| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 17 Desember 2011 Hari Biasa Khusus Adven

Sabtu, 17 Desember 2011
Hari Biasa Khusus Adven

Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya Tuhan, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu. Mzm 119:41


Antifon Pembuka

Hendaklah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorai, karena Tuhan datang mengasihani umat-Nya yang tertindas.

Doa Renungan


Bapa yang mahabaik, pagi ini Engkau telah menyegarkan jiwa dan ragaku untuk memulai dan menyongsong hari baru. Buatlah aku lebih bersemangat dalam mengabdi Engkau dan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Bacaan dari Kitab Kejadian (49:2. 8-10)


"Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda."


Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah,; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 2/2, PS 809

Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.
atau
Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah sampai selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 72:1-4ab.7-8.17; R:7; 2/4)

1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
2. Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
3. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
4. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil, do = d, PS 953

Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. O Tuhan yang Mahabijaksana, semuanya Kauatur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (1:1-17)


"Silsilah Yesus Kristus, anak Daud."

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai. Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada empat keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan



Kita tidak perlu memeriksa tiap detik bahwa sebuah tanaman sedang bertumbuh. Bila kita terus mengorek tanah untuk memeriksa apakah akar sudah bertambah, kita akan mematikan tanaman itu. Kita hanya perlu belajar mempercayakan prosesnya pada sebuah daya hidup yang akan menemukan bentuknya pada saatnya. Janji Tuhan tidak pernah gagal.

Manusia sering terlalu cepat meremehkan Tuhan bila tidak segera terlihat ada hasilnya. Tuhan kita perlakukan sebagai singa tua yang sudah kehilangan tenaga.

Pertobatan tentu memuat keharusan agar kita mengubah diri kita. Namun, tak kalah pentingnya, kita pun perlu mengubah penilaian kita tentang Tuhan sendiri. Kedatangan Yesus disiapkan sedemikian lama melewati sekian banyak generasi. Silsilah yang ada jelas memperlihatkan betapa Tuhan terus melanjutkan daya hidup bagi pemenuhan janji-Nya tanpa selalu bisa dikenali oleh manusia. Kita perlu membebaskan Tuhan dari penilaian keliru kita tentang Dia agar daya hidup itu sungguh berbuah dalam diri kita.

Yesus, Engkau bekerja secara tersembunyi bagiku. Ajari aku untuk mengenali karya-Mu dan tidak lagi meremehkan kekuatan-Mu yang perkasa. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 16 Desember 2011 Hari Biasa Pekan III Adven

Jumat, 16 Desember 2011
Hari Biasa Pekan III Adven

“Cinta dingin itu berarti hati diam” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka

Lihatlah, Tuhan akan datang dengan mulia, mengunjungi umat-Nya dalam damai, dan menganugerahi mereka hidup abadi.

Doa Pagi


Allah Bapa kami, Engkau berkenan mengumpulkan para bangsa menjadi himpunan umat-Mu. Engkau juga akan memberi sukacita di rumah-Mu. Ajarilah aku hari ini untuk menerima sesama sebagaimana Engkau menerima aku. Amin.

Pandangan Trito-Yesaya lebih inklusif, bahwa orang yang bukan dilahirkan sebagai orang Israel (orang asing) dapat menjadi hamba-hamba-Nya. Gereja pun hidup dalam semangat ini (bdk. Ef 2:17-19).

Bacaan dari Kitab Yesaya (56:1-3a.6-8)

"Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa."

Beginilah firman Tuhan, “Taatilah hukum dan tegakkanlah keadilan, sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang dari pada-Ku, dan keadilan-Ku akan dinyatakan. Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang padanya, yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat. Janganlah orang asing yang menggabungkan diri pada Tuhan berkata, ‘Pasti Tuhan akan memisahkan aku dari umat-Nya’. Sebab Aku akan membawa gunung-Ku yang kudus; orang-orang asing yang menggabungkan diri pada Tuhan untuk melayani Dia dan mengasihi nama-Nya serta untuk menjadi hamba-hamba-Nya, dan yang tetap berpegang pada perjanjian-Ku. Mereka semua akan Kuberi sukacita di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan menerima korban bakar dan korban sembelihan yang mereka persembahkan di atas mezbah-Ku. Sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. Beginilah firman Tuhan Allah yang menghimpun orang-orang Israel yang terbuang, “Aku akan menambahkan orang-orang lain kepada himpunan umat-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
atau. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah.
Ayat. ( Mzm 67:2-3.5.7-8)

1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya. Kiranya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Datanglah, ya Tuhan, bawalah damai sejahtera, maka kami bersukacita di hadapan-Mu. Alleluya.

Kesaksian Yohanes Pembaptis telah membuat banyak orang terkesan. Namun, ada kesaksian lain yaitu pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Yesus, utusan Bapa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (5:33-36)

"Yohanes adalah pelita yang bernyala dan bercahaya."

Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Kalian telah mengutus orang kepada Yohanes Pembaptis, dan ia telah memberi kesaksian tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia. Namun, hal ini Kukatakan, agar kalian diselamatkan. Yohanes itu adalah pelita yang nernyala dan bercahaya, tetapi kalian hanya sebentar saja menikmati cahayanya. Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Kulaksanakan. Pekerjaan itulah yang memberi kesaksian tentang diri-Ku, bahwa Aku diutus oleh Bapa.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Tidak sedikit orang menutup diri terhadap tindakan dan karya Allah yang menyelamatkan dalam diri Yesus. Mereka menolak untuk bekerja sama dengan Dia. Mereka mencari alasan untuk dapat menolak Yohanes dan nantinya juga akan mengajukan alasan untuk menolak Yesus. Namun, rencana dan kebijaksanaan ilahi terbukti kebenarannya dalam kehidupan setiap orang yang percaya.

Doa Malam


Yesus, Engkau diutus Bapa untuk menyelamatkan umat manusia. Terimalah persembahan hidupku dan segala pekerjaan yang kulakukan hari ini demi kemuliaan-Mu. Amin.


RUAH

Kamis, 15 Desember 2011 Hari Biasa Pekan III Adven

Kamis, 15 Desember 2011
Hari Biasa Pekan
III Adven


Bertautlah kepada-Nya, kepada Dia yang engkau cari, berpalinglah kepada-Nya dan temukanlah kebenaran --- St Ambrosius.


Antifon Pembuka

Engkau sungguh dekat, ya Tuhan, dan segala jalan-Mu benar; sejak dulu aku tahu dari sabda-Mu, bahwa Engkau selalu besertaku.

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahaagung, kami bersyukur kepada-Mu bahwasanya Engkau tidak menganggap hina menggunakan yang kurang berarti guna menyatakan kasih setia-Mu kepada kami. Kami mohon Kauperkenankan selalu mengarahkan harapan kami pada Yesus, Putra Bunda Maria, serta tetap mengikuti jejak-Nya memasuki kehidupan sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.


Bacaan dari Kitab Yesaya (54:1-10)

"Dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau."

“Bersorak sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak sorai dan memekiklah hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami,” demikianlah firman Tuhan. “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghemat. Panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu. Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri. Keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi. Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah berkecil hati sebab engkau takkan dipermalukan. Engkau akan melupakan masa remajamu yang memalukan, dan takkan mengingat lagi aib kejandaanmu. Sebab yang menjadi suamimu ialah Penciptamu, Tuhan Semesta Alam nama-Nya. Dan yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, yang disebut Allah Seluruh Bumi. Sungguh, seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati engkau dipanggil kembali oleh Tuhan. Masakan isteri masa muda akan tetap ditolak?”, demikianlah firman Tuhan. “Sesaat saja Aku meninggalkan dikau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau,“ firman Tuhan Penebusmu. “Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nabi Nuh. Seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah takkan menggenangi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka lagi terhadap engkau, dan bahwa Aku tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab sekalipun gunung-gunung bergeser dan bukit-bukit menjadi goncang, namun kasih setia-Ku tidak akan beralih dari padamu, dan perjanjian damai-Ku tidak akan goncang.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = a, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 30:2. 4. 5-6. 11-12a. 13b)
1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus. Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Luk 3:.4.6)
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan. Alleluya =>


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:24-30)

"Yohaneslah utusan yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan."

Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes, “Untuk apakah kalian pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian kemari? Atau untuk apakah kalian pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kalian pergi? Melihat nabi? Benar! Dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari nabi. Karena tentang dia ada tertulis, ‘Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau. Ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu.’ Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripadanya.” Seluruh orang banyak termasuk para pemungut cukai yang mendengar perkataan-Nya mengakui kebenaran Allah karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Mempunyai sikap rendah hati kiranya bukan hal yang sulit untuk dikatakan, tetapi tak gampang untuk dimiliki. Sikap itu harus dibangun terus-menerus dari hari ke hari.

Kecenderungan kita sebagai manusia adalah harus lebih dari orang lain, lebih dalam segalanya. Sikap ini alamiah muncul dari dalam diri. Namun sebagai manusia beriman kristiani saat menghadapi hal yang alamiah ini, kita justru ditantang untuk menunjukkan kekhasan dan keunikan kita. Sikap mengendalikan dan mengolah sifat-sifat alamiah kita dituntut dari kita yang mengaku beriman kepada Kristus.

Kemampuan mengendalikan diri, dalam Injil hari ini, ditunjukkan Yesus dalam diri Yohanes Pembaptis. Yohanes menjadi suara yang berseru-seru untuk menyiapkan jalan bagi kedatangan Sang Kristus. Yohanes, "hanya" menjadi penyiap jalan. Ia tidak berhak melewati jalan itu.

"Biarlah Ia menjadi semakin besar, dan aku menjadi semakin kecil."
Kata-kata Yohanes ini menunjukkan sikap pengelolaan dan pengendalian diri yang kuat. Sebagai manusia, pasti ia juga mempunyai sifat alamiah untuk cenderung lebih. Tapi, ia mampu mengendalikan semua kecenderungan itu. Namun, persis semua usaha itu tidak dapat dilakukan sendiri. Pertolongan Allah dan niat yang kuat menjadi perpaduan membangun pribadi yang dipenuhi kerendahan hati sehingga bersama pemazmur kita juga bisa berseru, "Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah membebaskan daku." Membebaskan dari kecenderungan mengikuti insting manusiawi.

Tuhan Yesus, aku bertekad untuk menyiapkan diriku sebaik mungkin selama masa Adven ini agar diriku layak menjadi palungan indah bagi hadir-Mu. Amin.

Inspirasi Batin 2011

Pertemuan III: Membangun Semangat Berbagi, Mewujudkan Kemandirian Finansial KAPal - Keuskupan Agung Palembang

Walaupun Gereja bukanlah lembaga profit (mencari keuntungan materi), namun untuk menunjang karyanya serta keberlangsungannya dibutuhkan dukungan finansial yang tidak sedikit. Tanpa dukungan finansial maka karya Gereja tak dapat berjalan dengan baik. Darimanakah dukungan finansial itu didapatkan? Menjawab hal ini kita kembali kepada pengertian Gereja, yakni persekutuan umat beriman. Maka tentu saja dukungan finasial itu berasal dari anggota-anggota Gereja. Gereja bukan hanya atau milik hierarki / klerus saja, namun tanggungjawab kita bersama karena kitalah Gereja itu. Suka duka, hidup mati Gereja tergantung bagaimana para anggo-tanya berperan serta.

Jemaat perdana memberi contoh dan teladan kepada kita bagaimana mereka bisa menghidupi kelompoknya. Mereka tidak berkekurangan secara materi karena anggota jemaat saling mendukung secara finansial. Bahkan kepedulian mereka bukan hanya bagi jemaat setempat, di beberapa tempat mereka juga peduli dengan kehidupan jemaat di tempat lain. Misalnya Jemaat Korintus mendukung kehidupan Jemaat Yerusalem dengan mengumpulkan sumbangan dalam bentuk uang (2Kor 9:1-5). Peristiwa pergandaan 5 roti dan 2 ikan (Yoh 6:1-15) mengajak kita untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri namun mau berbagi dengan sesama.

Bagaimanakah pengalaman kita “berbagi” dan peduli terhadap kehidupan Gereja? Dalam gambaran umum umat di Keuskupan Agung Palembang ini, paroki kita St. Yoseph, dikenal sebagai paroki yang ”surplus.” Kalau paroki lain masih pas-pasan atau bahkan harus disubsidi dari keuskupan, paroki kita sudah sejak lama bisa mandiri secara finansial. Hal itu ditunjang salah satunya adalah tingkat ekonomi umat paroki kita yang cukup baik, walaupun tak dipungkiri masih banyak juga umat kita yang masih berkekurangan.

Namun faktor yang amat penting bisa terwujudnya kemandirian finansial paroki kita adalah telah tumbuhnya semangat berbagi dan kesadaran bahwa Gereja adalah kita semua. Maka suka-duka Gereja Paroki kita disadari adalah suka-duka kita bersama. Kita melihat bagaimana semangat berbagi dan kesadaran umat akan Gerejanya itu begitu tampak, saat kita bersama mewujudkan kerinduan untuk segera memiliki gedung gereja yang baru. Seluruh potensi paroki (umat, kelompok kategorial, tua muda) bergerak semua untuk mengumpulkan dana dengan aneka bentuk dan cara.

Kita patut bangga atas jerih payah dan kesadaran kita semua. Namun kita juga mesti ingat bahwa Gereja bukan hanya paroki kita saja. Gereja KAPal juga mencakup berbagai paroki yang tersebar di 3 provinsi. Masih banyak paroki lain yang “besar pasak daripada tiang” lebih besar pengeluaran untuk karya pastoralnya daripada dana yang bisa dikumpulkan oleh umat. Atau juga, kita ingat pula bagaimana beratnya keuskupan untuk mensubsidi beberapa paroki, membayar gaji dan Dana Hari Tua karyawananya, juga untuk membiayai para calon imamnya di seminari. Maka bila kita semua umat mempunyai semangat berbagi dan sadar akan kehidupan Gerejanya, suka-duka Gereja itu bisa kita atasi dan tanggung bersama. ****

Sumber: GEMPAR St Yoseph Palembang

Rabu, 14 Desember 2011 Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Rabu, 14 Desember 2011
Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

“Orang yang tidak mencintai sesamanya, membenci Allah” (St. Yohanes dari Salib)


Antifon Pembuka

Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan kita Yesus Kristus. Karena Dia dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.

Doa Pagi


Tuhan Allah kami, Engkaulah Pencipta langit dan bumi. Tumbuhkanlah keyakinanku yang sungguh-sungguh dalam hatiku bahwa hanya pada-Mulah keadilan dan kekuatan. Jiwaku terbuka akan keselamatan yang datang dari pada-Mu. Amin.

Yahweh adalah Raja semesta alam. Ia (Allah yang tersembunyi) menyembunyikan diri dari bangsa-bangsa kafir hanya karena mereka tidak mencari Allah pada tempat yang tepat. Sebab itu, carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui (lih. Yes 55:6)

Bacaan dari Kitab Yesaya (45:6b-8.18.21b-25)

"Hai langit, teteskan keadilan dari atas."

Beginilah firman Tuhan, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap. Akulah yang memberikan kebahagiaan dan mendatangkan kemalangan. Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini. Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya. Baiklah bumi membuka diri, dan bertunaskan keselamatan serta menumbuhkan keadilan. Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini.” Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit dan bumi. Dialah Allah yang membentuk dan menjadikan serta menegakkan bumi; yang menciptakan bumi bukan supaya kosong, melainkan supaya didiami orang; beginilah firman-Nya, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain. Akulah Tuhan! Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain Aku. Allah yang adil dan juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku. Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: Semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, sambil berkata, Hanya dalam Tuhanlah keadilan dan kekuatan. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu. Tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar dan akan bermegah dalam Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai langit, teteskanlah keadilan, hai awan, curahkanlah keadilan.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14)

1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Nyaringkanlah suaramu, hai pembawa kabar baik. Lihat, Tuhan Allah datang dengan kekuatan.

Para murid Yohanes datang dan menyaksikan pelayanan Yesus menyembuhkan orang sakit. Yesus menjawab pertanyaan Yohanes dengan menafsirkan perbuatan-Nya melalui teks Yesaya yang menggambarkan hari pembebasan Mesias: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan (Yes 29:18-19; 35:5-6). Karya Yesus inilah yang mesti kita wartakan!

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (7:19-23)

"Katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar."

Yohanes memanggil dua orang muridnya, dan menyuruh mereka bertanya kepada Yesus, “Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus mereka berkata, “Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya, ‘Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Pada saat itu Yesus sedang menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat; dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Maka Yesus menjawab, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yohanes ragu-ragu bahwa Yesus adalah Mesias yang ia siapkan kedatangan-Nya. Itulah sebabnya, dia mengutus dua orang muridnya untuk menanyakan kepada Yesus, apakah Dia itulah orang yang dinantikan kedatangan-Nya atau bukan. Yesus lalu menjawab untuk menyampaikan kepada Yohanes apa yang telah mereka lihat dan saksikan sehubungan dengan karya pelayanan-Nya. Karya Yesus menggambarkan hari pembebasan Mesias. Yesus memahami karya-Nya dari program yang telah Ia sampaikan dalam kotbah-Nya di Nazaret. Para rasul diminta untuk meneruskan karya pelayanan Yesus kendati menghadapi penganiayaan dan ancaman kematian.

Doa Malam


Yesus, kedatangan-Mu telah ditunggu oleh Yohanes dan Engkau memberi jawaban yang memuaskan hatinya. Tuhan, tambahkanlah juga imanku kepada-Mu. Amin.


RUAH

Selasa, 13 Desember 2011 Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir

Selasa, 13 Desember 2011
Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir


"Mereka yang murni hatinya adalah bait Roh Kudus." -- Sta. Lusia


Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, Engkau menghendaki kami bagaikan domba yang merumput dan berbaring dengan tenang. Tuhan jagalah pintu bibir kami agar tidak berbicara bohong dan tidak mempergunakan lidah untuk menipu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)

"Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina dina."

Beginilah firman Tuhan, "Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapa pun dan tidak memperdulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku. Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.

Ayat.
(Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-ser, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya

Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:28-32)

"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."

Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, "Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, 'Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' Jawab anak itu, 'Baik, Bapa'. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, 'Tidak mau.' Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka, "Yang kedua." Maka berkatalah Yesus kepada mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.


Renungan

Para orang tua sering bercerita bahwa mendidik dan membesarkan anak sering mengandung misteri. Yang semula anak nakal ternyata akhirnya sukses dan jadi orang baik. Sebaliknya, yang semula manis ternyata akhirnya justru jatuh dalam narkoba dan masuk penjara. Mungkin seperti itu pula yang terjadi dalam perjalanan hidup kita yang sedang dididik oleh Tuhan sendiri. Yang menentukan adalah apakah kita terbuka untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan kita atau tidak.

Tuhan menawarkan berkat istimewa kepada Israel, tetapi banyak dari mereka menolaknya. Yesus menawarkan cinta-Nya, tetapi justru pelacur, pemungut cukai, dan orang-orang berdosa yang menyambutnya. Semua orang tentu melakukan kesalahan dalam hidupnya. Adalah bencana besar ketika orang menjadi yakin bahwa dirinya sudah sempurna dan tak perlu lagi belajar untuk menjadi lebih baik. Orang semacam ini tidak hanya menipu Tuhan dan sesamanya, tetapi juga dirinya sendiri.

Yesus, aku berseru kepada-Mu, dengarkanlah aku. Aku ingin memperbarui hidupku. Bentuklah hatiku agar dengan rendah hati belajar dari kesalahanku. Amin.

Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Senin, 12 Desember 2011 Hari Biasa Pekan III Adven

Senin, 12 Desember 2011
Hari Biasa Pekan III Adven

“Dalam segala pekerjaan baik, para malaikat bekerja sama dengan kita” (St. Tomas Aquinas)

Antifon Pembuka

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para bangsa, dan wartakanlah sampai ke ujung bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita datang.

Doa Pagi

Ya Allah, firman-Mu adalah jalan bagi langkahku. Berkatilah langkah hidupku dalam mengabdi Engkau dan sesama sehingga aku pantas memuji karya-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Juruselamatku. Amin.

Bileam adalah orang yang menerima kekuatan dari Allah. Ia menjadi alat-Nya. Nubuat yang diucapkannya menekankan kekuatan dan vitalitas orang-orang Israel. Nubuat itu berbicara tentang kepenuhan berkat dan kekuatan Israel, kemakmuran serta hidup yang mengalir dari berkat.


Bacaan dari Kitab Bilangan (24:2-7.15-17a)

"Sebuah bintang terbit dari Yakub."

Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas, laksana taman di tepi sungai, laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon ara di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari wangsanya memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9)

1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil, do = c, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

Ada perdebatan antara Yesus dan lawan-lawan-Nya, yaitu imam-imam kepala dan para pemuka bangsa Yahudi. Mereka ini menjadi alat (atau diperalat) untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap Yesus yang masuk kota, membersihkan Bait Allah, menyembuhkan orang buta dan lumpuh serta mengajar. Hingga kini selalu ada orang-orang yang diperalat untuk menjatuhkan orang lain. Begitulah cara kerja si jahat.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (21:23-27)

"Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?"

Pada suatu hari Yesus masuk ke bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka lalu berunding satu sama lain, “Jika kita katakan, ‘Dari surga’, Ia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya?’ Tetapi jika kita katakan, ‘Dari manusia’, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes itu nabi.” Mereka lalu menjawab, “Kami tidak tahu.” Maka Yesus pun berkata kepada mereka, “Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Pertanyaan Yesus membuat para imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi terpojok. Mereka sungguh terjepit dan dipermalukan. Jawaban apa pun yang mereka berikan, menjadi bumerang bagi diri mereka sendiri. Kalau mereka katakan dari Allah, mereka mengakui kebodohan dan ketidakpercayaan mereka, karena mereka tidak mau mengakui Yohanes. Kalau mereka katakan dari manusia, mereka takut akan amukan orang banyak, yang menganggap Yohanes sebagai nabi yang diutus Allah. Singkat kata, Allah adalah sumber dari kuasa, yang dimiliki oleh Yohanes maupun Yesus sendiri.

Doa Malam


Yesus, kuasa-Mu dipertanyakan oleh imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi. Ampunilah aku jika sepanjang hari ini aku berkelit dan berbelit-belit di hadapan-Mu. Amin.

RUAH

Bacaan Harian 12-18 Desember 2011

UJUD-UJUD KERASULAN DOA BULAN DESEMBER

Ujud Umum: Semoga semua orang semakin bertumbuh dalam harmoni dan perdamaian melalui sikap dan tindakan saling mengerti dan saling menghormati.

Ujud Misi: Sebagai utusan-utusan Injil, semoga anak-anak dan orang muda dihormati dan dilindungi dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi.

Ujud Gereja Indonesia: Bekerja sama dengan semua pihak yang berkehendak baik, semoga Gereja berperan aktif dalam segala upaya membela dan memajukan Hak Asasi Manusia di persada Nusantara.

Bacaan Harian 12-18 Desember 2011

Senin, 12 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Bil 24:2-7.15-17a; Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9; Mat 21:23-27.

Mengakui kelebihan dan kehebatan orang lain itu sangat sulit. Diperlukan sikap rendah hati untuk mampu mengalahkan kecenderungan diri sendiri. Imam-imam kepala dan pemuka bangsa Yahudi tidak mampu melihat kuasa Yesus. Mereka tidak mampu melihat rencana keselamatan Allah dalam diri Yesus. Memang kedegilan hati menghalangi proses penyelamatan Allah.

Selasa, 13 Desember: Peringatan Wajib Sta. Lusia, Perawan-Martir (M).
Zef 3:1-2.9-13; Mzm 34:2-3.6-7.17-19.23; Mat 21:28-32.

Yesus mempunyai cara untuk mengkritik imam-imam kepala dan para pemuka agama Yahudi. Sebagaimana anak pertama berjanji untuk taat tetapi tidak melakukan apa-apa, demikian juga para pemimpin agama Yahudi secara terbuka memusuhi Yesus dan gagal percaya kepada-Nya. Dan sebagaimana anak kedua yang awalnya menolak perintah ayahnya, tetapi kemudian menyesal dan melakukannya, begitu pula para pemungut cukai dan pelacur membarui kehidupan dan menerima Yesus serta masuk ke dalam kerajaan.

Rabu, 14 Desember: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam-Pujangga Gereja (P).
Yes 45:6b-8.18.21b-25; Mzm 85:9ab-14; Luk 7:19-23.

Kedatangan Yesus ke dunia menunjukkan bahwa tahun rahmat Tuhan sudah tiba. Alam semesta dan manusia boleh merasakan pemulihan Allah. Aneka penyakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan, dan orang miskin diberikan kabar baik yang penuh pengharapan. Hidup orang beriman memang penuh pengharapan. Iman yang hidup harus diwujudkan dengan sikap optimis.

Kamis, 15 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 54:1-10; Mzm 30:2.4-6.11-12a.13b; Luk 7:24-30.

Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes Pembaptis. Dia memberikan pembelaan habis-habisan tentang Sang Pembuka Jalan. Yohaneslah yang terbesar dari semua manusia, hidup dan pewartaannya melebihi seorang nabi. Pewartaan Yohanes pun efektif mempertobatkan orang-orang yang mau diselamatkan oleh Tuhan

Jumat, 16 Desember: Hari Biasa Pekan III Adven (U).
Yes 56:1-3a.6-8; Mzm 67:2-3.5.7-8; Yoh 5:33-36.

Tidak sedikit orang menutup diri terhadap tindakan dan karya Allah yang menyelamatkan dalam diri Yesus. Mereka menolak untuk bekerja sama dengan Dia. Mereka mencari alasan untuk dapat menolak Yohanes dan nantinya juga akan mengajukan alasan untuk menolak Yesus. Namun, rencana dan kebijaksanaan ilahi terbukti kebenarannya dalam kehidupan setiap orang yang percaya.

Sabtu, 17 Desember: Hari Biasa Khusus Adven (U).
Kej 49:2.8-10; Mzm 72:1-4b.7-8.17; Mat 1:1-17.

Silsilah Yesus ini sangat penting di dalam rentetan sejarah penyelamatan Allah. Matius mau menunjukkan posisi Yesus dalam sejarah keselamatan mulai Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Janji keselamatan Allah mulai Abraham, Ishak, dan Yakub segera terlaksana dalam pribadi Yesus. Allah benar-benar setia memenuhi janji keselamatan-Nya.
NOVENA NATAL

Salam, dan terberkatilah saat dan waktu ketika Putra Allah dilahirkan oleh Perawan yang Tersuci di sebuah kandang di Betlehem di tengah malam yang dingin mencekam. Demi saat anugerah agung mulia itu, aku memohon dengan sangat kepada-Mu, sudi dengarkanlah doaku dan kabulkanlah permohonanku (sebut permohonan di sini). Dengan pengantaraan Yesus Kristus dan Bunda-Nya yang Tersuci. Amin.

Minggu, 18 Desember: Hari Minggu Adven IV (U).
2Sam 7:1-5.8b-12.14a.16; Mzm 89:2-5.27.29; Rm 16:25-27; Luk 1:26-38.

Maria sejak semula telah disiapkan Allah untuk menjadi bunda bagi Putera-Nya, yang akan lahir ke dunia. Allah selalu menyertai dan memenuhi Maria dengan berkat melimpah. Roh Kudus telah membuat Maria layak menjadi rahim Sang penyelamat. Semuanya ini bisa terjadi berkat kerendahan hati Maria yang menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah.

Menjadi Saksi dengan Kerendahan Hati

Minggu, 11 Desember 2011
Hari Minggu Adven III/ Tahun B

MENJADI SAKSI DENGAN KERENDAHAN HATI

Renungan

Tak terasa, kita sudah memasuki Minggu Adven III. Lilin adven yang menyala bertambah, menjadi semakin terang. Terang yang melambangkan; persiapan kita menyambut kedatangan Tuhan dalam perayaan Natal semakin dekat. Terang yang semakin memperlihatkan sisi-sisi kehidupan kita semakin terlihat jelas di hadapan Tuhan. Terang yang mempertontonkan: “ini lho dirimu sejatinya di hadapan Tuhan”. Bila itu tersadari, betapa banyak sisi kehidupan kita yang terus menerus harus kita benahi. Ada dosa di sana. Ada kerapuhan yang hinggap. Ada kelemahan yang terus melekat. Semua mendesak untuk dibaharui. Semua mendesak untuk diteguhkan dan diberkati. Maka pertobatan dan pembaharuan diri tetaplah prioritas nomor wahid untuk mendekatkan diri pada Sang Terang sejati yang kita nantikan, yakni Yesus Kristus.

Pembaharuan diri macam apakah yang harus kita lakukan? Dalam Minggu Adven III ini, kita bisa belajar membaharui diri pada sosok Yohanes yang diutus Allah. Kita belajar pada sosok Yohanes, bahwa jalan untuk sampai pada Terang sejati adalah jalan kerendahan hati. Kerendahan hati inilah wujud nyata dari pembaharuan yang bisa kita lakukan. Santo Agustinus mengatakan bahwa kerendahan hati adalah jalan yang pasti membawa seseorang kepada Tuhan. Santo Agustinus bahkan mengatakan; pertama-tama, kerendahan hati, kedua; kerendahan hati, dan yang terakhir, kerendahan hati; hanya untuk menekankan betapa pentingnya kerendahan hati untuk mencapai kesempurnaan rohani. Kerendahan hati yang demikian ada dalam sosok Yohanes.

Yohanes adalah utusan Allah. Dia dipanggil Tuhan untuk memberikan kesaksian tentang, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Yohanes sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, “siapakah engkau?” Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, ”Aku bukan Mesias!” lalu mereka bertanya kepadanya, “kalau begitu, siapakah engkau? Elia? Nabi yang akan datang? Yohanes menjawab dengan konsisten, “bukan!” ketika didesak untuk menjelaskan siapa dirinya, Yohanes mengatakan, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: luruskanlah jalan bagi Tuhan, seperti yang telah dikatakan oleh nabi Yesaya”. Orang-orang Farisi yang ada di antara mereka juga bertanya kepada Yohanes, “Mengapa engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab, “Aku membaptis dengan air, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku. Membuka tali kasutNya pun aku tidak layak.” (Yoh 1:6-8.19-28).

Sikap dan tindakan Yohanes sungguh sarat dengan kerendahan hati. Untuk sebuah popularitas diri, bisa saja ketika ditanya tentang dirinya, dia berbohong. Bisa saja, ketika ditanya, siapakah engkau, Yohanes menjawab, “Aku Mesias”. Dengan demikian orang akan berbondong-bondong datang kepadanya. Dia akan dipuji dan dihormati banyak orang karena mengatakan bahwa dirinya Mesias. Tapi semuanya itu tidak ia lakukan. Ia jujur mengatakan sebuah kebenaran tentang dirinya, bahwa dirinya bukanlah Mesias. Dia bukan Elia dan nabi yang akan datang. Dengan jujur dan lapang dada, ia bangga mengatakan, bahwa dirinya hanyalah suara yang berseru-seru di padang gurung; “Luruskanlah jalan Tuhan”. Puncak kerendahan hatinya terletak dalam sikapnya yang penuh keyakinan; bahwa berhadapan Dia yang akan datang, membuka tali kasutNyapun ia tidak layak. Kerendahan hati Yohanes, mengalir dari kesadarannya bahwa ia hanyalah seorang utusan. Utusan yang memiliki tanggungjawab memberi kesaksian tentang terang, tentang keselamatan. Justru sikap yang demikianlah yang menyebabkan Yohanes menjadi besar dengan perannya. Dia adalah sosok yang “happy to be number two” di tengah arus yang berjuang keras untuk “to be number one”.

Kalau mau jujur, kita hidup dalam situasi zaman yang mengedepankan persaingan, popularitas, kehebatan pribadi. Itu semua mengakibatkan munculnya sikap: mencari pujian, pamer kehebatan, merasa diri paling hebat, paling berjasa, paling dibutuhkan atau bahkan paling suci. Menganggap yang lain tidak berharga dibanding dirinya, menganggap yang lain tidak bermanfaat karena tak punya peran. Dengan kata lain, kita hidup dalam zaman yang kesombongan nyaris menjadi nafas hidup. Dalam semangat hidup yang demikian, kita dipanggil untuk memberi kesaksian bentuk hidup yang lain, yakni kerendahan hati.

Kerendahan hati dalam bahasa Latin disebut humilitas. Kata ini berasal dari kata humus, artinya: tanah. Kata ini mau mengatakan bahwa orang menjadi rendah hati kalau ia menyadari asal-usul dirinya. Ia hanyalah debu tanah yang kotor. Pengenalan diri yang sejati akan selalu membawa manusia kepada sikap memuliakan Tuhan, Pencipta-Nya. Allah yang Mahabesar telah sudi mengangkat manusia yang kecil, hina, dan kotor menjadi anak-anak-Nya sendiri. Dari kesadaran inilah mengalir sikap bakti dan pelayanan yang sejati dari orang-orang yang rendah hati. Jadi semangat kerendahan hati selalu disertai semangat pelayanan.

Kecuali itu, kerendahan hati sebagai sebuah sikap hidup sungguh selaras dengan apa yang kita nantikan. Dia yang kita nantikan adalah Allah yang mau menjelma menjadi manusia. Dia yang adalah Allah maha segalanya mau menjadi manusia yang lahir dalam keterbatasan dan kesederhanaan. Kerendahan hati yang luar biasa dari pihak Allah, yang harus ditanggapi dengan kerendahan hati pula. Itulah pertobatan yang terus kita lakukan pada minggu adven III ini.

Namun, merupakan sebuah perjuangan yang besar untuk bisa rendah hati. Perjuangan besarnya terletak pada kemauan kita untuk berlatih rendah hati. Ibu Theresa menunjukkan jalan kerendahan hati sebagai latihan rohani. Jalan kerendahan hati tersebut adalah:

1. Berbicaralah sesedikit mungkin tentang diri sendiri
2. Uruslah sendiri persoalan pribadi Anda
3. Hindari rasa ingin tahu masalah orang lain
4. Janganlah mencampuri urusan orang lain
5. Terimalah pertentangan dengan kegembiraan
6. Janganlah memusatkan perhatian pada kesalahan orang lain
7. Terimalah hinaan dan caci maki
8. Terimalah perasaan tak diperhatikan, diperlakukan dan dipandang rendah
9. Mengalah terhadap kehendak orang lain
10. Terimalah celaan, walaupun Anda tidak layak menerimanya
11. Bersikap sopan dan peka sekalipun seseorang memancing amarah Anda
12. Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai
13. Bersikaplah mengalah dalam perbedaan pendapat, walau pendapat Anda yang benar
14. Pilihlah selalu yang tersulit.

Sungguh sebuah latihan yang tidak mudah. Tapi, itulah jalan kerendahan hati yang sudah mendarah daging hidup dalam diri Ibu Theresa. Kita bisa belajar darinya. Semoga dengan jalan ini, kita menjadi sosok yang rendah hati. Dengan demikian, kita bisa menjadi saksi akan Terang yang segera kita rayakan kedatangan-Nya.

Salam dan berkat.

Pastor Antonius Purwono, SCJ

Kobus: Ajakan

Minggu, 11 Desember 2011 Hari Minggu Adven III/ Tahun B

Minggu, 11 Desember 2011
Hari Minggu Adven III/ Tahun B

Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan --- Yakobus 1:3

Antifon Pembuka (Flp 4:4-5)

Bersukacitalah selalu dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau mencipta dunia kembali berkat cahaya yang memancar pada diri Yesus, saksi utama-Mu. Kami mohon, perkenankanlah kami mendengar suara-Nya serta menimba harapan baru dari cinta kasih-Nya terhadap manusia yang dipelopori-Nya.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (61:1-2a.10-11)

"Aku bersukaria di dalam Tuhan."

Kata nabi, "Roh Tuhan ada padaku, sebab Ia telah mengurapi aku. Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati. Aku diutus untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara. Tuhan Allah berkenan kepadaku untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan Allah kita. Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria mengenakan hiasan kepala, dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840

Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Luk 1:46-54; Ul: Yes 61:10b)
1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
2. Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3.Kasih sayang-Nya turun-temurun kepada orang yang takwa. Perkasalah perbuatan tangan-Nya; diceraiberaikan-Nya orang yang angkuh hatinya.
4. Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya dengan tangan kosong.
5.Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.


Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 5:16-24
)

"Semoga roh, jiwa, dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tidak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita."

Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa! Tetaplah berdoa dan mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kamu di dalam Kristus Yesus. Jangan padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat! Ujilah segala sesuatu, dan peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia; maka Ia pun akan menggenapinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, Kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yes 61:1)
Roh Tuhan ada padaku. Ia mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (1:6-8.19-28)


"Di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal."

Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Yohanes sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya, "Siapakah engkau?" Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, "Aku bukan Mesias!" Lalu mereka bertanya kepadanya, "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Yohanes menjawab, "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Ia pun menjawab, "Bukan!" Maka kata mereka kepadanya, "Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?" Jawab Yohanes, "Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan, seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya." Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepada Yohanes, "Mengapa engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?" Yohanes menjawab kepada mereka, "Aku membaptis dengan air, tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak." Hal itu terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Antifon Komuni (Yes 35:4)

Katakanlah kepada yang berkecil hati: tabahkanlah hatimu dan jangan takut. Lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan kita.

Renungan

Menjadi saksi yang jujur dan tulus bukanlah perkara mudah. Seorang saksi yang sejati membutuhkan kepercayaan diri yang kuat dan iman yang mendalam akan apa yang disaksikannya itu. Kerapkali orang memutarbalikkan fakta atau menjadi saksi palsu karena dia tidak sungguh-sungguh tahu bahkan tidak tahu sama sekali (karena dibayar) kejadian yang sebenarnya. Atau juga orang menjadi tidak jujur karena mendapat ancaman yang hebat.

Ada seorang bapak yang berprofesi sebagai seorang guru di tempat terpencil sangat ketakutan ketika dia harus memberi kesaksian tentang pembunuhan terhadap istri dan ketiga anaknya karena ia dengan lantang menyuarakan ketidakadilan yang terjadi di daerahnya. Dia benar-benar mengalami tekanan yang sangat hebat. Dengan mata kepalanya sendiri, dia menyaksikan bagaimana istri dan ketiga anaknya dibantai. Walaupun dengan tekanan yang amat hebat supaya ia menyangkal apa yang dia saksikan dengan matanya sendiri, ia dengan gagah perkasa memberikan kesaksian tentang kejadian yang sebenarnya. Dia rela mati demi kesaksiannya itu. Dia adalah seorang yang luar biasa. Dia seorang guru yang sederhana dan tahu apa artinya kejujuran dan keadilan.

Hari ini dalam Injil kita berjumpa dengan seorang tokoh yang luar biasa, yang bahkan sudah tidak asing bagi kita. Dialah Santo Yohanes Pembaptis. Kali ini yang ditonjolkan adalah kesaksiannya. Pertama-tama dia ditampilkan sebagai yang diutus oleh Yang Mahakuasa untuk menjadi saksi bagi "terang" meskipun ia bukan terang itu sendiri. Kemudian kepada ornag-orang yang datang kepadanya, Yohanes menegaskan bahwa dirinya bukan Mesias, bukan Elia, bukan nabi melainkan orang yang berseru-seru di padang gurun untuk menghimbau agar jalan bagi Tuhan diluruskan. Ia membaptis dengan air tentunya sekadar membantu orang mengungkapkan niatan untuk hidup bersih menyongsong Dia yang akan datang. Yohanes juga dengan tegas menyatakan dirinya tidak pantas melepas tali sandal Dia yang bakal datang. Ini berarti bahwa Yohanes merasa tidak patut menjalankan urusan yang menjadi hak Dia yang akan datang itu.

Inti dari pewartaan Injil hari ini adalah kesaksian Yohanes Pembaptis akan siapa yang bakal datang itu yakni yang sudah ada di tengah-tengah umat yang tidak mereka kenal. Dialah Yesus, Sang Terang. Yohanes memberi kesaksian bahwa Terang itu akan bersinar sehingga orang menjadi percaya dan memperoleh hidup yang kekal dari Terang itu.

Apa makna Injil hari ini bagi kita? Pertama, kita disadarkan oleh Santo Yohanes Pembaptis akan kehadiran Kristus, Sang Terang yang menerangi hidup kita. Tapi itulah manusia, yang jauh lebih menyukai kegelapan daripada terang. Hal sederhana bisa kita lihat bahwa banyak lampu jalan yang dirusak karena orang tidak mau perbuatannya yang jahat diketahui orang banyak. Orang yang dianggap jujur dan tulus melakukan tugas pelayanannya di suatu tempat kerap disingkirkan agar kebobrokan di tempat kerja itu tetap tertutup rapat. Banyak orang yang bekerja sama dalam hal-hal yang tidak baik. Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) terjadi di mana-mana, juga di lingkungan Gereja. Ada kelompok-kelompok tertentu dalam Gereja yang ekslusif. Mereka tidak mau diganggu-gugat. Kalau diganggu mereka akan memberontak karena kenyamanannya diusik.

Kedua
, kalau kita sungguh-sungguh mau menjadi saksi yang tulus dan jujur, pertama-tama yang dibutuhkan adalah kerendahan hati seperti Santo Yohanes Pembaptis. Dia mengakui dirinya apa adanya. Ia tidak terpengaruh popularitas yang bisa diraihnya karena semua orang menganggap dia sebagai seorang nabi. Dia menolak semua kenikmatan duniawi demi tercapainya apa yang mau diwartakannya yakni KRISTUS, SANG TERANG. Kita pun diharapkan tidak terbuai oleh kenikmatan akan popularitas sesaat. Tugas kita seperti Santo Yohanes Pembaptis ialah memberi kesaksian tentang KRISTUS, SANG TERANG itu.

Untuk menjadi saksi yang sejati dan tulus tentang Kristus, Sang Terang, kita mesti BERSATU dengan-Nya. Kalau tidak, yang terjadi adalah kita bukan mewartakan Kristus tetapi diri sendiri. Bahkan, kita bisa menjual Kristus demi kepentingan pribadi.

Di saat yang semakin dekat dengan datangnya Kristus Sang Terang, kita diajak menjadi SAKSI bagi Kristus, Sang Terang yang hadir di dalam diri kita. Dengan itu kita akan mampu memancarkan Terang Kristus mulai dari dalam keluarga, komunitas, dan lingkungan sekitar kita.

Semoga, rahmat, dan berkat dari Kristus Sang Terang berlimpah atas kita semua.



RUAH

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy