| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sharing Pelayanan: 08 Januari 2012

Sharing Pelayanan
Pastor Felix Supranto, SSCC


Malam Natal yang berbeda. Aku bersama dengan Frater Rafael, Frater Rusdy, dan empat kawanku dengan antusias melangkah menuju sebuah tempat yang sederhana. Perjalanan dua jam tidak terasa melelahkan karena sejarah iman akan terukir di sana. Malam Natal pertama kalinya dirayakan di sana. Perayaan Natal dilaksanakan di bawah tenda yang di pasang di sebuah jalan yang tak rata. Kelahiran Yesus di kandang bukan sekedar kenangan, tetapi sungguh terwujud dalam kesederhanaan. Kesederhaan membuat pembaharuan kaulku dan Frater Rusdy, yaitu kaul kemurnian, ketaatan, dan kemiskinan di malam
Natal menjadi lebih bermakna.

Ketiga kaul itu ternyata terwujud dalam kehidupan seorang ibu yang membawa anaknya yang menderita down syndrome (kekurangan mental) ikut Misa malam. Ibu itu hidup dalam kemurnian hati, kemiskinan, dan ketaatan kepada Tuhan sehingga mengandalkan Dia dalam segala hal. Ibu itu memeluk anaknya yang berumur dua puluh tujuh tahun, tanpa malu sedikitpun. Anaknya itu merupakan hasil permohonannya kepada Tuhan selama lima tahun. Ia sempat tersentak dengan kelahiran anak satu-satunya yang menderita kekurangan mental. Anaknya yang kekurangan mental itu tentu memerlukan banyak biaya dibandingkan dengan anak-anak yang normal. Suaminya hanyalah seorang buruh pabrik dan ia sendiri bekerja sebagai tukang cuci pakaian para pekerja yang kost di sekitar rumahnya. Menurut ukuran manusia, ia tidak mungkin menghidupi anaknya itu. Ia tiba-tiba merasakan ada sebuah tangan yang membimbingnya untuk berdoa: “Tuhan, Engkau menitipkan anak-Mu ini kepadaku. Engkau pasti memenuhi kebutuhannya dengan cara-Mu sendiri. Aku taat kepada perintah-Mu”. Sejak kelahiran anaknya yang cacat itu, gaji suaminya naik seratus persen dan hasil dari cucian mencapai tiga kali lipat. Ia pun memasukkan anaknya ke asrama di sekolah luar biasa agar ia mampu mandiri dalam mengurus dirinya sendiri.

Satu bulan sebelum Natal, ia mengambil anaknya itu dari asrama karena ia akan mengurusnya sendiri. Setelah satu minggu anaknya hadir di dalam keluarganya, suaminya mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) karena perusahaan tempatnya bekerja baru saja bangkrut. Ia tidak menganggapnya sebagai sebuah kutukan, tetapi Tuhan menghendaki suaminya saat ini mempunyai waktu untuk anaknya yang memerlukan perhatian khusus. Tak terduga anaknya yang cacat itu memberikan kejutan yang tak pernah akan terlupakan pada pagi hari menjelang malam Natal. Ia memberikan kepadanya sebuah tas kecil yang dibuatnya sendiri dari kardus bekas tempat nasi bungkus sebagai hadiah Natal dengan tulisan cakar ayam: “Bu, aku cinta padamu”. Hatinya begitu trenyuh sehingga ia tak mampu membendung deraian air matanya: “Tuhan, terimakasih karena Engkau telah memberikan kepadaku seorang anak yang sangat mencintai aku. Engkau lahir sebagai bayi yang diletakkan dalam sebuah palungan yang merupakan lambang dari kekurangan. Engkaupun datang ke dunia dan tinggal dalam diri anakku yang cacat ini. Di dalam kekurangannya, anakku mampu menjadi terang dengan mengasihi secara sempurna”.

Ibu tersebut telah menemukan Tuhan Yesus dalam diri anaknya yang kekurangan dalam mental dan menyembah-Nya dengan mengasihinya sebagai persembahan bagi-Nya seperti tiga orang majus yang membawa emas, dupa, dan mur. Emas melambangkan Yesus sebagai Raja, dupa menunjuk pada matabat ilahi-Nya, dan mur menghubungkan pada wafat-Nya nanti. Tuhan Yesus senantisasa menampakkan diri, tetapi banyak anak Tuhan tidak mampu melihat bintang/bimbingan Tuhan karena disilaukan dengan berbagai kesenangan daging sehingga tidak ada ruangan bagi Mesias. Pembenaran diri bisa menjadi balok yang menutup hati terhadap kehadiran Sang Ilahi. Karena alasan ekonomi, maka kerja tanpa mengenal waktu sehingga lupa anak dan istri. Katanya lelah melayani sana-sini sehingga memancing berhari-hari sebagai sarana untuk mengurangi beban hati, padahal banyak orang mati tanpa minyak suci. Lapangkan hati sehingga bimbingan Tuhan untuk menemukan Sang Mesias semakin terang. Ketika tanda kehadiran Tuhan mulai tampak, jangan banyak berdiskusi atau mengkritik, tetapi bergegaslah berlari menuju gua yang sunyi sebagai lambang orang yang membutuhkan kasih. Mari, membuka kado natal, yaitu Yesus sendiri yang hadir dalam orang-orang yang memerlukan kasih. Yesus datang tidak untuk dikasihani, tetapi ingin memberkati. “Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu. Jejakmu mengeluarkan lemak” (Mazmur 65:12). Tuhan memberkati.


Sabtu, 07 Januari 2012 Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

LAMPIRAN
Bagi yang merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan pada hari Jumat, 06 Januari 2012. Bagi yang merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan (contoh: di Indonesia dan Amerika Serikat) pada hari Minggu, 08 Januari 2012 gunakan bacaan Sabtu, 07 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal. Renungan Hari Raya Penampakan Tuhan dan Pesta Pembaptisan Tuhan telah tersedia di http://forumm.wgaul.com/showthread.p...post1037763882


Sabtu, 07 Januari 2012
Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. (1Yoh 4:4)


Antifon Pembuka

Hari mulia menyinari kita. Marilah menyembah Tuhan, hai segala bangsa. Hari ini cahaya cemerlang turun ke bumi.

Doa Renungan


Allah yang mahamurah, Engkau memenuhi segala kebutuhan kami, bila kami berbuat sesuai dengan perintah-Mu. Bantulah kami untuk semakin peka dalam membedakan Roh yang ada di sekitar kami, agar iman kami semakin berakar pada Putra-Mu, Yesus Kristus. Amin.

Sebuah persekutuan hidup dalam kasih mempersatukan kita dengan Bapa dan sesama. Hal ini bisa terjadi karena karya Roh Kudus, yang menyanggupkan kita untuk mendengar, mengakui dan menerima perintah Yesus. Hal itulah membuat kita tetap tinggal dalam Allah.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (1Yoh 3:22-4:6)

"Ujilah roh-roh, apakah mereka berasal dari Allah."

Saudara-saudaraku terkasih, apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita. Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. Saudara-saudaraku terkasih, janganlah setiap roh kamu percayai, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah. Sebab banyak nabi palsu telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Beginilah kita mengenal Roh Allah: Setiap roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, tetapi setiap roh yang tidak mengakui Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh ini adalah roh antikristus, dan tentang dia telah kamu dengar bahwa ia akan datang, bahkan sekarang ini sudah ada di dalam dunia. Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu, sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia. Mereka itu berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi, dan dunia mendengarkan mereka. Kamu berasal dari Allah! Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan kami. Barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh Kebenaran dan roh yang menyesatkan.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 2:7-8.10-11)
1. Aku akan menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
2. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan


Yesus kembali ke Galilea, ke wilayah asal-Nya dan mewartakan Injil Kerajaan Allah. Kabar baik yang disampaikan-Nya adalah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Umat diminta untuk bertobat. Perwataan-Nya disertai dengan peristiwa penyembuhan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (4:12-17.23-25)

"Kerajaan Surga sudah dekat"

Ketika mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yesaya: Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. Sejak waktu itu Yesus memberitakan, "Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!" Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria, dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem, dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Oleh orang-orang Yahudi dari Yudea, orang-orang Galilea hanya dipandang sebelah mata saja karena mereka dianggap bukan ”Yahudi murni”. Namun, justru ke situlah Yesus berkhotbah. Ia mengajak orang-orang untuk bertobat. Sebab, pertobatanlah yang membawa keselamatan. Yesus mewartakan Kabar Gembira yang intinya ialah bahwa Kerajaan Allah telah datang. Kasih Allah menjadi nyata—lewat pewartaan dan perbuatan Yesus— bagi kita sekarang, lewat seluruh pribadi Yesus sendiri. Apa yang diwartakan dan diperbuat-Nya menyatakan kasih dan kepedulian Allah terhadap umat manusia.

”Demikian besarnya kasih Allah, sehingga Ia mengutus Putra-Nya yang tunggal, supaya barangsiapa percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal”. (bdk. 1Yoh 5:13). Iman akan Yesus akan mengubah hidup seseorang secara radikal. Beriman akan Yesus berarti menjadikan Dia titik pusat hidupnya, menerima Dia sebagai Tuhan, berarti memasuki suatu hubungan pribadi dengan Dia, bukan hanya sekadar percaya akan kebenaran-kebenaran saja. Karena itu, orang yang sungguh percaya kepada Yesus seperti itu, sudah menemukan hidup kekal sejak di dunia ini.

Yesus juga menyertai pewartaan-Nya dengan penyembuhan-penyembuhan dan pengusiran setan—sebagai ungkapan kasih dan kepedulian Allah terhadap manusia. Sebelum naik ke surga, karya-karya itu dipercayakan-Nya kepada Gereja-Nya (lih. Mrk 16:17–18; Yoh 14:12).


Ya Yesus, berikanlah iman yang kokoh kepadaku supaya aku mampu melanjutkan karya-Mu di dunia ini. Amin.

RUAH 2011 dan Ziarah Batin 2010

Sabtu, 07 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Sabtu, 07 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

Manusia berdosa dan ia bersalah. Maka, lahirlah Manusia Allah agar yang salah dibebaskan (St. Agustinus).

Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

Doa Renungan

Tuhan Yesus, perjuangan Bunda Maria tidak sia-sia dalam membantu tuan rumah yang kehabisan anggur yang akan disajikan dengan para tamu dalam perjamuan nikah di Kana. Terima kasih, Engkau mendengarkan jeritan orang kecil, juga Engkau mengetahui keadaanku saat ini. Buatlah aku berani bertindak dan percaya akan kuasa-Mu. Amin.

Doa orang benar besar kuasanya. Doa yang benar pertama-tama adalah ungkapan syukur kepada Tuhan. Gereja memuliakan nama Tuhan seraya memohon datangnya Kerajaan Allah sesuai dengan kehendak-Nya. Allah yang setia pasti mengabulkan permohonan Gereja ini. Semua dimohonkan dengan pengantaraan Yesus Kristus. Dialah Anak Allah yang telah mengalahkan maut.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:14-21)

"Allah mengabulkan doa kita."

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya
Ayat. (Mzm 149:1-6.9b)

1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya.

Allah memakai hal-hal yang kecil dan sederhana untuk menyatakan karya keselamatan-Nya. Bahkan para pelayan menjadi orang pertama yang mampu menangkap dan mengalami karya Allah ini. Mereka belajar percaya dan taat dari teladan Bunda Maria. Ia telah menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah. Akhirnya, Yesus berkenan membuat mukjizat-Nya yang pertama.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (2:1-12)

Pada waktu itu ada pesta perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, Maria berkata kepada Yesus, "Mereka kehabisan anggur!" Kata Yesus kepadanya, "Mau apa engkau dari pada-Ku, Ibu?" Saat-Ku belum tiba!" Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, "Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, "Isilah penuh tempayan-tempayan itu dengan air!" Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, "Sekarang cedoklah, dan bawalah kepada pemimpin pesta!" Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air yang telah menjadi anggur itu --- dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan yang mencedok air itu mengetahuinya, --- ia memanggil mempelai laki-laki dan berkata kepadanya, "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dulu, dan sesuah orang puas minum, barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, dan merupakan yang pertama dari tanda-tanda-Nya. Dengan itu Ia menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum bersama dengan ibu, dan saudara-saudara dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ beberapa hari saja.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Injil hari ini membuka selubung misteri Ilahi yang luar biasa: Saat yang belum tiba, ditarik maju menjadi 'saat yang telah tiba', karena jasa Maria. Sebagai seorang ibu, Maria terlibat dalam karya Putranya. Maria bisa! Lewat Maria, Yesus menjadikan mungkin, apa yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Maka, kita tak perlu rau-ragu berdoa dengan perantara Maria, bunda umat beriman.

MARIA PEDULI

Sejatinya, setiap orang punya kepekaan akan penderitaan sesama. Misalnya, kita sering tersentuh bila melihat orang menderita. Tapi, karena kita sudah terbiasa untuk acuh tak acuh, maka tidak perlu melatih diri. Memang ada orang yang punya anugerah sangat tanggap dan peduli, akan tetapi lebih banyak orang yang hatinya membeku. Untuk itu, kita perlu membangun rasa peduli terhadap sesama. Latihan kecil akan membuat kita peka seperti Maria yang peduli pada masalah orang lain, yang dia tunjukkan dalam perkawinan di Kana.

RUAH




Jumat, 06 Januari 2012 Jumat Pertama, Hari Biasa Masa Natal

Jumat, 06 Januari 2012
Jumat Pertama, Hari Biasa Masa Natal

“Jadilah kekuatan pemberi hidup kepada semua orang lain” (St.Gregorius dari Nazianze)

Antifon Pembuka

Sejak awal mula Sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

Doa Pagi

Bapa, di zaman modern ini orang semakin tidak percaya akan Sang Penciptanya. Bantulah aku agar tetap berpegang teguh dan percaya bahwa Yesus Kristus, Putra-Mu yang Engkau kasihi, yang kepada-Nya Engkau berkenan. Amin.

Pakaian menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Bila mengenakan pakaian yang pantas, ia pasti merasa nyaman, bebas dari rasa malu dan layak hidup bersama orang lain. Lebih dari itu, orang beriman yang mengenakan Allah akan selalu hidup dalam kebenaran. Ia mendapat jaminan kehidupan yang baru dan kekal di dalam kasih Yesus Kristus, sang Kebenaran sejati.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (5:5-13)

"Kesaksian tentang Anak Allah."

Saudara-saudaraku terkasih, tidak ada orang yang mengalahkan dunia, selain dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah! Dia inilah yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus; bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di bumi: Roh, air dan darah, dan ketiganya adalah satu. Kesaksian manusia kita terima, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu didalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Allah menjadi pendusta karena orang itu tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita, dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Dia, ia tidak memiliki hidup. Semuanya ini kutuliskan kepada kamu supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-15.19-20)

1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mrk 9:6; 2/4)
Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa: Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.

Kebenaran itu berasal dari Allah, karena Allah adalah benar. Sedangkan segala yang jahat berasal dari si setan (kekuatan kegelapan). Namun, kegelapan apapun pasti mampu dikalahkan sang terang. Yesus datang untuk menerangi segala kegelapan dunia. Allah Bapa telah berkenan kepada Yesus, sang Putera. Sabda ini menjadi pengesahan karya keselamatan Yesus.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:7-11)

“Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Tatkala banyak orang datang minta dibaptis, Yohanes memberitakan, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Hari ini Bapa meminta kita untuk mendengarkan Yesus, Anak-Nya yang terkasih. Pendengaran dapat mengantar seseorang kepada keselamatan, jika dimaksimalkan untuk mendengarkan sabda Tuhan. Misalnya, seperti yang dilakukan oleh Maria, yang duduk di dekat kaki Tuhan Yesus, dan terus mendengarkan sabda-Nya. Sabda Tuhan itu teguh menyegarkan jiwa, membuat seseorang hidup arif dan bersahaja.

Doa Malam

Tuhan Yesus, kesaksian Yohanes tentang keagungan-Mu menyadarkan aku akan kasih Bapa kepada umat manusia sampai rela menyerahkan Engkau untuk menebus dosa manusia. Bantulah aku ya Yesus, agar aku selalu bersyukur dan rela berkurban bagi sesama. Amin.


RUAH

Kamis, 05 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Kamis, 05 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

Berapa pun diambil, kekayaan-Nya tak pernah berkurang -- St Agustinus

Antifon Pembuka (Yes 9:2)

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang benderang. Suatu cahaya menyinari mereka yang tinggal di daerah naungan maut.

Doa Renungan

Tuhan, Engkau menghendaki agar aku melaksanakan kasih secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jauhkanlah diriku dari rasa iri dan dengki akan keberhasilah yang diperoleh sesama. Dampingilah aku agar berani dan penuh iman menghadapi situasi zaman ini. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:11-21)

Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya. Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, Saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudara itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.4.5)

1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya turun menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang telah menyinari seluruh muka bumi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:43-51)

Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepada-Nya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, katanya, "Karena Aku berkata kepadamu 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara' maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Sikap skeptis berupa rasa curiga, tidak mudah percaya dan bersikap hati-hati atas tindakan orang lain sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Di zaman-Nya, Yesus juga menghadapi sikap skeptis dari Natanael, yang bahkan memberi komentar sinis: ”Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (Yoh. 1:46). Tampaknya Natanael tidak menyukai Nazaret, tidak mau tahu tentang apa yang terjadi di sana dan tidak mau berhubungan dengan orang-orang di sana. Baginya tidak mungkin seorang Mesias datang dari kota kecil yang tidak terkenal.

Kita juga bisa tergoda mengikuti sikap Natanael, yakni menolak orang-orang lain atau mengambil jarak dari mereka, karena mereka berasal dari kalangan, suku, daerah atau posisi yang kita tidak sukai. Kadangkala menolak, meragukan atau tidak percaya akan kelebihan dan kemampuan orang lain. Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari si A atau si B, atau dari daerah atau suku C atau D?

Rekannya Filipus mengambil strategi yang lebih bijaksana, yakni mengundang Natanael untuk ”mari dan lihatlah!” (Yoh. 1:47), yakni untuk mengalami secara pribadi siapakah Yesus itu. Ketika berjumpa dengan Yesus secara langsung, Natanael menemukan dalam diri-Nya hal-hal yang melampaui harapan dan impiannya. Yesus mengetahui pemikiran dan kedalaman hatinya dan mewahyukan kepadanya keinginannya yang terdalam, yakni mengenal Dia secara pribadi. Yesus menghantar Natanael pada iman yang baru. Yesus juga menyukai sifat dan sikapnya yang penuh ketulusan dan tidak berpura-pura. ”Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (Yoh. 1:47).

Tuhan Yesus Kristus, berikanlah aku hati yang murni dan tulus, untuk semakin mengenal Engkau; jauhkanlah aku dari sikap berpura-pura dan munafik. Amin.

Ziarah Batin 2012, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 04 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Rabu, 04 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

“Setialah kepada Injil dan setialah kepada Gereja” (Our Lady, 4 Januari 1975)

Antifon Pembuka

Sejak awal mula sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.

Doa Pagi


Tuhan, dalam diriku ada kebaikan dan kejahatan; maka bantulah aku untuk mengalahkan kejahatan dengan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Dengan demikian aku layak disebut anak-anak Allah yang Mahabaik. Amin.

Yesus Kristus adalah perwujudan kebenaran janji keselamatan Allah. Allah itu setia dan segala tindakan-Nya adalah benar. Karena itu, semua pengikut Kristus dipanggil kepada kebenaran. Sebaliknya, orang berdosa selalu dipenuhi pikiran dan tindakan tidak benar. Hidupnya dikungkung oleh kuasa-kuasa kegelapan yang menjauhkannya dari kuasa Kristus.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:7-10)

"Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah."

Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa berbuat kebenaran, dia adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar. Barangsiapa tetap berbuat dosa, dia berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yakni untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia; dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah; demikian juga setiap orang yang tidak mengasihi saudaranya.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.


Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Ayat. Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi. Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.

Yohanes merelakan muridnya mengikuti dan tinggal bersama dengan Yesus. Ia berhasil menyiapkan orang untuk menjadi murid Yesus. Sang Anak domba Allah telah menarik murid Yohanes dan banyak orang untuk mengikuti-Nya. Memang, menjadi murid Yesus itu memerlukan proses: melihat, mengikuti, datang dan tinggal bersama. Itulah suasana bahagia orang beriman.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:35-42)

"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."

Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak domba Allah!” Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Yesus berkata kepada mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya,”Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Pertanyaan Yesus kepada kedua murid Yohanes Pembaptis dapat menjadi pertanyaan sepanjang masa untuk kita, “Apakah yang kamu cari?” Setelah sekian lama mengikuti Yesus, kita juga bisa bertanya kepada diri kita masing-masing, “Apakah yang aku cari?” Setelah melakukan kegiatan apa pun, pertanyaan ‘apakah yang aku cari ‘ merupakan suatu bentuk pendalaman yang sangat berguna bagi kehidupan kita.

Doa Malam


Tuhan Yesus, Engkaulah Sang Anak domba Allah seperti diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis. Aku percaya kepada-Mu, ya Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Ampunilah juga segala dosa dan kesalahan yang telah kuperbuat sepanjang hari ini. Penuhilah hatiku dengan damai-Mu sehingga malam ini aku dapat beristirahat dengan nyenyak. Amin.


RUAH

Surat Keluarga bulan Januari 2012

BUNYIKAN TEROMPET KASIH

Terompet yang satu berbunyi anggun dan mantap

Yang lain terasa enggan dan lemah

Yang lain lagi penuh ambisi yang mengganggu kedamaian

Dan sebagian lagi tidak tahu apa yang harus dibunyikan..

Setiap keluarga mempunyai terompetnya

Menyuarakan bunyi istimewa dari pengalaman sucinya

Pengalaman akan Allah yang sedang membuat lagu-lagu cinta

Atau pengalaman sendiri yang bersuara parau dan sepi

Buatlah terompetmu bersama-sama

Entah parau, entah merdu, ciptakanlah bersama

Karena berdua selalu lebih baik daripada sendirian

Supaya suaranya saling melengkapi

Tak ada yang tidak beruntung tahun ini

Sebab kesedihan tak pernah dirancangkan

Yang ada hanyalah kebodohan yang direncanakan

Dengan mengabaikan Pencipta yang setiap hari bersama kita

Masih dengan suara terompet kasih-Nya..

Keluarga keluarga terkasih,

Perkenankanlah saya mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2012 untuk Anda semua di seluruh KAJ. Tahun 2011 sudah berganti, saatnya kita menciptakan pengalaman baru di tahun baru 2012 bersama seluruh keluarga kita. Tahun baru yang menjelang semoga membawa pengalaman-pengalaman yang semakin berarti dan baik bagi seluruh keluarga kita dengan harapan-harapan yang terus menerus diwujudkan dalam cinta kasih dan kebersamaan yang membawa kegembiraan bersama.

Kebiasaan banyak orang untuk menghabiskan waktu menjelang tahun baru dalam pesta dan perayaan memang membawa perasaan gembira tersendiri. Kita ingin momen detik-detik awal di tahun baru memberi kita start atau awal yang baru yang menyemangati. Kita ingin awal tahun diwarnai sukacita, dengan harapan sepanjang tahun membawa warna yang sama. Akan tetapi, di setiap akhir tahun, kabar yang kita dengar banyak kali justru kebalikannya. Begitu banyak keprihatinan yang muncul. Kita masih mengakhiri tahun-tahun dengan beberapa keluhan dan bahkan berita penderitaan saudara-saudara kita yang miskin dan terpinggirkan. Berita-berita perceraian, perselingkuhan, dan kegagalan rumah tangga juga tak sedikit kita ketahui.

Belum lagi di dalam keluarga-keluarga kita sendiri. Keprihatinan sepanjang tahun tentu menjadi refleksi/permenungan kita. Barangkali, masih tersisa beberapa pengalaman yang kurang menyenangkan; luka-luka dari relasi dan kerjasama yang gagal; masalah keuangan yang sempat membawa keruwetan; atau rencana-rencana yang belum terealisasi dan membuat “hutang pekerjaan” tentu juga membawa beban tersendiri. Akan tetapi, semua itu mau atau tidak harus ditinggalkan dan kita harus menjalani tahun baru dengan cerita yang baru juga.

Awal tahun menjadi semangat yang akan mewarnai sepanjang tahun yang baru ini. Awal tahun akan lebih baik jika diisi dengan optimisme yang realistis sekaligus resolutif bagi hidup kita. Kalau tahun-tahun yang lalu kita rasakan kurang membahagiakan, bukan berarti Tuhan tidak berpihak, melainkan barangkali kita yang perlu mengusahakannya dengan lebih disiplin. Bersama seluruh keluarga, dan tentu saja bersama iman kita kepada Yesus Kristus, semua usaha pembaruan kita akan lebih berarti. Memikirkan hal-hal yang berharapan baik tentu merupakan perwujudan iman juga, bukan?

Seorang Bapak mengatakan di tahun baru akan mulai membuat papan tulis yang akan diisi informasi ke mana ia, isteri, dan anak-anak pergi dan kapan akan pulang lengkap dengan jam dan tanggalnya. Semula saya tersenyum, mengingat kebiasaan menulis kepergian yang biasa dilakukan di semua seminari dan biara kami. Sekarang, ada seorang kepala keluarga awam mau menerapkan kebiasaan itu, saya menjadi kagum. Ternyata ada juga keluarga-keluarga yang mau menertibkan hidup keluarganya dengan hal-hal yang “baru”. Bapak itu mengatakan, usaha ini sekedar mengurangi pertengkaran yang disebabkan kecurigaan dan ketidaktahuan di dalam keluarga karena kurangnya informasi. Suatu usaha yang menarik..!

Keluarga-keluarga di Keuskupan Agung Jakarta yang terkasih, kita tentu tidak boleh melupakan tahun ini sebagai tahun kita memperdalam pengetahuan dan menjalankan hidup yang Ekaristis. Persatukanlah setiap perjuangan hidup keluarga kita bersama perayaan-perayaan Ekaristi bersama. Dengan perayaan bersama, Allah akan semakin dilibatkan dan dibiarkan ikut campur tangan mengelola keluarga-keluarga kita. Dengan kekuatan dari roti dan anggur Tuhan Kita, semoga kita semakin berani memulai tahun ini dengan sesuatu yang baru yang membawa kita pada pengalaman yang lebih baik. Akhirnya, kita berharap, akhir tahun nanti, kita dapat mendengar kabar-kabar baik dan keberhasilan yang lebih membawa rasa syukur akan penyertaan Tuhan.

Salam dan doa saya dalam Yesus, Maria, dan Yusuf

Alexander Erwin Santoso MSF

Selamat Tahun Baru 2012 & Hari Raya SP Maria Bunda Allah

Selamat Tahun Baru; hari ini kita memasuki Tahun Baru persis Hari Tuhan. Semoga ini pertanda baik bahwa kita mengawali perjalanan Tahun 2012 ini dengan berkat Tuhan yang dipakai kata-kata untuk memberkati orang Israel dulu:
“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
Setelah kita merenungkan perjalanan kita sepanjang tahun dan kita menuliskan kenangan renungan kita dalam hati “TUHAN membuat kita mampu tersenyum walau sedang menangis; bertahan saat kita ingin menyerah; berdoa saat sedang kehabisan kata-kata; mengasihi walau hati kita sedang hancur berkeping-keping mampu untuk mengerti walau merasa tak satupun kelihatan memberi arti; itulah tantangan yang sudah lalu dan mungkin juga masih ada pada tahun yang mendatang.

Percaya bahwa hari ini hari PERDAMAIAN DUNIA, hari ini juga hari Santa Maria Bunda Gereja, hari Pertama menapakkan kaki di tahun 2012. Dengan modal berkat TUHAN; kita mau melangkah dengan penuh percaya bahwa Tuhan memberkati kita; bahwa Tuhan menyinari langkah kita dengan sinar wajah-Nya; bahwa Tuhan melimpahi kita dengan Kasih KaruniaNya; Tuhan menghadapkan wajah-Nya dan memberi kita Damai.

Semoga dengan hati dan pikiran yang damai kita berjalan bersama dengan bergandengan tangan untuk mengukir kehidupan di tahun 2012 ini menjadi tahun yang membawa perdamaian sejati; dijauhkan dari hati dan pikiran yang membenci, tamak, iri hati, takabur, serakah, menang sendiri, selalu membohongi dan menipu. Baik terhadap anak, istri, suami, rekan kerja, bawahan atau atasan, maupun sesama demi berkat Tuhan tidak menjadi sia-sia. Dengan Sinar wajah Tuhan, kita mau memandang penuh kasih, menyapa dengan sapaan penuh makna untuk setiap bagian anggota keluarga demi hati yang damai dan bahagia, sebutan “papi” dan “mami” yang penuh isi dan getaran hati yang murni. Kepada om-om dan tante-tante yang memberikan hati dan wajah yang teduh dan hangat. Sebutan saudara tanpa rasa curiga dan prasangka. Melantunkan satu doa Bapa Kami dengan satu nada dan satu suara, untuk memuji serta memohon kepada Bapa dengan rasa hati yang sama, meminjam istilah St. Paulus “sehati sepikir dan seperasaan” dengan Tuhan kita Yesus Kristus.

Sebagaimana para gembala, yang dengan begitu riang gembira berjumpa dengan Tuhan Yesus dan Bunda Maria dan Yusup setelah mendapat kabar gembira dari para Malaekat yang mengatakan "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan". Mereka tidak mendapatkan emas dan perak atau mobil dan rumah mewah, tetapi mereka mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan sejati karena bertemu dengan Tuhan Sang Emanuel. Kedamaian dan kebahagiaan yang mereka rasakan tidak dapat digantikan oleh harta kekayaan apapun.

Kembali kita memohon berkat Tuhan yang pernah dipesankan untuk memberkati kita melalui Musa yang menjadi nyata dalam Sang Emanuel :

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”
Selamat memasuki tahun 2012

Salam dan doa.

Pastor Antonius Sumardi, SCJ

Selasa, 03 Januari 2012 Hari Biasa Masa Natal

Selasa, 03 Januari 2012
Hari Biasa Masa Natal

Dengan mencintai sesamamu dan memerhatikan mereka, kamu maju di dalam perjalananmu --- St Agustinus.

Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27)

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan Allah yang menerangi kita.

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, Engkau telah memilih dan membaptis kami berkat jasa Yesus Kristus, Putera-Mu. Baruilah kami dan seluruh Gereja-Mu dengan semangat pelayanan sebagaimana yang kami kenal pada diri Hamba-Mu yang setia. Jadikanlah kami cahaya bagi sesama, agar karya penyelamatan-Mu semakin tersebar luas sampai ke ujung bumi. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Buah Sakramen Baptis adalah dosa asal dihapuskan. Orang diangkat menjadi anak Allah dan disatukan menjadi anggota Gereja. Anugerah istimewa ini merupakan perwujudan kelahiran baru dalam sejarah hidup orang Kristen. Ia mengenakan pakaian baru, pakaian kebenaran yang menjanjikan keselamatan kekal bersama himpunan para kudus di surga.


Bacaan
dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:29-3:6)

"Setiap orang yang tetap berada dalam Yesus tidak berbuat dosa lagi."

Anak-anakku terkasih, jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia suci adanya. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Kristus telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada dalam Dia, tidak berdosa lagi, setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan mengenal Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita

Ayat. (Mzm 98:1.3c-4.5.6)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa menjadi anak-anak Allah.

Jiwa Yohanes Pembaptis begitu besar. Ia mampu memberi kesaksian keunggulan dan kebesaran orang lain. Jiwanya begitu tulus dan apa adanya. Tanpa topeng dan kepalsuan padanya. Yesus yang datang kemudian justru diakuinya sebagai tokoh yang selama ini dinanti-nantikan segala bangsa. Dialah Anak Domba Allah yang datang ke tengah umat yang merindukan-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:29-34)


"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, Ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Sesudah aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi Yang mengutus aku membaptis dengan air telah berfirman Jikalau engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dia itulah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya! Maka aku memberikan kesaksian: Dia inilah Anak Allah."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!


Renungan

Buah dari suara jujur dan lurus Yohanes Pembaptis adalah penglihatan Roh yang turun seperti burung merpati, dan tinggal di atas Yesus. Sebelum keyakinannya diteguhkan dengan penglihatan tersebut, Yohanes telah melihat misteri penyaliban Yesus sebagai kurban Anak Domba Allah. Yohanes tahu persis bahwa Kristus harus menderita untuk memenuhi nubuat Kitab Suci. Betapa indahnya suatu kurban, juga yang berupa penderitaan!

Doa Malam


Tuhan Yesus, para murid Yohanes yang mendengar dan melihat Engkau sebagai Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia sangat takjub dan kemudian mengikuti Engkau serta tinggal bersama-Mu. Aku bersyukur karena telah memperoleh anugerah untuk mengikuti Engkau dan tinggal di dalam Engkau. Semoga karena rahmat-Mu aku sanggup untuk selalu berjalan bersama Engkau menuju kerajaan Allah. Amin.

RUAH

Kobus: Tuntunlah

Senin, 02 Januari 2012 Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze

Senin, 02 Januari 2012
Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze

“Perhatian kami dan nama yang kami utamakan ialah menjadi Kristen dan dinamakan Kristen” (St. Gregorius dari Nazianze)


Antifon Pembuka (Mzm 36:30-31)

Mulut orang jujur menuturkan kebijaksanaan, dan lidahnya mengucapkan keadilan. Hukum Allah disimpan dalam hatinya.

Doa Pagi


Bapa yang Mahapengasih, dampingilah aku hari ini agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat menghambat penghayatan iman akan Yesus, Putera-Mu. Berilah aku iman yang teguh, harapan yang kuat dan cinta kasih yang tulus dalam sikap dan tingkah laku, baik dalam lingkungan keluarga, tempat kerja dan masyarakat sekitarku. Amin.

Sejak awal mula, Allah Bapa dan Allah Putera itu satu. Bila orang menolak salah satu maka ia menolak keduanya. Sebaliknya, barangsiapa telah percaya kepada Anak, ia telah percaya kepada Bapa. Itulah inti ajaran hidup Kristen. Hidup kekal menjadi jaminan keselamatan bagi orang yang percaya dan menaruh harapan yang kuat kepada Allah Bapa dan Allah Putera.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:22-28)

"Apa yang telah kamu dengar harus tetap tinggal di dalam dirimu."

Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, dia itu seorang pendusta! Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua ini kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu – dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta – dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.2-3b.3c-4)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi; pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.


Mesias, Elia dan para nabi adalah tokoh-tokoh besar bagi orang Yahudi. Pada zaman itu, mereka merindukan datangnya sang Mesias yang dijanjikan Allah. Tidak heran bila hidup mereka menjadi tidak tenang saat muncul tokoh Yohanes. Yohanes tidak memakai situasi ini untuk memuliakan dirinya sendiri. Ia menjadi figur yang rendah hati dan tahu menempatkan diri.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:19-28)

"Sesudah aku akan datang Dia yang sudah ada sebelum aku."

Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, ‘Siapakah Engkau?’ Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku bukan Mesias!” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Ia pun menjawab, “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya.” Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya-tanya kepadanya, “Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal ini terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Suara memang diperlukan untuk pewartaan. Pendengaran membutuhkan suara. Yohanes Pembaptis adalah suara yang ingin memuaskan pendengaran orang-orang yang menantikan kedatangan Kristus. Dialah suara yang berseru-seru di padang gurun, suara yang jujur dan lurus. Kualitas suara yang jujur dan lurus dalam mewartakan Kristus sungguh menjanjikan buah-buah keselamatan. Yohanes telah membuktikannya. Aku pun mesti mengupayakannya.

Doa Malam


Terimakasih Bapa, atas teladan dan kerendahan hati Yohanes Pembaptis yang mau mengakui diri apa adanya tentang keberadaan dirinya. Di zaman yang penuh dengan ketidak jujuran ini, bimbinglah kami agar mampu berlaku jujur dan bijak dalam bersikap serta bertindak seturut kehendak-Mu. Amin.


RUAH

Bacaan Harian 02 - 08 Januari 2012

UJUD KERASULAN DOA BULAN JANUARI 2012

Ujud Umum:

Semoga para korban bencana alam dapat menerima penghiburan spiritual dan material yang mereka perlukan untuk membangun kembali kehidupan mereka.

Ujud Misi:

Semoga pengorbanan umat kristiani bagi perdamaian dapat menjadi saksi Kristus di hadapan semua orang yang berkehendak baik.

Ujud Gereja Indonesia:

Semoga Gereja semakin menyapa dan mendampingi umat beriman yang hidup di tengah perkotaan.

Bacaan Harian 02 - 08 Januari 2012

Senin, 02 Januari 2012: Peringatan Wajib. St. Basilius Agung dan Gregorius dari Nazianze (P)
1Yoh 2: 22-28; Mzm 98: 1,2,3cd-4,5-6; Yoh 1:19-28

Manusia seringkali tergoda untuk menerima perlakuan disanjung dan diistimewakan. Yohanes Pembaptis memberi teladan kepada kita untuk tidak menerima sanjungan yang bukan menjadi haknya dan mengarahkan sanjungan itu pada yang berhak menerimanya. Sikap seperti ini membutuhkan kerendahan hati.

Selasa, 03 Januari 2012: Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 2: 29-3: 6; Mzm 98: 1.3cd-4,5-6; Yoh 1: 29-34

Hidup Yohanes memberikan pesan menarik untuk diteladani. Di tengah banyak pengikut-Nya, ia mengarahkan perhatian para pengikutnya itu kepada penantian kedatangan Sang Mesias. Itulah tugas kita sebagai saksi Kristus:: mengarahkan orang-orang pada Kerajaan yang dibawa oleh Yesus.

Rabu, 04 Januari 2012: Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 3: 7-10; Mzm 98: 1,7-8,9; Yoh 1: 35-42

Yohanes Pembaptis adalah pewarta sejati. Ia konsisten dengan tugasnya untuk membuka jalan bagi Sang Mesias. Ia sungguh mengantar orang untuk sampai kepada Yesus. Saat orang-orang datang kepadanya, ia tak tergiur pada popularitas, tetapi selalu menunjuk pada Dia yang ia wartakan. “Lihatlah Anak Domba Allah” kata Yohanes saat melihat Yesus lewat. Orang-orang pun meninggalkan dia dan pergi mengikuti Yesus. Nah, bukankah kita juga mendapat tugas untuk menjadi saksi-Nya? Yah, kita mohon rahmat supaya kita juga dapat menghadirkan Yesus Kristus dalam karya dan pelayanan kita.

Kamis, 05 Januari 2012: Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 3: 11-2; Mzm 100: 1,2,3,4,5; Yoh 1: 43-51

Filipus mengalami perjumpaan dengan Yesus dan ia dipanggil untuk menjadi murid-Nya. Lalu Filipus mewartakan Yesus kepada Natanael. Meskipun pada awalnya Natanael tidak percaya, tetapi Yesus membukakan matanya sehingga ia bersujud menyembah Yesus. Begitulah karya pewartaan. Tugas kita sebagai murid Yesus adalah mewartakan Dia yang menyelamatkan kita. Meskipun kita mungkin menghadapi orang-orang yang tak percaya, Yesus tidak tinggal diam. Ia akan bekerja untuk menyempurnakan karya pewartaan kita.

Jumat, 06 Januari 2012: Jumat Pertama, Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 5: 5-13; Mzm 147: 12-13,14-15,19-20; Mrk 1: 7-11

Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Roh Kudus turun atas-Nya. Sebagai murid-murid Yesus yang telah dibaptis, Roh Kudus itu juga sudah dicurahkan kepada kita. Kalau kita hidup dalam tuntunan Roh itu, sudah pasti janji-janji Yesus bagi hidup kita akan sungguh terwujud. Persoalannya: tanpa menyediakan waktu dan membiasakan diri untuk bergaul dengan Roh Kudus, kita pasti sulit mendengarkan bisikan-Nya.

Sabtu, 07 Januari 2012: Hari Biasa Masa Natal (P)
1Yoh 5: 14-21; Mzm 149: 1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh 2: 1-11

Pesta perkawinan di Kana menghadapi persoalan karena kehabisan anggur. Syukurlah ada Bunda Maria yang sungguh beriman akan kuasa Putra-Nya untuk memberikan pertolongan dengan penuh belas kasih. Yesus pun bertindak. Pesta perkawinan terselamatkan. Keluarga kita pun tak luput dari pengalaman kehabisan “anggur sukacita”. Dalam keadaan seperti itu, dibutuhkan iman seperti Bunda Maria yang bergantung pada belas kasih Yesus Kristus. Niscaya, Yesus tidak tinggal diam. Ia pasti bertindak selama kita sungguh mengandalkan pada belas-kasih-Nya.

Minggu, 08 Januari 2012: Hari Raya Penampakan Tuhan (P)
Yes 60: 1-6; Mzm 72: 1-2,7-8,10-11,12-13; Ef 3: 2-3a,5-6; Mat 2: 1-12

Orang Majus dari Timur memperoleh rahmat untuk melihat Yesus. Mereka menyambut-Nya dengan mempersembahkan hadiah bagi bayi Yesus. Kita semua bersyukur karena kita boleh mendapatkan rahmat yang sama untuk berjumpa dengan Yesus. Maka marilah kita juga mempersembahkan hadiah bagi-Nya: hidup kita!

Aku Pembawa Damai (Luk 2:16-21)

Rm. Stefanus Tommy Octora Pr


Hari pertama di tahun 2012. Suara terompet sesekali masih sayup terdengar dan semarak sukacita pergantian tahun serasa belum mau pergi. Namun, matahari yang kembali terbit mengingatkan bahwa hidup tetap harus berjalan. Ada hal-hal yang dengan rela harus ditinggalkan di belakang dan mau tak mau ada banyak hal yang harus dihadapi di depan.

Sebagaimana ibu melahirkan kehidupan baru, hari pertama ini juga bertepatan dengan perayaan Maria Bunda Allah dan Hari Perdamaian Sedunia. Di kalangan umat abad-abad awal, Maria mulai digelari sebagai sang "Theotokos", artinya "yang membuat keilahian lahir". Penghargaan terhadap Maria sebagai yang membuat keilahian lahir dan menjadi nyata kemudian resmi diterima dalam Konsili Ekumenis di Efesus th. 431. Dengan demikian resmi diakui Gereja bahwa Maria memungkinkan umat manusia mengalami keilahian sebagai berkat. Inilah sumber kekuatan bagi usaha orang-orang yang berkehendak baik untuk mewujudkan kedamaian.

Dia yang lahir dan baru saja kita rayakan disebut sang Imanuel, "Tuhan beserta kita". Yang Ilahi tidak membiarkan umat manusia sendirian. Dan Maria sang Theotokos "yang membuat keilahian lahir" itu menjadi saksi bahwa memang benar demikian. Kepada seorang perempuan muda di Nazaret dulu disampaikan ajakan untuk ikut serta membuat kebesaran ilahi jadi nyata. Namun ajakan yang sama kini masih ditawarkan bagi semua orang yang berkemauan baik.

Rahmat apa yang aku mohon untuk perjalanan hidup ke depan? Mungkin kedamaian bisa menjadi salah satu permohonan kita. Damai untuk diri sendiri, keluarga, bangsa Indonesia dan damai untuk dunia kita. Damai yang bukan sekadar slogan, namun damai yang membebaskan dan menghidupkan. Dan sebagaimana para gembala mencari sang sumber damai, masing-masing dari kita juga dipanggil untuk terlibat dalam mengusahakan perdamaian ini.

Para saudaraku, mari sekali lagi kita bersyukur atas tahun 2011 yang sudah lewat dan mari kita songsong tahun 2012 ini dengan iman yang semakin berakar, persaudaraan yang semakin bertumbuh dan pelayanan yang semakin berbuah. Selamat Tahun Baru. Tuhan memberkati.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy