pertobatan yang kita wujudkan kita dalam kegiatan amal, doa, dan puasa dapat membuahkan pedamaian kita dengan Tuhan dan sesama.


Rm. Agus Widodo, Pr

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy