| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani (18-25 Januari 2012)

KEMENANGAN TUHAN KITA YESUS KRISTUS MENGUBAH HIDUP KITA
(bdk 1 Korintus 15:51-58)

Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani 18-25 Januari 2012
In Memoriam Mgr. Eleuterio Francesco Fortino


Tema PDS tahun ini adalah “Kemenangan Tuhan kita Yesus Kristus Mengubah Hidup Kita” (bdk 1Kor 15:51-58). Kita mau mempertimbangkan nasib mereka yang tidak menang dalam kehidupan: siapa yang mau memikirkan pihak yang kalah, mereka terus-menerus menderita kekalahankarena mereka tidak diberi kemenangan dalam berbagai kondisi dan keadaan?

Ketika murid-murid Yesus bersengketa atas “siapa yang terbesar” (Mrk 9:34), mereka berpikir soal “kalah” dan “menang”. Tapi reaksi Yesus sangat sederhana: “Barang siapa ingin menjadi yang pertama harus menjadi yang terakhir dan pelayan dari semua” (Mrk 9:35). Sabda ini berbicara tentang kemenangan melalui pelayanan bersama, membantu dan meningkatkan harga diri mereka yang “terakhir”, terlupakan dan tersingkirkan.

Bagi Umat Kristiani, ekspresi terbaik pelayanan rendah hati adalah seperti Yesus Kristus: kemenangan-Nya melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Dalam kehidupan, pengajaran, penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya kitaingin mencari inspirasi untuk hidup berkemenangan dalam iman yang dinyatakan dalam komitmen social dengan semangat kerendahan hati, pelayanan dan kesetiaan kepada Injil. Ketika Dia menunggu penderitaan dan kematian-Nya, Ia berdoa agar murid-murid-Nya bisa menjadi satu supaya dunia percaya (Yoh 17:21). “Kemenangan” ini hanya mungkin terjadi melalui transformasi dan pertobatan.

Doa untuk kesatuan tentu memerlukan pembaharuan. Kesatuan yang kita doakan bukan hanya sekedar gagasan “nyaman” atas keramahan dan kerjasama. Untuk itu, persaingan di antara kita harus dibuang. Kita harus membuka diri satu sama lain, saling menawarkan dan menerima anugerah satu sama lain, sehingga kita benar-benar masuk dalam kehidupan baru dalam Kristus, sebagai kemenangan sejati. Kematian dan kebangkitan Kristus merangkul semua, terlepas dari menang atau kalah, “bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:15).

Doa Untuk Kesatuan Umat Kristen


Bapa yang maha pengasih dan penyayang, menjelang akhir hidup-Nya, Yesus telah berdoa bagi para murid-Nya, "Semoga mereka semua bersatu, seperti Engkau, ya Bapa, ada dalam Aku dan Aku dalam Dikau; supaya mereka juga bersatu dalam Kita, agar dunia ini percaya bahwa Engkau telah mengutus Aku."

Maka kami mohon, ya Bapa: Semoga semua orang kristen bersatu padu dan giat mengusahakan kesatuan. Semoga seluruh pemimpin umat-Mu semakin menyadari perlunya kesatuan. Musnahkanlah sandungan akibat perpecahan umat kristen dilenyapkan. Semoga persatuan umat kristen merupakan sumber perdamaian, dan tanda kasih Kristus bagi seluruh umat manusia.

Bapa, Tuhan Yesus Kristus telah bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu": janganlah Kau pandang dosa-dosa kami, melainkan kepercayaan umat-Mu, dan berikanlah damai serta persatuan kepada kami sesuai dengan kehendak-Mu. Pandanglah kawanan domba Yesus. Semoga semua, yang telah dikuduskan oleh satu pembaptisan, dipererat pula oleh persatuan iman dan ikatan kasih. Buatlah kami semua menjadi satu kawanan dengan Yesus sendiri sebagai satu-satunya gembala, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala abad. (Amin.)

TEMA HARIAN SELAMA SEPEKAN

Hari 1: Berubah dengan Melayani.
Anak Manusia datang untuk melayani (Mrk 10:45)

Hari ini kita bertemu Yesus di jalan menuju kemenangan melalui pelayanan. Dia datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya, sebagai tebusan bagi banyak orang (Mrk 10:45). Gereja Yesus Kristus adalah komunitas melayani. Apakah aku sudah menggunakan karunia-karunia dalam pelayanan untuk kemanusiaan dalam persatuan kita dengan Kristus?

Hari 2: Berubah dengan Kesabaran.
Biarlah hal itu terjadi, sebab demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah (Mat 3:15).

Hari ini kita berkonsentrasi pada kesabaran. Untuk mencapai perubahan diperlukan ketekunan dan kesabaran. Semua kegiatan ekumenis memerlukan waktu, perhatian dan aksi bersama. Sudahkan aku menjawab panggilan untuk bekerjasama dengan karya Roh dalam menyatukan umat Kristiani?

Hari 3: Berubah oleh Hamba yang Menderita.
Kristus menderita bagi kita (1Ptr 2:21)

Hari ini kita dipanggil untuk merenungkan penderitaan Kristus. Mengikuti Kristus Hamba yang Menderita, umat kristiani dipanggil untuk solidaritas dengan semua orang yang menderita. Semakin dekat kita sampai pada salib Kristus semakin dekat kita satu sama lain. Apakah aku rela diubah oleh penderitaan Kristus dan berbelarasa dengan mereka yang menderita?

Hari 4: Berubah dalam Kemenangan atas Kejahatan.
Mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Rm 12:21)

Hari ini kita mau berjuang melawan kejahatan. Kemenangan di dalam Kristus mengatasi semua yang merusak ciptaan dan membuat kita terpisah satu sama lain. Dalam Yesus kita dipanggil untuk berbagi, berjuang bersama-Nya melawan yang salah dan mewujudkan yang baik. Apakah kita sudah berjuang mengatasi kejahatan di jaman kita?

Hari 5: Berubah oleh Kebangkitan-Nya.
Yesus berdiri di antara mereka dan berkata: dami sejahtera bagi kamu! (Yoh 20:19)

Hari ini kita rayakan kedamaian Tuhan yang bangkit. Inilah kemenangan besar atas kematian. Dia menyatukan murid-murid-Nya yang lumpuh ketakutan. Dia menyatukan dan memperkuat semua orang yang percaya. Bagaimana kau mewujudkan perdamaian dan kesatuan sebagai keunggulan transformasi kita dalam kebangkitan?

Hari 6: Berubah oleh Kasih Allah.
Inilah kemenangan iman kita (1Yoh 5:4)

Hari ini kita memusatkan perhatian pada kasih setia Tuhan. Misteri Paskah ini mengungkapkan kasih setia dan memanggil kita untuk iman yang baru, yang mengatasi rasa takut dan membuka hati kita kepada kekuatan Roh. Bagaimana aku menghayati iman dan panggilan untuk persahabatan dengan Kristus dan sesamaku?

Hari 7: Berubah dalam Tuntunan Gembala yang Baik.
Gembalakanlah domba-domba-Ku (Yoh 21:19)

Hari ini, Tuhan, Sang Gembala menguatkan kita, domba-domba-Nya. Seperti Gembala yang Baik, kita dipanggil untuk menguatkan satu sama lain dalam Tuhan, untuk mendukung dan menguatkan yang lemah dan hilang. Ada satu Gembala dan kita adalah domba-Nya. Bagaimana kita saling menggembalakan satu sama lain di dalam Tuhan?

Hari 8: Bersatu dalam Kuasa Kristus.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama Aku di atas Tahta-Ku (Why 3:21)

Selama sepekan ini kita merayakan Kerajaan Kristus. Kemenangan Kristus memungkinkan kita melihat masa depan dengan harapan. Kemenangan ini membuat kita mengalami kepenuhan hidup dengan Dia dan sesame. Kesatuan di antara kita adalah karunia Allah, bagian dalam kemenangan gemilang Kristus atas semua yang memecah-belah. Bagaimana aku menjaga kesatuan dan persatuan ini sebagai buah kemenangan Kristus?

Rabu, 18 Januari 2012 Hari Biasa Pekan II Pembukaan Pekan Doa Sedunia

Rabu, 18 Januari 2012
Hari Biasa Pekan II
Pembukaan Pekan Doa Sedunia

“Kerinduan untuk memulihkan kesatuan semua orang Kristen adalah satu anugerah Kristus dan satu panggilan Roh Kudus” (Katekismus Gereja Katolik, 820)


Antifon Pembuka (Mzm 144:2)

Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Tuhanlah perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan para bangsa ke bawah kuasaku.


Doa Pagi


Tuhan, dengan kuasa-Mu kami mampu menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan yang mengguncangkan iman kami sekalipun. Berjalan bersama-Mu akan membuat hidup kami aman dan tenang. Sebab itu, kami membuka hati bagi penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Amin.

Orang yang merasa diri paling besar, kuat, pandai, dan punya kuasa, sangat mudah meremehkan orang yang masih muda, sederhana dan kurang pengalaman. Padahal sikap mereka seringkali menunjukkan diri sebagai pribadi yang belum matang dan dewasa. Daud dipakai Tuhan untuk mengalahkan orang besar yang sombong. Kuasa Tuhan nampak dalam kesederhanaan Daud.


Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (17:32-33.37.40-51)


"Daud mengalahkan Goliat dengan umban dan batu."

Pada suatu hari Daud menghadap Saul dan berkata kepadanya, “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena Goliat! Hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” Tetapi Saul berkata kepada Daud, “Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu! Mustahil engkau dapat melawan Goliat! Sebab engkau masih muda, sedang Goliat sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit.” Tetapi Daud berkata kepada Saul, “Tuhan telah melepaskan daku dari cakar singa dan dari cakar beruang. Dia pun akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu!” Kata Saul kepada Daud, “Pergilah! Tuhan menyertai engkau.” Maka Daud mengambil tongkatnya lalu pergi. Ia memilih dari dasar sungai lima batu yang licin dan menaruhnya dalam kantung gembala yang dibawanya, yakni wadah batu, sedang umban tali dipegangnya. Demikianlah Daud mendekati Goliat, orang Filistin itu. Goliat sendiri makin dekat menghampiri Daud, dan di depannya berjalan orang yang membawa perisainya. Ketika Goliat melayangkan pandangannya dan melihat Daud, dihinanya Daud karena ia masih muda, kemerah-merahan dan elok parasnya. Goliat, orang Filistin itu, berkata kepada Daud, “Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat?” Lalu demi para dewa, orang Filistin itu mengutuki Daud. Lalu dia menantang Daud, “Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang.” Tetapi Daud berkata kepada Goliat, orang Filistin itu, “Engkau mendatangi aku dengan pedang, tombak serta lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku! Aku akan mengalahkan engkau dan memenggal putus kepalamu! Hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, dan supaya segenap jemaah ini tahu bahwa Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang atau lembing. Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran, dan Ia akan menyerahkan kamu ke dalam tangan kami.” Ketika orang Filistin itu bergerak maju menyongsong Daud, segera larilah Daud ke barisan musuh menghadapi Goliat. Lalu Daud memasukkan tangannya ke dalam kantung batu, diambilnyalah sebuah batu, lalu diumbankannya. Maka kenalah dahi Goliat, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah. Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan Goliat dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan. Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedang Goliat, dihunusnya dari sarungnya, lalu ia menghabisi Goliat. Dipancungnyalah kepala Goliat dengan pedangnya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Terpujilah Tuhan, gunung batuku.
Ayat. (Mzm 144:1b.2.9-10)

1. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
2. Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
3. Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu; dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.

Tuhan Yesus datang ke dunia membawa keselamatan Allah. Ia datang bukan untuk menghukum dan membinasakan melainkan untuk mengasihi dan menyelamatkan orang yang dikasihi-Nya. Hukum kasih Allah harus tetap ditegakkan di atas hukum Sabat. Hukum tidak boleh menghalangi pelaksanaan karya keselamatan Allah. Yesus menunjukkan kuasa-Nya atas hari Sabat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (3:1-6)

"Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat menyelamatkan nyawa orang atau membunuhnya?"

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, “Mari, berdirilah di tengah!” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja. Yesus jengkel karena kedegilan mereka! Dengan marah Ia memandang sekeliling, lalu berkata kepada orang tadi, “Ulurkanlah tanganmu!” Ia pun mengulurkan tangannya, dan sembuhlah seketika. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Jika kita bingung dengan banyak aturan, untuk mengujinya hanya diperlukan tes sederhana: aturan itu mengajak berbuat baik atau jahat. Setiap aturan yang tidak mengarah pada sikap, tindakan dan perbuatan baik, pasti ada yang slip dalam proses penghayatannya. Namun, jauh dari soal itu, yang terpenting bukan aturannya, melainkan martabat manusianya. Pesan Injil: Jangan degil (picik) dengan aturan.

Doa Malam

Yesus, layaklah Engkau marah, karena kami sering mudah tergoda untuk berbuat jahat daripada berbuat baik, membunuh sesama dengan kata-kata yang tajam dan mematikan daripada menyelamatkan dengan kata-kata yang menghibur dan menguatkan. Jauhkanlah kami dari semua hal buruk yang tak Kausukai. Amin.


RUAH

Selasa, 17 Januari 2012 Peringatan Wajib. St. Antonius, Abas

Selasa, 17 Januari 2012
Peringatan Wajib. St. Antonius, Abas

St Antonius banyak berdoa, sebab ia belajar bahwa orang harus berdoa secara tersembunyi dan berdoa tanpa henti ---- St Atanasius


Antifon Pembuka

Orang jujur bertumbuh bagaikan palma, berkembang bagaikan pohon jati. Mereka ditanam dekat bait Tuhan, bertunas di pelantaran rumah Allah.

Doa Pagi

Ya Allah, bukan yang dilihat manusia yang Engkau lihat. Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Engkau melihat hati. Begitulah kami ini ya Allah, sering melihat apa yang tampak dan segera menghakiminya. Semoga hari ini kami mampu belajar dengan lebih baik. Amin.

Penampakan fisik lahiriah seseorang kadang sangat mengagumkan.Namun, hatinya belum tentu begitu. Tuhan lebih memilih Daud karena selain fisik yang elok, juga punya hati yang tulus. Daud dipilih Tuhan untuk menggantikan Saul menjadi raja Israel. Pemilihan ini menandakan proses peralihan kepada orang yang lebih layak di hadapan Tuhan.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1-13)

"Samuel mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya dan berkuasalah Roh Tuhan atas Daud."

Setelah raja Saul ditolak, Tuhan bersabda kepada Samuel, “Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel ? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Bethlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Tetapi Samuel berkata, “Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku.” Maka Tuhan bersabda, “Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Kemudian undanglah Isai ke upacara pengurbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu.” Samuel berbuat seperti yang disabdakan Tuhan dan tibalah ia di kota Bethlehem . Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata: “Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?” Jawab Samuel, “Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengurbanan ini.” Kemudian Samuel menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengurbanan itu. Lalu mereka itu masuk. Ketika melihat Eliab, Samuel berpikir: “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi bersabdalah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah terpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Allah melihat hati.” Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel. Tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Dia ini tidak dipilih Allah!” Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata, “Orang ini pun tidak dipilih Tuhan!” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang kemari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan bersabda, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku.
Ayat. (Mzm 89:20.21-22.27-28)
1. Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi. Engkau berkata, “Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku. Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi Yang Tertinggi di antara raja-raja bumi.”

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Bapa Tuhan kita Yesus Kristus akan menerangi mata budi kita, agar kita mengenal harapan panggilan kita. Alleluya.

Hidup bersama memerlukan peraturan/hukum demi terwujudnya kebaikan dan keteraturan. Peraturan ini dibuat oleh kelompok manusia itu sendiri berdasarkan kesepakatan bersama. Intinya, peraturan diadakan untuk membantu manusia agar hidup lebih baik dan beradab. Peraturan jangan sampai justru membelenggu manusia sehingga hidupnya menjadi terlantar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:23-28)

"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat."

Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Saat aturan tidak mampu menampung seluruh persoalan hidup maka mesti dikembalikan pada maksud semula pembuatnya. Maksud semula aturan Sabat adalah untuk mengambil 'jeda waktu kosong' agar dapat mempersembahkannya bagi Allah. Persembahan terbaik justru dengan melakukan cinta kasih. Memenuhi kebutuhan untuk makan adalah penghayatan cinta kepada diri sendiri. Jangan terbelengu aturan mati.

Doa Malam


Tuhan Yesus, kami cenderung cepat menghakimi sesama yang melakukan pelanggaran. Tolonglah kami agar peraturan-peraturan yang ada tidak mematikan rasa belas kasih terhadap sesama. Jangan biarkan kami dikuasai oleh peraturan secara kaku dan tanpa belas kasih. Amin.


RUAH

Senin, 16 Januari 2012 Hari Biasa Pekan II

Senin, 16 Januari 2012
Hari Biasa Pekan II

"Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" --- Mat 20:28

Antifon Pembuka (Mzm 66:4)

Hendaklah seluruh bumi menyembah Engkau, dan bermadah serta melagukan mazmur bagi-Mu, Allah Mahaluhur.

Doa Pagi


Tuhan, Engkau berkenan bila kami melaksanakan dan menuruti firman-Mu daripada kurban sembelihan. Ampunilah kami, bila lebih menuruti kehendak kami sendiri dengan berbagai alasan yang tampaknya suci dan baik. Ajarilah kami juga untuk selalu taat pada perintah-Mu. Amin

Berbahagialah orang yang mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya. Pelaksanaan firman Tuhan adalah wujud dari sikap orang yang taat setia kepada kehendak Tuhan. Karena Tuhan menyatakan kehendak-Nya melalui firman-firman-Nya. Karena itu, Tuhan lebih berkenan kepada orang yang melaksanakan firman-Nya daripada kurban bakaran dan sembelihan.

Bacaan
dari Kitab Pertama Samuel (1Sam 15:16-23)

"Mengamalkan sabda Tuhan lebih baik daripada kurban sembelihan. Maka Tuhan telah menolak engkau sebagai raja."

Setelah Raja Saul melanggar perintah Tuhan, Samuel berkata kepadanya, “Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang disabdakan Tuhan kepadaku tadi malam.” Kata Saul kepadanya, “Katakanlah!” Sesudah itu berkatalah Samuel, “Engkau ini kecil pada pemandanganmu sendiri! Meskipun demikian bukankah engkau telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Bukankah Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel? Bukankah Tuhan telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka? Mengapa engkau tidak mendengarkan suara Tuhan? Mengapa engkau menjarah rayah dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan?” Lalu kata Saul kepada Samuel, “Aku memang mendengarakan suara Tuhan! Aku telah mengikuti apa yang disuruhkan Tuhan kepadaku. Aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek sendiri telah kutumpas. Tetapi rakyatlah yang mengambil dari jarahan itu: kambing domba dan lembu-lembu terbaik dari yang seharusnya ditumpas itu; maksudnya mau dipersembahkan kepada Tuhan, Allahmu, di Gilgal.” Tetapi sahut Samuel, “Apakah Tuhan itu berkenan kepada kurban bakaran dan kurban sembelihan, sama seperti Ia berkenan kepada pengamalan sabda-Nya? Sesungguhnya, mengamalkan sabda lebih baik daripada kurban sembelihan, menuruti firman lebih baik daripada lemak domba jantan. Camkanlah pendurhakaan itu sama seperti dosa bertenung dan kedegilan itu sama seperti menyembah berhala. Karena engkau telah menolak firman Tuhan, maka Tuhan telah menolak engkau sebagai raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
2. ”Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?”
3. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda Allah itu hidup dan kuat. Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.

Setiap orang hendaknya mempunyai prinsip dan komitmen dalam hidupnya. Visi dan misi yang kuat akan memberikan arah hidup yang jelas. Hidupnya tertata dengan baik sehingga mampu menciptakan hidup bersama yang saling memberdayakan. Yesus memberikan arti baru dan tujuan puasa. Puasa mesti mengarah pada pemenuhan relasi yang benar dengan Tuhan dan sesama.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:18-22)

"Pengantin itu sedang bersama mereka."

Waktu itu murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Yesus dan berkata, “Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang sudah tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. Demikian juga tak seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah tua, karena jika demikian anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu, sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.”
Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus

Renungan

Maksud puasa adalah menyiapkan kedatangan Allah. Yesus adalah Allah yang turun ke dunia. Maka, para murid tak perlu berpuasa saat bersama-sama dengan Yesus. Puasa memiliki makna rohani: Memberi ruang yang lebih luas untuk Tuhan, lewat pengendalian diri pada segala sesuatu yang bukan Tuhan. Puasa bukan sekadar menahan lapar waktu siang, dan makan sepuas-puasnya waktu malam.

Doa Malam

Allah yang Maharahim, aku mengucap syukur kepada-Mu atas segala kasih karunia yang Engkau limpahkan kepadaku sepanjang hari ini. Ampunilah segala kekurangan dan kesalahan kami dan perkenankan aku beristirahat malam ini dengan damai sejahtera. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 16-22 Januari 2012

Bacaan Harian 16-22 Januari 2012

Senin, 16 Januari: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam 15:16-23; Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; Mrk 2:18-22.

Anggur baru membutuhkan kantong kulit yang baru, bukan kantong kulit yang tua, karena kalau demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu. Selama kita tidak bisa meninggalkan kebiasaan manusia lama, selama itu pula kita akan sulit untuk sungguh-sungguh mengikuti Yesus.

Selasa, 17 Januari: Peringatan Wajib St. Antonius, Abas (P).
1Sam 16:1-13; Mzm 89:20-22.27-28; Mrk 2:23-28.

Dewasa ini, kesadaran akan hari Tuhan, hari Sabat (Minggu), menjadi luntur ke arah keduniawian. Bagi banyak orang—termasuk orang-orang Katolik—hari Minggu adalah hari orang berfoya-foya atau berolah raga sedemikian rupa sehingga sering kali tidak sempat ke gereja. Hari Minggu sudah dianggap bukan hari Tuhan, melainkan hari mencari hiburan duniawi.

Rabu, 18 Januari: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam 17:32-33.37.40-51; Mzm 144:1-2.9-10; Mrk 3:1-6.

Nyawa manusia lebih berharga daripada menaati hukum lahiriah tanpa hati. Kerinduan untuk menyelamatkan hidup orang lain harus menjiwai setiap murid Tuhan. Seringkali kita takut ketika ada orang-orang yang mengamat-amati kita untuk mempersalahkan kita. Akhirnya kita mengorbankan apa yang penting dan sebenarnya harus dilakukan demi sekedar tidak dipersalahkan. Yesus tidak demikian. Ia malahan menantang orang-orang yang mengamati-Nya. Ia tahu mana yang lebih penting, mana yang harus dilakukan, dan Ia tidak peduli dengan yang lainnya, bahkan nyawa-Nya sendiri.

Kamis, 19 Januari: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam 18:6-9 – 19:1-7; Mzm 56:2-3.9-13; Mrk 3:7-12.

Kuasa Yesus luar biasa. Ia bukan saja menyembuhkan begitu banyak orang, tetapi roh-roh jahat pun mengakui Dia sebagai Anak Allah. Maka, seberat apa pun beban kita, jangan sampai kita tergoda untuk mencari kekuatan dan kuasa lain. Andalkanlah Yesus.

Jumat, 20 Januari: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam 24:3-21; Mzm 57:2-4.6.11; Mrk 3:13-19.

Yesus menetapkan orang-orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil. Yesus selalu membutuhkan murid-murid untuk meneruskan Kabar Gembira-Nya. Maka, kalau kita sekarang menjadi murid Yesus, itu semua bukan karena usaha kita. Itu adalah rahmat karena kita dipilih-Nya. Apakah kita sudah membawa Kerajaan Allah itu di mana pun kita berada?

Sabtu, 21 Januari: Peringatan Wajib Sta. Agnes, Perawan Martir (M).
2Sam 1:1-4.11-12.19.23-27; Mzm 80:2-3.5-7; Mrk 3:20-21.

Perbuatan baik dan benar tidak selalu mendapatkan tanggapan positif. Tapi apakah kalau begitu kita harus berhenti berbuat baik dan memperjuangkan yang benar? Apa yang sesungguhnya kita cari?

Minggu, 22 Januari: Hari Minggu Biasa III (P).
Yun 3:1-5.10; Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9; 1Kor 7:29-31; Mrk 1:14-20.

Orang seringkali menunda-nunda untuk bertobat. Mereka belum menyadari betapa indahnya kasih Allah itu. Perbuatan dosa mungkin dapat memberikan kebahagiaan, tapi tentu hanya sesaat. Jangan tunda lagi, mari bertobat dan percaya kepada Injil.

Kobus: Ekaristi

Minggu, 15 Januari 2012 Hari Minggu Biasa II/B

Minggu, 15 Januari 2012
Hari Minggu Biasa II/B

Misi Yesus adalah misi kita; perutusan-Nya adalah perutusan kita --- St. Arnoldus Janssen


Antifon Pembuka (Mzm 64:4)

Seluruh bumi hendaknya menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah yang Mahatinggi.

Doa Renungan


Allah Bapa kami yang Mahabaik, Engkau telah berkenan memanggil dan memberikan tugas kepada kami masing-masing. Berilah kami hati yang peka terhadap bisikan-Mu. Tunjukkanlah tempat di mana Engkau bersemayam di dunia ini agar kami tetap dekat dengan Dikau. Dengan pengantaraan Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1Sam 3:3b-10.19)

"Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."

Pada hari itu Samuel telah tidur di dalam bait suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, "Samuel! Samuel!" Samuel menjawab: "Ya, bapa." Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata, "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata, "Aku tidak memanggil, anakku. Tidurlah kembali!" Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan. Firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, "Pergilah tidur dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan." Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah, "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan." Samuel makin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari firman Tuhan itu yang dibiarkan-Nya gugur.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40.2.4ab.7-8a.8b-9.10)

1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku. Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 6:13c-15a.17-20)

"Tubuhmu adalah bait Roh Kudus."

Saudara-saudara, tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah dibayar lunas! Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Kami telah menemukan Mesias, yaitu Kristus. Ia mendatangkan kasih karunia dan kebenaran.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:35-42)

"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."

Sekali peristiwa Yohanes berada di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan, sedang berbincang-bincang dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, "Lihatlah Anak domba Allah!" Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikut Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya, "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" Yesus berkata kepada mereka, "Marilah, dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
Rekan-rekan!
Dikisahkan dalam Yoh 1:35-42 (Injil Minggu Biasa II tahun B) bagaimana Yohanes Pembaptis menunjukkan kepada dua muridnya bahwa orang yang dilihatnya lewat di situ, yakni Yesus, adalah "Anak Domba Allah". Kedua orang itu pun mengikutinya. Dan terjadilah percakapan di antara Yesus dan kedua murid itu. Mereka ditanya apa yang mereka cari. Mereka mengatakan ingin tahu di mana ia tinggal. Yesus pun mengajak mereka ikut dan melihat sendiri. Begitulah mereka tinggal bersama dia sampai sore hari. Salah seorang dari keduanya, Andreas, menemui Simon Petrus, saudaranya, dan mengatakan telah menemukan Mesias. Andreas mempertemukan saudaranya dengan Yesus yang kemudian memberinya nama Kefas.

APA YANG KAMU CARI?


Yohanes Pembaptis adalah tokoh yang berani membuka jalan bagi dia yang datang, bagi Yesus. Orang-orang yang datang berguru kepadanya dituntunnya kepada dia yang diakuinya sebagai lebih besar dari dirinya. Itulah yang diperbuatnya bagi kedua orang muridnya pagi hari itu. Dan mereka kini mengikuti Yesus. Mungkin benak mereka masih penuh tanda tanya. Siapakah dia yang sedemikian besar yang dirujuk oleh guru mereka itu? Satu saat Yesus menoleh dan menyapa, "Apa yang kamu cari?" Pertanyaan ini sederhana, wajar, tapi penuh perhatian. Boleh jadi mereka rada gelagapan tiba-tiba disapa demikian oleh orang yang sedemikian ditinggikan oleh guru mereka sendiri tadi. Jawab mereka lugu, "Guru, di manakah engkau tinggal." Mereka tidak mengharapkan langsung diterima. Hanya sekedar mengungkapkan rasa ingin tahu. Tapi Yesus menanggapi. Ia mengajak mereka melihat sendiri. Mereka dibiarkan menemukan yang mereka cari.

Itulah percakapan yang pertama kalinya antara Yesus dengan orang yang mengikutinya seperti diceritakan kembali dalam Injil Yohanes. Pembaca akan makin menyadari bagaimana sang Sabda yang sejak dulu ada itu kini tampil dalam bentuk pertanyaan "Apa yang kamu cari?" Ia bukan yang "jauh di sana", melainkan dia yang menyapa dan mengajak berbicara. Sang Sabda tidak menganggap sepi orang yang datang kepadanya

Inti kehidupan batin boleh jadi dapat dirumuskan dalam satu kata, yakni "mencari" Yang Abadi tapi yang ada di tengah-tengah kemanusiaan. Namun sering kita juga belum amat tahu apa sebetulnya yang kita maui. Dia akan membantu kita menemukan dirinya. Dan hari itu terjadi demikian dengan kedua murid tadi - juga kepada siapa saja yang mulai berjalan mengikutinya. Kita akan mendapat ajakan melihat sendiri dan menemukan yang tak terduga-duga. Kedua murid itu juga sedang menemukannya tanpa mereka sadari.

ANAK DOMBA ALLAH


Dalam bacaan kali ini, sosok Yesus ditampilkan dengan tiga "gelar", yakni Anak Domba Allah, Guru, dan kemudian Mesias. Marilah kita dekati. Yohanes Pembaptis menyebut Yesus sebagai Anak Domba Allah (Yoh 1:36). Sebutan ini sudah dipakainya dalam 1:29. Di situ ditambahkan "yang menghapus dosa dunia". Tambahan ini menjelaskan makna sebutan tadi. Dia itulah yang menyingkirkan kegelapan dosa dari dunia sehingga menjadi wahana bagi terang.

Tafsir "Anak Domba Allah" sendiri amat kaya. Bagi keperluan kali ini dapatlah diringkaskan sebagai berikut. Sebutan itu mengingatkan pada anak domba yang dikurbankan orang Israel pada malam sebelum meninggalkan negeri Mesir (Kel 12) yang kemudian diperingati tiap tahun pada malam Paskah orang Yahudi. Ini perayaan peristiwa pembebasan dari perbudakan di Mesir dan perayaan iman akan Allah yang tetap melindungi mereka. Kemudian di kalangan para pengikut Yesus yang pertama berkembang kesadaran bahwa dia itu juga kurban yang diterima baik oleh Allah di Baitnya. Selain itu, kehidupan Yesus juga dipandang sebagai sosok Hamba Allah sebagaimana terungkap dalam Yes 53:7. Hamba ini seperti anak domba yang dibawa ke tempat penyembelihan. Boleh kita lanjutkan. Kehidupan Yesus dapat dilihat sebagai kurban silih yang membebaskan dunia. Ia mendekatkan kembali manusia dengan Allah sehingga dapat menjadi gambar dan rupa Pencipta yang utuh. Kehidupannya memerdekakan manusia dari kurungan dosa. Dia itu. Anak Domba Allah! Itulah yang dilihat Yohanes Pembaptis. Itulah yang diwartakannya kepada orang banyak dan kepada dua orang muridnya hari ini.

RABI - GURU


Sebutan yang kedua secara spontan diucapkan oleh kedua murid Yohanes Pembaptis, yakni "Rabi" atau "Guru" (ay. 38), panggilan bagi ulama yang amat dihargai. Orang bijak seperti ini dapat menerangi liku-liku kehidupan. Lebih dari itu, Yesus dapat memperkenalkan siapa Allah itu dengan cara yang baru. Ia akan mengajar agar orang berani memanggil-Nya sebagai Bapa. Dan orang akan menemukan diri sebagai yang diperhatikan, yang dilindungi. Macam-macam kesulitan dan bahkan penderitaan tidak akan membuat putus harapan. Ada yang menunggu di sana.

Tentu saja kedua orang yang mengikuti Yesus itu belum tahu apa yang bakal mereka terima. Tapi mereka malah diajak melihat di mana guru itu tinggal dan tentunya di mana ia memberi pengajaran. Begitulah mereka tinggal bersama dia hari itu hingga pukul empat sore. Sepenuh hari mereka ada bersama dia. Apa yang mereka peroleh dari guru ini? Seandainya kita dapat menempatkan diri dalam keadaan kedua murid tadi, kita juga boleh bertanya, dalam mengikuti Yesus sang Guru itu apa yang kita peroleh?

Yohanes penginjil mengisahkan, setelah tinggal sehari dengannya, salah satu dari dua orang itu, yaitu Andreas, mendapati seorang saudaranya, Simon, dan memberitahukan bahwa mereka baru saja menemukan Mesias. Mereka bukan hanya melihat di mana ia tinggal, melainkan menemukan bahwa yang disebut Anak Domba Allah oleh Yohanes Pembaptis itu juga sang Mesias.

MESIAS
Bagi orang Yahudi pada zaman itu, Mesias, Yang Terurapi, ialah tokoh yang kedatangannya telah lama dinanti-nantikan. Dialah yang diharapkan akan memimpin umat agar mendapatkan kembali kejayaan mereka. Mereka mendambakan pemimpin yang datang dengan wibawa Allah sendiri. Setelah sehari penuh berada di tempat Yesus tinggal, kedua orang itu mulai mengerti bahwa dia itulah tokoh yang diharap-harapkan banyak orang. Boleh jadi belum amat jelas kemesiasan macam apa yang ada dalam diri Yesus. Tetapi tak apa. Ia sendiri nanti akan mengajarkannya. Yang penting, mereka telah menemukannya. Harapan mereka akan perbaikan serta masa depan menjadi besar dan menyala-nyala. Andreas mengabarkannya kepada Simon, dan bahkan membawa saudaranya itu kepada Yesus.

Kemudian disebutkan bahwa Yesus memandangi Simon dan memberinya nama baru, yaitu Kefas, artinya Petrus. Kejadian ini berhubungan dengan peristiwa yang diungkapkan dalam Injil Sinoptik sebagai pengakuan Petrus bahwa Yesus itu Mesias. Dalam Injil-Injil Sinoptik, peristiwa itu menjadi puncak Injil tentang Yesus. Setelah beberapa waktu menjadi murid Yesus dan mendengar macam-macam "kata orang" mengenai dirinya, para murid ditanyai Yesus, menurut "kalian", siapa dirinya itu. Petrus mewakili para murid dan menegaskan bahwa Yesus itu Mesias. Sesudah episode itu ada tradisi khusus mengenai Petrus (Mat 16:17-19) yang ada titik temunya dengan Yoh 1:42, yaitu bahwa Simon dipanggil sebagai Petrus. Dijelaskan dalam Injil Matius bahwa Petrus itu karang tempat Yesus membangun umatnya dan alam maut takkan menguasainya. Dalam Injil Yohanes, meski ia tidak ditonjolkan dengan cara itu, Simon tampil sebagai orang pertama yang datang kepada Yesus karena mendengar bahwa dia itu Mesias.

KABAR GEMBIRA


Dengan latar belakang di atas, jelas bahwa kemesiasan Yesus adalah kemesiasan untuk membangun umat sehingga menjadi tempat yang tidak lagi dikuasai yang jahat dan tidak lagi dikurung maut. Itulah yang dilakukan "Anak Domba Allah" seperti dijelaskan di muka. Itulah yang diajarkan oleh "Guru" yang mempesona orang yang bertemu dengannya.

Kabar Gembira tidak jatuh dari langit begitu saja, melainkan kenyataan batin yang mulai hidup dalam hati dan budi orang yang percaya, lewat kesaksian orang-orang yang telah mengalaminya sendiri, juga lewat rasa ingin tahu kita sendiri. Tidak bisa dipaksa-paksakan. Tetapi bisa dipersaksikan. Dan ditekuni dengan mengalami sendiri perjumpaan dengan dia yang diwartakan Kabar Gembira itu. Kehidupan beragama zaman ini dapat banyak belajar dari sana.

Para pewarta sabda juga diajak membiarkan dia yang diwartakan Injil menyapa batin orang dengan caranya sendiri. Peran pewarta ialah menunjukkan jalan yang pernah dilaluinya sendiri dan yang dialaminya sendiri dan kini dapat dibagikan kepada orang lain. Begitulah yang dilakukan Yohanes Pembaptis. Begitu pula yang dibuat Andreas. Dan hasilnya nyata: kedua murid sang Pembaptis sejak itu menjadi pengikut Yesus. Dan Simon menemukan Mesias. Jangan dilupakan, Yesus menemukan Kefas, batu karang kukuh yang memungkinkan kemesiasannya dikenal orang banyak.

Salam hangat,
A. Gianto

Sabtu, 14 Januari 2012 Hari Biasa Pekan I

Sabtu, 14 Januari 2012
Hari Biasa Pekan I

Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." -- Mrk 2:17

Antifon Pembuka (Mzm 21:6-7)

Besarlah kemuliaannya karena kemenangan anugerah-Mu; keagungan dan semarak Kaukaruniakan kepadanya. Engkau membuat dia menjadi berkat abadi, Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Doa Renungan

Allah Bapa yang maharahim, Engkau mengenal aku jauh melampaui kemampuan manusia mengenal diri sendiri. Engkau mengasihaniku sekalipun aku tidak selalu dapat membalas kasih-Mu. Bantulah aku agar semakin menyadari kebaikan-kebaikan-Mu dalam hidupku. Amin.


Bacaan dari Kitab Pertama Samuel
(1Sam 9:1-4.17-19.10:1a)

"Inilah orang yang disebut-sebut Tuhan! Inilah Saul yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Nya."

Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya. Kish, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu berkatalah Kish kepada Saul, anaknya: "Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu." Lalu mereka berjalan melalui pegunungan Efraim; juga mereka berjalan melalui tanah Salisa, tetapi tidak menemuinya. Kemudian mereka berjalan melalui tanah Sahalim, tetapi keledai-keledai itu tidak ada; kemudian mereka berjalan melalui tanah Benyamin, tetapi tidak menemuiny. Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku." Dalam pada itu Saul, datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang dan berkata: "Maaf, di mana rumah pelihat itu?" Jawab Samuel kepada Saul, katanya: "Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu. Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita
Ayat. (Mzm 21:2-3.4-5.6-7)
1. Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa girang hatinya karena kemenangan yang Kauberikan! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan dan permintaan bibirnya tidak Kautolak.
2. Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di atas kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu dan Engkau memberikannya umur panjang untuk selama-lamanya.
3. Besarlah kemuliaannya karena kemenangan yang Kauberikan; keagungan dan semarak Kaukaruniakan kepadanya. Engkau membuat dia menjadi berkat abadi, Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.
Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina-dina, dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:13-17)

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."

Sekali peristiwa Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka.Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan

Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Yesus kembali lagi ke pantai danau Galilea, di sana Ia diikuti oleh banyak orang dan Ia pun kemudian mengajar. Ketika Yesus sedang berjalan, Ia melihat Lewi, anak Alfeus. Lewi adalah seorang pemungut pajak. Yesus kemudian berkata kepada Lewi "ikutlah aku", dan kemudian Lewi pun berdiri mengikuti Yesus. Waktu Yesus sedang makan dirumah Lewi, datanglah banyak penagih pajak dan orang- orang yang dianggap tidak baik oleh masyarakat ikut makan bersama- sama Yesus dan murid- muridNya. Beberapa guru agama dari golongan Farisi melihat Yesus makan bersama- sama dengan penagih- penagih pajak dan orang- orang yang dianggap tidak baik itu. Lalu Mereka pun bertanya kepada murid- murid Yesus "Mengapa gurumu makan bersama dengan penagih- penagih pajak dan orang- orang yang tidak baik itu ?". Yesus mendengar pertanyaan mereka itu, lalu menjawab, " Orang yang sehat tidak memerlukan dokter, hanya orang yang sakit saja. Aku datang bukanya untuk memanggil orang yang menganggap dirinya sudah baik, melainkan orang yang dianggap hina."

Saudara-saudari terkasih.

Ada beberapa golongan orang yang dianggap hina oleh masyarakat Yahudi pada saat Yesus hidup. Mereka yang dianggap hina bisa dikarenakan bidang pekerjaan yang mereka jalani. Pemungut cukai atau pemungut pajak adalah salah satu yang dianggap hina oleh karena pekerjaannya. Pemungut pajak dianggap hina karena mereka mengumpulkan uang dari orang- orang Yahudi guna kepentingan bangsa Roma, yang pada waktu itu menduduki wilayah bangsa Yahudi. Orang- orang Yahudi menganggap pemungut pajak adalah penghianat bangsanya sendiri karena bekerja untuk kepentingan penjajah. Namun lebih dari pada itu orang- orang Yahudi mengaggap mereka hina karena diajari oleh kaum Farisi yang merasa terusik dengan pungutan pajak oleh bangsa Roma, orang Farisi terusik karena pemasukan mereka berkurang, karena dipunguti pajak.

Saudara-saudari terkasih.

Kaum Farisi, dan para Imam- imam agung selalu saja mengintai dan memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh Yesus. Orang- orang Farisi selalu memperhatikan Yesus karena ajaran Yesus yang selalu saja mengusik kepentingan mereka, dan ajaran- ajaran Yesus selalu menjungkirbalikan ajaran yang telah diajarkan kaum Farisi kepada bangsa Yahudi. Seperti pada bacaan kali ini, Yesus sekali lagi mengeritik kaum Farisi, karena selalu "bersembunyi" dibalik perintah- perintah Tuhan, dan kaum Farisi selalu saja menganggap bahwa dirinya adalah orang- orang bersih dan lebih suci dibandingkan dengan orang- orang lain. Yesus melalui perbuatan-Nya makan dengan para pemungut pajak ingin menegaskan sekaligus mengeritik perilaku kaum Farisi. Yesus ingin menyampaikan pesan bahwa di mata Tuhan tidak ada perbedaan dan Ia juga ingin menyampaikan bahwa kasih Tuhan sangat besar dan justru ketika kita merasa tidak layak di hadapan-Nya, kita akan semakin dirangkul oleh-Nya. Yesus sang Mesias yang berarti "Ia yang diurapi", bisa juga dimenggerti sebagai Raja. Tidakah mengherankan dan mengejutkan bahwa seorang Raja duduk bersama dengan para "pendosa"?.

Saudara-saudari terkasih.

Melalui bacaan ini Yesus mau menyadarkan kita, bahwa kasih Tuhan adalah sangat besar dan Ia adalah teman terbaik kita, karena akan selalu ada dalam suka dan dalam duka. Tuhan tidak pernah membagi- bagi manusia menurut kelas sosial, pekerjaan, pendapatan, Idiologi, ataupun keaktifan kita dalam lingkungan gereja. Tuhan, melalui pengajaran Yesus, mau berkata bahwa "manusia adalah baik di mata-Nya". Semakin kita merasa berdosa Tuhan akan semakin mencari kita, dalam relung- relung hati kita yang terdalam. Tuhan selalu hadir, dan menegur kita. Melalui bacaan ini kita juga diajak untuk tidak bersikap "akulah yang terbenar dan tersuci" dan "mencap" orang lain lebih buruk dari pada kita. Kita semua adalah sama tidak lebih dan tidak kurang, kita semua sama Citra Allah dan semuanya baik adanya. Pengkotak- kotakan yang sering diperbuat oleh manusia, menimbulkan kesulitan. Kesulitan bukan hanya untuk sesama manusia tapi lebih jauh dari itu menyulitkan Tuhan untuk berbicara pada manusia, melalui hati kita.

REFLEKSI:


Apakah kita selalu rindu akan sapaan Allah , walaupun dalam keadaan berdosa dan sakit? Dan apakah kita sudah mengikuti ajaran Yesus agar selalu memperlakukan orang lain sebagai gambaran Allah, yang baik adanya?

MARILAH KITA BERDOA:

Tuhan Yesus, kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau begitu mencintai kami. Ingatkan kami agar senantiasa percaya kepada-Mu dan mengikuti ajaran- Mu, dan semoga Engkau mengunakan hidup kami sebagai alat untuk pewartaan kebaikan Allah. Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.



LUMEN NO : 7101

Jumat, 13 Januari 2012 Hari Biasa Pekan I

Jumat, 13 Januari 2012
Hari Biasa Pekan I

“Dulu merpati membawa ranting zaitun di paruhnya menandai bau semerbak harum dari Kristus Tuhan” (St. Proklus dari Konstantinopel)


Antifon Pembuka

Aku hendak menyanyikan kasih setia-Mu selamanya, ya Tuhan. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetian-Mu tegak seperti langit.

Doa Pagi

Allah Bapa di surga, berkenanlah menjaga dan menuntunku dalam menjalani aktivitasku sepanjang hari ini. Ajarilah aku berbuat baik kepada siapa saja yang kujumpai hari ini. Amin.

Samuel mengabulkan permintaan seorang raja bagi orang Israel. Hidup bersama memang memerlukan kehadiran seorang pemimpin. Pemimpin yang sejati itu mampu mengayomi dan memberi rasa aman, tenang dan bahagia. Seorang pemimpin juga serentak bertindak sebagai nabi yang berhak menegur, mengarahkan, dan mengajak orang yang dipimpinnya hidup lebih baik.


Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (8:4-7.10-22a)


"Kalian akan berteriak karena rajamu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kalian."

Sekali peristiwa berkumpullah semua tua-tua Israel. Mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya, “Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau. Maka angkatlah sekarang seorang raja untuk memerintah kami, seperti halnya dengan segala bangsa lain.” Waktu mereka berkata: “Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami”’ Samuel menjadi kesal hati. Maka berdoalah Samuel kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Dengarkanlah perkataan bangsa itu!” Segala hal yang mereka katakan kepadamu, turutilah! Sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak! Maksud mereka: jangan Aku menjadi raja atas mereka.” Samuel menyampaikan segala sabda Tuhan kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya. Kata Samuel, “Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu: Anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada kereta dan pada kuda, dan mereka harus berlari di depan keretanya. Ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh. Mereka harus membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; mereka harus membuat senjata-senjata dan perkakas keretanya. Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan. Selanjutnya dari ladangmu, dari kebun anggur dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawainya; dari gandum dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawai istana dan kepada pegawai-pegawainya yang lain. Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya. Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh dan kamu sendiri akan menjadi budaknya. Pada waktu itu kamu akan berteriak karena raja yang kamu inginkan itu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kamu.” Tetapi bangsa itu tidak mau mendengarkan perkataan Samuel. Mereka bersikeras, “Tidak, kami harus punya raja. Biar kami pun sama seperti segala bangsa lain! Raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang!” Samuel mendengarkan segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Turutilah permintaan mereka, dan angkatlah seorang raja bagi mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.

Ayat. (Mzm 89:16-19)
1. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai sepanjang hari, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.
2. Sebab Engkaulah semarak kekuatan mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk kami ditinggikan. Sebab milik Tuhanlah perisai kita, milik Yang Kudus Israellah raja kita.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Orang sederhana akan mudah membuka hati terhadap karya keselamatan Tuhan. Sedangkan orang yang merasa paling pandai, sempurna, dan sombong sangat sulit menangkap karya Tuhan. Orang lumpuh dan beberapa orang lain membuka hati dan mengalami keselamatan. Mereka disembuhkan dari sakit dan mengalami sukacita. Mereka takjub dan memuliakan karya agung Allah.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)

"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."

Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Mana yang membuat kita mudah percaya kepada Yesus sebagai Allah yang turun ke dunia: Pengampunan dosa atau mukjizat penyembuhan? Jika kita memilih yang pertama, kita memiliki kualitas iman lebih dari para ahli Taurat! Sebab, pengampunan dosa itu berakibat hingga kehidupan sesudah kematian; sedangkan mukjizat penyembuhan hanya berbuah sementara, saat hidup di dunia.

Doa Malam


Ya Yesus, ampunilah segala dosa dan kesalahanku, di saat aku kurang tulus dalam perbuatan maupun perkataanku terhadap sesama. Tolonglah aku dengan rahmat-Mu untuk berusaha memperbaiki diri sehingga hidupku makin berkenan kepada-Mu. Amin.


RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy